lgbt dari sudut pandang hak asasi manusia

Upload: puty-prianti-novira

Post on 06-Jul-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 LGBT Dari Sudut Pandang Hak Asasi Manusia

    1/3

    LGBT dari sudut pandang Hak Asasi Manusia

    Sejarah

    Meskipun beragam perilaku seksual dan identitas gender telah dikenal di wilayah

     Nusantara pada masa-masa terdahulu, identitas hmseksual baru mun!ul di kta-kta besar 

     pada awal abad ke-"#$ Baru pada akhir tahun %&'#-an, gerakan LGBT mulai berkembang

    melalui kegiatan pengrganisasian yang dilakukan leh kelmpk wanita transgender, atau

    yang kemudian dikenal sebagai waria$ Mbilisasi pria gay dan wanita lesbian terjadi pada

    tahun %&(#-an, melalui penggunaan media !etak dan pembentukan kelmpk-kelmpk ke!il

    di seluruh )ndnesia$ Mbilisasi ini semakin mendapatkan drngan dengan maraknya H)*

     pada tahun %&-an, termasuk pembentukan berbagai rganisasi di lebih banyak lkasi$

    +ikal bakal adkasi LGBT di )ndnesia dimulai pada akhir tahun %&'#-an dengan

     pendirian Himpunan adam .jakarta /Hiwad0, yang di1asilitasi leh Gubernur .2) 3akarta

     pada waktu itu, 3enderal Marinir Ali Sadikin$ )stilah wadam /wanita Adam0 diperkenalkan

    sebagai pengganti kata ban!i atau ben!ng yang bersi1at menghina$ )stilah ini kemudian pada

    tahun %&4( diganti dengan waria /wanita pria0 karena Majelis 5lama )ndnesia menilai tidak 

     patut nama serang nabi /Adam0 dijadikan bagian pada istilah untuk kaum laki-laki yang

    mengekspresikan jendernya dengan !ara yang lebih menyerupai perempuan$ 6rganisasi yang ber1ungsi sebagai ruang ssial budaya yang aman ini, dengan !epat disusul leh rganisasi

    serupa di kta-kta besar lain$ Beberapa di antaranya masih eksis hingga sekarang$ Banyak 

    yang mendapatkan dukungan dari pemda setempat, yang umumnya diberikan melalui .inas

    Ssial, berdasarkan pemahaman bahwa kaum waria merupakan glngan yang kurang

    mampu atau !a!at psiklgis$ Berbagai rganisasi ini berusaha mendukung mral dan mata

     pen!aharian kaum waria dengan menunjukkan bahwa mereka adalah anggta masyarakat

    yang berguna$ .engan demikian masyarakat diharapkan dapat menerima mereka dan

    memperlakukan se!ara manusiawi$

    2alangan pria hmseksual pada tahun %&(" mulai merintis usaha pengrganisasian

    dengan mendirikan Lambda )ndnesia$ 7endirinya mengumumkan pendirian rganisasi

    tersebut dalam rubrik surat kepada redaksi sejumlah suratkabar terkemuka, di samping

    mengirimkan surat se!ara langsung kepada puluhan pria gay yang telah membalas surat

    sebelumnya yang mengajak mereka untuk merintis rganisasi se!ara terbuka$ Meskipun para

     pendiri gay dari awal berusaha juga mengajak kaum lesbian, namun rganisasi ini berikut

    !abang-!abangnya yang terbentuk kemudian lebih didminasi leh kaum pria$

  • 8/18/2019 LGBT Dari Sudut Pandang Hak Asasi Manusia

    2/3

    2etidakikutsertaan kaum waria juga !ukup signi1ikan, meskipun di beberapa daerah mereka

    membantu menyebarluaskan berita tentang rganisasi tersebut$

    Gambaran 5mum

    Sebagai gambaran umum tentang hak asasi LGBT di )ndnesia, hukum nasinal

    dalam arti luas tidak memberi dukungan bagi kelmpk LGBT walaupun hmseksualitas

    sendiri tidak ditetapkan sebagai tindak pidana$ Baik perkawinan maupun adpsi leh rang

    LGBT tidak diperkenankan$ Tidak ada undang-undang anti-diskriminasi yang se!ara tegas

     berkaitan dengan rientasi seksual atau identitas gender$ Hukum )ndnesia hanya mengakui

    keberadaan gender laki-laki dan perempuan saja, sehingga rang transgender yang

    tidakmemilih untuk menjalani perasi perubahan kelamin, dapat mengalami masalah dalam

     pengurusan dkumen identitas dan hal lain yang terkait$ Sejumlah 7erda melarang

    hmseksualitas sebagai tindak pidana karena dipandang sebagai perbuatan yang tidak 

     bermral, meskipun empat dari lima 7erda yang terkait tidak se!ara tegas mengatur 

    hukumannya$ 2ebijakan yang terkait dengan hak-hak LGBT !ukup berariasi, dengan adanya

    sejumlah kmisi nasinal yang mengakui dan memberikan dukungan bagi kelmpk LGBT,

    serta mengungkapkan dukungan resmi bagi kelmpk LGBT karena wabah H)*$ Namun

    se!ara umum pihak keplisian gagal melindungi kelmpk LGBT dari berbagai serangan

    leh para aktiis )slamis garis keras dan preman$ Sementara rang LGBT yang terglng

    gelandangan karena berkeliaran di tempat umum dapat menjadi krban perlakuan semena-

    mena dan pemerasan yang dilakukan leh petugas pemerintahan$

    Masalah yang ditemukan

    Hasil temuan dialg yang paling akhir adalah meneliti kapasitas rganisasi-rganisasi

    LGBT di )ndnesia$ 3umlah rganisasi yang ada di )ndnesia relati1 besar, terdiri dari8 dua

     jaringan nasinal dan %%& rganisasi yang didirikan di "( prinsi dari keseluruhan 9:

     prinsi di )ndnesia, beragam dari segi kmpsisi, ukuran dan usia$ 6rganisasi-rganisasi

    ini berperan akti1 di bidang kesehatan, publikasi dan penyelenggaraan kegiatan ssial dan

     pendidikan$ 6rganisasi-rganisasi yang disurei menilai bahwa akses mereka ke sumber 

     pendanaan pada umumnya lemah, di samping menghadapi berbagai tantangan di bidang

    sumber daya manusia dan pengurusan rganisasi$ 2epimpinan rganisasi dipandang lebih

     psiti1$ 7ara rganisasi menghadapi berbagai tantangan dalam memahami !ara menda1tarkan

    diri sebagai badan hukum, mengrganisir kegiatan dengan an!aman kekerasan dari preman

    dan kelmpk )slamis, serta kurangnya dukungan dan perlindungan dari pihak pemerintah

  • 8/18/2019 LGBT Dari Sudut Pandang Hak Asasi Manusia

    3/3

    maupun keplisian$ 2eterlibatan rganisasi-rganisasi ini pada kegiatan adkasi dan

     penyusunan kebijakan negara dapat ditingkatkan$

    7andangan HAM terhadap LGBT

    Undang-Undang

    7eraturan 5ndang-undang )ndnesia hanya menetapkan dua jender saja, yaitu pria dan

    wanita$ Hal ini dapat dita1sirkan dari pen!antuman tegas tentang pria dan wanita dalam

    5ndang-undang 7erkawinan /55 N$ %;%&4:0 dan ketentuan serupa mengenai isi kartu

     penduduk yang ditetapkan dalam 5ndang-undang Administrasi 2ependudukan /55 N$

    "9;"##'0$ 2etentuan ini bagi rang transgender menjadi masalah, karena perbedaan antara

     pernyataan jender dengan penampilan mereka dapat menyulitkan dalam hal memperleh

    layanan jasa, melakukan perjalanan, mengurus i