lesson learnt pemprov dki jakarta
DESCRIPTION
Lesson Learnt Pemprov DKI Jakarta. Dalam konteks Perubahan Kebijakan Penanganan Bencana. Belajar dari Banjir Jakarta 2002. Mencari tahu bagaimana konsep sistem penanggulangan bencana Memilih untuk membangun Sistem Informasi Pendukung Keputusan dalam Manajemen Bencana - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
Badan Perencanaan Daerah – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Lesson Learnt Pemprov DKI JakartaDalam konteks Perubahan
Kebijakan Penanganan Bencana
Badan Perencanaan Daerah – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Belajar dari Banjir Jakarta 2002• Mencari tahu bagaimana konsep sistem
penanggulangan bencana• Memilih untuk membangun Sistem Informasi
Pendukung Keputusan dalam Manajemen Bencana
• Mengundang Pakar untuk mengevaluasi kondisi dan rencana saat ini– dr Claude De Ville De Goyet dari PAHO Amerika– Selama lebih dari 5 hari mengevaluasi kondisi
dan kesiapan Jakarta– Fokus kepada sisi lunak (soft – Methods and
Man), tidak pada sisi keras (hard – Machine, Money, Material)
Badan Perencanaan Daerah – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
3 Aktivitas Utama yg Disarankan
• Meningkatkan kesadaran tentang bencana dan manajemennya (Awareness)– Eksternal maupun internal
• Meningkatkan kapasitas aktor utama tanggap darurat bencana– Sektor Kesehatan– Search and Rescue
• Pemadam Kebakaran• Tramtib
• Membuat organisasi teknis profesional permanen yang secara penuh waktu (full-time) mengurusi bencana– Sebagai organisasi teknis pendukung organisasi
politis (satkorlak/satlak)
2
1
3
Badan Perencanaan Daerah – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Kerangka Institusi Bapeda• Menjadi Fasilitator, tidak memiliki
Fungsi Operasional– Bapeda adalah anggota Satkorlak
• Kebijakan (APBD) merupakan hasil politik antara eksekutif dan legislatif
Badan Perencanaan Daerah – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Meningkatkan Kesadaran Manajemen Bencana
• Mendorong Terlaksananya Jakarta Disaster Awareness Week– Merupakan bentuk kampanye eksternal dan
lebih penting lagi internal– Disesuaikan dengan International Day for
Disaster Reduction • 2004, diinisasi: MPBI mengundurkan diri sebagai
pendukung acara – Anggaran diletakkan di Dinas Tramtib,
menggunakan dukungan politik dari Wagub DKI
1
Badan Perencanaan Daerah – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Kampanye Internal• Meminta studi kasus dari LSM International
untuk dipaparkan di internal Pemda DKI– ACF CBDHRM di Kampung Melayu
• Mengirimkan Lurah yang berprestasi untuk bicara tentang bencana di Forum Internasional
• Mendorong aparat Bapeda untuk terlibat dalam acara seminar Jakarta Disaster Awareness Week
1
Badan Perencanaan Daerah – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Meningkatkan Kapasitas Aktor Utama Kelurahan
• Jakarta telah memiliki konsep PPMK (Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan)
• Selain PPMK, Jakarta juga ingin melakukan penguatan kapasitas kelurahan– Kesadaran bahwa Aparat Kelurahan adalah Front-Liners:
yg langsung berhubungan dg masyarakat. (Catatan: Jakarta adalah satu-satunya provinsi yang lurahnya ditunjuk oleh Gubernur)
– 2 Milyar per kelurahan (2006)– Bapeda membimbing lurah untuk memasukkan unsur
penanganan bencana dalam anggarannya– Menyusun manual pengelolaan pos pengungsi
2
Badan Perencanaan Daerah – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Meningkatkan Kapasitas Aktor Utama Kesehatan
• Rumah Sakit– Surabaya dipandang memiliki jaringan antar
RS (Swasta dan Pemerintah) yang lebih kuat dibandingkan dengan Jakarta
– Di Jakarta, Pembiayaan menjadi isu utama. Bicara JPKM
– Fokus kepada Jaringan RSUD• Puskesmas
– Swadana ke BLU– Otonomi penggunaan dana penting dalam
bencana, tanpa menghilangkan akuntabilitas (setiap puskesmas mampu menyusun laporan keuangan yang siap untuk diaudit)
2
Badan Perencanaan Daerah – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Meningkatkan Kapasitas Aktor Utama Search and Rescue
• Dinas Tramtib• Dinas Pemadam Kebakaran• Ambulance 118
2
Badan Perencanaan Daerah – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Organisasi Teknis Profesional Penuh-Waktu
• Kelemahan Struktur Taskforce seperti Satkorlak– Paruh Waktu: hanya aktif ketika diaktifkan
• Tidak ada memori institusi (institutional memory), seiring dengan seringnya pergantian personnel
• Kepala Unit Kerja sebagai pengambil keputusan hanya akan datang jika dipimpin langsung oleh eselon tertentu >> pada fase persiapan biasanya tidak akan ada keputusan yang bisa diambil karena diwakilkan
– Organisasi bersifat politis• Rentan terhadap situasi dan tekanan politik • Tidak berdasarkan profesionalisme
3
Badan Perencanaan Daerah – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Kelemahan ini mengemuka di 2007
• Pensiun, rotasi dan lain sebagainya
Badan Perencanaan Daerah – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Dari Sisi Keras (Hard)• Sejak Anggaran 2004 (RKPD-RAPBD),
digunakan pendekatan kombinasi top-down yang dikenal dengan Dedicated Program dan bottom-up (Pra Musren RW dan Musrenbang Kelurahan)
• Dedicated Program adalah– Program Strategis Multi Tahunan yang dipilih
oleh Gubernur, disesuaikan dengan kebutuhan jangka panjang jakarta
– Menjamin ketersediaan dana untuk mengatasi permasalahan yang bersifat kronis dan mendasar
Badan Perencanaan Daerah – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Dedicated Program • Pengembangan Sistem Transportasi
Makro ; Busway, MRT.• Ijo Royo-royo ; • Pembangunan Rumah Susun• JPK - Gakin• Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan• Peningkatan Kapasitas Kelurahan *
(fasilitator Pra Musren RW dan Musren Kelurahan)
Badan Perencanaan Daerah – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Pra Musren RW – Musren Kel• Perencana Kelurahan & Lurah memfasilitasi
Rembug warga.• Fokus di 3 scope kegiatan :
– Bagaimana kita membuat Kelurahan ini menjadi lebih bersih (Kebersihan Lingkungan)Kegiatan “Peningkatan Kebersihan Lingkungan”
– Bagaimana kita membuat Kelurahan ini menjadi lebih aman (Keamanan Lingkungan) Kegiatan “Peningkatan Keamanan Lingkungan” * Penyiapan masyarakat menghadapi Bencana masuk dalam scope ini.
– Bagaimana kita membuat Kelurahan ini lebih sehat (Kesehatan lingkungan) Kegiatan “Peningkatan Kesehatan Lingkungan”
• Kelurahan ditetapkan sebagai SKPD dengan lokasi per Kelurahan / tahun = Rp.1 M.
Badan Perencanaan Daerah – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
2002 2003 2004 2005 2006Cari Ilmu Mengundang
Pakar Int. untuk Evaluasi
Meningkatkan Kesadaran Manajemen Bencana
Menyiapkan budget untuk Meningkatkan Kapasitas Satkorlak
Memilih untuk membangun Sistem Informasi
Meningkatkan Kesadaran Manajemen Bencana
Menyediakan Budget untuk Tk. Kelurahan
Menyediakan Budget untuk Tk. Kelurahan
Badan Perencanaan Daerah – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
ROAD MAP CAPACITY BUILDINGPROVINCE SATKORLAK Pendidikan untuk menjadi
Officer Satkorlak yang Certified
Officers Satkorlak yang certified untuk Manajemen Bencana
KELURAHAN Petugas Lapangan dari Sektor
Pendidikan untuk menjadi First Responder tk Sektor yang Certified
Layanan AmbulancePetugas Kesehatan Petugas SAR
KELURAHAN Petugas Lapangan dari Sektor
Pendidikan untuk menjadi First Responder tk Sektor yang Certified
Layanan AmbulancePetugas Kesehatan Petugas SAR
First Responder (Lurah)
Pendidikan untuk menjadi Koordinator Lapangan yang certified
Lurah yang Certified untuk Manajemen bencana
DIKLAT PROP
Badan Perencanaan Daerah – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Dari Substansi Program Budget
1. RPJPD, 20 tahun (RTRW ++ 15 tahun)
2. RPJMD dan Renstra SKPD3. RKPD + RKA –SKPD APBD