lembar informasi · web viewpengamatan, wawanara, dskusi kajian dokumen angket validitas data...

19
1. Judul Penelitian MENINGKATKAN MINAT SISWA DALAM PEMBELAJARAN TIK MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN COREL VIDEO STUDIO 12 PADA KELAS XII SMA MA’ARIF KARANGAWWEN 2. Pendahuluan a. Latar Belakang Pasifnya keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar adalah salah satu keluhan guru mata pelajaran TIK di SMA MA’ARIF Karangawen. siswa bersifat pasif, bahkan kurang memperhatikan pelajaran yang disajikan dengan baik. Menurut pengamatan guru TIK, pengalaman mengajar sehari-hari menunjukkan kondisi yang tidak berubah kendatipun sudah berbagai upaya dilakukan seperti merubah tempat duduk anak, memaksa anak untuk bersifat aktif mengajukan pertanyaan dan sebagainya. Siswa cenderung lebih suka main game dari pada memperhatikan pelajaran. Kelas yang paling dirasakan guru sangat pasif dalam mengikuti pembelajaran TIK adalah kelas XII IPS. Dengan jumlah siswa 34 orang siswa, sekitar 60% siswa mendengarkan dan dan mengikuti instruksi guru,

Upload: trinhnhu

Post on 27-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1. Judul Penelitian

MENINGKATKAN MINAT SISWA DALAM PEMBELAJARAN TIK

MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN COREL VIDEO STUDIO 12

PADA KELAS XII SMA MA’ARIF KARANGAWWEN

2. Pendahuluan

a. Latar Belakang

Pasifnya keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar adalah salah

satu keluhan guru mata pelajaran TIK di SMA MA’ARIF Karangawen. siswa

bersifat pasif, bahkan kurang memperhatikan pelajaran yang disajikan dengan

baik. Menurut pengamatan guru TIK, pengalaman mengajar sehari-hari

menunjukkan kondisi yang tidak berubah kendatipun sudah berbagai upaya

dilakukan seperti merubah tempat duduk anak, memaksa anak untuk bersifat

aktif mengajukan pertanyaan dan sebagainya. Siswa cenderung lebih suka

main game dari pada memperhatikan pelajaran.

Kelas yang paling dirasakan guru sangat pasif dalam mengikuti

pembelajaran TIK adalah kelas XII IPS. Dengan jumlah siswa 34 orang siswa,

sekitar 60% siswa mendengarkan dan dan mengikuti instruksi guru, sekitar

10% berbisik dan bergurau, sekitar 3% sering dengan sengaja keluar masuk

ruangan, sekitar 15% bercakap-cakap dengan teman sebelahnya, sekitar 3%

membuat coretan-coretan di buku tulis yang sama sekali tidak terkait dengan

materi pengajaran, serta sekitar 9% mengejakan tugas pelajaran lain.

Ketika guru selesai menerangkan dan langsung dengan praktik, guru

memberikan kesempatan bertanya tentang materi yang baru saja di ajar dan

dipraktikkan, yang aktif memanfaatkan hanya tiga orang siswa, dan siswanya

tetap itu itu saja.

Proses belajar mengajar TIK yang demikian kurang dapat melatih

siswa untuk memiliki keterampilan-keterampilan dalam penggunaan PC dan

program aplikasinya, keterlibatan siswa yang masih pasif dan tidak mengikuti

instruksi dari guru pada waktu praktik ini menyebabkan kurang efektifnya

proses belajar mengajar, kalau kondisinya semacam ini, bisa jadi nilai ulangan

mereka bagus akan tetapi keterampilan penggunaan PC dan program aplikasi

tidak dimilikinya.

Sebagai mata pelajaran yang memiliki dimensi pendidikan berorientasi

pada keterampilan dan keahlian siswa dalam penggunaan IT di sekolah, TIK

mengemban misi untuk membuka tabir pemisah antara manual dan

komputerisasi. Salah satu indikator penting sebagai personal yang baik dan

tidak gaptek adalah memiliki kemampuan dalam penggunaan perangkat IT

dan mempunyai keterampilan dalam memanipulasi program aplikasi,

sehingga siswa dapat berdaya guna untuk pengembangan tehnologi IT dan

sebagai lahan pekerjaan jika sudah lulus dan sebagainya.

Jika mata pelajaran TIK yang mempunyai dimensi pendidikan keahlian

dan ketrampilan di sekolah tidak diminati oleh anak dikhawatirkan kelak anak

tidak menguasai IT dan sulit mendapatkan kesempatan untuk bekerja, kurang

berdayaguna bagi pembangunan masyarakat. Selain itu TIK sebagai mata

pelajaran yang mempunyai basis ketrampilan di lingkungan sekolah menjadi

kurang berhasil menjalankan misinya.

Selain persoalan di atas, proses pembelajaran yang siswa hanya terlibat

secara pasif (apalagi hanya sekitar 60% dari seluruh siswa di kelas)

mengindikasikan bahwa proses pembelajaran yang berlangsung tidak menarik

bagi siswa.

Akibat dari proses pembelajaran demikian siswa cepat merasa jenuh,

kurang menunjukkan antusiasme belajar, meremehkan, main-main, ngobrol

sendiri, membuat coret-coret di buku yang tidak bermakna, dan sebagainya.

Hal ini sangat mungkin terjadi dalam pembelajaran TIK, karena materi TIK

itu sendiri mengutamakan psikomotorik (praktik di lab. komputer), yang jika

diterangkan melalui ceramah akan cepat membosankan. Oleh karena itu

substansi pengajaran TIK adalah praktik dengan berbagai program aplikasi

yang uptodate, sehingga siswa dapat menjalani proses belajar mengajar

dengan senang dan tidak membosnkan.

Dengan dasar kondisi demikian, dirasa perlu dibuat sebuah media

pembelajaran yang menarik dan tidak membosankan dalam proses belajar

mengajar.

C. Identifikasi masalahPermasalahan yang akan dicarikan

jawabannya melalui penelitian ini adalah sebagai berikut;

1. Apakah dengan disajikannya proses belajar mengajar TIK yang

menggunakan Corel Video Studio dapat meningkatkan minat siswa dalam

pembelajaran TIK dan menambah keahlian dan keterampilan siswa dalam

menggunakan PC?

2. Apakah dengan disajikannya proses belajar mengajar TIK yang

menggunakan Corel Video Studio dapat meningkatkan semangat belajar

siswa, ditandai dengan keterlibatan secara aktif seluruh siswa dalam

pembelajaran?

C. Pembatasan masalah

Masalah yang akan diteliti adalah tentang kurang aktifnya siswa dalam

mengikuti proses kegiatan belajar mengajar di SMA Ma’arif Karangawen.

D. Cara Pemeahan Masalah

Media pembelajaran Corel Video Studio 12 dipilih dalam pemecahan masalah

Karena mudah praktis dan menyenangkan

d. Perumusan Masalah

berdasarkan latar belakang identivikasi dan pembatasan masalah diatas,

diajukan perumusan masalah sebagai berikut : dapatkah melalui setrategi

pembelajaran inovatif, menambah minat siswa dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran TIK.

e. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperbaiki proses pembelajaran

TIK, dengan sasaran:

1. Meningkatnya minat siswa dan menambah keahlian siswa dalam

menggunakan PC dan program aplikasinya.

2. Meningkatnya semangat belajar siswa dalam pembelajaran TIK, ditandai

dengan keterlibatan secara aktif seluruh siswa dalam pembelajaran.

Temuan penelitian ini diharapkan dapat berguna dan memberikan

manfaat kepada:

1. Siswa

a. tentang perlunya menumbuhkan minat dalam pembelajaran TIK,

sehingga siswa menjadi ahli dalam mengoperasikan PC dan program

aplikasinya sebagai bekal hidup di masyarakat,

b. tentang perlunya peningkatan semangat siswa dalam mengikuti

pembelajaran TIK, dengan cara terlibat proses belajar mengajar secara

aktif.

2. Guru

a. tentang perlunya penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar TIK yang

mengkondisikan terlatihnya keterampilan siswa.

b. Tentang perlunya pengembangkan kegiatan belajar mengajar TIK

yang dapat membangkitkan semangat belajar siswa, dengan indikasi

keterlibatan secara aktif dari seluruh siswa di dalam kelas.

f. Kajian Teori

1. Kajian Teori

a. Belajar dan Hasil Belajar

Pengertian belajar telah banyak dikemukakan oleh para ahli pendidikan.

Belajar memiliki suatu pengertian yang amat kompleks sehingga sulit

dikatakan dengan pasti apakah sebenarnya belajar itu, meskipun

sesungguhnya belajar sudah pernah dialami oleh setiap orang. Beberapa

definisi yang diungkapkan oleh para ahli mengenai belajar antara lain:

1. Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui

interaksi dengan lingkungan (Oemar Hamalik, 2004 : 28).

2. Gagne dan Berliner, belajar merupakan suatu proses dimana suatu

organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman

(Catharina Tri Anni dkk, 2004 : 2).

3. Cronbach, belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami,

dan dalam mengalami itu si pelajar menggunakan pancainderanya

(Sumadi Suryabrata, 2002 : 231).

Menyimak beberapa pendapat diatas dapat diambil

kesimpulan bahwa seseorang yang belajar akan mengalami perubahan

tingkah laku karena suatu latihan dan pengalaman. Hasil belajar

merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah

mengalami aktifitas belajar (Catharina Tri Anni dkk, 2004 : 4). Bukti

bahwa seseorang telah belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku

pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak

mengerti menjadi mengerti (Oemar Hamalik, 2004 : 30).

b. faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor yang berasal

dari luar diri pelajar dan faktor yang berasal dari dalam diri si pelajar

(Sumadi Suryabrata, 2002 : 233).

1. Faktor Internal

Yaitu faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan belajar yang

berasal dari si pelajar itu sendiri.

Faktor-faktor internal digolongkan menjadi dua golongan, yaitu

a. Faktor-faktor fisiologis : Keadaan jasmani, keadaan fungsi

fisiologis tertentu terutama fungsi pancaindera.

b. Faktor-faktor psikologis merupakan faktor yang berasal dari

kondisi psikis seseorang, antara lain: intelegensi, minat, motivasi,

bakat, sikap.

2. Faktor Eksternal

Yaitu faktor yang datangnya dari luar diri si pelajar. Faktor eksternal

digolongkan menjadi dua faktor yaitu :

a. Faktor Non Sosial

Dalam Belajar

Kelompok faktor ini boleh dikatakan juga tak terbilang jumlahnya,

seperti misalnya keadaaan udara, suhu udara, cuaca, waktu, alat-

alat yang dipakai untuk belajar.

b. Faktor Sosial

Dalam Belajar

Yang dimaksud dengan faktor sosial disini adalah faktor manusia

(sesama manusia) termasuk didalamnya faktor lingkungan baik

lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

Lingkungan Keluarga

Lingkungan ini merupakan yang pertama kali dikenal siswa, oleh

karena itu anggota keluarga terutama orang tua haruslah memberi

pengaruh yang baik dalam belajar dengan memberi motivasi dan

semangat belajar pada anak.

Lingkungan Sekolah

Lingkungan sekolah dibedakan menjadi dua, yaitu : lingkungan

sekolah yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar dan

lingkungan sekolah yang menyangkut hubungan antar siswa

1. Lingkungan sekolah yang berhubungan dengan kegiatan

belajar mengajar yaitu metode mengajar dan media

pembelajaran.

2. Lingkungan sekolah yang menyangkut hubungan antar siswa,

merupakan hal-hal yang menyangkut interaksi antar siswa.

Lingkungan Masyarakat

Masyarakat mempunyai pengaruh yang tidak kalah pentingnya

dalam menentukan keberhasilan belajar anak, karena

dimasyarakatlah anak bergaul dan memperoleh berbagai

pengalaman.

g. Media Pembelajaran

Media pembelajaran berasal dari dua kata yaitu media dan

pembelajaran. Media adalah alat atau sarana komunikasi (Suharso dan Ana

Retnoningsih, 2005:314). sedangkan pembelajaran merupakan suatu kegiatan

melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan agar dapat mempengaruhi

para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan (Nana Sudjana

dan Ahmad Rivai, 2001 : 1). Media pembelajaran adalah alat yang digunakan

untuk kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan agar dapat

mempengaruhi para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

1. Manfaat media pembelajaran

Media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar mengajar,

yang akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Ada beberapa

alasan mengapa media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar

siswa antara lain :

a. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga

menumbuhkan motivasi belajar.

b. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih

dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan

pengajaran lebih baik.

c. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi

verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak

bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar tiap

jam pelajaran.

d. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru tetapi juga aktifitas lain, seperti mengamati,

melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.

(Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, 2002 : 1)

Alasan yang lain mengapa media pembelajaran dapat mempertinggi

proses belajar mengajar adalah berkenaan dengan taraf berpikir siswa.

Taraf berpikir manusia mengikuti tahap perkembangan dimulai dari

berpikir kongkret menuju ke berpikir abstrak, dimulai dari berpikir

sederhana menuju ke berpikir kompleks. Penggunaan media

pembelajaran erat kaitannnya dengan tahapan berpikir tersebut, sebab

melalui nedia pembelajaran hal-hal yang abstrak dapat dikongkretkan dan

hal-hal yang kompleks dapat disederhanakan.

2. Jenis media pembelajaran

Jenis media pembelajaran yang biasa digunakan dalam proses

pembelajaran, yaitu :

a. Media grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan atau diagraam,

poster, kartun dan lain-lain.

b. Media tiga dimensi yaitu dalam bentuk model padat, model

penampang, model susun, diorama dan lain-lain.

c. Proyeksi seperti slide, film strips, film, penggunaan OHP, komputer

dan lain-lain.

d. Penggunaan lingkungan sebagai media pembelajaran.

3. Media Pembelajaran berbasis Corel Video Studio12

Media pembelajaran berbasis Corel Video Studio12 merupakan

media pembelajaran yang dibuat menggunakan program Corel Video

Studio 12. Media pembelajaran tersebut termasuk dalam multimedia

interaktif, artinya media pembelajaran yang menggunakan banyak media

(teks, audio, image, video) dalam suatu tayangan informasi. Pengajaran

menggunakan media pembelajaran berbasis Corel Video Studio 12

merupakan proses belajar mengajar dengan menggunakan media

pembelajaran yang telah disusun dan direncanakan secara matang

menggunakan software Corel Video Studio 12 untuk mencapai tujuan

pembelajaran.

1. Sekilas Corel Video Studio 12

Corel Video Studio 12 adalah software aplikasi dengan sentuhan

grafis yang mampu mengimport dan mengendalikan banyak format

seperti: movie, bitmap, vector, 3 dimensi, audio dan PPT (Hendi

Hendratman, 2005: v). Corel Video Studio 12 merupakan software

keluaran Macromedia yang biasa digunakan dalam berbagai bidang

seperti : pembuatan CD interaktif, informasi, interface, pembuatan

editing audio video dan presentasi. Corel Video Studio 12 dapat

menggabungkan format bitmap, vector, tek dan video sehingga

ketajaman gambar dapat dikendalikan. Director memilki performance

yang baik meski dijalankan di komputer Pentium 3, karena Corel

Video Studio 12 memiliki pengaturan memori dan data yang baik

untuk pekerjaan dengan data yang banyak dan besar.

a. Hardware dan software

Untuk menjalankan Corel Video Studio PC yang digunakan yaitu PC dengan

spesifikasi P3 dengan prosesor 2,4 GH dengan memori 128 MB, HDD 5 GB,

multimedia. Semakin tinggi spesifikasi PC yang digunakan maka akan semakin

baik. Program tersebut dapat bekerja pada sistem operasi MS Windows 9x, ME,

2000, dan MS Windows XP Home/Professional (Hendi Hendratman, 2005 : 1).

b. Memulai Corel Video Studio12

Gambar 1. Tampilan memulai Corel Video Studio

Gambar 2. Tampilan lembar kerja pada Corel Video Studio12

Gambar 3. Tampilan untuk memasukan video pada Corel Video Studio12

Memulai corel video 12

Gambar 5. Tampilan untuk memasukan gambar foto pada Corel Video Studio12

Gambar 5. Tampilan untuk memasukan gambar foto pada Corel Video Studio12

2. Kerangka Berfikir

C. Perumusan Hipotesi tindakan

media pembelajaran corel video studio 12 dapat meningkatkan minat siswa

dalam pembelajaran tik.

3. Metode Penelitan

a. Seting Penlitian

KODISIAWAL

TINDAKAN

Siswa :Minat belajar siswa rendah

Guru : belum menerapkan media pembeljaran dengan Corel Video Studio

Siklus 1 :Menerapkan dengan materi Office Ms. word

Di terapkan media pembelajaran dengan Corel Video

Siklus 1 :Menerapkan dengan materi Office Ms. Exel

Siklus 1 :Menerapkan dengan materi Office Ms Power Point

Di duga diterapkan media pembelajaran dengan Corel Video meningkatkan minat siswa

KONDISIAKHIR

Penelitan dilaksnakan di SMA Ma’rif Karangawen yang terleak di desa

Jragung Kec. Karangawen Kab Demak Waktu pelaksanaan pada jam

pelajaran

b. Subyek Penelitia

Siswa kelas XII IPS yang berjumlah 34 anak terdir atas laki-laki 25

Perempuan 9

c. Data dan sumber data

Data penelitian yang dikumpulkan adalah tentang minat siswa mengikuti

pembeljaran TIK, sumber data dari siswa, kelas pada waktu pembelajaran

berlansun

d. Teknik Pengumpulan data

Pengamatan, wawanara, dskusi kajian dokumen angket

e. Validitas data

Tehnik yang diunakan dalam validasi data adalah dengan review informan

kunci

f. Teknik analisis data

Tehnik analisis datanya dengan embandinkan antar siklus

g. Indicator kinerja

Merencanakan dengan mtang dalam proses pembelajaran

h. Prosedur penelitian

1. Perencanaan tindakan

- Menyusun rencana tindakan

- Penyusunan media

- Menyusun materi

- Penyusunan instrument

- Simulasi tindakan