lembaga keuangan.doc
TRANSCRIPT
A. Pendahuluan
Lembaga Keuangan menurut UU No.14/1967 Pasal 1 ialah semua badan yang melalui
kegiatannya di bidang keuangan, menaruh uang dari dan menyalurkannya dalam masyarakat.
Artinya kegiatan yang dilakukan oleh lembaga keuangan selalu berkaitan dengan bidang
keuangan. Lembaga Keuangan merupakan lembaga yang menghubungkan antar pelaku
ekonomi sektor rumah tangga dan sektor perusahaan dalam melakukan interaksi ekonomi.
Sektor rumah tangga melakukan hubungan dengan lembaga keuangan karena kebutuhan
sektor rumah tangga untuk mengalokasikan sebagai pendapatan untuk ditabung di lembaga
keuangan. Sedangkan sektor perusahaan membutuhkan dana dari lembaga keuangan untuk
membiayai kegiatan investasi perusahaan.
Lembaga Keuangan mempunyai beberapa fungsi yaitu pertama, melancarkan pertukaran
produk (barang dan jasa) dengan menggunakan instrumen uang dan instrumen kredit. Yaitu
peran lembaga keuangan sebagai lembaga yang mencetak uang dan instrumen kredit sebagai
alat pembayaran. Kedua, menghimpun dana dari sektor rumah tangga (masyarakat) dalam
bentuk tabungan dan menyalurkan kepada sektor perusahaan dalam bentuk pinjaman atau
dalam kata lain lembaga keuangan menghimpun dari pihak yang kelebihan dana dan
menyalurkan kepada pihak yang membutuhkan dana.
Selanjutnya, memberikan analisis dan informasi ekonomi yaitu lembaga keuangan
melaksanakan tugas sebagai pihak yang ahli dalam analisis ekonomi dan kredit untuk
kepentingan lembaga keuangan dan kepentingan pihak nasabah. Serta mempunyai kewajiban
menyebarkan informasi dan kegiatan yang berguna untuk menguntungkan bagi nasabah.
Lembaga Keuangan juga mencipakan dan memberikan likuiditas, yang memberikan
keyakinan kepada masyarakat/ nasabah bahwa dana yang disimpan akan dikembalikan pada
waktu yang dibutuhkan atau saat jatuh tempo.
Lembaga keuangan sebagai badan yang melakukan kegiatan-kegiatan di bidang
keuangan mempunyai peranan yaitu Pengalihan aset (assets Transmutation), Likuiditas
(liquidity), Alokasi pendapatan (incon allocation), Transaksi (transaction), Pengalilian Aset
(Asset Transfer). Lembaga keuangan memiliki aset dalam bentuk “janji—janji untuk
membayar” atau dapat diartikan sebagai pinjaman kepada pihak lain dengan jangka waktu
yang diatur sesuai dengan kebutuhan perninjam. Dana pembiayaan asset tersebut diperoleh
dari tabungan masyarakat. Dengan demikian lembaga keuangan sebenarnya hanyalah
mengalihkan atau mernindahkan kewaiban peminjam menjadi suatu aset dengan suatu jangka
waktu jatuh tempo sesuai keinginan penabung. Proses pengalihan kewajiban menjadi suatu
aset disebut transmutasi kekayaan atau asset transimutation.
1
Likuiditas berkaitan dengan kemampuan untuk rnemperoleh uang tunai pada saat
dihutuhkan. Beberapa sekuritas sekunder dibeli sektor usaha dan rumah tangga terutama
dirnaksudkan untuk tujuan likuiditas. Sekuritas sekunder seperti tabungan, deposito, sertifikat
deposito yang diterbitkan bank umum memberikan tingkat keamanan dan likuiditas yang
tinggi, di samping tambahan pendapatan.
Dalam kenyataannya di masyarakat banyak individu merniliki penghasilan yang
memadai dan menyadari bahwa di masa datang mereka akan pensiun sehingga
pendapatannya jelas akan berkurang. Untuk rnenghadapi masa yang akan datang tersebut
mereka menyisihkan atau merealokasikan pendapatannya untuk persiapan di masa akan
datang. Untuk melakukan hal tersebut pada prinsipnya mereka dapat saja membeli atau
menyimpan barang rnisalnya : tanah, rumah dan sebagainya, namun pemilikan sekuritas
sekunder yang dikeluarkan lembaga keuangan, misalnya program tabungan, deposito,
program pensiun, polis asuransi atau saharn-saham adalah jauh lebih baik jika dihandingkan
dengan alteniatif pertama.
Sekuritas sekunder yang diterbitkan oleh lembaga intermediasi keuangan misalnya
rekening giro dan tabungan. Giro atau rekening tabungan tertentu yang ditawarkan bank pada
prinsipnya dapat berfungsi sebagai penarik. Produk-produk tabungan tersebut dibeli oleh
rumah tangga dan unit usaha untuk rnernperrnudah mereka melakukan penukaran barang dan
jasa.. Dengan demikian lembaga keuangan berperan sebagai lembaga perantara keuangan
yang menyediakan jasa—jasa untuk mempermudah transaksi moneter.
B. Lembaga Keuangan Perbankan
1. Definisi Bank
Bank adalah sebuah tempat di mana uang disimpan dan dipinjamkan. Kata bank
berasal dari bahasa Italia banca atau uang. Menurut UU No.14/1967 Pasal 1 tentang pokok-
pokok perbankan adalah “Lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan
jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.
Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal
10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit.
Prof G..M. Verryn Stuart dalam bukunya Bank Politik mengatakan “Bank adalah suatu
badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat-alat pembayaran
sendiri atau dengan uang yang diperolehkan dengan orang lain, maupun dengan jalan
mengedarkan alat-alat penukar baru berupa uang giral.
2
A. Abdurrahman dalam Enxiklopedia Ekonomi Keuangan dan Perdagangan menjelaskan
bahwa “Bank adalah suatu jenis lembaga keuangan yang melaksanakan berbagai macam jasa,
seperti memberi pinjaman, mengedarkan mata uang, pengawasan terhadap mata uang,
bertindak sebagai tempat penyimpanan benda-benda berharga, membiayai usaha perusahaan,
dan lain-lain.
Dari pengertian di atas dapat dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa bank merupakan
perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu
berkaitan dalam bidang keuangan.
2. Sejarah Perbankan di Indonesia
Sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan Hindia Belanda.
Pada masa itu terdapat beberapa bank yang memegang peranan penting di Hindia Belanda.
Bank-bank yang ada itu antara lain:
1. De Javasce NV.
2. De Post Poar Bank.
3. De Algemenevolks Crediet Bank.
4. Nederland Handles Maatscappi (NHM).
5. Nationale Handles Bank (NHB).
6. De Escompto Bank NV.
Di samping itu, terdapat pula bank-bank milik orang Indonesia dan orang-orang asing
seperti dari Tiongkok, Jepang, dan Eropa. Bank-bank tersebut antara lain:
1. Bank Nasional indonesia.
2. Bank Abuan Saudagar.
3. NV Bank Boemi.
4. The Chartered Bank of India.
5. The Yokohama Species Bank.
6. The Matsui Bank.
7. The Bank of China.
8. Batavia Bank.
Di zaman kemerdekaan, perbankan di Indonesia bertambah maju dan berkembang lagi.
Beberapa bank Belanda dinasionalisir oleh pemerintah Indonesia. Bank-bank yang ada di
zaman awal kemerdekaan antara lain:
1. Bank Negara Indonesia, yang didirikan tanggal 5 Juli 1946 yang sekarang dikenal
dengan BNI ’46.
3
2. Bank Rakyat Indonesia yang didirikan tanggal 22 Februari 1946. Bank ini berasal dar
De Algemenevolks Crediet Bank atau Syomin Ginko.
3. Bank Surakarta Maskapai Adil Makmur (MAI) tahun 1945 di Solo.
4. Bank Indonesia di Palembang tahun 1946.
5. Bank Dagang Nasional Indonesia tahun 1946 di Medan.
6. Indonesian Banking Corporation tahun 1947 di Yogyakarta, kemudian menjadi Bank
Amerta.
7. NV Bank Sulawesi di Manado tahun 1946.
8. Bank Dagang Indonesia NV di Samarinda tahun 1950 kemudian merger dengan Bank
Pasifik.
9. Bank Timur NV di Semarang berganti nama menjadi Bank Gemari. Kemudian merger
dengan Bank Central Asia (BCA) tahun 1949.
Di Indonesia, praktek perbankan sudah tersebar sampai ke pelosok pedesaan. Lembaga
keuangan berbentuk bank di Indonesia berupa Bank Umum, Bank Perkreditan Rakyat (BPR),
Bank Umum Syari’ah, dan juga BPR Syari’ah (BPRS).
3. Fungsi Bank
1) Menghimpun Dana Masyarakat (Funding)
Menghimpun dana berarti mengumpulkan atau mencari dana dengan cara membeli dari
masyarakat luas dalam bentuk simpanan giro, tabungan dan deposito. Kegiatan menghimpun
dana ini disebut funding. Strategi bank dalam menghimpun dana adalah dengan memberikan
rangsangan berupa imbalan jasa berupa bungan bagi bank konvensional dan prinsip jual beli
atau bagi hasil bagi bank Syariah, selain itu juga berupa hadiah, pelayanan yang menarik dan
lain-lain.
2) Menyalurkan Dana Masyarakat
Menyalurkan dana berarti menyalurkan kembali dana yang telah dihimpun melalui
simpanan giro, tabungan dan deposito kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman (loanable
fund) bagi bank konvensional dan pembiayaan bagi bank Syariah. Bagi bank konvensional
daalam memberikan pinjaman dikenakan bunga dan jasa pinjaman lain dalam bentuk biaya
administrasi, biaya provisi dan komisi. Sedangkan bank Syariah didasarkan pada jual beli dan
bagi hasil.
3) Memberikan Jasa-Jasa lainnya (Service)
Jasa-jasa bank lainnya merupakan jasa pendukung kegiatan bank. Jasa-jasa ini diberikan
untuk mendukung kelancaran kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana, baik yang
4
berhubungan langsung maupun tidak langsung terhadap kegiatan penyimpanan dana dan
penyaluran kredit.
Produk jasa bank adalah :
Ø jasa setoran seperti setoran telepon, listrik, air atau uang kuliah
Ø jasa pembayaran seperti gaji, pensiun atau hadiah
Ø jasa pengiriman uang
Ø jasa penagihan
Ø jasa kliring
Ø jasa penjualan mata uang asing
Ø jasa penyimpanan dokumen
Ø jasa cek wisata
Ø jasa kartu kredit
Ø jasa letter of credit
Ø jasa bank garansi dan referensi bank
4. Jenis – Jenis Bank
Secara umum bank adalah suatu badan usaha yang memiliki wewenang dan fungsi
untuk untuk menghimpun dana masyarakat umum untuk disalurkan kepada yang memerlukan
dana tersebut. Berikut di bawah ini adalah macam-macam dan jenis-jenis bank yang ada di
Indonesia beserta arti definisi / pengertian masing-masing bank.
Jenis-Jenis Bank :
1. Bank Sentral
Bank sentral adalah bank yang didirikan berdasarkan Undang-undang nomor 13 tahun
1968 yang memiliki tugas untuk mengatur peredaran uang, mengatur pengerahan dana-dana,
mengatur perbankan, mengatur perkreditan, menjaga stabilitas mata uang, mengajukan
pencetakan / penambahan mata uang rupiah dan lain sebagainya. Bank sentral hanya ada satu
sebagai pusat dari seluruh bank yang ada di Indonesia.
2. Bank Umum
Bank umum adalah lembaga keuangan yang menawarkan berbagai layanan produk
dan jasa kepada masyarakat dengan fungsi seperti menghimpun dana secara langsung dari
masyarakat dalam berbagai bentuk, memberi kredit pinjaman kepada masyarakat yang
membutuhkan, jual beli valuta asing / valas, menjual jasa asuransi, jasa giro, jasa cek,
menerima penitipan barang berharga, dan lain sebagainya.
Bank Umum melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan
prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sifat
5
jasa yang diberikan adalah umum. Bank Umum sering juga disebut Bank Komersial.
Usahausaha bank umum yang utama antara lain:
a. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito,
tabungan
b. memberikan kredit;
c. menerbitkan surat pengakuan hutang;
d. memindahkan uang;
e. menempatkan dana pada atau meminjamkan dana dari bank lain;
f. menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga;
g. menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga.
Bank umum di Indonesia dilihat dari kepemilikannya terdiri atas:
a. Bank pemerintah, seperti BRI, BNI, BTN.
b. Bank Pembangunan Daerah (BPD), seperti BPD DKI Jakarta.
c. Bank Swasta Nasional Devisa, seperti BCA, NISP, Bank Danamon.
d. Bank Swasta Nasional Bukan Devisa.
e. Bank Campuran, contoh Sumitomo Niaga Bank.
f. Bank Asing, seperti Bank of America, Bank of Tokyo.
Bank umum ada yang disebut Bank Devisa dan Bank Non Devisa:
- Bank Umum Devisa artinya yang ruang lingkup gerak operasionalnya sampai ke luar
negeri.
- Bank Umum Non Devisa artinya ruang lingkup gerak operasionalnya di dalam negeri
saja.
3. Bank Perkreditan Rakyat / BPR
Bank perkreditan rakyat adalah bank penunjang yang memiliki keterbatasan wilayah
operasional dan dana yang dimiliki dengan layanan yang terbatas pula seperti memberikan
kridit pinjaman dengan jumlah yang terbatas, menerima simpanan masyarakat umum,
menyediakan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, penempatan dana dalam SBI / sertifikat
bank indonesia, deposito berjangka, sertifikat / surat berharga, tabungan, dan lain sebagainya.
Sejak diberlakukannya Undang-Undang nomor 10 tahun 1998, jenis bank dapat
dibedakan menjadi Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Menurut Undang-Undang
Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan, Usaha-usaha Bank Perkreditan Rakyat, diantaranya:
1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka,
dan tabungan;
2. Memberi kredit;
6
3. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan
yang ditetapkan pemerintah; dan
4. Menempatkan dananya dalam bentuk sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Pembagian bank selain didasarkan Undang-Undang Perbankan dapat juga dibagi
menurut kemampuan bank menciptakan alat pembayaran, yang meliputi:
1. Bank Primer yaitu bank yang dapat menciptakan alat pembayaran baik berupa uang
kartal maupun uang giral. Bank yang termasuk kelompok ini adalah:
a. Bank Sentral atau Bank Indonesia sebagai pencipta uang kartal. Selain itu tugas Bank
Sentral diantaranya:
- menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter;
- mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran; dan
- mengatur dan mengawasi bank.
b. Bank Umum sebagai pencipta uang giral (uang yang hanya berlaku secara khusus dan
tidak berlaku secara umum).
2. Bank Sekunder yaitu bank yang tidak dapat menciptakan alat pembayaran dan hanya
berperan sebagai perantara dalam perkreditan yang tergolong dalam bank ini adalah Bank
Perkreditan Rakyat.
5. Bentuk Produk – Produk Bank
Beberapa bentuk produk perbankan berupa pemberian kredit, pemberian jasa
pembayaran dan peredaran uang, serta bentuk jasa perbankan lainnya. Untuk penjelasannya
sebagai berikut:
1. Pemberian kredit dengan berbagai macam bentuk jaminan atau tanggungan misalnya
tanggungan efek
2. Memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang yang terdiri:
a. Lalu lintas pembayaran dalam negeri seperti transfer, inkaso.
b. Lalulintas pembayaran luar negeri seperti pembukaan L/C (Letter of Credit) yaitu
surat jaminan bank untuk transaksi ekspor-impor.
3. Jasa-jasa perbankan lainnya yang meliputi:
a. Jual-beli cek perjalanan (travellers cheque)
b. Jual-beli uang kertas (bank note)
c. Mengeluarkan kartu kredit (Credit Card)
d. Jual-beli valuta asing.
e. Pembayaran listrik, telepon, gaji, pajak
f. Menyiapkan kotak pengaman simpanan (safe deposite box)
7
4. Bentuk-bentuk simpanan di Bank
a. Giro adalah simpanan pada bank yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran.
b. Deposito Berjangka adalah simpanan pada bank yang penarikannya hanya dapat
dilakukan dalam jangka waktu tertentu
c. Sertifikat Deposito adalah deposito berjangka yang bukti simpanannya dapat
diperdagangkan.
C. Lembaga Keuangan Non Bank
1. Devinisi
Lembaga Keuangan Bukan Bank adalah semua badan yang melakukan kegiatan di
bidang keuangan, yang secara langsung atau tidak langsung mengimpun dana terutama
dengan jalan mengeluarkan kertas berharga dan menyalurkannya ke dalam masyarakat,
terutama guna pembiayaan investasi perusahaan-perusahaan.
2. Fungsi Lembaga Keuangan Non Bank
Lembaga keuangan ini menyediakan jasa sebagai perantara antara pemilik modal dan pasar utang yang
bertanggung jawab dalam penyaluran dana dari investor kepada perusahaan yang membutuhkan dana
tersebut. Kehadiran lembaga keuangan inilah yang memfasilitasi arus peredaran uang dalam perekonomian,
dimana uang dari individu investor dikumpulkan dalam bentuk tabungan sehingga risiko dari para investor ini
beralih pada lembaga keuangan yang kemudian menyalurkan dana tersebut dalam bentuk pinjaman utang
kepada yang membutuhkan. Ini adalah merupakan tujuan utama dari lembaga penyimpan dana
untuk menghasilkan pendapatan.
3. Contoh Lembaga Keuangan Non Bank
a. Pasar Modal
Dalam arti sempit pengertian pasar merupakan tempat para penjual dan pembeli bertemu
untuk melakukan transaksi. Artinya pembelian dan penjual langsung bertemu untuk
melakukan transaksi dalam suatu lokal tertentu. Lokasi atau tempat pertemuan tersebut
disebut pasar. Namun dalam arti luas pengertian pasar merupakan tempat melakukan
transaksi antara pembeli dan penjual, dimana pembeli dan penjual tidak harus bertemu dalam
suatu tempat atau bertemu langsung, akan tetapi dapat dilakukan melalui sarana informasi
yang ada seperti sarana elektronika.
Alasan dibentuknya pasar modal yaitu untuk menjalankan Fungsi Ekonomi dan Fungsi
Keuangan,
Fungsi 1. Menyediakan fasilitas untuk memindahkan dari Lender ke Borrower.
8
Fungsi 2. Menyediakan dana bagi Borrower dan para Lender menyediakan dana
tanpa harus terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil yang diperlukan untuk investasi
tersebut.
b. Pasar Uang Dan Pasar Valuta Asing
Pasar uang (money market) di Indonesia masih relatif baru jika dibandingkan dengan
negara-negara maju. Namun dalam perkembangan dunia sekarang ini maka pasar uang di
Indonesia juga ikut berkembalng walaupun tidak semarak perkembangan pasar modal
(capital market).
Tujuan Pasar Uang adalah,
a. Untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendek,
b. Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas,
c. Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja,
d. Sedang mengalami kalah kliring.
c. Pegadaian
Usaha gadai adalah kegiatan menjaminkan barang-barang berharga kepada pihak
tertentu, guna memperoleh sejumlah uang dan barang yang dijaminkan akan ditebus kembali
sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan lembaga gadai.
Keuntungan pegadaian adalah pihak pegadai tidak mempermasalahkan untuk apa uang
tersebut digunakan dan hal ini tentu bertolak belakang dengan pihak perbankan yang harus
dibuat serinci mungkin tentang penggunaan uangnya. Begitu pula dengan sangsi yang
diberikan relatif ringan, apabila tidak dapat melunasi dalam waktu tertentu. Sangsi yang
paling berat adalah jaminan yang disimpan akan dilelang untuk menutupi kekurangan
pinjaman yang telah diberikan.
Kegiatan Usaha Pegadaian lainnya yaitu :
a. Melayani usaha taksiran,
b. Melayani jasa titipan barang,
c. Memberi kredit,
d. Ikut serta dalam usaha tertentu bekerja sama dengan pihak ketiga.
d. Sewa Guna Usaha (Leasing)
Sewa guna usaha adalah bergerak di bidang pembiayaan untuk keperluan barang-barang
modal yang diinginkan oleh nasabah. Pembiayaan di sini maksudnya jika seorang nasabah
membutuhkan barang-barang modal seperti peralatan kantor atau mobil dengan cara sewa
atau dibeli secara kredit dapat diperolah di perusahaan leasing. Pihak lesing dapat membiayai
keinginan nasabah sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati kedua belah pihak.
9
Lembaga pembiayaan menurut ketentuan ini dimungkinkan untuk melakukan salah satu
dari kegiatan pembiayaan seperti:
a. Sewa guna usaha,
b. Modal Ventura,
c. Anjak piutang,
d. Pembiayaan konsumen,
e. Kartu kredit,
e. Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang mempunyai tujuan atau
kepentingan bersama. Jadi koperasi merupakan bentuk dari sekelompok orang yang memiliki
tujuan bersama. Kelompok orang inilah yang akan menjadi anggota koperasi berdasarkan
asas kekeluargaan dan gotong royong khususnya untuk membantu para anggotanya yang
memerlukan bantuan baik berbentuk barang maupun pinjaman uang.
Keuntungan koperasi adalah bunga yang dibebankan kepada pinjaman. Semakin banyak
uang yang disalurkan akan memperbesar keuntungan koperasi. Dapat disimpulkan
keuntungan koperasi adalah:
1. Biaya bunga yang dibebankan ke peminjam,
2. Biaya administrasi setiap kali transaksi,
3. Hasil investasi di luar kegiatan koperasi,
f. Perusahaan Asuransi
Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan menerima premi asuransi,
untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga
yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti,
atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya
seseorang yang dipertanggungkan.
Dari Aspek Finansial :
Asuransi adalah pengaturan finansial yang meredistribusikan biaya dari kerugian yang
tidak diharapkan, dari sebagian anggota (tertanggung) yang tidak beruntung kepada seluruh
anggota dalam kelompok asuransi tertentu.
Dari Aspek Legal :
Asuransi adalah pengaturan kontraktual (polis) di mana satu pihak bersedia untuk
membayar sejumlah premi dan pihak lainnya bersedia mengganti kerugian pihak lainnya.
10
g. Anjak Piutang (Factoring)
Perusahaan yang kegiatannya adalah melakukan penagihan atau pembelian, atau
pengambilalihan atau pengelolaan hutang piutang suatu perusahaan dengan imbalan atau
pembayaran tertentu milik perusahaan.
Kegiatan utama anjak piutang adalah mengambilalihkan pengurusan piutang suatu
tanggung jawab tertentu, tergantung kesepakatan dengan pihak kreditur (pihak yang punya
piutang). Usaha-usaha yang dijalankan oleh perusahaan anjak piutang berkaitan dengan
pengambilalihan dan pengelolaan piutang suatu perusahaan, tergantung permintaan pihak
kreditur.
Keuntungan yang diperoleh masing-masing pihak adalah sebagai berikut:
a. Bagi perusahaan anjak piutang
1. Memperoleh keuntungan berupa Fee atau biaya administrasi,
2. Membantu Menyelesaikan Pertikaian diantara kreditur dan debitur,
3. Membantu pihak menajemen pihak kreditur dan penyelenggaraan kredit.
b. Bagi Kredit (klien)
1. Mengurangi resiko kerugaian,
2. Memperbaiki system administrasi,
3. Memperlancar kegiatan usaha.
Bagi debitur, memberikan motivasi kepada debitur untuk segera membayar
secepatnya, karena ada rasa malu sehingga berusaha sekuat tenaga untuk segera membayar
dengan berbagai cara.
h. Modal Ventura
Adalah perusahaan modal ventura yang berani melakukan investasi tersebut mengandung
suatu resiko tinggi. Keputusan ini dibuat dengan berbagai pertimbangan tentunya dan hal ini
sesuai pula dengan maksud dan tujuan didirikannya perusahaan modal ventura yaitu
melakukan penanaman modal dalam suatu usaha yang mengandung resiko tinggi.
Ciri-cirinya:
a. Kegiatan yang dilakukan bersifat penyertaan langsung kepada suatu perusahan,
b. Penyertaan dalam perusahaan bersifat jangka panjang,
c. Bisnis yang dimasuki adalah bisnis yang beresiko tinggi,
d. Keuntungan yang diperoleh berupa capital gain, deviden atau bagi hasil,
e. kegiatannya banyak dilakukan untuk pembukaan usaha baru.
Tujuan Pendirian Modal ventura :
a. Untuk pengembangan suatu proyek tertentu,
11
b. Pengembangan suatu teknologi baru,
c. Pengambilalihan kepemilikan suatu perusahaan,
d. Kemitraan dalam rangka pengentasan kemiskinan.
Keuntungan yang diperoleh :
a. Bagi perusahaan modal ventura
1. Memperoleh keuntungan berupa deviden,
2. Memperoleh keuntungan berupa capital gain dari hasil selisih,
3. Memperoleh keuntungan berupa bagi hasil.
b. Bagi perusahaan pasangan usaha (ppu)
1. Membantu penambahan modal usaha,
2. Memperbaiki teknologi melalui pengalihan,
3. Membantu pengembangan usaha,
4. Mengurangi resiko kerugian.
Sumbar-sumbar Dana Modal Ventura :
a. Dari dalam perusahaan
1. Setoran modal kerja,
2. Cadangan laba yang belum dipakai,
3. Laba yang ditahan.
b. Dari luar perusahaan
1. Investor baik perorangan maupun indrustri,
2. Pinjaman dari dunia perbankan,
3. Pinjaman dari perusahaan asuransi,
4. Pinjaman dari perusahaan dan pensiun.
i. Dana Pensiun
Adalah hak seseorang untuk meperoleh penghasilan setelah berkerja sekian tahun dan
sudah memasuki usia pensiun atau ada sebab-sebab lain sesuai dengan perjanjian yang telah
ditetapkan.
Tujuan Pensiun :
a. Memberikan penghargaan kepada karyawannya yang telah mengabdi,
b. Agar di masa usia pensiun karyawan dapat menikmati hasil,
c. Memberikan rasa aman dari segi batiniah,
d. Meningkatkan motivasi karyawan,
e. Meningkatkan citra perusahaan.
12
D. KESIMPULAN
Lembaga Keuangan merupakan sarana yang tepat bagi sektor rumah tangga
untuk mengamankan keuangannya. Dimasa modern di mana masyarakat harus lebih bijksana
d a l a m m e m b e l a n j a k a n h a r t a n y a g u n a k e p e r u a n d i m a s a m e n d a t a n g
l e m b a g a keuangan merupakan sasaran yang bijaksana dalam mengamankan
uang di mana da l a m l e mbaga ke uangan , uang ya ng k i t a s i mpan aka n l eb i h
mudah un tuk k i t a dapatkan kembali, dan dipergunakan juga untuk berbagai
keperluan investasi yang juga dapat mengntungkan kita yaitu berupa bunga simpanan.
S e l a i n i t u j uga d i l embaga keua ngan s ek t o r pengus aha juga dapa t
me l akukan p in j a man moda l u s ahanya guna men i ngka tka n u s ahanya
dengan kemuda han – kemudahan yang diberikan oleh lembaga keuangan. Namun
dilain pihak biaya administrasi yang dirasakan masih cukup tinggi bagi nasabah
untuk menyimpan uangnya dilembaga keuangan dalam hal ini bank serta tingkat
suku bunga pinjaman yang tinggi bagi pengusaha sering juga menjadi
bahan pertimbangan nasabah.
13
DAFTAR PUSTAKA
Kasmir. Manajemen Perbankan. Jakarta : Raja Grafindo. 2003.
Marthon, Sa’ad. Ekonomi islam di tengah krisis ekonomi global. Jakarta : Zikrul. 2004..
Suyatno, Thomas. Dkk. Kelembagaan Bank. Jakarta : Gramedia. 2003.
http:// chanisia.wordpress.com/.../lembaga-keuangan-dan-definisi-bank-fun..
http:// id.wikipedia.org/wiki/Bank
http:// id.wikipedia.org/wiki/Lembaga_keuangan
http:// keuanganbayu96ekonomos.wordpress.com/.../bank-lembaga-keuangan-lain-2/
14