learning agility bembi

3
LEARNING AGILITY Apakah yang lebih cerdas dibanding IQ? Adalah Learning Agility. Diatas dari kemampuan intelegensi dan tingkat pendidikan. Tingginya kemampuan atau kompetensi learning agility “nendang” ke sebuah kesuksesan karir, kesuksesan leadership. Sebuah cerita tentang Si Badu, dia seorang lulusan S1 dan si Budi juga lulusan S1 dengan IPK yang sama yaitu 3,5 namun dalam 7 tahun si Badu masih menjadi Supervisor sedangkan si Budi sudah menempati posisi General Manager. Si Badu berkutat dari pagi sampai malam pada lingkup teknis pekerjaanya sedangkan si Budi sebagian sudah berkutat untuk memberi pelatihan dan memotivasi orang lain. Namanya dikenal baik didalam maupun diluar perusahaan karena semangatnya untuk mengubah individu-individu disekitarnya lebih baik. Dari segi kinerja Si Badu selalu mencapai target bahkan sering melampaui target demikian juga si Budi. Keduanya sama-sama high performer namun si Badu sangat dimungkinkan bukan termasuk high potential. Calon pemimpin cukup dekat kaitannya dengan high potential sebagai contoh teknisi mesin bisa jadi dia berkinerja baik namun apakah dia berpotensi untuk menjadi seorang direktur teknik. Si Budi dan Badu punya IQ yang boleh dibilang sama, namun ada hal lain diatas IQ yang mendorong seseorang berkinerja baik (high performer) dan juga berpotensi menjadi seorang pemimpin (high potential). Ialah learning Agility yang membedakan antara si Budi dan Badu. Dalam pengujian melalui assesment center kedua orang ini dipetakan untuk ditetapkan posisi si Badu dan Budi. Hasilnya si Badu berada di kotak nomor 4 sedang si Budi masuk dalam kotak nomor 9. Lalu apakah yang dimaksud learning agility? Learning agility adalah mau dan mampu untuk mempelajari dari pengalaman sebelumnya untuk melakukan hal yang lebih baik lagi dengan pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang baru pada kesempatan selanjutnya dalam situasi yang penuh tantangan. Dalam kondisi saat ini perusahaan membutuhkan orang-orang high potential yang berpikir terbuka, mau belajar dan fleksibilitas dalam mengeksekusi strategy dalam situasi yang rumit/ kompleks.

Upload: bambang-eko-cahyono

Post on 15-Aug-2015

47 views

Category:

Career


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Learning agility bembi

LEARNING AGILITYApakah yang lebih cerdas dibandingIQ?Adalah Learning Agility. Diatas darikemampuan intelegensi dan tingkatpendidikan. Tingginya kemampuanatau kompetensi learning agility“nendang” ke sebuah kesuksesan karir,kesuksesan leadership. Sebuah ceritatentang Si Badu, dia seorang lulusanS1 dan si Budi juga lulusan S1 denganIPK yang sama yaitu 3,5 namun dalam7 tahun si Badu masih menjadiSupervisor sedangkan si Budi sudahmenempati posisi General Manager.

Si Badu berkutat dari pagi sampai malam pada lingkup teknis pekerjaanya sedangkan si Budisebagian sudah berkutat untuk memberi pelatihan dan memotivasi orang lain. Namanya dikenalbaik didalam maupun diluar perusahaan karena semangatnya untuk mengubah individu-individudisekitarnya lebih baik.

Dari segi kinerja Si Badu selalu mencapai target bahkan sering melampaui target demikian juga siBudi. Keduanya sama-sama high performer namun si Badu sangat dimungkinkan bukan termasukhigh potential.

Calon pemimpin cukup dekat kaitannya dengan high potential sebagai contoh teknisi mesin bisajadi dia berkinerja baik namun apakah dia berpotensi untuk menjadi seorang direktur teknik. SiBudi dan Badu punya IQ yang boleh dibilang sama, namun ada hal lain diatas IQ yang mendorongseseorang berkinerja baik (high performer) dan juga berpotensi menjadi seorang pemimpin (highpotential). Ialah learning Agility yang membedakan antara si Budi dan Badu.

Dalam pengujian melalui assesment center kedua orang ini dipetakan untuk ditetapkan posisi siBadu dan Budi. Hasilnya si Badu berada di kotak nomor 4 sedang si Budi masuk dalam kotaknomor 9.

Lalu apakah yang dimaksud learningagility?

Learning agility adalah mau dan mampuuntuk mempelajari dari pengalamansebelumnya untuk melakukan hal yang lebihbaik lagi dengan pengetahuan, keterampilandan perilaku yang baru pada kesempatanselanjutnya dalam situasi yang penuhtantangan. Dalam kondisi saat ini perusahaanmembutuhkan orang-orang high potentialyang berpikir terbuka, mau belajar danfleksibilitas dalam mengeksekusi strategydalam situasi yang rumit/ kompleks.

Page 2: Learning agility bembi

Beberapa ciri orang yang punya learning agility yang baik ialah:1. Suka bersosialisasi/ berkomunikasi dengan banyak pihak, memperbesar lingkaran pengaruh.2. Aktif untuk bergerak/ tidak suka diam, mengotimalkan segenap waktu.3. Suka mengambil kesempatan/ tidak menolak sebuah penunjukan.4. Suka untuk menciptakan ide-ide dan rencana kerja baru5. Siap menerima perubahan dan inovasi baru6. Suka mengeluarkan pendapat7. Lebih tenang menghadapi tekanan atau perbedaan8. Lebih optimis dalam mencapai sesuatu9. Cepat bangkit dari situasi yang menekan10. Haus memperbaharui dan mengasah kecakapan diri

Learning agility hasil research dari Korn Ferry Institute terhadap lebih dari 2200 managersmenyimpulkan bahwa learning agility adalah indikator yang reliable terhadap orang-orang yangberpotensi menjadi pemimpin di masa depan. Dalam penelitian lain oleh Center for creativeleadership menyimpulkan hal yang sama bahwa indikator kompetensi learning agility adalah“nendang” menjadikan seseorang menjadi pemimpin, artinya Learning agility adalah indikatorkunci untuk orang yang masuk dalam area high potential. Dalam kaidah ini, maka pemilihan orang-orang yang berbakat menjadi pemimpin atau dapat di promosikan ke jenjang selanjutnya adalahlearning agility. Dilain hal sebuah penelitian oleh Corporate Leadership Center menyimpulkan 71%high performers adalah tidak high potential, dalam study lain menyimpulkan 93% high potentialemployee juga high performers.

Banyak perusahaan yang memperlihatkan bahwa mereka sedang menentukan orang-orang yanghigh potential secara sederhana melalui penilaian prestasi kerjanya (pencapaian KPI's). Penelitianmenunjukkan secara jelas bahwa seseorang high performers tidak butuh high potential untukmenangani tugas dan tanggung jawab baru, bisa jadi dia perform namun tidak berpotensi untukdikembangkan atau tidak musti perlu high potential untuk menjadi perfom.

5 Dimensi Learning Agility. Dikatakan learning agilitynya baik ditinjau dalam 5 dimensi yaitu:

1. Mental Agility; mampu melakukan analisamasalah secara unik dan dengan cara yang tidakbiasa.2. People agility; mampu berkomunikasi denganberbagai pihak yang berbeda.3. Change agility; suka dalam pengujian,percobaan dan nyaman dengan setiap perubahan.4. Result agility; menunjukkan hasil kerja yangmenantang.5. Self-Awareness: Tahu tentang keunggulan dankelemahan diri.

Bagaimana meningkatkan Learning Agilitykita?

1. Berkomitmen dalam diri untuk senantiasabelajar, tumbuhkan semangat untukbelajar bukan untuk karir, bukan untukpencapaian finansial melainkan untuklebih berharga dimata manusia dan

Page 3: Learning agility bembi

dihadapan Tuhan.

2. Baca buku-buku yang beredar di pasaran, luaskan jenis bacaan bukan hanya menyangkutpekerjaan kita melainkan semua hal yang bermanfaat bagi kehidupan kita.

3. Keluar dari zona nyaman anda, tetapkan target pengetahuan dalam setahun, lima tahunatau 7 tahun mendatang. Set visi misi dan strategy objective pribadi.

4. Ambil resiko, ambil setiap peluang yang datang. Semua ada resiko dan resiko yangterbesar adalah kegagalan karena tidak berbuat/ melangkah.

5. Empati dan toleran terhadap hal atau perilaku orang lain. Tidak ada yang paling benar,namun semua punya keunggulan dan kelemahan.

6. Secara aktif kembangkan prespektif/ cara pandang yang berbeda. Pohon itu tinggi karenadilihat oleh manusia, bagaiman jika sang jerapah yang melihatnya?.

7. Bebaskan diri untuk menerima setiap sharing yang diberikan orang lain. Semua sharingitu baik, sharing itu sedekah.

8. Siap kerja keras dan berkorban (investasi). Jer besuki mowo bea, pepatah warga JawaTimur. Kejayaan itu memerlukan pengorbanan.

9. Uji kemampuan kita untuk menangani situasi yang sulit atau adanya pertikaian. Pimpinsebuah program kerja yang baru. Berbahagialah jika mendapat kesempatan untukmemimpinnya.

10. Tetapkan “Saya bisa” dalam setiap pekerjaan. Yes I Can, dan set strategy bagaimanauntuk mencapainya. Pemimpin bicara tentang solusi sedang lainnya berkutat padamasalah.

Semoga kita senantiasa meningkatkanlearning agility kita untuk kehidupanpribadi, orang-orang yang kita cintai dankita menjadi bagian pemberi kebaikanbagi seluruh alam. Amin.

Authors:Bambang Eko CahyonoOSM Head PT. SPIL Surabaya.

www.ecahyono.blogspot.com