leaflet program pelatihan-4a - iribb.org · pengendalian hama dan penyakit terpadu menggunakan...

2
Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia Laboratorium Penguji LP-759-IDN PELATIHAN PENGELOLAAN TANAMAN KAKAO TERPADU MELALUI PENDEKATAN BIOTEKNOLOGI MENUJU PERKEBUNAN KAKAO BERKELANJUTAN Materi Pelatihan BOGOR, 4 - 6 FEBRUARI 2014 1. Prospek perkebunan kakao di era ekonomi bebas (Dr. Herman Hanafiah / PT.RPN). 2. Pemeliharaan kesuburan lahan kakao (Dr. John Bako Baon/Puslit Kopi dan Kakao Indonesia). 3. Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu menggunakan teknologi ramah lingkungan (Dr. Darmono/BPBPI). 4. Teknologi pengolahan kakao untuk menunjang perkebunan kakao yang berkelanjutan (Dr. Tri Panji/BPBPI). 5. Rehabilitasi dan pengelolaan pangkasan kakao untuk peningkatan produksi (Ir. Arief Iswanto,MSc./Pemerhati dan Praktisi Kakao, PT Pupuk Organik Rajawali). 6. Pembuatan pupuk organik diperkaya mikroba unggul di lahan kakao (in situ) (Dr. Agus Purwantara/BPBPI dan Ir. Arief Iswanto, MSc./PT POR). 7. Pengelolaan tanaman kakao terpadu menuju perkebunan kakao berkelanjutan (Dr. Agus Purwantara/BPBPI).

Upload: nguyentruc

Post on 11-Apr-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Balai Penelitian BioteknologiPerkebunan Indonesia

Laboratorium Penguji LP-759-IDN

PELATIHANPENGELOLAAN TANAMAN KAKAO

TERPADU MELALUI PENDEKATAN BIOTEKNOLOGI MENUJU PERKEBUNAN KAKAO BERKELANJUTAN

M a t e r i P e l a t i h a n

BOGOR, 4 - 6 FEBRUARI 2014

1. Prospek perkebunan kakao di era ekonomi bebas (Dr. Herman Hanafiah / PT.RPN).

2. Pemeliharaan kesuburan lahan kakao (Dr. John Bako Baon/Puslit Kopi dan Kakao Indonesia).

3. Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu menggunakan teknologi ramah lingkungan (Dr. Darmono/BPBPI).

4. Teknologi pengolahan kakao untuk menunjang perkebunan kakao yang berkelanjutan (Dr. Tri Panji/BPBPI).

5. Rehabilitasi dan pengelolaan pangkasan kakao untuk peningkatan produksi (Ir. Arief Iswanto,MSc./Pemerhati dan Praktisi Kakao, PT Pupuk Organik Rajawali).

6. Pembuatan pupuk organik diperkaya mikroba unggul di lahan kakao (in situ) (Dr. Agus Purwantara/BPBPI dan Ir. Arief Iswanto, MSc./PT POR).

7. Pengelolaan tanaman kakao terpadu menuju perkebunan kakao berkelanjutan (Dr. Agus Purwantara/BPBPI).

PENDAHULUANPermintaan biji kakao diperkirakan meningkat sebesar 30% pada tahun 2020, sehingga tanpa perbaikan kuantitas dan kualitas produksi di tingkat petani, industri cokelat akan mengalami kesulitan dalam memenuhi permintaan biji kakao. Dengan kata lain, diperlukan pengelolaan kakao yang berkelanjutan dengan memanfaatkan jenis kakao unggul, metode rehabilitasi yang tepat, penggunaan kultur teknis terbaik, dan cara transfer teknologi terbaik kepada petani. Dalam rangkaian pelatihan ini akan dijelaskan tentang pemeliharaan kesuburan lahan kakao, cara rehabilitasi kakao dengan sambung samping, pengelolaan pembibitan kakao klonal, pembuatan pupuk organik yang diperkaya mikroba unggul di lahan kakao (in situ), pengendalian hama dan penyakit utama yang ramah lingkungan, teknologi pengolahan kakao serta penerapan konsep pengelolaan tanaman terpadu untuk menuju perkebunan kakao yang berkelanjutan.

Memberi bekal pengetahuan dan ketrampilan dalam peningkatan produktivitas kakao dengan menerapkan sistem pertanian berkelanjutan

TUJUAN & SASARAN

Pelatihan akan dilakukan di Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia, Jl. Taman Kencana No.1 Bogor 16151, pada tanggal 4-6 Februari 2014.

TEMPAT PENYELENGGARAAN - Fenty Rachmawanty, A.Md ; HP : 081380421283- Ria Rahmatika, A.Md; HP : 08568333183 email : [email protected]

KONTAK PENDAFTARAN

Nama (dengan gelar) :

Instansi :

Alamat :

Telepon/fax : Email :

Mengikuti Agrowisata : Ya Tidak

Saya berminat mengikuti “PELATIHAN PENGELOLAAN TANAMAN KAKAO TERPADU MELALUI PENDEKATAN BIOTEKNOLOGI MENUJU PERKEBUNAN KAKAO BERKELANJUTAN”

PESERTA

( .............................................)

FORMULIR REGISTRASI

Peserta pelatihan adalah praktisi perkebunan, baik PTPN maupun swasta, petugas Dinas Perkebunan/Pertanian, petani, penyuluh, peneliti, tenaga edukasi. Jumlah peserta dibatasi.

PESERTA

BIAYA- Rp 3.000.000,-/peserta.Makan siang, coffe break, training kit, dokumentasi, dan sertifikat.

- Agrowisata ( optional ) Biaya Rp. 500.000,-/ peserta.

Pendaftaran paling lambat pada tanggal 31 Januari 2014. Pembayaran dapat melalui transfer ke Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia. No rek A/C: 133-000208562-9, Bank Mandiri Cab Juanda Bogor, atau dapat dibayarkan langsung pada saat pelatihan.