leaflet perawatan luka (bu emil)
TRANSCRIPT
Cara Perawatan Luka di Rumah
A. Definisi Luka
Luka adalah suatu
keadaan terputusnya
kontinuitas jaringan tubuh,
yang dapat mengganggu fungsi
tubuh sehingga dapat
mengganggu aktivitas sehari-
hari.
B. Jenis Luka
Berdasarkan sifat kejadian,
luka dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Luka disengaja
Misalnya: luka terkena
radiasi, bedah dan
sebagainya.
2. Luka tidak disengaja
(trauma)
Terbagi menjadi 2, yaitu:
a. Luka terbuka yaitu luka
yang terjadi jika terjadi
robekan dan telihat
seperti luka akibat
gesekan.
b. Luka tertutup, yaitu luka
yang terjadi tanpa
terjadinya robekan
seperti luka mayor.
C. Definisi Perawatan Luka
Perawatan luka adalah
suatu tindakan merawatan luka
dan melakukan pembalutan
dengan tujuan mencegah infeksi
silang (masuk melalui luka) dan
mempercepat proses
penyembuhan.
D. Tujuan Perawatan Luka
1. Mencegah terjadinya infeksi
2. Mengurangi nyeri dan
mempercepat proses
penyembuhan luka.
E. Alat Perawatan Luka
1. Pinset anatom sarung
tangan untuk
perawatan di rumah
2. Pinset cirurgis
3. Gunting steril
4. Kapas gulung
5. larutan akuades/ air steril.
6. Boor water
7. NaCl 0,9% jika ada
8. Gunting perban
9. Plester
10. Bengkok/ wadah sampah
11. Kasa steril
12. Mangkok kecil.
F. Cara Perawatan Luka
1. Cuci tangan
2. Gunakan sarung tangan steril
3. Buka plester dan balutan
dengan pinset
4. Bersihkan luka dengan
menggunakan kapas + boor
water/ NaCl.
5. Berikan obat luka
6. Tutup luka dengan
menggunakan kassa steril
7. Balut luka
8. Cuci tangan
9. Ingatkan klien dan keluarga
untuk menekankan prinsip
perawatan luka dari arah atas
ke bawah.
Oleh:
MIFTAHUDDIN
Program Profesi Ners.
STIKes MUHAMMADIYAH
TASIKMALAYA2010
PERAWATAN KAKI PENDERITA DM. Mengingat segala kemungkinan dapat terjadi pada penderita DM akibat gangguan pembuluh darah maupun syarafnya, maka perlu dilakukan tindakan pencegahan agar tidak terjadi luka, sebagai berikut:
1. Penderita harus mencuci kakinya setiap hari dengan teratur, sesudah dicuci dikeringkan dengan seksama (terutama pada sela-sela jari kaki)
2. Dapat dipakai bedak atau lotion.3. Pada penderita dengan komplkasi kronis DM,
sebaiknya jangan menggunakan air hangat atau air panas untuk merendam kaki, oleh karena kepekaan rasa di kaki untuk panas berkurang sehingga penderita tidak merasakan apa-apa, walaupun kakinya melepuh.
4. Apabila penderita merasa kakinya dingin, sebaiknya memakai kaos kaki, Sebaiknya memilih kaos kaki yang bahannya wol atau katun. Kaos kaki tersebut sebaiknya juga dipakai sewaktu tidur.
5. Apabila memakai sepatu atau sandal, perlu diperiksa apakah alas kakinya licin dan rata.
6. Apabila membeli sepatu baru, sebaiknya diperhatikan : sepatu jangan terlalu sempit, sebaiknya sepatu yang kulitnya lemas, pada awalnya sepatu tersebut dipakai beberapa jam saja, untuk membiasakan diri.
7. Pada penderita DM yang mengalami gangguan syaraf sebaiknya jangan berjalan tanpa alas kaki, karena dapat terkena luka tanpa penderita menyadarinya.
8. Sela-sela jari kaki perlu diperiksa, apakah terdapat luka atau kulit yang pecah-pecah, yang disebabkan oleh jamur kaki. Bila ada, cepat pergi ke dokter untuk diobati.LUKA-LUKA DI KAKIPerlu diperhatikan. Setiap hari kaki harus diperiksa dengan seksama minimal 1 kali. Ini sangat penting untuk menemukan luka secara dini atau perubahan warna kulit seperti kemerahan, jangan sungkan untuk pergi ke dokter walaupun hanya luka-luka kecil sekalipun.aPengalaman merawat luka pada penderita DM. Berikut adalah kasus perawatan ulkus DM terinfeksi dengan abses besar di sisi lateral metakarpal dextra (kanan). Perawatan ulkus ini mengenai pasien wanita berusia 40 tahun yang dirujuk ke klinik rawat jalan dengan kasus gawat darurat label kuning 2 (gawat tidak darurat) kondisi saat ini terdapat luka terbuka, diatas metakarpal dextra sudah berlangsung 2 minggu, pasien mulai murung dan stres karena tidak dapat melakukan aktifitas sehari-hari serta bekerja sebagai pedagang kain dengan alam terbuka. Dari pemeriksaan diketahui terdapat luka terbuka berukuran 10 x 7 cm pada sisi lateral metakapral dextra, dibawah luka terdapat luka yang berfluktuasi, dan seluruh daerah kemerahan serta sudah mulai terdapat nekrose (jaringan mati) pada permukaan kulit. Parawatan luka ini tidak terlalu rumit apabila ada kerjasama antara pasien dengan petugas kesehatan, pasien bersedia dilakukan perawatan secara rutin dengan keyakinan luka akan sembuh. Perawat melakukan perawatan dengan sabar dan teliti serta profesional. Sebelum kita melakukan perawatanluka periksa GDS (Gula Darah Sewaktu) kemudian baru kita lakukan tindakan incisi abses serta nekrotomi sebelumnya kita
berikan cairan antiseptik dengan betadin cair dan anestesi untuk menghilangkan rasa sakit, kaluarkan semua pus (nanah), gunting jaringan yang mati atau yang berwarna hitam, cuci dengan perhidrol kemudian bilas dengan cairan Na Cl 0,9 %, pasang tampon dengan betadin yang diencerkan dengan Na Cl 1:1 selama masih ada pus dan diganti setiap hari, apabila luka sudah menjadi gangren atau busuk, untuk perawatannya setelah digunting jaringan yang mati dan dikeluarkannya nanah kita lakukan kompres revanol dicampur norit dengan perbandingan 2 : 100 CC berfungsi untuk menyerap pus (nanah) agar bau busuk hilang, dilakukan tiap hari dan rutin hingga luka membaik. Setelah luka bersih dan tidak ada pus baru kita lakukan rawat luka dengan terapi gentamicin salep dan bioplacenton (untuk menumbuhkan jaringan). Demikian hasil dari perawatanluka dengan perawatan sederhana dapat dijangkau dan dapat dilakukan tanpa rawat inap.-IGD-