leaflet mengenal tentang harga diri rendah
DESCRIPTION
Leaflet HDRTRANSCRIPT
-
MENGENAL TENTANG HARGA DIRI
RENDAH
OLEH : KELOMPOK 6
BAINUL HUSAINI, S,Kep.
FITRIANIE, S,Kep.
HERYYANOOR, S,Kep.
NITA NORMALA, S. Kep.
SRI NOOR HARYATI, S,Kep.
TYAS KUMALA SARI, S,Kep.
STIKES MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
PROGRAM S1 KEPERAWATAN TAHAP
PROFESI NERS
BANJARMASIN, 2015
A. APA ITU HARGA DIRI RENDAH?
Harga diri rendah adalah perasaan
negatif tentang diri sendiri termasuk
kehilangan rasa percaya diri, tidak
berharga, tidak berguna, tidak berdaya,
tidak ada harapan dan putus asa.
B. PENYEBAB TERJADINYA HARGA DIRI RENDAH
Penolakan dari orang tua
Adanya suatu kehilangan fungsi
organ tubuh
Kegagalan / kesalahan berulang
Kurang penghargaan dari orang
lain
C. PROSES TERJADINYA
Pada masa kecil sering disalahkan,
jarang diberi pujian atas
keberhasilannya.
Pada masa remaja keberadaannya
kurang dihargai. Tidak diberi
kesempatan dan tidak diterima.
Sering gagal disekolah, pekerjaan,
atau pergaulan.
Lingkungan cenderung
mengucilkan dan menuntut lebih
dari kemampuannya.
-
Harga diri rendah dapat berisiko
terjadinya isolasi sosial : menarik diri,
isolasi sosial menarik diri adalah
gangguan kepribadian yang tidak
fleksibel pada tingkah laku yang
maladaptif, menganggu fungsi
seseorang dalam hubungan sosial
(DepKes RI, 1998:336)
D. TANDA DAN GEJALA :
Mengatakan diri tidak berharga
dan tidak berdaya
Mengeluh tidak mampu
melakukan tugas sebagaimana
mestinya
Rasa bersalah dan khawatir
Sangat ragu-ragu dalam
mengambil keputusan
Rasa bersalah dan khawatir
Menarik diri dari pergaulan
Mudah tersinggung dan marah
Tidak percaya diri
E. PENCEGAHAN HARGA DIRI RENDAH
1. Minta pasien untuk cerita pada
keluarga jika ada masalah.
2. Keluarga coba menenangkan pasien
untuk menghadapi masalah dengan
kepala dingin dan pikiran tenang.
3. Mencari solusi yang positif dalam
menyelesaikan masalah
4. Temani pasien agar tidak terbiasa
untuk menyendiri
5. Selalu percaya dan yakin bahwa setiap
masalah ada jalan keluarnya.
-
PERILAKU
KEKERASAN
Oleh:
KELOMPOK 2
M. Hipni, S.Kep
Akhmad Nasrullah S.Kep
Meyadiniyati, S.Kep
Elda Rusmeka, S.Kep
Brian Yoga Pradityo, S.Kep
Eka Putri Fahriaty, S.Kep
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
PROGRAM PROFESI NERS, 2015
APA ITU RESIKO PERILAKU
KEKERASAN?
Dimana individu mengalami perilaku yang
dapat membahayakan diri sendiri, orang
lain maupun lingkungan, secara verbal dan
non verbal.
- Muka merah dan tegang
- Pandangan mata tajam
- Bicara kasar dan mata tinggi
- Mengancam secara verbal
- Mengatup rahang
- Melempar barang dan memukul
- Mondar-mandir
FAKTOR PREDISPOSISI
o Psikologi
o Perilaku
o Sosial Budaya
o Bioneurologis
FAKTOR PRESIPITASI
o Diri Penderita
Kelemahan fisik, keputusasaan,
percaya diri yang kurang.
o Lingkungan
Ribut, padat, kritikan yang mengarah
penghinaan dan kehilangan.
o Interaksi sosial
Interaksi yang provokatif dan
konflik.
PERILAKU YANG DAPAT MENYAKITI MELUKAI
SECARA FISIK MAUPUN PSIKOLOGIS
-
Perasaan marah adalah normal untuk
setiap individu namun perilaku yang
dimanifestasikan oleh perasaan marah
tersebut dapat berfluktuasi dalam
rentang adaptif dan maladaptif.
TARIK NAFAS DALAM
MEMUKUL KASUR ATAU BANTAL
UNGKAPKAN SECARA VERBAL
SECARA SPRITUAL
MINUM OBAT
CARA KELUARGA MENGATASI
PERILAKU KEKERASAN
1. Fisik : menyalurkan marah melalui
kegiatan fisik seperti lari pagi, angkat
berat, menari, jalan-jalan, olah raga,
relaksasi otot
2. Emosi : mengurangi sumber yang
menimbulkan marah, misalnya ruangan
yang terang, sikap keluarga yang lembut.
3. Intelektual : mendorong ungkapan marah,
melatih terbuka terhadap perasaan marah,
melindungi dan melaporkan jika amuk
4. Sosial : mendorong klien yang melakukan
cara marah yang konstruktif (yg telah
dilatih di rs) pada lingkungan
5. Spritual : bantu menjelaskan keyakinan
tentang marah, meningkatkan kegiatan
ibadah.
RENTANG RESPON MARAH