layout tropika oktober-desember 2009 - negripapua « … (tni) kodim, yonif-754 kaimana, satuan...

52
1 TROPIKA INDONESIA Musim Panen (Januari - Juni ) 2010. Vol.14 NO.1&2

Upload: lamdien

Post on 18-May-2018

226 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Layout Tropika Oktober-Desember 2009 - negripapua « … (TNI) Kodim, Yonif-754 Kaimana, Satuan Polisi Pemda Kaimana, TNI Angkatan Laut dan juga ibu-ibu PKK Kaimana. Tak ketinggalan

1TROPIKA INDONESIA

M u s i m P a n e n ( J a n u a r i - J u n i ) 2 0 1 0 . V o l . 1 4 N O . 1 & 2

Page 2: Layout Tropika Oktober-Desember 2009 - negripapua « … (TNI) Kodim, Yonif-754 Kaimana, Satuan Polisi Pemda Kaimana, TNI Angkatan Laut dan juga ibu-ibu PKK Kaimana. Tak ketinggalan

2 TROPIKA INDONESIA

M u s i m P a n e n ( J a n u a r i - J u n i ) 2 0 1 0 . V o l . 1 4 N O . 1 & 2

VisiKami membayangkan dunia yang sehat sejahtera di mana masyarakat senantiasa berkomitmenuntuk melestarikan dan menghargai alam guna memperoleh manfaat jangka panjang bagi manusiadan semua kehidupan di Bumi.

MisiTerus membangun berdasarkan landasan ilmiah, kemitraan dan demonstrasi kekuatan lapanganyang kokoh, Conservation International memberdayakan masyarakat agar melestarikan alamsecara bertanggung jawab dan berkelanjutan demi kesejahteraan umat manusia.

Tentang CICI merupakan organisasi nir-laba yang berkarya di lebih dari 40 negara dan empat benua. CImenyadari bahwa konservasi dapat berhasil jika didukung dengan melibatkan masyarakat lokal.Kami memetakan susunan kebijakan dengan unik secara ilmiah dan ekonomis. Selain itu dilakukanpula penyadaran agar mereka mampu memelihara kekayaan hayati ekosistem bumi untukmengembangkan kualitas kehidupan tanpa menguras sumberdaya alam.

Kami memfokuskan upaya konservasi pada kawasan 'biodiversity hotspot' yang mempunyaikekayaan hayati tinggi namun terancam oleh kegiatan manusia. 34 kawasan hotspot meliputi hanya2.3 persen dari keseluruhan lahan yang ada di bumi tetapi menghidupi setengah dari beragamspesies teresterial yang ada di bumi. Kami juga melakukan pekerjaan di kawasan belantara hutantropis terakhir yang dimiliki oleh bumi, serta berkarya di beberapa titik penting kawasan laut di dunia.

TROPIKA INDONESIA adalah majalah tigabulanan yang diterbitkan oleh ConservationSupport Division (CSD) ConservationInternational Indonesia. Terbit empat kalisetahun (Maret, Juni, September danDesember). Opini yang dituangkan olehpenulis dalam media ini tidak semuanyamencerminkan pendapat ConservationInternational Indonesia. Redaksi menerimatulisan yang sejalan dengan misi dan visimajalah ini. Tulisan yang dimuat akandiberikan imbalan yang pantas. Artikel ditulisdengan spasi ganda, maksimal 1000 kata.Disertai identitas pribadi dan nomor rekening.Dikirim ke alamat: Redaksi Jurnal TROPIKAINDONESIA. Jl. Pejaten Barat 16A,Kemang, Jakarta 12550, INDONESIA Telp:021-7883 8624,7883 8626, 7882 564. Pes121. Fax: 021-780 6723. atau e-mail:[email protected].

Pemimpin Umum/Penanggungjawab:Jatna Supriatna, PhD.Redaktur Senior:Iwan WijayantoElshinta Suyoso MarsdenKetut Sarjana PutraRedaktur Eksekutif:Fachruddin M. MangunjayaStaf Redaksi:Muhammad FaridAnton ArioAbdul HamidKoresponden:Candra Wirawan Arif(Nangroe Aceh Darussalam)Wida Sulistyaningrum (Kaimana)Sekretaris Redaksi:Yonita Saras (Volunteer)Distributor:Budi Prayitno, Baedi

JANGAN BACA SENDIRI !!Majalah ini didanai olehConservation International

guna meningkatkan kesadaran terhadap pelestarianalam dan lingkungan hidup, maka jangan baca sendiri,pinjamkan kepada sebanyak-banyaknya teman setelah

Anda membacanya

TROPIKA TROPIKA TROPIKA TROPIKA TROPIKA INDONESIAISSN: 0852-4602www.conservation.or.id

KEMENTERIAN KEHUTANANDirektorat Jenderal Perlindungan Hutan

dan Konservasi Alam

Page 3: Layout Tropika Oktober-Desember 2009 - negripapua « … (TNI) Kodim, Yonif-754 Kaimana, Satuan Polisi Pemda Kaimana, TNI Angkatan Laut dan juga ibu-ibu PKK Kaimana. Tak ketinggalan

3TROPIKA INDONESIA

M u s i m P a n e n ( J a n u a r i - J u n i ) 2 0 1 0 . V o l . 1 4 N O . 1 & 2

Salam Lestari

Setiap orang dimuka bumi ini memerlukan lingkungan yang sehat dan keuntungan selalu diperoleh karena adanya kebaikan yangdisediakan oleh alam. Sayangnya planet bumi kita sekarang ini mengalami penurunan kualitas dan kuantitas sumber daya yangdrastis. Oleh karena itu hanya dengan melindungi apa yang disediakan oleh alam — termasuk menjaga stabilitas iklim, air bersih,laut

yang sehat dan sumber makanan kita yang terjaga—kita akan dapat menjamin keberlanjutan kehidupan. Conservation Internationalsebagai organisasi yang dinamis, selalu ingin memperbaharui diri dalam merespon dinamika dan trend dalam dunia lingkungan.

Arah kami sekarang akan berkarya pada enam pilar yaitu: bekerja untuk menjamin stabilitas iklimiklimiklimiklimiklim memahami dan melindungi sumber-sumber air bersihair bersihair bersihair bersihair bersih. Memberikan perhatian dan berupaya mempertahankan kemampuan alam untuk menyediakan sumber-sumber makananmakananmakananmakananmakananuntuk keperluan manusia. Meminimalkan tekanan lingkungan yang mengakibatkan dampak pada kesehatankesehatankesehatankesehatankesehatan manusia, menghargai alamdalam perspektif budayabudayabudayabudayabudaya manusia, dan mempertahankan yang menjadi nilai pilihannilai pilihannilai pilihannilai pilihannilai pilihan terhadap apa yang telah diberikan oleh alam.

Laporan Khusus , majalah TROPIKA Indonesia ini memberikan contoh demonstrasi yang baik atas upaya implementasi diatas:Conservation International bersama Pemda Papua dan UNDP membuat program pemberdayaan masyarakat untuk memelihara alam,lingkungan dan kesehatan mereka. Kegiatan tersebut juga terlihat pada kegiatan dan kontribusi Papua untuk berkontribusi atas penanggulanganperubahan iklim. Selamat membaca.

Jatna Supriatna

KARTUN

Page 4: Layout Tropika Oktober-Desember 2009 - negripapua « … (TNI) Kodim, Yonif-754 Kaimana, Satuan Polisi Pemda Kaimana, TNI Angkatan Laut dan juga ibu-ibu PKK Kaimana. Tak ketinggalan

4 TROPIKA INDONESIA

M u s i m P a n e n ( J a n u a r i - J u n i ) 2 0 1 0 . V o l . 1 4 N O . 1 & 2

TROPIKA INDONESIAHIDUP HARMONIS DENGAN ALAM

MUSIM PANEN (JANUARI - JUNI) 2010. VOL.14 NO.1&2

Isi edisi ini

Laporan Khusus8 Negeri yang Hilang Menuju Pemberdayaan

Negeri yang hilang itu kini menuju pemberdayaan bersama upayamengubur ketertinggalan dan menuju Papua yang berkelanjutan.

14 Pemberdayaan Pendidikan hingga Kesehatan

15 Dabra Ingin Keluar dari Kepompong

17 Wawancara Noah Kapisa: “Kalau Diberi Kepercayaan pastiBisa”

21 Carlos Toe: ‘ Beri Kami Besi, Ajarkan Kami”

22 Peter Kamarea: “Membangun Masyarakat yangMenyejahterakan Diri Mereka”

24 Mengkaji Ulang Peran CI di Tanah papua

25 Illegal Logging dan Ekonomi Konservasi di Papua

27 Menuju Kelestarian Keanekaragaman Hayati Papua

Dari Lapangan28 Pemimpin Hari Esok yang Mencintai Lingkungan

30 Menghijaukan Kembali Gunung Halimun dan Salak

32 Pengindraan Jauh Mengoptimalkan Kebijakan Tepat Sasaran

33 Aroma “Konservasi” Kopi Sidikalang

34 Dari Konservasi ke Gerai Kopi

8

3024

15

Page 5: Layout Tropika Oktober-Desember 2009 - negripapua « … (TNI) Kodim, Yonif-754 Kaimana, Satuan Polisi Pemda Kaimana, TNI Angkatan Laut dan juga ibu-ibu PKK Kaimana. Tak ketinggalan

5TROPIKA INDONESIA

M u s i m P a n e n ( J a n u a r i - J u n i ) 2 0 1 0 . V o l . 1 4 N O . 1 & 2

Artikel38 Orangutan dan Keselamatan Hutan Aceh

40 Air dan Kehidupan Spiritual di Taman Nasional Batanggadis

44 Bioaktif Anti Bakteri dari Bakteri Indofitik Taman Nasionalbatang Gadis

In Memoriam46 2009 Konservation Award untuk Leonardo Saleo

38

Publikasi48 Menentukan Wilayah Geografi Priotas untuk Konservasi

Keanekaragaman Hayati di Laut Indonesia

48 Situs Keramat Alami, Peran Budaya dalamKonservasi Keanekaragaman Hayati

Sosok49 Pak Raden dan Owa Jawa

50 Doktor Teknopreneur untuk Arifin panigoro

50 Badri Ismaya: Inspirasi dari setetes Air

36 33 38

40 49

Page 6: Layout Tropika Oktober-Desember 2009 - negripapua « … (TNI) Kodim, Yonif-754 Kaimana, Satuan Polisi Pemda Kaimana, TNI Angkatan Laut dan juga ibu-ibu PKK Kaimana. Tak ketinggalan

6 TROPIKA INDONESIA

M u s i m P a n e n ( J a n u a r i - J u n i ) 2 0 1 0 . V o l . 1 4 N O . 1 & 2

Surat Pembaca

Sampul muka: Dabra, Mamberamo, PapuaFoto: ©CI, Fachruddin Mangunjaya

Prihatin PerdaganganHewan yangDilindungi

Indonesia dikenal karena memilikikekayaan alam yang melimpah. Kawasanhutan yang luas adalah satu contohnya. Didalamnya terdapat berbagai jenis tanaman danberagam spesies hewan. Kita patut banggadianugerahi alam yang indah lengkap dengankeanekaragaman hayatinya.

Namun, sangat disayangkan kekayaanitu kini mulai terkoyak. Beberapa informasimenyebutkan luas hutan di Indonesia berku-rang satu lapangan bola setiap jamnya.Sungguh menyedihkan. Ilegal logging,disinyalir sebagai salah satu penyebabhilangnya hutan itu, selain adanya kebakaranhutan hebat yang sering terjadi akhir-akhir ini.Imbasnya, habibat hewan hutan pun ter-ganggu. Kni, seakan sulit menemukan hewandi dalam hutan-hutan. Belum lagi adanyaperburuan liar dan perdagangan liar hewanturut memperparah kondisi ini.

Beberapa waktu lalu, ketika berjalan-jalandi sebuah pasar di bilangan Ibu Kota Jakarta,saya melihat “hewan hutan” itu diper-dagangkan secara bebas, bahkan hewan-hewan yang dilindungi seperti elang, primata,kucing hutan dipajang dengan bebas sepertilayaknya hewan peliharaan yang biasa dijualbebas. Kok bisa? Padahal jelas-jelas hewan-hewan tersebut adalah hewan yang dilindungi.Tapi begitulah kenyataannya. Saya sangatprihatin melihat hal itu.

Namun, di sisi lain saya turut banggamasih ada yang peduli untuk melestarikanhewan-hewan liar itu agar tetap hidup danlestari, bahkan bisa berkembang biak. Sepertipelepasan sepasang Owa Jawa di Hutan

Patiwel, Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango (TNGGP) yang peresmiannyadilakukan oleh Menteri Kehutanan, MS Kaban.(Tropika Ed. Oktober-Desember 2009).

Semoga upaya pelestarian ini mendapatdukungan dari semua pihak agar hewan-hewan yang dilindungi bisa tetap lestari.

Vivie KTambakdahan,Subang- Jawa Barat

Langkah NyataBenahi Lingkungan

Terima kasih atas dimuatnya surat sayaini. Saya telah membaca beberapa edisiMajalah Tropika. Isinya menarik, karena tidakhanya memuat tulisan yang bersifat informatifatau ilmu pengetahuan saja tetapi juga memuataneka kegiatan nyata dalam hal penyelamatanlingkungan hidup.

Pada Edisi September-Oktober 2009 sayamembaca artikel yang berjudul: 5 Juni,Masyarakat Kaimana Membersihkan Laut danPantai. Yang menarik dari kegiatan bersih-bersihini adalah keterlibatan berbagai elemenmasyarakat dalam membersihkan pantai Andirdan kawasan Taman Kota Kaimana. Sebagaiinformasi, mereka yang terlibat dalam kegiatanini antara lain, para prajurit Tentara NasionalIndonesia (TNI) Kodim, Yonif-754 Kaimana,Satuan Polisi Pemda Kaimana, TNI AngkatanLaut dan juga ibu-ibu PKK Kaimana. Takketinggalan para Pramuka, pemuda geraja danmasyarakat. Kegiatan yang dilaksanakan olehStaff CI Indonesia di Kaimana, Papua Barat ini,merupakan rangkaian kegiatan peringatan Hari

Lingkungan Hidup yang diperingati padatanggal 5 Juni.

Bravo. Saya sampaikan apresiasi dandukungan yang sebesar-besarnya. Kegiatanseperti ini memang selayaknya sering dila-kukan apalagi kondisi lingkungan kita sekarangini cukup memprihatinkan. Semoga kegiatanseperti ini sering dilakukan dan diberitakan,agar menjadi informasi bagi masyarakat bahwadi belahan bumi ini masih ada yang pedulipada keselamatan lingkungan.

Untuk majalah Tropika, saya mempunyaiusul, bagaimana kalau disediakan halamanuntuk istilah-istilah ilmiah yang berkaitandengan lingkungan hidup atau keane-karagaman hayati, seperti misalnya nama-nama ilmiah flora dan fauna. Sehingga dapatmenambah perbendaharaan kata bagi kitasemua. Terima Kasih.

Eko Se-mail: [email protected]

Page 7: Layout Tropika Oktober-Desember 2009 - negripapua « … (TNI) Kodim, Yonif-754 Kaimana, Satuan Polisi Pemda Kaimana, TNI Angkatan Laut dan juga ibu-ibu PKK Kaimana. Tak ketinggalan

7TROPIKA INDONESIA

M u s i m P a n e n ( J a n u a r i - J u n i ) 2 0 1 0 . V o l . 1 4 N O . 1 & 2

Konservasi Dunia Maya

Sebagai organisasi yangdinamis, Conservation Inter-

national selalu berorientasi padapersoalan kekinian dalam trendkonservasi. Fokus CI sekarangmencakup enam target yaitu:iklim, air bersih, pangan, kese-hatan, pelayanan budaya, jasalingkungan dan keanekaragamanhayati. www.conservation.org

Indonesia telah meratifikasi Kovensi Keanekaragaman Hayati dalam bentuk Undang-Undang No. 5 Tahun 1994 tentang PengesahanKonvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Mengenai Keanekaragaman Hayati. Sesuai dengan mandat yang tercantum dalam pasal 18 (3) dariKonvensi tersebut maka Kementerian Lingkungan Hidup sebagai National Focal Point dari Konvensi Keanekaragaman Hayati membangun BalaiKliring Keanekaragaman Hayati Indonesia berbasis internet.

Balai Kliring Keanekaragaman Hayati mempunyai misi untuk :· mempromosikan dan memfasilitasi kerjasama teknis dan ilmiah· mengembangkan mekanisme global untuk pertukaran dan integrasi informasi· mengembangkan jejaringlihat: http://bk.menlh.go.id

Inisiatif baru Conservation International

Balai KliringKeanekaragaman HayatiNasional

Page 8: Layout Tropika Oktober-Desember 2009 - negripapua « … (TNI) Kodim, Yonif-754 Kaimana, Satuan Polisi Pemda Kaimana, TNI Angkatan Laut dan juga ibu-ibu PKK Kaimana. Tak ketinggalan

8 TROPIKA INDONESIA

M u s i m P a n e n ( J a n u a r i - J u n i ) 2 0 1 0 . V o l . 1 4 N O . 1 & 2

LAPORANLAPORANLAPORANLAPORANLAPORAN KHUSUSKHUSUSKHUSUSKHUSUSKHUSUS

Negeri yang hilang itu kinimenuju pemberdayaanbersama upaya menguburketertinggalan dan menujuPapua yang berkelanjutan.

MenujuPemberdayaan

NEGERIYANGHILANG

Tiga tahun lalu, head line cerita tentangalam di beberapa koran di Amerika danEropa serta seluruh dunia, mengupas

habis tentang kekaguman dan kekayaanspesies yang dijumpai para peneliti dan timConservation International (CI) yang meng-injakkan kaki pada kawasan negeri yanghilang atau ‘the Lost World’ yang belum

Foto:

©CI

, Bru

ce B

ehler

Page 9: Layout Tropika Oktober-Desember 2009 - negripapua « … (TNI) Kodim, Yonif-754 Kaimana, Satuan Polisi Pemda Kaimana, TNI Angkatan Laut dan juga ibu-ibu PKK Kaimana. Tak ketinggalan

9TROPIKA INDONESIA

M u s i m P a n e n ( J a n u a r i - J u n i ) 2 0 1 0 . V o l . 1 4 N O . 1 & 2

pernah dijamah kaki manusia. Merekamenemukan banyak sekali jenis-jenis barudan bahkan un tuk pe r tama ka l inyamengambil gambar hidup-hidup burungcendrawasih protia, yang sebelumnyabelum terpotret oleh para naturalis selama200 tahun.

Awal Februari lalu, TROPIKA Indone-

sia melakukan kunjungan jurnalistik kesana. Tapi bukan pada hutan yang takterjamah, melainkan mengunjungi per-kampungan yang merupakan pemil ikkawasan Mamberamo, tepat disebelah ‘theLost world’ itu berada.

Persiapan memang agak khusus di-bandingkan dengan mengunjungi kawasan

dan proyek lain dimana Conservation In-ternational menjalankan programnya.Seminggu sebelum perjalanan, wajib makanpil anti malaria, karena kawasan ini dikenaldengan nyamuk malaria yang ganas. Lalu,karena menuju kampung kecil denganpesawat super kecil (kapasitas 350kg), sayaharus menyesuaikan barang bawaan.

Page 10: Layout Tropika Oktober-Desember 2009 - negripapua « … (TNI) Kodim, Yonif-754 Kaimana, Satuan Polisi Pemda Kaimana, TNI Angkatan Laut dan juga ibu-ibu PKK Kaimana. Tak ketinggalan

10 TROPIKA INDONESIA

M u s i m P a n e n ( J a n u a r i - J u n i ) 2 0 1 0 . V o l . 1 4 N O . 1 & 2

LAPORANLAPORANLAPORANLAPORANLAPORAN KHUSUSKHUSUSKHUSUSKHUSUSKHUSUSFo

to: C

I © B

ruce

Beh

ler

Page 11: Layout Tropika Oktober-Desember 2009 - negripapua « … (TNI) Kodim, Yonif-754 Kaimana, Satuan Polisi Pemda Kaimana, TNI Angkatan Laut dan juga ibu-ibu PKK Kaimana. Tak ketinggalan

11TROPIKA INDONESIA

M u s i m P a n e n ( J a n u a r i - J u n i ) 2 0 1 0 . V o l . 1 4 N O . 1 & 2

Tujuannya adalah Distrik Dabra, Ibu KotaDistrik Mamberamo Hulu, Kabupaten MamberamoRaya. Jangan membayangkan KabupatenMamberamo Raya adalah Kabupaten yang ramai.Ini adalaha kabupaten baru yang secara resmidimekarkan tahun 2007. Luasnya 23.813,91 km2

setara dengan 4 kali Pulau Bali dengan jumlahpenduduk 23.926 jiwa pada tahun 2006—menurut data resmi Pemerintah. Sub-distrik(kecamatan) Memberamo Hulu saja terdiri daridelapan kampung dan dapat dikatakan sebagaikampung-kampung yang sunyi. Total pendudukkampung tersebut hanya 3000 orang. Danpenduduk paling padat adalah Kampung Dabra,dengan populasi 728 orang.

Conservation International Indonesia sejak2001 telah terjun beberapa kali di BelantaraMamberamo dangan fokus hanya pada pendataansumber daya alam, pendataan keanekaragamanhayati dan termasuk beberapa penemuan ilmiahspesies baru (lihat: Kilas Balik Conservation Inter-national di Tanah Papua). Ratusan jenis baru telahdi data oleh tim peneliti CI, terkadang tim inimelibatkan gabungan dari institusi ternama, sepertlThe Smithsonian Institution, Centre for International

Forestry Reseach (CIFOR) dan Lembagan IlmuPengetahuan Indonesia.

Lain dulu, lain sekarang. Strategi Conser-vation International telah bergeser pada fokusyang penting tentang kesejahteraan manusia.“Spesies tetap akan ada, tetapi manusia lah yangmempunyai pengaruh besar dan dapatmenyebabkan kepunahannya,” kata Dr. JatnaSupriatna, Vice President Conservation Interna-tional (CI) Indonesia. Karena itu menurutnyakesejahteraan manusia atau human well being,merupakan kunci penting yang dapat menyela-matkan spesies tersebut sebagai warisan duniadan umat manusia. Sebagai langkah aksi untukmembuat kegiatan kegiatan yang terkait dengankonservasi, CI membuat lima buah poskonservasi yaitu di Dabra, Papasena Satu,Papasena Dua, Kwerba dan Kai. Pos pos ini,selain sebagai tempat berkomunikasi, jugaberfungsi sebagai Mamberamo field office,tempat pertemuan masyarakat dan kegiatan lainyang terkait dengan perlunya konservasi sertasebagai tempat berkomunikasi dan pember-dayaan masyarakat.

Pembangunan Community CentrePembangunan Community CentrePembangunan Community CentrePembangunan Community CentrePembangunan Community CentreSebuah kenyataan yang tidak dapat

dihindarkan, bahwa eksistensi sumber dayaalam yang masih terjaga dengan baik, ternyatamemang disebabkan pengaruh tekanan padasumber daya tersebut dari manusia seke-lilingnya masih sangat rendah. Hal itulah yangdijumpai di kawasan ini. Air masih bersih,hutan belantara masih terjaga dan alam masihterawat dengan sendirinya.

Tetapi, tentunya membiarkan masyarakatdalam keterbelakangan, tanpa pendidikan danminim terhadap akses kesehatan dan makanan,adalah menjadi tantangan yang tidak bisadihindarkan. Maka, fokus dan sasaran antaradalam melestarikan alam dan membangunPapua adalah dengan cara pemberdayaan.Adapun target program ini adalah adalahmemberdayakan masyarakat. Program inisudah berjalan tahun kedua—dimulai tahun2009— dengan bantuan dari United Develop-ment Program (UNDP) untuk memenuhi targetMillenium Development Goal (MDG) didukungjuga oleh Badan Pemberdayaan MasyarakatKampung dan Kesejahteraan Keluarga

Sebuah Danau di Gunung Foja Mamberamo dan Sungai Mamberamo mengalir hingga ke laut bagian Utara Jaya Pura, Papua.

Foto

-foto

: ©CI

, Fac

hrud

din M

angu

njaya

Page 12: Layout Tropika Oktober-Desember 2009 - negripapua « … (TNI) Kodim, Yonif-754 Kaimana, Satuan Polisi Pemda Kaimana, TNI Angkatan Laut dan juga ibu-ibu PKK Kaimana. Tak ketinggalan

12 TROPIKA INDONESIA

M u s i m P a n e n ( J a n u a r i - J u n i ) 2 0 1 0 . V o l . 1 4 N O . 1 & 2

(BPMKKK) dan rencana strategis pembangunankampung (RESPEK) yang merupakan programPemda Papua. “Pelestarian alam tanpapembangunan manusai adalah sia sia, tetapipembangunan tanpa pelestarian akan fatal,”kata Peter Kamarea, Program Manager untukpemberdayaan masyarakat Mamberamo.

Melalui program ini, masyarakat Papuadiharapkan siap menerima perubahan danrencana pembangunan Papua yang berke-lanjutan. Sebab diperkirakan perkembanganyang dahsyat akan terjadi di Papua karenaotonomi khusus dan peluang besar untukmendapatkan usaha di Tanah Papua. “ Sayamelihat ke depan akan terjadi perubahandemografi Papua karena masuknya masyarakat

pendatang (migrasi) dari luar Papua. Ini lumrahada gula dan ada semut,“ kata Peter Kamareamemberikan alasan.

Dapat diprediksi bahwa otonomikhusus –dengan pendanaan yang besar—akan mengakibatkan tingginya laju arusmigrasi dan pasti berbarengan denganpembangunan Papua. Oleh sebab itu ,menurut Peter Kamarea masyarakat Papuasendiri harus mampu mempersiapkan diri.Jadi untuk itulah, tahapan seperti yangdilakukan oleh Conservation InternationalIndonesia di lapangan, menjadi salah satuupaya dalam mengakselerasi pembangunansumberdaya dan kapasitas masyarakat diTanah Papua.

MembangunMembangunMembangunMembangunMembangun Community Centre Community Centre Community Centre Community Centre Community CentreTantangan untuk membangun kawasan ini

adalah tidak mudah. Sebagai komunitasmasyarakat yang jauh tertinggal dibandingkandengan bangsanya sendiri di kawasan Indone-sia yang lain. Mamberamo, tengah menitikehidupan peralihan dengan basis sebagaipengumpul menjadi masyarakat yang menetap.Dalam transisi ini, mereka masih belum dapatsepenuhnya meninggalkan tradisi lama merekasebagai pengumpul. Maka basis penyadaranperlu disiapkan yaitu melalui ‘community cen-tre’ yang dibangun oleh Conservation Interna-tional, Pemda Papua dan UNDP.

“Bangunan ini akan menjadi tempatterpadu, dari pendidikan, kesehatan hingga

Pos Konservasi yang di bangun oleh CI (atas), danPembangunan Community Centre (bawah)

Foto: ©CI, Fachruddin Mangunjaya

Page 13: Layout Tropika Oktober-Desember 2009 - negripapua « … (TNI) Kodim, Yonif-754 Kaimana, Satuan Polisi Pemda Kaimana, TNI Angkatan Laut dan juga ibu-ibu PKK Kaimana. Tak ketinggalan

13TROPIKA INDONESIA

M u s i m P a n e n ( J a n u a r i - J u n i ) 2 0 1 0 . V o l . 1 4 N O . 1 & 2

konsultasi pembangunan masyarakat,” kata Pe-ter Kamarea. Selain itu, usaha ini jugamemberikan kontribusi pada program yangdicanangkan oleh Gubernur Papua, BarnabasSuebu, yang membuat program Rencana StrategisPembangunan Masyakat Kampung (RESPEK).

Adapun RESPEK mentargetkan pembangunanyang berasal dari pemberdayaan masyarakat Papua,atau people driven development.

Faktanya adalah, menurut Peter Kamarea,“Mereka pasti ingin menikmati pendidikan yanglebih baik, selain itu mereka ingin anak-anakmereka lebih pintar dan tidak perlu denganmerusak lingkungan.” Oleh sebab itumenurutnya, sekarang ini sedang digarap sebuahdevelopment konsep yaitu membangun Papuadenga cara dibarengi dengan rencana strategisoleh orang yang mengerti membangun manusiadari kampung kampung mereka sendiri.

Ketika berkunjung ke kawasan ini, keadaanpemenuhan keperluan primer terasa sangat parah.Walaupun bangunan kesehatan (Puskesmas)telah tersedia — atas upaya dinas kesehatan yangberada di Propinsi — tetapi dokter di Puskesmastidak ada. Ketiadaan ini juga diperburuk oleh taktersedianya alat kesehatan dan bahkan obat-obatan. Program imunisasi tidak berjalan,puskesmas tanpa dokter. Masyarakat yang sakitparah, terpaksa harus dirujuk ke Jayapura untukmendapatkan bantuan dokter.

Karena itulah, sarana community centre,yang sedang dibangun oleh CI bekerjasamadengan Pemda Papua dan UNDP ini, kiranyadapat menjadi penawar atas segala kesen-jangan pelayanan tersebut.

Salah Seorang Kepala Suku di Mamberamo,Carlos Toe, mengatakan, dengan adanya pro-gram pembangunan community centre, nantinyatempat ini dapat bisa menjadi pusat pelatihandan pendidikan. Disamping itu, Carlos jugaberharap, pusat komunitas atau community cen-tre yang sedang dibangun ini bisa memberikankontribusi atas kemajuan Mamberamo.

Laporan Fachruddin Mangunjaya dari Dabra,Laporan Fachruddin Mangunjaya dari Dabra,Laporan Fachruddin Mangunjaya dari Dabra,Laporan Fachruddin Mangunjaya dari Dabra,Laporan Fachruddin Mangunjaya dari Dabra,

Mamberamo, Papua.Mamberamo, Papua.Mamberamo, Papua.Mamberamo, Papua.Mamberamo, Papua.

Foto:

CI ©

Bru

ce B

ehler

Hutan FojaFo

to: ©

CI, B

ruce

Beh

ler

Page 14: Layout Tropika Oktober-Desember 2009 - negripapua « … (TNI) Kodim, Yonif-754 Kaimana, Satuan Polisi Pemda Kaimana, TNI Angkatan Laut dan juga ibu-ibu PKK Kaimana. Tak ketinggalan

14 TROPIKA INDONESIA

M u s i m P a n e n ( J a n u a r i - J u n i ) 2 0 1 0 . V o l . 1 4 N O . 1 & 2

Rumah kayu, bangunan kosong kantorPenerbangan sipil (Pensip), tepatdisebelah lapangan perintis Distrik

Dabra itu kini setiap hari tidak sepi lagi. Kantorpenerbangan ini tadinya tidak berfungsi.Bangunannya bercat biru pucat, tidak berpintu,dan kaca nako jendelanyapun sebagian telahlenyap. Di berbagai sudut ada dinding yangpapannya sudah tak ada lagi, berlobang.Menjadikan ruangan didalamnya lebih terang.

Sekarang, setiap hari, sejak 25 Januaritahun ini, kantor tak berfungsi itu kini disibukkandengan ramainya kunjungan anak-anakberusia taman kanak-kanak (TK) antara 3-6tahun. Mereka sedang dididik dan diper-kenalkan hurup baca tulis dan pengenalanyang bersifat melatih motorik dan gerakantangan. Mereka diajarkan mengenal angka,hurup dan warna. Beberapa diantara merekaada yang seharusnya berusia sekolah dasarnamun juga bergabung dalam kelompok ini.“Ini baru melatih gerakan tangan, untukmengenal angka dan warna,“ kata Agus Voisa,32 tahun, salah seorang penduduk setempatyang menjadi pengajar kelompok anak-anaktersebut.

Anak-anak yang polos dan berpe-nampilan seadanya ini kini mulai aktif pergi‘ke sekolah’ tersebut dari hari Senin hinggaJumat. Tidak panjang waktunya, hanya duajam pertemuan. Mereka dikumpulkan, diberikanpensil warna dan alat-alat tulis dan mewarnai.Dan diharapkan secara perlahan-lahan merekamampu menyerap pelajaran.

Kegiatan ini merupakan salah satu aksiyang dilakukan oleh para peserta training oftrainer (TOT) pada penduduk Distrik Dabra untukmengatasi ketiadaan tenaga pendidik.Pelatihan cara mengajar ini telah dilakukanoleh Conservation International dan UNDP yangmenjalankan program Community Develop-ment untuk kawasan Mamberamo. Dalamprogram tersebut telah dilatih 32 orang tenagapengajar yang berasal dari masyarakatsetempat. Maka untuk Kampung Dabra,penduduk yang berpendidikan cukup, sepertiCristina Enko (25), Maise Serife (27), Agus Voisa(32) mulai sibuk memberikan pelajaran meng-gambar untuk 40an anak yang datang darisekeliling kecamatan berpenduduk sedikit ini.

“Program ini menjadi cikal bakal untukmengatasi ketertinggalan yang ada di

Kecamatan Dabra.” Jelas Peter Kamarea yangmenjadi Proyek Manager Program Pember-dayaan ini. Tapi menurutnya, program inidiharapkannya tidak berhenti disini. “Akan adaprogram lanjutan.” Meskipun baru mulai, tapimasih ada pertanyaan dari penduduk tentangprogram pengajaran yang diberikan tersebut.Misalnya ada beberapa orang tua yangmenanyakan: “Apakah nanti mereka menda-patkan ijazah,” kata Maise Serife (27). MenurutPeter Kamarea, dalam menyelenggarakanpendidikan ini, Conservation International akanbekerjasama dengan Departemen Pendidikandan Pengajaran (DIKNAS) dengan membantufasilitasi paket A untuk mereka yang putussekolah SD, paket B untuk mereka yang putussekolah SMP dan paket C untuk SMA.

KesehatanKesehatanKesehatanKesehatanKesehatanDisamping minimnya tingkat pendidikan

penduduk. Kondisi kesehatan pun demikianpula. Untuk itu, CI akan masuk pada metodepencegahan untuk menuju pada masyarakatyang sehat. Misalnya dengan memper-kenalkan program makanan dan gizi yangbaik untuk para ibu. “Kandungan gizi

Pemberdayaan, Pendidikan hingga Kesehatan

Kegiatan anak-anak Dabra “bersekolah” di bangunan kosong bekas kantor penerbangan sipil

Page 15: Layout Tropika Oktober-Desember 2009 - negripapua « … (TNI) Kodim, Yonif-754 Kaimana, Satuan Polisi Pemda Kaimana, TNI Angkatan Laut dan juga ibu-ibu PKK Kaimana. Tak ketinggalan

15TROPIKA INDONESIA

M u s i m P a n e n ( J a n u a r i - J u n i ) 2 0 1 0 . V o l . 1 4 N O . 1 & 2

makanan itu harus diperkenalkan,” kata Pe-ter. Selain itu juga akan dibangun tempatdemontrasi untuk cara berternak ikan. Merekajuga harus diberikan pemahaman tentang polakonsumsi yang teratur misalnya denganmengajarkan berapa pemenuhan protein yangdiperlukan oleh tubuh.

Beberapa penyakit umum yang dijumpaidi perkampungan adalah diarea dan infeksisaluran pernapasan atas (ISPA). Bagi masyarakatkampung yang jauh dari fasilitas kesehatan, duapenyakit ini bisa membawa maut. Lain lagipenyakit yang dijumpai pada wanita, padaumumnya adalah penyakit yang yang berhu-bungan langsung dengan sebelum dan sesudahmelahirkan sehingga diperlukan “pre-post natalcare”. Pada umumnya kaum ibu di Mamberamo

masih menggunakan cara tradisional yangbelum higienis yang dapat mengkibatkan ibudan anak rentan terkena penyakit.

Keberhasilan pemberdayaan masyarakatini ingin mencontoh pada pemberdayaanpenduduk Dani di Wamena Papua pada tahun1980an. Sekarang, dengan adanya pember-dayaan, wajah dan kehidupan MasyarakatDani yang tadinya sama halnya denganmasyarakat pengumpul di Mamberamo —sangat terbelakang—kini berubah sangatdrastis. Kesadaran masyarakat tinggi karenaprogram pemberdayaan masyarakat atau com-munity development yang berhasil. “Dampak-nya juga sekarang. Menurut cerita PeterKamarea, kalau Anda ke Wamena anda bisamendapatkan pekarangan mereka yang diman-

faatkan untuk pemenuhan gizi. “Hari ini Andabisa beli jeruk manis itu datangnya dariBikondini,” Pohon jeruk yang tadinya hanyabeberapa pohon kini bisa mensuplai beberapakota di Papua. Mereka juga menjadi penghasilsayur sayuran dan ikan dari kolam yang merekabuat. Bahkan anak suku Dani sudah banyaksekali yang mendapatkan pendidikan tinggihingga mencapai strata 2 (S2).

Tentu saja program di pemberdayaan diMamberamo ini adalah program jangkapanjang. Dan Peter mengumpamakan,pekerjaan yang dilakukan oleh CI sepertimelempar sepotong baut ke tengah laut.“Riaknya yang tidak kelihatan, tapi kita harusmelakukan,” kata putra Papua kelahiran Seruiini.

Sederhana. Itulah kesan yang diperoleh dariCharles Wikara (38 tahun), Kepala Subdistrik (Camat) Dabra. Pak Charles, begitu

beliau dipanggil. Dengan bersendal saja, danpergi kesana kemari di kota Jayapura untuk

Dabra Ingin Keluar dari Kepompong

mengurus segala keperluan Subdistrik Dabrayang dipimpinnya. “Saya sedang menguruspengajuan gaji pegawai untuk distrik,” begitukata Charles.

Sebagai kawasan terpencil, sebuah dusun

yang kemudian menjadi kecamatan, nun jauhdi pedalaman Papua. Dabra memang belumsepenuhnya siap untuk menjadi sebuahkecamatan. Kantor kecamatan — orang Papuamenyebutnya distrik — memang ada, tetapi

Infra struktur? Jangan membayangkan ada jalan raya di sini. Satu-satunya jalan yangpaling lebar dan ber aspal—itu pun hanya beberapa ratus meter—adalah lapanganterbang. Sebuah jalan baru, yang masih pendek dan berlumpur sedang dirintis

Suasana perkampungan di Subdistrik Dabra

Page 16: Layout Tropika Oktober-Desember 2009 - negripapua « … (TNI) Kodim, Yonif-754 Kaimana, Satuan Polisi Pemda Kaimana, TNI Angkatan Laut dan juga ibu-ibu PKK Kaimana. Tak ketinggalan

16 TROPIKA INDONESIA

M u s i m P a n e n ( J a n u a r i - J u n i ) 2 0 1 0 . V o l . 1 4 N O . 1 & 2

kelembagaanya belum terbangun. Setelah duatahun berjalan, Kecamatan Dabra hanyamempunyai empat orang staff yang semuanyakepala seksi.

Sumberdaya manusianyapun belum adadan infra struktur yang belum memadai,membuat kawasan terpencil di ibukora DistrikMamberamo Hulu ini sangat tertinggal jauh.Pembentukan kawasan tersebut menjadibagian dari Kabupaten Mamberamo Raya,memerlukan perjalanan panjang dan tidakmudah. Jumlah penduduk dalam tujuhkampung di Distrik Mamberamo Hulu adalah2900 orang—setara dengan satu rukun wilayah(RW) di Jakarta. Penduduk asli yang mempunyailatar belakang pendidikan dan tamat sekolahmenengah masih bisa dihitung dengan jari.Bahkan mereka yang berhasil menamatkanSMA hanya beberapa orang.

Infra struktur? Jangan membayangkan adajalan raya di sini. Satu-satunya jalan yang palinglebar dan ber aspal—itu pun hanya beberaparatus meter—adalah lapangan terbang. Sebuahjalan baru, yang masih pendek dan berlumpursedang dirintis. Tidak terlihat ada kendaraanbermotor disini. Jalan-jalan kampung dapatdikatakan hanya mirip jalan setapak. Semua or-ang berjalan kaki atau naik perahu untuk pergi kehutan mencari makan sehari-hari.

Charles Wikari adalah salah satu putradaerah yang beruntung. Dia keluar dariketerisolasian Dabra pada 1989 menujuJayapura dengan bantuan Gereja. Untuk belajarmempunyai visi kehidupan kedepan, diaterinspirasi dari para petugas ABRI yang berbaktidi kawasan tersebut dan juga karena adanyapendekatan dari penginjil. Seorang pendetaJerman dari Gereja Kristen Indonesia (GKI) KlasesGereja Yanimo, Klasis GKI Mamberamo Apawerberkerjasama dengan Klasis Diswllem Jermanmembiayainya sekolah. Dengan beasiswa 15ribu perbulan sejak SMA di Jayapura, masukklahCharles ke Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi,Ottowdam Geisller, Papua pada tahun 1996.

Menurut Charles, kondisi daerahnya yanglamban memang terbentuk karena terisolasinyatransportasi dan sarana kehidupan. TapiCharles tidak menyangka, proses politik danpemekaran daerah sangat laju dan mengha-ruskan kawasan ini terus berkembang. Dabratadinya merupakan kawasan pengembangan

LAPORANLAPORANLAPORANLAPORANLAPORAN KHUSUSKHUSUSKHUSUSKHUSUSKHUSUS

Charles Wikari

dari Kabupaten Sarmi. “Belum lengkapkabupaten Sarmi membenahi segala keleng-kapan dan kelembagaan kabupatennya.Mamberamo Raya, kemudian dibentuk.”

Ada beberapa keprihatinan Charlesterhadap perkembangan daerahnya yanglamban, pendidikan yang masih tersendatkarena ketiadaan guru, dan pelayanankesehatan masyarakat yang jauh dari memadai.Banyak penduduk yang kemudian harusmenjadi korban karena pelayanan kesehatanyang tidak ada. “Banyak ibu hamil tidakmendapatkan pelayanan.” Tambahnya. Selainitu pendidikan harus mendapatkan perhatianserius disebabkan kendala teknis yang belumteratasi. “Pendidikan harus benar-benardiperhatikan, jangan ada guru yang pulang.Pemerintah harus serius, karena gaji guru tigabulan baru diturunkan.” jelasnya.

Begitu pula dokter hanya ditempatkanPegawai Tidak Tetap (PTT) yang tugasnya punsementara. Ironinya Puskesmas cukup megahbangunannya, tapi dokter dan obat obatanseperti antibiotik pun tidak ada. “ Dokter PTTsudah pindah, dan tenaga bidan hanya tigaorang untuk delapan kampung.”

Dengan segala ironi itu, kampung yangsangat jauh dan terpencil ini kini tengahmenggeliat, namun perlahan, seperti ulat. Danakan keluar seperti anak kupu-kupu yang keluardari kepompong hijaunya hutan tanah Papuayang masih perawan. fmfmfmfmfm

“Pendidikan harusbenar-benar

diperhatikan, janganada guru yang pulang.

Pemerintah harusserius, karena gaji

guru tiga bulan baruditurunkan.”

Seorang perempuan mengolah sagu

Page 17: Layout Tropika Oktober-Desember 2009 - negripapua « … (TNI) Kodim, Yonif-754 Kaimana, Satuan Polisi Pemda Kaimana, TNI Angkatan Laut dan juga ibu-ibu PKK Kaimana. Tak ketinggalan

17TROPIKA INDONESIA

M u s i m P a n e n ( J a n u a r i - J u n i ) 2 0 1 0 . V o l . 1 4 N O . 1 & 2

Agenda penting dalam pembangunanPapua berkelanjutan, sebenarnya sudahbergulir. Sejak Otonomi Khusus yang

diberikan kepada Pemerintah Papua, persoalandan tantangan pembangunan tersebut kinisecara bertahap dibenahi. Untuk mengelolasumber daya alam, secara khusus GubernurPapua, Barnabas Suebu, menunjuk Ir NoahKapisa, MSc, sebagai Kepala BadanPengeloaan Sumber Daya Alam danLingkungan Propinsi Papua.

Keraguan tentang apakah Papua mampumenjalankan otonominya dengan baik danmampu mengubur ketertinggalannya? “Sayakira sudah saatnya. Mestinya dari dulu, inipemikiran saya,” kata Noah, ketika ditanyakansoal kesempatan dan kepercayaan yangdiberikan pada Pemerintahan otonomi Khususyang lebih luas. Menurutnya, khusus untukPapua, harus dapat dikatakan, bahwa kamijuga bisa berdiri untuk mengelola sumber dayaalam dan kami bisa mempromosikan itu sendiridan kami juga bisa merencanakan sendiri. “Kitatanamkan secara pribadi, bahwa kalau orang

Papua diberi kepercayaan pasti bisa.” Namunkatanya, dia juga tidak boleh meminta-mintakepercayaan. “Tapi kalau dikasih ya lakukandengan betul. Kalau orang lain bisa, saya jugaharus bisa.”

Berikut perbincangan TROPIKA Indonesiadengan Noah Kapisa tentang pengelolaansumber daya alam dan lingkungan Papua:

Pak Noah bisa ceritakan Pak Noah bisa ceritakan Pak Noah bisa ceritakan Pak Noah bisa ceritakan Pak Noah bisa ceritakan backgroundbackgroundbackgroundbackgroundbackgroundsedikit mengenai pengembangan, cita-citasedikit mengenai pengembangan, cita-citasedikit mengenai pengembangan, cita-citasedikit mengenai pengembangan, cita-citasedikit mengenai pengembangan, cita-citake depan mengenai apa yang akanke depan mengenai apa yang akanke depan mengenai apa yang akanke depan mengenai apa yang akanke depan mengenai apa yang akandilakukan oleh bapak selaku pengembandilakukan oleh bapak selaku pengembandilakukan oleh bapak selaku pengembandilakukan oleh bapak selaku pengembandilakukan oleh bapak selaku pengembanamanah sebagai Kepala Badan Pengeamanah sebagai Kepala Badan Pengeamanah sebagai Kepala Badan Pengeamanah sebagai Kepala Badan Pengeamanah sebagai Kepala Badan Penge-----lolaan Sumber Daya Alam dan Lingkunganlolaan Sumber Daya Alam dan Lingkunganlolaan Sumber Daya Alam dan Lingkunganlolaan Sumber Daya Alam dan Lingkunganlolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan(BPSDALH) ?(BPSDALH) ?(BPSDALH) ?(BPSDALH) ?(BPSDALH) ?

Baik, memang badan ini baru dibentuktahun yang lalu, tahun 2009. Tanggung jawabyang diberikan kepada kami adalah mencari,menemukan, mengkaji, dan memberi solusikebijakan dan teknis bagaimana mengelolakekayaan alam di Papua ini yang cukupbanyak, tapi yang diterjemahkan di sini,fokusnya adalah termasuk tambang, hutan,pertanian, perikanan, dan pariwisata.

Sehingga dari situ kami mencoba melihatdan membuat semacam visi kecil untukmendukung visi pemda menuju Papua baru.Kami mencoba melihat dalam konteksmenyelamatkan sumber daya alam Papua untukpembangunan berkelanjutan. Kemudian misinyatidak lari jauh, antara lain melakukan kajian,analisis yang sifatnya adalah untuk membantupemda terutama dinas dan instansi teknis terkait.

Tugas pokok yang diberikan untukmendukung visi-misi, ini akan lebih banyakbergerak dalam melakukan kajian dan menurutsaya walaupun nanti ini bersifat kebijakan,akan lebih banyak pada kajian untuk mene-mukan sumber-sumber kekayaan alam kami,potensi, dll, serta menyiapkan data-data yangbisa dipakai dan dipromosikan untuk bagai-mana bisa nanti dikelola lebih lanjut lagi.

Seperti yang kemarin baru saya sampaikanbahwa apabila melihat tugas utama menye-diakan data yang, bukan hanya pada teknissaja, tetapi data yang akan dipakai untukpembangunan ekonomi, artinya kami menye-diakan data-data katakanlah di pertambangan

Wawancara dengan:Ir Noah Kapisa, MScKepala Badan Pengelolaan Sumber DayaAlam dan Lingkungan (BPSDALH), Papua.

“Kalau DiberiKepercayaan,Pasti Bisa”

Page 18: Layout Tropika Oktober-Desember 2009 - negripapua « … (TNI) Kodim, Yonif-754 Kaimana, Satuan Polisi Pemda Kaimana, TNI Angkatan Laut dan juga ibu-ibu PKK Kaimana. Tak ketinggalan

18 TROPIKA INDONESIA

M u s i m P a n e n ( J a n u a r i - J u n i ) 2 0 1 0 . V o l . 1 4 N O . 1 & 2

yang siap bisa dipakai, begitu orang datangdan melihat potensi yang ada, oh ini nilainyaberapa, begitu juga di kehutanan dan lain-lain. Jadi bukan kajian saja, data-data inidapat disiapkan atau tidak, maka nanti kamiakan sampai pada bagaimana evaluasiekonomi agar pada saat diminta oleh gubernuratau oleh siapapun, data-data itu sudah harussiap untuk dipakai dan tentu harus akurat ya,itu yang kita lakukan di Badan ini.

Implementasinya seperti apa nantiImplementasinya seperti apa nantiImplementasinya seperti apa nantiImplementasinya seperti apa nantiImplementasinya seperti apa nantisetelah ditemukan kajian itu dan dilakukan,setelah ditemukan kajian itu dan dilakukan,setelah ditemukan kajian itu dan dilakukan,setelah ditemukan kajian itu dan dilakukan,setelah ditemukan kajian itu dan dilakukan,apakah ada semacam apakah ada semacam apakah ada semacam apakah ada semacam apakah ada semacam guidelineguidelineguidelineguidelineguideline?????

Ya kita akan buat sampai di situ. Kitasemacam punya guideline atau sejenisnya,katakanlah semacam buku atau peta, “oh iniada peta di papua, yang mineral ini, ada dimana-mana, depositnya berapa dan nilainya,sehingga akan jadi pegangan oleh minimalpemerintah daerah atau akan diberikan kepadainstansi-instansi pertambangan, jadi kalauorang datang dan bertanya, kami sudah punyadata, punya angka, atau punya nilai yang mauditawar dan dijual. Ada yang mau beli? Yakami sudah ada. Tidak? Ya kami punya. Jadidokumen ini harus dipakai nanti dan memangitu harus digunakan, itu yang ditegaskan olehbapak Guburnur (Barnabas Suebu, red).

Sekarang ini untuk menilai kekayaanSekarang ini untuk menilai kekayaanSekarang ini untuk menilai kekayaanSekarang ini untuk menilai kekayaanSekarang ini untuk menilai kekayaan

sumber daya alam, biasanya ada kajiansumber daya alam, biasanya ada kajiansumber daya alam, biasanya ada kajiansumber daya alam, biasanya ada kajiansumber daya alam, biasanya ada kajianvaluasi ekonomi sumber daya alam, bagaivaluasi ekonomi sumber daya alam, bagaivaluasi ekonomi sumber daya alam, bagaivaluasi ekonomi sumber daya alam, bagaivaluasi ekonomi sumber daya alam, bagai-----mana gambaran mana gambaran mana gambaran mana gambaran mana gambaran BBBBBapak?apak?apak?apak?apak?

Ya saya sendiri terus terang awam dalambidang itu karena harus menghitung nilai-nilaiekonomi. Tapi saya punya gambaran sedikit,kan kita sudah pernah bekerjasama antara laindengan Dr. Suparmoko dan beberapa temanyang melakukan perhitungan itu, bayangansaya nanti tentu bukan dilakukan oleh orangyang tidak tahu masalah ekonomi tapi harusada orang yang tahu masalah ekonomi itu,dia harus menghitung itu dan kami sudahpernah juga melakukan kerjasama. Di lembagaini kami punya bidang manajemen aset, didalamnya juga ada sub bidang untuk valuasi,itu yang sedang dicari dan sesungguhnyasudah ada, cuma untuk mengisi itu dulu ya,tapi gambaran saya antara lain kami akanmelakukan perhitungan, menyiapkan datauntuk mendukung fiskal yang ada di Papuaini, sehingga saya pikir harus sampai disitu,dana Rencana Strategis PembangunanKampung (RESPEK).

RESPEK merupakan program yangdigagas oleh gubernur. Saya optimis karenakami sudah lakukan walaupun mungkindengan scope yang berbeda namun kitamengaplikasikan di sektor kehutanan. Tinggal

dengan cara yang sama dalam bidangpertambangan tapi dengan cara kerja yangrelatif sama mungkin, kami perlu mencari orangyang bisa mengerjakan itu. Dan itu kankekayaan. Kekayaan kalau hanya dilihatfisiknya tanpa ada nilai ekonomi, tidak adanilainya, padahal tujuan kita adalah mencaridan mengkaji supaya kekayaan alam kita inibisa memberikan nilai manfaat ekonomi bagimasyarakat.

Kaitannya dengan di konservasi ituKaitannya dengan di konservasi ituKaitannya dengan di konservasi ituKaitannya dengan di konservasi ituKaitannya dengan di konservasi itukan kita tidak hanya menilai aset-aset yangkan kita tidak hanya menilai aset-aset yangkan kita tidak hanya menilai aset-aset yangkan kita tidak hanya menilai aset-aset yangkan kita tidak hanya menilai aset-aset yangpunya nilai ekonomi tapi juga padapunya nilai ekonomi tapi juga padapunya nilai ekonomi tapi juga padapunya nilai ekonomi tapi juga padapunya nilai ekonomi tapi juga padaeksistensi yang abstrak dan komplekseksistensi yang abstrak dan komplekseksistensi yang abstrak dan komplekseksistensi yang abstrak dan komplekseksistensi yang abstrak dan kompleksmisalnya jasa kosistem, termasuk airmisalnya jasa kosistem, termasuk airmisalnya jasa kosistem, termasuk airmisalnya jasa kosistem, termasuk airmisalnya jasa kosistem, termasuk air,,,,,udara dan karbon. Bagaimana bapakudara dan karbon. Bagaimana bapakudara dan karbon. Bagaimana bapakudara dan karbon. Bagaimana bapakudara dan karbon. Bagaimana bapak

LAPORANLAPORANLAPORANLAPORANLAPORAN KHUSUSKHUSUSKHUSUSKHUSUSKHUSUS

Foto

: ©CI

, Fac

hrud

din M

angu

njaya

Page 19: Layout Tropika Oktober-Desember 2009 - negripapua « … (TNI) Kodim, Yonif-754 Kaimana, Satuan Polisi Pemda Kaimana, TNI Angkatan Laut dan juga ibu-ibu PKK Kaimana. Tak ketinggalan

19TROPIKA INDONESIA

M u s i m P a n e n ( J a n u a r i - J u n i ) 2 0 1 0 . V o l . 1 4 N O . 1 & 2

memasukkan ke dalam perhitungan?memasukkan ke dalam perhitungan?memasukkan ke dalam perhitungan?memasukkan ke dalam perhitungan?memasukkan ke dalam perhitungan?Itu juga ada dalam salah satu bidang di

sini, termasuk dalam manajemen aset juga.Tentunya kita sudah pernah melakukanperhitungan, selain yang misalnya menghitungnilai-nilai yang riil, juga menghitung jasalingkungan, itu sudah dihitung dan itu yangselama ini belum diperhitungkan di kekayaanalam kita di Papua. Saya kasih contohgambaran misalnya, air. Kita tahu air tapi belumtau kita nilai airnya sudah sejauh mana. Yangsekarang terakhir ini adalah masalahperubahan iklim yang terkait dengan ini. Sayakira sudah punya cara untuk menghitung itu,jadi menurut saya yang bisa dirasakan langsungdan tidak langsung mesti bisa dinilai.

Tentu kita tidak bisa sendiri, tapi teman-temanyang dari NGO, LSM yang akan kami pakai juga.Jadi memerlukan mitra. Dan itu yang diharapkan.Kalau mitra kita sudah melakukan kajian atauperhitungan seperti itu, tentu datanya, informa-sinya, akan kami himpun di sini, untuk memba-ngun database. Jadi salah satu tugas dari kantoradalah membangun database mengenaikekayaan alam. Database ini, input datanya bisadari kami sendiri dan juga dari mitra-mitra kami.Saya kasih gambaran saja, misalnya yang terkaitdengan konservasi. Kantor ini yang jelas sangatminim data mengenai konservasi tapi banyaksekali ada di CI dan WWF khusus di Papua.

Tugas kami adalah mengkomunikasikandengan teman-teman di situ data-data yang

sifatnya umum yang bisa diakses secaraumum. Selama ini sudah jalan, cuma belumdalam satu database. Pikiran sederhananyajuga adalah database yang di sana dalambidang konservasi itu sudah ada di CI, mungkindia punya yang sudah ada dan kita bawa dantaruh di sini lagi. Jadi nanti bagaimanamendapatkan data itu sampai jadi begini, kamiakan bilang bisa berkomunikasi dengan sumberdatanya, misalnya ke CI langsung. Masalahkeakuratan data dan segala macam kamikembalikan kepada yang membuatnya. Kamidi sini menghimpun dan mempromosikan dataitu saja.

Bapak memerlukan lanjutan untukBapak memerlukan lanjutan untukBapak memerlukan lanjutan untukBapak memerlukan lanjutan untukBapak memerlukan lanjutan untukkemitraan dengan organisasi internasio-kemitraan dengan organisasi internasio-kemitraan dengan organisasi internasio-kemitraan dengan organisasi internasio-kemitraan dengan organisasi internasio-

Mamberamo dari udara

Page 20: Layout Tropika Oktober-Desember 2009 - negripapua « … (TNI) Kodim, Yonif-754 Kaimana, Satuan Polisi Pemda Kaimana, TNI Angkatan Laut dan juga ibu-ibu PKK Kaimana. Tak ketinggalan

20 TROPIKA INDONESIA

M u s i m P a n e n ( J a n u a r i - J u n i ) 2 0 1 0 . V o l . 1 4 N O . 1 & 2

nal, semacam CI?nal, semacam CI?nal, semacam CI?nal, semacam CI?nal, semacam CI?Kemarin saya diwawancarai, khusus

untuk daerah pedalaman kami atau yangmenyangkut masalah kekayaan alam terkaitdengan konservasi. Teman-teman di LSM,terutama CI punya banyak data dan akuratkalau kami bandingkan dengan pemerintah disini, karena mereka sudah duluan masuk, nahitu sampai sekarang kami masih pakai.

Ini menarik sekali, saya tadi baru berdis-kusi bersama teman-teman, saya di sini barusetahun, kemarin saya pikir badan ini jugaharus melakukan koordinasi atau sinkronisasikarena kekayaan alamnya dengan instansi atauLSM terkait. Saya tadi cerita bahwa sayarencanakan tahun ini akan melakukan rapatkoordinasi atau sinkronisasi mengenaikekayaan alam di Papua sini, baik daripemerintah daerah, kabupaten, kota, kemudiansaya coba mau undang teman-teman daribeberapa departemen di Jakarta, termasukteman-teman NGO.

Intinya adalah saya mau lihat kalau kamimau sinkronkan, apa yang mau kami lakukanbersama dengan kekayaan alam di papua.Saya tadi ancang-ancang kalau waktunyamemungkinkan mungkin maret atau april,sehingga rencana duduk bersama untukmembikin green design untuk pengelolaankekayaan alam di Papua. Tugas saya adalahapa yang sudah dilakukan teman-teman NGO,yang sudah jalan dan akan jalan tinggal kamipetakan dan kordinasi untuk teruskan itu saja.Di pemerintah juga begitu, misalnya apa yangsudah dilakukan di perkebunan, di kehutanan,kalau yang itu sudah jalan, jalan saja tapi dibawah koordinasi. Ini saya ingin bangun danrencana harus tahun ini saya bikin, sehinggakatakanlah dalam tanda kutip kami akanmenghasilkan green design pengelolaankekayaan alam di tanah Papua.

Kaitannya dengan stKaitannya dengan stKaitannya dengan stKaitannya dengan stKaitannya dengan statatatatatemen emen emen emen emen gggggubernurubernurubernurubernurubernurdalam dokumen dalam dokumen dalam dokumen dalam dokumen dalam dokumen A Global SolutionA Global SolutionA Global SolutionA Global SolutionA Global Solution oleh oleh oleh oleh olehBarnabas Suebu yang dibawa keBarnabas Suebu yang dibawa keBarnabas Suebu yang dibawa keBarnabas Suebu yang dibawa keBarnabas Suebu yang dibawa keKopenhagen 2009, saya lihat beliauKopenhagen 2009, saya lihat beliauKopenhagen 2009, saya lihat beliauKopenhagen 2009, saya lihat beliauKopenhagen 2009, saya lihat beliaumencanangkan 50%, areal Hutan Produksimencanangkan 50%, areal Hutan Produksimencanangkan 50%, areal Hutan Produksimencanangkan 50%, areal Hutan Produksimencanangkan 50%, areal Hutan Produksi

yang dapat di Konversi (HPK) dan Arealyang dapat di Konversi (HPK) dan Arealyang dapat di Konversi (HPK) dan Arealyang dapat di Konversi (HPK) dan Arealyang dapat di Konversi (HPK) dan ArealPemanfaatan Lain (APL) akan dijadikanPemanfaatan Lain (APL) akan dijadikanPemanfaatan Lain (APL) akan dijadikanPemanfaatan Lain (APL) akan dijadikanPemanfaatan Lain (APL) akan dijadikankawasan konservasi, apakah tindak lanjutkawasan konservasi, apakah tindak lanjutkawasan konservasi, apakah tindak lanjutkawasan konservasi, apakah tindak lanjutkawasan konservasi, apakah tindak lanjutyang sudah dikakukan?yang sudah dikakukan?yang sudah dikakukan?yang sudah dikakukan?yang sudah dikakukan?

Tata ruang Papua sekarang masih dalamtahap penyelesaiannya, jadi yang terkaitdengan kehutanan, kami sudah rasionalisasikawasan hutan, dan kalau lihat 50% yanggubernur sampaikan bahwa HPK 6 juta, tapikatakanlah 5.2 juta itu apabila mekanismeperdagangan karbon kita jelas, maka 5.2 jutaHPK itu akan dikonservasi untuk PenurunanEmisi dari Degradasi Hutan ( REDD) itu. Kalaukami masih pegang angka itu danhubungannya dengan tata ruang, masihmasuk karena kami punya HPK yang 6 juta itu,yang 5 juta masih aman. Nah, sekarang yangkami lakukan ini adalah rasionalisasi kawasanhutan yang kami input ke tata ruang. Kami dikehutanan sekarang mencoba untukmemasukkan dalam tata ruang, minimal 5.2juta. Kemarin di rasionalisasi kami itu ada yangkurang, ada yang tambah, tapi dalam rangeitu masih. Nah pertanyaannya adalah kalauyang 5.2 juta itu kami bisa pertahankan di tataruang yang 20 tahun itu bisa atau tidak? Kalaubisa, tata ruang kita harus dijadikan acuanbetul dalam pembangunan di Papua.

Cara menyelamatkannya adalah melaluiprogram REDD. Kalau kita sudah menuju ke sanamaka mestinya kita punya dalam tanda kutippeta, program penyimpanan REDD Papua yang5.2 juta itu. Di mana tempatnya, kalau lihatareal HPK sudah ada, tapi apakah itu yang kamifokuskan untuk tidak diganggu karena itu adalahprogram REDD kita 20 tahun ke depan, makasiapapun tidak boleh mengubah itu dan caramengamankannya kita bisa pakai itu untuk pro-gram REDD dan itu cara yang menurut saya bisakita pakai untuk menyelamatkannya dan di tataruang pun mungkin kita bisa bilang jangan bikintata ruang sembarangan di kabupaten karenadaerah ini sudah kita masukkan dalam programyang 5.2 juta.

TTTTTantangan untuk implementasi itu apa?antangan untuk implementasi itu apa?antangan untuk implementasi itu apa?antangan untuk implementasi itu apa?antangan untuk implementasi itu apa?Sesungguhnya tata ruang propinsi sekarang

menunggu kehutanan. Jumat kemarin saya barudiskusi dengan teman-teman kehutanan dan kitatargetnya dalam Februari 2010.

Khusus untuk kawasan MamberamoKhusus untuk kawasan MamberamoKhusus untuk kawasan MamberamoKhusus untuk kawasan MamberamoKhusus untuk kawasan Mamberamoseperti apa perhatian pemerintah?seperti apa perhatian pemerintah?seperti apa perhatian pemerintah?seperti apa perhatian pemerintah?seperti apa perhatian pemerintah?

Kami punya kekayaan besar yang ada diSuaka Margasatwa Mamberamo Foja dan itudalam konsep kami adalah salah satu yangharus kami selamatkan, sehingga di tata ruangkami maupun di rasionalisasi kawasan,kawasan konservasi Mamberamo itu tidakboleh diganggu. Kemarin saya lihat ada sedikitdari pemikiran kabupaten, jadi saya tanyakan,apakah kawasan itu masuk Mamberamo Rayaatau Mamberamo Tengah. Kalau pun diamasuk dalam wilayah kabupaten, tentunya areakonservasi akan tetap dipertahanka, selamatidak mereka ubah, jadi tidak masalah.

Tapi saya kira khusus untuk MamberamoRaya mungkin sebagian Mamberamo tengahyang terkait dengan LSM itu, kemarin dipembicaraan kami, kita harus sepakat kalaumau rasionalisasi kawasan hutan di Papua,yang pertama adalah kawasan konservasi tidakboleh diganggu. Kalau ada perubahan akankami diskusikan, misalnya dipakai untukpemekaran, kami akan tanya sejauh manawilayah itu dipakai misalnya untuk bangunfisik. Kalau sudah ada jangan, kalau belum,tidak semua areal itu harus dibuka. Bolehmembangun tapi perhatikan aspek konservasi,mungkin jadi kabupaten konservasikah. Karenakasus ini bukan terjadi di Mamberamo saja,tapi juga di Taman Nasional lain. Saya kirakhusus untuk Mamberamo, teman-teman dariCI dan WWF lebih tahu. Dari peta yang ada,kekayaan alam di sana luar biasa, termasuksatwa flora fauna endemik yang ada di sana.Yang punya data lengkap di wilayah SuakaMamberamo Koja itu CI dan WWF. Teman-teman ini jalan dan tidur di dalam hutan, sepertiRobert Mandosir, mereka itu lebih tahulapangan, luar biasa data-data dari mereka.Dan kita memikirkan bagaimana caranya agardata itu ada di lembaga ini. fachruddinfachruddinfachruddinfachruddinfachruddin

mangunjaya, ditranskrip oleh Yonita Saras.mangunjaya, ditranskrip oleh Yonita Saras.mangunjaya, ditranskrip oleh Yonita Saras.mangunjaya, ditranskrip oleh Yonita Saras.mangunjaya, ditranskrip oleh Yonita Saras.

LAPORANLAPORANLAPORANLAPORANLAPORAN KHUSUSKHUSUSKHUSUSKHUSUSKHUSUS

Page 21: Layout Tropika Oktober-Desember 2009 - negripapua « … (TNI) Kodim, Yonif-754 Kaimana, Satuan Polisi Pemda Kaimana, TNI Angkatan Laut dan juga ibu-ibu PKK Kaimana. Tak ketinggalan

21TROPIKA INDONESIA

M u s i m P a n e n ( J a n u a r i - J u n i ) 2 0 1 0 . V o l . 1 4 N O . 1 & 2

Sebagai kepala suku, Carlos Toe, menjadirujukan dan tempat pengaduanmasyarakat setempat. Beliau pula yang

menyediakan lahan untuk pembangunan com-munity centre yang akan difungsikan sebagaitempat kegiatan dan kemajuan masyarakat diDabra. Bapak empat anak ini, dengan sangatberhati-hati berbicara tentang sumber dayaalam di Kabupaten Mamberamo.

“Kalau kedepan, saya ingin hutan tidakboleh ditebang sembarangan,” kata beliau.Menurutnya masyarakat di Dabra khususnyatidak boleh hanya bergantung dari kayu saja,namun dapat melihat juga potensi alam bukankayu yang tersedia, misalnya buaya atau ikanyang hidup disepanjang Sungai Mamberamoyang luas. “Bisa lihat potensi alam seperti ikan,buaya,tapi harus diatur pemanfaatannya’’katanya. Upaya yang dapat dilakukan misalnyamasyarakat diberikan pelatihan untukmengolah sumberdaya itu. “Supaya bermanfaatuntuk masyarakat.”

Carlos memang berharap banyak akankehadiran CI di Mamaberamo. Kepala Suku inimengharapkan program kegiatan seperti yangdilakukan oleh CI ini mampu membantumembangun masyarakat dan menguburketertinggalan mereka. “Masyarakat kamimasih tertinggal pengetahuan, ekonomi, dankesehatan, terutama dalam segi pendidikandasar,” katanya. Beliau berharap ke depanmasyarakat dapat mempunyai keterampilanuntuk mengolah sumber daya mereka sendiri.

“Umpama saya ingin pesawat, anda tidakperlu membelikan pesawat. Tapi beri kami besidan ajarkan kami, nanti kita yang akanmerangkainya,” ujarnya berpendapat soalpendidikan kemandirian. “Jangan kasih ikantapi kasih kami kail saja.”

Keprihatinan Carlos memang sudah lama.Banyak kekurangan yang dialami oleh penduduk,menurutnya dari segi pelayanan kesehatan,“Pelayanan kesehatan sangat kurang sekali.Kami juga memerlukan dokter yang bisamelayani semuanya.” Ketiadaan pelayanan inimemang serba sulit, dikarenakan desa dankecamatan sangat jauh dari jangkauan.Bayangkan saja, untuk memasuki SubdistrikDabra, diperlukan waktu empat hingga tujuhhari, dengan menggunakan kapal dan kemudiandisambung dengan speed boat, itupun biayanyatidak dapat dikatakan murah. Selain kapal yangmenuju ke arah kawasan tersebut—menyusuriSungai Mamberamo –yang panjangnya ratusankilometer. Maka, satu-satunya alat yang dapatdiandalkan adalah menggunakan pesawatudara. Diperlukan waktu satu setengah jamdengan menggunakan pesawat dari BandaraSentani, Jayapura.

Tantangan lain yang dihadapi di Dabraadalah soal pendidikan. Sekolah dari SD danSMP telah berdiri tetapi tenaga gurunya sangatminim. Banyak guru yang tidak betah tinggaldi desa yang sangat terpencil seperti Dabra,sebab, disamping kesulitan untuk menda-patkan sarana untuk keluarga mereka, juga –

karena jauh dari pusat administrasi danpelayanan publik—gaji guru menjaditerlambat dibayar. “Saya sering kedatanganguru yang mengadu, tidak menerima gajimereka,” kata Carlos. “Perhatian dari KepalaDinas Pendidikan sangat kurang,“ kritiknya.Masyarakat disini ingin pintar, dan sebetulnyamereka pintar, tapi guru-guru tidak ada yangbetah. Banyak guru yang kemudianmenghabiskan waktu mereka di Jayapura,mengurus sendiri gaji dan keluarganya.

Karena itu, menurut Carlos, pendidikandi Dabra sangat terlambat. “Maka denganadanya Peter –maksudnya program CI, red—kita katakan, kita harus lakukan sesuatu yangorang luar bisa mendidik kita di sini. Dansaya harap, bangunan community centre bisamenjadi pusat pelatihan dan pendidikan.”

Carlos dengan semangat yang tinggi,berharap pusat komunitas atau communitycentre yang sedang dibangun ini bisamemberikan kontribusi atas kemajuanMamberamo. “Harapan saya, kalau pelatihandan pendidikan berjalan, kita bisa kursusbahasa Inggris, untuk masyarakatMamberamo supaya ke depan merekamempunyai wawasan luas untuk bisamengolah apa yang dimiliki, misalnyaBagaimana membuat minyak. Selain itu, jugabisa melatih masyarakat untuk membuatmelengkapi kehidupan mereka sehari hari,misalnya membuat gula dll, Supaya orangtidak beli gula ke Jayapura.” fmfmfmfmfm

Carlos Toe, Kepala Suku Dabra di Mamberamo

“Beri Kami Besi, Ajarkan Kami”Bagi Conservation International (CI), kepala SukuDabra, Carlos Toe (45), adalah mitra yang setiadalam membantu upaya upaya membangunkonservasi di Mamberamo.

Carlos Toe

Page 22: Layout Tropika Oktober-Desember 2009 - negripapua « … (TNI) Kodim, Yonif-754 Kaimana, Satuan Polisi Pemda Kaimana, TNI Angkatan Laut dan juga ibu-ibu PKK Kaimana. Tak ketinggalan

22 TROPIKA INDONESIA

M u s i m P a n e n ( J a n u a r i - J u n i ) 2 0 1 0 . V o l . 1 4 N O . 1 & 2

LAPORANLAPORANLAPORANLAPORANLAPORAN KHUSUSKHUSUSKHUSUSKHUSUSKHUSUS

Keprihatinan yang mendalam akanlambannya perkembangan masyarakatdi Tanah Papua, membuat Peter

Kamarea (55) ingin terlibat langsungmembantu percepatan pembangunan tanahPapua. Lahir di Serui, Papua, dan telahberpahit manis dalam dunia bisnis danpengembangan investasi di tahan Papua.Pernah menjadi salah satu Chief ControlerAccountant untuk PT Freeport selamabeberapa tahun.

Namun, karena tertarik pada pem-bangunan lingkungan dan kekayaan sumberdaya hayati Papua. Peter Kamarea akhirnya

terjun ikut bergabung dengan ConservationInternational yang mempunyai visi meles-tarikan alam.

Mengapa tertarik dengan konservasi?Menurut Peter, tantangan terhadap konservasilingkungan berawal dari kerja yang dila-kukannya dalam membangun kembali Acehpasca tsunami. Peter menyaksikan, ternyatabanyaknya korban, tidak saja dikarenakan tsu-nami yang dahsyat, tetapi kejadian itu diperparahjuga dengan lingkungan di Aceh yang rusak.Dan itu menurutnya akibat ulah manusia.

Berbekal pengalaman dari pengembangankomunitas di berbagai daerah, termasuk di

Kalimantan dan terakhir disaat pembangunankembali Aceh setelah tsunami, 2004-2007,Peter kini ingin membangun komunitasmasyarakat Papua yang masih tertinggal.

“Sangat menyakitkan, dan tidak adamanusia pun kalau berdiri di Pantai Ululeu (Aceh),akan dapat menahan air mata, karenamenyaksikan begitu banyaknya mayat, korbantsunami.” Namun, menurutnya, perlu disadari,ketika menyaksikan disekeliling kawasan itu,ternyata pohon bakau telah hilang menjaditambak ikan. Padahal, jika vegetasi bakau masihbertahan, minimal akan mampu mengurangibanyaknya korban. Tidak berhenti dengan itu,

“Membangun Masyarakat yangMenyejahterakan Diri Mereka”

Peter Kamarea, Papua Senior Policy Advisor,

Berbekal pengalaman dari pengembangan komunitas di berbagai daerah,termasuk di Kalimantan dan terakhir disaat pembangunan kembali Aceh setelahtsunami, 2004-2007, Peter kini ingin membangun komunitas masyarakat Papuayang masih tertinggal.

Peter Kamarea (tengah) di antara warga Papua

Page 23: Layout Tropika Oktober-Desember 2009 - negripapua « … (TNI) Kodim, Yonif-754 Kaimana, Satuan Polisi Pemda Kaimana, TNI Angkatan Laut dan juga ibu-ibu PKK Kaimana. Tak ketinggalan

23TROPIKA INDONESIA

M u s i m P a n e n ( J a n u a r i - J u n i ) 2 0 1 0 . V o l . 1 4 N O . 1 & 2

musibah diperparah lagi dengan kerusakanlingkungan lain. Setelah setahun tsunami, tahun2006, ada lagi banjir bandang yang juga diAceh. “Dan kita lihat banyak gelondongan yangturun diakibatkan oleh illegal logging.”

Jadi, menurutnya pembangunan pentingtetapi tidak mengabaikan kelestarianlingkungan.

Ketika TROPIKA Indonesia, mengadakankunjungan ke Kecamatan Dabra, DistrikMamberamo Hulu, Kabupaten MamberamoRaya. Peter tengah sibuk mengawasi danmenjalankan pembangunan sebuah ‘Commu-nity Centre’ yang akan berfungsi sebagai pusatkegiatan masyarakat. Menurutnya, target pro-gram ini adalah mengembangkan pember-dayaan masyarakat. Program ini sudahberjalan tahun kedua dengan bantuan dari

perubahan demografi Papua karena masuknyamasyarakat pendatang (migrasi) dari luarPapua. Ini lumrah ada gula dan ada semut,“kata Peter memberikan alasan. “Otonomikhusus –dengan pendanaan yang besar—(red)akan mengakibatkan lajunya arus migrasi danpasti berbarengan dengan pembangunanPapua”. Oleh sebab itu , menurut Petermasyarakat Papua sendiri harus mampumempersiapkan diri. Jadi untuk itulah, tahapanseperti yang dilakukan oleh Conservation Inter-national Indonesia di lapangan, menjadi salahsatu upaya dalam mengakselerasi pemba-ngunan sumberdaya dan kapasitas masyarakatdi Tanah Papua.

“Tujuan program ini untuk peningkatankapasitas masyarakat sehingga mereka mampumensejahterakan diri mereka sendiri dengan

koran. Masih tidak ada sarana publik yangumum, seperti listrik, jalan raya, dan bahkanmereka hidup tanpa pimpinan. Danmemprihatinkan lagi, 80 persen penduduknyaadalah buta huruf. Oleh sebab itu, membanguntanah Papua dengan ketertinggalan yang begitujauh, merupakan tantangan yang bukan sajaberat tetapi juga unik.

Dalam upaya menggerakkan masyarakatdi Dabra, misalnya, sebagai Pimpinan Proyek,Peter Kamarea harus berhadapan dengankenyataan dimana masyarakat masih dalamtransisi. Beberapa pekerja yang direkrutnyauntuk membangun Comuniti Centre misalnya,sering didapati absen dengan alasan mencarimakan di hutan. Hal ini dijumpai karenamasyarakat Dabra, masih dalam tahapantransisi. Bekerja sebagai tukang kayu ataupekerja proyek, mereka anggap merupakansambilan. “Mereka belum bisa fokus padapekerjaan dan mencari makan dari hasilmenetap, seperti berkebun atau bercocok tanam.Maka harus dimaklumi.’’

Bukan hanya itu, kesulitan lain adalahberhubungan dengan para pejabat setempat.Walaupun kantor mereka—misalnya KantorKecamatan—berdiri megah, tapi pengurusnyatidak ada. “Birokrat tidak ada di tempat.” Karenadengan berbagai alasan, mereka berada diJayapura dan dalam tempo yang tidak singkat.Terkadang sampai berbulan-bulan. fmfmfmfmfm

Peter tengah sibukmengawasi danmenjalankanpembangunan sebuah‘Community Centre’ yangakan berfungsi sebagaipusat kegiatanmasyarakat.Menurutnya, targetprogram ini adalahadalah mengembangkanpemberdayaanmasyarakat.

United Development Program (UNDP) untukmemenuhi target Millenium Development Goal(MDG) didukung juga oleh Badan PemberdayaanMasyarakat Kampung dan KesejahteraanKeluarga (BPMKKK) dan Rencana StrategisPembangunan Kampung (RESPEK) yangmerupakan program Pemda Papua.

Sebagai putra Papua, Peter berharap,masyarakat Papua siap menerima perubahannamun tidak dikorbankan untuk berubahan itu.Perkembangan yang dahsyat akan terjadi diPapua karena otonomi khusus dan peluangbesar untuk mendapatkan usaha di TanahPapua. “Saya melihat kedepan akan terjadi

mendidik secara mandiri, mengarah padakemandirian.” ujar Peter menambahkan. Denganadanya program pemberdayaan masyarakat inimereka akan terdidik. Dan Community Centreakan dipakai untuk berbagai kegiatan, daritempat rapat, interaksi masyarakat, tempatbelajar hingga tempat konsultasi kesehatan.

Masyarakat Mamberamo Hulu, menurutlaporan pendahuluan yang diadakan oleh AntieSolaiman dan Lusi Yantewo dari ConservationInternational, masih merupakan masyarakatyang tertinggal jauh dibandingkan dengankawasan Indonesia yang lain. Informasi di desasangat minim, tidak ada radio, televisi, apalagi

Page 24: Layout Tropika Oktober-Desember 2009 - negripapua « … (TNI) Kodim, Yonif-754 Kaimana, Satuan Polisi Pemda Kaimana, TNI Angkatan Laut dan juga ibu-ibu PKK Kaimana. Tak ketinggalan

24 TROPIKA INDONESIA

M u s i m P a n e n ( J a n u a r i - J u n i ) 2 0 1 0 . V o l . 1 4 N O . 1 & 2

LAPORANLAPORANLAPORANLAPORANLAPORAN KHUSUSKHUSUSKHUSUSKHUSUSKHUSUS

Conservation International-Indonesiamemulai kiprahnya di Papua 17 tahunyang lalu, diawal 1993 dengan inisiatif

program pemetaan dan pelestarian hutan,untuk melihat ketersedian dan kelestarianposokan jenis kayu yang dimanfaatkansebagai bahan utama pembuatan patung danukiran suku Asmat.

Kegitan berikutnya yang dilakukan adalahgap analisis untuk melihat dan memberikanmasukan untuk perencanaan Tanah Papua yangberkelanjutan. Kegiatan ini dilakukan denganmengadakan kajian analisis data dan informasi

keanekaragaman hayati dan sosial ekonomiyang dirangkum menjadi informasi spasial untukdijadikan sebagai bahan diskusi pada work-shop di Biak pada tahun 1997. Lebih dari 90orang ahli keanekaragaman hayati dan sosialekonomi baik dari internasional maupunnasional berkumpul. Mereka brasal dari 42lembaga yang berbeda-beda seperti: peneliti,pemerintah daerah dan pusat, beberapa univer-sitas, NGO, pemuka adat dan lembaga donor.

Metode yang digunakan dalam penentuanprioritas ini adalah: memetakan distribusikeanekaragaman hayati setiap taxa, kemudian

menjadikan data dan informasi tersebutmenjadi data spatial, dan semua data di over-lay. Dengan menggunakan tehnik overlay dandiskusi maka dihasilkanlah peta prioritaskonservasi di Papua dan rekomendasi menujukonservasi terpadu dan strategi pembangunandi Papua. Adapun rekomendasi yang diha-silkan adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan tataguna lahan denganmemperhatikan aspek keaneka-ragaman hayati untuk menjaminkesenambungan pertumbuhan eko-nomi di masa mendatang.

Kilas BalikMengkaji Ulang Peran CI di Tanah Papua

Oleh: Ermayanti

Teknik overlay dan diskusi menghasilkan peta prioritas konservasi di Papua danrekomendasi menuju konservasi terpadu.

Foto:

©CI

, Muh

amma

d Fa

rid

Page 25: Layout Tropika Oktober-Desember 2009 - negripapua « … (TNI) Kodim, Yonif-754 Kaimana, Satuan Polisi Pemda Kaimana, TNI Angkatan Laut dan juga ibu-ibu PKK Kaimana. Tak ketinggalan

25TROPIKA INDONESIA

M u s i m P a n e n ( J a n u a r i - J u n i ) 2 0 1 0 . V o l . 1 4 N O . 1 & 2

2. Pembagunan di bidang pertanian,pertambangan serta perkebunanharus memperhatikan aspek ling-kungan dan melakukan analisadampak lingkungan untuk jangkapendek dan jangka panjang.

3. Meningkatkan penelitian biologiuntuk mengexplorasi keanekaragamhayati yang belum diketahui.

4. Meningkatkan penelitian di bidangsosial untuk mengidentifikasi cara-cara yang paling sesuai yang dapatmelibatkan masyarakat dalampembagunan ekonomi.

5. Pengelolaan kawasan lindung danpenegakan hukum.

6. Penambahan kawasan konservasisehingga seluruh tipe ekosistemdapat terwakili, serta beberaparekondasi lainnya dapat di lihat padalaporan Lokakarya.

7. Rekomendasi utama dan sangat pen-ting untuk dilakukan secepatnyapada saat itu adalah prioritaspeningakatan kapasitas SDM.

Tindak lanjut dari hasil pertemuan tersebut,beberapa donor yang hadir berkomitmen untukmendanai beberapa prioritas dari hasil workshoptersebut, misalnya dari USAID, Bank Dunia, JICA,dan MacArthur Foundation yang sangat antusiasuntuk membantu peningkatan kapasitasSumberdaya manusia, dan penelitian.

Keberlanjutan dari lokakarya diatas, CI lalumemulai kegitan pelatihan antara lain: pelatihanpengenalan jenis-jenis keanekaragaman hayati;memperkenalkan metodologi penelitian,identifikasi spesies; penulisan proposal danmembuat perencanaan pendanaan. Selain train-ing di kelas, dilakukan pula praktek langsung dilapangan yang dilakukan oleh peneliti ahli baikdari LIPI maupun peneliti internasional.

Terakhir adalah peserta training dimintauntuk menulis proposal lengkap membuatmethodologi penelitian rancangan penelitiandan rencangan anggarannya. Penghargaanbagi peneliti muda yang mengrim proposalyang baik diikutsertakan dalam kegitan RAP(akan dijelaskan berikutnya) yang langsungdibimbing oleh peneliti senior sehinggamendapatkan ilmu secara langsung di

lapangan dan ada pula hadiah dalam bentukmelakukan penelitian secara mandiri.

Hasil dari serangkaian training danpenghargaan yang dilakukan beberapa orangpeneliti muda Papua tersebut— yang menda-lami berbagai taxa seperti ikan, kelelawar danamphia/reptilia—kini, beberapa putra asli Papuatelah berhasil melanjutkan keilmuannya padajenjang keilmuan yang lebih tinggi yaitu master(S2) dan doktoral (S3).

Kegitan RapiKegitan RapiKegitan RapiKegitan RapiKegitan Rapiddddd Asessment Program (RAP). Asessment Program (RAP). Asessment Program (RAP). Asessment Program (RAP). Asessment Program (RAP).Guna melengkapi dari ketertinggalan

informasi keanekaragaman hayati yang ada diPapua, CI melakukan Rappid Assessment Pro-gram atau dikenal dengan metoda RAP. Metodapenelitian ini dilakukan oleh para ahli untukmelihat potensi dan keanekaragaman hayatiyang ada di suatu kawasan secara cepat.Caranya adalah dengan menurunkan para ahliterkemuka di bidangnya, sehingga dalamwaktu satu bulan di lapangan mereka dapatmengidentifikasi berbagai jenis-jenis yang adadi lokasi yang diamati dan bahkan menemukanjenis-jenis spesies baru, baik lokasi pene-

Selain kajian ilmiah tentang konservasikeanekaragaman hayati, dilakukanjuga secara pararel suatu pe-

ngumpulan dan analisa data mengenai il-legal logging dan perdagangan illegalsatwa (2001 – 2003), pada tahun yangsama. Hasil yang sangat mengagetkan dari160 kasus kejahatan atau pelanggaranperdaganggan satwa dan illegal logginghanya kurang dari 5% yang sampaidijatuhkan hukuman. Sehingga efek jerayang diharapkan dalam hal sangsi hukumterhadap kejahatan lingkungan belumefektif.

Illegal Logging dan Ekonomi Konservasi di PapuaKajian ekonomi bagi pembangunan

berkelanjutan di Tanah Papua dengan judul“Rapid Assesment for Conservation andEconomy (RACE)”, dilakukan secara parareldengan kegiatan lainnya. Kajian singkatkonservasi dan ekonomi. Metode yangdigunakan adalah metode partisipatisi aktifdari berbagai pihak, untuk melihat peluang danancaman terhadap konservasi di Papua. Hasildari kajian ini adalah:

· Memprioritaskan pengeluaran be-lanja publik, seperti kebutuhanpendidikan, kesehatan, pelayananmasyarakat dan prasarana.

· Melakukan strategi pemba-ngunan yang berkelanjutan.

· Menarik investor untuk melakukaninvestasi di sektor non-ektraktif

· Restrukturisasi sektor kehutanan· Melegalkan hak-hak adat· Memperkuat pengelolaan ka-

wasan lindung dan kawasankonservasi

· Penegakan hukum.juga dihasil-kan dari kajian RACE tersebut,

Beberapa masukan untuk membuatkelompok kerja (task force) untuk setiap butirrekomendasi telah di inisiasi.

Page 26: Layout Tropika Oktober-Desember 2009 - negripapua « … (TNI) Kodim, Yonif-754 Kaimana, Satuan Polisi Pemda Kaimana, TNI Angkatan Laut dan juga ibu-ibu PKK Kaimana. Tak ketinggalan

26 TROPIKA INDONESIA

M u s i m P a n e n ( J a n u a r i - J u n i ) 2 0 1 0 . V o l . 1 4 N O . 1 & 2

LAPORANLAPORANLAPORANLAPORANLAPORAN KHUSUSKHUSUSKHUSUSKHUSUSKHUSUS

muannya atau distribusi baru atau spesies baruyang dapat dipastikan berbeda dari jenis dalamkelompoknya.

Jenis baru selama RAP CI di Papua.Jenis baru selama RAP CI di Papua.Jenis baru selama RAP CI di Papua.Jenis baru selama RAP CI di Papua.Jenis baru selama RAP CI di Papua.1998, RAP (Rapid Assessment Program)

pertama dilakukan di daerah Sungai Wapoga,Penelitian ini dilakukan bersama-sama denganUniversitas Cenderawasih (UNCEN), Museum Zo-ology, dan Herbarium Bogoriense LIPI, Bishop Mu-seum, Australian Museum, Natural History Mu-seum, The Netherlands, Institut Teknologi Bandung,James Cook University. Dari hasil RAP tersebut,ditemukan sepesies baru: 5 spesies tumbuhan, 36spesies kumbang, 17 spesies serangga, 3 spesiesikan pelangi, 29 spesies kodok, dan 2 spesies ikan.

Garry Allen berhasil menggemparkan dunia denganpenemuan 456 jenis terumbu karang, 699 jenismoluska, dan 970 jenis ikan dalam tempo singkatdi 45 titik penyelaman.

CI Mamberamo Program sangat percayabahwa peran masyarakat Papua terhadapkelestarian lingkungan termasuk ekosistem hutandan keanekaragaman hayati di dalamnya sangatpenting. Kearifan tradisional untuk melestarikankeberadaan dan pemanfaatan sumberdaya alamini dikemas dalam kajian “Multidisciplinary Land-scape Assessment (MLA)”, bekerja sama denganCIFOR dan LIPI. MLA di mulai tahun 2004 di DesaDabra, Papasena, Kwerba, dan Marina Valen yangtermasuk pelatihan dan pemetaan tata guna lahansecara partisipatif. Peta yang dihasilkan bersamamasyarakat ini menyajikan informasi sumberdayakeanekaragaman wilayah desa yang dapatmembangun kepercayaan dan melibatkan par-tisipasi masyarakat lokal dalam upaya konservasi.

Hasil lanjutannya adalah kesepakatankonservasi masyarakat (community conservationagreement) sebagai bahan masukan kepadapemerintah daerah untuk pengambilan kebijakanrencana tata ruang wilayah.

Pendekatan lain yang digunakan CI dalammebuat prioritas konservasi dan penetuan daerahatau kawasan kunci keanekaragaman hayati diPapua yaitu dengan menggunakan metodologydengan mengunakan indikator adalah: melihattingkat keterancaman (vurnarability) dan ketidaktergantikan (irreplacebilty) spesies. Denganmemakai daftar spesies terancam punah yangada di dalam buku International Union for Con-servation of Nature and Natural Resources (readdata book IUCN), spesies yang mempunyai daerahsebaran terbatas, dan melihat kawasan yangmenjadi tempat berkumpulnya satwa pada saattertentu,atau siklus tertentu. Dari data tersebut makaCI telah membuat peta Key Biodiversity Area (KBA),tidak hanya untuk Papua namun juga terasukKBA Papua New Guinea.

Kawasan yang menjadi priorias untukdiselamatkan dalam waktu dekat untuk menghin-dari terjadinya kepunahan jenis-jenis satwa tertentudan ekosistem spesifik yang ada, sebagai

keterwakilannya di jagat raya. Program inimerupakan kerjasama CI dengan CSIRO, Australia.

Pada saat sekarang yang sedang dilakukanCI adalah mempersiapkan penerbitan bukupenunjang pelajaran untuk pendidikan sekolah diPapua yaitu Flora dan Fauna Papua, sertaperangkuman Ekologi Papua yang merupakan versibahasa Indonesia dari “Ecology of Papua” yangterbit pada tahun 2007.

Kegitan lain yang baru saja berlangsung diMerauke, untuk merespon issue perubahan iklim(climate change) di Papua, CI Indonesia melakukankajian cadangan karbon dalam kaitan REDD (re-ducing emission from deforestation and degrada-tion) di Mamberamo dan integrasi antara konservasikeanekaragaman hayati dengan pembangunanekonomi tanpa melupakan sumberdaya budayamasyarakat lokal di Merauke. Untuk itu kajian dalammenilai kesesuaian lahan untuk kegiatan ekonomidi Merauke menjadi hal yang sangat penting untukpembangunan berkelanjutan.

Bekerja dengan masyarakat secara langsungmelalui pembelajaran langsung untuk mening-katan sumberdaya manusia terus-menerusditingkatkan di daerah Mamberamo dan sekitarnya,dengan memberikan berbagai kegitan seperti,pelatihan membaca, pelatihan kegiatan ekonomialternatif, dan memberikan beberapa bantuan untukpendidikan formal. Peningkatan SDM masih akanterus dilakukukan sebagai kegiatan utama CI saatsekarang di Mamberamo dan sekitarnya.

Adapun kegiatan yang paling terakhirketerlibatan CI di Papua bersama mitra yang lainseperti WWF dan Pemerintah Daerah Papua,berhasil menyelenggarakan “Konferensi Inter-nasional Keanekaragaman Hayati untuk Pemba-ngunan Berkelanjutan di Tanah Papua (InternationalBiodiversity Conference on Sustainable Developmentin Tanah Papua)” yang diselenggarakan di Jayapurapada tanggal 11 – 14 November 2009. Merupakanmomentum yang penting bagi CI untuk melihatkembali program yang direncanakan kedepan untukmenyelaraskan antara perencanaan besarpemerintah daerah Papua, dan menerjemahkannyamenjadi skala prioritas oleh Conservation Interna-tional ke depan.

Salah satu penemuan dalam ekspedisi RAPMamberamo tahun 2007

2000: RAP Y2000: RAP Y2000: RAP Y2000: RAP Y2000: RAP Yongsu-Cyclop Mountainsongsu-Cyclop Mountainsongsu-Cyclop Mountainsongsu-Cyclop Mountainsongsu-Cyclop Mountainsdan Lembah Memberamodan Lembah Memberamodan Lembah Memberamodan Lembah Memberamodan Lembah Memberamo

Ini merupakan RAP Training untukmeningkatkan kemampuan peneliti muda di Papua.melibatkan dua puluh tiga orang peneliti dariUNCEN, UNIPA dan NGO lokal dan dari pemerintahdaerah.Setelah mengikuti training peserta ikut sertadalam RAP dan didampingi oleh para ahli dari LIPIdan peneliti Internasional yang sama pada RAPsebelumnya. Berhasil dinemukan spesies baruantara lain: 17 spesies serangga air tawar, 1 spesiesikan, 9 spesies katak, 3 spesies reptil.

Pada 2001, RAP dilakukan di KepulauanRaja Ampat. Ahli terumbu karang ternama, J.E.NVeron, ahli Moluska Fred E. Wells, dan ahli ikan

Page 27: Layout Tropika Oktober-Desember 2009 - negripapua « … (TNI) Kodim, Yonif-754 Kaimana, Satuan Polisi Pemda Kaimana, TNI Angkatan Laut dan juga ibu-ibu PKK Kaimana. Tak ketinggalan

27TROPIKA INDONESIA

M u s i m P a n e n ( J a n u a r i - J u n i ) 2 0 1 0 . V o l . 1 4 N O . 1 & 2

Selama tiga hari, pertengahan November 2009,konferensi mengenai “KeanekaragamanHayati Internasional untuk Pembangunan

Berkelanjutan di Tanah Papua” diselenggarakan diJayapura. Ratusan ilmuwan dunia, ahli konservasi,pemerintah, pebisnis, LSM, dan pemuka-pemukamasyarakat, hadir berbagi gagasan mengenaipraktik terbaik dalam upaya memadukankegiatan pembangunan dengan konservasikeanekaragaman hayati dan sumber daya alamdi Tanah Papua.

Konferensi ini mengumpulkan berbagaimasukan mengenai konservasi, pemanfaatankeanekaragaman hayati dalam pembangunansosial ekonomi, dan nilai-nilai budaya masya-rakat asli Papua, dalam rangka mengembangkanstrategi pembangunan bagi kebijakan wisataramah lingkungan, pemanfaatan pelayananekosistem, produk non kayu, dan pengelolaanhutan berkelanjutan berbasis masyarakat dalampemanfaatan sumber daya hutan.

Gubernur Papua, Barnabas Suebu, menga-

takan, konferensi ini sangat penting danmerupakan batu loncatan bagi pemerintah danrakyat Papua untuk merumuskan strategi danvisi bagi pembangunan sosial ekonomi yangberkelanjutan di Tanah Papua. “Pembangunandan konservasi haruslah dikelola dengan bijak,sehingga keduanya dapat saling mendukung,”ujarnya. Suebu tidak ingin kegagalan penge-lolaan hutan dan keanekaragaman hayati yangsudah terjadi di Kalimantan dan Sumateraterjadi lagi di Tanah Papua.

“Tanah Papua” kini terdiri dari duapropinsi, yaitu Papua dan Papua Barat, danmemiliki luas 421,981 kilometer persegi.Walaupun berpenduduk jarang, 2 juta populasimanusia pada tahun 2004, namun mereka terdiridari 250 suku dan bahasa yang berbeda-beda.Menurut Wakil Gubernur Papua Barat,ekosistem, keanekaragaman hayati, dankomunitas masyarakat Papua tidaklah terbatassecara administratif, sehingga koordinasi antaraPapua dan Papua Barat dalam mengem-

bangkan visi sangat penting dan harusdidukung oleh kedua propinsi.

“Sebagai wilayah dengan nilai konservasiyang tinggi, penting merefleksikan nilai-nilaiekologi, sosial, dan budaya ke dalamperencanaan pembangunan yang berke-lanjutan,” jelas Benja Mambai, Direktur WWF-Indonesia’s Sahul Program.

Berdasarkan penelitian Conservation In-ternational (CI), lebih dari 50 persen kea-nekaragaman hayati Indonesia ditemukan diPapua dengan tingkat penyebaran spesies yangsangat tinggi – dan tidak ditemukan di daerahlain. Pulau ini juga memiliki rangkaianekosistem yang lengkap, mulai dari terumbukarang, hutan bakau, padang rumput, hutandataran rendah, hingga pegunungan danekosistem pinus. Selama rentang waktu 2000-2008, ilmuwan CI menemukan berbagaispesies flora & fauna yang sangat banyak,termasuk berbagai jenis baru spesies darat dankarang. Yonita SarasYonita SarasYonita SarasYonita SarasYonita Saras

Menuju Kelestarian Keanekaragaman Hayati PapuaKegagalan pengelolaan hutan dan keanekaragaman hayati yang sudah terjadi diKalimantan dan Sumatera terjadi lagi di Tanah Papua.

Page 28: Layout Tropika Oktober-Desember 2009 - negripapua « … (TNI) Kodim, Yonif-754 Kaimana, Satuan Polisi Pemda Kaimana, TNI Angkatan Laut dan juga ibu-ibu PKK Kaimana. Tak ketinggalan

28 TROPIKA INDONESIA

M u s i m P a n e n ( J a n u a r i - J u n i ) 2 0 1 0 . V o l . 1 4 N O . 1 & 2

Dari lapangan

Ketika Kapal MV Kalabia mengunjungidesa demi desa di kepulauan RajaAmpat, selalu disambut hangat oleh

masyarakat setempat, meskipun sedang tidakmembawa muatan seperti makanan, obat-obatan atau telepon seluler. Namun sebaliknya,ia membawa oleh-oleh yang dapat bertahanlebih lama: pendidikan bagi anak-anak

setempat, yang mengajarkan nilai-nilai luhurmengenai alam bagi kehidupan manusia.

Mendidik Generasi Masa DepanMendidik Generasi Masa DepanMendidik Generasi Masa DepanMendidik Generasi Masa DepanMendidik Generasi Masa DepanRaja Ampat sering disebut sebagai

“permata” keanekaragaman laut di PulauKepala Burung, Papua. Lebih dari 1,000spesies ikan terumbu karang dan sekitar 70%

dari total spesies karang melintasi 1,500 pulaudan karang. Namun besarnya populasi karangini pada saat yang bersamaan juga memba-wa ancaman yang besar; jika praktikpenangkapan ikan secara berlebihan, meru-sak, serta polusi terus berlanjut, maka asetberharga berupa spesies-spesies unik danekosistem penting ini dapat segera musnah,

KM Kalabia

Pemimpin Hari Esok yang Mencintai Lingkungan

Page 29: Layout Tropika Oktober-Desember 2009 - negripapua « … (TNI) Kodim, Yonif-754 Kaimana, Satuan Polisi Pemda Kaimana, TNI Angkatan Laut dan juga ibu-ibu PKK Kaimana. Tak ketinggalan

29TROPIKA INDONESIA

M u s i m P a n e n ( J a n u a r i - J u n i ) 2 0 1 0 . V o l . 1 4 N O . 1 & 2

meninggalkan jutaan manusia tanpa ma-kanan dan kehidupan.

“Satu kasus dimana kami menyaksikananak-anak mempraktikkan apa yangdipelajarinya, ada di Desa Kabare; begitumereka melihat sampah berserakan daribuangan kapal penumpang yang besar, secaraspontan mereka membersihkan sampah-sampah itu bersama dengan Tim Kalabia.”—Warda Amir, Tim Pendidikan Kalabia

Sejak tahun 2004, Conservation International(CI) bekerja dengan pemerintah dan masyarakatlokal, Kementerian Kelautan dan Perikanan In-donesia serta The Nature Conservancy (TNC) telahmembangun jaringan perlindungan wilayah laut(MPAs) di Raja Ampat, meliputi 1.2 juta hektarwilayah (hampir 3 juta ekar).

Meskipun para tetua nelayan dan tetua desasecara umum sepemikiran dengan MPA, namungenerasi mudanya lebih cenderung pada praktik-

praktik penangkapan ikan yang tidakberkelanjutan, misalnya dengan menggunakandinamit, yang menyebabkan ancaman seriusterhadap kemampuan jangka panjang wilayahlaut dan ekosistemnya untuk menghasilkan ikan.Untuk mencapai keberhasilan manajemensumber daya yang berkelanjutan, dibutuhkandukungan dan antusiasme generasi muda masasekarang dan masa yang akan datang.

Sesuai dengan apa yang dikatakan Rosita(Mona) Tariola, anggota tim pendidikanKalabia, “Selama pemahaman mengenaikonservasi laut dimulai dengan kaum muda,maka kerusakan masa depan dapat dihindari,yang dimulai dari sekarang.”

Dari KDari KDari KDari KDari Kapal Tapal Tapal Tapal Tapal Tuna Menjadi Ruang Kelasuna Menjadi Ruang Kelasuna Menjadi Ruang Kelasuna Menjadi Ruang Kelasuna Menjadi Ruang KelasJadi bagaimana kita membangun

pengetahuan dan kesadaran konservasi lautdiantara ribuan anak yang tersebar di desa-desa terpencil di kepulauan tersebut? Membawaruang kelasnya kepada mereka.

Pada tahun 2007, CI bersama dengan TNCmengubah kapal tuna dengan panjang 34 meter(112 kaki) menjadi sebuah ruang kelas yang“mengapung.” Dinamai MV Kalabia, kapal inidilengkapi dengan sebuah ruang kelas,perpustakaan, ruang pertunjukan dan fasilitaslainnya, termasuk dua dingys untuk ekspedisike hutan bakau dan terumbu karang terdekat.Kapal ini diluncurkan pada Februari 2008.

Setiap tiga hari sekali, Kapal Kalabiaberlabuh di desa baru dengan membawa 10-50 anak. Melalui permainan, ekspedisi dankegiatan interaktif lainnya, anak-anak ini belajartentang terumbu karang, hutan bakau, danekosistem; di mana mereka hidup; bagaimanasemua populasi ini mendukung terciptanyakesehatan seluruh spesies yang ada disekitarnya, termasuk manusia, serta apa yangdapat mereka lakukan untuk melawanancaman-ancaman terhadap ekosistem ini.

Pengalaman LangsungPengalaman LangsungPengalaman LangsungPengalaman LangsungPengalaman LangsungDi desa-desa miskin yang sangat

kekurangan sekolah, Kalabia memberikankesempatan langka dan menarik untuk anak-

Kegiatan snorkeling yang diminati anak-anak

Foto:

©CI

, Ang

ela B

eer

Page 30: Layout Tropika Oktober-Desember 2009 - negripapua « … (TNI) Kodim, Yonif-754 Kaimana, Satuan Polisi Pemda Kaimana, TNI Angkatan Laut dan juga ibu-ibu PKK Kaimana. Tak ketinggalan

30 TROPIKA INDONESIA

M u s i m P a n e n ( J a n u a r i - J u n i ) 2 0 1 0 . V o l . 1 4 N O . 1 & 2

anak dengan pembelajaran dan sumber dayayang unik. Dalam salah satu program, anak-anak itu membuat boneka dari sampah yangmereka kumpulkan dari pantai. Merekakemudian melakukan pertunjukan boneka yangsecara kreatif mengilustrasikan pesan ling-kungan. Salah satu kegiatan Kalabia yang pal-ing diminati adalah snorkeling. Pada kegiatanini anak-anak berkesempatan menyaksikansendiri ekosistem-ekosistem terumbu karangyang sehat dan yang rusak.

Setelah program selesai, anak-anak itumembawa pulang buku pelajaran mereka,dimana mereka dapat berbagi pengetahuanbaru keluarga dan teman.

Perubahan PerilakuPerubahan PerilakuPerubahan PerilakuPerubahan PerilakuPerubahan PerilakuSejauh ini, Kalabia telah menjangkau

lebih dari 3,300 anak-anak muda di 55 desadi wilayah Raja Ampat dan Kaimana.

Perubahan perilaku telah dirasakan olehpenduduk lokal.

“Sudah ada beberapa cerita dari pesertaadvokasi masyarakat mengenai rencana untukmengubah praktik penangkapan ikan danpelepasan penyu dari konsumsi. Ada jugabeberapa kasus mengenai masyarakat yangakan menghukum nelayan yang melakukanpraktik-praktik penangkapan ikan yang bersifatmerusak,” tutur konsultan CI, Angela Beer.

Keberhasilan program Kalabia banyakdihasilkan oleh motivasi dari tim pendidik. Lahirdan dibesarkan di wilayah tersebut, pemahamanpara staf pendidik mengenai budaya dan bahasalokal membentuk gaya mengajar mereka dankeberhasilan mengkomunikasikan pesan-pesankonservasi kepada anak-anak itu.

Warda Amir, salah satu staf pendidik, jugatelah merasakan hasil positif dari inisiasi pro-gram ini. “Salah satu kasus dimana kami

menyaksikan sendiri anak-anak itu mempraktikanpelajaran yang didapatnya adalah di desa Kabare;begitu mereka melihat sampah berserakan daribuangan kapal penumpang yang besar, secaraspontan mereka membersihkan sampah-sampahitu bersama dengan Tim Kalabia.”

Dukungan masyarakat bagi program initelah mempengaruhi Gubernur Provinsi PapuaBarat yang menyatakan minatnya untukmereplikasi program ini di daerah lain diwilayah laut Pulau Kepala Burung. Tim Kalabiajuga sedang bekerja menyusun kurikulum barubagi para pengajar dan orang-orang dewasalain yang berminat. Ketika program ini meluasdan mampu menjangkau peserta-peserta didikbaru, maka masa depan Raja Ampat akanterlihat lebih cerah.

(Diterjemahkan oleh Yonita Saras dari judul:Leaders of Tomorrow by Molly Bergen dari

www.conservation.org)

Anak-anak belajar di Kapal Kalabia

Dari lapangan

Page 31: Layout Tropika Oktober-Desember 2009 - negripapua « … (TNI) Kodim, Yonif-754 Kaimana, Satuan Polisi Pemda Kaimana, TNI Angkatan Laut dan juga ibu-ibu PKK Kaimana. Tak ketinggalan

31TROPIKA INDONESIA

M u s i m P a n e n ( J a n u a r i - J u n i ) 2 0 1 0 . V o l . 1 4 N O . 1 & 2

Sepanjang Sabtu hingga Minggupertengahan Desember 2009, 22 petanipenyadap getah pinus bersama dengan

para adopter pohon dan sekitar 150 mahasiswarelawan menanami hutan kritis di kawasanTaman Nasional Gunung Halimun Salak(TNGHS).

Ini merupakan langkah nyata dalamupaya menghutankan kembali hutan kritis diTNGHS dengan menanami hampir 9.000 bibitpohon yang diperoleh dari adopter peroranganmaupun lembaga. Selain itu oleh Kepala TNGHSDr Bambang Supriyanti, setiap adopter pohonakan mendapat sertifikat Program AdopsiPohon, yang diberikan Konsorsium Gede Pahaladan pemimpin TNGHS.

Penanaman ribuan bibit pohon aslitanaman TNGHS kemarin adalah yang keduakali. Sebelumnya, penanaman 1.600 pohondilaksanakan sendiri oleh 22 petani penyadap

internasional; Gunma Safari Park, Jepangmemberikan donasi kepada Taman NasionalGunung Gede Pangrango (TNGGP) yang sudahdilakukan sejak tahun 2004, dan secara rutinsetiap tahun menyerahkan donasi dengan rata-rata sebesar 400.000 yen. Tahun ini, masyarakatJepang melalui Gunma Safari Park, KaburaRotary dan Tomiko Manager Meeting, dan ThePresident of Nukabe Oil dengan menghibahkandonasi total dana 830.000 yen untuk restorasiekosistem, rehabilitasi dan dana pendidikan.Misi masyarakat Jepang yang diwakili lembagadiatas ditandai dengan penanaman pohonsecara simbolis di resort Bodogol TNGGP berupa40 pohon rasamala oleh rombongan GunmaSafari Park, staf ahli menteri kehutanan, direkturkonservasi kawasan, direktur Taman Safari In-donesia, direktur Javan Gibbon Center dandirektur Conservation International (CI) Indone-sia. ustiustiustiustiusti

getah pinus yang tergabung dalam KelompokPenyadap Pinus Masyarakat Peduli Konservasiatau yang dikenal sebagai petani penyadappinus Cianten.

Bambang Supriyanto mengatakan, hutandi kawasan TNGHS yang mengalami kerusakanatau degradasi menjadi hutan belukar ataulahan terbuka seluas 1.571,63 hektar. Luasanini sekitar 37 persen dari luas kawasan tamannasional yang totalnya mencapai 4.206,18hektar. Oleh karena itu menurutnya, perlulangkah konkret untuk mengatasi kerusakanini. Apalagi, TNGHS adalah hulu dari ratusananak sungai Cisadane dan gudang air bersihbagi masyarakat Jabodetabek.

Sumbangan Masyarakat JepangSumbangan Masyarakat JepangSumbangan Masyarakat JepangSumbangan Masyarakat JepangSumbangan Masyarakat JepangSelain itu, dukungan terhadap kegiatan

restorasi ekosistem dan penyelamatan owajawa juga diperoleh dari masyarakat

Menghijaukan KembaliGunung Halimun dan Salak

Mahasiswa relawan menanam pohon di Taman Nasional Halimun Salak

Page 32: Layout Tropika Oktober-Desember 2009 - negripapua « … (TNI) Kodim, Yonif-754 Kaimana, Satuan Polisi Pemda Kaimana, TNI Angkatan Laut dan juga ibu-ibu PKK Kaimana. Tak ketinggalan

32 TROPIKA INDONESIA

M u s i m P a n e n ( J a n u a r i - J u n i ) 2 0 1 0 . V o l . 1 4 N O . 1 & 2

Peran pengindraan jauh dan sisteminformasi geografis atau sering jugadisebut GIS (Geographical Infromation

System), dalam dunia pengeloaan sumberdayaalam semakin diperlukan. Kebutuhan pemetaanmenentukan tutupan hutan melalui citra satelitkemudian diklasifikasi menjadi beberapa tipetutupan lahan seperti hutan, perkebunan,pemukiman, bahkan awan dan bayanganawan, serta air adalah merupakan domainpengindraan jauh (remote sensing).

Dalam proses ini harus diberi sentuhanknowledge based, atau dasar pengetahuan danpengalaman yang cukup mumpuni dalammenentukan area dan batas suatu tipe tutupanlahan, misalnya hutan. Dengan demikiankesalahan interpretasi dapat ditekan seminimalmungkin, dan hasil interpretasi berupa kelas-kelas tutupan lahan seperti hutan, perkebunan,pemukiman, badan-badan air, dan lain-laindapat lebih akurat, serta layak digunakan dalamanalisis lanjutan dan layak pula dipublikasi.

Dari hasil proses pengkelasan (classifica-tion) dalam ilmu pengindraan jauh, selanjutnyapeta digital tadi memasuki domain SIG (SistemInformasi Geografis). Analisis dalam SIGbanyak digunakan untuk kebutuhan

Pengindraan Jauh Mengoptimalkan Kebijakan Tepat Sasaranpengambilan keputusan dalam pengeloaansumberdaya alam. Contohnya dalam petadeforestasi Sumatera dalam kurun waktu 10tahun, yakni 1990 – 2000, dapat digunakandalam menentukan laju kerusakan dankehilangan tutupan hutan di Sumatera.

Peta yang sama juga digunakan untukmenetukan provinsi dan kabupten sebagaipenyumbang kehilangan tutupan hutan padaperiode tersebut, dan menetukan sektor yangberperan dalam penggundulan hutan, misalnyaalih fungsi hutan menjadi perkebunan, peladangberpindah, kebakan hutan, dan lain sebagainya.

Dalam proses lanjutan, dapat pula dilakukanprediksi kehilangan tutupan hutan dalam kurunwaktu 10 atau 20 tahun kedepan, berdasarkanfaktor-faktor pencetusnya yang telah ditelitisebelumnya. Sehingga evaluasi dan monitoringdalam penataan ruang atau kebutuhan spatiallainnya dapat lebih tepat dilakukan dan mendapatsentuhan ilmiah yang lebih tajam.

Dengan kata lain pengindraan jauh danSIG dalam perkembangan ilmu pengetahuandan kebutuhannya sangat dibutuhkan, dalamhal ini sebagai bagian dalam prosespengambilan keputusan. Pada bulan Novem-ber tahun lalu(2009), CI Indonesia bersama

melakukan kerja sama dalam pelatihanpengindraan jauh dan SIG, untuk BBKSDA (BalaiBesar Konservasi Sumberdaya Alam) SumateraUtara dan Balai Taman Nasional Batang Gadis.

Kegiatan ini dilakukan dalam minggupertama dan kedua bulan November 2009,bertempat di masing-masing kantor yakni disalah kantor BBKSDA Sumatera Utara di daerahPadang Bulan, dan di Kantor Balai TN BatangGadis di Kota Panyabungan. Jumlah pesertayang mengikuti antara lain 7 staf BBKSDA dan15 staf dari Taman Nasional Batang Gadis.

Materi pelatihan yang disampaikan antaraberkaitan dengan pengantar pengindraan jauh,dasar-dasar SIG, penggunaan GPS (Global Posi-tioning System) terutama sangat diperlukandalam proses persiapan survey ke lapangan.

Hasil pelatihan dan berbagi pengalam inidiharapkan dapat memberikan pemahamandasar pengolahan citra dan analisis sederhanaSIG, yang diperoleh dari kegiatan rutin survey,dan kegiatan lapangan yang lain. Data yangdikumpulkan, diolah, dan dianalisis, nantinyadapat lebih bermanfaat dan tepat sasaran,sebagai bahan pengambilan keputusan dalamupaya pengeloaan sumberdaya alam yanglebih tepat. Bonnie DewantaraBonnie DewantaraBonnie DewantaraBonnie DewantaraBonnie Dewantara

Page 33: Layout Tropika Oktober-Desember 2009 - negripapua « … (TNI) Kodim, Yonif-754 Kaimana, Satuan Polisi Pemda Kaimana, TNI Angkatan Laut dan juga ibu-ibu PKK Kaimana. Tak ketinggalan

33TROPIKA INDONESIA

M u s i m P a n e n ( J a n u a r i - J u n i ) 2 0 1 0 . V o l . 1 4 N O . 1 & 2

Oleh Abdul Hamid Damanik

Siapa yang tidak kenal dengan kopiSidikalang. Harumnya yang fantastisadalah sensasi yang memang sulit

terbantahkan. Gelombang aromanya yangkhas, gurih dan lembut kerap menggoda parapenikmatnya. Bila menempel di bibir, hati-hatikita akan tergoda dan terus ketagihanmencobanya.

Sensasi dari aroma kopi itu pulalah yangmenjadikan kota Sidikalang menjadi terkenalsampai ke pelosok manapun. Belum ada yangtahu mengapa kopi yang berasal dari sebelah baratdaya Medan itu bisa begitu nikmat. Ritual di pagihari rasanya tidak akan pernah lengkap tanpakehadiran aroma kopi yang satu ini.

Sidikalang yang dikenal dengan kopinya

tidaklah berdiri sendiri. Jika disebut denganKopi Sidikalang itu berarti berasal dariKabupaten Dairi. Kota dingin itu merupakanpusat pemerintahan Kabupaten Dairi. Saat iniKabupten Dairi dipimpin oleh Kanjeng RadenAdipati (KRA) Johnny Sitohang Adinegoro danIrwansyah Pasi SH . Pasangan bupati danwakil bupati ini mengurus Kabupaten Dairiuntuk periode 2009-2014.

Berada pada kawasan dataran tinggi,Kabupaten Dairi juga merupakan salah satusentra produksi hortikultura di PropinsiSumatera Utara. Beberapa hasil yang juga telahmemberikan sumbangan kemakmuran bagidaerah adalah jenis sayur-sayuran seperti kol,cabai, kentang dan lain-lain. Secara geografis

kabupaten ini terletak diantara 98 0 00'-98 030' BT dan 20-30 00' LU. Dengan ketinggianrata-rata 700 sampai dengan 1.600 meter diatas permukaan laut membuat daerah inimenjadi primadona bagi pengembangan kopiarabica selain kopi robusta yang juga banyakdibudidayakan. Dari sisi letak, Kabupaten Dairiyang memiliki jumlah penduduk 280.089 jiwajuga sangat strategis karena merupakan pintugerbang ke Propinsi Aceh seperti ke KotaSubulussalam, Aceh Singkil dan Aceh Tenggara.Ditambah dengan tekstur alam dan Danau Tobanya yang berpanorama indah menambahderetan daftar potensi Kabupaten Dairi untukmencapai perekonomian yang lebih baik.

Conservation International (CI) Indonesiadalam strateginya mencatat beberapa bagiandari Kabupaten Dairi digolongkan kedalam areaWestern Toba Watershed. Luas area WesternToba Watershed itu sendiri menurut hasil kajianCI-Indonesia adalah 0.26 juta hektar. Karenanyadaerah ini merupakan salah satu kawasanpenting bagi Ekosistem Danau Toba. MantanBupati Dairi, DR. MP. Tumangger, dalamDeklarasi Tuktuk Bagi Pelestarian KawasanDanau Toba pada Tahun 2000 lalu,menyebutkan bahwa kawasan hutan di Dairimenyumbang 10 % debit air ke Danau Toba.Hal itu dapat dilihat dari jumlah debit airsebesar 22 m3/detik yang dihasilkan dari SungaiLae Renun. Debit air Sungai Le Renun ini pulayang kemudian juga dimanfaatkan oleh ProyekPembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Renunyang mampu menghasilkan listrik dengankapasitas terpasang 2x41 MW.

Kopi Konservasi:

AROMA ’KONSERVASI’KOPI SIDIKALANG

Petani kopi Sidikalang

Page 34: Layout Tropika Oktober-Desember 2009 - negripapua « … (TNI) Kodim, Yonif-754 Kaimana, Satuan Polisi Pemda Kaimana, TNI Angkatan Laut dan juga ibu-ibu PKK Kaimana. Tak ketinggalan

34 TROPIKA INDONESIA

M u s i m P a n e n ( J a n u a r i - J u n i ) 2 0 1 0 . V o l . 1 4 N O . 1 & 2

Dari luas wilayahnya yang 192.780hektar, kabupaten ini memiliki 137.968,03 hektarluas kawasan hutan. Terdiri dari beberapa fungsiseperti hutan lindung, hutan produksi terbatasdan hutan produksi tetap. Akan tetapi dalamperkembangannya hanya angka luasan itu sajayang masih lestari, sedangkan kondisi riil hutanitu sendiri sudah banyak mengalamiperubahan. Beberapa kawasan hutan diKabupaten Dairi telah mengalami perubahanfungsi. Menurut sumber di Dinas Kehutanandan Perkebunan (Dishutbun) Dairi, tipologipermasalahan yang terjadi adalah adanyafasilitas umum, sosial, administrasikecamatan, administrasi pemerintah desa,perkebunan rakyat dan perambahan yangterdapat di dalam kawasan hutan negara.

Sementara itu menurut Erwin APerbatakusuma, Deputy Manager CI Indonesiauntuk Wilayah Sumatera, bahwapermasalahan kawasan hutan di KabupatenDairi sebenarnya juga terjadi di daerah lain.Menurutnya salah satu faktor tipologipermasalahan yang paling besar adalahperubahan kawasan hutan menjadi lahanpertanian dan perkebunan. Jenis tanamanperkebunan yang paling banyak mengambilkawasan hutan salah satunya adalahbudidaya perkebunan kopi. Fakta menunjukkanbahwa perluasan areal perkebunan kopi di In-donesia adalah salah satu pendorong rusakdan musnahnya hutan alam di Pulau Sumatera.Untuk kasus ini banyak terjadi seperti di ProvinsiLampung, Aceh,dan Sumatera Utara termasuk

di Kabupaten Dairi sendiri. Hal ini terkait denganrantai pasokan kebutuhan kopi yang terusmeningkat baik secara lokal, nasional maupuninternasional.

Solusi untuk Kebun KopiSolusi untuk Kebun KopiSolusi untuk Kebun KopiSolusi untuk Kebun KopiSolusi untuk Kebun KopiPerkembangan terakhir terhadap

keberadaan kawasan hutan di Kabupaten Dairi,misalnya di kawasan Hutan Dairi (Reg 82) danSibuatan Selatan I, II, III (Reg 62) juga telahmengalami nasib serupa. Kedua kawasanhutan ini telah banyak berubah fungsi menjadiareal perkebunan kopi rakyat, pemukimanpenduduk dan areal pertanian lainnya yangdilakukan oleh masyarakat setempat maupunkelompok-kelompok lainnya secara tidak sahsesuai peraturan perundangan kehutanan yang

Implementasi Program Kopi Lestari diKabupaten Dairi, khususnya diKecamatan Sumbul dengan capaian

besar membangun pengembangan kopiberkelanjutan dan perdagangan kopi yanglebih adil berada dalam kemajuan yangcukup baik. Beberapa rangkaian kegiatanyang dimulai dari teknik budi daya sampai

kepada strategi pemasaran kopi telah me-nunjukkan indikator yang diharapkan. Salahsatu indikator capaian yang dapat diukurkemajuannya adalah berhasilnya kopi konser-vasi dari Kabupaten Dairi khususnya dariKecamatan Sumbul menembus pasar inter-nasional. Setelah terbentuknya Koperasi SerbaUsaha (KSU) Baperda Organik di keempat desa

dampingan CI-Indonesia tersebut peluang parapetani menjual kopinya ke pasar internasionalsecara langsung semakin terbuka. Atas fasilitasiCI-Indonesia, KSU Baperda Organik dibantu olehCV Oliviachristy sebagai eksportir sejak Oktober2009 lalu berhasil mengirim produksi kopi kepasar Amerika, Eropa, Taiwan dan Afrika.Menurut Perwira Perangin-angin, Manager KSU

Dari Konservasi ke Gerai Kopi

Dari lapangan

Page 35: Layout Tropika Oktober-Desember 2009 - negripapua « … (TNI) Kodim, Yonif-754 Kaimana, Satuan Polisi Pemda Kaimana, TNI Angkatan Laut dan juga ibu-ibu PKK Kaimana. Tak ketinggalan

35TROPIKA INDONESIA

M u s i m P a n e n ( J a n u a r i - J u n i ) 2 0 1 0 . V o l . 1 4 N O . 1 & 2

berlaku. Diperkirakan luas hutan yang telahdirambah untuk perkebunan kopi rakyat sekitar6.500 hektar. Diantaranya yang terluas di HutanDairi (Reg 82) seluas 4.300 hektar dan SibuatanSelatan (Reg.62) seluas 2.200 hektar. Menurutsumber di Dishutbun Dairi luas itu masih belumtermasuk untuk areal pemanfaatan lainnyaseperti pemukiman, fasilitas umum dan lainnyayang jumlahnya malah lebih besar lagi.

Kopi adalah komoditas pertanian terbesardi dunia yang diperdagangan secara legal.Komoditas ini ditanam di 16 kawasan dari 34kawasan yang dikategorikan ’biodiversity’biodiversity’biodiversity’biodiversity’biodiversityhotspot”hotspot”hotspot”hotspot”hotspot” atau kawasan penting pelestariankeanekaragaman hayati yang paling terancampunah di dunia. Salah satu kawasan pentingtersebut di Indonesia dikenal sebagai

“Sundaland Hotspot” “Sundaland Hotspot” “Sundaland Hotspot” “Sundaland Hotspot” “Sundaland Hotspot” yang meliputi PulauSumatera. Saat ini, di Indonesia perluasankawasan kebun kopi telah melampaui batasyuridis, merusak dan memusnahkan kawasan-kawasan kunci keanekaragaman hayatitersebut.

Disisi lain, komoditas kopi telah menjaditumpuan hidup perekonomian rakyatkebanyakan dan komoditas ekspor yang pentingbagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia.Negara Indonesia diketahui merupakaneksportir kopi terbesar keempat di dunia setelahBrasil, Kolumbia dan Vietnam. Tetapi dipihaklain sebenarnya perkebunan kopi mempunyaipotensi untuk mengurangi laju kerusakan hutanalam dan kelangsungan hidup petani jangkapanjang, apabila dikelola secara lebih

berkelanjutan dan mengikuti kaidah-kaidahpelestarian alam.

Dalam sejarahnya proses pembukaan danpendudukan kawasan hutan di Kabupaten Dairitelah berlangsung cukup lama. Setidaknyasalah satu contoh kasus yang terjadi dikawasan Hutan Dairi (Reg 82) yakni kasusperambahan itu sebenarnya telah dimulai sejakpuluhan tahun yang lalu. Menurut NurdinSimbolon, Kepala Desa Perjuangan,Kecamatan Sumbul, Dairi, pembukaankawasan Hutan Dairi (Reg 82) telah dimulaisejak tahun 1957. Proses tersebut terusberkembang sehingga sebahagian besarkawasan hutan itu berubah menjadi arealperkebunan dan pemukiman yang ramai. Padawaktu itu para perambah umumnya berasal

Baperda Organik, sudah enam kontainerberhasil mereka ekspor dalam kurun waktu limabulan terakhir.

Eksistensi KSU Baperda dalam kancahstrategi pemasaran produksi kopi organik sudahmulai dikenal bahkan sampai ke tingkat inter-national. KSU Baperda telah tercatat sebagaisalah satu calon pemasok ke industri warungkopi Starbuck. Sebagaimana diketahui bahwakeberadaan koperasi merupakan salah satusyarat yang ditetapkan untuk memperolehsertifikasi perdagangan kopi secara langsungdari petani ke pembeli internasional.

Sebagai bagian rangkaian dari rantaipengembangan Program Kopi Lestari, perananKoperasi Baperda Organik berada dalam situasiyang sangat strategis. Peranan ini menunjukkanbahwa eksistensinya akan berdampak kepadasemangat masyarakat petani terhadap pengem-bangan kopi lestari atau kopi berkelanjutandengan pengarusutamaan pelestarian hutan.Sebab, Koperasi Baperda Organik dalamkelanjutannya dapat memainkan perananpenting sebagai tulang punggung dan wahanamasyarakat untuk memperkuat posisi tawardalam rangka meningkatkan pendapatan dari

harga jual kopi yang lebih baik dan adil. Dilainpihak kemajuan Koperasi Baperda juga dapatmengubah tindakan masyarakat untuk lebihmelestarikan lingkungan sekitarnya, khususnyamenyelamatkan hutan alam yang tersisa.Karenanya kemampuan berorganisasi, para-digma dan misi Koperasi Baperda Organik terusdikuatkan agar dapat memenuhi harapan-harapan dimaksud, khususnya dalam pengem-bangan kopi lestari dan pelestarian hutan.

Dalam hal ini, program kerja prioritasKoperasi Baperda adalah menciptakan jaringanpemasaran produk kopi organik atau kopi lestarisecara nasional dan internasional. Disamping itumembangun peraturan sistim kontrol internaldalam bentuk kebijakan dalam menjaminterlacaknya biji kopi yang diproduksi dengankaidah-kaidah pelestarian lingkungan dengan bijikopi yang diproduksi secara konvensional ataunon-konservasi. Sistim kontrol internal ini meliputiprinsip dasar, kriteria, indikator dan verifikasi dalamsistim yang kembangkan. Perwira Perangin-angin, Manajer KSU Baperda Organik menguatkanbahwa dalam proses kontrol internal itulahkoperasi berperan dalam mendorong terjadinyapengembangan pengelolaan perkebunan kopi

yang berkelanjutan.Perwira Perangin-angin juga menje-

laskan bahwa KSU Baperda Organik atasfasilitasi CI-Indonesia saat ini sedangmempersiapkan untuk menjadi pemasok kesalah satu industri warung kopi duniaStarbucks CoffeeStarbucks CoffeeStarbucks CoffeeStarbucks CoffeeStarbucks Coffee. Sebagai calon pe-masok, KSU Baperda Organik telah melewatisalah satu mekanisme yang ditetapkanStarbucks. Mekanisme tersebut adalahverifikasi CAFE Practices (Coffee And FarmerEquity). CAFE Practices adalah salah satuprogram bentuk keperdulian Starbucks Cof-fee Company terhadap para pemasok bijikopi mulai dari tingkat petani, pengolah danpemasok yang memiliki tanggung jawabsosial, ekonomi dan lingkungan. CAFE Prac-tices dalam jangka panjang bertujuan untukmenghasilkan kopi berkualitas berkelanjutansehingga para pemasok kopi memperolehharga kopi yang relatif lebih baik dan stabil.Dengan demikian pendapatan petani kopidapat ditingkatkan dan sekaligus dapatmembantu upaya pelestarian hutan dankeanekargaman hayati. (Abdul HamidDamanik)

Page 36: Layout Tropika Oktober-Desember 2009 - negripapua « … (TNI) Kodim, Yonif-754 Kaimana, Satuan Polisi Pemda Kaimana, TNI Angkatan Laut dan juga ibu-ibu PKK Kaimana. Tak ketinggalan

36 TROPIKA INDONESIA

M u s i m P a n e n ( J a n u a r i - J u n i ) 2 0 1 0 . V o l . 1 4 N O . 1 & 2

dari Tapanuli Utara. Sebagai catatan bahwapada Tahun 1957 Dairi masih merupakanbagian dari Kabupaten Tapanuli Utara. Barulahsetelah terbitnya UU No. 15 Tahun 1964, Dairimenjadi Daerah Tingkat II yang terpisah darikabupaten induk.

Kekisruhan soal kawasan ini kemudiansemakin memuncak manakala PemerintahKabupaten Dairi pada Tahun 2005 menetapkanpemukiman di kawasan Hutan Dairi (Reg 82)menjadi desa defenitif. Beberapa desa tersebutantara lain Desa Barisan Nauli, Perjuangan,Sileu-leu Parsaoran dan Desa Pargambiranyang semuanya termasuk dalam KecamatanSumbul. Bahkan menurut pengakuan beberapa

anggota masyarakat di sana, mereka telahmendapatkan Sertifikat Hak Milik atas tanahyang mereka kelola. Namun demikian menurutHotma br Sinaga, Kepala Desa Barisan Nauli,hampir 90 persen dari 1077 jiwa jumlahmasyarakatnya tidak dapat mengurus sertifikatkepemilikan lahan karena terbentur status lokasilahan yang dikelola. Sehingga merekaterhambat untuk mendapatkan jaminan kreditdari bank setempat sebagai modal usahadalam mengembangkan perkebunan kopi atauusaha lainnya.

Ir Tahan Lumban Tobing ketika masihmenjadi Kepala Dishutbun Dairi, di awal Tahun2009 pernah menyebutkan bahwa pemerintah

tetap mempertahankan wilayah itu sebagaikawasan hutan negara. Itu pulalah yangmembuat sebahagian besar masyarakat diempat desa tersebut merasa kurang nyamankarena berada pada dua sisi yang berbeda.Pada satu sisi mereka merasa legal karenaberada dan berdomisili di desa yang sah secarahukum, tetapi di sisi lain mereka tidak diakuihaknya terutama tentang lahan yang dimiliki.Banyak diantaranya yang memiliki lahan dikawasan itu dengan cara membeli dan secararesmi diketahui pemerintah desa.

Hutan KemasyarakatanHutan KemasyarakatanHutan KemasyarakatanHutan KemasyarakatanHutan KemasyarakatanHidup dalam keberdayaan dan sejahtera

adalah hak dari setiap warga negara Indone-sia, termasuk mereka yang tinggal di dalamdan di sekitar kawasan hutan. Sebaliknya,fungsi dan kualitas sebuah kawasan hutanjuga harus terus dimajukan agar tetap mampumenyangga kehidupan manusia itu sendiri.Disinilah proses partisipasi pengelolaantermasuk meningkatkan tanggungjawabmasyarakat desa untuk kelestarian hutan, danjuga hak-hak untuk menguatkan sumberdayamereka harus dikembangkan. Mungkin inilahsalah satu jalan keluar terhadap permasalahanyang terjadi di kawasan Hutan Dairi (Reg 82)dan Sibuatan Selatan (Reg 62) tanpa harusmerelokasi 6.706 jiwa penduduk empat desayang telah puluhan tahun bermukim di sana.Untuk memanfaatkan peluang ini CI-Indone-sia memfasilitasi masyarakat di Desa BarisanNauli, Perjuangan, Sileu-leu Parsaoran danDesa Pargambiran menuju sebuah prosespartisipasi pengelolaan dimana manusia danalam dapat hidup berdampingan. Inilahagenda selanjutnya dimana CI-Indonesia telahmempertimbangkan bahwa hutan merupakansebuah nilai yang jumlah pengelolanya terusbertambah.

Proses partisipasi sebagai jalan keluardibangun melalui mekanisme pendekatanpengelolaan sistem Hutan Kemasyarakatan(HKM). Mekanisme ini merupakan peluangmasyarakat yang berada di dalam dan sekitarhutan seperti sudah dijelaskan dalam PP No 6/

Dari lapangan

Page 37: Layout Tropika Oktober-Desember 2009 - negripapua « … (TNI) Kodim, Yonif-754 Kaimana, Satuan Polisi Pemda Kaimana, TNI Angkatan Laut dan juga ibu-ibu PKK Kaimana. Tak ketinggalan

37TROPIKA INDONESIA

M u s i m P a n e n ( J a n u a r i - J u n i ) 2 0 1 0 . V o l . 1 4 N O . 1 & 2

2007 yang dilanjutkan dengan adanyaPermenhut No 37/2007 tentang HutanKemasyarakatan. Pada hakekatnya kebijakanHKM adalah bentuk pengelolaan hutan negaraoleh masyarakat yang pemanfaatan utamanyaditujukan untuk memberdayakan masyarakatsetempat dengan meningkatkan kese-jahteraannya melalui pemanfaatan sumber dayahutan secara optimal, adil dan berkelanjutan.Prinsipnya harus juga dengan tetap menjagakelestarian fungsi hutan dan lingkungan hidup.Menurut Erwin A Perbatakusuma, CI-Indonesiameyakini bahwa mekanisme penerapan HKMmerupakan salah satu alternatif yang layak untukmenjawab permasalahan-permasalahanmengenai kondisi kehutanan di Kabupaten Dairi.

Melalui fasilitasi CI-Indonesia masyarakatkeempat desa yang tergabung dalam ForumPetani Kopi Lestari Dairi mengusulkan kepadapemerintah untuk pengelolaan HKM di HutanDairi (Reg 82) seluas 10.810 hektar. Padahakekatnya dalam kebijakan HKM adalahhutan negara yang pemanfaatan utamanyaditujukan untuk memberdayakan masyarakatsetempat dalam rangka meningkatkankesejahteraan. Melalui HKM pemanfaatansumber daya hutan dapat dilakukan secaraoptimal, adil dan berkelanjutan dengan tetapmenjaga kelestarian fungsi hutan danlingkungan hidup. Penyelenggaraan hutankemasyarakatan dimaksudkan untuk pengem-bangan kapasitas dan pemberian aksesterhadap masyarakat setempat dalam menge-lola hutan secara lestari guna menjaminketersediaan lapangan kerja untuk meme-cahkan persoalan ekonomi dan sosial.

HKM adalah sebuah “proses” perubahanyang mengarah kepada keterlibatan masyarakatyang lebih luas dalam pengelolaan hutan.Sebagai sebuah “proses”, menurut KhairulAzmi, Sumatera Partnership Specialist CI-Indo-nesia, maka konsep HKM ini juga memilikisebuah sistem atau definisi yang tidak baku,tetapi berkembang sesuai dengan kebutuhan,kondisi masyarakat dan sistem sosial ekonomi,serta kesepakatan-kesepakatan diantara pihak-pihak yang terlibat. Misalnya yang terjadi di

kawasan Hutan Dairi (Reg 82) dan SibuatanSelatan (Reg 62) bahwa kopi adalah jenistanaman utama oleh masyarakat yangmendatangkan manfaat ekonomi. Karenanyamenurut Khairul, HKM yang diusulkan untukdikelola tersebut tidak dapat terlepas darikomoditi kopi yang menjadi aspek ekonomiutama masyarakat di sekitar itu. Hanya sajaperlu perlakuan yang berkelanjutan dimanasebelumnya terdapat budaya budidaya kopi dikawasan calon HKM itu yang monokulturdiubah menjadi kopi campuran (agroforestry).Model campuran ini juga sangat penting karenadapat melindungi tanaman kopi.

Pohon pelindung sangat penting bagitanaman kopi untuk menghindari sinar cahayamatahari yang berlebihan, menambah humustanah, menjaga erosi, memperbaiki mutu kopi,dan sebagai media penyerap karbon. Disinilahmenurut Candra W Arief, Koordinator CI-Indo-nesia untuk Western Toba Watershed bentukagroforestry kebun kopi itu dibangun.Menurutnya, mengembangkan budidaya kopimonokultur sebenarnya merugikan petanisendiri karena dapat menurunkan kualitas dankuantitas produksi kopi. Dari aspek lingkunganmodel agroforestry ini juga memberikankontribusi kepada kawasan Hutan Dairi (Reg82) dalam fungsinya sebagai daerah resapanair untuk Danau Toba.

Untuk menghantarkan capaian agarmasyarakat dapat berdaya dan sejahtera dalamkonteks pengelolaan HKM, CI-Indonesia telahmemilih beberapa kegiatan yang sesuai.Diantara kegiatan utama yang baru selesaidilaksanakan pada Januari 2010 lalu adalahSekolah Lapang bagi para petani kopi di empatdesa tersebut. Sekolah Lapang yang diterapkanadalah kegiatan yang diupayakan membantupara petani tentang tata cara berkebun kopisecara berkelanjutan. Kebiasaan yang dilakukanpetani sebelumnya yang masih menggunakanpupuk kimia buatan pabrik, pestisida danherbisida yang tidak relevan dengan kesehatanlingkungan diubah ke arah sistem budidayaorganik. Proses penyadaran dilakukan denganmemperbaiki kondisi dan produksi tanaman kopi

Penyelenggaraan hutankemasyarakatandimaksudkan untukpengembangankapasitas danpemberian aksesterhadap masyarakatsetempat dalammengelola hutansecara lestari gunamenjamin ketersediaanlapangan kerja untukmemecahkanpersoalan ekonomi dansosial.

dengan menggunakan bahan bahan alamiseperti kompos dan pestisida nabati.

Melalui Sekolah Lapang ini, ConservationInternational Indonesia sebagai lembaga mitrateknis Departemen Kehutanan RI juga berinisiatifmembantu masyarakat dalam membangunkomitmen pengembangan perkebunan kopiberkelanjutan. Komitmen ini mengatur tentangtatacara dan norma bersama di tingkatmasyarakat untuk secara serius menerapkankaidah-kaidah konservasi alam danmemegang teguh melestarikan hutan alamyang masih tersisa. Komitmen ini dituangkanbersama dalam bentuk Kesepakatan PelestarianAlam Desa (KPAD). Conservation InternationalIndonesia percaya bahwa masyarakat yangtinggal di dalam dan sektar hutan mempunyaikemampuan mengelola kawasan hutan secaralestari. Abdul Hamid Damanik-Sumatera ConservationAwareness and Community Livelihood SpecialistConservation International Indonesia)

Page 38: Layout Tropika Oktober-Desember 2009 - negripapua « … (TNI) Kodim, Yonif-754 Kaimana, Satuan Polisi Pemda Kaimana, TNI Angkatan Laut dan juga ibu-ibu PKK Kaimana. Tak ketinggalan

38 TROPIKA INDONESIA

M u s i m P a n e n ( J a n u a r i - J u n i ) 2 0 1 0 . V o l . 1 4 N O . 1 & 2

Artikel

Hutan bagaikan mesin industri besar yang secara alamiahmenyediakan barang dan jasa seperti kayu, daun, regulasi iklimdan buah - buahan bagi mahluk hidup juga bagi si penghuni hutan itu

sendiri. Selain itu hutan adalah jaringan siklus biologis yang rumit, sebagailaboratorium alam tempat belajar dan sumber ilmu pengetahuan.

Hutan merupakan pustaka alam yang harus secara terus menerus dapat dipelajari.Ada berbagai macam rahasia Tuhan ciptakan dan masih banyak hal yang tersebutbelum terpecahkan menjawab pertanyaan, sehingga manusia menjaga isi hutan ini.

Ragam jenis pohon di hutan tropis Aceh, menjadikan hutan di Aceh layaknyaseperti pabrik - pabrik penghasil buah – buahan, dari pepohonan berbagi tingkatanstrata kanopi memberikan jutaan manfaat bagi satwa, hubungan Mutualismeyang tercipta secara tepadu,sinergis dan kompleks.

Salah satu penghuni hutan Aceh adalah orangutan Sumatra (Pongo abellii)merupakan salah satu jenis Kera besar didunia yang terdapt di Asia.dan orangu-tan Sumatera termasuk salah satu spesies endemik Sumatera yang dilindungi(masuk dalam daftar merah IUCN, 25 spesies primata yang paling langka didunia, 2004).

Orang utan dapat ditemukan di wilayah hutan hujan tropis di wilayah Acehdan masa hidup panjang sehingga berperan penting dalam pemencaran biji.Orangutan bersifat arboreal, artinya hewan itu menghabiskan sebagian besarwaktunya di pohon untuk bergerak, makan dan beristirahat

Makhluk mirip manusia ini juga dapat hidup pada berbagai tipe hutan,mulai dari hutan dipterokarpus perbukitan dan dataran rendah, daerah aliransungai, hutan rawa air tawar, rawa gambut, tanah kering di atas rawa bakau dannipah, sampai ke hutan pegunungan. Juga Satwa ini dilindungi Undang-Undang5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnyadan digolongkan sebagai sangat terancam (Critically Endangered) oleh IUCN.

Orangutan menghabiskan hidupnya dengan memakan buah – buahan,diperkirakan sekitar 60 persen dari hidupnya dengan mengkonsumsi buah,selebihnya memakan cemilan cemilan yang ada dihutan seperti biji-bijian, daun,kambium, kulit kayu, dan serangga .

Berbagai cita rasa buah – buahan hutan seperti pahit, asam, manis, kelatbahkan ada mengandung unsur racun ada dihutan, juga warna yang terdapatpada buah – buahan hutan dari hijau, merah, kuning dan sebagainya ini jugamenunjukan berbagai zat –zat yang terkandung di dalam buah. Dapat dicermatibahwa buah - buahan hutan adalah sumber gizi dan sumber pemenuhan nutrisibagi orangutan, tak ada hari dalam aktivitasnya tanpa pencarian buah, dari dipagi, sore, siang hari, hidupnya hanya menyantap buah

Orangutan dan Keselamatan Hutan AcehOleh Azhar *)

Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) di Aceh, adalah pasar dan restauran buah - buahan bagiorangutan. Pabrik penghasil buah – buahan ini sedang terancam karena manusia terus-menerus melakukan pengrusakan habitat yang berarti merusak sumber rantai distribusimakanan di dalam hutan.

Page 39: Layout Tropika Oktober-Desember 2009 - negripapua « … (TNI) Kodim, Yonif-754 Kaimana, Satuan Polisi Pemda Kaimana, TNI Angkatan Laut dan juga ibu-ibu PKK Kaimana. Tak ketinggalan

39TROPIKA INDONESIA

M u s i m P a n e n ( J a n u a r i - J u n i ) 2 0 1 0 . V o l . 1 4 N O . 1 & 2

Jika dirunut ,tentang buah – buahan dihutan dan apa yangterkandung dalam buah – buahan juga menarik, sepintas dapat menjadipertanyaan, “Kenapa Orangutan mampu bertahan hidup di hutan?” apayang menyebakan mereka dapat hidup di daerah ekstrem seperti hutan,padahal seperti diketahui, Mereka tidak melakukan imunisasi penyakitdan di hutan banyak terdapat jenis serangga dan virus bakteri. Tapiorangutan dan satwa lainnya dapat bertahan, jawaban sederhananyaadalah faktor makanan, makananlah yang membuat orangutan dansatwa lain dapat bertahan dihutan dan buah - buahanlah jawabannya,Jika dikaji buah - buahan yang terdapat dihutan mengandung banyakunsur vitamin, karbohidrat dan protein, buah buahan juga yang membuatsistem kekebalan (imunitas) alami pada orangutan terhadap berbagiserangan penyakit seperti TBC, malaria, rabies dan berbagai jenis penyakitlainnya, hutan berarti sebagai Apotik Alam.

Orang utan dapat bergerak cepat dari pohon ke pohon dengan caraberayun pada cabang-cabang pohon, hal ini juga pengaruh dari buahyang membuat orangutan fit, energik dan lokomotif, hampir sepanjanghidupnya orangutan hanya mencari makan dimana aktivitas hariannyaadalah melakukan pergerakan antar pohon ke pohon dan berjalan,bergelantungan disela –sela pohon dengan daya jelajah tinggi hinggajarak puluhan hektar. Aktivitas ini tentu membutuhkan tenaga danmengeluarkan energi dan solusi sederhana dari sumber energi tersebutbersumber dari buah – buahan.

Pola makan dan penyebaran buah-buahan sangat menentukan nasibdan kehidupan orangutan, ini bisa menjadi pelajaran bagi kita manusiabagaimana cara menjaga kesehatan kita, jawaban sederhananya adalahkonsumsilah buah – buahan karena di dalam buah banyak terkandungberbagai vitamin dan buah itu sendiri banyak mengandung serat – seratdan dari buah tersebut dapat tentu saja dapat menyehatkan tubuh, dapatmelancarkan pencernaan dan membuat tubuh lebih segar.

Trend yang terjadi disituasi global sekarang adalah go green yangdapat dimaknai dengan menggunakan produk - produk ramah lingkungantermasuk juga pada makanan dengan pola makan yang bersumber darialam, dan mengandung bahan – bahan organik.

Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) di Aceh, adalah pasar dan restauranbuah - buahan bagi orangutan, pabrik penghasil buah – buahan ini bisaterancam, dan ancaman terbesar saat ini bagi orangutan adalah karenamanusia terus- menerus melakukan pengrusakan habitat yang berarti merusaksumber rantai distribusi pakan. Oleh karena itu usaha- usaha pembukaanwilayah hutan untuk sektor perkebunan dan pengembangan tanamanmonokultur seperti tanaman sawit yang katanya akan membawa kemakmuran,akan membawa dampak buruk bagi orang utan. Ketiadaan sumber pakankarena pohon hutan ditebangi akan membuat orangutan “puasa” dari rutinitasmakanannya yang biasanya berlimpah. Perubahan ekosistem ini akanmembawa dampak besar bagi orangutan, terutama akan mempengaruhikesehatannya yang dipastikan menurun, dan orangutan pun akan kekuranganenergi dan tenaga diikuti dengan menurunya kemampuan untuk reproduksi

dan bisa juga mati akibat kelaparan. Barangkali, memakan buah alternatifseperti buah sawit dan ekaliptus terlalu aneh rasanya bagi orangutan, sehinggatak ada pilihan kecuali mati.

Seiring dengan maraknya investasi perkebunan di Aceh dan makinterdegradsinya hutan yang akan mebinasakan distribusi dan jumlahpopulasi orang utan, berarti ini hilangnya si penyebar bibit , petanitangguh alami (yang dari kotorannya berupa biji –biji yang mempermudahperkecambahan benih). Padahal, telah nyata kera besar ini memberikontribusi kepada manusia secara alami dengan turut menghijaukanhutan dan hasilnya sangat dirasakan; seperti adanya iklim segar,penyediaan kayu, dan penyedian sumber - sumber air bersih yangsemuanya berasal dari hutan.

Upaya penyelamatan orangutan berarti juga ikut menyelamatkanhutan Aceh Green Mission dari yang merupakan kebijakan dari pemerintahAceh yang diharapakan juga dapat menjadi solusi penyelamatan spe-cies kunci ini. Maka dengan dukungan kebijakan dan kampanye bersamadari berbagai pihak diharapkan usaha - usaha konservasi orangutan diAceh dapat terealisasi agar satwa yang semakin terancam punah inidapat terus lestari sehingga dengan selamanya hutan Aceh berarti kitajuta menyelamatkan orangutan.

*) Azhar adalah aktifis lingkungan dan konservasi alam, tinggal di BandaAceh.

Orangutan Sumatera (Pongo pygmaeus pigmaes Abellii)

Page 40: Layout Tropika Oktober-Desember 2009 - negripapua « … (TNI) Kodim, Yonif-754 Kaimana, Satuan Polisi Pemda Kaimana, TNI Angkatan Laut dan juga ibu-ibu PKK Kaimana. Tak ketinggalan

40 TROPIKA INDONESIA

M u s i m P a n e n ( J a n u a r i - J u n i ) 2 0 1 0 . V o l . 1 4 N O . 1 & 2

Artikel

Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar,memiliki kekayaan biodiversitas yang telah dikenal dunia, dan menjadiprioritas konservasi. Dapat diperkirakan, sebuah konflik, atau sebuah

resolusi, akan terjadi antara dunia islam dan keanekaragaman lingkunganalamnya. Kami ingin berbagi pengalaman tentang kampanye kesadaranmasalah air dan sanitasi yang telah kami lakukan dalam komunitas muslim.

Air dan Kehidupan Spiritual diTaman Nasional Batang Gadis *)Oleh: Jatna Supriatna, Fachruddin Mangunjaya, Jarot Arisona, & Erwin Perbatakusuma

“There is not a crisis. There is a war.…And we are losing.”[Stakeholders response to thequestion, “Is there a possible solutionto the forest crisis in NorthSumatra?”]

Page 41: Layout Tropika Oktober-Desember 2009 - negripapua « … (TNI) Kodim, Yonif-754 Kaimana, Satuan Polisi Pemda Kaimana, TNI Angkatan Laut dan juga ibu-ibu PKK Kaimana. Tak ketinggalan

41TROPIKA INDONESIA

M u s i m P a n e n ( J a n u a r i - J u n i ) 2 0 1 0 . V o l . 1 4 N O . 1 & 2

Inisiatif ini muncul selama pelaksanaan proyek yang kami kembangkanuntuk konservasi ekosistem di Sumatera Utara. Proyek ini memberikanpenekanan khusus pada keanekaragaman hayati dan air bersih di wilayahkabupaten Mandailing Natal yang terus menurun terkait dengan meningkatnyaindustri kayu dan pertambangan emas di sekitar area hutan.

Bermula di tahun 2003, ketika Conservation International Indonesiamengawali upaya konservasi hutan di wilayah batas air Batang Gadis.Wilayah yang kaya akan satwa liar dan dihuni oleh harimau sumatera serta

Sungai Batang Gadis, Sumatera Utara

beberapa spesies kucing liar lainnya, melingkupi sekitar 386,455 hektar atau58.8% wilayah kabupaten Mandailing Natal. Batang Gadis juga merupakanwilayah batas air yang utama bagi kabupaten tersebut. Ia merupakan sumberdaya air bagi sekitar 1,175 sungai dan anak sungai.

Sungai Batang Gadis mengalir seperti nadi utama melalui hutandengan 6 wilayah batas air yang berbeda, mengalir menuju aliran dan

anak sungai yang lebih kecil sejauh lebih dari 137.5 km. Sistem batas airini menyediakan kebutuhan air rumah tangga bagi sekitar 400,000 or-ang di kabupaten tersebut, termasuk irigasi 42,100 hektar sawah dan108,320 hektar perkebunan, seperti kopi, kayu manis, cokelat, sawit,tembakau, jahe, dll. Ahli ekonomi CI memperkirakan adanya nilai tambahtak langsung sebesar $24.8 juta per tahun dari sistem air yang besar ini(Midora and Anggraeny 2006).

Bagi penduduk Mandailing Natal, komunitas muslim lokal, sungaimenyediakan kebutuhan air minum dan mandi, sanitasi, irigasi, sertamenjalankan fungsi sosio-kultur, keagamaan, dan ekonomi. Pendudukini secara tradisional melindungi sumber mata airnya dan dinamai dengan“naborgo-naborgo” (mata air) melalui hukum adat. Pada tahun 1970,skema hukum ini disahkan oleh komunitas lokal menjadi hukumperlindungan sungai “Lubuk larangan” (Lubis, 2001). Praktik perlindungansuatu wilayah dalam Islam yang dikenal dengan sebutan harim (wilayahyang tidak boleh diganggu) (Mangunjaya & Abbas 2009) melarangpengambilan ikan dari sungai yang dekat dengan pemukiman tempattinggal selama 6 hingga 12 bulan setiap tahunnya. Pemimpin adatyang biasanya berhak menentukan kapan waktu panen. Bagi pendudukyang ingin memancing dikenakan sejumlah biaya kecil atau sojourners.Pendapatan yang dihasilkan dari sini digunakan untuk mendanaipengembangan fasilitas sosial, seperti sekolah, jalan, masjid, dansebagian digunakan untuk menyediakan beasiswa pendidikan dan gajiadminstratif dan dana santunan bagi anak yatim, fakir miskin, danmereka yang tidak mampu (Lubis, 2001).

Sungai juga memiliki nilai budaya bagi penduduk di sini. Sekitar15.000 siswa pesantren dari berbagai wilayah di Sumateramemanfaatkan sungai ini untuk mandi dan “wudhlu,” yaitu ritualmembersihkan tubuh sebelum sembahyang, yang mereka lakukan limakali sehari. Salah satu pesantren terbesar di wilayah ini, Al Mustafawiyah,memiliki lebih dari 7,000 siswa yang datang dari desa, kabupaten, danpropinsi di sekitarnya, dan bahkan ada yang dari luar negeri. Pesantrentersebut telah berdiri selama bertahun-tahun dan dikenal sebagaipesantren terbaik di Sumatera.

Eksploitasi Batang Gadis oleh aktivitas loging baru-baru inimenggantikan hampir semua kebiasaan dan peraturan adat denganmenggantikannya dengan hukum dari pusat pemerintahan, termasukkepemilikan hutan adat yang memiliki nilai-nilai tradisional & budaya.Selama berabad-abad, penduduk lokal bergantung dan mengolahwilayah alami hutan dan wilayah air tersebut dengan bijak. Tapi sekarangakses ke sumber daya tersebut terus menerus semakin terbatas. Keadaanini memicu beberapa masalah sosial dan konflik antara pemerintahpusat dan penduduk tradisional. Pejabat pemerintah pusat yang korupdiuntungkan oleh konsesi loging dan tambang emas di wilayah ini,menjadikan semakin sulit meyakinkan penduduk mengenai pelaksanaanstrategi konservasi.

Page 42: Layout Tropika Oktober-Desember 2009 - negripapua « … (TNI) Kodim, Yonif-754 Kaimana, Satuan Polisi Pemda Kaimana, TNI Angkatan Laut dan juga ibu-ibu PKK Kaimana. Tak ketinggalan

42 TROPIKA INDONESIA

M u s i m P a n e n ( J a n u a r i - J u n i ) 2 0 1 0 . V o l . 1 4 N O . 1 & 2

Selama bertahun-tahun, penduduk telah ditekan dan tidak diperbolehkanmemprotes sistem pemerintah mengenai masalah penggunaan lahan. Hanyasetelah rezim pemerintahan yang lama digantikan dan wewenangdesentralisasi hutan diserahkan ke pihak pemerintah kabupaten pada awaltahun 2000, maka konflik mulai diperlihatkan ke permukaan. Hasilnya,pemerintahan daerah yang baru (Pemda) berdiri dan memungkinkan institusitradisional Namora-Natoras (nobles and elders) dipertahankan danmemainkan peran yang kritis dalam manajemen masalah lokal, termasukperlindungan terhadap hutan dan sungai. Hal ini menolong pendudukMandailing kembali pada tradisi pemerintahan yang bersifat konsultatif,dan mendorong mereka menghadapi kepada kabupaten yang baru untukmenjalankan perencanaan dan proses pengambilan keputusan yangberbasis masyarakat (Lubis, 2001).

CI menyadari jika kita ingin melindungi area tangkapan air hutan tropisBatang Gadis, maka kita membutuhkan kerja sama dengan penduduk lokal.Kita mulai dengan mendekati orang yang paling berpengaruh di komunitastersebut. Misalnya pemimpin spiritual pesantren, atau imam. Kepadanya, kitaberi gambaran mengenai potensi masalah polusi yang dihadapi sungai yangmelewati wilayah pesantrennya. Sungai akan terpolusi jika tambang emas dihulu Batang Gadis terus dilakukan. Sungai akan tersumbat dan terbelah danmenjadi kering jika loging di sekitar sungai Batang Gadis diijinkan. Kemudiankita tunjukkan pada imam tersebut, bahwasannya air sungai Batang Gadis

yang digunakannya dan ribuan siswanya untuk whudlu lima kali sehari, akanmenjadi sangat kotor dan terkontaminasi dengan racun-racun kimiawi. Imamtersebut terlihat skeptis terhadap prediksi kami, maka kami bawa beliau kebagian hulu sungai Batang Gadis untuk menyaksikan sendiri bagaimanaaktivitas tambang dan loging berdampak secara negative pada kualitas airsungai. Imamtersebut terkejut, dan ia akhirnya sependapat bahwasannya aktivitasloging dan tambang memang benar-benar mengkontaminasi sungai. Beliausadar air yang terpolusi tidak baik digunakan untuk berwudhu. Imam tersebutkemudian mulai membicarakan masalah ini dan berdiskusi dengan siswa-siswanya. Siswa-siswanya kemudian berbicara kepada orang tua mereka.Maka informasi mengenai potensi kerusakan lingkungan di wilayah sumberdaya air mereka menyebar ke seluruh komunitas. Kami juga mendekati perwakilandesa untuk mengingatkan mereka akan praktik tradisional mereka “naborgo-naborgo” dan “lubuk larangan.”

Dengan menyebarnya kesadaran akan masalah potensi polusisungai Batang Gadis, maka perhatian pada gerakan lingkungan akanmeningkat dari bawah. Masyarakat menanggapi masalah ini langsungke bupati dan meminta agar hutan kembali dilindungi. Bupati menyetujuipermintaan ini namun ia khawatir tentang bagaimana ia dapat menggantikompensasi profit bagi orang-orang di industri loging dan tambangtersebut. Kami menjelaskan kepadanya bahwa sungai Batang Gadismerupakan sumber irigasi bagi 42,000 hektar sawah, yang akan terkena

Para santri yang mendukung pelestarian Taman Nasional Batang Gadis.

Foto:

©CI

, Diah

RS

Page 43: Layout Tropika Oktober-Desember 2009 - negripapua « … (TNI) Kodim, Yonif-754 Kaimana, Satuan Polisi Pemda Kaimana, TNI Angkatan Laut dan juga ibu-ibu PKK Kaimana. Tak ketinggalan

43TROPIKA INDONESIA

M u s i m P a n e n ( J a n u a r i - J u n i ) 2 0 1 0 . V o l . 1 4 N O . 1 & 2

dampak bahaya jika sungai dibiarkan terkena polusi oleh industri baruyang dibangun di wilayah hulu sungai. Sang Bupati mengerti situasi ini,namun beliau masih bingung mengenai apa yang dapat dilakukan.Pada saat yang bersamaan, Indonesia mengubah strukturpemerintahannya dari terpusat menjadi daerah-daerah pemilihan kepaladaerah di tiap wilayah & pulau. Dengan adanya pemilihan kepala daerahdi tingkat daerah ini, kami memberitahu bupati bahwa jika iamengalokasikan perhatian atas permintaan rakyatnya dan ikutmendukung program lingkungan ini, maka ia adalah seorang pahlawanbagi rakyatnya, yang bahkan memungkinkannya memenangkanpemilihan pertamanya sebagai kepala daerah. Setelahmempertimbangkan, bupati kemudian mengirim surat kepada KementrianKehutanan dan meminta mereka untuk mendeklarasikan wilayah BatangGadis sebagai Taman Nasional. Dia pun kemudian dipilih rakyatnyapada pemilihan kepala daerah pertama di wilayah itu.

Proses mendapatkan status Taman Nasional bagi wilayah BatangGadis cukup panjang dan melibatkan banyak lobi dan negosiasi. Namunpada akhir tahun 2003, lebih dari 13,000 santri dan ulama, bersamadengan anggota masyarakat lainnya berkumpul dalam acarapendeklarasian Taman Nasional Batang Gadis, yang melingkupi 108,000hektar wilayah atau lebih dari 25% total hutan yang ada di kabupatentersebut. Dengan adanya taman nasional ini, sungai Batang Gadis Riverdilindungi dari industri loging dan tambang, dan akan tetap beradadalam kondisi alaminya.

Adapun deklarasi Taman Nasional sebagai berikut:

“Kami menyadari bahwasannya hutan adalah sumber kayu,perikanan, satwa liar, air bagi sawah dan pertanian kami. Sumber dayahutan yang penting ini harus dilindungi oleh kita semua. Kami menyadaribahwasannya situasi sekarang ini sangat kritis dan mengancamkeberlangsungan sumber daya hidup kami bagi generasi masa depan.Kami menyadari bahwasannya kondisi ini disebabkan oleh kegiatantambang, pembalakan liar, dan pemanfaatan produk hutan yang tidakberkelanjutan, pelanggaran batas, perusakan hutan, dan terbatasnyapilihan-pilihan bagi keberlangsungan hidup.”

Ada tiga hal yang kami pelajari selama pengalaman kamimempengaruhi berdirinya Taman Nasional Batang Gadis di Sumatera.

Pertama, kami melihat bagaimana kepentingan spiritual menjadifaktor pengaruh yang penting bagi penduduk lokal dalam melindungisumber daya hutan mereka.

Kedua, respon positif dan dukungan dari pemimpin spiritual mampumemfasilitasi gerakan publik untuk melindungi lingkungannya, karena merekadapat menjelaskan bagaimana konsep konservasi sejalan dengan misi agama.

Ketiga, permintaan air bersih dan sanitasi, dan hutan yangdilindungi diadopsi dari konsep lubuk larangan, sebuah tradisi lokal.Perilaku adat ini mencerminkan ikatan kebersamaan sosial yang tinggiyang mendukung pelaksanaan prinsip-prinsip konservasi.

Wallahu ‘a lam.

*) Makalah ini diterjemahkan dari judul aslinya: Water and Spiritual Life inBatang Gadis National Park, Sumatra, Indonesia, disampaikan dalamFaith in Water Conference di Salisbury, UK, dari 5-7 Juli 2009.

Page 44: Layout Tropika Oktober-Desember 2009 - negripapua « … (TNI) Kodim, Yonif-754 Kaimana, Satuan Polisi Pemda Kaimana, TNI Angkatan Laut dan juga ibu-ibu PKK Kaimana. Tak ketinggalan

44 TROPIKA INDONESIA

M u s i m P a n e n ( J a n u a r i - J u n i ) 2 0 1 0 . V o l . 1 4 N O . 1 & 2

Artikel

Keanekaragaman mikroba endofitik asal Taman Nasional BatangGadis, Sumatera Utara sudah berhasil dikumpulkan danmenghasilkan sejumlah besar koleksi mikroba yang terdiri dari

kapang dan bakteri endofitik. Mikroba endofitik adalah mikroba yanghidupnya didalam jaringan tanaman, khususnya xylem dan phloem, danmempunyai hubungan khusus yang dapat bersifat saling menguntungkandan pathogenesis dengan tanaman induknya. Biodiversitas mikroba tersebutdikumpulkan dari sejumlah tanaman hutan yang dinilai mempunyai perandalam keseimbangan ekosistem hutan.

Koleksi mikroba endofitik dengan kode MSCI ( Micro Save ConservationIndonesia) ini disimpan dengan baik di Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI dansecara bertahap dilakukan skrining terhadap berbagai potensi yang dimilikinya.Salah satu yang menarik adalah kemampuannya dalam menghasilkan senyawaantibakteri. Mengantisipasi perkembangan kualitas obat di Indonesia sejalandengan berkembangnya resistensi bakteri pathogen terhadap sejumlah obatantibiotika mendorong kita untuk menggali berbagai macam sumber penghasilsenyawa bioaktif yang berpotensi sebagai antibakteri.

Bakteri patogen Salmonella thypi dan Staphylococcus aureus merupakanbakteri penyebab penyakit yang berbahaya bagi kehidupan manusia. Salmo-nella thypi menyebabkan penyakit thypus yakni demam tifoid yang dapatmenyerang semua organ tubuh manusia secara sistemik. Deman tifoid dapatmenyebabkan perdarahan intestinal, komplikasi jantung, paru, dll.Penanganan penyakit thypus dilakukan dengan cara memberikan antibiotikayang dapat membunuh bakteri tersebut secara khusus maupun antibiotikadengan spektrum luas. Demikian pula halnya dengan Staphylococcus auresyang menyebabkan penyakit infeksi pada manusia seperti pneumonia, men-ingitis, osteomyelitis, endocarditis ,infeksi saluran kemih, dll.

Pencarian sumber obat baru dapat dilakukan dengan menskiringsecara umum mikroba endofitik asal TN Batang Gadis terhadapkemampuannya menghasilkan senyawa antibakteri yang diperuntukkanmelawan serangan infeksi bakteri Salmonella thypi dan Staphylococcusaureus. Skrining dilakukan terhadap sepuluh jenis bakteri endofitik secarakualitatif maupun kuantitatif. Hasil skrining menunjukkan bahwa beberapaisolat yang diuji menunjukkan adanya produksi senyawa bioaktif yangdapat menghambat pertumbuhan bakteri pathogen. Dari 10 isolat yangdiuji, 5 di antaranya menunjukkan hasil positif yang dapat menghasilkansenyawa bioaktif terhadap Staphylococcus aureus. Satu diantaranya yakniMSCI 87.4 menunjukkan hasil yang superior dibandingkan dengankeempat isolate lainnya MSCI 53.1, MSCI 16.1, MSCI, 37.3, MSCI 46.5.

Sementara itu tidak satupun dari kesepuluh isolate yang diujimenunjukkan kemampuan dalam menghambat pertumbuhan bakteriSalmonella thypii.

MSCI 87.4 adalah bakteri yang diambil dari tanaman Beilschemeidiasp Ness , famili Lauraceae yang tumbuh di Taman Nasional BatangGadis, Sumatera Utara. Di Indonesia tanaman ini dikenal dengan nama‘huru” sedangkan di Filipina dikenal dengan nama “bagaoring”.Beilschemedia terdiri dari 200 species yang tersebar di Negara subtropi-cal seperti China Taiwan Afrika dan Amerika. Tanaman ini dikenal sebagaitanaman obat yang kayunya apabila direbus dapat digunakan sebagaiobat antimalaria selain obat sakit perut. Beranjak dari kegunaannyasebagai obat tradisional maka sangat memungkinkan bahwa senyawaantibakteri yang berperan menangkal bakteri pathogen itu dihasilkanoleh bakteri endofitik yang berasosiasi dengan tanaman di dalam jaringanbatang. Tanaman ini dikenal dengan nama Medang karena kayunya ringan

Bioaktif Antibakteri dari Bakteri EndofitikTaman Nasional Batang Gadis

Gambar 1. Tanaman Beilschmeidia sp

Oleh: Harmastini I. Sukiman *)

Page 45: Layout Tropika Oktober-Desember 2009 - negripapua « … (TNI) Kodim, Yonif-754 Kaimana, Satuan Polisi Pemda Kaimana, TNI Angkatan Laut dan juga ibu-ibu PKK Kaimana. Tak ketinggalan

45TROPIKA INDONESIA

M u s i m P a n e n ( J a n u a r i - J u n i ) 2 0 1 0 . V o l . 1 4 N O . 1 & 2

Artikel

dan atau kayu keras medium.Kayunya cukup baik untuk digunakansebagai furniture, ukiran, atau bahan kayu kontruksi ringan .

MSCI 87.4 adalah bakteri Gram negatif berbentuk batang.mempunyai bentuk koloni putih bening dan apabila ditumbuhkandi media Nutrient Agar, warna media akan berubah dari kuningmenjadi ungu muda.Perubahan warna media tersebut didugadisebabkan karena adanya sekresi senyawa bioaktif.

Hasil pengujian kualitatif terhadap kemampuannyamenghasilkan senyawa bioaktif pada media agar menunjukkanbahwa bakteri MSCI 87.4 mampu menghambat pertumbuhan bakteriStaphylococcus aureus yang ditunjukkan dengan terbentuknya zonahambat disekitar koloni bakteri MSCI 87.4 yang cukup besar ( 24 -32mm ).Senyawa bioaktif tersebut mulai diproduksi pada jam ke 23yakni pada awal fase pertumbuhan stasionari dimana sel bakteritidak lagi membelah dan tetap stabil hingga masa kematian. Hasilpenelitian ini menunjukkan bahwa ekstraksi senyawa bioaktifsebaiknya dilakukan pada saat bakteri sudah berumur 23 jam.

Ekstraksi senyawa bioaktif dapat dilakukan denganmenggunakan pelarut organik chloroform karena chloroform dapatmenyerap senyawa bioaktif secara optimal.

Hasil pengujian Khromatografi Lapis Tipis ( KLT ) menunjukkanbahwa ekstrak senyawa bioaktif yang dihasilkan dengan pelarutchloroform dapat melakukan penghambatan pertumbuhan bakteriStaphylococcus aureus secara optimal. Hal ini ditunjukkan denganterbentuknya luas zona hambat 13.66 cm2 sementara ekstrak yangdilarutkan dengan air menunjukkan luas zona hambat 4.83 cm2.

Kegiatan skrining ini menghasilkan informasi adalah bahwabakteri MSCI 87.4 mampu menghasilkan senyawa bioaktif yangberpotensi membunuh bakteri pathogen Staphylococcus aureus.Senyawa tersebut dapat diekstrak dengan cara memperbanyakbiomasa bakteri MSCI 87.4 dan selanjutnya mengekstraknya denganpelarut organik, chloroform. Data ini ditunjang dengan batasan dayahambat bakteri terhadap senyawa bioaktif yang dilarutkan dalam airadalah 6.25 % sementara senyawa bioaktif yang dilarutkan denganchloroform adalah 1.56 %. Skrining terhadap kemampuan mikrobaendofitik dapat pula dilakukan dengan tujuan yang berbeda untukmenghasilkan suatu target tertentu. Dalam hal ini keberadaan koleksimikroba endofitik menjadi sangat penting.

Koleksi mikroba endofitik asal Taman Nasional Batang Gadishasil program Rapid Assesment Program yang dilaksanakan oleh Con-servation International Indonesia beberapa waktu silam membuka tabirkekayaan alam Indonesia akan penemuan sumber obat baru yangsangat diperlukan untuk kelangsungan hidup manusia. Harapannyaadalah bahwa kelestarian hutan TN Batang Gadis akan terus terjagasehingga sumber obat dari mikroba alam juga akan tetap lestari.

*) Harmastini I. Sukiman, Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI, Jl. Raya Bogor KM 46 Cibinong, Bogor.

Gambar 2.Zona hambat dari senyawa bioaktif bakteri endofit terhadap bakteri patogen(a) Bakteri endofit MSCI 87.4 diuji terhadap S.aureus.(b) Bakteri endofit HL 43B.96 diuji terhadap S.typhi.

Gambar 3.Zona hambat pada uji aktivitas antibakteri S.aureus dari ekstrak airA = Kontrol Aquadest S1, S2 = Ekstrak Air

Gambar 4.Zona hambat pada uji aktivitas antibakteri S.aureus dari ekstrak KloroformA = Kontrol Kloroform S1,S2= Ekstrak Kloroform

(a) (b)

Page 46: Layout Tropika Oktober-Desember 2009 - negripapua « … (TNI) Kodim, Yonif-754 Kaimana, Satuan Polisi Pemda Kaimana, TNI Angkatan Laut dan juga ibu-ibu PKK Kaimana. Tak ketinggalan

46 TROPIKA INDONESIA

M u s i m P a n e n ( J a n u a r i - J u n i ) 2 0 1 0 . V o l . 1 4 N O . 1 & 2

In Memoriam

Tribute untuk Leo Saleo:Pejuang Konservasi Papua dariRaja Ampat

Sudah sebulan berlalu, Leo Saleo, seorangasisten leader Kawasan Konservasi LautDaerah (KKLD) Selat Dampier di Kepulauan

Raja Ampat tewas mengenaskan akibatditombak dan diparang oleh sekelompokpembalak liar di ujung Pulau Batanta,Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat.Saat itu, pagi hari pada 1 Maret 2010, Leoyang juga adalah Kepala Badan MusyawarahKampung (Bamuskam) melakukan patroli ru-tin mengawasi KKLD Selat Dampier yang kayaakan keanekaragaman hayati pesisir dan

lautannya. Dia memergoki kawanan pembalakkayu liar tersebut karena mereka sudah seringmelewati batas aturan yang sudah disepakatimasyarakat kampung/adat.

Perlakuan Tidak Adil atas Upaya PenyelamatanPerlakuan Tidak Adil atas Upaya PenyelamatanPerlakuan Tidak Adil atas Upaya PenyelamatanPerlakuan Tidak Adil atas Upaya PenyelamatanPerlakuan Tidak Adil atas Upaya PenyelamatanLingkunganLingkunganLingkunganLingkunganLingkungan

Peristiwa pembantaian atas Leo dapatdibilang kejam dan tidak adil. Penombakanyang dilakukan sebanyak delapan kali masihdilanjutkan dengan parang di bagian kepaladan bahu tubuh Leo yang membuatnya mati

terkapar di bibir pantai pulau Batanta. Inilahakhir dari hidup seorang aktivis lingkunganyang selama hidupnya diwarnai denganperjuangan dalam menghentikan berbagaikegiatan penangkapan ikan yang illegalmaupun para pembalak hutan liar yang selamaini mengancam keutuhan rantai ekosistimperairan pesisir dari enam KKLD yang secarahukum sudah dijamin peruntukkannya olehPeraturan Daerah Kabupaten Raja Ampat.

Selama lima tahun belakangan ini,selain sebagai Kepala Bamuskam, Leo

Oleh: Karel Phil Erari *)

Page 47: Layout Tropika Oktober-Desember 2009 - negripapua « … (TNI) Kodim, Yonif-754 Kaimana, Satuan Polisi Pemda Kaimana, TNI Angkatan Laut dan juga ibu-ibu PKK Kaimana. Tak ketinggalan

47TROPIKA INDONESIA

M u s i m P a n e n ( J a n u a r i - J u n i ) 2 0 1 0 . V o l . 1 4 N O . 1 & 2

mendukung kerja kegiatan organisasiinternasional CI-Indonesia, yang saat inisangat kehilangan atas wafatnya PuteraTanah Papua terbaiknya. Almarhum Leodalam memperjuangkan wilayah adat danhak ulayatnya demi kepentingan lingkunganrela berhadapan dengan para oknumpenangkapan ikan dengan cara destruktifmau pun illegal serta para pembalak liaryang telah mengancam keamanan hidupnyadi Pulau Dayan, sub-distrik Pulau Batanta,KKLD Selat Dampier.

Harga Mahal untuk Sebuah PengorbananHarga Mahal untuk Sebuah PengorbananHarga Mahal untuk Sebuah PengorbananHarga Mahal untuk Sebuah PengorbananHarga Mahal untuk Sebuah PengorbananSaya berjumpa dengan Leo Saleo, Sang

Pejuang Konservasi pada bulan September 2009ketika mengikuti peresmian Pos Konservasi diPulau Dayan. Dari pos pemantauan inilah Leosehari hari bertugas melakukan patrolipengawasan. Sebagai seorang anak kampungYensawai, ia berhasil memberikan kesadaranmasyarakat setempat terhadap nilai pentingmelestarikan lingkungan - bahwa kekayaan lautdan pesisir Pulau Batanta serta semua pulau diRaja Ampat begitu kaya keanekaragamannya

yang kini terancam binasa.Di hari yang naas itu, Leo bertengkar dengan

para pembalak kayu liar yang beroperasi diwilayah hutan leluhurnya agar merekamenghentikan aktivitas pembalakannya. Hal inidisebabkan juga karena akhir-akhir ini kawasantersebut sedang mengalami masalah dan sedangdiselesaikan prosesnya secara adat.....

Tidak disangka bahwa pertikaian yangterjadi kemudian berakhir dengan sebuah eksekusinyawa. Betapa tidak adilnya bagi seorang Leoyang terkenal pemberani itu, harus berhadapandengan kelompok perampok kayu tersebut danyang sudah merencanakan niat untuk melakukanpembunuhan terhadapnya. Kendati ditemani olehdua orang kolega patroli KKLD, namun ketiganyatak kuat menahan aksi brutal dan tidakmanusiawi itu. Kisah pembantaian tersebutrupanya masih berujung dengan sebuahperlawanan. Secara adat, korban yang jatuh darikedua belah pihak dapat dianggap adil, akantetapi akar persoalannya masih harus diselesaikansecara adat dan hukum.

Perjuangan untuk menegakkan hukumdan penghormatan atas hak hidup dari semuaciptaan alam, dalam hal ini di kawasan RajaAmpat akan terus berlanjut. Leo telahmengakhiri hidup dan perjuangannya sebagaimartir di ujung tombak oleh seorang yangbukan berasal dari kampungnya sendiri. Dapatdibayangkan bahwa di saat-saat Leo sedangmenerima tombakan secara beruntun itu, iajuga memanjatkan doa bagi ke-tujuh anak danseorang istri yang kini ditinggalkannya. Leojuga sudah meminta pertolongan Tuhan agarperjuangannya dan kini pengorbanannya dapatterus bergema di dalam kobaran semangat parapegiat lingkungan lainnya di Tanah Papua demikeseimbangan alam yang dicintainya.

Selamat jalan Leo, Sang PejuangKonservasi dari Tanah Papua!

*)Senior Papua Policy Advisor – Bird’s HeadSeascape atas dukungan Conservation

International-Indonesia, The Nature Conservancydan World Wide Fund for Nature, selain sebagai

Ketua PGI.

Istri Almarhum Leo Saleo menerima penghargaan dari Conservation International yang diwakili oleh KetutSarjana Putra.

Prosesi perdamaian secara adat yang dilakukan di Raja Ampat antara para istri korban

Foto:

©CI

, Elsh

inta

Marsd

en

Page 48: Layout Tropika Oktober-Desember 2009 - negripapua « … (TNI) Kodim, Yonif-754 Kaimana, Satuan Polisi Pemda Kaimana, TNI Angkatan Laut dan juga ibu-ibu PKK Kaimana. Tak ketinggalan

48 TROPIKA INDONESIA

M u s i m P a n e n ( J a n u a r i - J u n i ) 2 0 1 0 . V o l . 1 4 N O . 1 & 2

Publikasi

Ada beberapa hal yang mendasar yang harus dilakukan dalampendekatan mengatasi kerusakan lingkungan saat ini. Tentu sajabeberapa inovasi dan pendekatan kebijakan harus dilakukan,

termasuk, penghargaan bahwa sejak zaman dahulu perilaku budayamanusia tidak ada yang bertentangan dan merusak alam ini.

Perubahan terjadi karena adanya pergeseran budaya manusia yangdiakibatkan oleh kepentingan, persaingan hidup menyebabkan manusiamerusak alam ini. Kita melihat di Indonesia, disebabkan tidak lagi adanyapenegakan hukum adat, termasuk hukum positif lainnya akibat adanyaperilaku Kolusi, Korupsi dan Nepotisme. Ujungnya ini disebabkan karenasanksi terhadap masyarakat yang merusak lingkungan tidak dapatditegakkan. Kalau pun seandainya ditegakan akan timbul tebang pilih,sehingga keteladanan tidak ada lagi.

Kurangnya keperdulian tersebut berakibat mengakibatkan sifatmanusia untuk menjaga, saling mengawasi sudah semakin berkurang,yang akhirnya timbul rasa solidaritas yang menurun dan ujungnya timbulperasaan indivisualis yang tinggi —Lu gue..gue, masa bodoh! acuh tak acuh—yang penting kepentingan pribadi tercapai. Amat terasa akhirakhir ini mengemuka sifat pragmatisme atau mementingkan keadaansesaat: yang penting adalah hari ini, yang punya duit yang kuat danpunya akses kesempatan untuk menyelamatkan diri masing-masing!Maka, apabila terjadi musibah, maka yang miskin lebih tertindas, karenaakses untuk menyelamatkan diri semakin berkurang.

Buku ini menghimbau pada penghargaan bahwa kita harusmenghargai tradisi dan kembali menata lingkungan kita seperti zaman

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang diapitoleh dua samudera dan mempunyai keanekaragaman flora dan faunayang sangat tinggi. Keadaan ini seharusnya merupakan sumber penghasilan bagi

penduduk/rakyat Indonesia terutama yang berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya laut.Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) memiliki tugas yang berat dan menantang

dalam mengelola sumber daya laut di Indonsia dengan sasaran akhir meningkatkan kualitasrakyat Indonesia dengan cara pelestarian sumber daya laut dan azas pemenfaatannya tentumelalui target-target tertentu.

Publikasi ini merupakan ringkasan dari laporan tebal untuk menentukan prioritas KonservasiKeanekaragaman Hayati Laut di Indonesia. Penjaringan prioritas ini dilakukan dengan berbagaicara antara lain, dengan menggunakan daftar isian untuk mendapatkan masukan dan opini daripara ahli yang akan digunakan untuk mendapatkan ranking wilayah geografi di Idonesia yangpenting dalam investasi Konservasi Keanekaragaman Hayati Laut.

Dari hasil ranking prioritas konservasi eco-region laut dengan penekanan pada kriteriairreplaceability dan keterwakilan didapatkan ranking yaitu: Papua menempati ranking pertamadan memiliki potensi terbesar sebagai pusat konservasi di wilayah Indonesia setelah itu diikutioleh Laut Banda, Laut Nusa Tenggara, Laut Sulawesi/ Selat Makasar menempati urutan keempatdisebabkan perannya sebagai penyambung dan alur penting penyebaran larva melalui Indone-sian through flow. Selain itu diidentifikasi pula bahwa Taman Nasional Bunaken merupakantitik perluasan untuk areal konservasi dan jaringan Kawasan Konservasi Laut.

Membandingkan hasil rangking di eco-region laut Indonesia, laporan ini menyimpulkan wilayahHalmahera berada di urutan pertama dalam analisa kesenjangan (gap analysis), selanjutnya adalahSumatera bagian Barat karena mewakili keanekaragaman hayati Samudera Indonesia dan memilikiendemisme yang relatif tinggi serta garis pertalian genetik yang unik di wilayah ini.

Laporan ini memuat pula enam rekomendasiyang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagipemerintah Indonesia dalam penentuan prioritasinvestasi konservasi, termasuk wilayah yang harusdipertimbangkan sebagai prioritas dalampembentukan KKL baru.

Puspita Deswina, Mahasiswi Doktoral (S3) ProgramStudi Lingkungan, Institute Pertanian Bogor.

Judul Buku:Situs Keramat Alami, PeranBudaya Dalam KonservasiKeanekaragaman HayatiPenerbit:Yayasan Obor Indonesiabekerjasama denganUNESCO, MAB, LIPI danConservation International (CI)Indonesia.Editor:Herwasono Soedjito, YPurwanto dan Endang Sukara.Tahun terbit:Desember 2009.Halaman:xxi+303.

Judul Buku:Menentukan Wilayah Geografi Priotas untukKonservasi Keanekaragaman Hayati di Laut IndonesiaComplier:C.L Huffard, M.V Erdmann, and T. GunawanPenerbit:CTSP, Jakarta. 2009.

Page 49: Layout Tropika Oktober-Desember 2009 - negripapua « … (TNI) Kodim, Yonif-754 Kaimana, Satuan Polisi Pemda Kaimana, TNI Angkatan Laut dan juga ibu-ibu PKK Kaimana. Tak ketinggalan

49TROPIKA INDONESIA

M u s i m P a n e n ( J a n u a r i - J u n i ) 2 0 1 0 . V o l . 1 4 N O . 1 & 2

Siapa tidak kenal pak Raden, salah satu tokoh kunci dalam serialsi Unyil yang kerap menyapa kita di layar kaca sejak tahun 80 anhingga saat ini. Seseorang yang selalu mengingatkan kita akan

tokoh yang bersuara khas, kumis tebal melintang, berpakaian ala Jawalengkap dengan blankon yang tidak pernah ketinggalan dikenakan dikepala.

Kali ini melalui serial berbeda yaitu KUAS AJAIB yang ditayangkan Trans7 setiap hari senin jam 14.30 tersebut, pada pertengahan bulan November2009, Pak Raden berkesempatan mengunjungi Pusat Penyelamatan danRehabilitasi Owa Jawa (JGC) di Bodogol, Taman Nasional Gunung GedePangrango untuk acara liputan yang kali ini mengangkat tentang owa Jawa,satwa terancam punah yang hanya hidup di pulau Jawa saja.

Melalui pak Raden dan Caca (host) mereka bercerita seputar kehidupanowa Jawa di alam dan upaya mengembalikan owa Jawa bekas peliharaan

ke alam melalui proses rehabilitasi. Sesuai dengan nama acaranya yaitukuas ajaib, pak Raden berkesempatan menggambar owa jawa danmemberikan contoh cara menggambar owa Jawa kepada beberapa anakyang ikut pula dalam liputan tersebut. Selain pelajaran menggambar, pakRaden juga mengajarkan cara membuat wayang owa jawa yang terbuatdari kardus yang dipotong-potong menyerupai bagian tubuh owa Jawa.Akhir dari liputan, Pak Raden memainkan wayang owa Jawa disertaidengan menyanyi bersama, lagu owa Jawa yang diciptakan Pak Raden….

Owa Jawa..owa Jawa… hewan yang langka…Owa Jawa..owa jawa..aset negara….Owa Jawa ..owa Jawa ..lindungi dia..Mari lestarikan si owa Jawa…..

PAK RADEN dan OWA JAWA

nenek moyang kita dahulu. Tradisi itu masih ada dalam kehidupanmasyarakat kita sekarang. Seditaknya buku ini dapat memberikan ilham,bahwa masyarakat tradisional dengan kesederhanaan mereka dapatberkontribusi untuk melinduling alam dan lingkungan termasukkeanekaragaman hanyati. Terdapat 17 studi kasus situs keramat alamidan pelestarian alam hanyati yang ada dalam masyarakat Indonesiameliputi Pulau Sumatra (Siberut, Mandailing Natal dan Riau), Sulawesi

(Bulukumba, Lore Lindu), Kalimantan (Malinau), Jawa (Banten, JawaBarat, Jawa Timur), Bali dan Papua (Biak dan Lembah Baliem). Dengankacamata masyarakat awam, ternyata konservasi keanekaragaman hayatidapat mereka lakukan, sekarang tinggal manusia modern (pengambilkebijakan) harus pandai menghargai keatifan tradisi ini.

Ruslan Wijaya, Mahasiswa Doktor Program Studi Lingkungan PascaSarjana, Institut Pertanian Bogor.

Sosok

Pak Raden

Page 50: Layout Tropika Oktober-Desember 2009 - negripapua « … (TNI) Kodim, Yonif-754 Kaimana, Satuan Polisi Pemda Kaimana, TNI Angkatan Laut dan juga ibu-ibu PKK Kaimana. Tak ketinggalan

50 TROPIKA INDONESIA

M u s i m P a n e n ( J a n u a r i - J u n i ) 2 0 1 0 . V o l . 1 4 N O . 1 & 2

Inspirasi dari Setetes Air

Foto:

©CI

, Fac

hrud

din M

Sosoknya tak lagi asing di dunia pelestarian lingkungan. Badri Ismaya, pria warga kampung Caringin,Kecamatan Cisarua, Kotamadya Bogor - Jawa Barat ini berjasa besar “menghijaukan” lahan kritis dilereng- lereng bukit kawasan Puncak, Bogor, dan lingkungan hulu hingga hilir Sungai Ciliwung.

Padahal masa lalunya sangat kontras dengan saat ini. Beliau dahulu adalah seorang penebang liar dihutan kawasan Puncak, Bogor, demi menghidupi keluarga.

Bermula di suatu Jumat siang, 6 Oktober 1979. Ketika matahari tepat berada di atas kepala danbersinar terik, setetes air jatuh di kepalanya dan membuat rasa letihnya hilang dan badannya segarseketika. Ternyata tetesan air itu berasal dari akar pohon yang ditebang dan sedang dipikulnya. “Sayaduduk terdiam, merenungkan tetes air itu,” akunya. Sejak Jumat itu beliau menjadi gundah dan kemudianberjanji tidak akan menebang pohon lagi dan akan terus menanam pohon sampai ajal menjemput.

Hingga kini, di usianya yang cukup senja, 59 tahun, ia masih gigih terus menanam pohon. Menanampohon menjadi hobi dan kebiasaannya setiap hari. Dalam sehari ia sanggup menanam seratus sampailima ratus pohon. “Semoga Allah memberi saya panjang umur dengan badan sehat. Masih banyak lokasidi Cisarua ini yang ingin saya tanami,” tuturnya. Semua biaya operasional dan bibit ia tanggung sendiri.Terkadang ia mendapat bantuan dari pemerintah dan organisasi lain. Ia tidak mau menerima uang, iahanya mau menerima bibit yang kemudian akan ditanamnya.

Berbagai penghargaan atas jasa-jasa pelestarian lingkungan ini telah beliau terima. Salah satunyaadalah penghargaan Kalpataru pada tahun 2002. Beliau juga banyak diundang untuk berbicara di mancanegara, misalnya di Malaysia dan Singapura tahun 2001, dan di Filipina pada tahun 2005. “Kalau mampu,saya akan menghijaukan Indonesia,” tutur laki-laki yang memiliki empat anak dan empat cucu ini.

Badri Ismaya

Reputasi dan kiprah Arifin Panigoro (64 tahun) dalam pengabdiannya padabangsa tidak diragukan lagi. Pendiri Medco Group yang kini juga menjadi DewanPenasehat untuk Conservation International (CI) Indonesia ini pada 23 Januari

lalu, mendapatkan doktor kehormatan (doctor honoris causa) yang dianugerahkan olehSenat Guru Besar Institue Teknologi Bandung (ITB). Pertimbangan ITB memberikananugerah tersebut didasarkan atas jasanya dalam perkembangan migas di Indonesia.Doktor Kehormatan atau honoris causa (HC) kepada Arifin Panigoro adalah dibidangtechnopreneurship.

Dalam orasi ilmiahnya dengan judul “Kuasai Teknologi, Bangun Ekonomi, TegakkanMartabat Bangsa,” Arifin menyebutkan saat ini Indonesia masih menghadapi masalahbesar dalam energy, pangan dan lingkungan hidup. “Para technopreneur Indonesiadapat melihat masalah tersebut sebagai tantangan dan mengubahnya menjadi peluanguntuk berkembang dan berkontribusi,” tuturnya.

Dalam soal lingkungan, Arifin tentunya tidak hanya berteori, akhir akhir ini beliausangat terlibat intensif dalam memberikan kontribusi terhadap pembangunan lingkungan,beliau bersedia menyediakan jutaan bibit pohon yang disebar ke berbagai daerahuntuk ditanam secara cuma-cuma, juga membuat pertanian organik untuk menyediakankualitas padi yang sehat untuk bangsa.

Selamat untuk Pak Arifin.

Doktor Technopreneur untuk Arifin Panigoro

Arifin Panigoro

Badri Ismaya

Sosok

Page 51: Layout Tropika Oktober-Desember 2009 - negripapua « … (TNI) Kodim, Yonif-754 Kaimana, Satuan Polisi Pemda Kaimana, TNI Angkatan Laut dan juga ibu-ibu PKK Kaimana. Tak ketinggalan

51TROPIKA INDONESIA

M u s i m P a n e n ( J a n u a r i - J u n i ) 2 0 1 0 . V o l . 1 4 N O . 1 & 2

Page 52: Layout Tropika Oktober-Desember 2009 - negripapua « … (TNI) Kodim, Yonif-754 Kaimana, Satuan Polisi Pemda Kaimana, TNI Angkatan Laut dan juga ibu-ibu PKK Kaimana. Tak ketinggalan

52 TROPIKA INDONESIA

M u s i m P a n e n ( J a n u a r i - J u n i ) 2 0 1 0 . V o l . 1 4 N O . 1 & 2