inovasi padi tni

70
KEMENTERIAN PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAWA TENGAH 2014 DR. JOKO PRAMONO TEKNOLOGI UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI SAWAH

Upload: kodimrembang

Post on 11-Aug-2015

103 views

Category:

Internet


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: INOVASI PADI TNI

KEMENTERIAN PERTANIANBALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAWA TENGAH

2014

DR. JOKO PRAMONO

TEKNOLOGI UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI SAWAH

Page 2: INOVASI PADI TNI

TANTANGAN PENINGKATAN PRODUKSI BERAS NASIONAL

2

Degradasi kesuburan lahan C organik rendah < 2 % Tanah SAKIT

Pelandaian PRODUKSI kejenuhan teknologi (technology fatique) padi sawah (Bimas PTT)

Konversi lahan pertanian SUBUR Non pertanian (100.000 ha/th) ?????

GLOBAL WARMING Anomali Iklim (Elnino, Lanina), ancaman OPT keseimbangan Ekologi terganggu

Kebutuhan beras yg terus meningkat pertambahan penduduk tantangan swasembada berkelanjutan

Page 3: INOVASI PADI TNI

TEKNOLOGI PADI UNTUK MENDUKUNG P2BN

Page 4: INOVASI PADI TNI

VARIETAS UNGGUL

Manfaat : alternatif pilihan varietas unggul yang sesuai kondisi agroekosistem, pasar, kendala

cekaman biotik,dan abiotik (antisipasi DPI)

1

Page 5: INOVASI PADI TNI
Page 6: INOVASI PADI TNI
Page 7: INOVASI PADI TNI

Potensi/Daya Hasil PH (Hipa5: Jete; Hipa6: Ceva), PTB Gilirang, Cimelati, Ciapus, Mekongga, Inpari 6

Mutu beras premium Memberamo, Ciherang, Cigeulis, Cibogo, Konawe

Perbaikan Ketahanan Cekaman Biotik

Tahan tungro (Tukad Balian, T. Unda, T. Petanu ) Tahan WBC biotipe 1,2,3 dan blast (Inpari 13), Inpari 31, Inpari 33

Perbaikan Ketahanan Cekaman Abiotik (Fisika & Kimia) Toleran genangan 14 hr (Inpara 4, Inpara 5) Toleran keracunan Fe (Inpara1,6)

Umur genjah Inpari 1, 12 dan 13 pola tanam

Sifat spesifik 4 VUB aromatik (Sintanur, Batang Gadis, Situ Patenggang, Gilirang)

Keunggulan Spesifik Beberapa VUB

Page 8: INOVASI PADI TNI

Wilayah rawan banjir: (Inpara 3,Inpara 4, Inpara 5, Inpari 29, Inpari 30, Batanghari, Banyuasin, Siak Raya, Lambur)

Wilayah rawan kekeringan Inpari 10, Inpari 18, Inpari 19, Situbagendit, Inpago 6, Inpago 7, Inpago 8)

Wilayah rawan tungro Inpari 5, Inpari 7, Inpari 21, Tukad Balian, T. Unda, T. Petanu )

Wilayah rawan WBC Inpari 13, Inpari 18, Konawe, Inpari 31, Inpari 33

Wilayah rawan Blast Inpari 11, Inpari 12, Inpari17, batang Piaman, Batutegi, Inpari 32 HDB

Rawan kresek Inpari 1, Inpari 4, Inpari 17,Inpari 18, Conde, Angke dan Inpari 32 HDB

Reekomendasi VU Padi

Page 9: INOVASI PADI TNI

SELEKSI BENIH PADI

Benih bermutu akan sangat menentukan pertumbuhan dan produktivitas tanaman, benih

yg diseleski sehat, isi bernas, dll

2

Page 10: INOVASI PADI TNI

Perlakuan benih dengan pestisida fipronil diperlukan terutama untuk daerah endemik penggerek batang PHT

Seleksi benih bermutu dengan larutan garam 3% (10 lt air + 300 gr garam) benih bernas tenggelam, benih hampa dibuang

Perendaman dengan larut ZA (20 gr ZA/liter air)

Perlakuan Benih (sortasi, seed treatment)

Page 11: INOVASI PADI TNI

PENGATURAN POPULASI TANAMAN

pengaturan populasi tanaman optimal, meningkatkan aktivitas fotosintesis, memanfaatkan efek tanaman tepi

(border effect) JARWO

3

Page 12: INOVASI PADI TNI

PENGERTIAN

CARA TANAM PADI SAWAH DENGAN POLA BEBERAPA BARISAN TANAMAN, KEMUDIAN DISELINGI OLEH SATU

BARISAN KOSONG

Page 13: INOVASI PADI TNI

PRINSIP SISTEM JAJAR LEGOWO

MENINGKATKAN POPULASI PERTANAMAN DENGAN PENGATURAN JARAK TANAM

Page 14: INOVASI PADI TNI

2. MEMANIPULASI BARISAN TANAM YANG BERADA DI PINGGIR DENGAN MENYISIPKAN TANAMAN KE DALAM BARISAN

SISIPAN TANAMAN

Page 15: INOVASI PADI TNI

TIPE JAJAR LEGOWO

YANG DITERAPKAN PETANI

2:13:1

4:1

Page 16: INOVASI PADI TNI

PENERAPAN YANG DISARANKAN

LEGOWO 2:1 ATAU 4:1(JARAK TANAM 25x12,5x50 atau 20x15x40)

Page 17: INOVASI PADI TNI

LEGOWO 2 :1 SEMUA BARISAN PERTANAMAN DISISIPKAN POPULASI 213.300 RUMPUN/ HA

(PENINGKATAN POPULASI 33,31%)

50cm

12,5cm25cm

SISIPAN

25cm

Page 18: INOVASI PADI TNI

LEGOWO 4 :1 (TIPE 2)1. SISIPAN HANYA DIBERIKAN PADA KEDUA BARISAN TANAMAN

PINGGIR2. JUMLAH POPULASI 170.667 RUMPUN/ HA (POP ME↗ 6,6%)3. COCOK DITERAPKAN PADA KONDISI LAHAN YANG SUBUR

25cm 50cm

12,5cm25cm

SISIPAN

Page 19: INOVASI PADI TNI

KEUNTUNGAN JAJAR LEGOWO

Memudahkan aplikasi pupuk, pengendalian OPT dan Gulma

Efek tanaman tepi - Turbulensi udara

- Peningkatan CO2

- Peningkatan fotosintesa

20 cm

40 cm

1.

2.

Page 20: INOVASI PADI TNI

3. Meningkatkan populasi tanaman/ha

5. Dapat digunakan untuk produksi padi – ikan (mina padi) atau Parlebek

4. Meningkatkan produktivitas padi mencapai 15%

Page 21: INOVASI PADI TNI

Roda papan kayu

As roda / klakher

40 cm

20 cm

10

Kayu reng

PENGEMBANGAN ALSIN JARWO

Page 22: INOVASI PADI TNI
Page 23: INOVASI PADI TNI

SCIENCE. INNOVATION. NETWORKS

Page 24: INOVASI PADI TNI

GAMBAR DESAIN MESIN TANAM PADI LEGOWO

Gambar Isometrik Mesin Tanam PadiJajar legowo 2 : 1, 30 – 40 cm

Page 25: INOVASI PADI TNI

Pengkajian JARWOLokasi

Produktivitas (t/ha)Peningkatan

(kg)Persentas

e (%)Jajar Legowo

Non Jajar Legowo

Karanganyar

7,95 6,70 1.250 18.66

Blora 6,54 5,37 1.170 21.79

Brebes 6,30 5,70 600 10.53

Klaten 7,30 5,90 1.400 23.73

Temanggung

6,57 5,27 1.300 24.67

Pekalongan 6,30 5,30 1000 18.87

Tegal 6,48 5,14 1.340 26.07

Magelang 6,13 5,75 380 6.61

Purworejo 7,15 6,50 650 10.00

Rembang 7,60 6,70 900 13.43

Boyolali 6,72 5,60 1.120 20.00

Pati 7,09 6,34 750 11.83

Banyumas 7,00 6,50 500 7.69

Purbalingga 6,52 5,40 1.120 20.74

Cilacap 6,20 5,80 400 6.90

Rerata 6.74 5.89 0.93 16.10

Page 26: INOVASI PADI TNI

PERMASALAHAN PENERAPAN JAJAR LEGOWO

1. Penanaman sistem legowo sangat tergantung dengan pihak lain (regu tanam) sehingga keputusan penanaman legowo tidak serta merta oleh petani itu sendiri.

2. Regu tanam sendiri merasa sulit menerapkan jajar legowo, karena selain membutuhkan waktu yang lama juga belum terbiasa

3. Biaya yang dikeluarkan petani lebih tinggi dari model tanam biasa (selisihnya berkisar Rp 150.000,- s/d Rp 400.000,-)

4. Peningkatan hasil akibat penerapan sistem tanam legowo tidak dinikmati petani karena umumnya petani menebaskan hasil panennya.

Page 27: INOVASI PADI TNI

PEMUPUKAN SPESIFIK LOKASI

Meningkatkan efisiensi pemupukanDasar: kemampuan tanah menyediakan hara,

kebutuhan tanaman, target produksi

4

Page 28: INOVASI PADI TNI

Peraturan Menteri Pertanian No. 40/OT.140/ 4/2007 rekomendasi pemupukan N,P,K padi sawah spesifik lokasi

Pemupukan Urea berdasarkan Bagan Warna Daun (BWD)

Berdasarkan hasil petak omisi, analisa tanah, PUTS

http:webapps .irri.org

Pemupukan Efisien Spesifik Lokasi

Nilai BWD

Takaran Urea (kg/ha) pada setiap potensi hasil (ton/ha) GKG

5 6 7 8

< 3 75 100 125 150

3,5 50 75 100 125

> 4 0 0-50 50 50

Page 29: INOVASI PADI TNI

Rekomendasi Pemupukan PADI, JAGUNG dan KEDELAI melalui

ONLINE dan SMSA. Melalui Website KATAM dan

http://webapps.irri.org/nm/id atau www.irri.org/nmrice

B. Melalui Smartphone basis Android

C. Melalui SMS ke No 082123456500 atau 081235651111 untuk padi, jagung dan kedelai

D. Info pupuk padi/jagung/kedelai tunggal/phonska/pelangi nama wilayah administrasi (kecamatan)

Contoh sms :

info pupuk padi phonska nogosari

info katam patebon

Page 30: INOVASI PADI TNI

TEKNIK PENGELOLAAN AIR IRIGASI UNTUK BUDIDAYA PADI

Lahan Kering pembuatan embung memanen air hujan, penggunaan mulsa

organic untuk menjaga RH tanah, pembangunan DAM parit, pemberiaan

bahan organik

Lahan sawah irigasi macak-macak, metode gilir giring, alternate wetting and

drying (AWD) atau pengairan basah kering (PBK).

5

Page 31: INOVASI PADI TNI

Metode Basah-kering

Tujuan : Untuk mengatur pemberian air sesuai kebutuhan tanaman padiPrinsip:Metode ini dipraktekkan mulai tanam s/d seminggu sebelum tanaman berbunga. Sawah baru diairi bila kedalaman muka air tanah mencapai 15 cm

Page 32: INOVASI PADI TNI

Air pengairan cukup

PENGAIRAN BERSELANG

Air pengairan perlu ditambahkan

Pada saat pembungaan, pertahankan ketinggian air sekitar

3-5 cm. Pada saat pemupukan air dibuat macak-macak.

Page 33: INOVASI PADI TNI

Manfaat :

1. Meningkatkan efisiensi pemupukan (terutama N)

2. Menekan keracunan besi (Fe) tergenang Fe3+ jadi Fe2+ Jika Fe2+ = >350 ppm padi keracunan

3. Menghambat akumulasi CO2, H2S, asam2 organik

4. Menghambat perkembangan OPT (penggerek batang, WBC, keong mas), dan penyakit (busuk batang dan busuk pelepah)

5. Menghemat air 20-40 %

Page 34: INOVASI PADI TNI

Gambar Penampang Paralon Kontrol

Page 35: INOVASI PADI TNI

Pemasangan Pralon Kontrol Air

Page 36: INOVASI PADI TNI

Pengaturan air SRI

15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 36

Prof. Dr. Norman Uphoff Menyarankan :

1. Selama pertumbuhan vegetatif dan periode anakan, sebaiknya :a. Berikan air sedikit hanya untuk menjaga kelembaban

tanah, tidak sampai jenuh (mengenang).b. Selama fase anakan lahan perlu dikeringkan untukperiode

singkat (2-6 hari)hingga permukaan tanah terlihat retak, c. Mengatur kondisi lahan Basah/Kering untuk periode 3-6 hari, selama fase vegetatif. 2. Setelah inisiasi malai pertahankan lapisan tipis air dilapangan

(1-2 cm) hingga 10-15 hari sebelum panen dan 10- 15 hari menjelang panen lahan dikeringkan

Page 37: INOVASI PADI TNI

Sistem Rice intensification

Page 38: INOVASI PADI TNI

6 Prinsip Dasar SRI

1. Jarak tanam yang lebar, bibit tunggal (efek kompetisi)

2. Menghindari trauma bibit terutama Tanam bibit muda (10-15 hss)

3. perakaran, tanam cepat4. Menjaga kelembaban (RH) tanah,

kondisi aerobik, tidak selalu tergenang

5. Menjaga aerasi tanah, dan6. Penambahan Bahan Organik15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012

38

6

Page 39: INOVASI PADI TNI

Prinsip dasar 1-3 : merupakan “kultur teknis” untuk menstimulasi pertumbuhan tanaman

Prinsip dasar 4-6 : merupakan “kultur teknis” meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan akar dan

biota tanah

15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 39

Page 40: INOVASI PADI TNI

Tanam bibit muda

• Umur bibit 8-15 hari• Sistem semai DAPOK• Tabela (optional)

Manfaat :1. Mengurangi stagnasi

pertumbuhan setelah tapin

2. Pertumbuhan akar cepat/dalam tahan rebah

3. Umur panen lebih cepat4. Tanaman lebih sehat

hasil meningkat

15/04/2023 40

1

Page 41: INOVASI PADI TNI

Tanam umur bibit 25 hari

15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 41

Tanam bibit muda 15 hr

Page 42: INOVASI PADI TNI

Jarak Tanam Lebar

• Jarak tanam (25 x 25 cm s/d 50 x 50 cm

• Tanam tunggal

Manfaat :1. Mengurangi kompetisi

antar individu tanaman (intra/inter specific competition)

2. Memberi ruang yg cukup agar tan.mampu mengekpresikan kemampuan genetisnya

15/04/2023 42

2

Page 43: INOVASI PADI TNI

Penanaman 1 bibit/ rumpun

15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 43

Page 44: INOVASI PADI TNI

Menghindari trauma bibit

• Jangan ada pembalikan (inversion) pada ujung bibit menghambat pertumbuhan

• Segera lakukan pindah tanam (15 menit sd 30 menit) lebih cepat lebih baik.

• Tanam bibit posisi horisontal, tidak terlalu dalam (1-2 cm)

Manfaat :1. Meningkatkan jumlah

anakan2. Meningkatkan

pertumbuhan akar

15/04/2023 44

3

Page 45: INOVASI PADI TNI

SRI vs Non SRI

15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 45

Page 46: INOVASI PADI TNI

Pola Anakan Padi (Yoshida)

15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 46

9

8

3 2

Buluh utama

Anakanprimer

Anakantersier

Anakansekunder

10

7

5 6

4

1

13 anakan9 anakan

Page 47: INOVASI PADI TNI

Menjaga Kelembaban Tanah

• Tanah tidak selalu tergenang, dijaga banyak pada kondisi aerobik

Manfaat :1. Memperbaiki aerasi zona

perakaran, pertumbuhan akar lebih baik

2. Menciptakan kondisi yg kondusif bagi mikroorganisme aerobik tanah

3. Mengeliminir gas racun, H2S, asam2 organik, keracunan Fe

15/04/2023Joko Pramono, BPTP Jateng 2012

47

4

Page 48: INOVASI PADI TNI

15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 48

Page 49: INOVASI PADI TNI

Pola Fase Pertumbuhan Padi

15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 49

Page 50: INOVASI PADI TNI

Menjaga AERASI Tanah

• Tanaman padi tidak harus selalu tergenang, perlua udara yang cukup pada zone perakaran

Manfaat :1. Memperbaiki pertumbuhan

akar , membuat tanaman lebih sehat

2. Meningkatkan ketersediaan O2 bagi tanaman (zone perakaran)

3. Meningkatkan diversitas mikrobia tanah

4. Meningkatkan oksidasi unsur-unsur yang potensi meracun (Fe)

15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 50

5

Page 51: INOVASI PADI TNI

Keragaan SRI vs Non SRI

Vietnam

15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 51

Page 52: INOVASI PADI TNI

Bahan Organik

• Sawah di Indonesia sebagian besar memiliki kandungan C organik rendah < 2 %.

Manfaat :1. Memperbaiki struktur

tanah2. Meningkaatkan

kesuburan kimia, biologi tanah (sumber hara)

3. Meningkatkan aktivitas MO tanah

4. Vigor dan kesehatan tanaman meningkat

15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 52

6

Page 53: INOVASI PADI TNI

Pengendalian Gulma

• Penggunaan “Rotating hoe”, atau Rotating weeder

Manfaat :1. Memperbaiki aerasi

tanah2. Memacu pertumbuhan

akar3. Membalikkan gulma

15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 53

7

Page 54: INOVASI PADI TNI

1

2

Pengelolaan bahan Organik

Jerami sumber hara alami yang murah unsur N (+ 4-5 kg Urea/ton) dan unsur K (+ 10 kg KCl/ton)Penghasil Gas Metane

Pemanasan

Penghasil Polutan PemanasanWaktu Lama

15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 54

Page 55: INOVASI PADI TNI

15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 55

Sumber Bahan Organik

Sumber Asal Bahan Bentuk

Pertanian pangkasan tanaman legum sisa hasil panen tanaman limbah ternak besar limbah ternak unggas Kompos

padat padat padat dan cair padat padat

Non pertanian

limbah organik kota limbah penggilingan padi limbah organik pabrik gula limbah organik pengergajian kayu gambut (abu bakar gambut) limbah pabrik bumbu masak limbah industri makanan limbah industri jamu

padat dan cair Padat padat dan cair Padat padat padat dan cair padat dan cair padat dan cair

Page 56: INOVASI PADI TNI

Komposisi Hara Sisa Tanaman

15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 56

TanamanN P K Ca Mg Fe Cu Zn Mn B

----------------------% --------------------- -------------------- mg/kg -------------------

Gandum

Jagung

Kc. Tanah

Kedele

Kentang

Ubi jalar

Jerami padi

Sekam

Bt. Jagung

Bt.Gandum

Serbuk kayu

2,80

2,97

4,59

5,55

3,25

3,76

0,66

0,49

0,81

0,74

1,33

0,36

0,30

0,25

0,34

0,20

0,38

0,07

0,05

0,15

0,10

0,07

2,26

2,39

2,03

2,41

7,50

4,01

0,93

0,49

1,42

1,41

0,60

0,61

0,41

1,24

0,88

0,43

0,78

0,29

0,06

0,24

0,35

1,44

0,58

0,16

0,37

0,37

0,20

0,68

0,64

0,04

0,30

0,28

0,20

155

132

198

190

165

126

427

173

186

260

999

28

12

23

11

19

26

9

7

7

10

3

45

21

27

41

65

40

67

36

30

34

41

108

117

170

143

160

86

365

109

38

28

259

23

17

28

39

28

53

-

-

-

-

-

Sumber N P K Ca Mg S Fe

Sapi perah

Sapi daging

Kuda

Unggas

Domba

0,53

0,65

0,70

1,50

1,28

0,35

0,15

0,10

0,77

0,19

0,41

0,30

0,58

0,89

0,93

0,28

0,12

0,79

0,30

0,59

0,11

0,10

0,14

0,88

0,19

0,05

0,09

0,07

0,00

0,09

0,004

0,004

0,010

0,100

0,020

Komposisi Hara Kotoran Hewan

Page 57: INOVASI PADI TNI

Konversi pupuk kandang terhadap pupuk N tersedia

Pupuk KandangKebutuhan pupuk tanaman Padi/Ha

Urea (kg) Pupuk Kandang (ton)

Sapi 300 30 Ayam 300 20

Domba/ Kambing 300 23

15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 57

Pertanian Organik (tahapan aplikasi pupuk organik selama 4musim) , untuk tanaman padi 2 t/ha• Musim I ppk. organik +ppk. kimia 100%• Musim II ppk.organik + ppk kimia 75 %• MusimIII ppk.organik + ppk kimia 50%• Musim IV ppk.organik + ppk.kimia 25%

Page 58: INOVASI PADI TNI

Tahap Fermentasi 21 hari• Bahan : 1.000 kg jerami segar pada saat panen, 5 kg urea, 5 kg Probiotik.

Cara Pembuatan :– Jerami padi yang baru dipanen dg kadar air 65% ditumpuk pada

tempat yang diberi atap, tebal tumpukan 20 cm.– Taburi tumpukan jerami dengan urea dan probiotik– Kemudian tumpuk kembali dengan jerami dengan ketebalan yang

sama dan taburi dengan urea dan Probiotik seperti cara no 2.– Demikian seterusnya sampai lapisan menjadi 2 m.– Diamkan selama 21 hari proses Fermentasi berlangsung baik.

15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 58

Pembuatan Jerami Fermentasi

Page 59: INOVASI PADI TNI

15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 59

Page 60: INOVASI PADI TNI

15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 60

Kriteria Minimal Pupuk Organik

No ParameterKandungan

Padat Cair1.2.3.

4.

C-organik (%)C/NBahan ikutan (%) (kerikil, batuan, plastik)Kadar air (%)

Min. 15%12-25< 2

20-35

Min 6%--

-5.

6.

Kadar logam berat :As (ppm)Hg (ppm)Pb (ppm)Cd (ppm)pH

< 10< 1 < 10< 50

> 4 - < 8

< 10< 1

< 10< 50

> 4 - < 87.8.

9.

Kadar hara N, P, K (%)Mikroba pathoden (Salmonella, E. Coli)Kadar unsur mikro (ppm)(Fe, Zn, Mn, Co, Cu)

DicantumkanDicantumkan

Dicantumkan

DicantumkanDicantumkan

Dicantumkan

Page 61: INOVASI PADI TNI

Keuntungan Penerapan SRI di Indonesia

1. Peningkatan hasil rata-rata 3,3 t/ha (78 %)2. Penurunan kebutuhan air irigasi (40 %)3. Penurunan penggunaan pupuk (50 %)4. Penurunan ongkos produksi (20 %)

15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 61

Hasil EVALUASI penerapan SRI di Indonesia, selama 9 musim, seluas 9,4 ha tahun 2002 – 2006, oleh Nippon Koei dari 12 trial. Sumber :Norman Uphoff

Page 62: INOVASI PADI TNI

Hasil Penelitian SRI

15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 62

Page 63: INOVASI PADI TNI

Mikro Organisme Lokal

15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 63

MOL atau singkatan Mikro Organisme Lokal sering dimanfaatkan untuk budidaya pertanian organik atau semi organik. MOL memiliki banyak kegunaan, seperti:

1. Dimanfaatkan sebagai POC (Pupuk Organik Cair)2. Dimanfaatkan sebagai dekomposer atau biang kompos

untuk pembuatan kompos 3. Dimanfaatkan untuk pestisida nabati untuk mengusir hama tanaman

Penciri SRI yang dikembangkan petani INDONESIA

Page 64: INOVASI PADI TNI

Pembuatan MOL

15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 64

Bahan dan Alat:1.Batang pisang yang sudah busuk 2 genggam, (2). Air panas/hangat 5 L, (3). Air biasa 5 L.4.Terasi 1/4 kg., (5).Gula pasir 1/2 kg., (6).Dedak 1 genggam, (7).Ember + tutup (kapasitas 15 L) dan (8). Bambu pengaduk.

Cara pembuatan:1. Rendam dan peras batang pisang ke dalam air biasa sehingga sari pati bercampur dengan air, dan sisakan sedikit serat pisang di dalam air.2. Campurkan air panas, terasi, gula pasir, aduk merata tunggu hingga air mendingin.3. Campurkan larutan serat pisang dan air panas (sudah dingin) ke ember, tambahkan dedak, aduk-aduk.4. Tutup ember dengan rapat, biarkan selama 10 hari.5. Setelah 10 hari cek kondisi MOL, jika sudah bau, dan muncul gelembung2 udara, berarti MOL sudah jadi dan dapat dipergunakan.6. Penghilang bau dapat digunakan nanas yang telah dihancurkan sebelumnya.

Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/agronomy-agriculture/2031453-pembuatan-mol-mikro-organisme-lokal/#ixzz1rEjRbTBx

Page 65: INOVASI PADI TNI

15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 65

MOL Buah-buahan Buah-buahan busuk yang sudah tidak bisa dimakan lagi bisa dimanfaatkan untuk sebagai MOL (Mikro Organisme Lokal). MOL yang dibuat dari buah-buahan busuk ini bisa digunakan untuk pengomposan maupun untuk disemprotkan ke tanaman.

Bahan-bahan: 1. Buah-buahan yang sudah busuk. Bisa buah apa saja: pepaya, pisang, mangga, apel, salak, dll. Sebanyak 5 kg 2. Air kelapa 10 butir. 3. Gula jawa 1 kg. Cara Pembuatan: 1. Limbah buah-buahan dihaluskan. Bisa dengan cara ditumbuk atau diparut. 2. Masukkan ke dalam dalam tempat (drum) 3. Tambahkan air kelapa. 4. Tambahkan gula. 5. Semua bahan diaduk sampai tercampur merata. 6. Tutup drum dengan penutu. Beri lubang untuk aerasi. Lubang aerasi ini bisa menggunakan selang agar tidak dimasukki oleh lalat atau serangga lain. 7. Semua bahan kemudian difermentasi selama 2 minggu sebelum digunakan. Penggunaan: MOL ini bisa digunakan untuk pengomposan maupun untuk penyemprotan ke tanaman. Untuk pengomposan: encerkan larutan fermentasi sebayak 5 xnya. Kemudian disemprotkan ke bahan-bahan yang akan dikomposkan.

Page 66: INOVASI PADI TNI

15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 66

MOL dari Gedebok Pisang Ada satu resep MOL yang perlu dicoba, yaitu MOL dari Gedebok (batang) pisang. Resepnya sederhana dan mudah membuatnya. Bahan-bahan: Perbandingan bahan adalah 1:1, seperti contoh di bawah ini 1. Batang pisang 1 kg 2. Nira 1 liter atau bisa diganti dengan gula jawa 1,5 ons. Untu produksi yang lebih banyak tinggal dikalikan kelipatannya. Cara pembuatan: 1. Batang pisang dipotong-potong. Jangan diparut/ditumbuk/dicincang.2. Campurkan batang pisang dengan 3/4 nira. 3. Masukkan ke dalam baskom dan atur agar memadat. 4. Tambahkan sisa nira lagi.5. Tutup rapat dan dibiarkan selama dua minggu. 6. Setelah dua minggu diperas dan

diambil airnya. Pemakaian: 6. Untuk pupuk daun MOL diencerkan dengan perbandingan 1:1000. 7. semprotkan ke seluruh bagian tanaman di pagi hari atau sore hari.

Page 67: INOVASI PADI TNI

15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 67

Page 68: INOVASI PADI TNI

15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 68

Page 69: INOVASI PADI TNI

Terima Kasih

Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 69

Page 70: INOVASI PADI TNI

TUGAS KITA BUKANLAH UNTUK BERHASIL. TUGAS KITA ADALAH UNTUK MENCOBA,

KARENA DI DALAM MENCOBA ITULAH KITA MENEMUKAN DAN BELAJAR MEMBANGUN

KESEMPATAN UNTUK BERHASIL

SEBUAH MOTIVASI

Mario Teguh