KESEHATAN KESELAMATAN KERJA (K3) DAN ETIKA MORALDALAM MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASIDAN KOMUNIKASIA. KESEHATAN KESELAMATAN KERJA (K3)Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi memang memberi dampak kemudahan yang sangat banyak terhadap penyelesaian pekerjaan kita. Namun demikian, kemudahan tersebut masih harus mengikuti aturan tertentu. Kita tetap harus memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) ketika bekerja dengan komputer. Hal-hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan kerja antara lain :a. Mengatur Posisi DudukSaat kita bekerja dengan komputer, kita harus memperhatikan posisi badan dan tangan. Karena hal tersebut mempengaruhi keseimbangan badan dan posisi duduk. Jika kedua faktor tersebut tidak kita perhatikan selain tidak nyaman dalam bekerja juga mengakibatkan badan kita cepat pegal-pegal dan capek. Jika hal ini berlangsung lama dapat mengakibatkan kerusakan pada tulang.Adapun cara dan posisi duduk yang benar, yaitu :1. Posisi kaki jangan bersila dan usahakan agak maju, sedangkan kaki kanan agak kebelakang. Kedua kaki jangan sejajar atau juga bengkok (lutut bersinggungan) karenaakan berakibat cepat pegal.2. Posisi tangan diletakkan pada posisi pengetikan yang benar menurut sistem pengetikan yang benar.3. Posisi badan jangan membungkuk dan usahakan tegak dan relaks.4. Usahakan pandangan mata tertuju pada naskah yang diketik, jangan terus menerus melihat monitor.b. Memperkirakan Jarak Pandang terhadap Monitor Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :1. Usahakan jarak pandang mata ke monitor kira-kira 'A meter.2. Gunakan pengaman radiasi jika ada.3. Atur resolusi wama dan kontras, jangan terlalu terang atau terlalu gelap.4. Saat bekerja, penerangan diruangan / tempat bekerja atau belajar harus cukup.B ETIKA DAN MORALa. Hak CiptaSejak awal, Paul Goldstein dalam buku Hak Cipta : Dahulu, Kini dan Esok (Yayasan Obor Indonesia, 1997), menyatakan bahwa hak cipta tidak diperlukan tak kala belum ditemukannya mesin cetak. Para penulis biasanya mendapatkan perlindungan dari bangsawan atau hartawan untuk menggantungkan. Buku merupakan lingkup hak cipta yang pertama. Jadi menggadakan / foto copy buku yang bersifat mencari keuntungan berarti melanggar undang-undang hak cipta, karena merugikan pencipta atau penerbit.Indonesia sudah cukup lama memiliki UU Hak Cipta. Mulai dara UU No. 6 Tahun 1982 hingga UU No. 19 Tahun 2002, yang telah disahkan oleh Presiden RI tanggal 29 Juli 2002. Undang-Undang yang telah diperbaharui tersebut telah menyertakan hak cipta Software berapa komputer dan internet.b. Menghargai Karya dan Kreasi Orang LainPujian atau pun penghargaan yang kita berikan terhadap karya atau kreasi orang lain akan mendorong orang tersebut untuk teras mengembangkan diri dan membuat karya yang lebih baik. Contoh dalam suatu ulangan ada yang menyontek hasil ulangan dalam hal ini pasti tidak rela hasil pikiran, kreasi disontek orang lain. Dalam Undang-Undang Hak Cipta hasil karya boleh digandakan apabila mendapat ijin dari yang menciptakan atau yang menerbitkan.Penghargaan atas kreasi orang lain tertuang dalam UU No. 19 tahun 2002 atau dalam UU No. 12 Tahun 1997 yang berbunyi Pencipta adalah seorang atau beberapa orang secara bersama-sama yang atas inpirasinya lahir suatu Ciptaan yang berdasarkan pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan atau keahlian yang dituangkan dalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi". Yang dimaksud dengan bentuk yang khas adalah bahwa karya tersebut harus sudah selesai diwujudkan sehingga bisa dilihat (lukisan) bisa didengar (lagu) bisa dibaca (buku) dioperasikan (program komputer).