latar belakang kunjungan delegasi norwegia
DESCRIPTION
13 Maret 2012, Kunjungan delegasi Norwegia sebagai tindak lanjut Kerjasama Indonesia dan Norwegia dalam Perubahan Iklim dan KehutananTRANSCRIPT
KUNJUNGAN DELEGASI NORWEGIA LATAR BELAKANG
Kunjungan delegasi Norwegia sebagai tindak lanjut Kerjasama Indonesia dan Norwegia dalam Perubahan Iklim dan Kehutanan
Selama seminggu ini delegasi Norwegia akan mengadakan kunjungan ke Indonesia. Delegasi
dipimpin oleh Direktur Jenderal dan Utusan Khusus untuk Perubahan Iklim, Duta Besar Hans
Brattskar, dan stafnya yang berasal dari International Climate and Forest Initiative Norwegia di
Oslo, termasuk juga Duta Besar Norwegia untuk Indonesia, Eivind Homme, dan stafnya. Tujuan
kunjungan ini adalah untuk mempelajari perkembangan terkini dari kerjasama bilateral bidang
REDD+ sekaligus juga mengadakan kunjungan ke Papua sebagai propinsi terpenting yang berkaitan
dengan bidang kehutanan.
Program di Jakarta
Selama kunjungan dua hari di Jakarta, delegasi akan bertemu dengan mitranya di Indonesia yang
dipimping oleh Ketua Satgas Persiapan Kelembagaan REDD+, Kuntoro Mangkusubroto, termasuk
para ketua kelompok kerja untuk membahas status berbagai kegiatan yang dilakukan untuk
persiapan program REDD+. Delegasi juga berkesempatan untuk bertemu dengan beberapa menteri
dan kepala badan yang berkaitan dengan pelaksanaan REDD+ di Indonesia. Delegasi juga akan
bertemu dengan berbagai organisasi masyarakat sipil, serta duta besar dan perwakilan dari beberapa
mitra pembangunan penting lainnya.
Program di Papua
Delegasi juga akan mengadakan kunjungan dua hari di Propinsi Papua sebagai salah satu dari
Sembilan propinsi berhutan yang ditunjuk dalam program REDD+. Papua diharapkan menjadi inti
dari strategi REDD+ untuk mengurangi hilangnya hutan di masa mendatang di Indonesia. Indonesia
diharapkan dapat memenuhi target yang telah ditetapkan, yaitu penurunan tingkat deforestasi di
propinsi lain tanpa menyebabkan peningkatan deforestasi di Papua yang secara historis masih
rendah. Papua masih memiliki tutupan hutan yang luas termasuk hutan primer yang paling utuh di
Indonesia. Papua juga memiliki keanekaragaman hayati yang tak ternilai dengan jumlah spesies
terbesar. Meskipun demikian, Papua juga merupakan propinsi yang secara ekonomi termasuk masih
tertinggal dengan kebutuhan pembangunan yang masih banyak. Karena itu, Papua memiliki potensi
yang besar untuk memperoleh manfaat dari pembangunan berkelanjutan melalui REDD+.
Delegasi ini juga akan bertemu dengan Sekretaris Propinsi dan perwakilan dari Satgas Pembangunan
Rendah Karbon, organisasi lingkungan hidup lokal, dan mitra pembangunan. Delegasi ini juga akan
mengunjungi masyarakat di Desa Namunaweja di Kabupaten Mamberamo yang menghasilkan kakao
sebagai sumber pendapatan alternatif selain penebangan hutan dengan bantuan dari LSM lokal Yali.
Kerangka Acuan Kerjasama Indonesia-Norwegia dalam Perubahan Iklim dan Kehutanan
Pada Mei 2010, Indonesia dan Norwegia membangun kerjasama untuk mendukung segala upaya
yang dilakukan Indonesia untuk mengurangi emisi dari deforestasi dan kerusakan hutan dan lahan
gambut. Norwegia memberikan dukungan kepada Indonesia melalui pemberian dana sebesar 1
miliar dollar selama beberapa tahun mendatang dengan syarat Indonesia mampu memberikan hasil-
hasil yang telah disepakati terutama dalam bentuk pengurangan emisi yang telah diverifikasi. Dana
ini pada awalnya dikhususkan untuk langkah-langkah persiapan dan kegiatan di Indonesia, seperti
mengembangkan strategi REDD+ nasional, konsultasi dengan pemangku kepentingan dan
membangun lembaga yang diperlukan serta memberlakukan moratorium konsesi hutan dan gambut
yang bertujuan untuk memberikan ruang untuk perbaikan dalam perencanaan tata ruang dan tata
kelola hutan. Sebagian besar dari dana 1 miliar dolar ini akan dikeluarkan sebagai pembayaran untuk
pengurangan emisi yang telah diverifikasi secara independen yang awalnya berdasarkan pada
penurunan emisi di propinsi percontohan pertama REDD+, yaitu Kalimantan Tengah. Begtu
program berjalan dengan baik, Norwegia akan membayar Indonesia sesegera mungkin untuk
pengurangan emisi yang telah diverifikasi secara independen pada skala nasional.
Selama kunjungan ini delegasi Norwegia akan mengadakan
kunjungan ke Indonesia. Delegasi
dipimpin oleh Direktur Jenderal dan Utusan Khusus untuk
Perubahan Iklim, Duta Besar Hans Brattskar,
dan stafnya yang berasal dari
International Climate and Forest Initiative
Norwegia di Oslo, termasuk juga Duta
Besar Norwegia untuk Indonesia, Eivind
Homme, dan stafnya. Tujuan kunjungan ini
adalah untuk mempelajari
perkembangan terkini dari kerjasama bilateral bidang
REDD+ sekaligus juga mengadakan
kunjungan ke Papua sebagai propinsi terpenting yang
berkaitan dengan bidang kehutanan
13 Maret 2012