laringitis
TRANSCRIPT
http://khaidirmuhaj.blogspot.com
LAPORAN PENDAHULUAN
LARINGITIS
1. Pengertian.
Laringitis adalah radang akut atau kronis dari laring ( kotor suara ).
Laringitis akut dapat merupakan infeksi lokal atau bagian dari infeksi sistem
pernafasan atas. ( Yang Perlu Diketahui Tentang Penyakit … … hal 584 )
Laringitis akut adalah radang akut laring, pada umumnya merupakan
kelanjutan dari rinofaringitis akut atau manifestasi dari radang saluran nafas
atas. Pada anak dapat menimbulkan sumbatan, jalan nafas cepat karena rima
glotisnya relatif lebih sempit, sedangkan pada orang dewasa tidak secepat
pada anak – anak. ( Kapita Selekta Kedokteran … … hal 125 )
2. Etiologi.
Sebagai penyebab radang ini adalah bakteri yang menyebabkan radang
lokal atau virus yang menyebabkan peradangan sistemik. Biasanya merupakan
perluasan radang saluran nafas atas oleh bakteri Haemophilus Influenza,
Stafilokok, Streptokok, dan Pneumonia.
3. Faktor Predisposisi.
♦ Perubahan cuaca / suhu.
♦ Gizi kurang / mal nutrisi.
♦ Imunisasi tidak lengkap.
♦ Pencapaian suara berlebihan ( ex; guru, pembawa acara, penyanyi dll )
4. Manifestasi Klinik.
Pada laringitis akut terhadap gejala radang umum seperti:
♦ Demam.
♦ Dedar ( malaise ).
♦ Suara parau sampai tidak dapat bersuara sama sekali ( afoni ).
♦ Nyeri ketika menelan atau berbicara.
http://khaidirmuhaj.blogspot.com
♦ Rasa kering ditenggorokan.
♦ Bauk kering yang kelamaan disertai dahak kenta.
♦ Gejala sumbatan laring sampai sianosis.
Pada pemeriksaan, tampak mukosa laring hiperemis, membengkak
terutama di atas dan bawah pita suara. Biasanya tidak terbatas di laring, juga
ada tanda radang akut di hidung, sinus para nasal atau paru.
5. Pemeriksaan Penunjang.
Pemeriksaan apusan dari laring untuk kultur dan uji resistensi pada
kasus yang lama atau sering residitif. ( Kapita Selekta … … hal 125 )
Bagaimana diagnosisnya; untuk memastikan laringitis dokter akan
memeriksa bagian dalam laring penderitanya dengan mempelajari refleksinya
melalui kaca khusus. Pemeriksaan dengan cara ini dapat menunjukan pita
suara berwarna merah, radang dan kadang – kadang pendarahan dengan
bagian tepi yang membesar dan runcing, dokter juga memeriksa cairan yang
keluar dan pada kasus berat akan dilakukan tes pembiakan dari cairan tersebut.
( Yang Perlu Diketahui Tentang Penyakit … … hal 584 )
6. Penatalaksanaan Medis.
1) Istirahat bicara dan bersuara selama 2 – 3 hari.
2) Menghirup udara lembab.
3) Menghindari iritasi pada laring dan faring ( misalnya merokok, makanan
pedas, atau minum es ).
Untuk terapi medikamentosa diberikan anti biotik penisilin anak
3x50 mg/kg/BB. Bila alergi dapat diganti eritromisin atau basitrosin dapat
diberikan kortisol untuk mengatasi edema. Dipasang pipa endotrakea atau
trakeostomi bila terdapat sumbatan laring.
http://khaidirmuhaj.blogspot.com
7. Diagnosa Dan Intervensi Keperawatan.
1) Gangguan rasa nyaman; nyeri akut b.d proses peradangan.
Intervensi:
♦ Kaji karakteristik nyeri.
♦ Catat perubahan karakteristik nyeri.
♦ Observasi TTV.
♦ Lakukan tindakan untuk meningkatkan rasa nyaman ( berikan
perubahan posisi, tehnik relaksasi / distraksi dan meminimalkan
stimulus terganggu ).
♦ Kolaborasi; Pemberian analgetik sesuai indikasi.
2) Hipertermi b.d infeksi bakteri Haemophilus Influenzae.
Intervensi:
♦ Observasi TTV terutama suhu tubuh.
♦ Jelaskan upaya untuk mengatasi hipertermi pada keluarga dengan
memberikan kompres dingin menggunakan pakaian tipis dan
perbanyak minum selama hipertermi.
♦ Kolaborasi; Beri terapi anti piretik sesuai indikasi.
3) Resiko pola nafas tidak efektif b.d peradangan pada laring.
Intervensi:
♦ Kaji kecepatan dan kedalaman pernafasan serta pergerakan dada,
auskultasi paru, catat adanya penurunan suara dan suara nafas
tambahan.
♦ Gunakan bantal untuk mempertahankan terbukanya jalan nafas.
♦ Berikan posisi yang tepat dengan meninggikan bagian kepala atau
menempatkan pada posisi duduk.
♦ Jelaskan pada pasien / keluarga mengenai tindakan yang memudahkan
usaha nafas seperti posisi fowler / semi fowler.
♦ Kolaborasi; Peningkatan kelembaban dan pemberian tambahan O2 dll.
4) Resiko terhadap ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b.d penurunan masukan oral dan kenyamanan mulut.
http://khaidirmuhaj.blogspot.com
Intervensi:
♦ Kaji status nutrisi klien.
♦ Beri makanan lunak yang tidak merangsang stimulus nyeri pada
mulut / laring.
♦ Monitor pasien dan makanan dengan dihabiskan setiap kali makan.
♦ Kolaborasi; Teruskan pemberian terapi cairan parenteral.
5) Gangguan proses keluarga b.d keadaan sakit dan hospitalisasi.
Intervensi:
♦ Gali perasaan keluarga dan masalah yang terjadi selama hospitalisasi.
♦ Berikan perhatian dan kebutuhan orang tua akan informasi dan
dukungan.
♦ Libatkan keluarga selama perawatan.
♦ Jelaskan tentang terapi yang dilakukan pada anak sesuai dengan
pengetahuan keluarga.
http://khaidirmuhaj.blogspot.com
KEPUSTAKAAN
Carpenito, Linda Juall. Buku Saku Diagnosa Keperawatan.
Doengoes, E. Marilyn, dkk. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman Untuk
Perencanaan Dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, Edisi 3. Jakarta;
EGC.
Mansjoer, Arif.1999. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi-3, Jilid-1. Jakarta; Media
Aesculapius. FKUI.
Robert B Cooper, Mo. Yang Perlu Diketahui Tentang Penyakit Gangguan
Telinga, Hidung, Tenggorokan, Kulit Dan Peredaran Darah. Akademi
Keperawatan Muhammadiyah Banjarmasin.
Soepardi, Sp THT. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorokan,
Kepala, Leher, Edisi Kelima. Jakarta. FKUI.