lapsus dermatitis numularis, bagus

Upload: tary-brahmantra

Post on 03-Apr-2018

253 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 Lapsus Dermatitis Numularis, Bagus

    1/21

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Dermatitis adalah peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respons

    terhadap pengaruh faktor eksogen, misalnya bahan kimia (contoh : detergen, asam,

    basa, oli, semen); fisik (contoh : sinar, suhu); mikroorganisme (bakteri, jamur) ,

    maupun faktor endogen (dari dalam), menimbulkan kelainan klinis berupa efloresensi

    polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi) dan keluhan gatal.

    Tanda polimorfik tidak selalu timbul bersamaan, bahkan mungkin hanya beberapa

    (oligomorfik). Dermatitis cenderung residif dan menjadi kronis. 1

    Dermatitis numularis adalah dermatitis berupa lesi berbentuk mata uang

    (coin) atau agak lonjong, berbatas tegas dengan efloresensi berupa papulovesikel,

    biasanya mudah pecah sehingga basah (oozing).

    Prevalensi penyakit dermatitis numularis di dunia adalah 2 kasus per 1000

    penduduk. Prevalensi yang sama didapatkan di negara Amerika Serikat. Dermatitis

    numularis lebih terjadi sering pada pria daripada wanita. 1

    Pengobatan dermatitis numularis ditujukan untuk rehidrasi pada kulit dan

    perbaikan barrier lipid epidermal, pengurangan peradangan dan pengobatan infeksiapapun. 2 Umumnya prognosis dari penyakit ini adalah baik dan dapat sembuh

    dengan pengobatan topikal dan sistemik.

  • 7/28/2019 Lapsus Dermatitis Numularis, Bagus

    2/21

    2

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 DEFINISI

    Dermatitis adalah peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respons

    terhadap pengaruh faktor eksogen, misalnya bahan kimia (contoh : detergen, asam,

    basa, oli, semen); fisik (contoh : sinar, suhu); mikroorganisme (bakteri, jamur) ,

    maupun faktor endogen (dari dalam), menimbulkan kelainan klinis berupa efloresensi

    polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi) dan keluhan gatal.

    Tanda polimorfik tidak selalu timbul bersamaan, bahkan mungkin hanya beberapa

    (oligomorfik). Dermatitis cenderung residif dan menjadi kronis. 1

    Penamaan pada penyakit dermatitis berdasarkan etiologi, morfologi,

    lokalisasi, stadium penyakit, dan bentuk. Dermatitis numularis termasuk ke dalam

    pembagian dermatitis berdasarkan bentuk. Dermatitis numularis adalah dermatitis

    berupa lesi berbentuk mata uang (coin) atau agak lonjong, berbatas tegas dengan

    efloresensi berupa papulovesikel, biasanya mudah pecah sehingga basah (oozing). 1

    Dermatitis numularis juga dikenal dengan nama ekzem numular; ekzem

    discoid; neurodermatitis numular. Istilah ekzem numular diperkenalkan oleh

    Devergie pada tahun 1857.

    2.2 EPIDEMIOLOGI

    Prevalensi penyakit dermatitis numularis di dunia adalah 2 kasus per 1000

    penduduk. Prevalensi yang sama didapatkan di negara Amerika Serikat. Dermatitis

    numularis lebih terjadi sering pada pria daripada wanita. Usia puncak awitan terbagi

    menjadi dua distribusi usia, paling banyak terjadi pada dekade ke enam dan ke tujuh

    dan banyak terjadi pada pria. Kebanyakan pada wanita dengan angka kejadian lebih

    kecil, terjadi pada dengan dekade kedua dan ketiga dan sering berhubungan dengan

    dermatitis atopi. 2 Dermatitis numularis sangat jarang ditemukan pada anak-anak. Bila

    ada timbulnya jarang pada usia sebelum satu tahun, umumnya kejadian meningkat

    seiring dengan meningkatnya usia. 1

  • 7/28/2019 Lapsus Dermatitis Numularis, Bagus

    3/21

    3

    2.3 ETIOLOGI

    Penyebabnya tidak diketahui, banyak faktor secara sendiri atau bersama-sama

    telah dikemukakan sebagai agen penyebab :

    1. Trauma lokal, baik fisik maupun kimiaPatogenesisnya belum diketahui secara pasti. Dermatitis numularis yang

    disebabkan trauma lokal terutama terjadi pada tangan, misalnya gigitan serangga atau

    terkena bahan kimia yang menyebabkan iritasi. 1

    2. Xerosis atau kekeringan kulit

    Insiden dermatitis numularis meningkat pada musim kering dengan

    kelembaban rendah. Lingkungan dengan kelembaban rendah menyebabkan

    peningkatan hilangnya kandungan air dalam kulit, selanjutnya terjadi perubahan

    komposisi lipid sawar epidermis sehingga kulit menjadi kering atau xerosis. 1

    3. Insufisiensi vena dan varises

    Ditemukannya kasus dengan lesi dermatitis numularis di sepanjang vena

    tungkai menimbulkan dugaan bahwa dermatitis numularis mungkin disebabkan oleh

    adanya varises dan edema pada ekstremitas bawah, sehingga timbul istilah varicose

    eczema. 1

    4. Stres emosional /psikologis60% kasus eksema dicetuskan oleh faktor stres, bahkan dikatakan bahwa

    stres merupakan faktor pencetus utama pada dermatitis. 1

    5. Bakteri

    Stafilokokus dan mikrokokus ikut berperan ,mengingat jumlah koloninya

    meningkat walaupun tanda infeksi secara klinis tak tampak; mungkin juga lewat

    mekanisme hipersensitivitas. Eksaserbasi terjadi bila koloni bakteri meningkat diatas

    10 juta kuman/cm. 1

    6. Alkohol

    Minuman beralkohol dapat menyebabkan eksaserbasi. 3

  • 7/28/2019 Lapsus Dermatitis Numularis, Bagus

    4/21

    4

    2.4 PATOGENESIS

    Dermatitis numularis merupakan suatu kondisi yang terbatas pada epidermis

    dan dermis saja. Hanya sedikit diketahui patofisiologi dari penyakit ini, tetapi sering

    bersamaan dengan kondisi kulit yang kering. Adanya fissura pada permukaan kulityang kering dan gatal dapat menyebabkan masuknya alergen dan mempengaruhi

    terjadinya peradangan pada kulit. Suatu penelitian menunjukkan dermatitis numularis

    meningkat pada pasien dengan usia yang lebih tua terutama yang sangat sensitif

    dengan bahan-bahan pencetus alergi. Barrier pada kulit yang lemah pada kasus ini

    menyebabkan peningkatan untuk terjadinya dermatitis kontak alergi oleh bahan-

    bahan yang mengandung metal. Karena pada dermatitis numularis terdapat sensasi

    gatal, telah dilakukan penelitian mengenai peran mast cell pada proses penyakit ini

    dan ditemukan adanya peningkatan jumlah mast cell pada area lesi dibandingkan area

    yang tidak mengalami lesi pada pasien yang menderita dermatitis numularis. Suatu

    penelitian juga mengidentifikasi adanya peran neurogenik yang menyebabkan

    inflamasi pada dermatitis numularis dan dermatitis atopik dengan mencari hubungan

    antara mast cell dengan saraf sensoris dan mengidentifikasi distribusi neuropeptida

    pada epidermis dan dermis dari pasien dengan dermatitis numularis. Peneliti

    mengemukakan hipotesa bahwa pelepasan histamin dan mediator inflamasi lainnya

    dari mast cell yang kemudian berinteraksi dengan neural C-fibers dapat menimbulkan

    gatal. Para peneliti juga mengemukakan bahwa kontak dermal antara mast cell dan

    saraf, meningkat pada daerah lesi maupun non lesi pada penderita dermatitis

    numularis. Substansi P dan kalsitonin terikat rantai peptide meningkat pada daerah

    lesi dibandingkan pada non lesi pada penderita dermatitis numularis. Neuropeptida

    ini dapat menstimulasi pelepasan sitokin lain sehingga memicu timbulnya inflamasi. 2

    Penelitian lain telah menunjukkan bahwa adanya mast cell pada dermis dari

    pasien dermatitis numularis menurunkan aktivitas enzim chymase , mengakibatkanmenurunnya kemampuan menguraikan neuropeptida dan protein. Disregulasi ini

    dapat menyebabkan menurunnya kemampuan enzim untuk menekan proses

    inflamasi. 2

  • 7/28/2019 Lapsus Dermatitis Numularis, Bagus

    5/21

    5

    2.5 GAMBARAN KLINIS

    Penyakit dermatitis numularis biasanya menunjukkan gambaran klinis :

    - Lesi berbatas tegas.

    - Plak (biasanya berukuran 1-3 cm)berbentuk coin yang merupakan penggabungan dari papul dan papulovesikel yang eritematosa dan sedikit

    edematosa, dikelilingi kulit normal atau terkadang xerotic.

    - Basah (oozing) dan krusta biasanya menutupi seluruh permukaan lesi.

    - Pruritus bervariasi dari ringan hingga berat.

    - Penyembuhan dimulai dari tengah lesi.

    - Lesi lama cenderung kering, dapat berupa likenifikasi dan skuama. 4

    - Cenderung kambuh-kambuhan, bila terjadi kekambuhan umumnya timbul

    pada tempat semula dan dapat pula terjadi pada tempat yang mengalami

    trauma (fenomena kobner). 1

    - Pada dewasa muda gambaran lesi cenderung simetris. 5

    Predileksi

    Dermatitis numularis paling banyak ditemukan di punggung kaki, punggung tangan,

    bagian ekstensor ekstremitas, bokong dan bahu. 3

    Tiga bentuk klinis dermatitis numularis yaitu;

    1. Dermatitis numularis pada tangan dan lengan. Kelainannya terdapat pada

    punggung tangan serta di bagian sisi atau punggung jari-jari tangan. Sering

    dijumpai sebagai plak tunggal yang terjadi pada sisi reaksi luka bakar, kimia

    atau iritan. Lesi ini jarang meluas. 2

    2. Dermatitis numularis pada tungkai dan badan. Bentuk ini merupakan bentuk

    yang lebih sering dijumpai. Pada sebagian kasus, kelainan sering didahului

    oleh trauma lokal ataupun gigitan serangga. Umumnya kelainan bersifat akut,

    persisten dan eksudatif. Dalam perkembangannya, kelainan dapat sangatedematous dan berkrusta, cepat meluas disertai papul-papul dan vesikel yang

    tersebar. Pada dermatitis numularis juga sering dijumpai penyembuhan pada

    bagian tengah lesi, tetapi secara klinis berbeda dari bentuk lesi tinea. Pada

    kelainan ini bagian tepi lebih vesikuler dengan batas relatif kurang tegas. Lesi

  • 7/28/2019 Lapsus Dermatitis Numularis, Bagus

    6/21

    6

    permulaan biasanya timbul di tungkai bawah kemudian menyebar ke kaki

    yang lain, lengan dan sering ke badan. 2

    3. Dermatitis numularis bentuk kering. Bentuk ini jarang dijumpai dan berbeda

    dari dermatitis numularis umumnya karena di sini dijumpai lesi diskoid berskuama ringan dan multipel pada tungkai atas dan bawah serta beberapa

    papul dan vesikel kecil di bagian tepinya di atas dasar eritematus pada telapak

    tangan dan telapak kaki. Gatal minimal yang berbeda sekali dengan bentuk

    dermatitis numularis lainnya. Menetap bertahun-tahun dengan fluktuasi atau

    remisi yang sulit diobati. 2

    Gambaran klinis

    Gambar 1. Lesi yang khas berbentuk koin dari dermatitis numularis pada

    lengan dari penderita. 4

  • 7/28/2019 Lapsus Dermatitis Numularis, Bagus

    7/21

    7

    Gambar 2. Lesi yang khas berbentuk koin dari dermatitis numularis pada

    tangan dari penderita. 2

    Gambar 3. Lesi yang khas berbentuk koin dari dermatitis numularis pada

    tungkai bawah penderita. 4

    Histopatologi

    Pada lesi akut ditemukan spongiosis, vesikel intraepidermal, sebukan sel radang

    limfosit dan makrofag di sekitar pembuluh darah. Lesi kronis ditemukan akantosis

    teratur, hipergranulosis dan hiperkeratosis, mungkin juga spongiosis ringan. Dermis

    bagian atas fibrosis, sebukan limfosit dan makrofag di sekitar pembuluh darah.

    Limfosit di epidermis mayoritas terdiri atas sel T-CD8+, sedangkan yang di dermis

    sel T-CD4+. Sebagian besar sel mast di dermis tipe MCtc ( mast cell tryptase), berisi

    triptase. 1

  • 7/28/2019 Lapsus Dermatitis Numularis, Bagus

    8/21

    8

    Gambar 4. Gambaran histopatologi dari dermatitis numularis 4

    2.6 DIAGNOSIS

    Diagnosis dermatitis numularis didasarkan atas gambaran klinis. Sebagai

    diagnosis banding antara lain ialah dermatitis kontak, dermatitis atopik,neurodermatitis sirkumskripta, dan dermatomikosis. 1

    2.7 PEMERIKSAAN PENUNJANG

    1. Tes laboratorium

    Patch test berguna untuk mengidentifikasi kasus kronis yang tidak kunjung

    sembuh dan mengenyampingkan dermatitis kontak sebagai diagnosis banding. Pada

    dermatitis numularis IgE cenderung normal. 4

    2. Kultur dan uji resistensi sekret

    Untuk melihat mikroorganisme penyebab dan penyerta. 3

    3. Biopsi

    Untuk melihat perubahan histopatologis sehingga dapat menentukan tahapan

    (akut atau kronis) dari penyakit dermatitis numularis. 4

    2.8 DIAGNOSIS BANDING

    Diagnosis banding dari penyakit ini antara lain :1. Liken simpleks kronikus (neurodermatitis).

    Biasanya jarang, lesinya kering berupa plak yang likenifikasi dengan

    distribusi tertentu.

  • 7/28/2019 Lapsus Dermatitis Numularis, Bagus

    9/21

    9

    Gambar 5. Bentuk lesi dari neurodermatitis pada daerah tengkuk leher, pergelangan tangan dan punggung kaki. 2

    2. Dermatitis kontak alergi.

    Morfologi klinis primer antara dermatitis kontak dan dermatitis numular

    sering sulit untuk dibedakan. Pada dermatitis kontak biasanya lokal, dan

    ditemukan riwayat kontak sebelumnya. Untuk membedakan dapat

    dilakukan pemeriksaan patch test atau prick test .

    Gambar 6. Bentuk lesi dari dermatitis kontak alergi yang lesinya muncul

    akibat penggunaan plester dan reaksi sinar matahari. 2

    http://dermnetnz.org/common/image.php?path=/dermatitis/img/s/lichen-simplex2.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/dermatitis/img/lichen-simplex6.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/dermatitis/img/lichen-simplex4.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/dermatitis/img/acd-plaster.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/dermatitis/img/acd-plaster.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/dermatitis/img/acdss.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/dermatitis/img/s/lichen-simplex2.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/dermatitis/img/lichen-simplex6.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/dermatitis/img/lichen-simplex4.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/dermatitis/img/acd-plaster.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/dermatitis/img/acd-plaster.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/dermatitis/img/acdss.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/dermatitis/img/s/lichen-simplex2.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/dermatitis/img/lichen-simplex6.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/dermatitis/img/lichen-simplex4.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/dermatitis/img/acd-plaster.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/dermatitis/img/acd-plaster.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/dermatitis/img/acdss.jpg
  • 7/28/2019 Lapsus Dermatitis Numularis, Bagus

    10/21

    10

    3. Dermatitis atopik

    Umumnya pada pasien dengan lesi pada tangan. Patch test dan prick

    test dapat membantu jika terdapat riwayat dermatitis atopik.

    Gambar 7. Bentuk lesi dermatitis atopik persisten pada daerah telapak

    tangan dan daerah dada. 5

    4. Dermatomikosis

    Dapat terlihat sebagai tinea dengan pinggir aktif, bagian tengah agak

    menyembuh. tetapi secara klinis berbeda dari bentuk lesi tinea. Pada

    dermatitis numularis bagian tepi lebih vesikuler dengan batas relatif kurang

    tegas dibandingkan tinea. Pada tinea dapat dicari hifa dari sediaan langsung.

    Gambar 8. Bentuk lesi tinea corporis. 5

    http://dermnetnz.org/common/image.php?path=/dermatitis/img/at-derm14.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/dermatitis/img/at-derm13.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/dermatitis/img/at-derm14.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/dermatitis/img/at-derm13.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/dermatitis/img/at-derm14.jpghttp://dermnetnz.org/common/image.php?path=/dermatitis/img/at-derm13.jpg
  • 7/28/2019 Lapsus Dermatitis Numularis, Bagus

    11/21

    11

    2.9 PENATALAKSANAAN

    Pengobatan ditujukan untuk rehidrasi pada kulit dan perbaikan barrier lipid

    epidermal, pengurangan peradangan dan pengobatan infeksi apapun. Berendam air

    hangat atau dingin atau mandi untuk mengurangi gatal dan membantu rehidrasi kulit.Pasien harus diinstruksikan untuk mandi setidaknya 1-2 kali sehari, diikuti oleh

    aplikasi pelembab atau preparat obat topikal untuk menahan air di kulit. 2

    Obat yang bisa digunakan :

    1.Steroid

    Steroid terapi yang paling umum digunakan untuk mengurangi peradangan.

    Steroid topikal (misalnya pemberian triamcinolone 0,25-0,1%) efektif untuk

    mengurangi eritematosa. Gatal dapat diobati dengan steroid potensi rendah (kelas III-

    VI). Lesi yang sangat meradang dengan eritema intens, vesikel, dan pruritus

    membutuhkan steroid potensi tinggi (kelas I-II). Steroid oral, intramuskular, atau

    parenteral mungkin diperlukan dalam kasus-kasus yang parah, erupsi menyeluruh.

    Jika sangat berat diobati dengan suntikan kortikosteroid intralesi seperti triamsinolon

    asetonida 0,1 mg/mg (0,1 ml/suntikan). 2, 3

    2. Ointment dan Emolien

    Aplikasi obat pada kulit yang lembab memungkinkan penetrasi yang lebih

    efektif dan penyembuhan lebih cepat. Ointment biasanya lebih efektif daripada krim

    karena mereka lebih oklusif, membentuk penghalang antara kulit dan lingkungan, dan

    lebih efektif menahan air ke dalam kulit. Emolien dan steroid topikal kelas I-III dapat

    digunakan jangka pendek. Contoh emollients yang sering digunakan antara lain ;

    aqueous cream, gliserine dan cetomacrogol cream, wool fat lotions. 2

    3. Antiinflamasi topikal lainnya

    Penggunaan tar sangat membantu untuk mengurangi peradangan, terutama

    pada orangtua, lesi tebal, plak berskuama.2

    4. Immunomodulator

    Immunomodulator topikal (tacrolimus dan pimecrolimus) juga mengurangi

    peradangan. penggunaannya sering dimulai beberapa hari setelah steroid topikal

    untuk mengurangi risiko sensasi terbakar yang mungkin terjadi bila diterapkan ke

  • 7/28/2019 Lapsus Dermatitis Numularis, Bagus

    12/21

    12

    kulit yang sangat teriritasi. 2..

    5.Fototerapi

    Ketika erupsi menyeluruh dan berkepanjangan, fototerapi (umumnya UVB)

    dapat membantu. UVB spektrum luas dan sempit paling sering digunakan, meskipunPUVA (Psoralen + UVA) dapat digunakan pada kasus yang berat. 2

    6.Antihistamin

    Antihistamin oral atau sedatif dapat membantu mengurangi gatal dan

    membantu tidur. Misalnya hydroxyzine (atarax, vistaril,vistazine) dengan dosis oral

    25-100 mg 4 kali per hari. 6

    7. Antibiotik

    Antibiotik oral, seperti dicloxacillin, cephalexin, atau erythromycin , dapat

    digunakan dalam kasus-kasus infeksi sekunder. Kultur swab dapat menjadi panduan

    dalam pemilihan antibiotik. Biasa digunakan dicloxacillin dosis oral 125-500 mg 4

    kali per hari selama 7-10 hari. 2,3

    8.Pelembab lainnya

    Setelah erupsi hilang, hidrasi agresif berkelanjutan dapat mengurangi eritem,

    terutama di iklim kering. Pelembab yang berat (lebih) atau petroleum jelly yang

    diaplikasikan pada kulit setelah mandi dapat membantu. 2

    9.Immunosupresif

    Penyakit bisa bertambah berat dan tidak responsif dengan perawatan di atas.

    Obat immunosupresif seperti metotreksat telah dijelaskan aman dan efektif pada

    pasien dengan lesi yang lebih berat. 2

    10. Steroid sistemik

    Digunakan untuk kasus-kasus dermatitis numular yang berat, diberikan

    prednilson (metilprednisolon) dengan dosis oral 40-60 mg 4 kali per hari dengan

    dosis yang diturunkan secara perlahan-lahan. Hanya berguna dalam beberapaminggu, dermatitis yang belum sembuh sempurna, dapat ditangani dengan pemberian

    krim steroid dan emolilients .2

  • 7/28/2019 Lapsus Dermatitis Numularis, Bagus

    13/21

    13

    2.10 PROGNOSIS

    Dari suatu pengamatan sejumlah penderita yang diikuti selama berbagai

    interval sampai dua tahun, didapati bahwa 22% sembuh, 25% pernah sembuh untuk

    beberapa minggu sampai tahun, 53% tidak pernah bebas dari lesi kecuali masihdalam pengobatan. 1

  • 7/28/2019 Lapsus Dermatitis Numularis, Bagus

    14/21

    14

    BAB III

    LAPORAN KASUS

    3.1 IDENTITAS PENDERITA

    Nama : Ngakan Made Megayana P

    Umur : 4 tahun

    Jenis Kelamin : Laki - laki

    Suku : Bali

    Alamat : Br. Selat, Samplangan, Gianyar

    Agama : Hindu

    No RM : 45.25.26Tanggal Pemeriksaan : 1 Juli 2013

    3.2 ANAMNESIS

    1. Keluhan Utama: Keluhan utama timbul bintil bintil kemerahan pada dada

    kiri, daerah pusar, dan leher bagian belakang penderita

    Perjalanan Penyakit:

    Penderita laki laki umur 4 tahun, suku Bali diantar ibunya ke Poliklinik

    Kulit dan Kelamin RSUD Sanjiwani, Gianyar karena mengeluh timbul bintil -

    bintil pada dada kiri, pusar, dan leher di bagian belakang dari 7 hari

    sebelumnya. Menurut ibu penderita, awalnya berupa bintil bintil kemerahan

    yang berisi cairan yang terasa sangat gatal, lama kelamaan makin membesar

    sampai ukuran koin dengan bagian tengahnya basah mengeluarkan cairan.

    Karena terasa sangat gatal penderita menggaruknya sehingga bintil- bintil

    berisi air pecah, kemudian timbullah keropeng. Sebelumnya penderita sudah

    mengalami penyakit ini namun muncul lagi.

    2. Riwayat Pengobatan

    Ibu penderita sudah pernah memberikan obat dalam bentuk salep kepada

    penderita, namun ibu penderita lupa nama obatnya. Dan dikatakan keluhan

    tidak membaik.

  • 7/28/2019 Lapsus Dermatitis Numularis, Bagus

    15/21

    15

    3. Riwayat Alergi Makanan

    Ibu penderita mengatakan penderita mempunyai alergi terhadap makanan

    seperti telor, dan ikan laut.

    4. Riwayat Penyakit TerdahuluSebelumnya penderita pernah mengalami keluhan seperti saat ini.

    5. Riwayat Penyakit Dalam Keluarga/Lingkungan:

    Tidak ada anggota keluarga penderita yang mengalami keluhan yang sama.

    6. Riwayat Sosial/Kebiasaan:

    Penderita anak anak yang belum sekolah TK, dan dikatakan oleh ibu

    penderita sering bermain kotor kotoran dengan teman sebayanya di sawah

    maupun lapangan bola.

    3.3 PEMERIKSAAN FISIK

    1. Status Present

    Keadaan umum : baik

    Kesadaran : compos mentis

    Tekanan Darah : -

    Nadi : 82x/menit

    Respirasi : 20x/menit

    Temperatur Aksila : -

    2. Status General

    Kepala : Normochepali

    Mata : Anemia -/-, Ikterus -/-

    THT : kesan tenang

    3. Status Dermatologis:

    a. Lokasi : pada dada bagian kiri, daerah sekitar pusar, dan leher .. bagian belakang

  • 7/28/2019 Lapsus Dermatitis Numularis, Bagus

    16/21

    16

    b. Efloresensi :

    - Bagian dada kiri penderita: Terdapat plak eritema berbatas tegas dengan

    bentuk geografikal, ukuran sebesar uang koin, permukaan tampak erosi

    dan terbentuk krusta kehitaman. Kulit sekitarnya tampak vesikel vesikel.

    Gambar 9. Lesi pada daerah dada kiri penderita

    - Bagian leher belakang penderita: Terdapat plak eritema berbatas tegas

    dengan bentuk geografikal, ukuran 2cm x 3cm, permukaan tampak sedikit

    erosi.

    Gambar 10. Lesi bagian belakang leher penderita

  • 7/28/2019 Lapsus Dermatitis Numularis, Bagus

    17/21

    17

    - Bagian daerah pusar penderita: Terdapat plak eritema berbatas tegas

    dengan bentuk geografikal, permukaan tampak erosi dan terbentuk krusta

    kehitaman. Kulit sekitarnya tampak normal.

    Gambar 11. Lesi di daerah pusar penderita

    c. Stigmata atopik : tidak ada

    d. Mukosa : dalam batas normal

    e. Rambut : dalam batas normal

    f. Kuku : dalam batas normal

    3.4 DIAGNOSIS BANDING

    Neurodrmatitis, dermatitis kontak alergi, dermatitis atopic, dan dermatomikosis

    3.5 RESUME

    Penderita laki laki umur 7 tahun diantar ibunya ke Poliklinik Kulit dan

    Kelamin RSUD Sanjiwani, Gianyar karena mengeluh timbul bintil - bintil pada dada

    kiri, pusar, dan leher di bagian belakang dari 7 hari sebelumnya. Menurut ibu

    penderita, awalnya berupa bintil bintil kemerahan yang berisi cairan yang terasasangat gatal, lama kelamaan makin membesar sampai ukuran koin dengan bagian

    tengahnya basah mengeluarkan cairan. Karena terasa sangat gatal penderita

    menggaruknya sehingga bintil- bintil berisi air pecah, kemudian timbullah keropeng.

    Sebelumnya penderita sudah mengalami penyakit ini namun muncul lagi. Ibu

  • 7/28/2019 Lapsus Dermatitis Numularis, Bagus

    18/21

    18

    penderita mengatakan sudah pernah memberikan salep, namun keluhan tidak

    membaik.

    3.6 DIAGNOSIS KERJA/KLINIS

    Dermatitis numularis

    3.7 PENATALAKSANAAN

    1. Pengobatan yang diberikan:

    - Hydrocortizon krim 1%

    - Gentamicin krim

    - Interhistin 3x1/2 tab

    - Metyl Prednisolon 3x1/2 tab

    2. KIE:

    - Memberi penjelasan kepada penderita dan ibu penderita tentang penyakitnya

    dan penyakit ini dapat kambuh kembali.

    - Memberitahukan ibu pasien untuk menjaga higienitas penderita

    - Memberikan penjelasan pada pasien tentang cara penggunaan obat-obatan

    yang diberikan.

    - Memberitahu waktu kontrol kembali.

    3.8 PROGNOSIS

    Pada kasus ini prognosis baik bila pasien mengikuti terapi yang telah diberikan.

  • 7/28/2019 Lapsus Dermatitis Numularis, Bagus

    19/21

    19

    BAB IV

    PEMBAHASAN

    Dari anamnesis serta pemeriksaan fisik didapatkan diagnosis penderita adalah

    Dermatitis Numularis. Dari anamnesis didapatkan lesi berupa bintil bintil

    kemerahan yang berisi cairan yang terasa sangat gatal, lama kelamaan makin

    membesar sampai ukuran koin dengan bagian tengahnya basah mengeluarkan cairan.

    Karena terasa sangat gatal penderita menggaruknya sehingga bintil- bintil berisi air

    pecah, kemudian timbullah keropeng. Sebelumnya penderita sudah mengalami

    penyakit ini namun muncul lagi. Ibu penderita mengatakan sudah pernah memberikan

    salep, namun keluhan tidak membaik.Pada pemeriksaan fisik didapatkan lesi berupa plak eritema berbatas tegas

    dengan bentuk geografikal, ukuran sebesar uang koin, permukaan tampak erosi dan

    terbentuk krusta kehitaman. Kulit sekitarnya tampak vesikel vesikel. Lesi ini

    terdapat di bagian dada kiri, leher belakang, dan pusar penderita.

    Pemeriksaan penunjang tidak dilakukan pada penderita karena diagnosis

    sudah dapat ditegakkan secara klinis. Diagnosis banding untuk kasus ini adalah

    neurodrmatitis, dermatitis kontak alergi, dermatitis atopik, dan dermatomikosis Untuk membedakannya bisa dari anamnesis dan pemeriksaan fisik terutama mengenai

    karakteristik kelainan kulit yang ada.

    Penatalaksanaan umum adalah menghindari garukan, dan menjaga kebersihan

    tubuh. Penatalaksanaan secara khusus pada pasien ini yaitu topikal dengan pemberian

    Hydrocortizon 1%, Gentamicin krim. Dan secara sistemik diberikan interhistin 3 x

    tab, dan methylprednisolon 3 x tab.

  • 7/28/2019 Lapsus Dermatitis Numularis, Bagus

    20/21

    20

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1 Kesimpulan

    Dari kajian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan hal-hal

    sebagai berikut:

    Dermatitis numularis adalah dermatitis berupa lesi berbentuk mata uang (coin)

    atau agak lonjong, berbatas tegas dengan efloresensi berupa papulovesikel, biasanya

    mudah pecah sehingga basah (oozing) . Diagnosis dermatitis numularis sudah dapat

    ditegakkan dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang tepat.

    Penatalaksanaan umum adalah menghindari garukan, dan menjaga kebersihan

    tubuh. Penatalaksanaan secara khusus pada pasien ini yaitu topikal dengan pemberian

    Hydrocortizon 1%, Gentamicin krim. Dan secara sistemik diberikan interhistin 3 x

    tab, dan methylprednisolon 3 x tab.

    5.2 Saran

    Adapun saran yang dapat disampaikan sehubungan dengan kasus ini adalah sebagai

    berikut:

    Penyebab dermatitis numularis belum diketahui dengan pasti oleh karena itu

    pemberian informasi dan edukasi kepada pasien sangat penting. Hal ini diharapkan

    dapat mencegah penyakit ini muncul kembali. Menjaga higienitas tubuh pendertita

    adalah hal yang terpenting dan pendertita harus harus disiplin dalam mengkonsumsi

    obat-obatan yang telah diberikan baik secara topikal maupun sistemik.

  • 7/28/2019 Lapsus Dermatitis Numularis, Bagus

    21/21

    21

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Sularsito SA and Djuanda S. Dermatitis; in: Djuanda A, Hamzah M, Aisah S,

    editors. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin , ed 5. Jakarta: Fakultas Kedokteran

    Universitas Indonesia, 2009, pp 148-150.

    2. James WD, Berger TG, Elston DM. Andrews Disease of Skin Clinical

    Dermatology , 10 th ed. Philadelphia: Saunders Elsevier, 2006, p 82.

    3. Burgin S. Nummular Eczema and Lichen Simplex Chronicus/Prurigo Nodularis;

    in: Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffel DJ, editors.

    Fitzpatricks Dermatology in General Medicine , 7 th ed. New York: McGraw-

    Hill, 2008, pp 158-160;.4. Siregar RS. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit , ed 2. Jakarta: EGC, 2002, p

    128.

    5. American Academy of Dermatology. Nummular dermatitis: Who gets and

    causes. New York: AAD. 2011. Available at http://www.aad.org/skin-

    conditions/dermatology-a-to-z/nummular-dermatitis/who-gets-causes/nummular-

    dermatitis-who-gets-and-causes .

    6. Aoyama H, Tanaka M, Hara M, Tabata N, Tagami H. Nummular eczema: an

    addition of senile xerosis and unique cutaneous reactivities to environmental

    aeroallergens. Dermatology. 1999: 199: 135-139.

    http://www.aad.org/skin-conditions/dermatology-a-to-z/nummular-dermatitis/who-gets-causes/nummular-dermatitis-who-gets-and-causeshttp://www.aad.org/skin-conditions/dermatology-a-to-z/nummular-dermatitis/who-gets-causes/nummular-dermatitis-who-gets-and-causeshttp://www.aad.org/skin-conditions/dermatology-a-to-z/nummular-dermatitis/who-gets-causes/nummular-dermatitis-who-gets-and-causeshttp://www.aad.org/skin-conditions/dermatology-a-to-z/nummular-dermatitis/who-gets-causes/nummular-dermatitis-who-gets-and-causeshttp://www.aad.org/skin-conditions/dermatology-a-to-z/nummular-dermatitis/who-gets-causes/nummular-dermatitis-who-gets-and-causeshttp://www.aad.org/skin-conditions/dermatology-a-to-z/nummular-dermatitis/who-gets-causes/nummular-dermatitis-who-gets-and-causeshttp://www.aad.org/skin-conditions/dermatology-a-to-z/nummular-dermatitis/who-gets-causes/nummular-dermatitis-who-gets-and-causes