lapsus dermatitis kontak

35
REFLEKSI KASUS DERMATITIS KONTAK Oleh: Riska Ratwita Wibawa 082011101028 Pembimbing: dr.Gunawan Hostiadi, Sp.KK SMF ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN RSD. Dr.Soebandi Jember

Upload: riezcha-zhou

Post on 23-Oct-2015

46 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

REFLEKSI KASUS

DERMATITIS KONTAK

Oleh:

Riska Ratwita Wibawa

082011101028

Pembimbing:

dr.Gunawan Hostiadi, Sp.KK

SMF ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN

RSD. Dr.Soebandi Jember

DEFINISI

Dermatitis Kontak adalah dermatitis yang disebabkan oleh bahan/substansi yang menempel pada kulit.

Dikenal dua macam dermatitis kontak:1. Dermatitis Kontak Alergika (DKA)

- Imunologik- Melalui proses sensitisasi terhadap allergen

2. Dermatitis Kontak Iritan (DKI)- Non Imunologik- Tanpa melalui proses sensitisasi

Dermatitis Kontak Alergi

DEFINISIAdalah suatu inflamasi dermo-epidermal yang

diakibatkan oleh adanya kontak dengan bahan (alergen) terhadap individu yang memiliki hipersensitifitas.

Rx hipersensitivitas tipe IV

ETIOLOGI

Ada 3000 macam bahan

yg bisa menimbulkan

DKA.

Protein dan BM 500-1000 dalton

(Hapten).

hapten + protein karier = Antigen

nikel Anting, kancing baju, koin, kacamata,

perhiasan                             kobal Perhiasan, dental plates, prostesa, semir

sepatu Pewarna rambut, henna and tekstile Karet (sepatu boot dan sarung tangan),

lem  Topical medicated Antibiotik:Neomycin,quinoline,chloramphen

icol          Kosmetik, krim

Mekanisme terjadinya kelainan kulit pada dermatitis kontak alergi adalah

mengikuti respon imun yang diperantai oleh sel (cell-mediated

immune respons) atau reaksi hipersensitivitas tipe IV. Reaksi hipersensitivitas tipe

lambat ini terjadi melalui dua fase, yaitu fase sensitisasi dan

elisitasi.

PATOGENESIS

Hanya mengenai kulit yg hipersensitif

Bisa mengenai semua usia (dewasa>anak)

DKA : DKI = 20% : 80%

Wanita > pria

Ras kaukasian >>>

Tgt jenis pekerjaan, derajat dan bentuk industrialisasi negara

• adalah fase saat kontak pertama allergen sampai kulit menjadi sensitif. Rata-rata berlangsung 2-3 minggu.

Fase Sensitis

asi

• Merupakan periode saat terjadinya pajanan ulang dengan alergen yang sama atau serupa sampai timbulnya gejala klinis .

Fase Elisitasi

GEJALA KLINISPenderita umumnya

mengeluh gatal

Kelainan kulit bergantung pada

keparahan dermatitis dan lokalisasinya

Akut: bercak eritomatosa

berbatas jelas kemudian diikuti

edema, papulovesikel,

vesikel atau bula. Vesikel atau bula

dapat pecah menimbulkan

erosi dan eksudasi.

Kronis : Kulit kering,

berskuama, papul,likenifikasi

dan mungkin juga fisura, batas

tidak jelas.

DIAGNOSIS

Diagnosis didasarkan atas hasil anamnesis yang cermat, gejala

klinis, pemeriksaan klinis yang teliti dan pemeriksaan

penunjang.

DIAGNOSIS BANDING

Dermatitis Kontak Iritan

Dermatitis Atopik

Dermatitis Seboroik

Dermatitis Numularis

Kriteria diagnosis dermatitis

kontak alergik :

riwayat kontak 1/>1 kali lama, tetapi

sebelumnya pernah atau sering kontak dengan

bahan serupa.

tanda-tanda dermatitis pada tempat kontak.

tanda-tanda dermatitis disekitar tempat kontak dan lain tempat yang

serupa dengan tempat kontak tetapi lebih

ringan serta timbulnya lebih lambat, yang

tumbuhnya setelah pada tempat kontak.

Rasa gatal

Uji tempel dengan bahan yang dicurigai

hasilnya positif.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Patch Test

PENATALAKSANAAN

Umum : Hindari kausa

Khusus :

-. Topikal: Akut : kompres dengan kompres basah (garam faali/ NaCl 0,9%)

Kronis/sub akut : steroid topikal dengan basis cream

(sub akut) atau salep (kronis)

krim hidrokortison 1% atau krim diflucortolone valerat 0,1% atau

krim betamethasone valerat

-. Sistemik : Antiinflamasi (kortikosteroid)

Antihistamin

PROGNOSIS

Sangat Bervariasi

Lamanya kejadian mempengaruhi prognosis

Rekuren

Baik, sejauh bahan kontak dapat disingkirkan.

Kurang baik dan menjadi kronis bila terjadi bersamaan dengan

dermatitis oleh faktor endogen (dermatitis atopik, dermatitis

numularis atau psoriasis) atau terpajan alergen yang tidak

mungkin dihindari.

DERMATITIS KONTAK IRITAN

DEFINISI

Dermatitis kontak iritan (DKI) merupakan inflamasi pada kulit yang bermanifestasi

sebagai eritema, edema ringan dan pecah-pecah. Akibat terpaparnya kulit dengan

bahan-bahan iritan.

EPIDEMIOLOGIDKI dapat diderita oleh semua

orang dari berbagai golongan umur, ras dan jenis kelamin.

DKI secara signifikan lebih banyak pada perempuan dibanding laki-laki.

ETIOLOGIBahan pelarut,Deterjen,Minyak pelumas, Asam alkali, Serbuk kayu, Bahan abrasif, Enzim, minyak, Larutan garam konsentrat,Plastik berat molekul rendah atau

bahan kimia higroskopik.

PATOGENESIS(a-d) mekanisme imunologis terjadinya

dermatitis kontak iritan (DKI). (a) bahan iritan fisik dan kimia memicu pelepasan sitokin dan mediator inflamasi lainnya yang disebut sinyal bahaya. (b) sel epidermis dan dermis merespon sinyal bahaya tersebut. (c) setelah itu, sitokin inflamasi dikeluarkan dari sel residen dan sel inflamasi yang sudah terinfiltrasi. Sitokin utama pada proses ini adalah CXCL 8 (bentuk yang dikelan adalah IL-8) (d) sebagai akibatnya, dari produksi sitokin inflamasi, banyak sel inflamasi termasuk neutrofil diserang dan dibawa pengaruh picuan inflamasi mengeluarkan mediator inflamasi. Hasilnya dapat dilihat secara klinis pada DKI.

GAMBARAN KLINISDKI Akut DKI lambat akut DKI kronis

Penyebab

Iritan kuat (HCL, kalium hidroksida)

Podofilin,antralin, etilen oksida, benzalkonium klorida,

Iritasi lemah

Onset Segera timbul (menit-jam) 8-24 jam Berminggu2/bulan/tahunan

Gejala Subyektif pedih,panas terbakarObyektif eritema, edema,bula,pinggir nekrosis, berbatas tegas dan asimetris.

Sama dengan DKI akut

Kronis: gatal,kulit kering, eritema,skuama, hiperkeratosis dan likenifikasi, difus,. Terus-menerus: retak, fisura.

Intensitas reaksi sebanding dengan konsentrasi dan lama kontak, biasanya karena kecelakaan.

Kontak berulang-ulang dan kerjasama berbagai faktor, sering berhubungan dengan pekerjaan.

DIAGNOSIS

Kultur bakteri KOH Uji tempel Pemeriksaan IgE

Diagnosis DKI didasarkan

anamnesis yang cermat dan pengamatan

gambaran klinis.

PENATALAKSANAANDermatitis akutSecara lokal diberikan kompres larutan garam

fisiologis atau larutan kalium permanganas 1/10.000 selama 2-3 hari dan setelah mengering diberi krim yang mengandung hidrokortison 1-2,5%.

Secara sistemik diberikan antihistamin (CTM 3x1 tablet.hari) untuk menghilangkan rasa gatal. Bila berat/luas dapat diberikan prednison 30 mg/hari dan bila sudah ada perbaikan dilakukan tapering. Bila terdapat infeksi sekunder diberikan antibiotik dengan dosis 3x500 mg selama 5-7 hari

Dermatitis kronikTopikal diberikan salep mengandung

steroid yang lebih poten seperti hidrokortison yang mengalami fluorinasi seperti desoksimetason, diflokortolon.

Sistemik diberikan antihistamin (CTM 3x1 tablet/hari) untuk menghilangkan rasa gatal.

KOMPLIKASI

Infeksi sekunderHiperpigmentasi dan

hipopigmentasi post inflamasiJaringan parut

Prognosis

Bila bahan iritan penyebab dermatitis tersebut tidak dapat disingkirkan dengan sempurna, maka prognosisnya kurang baik. Keadaan ini sering terjadi pada DKI kronis yang penyebabnya multifaktor, juga pada penderita atopi.

REFLEKSI KASUSIDENTITAS PASIENNama : Nn.NUmur : 25 tahunJenis Kelamin : PerempuanStatus : Belum MenikahSuku : JawaAgama : IslamPekerjaan : MahasiswiAlamat : Mastrip

ANAMNESIS Keluhan Utamakulit mengelupas  Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang dengan keluhan kulit mengelupas di ujung jari-jari kedua tangan dan telapak kaki. Keluhan ini sudah dirasakan sejak 3 bulan yang lalu. Awalnya kulit dikatakan terlihat kemerahan dan bintik-bintik merah, kemudian kulit pasien seperti bersisik dan mengelupas. Keluhan ini dikatakan muncul kembali beberapa minggu setelah pasien kembali mencuci menggunakan deterjen dengan tangannya.

Riwayat Penyakit DahuluPasien pernah mengalami sakit yang sama setelah mencuci dengan tangan menggunakan deterjen.

Riwayat Penyakit KeluargaTidak ada anggota keluarga yang mempunyai keluhan serupa seperti pasien.

Pemeriksaan FisikStatus generalis : dalam batas normal

Status lokalis pada jari kedua tangan dan telapak kaki terdapat makula eritematus dengan batas tegas, terdapat skuama kasar berwarna putih.

Diagnosis KerjaDermatitis kontak Iritan

Diagnosis BandingDermatitis kontak Alergika

TatalaksanaTopikal : Hidrokortison salep 1 %Edukasi :

◦Menghindari kontak dengan deterjen

TERIMA KASIH