laproran resmi perpindahan panas
DESCRIPTION
Teknik Kimia UndipTRANSCRIPT
i
LAPORAN RESMI
MATERI : PERPINDAHAN PANAS
KELOMPOK : 8 / Rabu
ANGGOTA : 1. Adimas Wahyu Santoso Putro (21030110120063)
2. Bagus Agang Sudrajat (21030110120048)
3. Elsa Ferranda Istiqomah (21030110130114)
LABORATORIUM UNIT OPERASI TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2012
ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RESMI
LABORATORIUM UNIT OPERASI TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
Materi : Perpindahan Panas
Kelompok : 8 / Rabu
Anggota : 1. Adimas Wahyu Santoso Putro
2. Bagus Agang Sudrajat
3. Elsa Ferranda Istiqomah
Semarang, 13 Desember 2012
Mengesahkan,
Dosen Pembimbing
Dr. Hadiyanto, ST., MSc.
NIP.197510281999031004
iii
INTISARI
Perpindahan panas adalah ilmu yang mempelajari tentang perpindahan panas antara
sumber panas dan penerima panas. Tujuan dari percobaan ini adalah mampu merangkai
aliran searah maupun lawan arah, mengukur dan mengkalibrasi alat, menghitung harga Ui,
Uo, Uc, Ud dan Rd dari alat serta memberikan rekomendasi terhadap Heat Exchanger
berdasarkan nilai Rd yang di dapat.
Prinsip percobaan ini adalah mencari overall heat transfer coefficient (U) pada alat
HE dengan variabel skala flowrate. Besarnya panas yang ditransfer dapat dihitung dengan
mengetahui suhu fluida masuk yang dirancang secara single pass dan dioperasikan secara
co-current dan counter current.
Percobaan dimulai dengan merangkai alat dengan aliran co-current dan counter
current. Heater dinyalakan lalu dioperasikan kemudian mengatur skala pada rotameter hot
fluid. Setiap skala rotameter dicatat flowratenya, pengamatan tiap variabel skala rotameter
dilakukan dalam selang waktu 1 menit selama 10 menit dimulai dari menit ke-0. Data-data
yang diperlukan antara lain Thi, Tho, Tci, Tco dan flowrate hot fluid. Jika ingin mengubah
arah aliran fluida, pompa dan heater dimatikan terlebih dahulu. Setelah operasi selesai,
pompa dimatikan dan rangkaian dikembalikan seperti semula.
Berdasarkan hasil percobaan, untuk aliran co-current dengan flowrate 9,2x10-5
m3/ s,
1,2x10-4
m3/ s, 1,4x10
-4 m
3/ s, 1,7x10
-4 m
3/ s, 1,9x10
-4m
3/ s, nilai ΔTLMTD = {28.09358;
28.805741; 16.510393; 28.243862; 28.243862}oC, Qh={2777.3; 2827.8; 2871.3; 2925.3;
2963.6}J/s, Ui={625.92; 669.58; 738.18; 794.99; 820.73} J/m2.s.
oC, Uo={574.63; 614.72;
677.7; 729.86; 753.48} J/m2.s.
oC, Uc={1453; 1955.2; 1960; 2362.9; 2654.1} W/m.
oC,
Ud={600.274; 642.148; 707.94; 762.423; 787.104} W/m.oC, Rd={0.00104581; 0.00098934;
0.00097768; 0.0008937; 0.0008014}. Untuk aliran counter current dengan flowrate yang
sama didapatkan, nilai ΔTLMTD={28.390265; 15.755529; 29.66535; 18.56441; 13.418861}oC,
Qh={2815.6; 2876.5; 2900.9; 2995; 3043.7}J/s, Qc={612.92; 609.44; 799.23; 835.8;
1041.3}J/s, Ui={626.11; 754.78; 834.9; 848.91; 924.71}J/m2.s.
oC, Uo={574.81; 692.94;
766.5; 779.36; 848.94}, Uc={1454.9; 1593.2; 2259.3; 2365.4; 2534.2}W/m.oC,
Ud={600.463; 723.856; 800.7; 814.137; 886.826}W/m.oC, Rd={0.00097806; 0.00093888;
0.00080553; 0.00073302; 0.00062123}. Nilai Ui, Uo, dan Ud counter current lebih besar
daripada co-current, nilai Uc dan Rd co-current lebih besar daripada counter current, nilai
Rd mengalami penurunan pada pada counter current maupun co-current seiring kenaikan
flowrate hot fluid, nilai Rd pada percobaan baik pada co-current maupun counter current
lebih kecil daripada nilai Rd toleransi sehingga dapat disimpulkan HE masih layak untuk
digunakan. Dalam perhitungan hubungan persamaan Nusselt, Reynold dan Prandtl
berdasarkan hasil percobaan didapatkan nilai 𝛼 = 0,2 p = 0,388, q = 1,4024
Saran dalam percobaan ini adalah berhati-hati dalam mengatur flowrate hot fluid,
pemasangan selang untuk aliran co-current dan counter current harus dilakukan dengan
benar, serta mencegah kebocoran dengan melakukan kalibrasi terlebih dahulu sebelum aliran
hot fluid dan cold fluid mulai dialirkan.
iv
SUMMARY
Heat transfer is the study of heat transfer between the heat source and the heat
receiver. The purpose of this experiment was able to assemble the flow direction and the
opposite direction, to measure and calibrate the instrument, calculate the price of Ui, Uo, Uc,
Ud and Rd of the tool and provide recommendations based on the value of the Heat
Exchanger Rd in the can.
The principle of this experiment is to find overall heat transfer coefficient (U) in the
HE devices with variable flowrate scale. The amount of heat transferred can be calculated by
knowing the temperature of incoming fluid designed and operated in a single pass co-current
and counter-current.
The experiment began by assembling the device with co-current flow and counter
current. Heater is turned on and operated then set the scale on the rotameter hot fluid. Every
note flowratenya rotameter scale, each variable scale rotameter observation made in 1
minute intervals for 10 minutes starting at minute 0. The data required include Thi, Tho, Tci,
Tco and hot fluid flowrate. If you want to change the direction of fluid flow, pump and heater
turned off. Once the operation is complete, the pump is turned off and the circuit restored.
Based on the experimental results, for the co-current flow with a flowrate 9.2 x10-
5m
3/s, 1.2 x10
-4 m
3/s, 1.4 x10
-4 m
3/s, 1.7 x10
-4 m
3/s, 1.9 x10
-4 m
3/s, the value ΔTLMTD =
{28.09358; 28.805741; 16.510393; 28.243862; 28.243862} oC, Qh = {2777.3; 2827.8;
2871.3; 2925.3; 2963.6} J / s, Ui = {625.92; 669.58; 738.18 ; 794.99; 820.73} J/m2.s.
oC, Uo
= {574.63; 614.72; 677.7; 729.86; 753.48} J/m2.s.
oC, Uc = {1453; 1955.2; 1960; 2362.9;
2654.1} W/m.oC, Ud = {600,274; 642,148; 707.94; 762,423; 787 104} W/m.
oC, Rd =
{0.00104581; 0.00098934; 0.00097768; 0.0008937; 0.0008014}. In order to counter current
flow with the same flowrate obtained, the value ΔTLMTD = {28.390265; 15.755529; 29.66535;
18.56441; 13.418861} oC, Qh = {2815.6; 2876.5; 2900.9; 2995; 3043.7} J/s, Qc = {612.92;
609.44; 799.23; 835.8; 1041.3} J/s, Ui = {626.11; 754.78; 834.9; 848.91; 924.71} J/m2.s.
oC,
Uo = {574.81; 692.94; 766.5; 779.36; 848.94}, Uc = {1454.9; 1593.2; 2259.3; 2365.4;
2534.2} W/m.oC, Ud = {600,463; 723,856; 800.7; 814,137; 886 826} W/m.
oC, Rd =
{0.00097806; 0.00093888; 0.00080553; 0.00073302; 0.00062123}. Value Ui, Uo, and Ud
counter current is greater than the co-current, and the value of Uc Rd co-current is greater
than counter current, Rd values decreased in the counter current and co-current with
increasing flowrate of hot fluid, the value of Rd in experiments in both co-current and counter
current is less than the value of Rd tolerance so that it can be concluded HE is still feasible to
use. In calculating the correlation equation Nusselt, Reynolds and Prandtl based on the
experimental results obtained value of α = 0.2 p = 0.388, q = 1.4024
Suggestions in this experiment is carefully set flowrate of hot fluid, hose fitting for co-
current flow and counter current to be done properly, and to prevent leakage by prior
calibration flow of hot fluid and cold fluid began to flow.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayah-Nya, sehingga penyusunan Laporan Resmi Perpindahan Panas ini dapat terselesaikan
dengan baik.
Penyusunan Laporan Resmi Perpindahan Panas ini berdasarkan data-data yang
penyusun peroleh selama melakukan praktikum, buku – buku pedoman, dan keterangan dari
pembimbing.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Resmi Perpindahan Panas ini
tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini praktikan
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Ir. Diyono Ikhsan.S.U. selaku Penanggung Jawab Laboratorium Operasi Teknik Kimia.
2. Dr. Hadiyanto, ST., M.Sc selaku dosen pembimbing praktikum Perpindahan Panas
Laboratorium Operasi Teknik Kimia.
3. Broto Dhegdo Haris Pranoto, selaku Asisten Laboratorium Operasi Teknik Kimia yang
telah membimbing kami dalam penyusunan Laporan Perpindahan Panas ini.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan, karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, untuk itu kritik dan saran
yang membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan Laporan Resmi
Perpindahan Panas ini. Demikian kata pengantar ini penyusun buat, semoga dapat bermanfaat,
khususnya bagi penyusun dan pembaca pada umumnya
Semarang, 13 Desember 2012
Penyusun
vi
DAFTAR ISI
Halaman Judul ....................................................................................................................... i
Lembar Pengesahan ............................................................................................................... ii
Intisari .................................................................................................................................... iii
Summary ................................................................................................................................ iv
Kata Pengantar ....................................................................................................................... v
Daftar Isi ................................................................................................................................ vi
Daftar Gambar ....................................................................................................................... vii
Daftar tabel ............................................................................................................................ viii
BAB I Pendahuluan ........................................................................................................... 1
I.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1
I.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 1
I.3 Tujuan Percobaan ........................................................................................... 1
I.4 Manfaat Percobaan ......................................................................................... 2
BAB II Tinjauan Pustaka ..................................................................................................... 3
II.1 Teori Perpindahan Panas ................................................................................ 3
II.2 Jenis-Jenis Perpindahan Panas ...................................................................... 4
II.3 Azas Black ..................................................................................................... 5
II.4 Overall Coefficient Heat Transfer (U) .......................................................... 5
II.5 Pengertian Ui, Ud, Uo, Uc ............................................................................ 6
II.6 Pemilihan Fluida Pada Shell dan Tube ......................................................... 7
II.7 Penjabaran Rumus ΔTLMTD ........................................................................... 8
II.8 Kelebihan dan Kekurangan Aliran Co-Current dan Counter Current ........... 10
BAB III Metode Percobaan .................................................................................................. 11
III.1 Alat dan Bahan ............................................................................................. 11
III.2 Variabel Percobaan ...................................................................................... 11
III.3 Gambar Alat Utama ..................................................................................... 11
III.4 Respon .......................................................................................................... 11
III.5 Data yang Dibutuhkan ................................................................................. 12
III.6 Prosedur Percobaan. ..................................................................................... 12
BAB IV Hasil Percobaan dan Pembahasan .......................................................................... 13
IV.1. Hasil Percobaan ........................................................................................... 13
vii
IV.2. Pembahasan ................................................................................................. 14
BAB V PENUTUP ............................................................................................................. 22
V.1. Kesimpulan .................................................................................................. 22
V.2. Saran ............................................................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 23
LAMPIRAN
LAPORAN SEMENTARA
LEMBAR PERHITUNGAN
REFERENSI
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1Gambar Rangkaian Alat Utama Praktikum Perpindahan Panas ......................... 11
ix
DAFTAR TABEL
Tabel IV.1.a. Data Skala, Flowrate, Suhu, ΔTLMTD Aliran Co-Current ................................ 13
Tabel IV.1.b. Data Skala, Qh, Ui, Uo, Ud, Uc, Aliran Co-Current ....................................... 13
Tabel IV.2.a. Data Skala, Flowrate, Suhu, ΔTLMTD, Aliran Counter Current ........................ 13
Tabel IV.2.b. Data Skala, Qh, Ui, Uo, Ud, Uc, Aliran Counter Current ............................... 14
PERPINDAHAN PANAS
1 laboratorium unit operasi teknik kimia 2012
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Heat transfer adalah ilmu yang mempelajari tentang kecepatan perpindahan panas
dari sumber panas (heat body) ke penerima panas (cold body). Manfaat ilmu ini adalah
untuk membantu merancang alat yang berhubungan dengan panas atau preheater,
misalnya cooler, condenser, reboiler, dan evaporator.
Pada Industri setelah alat preheater dirancang kemudian dibutuhkan parameter-
parameter seperti faktor kekotoran yang mengindikasikan layak atau tidak suatu alat
penukar panas ( Heat Exchanger) digunakan dan kapan alat tersebut perlu dibersihkan
(cleaning).
Dengan diketahuinya masih layak atau tidak suatu alat perpindahan panas yang
dapat diketahui dari perhitungan suhu fluida panas masuk (Thi),suhu fluida panas
keluar(Tho),suhu fluida dingin masuk (thi), dan suhu fluida dingin keluar (tho)
berdasarkan pengamatan maka dengan perhitungan neraca panas dapat mendesain alat
penukar panas(Heat Exchanger).
I.2 Rumusan Masalah
Pada praktikum ini akan dipelajari pengaruh jenis aliran yang berbeda dan
kenaikan skala flowrate pada aliran hot fluid terhadap parameter yang mempengaruhi
proses perpindahan panas. Jenis aliran yang kami gunakan yaitu aliran co-current dan
counter current serta flowrate yang kami gunakan yaitu 9,2 × 10-5
m3/s, 1,2 × 10
-4m
3/s,
1,4 × 10-4
m3/s, 1,7 × 10
-4 m
3/s dan 1,9 × 10
-4 m
3/s. Parameter proses perpindahan panas
yang akan kami hitung berdasarkan data perubahan suhu saat praktikum berlangsung
yaitu Ui, Uo, Uc, Ud, dan Rd.
I.3 Tujuan Percobaan
1. Mampu merangkai dengan benar hubungan rangkaian searah maupun lawan arah.
2. Dapat menghitung luas perpindahan panas (Ao & Ai) berdasarkan data ukuran pipa.
3. Mampu menghitung nilai Uo dan Ui berdasarkan neraca panas.
4. Mampu menghitung Uc dan Ud.
5. Mampu menggambar grafik hubungan flowrate vs U (Uc, Ud, Uo, Ui).
PERPINDAHAN PANAS
2 laboratorium unit operasi teknik kimia 2012
6. Mampu mencari koefisien α, p, q, dan hubungan persamaan perpindahan panas yang
digunakan dengan bilangan Nusselt, Reynold, dan Prandtl berdasarkan rumus:
hD
k= α
Dvρ
μ
p
cpµ
k
q
7. Mampu memberikan rekomendasi terhadap heat exchanger yang digunakan berdasar
nilai Rd yang didapat.
I.4 Manfaat Percobaan
Manfaat percobaan ini adalah untuk membantu memahami dasar perancangan
alat-alat yang berhubungan dengan panas, misalnya cooler, condenser, reboiler, dan
evaporator.
PERPINDAHAN PANAS
3 laboratorium unit operasi teknik kimia 2012
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Teori Perpindahan Panas
Perpindahan panas adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang kecepatan
perpindahan panas diantara sumber panas (hot body) dan penerima panas (cold body).
Salah satu hubungan ini adalah untuk membantu kita dalam perancangan alat yang
berhubungan dengan panas, misalnya cooler, heater, condenser, reboiler, dan evaporator.
Percobaan yang dilaksanakan dengan alat Heat Transfer Bench T.D. 36 yang
merupakan alat penukar panas Shell and Tubes dimana alat tersebut terdiri dari 1 shell
dan 5 tubes yang dirancang dengan sistem single pass dapat dioperasikan secara searah
maupun lawan arah baik fluida panas dan fluida dingin dilewatkan shell maupun tube.
Sebagai fluida panas, sebelumnya dioperasikan maka dibuat dahulu melalui hot
tank dengan pemanas listrik. Sebagai fluida dingin sebelum dioperasikan dibuat dahulu
melalui tangki yang merupakan refrigerator.
Prinsip percobaan tersebut adalah akan mencari besarnya overall heat transfer
coefficient (U) pada alat tersebut dengan berbagai variasi kecepatan fluida panas maupun
fluida dingin yang dialirkan pada heat enchanger tersebut.
Besarnya panas yang ditransfer dapat dihitung dengan mengetahui perubaahan
suhu dari fluida masuk dan keluar pada kecepatan tertentu. Sedangkan pada suhu rata-rata
logaritma dapat dihitung dari perubahan suhu masuk dan keluar, baik dari fluida panas
maupun dingin.
Dengan persamaan: q=U.A.ΔTLMTD dapat dihitung harga U dimana besarnya A
dihitung dari ukuran alat penukar panas tersebut. Dari berbagai variasi perubahan
kecepatan aliran dapatlah dibuat/dibaca adanya perubahan harga U terhadap perubahan
kecepatan aliran.
Untuk mengetahui jumlah panas yang dipindahkan dipakai heat exchanger (HE).
Ada beberapa jenis heat exchanger, yaitu :
1. Shell and tube heat exchanger
2. Double pipe heat exchanger
3. Extended purpose heat exchanger
4. Cool inbox coals heat exchanger
5. Air cool heat exchanger
PERPINDAHAN PANAS
4 laboratorium unit operasi teknik kimia 2012
Yang umum dipakai adalah shell and tube heat exchanger karena:
1. Memiliki luas permukaan perpindahan panas per satuan volume yang besar
2. Ukuran relatif kecil terhadap hot dry yang besar
3. Untuk area yang kecil cukup dengan double pipe
4. Aliran fluida dapat diatur dengan co-current maupun counter current
5. Terjadi perpindahan panas secara konveksi (antara shell dan fluida) dan konduksi
(antara dinding-dinding shell).
Perpindahan panas yang terjadi di heat exchanger akan didahului dengan panas
yang terjadi di masing-masing pipa dan tergantung pada sifat bahan dan diameter pipa.
Makin besar diameter pipa makin besar perpindahan panasnya. Biasanya panas yang
melewati dinding secara keseluruhan ditentukan oleh koefisien luas maupun dalam.
Untuk konduksi ditentukan oleh tebal pipa dan bahan pipa. Hantaran panas heat
exchanger ditentukan oleh koefisien perpindahan panas secara menyeluruh (U).
II.2 Jenis-jenis Perpindahan Panas
Menurut cara penghantar dayanya, perpindahan panas dibedakan menjadi :
1. Konduksi
Merupakan perpindahan panas yang terjadi karena molekul-molekul dalam zat
bersinggungan, dimana besarnya kecepatan perpindahan panas :
Q = k. A.∆T
∆x
dengan Q = kecepatan perpindahan panas secara konduksi (Btu/jam)
A = luas perpindahan panas (ft2)
k = konduktivitas (Btu/ft.hr.oF)
ΔT = beda suhu antara permukaan panas dan dingin (oF)
Δx = tebal bahan yang dilalui panas (ft)
Berdasarkan hukum Fourier, besarnya Q tergantung pada :
besar kecilnya konduktivitas (k)
berbanding lurus dengan beda suhu (ΔT)
2. Konveksi
Merupakan perpindahan panas disebabkan adanya gerakan atom/molekul suatu
gas/cairan yang bersinggungan dengan permukaan.
Persamaannya : Qc = h. A. (Ts − Tv)
dengan Qc = laju perpindahan panas konveksi (Btu/hr)
PERPINDAHAN PANAS
5 laboratorium unit operasi teknik kimia 2012
h = koefisien perpindahan panas konveksi (Btu/hr.ft2.oF)
A = luas perpindahan panas (ft2)
Ts = suhu permukaan batang (oF)
Tv = suhu solubility (oF)
3. Radiasi
Merupakan gelombang perpindahan panas karena adanya perbedaan suhu dan
berlangsung secara gelombang elektromagnetik tanpa perantara.
Persamaannya : Qr = C.F.A (T14-T2
4) = 0,171
T1
100
4
− T2
100
4
dengan Qr = energi perpindahan panas reaksi (Btu/jam)
c = konstanta Stefan Boltzman
F = faktor panas (emitifitas bahan)
A = luas bidang (ft2)
T1 = suhu mutlak
T2 = suhu mutlak
II.3 Azas Black
Azas Black adalah suatu prinsip dalam termodinamika yang dikemukakan oleh
Joseph Black. Azas ini menjabarkan :
Jika dua buah benda yang berbeda yang suhunya dicampurkan, benda yang panas
memberi kalor pada benda yang dingin sehingga suhu akhirnya sama
Jumlah kalor yang diserap benda dingin sama dengan jumlah kalor yang dilepas benda
panas
Benda yang didinginkan melepas kalor yang sama besar dengan kalor yang diserap
bila dipanaskan
Bunyi Azas Black adalah sebagai berikut :
“Pada pencampuran dua zat, banyaknya kalor yang dilepas zat yang suhunya lebih
tinggi sama dengan banyaknya kalor yang diterima zat yang suhunya lebih rendah.”
Dirumuskan : Qh = Wh.Cph (Th1-Th2)
Qc = Wc.Cpc (Tc2-Tc1)
PERPINDAHAN PANAS
6 laboratorium unit operasi teknik kimia 2012
II.4 Overall Coefficient Heat Transfer (U)
Hal yang sangat penting untuk menganalisa alat penukar panas adalah koefisien
perpindahan panas menyeluruh (U). Koefisien ini merupakan ukuran dari alat penukar
panas dalam hal memindahkan panas. Untuk harga U yang besar maka kecepatan
perpindahan panas akan besar, namun sebaliknya jika U kecil maka kecepatan
perpindahan panas harganya kecil.
Bila dalam alat penukar panas kedua fluida dalam alat penukar panas dipisahkan
dalam bidang datar maka U dapat dinyatakan dalam bentuk :
U =1
1hi
+ xk +
1ho
hi = koefisien perpindahan panas konveksi pada sisi kiri
ho = koefisien perpindahan panas konveksi pada sisi kanan
x = tebal dinding
k = konduktivitas panas bahan dinding
Harga U tergantung pada :
1. Tebal dinding, semakin tebal dinding harga U semakin kecil dan panas yang
ditransfer juga semakin kecil
2. Daya hantar panas
3. Beda suhu, semakin besar beda suhu maka U semakin besar
4. Luas bidang permukaan panas.
II.5 Pengertian Ui, Uo, Ud, Uc
Bila kedua fluida dibatasi oleh dinding pipa yang jari-jari di dalamnya ri dan jari-
jari luarnya ro maka U dapat dituliskan dalam bentuk :
UO =1
1ho
+ro
kln
ro
ri +
ro
ri
1hi
Ui =1
1hi
+ri
kln
ro
ri +
ri
ro
1hi
Uo dan Ui masing-masing adalah koefisien perpindahan panas menyeluruh
berdasarkan luas permukaan pipa bagian luar dan bagian dalam. Rumus Uo dan Ui di atas
hanya berlaku hanya untuk pipa atau permukaan yang bersih (clean surface).
PERPINDAHAN PANAS
7 laboratorium unit operasi teknik kimia 2012
Fouling factor (Rd)
Fouling adalah peristiwa terakumulasinya padatan yang tidak dikehendaki di
permukaan heat exchanger yang berkontak dengan fluida kerja, termasuk permukaan heat
transfer. Peristiwa tersebut adalah pengendapan, pengerakan, korosi, polimerisasi dan
proses biologi. Faktor pengotoran ini sangat mempengaruhi perpindahan panas pada heat
exchanger. Pengotoran ini dapat terjadi endapan dari fluida yang mengalir, juga
disebabkan oleh korosi pada komponen dari heat exchanger akibat pengaruh dari jenis
fluida yang dialirinya. Selama heat exchanger ini dioperasikan pengaruh pengotoran pasti
akan terjadi. Terjadinya pengotoran tersebut dapat menganggu atau memperngaruhi
temperatur fluida mengalir juga dapat menurunkan atau mempengaruhi koefisien
perpindahan panas menyeluruh dari fluida tersebut.
Penyebab terjadinya fouling :
Adanya pengotor berat yaitu kerak yang berasal dari hasil korosi atau coke.
Adanya pengotor berpori yaitu kerak lunak yang berasal dari dekomposisi kerak keras.
Akibat fouling :
Mengakibatkan kenaikan tahanan heat transfer, sehingga meningkatkan biaya, baik
investasi, operasi maupun perawatan.
Ukuran heat exchanger menjadi lebih besar, kehilangan energi meningkat, waktu
shutdown lebih panjang dan biaya perawatan meningkat.
Faktor pengotoran (fouling factor) dapat dicari persamaan :
Rd =UC − UD
UC . UD
dengan UC = hio xho
hio +ho dan UD =
Q
A.∆T
dimana UC = koefisien perpindahan panas menyeluruh bersih
UD = koefisien perpindahan panas menyeluruh (design)
hio = koefisien perpindahan panas pada permukaan luar tube
ho = koefisien perpindahan panas fluida di luar tube
II.6 Pemilihan Fluida Pada Shell dan Tube
Fluida bertekanan tinggi dialirkan di dalam tube karena tube standar cukup kuat
menahan tekanan yang tinggi.
PERPINDAHAN PANAS
8 laboratorium unit operasi teknik kimia 2012
Fluida berpotensi fouling dialirkan di dalam tube agar pembersihan lebih mudah
dilakukan.
Fluida korosif dialirkan di dalam tube karena pengaliran di dalam shell membutuhkan
bahan konstruksi yang mahal yang lebih banyak.
Fluida bertemperatur tinggi dan diinginkan untuk memanfaatkan panasnya dialirkan di
dalam tube karena dengan ini kehilangan panas dapat dihindarkan.
Fluida dengan viskositas yang lebih rendah dialirkan di dalam tube karena pengaliran
fluida dengan viskositas tinggi di dalam penampang alir yang kecil membutuhkan
energi yang lebih besar.
Fluida dengan viskositas tinggi ditempatkan di shell karena dapat digunakan baffle
untuk menambah laju perpindahan.
Fluida dengan laju alir rendah dialirkan di dalam tube. Diameter tube yang kecil
menyebabkan kecepatan linier fluida (velocity) masih cukup tinggi, sehingga
menghambat fouling dan mempercepat perpindahan panas.
Fluida yang mempunyai volume besar dilewatkan melalui tube, karena adanya cukup
ruangan.
II.7 Penjabaran Rumus ΔTLMTD
Untuk mendesain alat penukar panas dan memperkirakan kemampuan alat
penukar panas maka harus ditampilkan hubungan antara total panas yang dipindahkan
dengan besaran yang lain misalnya suhu masuk dan suhu keluar dari kedua fluida, harga
koefisien perpindahan panas menyeluruh U dan luas perpindahan panas dari alat penukar
panas tersebut.
Panas yang dilepas oleh fluida panas dapat dituliskan dalam bentuk persamaan :
Q = mh.Cph (Thi - Tho)
Panas tersebut secara keseluruhan diterima oleh fluida dingin yang dapat
dinyatakan dalam bentuk persamaan :
Q = mc.Cpc (Tco - Tci)
Panas yang dilepas oleh fluida panas dan diterima oleh fluida dingin dapat terjadi
karena adanya beda suhu ΔT = Th - Tc yang disebut beda suhu lokal antara fluida panas
dan fluida dingin pada suatu titik atau lokal tertentu, dimana dari ujung pemasukan
PERPINDAHAN PANAS
9 laboratorium unit operasi teknik kimia 2012
sampai ujung pengeluaran harga ΔT selalu berubah. Dengan menggunakan neraca energi,
dapat dirumuskan sebagai berikut.
dq = -mh.Cph.dTh = -Ch.dTh dimana mh.Cph = Ch
dq = mc.Cpc.dTc = Cc.dTc dimana mc.Cpc = Cc
Perpindahan panas melalui luasan dA dapat dinyatakan sebagai :
dq = U. T . dA
dimana ΔT = Th - Tc
d(ΔT) = dTh - dTc
dq = -Ch . dTh dTh = −dq
Ch
dq = Cc . dTc dTc = dq
Cc
dijumlahkan maka didapat : dTh + dTc = −dq 1
Ch−
1
Cc
d(ΔT) = −dq 1
Ch−
1
Cc
Substitusi dq = U . ΔT . dA, maka akan diperoleh :
d(ΔT) = U . ΔT . dA 1
Ch−
1
Cc
d(∆T)
∆T= −U
1
Ch+
1
Cc . dA
Diintegralkan sepanjang alat penukar panas didapatkan :
d(∆T)
∆T= −U
2
1
1
Ch+
1
Cc . dA
2
1
ln(∆T2)
(∆T1)= −U. A
1
Ch+
1
Cc
Substitusi Ch = q
Thi −Tho dan Cc =
q
Tco −Tci
ln(∆T2)
(∆T1)= −U. A
Thi − Tho
q+
Tco − Tci
q
ln(∆T2)
(∆T1)= −
U. A
q Thi − Tci − Tho − Tco
dimana T1 = Thi - Tci dan T2 = Tho - Tco
Maka didapat q = U . A ∆T2−∆T1
ln ∆T2
∆T1
Sehingga ΔTm = ΔTLMTD = ∆T2−∆T1
ln ∆T2
∆T1
= ∆T1−∆T2
ln ∆T1
∆T2
PERPINDAHAN PANAS
10 laboratorium unit operasi teknik kimia 2012
Perpindahan panas dari fluida panas ke fluida dingin tergantung pada beda suhu
rata-rata logaritma (LMTD), luas permukaan perpindahan panas (A), dan overall heat
transfer coefficient (U).
q = U . A . ΔTLMTD
persamaan ini hanya berlaku untuk keadaan:
1. Cairan dalam keadaan steady state dan kecepatan aliran konstan
2. U dan A konstan
3. Cp konstan walau suhu berubah
4. Panas yang hilang di sekeliling di abaikan
5. Berlaku untuk co-current dan counter current
6. Tidak berlaku untuk aliran silang
7. Dalam sistem tidak ada perbedaan fase.
II.8 Kelebihan dan Kekurangan Aliran Co-Current dan Counter Current
1. Co-Current
Kelebihan
biasa dipakai dalam 1 fasa di multifase heat exchanger
dapat membatasi suhu maksimal fluida dingin
dapat mengubah salah satu fluida dengan cepat
Kekurangan
panas yang dihasilkan lebih kecil dibanding counter current
jarang dipakai dalam single pass heat exchanger
tidak mungkin didapat salah satu fluida yang keluar mendekati suhu masuk
fluida lain
2. Counter Current
Kelebihan
panas yang dihasilkan cukup besar dibandingkan co-current
suhu keluar dari salah satu fluida dapat mendekati suhu masuk fluida lain
bahan konstruksi lebih awet karena thermal stress-nya kecil
Kekurangan
tidak dapat dipakai untuk mengubah suhu fluida dengan cepat
kurang efisien jika dipakai untuk menaikkan suhu fluida dingin untuk batas
tertentu
PERPINDAHAN PANAS
11 laboratorium unit operasi teknik kimia 2012
BAB 3
METODE PERCOBAAN
III.1 Bahan dan Alat
A. Alat yang Digunakan
1. Shell and tube heat exchanger
2. Thermometer
3. Thermostat
4. Selang
B. Bahan yang Digunakan
1. Air
III.2 Penetapan Variabel Percobaan
A. Variabel tetap
1. Flowrate cold fluid : 25,2 Liter/menit = 4,2 × 10-4
m3/s
B. Variabel berubah
1. Flowrate hot fluid : 9,2 × 10-5
m3/s, 1,2 × 10
-4m
3/s, 1,4 × 10
-4 m
3/s, 1,7 × 10
-4
m3/s dan 1,9 × 10
-4 m
3/s
2. Jenis Aliran : Co-Current dan Counter Current
III.3 Gambar Alat Utama
Gambar 3.1 Gambar Rangkaian Alat Utama Praktikum Perpindahan Panas.
III.4 Respon
Perbedaan suhu fulida panas masuk dan keluar.
Perbedaan suhu fluida dingin masuk dan keluar.
PERPINDAHAN PANAS
12 laboratorium unit operasi teknik kimia 2012
III.5 Data Percobaan yang Dibutuhkan
1. Jenis aliran: Co-current dan counter current
2. Flowrate hot fluid: 9,2 × 10-5
m3/s, 1,2 × 10
-4m
3/s, 1,4 × 10
-4 m
3/s, 1,7× 10
-4 m
3/s dan
1,9× 10-4
m3/s.
3. Perubahan suhu pada flowrate tertentu, baik hot atau cold fluid tiap 1 menit selama
10 menit (Thi, Tho, Tci, Tco)
4. Hitung besarnya TLMTD, Ui, Uo, Ud, Uc, dan Rd berdasarkan data diatas lalu
buatlah grafik hubungan dengan flowrate hot fluid.
III.6 Prosedur Percobaan
1. Nyalakan heater dan unit refrigerasi pada hot dan cold tank. Atur knop thermostat
sesuai suhu yang ingin dicapai pada hot tank.
2. Pasang thermometer pada aliran masuk dan keluar HE untuk cold fluid dan hot fluid.
3. Pompa dalam keadaan mati, hubungkan keempat flexible hose dengan socket yang
ada di atas bench. Periksa sekali lagi apakah aliran hot/cold fluid sudah sesuai
variabel percobaan. Jaga jangan sampai aliran hot fluid dihubungkan silang dengan
cold fluid karena akan merusak alat.
4. Setelah semua terpasang, cek kebocoran dengan cara menyalakan hot dan cold
pump. Jika terjadi kebocoran, matikan hot dan cold pump dan ulangi langkah nomor
3 hingga tidak terjadi kebocoran.
5. Setelah tidak terjadi kebocoran tunggu suhu pada hot dan cold tank tercapai,
kemudian nyalakan hot dan cold pump.
6. Dengan valve pengatur flowrate, aturlah aliran hot dan cold fluid yang masuk.
7. Setelah flowrate sesuai, operasi mulai dijalankan dan catat data perubahan suhu
setiap 1 menit selama 10 menit.
8. Variabel yang di variasikan dalam percobaan ini adalah:
a. Jenis aliran : co-current dan counter current
b. Flowrate hot fluid : 9,2 × 10-5
m3/s, 1,2 × 10
-4 m
3/s, 1,4 × 10
-4 m
3/s, 1,7×
10-4
m3/s dan 1,9 × 10
-4 m
3/s.
9. Bila percobaan telah selesai, matikan kedua pompa, heater dan unit refrigerasi.
Lepaskan flexible hose dan thermometer.
PERPINDAHAN PANAS
13 laboratorium unit operasi teknik kimia 2012
BAB IV
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil Pecobaan
IV.1.1 Aliran Co-Current
Tabel IV.1.a. Data Skala, Flowrate, Suhu, ΔTLMTD Aliran Co-Current
skala
Flowrate Suhu (oC) ΔT
l/menit (m3/s) Thi Tho Tci Tco
(LMTD) oC
1 5.5 9.17E-05 41.60 34.35 8.35 10.85 28.093583
2 7 0.000117 41.55 35.75 8.45 10.85 28.805741
3 8.5 0.000142 34.10 29.25 13.9 15.95 16.510393
4 10 0.000167 40.50 36.30 9.15 10.95 28.243862
5 11.5 0.000192 33.15 29.45 14.20 15.80 16.155364
Tabel IV.1.b. Data Skala, Qh, Qc, Ui, Uo, Ud, Uc Aliran Co-Current
Skala Qh(J/s) Qc(J/s) Ui(J/m3.s.
oC) Uo(J/m
3.s.
oC) Ud(W/m.
oC) Uc(W/m.
oC)
1 2777.3 957.69 625.92 574.63 600.274 1453
2 2827.8 1170.1 669.58 614.72 642.148 1955.2
3 2871.3 1213.7 738.18 677.7 707.94 1960
4 2925.3 1253.7 794.99 729.86 762.423 2362.9
5 2963.6 1281.6 820.73 753.48 787.104 2654.1
IV.1.2 Aliran Counter Current
Tabel IV.2.a. Data Skala, Flowrate, Suhu, ΔTLMTD Aliran Counter Current
Skala Flowrate Suhu (
oC) ΔT
l/menit (m3/s) Thi Tho Tci Tco (LMTD)oC
1 5.5 9.17E-05 41.45 34.10 8.35 9.95 28.390265
2 7 0.000117 33.85 27.95 14.25 15.50 15.755529
3 8.5 0.000142 41.65 36.75 8.75 10.10 29.66535
4 10 0.000167 35.00 30.70 13.55 14.75 18.56441
5 11.5 0.000192 32.05 28.25 15.92 17.22 13.418861
PERPINDAHAN PANAS
14 laboratorium unit operasi teknik kimia 2012
Tabel IV.2.b. Data Skala, Qh, Qc, Ui, Uo, Ud, Uc Aliran Counter Current
Skala Qh(J/s) Qc(J/s) Ui(J/m3.s.
oC) Uo(J/m
3.s.
oC) Ud(W/m.
oC) Uc(W/m.
oC)
1 2815.6 612.92 626.11 574.81 600.463 1454.9
2 2876.5 609.44 754.78 692.94 723.856 1593.2
3 2900.9 799.23 834.9 766.5 800.7 2259.3
4 2995 835.8 848.91 779.36 814.137 2365.4
5 3043.7 1041.3 924.71 848.94 886.826 2534.2
IV. 2 Pembahasan
1. Pengaruh Flowrate terhadap Ui
Grafik IV.1 Hubungan Flowrate vs Ui
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa semakin besar flowrate dari hot fluid maka
semakin besar pula harga Ui baik pada aliran co-current maupun counter current. Hal ini
disebabkan karena Ui berbanding lurus dengan flowrate. Hal tersebut dijelaskan dengan
persamaan berikut:
Ui = Qh /Ai . ΔTLMTD … (1)
Qh = vh . Cph . ΔTh . ρ … (2)
ΔTLMTD =ΔT1−ΔT2
lnΔT1ΔT2
… (3)
ΔT1 = Thi-Tci (co-current) , ΔT1 = Thi-Tco (counter current) …(4)
ΔT2 = Tho-Tco(co-current), ΔT2 = Tho-Tci (counter current) …(5)
Dimana Ai = luas pipa bagian dalam(m2)
vh = flowrate hot fluid panas (m3/s)
0100200300400500600700800900
1000
9.16667E-05 0.000116667 0.000141667 0.000166667 0.000191667
Ui Counter Current
Ui Co-Current
Grafik Hubungan Flowrate vs Ui
Flowrate (m3/s)
Ui
(J/s
m2
oC
)
PERPINDAHAN PANAS
15 laboratorium unit operasi teknik kimia 2012
Qh = panas yang diberikan hot fluid
ΔTh = selisih suhu hot fluid (0C)
ΔTLMTD = beda suhu rata-rata logaritma (oC)
ρ = densitas (kg/m3)
Dari grafik dapat dilihat bahwa nilai Ui counter current hampir sama dengan co-
current. Hal tersebut dikarenakan pada percobaan ini fluida yang dilewatkan melalui tube
adalah fluida panas yang berarti pada percobaan terjadi proses pendinginan. Proses
pendinginan akan menyebabkan perubahan suhu yang kecil pada fluida dingin dan fluida
panas akan menjadi cepat dingin walaupun flowrate fluida panas semakin cepat dan aliran
yang dipasang berbeda(searah dan lawan arah).
2. Pengaruh Flowrate Terhadap Uo
Grafik IV.2 Grafik Hubungan Flowrate vs Uo
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa semakin besar flowrate dari hot fluid maka
semakin besar pula harga Uo baik pada variabel co-current maupun counter current. Hal ini
disebabkan karena Uo berbanding lurus dengan flowrate. Hal tersebut dijelaskan dengan
persamaan berikut:
Uo = Qh /Ao . ΔTLMTD … (1)
Qh = vh . Cph . ΔTh . ρ … (2)
ΔTLMTD =ΔT1−ΔT2
lnΔT1ΔT2
… (3)
ΔT1 = Thi-Tci (co-current) , ΔT1 = Thi-Tco (counter current) …(4)
ΔT2 = Tho-Tco(co-current), ΔT2 = Tho-Tci (counter current) …(5)
Dimana Ao = luas pipa bagian luar (m2)
vh = flowrate hot fluid panas (m3/s)
Qh = panas yang diberikan hot fluid
ΔTh = selisih suhu hot fluid (0C)
ΔTLMTD = beda suhu rata-rata logaritma (oC)
ρ = densitas (kg/m3)
Dari grafik dapat dilihat bahwa nilai Uo counter current hampir sama dengan co-
current. Hal tersebut dikarenakan pada percobaan ini fluida yang dilewatkan melalui tube
adalah fluida panas yang berarti pada percobaan terjadi proses pendinginan. Proses
0100200300400500600700800900
1000
9.16667E-05 0.000116667 0.000141667 0.000166667 0.000191667
Uo Counter Current
Uo Co-Current
Grafik Hubungan Flowrate vs Uo
Flowrate (m3/s)
Uo
(J/s
m2
oC
)
PERPINDAHAN PANAS
16 laboratorium unit operasi teknik kimia 2012
pendinginan akan menyebabkan perubahan suhu yang kecil pada fluida dingin dan fluida
panas akan menjadi cepat dingin walaupun flowrate fluida panas semakin cepat dan aliran
yang dipasang berbeda(searah dan lawan arah).
3. Pengaruh Flowrate terhadap Ui dan Uo
Grafik IV.3 Hubungan Flowrate vs Ui dan Uo
Dari grafik data hasil percobaan tampak bahwa nilai Ui lebih besar daripada nilai Uo
baik pada co-current maupun counter current untuk flowrate yang sama (Ui = koefisien
perpindahan panas pada pipa bagian dalam, Uo = koefisien perpindahan panas pada pipa
bagian luar). Hal ini dikarenakan pengaruh luas perpindahan panas dimana:
Ai = 5. π. ID. L
Ao = 5. π. OD. L
Dengan harga L tetap dan OD (0,0219964 m) > ID (0,020193 m) maka akan diperoleh
Ao yang lebih besar daripada Ai sesuai hubungan:
𝑈𝑖 = 𝑄ℎ /𝐴𝑖 . 𝛥𝑇𝐿𝑀𝑇𝐷 dan 𝑈𝑜 = 𝑄ℎ /𝐴𝑜 . 𝛥𝑇𝐿𝑀𝑇𝐷
Harga A berbanding terbalik dengan U sehingga semakin besar A maka harga U yang
diperoleh akan semakin kecil, dengan Ai < Ao maka Ui > Uo.
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
9.16667E-05 0.000116667 0.000141667 0.000166667 0.000191667
Uo Counter Current
Uo Co-Current
Ui Co-Current
Ui Counter Current
Grafik Hubungan Flowrate vs Ui dan Uo
Flowrate (m3/s)
U (
J/s
m2
oC
)
PERPINDAHAN PANAS
17 laboratorium unit operasi teknik kimia 2012
4. Pengaruh flowrate terhadap nilai Uc dan Ud
Grafik IV.4 Hubungan Flowrate vs Uc dan Ud
Pada grafik dapat dilihat semakin besar flowrate hot fluid maka semakin besar pula
harga U yang diperoleh (Uc maupun Ud) baik pada co-current maupun counter current. Hal
tersebut disebabkan kenaikan flowrate fluida panas mengurangi pendinginan atau dapat
dikatakan transfer panas dari fluida panas ke fluida dingin menjadi lebih cepat dan
meningkatkan harga U. Hal ini dijelaskan dengan persamaan:
U . A . ΔTLMTD= vh. ρh . Cph. ΔT
Dimana, U = koefisien perpindahan panas
vh = laju alir fluida panas
ΔT = perubahan suhu
𝛥𝑇𝐿𝑀𝑇𝐷 = beda suhu rata-rata logaritma (oC)
ρ = densitas
Cph = kalor jenis
Dari persamaan tersebut dapat dilihat bahwa U berbanding lurus dengan flowrate (vh).
Sehingga semakin besar flowrate hot fluid dalam HE maka semakin besar pula harga U yang
diperoleh. Selain itu, adanya kerak yang terakumulasi dalam HE juga akan memperlambat
laju alir sehingga harga Ud yang diperoleh lebih kecil daripada Uc.
Dari grafik dapat dilihat bahwa nilai Uc dan Ud counter current hampir sama dengan
co-current. Hal tersebut dikarenakan pada percobaan ini fluida yang dilewatkan melalui tube
adalah fluida panas yang berarti pada percobaan terjadi proses pendinginan. Proses
pendinginan akan menyebabkan perubahan suhu yang kecil pada fluida dingin dan fluida
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
9.16667E-05 0.000116667 0.000141667 0.000166667 0.000191667
Uc Counter CurrentUc Co-CurrentUd Co-CurrentUd Counter Current
Grafik Hubungan Flowrate vs Uc dan Ud
Flowrate (m3/s)
U (
J/s
m2
oC
)
PERPINDAHAN PANAS
18 laboratorium unit operasi teknik kimia 2012
panas akan menjadi cepat dingin walaupun flowrate fluida panas semakin cepat dan aliran
yang dipasang berbeda(searah dan lawan arah).
5. Faktor kekotoran (Fouling Factor atau Scale Factor)
Grafik IV.5 Hubungan Flowrate vs Rd
Berdasarkan grafik di atas faktor pengotoran (Rd) cenderung semakin turun dengan
meningkatnya flowrate. Semakin tinggi flowrate, semakin kecil kemungkinan terbentuknya
kerak karena pada aliran yang cepat waktu tinggal cairan akan semakin cepat sehingga kecil
kemungkinan timbulnya kerak dari cairan tersebut.
Rd co-current lebih besar daripada counter current karena harga Uc counter current
sedikit lebih kecil daripada co-current sementara Ud counter current sedikit lebih besar
daripada co-current sehingga menyebabkan harga Rd-nya menjadi lebih kecil. Hal ini dapat
dijelaskan melalui persamaan berikut:
𝑅𝑑 =1
𝑈𝑑−
1
𝑈𝑐=
𝑈𝑐 − 𝑈𝑑
𝑈𝑐 . 𝑈𝑑
Namun pada flowrate hot fluid 2,33x10-4
m3/s Rd counter current lebih besar daripada
co-current. Hal tersebut disebabkan terdapatnya akumulasi kerak dalam Heat Exchanger yang
mempengaruhi koefisien perpindahan panasnya sehingga mempengaruhi besar faktor
kekotoran.
0
0.0005
0.001
0.0015
0.002
0.0025
0.003
0.0035
9.16667E-05 0.000116667 0.000141667 0.000166667 0.000191667
Rd toleransi
Rd Co-current
Rd Counter Current
Flowrate (m3/s)
Rd
Grafik Hubungan Flowrate vs Rd
PERPINDAHAN PANAS
19 laboratorium unit operasi teknik kimia 2012
Dari hasil perhitungan harga Rd counter current dan co-current dapat disimpulkan
bahwa alat masih layak digunakan dikarenakan harga Rd yang didapat masih berada pada
batas nilai Rd toleransi yaitu 0,003 (Kern, Process Heat Transfer Page 108).
6. Mencari Koefisien α, p dan q Dengan Cara Numerik
Peristiwa perpindahan panas disini terjadi dengan cara gabungan konduksi dan
konveksi, tidak ada perubahan fase dan tidak ada radiasi yag signifikan. Persamaan:
ℎ𝐷
𝑘= 𝛼
𝐷𝑣𝜌
𝜇 𝑝
𝑐𝑝µ
𝑘 𝑞
Merupakan rumus utama dari Bilangan Nusselt (Nu) yaitu rasio perpindahan panas
konveksi dan konduksi normal terhadap batas dalam kasus perpindahan panas konveksi dan
konduksi normal terhadap batas dalam kasus perpindahan panas pada permukaan fluida. Nilai
α, p dan q dapat dihitung dengan cara numerik.
Untuk mendapatkan nilai-nilai konstanta α, p dan q maka diperlukan 3 persamaan. Oleh
karena itu, diambil nilai-nilai Bilangan Nusselt, Prandtl dan Reynold dari 3 skala rotameter
pada jenis aliran counter current.
Skala 3 :
ℎ𝑖𝐷𝑖
𝑘= 𝛼
𝐷𝑣𝜌
𝜇 𝑝
𝑐𝑝µ
𝑘 𝑞
18616 Wm2 °C . 0,0209133 m
0.6238 (W/m 0C) = α 7612,7 p 5,0531 q
624,1 = α 7612,7 p 5,0531 q
log 624,1 = log α + p log 7612,7 + q log 5,0531
2,795 = log α + 3,8815 p + 0,7036 q … (1)
Skala 2:
21056 Wm2 °C . 0,0209133 m
0,6171 (W/m 0C) = α 8848,7 p 5,3199 q
713,57 = α 8848,7 p 5,3199 q
log 713,57 = log α + + p log 8848,7 q log 5,3199
2,853 = log α + 3,95 p + 0,726q … (2)
PERPINDAHAN PANAS
20 laboratorium unit operasi teknik kimia 2012
Skala 4:
25782 Wm2 °C . 0,0209133 m
0,6205(W/m 0C) = α 13206 p 5,5961 q
868.955 = α 13206 p 5,5961 q
log 868.955 = log α + p log 13206 + q log 5,5961
2,94 = log α + 4,12 p + 0,75 q … (3)
Eliminasi nilai log α dari persamaan (1) dan (2) serta (2) dan (3)
2,853 = log α + 3,95p + 0,726q … (2)
2,795 = log α + 3,8815 p + 0,7036 q … (1)
Menjadi 𝟎, 𝟎𝟓𝟖 = 𝟎, 𝟎𝟔𝟖𝟓 𝒑 + 𝟎, 𝟎𝟐𝟐𝟒 𝒒 . . . (4)
2,94 = log α + 4,12 p + 0,75 q … (3)
2,853 = log α + 3,95 p + 0,726 q … (2)
Menjadi 𝟎, 𝟎𝟖𝟕 = 𝟎, 𝟏𝟕𝟎 𝒑 + 𝟎, 𝟎𝟐𝟒 𝒒 … (5)
Eliminasi nilai p dari persamaan (4) dan (5) untuk mendapatkan nilai q
0.058 = 0,0685 𝑝 + 0,0224 𝑞 … (4)
0,087 = 0,170 𝑝 + 0,0240 𝑞 … (5)
Diperoleh hasil q = 1,4024
Substitusi nilai q ke persamaan (5) sehingga didapatkan p = 0,388
Substitusi nilai p dan q ke persamaan (2) sehingga didapatkan nilai 𝛂 = 𝟎, 𝟐
Pembuktian nilai 𝛂 = 𝟎, 𝟐; p = 0,388; q = 1,4024 ke persamaan (2):
hiDi
k= α
Dvρ
μ
p
cpµ
k
q
18616 Wm2 °C . 0,0209133 m
0,6238 (W/m 0C) = 0,2. 7612,7 0,388 5,0531 1,4024
868,959 = 821,91
868,959 = 868,959
Dari literature yang ada untuk aliran counter current, harga 𝛂 = 𝟎, 𝟑𝟔; p = 0,55; q = 0,33
yang dijelaskan melalui persamaan:
PERPINDAHAN PANAS
21 laboratorium unit operasi teknik kimia 2012
hoDc
k= 0,36
DcGs
μ
0,55
cpµ
k
0,33
(Reff: Kern, persamaan hal 137)
Dari hasil percobaan yang didapatkan, diperoleh %error α = 44,44%, p = 29,45% dan q =
33,71%.
PERPINDAHAN PANAS
22 laboratorium unit operasi teknik kimia 2012
BAB V
KESIMPULAN
V.1 Kesimpulan
1. Kenaikan laju alir akan meningkatkan nilai Ui, Uo, Uc, Ud, dan Qh baik pada co-
current ataupun counter current.
2. Koefisien perpindahan panas bersih (Uc) lebih besar daripada koefisien perpindahan
panas kotor (Ud) baik pada aliran co-current maupun counter current.
3. Koefisien perpindahan panas U berbanding lurus dengan Q, dimana Q di pengaruhi
oleh flowrate.
4. Harga Ui lebih besar daripada Uo baik pada aliran co-current maupun counter current.
5. Rd deposited lebih kecil daripada Rd allowed yang berarti bahwa alat belum saatnya
dibersihkan.
V.2 Saran
1. Pemasangan selang harus benar-benar rapat dan kuat agar tidak terjadi kebocoran
2. Pembacaan suhu harus cermat dan teliti.
3. Pembacaan skala flowrate harus cermat dan teliti.
4. Usahakan alat dalam keadaan kering agar tidak terjadi kontak dengan arus listrik
PERPINDAHAN PANAS
23 laboratorium unit operasi teknik kimia 2012
DAFTAR PUSTAKA
Brown, G. G. 1976. Unit Operations, Moderns Asia Edition. John Willey and Sons Inc. New
York.
Holman,J.D.1997. “Perpindahan Kalor”,edisi ke-6, Jakarta: Erlangga.
Kern, D. G. 1980. Process Heat Transfer. McGraw Hill Book Co. Ltd. Kogakusha, Tokyo.
Marsoem, “Modul Alat Penukar Panas”, Jurusan Teknik Kimia UNDIP, hal 9 dan 17.
McAdam, William H. 1959. Heat Transmittion. McGraw Hill Book Co. Ltd. Kogakusha,
Tokyo.
Perry, R.H and Chilson, “Chemical Engineering Handbook”, 5th
ed, Mc Graw Hill Book.
LAPORAN SEMENTARA
Hari, Tanggal : Rabu, 7 November 2012
Materi : Perpindahan Panas
Kelompok : 8/Rabu
Anggota : Adimas Wahyu Santoso Putro
Bagus Agang Sudrajat
Elsa Ferranda Istiqomah
Hasil Percobaan
Co-Current
t
(menit)
5 L/menit 7 L/menit
Thi Tho Tci Tco Thi Tho Tci Tco
1 46 36 7 9 46 38 5.5 8.5
2 45 35 7 9 45 37 6 9
3 44 35 7 9 44 36 7 9.5
4 43 34 7.5 9 43 35 7.5 10
5 42 33 8 10 42 34.5 8 10
6 41 32.5 8.5 10.5 41 34 8.5 11
7 40 32 9.5 11.5 40 33 9.5 11.5
8 39 32 10 12.5 39 32 10 12.5
9 38 31 11.5 14 38 32 11 13
10 38 31 12 14 37.5 31 11.5 13.5
8.5 L/menit 10 L/menit 11.5 L/menit
Thi Tho Tci Tco Thi Tho Tci Tco Thi Tho Tci Tco
36 31 12.5 14.5 45 38 6 9 35 31 12.5 14
35.5 31 13 15 44 38 6.5 10 34.5 31 13 15
35 30 13.5 15 43 37 7 10 34 30.5 13.5 15
34.5 30 14 15.5 42 35.5 7.5 10 33.5 30 14 15.5
34 30 14.5 16 41 35 8 10 33 30 14 16
34 30 15 16 40 34.5 8.5 10.5 33 30 14.5 16
33.5 29.5 15 16.5 39 34 9 11 32.5 30 15 16.5
33 29 15 17 38 33 10 12 32 29 15 16.5
33 29 15.5 17 37 32 10.5 13 32 29 15 16.5
32.5 29 15.5 17 36 32 11.5 14 32 29 15.5 17
Counter Current
t
(menit)
5 L/menit 7 L/menit
Thi Tho Tci Tco Thi Tho Tci Tco
1 45.5 35 6 8.5 36.5 30.5 12 13
2 44.5 35 6.5 8.5 36 30 12.5 13.5
3 43.5 34 7 9 35 29.5 13.5 14.5
4 43 34 7 9 34.5 29.5 14 15
5 42 33 8 9.5 34 29 14 15.5
6 41 32.5 8.5 10 33.5 28.5 14.5 16
7 40 32 9 10.5 33 28 15 16.5
8 39 31 10 11 32.5 27.5 15.5 16.5
9 38.5 31 10.5 11.5 32 27 15.5 17
10 37.5 31 11 12 31.5 26.5 16 17.5
8.5 L/menit 10 L/menit 11.5 L/menit
Thi Tho Tci Tco Thi Tho Tci Tco Thi Tho Tci Tco
45 37 6 8.5 37 32 11.5 13 33 30 15.5 16.5
44.5 37 7 9 36.5 32 12 13.5 33 29.5 15.5 16.7
43.5 36 8 9 36 31 13 14 32.5 29.5 16 17
43 35.5 8 9.5 35.5 31 13 14.5 32 29 16 17
42 35 8 10 35 30.5 13.5 15 32 29 16.5 17
41 34.5 8.5 10 35 30.5 14 15 32 29 16.5 17.5
40.5 34 9 10.5 34.5 30 14 15 32 29 16.5 17.5
39.5 33 9.5 11 34 30 14.5 15.5 31.5 28.5 16.5 17.5
39 33 10 11.5 33.5 30 15 16 31.5 28.5 17 17.5
38.5 32 10.5 12 33 30 15 16 31 28.5 17.5 18
Praktikan Asisten
Adimas S.P Bagus A.S Elsa F.I Broto Dhegdo Haris P
LEMBAR PERHITUNGAN
Data Heat Exchanger
1. Flowrate cold fluid = 24.5 L/menit = 4.2x10-4
m3/s = 53.39 ft
3/hr
2. Skala rotameter hot fluid = 1,3,4,5,6
3. Panjang heat exchanger = 23.6 in = 59.994 = 1.966 ft
4. Jumlah tube heat exchanger = 5
5. Diameter dalam (Di) = 0.795 in = 2.0193 cm = 0.06625 ft
6. Diameter luar (Do) = 0.866 in = 2.19964 cm = 0.07216 ft
7. Luas dalam pipa (Ai) = 5𝜋DiL = 1900.405 cm2 = 0.19004 m
2
8. Luas luar pipa (Ao) = 5𝜋DoL = 2070.09 cm2 = 0.207 m
2
Perhitungan Flowrate Hot Fluid
Skala
Flowrate
(L/menit)
1 5,5
2 7
3 8.5
4 10
5 11.5
1. Perhitungan ∆𝑻LMTD(℃)
Co-Current
t
(menit)
5 L/menit 7 L/menit
Thi Tho Tci Tco Thi Tho Tci Tco
1 46 36 7 9 46 38 5.5 8.5
2 45 35 7 9 45 37 6 9
3 44 35 7 9 44 36 7 9.5
4 43 34 7.5 9 43 35 7.5 10
5 42 33 8 10 42 34.5 8 10
6 41 32.5 8.5 10.5 41 34 8.5 11
7 40 32 9.5 11.5 40 33 9.5 11.5
8 39 32 10 12.5 39 32 10 12.5
9 38 31 11.5 14 38 32 11 13
10 38 31 12 14 37.5 31 11.5 13.5
rata-
rata 41.6 34.35 8.35 10.85 41.55 35.75 8.45 10.85
8.5 L/menit 10 L/menit 11.5 L/menit
Thi Tho Tci Tco Thi Tho Tci Tco Thi Tho Tci Tco
36 31 12.5 14.5 45 38 6 9 35 31 12.5 14
35.5 31 13 15 44 38 6.5 10 34.5 31 13 15
35 30 13.5 15 43 37 7 10 34 30.5 13.5 15
34.5 30 14 15.5 42 35.5 7.5 10 33.5 30 14 15.5
34 30 14.5 16 41 35 8 10 33 30 14 16
34 30 15 16 40 34.5 8.5 10.5 33 30 14.5 16
33.5 29.5 15 16.5 39 34 9 11 32.5 30 15 16.5
33 29 15 17 38 33 10 12 32 29 15 16.5
33 29 15.5 17 37 32 10.5 13 32 29 15 16.5
32.5 29 15.5 17 36 32 11.5 14 32 29 15.5 17
34.1 29.25 13.9 15.95 40.5 36.3 9.15 10.95 33.15 29.45 14.2 15.8
Untuk Aliran Co-Current ∆𝑇LMTD = 𝑇ℎ𝑖−𝑇𝑐𝑖 −(𝑇ℎ𝑜−𝑇𝑐𝑜)
𝑙𝑛(𝑇ℎ𝑖−𝑇𝑐𝑖 )
(𝑇ℎ𝑜−𝑇𝑐𝑜 )
Skala Flowrate suhu (
oC) ΔT
l/menit (m3/s) Thi Tho Tci Tco (LMTD)
1 5,5 9,17E-05 41,60 34,35 8,35 10,85 28,093583
2 7 0,000117 41,55 35,75 8,45 10,85 28,805741
3 8,5 0,000142 34,10 29,25 13,9 15,95 16,510393
4 10 0,000167 40,50 36,30 9,15 10,95 28,243862
5 11,5 0,000192 33,15 29,45 14,20 15,80 16,155364
Counter Current
t
(menit)
5 L/menit 7 L/menit
Thi Tho Tci Tco Thi Tho Tci Tco
1 45.5 35 6 8.5 36.5 30.5 12 13
2 44.5 35 6.5 8.5 36 30 12.5 13.5
3 43.5 34 7 9 35 29.5 13.5 14.5
4 43 34 7 9 34.5 29.5 14 15
5 42 33 8 9.5 34 29 14 15.5
6 41 32.5 8.5 10 33.5 28.5 14.5 16
7 40 32 9 10.5 33 28 15 16.5
8 39 31 10 11 32.5 27.5 15.5 16.5
9 38.5 31 10.5 11.5 32 27 15.5 17
10 37.5 31 11 12 31.5 26.5 16 17.5
rata-
rata 41.45 34.1 8.35 9.95 33.85 27.95 14.25 15.5
8.5 L/menit 10 L/menit 11.5 L/menit
Thi Tho Tci Tco Thi Tho Tci Tco Thi Tho Tci Tco
45 37 6 8.5 37 32 11.5 13 33 30 15.5 16.5
44.5 37 7 9 36.5 32 12 13.5 33 29.5 15.5 16.7
43.5 36 8 9 36 31 13 14 32.5 29.5 16 17
43 35.5 8 9.5 35.5 31 13 14.5 32 29 16 17
42 35 8 10 35 30.5 13.5 15 32 29 16.5 17
41 34.5 8.5 10 35 30.5 14 15 32 29 16.5 17.5
40.5 34 9 10.5 34.5 30 14 15 32 29 16.5 17.5
39.5 33 9.5 11 34 30 14.5 15.5 31.5 28.5 16.5 17.5
39 33 10 11.5 33.5 30 15 16 31.5 28.5 17 17.5
38.5 32 10.5 12 33 30 15 16 31 28.5 17.5 18
41.65 36.75 8.75 10.1 35 30.7 13.55 14.75 32.0
5
28.2
5
15.9
2
17.2
2
Untuk Aliran Counter Current ∆𝑇LMTD = 𝑇ℎ𝑖−𝑇𝑐𝑖 −(𝑇ℎ𝑜−𝑇𝑐𝑜)
𝑙𝑛(𝑇ℎ𝑖−𝑇𝑐𝑖 )
(𝑇ℎ𝑜−𝑇𝑐𝑜 )
Skala Flowrate Suhu (
oC) ΔT
l/menit (m3/s) Thi Tho Tci Tco (LMTD)
1 5,5 9,17E-05 41,45 34,10 8,35 9,95 28,390265
2 7 0,000117 33,85 27,95 14,25 15,50 15,755529
3 8,5 0,000142 41,65 36,75 8,75 10,10 29,66535
4 10 0,000167 35,00 30,70 13,55 14,75 18,56441
5 11,5 0,000192 32,05 28,25 15,92 17,22 13,418861
2. Perhitungan Sejumlah Panas yang Diberikan
𝜌 = 995 kg/m3
Cph = 4200 j/kgoC
Co-Current
a) Qh = wh.Cph. ∆𝑇ℎ= 𝜌.Cph. ∆𝑇ℎ. 𝑣h
Skala Flowrate
ΔTh Qh l/menit (m
3/s)
1 5,5 9,17E-05 7,25 2777,29
2 7 0,000117 5,80 2827,79
3 8,5 0,000142 4,85 2871,32
4 10 0,000167 4,20 2925,3
5 11,5 0,000192 3,70 2963,61
b) Qc = wc. Cpc. ∆𝑇𝑐= 𝜌. Cpc. ∆𝑇𝑐. 𝑣c
Skala Flowrate
ΔTc Qc l/menit (m
3/s)
1 5,5 9,17E-05 2,50 957,688
2 7 0,000117 2,40 1170,12
3 8,5 0,000142 2,05 1213,65
4 10 0,000167 1,80 1253,7
5 11,5 0,000192 1,60 1281,56
Counter Current
a) Qh = Qh = wh. Cph. ∆𝑇ℎ= 𝜌. Cph. ∆𝑇ℎ. 𝑣h
Skala Flowrate
ΔTh Qh l/menit (m
3/s)
1 5,5 9,17E-05 7,35 2815,6
2 7 0,000117 5,90 2876,55
3 8,5 0,000142 4,90 2900,92
4 10 0,000167 4,30 2994,95
5 11,5 0,000192 3,80 3043,71
b) Qc = wc. Cpc. ∆𝑇𝑐= 𝜌. Cpc. ∆𝑇𝑐. 𝑣c
Skala Flowrate
ΔTc Qc l/menit (m
3/s)
1 5,5 9,17E-05 1,60 612,92
2 7 0,000117 1,25 609,44
3 8,5 0,000142 1,35 799,23
4 10 0,000167 1,20 835,8
5 11,5 0,000192 1,30 1041,3
3. Perhitungan Harga Ui, Uo, dan Ud
Q = U.A. ∆𝑇LMTD
Ui = 𝑄ℎ
𝐴𝑖 .∆𝑇LMTD
Uo = 𝑄ℎ
𝐴𝑜 .∆𝑇LMTD
Ud = 𝑈𝑖+𝑈𝑜
2
Co-Current
Skala Flowrate harga U
l/menit (m3/s) Ui Uo Ud
1 5.5 9.16667E-05 625.915224 574.63251 600.273866
2 7 0.000116667 669.5776093 614.71753 642.14757
3 8.5 0.000141667 738.1805803 677.6997 707.940139
4 10 0.000166667 794.9915936 729.85605 762.423822
5 11.5 0.000191667 820.7262788 753.48223 787.104255
Counter Current
Skala Flowrate harga U
l/menit (m3/s) Ui Uo Ud
1 5.5 9.16667E-05 626.1125548 574.81367 600.463113
2 7 0.000116667 754.7758217 692.93525 723.855537
3 8.5 0.000141667 834.9030347 766.49745 800.700244
4 10 0.000166667 848.9134403 779.35995 814.136696
5 11.5 0.000191667 924.7077073 848.94422 886.825962
4. Perhitungan Uc ℎ𝐷
𝑘 = C [
𝐷𝐺
𝑘]
0.8[𝐶𝜇
𝑘]
1/3[
𝜇
𝜇𝑤]
0.14
jH = 𝐷𝐺
𝑘 [
𝐶𝜇
𝑘]
-1/3[
𝜇
𝜇𝑤]0.14
h = jH 𝑘
𝐷 [
𝐶𝜇
𝑘]1/3
[𝜇
𝜇𝑤]0.14
(Kern, Process Heat transfer, page 103-104)
[𝜇
𝜇𝑤]
0.14 = 1
Di = 0,06625 ft
Do = 0. 07216 ft
de = 4 ( 𝑃𝑡2−
𝜋 𝑑𝑜2
4)
𝜋 𝑑𝑜
= 4 ( 1.24𝑖𝑛2−
𝜋 𝑥0.866 2
4)
𝜋 0.866 = 0.3486 in (Kern, Eq.7.4)
De = 0,3486 𝑖𝑛
12 = 0.029 ft (Kern, Eq.7.3)
PT = 3.15 cm = 0.1046 ft = 1.24015 in
Pi = 20 cm = 0.656168 ft
C = 0.95 cm = 0.031167 ft
W = m h = 𝜌 v
𝜇 = ( kern, fig 14)
𝜌 = ( Holman, table A-9)
c = (kern, fig 2)
k = (kern, table 4)
Hot Fluid: shell side, water
1. Flowrate
as =𝐼𝐷 .𝐶.𝐵
144 𝑃𝑇 (Kern, Eq.7.1)
= 0.0625 𝑓𝑡 𝑥 0.031167 𝑓𝑡 𝑥 0.656168 𝑓𝑡
0.193346 𝑓𝑡
= 0.01236 ft2
2. Mass vel
Gs = 𝑤
𝑎𝑠 =
𝜌 𝑣
𝑎𝑠 (Kern, Eq.7.2)
3. Res=𝐷𝑒 𝐺𝑠
𝜇 ( Kern, Eq.7.3)
4. jH (Kern, Fig. 2)
5. [𝐶𝜇
𝑘]
1/3
6. ho = jH 𝑘
𝐷𝑒 [
𝐶𝜇
𝑘]1/3∅s ( Kern, Eq.6.15a)
∅s = [𝜇
𝜇𝑤]0.14
= 1
Cold Fluid: tube side, water
1. at = 0.945 (Kern, Table 10)
a’t = 𝑁𝑡 𝑎′𝑡
144 𝑛 (Kern, Eq.7.38)
=5 𝑥 0.495
144 𝑥 1
= 0.0171875 ft2
2. Mass Vel
Gt = 𝑤
𝑎′𝑡 =
𝜌 𝑣
𝑎′𝑡 (Kern, Eq.7.2)
3. Res= 𝐷𝑒 𝐺𝑡
𝜇 ( Kern, Eq.7.3)
4. jH (Kern, Fig. 2)
5. [𝐶𝜇
𝑘]
1/3
6. ho = jH 𝑘
𝐷𝑒 [
𝐶𝜇
𝑘]1/3∅t ( Kern, Eq.6.15b)
∅t = [𝜇
𝜇𝑤]0.14
= 1
7. ℎ𝑖𝑜
∅𝑡 =
ℎ𝑖
∅𝑡 x
𝐼𝐷
𝑂𝐷 (Kern, Eq.6.5)
8. Uc = ℎ𝑖𝑜 .ℎ𝑖
ℎ𝑖𝑜+ℎ𝑖 (Kern, Eq.6.38b)
Co-Current
Hot Fluid: shell side, water
Flowrate Tho Densitas Viskositas K Pr Re
l/menit (m3/s) (
oC) kg/m3 kg/m.s W/m.oC
5.5 9.17E-05 33.15 994.5822 0.000751 0.6242 5.02131 7657.3
7 0.000117 34.25 994.2063 0.000658 0.6256 4.90459 11122
8.5 0.000142 29.85 993.8114 0.000806 0.6192 5.43173 11026
10 0.000167 34.9 993.9842 0.000725 0.6264 4.83561 14415
11.5 0.000192 29.95 993.7771 0.000804 0.6193 5.41858 14948
Cp JH GS Ho Hi hio Uc Rd
4172.6624 30 9893.7 1587.92 18630 17103 1453 0.001045
4663.4424 41 12587 2157.99 22659 20801 1955.2 0.000989
4174.8108 40 15278 2155.95 23489 21563 1960 0.000977
4177.8371 50 17978 2622.73 25982 23852 2362.9 0.000894
4174.6626 55 20670 2962.82 27743 25468 2654.1 0.000801
Counter Current
Hot Fluid: shell side, water
Flowrate Tho Densitas Viskositas K Pr Re
l/menit (m3/s) (
oC) kg/m3 kg/m.s W/m.oC
5.5 9.17E-05 32.85 994.6847 0.000756 0.6238 5.05315 7612.7
7 0.000117 28.6 994.2393 0.000827 0.6171 5.59614 8848.7
8.5 0.000142 34.7 994.0525 0.000728 0.6261 4.85683 12204
10 0.000167 30.7 993.5204 0.000791 0.6205 5.31993 13206
11.5 0.000192 29.05 994.0852 0.000819 0.6179 5.53695 14672
Cp JH GS Ho Hi hio Uc Rd
4171.7025 30 9894.7 1590.31 18618 17092 1454.9 0.0009781
4176.1758 32 12588 1736.29 21056 19329 1593.2 0.0009388
4177.2838 48 15282 2520.48 23750 21803 2259.3 0.0008055
4173.359 49 17969 2628.63 25728 23619 2365.4 0.000733
4175.7864 52 20676 2814.81 27692 25422 2534.2 0.0006212
DIPERIKSA KETERANGAN
TANDA
TANGAN NO TANGGAL
1 14 Desember 2012 Yang perlu dibenarkan :
- Cover, hal IV,5,6,11,13,14,15,16,22
- Lapsem lembar kedua
- Lembar perhitungan lembar pertama, kedua,
ketiga, kelima, dan keenam.