laporan_pkl[1]

34
 Lembar Pengesahan Judul : Analisis Pengembangan Usaha Apotek Berlian Permata Farma Penyusun : Ina Nofitri  Nim : D1A070284 Set ela h membac a lapora n ini den gan sek sama, men urut per timban gan kami telah memenuhi persyaratan ilmiah sebagai suatu laporan. Bandung, 2 Agustus 2010 Pembimbing I Pembimbing II Dadan Suryasaputra, S.Si.,Apt Nurbekti Yuliatin, S.Si.,Apt

Upload: arief-rivaldi

Post on 09-Jul-2015

524 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN_PKL[1]

5/10/2018 LAPORAN_PKL[1] - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporanpkl1 1/34

Lembar Pengesahan

Judul : Analisis Pengembangan Usaha Apotek Berlian Permata Farma

Penyusun : Ina Nofitri

  Nim : D1A070284

Setelah membaca laporan ini dengan seksama, menurut pertimbangan

kami telah memenuhi persyaratan ilmiah sebagai suatu laporan.

Bandung, 2 Agustus 2010

Pembimbing I Pembimbing II

Dadan Suryasaputra, S.Si.,Apt Nurbekti Yuliatin, S.Si.,Apt

Page 2: LAPORAN_PKL[1]

5/10/2018 LAPORAN_PKL[1] - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporanpkl1 2/34

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Maksud dan Tujuan

1.3 Manfaat

1.4 Metode Pelaksanaan

I.5 Waktu dan Temapat Praktek Kerja Lapangan

BAB II TINJAUAN UMUM

2.1 Pengertian Apotek 

2.2 Fungsi Apotek 

2.3 Persyaratan Apotek 

2.4 Persyaratan Apoteker Pengelola Apotek 

2.5 Peran Apoteker Pengelola Apotek 

2.6 Tata Cara Perizinan Apotek 

2.7 Pencabutan Surat Izin Apotek 

2.8 Pelayanan Apotek 

2.9 Sediaan Farmasi

BAB III TINJAUAN KHUSUS

3.1 Sejarah

3.2 Lokasi

3.3 Visi dan Misi

3.4 Struktur Organisasi

3.5 Pengadaan Perbekalan

3.6 Administrasi

3.7 Pelayanan Resep

3.8 Pengelolaan Narkotik dan Psikotropik 

Page 3: LAPORAN_PKL[1]

5/10/2018 LAPORAN_PKL[1] - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporanpkl1 3/34

BAB IV TUGAS KHUSUS

4.1 Analisis Pengembangan Usaha Apotek 4.2 Analisis SWOT

4.3 Diagram Pareto

4.4 Apotek Jaringan

4.5 Standar SOP

4.6 Faktor Mempengaruhi Perkembangan Apotek Secara Eksternal

dan Internal

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 4: LAPORAN_PKL[1]

5/10/2018 LAPORAN_PKL[1] - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporanpkl1 4/34

KATA PENGANTAR 

Page 5: LAPORAN_PKL[1]

5/10/2018 LAPORAN_PKL[1] - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporanpkl1 5/34

DAFTAR LAMPIRAN

Page 6: LAPORAN_PKL[1]

5/10/2018 LAPORAN_PKL[1] - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporanpkl1 6/34

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Maksud dan Tujuan

1.3 Manfaat

1.4 Metode Pelaksanaan

I.5 Waktu dan Tempat Praktek Kerja Lapangan

Page 7: LAPORAN_PKL[1]

5/10/2018 LAPORAN_PKL[1] - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporanpkl1 7/34

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA UMUM

2.1 Pengertian Apotek 

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No.1332/Menkes/SK/X/2003,

maka definisi apotek adalah tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian, penyalur 

sediaan, dan perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Dalam peraturan

ini seorang apoteker bertanggungjawab atas pengelolaan apotek, sehingga

  pelayanan obat kepada masyarakat akan lebih terjamin keamanannya, baik 

kualitas maupun kuantitasnya. Apotek merupakan suatu institusi yang di dalam

  pelaksanaanya mempunyai dua fungsi yaitu sebagai unit pelayanan kesehatan

( patient oriented ) dan unit bisnis ( profit oriented ).

2.2 Tugas dan Fungsi Apotek 

Berdasarkan peraturan pemerintah No.25 Tahun 1980 pasal 2, apotek 

mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :

- Tempat pengabdian profesi apoteker yang telah mengucapkan

sumpah/janji jabatan.

- Sebagai sarana pelayanan farmasi yang melaksanakan peracikan,

 pengubahan bentuk dan pencampuran obat atau bahan obat.

- Sarana penyaluran perbekalan farmasi yang harus menyebarkan obat yang

diperlukan oleh masyarakat secara luas dan merata.

- Sebagai sarana informasi kepada masyarakat dan tenaga kesehatan

lainnya.

Dalam fungsinya sebagai unit pelayanan kesehatan, fungsi apotik adalah

Page 8: LAPORAN_PKL[1]

5/10/2018 LAPORAN_PKL[1] - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporanpkl1 8/34

menyediakan obat‐obatan yang dibutuhkan masyarakat untuk mencapai derajat

kesehatan yang optimal. Sedangkan fungsi apotek sebagai institusi bisnis, apotek 

 bertujuan untuk memperoleh keuntungan, dan hal ini dapat dimaklumi mengingat

investasi yang ditanam pada apotek dan operasionalnya juga tidak sedikit.

2.3 Persyaratan Apotek 

2.4 Persyaratan Apoteker Pengelola Apotek 

2.5 Peran Apoteker Pengelola Apotek 

Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai apoteker dan

telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker.

Terlebih dahulu apoteker pengelola apotek melakukan tugas pengabdian

  profesi dengan mengelola sebuah apotek yang mempergunakan sarana dari

  pemilik sarana apotek (PSA). Apoteker pengelola apotek (APA) ini

mengusahakan diperolehnya izin-izin lain yang berkaitan dengan apotek, APA

menyumbangkan tenaga, kepandaian, keterampilan, dan kecakapan di bidang

farmasi ssesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan sumpah

  jabatannya (sesuai dengan pasal 2 surat perjanjian kerja sama antara apoteker 

 pengelola apotek (APA) dan pemilik sarana apotek (PSA). APA berkewajiban

serta bertanggung jawab sepenuhnya untuk mengelola apotek meliputi bidang

  pelayanan kefarmasian, bidang material, bidang administrasi dan keuangan,

  bidang ketenagaan, bidang lainnya yang berkaitan dengan tugas dan fungsi

apotek. (pasal 4 ayat 1). APA sebagai pengelola apotek berhak dan berkuasa

Page 9: LAPORAN_PKL[1]

5/10/2018 LAPORAN_PKL[1] - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporanpkl1 9/34

mewakili kerja sama ini (apotek) di dalam dan di luar pengadilan tentang segala

hal dan kejadian, dan berhak mengikat apotek dengan pihak lain dengan apotek 

serta menjalankan segala tindakan akan tetapi dengan ketentuan harus

mendapatkan persetujuan dari PSA dalam menjalankan tindakan meminjam dan

atau meminjamkan uang, mengikat apotek sebagai penjamin. (pasal 4 ayat 2).

2.6 Tata Cara Perizinan Apotek 

2.7 Pencabutan Surat Izin Apotek 

2.8 Pelayanan Apotek 

2.9 Sediaan Farmasi

4.3 Diagram Pareto

Diagram Pareto adalah   serangkaian seri diagram batang yang 

menggambarkan frekuensi atau pengaruh dari proses/keadaan/masalah. Diagram

diatur mulai dari yang paling tinggi sampai paling rendah dari kiri ke kanan.

Diagram batang bagian kiri relatif lebih penting daripada sebelah kanannya. Nama

diagram Pareto diambil dari prinsip Pareto, yang mengatakan bahwa 80%

gangguan berasal dari 20% masalah yang ada. Diagram Pareto sudah lama

digunakan dalam quality management tools, sebagai alat untuk menginvestigasi

data-data masalah yang ada kemudian dipecahkan ke dalam kategori tertentu,

sehingga dapat diketahui frekuensinya untuk setiap kejadian/proses. Dengan

Page 10: LAPORAN_PKL[1]

5/10/2018 LAPORAN_PKL[1] - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporanpkl1 10/34

 pareto, anda dapat mengantarkan sejumlah data ke dalam bentuk yang lebih baik 

dan terbaca lebih mudah, sehingga dapat diambil kesimpulan dan prioritas

 penyelesaian tugas.

4.4 Apotek Jaringan

Konsep Apotek Jaringan

Apotek jaringan memiliki 2 konsep inti yaitu :

a. Pelayanan pasien Terstandar 

Pelayanan pasien yang terstandar adalah suatu bentuk tanggung jawab

  profesional farmasis terhadap profesi. Dimana aspek pharmaceutical care dan

quality assurance dari pelayanan dibuat suatu standar minimal (secara fungsional

mengakomodasi SK Menkes 1027 tentang standar pelayanan farmasi di apotek).

Untuk mencapai pharmacetical care maka dirancang suatu sistem

  pelayanan yang cepat, tepat, terdokumentasi dan terstandar. Secara teknis

 perwujudan pharmaceutical care di apotek dilakukan dengan membuat suatu SOP

(Standard Operating Procedure). SOP yang harus ada adalah pelayanan obat

  bebas/bebas terbatas, pelayanan obat resep, pelayanan konsultasi baik dokter 

ataupun pasien.

 b. Inventory yang efektif 

Sedangkan untuk mencapai inventory yang efektif maka dirancang suatu

model jaringan apotek (online). Dalam manajemen inventory yang diatur adalah :

i. Pembelian obat secara bersama (dalam jumlah besar)

ii. Pengendalian barang slow moving dan fast moving

iii. Pengendalian barang yang mendekati ED

Page 11: LAPORAN_PKL[1]

5/10/2018 LAPORAN_PKL[1] - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporanpkl1 11/34

iv. Pengendalian cash flow (pembayaran barang)

Secara teknis pengaturan pembelian bisa terpusat atau merata. Terpusat

artinya hanya ada satu apotek yang melakukan transaksi pembelian obat.

Sedangkan merata adalah anggota apotek jaringan melakukan transaksi

 penmbelian barang-barang yang fast moving dan midle moving di apotek tersebut

 plus tambahan obat jenis yang sama dari apotek anggota jaringan lainnya. Model

  pembelian seperti ini akan meningkatkan posisi tawar apotek terhadap PBF

sehingga apotek dapat meminta diskon yang cukup besar.

Dan untuk pengendalian barang fast dan slow moving bertujuan agar 

ketersediaan obat selalu ada. Kategori fast dan slow moving untuk satu apotek 

dengan apotek yang lain bisa berbeda tergantung kondisi lingkungan dan

epidemiologi penyakit di daerah yang bersangkutan. Barang-barang fast moving

akan tersedia di semua apotek anggota jaringan dengan jumlah proporsional.

Untuk mendukung kinerja ini maka dibutuhkan media internet agar stok barang

selalu dapat up to date.

Pengendalian barang yang mendekati ED. Barang-barang yang mendekati

ED dari semua apotek anggota jaringan dapat dihitung item dan jumlahnya dan

kemudian ditawarkan ke apotek lain secara langsung atau melalui web.

Pengendalian cash flow dalam pembayaran pembelian didasarkan pada

keterbukaan, gotong royong dan kejujuran. Sehingga dengan prinsip ini maka

apotek anggota jaringan yang memiliki keterbatasan fresh money dapat dibantu

dengan cara penjadwalan pembayaran yang longgar.

Tahapan Pembentukan Apotek Jaringan

Page 12: LAPORAN_PKL[1]

5/10/2018 LAPORAN_PKL[1] - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporanpkl1 12/34

1. Pembentukan Apotek Alumni

2. Survey alumni yang berperan sebagai PSA dan Apoteker 

3. Pembicaraan pembentukan Apotek jaringan

4. Pelatihan sistem manajemen terstandar 

Hitungan Investasi

 No. Uraian kebutuhan Perkiraan biaya (Rp.) :

1. Biaya sewa tempat (gedung) selama 5 tahun

2. Biaya renovasi tempat

3. Beli etalase dan peralatan pelengkap

4. Beli stock obat

5. Biaya pembuatan program & link jaringan (web)

6. Gaji asisten apoteker 

7. Gaji apoteker 

Rencana Pengembangan Apotek Jaringan (Hibridisasi apotek dan “klinik”)

1. Implementasi manajemen dasar 

2. Pengembangan manajemen

3. Pelatihan terapis

4. Pojok herbal kerja sama dengan IKOT dan IOT

5. Kerja sama strategis dengan industri (pemasaran sarana iklan di anggota apotek 

 jaringan)

Standar SOP

 Standar Operating Procedure (SOP)

a. SOP Pelayanan OTC

Page 13: LAPORAN_PKL[1]

5/10/2018 LAPORAN_PKL[1] - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporanpkl1 13/34

- Pasien datang.

- Menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan kepada pasien

obat apa yang dibutuhkan.

- Tanyakan lebih dahulu keluhan atau penyakit yang diderita pasien,

kemudian bantu pasien untuk mendapatkan obat yang tepat.

- Menghitung harga dan minta persetujuan terhadap nominal harga.

- Bila sudah terjadi persetujuan, ambilkan obat yang diminta pasien

sesuai dengan permintaan meliputi : nama obat dan jumlah obat.

- Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang

obat meliputi dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu

 penggunaan obat, cara penggunaan dan efek samping obat yang

mungkin timbul setelah penggunaan obat, dan jika diperlukan

 pengatasan pertama terhadap efek samping yang ditimbulkan.

b. SOP Pelayanan OWA

- Pasien datang.

- Menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan kepada pasien

obat apa yang dibutuhkan.

- Tanyakan pada pasien apa keluhan yang dialamlinya dan gejala

 penyakitnya.

- Tanyakan pada pasien apakah sebelumnya pernah menggunakan

obat tertentu dan bagaimana hasilnya (kondisi membaik atau

 bertambah parah).

- Bila pasien telah menggunakan obat sebelumnya dan hasilnya tidak 

Page 14: LAPORAN_PKL[1]

5/10/2018 LAPORAN_PKL[1] - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporanpkl1 14/34

memuaskan maka pilihkan obat lain yang sesuai dengan kondisi

 pasien, begitu juga untuk pasien yang sama sekali belum pernah

minum obat.

- Menghitung harga dan minta persetujuan terhada nominal harga.

- Setelah pasien setuju dengan harga obat, ambilkan obat diatas.

- Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang

obat meliputi : dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu

 penggunaan obat, cara penggunaan dan efek samping obat yang

mungkin timbul setelah penggunaan obat dan dan jika diperlukan

 pengatasan pertama terhadap efek samping yang ditimbulkan.

- Catat nama pasien, alamat, dan no telp pasien.

- Buat catatan khusus tentang pasien yang nantinya sebagai  patien

data record .

c. SOP Pelayanan Resep

- Menerima resep pasien.

- Lakukan skrining resep meliputi adsministrasi, pharmaceutical dan

klinik.

- Menghitung harga dan minta persetujuan terhadap nominal harga.

- Pasien diberi no antrian.

- Tulis no struk (print out) pada resep dan satukan resep dengan print

out.

- Cocokkan nama, jumlah dan kekuatan obat dalam resep denga

 print out.

Page 15: LAPORAN_PKL[1]

5/10/2018 LAPORAN_PKL[1] - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporanpkl1 15/34

- Siapkan obat sesuai dengan resep.

- Jika obat racikan maka patuhi SOP meracik.

- Buat etiket dan cocokkan dengan resep.

- Teliti kembali resep sebelum diserahkan pada pasien termasuk 

salinan resep dan kwitansi (jika diminta oleh pasien).

- Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang

obat meliputi dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu

 penggunaan obat, cara penggunaan dan efek samping obat yang

mungkin timbul setelah penggunaan obat dan jika diperlukan

 pengatasan pertama terhadap efek samping yang ditimbulkan.

- Catat nama pasien, alamat dan no telp pasien.

- Buat catatan khusus tentang pasien.

d. SOP Meracik Obat

- Siapkan alat yang akan digunakan dan bersihkan meja untuk 

meracik.

- Buatlah instruksi meracik meliputi : no resep, nama pasian, jumlah

dan cara mencampur.

- Siapkan etiket dan wadah obat sertakan bersam obat dan

instruksinya untuk diracik.

- Cucilah tangan bila perlu gunakan sarung tangan, masker.

- Siapkan bat sesuai resep dan ccocokkan dengan yang tertera pada

struknya.

- Jika ada bahan yang harus ditimbang makapersiapkan lebih dahulu.

Page 16: LAPORAN_PKL[1]

5/10/2018 LAPORAN_PKL[1] - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporanpkl1 16/34

- Bacalah instruksi meracik dengan seksama dan lakukanlah hati-

hati.

- Pastikan hasil racikan sesuai dengan instruksinya.

- Masukkan dalam wadah yang telah disediakan dan beri etiket,

kemudian serahkan pada petugas lain untuk diperiksa dan

diserahkan.

- Bersihkan peralatan dan meja meracik setelah selesai.

- Cucilah tangan sampai bersih.

e. SOP Menimbang

- Bersihkan timbangan.

- Setarakan timbangan terlebih dahulu sebelum mulai menimbang.

- Ambil bahan‐ bahan sesuai dengan permintaan resep.

- Ambil anak timbangan sesuai berat yang diminta dan letakkan pada ring

timbangan sebelah kiri (timbangan dalam keadaan off).

- Bahan baku yang dikehendaki diletakkan secukupnya pada piring

timbangan sebelah kanan.

- Buka dan on kan timbangan kemudian dilihat apakah timbangan sudah

seimbang atau belum.

- Bahan ditambah atau dikurangi sampai diperoleh timbangan yang

seimbang yang ditunjukkan ole letak jarum pada posisi nol.

- Ambil bahan yang sudah ditimbang kemudian diberi nama sesuai nama

yang tertera pada botol persediaan bahan.

- Cek ulang anak timbangan apakah berat yang diminta sesuai dengan resep

Page 17: LAPORAN_PKL[1]

5/10/2018 LAPORAN_PKL[1] - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporanpkl1 17/34

kemudian dikembalikan ketempatnya.

- Cek ulang apakah bahan yang diambil sudah sesuai dengan resep

kemudian dikembalikan ketempatnya.

f. SOP Konseling OTC

- Menanyakan keluhan pasien dan mengapa menggunakan obat

tersebut dan sudah berapa lama pasien mengalami keluhan

tersebut.

- Menanyakan bagaiman kondisi pasien setelah menggunakan obat

tersebut.

- Apabila obat yang diminta sesuai dengan kondisi pasien dan

memberikan efek seperti yang diharapkan maka obat boleh

diberikan.

- Apabila obat yang diminta tidak sesuai dengan kondisi pasien

maka pasien dipilihkan obat yang tepat untuk kondisinya.

- Menanyakan tentang bagaiman pasien menggunakan obat tersebut,

 bila ada yang kurang atau salah maka farmasi wajib membenarkan

dan melengkapinya,

g. SOP Konseling OWA

- Menanyakan keluhan pasien sehingga pasien menggunakan obat

tersebut dan sudah berapa lama pasien mengalami gejala tersebut.

- Cocokkan kondisi pasien dengan obat yang diminta, bila obat

kurang sesuai untuk pasein maka rekomendasikan obat yang tepat

untuk pasien.

Page 18: LAPORAN_PKL[1]

5/10/2018 LAPORAN_PKL[1] - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporanpkl1 18/34

- Menanyakan tentang bagaimana pasien menggunakan obat tersebut

meliputi dosis, frekuensi, durasi,dan cara penggunaan; bila ada

yang kurang atau salah mak farmasis wajib membenarkan dan

melengkapinya.

- Menanyakan bagaimana kondisi pasien setelah menggunakan obat

tersebut.

- Apabila obat yang diminta sesuai dengan kondisi pasien dan

memberikan efek seperti yang diharapkan maka obat boleh

diberikan.

- Apabila kondisi pasien tidak membaik atau semakin memburuk 

makan sebaiknya dirujuk ke dokter,

- Informasikan kepada pasien bahwa pasien diperbolehkan konsultasi

dengan apoteker untuk berdiskusi tentang terapi yang dijalani pasien.

h. SOP Konseling resep

- Obat diserahkan pada pasien sekaligus dicocokkan dengan data pasien.

- Mencocokkan obat dengan kondisi pasien dengan cara menanyakan pada

 pasien tentang keluhan yang dialaminya.

- Memberitahukan pada pasien tentang obat yang diberikan dan tujuan

 penggunaan obat tersebut.

- Memberikan informasi pada pasien tentang aturan penggunaan obat (dosis,

frekuensi, durasi, cara penggunaan).

- Menanyakan kembali tentang semua informasi yang telah disampaikan

untuk memastikan bahwa pasien telah paham dan mengerti tentang aturan

Page 19: LAPORAN_PKL[1]

5/10/2018 LAPORAN_PKL[1] - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporanpkl1 19/34

 penggunaan obat.

- Memberitahukan pada pasien tentang ESO obat yang mungkin terjadi dan

cara penanganan yang mungkin bisa dilakukan oleh pasien terhadap efek 

samping yang terjadi.

- Menyarankan pasien untuk pergi ke dokter bila dirasa ESO cukup berat

dan mengganggu.

- Informasikan pada pasien tentang hal apa saja yang perlu dihindari atau

yang perlu dilakukan untuk menunjang keberhasilan riset.

- Catat nama pasien dan no telp pasein.

- Buat catatan khusus tentang pasien sebagai.

i. SOP Penerimaan dan Penyimpanan Barang

- Saat barang datang dari PBF.

- Cek kesesuaian antara SP dengan faktur dan barangnya (kecocokan

tentang nama barang, bentuk, jumlah sediaan, no batch dan tanggal ED).

- Cek kondisi barang (rusak, pecah, tersegel atau tidak).

- Faktur ditandatangani oleh apoteker atau asisten apoteker dilengkapi

dengan no SIK/SIA/NIP serta dibubuhi stempel apotek.

- Faktur diambil 1 lembar untuk arsip apotek.

- Serahkan faktur kepada bagian administrasi untuk diedit di komputer.

- Cocokkan harga yang sudah ada di komputer dengan harga yang tertera

 pada faktur baru, apakah ada kenaikan atau tidak.

- Tandatangani.

- Hargai barang‐  barang/obat bebas dan letakkan sesuai dengan

Page 20: LAPORAN_PKL[1]

5/10/2018 LAPORAN_PKL[1] - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporanpkl1 20/34

spesifikasinya. Untuk obat keras langsung disimpan dalam almari sesuai

dengan efek farmakologinya atau berasarkan abjad.

- Arsip faktur sesuai dengan nama PBF masing‐masing.

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA KHUSUS

3.1 Sejarah Apotek 

Apotek berlian permata farma didirikan pada tanggal 7 Maret 2010.

3.2 Lokasi

Lokasi Apotek berlian permata farma di jalan Margacinta 64 depan

Indomaret Rt/Rw 001/004 Kelurahan Cijawura Kecamatan Buah Batu.

Di dekat apotek berlian permata dalam radius 1 km dari kiri, kanan, depan,

 belakang terdapat :

- Kiri : terdapat 2 apotek yaitu apotek Latte (dokter umum, akupuntur), dan

apotek Sulistya Farma.

Page 21: LAPORAN_PKL[1]

5/10/2018 LAPORAN_PKL[1] - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporanpkl1 21/34

- Kanan : terdapat 3 apotek yaitu apotek Syifa medika (dokter umum, dokter 

gigi), apotek Bahagia permai, apotek Salim (dokter anak, dokter spesialis

 penyakit dalam, dokter gigi, dokter umum dan dokter kandungan).

- Depan : praktek bidan.

- Belakang : praktek bidan, praktek dokter umum dan dokter gigi.

3.3 Visi dan Misi

Visi :

Misi :

3.4 Struktur Organisasi

Struktur organisasi di apotek ini terdiri dari PSA-nya adalah bu Rinrin

 berlian ichwan, APA-nya adalah Nurbekti yuliatin, S.Si.,Apt.

3.5 Pengadaan Sediaan Farmasi

Pengadaan barang untuk apotek berlian permata farma dilakukan setiap

hari, jika ada barang habis dilakukan pemesanan barang pada distributor obat

(PBF), subdistributor, dan apotek lainnya (jika memesan barang itu sedikit dan

 bersifat cito/segera). Apotek berlian permata farma memesan obat-obatan dan alat

kesehatan ke PBF antara lain Dristributor : ada 6 distributor (PT Indofarma,

Kimia Farma, Anugrah Permindo Lestari (APL), PT Tempo, PT Mega Citra

Sejahtera (MCS), Parit Padang). Sub distributor (PT Singgasana, PT Qua

Bukitmas Jasa Abadi, dan lain-lain), dengan apotek lainnya (apotek Era Farma,

apotek Planet Baru, apotek Harapan abadi yang kini berubah menjadi sub

distributor dan mengganti namanya menjadi Harapan Lestari, apotek Assyifa).

Page 22: LAPORAN_PKL[1]

5/10/2018 LAPORAN_PKL[1] - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporanpkl1 22/34

Perbekalan farmasi yang diperlukan :

- Obat Keras (Obat dengan resep dan OWA)

- Obat Bebas (OTC) dan bebas terbatas

- Alat kesehatan : master, perban, termometer, sarung tangan, perban, alkes

steril, perbekalan rumah sakit.

- Perlengakapan bayi

3.6 Administrasi

Administrasi yang terdapat di apotek berlian permata adalah sebagai

 berikut :

- Buku penjualan (obat bebas, bebas terbatas dan obat keras) : Obat-obatan

yang keluar/terjual dicatat di pembukuan penjualan.

- Buku pembelian (obat bebas, bebas terbatas dan obat keras) : Obat-obatan

yang masuk dicatat di pembukuan pembelian.

- Buku pembukuan keuangan

- Buku pencatatan narkotik seperti buku pembelian narkotik dan

 buku penjualan narkotik 

- Buku pesanan obat narkotik

- Buku pencatatan psikotropik seperti buku pembelian psikotropik dan buku

 penjualan psikotropik 

- Buku Defekta (daftar obat-obat yang habis) : Obat-obatan dan alat

kesehatan yang habis dicatat di buku defekta dengan melakukan

 pemesanan ke PBF.

- Blanko pesanan obat, blanko kartu stock obat, blanko

Page 23: LAPORAN_PKL[1]

5/10/2018 LAPORAN_PKL[1] - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporanpkl1 23/34

salinan resep, blanko faktur dan blanko nota penjualan.

- Buku ED

- Buku Farmakope

- Buku ISO atau MIMS

- Buku penerimaan

- Buku laporan obat narkotik dan Psikotropik

- Buku pencatatan penyerahan resep

- Kwitansi dan alat‐alat tulis dan kertas

Khusus untuk narkotik dan psikotropik pencatatan di buku penerimaan dan

 penjualan narkotik dan psikotropik (narkotik dan psikotropik secara terpisah) dan

dicatat dalam kartu stok. Sedangkan untuk obat bebas, bebas terbatas dan obat

keras disimpan datanya dalam komputer.

3.7 Pelayanan Resep

Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dokter hewan

kepada apoteker untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi pasien sesuai

 peraturan perundangan yang berlaku. Pelayanan resep di apotek berlian permata

farma yaitu menentukan harga dan memberitahukan kepada pasien, jika disetujui

lalu menyiapkan obat sesuai resep obat yang diberikan pada pasien dan diberikan

informasinya mengenai obatnya, khasiatnya dan cara pemakaiannya.

3.8 Pengelolaan Narkotik dan Psikotropik 

Jenis psikotropik yang ada di apotek ini adalah valisanbe 2, analsik,

 braxidin, sammag, neripos, trihexiphenidil. Sedangkan untuk narkotik tidak ada.

Jenis obat narkotik dan psikotropik tidak boleh diberikan sembarangan kecuali

Page 24: LAPORAN_PKL[1]

5/10/2018 LAPORAN_PKL[1] - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporanpkl1 24/34

dengan resep dokter. Untuk narkotik dan psikotropik dilayani melalui resep

dengan cara mengetahui tanggal, jenis obat, dan pemakaiannya yang dibuat

laporan rangkap 4 :

1. Dinkes Kota Bandung

2. Tembusan dinas Kesehatan Provinsi Jabar 

3. Balai Pom

4. Arsip tertinggal

Dibuat laporan sebelum tanggal 10 seperti :

- Jenis obat narkotik dan psikotropik yang tersedia di apotek 

- Asal sumbernya

- Penggunaannya

- Stok akhir masing-masing obat narkotik dan psikotropik.

- Penyimpanannya di lemari khusus dan dikunci.

Page 25: LAPORAN_PKL[1]

5/10/2018 LAPORAN_PKL[1] - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporanpkl1 25/34

BAB IV

TUGAS KHUSUS

4.1 Analisis Pengembangan Usaha Apotek 

Dengan investasi awal 100 jt untuk pendirian apotek berlian permata

farma dan perijinannya dan baru berdiri selama 6 bulan. Analisis omset yang

didapat /bulannya yaitu :

Bulan maret Rp 9.430.000,00 (23 hari) dan rata-ratanya Rp 410.000,00/hari.

Bulan april Rp 13.165.000,00 (26 hari) dan rata-ratanya Rp 506.346,00/hari.

Bulan mei Rp 13.198.100,00 (25 hari) dan rata-ratanya Rp 527.924,00/hari.

Bulan juni Rp 14.388.000,00 (24 hari) dan rata-ratanya Rp 599.500,00/hari.

Bulan juli Rp 15.600.000,00 (30 hari) dan rata-ratanya Rp 600.000,00/hari

Bulan agustus (belum)

4.2 Analisis SWOT

SWOT yang dianalisis di apotek berlian permata farma :

S ( strange, kekuatan)

- Apotek sebagai tempat pelayanan profesi bagi apoteker. Apoteker sebagai

 penanggung jawab.

- Apotek dengan konsep layanan   patient oriented yang berbasis layanan

kefarmasian pharmaceutical care.

- Apotek ini sebagai tempat distribusi perbekalan farmasi dan kesehatan

Page 26: LAPORAN_PKL[1]

5/10/2018 LAPORAN_PKL[1] - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporanpkl1 26/34

lainnya.

- Lokasinya strategis (di persimpangan jalan) yang dilalui arus

kendaraan dan mudah dijangkau dari segala arah.

- Harga yang ditawarkan terjangkau.

- Apoteker yang selalu stand‐by di apotek, siap memberikan

layanan dan konsultasi seputar obat.

W (weakness, kelemahan)

- Jumlah obatnya terbatas/kurang lengkap. Kadang-kadang menolak resep

dikarenakan sediaan obat yang terbatas.

- SDM-nya kurang dan belum memiliki standar SOP.

- Masih tergantung pada pemilik sarana apotek.

- Merupakan apotek baru, belum dikenal oleh masyarakat,

dan belum  mempunyai langganan yang loyal.Pengelolaan

tidak efisien.

- Manajemen keuangan.

- Merupakan apotek swasta yang berdiri sendiri dan bukan

suatu apotek  jaringan atau waralaba.

Untuk menutupi kelemahan tersebut maka:

1. Nama apotek harus dibuat besar begitu juga dengan tulisan

pada papan nama tersebut dan neon box, tanda/marka apotik di

tepi jalan.

O (opportunity, peluang)

a. Dari segi potensi daerah :

Page 27: LAPORAN_PKL[1]

5/10/2018 LAPORAN_PKL[1] - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporanpkl1 27/34

-   Jumlah Penduduk, terutama sekitar lokasi apotek, cukup

padat, sehingga menjadi sumber pelanggan  apotek yang

potensial.

- Penduduk dengan latar belakang sosial yang beragam,

sangat memungkinkan untuk menjadi pelanggan.

Masyarakat golongan ini mempunyai daya beli lebih tinggi,

karena itu apotek harus dikonsep sedemikian rupa

sehingga dapat memenuhi keinginan pelanggan seperti

mereka. Sebagai contoh apotek dilata agar bersih,

nyaman, elegan, tanpa menimbulkan konsep mahal,

sehingga tetap dapat  menarik pelanggan dari kelas sosial

menengah ke bawah.

- Penduduk dengan tingkat pendidikan yang cukup tinggi.

Golongan masyarakat ini lebih kritis, lebih bisa menerima

pikiran logis, dan mungkin lebih peduli dengan pola hidup

sehat. Untuk menarik pelanggan dari golongan ini, salah

satu kegiatan apotek bisa mengarah pada mereka

(khususnya), contohya melalui progam konsultasi obat

melalui telepon, penerbitan buletin kesehatan secara

berkala, dll.

- Penduduk golongan geriatri cukup banyak. Kaum geriatri

banyak mengalami masalah kesehatan, terutama penyakit‐

penyakit degeneratif. Apotek dapat menerbitkan brosur,

Page 28: LAPORAN_PKL[1]

5/10/2018 LAPORAN_PKL[1] - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporanpkl1 28/34

melakukan komunikasi  telepon/telefarma untuk menarik

simpati mereka.

 b.   Jumlah dokter yang membuka praktek di sekitar lokasi

apotek cukup sehingga diharapkan pasien yang datang ke

apotek juga banyak. Kerja sama dengan dokter, bidan.

c. Pergeseran ke non resep, seperti DOWA.

d. Pelayanan QIE, teknologi informasi.

e. Diadakan sarana praktek dokter dan adanya pemeriksaan lab/kesehatan.

T (treath, ancaman)

f. Adanya dokter dispensing.

g. Banyak apotek pesaing.

h. Adanya apotek jaringan seperti K24 dan kimia farma.

i. Adanya supermarket di depan apotek (indomaret).

Dalam analisis SWOT, kita akan melihat ancaman dan kelemahan pertama

dan kemudian melihat kekuatan dan peluang.

Threats Ancaman

• Perubahan sebagai akibat dari kontrak baru

• Supermarket kompetisi

• Perubahan peraturan perizinan

• Tenaga kerja

Kita tidak bisa membuat ancaman hilang, tapi kita bisa menyadari bahwa

mereka ada dan mempersiapkan diri untuk dampak yang mungkin mereka bisa

memiliki bisnis.

Page 29: LAPORAN_PKL[1]

5/10/2018 LAPORAN_PKL[1] - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporanpkl1 29/34

Ada banyak tantangan dalam beberapa tahun terakhir:

Sebagai contoh - Harga Eceran Pemeliharaan (RPM) - ini adalah masalah besar 

dan cukup benar, semua orang siap untuk yang terburuk dan kemungkinan yang

lain lagi aliran pendapatan akan hilang. Diaktifkan pemilik tidak hanya menatap

aliran pendapatan alternatif, sehingga keuntungan yang hilang dapat diperoleh

kembali dari area bisnis yang berbeda tetapi juga bagaimana mereka bisa

melawan 'api dengan api' dan mempertahankan 'beresiko' bisnis pula. Pada

kenyataannya banyak dari bisnis ini dipertahankan melalui kampanye pemasaran

yang lebih baik dan lebih menekankan pada apa apotek lokal dapat menawarkan

dalam hal pelayanan dan kenyamanan, sebuah supermarket besar yang sering kali

tidak menawarkan. Supermarket merupakan ancaman terus-menerus - kenyataan

 bahwa mereka berarti besar mereka juga dianggap sebagai nilai lebih baik dari

farmasi komunitas.

Kelemahan terbesar apotek harus diatasi adalah persepsi banyak apoteker 

 bahwa perubahan semua adalah negatif.

4.3 Faktor Mempengaruhi Perkembangan Apotek Secara Eksternal dan

Internal

- Eksternal environment (lingkungan eksternal) : lingkungan umum dan

lingkungan tugas.

- Internal environment (lingkungan internal) : dari kondisi dan kekuatan

yang berada di dalam organisasi/apotek tertentu.

4.4 Lamanya Pelayanan

Untuk pelayanan yang biasa membutuhkan waktu ± 1 menit sampai

Page 30: LAPORAN_PKL[1]

5/10/2018 LAPORAN_PKL[1] - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporanpkl1 30/34

selesai. Untuk resep membutuhkan waktu ± 5 – 10 menit, konsultasi selama ± 10

 – 20 menit.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 31: LAPORAN_PKL[1]

5/10/2018 LAPORAN_PKL[1] - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporanpkl1 31/34

DENAH BANGUNAN APOTEK 

 Nama Apotek : Berlian Permata Farma

Alamat Apotek :

4,5 m

  kulkas

kursi

R.Tunggu

 

8 m kasir  

2 m R.Shalat 3 m

Stok obat

APA WC 1,5 m

R.peracikan

3 m 1m 2 m

1,25 m

1,5 m

Page 32: LAPORAN_PKL[1]

5/10/2018 LAPORAN_PKL[1] - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporanpkl1 32/34

87A1* 73 2

a7 654b7

Luas bangunan : ± 51,375 m

DENAH LOKASI APOTEK 

Keterangan :

1* = apotek berlian permata farma

2 = apotek latte (akupuntur, dokter umum)

3 = apotek sulistya (dokter umum)

Page 33: LAPORAN_PKL[1]

5/10/2018 LAPORAN_PKL[1] - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporanpkl1 33/34

4 = apotek syifa medika (dokter umum, dokter gigi)

5 = apotek bahagia permai

6 = apotek salim

7 = apotek k-24

8 = apotek puji waras

A = indomaret

a = balai pengobatan klinik umum dr Mella.K 

 b = balai pengobatan klinik umum mitra sehat

Page 34: LAPORAN_PKL[1]

5/10/2018 LAPORAN_PKL[1] - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporanpkl1 34/34

DAFTAR PUSTAKA

Firmansyah, Muhamad. 2009. Tata Cara Mengurus Perizinan Usaha Farmasi

dan Kesehatan. Visi Media, Jakarta.

Pamungkasih, Rini. 2009. 101 Draf Surat Perjanjian (Kontrak). Gradien

Mediatama, Yogyakarta.