laporan.docx

11
LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II EQUILIBRIUM STILL GRUP : I 1. Irene Devi Pitaloka (1231010004) 2. Aditya Riawan Wibisono (1231010026) PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI KIMIA

Upload: tree-cweght-ciprud

Post on 02-Oct-2015

31 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUMOPERASI TEKNIK KIMIA II EQUILIBRIUM STILL

GRUP : I1. Irene Devi Pitaloka(1231010004)2. Aditya Riawan Wibisono(1231010026)

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIAFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI KIMIAUPN VETERAN JAWA TIMUR2015BAB IPENDAHULUANI.1 Latar BelakangPemisahan campuran bergantung pada jenis, wujud, dan sifat komponen yang tekandung didalamya. Jika komponen penyusun campuran berwujud padat dan cair misalnya pasir dan air, dapat dipisahkan dengan saringan. Saringan ada bermacam-macam jenisnya, mulai yang berpori besar sampai dengan yang sangat halus. Contohnya kertas saring dan selaput (membran) semipermeabel. Kertas saring dipakai untuk memisahkan endapan dari pelarut (larutan). Selaput semipemeabel dipakai untuk memisahkan suatu koloid dari pelarutnya. Salah satu pemisahan campuran ialah distilasi. Distilasi merupakan pemisahan campuran yang didasarkan oleh perbedaan titik didih. Prinsip pemisahan campuran yang melewati dua fase, yakni gas menjadi fase cair dinamakan dengan proses destilasi. Perbedaan titik didih dan tekanan uap membuat kedua campuran ini berpisah. Semakin tinggi tekanan uap maka titik didih cairan tersebut semakin tinggi. Penguapan dipengaruhi oleh titik cairan tersebut. Cairan yang memiliki titik didih teredah, maka lebih cepat untuk mendidih.Destilasi memiliki prinsip kerja utama dimana terjadi pemanasan dan salah satu komponen campurannya akan menguap setelah mencapai titik didihnya, yang paling dahulu menguap merupakan yang bersifat volatil atau mudah menguap. Uap tersebut akan masuk ke dalam pipa pada kondensor (terjadi proses pendinginan) sehingga terjadi tetesan yang turun ke Erlenmeyer yang disebut juga destilat. Destilasi umumnya bisa diaplikasi bila zat yang akan dipisahkan memiliki perbedaan yang jauh. Pengguaan batu didih adalah untuk menghilangkan gelembung pada saat pemanasan.

I.2 Tujuana) Memperoleh data kesetimbangan larutan binerb) Menentukan harga relative volativitasc) I.3 Manfaata) Memahami lebih dalam mengenai distilasi larutan binerb) Mengerti cara membuat kurva kesetimbanganc)

BAB IITINJAUAN PUSTAKAII.1 Secara UmumDistilasi atau penyulingan adalah suatu metode untuk memisahkan suatu komponen dari larutannya yang dimana hal itu tergantung dari distribusi zat antara fase gas dan fase cair, dapat diaplikasikan kepada semua komponen dalam fase tersebut. Untuk lebih jelasnya tentang perbedaan antara distilasi dan operasi lain dapat di lihat contoh berikut, pada proses pemisahan larutan garam dan air, air dalam larutan dapat menguap seluruhnya tanpa menghilangkan garam didalamnya, proses ini disebut evaporasi. Sedangkan untuk distilasi lebih mementingkan pemisahan larutan dengan komponen terlarutnya sama-sama mudah menguap, contohnya seperti larutan amonia dan air. (Treybal,1980)Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memilikititik didihlebih rendah akan menguap lebih dulu.Dimana zat yang mempunyai titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu,kemudian uap tadi akan mengalami proses pendinginan pada kondensor. Didalam kondensor akan terjadi proses perubahan fasa, uap akan berubah menjadi fasa cair yang akan mengalir keluar sebagai distilat. Titik didih air murni adalah 100 CPada proses destilasi terjadi perubahan wujud dari cair ke uap hasil pemanasan berdasarkan titik didihnya. Kemudian uap tersebut di dinginkan dan terjadi proses pengembunan sehingga memperoleh cairan murni ( destilat ). Metode ini merupakan termasukunit operasikimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatularutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal destilasi didasarkan padaHukum RaoultdanHukum Dalton.Bahan yang dipisahkan dengan metode ini adalah bentuk larutan atau cair, tahan terhadap pemanasan, dan perbedaan titik didihnya tidak terlalu dekat.Proses pemisahan yang dilakukan adalah bahan campuran dipanaskan pada suhu diantara titik didih bahan yang diinginkan. Pelarut bahan yang diinginkan akan menguap, uap dilewatkan pada tabung pengembun (kondensor). Uap yang mencair ditampung dalam wadah. Bahan hasil pada proses ini disebut destilat, sedangkan sisanya disebut residu. (Evinliany,2013)Destilasi dibagi menjadi beberapa bagian yaitu:1. Destilasi berdasarkan prosesnya terbagi menjadi dua,yaitu: Distilasi kontinyu Distilasi batch2. Berdasarkan basis tekanan operasinya terbagi menjadi tiga, yaitu: Distilasi atmosferis Distilasi vakum Distilasi tekanan3. Berdasarkan komponen penyusunnya terbagi menjadi dua, yaitu: Destilasi system biner Destilasi system multi komponen4. Berdasarkan system operasinya terbagi menjadi dua, yaitu: Single-stage Distillation Multi stage DistillationSelain pembagian macam destilasi, dalam referensi lain menyebutkan macam-macam destilasi, yaitu:1. Destilasi sederhanaBiasanya destilasi sederhana digunakan untuk memisahkan zat cair yang titik didih nya rendah, atau memisahkan zat cair dengan zat padat atau minyak.2. Destilasi bertingkat (fraksional)Destilasi bertingkat adalah proses pemisahan destilasi ke dalam bagian-bagian dengan titik didih makin lama makin tinggi yang selanjutnya pemisahan bagian-bagian ini dimaksudkan untuk destilasi ulang. Destilasi bertingkat merupakan proses pemurnian zat/senyawa cair dimana zat pencampurnya berupa senyawa cair yang titik didihnya rendah dan tidak berbeda jauh dengan titik didih senyawa yang akan dimurnikan.3. Destilasi azeotropDigunakan dalam memisahkan campuran azeotrop (campuran-campuran dua atau lebih komponen yang sulit di pisahkan), biasanya dalam prosesnya digunakan senyawa lain yang dapat memecah ikatan azeotrop tsb, atau dengan menggunakan tekanan tinggi.4. Destilasi vakumDestilasi ini digunakan untu zat yang tak tahan suhu tinggi atau bias rusak pada pemansan yang tinggi. Sehingga dengan menurunan tekanan maka titik didih juga akan menurun, maka destilasi yang tadinya harus dilakukan pada suhu tinggi tetap dapat dilakukan pada suhu rendah dengan menurunkan tekanan.5. Refluks / destruksiRefluks/destruksi ini bisa dimasukkan dalam macammacam destilasi walau pada prinsipnya agak berkelainan.(Anakes,2013)Ada beberapa cara untuk membuat kurva kesetimbangan, antara lain :a. Dengan vapour-liquida equilibrium ratioApabila fasa liquida dan uap tidak mengikuti hukum Raolut, maka dapat digunakan Vapour-Liquida Equilibrium Ratio, K yang dirumuskan sebagai YA = KA x XA dimana

b. Dengan hukum RaoultBerdasarkan hukum Raoult untuk larutan ideal dan biner PA = PAo x XAPA = tekanan partial komponen A dalam uapPAo = tekanan uap murni komponen A pada suhu yang samaXA = mol fraksi komponen A dalam liquida

Dimana YA = mol fraksi komponen A dalam liquidaP = tekanan total sistemc. Dengan relative volatileMerupakan dalah satu pengukuran secara numerik yang disebut faktor pemisahan atau dalam kasus distilasi disebut relative volatile.

Y* = mol fraksi komponen dalam fase uap/vaporX* = mol fraksi komponen dalam fasa liquidad. Dengan Hukum HenryAdalah hukum yang hampir sama dengan hukum Raoult, PA = H x XADimana : Pa = tekanan partial komponen AN = konstanta Henry pada suhu tertentuXa = mol fraksi A

(Modul Praktikum OTK II)DAFTAR PUSTAKA

Modul Praktikum Operasi Teknik Kimia II Equilibrium Still Treybal, Robert E.1980.Mass Transfer Operation Third Edition.New York-McGraw HillAnaskes,Harris.2013.Destilasi.http://blogharis26.blogspot.com/2013/11/destilasi.html diakses pada tanggal 04 Maret 2015 pada pukul 20.45 WIBEvinliany,Fernanda.2013.LaporanDestilasi.http://evlynzmanggala.blogspot.com/2013/01/laporan-destilasi_5639.html diakses pada tanggal 04 Maret 2015 pada pukul 21.58 WIB