laporan va

12
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI HEWAN HEMATOLOGI (Pengukuran Kadar Eritrosit dan Luekosit) Disusun Oleh : Nama : Eva Wardah Maolida NIM : 1211702023 Kelompok : 6 ( Enam ) Semester / Kelas : IV / A Tanggal Praktikum : 25 Maret 2013 Tangal Laporan : 1 April 2013 Dosen praktikum : Risda Arba’ Ulfa S.Si Asisten Dosen : Citra

Upload: eva-wardah-m-firdaus

Post on 18-Feb-2015

23 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Va

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI HEWAN

HEMATOLOGI

(Pengukuran Kadar Eritrosit dan Luekosit)

Disusun Oleh :

Nama : Eva Wardah MaolidaNIM : 1211702023Kelompok : 6 ( Enam )Semester / Kelas : IV / ATanggal Praktikum : 25 Maret 2013Tangal Laporan : 1 April 2013Dosen praktikum : Risda Arba’ Ulfa S.SiAsisten Dosen : Citra

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2013

Page 2: Laporan Va

Praktikum ke – 3HEMATOLOGI

(Pengukuran Kadar Eritrosit dan Leukosit)

I. PENDAHULUAN1.1 Tujuan

Menghitung kadar eritrosit dan leukosit 1.2 Dasar teori

Hematologi adalah cabang ilmu fisiologi yang mempelajari struktur, fungsi dan penyakit darah, serta mempelajari jaringan tubuh dan organ yang membentuk bagian-bagian darah (Rifai, 2002).

Darah merupakan gabungan dari cairan, sel-sel dan partikel yang menyerupai sel, yang mengalir dalam arteri, kapiler dan vena; yang mengirimkan oksigen dan zat-zat gizi ke jaringan dan membawa karbon dioksida dan hasil limbah lainnya. Lebih dari separuh bagian dari darah merupakan cairan (plasma), yang sebagian besar mengandung garam-garam terlarut dan protein. Protein utama dalam plasma adalah albumin. Protein lainnya adalah antibodi (imunoglobulin) dan protein pembekuan(Irianto, 2005).

Darah terdiri atas dua kelompok besar yaitu sel dan plasma. Sel terdiri atas sel-sel diskret yang mempunyai bentuk khusus dan fungsi berbeda, sedangkan komponen dari plasma selain fibrinogen, juga terdapat ion-ion inorganik dan aneka komponen organik untuk fungsi metabolik. Fungsi dari kedua komponen tersebut kadang-kadang terpisah, kadang-kadang juga bergabung (Fujaya, 2004). Seperti pada hewan bertulang belakang (vertebrata) berdarah dingin lainnya, salah satu ciri pembeda dari darah ikan adalah adanya inti sel pada sel darah merah (eritrosit) yang sudah matang. (Yasutake and Wales, 1983 dalam Affandi, 1999). Fungsi utama sel darah merah adalah untuk mengangkut hemoglobin yang berperan membawa oksigen dan insang atau paru-paru ke jaringan (Fujaya (2004).

Sel darah merah, sel darah putih dan trombosit dibuat di dalam sumsum tulang. Selain itu, limfosit juga dibuat di dalam kelenjar getah bening dan limpa; dan limfosit T dibuat dan matang dalam thymus (sebuah kelenjar kecil di dekat jantung). Kelenjar thymus hanya aktif pada anak-anak dan dewasa muda. Di dalam sumsum tulang, semua sel darah berasal dari satu jenis sel yang disebutsel stem. Jika sebuah sel stem membelah, yang pertama kali terbentuk adalah sel darah merah yang belum matang (imatur), sel darah putih atau sel yang membentuk trombosit (megakariosit). Kemudian jika sel imatur membelah, akan menjadi matang dan pada akhirnya menjadi sel darah merah, sel darah putih atau trombosit.

Proses pembentukan sel-sel darah (eritrosit, leukosit, dan platened) yang berlangsung dalam jaringan hemopoiletik disebut hemopoinesis. Proses dimulai sejak pranatal, pada kehidupan embrio yang masih muda, dan dilanjutkan pascanatal dengan pola berbeda (Dellmann and Brown, 1989 dalam Affandi, 1999). Semua sel darah pada hewan dewasa berasal dari sumber yang sama, yaitu sel-sel batang primordial yang terdapat didalam sumsum tulang. Proses pembentukan eritrosit disebut

Page 3: Laporan Va

eritropoiesis, sedangkan pembentukan leukosit disebut leukopoiesis (Frandson, 1986 dalam Affandi, 1999).

II. METODOLOGI 2.1 Alat dan Bahan

Alat Jumlah Bahan JumlahMikroskop 1 Dara manusia Secukupnya Blood lancet 1 Alkohol Secukupnya Cover glass 2 Larutan turk Secukupnya Hemasitometer 1 Kapas Secukupnya

Larutan hayem Secukupnya Aquadest Secukupnya

2.2 Prosedur kerja2.2.1 Pengamatan SDM

Mengusap ujung jari anda dengan alkohol 70%, lalu menusuknya dengan lancet steril hingga darah mengalir bebas (tanpa harus memijit ujung jari). Kemudian menghisap darah yang keluar dengan pipet pengencer hingga skala 0,5 atau 1,0, lalu membersihkan ujung pipet dengan kertas saring. Setelah ujung pipet dibersihkan segeralah menghisap larutan hayem hingga tepat skala 101. Memegang pipet pada kedua ujungnya dengan ibu jari dan telunjuk, mengocok dengan hati-hati selama 2 menit, membuang 5 tetes pertama larutan tadi dengan menggunakan tisu, kemudian meletakan ujung pipet diantara gelas objek dan kaca penutup hemasitometer yang bersih hingga larutan darah mengalir dengan bebas ke dalam counting chamber. Diamkanlah selama 1-2 menit supaya sel-sel darah dalam 5 kotak R pada counting chamber.

2.2.2 pengamatan SDPMengusap ujung jari anda dengan alkohol 70%, lalu menusuknya dengan lancet steril hingga darah mengalir bebas (tanpa harus memijit ujung jari). Kemudian menghisap darah yang keluar dengan pipet pengencer hingga skala 0,5 atau 1,0, lalu membersihkan ujung pipet dengan kertas saring. Setelah ujung pipet dibersihkan segeralah menghisap larutan turk hingga tepat skala 11. Memegang pipet pada kedua ujungnya dengan ibu jari dan telunjuk, mengocok dengan hati-hati selama 2 menit, membuang 5 tetes pertama larutan tadi dengan menggunakan tisu, kemudian meletakan ujung pipet diantara gelas objek dan kaca penutup hemasitometer yang bersih hingga larutan darah mengalir dengan bebas ke dalam counting chamber. Diamkanlah selama 1-2 menit supaya sel-sel darah dalam 4 kotak W pada counting chamber.

III. HASIL PENGAMATAN

Page 4: Laporan Va

1.1 Pengamatan SDM

Gambar Litratur Gambar Hasil

sumber : personaly document

1.2 Pengamatan SDP

Gambar Literatur Gambar Hasil

sumber : personaly document

1.3 Analisis Data1. Diki Cahyana

Berat badan : 81 kgTensi : 179 / 93

Pengamatan Sel Darah Merah

63 42 38 4026 52 21 3718 35 57 3832 35 24 21R1

45 56 29 3426 31 40 6129 36 53 3964 35 30 43

R2

52 29 36 4527 24 23 2631 18 29 5242 45 21 22R3

39 24 56 42

Page 5: Laporan Va

26 31 19 3840 28 61 2531 19 24 16R4 48 56 31 29

38 43 27 6231 17 46 3764 49 42 35R5

SDM = ne x p x 50

= 2926 x 50 x 50

= 7.315.000 / mm3

Pengamatan Sel Darah Putih6 0 1 00 0 0 80 4 0 07 0 0 4W1

5 0 0 90 0 0 03 0 4 00 6 0 0W2

0 6 0 00 0 0 81 0 1 00 5 0 1W3

0 3 0 80 0 2 06 0 0 10 4 0 1W4

SDP = ne x p x 2.5= 104 x 20 x 2.5= 5.200 / mm3

2. Hilma Kholifatul IBerat badan : 46 kgTensi : 96 / 61

Pengamatan Sel Darah Merah

49 28 19 2631 24 38 5653 34 27 2218 11 24 61

R1

26 18 43 1413 18 14 2816 11 23 1624 10 12 23

R2

25 49 16 2343 14 23 2752 21 16 3616 13 15 16

Page 6: Laporan Va

R3

39 17 42 2317 29 36 2143 27 16 2036 12 42 10

R4

13 26 10 2545 15 26 1610 16 26 1014 23 24 20

R5

SDM = ne x p x 50= 2010 x 50 x 50= 5.025.000 / mm3

Pengamatan Sel Darah Putih

0 2 0 00 4 0 63 0 0 20 0 4 0

W1

8 0 0 10 3 0 05 0 0 40 0 4 0

W2

6 0 1 00 0 0 40 3 1 02 0 0 2

W3

7 0 0 20 0 4 05 1 0 10 0 0 3

W4

SDP = ne x p x 2.5= 87 x 20 x 2.5= 4.350 / mm3

IV. PEMBAHASAN

Darah dianggap sebagai jaringan khusus yang menjalani sirkulasi. Aliran darah dalam seluruh tubuh menjamin lingkungan yang tetap, agar semua sel serta jaringan mampu melaksanakan fungsinya. Darah mempunyai dua komponen, yaitu komponen cairan dan komponen sel darah yang terdiri dari tiga macam yaitu eritrosit, leukosit, dan trombosit.

Sebelum penghitungan jumlah leukosit, darah diberi larutan Turk yang berfungsi untuk mengencerkan sel darah putih. Sedangkan untuk menghitung jumlah eritrosit, darah diberi larutan Hayem yang berfungsi mengencerkan sel darah merah.

Darah adalah matrik cairan dan merupakan jaringan pengikat terspesialisasi yang dibentuk dari sel-sel bebas. Darah terdiri dari komponen cair yang disebut plasma dan berbagai unsur yang dibawa dalam plasma yaitu sel-sel darah. Sel-sel darah terdiri dari eritrosit atau sel darah merah, yaitu sel yang mengangkut oksigen,

Page 7: Laporan Va

leukosit atau sel darah putih yaitu sel yang berperan dalam kekebalan dan pertahanan tubuh dan trombosit yaitu sel yang berperan dalam homeostasis. Eritrosit mempunyai peran sebagai media transport. Sedangkan leukosit berfungsi sebagai alat pertahanan tubuh sehingga memiliki sifat menembus jaringan tanpa merusak jaringan tersebut. Transport oksigen dalam darah tergantung pada komponen besi dalam pigmen respirasi biasanya haemoglobin. Haemoglobin merupakan bagian dari sel darah merah yang mengikat oksigen. Darah terdiri atas sel-sel dan fragmen-fragmen sel yang terdapat secara bebas dalam medium yang bersifat cair yang disebut plasma darah. Sel-sel dari fragmen sel merupakan unsur darah yang disebut unsur jadi. Sel ini berukuran cukup besar sehingga dapat diamati dengan mikroskop biasa. Plasma darah merupakan bagian yang cair dari darah yang terdiri dari 99 % air dan 8-9 % protein. Darah sangat penting bagi organisme, jika kekurangan atau kelebihan sel darah mengakibatkan tidak normalnya proses fisiologis suatu organisme sehingga menimbulkan suatu penyakit.

Eritrosit merupakan tipe sel darah yang jumlahnya paling banyak dalam darah. Sebagian besar vertebrata mempunyai eritrosit berbentuk lonjong dan berinti kecuali mamalia (Guyton, 1976). Eritrosit berbentuk elips, pipih dan bernukleus yang berisi pigmen-pigmen pernafasan yang berwarna kuning hingga merah, yang disebut haemoglobin yang berfungsi mengangkut oksigen. Jumlah eritrosit sangat bervariasi antara individu yang satu dengan yang lainnya. Jumlah eritrosit diperbanyak apabila terjadi perubahan dan atau pada waktu berada di daerah tinggi dengan tujuan menormalkan pengangkutan O2 ke jaringan (Sonoetris, 1987). Jumlah eritrosit dipengaruhi oleh jenis kelamin, umur, kondisi tubuh, variasi harian, dan keadaan stress ( Soetrisno, 1987). Banyaknya jumlah eritrosit juga disebabkan oleh ukuran sel darah itu sendiri. Dallman dan Brown (1992) menyatakan bahwa, hewan yang memiliki sel darah kecil, jumlahnya banyak. Sebaliknya yang ukurannya lebih besar akan mempunyai jumlah yang lebih sedikit. Jumlah sel darah merah yang banyak, juga menunjukkan besarnya aktivitas hewan tersebut. Hewan yang aktif bergerak/beraktivitas akan memiliki eritrosit dalam jumlah yang banyak pula, karena hewan yang aktif akan mengkonsumsi banyak oksigen, dimana eritrosit sendiri mempunyai fungsi sebagai transport oksigen dalam darah.

Leukosit dalam darah jumlahnya lebih sedikit daripada eritrosit dengan rasio 1 : 700 (Frandson, 1992 dalam Affandi, 1999). Jumlah leukosit tergantung jenis hewannya. Fluktuasi jumlah leukosit pada tiap individu cukup besar pada kondisi tertentu seperti stres, umur, aktifitas fisiologis dan lainnya. Leukosit berperan penting dalam pertahanan seluler dan humoral organisme terhadap benda-benda asing. Jumlah leukosit lebih banyak diproduksi jika kondisi tubuh sedang sakit apabila dalam sirkulasi darah jumlah leukositnya lebih sedikit dibanding dengan eritrositnya, sel darah putih berperan dalam melawan infeksi.

V. PENUTUP5.1 Simpulan

Page 8: Laporan Va

Dari hasil pengamatan dari praktikum kali ini dapat di simpulkan bahwa eritosit leih banyak ditemukan di banding leukosit sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa leukosit dan eritrosit mempunyai perbandingan 1 : 700 .

Dan pada perempuan dengan sampel darah dari Hilma eritrositnya terhitung 5.025.000 / mm3 dan leukositnya terhitung 4.350 / mm3. Sedangkan pada laki-laki dengan sampel darah dari Diki terhitung eritrositnya sebanyak 7.315.000 / mm3 dan leukositnya sebanyak 5.200 / mm3.

Daftar pustaka

Affandi Ridwan, 1999. Fisiologi Hewan Air. Fakultas Perikanan IPB. Bogor.

Fujaya Yushinta, 2004. Fisiologi Ikan. PT. Rineka Cipta. Jakarta.

Guyton, A. C. 1976. Text Book of Medical Physiology. W. B. Saunders Company Philadelphia London. Toronto.

Isnaeni , Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan. Kanisus . Yogyakarta.

Maskoeri, Jasin. 2008. Darah. http://barrusweet.blogspot.com/2008_07_ 17_archive.html/. (Diakses tanggal !5 Maret 2013).

Rifai A.M., 2002. Kamus Biologi. Balai Pustaka. Jakarta.

Soetrisno. 1987. Diktat Fisiologi Ternak. Fakultas Peternakan Unsoed, Purwokerto.