laporan uji petik siklus masyarakat kegiatan · pdf filedaftar ksm/ panitia/calon penerima...

Download LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN · PDF fileDaftar KSM/ panitia/calon penerima manfaat dalam daftar tunggu tidak diumumkan kepada warga minimal di lima titik papanpengumuman

If you can't read please download the document

Upload: dinhthu

Post on 06-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 1 | P a g e

    PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010

    LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN

    BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

    Oktober 2010

  • 2 | P a g e

    I. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

    Kegiatan pemanfaatan BLM (Bantuan Langsung Masyarakat) yang merupakan dukungan dana stimulan PNPM Mandiri Perkotaan, yang dapat digunakan secara fleksibel oleh masyarakat sebagai upaya pembelajaran penanggulangan kemiskinan, sesuai dengan PJM dan renta Pronangkis (Program Penanggulangan Kemiskinan) yang telah disepakati oleh seluruh masyarakat Kelurahan/Desa sasaran PNPM mandiri Perkotaan.

    Kegiatan pemanfaatan BLM (Bantuan Langsung Masyarakat) di masyarakat berlangsung selama 3 (tiga) kali selama 1 (satu) tahun, dengan rentang waktu 4 (empat) bulan sekali.

    Adapun tujuan dari Kegiatan Uji petik pemanfaatan BLM (Bantuan Langsung Masyarakat) ini adalah:

    Mengukur pencapaian substansi sesuai indicator kunci kuantitatif dan kualitatif yang telah ditetapkan, dari kegiatan yang telah dilaksanakan di tingkat kelurahan, dalam pelaksanaan kegiatan pengelolaan Dana BLM tahap 1,tahap 2, tahap 3, dengan mendapatkan informasi dari pelaku langsung dan masyarakat (responden) tentang pelaksanaan kegiatan dan hasil yang dicapai.

    Mengetahui kesesuaian pelaksanaan Coaching Pengeloalaan dan BLM dengan koridor yang telah ditentukan oleh KMP.

    Mengukur capaian indicator kuantitatif dan kesesuaian data yang dilaporkan di SIM dengan informasi lapangan (akurasi data SIM menjadi dasar perhitungan capaian indicator kuatitatif).

    Mengetahui ketersediaan materi sosialisasi khususnya dari aspek ketepatan waktu, ketepatan jumlah, dan kesesuaian dengan spesifikasi yang disyaratkan

    .

    II. CAKUPAN UJI PETIK SIKLUS PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

    Materi uji petik ini mencakup aspek-aspek berikut: Transparansi dan Akuntabilitas Pengelaolaan dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM), Kesesuaian kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat derngan PJM

  • 3 | P a g e

    Pronangkis dan usulan kegiatan yang disetujui BKM, Ketepatan sasaran,manfaat dan pemeliharaan kegiatan, Kualitas peng administrasian/pencatatan keuangan, Penyimpangan Dana, Pelaksanaan coaching pengelolaan Dana BLM, capaian indicator kuantitatif dan kesesuaian dengan data/informasi pendukung di lapangan (akurasi data SIM), Ketersediaan materi sosialisasi dan capaian sosialisasi terkait dengan kegiatan pengelolaan Dana BLM, kelengkapan administrasi pendukung dalam memberikan jaminan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan Dana BLM.

    Uji petik siklus Kegiatan Uji petik pemanfaatan BLM (Bantuan Langsung Masyarakat) ini dilakukan selama periode Oktober 2010 di 20 kelurahan yang tersebar di 5 propinsi. Pelaksanaan kegiatan pemanfaatan dan BLM itu sendiri masih akan berlangsung hingga akhir tahun 2010 dan uji petik siklus ini juga akan dilakukan pada kelurahan lain untuk mengetahui gambaran lebih utuh tentang pelaksanaan pemanfaatan dana BLM di masyarakat. Berikut daftar nama kelurahan,kota/kabupaten dan propinsi yang menjadi lokasi uji petik pemanfaatan dana BLM bulan Oktober 2010.

    No Propinsi Kota/Kabupaten Kelurahan

    1 Sumatera Utara Binjai Tanah Seribu

    Medan Karang Berombak

    Deli Serdang Patumbak Satu

    Karo Rumah Berastagi

    Karo Kandibata

    2 Sumatera Selatan Palembang Sekip Jaya

    Tuan Kentang

    II Ilir

    Prabumulih Prabumulih

    3 Sumatera Barat Padang Kapolo Koto

    Pariaman Talago Sarik

    Pariaman Jalan Baru

    4 Bangka Belitung Pangkal Pinang Sriwijaya

    Opas

    Pintu Air

    Bangka Penyamun

  • 4 | P a g e

    5 Jawa Barat Indramayu Tegal Lestari

    Majalengka Parakan

    Cirebon Argasurya

    III. HASIL UJI PETIK DAN PEMBAHASAN

    3.1. Umum

    Capaian pelaksanaan kegiatan Uji petik pemanfaatan BLM (Bantuan Langsung Masyarakat pada kelurahan sasaran yang termasuk dalam secara nasional menunjukkan capaian 45,2%. Dapat dikatakan bahwa capaian kegiatan pemanfaatan dana BLM tersebut kurang, sesuai ketentuan (koridor) yang ditetapkan.

    Berdasarkan 5 aspek (materi) yang dikaji dalam uji petik ini menunjukkan bahwa capaian 45,2 (kurang), terutama pada aspek ketersediaan materi dan sosialisasi Siklus BLM dan ketersediaan pernyataan bersama masyarakat tentang BLM.

  • 5 | P a g e

    3.2. KHUSUS

    3.2.1. Aspek Pemenuhan Substansi

    Dalam pelaksanaan siklus pemanfaatan dana BLM hampir seluruh ketentuan (koridor) sesuai pedoman teknis terpenuhi. Capaiannya pada nilai 75%, sehingga dapat dikatakan Cukup Baik. Secara umum capaian kegiatan ini berkisar diantara Cukup, Baik dan Baik Sekali. Capaian tertinggi ada di Sumatera Utara (87%) dan terendah Sumatera Barat (66%)

    Ketentuan yang umumya tidak terpenuhi adalah :

    Laporan keuangan Sekretariat/UPK dan panitia tidak terpasang di papan informasi dan diperbarui setiap bulan.

    Daftar KSM/ panitia/calon penerima manfaat dalam daftar tunggu tidak diumumkan kepada warga minimal di lima titik papanpengumuman public.

    Tidak terdapatnya rencana pemeliharaan yang jelas terhadap infrastruktur yang telah dibangun

    Tidak semua penerima dana BLM adalah warga miskin yang terdapat dalam hasil PS

    Kondisi bahwa hasil review PS tidak disosialisasikan melalui media warga minimal di 5 tempat strategis diungkapkan oleh masyarakat (responden) dengan pernyataan :

    media warga (papan pengumuman) yang ada tidak mencapai 5 unit.

    masyarakat tidak mengetahui (secara pasti) adanya pengumuman tersebut.

    Masyarakat/BKM menganggap efektifitas pengumuman/penempelan di papan informasi belum efektif (mudah rusak oleh tangan jahil dan cuaca).

    Kondisi bahwa tidak semua penerima manfaat adalah warga miskin yang tertera di data PS2, dijelaskan BKM, bahwa dana bergulir akan macet apabila semua pemanfaat dana bergulir adalah warga miskin.

    Meskipun telah terbentuk tim pengelola pemanfaatan dan pemeliharaan kegiatan infrastruktur, tetapi tidak ada rencana pemeliharaan yang jelas.

    3.2.2. Aspek Pelaksanaan Coaching Pemanfaatan dana BLM

    Pada aspek pelaksanaan coaching pemanfaatan dana BLM, terkait dengan ketersediaan pemandu, modul dan pengumuman dana fixed cost coaching pemanfaatan dana BLM, rata rata adalah 56%,. Secara umum aspek ini ada pada kisaran baik sekali (100%) di Sumatera Utara dan kurang di Sumatera Selatan (17%), Sumatera Barat (56%) dan Babel (50%).

    Dari 3 ketentuan (koridor) pada aspek ini umumnya dipenuhi dalam hal :

    Pemandu telah mengikuti coaching dari KMW

    Kekurangan terjadi pada pemenuhan ketentuan :

    Modul yang dikembangkan oleh KMP belum semauanya digunakan.

    Penggunaan dana fixed cost pelatihan/coaching belum diumumkan pada lima tempat strategis.

  • 6 | P a g e

    3.3.3. Aspek Capaian Indikator dan kesesuaian di lapangan.

    Pada aspek capaian indicator dan kesesuaian di lapangan, terkait di dalamnya adalah kesesuaian data proposal yang ada di BKM dan yang ada di SIM, realisasi dana BLM antara SIM sama dengan laporan KSM, evaluasi kinerja keuangan BKM masuk dalam kategori memadai dan 30% usulan kegiatan yang didanai merupakan usulan KSM yang anggotanya adalah perempuan. Secara umum di seluruh lokasi uji petik dicapai dengan Cukup. Capaian tertinggi ada di Babel (81%). Capaian terendah ada di Jawa Barat (0%).

    Ketentuan yang umumnya dapat dipenuhi adalah :

    kesesuaian data proposal yang ada di BKM dan yang ada di SIM

    realisasi dana BLM antara SIM sama dengan laporan KSM

    Ketentuan yang tidak dapat dipenuhi adalah:

    Evaluasi kinerja keuangan BKM, masuk pada kategori BKM Memadai.

    30% usulan kegiatan yang didanai merupakan usulan KSM yang anggotanya adalah perempuan

    3.3.4. Aspek Ketersediaan Materi dan Sosialisasi Siklus BLM.

    Dari aspek ini diketahui sejauh mana spesifikasi yang ditetapkan terkait pengadaan media sosialisasi dan pendistribusian media sosialisasi (poster) tentang BLM ke kelurahan tepat waktu.

    Capaian pada seluruh lokasi uji petik menunjukkan kategori kurang di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sumatera Barat dan Babel. Capaian Sangat Baik diperoleh Jawa Barat .

    Ada 2 hal yang dipandang lemah pada capaian aspek ini, yaitu :

    spesifikasi yang ditetapkan terkait pengadaan media sosialisasi.

    pendistribusian media sosialisasi (poster) tentang BLM ke kelurahan tepat waktu

    3.3.5. Aspek Ketersediaan Pernyataan Bersama

    Aspek ketersediaan Pernyataan Bersama meliputi :

    Pernyataan BKM tentang pemanfaatan dana BLM tahap 1 dan kesiapan untuk pencairan dana BLM tahap 2.

    Pernyataan BKM tentang pemanfaatan dana BLM tahap 2 dan kesiapan untuk pencairan dana BLM tahap 3.

    Pernyataan BKM tentang pemanfaatan dana BLM tahap 3

    Secara nasional, capaian untuk aspek ini tergolong Kurang (31%). Lokasi uji petik di sumatera Selatan, Babel, Sumatera Barat dan Jawa Barat, memiliki capaian kurang.

  • 7 | P a g e

    Kelemahan umumnya terjadi pada :

    Tidak tersedianya Pernyataan BKM tentang pemanfaatan dana BLM tahap 1 dan kesiapan untuk pencairan dana BLM tahap 2.

    Tidak tersedianya Pernyataan BKM tentang pemanfaatan dana BLM tahap 2 dan kesiapan untuk pencairan dana BLM tahap 3.

    Tidak tersedianya Pernyataan BKM tentang pemanfaatan dana BLM tahap 3

    IV. CATATAN UMUM & REKOMENDASI 1. Penyerapan BLM, Proses intervensi BLM di propinsi Bangka Belitung

    terdapat proses penyerapan BLM yang sama dengan tahun intervensi berbeda, seperti penyerapan BLM di kelurahan/ LKM yang terbentuk pada tahun 2006 (yg berarti masuk tahun intervensi