laporan uji karbohidrat

11
Praktikum Penentuan Jenis Karbohidrat dengan Uji Kualitatif Laporan Praktikum Kimia Oleh : Agus Sulistiyono NIM 412013016

Upload: anonymous

Post on 08-Feb-2016

338 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

uji karbohidrat

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Uji Karbohidrat

Praktikum Penentuan Jenis Karbohidrat dengan Uji

Kualitatif

Laporan Praktikum Kimia

Oleh :

Agus Sulistiyono

NIM 412013016

Program Studi BiologiFakultas Biologi

Universitas Kristen Satya WacanaSalatiga

2013

Page 2: Laporan Uji Karbohidrat

I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Karbohidrat bersama seyawa lemak dan protein memegang peranan dasar bagi

kehidupan di bumi. Karbohidrat merupakan bahan makanan penting dalam sumber tenaga

yang terdapat dalam tumbuhan dan hewan. Selain itu karbohiidrart juga menjadi komponen

stuktur penting pada mahluk hidup dalam bentuk serat (fiber), seperti selulosa, pektim, derta

lignin. Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh. (Irawan, M

Anwari. 2007).

Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organic yang tersusun

hanya dari atom karbon, hydrogen. Karbohidrat digolongkan kedalam 3 golongan yaitu

Monosakarida, Olisakarida, dan Polisakarida. Jenis karbohidrat yang sangat banyak maka

diperlukan pengetahuan dasar tentang sifat fisik dan kimia karbohidrat, selain itu keragaman

jenis karbohidrat memerlukan cara pengujian yang berbeda. (Irawan, M Anwari. 2007).

Karbohidrat yang berasal dari makanan kita sehari-hari, dalam tubuh mengalami

perubahan atau metabolisme. Hasil metabolisme karbohidrat antara lain yaitu Glukosa yang

terdapat dalam darah, sedangkan glikogen adalah karbohidrat yang disintesis dalam hati dan

digunakan oleh sel-sel pada jaringan otot sebagai sumber energi. Energi yang terkandung

dalam karbohidrat itu pada dasarnya berasal dari energi matahari, yaitu glukosa yang

dibentuk dari karbon dioksida dan air dengan bantuan sinar matahari dan klorofil dalam daun.

Dan selanjutnya glukosa yang terjadi di ubah menjadi amilum dan disimpan dalam bagian

lain, misalnya pada buah, dan umbi-umbian. (Irawan, M Anwari. 2007).

B. TujuanUntuk mengetahui jenis karbohidrat dengan melakukan tahapan umum berbagai uji

kualitatif serta dapat menentukan jenis karbohidrat pada suatu sampel bahan.

II. Bahan dan metode

A. Waktu dan Tempat PraktikumPraktikum di laksanakan pada tanggal 17 Oktober 2013, pukul 07.00 – 09.00 WIB,

bertempat di Laboratorium Biokimia dan Biologi Molekuler, Fakultas Biologi, Universitas

Kristen Satya wacana, Salatiga.

1

Page 3: Laporan Uji Karbohidrat

B. Alat dan BahanAlat yang digunakan dalam praktikum antara lain tabung reaksi, pipet tetes,

waterbath, dan bunsen. Bahan yang digunakan yaitu beberapa jenis larutan karbohidrat

(monosakarida pentose dan heksosa, disakarida, polisakarida), asam sulfat pekat, akuades,

reagen-reagen (molisch, iod, benedict, selliwanoff, dan bial), dan sampel mie instan.

C. MetodeUntuk praktikum uji molisch dimasukkan 10 tetes sampel (glukosa, fruktosa,

galaktosa, maltosa, laktosa, sukrosa, amilum, dan arabinosa) ke dalam tabung reaksi(sebagai

kontrol, gunakan akuades), lalu ditambahkan 2 tetes reagen molisch, kemudian ditambahkan

15 tetes H2SO4 pekat melalui dinding tabung dengan perlahan, lalu asam sulfat akan

membentuk lapisan dibawah larutan sampel, kemudian diamati warna yang terbentuk pada

daerah pertemuan antara asam sulfat dan larutan sampel.

Praktikum uji iod pertama dimasukkan 5 tetes sampel (glukosa dan amilum) ke dalam

tabung reaksi (sebagai kontrol gunakan akuades), lalu ditambahkan 2 tetes larutan iod ke

dalam masing-masing tabung reaksi kemudian dikocok larutan dan diamati perubahan warna

yang terjadi.

Praktikum uji benedict dengan cara dimasukkan 5 tetes sampel (glukosa dan

arabinosa) ke dalam tabung reaksi (sebagai kontrol, gunakan akuades), lalu ditambahkan 5

tetes reagen benedict ke dalam masing-masing tabung reaksi. Kemudian dipanaskan 4 sampai

dengan 5 kali hingga larutan tepat akan mendidih setelah itu diamati warna yang terbentuk

dan apakah terbentuk endapan atau tidak.

Praktikum uji selliwanoff dilakukan dengan cara dimasukkan satu pipet sampel

(glukosa, fruktosa, dan sukrosa) ke dalam tabung reaksi (sebagai kontrol, gunakan akuades),

lalu ditambahkan 10 tetes reagen selliwanoff setelah itu dimasukkan ke dalam air mendidih

selama satu menit dan diamati perubahan warna yang terjadi.

Praktikum uji bial dilakukan dengan cara dimasukkan 5 tetes sampel (glukosa,

fruktosa, galaktosa, maltosa, laktosa, sukrosa, dan amilum) ke dalam tabung reaksi (sebagai

kontrol, gunakan akuades), lalu ditambahkan 5 tetes reagen bial ke dalam masing-masing

tabung reaksi. Kemudian dipanaskan pada nyala Bunsen sebanyak 1 sampai 3 kali dengan

hati-hati sampai larutan tepat akan mendidih. Setelah itu diamati perubahan warna yang

terjadi.

Praktikum pengujian sampel mie instant dilakukan dengan cara ditumbuk mie instant

yang telah direbus dengan menggunakan mortar dan pestle lalu ditambahkan akuades

2

Page 4: Laporan Uji Karbohidrat

secukupnya kemudian diambil ekstrak mie instant dengan menggunakan pipet tetes dan

dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Setelah itu di uji dengan pengujian molisch jika terdapat

karbohidrat lalu dilanjutkan dengan pengujian iod, jika positif mungkin terdapat amilum,

glikogen, atau dekstrin. Jika negatif dilanjutkan dengan pengujian benedict bila hasilnya

positif mungkin terdapat monosakarida atau disakarida sedangkan bila negetif mungkin

sukrosa atau polisakarida. Untuk yang positif dilakukan pengujian selliwanoff biala hasilnya

positif maka terdapat sukrosa, sedangkan bila negatif dilanjutkan uji bial. Untuk hasil negatif

dari uji benedict dilanjutkan uji selliwanoff.

III. Hasil dan Pembahasan

A. HasilBerdasarkan hasil pengamatan pada praktikum uji molisch, uji iod, uji benedict, uji

selliwanoff, dan uji bial, maka dapat dihasilkan dalam bentuk tabel dibawah ini :

Tabel 1. Hasil Pengamatan Karbohidrat dengan Berbagai Metode.

Metode Sampel Hasil reaksi Keterangan

Uji Molisch Glukosa Terbentuk cincin ungu (+) Karbohidrat

Fruktosa Terbentuk cincin ungu (+) Karbohidrat

Galaktosa Terbentuk cincin ungu (+) Karbohidrat

Maltosa Terbentuk cincin ungu (+) Karbohidrat

Laktosa Terbentuk cincin ungu (+) Karbohidrat

Sukrosa Terbentuk cincin ungu (+) Karbohidrat

Amilum Terbentuk cincin ungu (+) Karbohidrat

Arabinosa Terbentuk cincin ungu (+) Karbohidrat

Akuades keruh (-) Tidak terbentuk

Uji Iod Glukosa Tidak berwarna kuning (-) Tidak terbentuk

Amilum Tidak berwarna biru tua (+) Amilum / pati

Akuades Tidak berwarna kuning (-) Tidak terbentuk

Uji Bennedict Glukosa Biru coklat (endapan) (+) Monosakarida

Arabinosa Biru coklat (endapan) (+) Monosakarida

Akuades Biru biru (-) Sukrosa

Uji Selliwanoff Glukosa Tidak berwarna (-) Tidak terbentuk

Fruktosa Merah muda (+) Aldoheksosa3

Page 5: Laporan Uji Karbohidrat

Sukrosa Merah muda (+) Aldoheksosa

Uji Bial Glukosa Kuning kuning kecoklatan (-) Heksosa

Fruktosa Kuning kuning kecoklatan (+) Heksosa

Galaktosa Kuning kuning kecoklatan (+) Heksosa

Maltosa Kuning kuning (-) Tidak terbentuk

Laktosa Kuning kuning (+) Heksosa

Sukrosa Kuning kuning kecoklatan (+) Heksosa

Amilum Kuning kuning (+) Heksosa

Arabinosa Kuning kuning kehijauan (+) Heksosa

Akuades kuning (+) Heksosa

Tabel 2. Hasil Pengamatan Karbohidrat dalam Mie Instant dengan Berbagai Metode.

Sampel Metode Hasil Keterangan

Ektrak mie instant Uji Mollisch Kuning ungu (+) Karbohidrat

Uji Iod Kuninh ungu (+) Amilum

B. PembahasanUji molish adalah reaksi yang paling umum untuk mengidentifikasi adanya

karbohidrat. Pada percobaan ini asam sulfat pekat menghidrolisis ikatan glikosidik (ikatan

yang menghubungkan monosakarida satu dengan monosakarida yang lain) menghasilkan

monosakarida yang selanjutnya didehidrasi menjadi fultural dan turunannya. (Anonim1.

2011)

Pada percobaan uji molish dengan menguji kesembilan larutan karbohidrat yang telah

ditetesi dengan pereaksi molish selanjutnya dihidrolisis dengan asam sulfat pekat (H2SO4)

maka terjadi pemutusan ikatan glikosidik dari rantai karbohidrat polisakarida menjadi

disakarida dan monosakarida. Dimana berdasarkan hasil yang didapatkan menunjukkan

bahwa semua larutan yang diuji (glukosa, fruktosa, galaktosa, maltosa, laktosa, sukrosa,

amilum, arabinosa, dan akuades) adalah karbohidrat. Hal ini terlihat jelas dengan adanya

perubahan warna pada kedelapan tabung reaksi yang berisikan larutan karbohidrat tersebut.

Larutan yang bereaksi positif akan memberikan cincin yang berwarna ungu ketika

direaksikan dengan asam sulfat pekat. (Anonim1. 2011).

4

Page 6: Laporan Uji Karbohidrat

Percobaan uji iod ini bertujuan untuk memisahkan antara polisakarida, monosakarida

dan disakarida. Iod memberikan warna kompleks dengan polisakarida. Amilum memberikan

warna biru pada iod, sedangkan glikogen dan tepung yang sudah dihidrolisis sebagian

(eritrodekstrin) memberikan warna merah sampai coklat dengan iodium. Pada percobaan

yang telah dilakukan, satu sampel amilum yang diujikan menghasilkan warna iodium yaitu

biru tua, sedangkan sampel glukosa dan akuades menghasilkan warna kuning. percobaan ini

membuktikan bahwa glukosa dan akuades bukanlah polisakarida dan amilum termasuk pada

polisakarida. (Anonim1. 2011).

Uji benedict bertujuan untuk mengidentifikasi gula pereduksi. Pada percobaan ini

dengan menguji larutan karbohidrat (5 tetes) sampel ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan

reagen benedict serta dipanaskan. Dimana dari ketiga larutan karbohidrat (glukosa, arabinosa,

dan akuades) ditambahkan larutan benedict, larutan karbohidrat yang bereaksi adalah larutan

glukosa dan arabinosa. Dan reaksi yang diberikan oleh kedua larutan karbohidrat tersebut

berupa hasil warna larutan yang berwarna coklat dan terdapat endapan.

Pada percobaan uji saliwanoff dengan menggunakan 10 tetes saliwanoff,

Ditambahkan 1 pipet tetes dari masing-masing larutan karbohidrat (glukosa, fruktosa,

sukrosa). Untuk glukosa tidak mengalami reaksi (warna bening atau warnanya tidak

berubah). Beberapa karbohidrat memiliki gugus keton. Adanya gugus keton dapat dibuktikan

melalui uji seliwanoff. Fruktosa dan sukrosa adalah karbohidrat yang memiliki gugus keton,

jika karbohidrat yang mengandung gugus keton direaksikan dengan saliwanoff akan

menunjukkan warna merah (kuning +) sebagai reaksi positifnya.

Pengujian bial dilakukan untuk membuktikan adanya pentosa. Pemanasan pentosa

akan menghasilkan furfural yang berkondensasi dengan orcinol dan ion feri. Hasil pemanasan

akan menghasilkan warna biru kehijauan yang menunjukkan adanya gula pentosa.

Untuk sampel mie instan dapat diketahui bahwa terdapat karbohidrat dengan uji

mollisch yang menghasilkan warna ungu dari sebelumnya berwarna kuning. Uji iod juga

menunjukan bahwa terdapat kerbohidrat dengan perubahan warna dari kuning menjadi ungu

yang menandakan terdapat amilum dalam mie instan. Dari setiap uji terdapat kontrol akuades

yang merupakan pembanding dari hasil reaksi yang telah dilakukan.

5

Page 7: Laporan Uji Karbohidrat

VI. KesimpulanKarbohidrat penting peranannya dalam kehidupan, selain sebagai sumber tenaga,

karbohidrat memiliki fungsi sebagai pusat metabolisme, struktural dan penyangga.

Berdasarkan hasil percobaan, karbohidrat dapat diidentifikasi berdasarkan sifat-sifatnya

menurut pembagian jenisnya, yaitu monosakarida, oligosakarida dan polisakarida. Pada

pengujian karbohidrat terdapat beberapa metode yaitu uji mollisch, uji iod, uji benedict, uji

sellwanoff, dan uji bial. Antara larutan karbohidrat satu dengan yang lain memiliki sifat-sifat

khusus tersendiri, missal hanya monosakarida dan beberapa oligosakarida yang dapat

mereduksi gula.

Daftar PustakaAnonim1. 2011. Identifikasi Karbohidrat. (http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-

ragilsepto-5315-2-bab2.pdf). Diakses pada tanggal 20 Oktober 2013 pukul 10.00 WIB.Anonim2. 2010. Uji Karbohidrat. (http://www.slideshare.net/ranti11/karbohidrat-16308786?

from_search=11). Diakses pada tanggal 20 Oktober 2013 pukul 14. 00 WIB.Irawan, M Anwari. 2007. Karbohidrat. (http://www.pssplab.com/journal/03.pdf). Diakses pada

tanggal 20 Oktober 2013 pukul 15.00 WIB.Mardiana. 2011. Percobaan Karbohidrat.

(http://s3.amazonaws.com/pptdownload/karbohidrat120930195229phpapp01.pdf?responsecontentdisposition=attachment&Signature=TTDf7T6nQLVqqNPQF8l1uUcVPts%3D&Expires=1382326386&AWSAccessKeyId=AKIAIW74DRRRQSO4NIKA). Diakses pada tanggal 20 Oktober 2013 pukul 12.00 WIB.

Yuniarba, A Firman. 2012. Biokimia Karbohidrat. (http://blog.ub.ac.id/agrotekjaya/files/2013/03/makalah-carbohidrat.pdf). Diakses pada tanggal 20 Oktober 2013 pukul 11.00 WIB.

6