laporan uji kandungan bahan makanan

18
LAPORAN HASIL PENGUJIAN KANDUNGAN GLUKOSA, AMILUM, PROTEIN DAN LEMAK BEBERAPA SAMBEL BAHAN MAKANAN NAMA KELOMPOK: 1. I KADEK ADI GUNAWAN 2. YOGI KUSUMA ANTARA 3. PANDE EKAYANTI 4.SAKINA 5. TEGUH INDRA PERMANA 6. NGURAH HARSANA 7. I KADEK AGUS WAWAN SANTIKA

Upload: adi-gunawan

Post on 07-Aug-2015

680 views

Category:

Documents


25 download

DESCRIPTION

laporan sekolah

TRANSCRIPT

Page 1: laporan uji kandungan bahan makanan

LAPORAN HASIL PENGUJIAN

KANDUNGAN GLUKOSA, AMILUM, PROTEIN DAN LEMAK

BEBERAPA SAMBEL BAHAN MAKANAN

NAMA KELOMPOK:

1. I KADEK ADI GUNAWAN2. YOGI KUSUMA ANTARA3. PANDE EKAYANTI4. SAKINA5. TEGUH INDRA PERMANA6. NGURAH HARSANA7. I KADEK AGUS WAWAN SANTIKA

Page 2: laporan uji kandungan bahan makanan

LAPORAN HASIL UJI KANDUNGAN ZAT MAKANAN

A. TUJUANMengetahui  adanya kandungan  glukosa, amilum, protein, dan lemak pada  makanan yang biasa kita konsumsi sehari-hari.

B. DASAR TEORI

Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh

makhluk hidup untuk memberikan tenaga dana nutrisi. Setiap makhluk hidup membutuhkan

makanan.Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan aktifitas sehari-

harinya.Makanan dapat membantu kita dalam mendapatkan energi,membantu pertumbuhan

badan dan otak.Memakan makanan yang bergizi akan membantu pertumbuhan kita, baik otak

maupun badan.Setiap makanan mempunyai kandungan gizi yang berbeda. Protein, karbohidrat,

lemak,

dan lain-lain adalah salah satu contoh gizi yang akan kita dapatkan dari makanan.Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda.Karbohidrat

merupakan sumber tenaga yang kita dapatkan sehari-hari.Salah satu contoh makanan yang

mengandung karbohidrat adalah nasi.Protein digunakan oleh tubuh untuk membantu

pertumbuhan kita,baik otak maupun tubuh kita.Lemak digunakan oleh tubuh kita sebagai

cadangan makanan dan sebagai cadangan energi.Lemak akan digunakan saat tubuh kekurangan

karbohidrat, dan lemak akan memecah menjadi glukosa yang sangat berguna bagi tubuh kita saat

kita membutuhkan energi. Berikut zat-zat yang terkandung dalam makanan yang diperlukan oleh

tubuh.

KARBOHIDRAT

Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organik yang tersusun hanya

dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri

dari satu molekul gula sederhana. Banyak karbohidrat yang merupakan polimer yang tersusun

dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta bercabang-cabang.

Karbohidrat merupakan bahan makanan penting dan sumber tenaga yang terdapat dalam

tumbuhan dan daging hewan. Selain itu, karbohidrat juga menjadi komponen struktur penting

pada makhluk hidup dalam bentuk serat (fiber), seperti selulosa, pektin, serta lignin.

Page 3: laporan uji kandungan bahan makanan

Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh. Tubuh menggunakan

karbohidrat seperti layaknya mesin mobil menggunakan bensin. Glukosa, karbohidrat yang

paling sederhana mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel

tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi tenaga untuk menjalankan sel-sel

tubuh.

Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam

basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk

struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.

AMILUM

Pati atau amilum (CAS# 9005-25-8) adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam

air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan

oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka

panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting.

Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang

berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat

lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak

bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini belum pernah bisa tuntas dijelaskan.

GULA (GLUKOSA)

Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang menyediakan 4

kalori (17 kilojoule) energi pangan per gram. Pemecahan karbohidrat (misalnya pati)

menghasilkan mono- dan disakarida, terutama glukosa. Melalui glikolisis, glukosa segera terlibat

dalam produksi ATP, pembawa energi sel. Di sisi lain, glukosa sangat penting dalam produksi

protein dan dalam metabolisme lipid. Karena pada sistem saraf pusat tidak ada metabolisme

lipid, jaringan ini sangat tergantung pada glukosa.

Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan. Sebagian glukosa

ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan yang lainnya menuju hati dan

otot, yang menyimpannya sebagai glikogen ("pati hewan") dan sel lemak, yang menyimpannya

sebagai lemak. Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali

menjadi glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat

Page 4: laporan uji kandungan bahan makanan

juga menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernak secara langsung dikonversi menjadi

glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung

diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa. 

PROTEIN

Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah

senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-

monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein

mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein

berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.

Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam

fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi

sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali

dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi

hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi

organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).

LEMAK

Lemak sama dengan minyak. Orang menyebut lemak secara khusus bagi minyak nabati

atau hewani yang berwujud padat pada suhu ruang. Lemak juga biasanya disebutkan kepada

berbagai minyak yang dihasilkan oleh hewan, lepas dari wujudnya yang padat maupun cair. 1

gram lemak menghasilkan 9,3 kalori. lemak terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan

oksigen

Dalam pengujisn makanan diperlukan reagen sebagai berikut :

 BIURET

Biuret adalah senyawa kimia dengan rumus kimia H 2 NC (O) NHC (O) NH 2 . Ini adalah

hasil dari kondensasi dua molekul urea dan merupakan kotoran yang bermasalah di berbasis

pupuk urea. Putih solid ini larut dalam air panas.  Istilah biuret juga menggambarkan keluarga

senyawa organik dengan gugus fungsional - (HN-CO-) 2 N-. Jadi biuret dimetil adalah CH 3 HN-

CO-NR'-CO-NHCH 3 . Berbagai turunan organik yang mungkin. uji biuret sebuah uji

kimia untuk protein dan polipeptida . Hal ini didasarkan pada pereaksi biuret , larutan biru yang

Page 5: laporan uji kandungan bahan makanan

mengubah violet pada kontak dengan protein, atau zat-zat denganikatan peptida . Uji dan reagen

tidak benar-benar mengandung biuret, mereka dinamakan demikian karena baik biuret dan

protein memiliki respon yang sama untuk menguji.

BENEDICT

reagen Benedict adalah bahan kimia pereaksi bernama setelah seorang kimiawan

Amerika, Stanley Rossiter Benediktus. Benedict's reagen digunakan sebagai ujian bagi

kehadiran mengurangi gula . Hal Ini termasuk semua monosakarida dan disakarida , laktosa dan

maltosa . Bahkan lebih umum, kita coba Benediktus akan mendeteksi kehadiran aldehid (kecuali

yang aromatik), dan alpha-hydroxy-keton , termasuk yang terjadi di ketoses tertentu. Jadi,

meskipun ketose fruktosa tidak sepenuhnya mengurangi gula, itu adalah alpha-hydroxy-keton,

dan memberikan tes positif karena dikonversi ke aldoses glukosa dan mannose oleh dasar dalam

reagen. reagen Benedict biru mengandung tembaga (II) ion (Cu 2 + ) yang berkurang menjadi

tembaga (I) (Cu + ). Ini adalah diendapkansebagai merah tembaga (I) oksida yang tidak larut

dalam air.Cara kerja Benedict

Ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di mana glukosa

memiliki elektron untuk diberikan, tembaga(salah satu kandungan di reagen benedict) akan

menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna. Selama

proses ini CU2+ tereduksi menjadi CU+. Ketika Cu mengalami reduksi, glukosa memberikan

salah satu elektronnya dan dioksidasi. Karena glukosa mampu mereduksi Cu pada benedict,

maka glukosa disebut sebagai gula pereduksi.

LUGOL

Lugol yodium, juga dikenal sebagai solusi Lugol, pertama kali dibuat pada tahun 1829,

merupakan solusi dari unsur iodium dan iodida kalium dalam air, yaitu setelah dokter Prancis

JGALugol. larutan yodium Lugol sering digunakan sebagai antiseptik dan desinfektan, untuk

desinfeksi darurat air minum, dan sebagai reagen untuk deteksi pati di laboratorium rutin dan tes

medis.

Telah digunakan lebih jarang untuk mengisi kekurangan yodium Namun., Iodida kalium murni,

mengandung ion iodida relatif jinak tanpa unsur iodium lebih toksik, lebih disukai untuk tujuan

ini. 

Solusi Lugol terdiri dari 5 g yodium (I2) dan 10 g kalium iodida (KI) dicampur dengan

air suling yang cukup untuk membuat larutan coklat dengan total volume 100 mL dan kadar

Page 6: laporan uji kandungan bahan makanan

yodium total 150 mg / mL. Kalium iodida menerjemahkan yodium SD larut dalam air melalui

pembentukan triiodida(I-I-I)

3) ion. Hal ini tidak boleh disamakan dengan tingtur solusi yodium, yang terdiri dari unsur

iodium, dan garam iodida dilarutkan dalam air dan alkohol. solusi Lugol mengandung alkohol. 

Nama lain untuk solusi Lugol adalah I2KI (iodine-potassium iodide); Markodine, solusi Strong

(sistemik), dan berair yodium Solusi BCP.

Lugol diperoleh dari ahli kimia dan apoteker yang berlisensi untuk mempersiapkan dan

mengeluarkan solusi. Indikator ini, juga disebut noda, digunakan di berbagai bidang. Solusi ini

digunakan sebagai tes indikator keberadaan pati dalam senyawa organik, dengan yang bereaksi

dengan memutar sebuah dark-blue/black. 

C. ALAT DAN BAHAN

ALAT:

Penjepi tabung reaksi

Pipet tetes

Lumpang porselin

Tabung reaksi

Pembakar spritus

pisau

Penumbuk

Spatula/pengaduk

Rak tabung reaksi

Gelas ukur ukuran 600 mL

Penggaris

Korek api

Gelas ukur ukuran 100 mL

Dudukan kaki tiga

BAHAN:

Reagen (lugol, biuret, benedict/ fehling A dan fehling B)

Kertas buram

Bahan makanan yang ingin di uji (roti, susu, gula pasir, tempe, minyak kelapa, pisang, putih

telur, pisang, dan air mineral)

Page 7: laporan uji kandungan bahan makanan

D. LANGKAH KERJA

Percobaan 1 : Uji glokusa

1. Menghaluskan bahan yang diuji dengan menggunakan lumpang proselin dan penumbuk.

2. Memasukkan aquades secukupnya untuk memudahkan penumbukan.3. Jika bahan sudah larut masukan kedalam gelas ukur ukuran 100 mL.4. Ukur volume larutan sampai ± 60 mL.5. Larutan tersebut kemudian di masukan kedalam gelas ukur sampai tingginya 2 cm6. Tetesi tabung reaksi tersebut dengan reagen fehling A sebanyak 5 tetes7. Tetesi tabung reaksi tersebut dengan reagen fehling B sebanyak 5 tetes8. Catat perubahan warna yang terjadi.9. Tuang air mineral ke dalam gelas ukur ukuran 600 mL sampai volumenya 300 mL.10. Gelas ukur tersebut kemudian di taruh di atas dudukan kaki tiga

11. Panaskan tabung reaksi dengan pembakar sepritus.12. Tunggu sampai mendidih.13. Masukan tabung reaksi tadi di dalam gelas ukur yang telah dipanaskan.14. Lihat perubahan warna yang terjadi15. Memasukkan data kedalam table pengamatan, dan lakukan hal yang sama dengan bahan

makanan yang lain.

Percobaan 2 : Uji Amilum

1. Menghaluskan bahan yang diuji dengan menggunakan lumpang proselin dan penumbuk.

2. Memasukkan aquades secukupnya untuk memudahkan penumbukan.3. Masukan sampel yang sudah cair kedalam tabung reaksi sampai tingginya 2 cm4. Meneteskan larutan iodine/ lugol ke dalam tabung reaksi sebanyak 3 tetes.5. Mencatat perubahan warna yang terjadi.

Percobaan 3: uji protein

1. Mengaluskan bahan yang diujia dengan mengguanakan lumpung porseling dan penumbuk.2. Masukan aquades secukupnya untuk memudahkan penumbukan3. Masukan sampel yang sudah cair kedalam tabung reaksi sampai tingginya 2 cm4. Meneteskan larutan biuret ke dalam tabung reaksi sebanyak 3 tetes.5. Mencatat perubahan warna yang terjadi pada sampel

Page 8: laporan uji kandungan bahan makanan

E.TABLE PENGAMATAN

a) Table hasil pengujian glukosaNo.

Sampel Warna awal Warna ketika sudah ditetesi fA dan fB

Warna sesudah di panaskan

Keterangan

1. Roti tawar Putih keruh Biru Coklat tua - glukosa2. Susu bubuk Putih Biru Putih kekuningan - glukosa3. Tempe Putih keruh Ungu muda Kuning muda - glukosa4. Pisang Kunig muda Kuning Oranye kehijauan + glukosa5. Putih telur Tak berwarna Ungu tua Putih kekuningan - glukosa6. Gula pasir Tak berwarna Biru muda Oranye + glukosa

b) Table hasil pengujian amilum

No.

Sampel Warna awal Warna ketika sudah ditetesi yodium/betadin

Keterangan

1. Roti tawar Putih keruh Biru kehitaman + amilum2. Susu bubuk Putih Putih susu - amilum3. Tempe Putih keruh Putih kemerahan - amilum4. Pisang Kunig muda Biru kehitaman + amilum5. Putih telur Tak berwarna Merah tua - amilum6. Gula pasir Tak berwarna Merah tua - amilum

c) Table hasil pengujian protein

No.

Sampel Warna awal Warna ketika sudah ditetesi biuret

Keterangan

1. Roti tawar Putih keruh Putih keruh - protein2. Susu bubuk Putih Ungu + protein3. Tempe Putih keruh Ungu + protein 4. Pisang Kunig muda Kuning - protein5. Putih telur Tak berwarna Ungu + protein6. Gula pasir Tak berwarna Bening - protein

d) Table hasil pengujian lemak

No.

Sampel Warna awal Keadaan ketika setelah ditetesi di kertas HVS

Keterangan

1. Roti tawar Putih keruh Tidak transparan (-) lemak2. Susu bubuk Putih Tidak transparan (-) lemak3. Tempe Putih keruh Tidak transparan (-) lemak4. Pisang Kunig muda Tidak transparan (-) lemak5. Putih telur Tak berwarna Transparan (+) lemak6. Gula pasir Tak berwarna Tidak transparan (-) lemak

Page 9: laporan uji kandungan bahan makanan

7. Minyak goring Kuning keemasan Transparan (+) lemak

F.PEMBAHASAN

Uji kandungan roti tawar

  Pada uji amilum, roti tawar mengandung amilum karena setelah ditetesi reagen betadin roti tawar

berubah warna menjadi biru kehitaman.

  Pada uji protein, roti tawar tidak mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna

menjadi putih kekeruh.

  Pada uji glokusa, roti tawar tidak mengandung glokusa karena setelah ditetesi denan reagen

fehling A dan fehling A,dan memanaskannya di atas pembakar spritus berubah warna menjadi

coklat tua.

  Uji lemak, roti tawar yang telah larut setelah dioleskan pada kertas buram dan mengakibatkan

tidak adanya noda transparan pada kertas buram tersebut, hal itu menunjukkan bahwa roti tawar

tidak mengandung lemak.

Uji kandungan susu bubuk

  Pada uji amilum, susu bubuk tidak mengandung amilum karena setelah ditetesi reagen betadin

susu bubuk berubah warna menjadi putih keruh.

  Pada uji protein, susu bubuk mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna

menjadi ungu.

  Pada uji glokusa, susu bubuk tidak mengandung glokusa karena setelah ditetesi denan reagen

fehling A dan fehling A,dan memanaskannya di atas pembakar spritus berubah warna menjadi

putih kekuningan.

  Uji lemak, susu bubuk yang telah larut setelah dioleskan pada kertas buram dan mengakibatkan

tidak adanya noda transparan pada kertas buram tersebut, hal itu menunjukkan bahwa susu

bubuk tidak mengandung lemak.

Uji kandungan tempe

  Pada uji amilum, tempe tidak mengandung amilum karena setelah ditetesi reagen betadin tempe

berubah warna menjadi putih kemerahaan.

  Pada uji protein, tempe mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna menjadi

ungu.

Page 10: laporan uji kandungan bahan makanan

  Pada uji glokusa, tempe tidak mengandung glokusa karena setelah ditetesi denan reagen fehling A

dan fehling A,dan memanaskannya di atas pembakar spritus berubah warna menjadi kuning

muda.

  Uji lemak, tempe yang telah larut setelah dioleskan pada kertas buram dan mengakibatkan tidak

adanya noda transparan pada kertas buram tersebut, hal itu menunjukkan bahwa tempe tidak

mengandung lemak.

Uji kandungan pisang

  Pada uji amilum, pisang mengandung amilum karena setelah ditetesi reagen betadin pisang

berubah warna menjadi biru kehitaman.

  Pada uji protein, pisang tidak mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna

menjadi kuning.

  Pada uji glokusa, pisang mengandung glokusa karena setelah ditetesi denan reagen fehling A dan

fehling A,dan memanaskannya di atas pembakar spritus berubah warna menjadi oranye

kehijauan.

  Uji lemak, pisang yang telah larut setelah dioleskan pada kertas buram dan mengakibatkan tidak

adanya noda transparan pada kertas buram tersebut, hal itu menunjukkan bahwa pisang tidak

mengandung lemak.

Uji kandungan putih telur

  Pada uji amilum, putih telur tidak mengandung amilum karena setelah ditetesi reagen betadin

putih telur berubah warna menjadi merah tua.

  Pada uji protein, putih telur mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna

menjadi ungu.

  Pada uji glokusa, putih telur tidak mengandung glokusa karena setelah ditetesi denan reagen

fehling A dan fehling A,dan memanaskannya di atas pembakar spritus berubah warna menjadi

putih kekuningan.

  Uji lemak, putih telur dioleskan pada kertas buram dan mengakibatkan noda transparan pada

kertas buram tersebut, hal itu menunjukkan bahwa putih telur mengandung lemak.

Page 11: laporan uji kandungan bahan makanan

Uji kandungan gula pasir

  Pada uji amilum, gula pasir tidak mengandung amilum karena setelah ditetesi reagen betadin gula

pasir berubah warna menjadi merah tua.

  Pada uji protein, gula pasir tidak mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna

menjadi putih.

  Pada uji glokusa, gula pasir mengandung glokusa karena setelah ditetesi denan reagen fehling A

dan fehling A,dan memanaskannya di atas pembakar spritus berubah warna menjadi oranye.

  Uji lemak, gula pasir yang telah ditambahkan air setelah dioleskan pada kertas buram dan

mengakibatkan tidak adanya noda transparan pada kertas buram tersebut, hal itu menunjukkan

bahwa gula pasir tidak mengandung lemak.

Uji kandungan gula pasir

  Uji lemak, gula pasir yang telah ditambahkan air setelah dioleskan pada kertas buram dan

mengakibatkan tidak adanya noda transparan pada kertas buram tersebut, hal itu menunjukkan

bahwa gula pasir tidak mengandung lemak.

Page 12: laporan uji kandungan bahan makanan

PENUTUPKesimpulan

Setelah kami melakukan praktikum dapat disimpulkan bahwa :

Reagen lugol digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yang mengandung amilim,

Reagen biuret digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yang mengandung protein. Reagen

benedict(FA+FB) digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yan mengandung glukosa

sedangkan kertas buram digunakan unuk mengetahui bahwa makanan yang mengandung lemak.

Bahan makanan yang apabila ditetesi dengan lugol berubah warna menjadi biru kehitaman

berarti bahwa makanan tersebut mengandung amlum. Bahan makanan yang ditetesi dengan

reagen biuret dan mengocoknya, berubah warna menjadi ungu, maka bahan makanan tersebut

mengandung protein. Bahan makanan yang diteteskan reagen benedict dan memanaskannya

diatas pembakar spritus dan warna menjadi hijau-oranye, maka bahan makanan tersebut

mengandung glukosa. Sedangkan makanan yang dioleskan pada kertas buram dan

memanaskannya pada pembakar spritus, jika meninggalkan bekas noda tranparan maka bahan

makanan tersebut mengandung lemak.

Bahan makanan yang mengandung amilum yaitu : roti tawar dan pisang. Bahan makanan

yang mengandung glokusa : gula pasir,dan pisang. Bahan makanan yang mengandung

protein :susu bubuk, tempe dan putih telur. Sedangkan bahan yang mengandung lemak antara

lain :putih telur dan gula pasir.

Dalam satu bahan makanan tidak hanya mengandung nutrisi, tetapi banyak yang mempunyai

lebih dari dua nutrisi. Seperti santan kelapa terdapat glokusa, protein dan lemak.

Saran

Pada setiap materi pembelajaran yang memungkinkan untuk diadakan praktikum mohon

untuk dilakukan praktikum untuk membuktikan kesesuaian materi dengan teori-teori yang ada

pada setiap bab. Sebaikya waktu untuk melakukan praktek biologi diperpanjang.

Page 13: laporan uji kandungan bahan makanan

DAFTAR PUSTAKA

Sri, Lestari Endang. 2009. Biologi 2 Makluk Hidup dan Lingkungan untuk SMA/MA Kelas XI.

Jakarta: Cv Putra Nugraha

Purnomo… [et al]. 2009. Biologi : Kelas XI untuk SMA dan MA. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional