laporan uap manbis kelompok 2
DESCRIPTION
Laporan Ujian Akhir Praktikum Manajemen AgribisnisTRANSCRIPT
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM
MANAJEMEN AGRIBISNIS
WICAKSONO
Oleh :
Kelompok 2 Kelas E
1. Intan Oppungsunggu (135040101111219)
2. Adita Windasari (145040100111070)
3. Agrinita Dianti Puspitasari (145040100111083)
4. Rizkha Cahya Prastyka (145040100111093)
5. Intan Qisthi Arbiati (145040101111011)
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat ALLAH SWT, karena atas perkenanNYA laporan
praktikum Manajemen Agribisnis dalam Survei di Wicaksono dapat diselesaikan.
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai
pelaksanaan kegiatan Survei perusahaan kepada pihak-pihak terkait dalam
pelaksanaan kegiatan, bahwa Sosialisasi Survei perusahaan pada Wicaksono telah
dilaksanakan. Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.Akhir kata, kami sampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah
ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha
kita. Amin.
Malang, 14 Mei 2015
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................. 3
DAFTAR TABEL.......................................................................... 4
DAFTAR GAMBAR...................................................................... 4
BAB I PENDAHULUAN............................................................. 5
1.1 Latar Belakang......................................................... 5
1.2 Tujuan...................................................................... 6
1.3 Manfaat................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................. 8
2.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Agribisnis.............. 8
2.2 Organisasi Agribisnis............................................... 8
2.3 Manajemen Sumberdaya Manusia dalam Agribisnis 10
2.4 Manajemen Produksi dalam Agribisnis................ 10
2.5 Manajemen Pemasaran dalam Agribisnis.............. 11
2.6 Manajemen Keuangan dalam Agribisnis................ 12
2.7 Strategi Pengembangan dan Analisis SWOT......... 13
BAB III PEMBAHASAN........................................................... 15
3.1 Profil Perusahaan Wicaksono.................................. 15
3.2 Organisasi dalam Perusahaan Wicaksono............... 17
3.3 Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan Wicaksono 19
3.4 Manajemen Produksi dalam Perusahaan Wicaksono 20
3.5 Manajemen Pemasaran dalam Perusahaan Wicaksono 24
3.6 Manajemen Keuangan dalam Perusahaan Wicaksono 26
3.7 Analisis Nilai Tambah Perusahaan Wicaksono..... 28
3.8 Strategi Pengembangan (Analisis SWOT) Perusahaan
Wicaksono............................................................... 29
BAB IV KESIMPULAN............................................................ 34
DAFTAR PUSTAKA.................................................................. 35
DOKUMENTASI........................................................................ 36
3
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1Kendala (Resiko) dalam Manjemen Produksi............ 23
Tabel 3.2 Pemasaran Produk..................................................... 24
Tabel 3.3 Kendala (Resiko) dalam Manajemen Pemasaran....... 26
Tabel 3.4 Biaya Tetap................................................................ 26
Tabel 3.5 Biaya Variabel............................................................ 27
Tabel 3.6 Biaya Total................................................................. 27
Tabel 3.7 Penerimaan................................................................. 27
Tabel 3.8 Keuntungan Pendapatan Petani................................. 27
Tabel 3.9 Analisis Nilai Tambah............................................. 28
Tabel 3.10Strategi Pengembangan dengan Anlisis SWOT...... 29
Tabel 3.11 Analisis Peluang dan Ancaman............................... 31
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Struktur Organisasi.............................................. 17
Gambar 3.2 Proses Pembuatan Kripik Tempe........................ 21
Gambar 3.3 Distribusi Nilai Tambah bagi Pendapatan, Tenaga Kerja serta
Keuntungan pada Produk................................. 29
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Downey & Erickson (1987) semua kegiatan bisnis yang
terlibat pada aliran sistem komoditi dari masukan usaha tani, usaha tani,
pemrosesan, penyebaran, penyimpanan, pemasaran komoditi tersebut sampai
pada konsumen akhir.Agribisnis merupakan suatu sistem yang terdiri dari
beberapa subsistem pengadaan dan penyaluran sarana produksi (input), proses
produksi primer (farm), pengolahan dan pemasaran. Subsistem pengolahan
disebut juga agroindustri yang terdiri dari agroindustrihulu yaitu penghasil
input pertanian dan agroindustri hilir yaitu industri pengolahan hasil pertanian
primer dan bahkan lebih luas lagi mencakup industri sekunder dan tersier
yaitumengolah lebih lanjut dari produk olahan hasil pertanian primer. Salah
satu contoh agroindustri hilir adalah usaha pengolahan keripik buah.
Semakin maraknya tempat wisata yang ada di daerah Malang dan
sekitarnya menjadikan kesempatan usaha yang sangat baik bagi para
wirausaha yang bergerak dalam bidang makanan terutama makanan khas.
Makanan khas adalah salah satu barang yang sangat diminati oleh para
wisatawan karena merupakan makanan yang hanya ada di daerah tersebut dan
belum afdol jika belum pernah mencicipi makanan khas daerah yang kita
kunjungi.
Salah satu oleh-oleh khas di daerah Malang adalah keripik buah,
keripik tempe, dan bahkan keripik bakso. olahan keripik buah terbuat dari
buah segar yang diolah dan dijadikan camilan ringan berupa keripik. Bahan
yang digunakan juga berkualitas tinggi dan terpilih. Perusahaan Wicaksno
membuat inovasi baru dengan memproduksi keripik bakso, bakso yang
merupakan jajanan khas asli Malang. Hal ini menjadi hal menarik tersendiri
dan mendapat tempat tersendiri di masyarakat.
Sementara itu, tempe merupakan salah satu makanan khas Indonesia.
Masyarakat Indonesia sering menjadikan tempe sebagai makanan pendamping
nasi karena harganya yang relatif sangat murah dan mudah didapatkan dimana
5
saja. Seiring dengan perkembangan teknologi, saat ini banyak bermunculan
inovasi pengolahan tempe. Salah satunya adalah keripik tempe. Prospek usaha
kripik tempe ini cukup menjanjikan karena hanya membutuhkan modal yang
relatif sedikit namun keuntungannya relatif besar. Salah satu pengusaha oleh-
oleh yang ada di daerah Malang adalah Bapak Lucky, seorang laki-laki ulet,
dan tekun yang terus berusaha membuat inovasi-inovasi yang kreatif dengan
membuat makanan yang enak dan beda dari lainnya. Pak Lucky membuka
toko atau kiosnya di berbagai tempat, seperti di tlogo mas dan di sekitar
mondoroko. Namun, sekarang berpusat hanya di jalan Candi Agung II/1
Malang
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan laporan hasil survei perusahaan agribisnis
ini adalah mahasiswa diharapkan mampu mengetahui dan memahami:
1. Untuk mengetahui profil dan ruang lingkup agribisnis di suatu perusahaan.
2. Untuk mengetahui organisasi dalam agribisnis di suatu perusahaan.
3. Untuk mengetahui peran manajemen sumber daya manusia dalam
agribisnis di suatu perusahaan.
4. Untuk mengetahui peran manajemen produksi dalam agribisnis di suatu
perusahaan.
5. Untuk mengetahui peran manajemen pemasaran dalam agribisnis di suatu
perusahaan.
6. Untuk mengetahui manajemen keuangan dalam agribisnis di suatu
perusahaan.
7. Untuk mengetahui analisis nilai tambah (Added Value) agroindustri
olahan di suatu perusahaan.
8. Untuk mengetahui strategi pengembangan (analisis SWOT) di suatu
perusahaan.
6
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari survei perusahaan yang telah dilakukan adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui ruang lingkup perusahaan yang telah kami survei,
bagaimana pemilik perusahaan menjalankan usahanya untuk mendapatkan
profit, dari Manajemen Sumberdaya Manusia, Manajemen Pemasaran,
Manajemen Keuangan, Manajemen Produksi.
2. Untuk mengetahui strategi-strategi dalam mengembangkan usaha
agribisnis pada suatu perusahaan.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Agribisnis
Agribisnis dapat bergerak dalam berbagai macam kegiatan,
kaitannya dengan sektor hulu, usahatani, maupun hilir. Agribisnis juga dapat
dilakukan dari tingkat skala kecil (usahatani) sampai dengan skala besar
(perusahaan agribisnis), yang dapat dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang.
2.2 Organisasi Agribisnis
Agribisnis dapat diartikan secara sempit dan secara luas. Dalam arti sempit,
agribisnis hanya merujuk pada produsen dan pembuat/penyalur input untuk
produksi pertanian. Dalam artian luas, agribisnis mencakup keseluruhan
perusahaan yang terkait dengan kegiatan perbekalan pertanian, usaha tani,
pemrosesan hasil usahatani dan pemasarannya (Saragih, 2010).
Agribisnis sebagai suatu sistem terdiri dari subsistem pengadaan dan
penyaluran sarana produksi, subsistem usaha tani, subsistem agroindustri serta
subsistem distribusi dan pemasaran hasil pertanian.Bentuk organisasi agribisnis
tidak ditentukan oleh ukuran atau jenis agribisnis. Ada empat bentuk dasar usaha
dalam agribisnis yaitu perusahaan perorangan, persekutuan, perseroan, dan
koperasi. Pemilihan bentuk organisasi ini dapat didasarkan pada keunggulan dan
kelemahan masing-masing bentuk organisasi atau perkembangan dari
agribisnis(Saragih, 2010)
Menurut Downey dan Erickson (1987), ada empat bentuk dasar usaha
agribisnis, antara lain:
1. Agribisnis perorangan
Agribisnis perorangan atau pribadi merupakan bentuk organisasi yang
paling tua dan paling sederhana, yaitu merupakan organisasi udaha yang
dimiliki dan dikendalikan oleh satu orang. Agribisnis perorangan
cenderung merupakan usaha kecil.
8
2. Persekutuan (partnership)
Persekutuan adalah asosiasi atau perhimpunan dari dua orang atau lebih
sebagai pemilik usaha. Tidak terdapat batas jumlah ornag yang dapat
bergabung dalam persekutuan. Persekutuan dapat didasarkan pada
perjanjian tertulis atau lisan, atau kontrak, antara individu-individu yang
terlibat. Namun, alangkah baiknya bila persekutuan didasarkan pada
perjanjian tertulis, sehingga ekses-ekses negatif yang mungkin timbul
adanya ketidaksepakatan dikemudian hari dapat dihindarkan. Adakalanya,
persekutuan juga dapat dibentuk berdasarkan hukum, sekiranya mereka
yang bersekutu bertindak sedemikian rupa berusaha demi bisnis.
3. Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan Terbatas (PT) adalah suatu persekutuan untuk menjalankan
perusahaan dengan modal usaha terdiri atas beberapa saham (sero).Ciri-
ciri Persero adalah:
a. Tujuan utamanya mencari laba (Komersial)
b. Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan negara yang
dipisahkan yang berupa saham-saham
c. Dipimpin oleh direksi
d. Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta
e. Badan usahanya ditulis PT (nama perusahaan) (Persero)
f. Tidak memperoleh fasilitas negara
4. Koperasi
Istilah koperasi berasal dari dua suku kata yaitu co dan operation. Co
berarti bersama dan operation berarti pekerjaan, sehingga kalau digabung
menjadi cooperation, atau dengan kata lain, koperasi berarti pekerjaan
bersama atau bersama-sama bekerja untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi,
koperasi merupakan jenis badan usaha yang beranggotakan orang-orang
atau badan hukum. Koperasi melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi
menurut UUD 1945 pasal 33 ayat 1 merupakan usaha kekeluargaan
dengan tujuan mensejahterakan anggotanya.Misi Koperasi adalah:
a. Memacu pengembangan usaha
9
b. Kemandirian
c. Profesionalisme
2.3 Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Agribisnis
Menurut Nawawi (2001) Sumber Daya Manusia adalah semua
manusia sebagai penduduk atau warga negara suatu negara atau dalam batas
wilayah tertentu yangsudaaahmemasuki usia angkatan kerja, baik yang sudah
maupun belum memperoleh pekerjaan (lapang pekerjaan).
Menurut Mathis dan Jackson (2006) pengertian manajemen SDM
adalah rancangan sistem-sistem formal dalam sebuah organisasi untuk
memastikan penggunaan bakat manusia secara efektif dan efisien guna
mencapai tujuan organisasi.Menurut Downey dan Erickson (1987), Fungsi
manajemen sumberdaya manusia:
1. Menentukan kebutuhan personil perusahaan
2. Mencari dan merekrut tenagakerja
3. Mengangkat atau memilih tenagakerja
4. Mengorientasikan tenagakerja pada pekerjaannya
5. Menetapkan persyaratan kompensasi dan tunjangan
6. Mengevaluasi prestasi kerja
7. Mengawasi pelatihan dan pengembangan
8. Mengadakan promosi atau kenaikan jabatan
9. Menangani pemutusan hubungna kerja atau pemindahan.
2.4 Manajemen Produksi dalam Agribisnis
Produksi merupakan suatu proses mengubah input menjadi output
sehingga nilai barang tersebut bertambah. Input atau faktor produksi dapat
berupa barang atau jasa yang digunakan dalam proses produksi dan output
atau hasil produksi adalah barang dan jasa yang dihasilkan dari suatu proses
produksi. Produksi dapat pula didefinisikan sebagai penciptaan guna.Guna
berarti kemampuan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Proses perubahan bentuk faktor-faktor produksi dinamakan proses produksi.
(Yamit, 2003).
10
Produksi tidak hanya mencakup pembuatan barang-barang yang
dapat dilihat, tetapi termasuk didalamnya produksi jasa. Produksi atau proses
produksi dapat ditinjau dari dua pengertian yaitu pengertian secara teknis dan
pengertian secara ekonomis. Pengertian produksi secara teknis adalah suatu
proses pendayagunaan sumber-sumber yang telah tersedia dimana diharapkan
terwujudnya hasil yang lebih dari segala pengorbanan yang telah diberikan
(pengertian sempit). Pengertian produksi dari segi ekonomis adalah suatu
proses pendayagunaan segala sumber yang tersedia untuk mewujudkan hasil
yang terjamin kualitas dan kuantitasnya, terkelola dengan baik, sehingga
merupakan komoditi yang dapat diperdagangkan (pengertian luas) (Yamit,
2003).
Ada dua pendekatan yang sering digunakan untuk menerangkan
teori produksi.Dua pendekatan itu adalah pendekatan tradisional (traditional
approach) dan pendekatan modern (isoquan dan isocost approach).Selain itu
produksi sering membedakan periode produksi jangka pendek dan jangka
panjang. Periode jangka pendek terjadi bila terdapat input tetap dalam proses
produksi, sedang periode produksi jangka panjang bila semua input adalah
variabel (Yamit, 2003).
2.5 Manajemen Pemasaran dalam Agribisnis
Menurut Kottler (2000), Manajemen pemasaran adalah suatu usaha
untuk merencanakan, mengimplementasikan (yang terdiri dari kegiatan
mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinir) serta mengawasi atau
mengendalikan kegiatan pemasaran dalam suatu organisasi agar tercapai
tujuan organisasi secara efisien dan efektif. Di dalam fungsi manajemen
pemasaran ada kegiatan menganalisis yaitu analisi yang dilakukan untuk
mengetahui pasar dan lingkungan pemasarannya, sehingga dapat diperoleh
seberapa besar peluang untuk merebut pasar dan seberapa besar ancaman
yang harus dihadapi.
Menurut Sofyan Assauri (2004) Manajemen Pemasaran merupakan
kegiatan menganalisis, merencanakan, mengkoordinasikan dan
mengendalikan semua kegiatan yang terkait dengan perancangan dan
11
peluncuran produk, pengkomunikasian, promosi dan pendistribusian produk
tersebut, rnenetapkan harga dan mentransaksikannya, dengan tujuan agar
dapat memuaskan konsumennya dan sekaligus dapat mencaapi tujuan
organisasi perusahaan jangka panjang.
Manajemen Pemasaran adalah salah satu kegiatan-kegiatan pokok
yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan
perusahaannya, untuk berkembang, dan untuk mendapatkan laba. Proses
pemasaran itu dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi, dan
tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga
memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya
berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik
terhadap perusahaan (Dharmmesta & Handoko, 1982).
2.6 Manajemen Keuangan dalam Agribisnis
Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan yang adanya suatu
perencanaan(planning), pengorganisasian(organization),dan
pengendalian(controlling), pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki
oleh suatu organisasi atau perusahaan.Aspek manajemen keuangan ini akan
mempertimbangkan semua akibat dari seluruh keputusan yang diambil
terhadap penerimaan dan laba perusahaan dibidang agribisnis. Artinya
manajer dalam hal ini harus mempertimbangkan seluruh sumber pembiayaan
dari aspek penerimaan ( Riyanto, 2010)
Produksi dan biaya produksi bagaikan keping mata uang logam berisi
dua.jika produksi berbicara tentang fisik penggunaan factor produksi,biaya
mengukurnya dengan nilai uang. Dalam ekonomi modern,ukuran efisiensi
yang paling adalah uang. Sesuatu yang efisiensi secara teknis,belum tentu
menguntungkan secara finansial dan ekonomi. Biaya produksi diartikan
sebagai semua pengorbanan yang diperlukan untuk proses produksi
dinyatakan dalam uang.Macam-macam biaya produksi adalah Biaya Tetap
atau Fixed Cost(FC) dan Biaya Variable atau (VC).Biaya variable(variable
cost) merupakan biaya produksi yang besarnya tergantung pada jumlah
produksi. Contohnya biaya input(seperti bibit,pupuk,pestisida,bahan baku
12
produksi,tenaga kerja dan sebagainya).Biaya tetap(fixed cost) merupakan
biaya yang tidak tergantung pada besarnya produksi. Contoh biaya sewa
lahan, biaya penyusutan peralatan dan mesin-mesin (Debertin,1986).
Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat besar dalam
pertumbuhan ekonomi negaraterutama negara yang bercorak agraris seperti
Indonesia. Pembangunan ekonomi menitik beratkan pada bidang pertanian
dan industri yang berbasis pertanian atau biasa disebut agroindustri. Dalam
sistem agribisnis, agroindustri adalah salah satu subsistem yang bersama-
sama subsistem lain membentuk agribisnis. Sektor pertanian dalam wawasan
agribisnis dengan perannya dalam perekonomian nasional memberikan
beberapa hal yang dapat menunjukkan suatu keunggulan yang dapat
dipertimbangkan.Keunggulan tersebut antara lain nilai tambah pada
agroindustri.Nilai tambah adalah selisih lebih antara nilai produk dengan nilai
biaya input, tidak termasuk upah tenaga kerja. misalnya dengan cara
pengawetan produk pertanian menjadi produk olahan yang lebih tahan lama
dan siap untuk dikonsumsi (Aristanto.1996)
2.7 Strategi Pengembangan dan Analisis SWOT
Menurut Freddy (2006) Pengembangan usaha adalah Tugas dan
proses persiapan analitis tentang peluang pertumbuhan potensial, dukungan
dan pemantauan pelaksanaan peluang pertumbuhan usaha, tetapi tidak
termasuk keputusan tentang strategi dan implementasi dari peluang
pertumbuhan usaha. Sedangkan untuk usaha yang berskala besar dan mapan ,
terutama di bidang teknologi industri yang terkait “Pengembangan usaha”
istilah yang sering mengacu pada pengaturan dan mengelola hubungan
strategis dan aliansi dengan yang lain, perusahaan pihak ketiga. Dalam hal ini
perusahaan dapat memanfaatkan satu sama lain keahlian, teknologi atau
kekayaan intelektual untuk memperluas kapasitas mereka untuk
mengidentifikasi, meneliti, menganalisis dan membawa ke pasar bisnis baru
dan produk baru, pengembangan bisnis berfokus pada implementasi dari
rencana bisnis strategis melalui ekuitas pembiayaan, akuisisi/divestasi
teknologi, produk, dan lain-lain.
13
Analisa SWOT ialah identifikasi dalam berbagai faktor yang secara
sistematis untuk merumuskan suatu strategi perusahaan. Analisa
SWOT didasarkan pada suatu hubungan atau interaksi dianatara unsur-unsur
internal iyalah, kekuatan serta kelemahan, unsur-unsur eksternal yaitu
peluang serta ancaman (Rangkuti, 2006)
14
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Profil Perusahaan Wicaksono
3.1.1 Deskripsi dan Ruang Lingkup Perusahaan
Perusahaan Wicaksono merupakan usaha perseorangan yang
pusatnya berada di Jalan Candi Agung II/1. Telp 0341 472469 /
478121. Perusahaan ini menawarkan berbagai macam produk oleh-oleh
khas kota Malang dan kerajinan tangan. Produk olahan yang di
produksi seperti : Kripik Nangka, Nanas, Apel, Jamur, Mangga, Bakso,
Bengkoang, Durian, Rambutan, Salak dan banyak macam lainnya.
Kemudian kerajinan tangan yang dibuat seperti dompet, tas, kain, dan
pernak-pernik menarik.
3.1.2 Sejarah Perusahaan
Perusahaan Wicaksono berdiri pada tahun 1995, tepatnya pada
bulan Desember. Sudah hampir 25 tahun perusahaan pusat oleh-oleh ini
berada ditengah-tengah masyarakat dengan pesatnya persaingan industri
masa kini. Awal mula berdiri perusahaan pusat oleh-oleh ini di latar
belakangi karena pemilik perusahaan yaitu bapak Lucky keluar dari
pekerjaannya. Beliau mulai bingung dengan apa yang harus dilakukan
untuk menghidupi keluarga tanpa adanya pendapatan yang terjamin.
Beliau juga tidak mempunyai softskill yang menjamin, sehingga ia
mulai memutar otak untuk memikirkan menjalankan usaha apa yang
sekiranya dapat diterima di kalangan masyarakat. Kemudian munculnya
sebuah ide untuk membuka usaha kecil dengan menjual beberapa
olahan khas seperti keripik tempe. Modal awal yang dikeluarkan pada
saat pertama melakukan usahanya sebesar Rp. 250.000,- .Bahan baku
produk bapak Lucky dapatkan dengan membeli di pasar. Setelah itu
beliau dengan istri mengolah produk dengan mempersiapkan bahan,
memilih bahan baku yang berkualitas,tahap penggorengan, hingga
15
mempacking produk mereka lakukan secara bersama. Mereka
menjajakan serta menitipkannya di berbagai warung kecil hingga
supermarket terdekat. Usaha kecil tersebut berjalan cukup lama, bapak
Lucky mempunyai prinsip berdagang yaitu tidak begitu memperdulikan
keuntungan yang besar pada saat itu, hanya lebih bagaimana cara
supaya produk dagangannya laku dan terjual habis dengan waktu yang
singkat. Setelah berjalan cukup lama, mulai terlihat hasil dari jerih
payah mereka. Penjualan lancar, dan mulai bisa mendapat keuntungan
yang cukup.
Pada suatu hari, bapak Lucky diberi kepercayaan untuk
menjualkan 100 kg produk olahan keripik buah oleh salah satu orang
berketurunan cina. Beliau diamanati untuk menjualkan produk-produk
tersebut. Dengan pengalamannya, ia menjual produk-produk tersebut
dan hasilnya memuaskan. Produk terjual dengan cepat dan selalu habis.
Hingga dipercayai untuk menjual produk olahan keripik buah tersebut
perminggu, dan begitu seterusnya sampai sekarang. Tumbuh pesatnya
usaha yang dilakukan, membuat bapak Lucky berniatan untuk
memperbesar usahanya dengan membangun toko pusat oleh-oleh yang
pada saat itu belum ada di wilayah kota Malang. Adanya peluang besar
tersebut dimaanfaatkan dengan baik oleh bapak Lucky. Beliau
membangun toko dan menjual berbagai macam produk oleh-oleh
terutama keripik buah khas kota Malang.
Bapak Lucky sangat mementingkan kualitas dari produk dan
kepuasan dari konsumennya, hingga produk tersebut memang banyak
diminati dan dipercaya untuk berbagai kalangan. Pangsa pasar
penjualan produk olahan tersebut yaitu pada kalangan menengah.
Pesatnya perkembangan perusahaan juga tidak mengesampingkan
peranan dari pemasarannya, Perusahaan Wicaksono memasarkan
produknya dengan mengenalkan produk ke hotel-hotel ternama dan
juga menunjukkan kualitas yang terbaik sehingga dapat dipercaya .
Hingga saat ini, perusahaan tersebut menjadi salah satu tujuan
16
wisatawan lokal maupun non lokal untuk membeli oleh-oleh khas kota
Malang
3.1.3 Visi dan Misi
Visi
Perusahaan pusat oleh-oleh Wicaksono ingin menjadi salah satu
usaha kecil menengah yang bisa menjadi pemimpin dalam pasar
produksi olahan berbagai macam keripik oleh-oleh khas malang.
Misi
Perusahaan pusat oleh-oleh Wicaksono berusaha untuk
menyediakan produk yang inovatif, variatif dengan kualitas bagus,
harga yang bersaing, pelayanan yang memuaskan,sehingga dapat
dipercaya serta produk dapat diterima oleh masyarakat.
3.2 Organisasi Perusahaan
1. Bentuk Organisasi Agribisnis
Secara khusus Toko Oleh-Oleh Khas Malang Wicaksono
merupakan organisasi yang berbentuk usaha perorangan, dimana Toko
Oleh-Oleh Khas Malang Wicaksono ini masih merupakan usaha kecil
yang dikendalikan oleh perorangan. Pemilik sekaligus pendiri Toko Oleh-
Oleh Khas Malang ini ialah Bapak Lucky. Dimana awalnya beliau
membentuk usaha ini secara pribadi bersama istrinya pada saat beliau
keluar dari tempat bekerja beliau yang dulu.
2. Gambar Struktur Organisasi dan Hubungan antar Bagian
Gambar 3.1 Struktur Organisasi
17
OwnerKeuanganPemasaranPackagingProduksi
3. Job Description pada Struktur Organisasi
a. Owner
Owner merupakan struktur organisasi dari Toko Wicaksono
yang paling tertinggi tertinggi. Bagian ini merupakan pihak yang
bertanggung jawab terhadap segala bentuk operasional atau berjalannya
roda perusahaan ini, mulai dari bagian produksi hingga bagian
keuangan. Pemilik juga yang mengambil keputusan ataupun tindakan
dalam segala hal, serta mengawasi kerja para karyawannya.
b. Produksi
Tugas utama dari bagian produksi antara lain:
Menyiapkan bahan yang dibutuhkan untuk proses produksi.
Melakukan proses produksi yang merubah suatu bahan baku
menjadi produk yang siap untuk dipasarkan.
Melakukan pengevaluasian apakah barang hasil produksi sudah
sesuai dengan standart kualitas yang telah ditentukan atau
sesuai dengan pemesanan konsumen.
Penanggung jawab pemrosesan alur kerja produksi kepada
owner (pemilik)
c. Packaging
Packaging di Perusahaan Wicaksono menangani pengemasan
produk yang sudah jadi untuk dikemas kedalam kemasan agar
konsumen tertarik untuk membeli produk Toko Wicaksono. Selain itu
sebelum dikemas, produk harus disortir terlebih dahulu. Hal ini
dilakukan agar produk yang tidak layak untuk dipasarkan atau
dikonsumsi tidak dikemas dan dijual kepada konsumen.
d. Pemasaran
Meskipun tidak ikut dalam proses produksi, namun bagian dari
struktur organisasi Toko Oleh-Oleh Khas Malang Wicaksono ini
juga Divisi pemasaran mempunyai pengaruh besar terhadap kemajuan
18
perusahaan,.karena dari bagian inilah hasil produksi perusahaan bisa
dijual dan dipasarkan.
Fungsi bagian pemasaran adalah untuk memasarkan hasil produk-
produk yang telah di produksi untuk para konsumen dan mempunyai
tugas, yaitu:
Mengidentifikasi dan memahami keinginan atau selera pelanggan
Mengukur kepuasaan pelanggan secara kontinyu.
Mempromosikan produk-produk ini ke pasaran
Menjalin hubungan kerjasama, seperti kerjasama dengan hotel dan
pariwisata.
e. Keuangan
Bagian struktur organisasi yang satu ini mempunyai tanggung
jawab terhadap keuangan. Tugasnya adalah mengatur menejemen
keuangan mulai dari belanja rutin untuk proses produksi dan keperluan
yang lain.
Fungsi bagian keuangan adalah sebagai berikut:
Mengkoordinasikan pengendalian kegiatan Akuntansi Manajemen,
Keuangan, dan Sistem Informasi Keuangan.
Mengevaluasi dan menyampaikan laporan keuangan (neraca, laporan
laba/rugi, laporan arus kas) yang auditable secara berkala beserta
perinciannya (bulanan, triwulan maupun akhir tahun) kepada owner
(pemilik).
3.3 Manajemen Sumberdaya Manusia
Manajemen SDM yang ada di Toko Wicaksono yaitu dengan
merekrut tenaga kerja. Perekrutan tenaga kerja di Toko Wicaksono
tergantung dengan kebutuhan yang dibutuhkan dalam merekrut tenaga kerja.
Kebutuhan yang dibuthkan dalam perekrutan tenaga kerja ialah skill, dan
biasanya dalam perekrutan tidak memandang umur ataupun tingkat
pendidkan. Misalnya pada bagian produksi, skill yang dibutuhkan ialah
keterampilan dalam mengolah input dengan baik. Kalau bagian pemasaran
19
skill yang dbutuhkan ialah keterampilan dalam memikat hati para konsumen
untuk membeli produk Toko Wicaksono, selain itu juga harus terampil dalam
berkomunikasi dengan konsumen. Pada bagian keuangan, skill yang
dibutuhkan ialah tekun dan cermat dalam menghitung keuangan, selain itu
juga rajin dalam mengolah data. Pada bagian packaging, skill yang
dibutuhkan ialah terampil dalam mensortir produk dan juga terampil dalam
mengemas produk. Selain itu juga harus cepat dan tepat dalam mengemas
produk.
Kompensasi yang diberikan oleh perusahaan biasanya berdasarkan skill,
jika karyawan rajin dan juga memiliki skill yang baik dalam bekerja, maka
karyawan tersebut akan diberikan kompensasi.Di perusahaan Wicaksono
tidak terdapat kenaikan jabatan untuk karyawannya., karena disana para
karyawannya dari bagian-bagian pada struktur organisasinya dianggap sama
atau setara. Tidak ada jejang atau perbedaan tingkatan dalam bagian-
bagiannya. Mengenai pemutusan hubungan kerja para karyawannya
dilakukan jika terdapat karyawan yang tidak terampil dalam pekerjaanya.
Selain itu lambat dalam bekerja.
3.4 Manajemen Produksi
1. Perancangam (Karakteristik)
a. Jenis Produksi
Produk yang dipasarkan yaitu kripik buah, kripik tempe, dan kerajinan
tangan .
b. Bahan Baku utama dan bahan baku tambahan
Bahan baku utama yang digunakan yaitu minyak goreng, buah, dan
tempe.
20
c. Proses Produksi
Gambar 3.2 Proses Produksi Kripik Tempe
d. Kapasitas produksi maksimal
Produksi keripik tempe di CV. Wicaksono yaitu 1000 kuintal per hari.
e. Jumlah Produk (dalam beberapa periode)
Produksi keripik tempe dan keripik buah di CV.Wicaksono tersebut
tidak menentu atau naik turun tergantung hari. Misalnya saat hari
lebaran atau libur panjang, perusahaan memproduksi lebih banyak
daripada hari-hari biasa.
21
Pemotongan Tempe
Pemilihan Bahan Baku
Pengemasan
Penimbangan
Penggorengan
Pencelupan Tempe ke Adonan
Pembuatan Adonan
2. Fungsi-fungsi manajemen produksi
a. Aspek Rancangan Produk
Hasil produksi dari toko Wicaksono dirancang dengan
mengutamakan kualitas.
b. Aspek Manajemen Kualitas
Perusahaan Wicaksono sangat mengutamakan kualitas untuk
kepuasan konsumen.
c. Aspek Rancangan Proses
Perusahaan Wicaksono memiliki mesin pemotong tempe
otomatis untuk mempermudah dalam memotong tempe dan tidak
membutuhkan waktu yang lama.
d. Aspek Pemilihan Lokasi
Lokasi toko Wicaksono berada di Jl. Candi Agung II no.1
Malang. Jika dilihat letaknya, toko oleh-oleh wicaksono berada di
kawasan perumahan atau pemukiman warga tidak seperti toko-toko
lain yang biasanya berada di jalan besar. Pemilik perusahaan memiliki
prinsip mendirikan toko di daerah perumahan, yaitu dengan modal
yang minim namun perusahaan ini dapat berkompetisi dengan
perusahaan yang letaknya di jalan besar.
e. Aspek Rancangan Tata Letak
Dengan adanya kapasitas produksi maksimal, perusahaan
mengatur banyaknya karyawan dan kualitas alat produksi sesuai
dengan kebutuhan perusahaan.
f. Aspek Sumberdaya manusia dan rancangan pekerjaan
Perusahaan wicaksono mencari tenaga kerja yang benar-benar
ahli dalam bidangnya. Misalnya bagian produksi tempe, pengemasan,
hingga pelayan toko tersebut.
g. Aspek Manajemen Rantai Pasokan
Harga produk yang dihasilkan oleh toko Wicaksono disesuaikan
dengan kualitas produk agar para pembeli puas dengan produk
tersebut.
22
h. Aspek Penyediaan
Perusahaan wicaksono telah memproduksi keripik buah lebih
banyak, dimana buah tersebut ada di musim-musim tertentu. Hal ini
bertujuan untuk dapat menjual keripik buah yang ada di musim-
musim tertentu. Jadi, di saat konsumen mencari produk tertentu, toko
Wicaksono selalu sedia produk yang dicari oleh konsumen
i. Aspek Penjadwalan
Pada hari-hari biasa, karyawan diberi upah sesuai dengan yang
ditentukan oleh perusahaan. Namun, disaat tertentu seperti hari raya
yang jumlah permintaan bertambah, perusahaan akan memberi upah
tambahan kepada karyawan
j. Aspek Pemeliharaan
Semua karyawan bertanggung jawab atas perawatan toko
maupun alat-alat produksi.
3. Kendala (resiko) dalam Manajemen Produksi dan Manajemen Kendala
(resiko)
NO. Kendala/Resiko Manajemen Resiko
1 Kendala yang dihadapi oleh
perusahaan yaitu pada
pembuatan keripik buah.
Misalnya keripik buah mangga,
yang buahnya ada disaat
musim-musim tertentu. Jadi,
tidak setiap hari buah mangga
ada.
Memproduksi keripik buah lebih
banyak saat musim panen buah
tersebut. Sehingga pada saat tidak
musim buah mangga, Perusahaan
Wicaksono masih tetap menjual
keripik buah mangga tersebut.
Tabel 3.1 Kendala(Resiko) dalam Manjemen Produksi
23
3.5 Manajemen Pemasaran
1. Pemasaran Produk
No Kegiatan Pemasaran Biaya Pemasaran
1. Kegiatan Promosi di Hotel dan
Tempat Wisata
Rp4000.000,00 per tahun
2. Pajak Toko Rp2500.000,00 per tahun
3. Biaya pengemasan Rp1000.000,00 per bulan
Tabel 3.2 Pemasaran Produk
2. Strategi Pemasaran (Manajemen Pemasaran) Produk
a. Marketing Mix
Product (atribut-atribut produk)
Label produk, warna produk, label harga, kemasan.
Price (Metode penetapan harga jual)
Harga jual produk ditetapkan dengan melihat berapa jumlah input
yang digunakan.
Place (Saluran pemasaran dan pasar sasaran)
Pemasaran produk langsung pada outlet toko milik CV.Wicaksono.
Pemillik tidak memasarkan pada swalayan dan toko lain. Karena
pemilik ingin mengenalkan produknya sendiri di toko miliknya
sendiri, sehingga pelanggan yang tertarik dengan produknya akan
mengunjungi tokonya.
Promotion
Pemilik perusahaan mempromosikan toko oleh-olehnya dengan
bekerja sama dengan hotel, tempat wisata, dan melalui internet atau
melalui website CV. Wicaksono sendiri.
b. STP (Segmentation, Targetting, dan Positioning)
Segmentation
Segmentasi pasar pada Wicaksono yaitu membagi pasar ke dalam
segmen‐segmen pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik
yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli.
24
Segmentasi Demografis
Produk yang dihasilkan oleh Wicaksono dapat dikonsumsi segala
usia.
Segmentasi Geografis
Segmentasi geografis menentukan produk yang dihasilkan oleh
Wicaksono, yaitu memanfaatkan dataran tinggi penghasil buah –
buhan, khusunya buah apel
Segmentasi Psikologis
Konsumen Wicaksono dapat terbilang memiliki gaya hidup yang
tinggi, karena produk yang dihasilkan oleh wicaksono merupakan
produk yang tergolong mahal dibandingkan produk toko lain
dengan jenis produk yang sama
Perilaku Pembeli
Pembeli pada Wicaksono umumnya memiliki perilaku yang sama
yaitu sebagai oleh – oleh atau camilan.
Targetting
Produk dari Perusahaan Wicaksono dipasarkan untuk seluruh
masyarakat. Baik itu masyarat lokal maupun wisatawan dari luar
kota. Dengan bekerja sama dengan hotel, tempat wisata, dan promosi
melalui internet wisatawan dari luar kota dapat dengan mudah
mengunjungi outlet toko Perusahaan Wicaksono.
Positioning
Toko oleh-oleh Wicaksono menjual berbagai macam keripik
buah dan keripik tempe dengan berbagai varian rasa. Ini yang
membuat suatu ciri khas tersendiri dari toko oleh-oleh Wicaksono
sehingga konsumen tertarik mengunjungi toko Wicaksono .
25
3. Kendala (Resiko)dalam Manajemen Pemasaran dan Manajemen Resiko
Tabel 3.3 Kendala (Resiko) dalam Manajemen Pemasaran
3.6 Manajemen Keuangan
I.BIAYA PRODUKSI
1.1 Biaya Tetap(TFC)
NO
Input Tetap
Nilai beli(Rp) a
Nilai sisa (Rp) b
Umur ekonomis
(Th) c
Jumlah (unit) d
Biaya Penyusutan (Rp)/bulan
1 Mesin pengiris tempe otomatis
Rp.1200.000 Rp.800.000
10 tahun 1 Rp.1.120.000:12=Rp.93.333
2 Kompor Rp.120.000 Rp.90.000 8 tahun 3 Rp.326.250:12=Rp.27.187
3 wajan Rp.100.000 Rp.80.000 10 tahun 3 Rp.276.000:12=Rp.23.000
Total Biaya Tetap(TFC)/bulan Rp.143.520Tabel 3.4 Biaya Tetap
Jadi total biaya tetap setiap produksi perusahaan Wicaksono setiap bulannya adalah sebesar Rp.143.520.
26
NO. Kendala/Resiko Manajemen Resiko
1 Kendala yang dialami oleh toko
wicaksono yaitu lokasinya yang
berada jauh dari jalan besar
sehingga konsumen atau
pembeli kesusahan dalam
mencari toko wicaksono.
Mempromosikan ke hotel dan
tempat wisata dengan memberikan
kartu nama sehingga para pembeli
dapat dengan mudah mencari letak
toko Wicaksono.
1.2 Biaya Variabel (TVC)
NO Input variabel
Jumlah(unit) Nilai (Rp) Biaya Variabel (Rp)/bulan
1 tempe 600 kg Rp.10.000/kg Rp.6.000.000:12=Rp.500.0002 Minyak
goreng120 liter Rp.12.000 Rp.1.440.000:12=Rp.120.000
3 tepung 96 kg Rp.8000 Rp.768.000:12=Rp.64.0004 Bawang
putih60 kg Rp.5000 Rp.300.000:12=Rp.25.000
Total Biaya Variabel (TVC)/bulan Rp.709.000Tabel 3.5 Biaya Variabel
Jadi Total biaya variable perusahaan Wicaksono setiap bulannya/produksi adalah sebesar Rp.709.000
1.3 Biaya Total (TC)
NO Jenis Biaya Biaya1 Total biaya tetap (TFC) Rp.143.5202 Total biaya variable(TVC) Rp.709.000
Total biaya produksi(TC) Rp.852.520Tabel 3.6 Biaya Total
Jadi Total biaya produksi perusahaan Wicaksono setiap sekali produksi/bulannya adalah sebesar Rp.852.52.
II.Penerimaan (TR)
NO Uraian Nilai (Rp)1 Total produksi (Unit) 500 bungkus /tiap produksi/bulan2 Harga(Rp) Rp.9000
Total Penerimaan (TR) (Rp) Rp.4.500.000Tabel 3.7 Penerimaan
Jadi Total penerimaan penjualan perusahaan Wicaksono setiap bulannya adalah sebesar Rp.4.500.000
III.Keuntungan (pendapatan) petani/usaha agribisnis
NO Uraian Nilai (Rp)1 Total Penerimaan (TR) (Rp) Rp.4.500.0002 Total Biaya Produksi (TC) (Rp)/tiap
produksi Rp.852.520
Keuntungan (pendapatan) (Profit) (Rp)/bulan
Rp.3.647.480
Tabel 3.8 Keuntungan Pendapatan Petani
27
Total keuntungan yang diperoleh perusahaan Wicaksono dilihat dari perhitungan total penerimaan dikurangi total produksi adalah sebesar Rp.3.647.480(profit ini belum bersih karna belum dikurangi dengan biaya tenaga kerja)
IV. Kendala (Resiko) dalam Manajemen Keuangan dan Manajemen Resiko
Menurut hasil wawancara yang kami lakukan di perusahaan Wicaksono
tidak ditemukaan kendala dalam manajemen keuangan serta manajemen
resiko.
3.7 Analisis Nilai Tambah Perusahaan Wicaksono
NO Variabel NilaiOutput,input dan harga
1 Output atau total produksi(unit/proses produksi)
500 unit
2 Input bahan baku(Kg/proses produksi) 50 Kg3 Input tenaga kerja(HOK/proses produksi) 4 orang4 Factor konversi 105 Koefisien tenaga kerja 12,56 Harga produk(Rp/unit) Rp.90007 Upah rata-rata tenaga kerja per HOK (Rp) Rp.60.000
Pendapatan dan Keuntungan 8 Harga input bahan baku (Rp/kg) Rp.10.000/Kg9 Sumbangan input lain (Rp/kg) Rp.5000/Kg10 Nilai produk Rp.90.00011 a.Nilai tambah
b.Rasio nilai tambahRp.75.0000,8 %
12 a.Pendapatan tenaga kerja b.Bagian tenaga kerja (dari nilai tambah)c.Bagian tenaga kerja (dari nilai produk)
Rp.750.00010 %8,3 %
13 a.Keuntungan b.Tingkat keuntungan (dari nilai tambah)c.Tingkat keuntungan (dari nilai produk)
Rp.675.0009 %7,5 %
Balas jasa untuk factor produksi14 Marjin Rp.80.000
d.Pendapatan tenaga kerjae.Sumbangan input lainf.Keuntungan perusahaan
9,3 %0,06 %8,2 %
Tabel 3.9 Analisis Nilai Tambah
28
Distribusi Nilai Tambah bagi Pendapatan, Tenaga Kerja serta Keuntungan
pada Produk
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Gambar 3.3 Distribusi Nilai Tambah bagi Pendapatan, Tenaga Kerja serta
Keuntungan pada Produk
3.8 Strategi Pengembangan dengan Analisis SWOT
No Faktor – Faktor
Internal
Perusahaan
Kekuatan (strenght) Kelemahan (weakness)
1. Sumber Daya
Manusia
Mudah dicari Ada yang kurang disiplin
2. Sumber Daya
Lain
Bahan baku produk
mudah dicari
Bahan baku bersifat
musiman ( buah – buahan)
3. Fasilitas Mempunyai fasilitas
yang memadai di
tokonya seperti fasilitas
parkir, fasilitas
Saat tim kami mencoba
pembayaran melalui mesin
pembayaran debit, mesin
debit tersebut trouble
29
Nilai produk
Rp.90.000
0,8%
Nilai Tambah
Rp.75.000
Bahan Baku
Rp.10.000
Input lain
Rp.5.000
9,3%
8,2%
Pendapatan TK
Rp. 750.000
Keuntungan
Rp.675.000
0,06%
10 %
pembayaran debit, dan
fasilitas pakaging
sehingga tidak dapat
dipergunakan
4. Produksi dan
Operasi
Produk kualitas
tinggi
Produk didapatkan
dengan mendapatkan
dari orang lain
maupun membuat
sendiri
Bahan baku dari
produk tersebut
bermutu
Harga mahal, sehingga
konsumen tertentu saja yang
membeli di tempat tersebut
5. Lokasi - Lokasi kurang strategis,
karena jauh dari jalan raya
6. Keuangan dan
Akuntasi
Tidak terlalu
memperhitungkan
keuangan
Keuangan tidak stabil,
karena tidak ada
perhitungan dalam keuangan
7. Manajemen - Manajemennya kurang
baik karena tidak
terstruktur
Manajemen keuangan
kurang baik, karena
wicaksono tidak
memiliki laporan
keuangan yang
terperinci
8. Pengalaman Cukup berpengalaman,
karena sudah dirintis
sejak tahun 1995
Dinilai kurang belajar
dengan pengalaman,
sehingga cabang toko dari
wicaksono banyak yang
tutup
9. Produk Produk berkualitas Harga produk relatif mahal,
30
Memiliki produk
andalan (kripik
bakso)
oleh karena itu pembeli
hanya ada pada kalangan
tertentu
10. Pemasaran Memiliki mitra kerja
dengan tour & travel
Memiliki mitra kerja
dengan hotel
Perusahaan lain juga
memiliki pemasaran yang
sama dengan milik
wicaksono
11. Citra Perusahaan Meskipun harga barang
yang ditawarkan lebih
mahal daripada harga
barang pada umumnya,
namun kualitas produk
wicaksono dikenal lebih
berkualitas
Wicaksono belum terlalu
dikenal oleh masyarakat
12. Perijinan Mudah dalam
perijinan, karena
tidak melalui badan
hukum
Pajak relatif murah
yaitu 1%
-
13. Amdal - -
Tabel 3.10 Strategi Pengembangan dengan Anlisis SWOT
NO Faktor – Faktor
Eksternal Perusahaan
Peluang Ancaman
1. Kondisi
Perekonomian
Peekonomian wicksono
dari tahun ke tahun
memiliki peningkatan
provit
Memiliki saingan usaha
yang banyak
2. Faktor Sosial Memiliki relasi dengan
berbagai pihak produksi
maupun pihak
Produsen lain juga
memiliki relasi dengan
pihak yang sama
31
pemasaran
3. Faktor Budaya Memanfaatkan bahan
baku yang terbuat dari
buah – buahan yang
menjadi ciri khas kota
malang, sehingga masih
menjaga kearifan lokal
Malang
Banyaknya produsen
yang juga
memanfaatkan bahan
baku tersebut
4. Faktor Politik Tidak terpengaruh oleh
politik manapun
Tidak terpengaruh oleh
politik manapun
5. Faktor Hukum Tidak ada badan hukum Tidak ada badan hokum
6. Teknologi (aspek
produksi)
Dalam berproduksi,
wicaksono
menggandeng
sejumblah pihak yang
menurutnya produk
yang dihasilkan oleh
pihak – pihak terkait
layak untuk
diperdagangkan
-
7. Teknologi (aspek
pemasaran)
Dalam pemasaran,
wicaksono memiliki
nomor telepon yang
dapat dihubungi oleh
konsumen
Teknologi hanya sebatas
telepon saja
8. Persaingan Memiliki produk
dengan ciri khas
tertentu yang tidak
dimiliki oleh produk di
toko lain
Saingan dari wicaksono
sangat banyak, bahkan
saingannya merupakan
dari pengusaha yang
berkelas tinggi
9. Permintaan Memiliki pelanggan
tetap
Pada saat jaman
peledakan produsen oleh
32
Permintaan terus
meningkat
– oleh, wicaksono
sempat mengalami
penurunan jublah
permintaan
10. Kebijakan Pemerintah - -
11. Selera Konsumen Konsumen memilih
membayar barang
dengan harga mahal,
untuk membeli barang
yang berkualitas
Tidak semua konsumen
menginginkan produk
milik wicaksono
Tabel 3.11 Analisis peluang dan ancaman
Strategi Pengembangan Usaha Agribisnis
Dalam usahanya, Wicaksono memanfaatkan sektor pertanian. Usaha yang
didirikan sejak tahun 1995 ini terus mengalami perkembangan dalam produknya.
Usaha ini memanfaatkan produk pertanian andalan Malang yang merupakan
dataran tinggi yaitu buah – buahan. Wicaksono menangani pasca panen buah –
buahan dengan sedemikian rupa guna untuk mendapat provit yang tinggi.produk
yang dijual oleh wicaksono antara lain seperti: keripik aneka buah – buahan,
keripik tempe, keripik bakso, produk makanan impor, souvenir khas malang,
kerajianan tangan hingga ukir – ukiran.
Dalam usahanya, Wicaksono sangat memperhatikan kualitas produk.
Maka tak heran apabila produk yang diperjualkan oleh wicaksono merupakan
produk yang dapat dibilang lebih mahal daripada produk yang biasa dijual di
pasaran, meskipun dengan jenis yang sama. Selain itu, Wicaksono juga memiliki
trik khusus dalam mengembangkan tokonya. Wicaksono turut memanfaatkan
pihak – pihak pengusaha kecil untuk ikut bergabung dengannya dalam penjualan
produk. Sehingga dalam tokonya bukan hanya produknya sendiri saja yang
diperjual belikan.
33
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Wicaksono milik Bapak Lucky merupakan suatu usaha yang bergerak
dalam bidang olahan pertanian Beliau mengubah bahan mentah pertanian
menjadi suatu produk makanan yang berkonsep oleh-oleh khas Malang.
Perusahaan Wicaksono ini merupakan usaha perseorangan, dimana
perusahaan ini dirintis dari awal oleh Bapak Lucky sendiri dengan istrinya.
Dalam kegiatan produksinya Wicaksono tidak hanya mengolah bahan-
bahan tersebut sendiri, melainkan dengan bantuan berbagai pihak yang ahli
pada pembuatan suatu produk tertentu.Produk Wicaksono sangat
memperhatikan mutu yang ia jualkan, sehingga produk yang dijual bersumber
dari bahan baku pilihan, dan harganya relatif lebih mahal dari toko oleh –
oleh yang ada di Malang. Hal ini dikarenakan, Bapak Lucky mengutamakan
kualitas dalam menjualkan produk-produknya. Sehingga, para konsumen
yang sudah membeli produk-produknya, di kemudian waktu akan datang dan
membeli produk-produk dari Wicaksono ini.
4.2 Saran
Struktur organisasi Wicaksono merupakan perseorangan, oleh karena
itu Wicaksono tidak memmiliki struktur organisasi dan laporan keuangan
yang terperinci. Namun Wicaksono memiliki cara sendiri dalam pengelolaan
keuangan dan mengorganisir usahanya
34
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2003. Manajemen Penelitian. Rinika Cipta: Jakarta.
Aristanto.1996. Pemberdayaan Usaha Kecil.Science Journal No : 25 Desember.
Universitas Merdeka. Malang.
Downey, W. David and Steven P. Erickson. 1987. Agribusiness Management,
Second Edition. Mc Graw-Hill Book Company, New York.
Ericksosn S., P. et all. 1987. Agribisnis Management. McGraw-Hill: Boston.
Freddi Rangkuti.2006. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus
Bisnis.Gramedia:Jakarta.
Kotler,Philip & Keller, Kevin Lane.2009.Manajemen Pemasaran Edisi 12
Jilid 1. Erlangga:Jakarta.
Kotler,Philip & Keller, Kevin Lane.2009.Manajemen Pemasaran Edisi 12 Jilid 2.
Erlangga:Jakarta.
Mathis and Jackson. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Jilid II. Salemba
Empat: Jakarta.
Nawawi, H. 2001. Perencanaan SDM untuk Organisasi Profit yang
KompetitifCetakan pertama. Gadjah Mada University Press:
Yogyakarta.
Saragih. 2010. Agribisnis : Paradigma Baru Pembangunan Ekonomi Berbasis
Pertanian.P.T. Penerbit IPB Press. Bogor.
Suad Husnan. 1996, Manajemen Keuangan Teori Dan Penerapan (Keputusan Jangka Panjang). Edisi Keempat, Buku Pertama, Yogyakarta: BPFE UGM.
35