lapsus uap

41
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Angina pektoris adalah nyeri hebat yang berasal dari jantung dan terjadi sebagai respon terhadap suplai oksigen yang tidak adekuat ke sel-sel miokardium. Nyeri angina dapat menyebar ke lengan kiri, punggung, rahang, atau ke daerah abdomen. 1 Di amerika serikat setiap tahun 1 juta pasien dirawat di rumah sakit karena angina pectoris tak stabil, dimana 6-8% kemudian mendapat serangan infark jantung yang tidak fatal atau meninggal dalam satu tahun setelah diagnosis ditegakkan. Rasa nyeri yang dirasakan seperti diperas atau tertekan di daerah perikadium atau substernum didada ini membuat rasa yang sangat tidak nyaman dan ketakutan pada orang yang mengalaminya. Pada kebanyakan kasus timbul rasa nyeri yang semakin bertambah dan dengan intensitas serta frekuensi yang sering menyebabkan pasien datang ke rumah sakit untuk diperiksa. Rasa nyeri di dada yang timbul ini dapat disebabkan karena adanya kelainan pada sirkulasi darah pada jantung. Perlunya ketepatan dan kecepatan dalam menagani kasus ini diperlukan agar tidak menyebabkan kerusakan yang 1

Upload: dianisa-fitria

Post on 08-Sep-2015

270 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANGAngina pektoris adalah nyeri hebat yang berasal dari jantung dan terjadi sebagai respon terhadap suplai oksigen yang tidak adekuat ke sel-sel miokardium. Nyeri angina dapat menyebar ke lengan kiri, punggung, rahang, atau ke daerah abdomen.1 Di amerika serikat setiap tahun 1 juta pasien dirawat di rumah sakit karena angina pectoris tak stabil, dimana 6-8% kemudian mendapat serangan infark jantung yang tidak fatal atau meninggal dalam satu tahun setelah diagnosis ditegakkan. Rasa nyeri yang dirasakan seperti diperas atau tertekan di daerah perikadium atau substernum didada ini membuat rasa yang sangat tidak nyaman dan ketakutan pada orang yang mengalaminya. Pada kebanyakan kasus timbul rasa nyeri yang semakin bertambah dan dengan intensitas serta frekuensi yang sering menyebabkan pasien datang ke rumah sakit untuk diperiksa. Rasa nyeri di dada yang timbul ini dapat disebabkan karena adanya kelainan pada sirkulasi darah pada jantung. Perlunya ketepatan dan kecepatan dalam menagani kasus ini diperlukan agar tidak menyebabkan kerusakan yang lebih besar pada jantung sehingga menimbulkan masalah yang lebih serius.

1.2. RUMUSAN MASALAH1. Apa yang dimaksud dengan Unstable Angina Pectoris?1. Apa etiologi dan klasifikasi Unstable Angina Pectoris?1. Bagaimana patofisiologi dan mekanisme terjadinya manifestasi klinis pada Unstable Angina Pectoris?1. Bagaimana penegakkan diagnosis dan diagnosis banding Unstable Angina Pectoris?1. Bagaimana penatalaksanaan pasien Unstable Angina Pectoris?1. Apa komplikasi Unstable Angina Pectoris?1. Bagaimana prognosis pasien dengan Unstable Angina Pectoris?

1.3. TUJUAN1. Mengetahui definisi Unstable Angina Pectoris.1. Mengetahui etiologi dan klasifikasi Unstable Angina Pectoris.1. Memahami patofisiologi dan mekanisme terjadinya manifestasi klinis pada Unstable Angina Pectoris.1. Mengetahui penegakkan diagnosis dan diagnosis banding Unstable Angina Pectoris.1. Mengetahui penatalaksanaan pasien Unstable Angina Pectoris.1. Mengetahui komplikasi Unstable Angina Pectoris.1. Mengetahui prognosis Unstable Angina Pectoris.

1.4. MANFAAT1. Mnafaat untuk Penelaah1. Menambah ilmu pengetahuan tentang Unstable Angina Pectoris.1. Khususnya dapat memahami tentang Unstable Angina Pectoris baik itu etiologi, klasifikasi, patofisiologi, manifestasi klinis, penegakan diagnosis, penatalaksanaannya, komplikasi, maupun prognosisnya.1. Manfaat untuk Pembaca1. Menambah ilmu pengetahuan tentang Unstable Angina Pectoris.1. Memahami tentang Unstable Angina Pectoris baik itu etiologi, klasifikasi, patofisiologi, manifestasi klinis, penegakan diagnosis, penatalaksanaannya, komplikasi, maupun prognosisnya.1. Sebagai bekal bagi para dokter muda, khususnya mahasiswa FK Unisma dalam prakteknya dan aplikasinya di lapangan sesuai dengan kompetensi dokter umum.

1. Manfaat untuk Ilmu Pengetahuan1. Sebagai salah satu literatur dalam mengembangkan ilmu pengetahuan tentang kedokteran, khususnya Unstable Angina Pectoris. 1. Memberikan inspirasi kepada para ilmuwan untuk dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dalam bidang kedokteran1.1.

BAB IISTATUS PENDERITA

2.1. IDENTITAS PENDERITANama: Ny. SUmur: 50 tahunJenis kelamin: PerempuanPekerjaan: PetaniAgama: IslamAlamat : BululawangStatus Perkawinan: MenikahSuku : JawaTanggal periksa: 7 Maret 2015

2.2. ANAMNESIS 1. Keluhan Utama: Nyeri dada2. Riwayat Penyakit Sekarang:Pasien datang ke UGD RSUD Kanjuruhan Kepanjen jam 20.28 WIB dengan keluhan nyeri dada sejak 2 bulan yang lalu. Nyeri dada hilang timbul seperti ditusuk-tusuk, nyeri timbul saat aktivitas berat, seperti angkat beban. Nyeri kadang menjalar ke lengan sebelah kiri, nyeri tidak sembuh dengan istirahat. Nyeri yang dirasakan paling lama sekitar 20 menit dan disertai keringat dingin. Tidak ada gangguan dalam BAK dan BAB. 3. Riwayat Penyakit DahuluPasien mengaku punya riwayat darah tinggi dan maag. Penyakit kencing manis, jantung, paru dan penyakit lainnya disangkal.4. Riwayat Penyakit KeluargaPasien mengaku keluarganya ada yang sakit darah tinggi. Penyakit lainnya disangkal.5. Riwayat KebiasaanPasien suka minum kopi, suka makan makanan yang asin-asin dan jarang olahraga.

2.3. PEMERIKSAAN FISIK1. Keadaan UmumCompos mentis2. Tanda VitalTensi: 240/130 mmHgNadi: 80 x / menitPernafasan : 26 x /menitSuhu : 36,5oC3. Kulit Turgor menurun (-), ikterik (-), sianosis (-), venektasi (-), petechie (-), spider nevi (-).4. KepalaBentuk mesocephal, luka (-), rambut tidak mudah dicabut, keriput (-), atrofi m. temporalis (-), makula (-), papula (-), nodula (-).5. Mata Conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),pupil isokor (+/+), reflek kornea (+/+), warna kelopak (-), radang (-), mata cowong (-).6. HidungNafas cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis (-), secret (-), epistaksis (-), deformitas hidung (-), hiperpigmentasi (-)7. MulutBibir hiperemis (-), bibir kering (-), lidah kotor (-), papil lidah atrofi(-), tremor (-), gusi berdarah (-), mukosa kering (-)8. TelingaNyeri tekan mastoid (-), sekret (-), pendengaran berkurang (-), cuping telinga dalam batas normal

9. TenggorokanTonsil membesar (-), pharing hiperemis (-), Sekret (-)10. LeherJVP tidak meningkat, trakea ditengah, pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran kelenjar limfe (-), lesi pada kulit (-)11. ThoraksBarrel Chest (-), simetris, retraksi (-), spider nevi (-), pulsasi infrasternalis (-), sela iga melebar (-).Cor:Inspeksi: ictus cordis tidak tampakPalpasi : ictus cordis kuat angkatPerkusi : batas kiri atas: SIC II Para Sternalis Line Sinistra batas kanan atas : SIC II Para Sternalis Line Dextra batas kiri bawah: SIC V Axila anterior sinistra batas kanan bawah: SIC IV Media Clavicularis Dextra Auskultasi: Bunyi jantung I-II intensitas normal, regularPulmo:Inspeksi : bentuk thoraks normochest, simetrisPalpasi: nyeri tekan (-), vocal fremitus menurun sinistra Perkusi : pekak pada thorax sinistra--

-

--

Auskultasi: prolong expirasi (-), ronkhi Wheezing (-)

12. AbdomenInspeksi : flatPalpasi : undulansi (-), nyeri tekan epigastrium (-)Perkusi: timpani (+)Auskultasi: Bising usus (+) normal

13. EktremitasPalmar eritema (-/-)akral dinginOedem

--

--

--

++

14. Sistem genetalia: dbn

2.4. PEMERIKSAAN PENUNJANGA. LaboratoriumTabel 1. Laboratorium 8 Maret 2015 Jenis PemeriksaanHasilNormalSatuan

Hemoglobin16,1L.13,5-18 P.12-16g/dl

Hematokrit46,1L.40-54 P.35-47%

Hitung Eritrosit 5,49L.4,5-6,5 P.3,0-6,010^6/cmm

Hitung Lekosit9,7704.000 - 11.000cell/cmm

Hitung Trombosit272,000150,000-450,000cell/cmm

GDS112