laporan tutorial klinik kasus hidup

7
LAPORAN TUTORIAL KLINIK KASUS HIDUP Anggota: ERWIN SANDERS (406138014) SICILIA SALIM (406138140) PATRICIA LESTARI (406148093) SHARON EUNIKE (406148094) FIDA KHALIDA ZIAH (406138099) SEPTINESYA YESSICA WIJAYA (406138098) UTAMI TRIFINA (406138073) NITA PUSPITASARI (406148081) Pembimbing : Dr. Martiana Suciningtyas TA, Sp. F

Upload: patricia

Post on 01-Feb-2016

110 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

forensik jogja KLL

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Tutorial Klinik Kasus Hidup

LAPORAN TUTORIAL KLINIK KASUS HIDUP

Anggota:

ERWIN SANDERS (406138014)

SICILIA SALIM (406138140)

PATRICIA LESTARI (406148093)

SHARON EUNIKE (406148094)

FIDA KHALIDA ZIAH (406138099)

SEPTINESYA YESSICA WIJAYA (406138098)

UTAMI TRIFINA (406138073)

NITA PUSPITASARI (406148081)

Pembimbing :

Dr. Martiana Suciningtyas TA, Sp. F

ILMU KEDOKTERAN FORENSIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GAJAH MADA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA

PERIODE 18 MEI – 12 JUNI 2015

Page 2: Laporan Tutorial Klinik Kasus Hidup

Deskripsi kasus

Pasien datang ke RSUP Sardjito pada tanggal 25 Mei 2015 dengan keluhan utama nyeri di leher dan kelemahan di tangan kanan.

Sebelumnya pada tanggal 19 Mei 2015 pasien terjatuh dari atas pohon dengan ketinggian + 7 meter, karena dahan yang dijadikan pijakan patah. Setelah terjatuh pasien tidak sadarkan diri dan di bawa ke RS Pelita oleh keluarga pasien, setelah 5 jam pasien baru sadarkan diri. Atas permintaan keluarga pasien di bawa ke RS Hidayahtullah, kemudian pasien di rujuk ke RSUP Sardjito.

Deskripsi luka

Page 3: Laporan Tutorial Klinik Kasus Hidup

Rumusan Masalah

1. Apakah alasan korban untuk memanjat pohon atas keinginan sendiri atau atas permintaan orang lain?

2. Apakah ada idikasi untuk dilakukan pembuatan visum kasus forensik klinik?

3. Bagaimana proses terjatuhnya sehingga luka hanya di kepala, leher, dan kaki tanpa terjadinya hematom?

4. Pada pasien ini sudah dilakukan tindakan medis, bagaimana mendeskripsikan luka yang sudah mendapat tindakan medis?

Pada bagian Leher tertutup collar neck, terdapat fraktur cervikal 1

Pada tungkai bawah kiri sisi luar terdapat luka lecet geser dengan ukuran dua kali satu centimeter

TD : 100/70Suhu : 36o CNadi : 52 x / minRR : 18 x / min

Pada kepala bagian atas terdapat luka dengan panjang tujuh centimeter yang telah di jahit dengan jahitan interupted dengan 16 jahitan

Page 4: Laporan Tutorial Klinik Kasus Hidup

5. Bila pada pasien ini merupakan kecelakaan kerja, bagaimana korban dapat meminta pertanggung jawaban dari pihak perusahaan?

6. Mengapa pada pasien ini tidak ditemukan hematom pada bagian tubuh yang lain?

Curah Pendapat

1. Berdasarkan anamnesa, pasien memanjat pohon atas keinginan sendiri untuk mengambil pakan ternaknya.

2. Tidak ada, kemungkinan pembuatan visum jika pasien akan melakukan klaim asuransi, namun pada pasien ini tidak ada.

3. Luka pada bagian kepala dan leher kemungkinan terjadi karena korban jatuh dengan posisi kepala di bawah (vertikal), sehingga ketika kepala membentur tanah mengalami luka robek dan leher mengalami patah tulang karena menahan beban tubuh yang berat. Sedangkan luka pada kaki kiri disebabkan oleh benda-benda di sekitar pohon.

4. - luka pada kepala tidak dapat ditentukan karena sudah mendapat tindakan medis berupa penjahitan- Pada bagian tungkai kiri masih dapat di tentukan dari bentuk dan arah luka bahwa luka merupakan luka lecet geser akibat kekerasan tumpul- fraktur pada leher dapat diketahui melalui pemeriksaan penunjang. Untuk penulisan visum untuk mengetahui jenis luka, dapat melihat rekam medis sebelumnya.

5. Tuntutan korban terhadap perusahaan tergantung dari hasil akhir perawatannya (tergantung visum)

6. Korban hanya mengalami proses jatuh dari pohon secara vertikal, tidak terguling sehingga tidak ditemukan hematom atau luka pada bagian tubuh yang lain.

Learning Objective

1. Jika korban dimintakan pembuatan visum hidup, syarat – syarat apa saja yang harus di penuhi?

2. Pada kasus ini perlu / tidak dilakukan informed consent? Apa yang di maksud dengan informed consent?

3. Bagaimana seharusnya rekam medis yang baik?4. Apakah pemeriksaan penunjang yang dilakukan sudah sesuai indikasi?

Jawaban

Page 5: Laporan Tutorial Klinik Kasus Hidup

1. Syarat – syarat visum hidup :- surat permintaan visum

- persetujuan keluarga / pasien

- rekam medis, bila sebelumnya korban mendapat perawatan.1

2. Perlu, informed consent atau persetujuan tindakan medik adalah suatu cara bagi pasien untuk menunjukan preferensi atau pilihannya. Informed consent adalah aplikasi praktis dari salah satu kaidah dasar moral dalam praktek kedokteran yaitu otonomi pasien. Secara harafiah informed consent memiliki dua unsur yaitu : 1. Informed adalah informasi yang telah di berikan dokter. 2. Consent di artikan sebagai persetujuan oleh pasien setelah memahami informasi yang telah di berikan oleh sang dokter.

Definisi persetujuan tindakan medis berdasarkan peraturan mentri kesehatan no 585 tahun 1989 : persetujuan yang diberikan pasien atau keluarganya atas dasar penjelasan mengenai tindakan medik yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut. 2

3. Isi rekam medis yang baik :- Identitas lengkap pasien

- Catatan tentang penyakit ( diagnosis, terapi, pengamatan perjalanan penyakit)

- Catatan dari pihak ketiga

- Hasil pemeriksaan lab, foto rontgen, pemeriksaan USG, dan lain lain serta resume (SK PB IDI no: 315/PB/A.4/88)

Rekam medis berdasakan PERMENKES 749a/1989 :

Isi rekam medis untuk pasien rawat inap sekurang kurangnya memuat:

- identitas pasien

- Anamnesa

- Riwayat penyakit

- Hasil pemeriksaan lab

- Diagnosis

- Persetujuan tindakan medik

- Tindakan atau pengobatan

- Catatan perawat

- Catatan observasi klinis dan hasil pengobatan

- Resume akhir

- Dan evaluasi pengobatan

4. Pada pasien ini sudah dilakukan pemeriksaan penunjang yang sesuai yaitu : pemeriksaan lab dan CT scan.

Page 6: Laporan Tutorial Klinik Kasus Hidup
Page 7: Laporan Tutorial Klinik Kasus Hidup

DAFTAR PUSTAKA

1. Nurhantari Yudha, dkk. PANDUAN BELAJAR ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL. Jogjakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada Yogyakarta.2012

2. Idries Abdul Mun im, Sp F, Tjiptomartono Agung Legowo. PENERAPAN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DALAM PROSES PENYEDIKAN. Jakarta : Sagung Seto. 2013