laporan tugas akhir evaluasi program pemberian tablet … · laporan tugas akhir, 17 juni 2019...
TRANSCRIPT
LAPORAN TUGAS AKHIR
EVALUASI PROGRAM PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH,DUKUNGAN KELUARGA, KONSELING GIZI, ASUPAN ZAT GIZI
MIKRO DAN PROTEIN TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN PADA IBUHAMIL DI PUSKESMAS KERTAPATI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan
Pendidikan Diploma-III (Tiga) Kesehatan Bidang Gizi
Oleh :
Wahyuni Pratiwi
Nomor induk mahasiswa : PO.71.31.016.073
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
PROGRAM STUDI D-III GIZI2019
2
3
4
Halaman Persembahan
Motto:
“ sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Makaapabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah
berkerja keras (untuk urusan yang lain). Dan hanya kepadaTuhan mu lah engkau berharap”
(Qs. AL-Insyairah 6-8)
Laporan ini kupersembahkan dengan bangga teruntuk
Kedua orang tuaku ( sulaiman eddy dan suryana ) sudah
memberikan doa, semangat dan dukungan selama 3 tahun
ini. Bapak Podojoyo, SKM, M.Kes, sebagai Pembimbing utama Bapak Sartono, SKM, M.Kes, sebagai Pembimbing
Pendamping Dosen-dosen dan staff jurusan Gizi Teman setiaku Muhammad Ramadhan terima kasih karena
telah membantu menyelesaikan LTA dan memberi semangat
dalam mengerjakan LTA. Sahabat masa SMA yang selalu memberi semangat ,
sekaligus penghibur ( fathia , abeng , nida , andesta , ayu ) Sahabatku yang selalu ada dalam suka maupun duka Dodi
Krisandi Teman-teman Gizi kertapati karena telah membantu
penelitian dan selalu memberi semangat ( desta , suharni ,
inda dan retno ) Teman-teman yang selalu ada ( Berli , Chelsie , Ines , vivi ,
tamik , Jusin ) Teman Seperjuangan Desa tanjung Karangan “ ANAK SULTAN
TURUN KE DESA”
5
Teman satu almamater angkatan 2016 yang sangat aku
sayangi.
ABSTRAK
PROGRAM STUDI D-III GIZIPOLTEKKES KEMENKES PALEMBANGLAPORAN TUGAS AKHIR, 17 JUNI 2019
WAHYUNI PRATIWI
EVALUASI PROGRAM PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH,DUKUNGAN KELUARGA, KONSELING GIZI, ASUPAN ZAT GIZIMIKRO DAN PROTEIN TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMILDI PUSKESMAS KERTAPATI.
(xv, 52 halaman, 14 tabel, 2 bagan, 5 lampiran)
Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013, prevalensi anemia pada ibu hamildi Indonesia sebesar 37,1 %. Sedangkan menurut data riskesdas tahun 2018 terjadipeningkatan yang cukup signifikan terhadap prevalensi anemia pada ibu hamil diIndonesia yaitu sebesar 48,9% dan prevalensi di puskesmas kertapati sebesar12,5%. Anemia adalah kondisi dimana sel darah merah menurun atau menurunnyakadar hemoglobin, sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang. Selama kehamilan, indikasianemia adalah jika konsentrasi hemoglobin kurang dari 10,50 gr/dL sampai dengan11,00 g/dl.
Diketahui evaluasi program pemberian tablet tambah darah , dukungankeluarga, konseling gizi dan asupan zat gizi mikro terhadap anemia ibu hamil diPuskesmas Kertapati. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik,penelitian ini merupakan penelitian dengan cross sectional dengan pendekatansurvei. Sampel penelitian ini adalah 46 responden dari 190 ibu hamil di PuskemasKertapati yang diambil dengan cara metode simple random sampling.
Hasil analisis univariat menunjukkan sebagian besar responden untukdijadikan sampel sebanyak 46 responden , kecukupan ibu hamil yangmengkonsumsi tablet tambah darah yang baik sebanyak 31 orang (67,4), yang tidakmendapatkan perhatian dari dukungan keluarga sebanyak 33 orang (71,7), ibu hamilyang kurang mengkonsumsi vitamin C sebanyak 32 orang (69,6), dan ibu hamil yangmelakukan konseling gizi sebanyak 30 orang (65,2). Hasil analisis bivariat respondenyang mengkonsumsi tablet tambah darah dengan rata-rata baik 10,627 g% denganstandar deviasi 1,7252, responden yang mengkonsumsi asupan vitamin C denganrata-rata baik sebanyak 10,529 g% dengan standar deviasi 1,7229 , responden yangmengkonsumsi asupan protein dengan rata-rata kurang 1,87 g% dengan standardeviasi 0,341 , responden yang mendapat dukungan keluarga memiliki rata-rata ada
6
10,885 g% dengan standar deviasi 1,7063 , responden yang melakukan konselingdengan rata-rata diberikan 10,438 g% dengan standar deviasi 1,7500.
Diharapkan agar petugas Puskesmas Kertapati lebih banyak melakukanpenyuluhan tentang kesehatan terutama tentang anemia pada ibu hamil karenaanemia pada ibu hamil merupakan masalah dan dapat menyebabkan berat badanbayi lahir rendah dan sang ibu mengalami pendarahan saat melahirkan.
Daftar Pustaka : 33 (1998-2017)Kata Kunci : kadar hb , dukungan keluarga , konseling gizi , asupan
zat gizi mikro , protein.
ABSTRACT
NUTRITION STUDY PROGRAMHEALTH POLYTECHNIC OF HEALTH MINISTRYU PALEMBANG
FINALS PROJECT REPORT, JUNE 06, 2019WAHYUNI PRATIWI
EVALUATION OF GIVING ADDED BLOOD TABLET, FAMILY SUPPORT,NUTRITION CONSELLE, MICRO NUTRITION AND PROTEINNUTRITION TO PREGNANCY OF PREGNANT HEMOGLOBIN INCOMMUNITY HEALTH COMMUNITY CENTER.
(xv , 52 page, 14 table, 2 chart, 5 attachment)
Based on the results of basic health research in 2013, the prevalence ofanemia in pregnant women in Indonesia is 37.1%. Whereas according to theriskesdas data in 2018 there was a significant increase in the prevalence of anemiain pregnant women in Indonesia, which was 48.9% and the prevalence in publichealth centers was 12.5%. Anemia is a condition in which red blood cells decrease ordecrease in hemoglobin levels, so that the carrying capacity of oxygen for the needsof vital organs in the mother and fetus becomes reduced. During pregnancy, anindication of anemia is if the hemoglobin concentration is less than 10.50 gr / dL up to11.00 g / dl.
The evaluation of the program for giving blood tablets, family support,nutritional counseling and micronutrient intake to anemia for pregnant women at theKertapati community health center. The type of research used is descriptive analytic,this research is a cross-sectional study with a survey approach. The sample of thisstudy was 46 respondents from 190 pregnant women at the Kertapati communityhealth center which were taken by means of simple random sampling method.
The results of univariate analysis showed that the majority of respondentswere sampled as many as 46 respondents, the adequacy of pregnant women whoconsumed tablets with good blood count was 31 people (67.4), who did not receiveattention from family support as many as 33 people (71.7), mothers 32 pregnantwomen who consumed less vitamin C (69.6), and 30 pregnant women who didnutritional counseling (65.2). The results of the bivariate analysis of respondents whoconsumed tablets of blood with an average of 10.627 g% with a standard deviation of1.7252, respondents who consumed vitamin C intake with a good average of 10.529g% with a standard deviation of 1.7229, respondents who consumed intake proteinwith an average of less than 1.87 g% with a standard deviation of 0.341, respondents
7
who received family support had an average of 10.885 g% with a standard deviationof 1.7063, respondents who did counseling with an average of 10.438 g% were giventhe standard deviation of 1.7500.
It is expected that the Kertapati Health Center staff will do more healtheducation, especially about anemia in pregnant women because anemia in pregnantwomen is a problem and can cause low birth weight and the mother experiencesbleeding during childbirth.
Daftar Pustaka : 33 (1998-2017)Kata Kunci : hemoglobin levels, family support, nutritional counseling,
micronutriet intake , protein.
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat
dan karunianya peneliti dapat menyelesaikan Penelitian yang berjudul “
Evaluasi program pemberian tablet tambah darah , dukungan keluarga ,
konseling gizi dan asupan zat gizi mikro terhadap kadar hemoglobn pada ibu
hamil di Puskesmas Kertapati”. Penulisan Laporan Tugas Akhir ini disusun
sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Diploma III ( Tiga ) Bidang
Gizi di Politeknik Kesehatan Palembang. Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir
ini penulis banyak mendapat bimbingan dan petunjuk dari berbagai pihak Bapak/
Ibu :
1. Bapak Muhamad Taswin, S.Si.Apt, MM, M.Kes sebagai Direktur
Politeknik Kesehatan Palembang.
2. Ibu Susyani S.SiT, M.Kes, sebagai Ketua Jurusan Gizi Politeknik
Kesehatan Palembang.3. Bapak Muzakar, S.ST, M.PH sebagai Ketua Prodi D-III Gizi Politeknik
Kesehatan Palembang.4. Bapak Podojoyo, SKM, M.Kes, sebagai Pembimbing Utama yang
telah memberikan perhatian, ilmu dan waktu untuk membimbing dan
mengarahkan dalam pembuatan Laporan Tugas Akhir ini.
5. Bapak Sartono, SKM, M.Kes, sebagai Pembimbing Pendamping yang
telah membimbing dan mengarahkan dalam hal teknis penulisan
Laporan Tugas Akhir ini.
8
6. Bapak Yulianto yogho , SKM, M.Kes , sebagai penguji 1 yang telah
membimbing memberikab saran dan masukan demi kesempurnaan
Laporan Tugas Akhir ini.
7. Bapak Muzakar S.ST, M.PH ,sebagai penguji 2 yang telah
membimbing dalam hal teknis penulisan Laporan Tugas Akhir.
8. Terutama kedua orang tuaku yang tercinta, Bapak Sulaiman Eddy dan
Ibu Suryana S.Pd yang selalu tidak henti-hentinya mencurahkan kasih
sayangnya, memberikan doa, dukungan baik material ataupun
spiritual, serta semangat untuk selalu berusaha dan pantang
menyerah.
Penulis menyadari bahwa Laporan Tugas Akhir ini masih sangat jauh
dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan, untuk itu penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikannya
sehingga akhirnya Laporan Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi
bidang pendidikan dan penerapan dilapangan serta bisa dikembangkan lebih
lanjut lagi.
Semoga Laporan Tugas Akhir ini nantinya dapat memberikan manfaat
bagi penulis dan pembaca dan juga apa yang dilakukan mendapat Ridha
Allah SWT. Amiin.
Penulis
9
DAFTAR ISI
BAB Halaman
HALAMAN JUDUL.............................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................... ii
PANITIA SIDANG UJIAN TUGAS AKHIR......................................... iii
PANITIA SIDANG UJIAN AKHIR PROGRAM................................... iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN.......................................................... v
ABSTRAK ........................................................................... vi
KATA PENGANTAR........................................................................... viii
DAFTAR ISI....................................................................................... x
DAFTAR TABEL................................................................................ xiii
DAFTAR BAGAN............................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................... xv
BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang.................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................... 3
10
C. Tujuan Penelitian................................................................. 3
1. Tujuan Umum................................................................. 3
2. Tujuan Khusus............................................................... 3
D. Manfaat Penelitian............................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka.................................................................... 61. Anemia pada ibu hamil.................................................. 6
2. Pemberian tablet tambah darah.................................... 13
3. Kadar Hemoglobin......................................................... 15
4. Konseling gizi pada ibu hamil........................................ 16
5. Dukungan keluarga........................................................ 17
6. Bentuk dukungan keluarga............................................ 18
7. Pengaruh dukungan keluarga........................................ 20
8. Asupan zat besi.............................................................. 21
9. Pengaruh asupan zat besi............................................. 21
BAB Halaman
10.Asupan pemberian vitamin C......................................... 22
11. Pengaruh asupan vitamin C........................................... 23
12.Asupan Protein............................................................... 24
B. Kerangka teori.................................................................... 26
C. Kerangka konsep................................................................. 27
D. Variabel penelitian............................................................... 27
1. Variabel terikat (dependent)........................................... 27
2. Variabel bebas (independent)........................................ 27
E. Definisi Operasional............................................................ 28
a. Kadar Hemoglobin......................................................... 28
b. Pemberian tablet tambah darah.................................... 28
11
c. Asupan pemberian vitamin C......................................... 29
d. Asupan protein............................................................... 29
e. Tingkat dukungan keluarga............................................ 29
f. Konseling gizi................................................................. 30
BAB III METODE PENELITIAN
A. Ruang lingkup penelitian..................................................... 31
B. Jenis rancangan dan penelitian........................................... 31
C. Populasi dan sempel........................................................... 31
D. Teknik pengambilan sampel................................................ 32
E. Cara pengambilan sempel dan jenis data ........................... 321. Jenis data......................................................................... 322. Alat pengumpulan data..................................................... 333. Pengolahan dan Analisa data........................................... 344. analisa data...................................................................... 345. penelitian.......................................................................... 35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran umum puskesmas................................................ 36
1. Sejarah.............................................................................. 36
2. Keadaan umum................................................................. 36
3. Pelayanan kesehatan........................................................ 37
B. Gambaran umum responden................................................. 38
C. Hasil dan pembahasan........................................................... 39
1. Analisis Univariat............................................................... 39
BAB Halaman
2. Analisis bivariat................................................................. 42
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN......................................................................... 50
B. SARAN................................................................................... 51
12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................... 42
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Vitamin C................................................................................ 242. Distribusi Responden Menurut Usia ....................................... 383. Distribusi Responden Menurut Usia Kehamilan...................... 39
13
4. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Kadar Hb............... 405. Distribusi Frekuensi Konsumsi Tablet Tambah Darah............. 406. Distribusi Frekuensi Menurut Dukungan Keluarga.................. 417. Distribusi Frekuensi Konsumsi Asupan Vitamin C................... 418. Distribusi Frekuensi Asupan Protein....................................... 429. Distribusi Frekuensi Konseling Gizi......................................... 4310. Hubungan Kadar Hb Ibu Hamil Menurut Konsumsi TTD......... 4311. Hubungan Kadar Hb Ibu Hamil Dengan Asupan Vitamin C .... 4412. hubungan kadar Hb ibu hamil dengan asupan Protein........... 4513. Hubungan Kadar Hb Ibu Terhadap Dukungan Keluarga......... 4614. Hubungan Kadar Hb Ibu Dengan Konseling Gizi.................... 47
DAFTAR BAGAN
Nomor Halaman
1. Kerangka Teori.................................................. 242. Kerangka Konsep.............................................. 25
14
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
1. Informed Consent................................................ 69
2. Kuesioner Penelitian........................................... 70
3. Food Recall 24 Jam............................................ 72
4. Perhitungan Sempel............................................ 74
5. Leaflet.................................................................. 75
15
16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Anemia adalah kondisi dimana sel darah merah menurun atau
menurunnya kadar hemoglobin, sehingga kapasitas daya angkut
oksigen untuk kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin menjadi
berkurang. Selama kehamilan, indikasi anemia adalah jika konsentrasi
hemoglobin kurang dari 10,50 gr/dL sampai dengan 11,00 g/dl (Varney
H, 2010). Anemia dalam kehamilan merupakan salah satu masalah
kesehatan yang banyak dialami dan cukup tinggi yang berkisar antara
10-20% (Sarwono Prawiharjo, 2005). Berdasarkan hasil menurut
WHO memperkirakan bahwa prevalensi 35-75% ibu hamil di negara
berkembang dan 18% ibu hamil di negara maju mengalami anemia
.Anemia pada ibu hamil yaitu dimana kondisi ibu dengan kadar
hemoglobin dibawah 11 g % pada trimester 1 dan 3 atau kadar
hemoglobin <10,5 g % pada trimester 2 (Soebroto, 2010).
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi anemia pada ibu
salah satunya disebabkan karena anemia dalam kehamilan. Anemia
merupakan suatu keadaan adanya penurunan kadar hemoglobin
dibawah nilai normal yaitu 11 g/dl. Pada penderita anemia lebih sering
disebut kurang darah, kadar sel darah merah (Hb). Penyebabnya
adalah kurangnya zat besi untuk pembentukan darah, misalnya zat
besi, asam folat, dan vitamin B12. Tetapi yang sering terjadi adalah
anemia karena kekurangan zat besi (Fe) (Rukiyah, 2010). Berbagai
faktor yang terjadinya komplikasi kehamilan dan cara pencegahannya
telah diketahui. Akan tetapi, jumlah kematian ibu dan bayi masih tetap
tinggi. Di Indonesiapun penyebab langsung kematian ibu adalah
perdarahan, infeksi dan eklampsia penyebab non-teknis yang
1
2
mendasar adalah antara lain yaitu rendahnya status wanita,
ketidakberdayaan dan kurangnya pengetahuan disebabkan taraf
pendidikan seorang ibu yang rendah (Saifudin, 2000).
Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013, prevalensi anemia
pada ibu hamil di Indonesia sebesar 37,1 %. Sedangkan menurut
data riskesdas tahun 2018 terjadi peningkatan yang cukup signifikan
terhadap prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia yaitu sebesar
48,9% dan prevalensi di puskesmas kertapati sebesar 12,5%.
Sebagian besar anemia di Indonesia selama ini dinyatakan
sebagai akibat kekurangan besi yang diperlukan untuk pembentukan
hemoglobin, sehingga Pemerintah Indonesia mengatasinya dengan
mengadakan pemberian suplemen besi untuk ibu hamil mulai tahun
1974, namun dari upaya tersebut hasilnya belum memuaskan salah
satu masalah gizi yang utama di Indonesia kekurangan kadar
hemoglobin dalam darah yang disebabkan karena kekurangan zat gizi
yang diperlukan untuk pembentukan kadar Hb tersebut. Hemoglobin
tersusun atas unsur heme dan protein globin. Anemia pada ibu hamil
akan menambah risiko mendapatkan berat bayi lahir rendah (BBLR),
risiko perdarahan sebelum dan pada saat persalinan bahkan
akan menyebabkan kematian ibu dan bayinya jika ibu hamil tersebut
menderita anemia berat. Salah satu komponen pembentuk heme
adalah zat besi (Fe). Zat besi secara alamiah diperoleh dari makanan,
dapat berasal dari hewan maupun tumbuhan. Pemenuhan kebutuhan
nutrisi pada ibu hamil berkaitan berat dengan tinggi rendahnya
pengetahuan ibu tentang gizi (Depkes, 2007).
Anemia sangat berpengaruh besar pada ibu hamil dan bayi
yang akan dilahirkan , Puskesmas Kertapati merupakan layanan
kesehatan di daerah Kertapati di Puskesmas tersebut tingkat
anemianya cukup tinggi yaitu dari hasil dinas kesehatan sebesar
12,5% dari hasil tersebut peneliti tertarik untuk meneliti di Puskesmas
Kertapati Tahun 2019.
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat di rumuskan Adakah
evaluasi program pemberian tablet tambah darah , asupan zat gizi
mikro , konseling gizi dan dukungan keluarga terhadap anemia pada
ibu hamil di Puskesmas Kertapati ?
C. Tujuan Umum
1. Tujuan Umum
Diketahui evaluasi program pemberian tablet tambah darah ,
dukungan keluarga, konseling gizi dan asupan zat gizi mikro
terhadap anemia ibu hamil di Puskesmas Kertapati
2. Tujuan Khusus
a. Diketahui kadar Hb pada ibu hamil di Puskesmas Kertapati.
b. Diketahui evaluasi pemberian tablet tambah darah dengan
Kadar Hb pada ibu hamil di Puskesmas Kertapati .
c. Diketahui evaluasi dari konseling gizi Terhadap Kadar Hb pada
ibu hamil di Puskesmas Kertapati.
d. Diketahui evaluasi dukungan keluarga terhadap pemberian
tablet tambah darah dengan kadar Hb pada ibu hamil di
Puskesmas Kertapati.
e. Diketahui asupan vitamin C terhadap kadar Hb pada ibu hamil
di Puskesmas Kertapati.
f. Diketahui Asupan protein terhadap Kadar Hb ibu hamil di
Puskesmas Kertapati
g. Ada perbedaan kadar Hb ibu hamil di Puskesmas Kertapati
dengan tablet tambah darah.
h. Ada hubungan konsumsi vitamin C dengan kadar Hb pada ibu
hamil di Puskesmas Kertapati.
4
i. Ada hubungan konsumsi asupan protein dengan kadar Hb
pada ibu hamil di Puskesmas Kertapati.
j. Ada hubungan dukungan keluarga dengan kadar Hb pada ibu
hamil di Puskesmas Kertapati.
k. Ada hubungan konseling gizi dengan kadar Hb pada ibu hamil
di Puskesmas Kertapati.
5
3. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti dan
menerapkan ilmu di bidang gizi masyarakat yang telah di peroleh
di bangku perkuliahan.
2. Bagi Poltekkes Kemenkes Jurusan Gizi Palembang
Menambah informasi pada perpustakaan Jurusan Gizi Poltekkes
Palembang.
3. Bagi Ibu Hamil di Puskesmas Kertapati
Meningkatkan pengetahuan ibu hamil bahwa pentingnya
pemberian asupan gizi terutama pemberian kadar hemoglobin
serta meningkatkan pengetahuan yang lebih luas lagi khususnya
kepada ibu hamil.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Anemia pada ibu hamil
a. Pengertian
Anemia merupakan salah satu penyebab tidak
langsung terjadinya perdarahan terbanyak pada ibu
bersalin (Sarwono, 2005). Pengaruh anemia pada saat
persalinan yaitu gangguan his, kekuatan mengejan, kala
pertama dapat berlangsung lama, kala uri dapat diikuti
retensio plasenta dan perdarahan post partum karena
atonia uteri, kala empat dapat terjadi perdarahan post
partum sekunder dan atonia uteri (Manuaba, 2004).
Penyebab anemia dalam kehamilan umumnya adalah
kurang gizi (malnutrisi), kurang zat besi dalam diet,
malabsorpsi, kehilangan darah yang banyak seperti
riwayat persalinan yang lalu, haid dan penyakit-penyakit
kronik seperti TBC paru, cacing usus dan malaria.
Kehamilan memerlukan tambahan zat besi untuk
meningkatkan jumlah sel darah merah dan membentuk sel
darah merah janin dan plasenta. Makin sering seorang
wanita mengalami kehamilan dan melahirkan akan makin
banyak kehilangan zat besi dan menjadi makin anemis
(Wiknjosastro, 2005).
Frekuensi anemia dalam kehamilan di dunia
berkisar antara 10-20% dan angka anemia di Indonesia
menunjukkan nilai yang cukup tinggi yaitu 63,5%
parameter laboratorium tersebut bervariasi selama
periode kehamilan. Pada umumnya ibu hamil dikatakan
anemia jika kadar Hb dibawah 11g%. Dalam praktik rutin,
6
7
konsentrasi Hb kurang dari 11g/dl pada akhir trimester
pertama dan <10g% pada trimester kedua dan ketiga
diusulkan menjadi batas bawah untuk menentukan
anemia dalam kehamilan (Prawirohardjo, 2005). Menurut
WHO, 40% kematian Ibu di negara berkembang berkaitan
dengan anemia dalam kehamilan. Kebanyakan anemia
dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan
perdarahan akut. Frekuensi ibu hamil di Indonesia yang
mengalami anemia masih sangat tinggi yaitu 63,5%
dibandingkan di Amerika hanya 6% (Saiffudin, 2002).
Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar
haemoglobin (Hb) dalam darahnya kurang dari 12 g%
(Winkjosastro, 2002). Sedangkan anemia dalam
kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin
dibawah 11 g% pada trimester I dan III atau kadar <10,5 g
% pada trimester II (Saifuddin, 2002). Penyebab sebagian
besar anemia di Indonesia adalah kekurangan zat besi
yang diperlukan untuk pembentukan hemoglobin disebut
anemia defisiensi besi. Anemia pada ibu hamil membawa
akibat dan komplikasi yang berisiko tinggi untuk terjadinya
keguguran, perdarahan, BBLR (Rustam, 1998). Anemia
ibu hamil mengakibatkan kelahiran prematur , kematian
ibu, anak dan penyakit infeksi , anemia yang sering di
alami ibu hamil adalah anemia definisi besi. Diperkirakan
41,8% ibu hamil diseluruh dunia mengalami anemia ,
paling tidak setengahnya diakibatkan kekurangan zat
besi.ibu hamil di nyatakan anemia jika hemoglobin kurang
dari 11mg/dl. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan
terjadinya anemia kehamilan diantaranya gravid, umur,
paritas, tingkat pendidikan, status ekonomi dan kepatuhan
konsumsi tablet Fe.
8
b. Penyebab anemia pada kehamilan umumnya
1. Kurang gizi
2. Kurang zat besi dalam diet
3. Malabropsi
4. Kehilangan darah yang banyak : persalinan lalu , haid ,
dan lain-lain
5. Penyakit-penyakit kronik : TBC paru , cacing usus ,
malaria
c. Etiologi anemia didefinisi zat besi pada kehamilan :
1. Hipervolemia , menyebabkan pengenceran darah
2. Penambahan darah tidak seimbang dengan
penambahan plasma
3. Kurang zat besi , vitamin B6 , vitamin B12 , vitamin C dan
asam folat
4. Gangguan pencernaan dan abortus
5. Kehilangan darah akibat siklus haid wanita
6. Terlalu sering menjadi pendonor darah
d. Tanda dan gejalah anemia
Penderita anemia biasanya ditandai dengan
mudah lemah , leti, lesu , nafas pendek , susah
berkonsentrasi , muka pucat atau rasa lelah yang
belebihan hal ini di sebabkan karena otak dan jantung
mengalami kekurangan distribusi oksigen dari dalam
darah. Denyut jantung penderita anemia biasanya lebih
cepat karena berusaha mengkompensasi kekurangan
oksigen dengan memompa darah lebih cepat. Akibatnya
kemampuan kerja dan kebugaran tubuh menurun . jika
kondisi ini berlangsung lama , kerja jantung menjadi berat
dan bisa menyebabkan gagal jantung kongsetif , anemia
zat besi juga menyebabkan menurunnya daya tahan
9
tubuh sehingga tubuh mudah terinfeksi (IPMG, 2009;
Fatmah, 2010) .
Gejala umum anemia adalah gejala yang timbul
pada setiap kasus anemia, apapun penyebabnya, apabila
kadar hemoglobin di bawah harga tertentu. Gejala umum
anemia ini timbul karena anoksia organ, mekanisme
kompensasi tubuh terhadap berkurangnya daya angkut
oksigen. Gejala umum anemia menjadi jelas apabila kadar
hemoglobin telah turun di bawah 7 g/dl. Berat ringannya
gejala umum anemia tergantung pada derajat penurunan
hemoglobin, kecepatan penurunan hemoglobin, usia,
adanya kelainan jantung atau paru sebelumnya. Gejala
umum anemia disebut juga sebagai sindrom anemia,
timbul karena iskemik organ target serta akibat
kompensasi tubuh terhadap penurunan hemoglobin
sampai kadar tertentu (Hb < 7g/dl). Sindrom anemia terdiri
dari rasa lemah, lesu, cepat lelah, telinga mendenging,
mata berkunang-kunang, kaki terasa dingin, sesak napas
dan dispepsia. Pada pemeriksaan pasien tampak pucat,
yang mudah dilihat pada konjungtiva, mukosa mulut,
telapak tangan dan jaringan di bawah kuku. Sindrom
anemia bersifat tidak spesifik karena dapat ditimbulkan
oleh penyakit di luar anemia dan tidak sensitif karena
timbul setelah penurunan hemoglobin yang berat (Hb <
7g/dl) (Sudoyo, 2009).
e. Dampak Anemia
Keluhan fisik yang nyata dan dirasakan oleh
penderita anemia (Wijianto, 2002). Di samping itu muka
tampak pucat, kehilangan selera makan, apatis, sering
pusing, sulit berkonsentrasi, serta mudah terserang
penyakit . Karena menderita kekurangan darah, maka
10
tenaga yang dihasilkan oleh tubuh berkurang dan badan
menjadi cepat lelah. Rasa cepat lelah disebabkan
pengolahan (metabolisme) energi untuk otot tidak berjalan
sempurna karena otot kekurangan oksigen.
Pada penderita anemia, jumlah hemoglobin yang
berfungsi sebagai alat pengangkut oksigen berkurang
sehingga jatah oksigen untuk otot juga berkurang.
Berkurangnya jatah oksigen mengakibatkan otot
membatasi produksi energi dan akibatnya orang yang
menderita anemia akan cepat lelah bila bekerja . Pada ibu
hamil, anemia dapat mengakibatkan keguguran, lahir mati,
kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah,
perdarahan sebelum atau sewaktu melahirkan, dan
kematian ibu (Wijianto, 2002).
f. Pencegahan anemia
Menurut Kusuma (1999), pencegahan dan
penanggulangan anemia antara lain:
1. Meningkatkan konsumsi zat besi dari makanan,
seperti mengkonsumsi pangan hewani (daging, hati,
ikan dan telur) mengkonsumsi pangan nabati (sayuran
hijau, buah buahan, kacang-kacangan, padi-padian)
buah-buahan yang segar dan sayuran yang
merupakan sumber vitamin C yang diperlukan untuk
penyerapan besi dalam tubuh. Hindari konsumsi
bahan makanan yang mengandung zat inhibitor saat
bersamaan dengan makan nasi seperti teh karena
mengandung tanin yang akan mengurangi
penyerapan zat besi.
2. Suplemen zat besi yang berfungsi dapat memperbaiki
Hb dalam waktu singkat
11
3. Fortifikasi zat besi yaitu penambahan suatu zat gizi
kedalam bahan pangan untuk meningkatkan kualitas
pangan
g. Faktor penyebab anemia
Menurut Mochtar (1998), penyebab anemia pada
umumnya adalah :
1. Kurang gizi (malnutrisi)
Pada status gizi yang kurang pada ibu hamil akan
meningkatkan kejadian berat badan lahir rendah pada
bayi dan sebagian anemia pada ibu hamil disebabkan
kekurangan gizi (Manuaba, 2000).
2. Kurang zat besi
Kurang zat besi dapat disebabkan oleh kurang
masuknya unsur besi dalam makanan, gangguan
resorpsi atau karena terlampau banyaknya zat besi
yang keluar dari dalam tubuh (Wiknjosastro, 2005).
Kekurangan zat besi akan menghambat pembentukan
hemoglobin yang berakibat pada terhambatnya
pembentukan sel darah merah (Didinkaen, 2006).
3. Malabsorpsi
Pola makan yang kurang beragam, seperti menu yang
hanya terdiri dari nasi dan kacang-kacangan saja turut
menunjang kurangnya asupan zat besi bagi tubuh
(Wirakusumah, 1998).
4. Kehilangan darah banyak
seperti persalinan, haid dan lain-lainKehilangan darah
dalam jumlah banyak sudah merupakan salah satu
penyebab anemia defisiensi besi (Wirakusumah,
1998).
5. Penyakit-penyakit kronik
12
Seorang wanita yang menderita anemia karena
malaria, cacing tambang, penyakit ginjal menahun,
penyakit hati, tuberculosis, ketika hamil anemianya
menjadi lebih berat dan mempunyai pengaruh tidak
baik pada ibu dalam masa kehamilan, persalinan,
nifas serta bagi janin yang dikandungnya
(Wiknjosastro, 1999).
h. Macam-macam anemia
Menurut Prawirohardjo (2009), macam-macam
anemia adalah sebagai berikut:
1) Anemia defisiensi besi Adalah anemiayang
disebabkan oleh kurangnya mineral fe. Kekurangan
ini dapat disebabkan karena kurang masuknya unsur
besi dengan makanan, karena gangguan
absorbsi, atau terlampau banyaknya besi keluar
dari badan, misalnya pada perdarahan
(Prawirohardjo, 2009).
2) Anemia megaloblastikAdalah anemiayang disebabkan
oleh defisiensi asam folat, jarang sekali karena
defisiensi vitamin B12, anemiaini sering ditemukan
pada wanita yang jarang mengkonsumsi sayuran
hijau segar atau makanan dengan protein hewani
tinggi (Walsh,2008).
3) Anemia hemolitik Adalah anemia yang disebabkan
karena penghancuran sel darah merah berlangsung
lebih cepat dari pembuatannya (Prawirohardjo,
2009).
4) Anemia Hipoplastik dan AplastikAdalah anemia yang
disebabkan karena sumsum tulang belakang kurang
mampu membuat sel-sel darah yang baru
(Prawirohardjo 2005). Pada sepertiga kasus anemia
13
dipicu oleh obat atau zat kimia lain, infeksi,
radiasi, leukimia, dan gangguan imunologis (Myles,
2009).
2. Pemberian tablet tambah darah
a. Pengertian
Suplementasi pemberian tablet tambah darah dalam
program penanggulangan anemia gizi telah di uji secara
ilmiah efektifitasnya apabila dilaksanakan sesuai dengan
dosis dan ketentuan. Program pemberian tablet tambah
darah pada ibu hamil yang menderita anemia kurang
menunjukkan hasil yang nyata. Faktor yang
mempengaruhi adalah kepatuhan minum tablet tambah
darah yang tidak optimal dan status ibu sebelum hamil
sangat rendah, sehingga jumlah tablet tambah darah
yang dikonsumsi tidak cukup untuk meningkatkan Hb
dan simpanan besi (Depkes RI, 2005)
Tidak mudah menjalankan program suplementasi
dengan tablet Fe terutama ibu hamil. Penyebabnya
antara lain sebagian besar sasaran tidak terjangkau oleh
program, ibu yang bersangkutan tidak merasakan
kebutuhannya karena tidak merasa sakit, efek samping
yang dapat menyebabkan ibu enggan minum pil setiap
hari, dan kelalaian untuk minum pil setiap hari ( Kalbe,
2008 ).
b. Manfaat pemberian Tablet tambah darah
1. Metabolisme Energi
Di dalam tiap sel, besi bekerja sama dengan rantai
protein pengangkut elektron yang berperan dalam
langkah-langkah akhir metabolisme energi. Protein ini
14
memindahkan hidrogen dan elektron yang berasal dari
zat gizi penghasil energi ke oksigen sehingga
membentuk air. Dalam proses tersebut dihasilkan
molekul protein yang mengandung besi dari sel darah
merah dan mioglobin di dalam otot tablet tambah
darah selama kehamilan sangat penting karena dapat
membantu proses pembentukan sel darah merah
sehingga dapat mencegah terjadinya anemia
(Almatsier, 2003)
2. Sistem Kekebalan
Besi memegang peranan penting dalam sistem
kekebalan tubuh, respon kekebalan oleh limfosit
terganggu karena berkurangnya pembentukan sel-sel
tersebut, yang kemungkinan disebabkan oleh
berkurangnya sintesis DNA, disamping itu sel darah
putih yang menghancurkan bakteri tidak dapat bekerja
secara aktif dalam keadaan tubuh kekurangan besi
(Almatsier, 2003).
3. Pelarut Obat-obat
Obat-obatan yang tidak larut oleh enzim yang
mengandung besi dapat dilarutkan sehingga dapat
dikeluarkan dari tubuh (Almatsier, 2003).
c. Kebutuhan fe pada ibu hamil.
Kebutuhan Fe bagi ibu hamil semakin sering
seorang wanita mengalami kehamilan dan melahirkan,
akan makin banyak kehilangan zat besi dan menjadi
makin anemis. Sebagai gambaran kebutuhan zat besi
pada setiap kehamilan bagan berikut :
a. Meningkatkan sel darah ibu 500 mg Fe
b. Terdapat dalam plasenta 300 mg Fe
c. Untuk darah janin 100 mg Fe
15
d. Jumlah 900 mg Fe
3 . Kadar hemogblobin
Hemoglobin adalah indikator penting bagi kesehatan
tubuh manusia , terlebih lagi pada ibu hamil . Hb pada ibu
hamil harus selalu dijaga agar janin dan ibu berada dalam
kesehatan yang optimal. parameter yang digunakan secara
luas untuk menetapkan prevalensi anemia. Anemia pada ibu
hamil akan menambah risiko mendapatkan berat bayi lahir
rendah (BBLR), risiko perdarahan sebelum dan pada saat
persalinan bahkan akan menyebabkan kematian ibu dan
bayinya jika ibu hamil tersebut menderita anemia berat. World
Health Organization (WHO) merekomendasikan kadar
Hemoglobin ibu hamil ideal adalah lebih dari 11 g/dl.
Tinggi rendahnya kadar Hemoglobin ibu hamil selama
kehamilan mempunyai pengaruh terhadap berat bayi lahir
karena dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan janin
di dalam kandungan. Kehamilan merupakan bagian dari
tahap kehidupan atau siklus hidup seorang wanita atau
tantangan perkembangan yang harus dihadapi seluruh
anggota keluarga, khususnya bagi calon ibu seperti
perubahan citra tubuh, perubahan hormonal, bahkan
ketidaknyamanan diberbagai aspek fisiologis dan psikologis
(Bartini, 2012). Kadar Hb ibu hamil terjadi jika produksi sel
darah merah meningkat, nilai normal hemoglobin (12-16 g/dl)
dan nilai normal hematokrit (37-47%) menurun secara
mencolok. Penurunan lebih jelas terlihat selama trimester
kedua, saat terjadi ekspansi volume darah yang cepat.
Apabila nilai hematokrit turun sampai 35% atau lebih, wanita
dalam keadaan anemia.
16
4. Konseling gizi pada ibu hamil
Hubungan profesional antara konseling terlatih dengan
klien. Hubungan ini biasanya antara orang ke orang meskipun
kadang-kadang melibatkan lebih dari dua orang dan dirancang
untuk membantu klien memahami dan memperjelas
pandangannya mengenai ruang hidupnya sehingga dia dapat
mimilih cara untuk membuat pilihan yang bermakna dan
informasi yang tersedia baginya ( Jones, 2002).
konseling merupakan serangkaian kegiatan paling pokok
dari bimbingan dalam usaha membantu konseli secara tatap
muka dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung
jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus
konselor adalah seorang petugas konseling yang memiliki
kemampuan untuk menanamkan berbagai sikap serta aktivitas
yang mampu menunjang peningkatan gizi atau keseimbangan
gizi seseorang kepada klien . Seorang konselor harus mampu
mengidentifikasi permasalahan gizi yang terjadi contohnya pada
masalah yang akan di teliti seorang peneliti sekarang tentang
pengaruh pemberian tablet tambah darah anemia pada ibu hamil
, peneliti harus mampu menjadi konselor bagi respondennya ,
dan mencari solusi untuk masalah tersebut (Winkel 2005).
Konseling yang diberikan pada ibu hamil anemia harus
mengarah pada peningkatan pengetahuan yang dapat merubah
pola konsumsi yang meningkatkan status gizi dan meningkatkan
penyerapan Fe serta keteraturan meminum tablet Fe. Dampak
yang diharapkan dari konseling adalah meningkatnya status gizi
ibu hamil yang dapat diukur dengan peningkatan kadar
hemoglobin dan Penambahan Berat Badan selama hamil.
Penelitian di India menyimpulkan bahwa konseling individual
setiap minggu dapat meningkatkan status gizi dan menurunkan
prevalensi anemia pada ibu hamil (Aashim G, Sushma K.2006).
17
Penelitian oleh Kafatos menunjukkan bahwa konseling gizi
secara signifikan dapat meningkatkan asupan zat gizi dan
pertambahan berat badan ibu hamil (Arfesta I, 2005).
5. Dukungan keluarga ibu hamil Dukungan keluarga yang berarti sokongan dan bantuan.
Dukungan dalam penentuan sikap seseorang berarti bantuan
atau sokongan dari orang terdekat untuk melakukan kunjungan
ulang. Merujuk pada teori Buffering Hipothesis yang
berpandangan bahwa dukungan sosial mempengaruhi
kesehatan dengan cara melindungi individu dari efek negatif.
Dukungan keluarga yang diberikan kepada ibu hamil dapat
menumbuhkan perasaan senang, aman, dan nyaman sehingga
dapat mempengaruhi kemauan ibu untuk menkonsumsi tablet
tambah darah . Dukungan keluarga terutama dukungan yang
didapatkan dari suami akan menimbulkan ketenangan batin dan
perasaan senang dalam diri ibu sehingga dapat melakukan
pemantauan tumbuh kembang balita dalam kandungannya
(Depkes RI, 2010). Adanya orang yang menganjurkan, membantu dan
mengantar dalam upaya mendapatkan pelayanan kesehatan
juga sangat berpengaruh terhadap kunjungan ke pelayanan
kesehatan khususnya puskesmas (Azwar, 2004). Keluarga yang sehat akan mencari jalan untuk
membantu mencapai potensi kesehatan yang lebih tinggi.
Pendekatan yang menyenangkan dari orang yang berarti dari
lingkungan yang simpatik dan bersahabat akan membawanya
kepada pembinaan lingkungan dan emosi, sehingga dapat
meningkatkan motivasi dan keinginan untuk memanfaatkan
fasilitas kesehatan. Dorongan dan anjuran dari orang dekat dan
18
anggota keluarga untuk mencari pengobatan akan berpengaruh
besar terhadap keinginan dan motivasi untuk mendapatkan jasa
pelayanan kesehatan (Notoatmodjo, 2005)
6. Bentuk Dukungan Keluarga
Keluarga memiliki beberapa bentuk dukungan
(Friedman, 2010) yaitu:
1. Dukungan Penilaian
Dukungan ini meliputi pertolongan pada individu untuk
memahami kejadian depresi dengan baik dan juga sumber
depresi dan strategi koping yang dapat digunakan dalam
menghadapi stressor. Dukungan ini juga merupakan
dukungan yang terjadi bila ada ekspresi penilaian yang
positif terhadap individu. Individu mempunyai seseorang
yang dapat diajak bicara tentang masalah mereka, terjadi
melalui ekspresi pengaharapan positif individu kepada
individu lain, penyemangat, persetujuan terhadap ide-ide
atau perasaan seseorang dan perbandingan positif
seseorang dengan orang lain, misalnya orang yang kurang
mampu. Dukungan keluarga dapat membantu
meningkatkan strategi koping individu dengan strategi-
strategi alternatif berdasarkan pengalaman yang berfokus
pada aspek-aspek yang positif.
2. Dukungan Instrumental
Dukungan ini meliputi penyediaan dukungan jasmaniah
seperti pelayanan, bantuan finansial dan material berupa
bantuan nyata (instrumental support material support), suatu
kondisi dimana benda atau jasa akan membantu
memecahkan masalah praktis, termasuk di dalamnya
19
bantuan langsung, seperti saat seseorang memberi atau
meminjamkan uang, membantu pekerjaan sehari-hari,
menyampaikan pesan, menyediakan transportasi, menjaga
dan merawat saat sakit ataupun mengalami depresi yang
dapat membantu memecahkan masalah. Dukungan nyata
paling efektif bila dihargai oleh individu dan mengurangi
depresi individu. Pada dukungan nyata keluarga sebagai
sumber untuk mencapai tujuan praktis dan tujuan nyata.
3. Dukungan Informasional
Jenis dukungan ini meliputi jaringan komunikasi dan
tanggung jawab bersama, termasuk di dalamnya
memberikan solusi dari masalah, memberikan nasehat,
pengarahan, saran, atau umpan balik tentang apa yang
dilakukan oleh seseorang. Keluarga dapat menyediakan
informasi dengan menyarankan tentang dokter, terapi yang
baik bagi dirinya dan tindakan spesifik bagi individu untuk
melawan stresor. Individu yang mengalami depresi dapat
keluar dari masalahnya dan memecahkan masalahnya
dengan dukungan dari keluarga dengan menyediakan feed
back. Pada dukungan informasi ini keluarga sebagai
penghimpun informasi dan pemberi informasi.
4. Dukungan Emosional
Selama depresi berlangsung, individu sering menderita
secara emosional, sedih, cemas dan kehilangan harga diri.
Jika depresi mengurangi perasaan seseorang akan hal
yang dimiliki dan dicintai. Dukungan emosional memberikan
individu perasaan nyaman, merasa dicintai saat mengalami
depresi, bantuan dalam bentuk semangat, empati, rasa
percaya, perhatian sehingga individu yang menerimanya
merasa berharga. Pada dukungan emosional ini keluarga
menyediakan tempat istirahat dan memberikan semangat.
20
7. Pengaruh dukungan keluarga
Menurut Saifuddin (2002) dan Wiknjosastro (2005)
kebanyakan penyebab anemia adalah difisiensi zat besi dan
perdarahan acut, bahkan tak jarang keduanya saling
berinteraksi. Sedangkan Roystan (1996) menyebutkan bahwa
disamping penyebab medis faktor sosial ekonomis contohnya:
kemiskinan, sosial (dukungan keluarga), memiliki peranan
penting. Anemia kehamilan sangat mempengaruhi persalinan
dan nifas, akibat dari anemia diantaranya ibu mengalami
keguguran, pertus lama, inersia uteri, partus prematurus, atonia
uteri yang berakibat perdarahan, inveksi intra partum dan nifas,
berat badan lahir rendah, intra uteri vetal death. itulah sangat
penting dukungan kelurga dari ibu hamil yang mempunyai
dorongan berupa bantuan, perhatian, penghargaan, atau
kepedulian yang di dapat dari satu kelompok individu yang
terkait oleh ikatan perkawinan atau darah secara khusus,
mencakup seorang ayah, ibu, dan anak atau dari suami/istri
Dukungan keluarga juga bukan sekedar memberikan bantuan,
tetapi yang penting adalah bagaimana persepsi sipenerima
terhadap makna dari bantuan itu (Mochtar, 2005)
Ibu yang pertama hamil membutuhkan dukungan
dari orang terdekat selama masa kehamilannya . Keluarga
adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari
kepala keluarga dan beberapa orang yang tinggal dibawah
suatu atapdengan keadaan slaing ketergantungan dan
dapat dikatakan bahwa kesehatan anggota keluarga dan
kualitas kehidupan keluarga menjadi sangat berhubungan,
sehingga keluarga berperan dalam menentukan cara asuhan
yang diperlukan apabila ada anggota keluarga yang sakit .
khususnya ibu hamil, karena individu memerlukan
21
keberadaan orang lain untuk saling memberikan
perhatian, membantu, mendukung, dan menghadapi
permasalahan (Asmuji, 2014).
8. Asupan zat besi (Fe)
Zat besi adalah mineral mikron yang paling banyak
terdapat dalam tubuh manusia. Zat besi merupakan komponen
dari hemoglobin, mioglobin, sitokran enzim katalase, serta
peroksidase. Besi merupakan mineral mikron yang paling
banyak terdapat dalam tubuh manusia yaitu sebanyak 3-5 gram
dalam tubuh manusia dewasa (Almatsier, 2003). Zat besi
adalah garam besi dalam bentuk tablet/kapsul yang apabila
dikonsumsi secara teratur dapat meningkatkan jumlah sel
darah merah. Wanita hamil mengalami pengenceran sel darah
merah sehingga memerlukan tambahan zat besi untuk
meningkatkan jumlah sel darah merah dan untuk sel darah
merah janin (Rasmaliah, 2004).
9. Pengaruh asupan zat besi
Kekurangan zat besi juga mengakibatkan kekurangan
hemoglobin (Hb) dimana zat besi sebagai salah satu unsur
pembentukannya dan hemoglobin berfungsi sebagai pengikat
oksigen yang sangat dibutuhkan oleh metabolisme sel. Gejala
anemia adalah antara lain : lesu, letih, pucat, cepat lelah,
pengliatan berkunang-kunang, dan gampang mengantuk
merupakan gejala klinis yang mudah diketahui. Jika pada ibu
hamil kekurangan zat besi dapat mengganggu pertumbuhan
janin dalam kandungan, meningkatnya risiko keguguran,
melahirkan bayi prematur, bayi BBLR, lahir mati, kematian
perinatal, janin dan ibu hamil mudah terkena infeksi (Ningrum,
2009).
22
Bila terjadi anemia pada kehamilan tidak ditangani
dengan baik akan menimbulkan dampak penurunan sumber
daya manusia (SDM), dan akan menghambat proses
pembangunan bangsa. Pemerintah berupaya mengatasi
permasalahan tersebut diatas dengan cara konsumsi
suplementasi tablet besi kepada ibu hamil sejak awal
kehamilan melalui posyandu. Pada saat ini konsumsi suplemen
zat besi merupakan satu-satunya alternatif yang cocok , murah,
mudah dan dapat memperbaiki status hemoglobin dalam waktu
yang singkat pada ibu hamil dan kelompok yang berisiko tinggi
lainnya , Asupan gizi yang baik serta memperbaiki pola makan
merupakan jurus paling penting untuk mengatasi Anemia.
(Ningrum,2009) Kurangnya kadar hemoglobin dalam darah
dapat menimbulkan gejala lesu, cepat capek. Akibatnya dapat
menurunkan produktivitas kerja. Disamping itu penderita
kekurangan zat besi akan menurunkan daya tahan tubuh yang
mengakibatkan mudah terkena infeksi (Scholz et al, 1997).
10. Asupan pemberian vitamin C
Vitamin C dipercaya sebagai salah satu vitamin untuk
mencegah penyakit manusia, antara lain asma, penderita
alergi, diabetes, dan kolesterol tinggi (Anonim, 1996).
Disamping tablet Fe yang harus dikonsumsi ibu selama
kehamilan, ibu harus mengkonsumsi beberapa vitamin,
diantaranya vitamin C. Tujuan dari pemberian vitamin C pada
ibu hamil adalah untuk mempercepat penyerapan tablet Fe
yang dimana proses penyerapan lebih cepat 30% dari biasanya
(Maryanti, 2009 dalam Dikdik, dkk, 2015).
Dengan demikian, vitamin C berperan dalam
pembentukan hemoglobin sehingga mempercepat
penyembuhan anemia (Moehji, 2011). Vitamin C diperlukan
23
dalam penyerapanzat besi, Tubuh tampaknya tidak mudah
untuk menyerap zat besi pada makanan nabati, tapi vitamin C
(yang ditemukan pada buah jeruk, kemis kering, sayuran hijau)
menambah penyerapan zat besi. vitamin antioksidan yang
melindungi melindungi sel-sel kerusakan oksidatif. Vitamin C
melindungi terhadap penyakit jantung dengan mengurangi
kekakuan arteri dan kecenderungan pembekuan darah dalam
vena. Vitamin C juga berfungsi untuk membuat kolagen, suatu
zat yang memperkuat banyak bagian tubuh dan sebagai
antihistamin. Defisiensi vitamin C dapat mengakibatkan
penyembuhan lama, mudah memar dan anemia. Jadi,
mengkonsumsi makanan yang kaya zat besi dan mengandung
vitamin C (misalnya segelas jus jeruk dan semangkuk sereal)
lebih baik dari pada secangkir teh (Waryono, 2010).
11. Pengaruh asupan vitamin C
Vitamin C membantu mereduksi besi feri menjadi fero
dalam usus halus sehingga mudah diabsorbsi. Vitamin C
menghambat pembentukan hemosederin yang sukar
dimobilisasi untuk membebaskan besi bila diperlukan. Absorbsi
besi dalam bentuk nonhem meningkat empat kali lipat bila ada
vitamin C. Vitamin C berperan dalam memindahkan besi dari
transferin di dalam plasma 34 ke feritin hati (Almatsier, 2002;
De Mayer, 2000). Dapat disimpulkan bahwa vitamin C, sangat
berperan dalam pembentukan hemoglobin. Selain itu vitamin C
dapat membantu absorpsi kalium dengan menjaga agar kalium
tetap dalam bentuk larutan. Kebutuhan vitamin C pada wanita
hamil meningkat 10 mg/hari, sehingga kebutuhan perharinya
menjadi 70-85 mg/hari (Depkes RI, 2000; Katz, 2000; Fadilah,
2005). Konsumsi vitamin C juga dapat membantu
meningkatkan penyerapan zat besi. Asupan vitamin C rendah
24
dapat memberikan implikasi terhadap kadar hemoglobin ibu
hamil. Vitamin C mempunyai peran dalam pembentukan
hemoglobin dalam darah, dimana vitamin C membantu
penyerapan zat besi dari makanan sehingga dapat diproses
menjadi sel darah merah kembali. Kadar hemoglobin dalam
darah meningkat maka asupan makanan dan oksigen dalam
darah dapat diedarkan ke seluruh jaringan tubuh yang akhirnya
dapat mendukung kelangsungan hidup dan pertumbuhan janin
(Fatimah, 2011).
Tabel 1
Angka Kecukupan Gizi Vitamin C
Usia kehamilan Ibu
Angka kecukupan vitamin C
(mg)
Trimester I >10
Trimester II >10
Trimester III >10
Sumber: Angka Kecukupan Gizi (AKG), 2013
12. Asupan ProteinProtein adalah makro molekul yang
komponennya terdiri atas atom karbon, hidrogen, oksigen,nitrogen, dan beberapa ada yang mengandung sulfur.Nitrogen (N) adalah ciri protein yang membuatnyaberbeda dari karbohidrat dan lemak. Protein merupakanbahan pembangun tubuh yang utama dan menggantikan sel-selyang rusak dari 26 asam amino. Tubuh kita memerlukan 10macam asam amino yang tidak dapat dibuat oleh tubuh kita(Devi, 2010; Irianto & Waluyo, 2004). Protein memiliki peran penting sebagai komponen fungsionaldan struktural pada semua sel tubuh,Enzim, zat pengangkut,matrik sintra seluler, rambut, kuku jari merupakankomponen protein. 11 Protein memiliki fungsi khas yangtidak dapat digantikan oleh zatgizi lain, yaitu sebagai zat
25
pembangun dan pemeliharan sel-sel jaringan tubuh(Tyatio,2014). Fungsi Protein :1)Pertumbuhan dan pemeliharaan
2)Berperan dalam berbagai sekresi tubuh
3)Mengatur keseimbangan air
4)Mengatur netralitasjaringan tubuh
5)Membantu pembentukan antibody
6)Berperan dalam transpor zat gizi
7)Sumber energ
Tabel 2
Angka Kecukupan Protein
Kelompok Umur Protein (gram)
Kelompok Umur Protein (Gram)
19-29 56
30-49 57
Trimester I +20
Trimester II +20
Trimester III +20
Sumber : Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2013
26
B. Kerangka Teori
Bagan 1
Kerangka Teori
Sumber : Mochtar Ali 2007
Biomedis ibu :1. Umur ibu hami2. Usia ibu hamil
Sosial ekonomi :1. Pendidikan2. Pekerjaan 3. Dukungan keluarga
Konseling GiziKadarHemoglobin
Konsumsivitamin C dan
Protein
Konsumsi tabletfe
27
C. Kerangka Konsep
Dalam penelitian tersebut peniliti menggambarkan hubungan
variabel dependen dengan variabel independen. Yaitu ,
Variabel dependen : kadar Hb
Variabel independen : tablet tambah darah, konseling gizi , asupan
zat gizi mikro , dukungan keluarga
Bagan 2
Kerangka Konsep
D. Variabel Penelitiana. Variabel Terikat (Dependent)
Dalam penelitian ini sebagai variabel terikat adalah variabel
yang dipengaruhi yaitu kadar hemoglobin pada ibu hamilb. Variabel Bebas (Independent)
Dalam penelitian ini sebagai variabel bebas adalah variabel
yang mempengaruhi yaitu pengaruh , asupan zat gizi
Tablet TambahDarah
DukunganKeluarga
Kadar Hb
Asupanpemberianvitamin c
Asupan Protein
Konseling gizi
28
mikro , konseling gizi dan dukungan keluarga , tablet
tambah darah
E. Definisi Operasionala) Kadar hemoglobin
Kadar Hemoglobin adalah indikator penting bagi
kesehatan tubuh manusia , terlebih lagi pada ibu hamil . hb
pada ibu hamil harus selalu dijaga agar janin dan ibu
berada dalam kesehatan yang optimal. parameter yang
digunakan secara luas untuk menetapkan prevalensi
anemia.a. Alat ukur : Hematologi Analyzer dengan tingkat
akurasi 95%.b. Cara ukur : metode otomatic dengan ketelitian
0,1 g/dl.c. Hasil ukur : Normal : ≥11g/dl.
Anemia : <11g/dl. (WHO, 2001).
d. Skala ukur : ordinal.b) Konsumsi Tablet tambah darah
Jumlah tablet tambah darah yang dikonsumsi ibu
hamil. a. Alat ukur : kuesioner.b. Cara ukur : wawancara.c. Hasil ukur : 1. Baik : jika konsumsi tablet Fe
setiap hari atau >3 tablet hari/minggu2. Kurang : Jika Konsumsi tablet Fe
setiap hari atau ≤3 tablet
hari/minggue. Skala ukur : ordinal.
c) Asupan pemberian vitamin C Satu jenis vitamin yang larut dalam air dan memiliki
peranan penting dalam menangkal berbagai penyakit
vitamin C berperan dalam pembentukan hemoglobin
sehingga mempercepat penyembuhan anemia.a. Alat ukur : kuesioner.
29
b .cara ukur : wawancara.c. Hasil ukur : Baik :≥ 80% AKG.
Kurang :< 80% AKG.Skala ukur : ordinal. (Sumber AKG)
d) Asupan Protein Asupan energi adalah jumlah total protein, yang
bersumber dari makanan dan minuman yang dikonsumsi,
kemudian diolah dengan membandingkan dengan AKG
dan dikalikan 100%.a. Cara Ukur : Wawancara b. Alat ukur : Form Food Recall 24 jamc. Hasil ukur :Klasifikasi tingkat kecukupan
protein1.Baik : ≥ 80% AKG2.Kurang: < 80% AKG(LIPI,2014)
d. Skala Ukur : Ordinale) Dukungan Keluarga
Pengaruh tingkat dukungan keluarga ibu hamilkebanyakan penyebab anemia adalah difisiensi zat besi
dan perdarahan acut, bahkan tak jarang keduanya saling
berinteraksia. Alat ukur : kuesioner.b. Cara ukur : Wawancara.c. Hasil ukur : tidak ada dan ada.
1. Tidak ada : apabila responden
menjawab anggota keluarga
tidak memberikan perhatian
kepada ibu hamil untuk
mengkosumsi tablet besi setiap
hari.2. Ada : apabila responden
menjawab anggota keluarga
memberikan perhatian kepada
ibu hamil untuk mengkosumsi
tablet besi setiap hari.d. Skala Ukur : Ordinal.
30
f) Konseling gizi pada ibu hamilKonseling gizi dilakukan oleh pegawai
puskesmas kepada ibu hamil , diberikan setiap kali
periksa ke Pusesmas dengan estimasi waktu 15 menit
dalam satu kali konselinga. Alat ukur : Materi dan leaflet.b. Cara ukur : konseling 1x semingguc. Skala Ukur : ordinal.d. Hasil Ukur :
1. Di berikan.2. Tidak di berikan.
(Sumber Azwar,2004)
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Kertapati , pada
bulan 3 Mei – 17 Mei 2019.
B. Jenis dan Rancangan PenelitianJenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik,
penelitian ini merupakan penelitian dengan cross sectional dengan
pendekatan survei.
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi adalah seluruh ibu hamil di Puskesmas Kertapati.2. Sampel adalah mengukur kadar Hb ibu hamil yang anemia.
Besar sampel diambil dengan rumus Lemeshow (1997) sebagi
berikut :
n=Z2(1−a
2 ) p .q
d2
Penambahan sampel untuk cadangan 20%, jadi total sampel
orang.Keterangan :Z (1-α/2) : Koefisien kepercayaan 95% (1,96).p : Prevelansi kadar hemoglobin ibu hamil
di puskesmas kertapati (0,125).q : 1 – p (0,875).
d2 : presisi 10%.
Responden yang masuk kriteria penelitian ini adalah : 1. Ibu hamil yang berada di Puskesmas Kertapati.2. Ibu hamil yang tercatat di Puskesmas Kertapati.3. Ibu hamil yang mendapatkan tablet fe.4. Ibu hamil yang kadar Hb nya kurang.5. Ibu yang bisa diajak berkomunikasi untuk di wawancarai.6. Bersedia memberi data yang benar.
D. Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel menggunakan rancangan Simple
Random sampling Adapun tahapan yang harus di lakukan.
a. Membuat nomor respondenb. Masing-masing responden diberi nomorc. Gulungan kertas yang berisi nomor dimasukkan kedalam kotakd. Setelah itu nomor tersebut diundi sampai diperoleh sampel
yang diperlukan
E. Jenis dan Pengumpulan Data1. Jenis Data
a. Data primer1. Kadar hemoglobin ibu hamil di dapat dengan hemoglobin
Analyzer.2. Pengetahuan ibu tentang pentingnya kadar hemoglobin
melalui ancara di Puskesmas Kertapati.3. Tingkat asupan zat gizi mikro ibu hamil dapat dari hasil
kuesioner.4. Tingkat asupan vitamin C ibu yang didapat dari
kuesioner.5. Tingkat konseling yang dilakukan ibu didapat dari
kuesioner.6. Tingkat dukungan keluarga ibu yang didapat dari
kuesioner.b. Data sekunder
1. Jumlah ibu yang kadar hemoglobinnya rendah di
Puskesmas kertapati.2. Jumlah ibu hamil yang datang ke Puskesmas Kertapati.
2. Cara pengumpulan data
a. Tahap persiapan
59
1) Pertama membuat surat penghantar untuk penelitian dari
kampus untuk ke direktorat.2) Setelah mendapat surat izin penelitian dari direktorat
kemudian diberikan ke Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik (Kesbangpol) Kota Palembang untuk mendapat
izin penelitian.3) Setelah keluar surat izin penelitian dari kesbangpol
kemudian diberikan ke Dinas Kesehatan Kota
Palembang untuk mendapatkan surat izin penelitian di
Puskesmas Kertapati.4) Kemudian surat tersebut diberikan ke Tata Usaha
Puskesmas Kertapati.5) Setelah diperoleh izin penelitian, peneliti mempersiapkan
form identitas, kuesioner, form recall 24 jam dan surat
keterangan ketersediaan menjadi responden.b. Tahap pelaksanaan
1) Peneliti melakukan kunjungan kerumah responden,
mengkonfirmasi keberadaan, kemudian responden diberi
penjelasan tentang maksud kedatangan, jika responden
bersedia maka akan diberi lembar persetujuan menjadi
responden.2) Peneliti melakukan wawancara mengenai data identitas
responden dengan mengisi kuesioner.3) setelah itu untuk mendapatkan kadar hemoglobin ibu
hamil menggunakan data dari puskesmas, apabila ada
responden yang belum mengetahui kadar
Hemoglobinnya maka akan dilakukan pengecekan kadar
hemoglobin ibu hamil menggunakan alat (hemoglobin
analyzer).4) Pada saat kunjungan peneliti melakukan wawancara
konsumsi makanan dengan menggunakan metode food
recall.
60
3. Alat Pengumpulan Data
Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa :a. Data ibu (nama, alamat, pekerjaan ibu,dll)b. Form recall 24 jam , form kuesioner c. Alat ukur digital Hematologi Analyzer
4. Pengolahan dan Analisis Data.
1. Pengolahan Data
a. Edditing DataData – data yang telah di peroleh dari hasil penelitian
diteliti kembali apakah sudah benar dan dapat diproses
lebih lanjut.b. Coding Data
Suatu kegiatan memberi tanda/ kode tertentu terhadap
data yang telah diedit dengan tujuan mempermudah
pembuatan tabel.c. Entry Data
Memasukkan data – data yang sudah diperoleh untuk
diolah lebih lanjut.
5. Analisis Data
a. Univariat Analisis univariat yaitu tabel yang menggambarkan penyajian
data satu variabel antara lain : tablet tambah darah , kadar
hemoglobin , dukungan keluarga , konseling gizi , asupan zat
gizi mikrob. Bivariat
Analisa dilakukan dengan membuat tabel silang antara
variabel independen (tablet tambah darah, dukungan
61
keluarga, asupan vitamin C , konseling gizi) terhadap
variabel dependen (anemia ibu hamil) , untuk memperoleh
gambaran variabel independen yang diduga ada
hubungannya dengan kadar hb ibu hamil. Uji yang
digunakan adalah uji t independent yang dilakukan
pengolahan data dengan komputerisasi. 6. Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, peneliti menjelaskan
maksud dan tujuan peneliti kepada responden. Apabila
responden bersedia menjadi subjek penelitian maka responden
diminta untuk mengisi lembar pernyataan kesedian menjadi
responden. Data yang telah diperoleh dari responden dijaga
kerahasiaannya dan tidak disebarluaskan oleh penulis.
Responden yang dipilih berhak untuk menolak bila tidak
bersedia atau berhalangan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Puskesmas Kertapati
1. Sejarah Singkat Puskesmas Kertapati
Puskesmas kertapati dahulunya adalah sebuah balai
pengobatan rakyat milik pemerintah kotamadya palembang.
62
Adapun tanah yang di tempati bangunan klinik ini adalah hibah
dari PT. Kereta Api Persero. Balai pengobatan ini sepenuhnya
diserahkan kepada paramedis-paramedis senior. Sejak tahun
1971 , klinik ini berubah menjadi puskesmas non inpres dengan
nama puskesmas kertapatu yang membawahi wilaya kelurahan
kertapati. Untuk pengolahannya sampai sekarang masih
dipegang oleh pemerintah kota palembang dan pelaksanaannya
diserahkan kepada dinas kesehatan kota palembang.
2. Keadaan Umum
a. Letak dan Batas Wilayah Kerja Puskesmas Kertapati
Puskesmas kertapati terletak di Jl. Abikusno
Cokrosuyoso RT 07 RW 02 No.335 kelurahan kemang
agung , kecamatan kertapati , letak puskesmas ini 300 meter
dari jalan raya. Lokasinya relatif mudah di jangkau oleh
masyarakat. Masyarakat biasanya menempuh perjalanan
kepuskesmas dengan menggunakan becak atau sepeda
motor. Wilayah kerja Puskesmas Kertapati meliputi 3
kelurahan yaitu kelurahan Kertapati , Kemas Rindo dan
Kelurahan Ogan Baru dengan luas wilayah 491,8 Ha.
Kelurahan Kertapati 96 Ha , Kelurahan Ogan Baru 118 Ha ,
Kelurahan Kemas Rindo 277,8 Ha.
3. Pelayanan Kesehatan Tingkat Puskesmas
Puskesmas Kertapati mempunyai visi yaitu “ mewujudkan
masyarakat sehat yang bertumpu pada pelayanan prima”
dengan menggunakan misi sebagai cara untuk mencapainya
diantaranya sebagai berikut :
a. Memberi pelayanan kesehatan yang prima
63
b. Meingkatkan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan
yang bermutu prima
c. Meningkatkan kemitraan dengan semua pihak
d. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan
kesejateraan pegawai
e. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
Puskesmas Kertapati memberikan pelayanan kepada
masyarakat dengan kebijakan mutu “ Kami Puskesmas
Kertapati bertekad memeberikan pelayanan kesehatan
secara profesional dan bertanggung jawab serta
meningkatkan kualitas pelayanan yang prima demi
mewujudkan masyarakat yang sehat berbasis
kemandirian”.
B. Gambaran Umum Responden
64
Karakteristik responden yang diamati peneliti dalam
penelitian ini adalah umur ibu , usia kehamilan yang dapat dilihat
secara lebih jelas pada table berikut dibawah ini :
1. Usia ibu
Distribusi responden menurut usia ibu disajikan pada tabel 2TABEL 2
DISTRIBUSI FREKUENSI MENURUT USIA
Usia (tahun) n %19-29
39-49
15
31
32,6
67,4Total 46 100,0
Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa sebagian besar
responden berusia 39-49 tahun dengan frekuensi sebanyak
31 orang (67,4%) dan 19-29 tahun dengan frekuensi
sebanyak 15 orang (32,6%).
2. Usia kehamilan
Distribusi responden menurut usia kehamilan disajikan pada
Tabel 3TABEL 3
DISTRIBUSI RESPONDEN MENURUT USIA KEHAMILAN
Usia Kehamilan n %Trimester 2
Trimester 3
18
23
39,1
60,9Total 46 100,0
Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa sebagian besar
responden trimester 3 dengan frekuensi sebanyak 23 orang
(60,9%) dilanjutkan trimester 2 dengan frekuensi 18 orang
(39,1%).3. Prevalensi Ibu Hamil
65
Distribusi responden menurut usia kehamilan disajikan pada
Tabel 3TABEL 4
DISTRIBUSI RESPONDEN MENURUT PREVALENSI
KEHAMILAN
Prevalensi
Kehamilan
N %
Normal
Anemia
126
64
67,3
33,7Total 190 100,0
Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui bahwa ibu hamil yang
mengalami anemia di Wilayah Kerja Puskesmas Keratapati
sebanyak 64 orang (33,7%) dan ibu hamil yang normal sebanyak
126 orang (66,3%).
C. Hasil dan Pembahasan
1. Analisis Univariant
Hasil analisis data kejadian anemia pada ibu hamil di
Puskesmas Kertapati Palembang di dapatkan data yang dapat
dilihat dalam tabel berikut ini :
a. Kadar Hemoglobin
TABEL 5DISTRIBUSI FREKUENSI RESPONDEN MENURUT KADAR
HEMOGLOBIN IBU HAMIL
66
Variabel N Min Max Median mean SD
Kadar
Hb
46 5,3 11,9 10,000 9,841 1,341
4
Berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa jumlah sampel yang
diambil untuk diteliti sebanyak 46 orang dengan standar deviasi
(1,3414).
b. Konsumsi tablet tambah darah.
TABEL 6
DISTRIBUSI FREKUENSI KONSUMSI TABLET TAMBAH
DARAH
Tablet tambah darah n %>3 tablet/minggu
<3 tablet/minggu
15
31
32,6
67,4Total 46 100,0
Berdasarkan Tabel 6 dapat diketahui bahwa kecukupan ibu
hamil yang mengkonsumsi tablet tambah darah sebagian besar
berada pada kategori kurang sebanyak 15 orang (32,6%) dan ibu
hamil dengan kecukupan mengkonsumsi tablet tambah darah
yang baik sebanyak 31 orang (67,4%), jika ibu hamil
mendapatkan lebih dari 10 tablet tidak diberilagi tapi jika ibu
hamil mendapat tablet kurang dari 10 tablet maka peneliti
memberi 20 tablet sebagai tambahan untuk di konsumsi selama
1 bulan.
c. Dukungan keluarga
67
TABEL 7
DISTRIBUSI FREKUENSI MENURUT DUKUNGAN
KELUARGA
Dukungan keluarga n %
Ada
Tidak Ada
13
33
28,3
71,7Total 46 100,0
Berdasarkan Tabel 7 dapat diketahui bahwa dukungan
keluarga tingkat kepedulian terhadap kehamilan ibu yaitu
sebanyak 13 orang (28,3%) yang memperhatikan kehamilan ibu
dan sebagian besar 10 orang (23,4%) yang tidak
memperhatikan kehamilan sang ibu.
d. Konsumsi Asupan vitamin CTABEL 8
DISTRIBUSI FREKUENSI KONSUMSI
ASUPAN VITAMIN C
Asupan Vitamin C n %Baik
Kurang
14
32
30,4
69,6Total 46 100,0
Berdasarkan Tabel 8 dapat dilihat bahwa dari 46
responden tergolong dalam kategori kurang sebanyak 32
orang (69,6%), dan baik sebanyak 14 orang (30,4%)
dikarenakan ada sebagian ibu hamil tidak terlalu menyukai
konsumsi tablet vitamin C dan asupan vitain C lainnya.e. Asupan Protein
TABEL 9DISTRIBUSI FREKUENSI KONSUMSI
ASUPAN PROTEIN
68
Asupan Protein n %Baik
Kurang
15
31
32,6
67,4Total 46 100,0
Berdasarkan Tabel 9 dapat dilihat bahwa dari 46
responden tergolong dalam kategori kurang sebanyak 31
orang (67,4%), dan baik sebanyak 15 orang (32,6%)
dikarenakan ada sebagian ibu hamil tidak terlalu
menyukai konsumsi makanan yang mengandung Protein.
f. Konseling gizi TABEL 10
DISTRIBUSI FREKUENSI KONSELING GIZI
Konseling gizi n %Ya
Tidak
30
16
65,2
34,8Total 46 100,0
Berdasarkan dari Tabel 10 dapat dilihat responden
yang melakukan konseling gizi pada ahli gizi sebanyak 30
orang (65,2%) dan yang tidak pernah melakukan konseling
gizi sebanyak 16 orang (34,8%).
2. Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui
hubungan antara variabel independen dan dependen.
a. Hubungan konsumsi tablet tambah dara dengan anemia
pada ibu hamilTABEL 11
HUBUNGAN KADAR HB IBU HAMIL MENURUT
KONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH
69
Tablet
tambah
darah
Mean SD SE P
value
n
Baik 10,627 1,7252 0,44540,004
15Kurang 9,461 0,9233 0,1658 31
Berdasarkan Tabel 11 menunjukkan bahwa
responden yang mengkonsumsi tablet tambah darah
memiliki rata-rata baik 10,627 g%, dengan standar deviasi
1,7252 dan yang kurang mengkonsumsi tablet tambah
darah 9,461 g%, dengan standar deviasi 0,9233.Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Yeffi
Masrnarivan, dkk Tahun 2015 yang menyatakan bahwa
adahubungan yang signifikan antara kepatuhan
mengkonsumsi tablet Fe dengan anemia ibu hamil di
wilayah kerja Puskesmas Guguak Panjang Bukittinggi.
Menurut Budiarni (2012), kepatuhan mengkonsumsi table
Fe merupakan perilaku dimana ibu hamil mendukung
programsuplementasi besi yang dilakukan pemerintah
untuk mencegah anemia pada ibu hamil. Saifuddin et al
(2002). Menyatakan bahwa suplementasi besi diperlukan ibu
hamil selama masa kehamilan untuk melengkapi
kebutuhan zat besi yang tidak dapat dipenuhi melalui
konsumsi makanan. Suplemen zat besi diberikan minimal
90 tablet selama kehamilanm akan bermanfaat jika
dikonsumsi secara teratur satu tablet setiap hari selama
kehamilan. Preparat tablet besi 60 mg/hari akan
meningkatkan kadar hemoglobin ibu hamil sebesar 1 g%
perbulan (Wabula, 2014).Menurut Nills (2012) efek samping dari pemberian
tablet besi ini juga dapat menyebabkan ibu hamil tidak
melanjutkan untuk meminum tablet besi, salah satu efek
70
samping yang paling sering dikeluhkan oleh ibu hamil
adalah pada gastrointestinal seperti diare, konstipasi dan
tinja menjadi hitam. Hal ini berkaitan pada saat peneliti
melakukan penelitian secara langsung pada responden.
Sebagian besar responden kurang terpapar informasi
mengenai konsumsi tablet Fe yang baik dan benar serta
kurang perhatian terhadap kebutuhan gizi ibu selama
kehamilan. Beberapa responden mengatakan alasan
mereka tidak konsumsi tablet Fe diantaranya karena lupa,
mual, serta BAB yang hitam menjadikan faktor responden
tidak konsumsi tablet .b. Hubungan asupan vitamin C dengan anemia ibu hamil
TABEL 12HUBUNGAN KADAR HB IBU HAMIL DENGAN ASUPAN
VITAMIN C
VitaminC
Mean SD SE pvalue
n
Baik 10,529 1,7229 0,46050,020
32Kurang 9,541 1,0298 0,1821 14
Berdasarkan Tabel 12 menunjukkan bahwa
responden yang mengkonsumsi asupan vitamin C
memiliki rata-rata baik 10,529 g%, dengan standar deviasi
1,7229 dan yang kurang mengkonsumsi vitamin C 9,541
g%, dengan standar deviasi 1,0298.Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
(Devani, 2015) yang menyatakan bahwa ada hubungan
antara asupan vitamin C dengan kadar hemoglobin.Hasil
peneitian ini juga sejalan denganpenelitian Guntur (2004)
yang menyatakan bahwa konsumsi vitamin C dapat
berperan meningkatkan absorbsi zat besi non heme
menjadi empat kali lipat. Vitamin C dan zat besi
membentuk senyawa askorbat besi kompleks yang mudah
71
larut dan mudah diabsorbsi. Vitamin C sangat membantu
penyerapan besi non heme dengan mereduksi besi ferri
menjadi ferro dalam usus halus sehingga mudah
diabsorpsi. Vitamin C menghambat pembentukan
hemosiderin yang sukar dimobilisasi untuk membebaskan
besi bila diperlukan. Absorpsi besi dalam bentuk non
heme meningkat empat kali lipat bila ada vitamin C.
Dengan demikian resiko tidak normal defisiensi zat besi
bisa dihindari (Guntur, 2004). Diketahui bahwa vitamin C
dapat membantu penyerapan zat besi dalam pencegahan
terjadinya tidak normal, namun apabila zat besi yang
dikonsumsi dalam jumlah yang terbatas maka fungsi
vitamin C sebagai enhancer zat besi tidak akan berjalan
(Setijowati, 2012).
c. Hubungan asupan protein dengan kadar Hb ibu hamilTABEL 13
HUBUNGAN KADAR HB IBU HAMIL TERHADAP
ASUPAN PROTEIN
Asupanprotein
Mean SD SE p value n
Baik 1,47 0,516 0,1270,000
15
Kurang 1,87 0,341 0,147 31
Berdasarkan Tabel 13 menunjukkan bahwa
responden yang mengkonsumsi asupan protein memiliki
rata-rata baik 1,47 g%, dengan standar deviasi 0,516 dan
yang kurang mengkonsumsi vitamin C 1,87 g%, dengan
standar deviasi 0,341.
72
Hal ini sejalan dengan penelitian Yuliana ika
Pratiwi,2009 Berdasarkan pembahasan diatas maka
diketahui bahwa asupan protein memiliki peranan
penting dalam kejadian anemia pada ibu hamil. Jika
asupan protein cukup maka kadar hemoglobin ibu hamil
normal atau tidak mengalami anemia. Apabila asupan
protein kurang dapat terjadi anemia karena kadar
hemoglobin kurang dari normal. Hal ini sejalan
dengan penelitian Syatriani (2010) yang menyatakan
ada hubungan antara asupan protein dengan kadar
hemoglobin atau status anemia. 8 Protein merupakan zat pembangun jaringan
tubuh, pembentuk struktur tubuh, zat untuk
pertumbuhan, transportasi oksigen dan zat gizi serta
imunitas bagi tubuh (Irianto, 2004). Protein berperan
penting dalam transportasi zat besi didalam tubuh,
kekurangan asupan protein menyebabkan transportasi
zat besi akan terhambat sehingga mengakibatkan
terjadinya defisiensi zat besi. Makanan yang tinggi akan
protein terutama makanan yang berasal dari hewani
biasanya mengandung zat besi lebih banyak
(Almatsier, 2009). Asupan protein hewani dapat
meningkatkan penyerapan zat besi didalam tubuh.
Rendahnya konsumsi asupan protein maka dapat
menyebabkan rendahnya penyerapan zat besi oleh tubuh.
Keadaan ini dapat mengakibatkan tubuh kekurangan zat
besi dan dapat menyebabkan anemia atau penurunan
kadar hemoglobin (Gallagher, 2008).
d. Hubungan dukungan keluarga dengan kadar Hb ibu hamil.TABEL 14
HUBUNGAN KADAR HB IBU HAMIL TERHADAP DUKUNGAN
KEUARGA
73
Dukungankeluarga
Mean SD SE p value n
Ada 10,885 1,7063 0,47320,000
13
Tidak ada 9,430 0,9067 0,1578 33
Berdasarkan Tabel 14 menunjukkan bahwa responden yang
mendapatkan dukungan keluarga memiliki rata-rata ada 10,885 g
%, dengan standar deviasi 1,7063 dan yang tidak mendapatkan
dukungan keluarga 9,430 g%, dengan standar deviasi 0,9067.Hal ini sejalan dengan penelitian yang di teliti menurut
Freedman (2010) tugas keluarga bidang kesehatan antara lain
adalah mengenal masalah kesehatan setiap anggota keluarganya
termasuk ibu hamil. Mengambil keputusan untuk melakukan
tindakan yang tepat bagi keluarga. Memberikan keperawatan
anggotanya yang sakit atau yang tidak dapat membantu dirinya
sendiri karena cacat atau usianya terlalu muda. Berdasarkan hasil
kuesioner yang berikan kepada responden lebih banyak keluarga
yang tidak mendukung responden. Berdasarkan item pertanyaan,
responden yang mendapatkan dukungan terendah pada
kuesioner 5 yang menyatakan keluarga/suami mengingatkan
responden tentang dampak akibat jika ibu tidak meminum tablet
Fe sebanyak 21,4%. Keluarga/suami yang melakukan
pengawasan terhadap ibu saat meminum obat yaitu sebanyak
44,3% Sedangkan dukungan tertinggi pada pernyataan
keluarga/suami mengingatkan agar ibu meminum tablet Fe yaitu
sebanyak 84,3%.Dan keluarga/suami mengajak ibu ketenaga
kesehatan jika obat telah habis.
e. Hubungan konseling gizi dengan kejadian anemia ibu hamilTABEL 15
74
HUBUNGAN KADAR HB IBU HAMIL DENGAN KONSELING
GIZI
Konselinggizi
Mean SD SE p value n
Diberikan 10,438 1,7500 0,43750,026
16
Tidak
diberikan
9,523 0,9526 0,1739 30
Berdasarkan Tabel 15 menunjukkan bahwa responden yang
melakukan konseling gizi memiliki rata-rata ada 10,438 g%,
dengan standar deviasi 1,7500 dan yang tidak mendapatkan
dukungan keluarga 9,523 g%, dengan standar deviasi 0,9526.Hal ini sejalan dengan penelitian yang di teliti Syaifudin
(2004) konseling merupakan proses pemberian informasi obyektif
dan lengkap, dilakukan secara sistematik dengan panduan
komunikasi interpersonal, teknik bimbingan dan penguasaan
pengetahuan klinik yang bertujuan untuk membantu seseorang
mengenali kondisinya saat ini, masalah yang sedang dihadapi,
dan menentukan jalan keluar atau upaya mengatasi masalah
tersebut. Konseling merupakan salah satu strategi untuk
meningkatkan pengetahuan ibu hamil sehingga bisa bersikap dan
berprilaku lebih baik dan bertanggung jawab dengan diri sendiri
dalam upaya meningkatkan kesehatan dan pencegahan penyakit.
Dengan memberikan konseling tentang anemia dan manfaat tablet
Fe maka ibu hamil akan mengetahui masalah yang sedang terjadi
dan termotivasi untuk mencegah anemia dengan mengkonsumsi
tablet Fe sesuai dengan yang dianjurkan. Pada penelitian ini mayoritas responden tidak mendapatkan
konseling dari tenaga kesehatan. Dimana berdasarkan hasil
kuesioner yang diberikan masih banyak ibu hamil yang tidak
mendapatkan penjelasan dari tenaga kesehatan tentang anemia,
75
akibat dan dampaknya bagi ibu dan janin serta cara
pencegahannya. Masih banyak Ibu hamil yang tidak mendapatkan
penjelasan tentang manfaat tablet Fe, serta kapan sebaiknya
mengkonsumsi tablet Fe tersebut. Sehingga ibu hamil tidak
mengetahui dan menyadari masalah yang terjadi selama
kehamilan. Apalagi ibu merasa dalam kondisi sehat sehat saja
sehingga ibu enggan untuk mengkonsumsi tablet Fe. Untuk itulah
diperlukan konseling dari tenaga kesehatan untuk meningkatkan
pengetahuan dan kesadaran ibu hamil tentang pentingnya
mengkonsumsi tablet Fe agar ibu patuh mengkonsumsinya.Berdasarkan penelitian didapatkan rata-rata ibu hamil yang
berkunjung ke Puskesmas untuk memeriksakan kehamilannya
banyak pada ibu yang usia kehamilannya trimester 3 , dengan
sosial ekonomi keluarga itu menengah kebawah karena sebagian
besar suami ibu hamil bekerja sebagai buruh pabrik karet dan
petani.
76
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap ibu hamil di
Puskesmas Kertapati Palembang dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Sampel ibu hamil yang akan di teliti sebanyak 46 orang dengan
standar deviasi (0,3414).
2. Sebagian besar ibu hamil yang tidak mengkonsumsi tablet
tambah darah dengan frekuensi 31 responden (67,4%).
3. Sebagian besar ibu hamil lebih banyak tidak mendapatkan
dukungan keluarga sebanyak 33 responden (71,7%)
4. Sebagian besar ibu hamil yang kurang dari kecukupan vitamin c
dengan frekuensi 32 responden (69,6%).
5. Sebagian besar ibu hamil yang kurang mengkonsumsi asupan
protein dengan frekuensi 31 Responden (67,4%)
77
6. Sebagian besar ibu hamil yang pernah melakukan konseling gizi
pada ahli gizi dengan frekuensi 30 responden (65,2%)
7. Ada hubungan antara pengaruh pemberian tablet tambah darah
dengan kadar hb ibu hamil di Puskesmas Kertapati (p = 0,004)
8. Ada hubungan asupan vitamin C dengan kadar hb ibu hamil di
Puskesmas Kertapati (p = 0,020)
9. Ada hubungan asupan Protein dengan kadar Hb ibu hamil di
Puskesmas Kertapati (p = 0,000)
10.Ada hubungan dukungan keluarga dengan kadar hb ibu hamil di
Puskesmas Kertapati (p = 0,000)
11. Ada hubungan konseling gizi dengan kadar hb ibu hamil di
Puskesmas Kertapati (p = 0,026)
B. Saran
1. Diharapkan agar petugas Puskesmas Kertapati lebih banyak
melakukan penyuluhan tentang kesehatan terutama tentang
anemia pada ibu hamil karena anemia pada ibu hamil
merupakan masalah dan dapat menyebabkan berat badan bayi
lahir rendah dan sang ibu mengalami pendarahan saat
melahirkan.
2. Disarankan untuk seluruh ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas
Kertapati agar selalu mengikuti penyuluhan yang sudah
diadakan oleh tenaga kesehatan dan mencari informasi tentang
asupan makanan yang baik untuk mencegah penurunan kadar
hemoglobin.
78
DAFTAR PUSTAKA
Adawiyani Robiatul.2013.Pengaruh Pemberian Booklet Anemia terhadapPengetahuan , Kepatuhan Minum Tablet Tambah Darah danKadar Hemoglobin ibu hamil. Calyptra: Jurnal IlmiahMahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013) Available :http://www.journal.ubaya.ac.id/index.php/jimus/article/view/725/561
Almatsier, S. (2009). Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta: Gramedia PustakaUtama.
Anggraini Dewi, Susanti Sri Dewi dan Salam Nur.2014.pengaruhpemberian vitamin C dan sulfas ferroses (sf) pada ibu hamiluntuk mengurangi resiko anemia saat persalinan menggunakananalisa data berpasangan. Dalam Jurnal Matematika Murni danTerapan Vol. 5 No.1 Juni 2011: 12 – 20 (e-jurnal) Available :
79
https://www.e-jurnal.com/2013/10/pengaruh-pemberian-vitamin-c-dan-sulfas.html
Arfesta I.2005. Pengaruh Konseling Gizi Terhadap Pengetahuan, Sikap,dan Praktek Gizi Ibu Nifas Suku Dayak di Kota Palangkaraya.Tesis. Tidak diterbitkan. Program Pascasarjana UniversitasGadjah Mada. Yogyakarta; 2005http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&act=view&typ=html&buku_id=28947
Azwar A.2004.kecenderungan masalah gizi dan tantangan di masadatang, naskah lengkap dan adovokasi program perbaikan gizimenuju keluarga sadar gizi ; september 2004 ;jakarta,indonesiahttps://www.academia.edu/28601844/KECENDERUNGAN_MASALAH_GIZI_DAN_TANTANGAN_DI_MASA_DATANG
Amjusi , S. (2004). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: RinekaCipta.
Cesilia Meti Dwiriani, Rimbawan Rimbawan, Hardinsyah Hardinsyah, HadiRiyadi, Drajat Martianto.2011.pengaruh pemberian zat multi gizimikro dan pendidikan gizi terhadap pengetahuan gizi dan statusbesi remaja putri
http://journal.ipb.ac.id/index.php/jgizipangan/article/view/5904
Devi N., 2010. Gizi Untuk Keluarga. Jakarta: Kompas.
Fatmah.2010.gizi usia lanjut.Jakarta:erlangga buku
Fatimah, 2011. Pola Konsumsi Dan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil DiKabupaten Maros, Sulawesi Selatan.Jurnal Kesehatan Vol 5.Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin.Makassar http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/2960
80
Friedman, M. 2010. Buku Ajar Keperawatan keluarga : Riset, Teori, danPraktek. Edisi ke-5. Jakarta: EGC
Gallagher ML. 2008. The Nutrients and Their Metabolism. In: MahanLK,Escott-Stump S. Krause’s Food, Nutrition, and Diet Therapy.12th edition. Philadelphia: Saundershttp://eprints.ums.ac.id/52651/13/ARTIKEL%20PUBLIKASI-3.pdf
Hidayah , Anasari .2017.hubungan kepatuhan ibu hamil mengkonsumsitablet fe denga kejadian anemia di desa pageraji kecamatancilongok kabupaten banyumas. Jurnal ilmu kesehatan vol.23 , 2desember 2017 Availabl :
http://journals.umkt.ac.id/index.php/jik/article/view/64/41
Indriani, D dan Asmuji . 2014. Buku Ajar Keperawatan Maternitas.Yogyakarta : Arruzz Media
Jones 2002. “Buku Pintar Konseling Keluarga Mandiri Sadar Gizi(Kadarzi)”.
Kemenkes RI. Profil data kesehatan Indonesia tahun 2010. Jakarta:Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2010
Kristianingsih Ratna , hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhanibu hamil dengan trimester II dan III mengkonsumsisuplementasi tabel Fe di wilayah kerja puskesmas dukuh klopokabupaten jombang Available :http://journal.stikespemkabjombang.ac.id/index.php/jikep/article/view/31/31
Kadarwati , Susilowati Dewi.2016. dukungan keluarga pada ibu nifasdalam mengkonsumsi tablet tambah darah di wilayah kerjapuskesmas gatak sukoharjo
https://stikesmus.ac.id/jurnal/index.php/JKebIn/article/viewFile/112/109
Maunaturrohmah Agustina.2015.Hubungan dukungan keluarga dengankejadian anemia difisiensi zat besi pada ibu hamil. STIKes
81
Insan Cendekia Medika Jomban available :https://publikasi.stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2015/02/1-HUBUNGAN-DUKUNGAN-KELUARGA.pdf
Manuaba.1999.ilmu kebidanan penyakit kandungan, dan keluargaberencana:jakarta.EGC
Martini, 2000. Pengaruh Suplementasi Tablet Besi dan Vit C terhadapBerat Bayi di Kab. Semarang. http://elib.pdii.lipi.go.id/katalog/index.php /searchkatalog/byId/36528, Jurnal diunduh 26 Mei2014
Mouchtar , Rustam.1998. Sinopsis Obestri Jakarta: EGC
Mochtar, Rustam. 2005. Sinopsis Obstetri, Obstetri Fisiologi, Obstetri
Patologi. Jakarta: EGC
Ningrum.. Pemberian Tablet Fe Pada Ibu Hamil Untuk
MencegahAnemia.2009.Http://Ningrumwahyuni.Wordpress.Com/200
9/09/04/Pemberian-.
Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Prinda Kartika Mayang Ambari.2010.hubungan antara dukungan keluargadengan berfungsian sosial pada pasien skizofrenia pascaperawatan di rumah sakit
https://core.ac.uk/download/pdf/11711217.pdf
Prawirohardjo, S. (2010). Ilmu Kebidanan, Edisi 4: cetakan 3. Jakarta:Yayasan BinaPustaka Saswono Prawirohardjo
Rasmaliah. (2004). Anemia kurang Besi Dalam HubungannyaDengan Infeksi Cacing Pada Ibu Hamil.Universitas SumateraBarat. http://www.library.usu.ac.id. (Di akses tanggal 8 Oktober2013).
82
Ridwan Endi , kajian interaksi zat besi dengan zat gizi mikro lain dalamsuplementasi
Riny, Ayu Okta. 2014. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anemia
dengan Kejadian anemia Ibu Hamil di Puskesmas Ngambilan
Yogjakarta.http://opac.unisayogya.ac.id/912/1/AYU%20OKTA%20R
Saifuddin, Abdul Bari, 2002. Buku Acuan Nasional PelayananKesehatan Maternal dan Neonatal,Jakarta : JNPKKR. POGI.http://jurnal.strada.ac.id/sjik/index.php/sjik/article/view/37/41
Saifuddin, A . 2004. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternaldan Neonatal. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka SarwonoPrawirohardjo.
Subarda,Muhammad Hakimi,Siti Helmyati.2011.Pelayanan antenatal caredalam pengelolaan anemia berhubungan dengan kepatuhan ibu hamil minum tablet besi http://jurnal.ugm.ac.id
Sudoyo Aru, W., Setiyohadi, B., Alwi I., Simadibrata dan Setiati Siti. “Buku Ajar Ilmu Penyakit dalam Jilid II, Edisi V”. Jakarta: Internal Publishing. 2009.
Saifuddin, A.B. (2002). Buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Soebroto 2010, anemia pada ibu hamil http://digilib.unimus.ac.id/files//disk1/119/jtptunimus-gdl-elvaainima-5919-4-daftarp-a.pdf
Utomo, Ari Purwoko Widji.2016. Rendahnya asupan zat besi dan
kepatuhan mengonsumsi tablet besi berhubungan dengan kejadian
anemia pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas I Kembaran,
Banyumas . https://www.researchgate.net/publication/307531096
83
Varney. 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Volume 1. Edisi 4. Jakarta EGC. http://eprints.ums.ac.id/42421/12/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
Wahyuni Tri , Hanna rina ayu.2017.hubungan antara kadar hemoglobin ibuhamil trimester III dengan berat badan janin di puskesmas trauma center samarinda https://journals.umkt.ac.id/index.php/jik/article/view/64
Wijianto. 2002. Dampak Suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD) dan Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Anemia Gizi Ibu Hamil di Kabupaten Banggai, Propinsi Sulawesi Tengah. Bogor Departemen Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/23209
wikjosastro. 2005, Anemia Dalam Masa Nifas, http ://bienchan. wordpress.com/.
WHO. 2001. Iron Deficiency Anaemia Assessment, Prevention and ControlA guide for programme Managers. Available.
Lampiran 1
Analisis univariat
Statistics
KadarHb
N
Valid 46
Missing -
Mean 9,841
Std. Error of Mean ,1978
Median 10,000
Mode 10,0
Std. Deviation 1,3414
Minimum 5,3
Maximum 11,9
84
Statistics
TABLET TAMBAH DARAH
NValid 46
Missing 0
KONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
BAIK 15 32,6 32,6 32,6
TIDAK 31 67,4 67,4 100,0
Total 46 100,0 100,0
Statistics
DUKUNGAN KELUARGA
N
Valid 46
Missing0
DUKUNGAN KELUARGA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid ADA 13 28,3 28,3 28,3
TIDAK 33 71,7 71,7 100,0
Total 46 100,0 100,0
Statistics
vitamin c 1
N
Valid46
Missing0
85
hasil
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
1 15 32,6 32,6 32,6
2 31 67,4 67,4 100,0
Total 46 100,0 100,0
vitamin c 1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
kurang 32 69,6 69,6 69,6
baik14 30,4 30,4 100,0
Total46 100,0 100,0
Statistics
hasil
N Valid 46
Missing 0
86
Statistics
Konseling gizi
N
Valid46
Missing0
Konseling gizi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
YA 16 34,8 34,8 34,8
TIDAK30 65,2 65,2 100,0
Total46 100,0 100,0
88
Analisis Bivariat
Group Statistics
FE N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
KadarHbBAIK 15 10,627 1,7252 ,4454
TIDAK 31 9,461 ,9233 ,1658
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
KadarHb
Equal
variances
assumed
3,149 ,083 2,997 44 ,004 1,1654 ,3888 ,3818 1,9490
Equal
variances
not assumed
2,452 17,988 ,025 1,1654 ,4753 ,1667 2,1640
Group Statistics
89
vitamin c 1 N Mean Std. Deviation Std. Error
Mean
KadarHbkurang 32 9,541 1,0298 ,1821
baik 14 10,529 1,7229 ,4605
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
KadarHb
Equal variances
assumed
2,032 ,161 -2,419 44 ,020 -,9879 ,4084 -1,8110 -,1649
Equal variances not
assumed
-1,995 17,205 ,062 -,9879 ,4951 -2,0317 ,0558
90
Group Statistics
KELUARG
A
N Mean Std. Deviation Std. Error
Mean
KadarHbADA 13 10,885 1,7063 ,4732
TIDAK 33 9,430 ,9067 ,1578
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
KadarHb
Equal variances
assumed
,406 ,527 3,764 44 ,000 1,4543 ,3863 ,6757 2,2329
Equal variances not
assumed
2,915 14,750 ,011 1,4543 ,4989 ,3894 2,5192
91
Group Statistics
konseling1 N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
KadarHbYA 16 10,438 1,7500 ,4375
TIDAK 30 9,523 ,9526 ,1739
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
KadarHb
Equal variances
assumed
5,517 ,023 2,304 44 ,026 ,9142 ,3967 ,1147 1,7136
Equal variances not
assumed
1,942 19,859 ,066 ,9142 ,4708 -,0684 1,8967
92
Group Statistics
Proteinhasil N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Hb1baik 15 1,47 ,516 ,133
kurang 31 1,87 ,341 ,061
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
Hb1
Equal variances
assumed
17,139 ,000 -3,174 44 ,003 -,404 ,127 -,661 -,148
Equal variances not
assumed
-2,756 20,105 ,012 -,404 ,147 -,710 -,098
93
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
vitamin c * Hb 46 100,0% 0 0,0% 46 100,0%
vitamin c * Hb Crosstabulation
Hb Total
Normal anemia
vitamin c
KurangCount 2 30 32
% within vitamin c 6,3% 93,8% 100,0%
BaikCount 10 4 14
% within vitamin c 71,4% 28,6% 100,0%
TotalCount 12 34 46
% within vitamin c 26,1% 73,9% 100,0%
Chi-Square Tests
Value Df Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 21,458a 1 ,000
Continuity Correctionb 18,211 1 ,000
Likelihood Ratio 21,091 1 ,000
Fisher's Exact Test ,000 ,000
Linear-by-Linear Association 20,991 1 ,000
N of Valid Cases 46
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3,65.
b. Computed only for a 2x2 table
94
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
DUKUNGAN
KELUARGA * Hb
46 100,0% 0 0,0% 46 100,0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 41,213a 1 ,000
Continuity Correctionb 36,564 1 ,000
Likelihood Ratio 45,754 1 ,000
Fisher's Exact Test ,000 ,000
Linear-by-Linear
Association
40,317 1 ,000
N of Valid Cases 46
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3,39.
b. Computed only for a 2x2 table
KELUARGA * Hb Crosstabulation
Hb Total
Normal anemia
DUKUNGAN
KELUARGA
ADA
Count 12 1 13
% within DUKUNGAN
KELUARGA
92,3% 7,7% 100,0%
TIDAK
Count 0 33 33
% within DUKUNGAN
KELUARGA
0,0% 100,0% 100,0%
Total
Count 12 34 46
% within DUKUNGAN
KELUARGA
26,1% 73,9% 100,0%
95
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Konseling gizi * Hb 46 100,0% 0 0,0% 46 100,0%
konseling1 * Hb1 Crosstabulation
Hb1 Total
Normal anemia
Konseling gizi
YACount 11 5 16
% within konseling gizi 68,8% 31,3% 100,0%
TIDAKCount 1 29 30
% within konseling gizi 3,3% 96,7% 100,0%
TotalCount 12 34 46
% within konseling gizi 26,1% 73,9% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 23,159a 1 ,000
Continuity Correctionb 19,890 1 ,000
Likelihood Ratio 24,161 1 ,000
Fisher's Exact Test ,000 ,000
Linear-by-Linear Association 22,655 1 ,000
N of Valid Cases 46
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4,17.
b. Computed only for a 2x2 table
LAMPIRAN 2
PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN
96
PENGARUH PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH , DUKUNGAN
KELUARGA , KONSELING GIZI DAN ASUPAN ZAT GIZI MIKRO
TERHADAP ANEMIA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KERTAPATI
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : ............................
Umur : ....................tahun
Alamat : .............................
Bersedia dan mau berpartisipasi menjadi responden dan menjadi sampel
padapenelitian yang akan dilakukan oleh Wahyuni Pratiwi mahasiswi
Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan Gizi.
Saya bersedia untuk mengisi kuesioner, dan memberikan keterangan
yang diperlukan dalam penelitian ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dapat
dipergunakan penelitian sepanjang penelitian ini bermanfaat bagi
peningkatan kesehatan manusia.
Mengetahui Palembang, Mei 2019
Peneliti, Responden,
Wahyuni Pratiwi
LAMPIRAN 3
KUESIONER PENELITIAN
97
PENGARUH PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH , DUKUNGAN
KELUARGA , KONSELING GIZI DAN ASUPAN ZAT GIZI MIKRO
TERHADAP ANEMIA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KERTAPATI
Kode Sampel :
Data Identitas Responden :
1. Nama : ….....2. Umur : ……..tahun 3. Tempat/tanggal lahir : .........4. Alamat : .........5. No.Hp : .........6. Berat badan : .........7. Kadar HB : .........8. Usia kehamilan :………bulan
Pertanyaan Dukungan Suami
1. Apakah pada usia kehamilan ibu sekarang, suami mendampingi
ibu untuk melakukan pemeriksaan kehamilan ketenaga kesehatan?
a. Ada
b. Tidak ada
2. Apakah suami mendampingi ibu untuk mengkonsumsi makanan
yang sehat dan bergizi selama kehamilan ibu sekarang?
a.Ada
b.Tidak ada
3. apakah suami sering meningatkan ibu untuk mengkonsumsi
tablet tambah darah dengan rutin ?
a. ada
b. tidak ada
98
LAMPIRAN 4
RECALL KONSUMSI MAKANAN SELAMA 3 HARI
Nama : ..........................................
Jenis Kelamin : Perempuan
99
Umur : ..........................................
Kode Sampel : ..........................................
Waktu
Makan
Hari ke: Tanggal: Berat
HidanganBahan
MakananURT Gram
PAGI
SELINGAN
SIANG
100
SELINGAN
MALAM
LAMPIRAN 5 :
PERHITUNGAN BESAR SAMPEL
Sampel adalah mengukur kadar Hb ibu hamil yang datang ke
Puskesmas Kertapati. Besar sampel diambil dengan rumus
Lemeshow (1997) sebagi berikut :
101
n=Z2(1−a
2 ) p .q
d2
Penambahan sampel untuk cadangan 20%, jadi total sampel
orang.Keterangan :Z (1-α/2) : Koefisien kepercayaan 95% (1,96)p : Prevelansi kadar hemoglobin ibu hamil
di puskesmas kertapatiq : 1 – Pd2 : presisi 10%
n=Z2(1−a
2 ) p .q
d2
n=1,96.1,96 .0,125 .0,875
0,12
n=0,42010,01
n = 42,01 sampel
Penambahan 10% sebagai cadangan = 10% x 42 = 4,2.
Jadi sampel yang diperlukan sebanyak 46 sampel.
LAMPIRAN 6
102
103
104