laporan tugas akhir di susun oleh : bab i …... · pra rancangan pabrik butylene oxide dari...
TRANSCRIPT
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 1
LAPORAN TUGAS AKHIR
Prarancang Pabrik Butylene Oxide dari Butylene kapasitas 16.000 ton/ tahun
Di susun Oleh :
Atik Nurgiyati ( I. 15 02 013 ) D a r u p i ( I. 15 02 016 )
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Industri kimia merupakan sektor industri yang sangat penting dan banyak
memberikan pemasukan bagi negara. Sejalan dengan kemajuan zaman, maka
kebutuhan bahan kimia pun semakin meningkat .Kebutuhan itu dapat dipenuhi
dengan membangun Industri kimia baru untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri
.
Butylene Oxide merupakan bahan kimia yang masih diimpor saat ini.
Butylene Oxide dimanfaatkan sebagai bahan intermediate dalam pembuatan
polieter, butilen glikol, aminobutanol, epoxyresin, urethane polyols, dan nonionic
surfactants. Butylene Oxide juga digunakan sebagai stabilizer untuk klorinasi
hidrokarbon dan eter.
( Ref : www.BASF.com, 2004 )
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Indonesia, sampai saat ini
Indonesia masih mengimpor keseluruhan kebutuhan Butylene Oxide dan
diperkirakan kebutuhan Butylene Oxide pada tahun 2010 sebesar 15.249.404 kg.
Sehingga perlu didirikan pabrik Butylene Oxide di Indonesia untuk memenuhi
kebutuhan domestik karena prospek pemasarannya masih cukup luas dan
menguntungkan.
I.2. Kapasitas Rancangan
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 2
Dalam menentukan kapasitas rancangan perlu dipertimbangkan beberapa
faktor, diantaranya perkembangan kebutuhan Butylene Oxide di Indonesia dan
ketersediaan bahan baku karena bahan baku masih impor.
Perkembangan konsumsi Butylene Oxide di Indonesia dapat dilihat dari
data impor Butylene Oxide pada Tabel 1.1.
Table 1.1. Perkembangan Impor Butylene Oxide Tahun 1995 – 2002
Tahun Indeks Tahun Jumlah (kg) 1995 1 525.490 1996 2 677.940 1997 3 2.616.420 1998 4 4.011.860 1999 5 4.505.450 2000 6 6.126.420 2001 7 7.154.28 2002 8 7.298.460
( Sumber: Biro Pusat Statistik Indonesia, 1995 -2002 )
Untuk menentukan kapasitas pabrik pada tahun 2010 dipergunakan
persamaan regresi linear y = ax + b,
di mana y = Jumlah kebutuhan Butylene Oxide (kg).
x = Indeks tahun.
x y x*y x2 1 525,490 525490 1 2 677,940 1355880 4 3 2,616,420 7849260 9 4 4,011,860 16047440 16 5 4,505,450 22527250 25 6 6,126,420 36758520 36 7 7,154,200 50079400 49 8 7,298,460 58387680 64
Dari perhitungan menggunakan persamaan regresi linear diperoleh persamaan :
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 3
y = 1E+06x – 750569, dan dengan memasukkan harga indeks tahun (x ) ke
persamaan tersebut dapat di perkirakan kebutuhan Butylene Oxide di Indonesia
pada tahun 2010 sebesar 15.249.404 kg.
GRAFIK PERKEMBANGAN KEBUTUHAN BUTYLENE OXIDE di INDONESIA
y = 1E+06x - 750596
0
1,000,000
2,000,000
3,000,000
4,000,000
5,000,000
6,000,000
7,000,000
8,000,000
9,000,000
0 2 4 6 8 10
Indeks Tahun
Jum
lah
(kg
)
Gb. 1.1 Grafik Perkembangan Kebutuhan Butylene Oxide di Indonesia
Kapasitas pabrik butylene di USA pada tahun 2003 dapat dilihat pada tabel
1.2 di bawah ini :
Tabel 1.2. Produksi Butylene di USA tahun 2003
Produsen Lokasi Kapasitas (lb / tahun)
BP Chemicals Texas 125.000.000
ChevronPhillips Chemical Cedar Bayou, Texas 115.000.000
ExxonMobil Baytown, Texas 135.000.000
Shell Chemicals Geismar , Los Angles 140.000.000
Texas Petrochemicals Texas 315.000.000
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 4
Total 830.000.000
( Sumber : www.the-inovation-group.com, 2003 )
Diperkirakan prodiksi Butylene di dunia mengalami peningkatan sebesar 2
% / tahun. Sehingga produksi yang ada masih mencukupi kebutuhan bahan baku
untuk pembuatan Butylene Oxide.
Pabik Butylene Oxide yang akan didirikan direncanakan untuk memenuhi
kebutuhan dalam negeri , sehingga dipilih kapasitas rancangan sebesar 16.000 ton
/ tahun.
I.3. Lokasi Pabrik
Pabrik Butylene Oxide dengan kapasitas 16.000 ton / tahun ini direncanakan
akan didirikan di daerah Gresik, Jawa Timur. Pertimbangan pemilihan lokasi
adalah sebagai berikut :
1. Bahan baku
Bahan baku Butylene masih harus diimpor dari USA, sehingga lokasi
pabrik dipilih yang dekat dengan pelabuhan.
2. Fasilitas transportasi
Jalan raya dan rel kereta api sudah tersedia di daerah ini. Letak pelabuhan
relatif dekat, sehingga pengangkutan bahan baku, alat-alat pabrik ataupun
produk lebih mudah.
3. Ketersediaan utilitas
Penyediaan air untuk utilitas mudah dan murah karena kawasan ini dekat
sungai besar. Sarana yang lain seperti bahan bakar dan listrik dapat
diperoleh dengan cukup mudah
4. Pembuangan limbah
Limbah yang sudah diolah sampai dibawah ambang batas yang ditentukan
dapat dibuang ke sungai.
5. Ketersediaan tenaga kerja
Tenaga kerja dengan tingkat pendidikan yang memadai cukup tersedia dari
daerah disekitarnya
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 5
I.4. Tinjauan Pustaka
I.4.1. Macam- macam Proses
Cara pembuatan Butylene Oxide yang dikenal selama ini ada empat
macam, yaitu :
a. Oksidasi langsung dengan oksigen
Bahan baku berupa butylene cair direaksikan langsung dengan oksigen
pada suhu dan tekanan tinggi (140OC, 50 atm). Konversi yang diperoleh
sebesar 45 % terhadap butylene umpan. Selain Butylene Oxide sebagai hasil
utama, juga diperoleh asam asetat dan Metil Asetat sebagai hasil samping.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
140OC, 50 atm 2C4H8( l ) + O2( g ) 2C4H8O( l )
Butylene oksigen Butylene Oxide
140OC, 50 atm C4H8 ( l ) + 2O2( g ) 2CH3COOH( l )
Butylene oksigen Asam Asetat
140OC, 50 atm 3C4H8( l ) + 4 O2( g ) 4 CH3COOCH3( l )
Butylene oksigen Metil Asetat
Katalis yang digunakan berupa Vanadium Naphthenate sebanyak 0,1
% berat umpan butylene. Fungsi atau kerja katalis (mekanisme reaksi) tidak
jelas diketahui.
( Reff : Millidge, 1956 )
b. Oksidasi butylene dengan asam parasetat.
Mula-mula dibuat asam parasetat secara oksidasi acetaldehyde pada
temperatur sekitar 30 -50OC dan tekanan 25 – 40 atm dengan katalis metal ion
dan diperoleh asam parasetat 30 % dalam etil asetat cair. Kemudian asam ini
direaksikan dengan butylene sehingga terbentuk Butylene Oxide dan asam
asetat. Suhu reaksi sekitar 50 – 80OC dan tekanannya sebesar 130 – 180 psig.
Pada proses ini tidak digunakan katalis. Reaksi yang terjadi adalah :
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 6
30 – 50OC CH3COH + O2 ( g ) CH3COOOH 25 – 40 atm Asetaldehid oksigen Asam asetat
50 – 80OC C4H8 + CH3COOOH C4H8O + CH3COOH 130 – 180 psig Butylene Asam Parasetat Butylene Oxide Asam Asetat
c. Klorohidrinasi dari butylene dan dehidroklorinasi butylene chlorohidrin.
Butylene diklorinasi pada temperatur 40 -90OC. Butylene dan klorin
dimasukkan dengan jumlah mol yang sama sedangkan air harus berlebih untuk
mengurangi terjadinya reaksi samping berupa reaksi pembentukan propilen
diklorid dan mencegah pembentukan eter. Akan tetapi air yang berlebih juga
memperlambat terjadinya reaksi antara butylene dan klorin. Kenaikan
temperatur akibat reaksi sekitar 40OC. Tekanan reaksi sebesar 1 atm. Reaksi
yang terjadi adalah :
40-90OC, 1 atm C4H8 + Cl2 + H2O CH3CHOHCHClCH3 + HCl
Butylene klorin Air Butylene Klorohidrin Asam klorida
40-90OC, 1 atm CH3CHOHCHClCH3 + MOH C4H8O + MCl
Butylene Klorohidrin Basa Butylene Oxide Asam
Pada reaksi dehidroklorinasi, hampir separuh basa yang dikonsumsi
digunakan untuk menetralkan hasil samping berupa HCl. Jadi harus digunakan
basa berlebih.
d. Oksidasi dengan hidrogen peroksida.
Reaksi yang terjadi adalah :
katalis C4H8 + H2O2 C4H8O + H2O
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 7
Butylene Hidrogen peroxida Butylene Oxide Air
Hasil samping yang diperoleh hanya sedikit (yield kira-kira 80 %).
Harga hidrogen peroksida relatif tinggi. Katalis yang digunakan adalah katalis
asam.
(Ref : Schweitzer, 1953)
Dari keempat cara di atas, dipilih cara yang pertama yaitu oksidasi
langsung dengan oksigen karena mempunyai beberapa keuntungan antara lain :
1. Lebih ekonomis, karena bahan baku relatif murah.
2. Hasil samping yang diperoleh bernilai ekonomis.
3. Walaupun konversi kurang begitu besar, namun dapat diupayakan
pendaurulangan bahan baku sisa.
I.4.2. Kegunaan Produk
Butylene Oxide banyak dimanfaatkan sebagai bahan intermediate dalam
pembuatan polieter, butilen glikol, amino butanol, epoxy resin, urethane polyols,
dan nonionic surfactants.
Butylene Oxide juga digunakan sebagai stabilizer untuk klorinasi
hidrokarbon dan eter.
( Ref : www.BASF.com, 2004 )
I.4.3. Sifat Fisis dan Kimia
I.4.3.1. Sifat Fisis dan Kimia Bahan Baku
1. Butylene
¨ Sifat Fisis :
Rumus molekul : 1-C4H8
Fasa ( 25OC, 1 atm ) : Gas tidak berwarna
Berat molekul : 56,1072 kg/kmol
Titik didih normal : -6,717 OC
Densitas : 574,8470 kg/m3
Viskositas : 0,00013 Pa.s
Kapasitas panas : 2314,1228 J/kg.K
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 8
Kelarutan : Larut dalam alcohol, ether, dan benzene
¨ Sifat Kimia :
- Reaksi adisi radikal bebas
Penyerangan radikal bebas ke butylenes terjadi sehingga membentuk
struktur atom karbon radikal yang lebih stabil.
- Reaksi polimerisasi
Reaksi polimerisasi, di mana reaksi adisi digunakan untuk
menghasilkan produk pokok yang dibentuk secara langsung dari
butylene, polibutilen, dan poli isobutilen.
( Ref : Kirk and Othmer, 1995 )
2. Udara Kering
Komposisi : 21% O2, 79% N2
Berat molekul : 28.85 Kg/kmol
Kapasitas panas : 1465.38 j/kg.K
I.4.3.2. Sifat Fisika dan Kimia Produk
1. Butylene Oxide
¨ Sifat Fisika :
Rumus molekul : C4H8O
Fasa ( 25OC, 1 atm ) : Cair
Berat molekul : 72,1066 kg/kmol
Titik didih normal : 63,15 OC
Densitas 25OC : 880,1460 Kg/m3
Viskositas 25OC : 0,00047 Pa.s
Kapasitas panas : 1719,6653 j/kg.K
Kelarutan : Larut dalam alcohol, ether
Komposisi : 99 %
( Ref : www.BASF.com, 2004 )
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 9
¨ Sifat kimia :
Dapat membentuk polimer bila berkontak dengan asam, alkali, tin,
aluminium, dan besi klorida.
(Ref : www.INCHEM.com, 1997)
2. Asam Asetat
¨ Sifat Fisika :
Rumus molekul : CH3COOH
Fasa ( 25OC, 1 atm ) : Cair
Berat molekul : 60,0524 kg/kmol
Titik didih normal : 117,85 OC
Densitas ( 25OC ) : 1041,9583 kg/m3
Viskositas ( 25OC ) : 0,0011 Pa.s
Kapasitas panas : 2062,7814 J/kg.K
Kelarutan : Larut dalam air, alcohol, dan benzene
Komposisi : 99 %
¨ Sifat Kimia :
- Merupakan asam organik lemah dengan harga pKa sebesar 1,75x10-5.
- Reaksi kimia yang melibatkan asam asetat yaitu :
- Reaksi esterifikasi dengan alkohol/olefin.
ROH + CH3COOH CH3COOR + H2O
R’C=CR + CH3COOH R’CH – CH3COOR
- Reaksi dehidrasi asam asetat membentuk keton
CH3COOH CH3 = CO + H2O
- Reaksi klorinasi.
CH3COOH + Cl2 Cl – CH2 – COOH + HCl
- Reaksi asam basa membentuk garam.
CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 10
- Reaksi elektrolisis.
2CH3COOH CH3 – CH3 + CO2 + C2H4
- Reaksi pembakaran.
CH3COOH + 2O2 2CO2 + 2H2O
( Ref : Kirk and Othmer, 1995 )
3. Metil Asetat
¨ Sifat Fisika :
Rumus molekul : CH3COOCH3
Fasa (25OC, 1 atm) : Cair
Berat molekul : 74,0792 kg/kmol
Titik didih normal : 56,89 OC
Densitas (25OC) : 927,9769 kg/m3
Viskositas (25OC) : 0,00036 Pa.s
Kapasitas panas : 1917,4394 j/kg.K
Kelarutan : Larut dalam air,alcohol, dan ether
Komposisi : 99 %
¨ Sifat Kimia :
- Terdekomposisi pada pemanasan di bawah pengaruh udara, basa,
oksida kuat, cahaya ultra violet, menimbulkan kebakaran dan ledakan.
- Merupakan bahan pereduksi yang kuat dan bereaksi dengan oksidan.
- Menyerang beberapa logam yang terdapat dalam air.
( Ref : www.INCHEM, 1997 )
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 11
I.4.4. Tinjauan Proses
Reaksi pembuatan Butylene Oxide dari butylene dengan menggunakan
oksigen merupakan proses oksidasi fase cair. Reaksi yang terjadi terdiri dari
reaksi utama dan reaksi samping, yaitu :
Reaksi utama :
140OC, 50 atm 1. 2C4H8( l ) + O2( g ) 2C4H8O( l )
Butylene oksigen Butylene Oxide
Reaksi samping :
140OC, 50 atm 1. C4H8 ( l ) + 2O2( g ) 2CH3COOH( l ) Butylene oksigen Asam Asetat
140OC, 50 atm 2. C4H8( l ) + 4/3 O2( g ) 4/3 CH3COOCH3( l ) Butylene oksigen Metil Asetat
Reaksi berlangsung pada suhu 130 - 140OC dan tekanan 50 atm dengan
menggunakan katalis Vanadium Naphthenate. Reaksi diatas berjalan cukup
lambat karena untuk waktu reaksi 2,5 jam ,diperoleh konversi total sebesar 45%
dan bersifat eksotermis. Reaktor yang digunakan berupa reaktor gelembung .
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 12
BAB II
DESKRIPSI PROSES
2.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk
2.1.1 Spesifikasi Bahan Baku
1. Butylene
Rumus molekul : C4H8
Fasa : Cair
Berat molekul : 56,1072 kg/kmol
Titik didih normal : -6,717 OC
Kemurnian : 100 %
( Ref : Boc Gases, 1996 )
2. Udara
Komposisi : 21% O2, 79% N2
Berat molekul : 28,85 Kg/kmol
Kapasitas panas : 1465,38 j/kg.K
Spesifikasi Bahan Pembantu
Vanadium Naphthenate Fasa : Padat
Berat Molekul : 178,862 Kg/kmol
Titik Lebur : 1750 OC
2.1.2. Spesifikasi Produk
a. Produk utama (Butylene Oxide )
Rumus molekul : C4H8O
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 13
Fasa : Cair
Berat molekul : 72,1066 kg/kmol
Titik didih normal : 63,15 OC
Komposisi : Min. 99 %
( Ref : www.BASF.com, 2004 )
b. Produk Samping
1. Metil Asetat
Rumus molekul : CH3COOCH3
Fasa : Cair
Berat molekul : 74,0792 kg/kmol
Titik didih normal : 56,89 OC
Kemurnian : Min. 95 %
2. Asam Asetat
Rumus molekul : CH3COOH
Fasa : Cair
Berat molekul : 60,0524 kg/kmol
Titik didih normal : 117,85 OC
Kemurnian : 99,8 %
( Ref : Ratson Chemicals, 2003 )
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 14
2.2. Konsep Proses
2.2.1. Dasar Reaksi
Butylene Oxide dapat diperoleh dari reaksi oksidasi Butylene dengan
oksigen yang berlangsung pada fase cair. Reaksi berlangsung pada suhu 130 –
140O C dan tekanan 50 atm. Katalis yang digunakan adalah Vanadium
Naphthenate dengan jumlah 0,1 % berat umpan Butylene . Konversi total yang
diperoleh sebesar 45 % terhadap Butylene umpan. Selain diperoleh Butylene
Oxide sebagai hasil utama juga diperoleh hasil samping berupa Metil Asetat dan
Asam Asetat.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut : 140OC, 50 atm
1. 2C4H8( l ) + O2( g ) 2C4H8O( l )
Butylene oksigen Butylene Oxide
140OC, 50 atm 2. C4H8 ( l ) + 2O2( g ) 2CH3COOH( l ) Butylene oksigen Asam Asetat
140OC, 50 atm 3. 3C4H8( l ) + 4 O2( g ) 4 CH3COOCH3( l ) Butylene oksigen Metil Asetat
Ketiga reaksi di atas merupakan reaksi searah ( irreversible ) dan bersifat
eksotermis.
2.2.2. Mekanisme Reaksi
Reaksi antara Butylene dengan oksigen merupakan reaksi heterogen.
Langkah-langkah reaksi menurut teori 2 lapisan (lihat gambar) adalah sebagai
berikut:
1. Perpindahan massa O2 (B) dari bulk gas ke interface gas-cair
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 15
)( BiBvGBG PPakN -= ( 3 )
Dimana : NBG = Laju perpindahan massa O2 di fasa gas, kmol/m3.jam
kG = Koefisien perpindahan massa O2 di fasa gas, kmol/m2.atm.jam
av = luas spesifik interface gas-cair, m2/m3
PB = Tekanan parsial O2 di bulk gas, atm
PBi = Tekanan parsial O2 di interface gas-cair, atm
2. Kesetimbangan fasa O2 di interface
Terjadinya kesetimbangan fasa O2 di interface dianggap terjadi dengan
spontan.
BiBBi CHP = ( 4 )
Dimana : HB = Konstanta Henry O2, atm/(kmol/m3)
CBi = Konsentrasi O2 fasa cair di interface gas-cair, kmol/m3
3. Perpindahan massa O2 dari interface gas-cair ke bulk cair
)( BBivLBL CCakN -= ( 5 )
Dimana : NBL = Laju perpindahan massa O2 di fasa cair, kmol/m3.jam
kG = Koefisien perpindahan massa O2 di fasa cair, m/jam
CB = Konsentrasi O2 di bulk cair, kmol/m3
Asumsi : - Tahanan film di fasa gas dapat diabaikan
- Tidak ada akumulasi di interface dan film gas maupun cairan.
Sehingga, BiB PP =
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 16
B
BBi H
PC =
)( BBivLBLB CCakNN -==
÷÷ø
öççè
æ-= B
B
BvLB C
HP
akN ( 6 )
Reaksi kimia di fasa cair
Reaksi antara Butylene ( C ) dan oksigen ( B ) dianggap berlangsung di
film maupun bulk cairan.
( -rB ) = KB CB CC
Karena hasil reaksi berada di fasa cair maka tidak terjadi perpindahan massa hasil
reaksi dari fasa cair ke fasa gas.
In te r fa c e G a s - C a ir
F ilm G a s
B u lkC a ir
B u lkG a s
P B P B i
C B i
C B
N B
F ilm C a ir
Gambar 1. Kontak Fase Gas dan Cair di Interface menurut Teori 2 lapisan
2.2.3. Tinjauan Kinetika
Nilai konstanta kecepatan reaksi oksidasi Butylene menjadi Butylene
Oxide ditentukan oleh interpretasi data penggelembungan oksigen dalam
Butylene cair. Untuk reaksi Butylene dengan oksigen diperlukan waktu 2,5 jam
dengan bantuan katalisator Vanadium Naphthtenate sebanyak 0,1 %berat Butylene
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 17
umpan. Konversi total yang diperoleh sebesar 45 % ( Millidge, 1956 ), dengan
konversi masing-masing :
1. 2C4H8( l ) + O2( g ) 2C4H8O( l )
2. C4H8 ( l ) + 2O2( g ) 2CH3COOH( l )
3. 3C4H8( l ) + 3 O2( g ) 4 CH3COOCH3( l )
Asumsi - asumsi yang diambil :
1. Persamaan kecepatan reaksi berorde satu terhadap masing-masing reaktan.
2. Reaksi kontinyu dan sifat fisis campuran dianggap tetap.
Dengan asumsi-asumsi tersebut maka konstanta kecepatan reaksi dapat
dihitung :
Misal
A = N2 D = C4H8O
B = O2 E = CH3COOH
C = C4H8 F = CH3COOCH3
(-rC) = Kc CB Cc ……………………………………………...( 1 )
(-rB) = KB CB Cc ……………………………………………...( 2 )
Dimana : (-rC) = Kecepatan reaksi C4H8
KC = konstanta kecepatan reaksi C4H8
(-rB) = Kecepatan reaksi O2
KB = Konstanta kecepatan reaksi O2
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program komputer diperoleh :
§ Konstanta laju reaksi O2 = 6860,374 L/mol/jam
§ Konstanta laju reaksi Butylene = 6552,457 L/mol/jam
2.2.4. Tinjauan Termodinamika
Reaksi :
1. 2C4H8 + O2 2C4H8O
2. C4H8 + 2O2 2CH3COOH
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 18
3. 3C4H8 + 4O2 4CH3COOCH3
Data HOf untuk masing-masing komponen pada 298OK adalah :
O2 = 0 Kcal/mol
1-C4H8 = - 0,03 Kcal/mol
CH3COOCH3 = - 97,86 Kcal/mol
C4H8O = - 40,16 Kcal/mol
CH3COOH = -103,92 Kcal/mol
DHOr = SDHOf produk - DHO
f reaktan
Reaksi :
1. DHOr = -40,16 - (-0,03 + 0) = -40,13 kcal/mol
2. DHOr = 2*(-103,92) – (-0,03 + 2*0) = -207,81 kcal/mol
3. DHOr = ((4/3)*-97,86) – (-0,03) = -130,44 kcal/mol
Panas reaksi total = -117.786 kcal/kmol. Panas reaksi bernilai negatif
sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa reaksi pembentukan Butylene Oxide
merupakan reaksi eksotermis.
2.2.5. Kondisi Operasi
Reaksi oksidasi Butylene menjadi Butylene Oxide dengan katalis
Vanadium Naphthenate berlangsung pada suhu 140OC dan tekanan 50 atm.
Dipilih kondisi tersebut karena reaksi oksidasi Butylene efektif dilakukan pada
suhu 130 – 140OC dan tekanan tinggi ( 50 atm). Selain itu tekanan tinggi
diperlukan untuk mempertahankan Butylene pada fase cair. Reaksi ini
berlangsung pada fase cair di dalam reaktor gelembung.
2.2.6. Langkah Proses
Secara garis besar proses pembuatan Butylene Oxide dari Butylene
dengan proses oksidasi dibagi menjadi tiga tahapan proses :
1. Persiapan bahan baku.
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 19
Sebelum diumpankan ke dalam Reaktor, umpan segar berupa Butylene
cair dari Tangki Butylene ( T-01 ) bersama-sama dengan recycle Butylene
dari Menara Distilasi -01 ( MD-01) dan katalis Vanadium Naphthtenate dari
Centrifuge ( CF ) di campur di dalam mixer ( M ) kemudian tekanannya
dinaikkan sampai 50 atm dan suhunya dinaikkan sampai 140OC dalam Heater-
01 ( H-01 ). Udara sebelum dimasukkan ke dalam Reaktor ( R ) tekanannya
dinaikkan dalam Kompresor ( KO ) sampai 50,29 atm dan didinginkan di
Intercooler ( IC ) sampai 140OC.
2. Reaksi
Campuran umpan segar berupa Butylene cair dari Tangki Butylene ( T-
01 ) bersama-sama dengan recycle Butylene dari Menara Distilasi -01
( MD-01) dan katalis Vanadium Naphthtenate dari Centrifuge ( CF ) yang
sudah dinaikkan tekanannya sampai 50 atm dan dipanaskan sampai 140OC
diumpankan ke dalam Reaktor ( R ). Bersamaan dengan masuknya umpan
cair, dimasukkan udara dari dasar Reaktor ( R ) yang telah dikompresikan
sampai 50,29 atm dalam Kompresor ( KO ). Reaksi berlangsung pada
temperatur 140OC dan tekanan 50 atm. Panas reaksi yang timbul diambil
dengan memasang koil pendingin dalam Reaktor ( R ).
3. Pemisahan Produk.
Hasil reaksi yang keluar dari Reaktor ( R ) diturunkan suhunya sampai
40OC dalam Cooler-01 ( C-01 ) dan Cooler-02 ( C-02 ) dan tekanannya
diekspansikan sampai 5 atm dengan Expansion Valve-01 ( EV-01 ). Kemudian
diumpankan ke dalam Centrifuge ( CF ) untuk memisahkan cairan produk
Reaktor ( R ) dari katalis padatnya. Katalis padat direcycle kembali ke dalam
Reaktor ( R ) sedangkan cairannya diumpankan ke Menara Distilasi-01 (MD-
01) untuk pemisahan lebih lanjut.
Sebelum diumpankan ke Menara Distilasi-01 ( MD-01 ), suhu cairan
dinaikkan sampai 69,32OC dengan Heater-02 ( H-02 ). Dalam MD-01 terjadi
pemisahan cairan menjadi hasil atas yang kaya Butylene dan hasil bawah
berupa campuran Metil Asetat, Butylene Oxide , dan Asam Asetat. Hasil atas
dengan kadar Butylene 99,95 % direcycle kembali ke dalam Reaktor ( R ).
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 20
Sedangkan hasil bawah setelah diturunkan suhunya sampai 69,74OC di dalam
Cooler-03 ( C-03 ) dan tekanan diekspansikan sampai 1,1 atm kemudian
diumpankan ke Menara Distilasi-02 ( MD-02 ).
Hasil atas pemisahan Menara Distilasi-02 ( MD-02 ) yang berupa
Butylene Oxide dengan kadar 47.38 % dan Metil Asetat 52.47 % diumpankan
ke dalam Extraktor ( E ) setelah suhunya diturunkan dari 59,8OC menjadi
35OC di Cooler-05 ( C-05 ). Sedangkan hasil bawah berupa Asam Asetat
99,84 % setelah diturunkan suhunya dari 122,23OC menjadi 35OC di Cooler-
04 ( C-04 ) disimpan dalam Tangki Asam Asetat ( T-02 ).
Di dalam Ekstraktor ( E ) terjadi pemisahan Butylene Oxide dan Metil
Asetat dengan menggunakan air sebagai pelarutnya. Butylene Oxide yang
tidak larut dalam air keluar sebagai rafinat dengan kadar 99,5 % dan langsung
disimpan di dalam Tangki Butylene Oxide ( T-03 ). Sedangkan Metil Asetat
dan Air keluar sebagai ekstrak , setelah dipanaskan sampai 83,62OC dengan
Heater-03 ( H-03 ) diumpankan ke dalam Menara Distilasi-03 ( MD-03 )
untuk pemisahan lebih lanjut.
Hasil atas pemisahan Menara Distilasi-03 ( MD-03 ) yang berupa
Metil Asetat dengan kadar 95 % setelah didinginkan menjadi 35OC di Cooler-
06 ( C-06 ) langsung disimpan dalam Tangki Metil Asetat ( T-04 ). Sedangkan
hasil bawah yang kaya akan air setelah diturunkan suhunya dari 102,32OC
menjadi 35OC dengan Cooler-07 ( C-07 ) langsung dialirkan ke Unit
Pengolahan Limbah.
2.3. Diagram Alir Proses
Diagram Alir Kualitatif
Diagram alir kualitatif dapat dilihat di gambar 2.1
Diagram Alir Kuantitatif
Diagram alir kuantitatif dapat dilihat di gambar 2.2
Diagram Alir Lengkap
Diagram alir lengkap dapat dilihat di gambar 2.3
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 21
2.4. Neraca Massa dan Neraca Panas
2.4.1. Neraca Massa
Basis : 1 jam operasi
Satuan : dalam kg /jam
Waktu produksi : 330 hari
Neraca Massa per Alat:
1. Reaktor
Tabel 2.1 Neraca Massa di sekitar Reaktor
Komponen Masuk Keluar Arus 1 Arus 4 Arus 3 Arus 5 Butylene 7481,387 4114,763 Metil asetat 3,536 2288,598 Butylene Oxide 0,747 2012,155 Asam asetat 0,478 1078,280 Oksigen 5120,292 3112,644 Nitrogen 16866,334 16866,334 V. Naphthenate 7,481 7,481 Jumlah 7493,63 21986,627 19978,979 9501,277 TOTAL 29480,256 29480,256
2. Centrifuge
Tabel 2.2 Neraca Massa di sekitar Centrifuge
Komponen Masuk Keluar Arus 5 Arus 6 Arus 7
Butylene 4114,763 4114,595 0,168 Metil asetat 2288,598 2287,340 1,258 Butylene Oxide 2012,155 2011,722 0,432 Asam asetat 1078,280 1077,800 0,480 V. Naphthenate 7,481 0,000 7,481 Jumlah 9491,457 9,820
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 22
TOTAL 9501,277 9501,277
3. Mixer
Tabel 2.3 Neraca Massa di sekitar Mixer
Komponen Masuk Keluar Arus 1 Arus 7 Arus 8 Arus 2 Butylene 3370.941 0.168 4110.287 7481.387 Metil asetat 1.253 2.282 3.536 Butylene oxide 0.431 0.316 0.747 Asam asetat 0.480 2.042E-08 0.478 V. Naphthenate 7.481 0 7.481 Jumlah 3370.941 9.813 4112.885 7493.629 TOTAL 7493.638 7493,629
4. Menara Distilasi -01
Tabel 2.4 Neraca Massa di sekitar Menara Distilasi -01
Komponen Masuk Keluar Arus 6 Arus 8 Arus 9
Butylene 4114,595 4110,287 4,307 Metil asetat 2287,340 2,291 2285,049 Butylene Oxide 2011,722 0,317 2011,405 Asam asetat 1077,800 2,06E-08 1077,800 Jumlah 4112,895 5378,562 TOTAL 9491,457 9491,457
5. Menara Distilasi -02
Tabel 2.5 Neraca Massa di sekitar Menara Distilasi -02
Komponen Masuk Keluar Arus 9 Arus 10 Arus 11
Butylene 4,307 4,307 0,000 Metil asetat 2285,049 2283,985 1,063 Butylene Oxide 2011,405 2010,241 1,164 Asam asetat 1077,800 2,381 1075,419 Jumlah 4300,915 1077,646
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 23
TOTAL 5378,562 5378,562
6. Ekstraktor
Tabel 2.6 Neraca Massa di sekitar Ekstraktor
Komponen Masuk Keluar Arus 10 Arus 12 Arus 14 Arus 13
Butylene 4.307 0.000 4.307 Metil asetat 2283.985 2278.331 5.654 Butylene oxide 2010.241 0.000 2010.241 Asam asetat 2.381 2.381 0.000 Air 1205.238 1205.238 0.000 Jumlah 4300.915 1205.238 3485.951 2020.203 TOTAL 5506.153 5506.153
7. Menara Distilasi -03
Tabel 2.7 Neraca Massa di sekitar Menara Distilasi -03
Komponen Masuk Keluar Arus 14 Arus 15 Arus 16
Butylene 0.000 0 0.000 Metil asetat 2278.331 2276.053 2.278 Asam asetat 2.381 0 2.381 Air 1205.238 118.697 1086.541 Jumlah 2394.750 1091.201 TOTAL 3485.951 3485.951
Neraca Massa Overall
Tabel 2.8 Neraca Massa Overall
Komponen Masuk Keluar Butylene 3370.941 4.307 Metil asetat 0.000 2285.049 Butylene oxide 0.000 2011.405 Asam asetat 0.000 1077.800 Oksigen 5120.292 3112.644
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 24
Nitrogen 16866.334 16866.334 Air 1205.238 1205.238 TOTAL 26562.81 26562.78
Neraca Panas
Basis : 1 jam operasi
Satuan : dalam KJ /jam
Waktu produksi : 330 hari
1. Reaktor
Tabel 2.9 Neraca Panas di sekitar Reaktor
No Komponen Masuk No Komponen Keluar 1 Umpan cair 504272.03 1 Hasil keluar 587646.292 Umpan gas 122291.27 2 Gas sisa 74341.273 Panas reaksi 6001964.96 3 Koil Pendingin 5811780.47
4 Panas Hilang 154760.23 TOTAL 6628528.26 6628528.26
2. Centrifuge
Tabel 2.10 Neraca Panas di sekitar Centrifuge
No Komponen Masuk No Komponen Keluar 1. Umpan masuk 295606.62 1 Hasil cair 295537.63 2 Hasil padat 68.98 TOTAL 295606.62 295606.62
3. Mixer
Tabel 2.11 Neraca Panas di sekitar Mixer
No Komponen Masuk No Komponen Keluar 1 Umpan segar 116332.132 1 Produk mixer 294798.6362. Recycle Centrifuge 68.722 3. Recycle MD-01 178397.782 TOTAL 294798.636 294798.636
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 25
4. Menara Distilasi -01
Tabel 2.12 Neraca Panas di sekitar Menara Distilasi -01
NoKomponen Masuk No Komponen Keluar 1 Umpan masuk 897044.576 1 Hasil atas 180013.0732 Steam pada 2 Hasil bawah 1149489.23
Reboiler -01 2571226.02 3 Cooling Water pada Kondensor-01 2138768.30 TOTAL 3468270.598 3468270.598
5. Menara Distilasi -02
Tabel 2.13 Neraca Panas di sekitar Menara Distilasi -02
NoKomponen Masuk No Komponen Keluar 1 Umpan masuk 471996.769 1 Hasil atas 289996.6492 Steam pada 2 Hasil bawah 240428.799
Reboiler -02 2481677.504 3 Cooling Water pada Kondensor-02 2423248.825 TOTAL 2953674.273 2953674.273
6. Ekstraktor
Tabel 2.14 Neraca massa di sekitar Ekstraktor
NoKomponen Masuk No Komponen Keluar 1 Umpan masuk 79436.24 1 Ekstrak 389692.672 Solven 345523.37 2 Rafinat 35266.95
TOTAL 424959.6137 424959.614
7. Menara Distilasi -03
Tabel 2.15 Neraca Panas di sekitar Menara Distilasi -03
NoKomponen Masuk No Komponen Keluar 1 Umpan masuk 564990.827 1 Hasil atas 194911.7432 Steam pada 2 Hasil bawah 387773.983
Reboiler -03 2053624.61 3 Cooling Water
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 26
pada Kondensor-03 2035929.708 TOTAL 2618615.434 2618615.434
Neraca Panas overall :
Tabel 2.16 Neraca Panas Overall
No Komponen Masuk No Komponen Keluar 1 Umpan cair 504272.03 1 Hasil keluar 587646.292 Umpan gas 122291.27 2 Gas sisa 74341.273 Panas reaksi 6001964.96 3 Koil Pendingin 5811780.474 Umpan masuk 295606.62 4 Panas Hilang 154760.235 Umpan segar 116332.13 5 Hasil cair 295537.636 Recycle Centrifuge 68.72 6 Hasil padat 68.987 Recycle MD-01 178397.78 7 Produk Mixer 294798.648 Umpan masuk 897044.58 8 Hasil atas 180013.079 Steam pada 9 Hasil bawah 1149489.23
Reboiler -01 2571226.02 10 Cooling Water 10Umpan masuk 471996.77 pada Kondensor-01 2138768.3011Steam pada 11Hasil atas 289996.65
Reboiler -02 2481677.50 12Hasil bawah 240428.8012Umpan masuk 79436.24 13Cooling Water 13Solven 345523.37 pada Kondensor-02 2423248.8214Umpan masuk 564990.83 14Ekstrak 389692.6715Steam pada 15Rafinat 35266.95
Reboiler -03 2053624.61 16Hasil atas 194911.74 17Hasil bawah 387773.98 18Cooling Water pada Kondensor-03 2035929.71 TOTAL 16684453.43 TOTAL 16684453.43
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 27
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 28
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 29
2.5 Tata Letak Pabrik dan Peralatan
2.5.1 Tata Letak Pabrik
Tata letak pabrik adalah tempat kedudukan dari seluruh bagian pabrik yang
meliputi tempat kerja alat, tempat kerja karyawan, tempat penyimpanan barang,
tempat penyediaan sarana utilitas, dan sarana-sarana lain yang dibutuhkan pabrik.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penentuan tata letak pabrik :
1. Pertimbangan ekonomis : biaya konstruksi dan operasi
2. Kebutuhan proses
3. Pemeliharaan
4. Keselamatan
5. Perluasan di masa mendatang
Bangunan – bangunan yang ada di lokasi pabrik adalah sebagai berikut :
1. Peralatan-peralatan di area proses dengan luas
15.000 m2
2. Area utilitas seluas 7.500 m2
3. Bengkel mekanik untuk pemeliharaan
4. Gudang
5. Pemadam kebakaran
6. Kantor administrasi
7. Musholla, kantin, dan poliklinik
8. Area parkir
Luas tanah total yang dibutuhkan diperkirakan 40.000 m2 ( 4 ha ) termasuk
untuk pengolahan limbah dan perluasan pabrik. Tata letak bangunan disusun
dengan mempertimbangkan pengangkutan bahan baku dan personel yang paling
ekonomis. Tata letak pabrik secara umum disajikan dalam gambar 2.1.
2.5.2 Tata Letak Peralatan Proses
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 30
Pengaturan letak peralatan proses pabrik harus dirancang seefisien
mungkin. Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan adalah :
1. Ekonomi
Letak alat–alat proses harus sebaik mungkin sehingga memberikan biaya
kontruksi dan operasi yang minimal. Biaya kontruksi dapat diminimalkan
dengan mengatur letak alat sehingga menghasilkan pemipaan yang terpendek
dan membutuhkan bahan kontruksi paling sedikit.
2. Kebutuhan proses
Letak alat harus memberikan ruangan yang cukup bagi masing–masing alat
agar dapat beroperasi dengan baik, dengan distribusi utilitas yang mudah.
3. Operasi
Peralatan yang membutuhkan perhatian lebih dari operator harus diletakkan
dekat control room. Valve, tempat pengambilan sampel, dan instrumen harus
diletakkan pada posisi dan ketinggian yang mudah dijangkau oleh operator.
4. Perawatan
Letak alat proses harus memperhatikan ruangan untuk perawatan. Misalnya
pada Heat Exchanger yang memerlukan ruangan yang cukup untuk
pembersihan tube.
5. Keamanan
Letak alat–alat proses harus sebaik mungkin, agar jika terjadi kebakaran tidak
ada yang terperangkap di dalamnya serta mudah dijangkau oleh kendaraan
atau alat pemadam kebakaran.
6. Perluasan dan Pengembangan Pabrik
Setiap pabrik yang didirikan diharapkan dapat berkembang dengan
penambahan unit sehingga diperlukan susunan pabrik yang memungkinkan
adanya perluasan.
Tata letak alat proses dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 31
Gambar 2.1 Tata Letak Peralatan Proses
s
AREA PARKIR
AREA UTILITAS
GUDANG
PMK
BENGKEL
GEDUNG PERTEMUAN
POLI KLINIK
KANTIN
MASJID
LABORATORIUM
KANTOR
AREA TANGKI PENYIMPAN
AREA PERLUASAN
AREA PROSES
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 32
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 33
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 34
2.5 Tata Letak Pabrik dan Peralatan
2.5.1 Tata Letak Pabrik
Tata letak pabrik adalah tempat kedudukan dari seluruh bagian pabrik yang
meliputi tempat kerja alat, tempat kerja karyawan, tempat penyimpanan barang,
tempat penyediaan sarana utilitas, dan sarana-sarana lain yang dibutuhkan pabrik.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penentuan tata letak pabrik :
6. Pertimbangan ekonomis : biaya konstruksi dan operasi
7. Kebutuhan proses
8. Pemeliharaan
9. Keselamatan
10. Perluasan di masa mendatang
Bangunan – bangunan yang ada di lokasi pabrik adalah sebagai berikut :
9. Peralatan-peralatan di area proses dengan luas
15.000 m2
10. Area utilitas seluas 7.500 m2
11. Bengkel mekanik untuk pemeliharaan
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 35
12. Gudang
13. Pemadam kebakaran
14. Kantor administrasi
15. Musholla, kantin, dan poliklinik
16. Area parkir
Luas tanah total yang dibutuhkan diperkirakan 40.000 m2 ( 4 ha ) termasuk
untuk pengolahan limbah dan perluasan pabrik. Tata letak bangunan disusun
dengan mempertimbangkan pengangkutan bahan baku dan personel yang paling
ekonomis. Tata letak pabrik secara umum disajikan dalam gambar 2.1.
2.5.2 Tata Letak Peralatan Proses
Pengaturan letak peralatan proses pabrik harus dirancang seefisien
mungkin. Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan adalah :
2. Ekonomi
Letak alat–alat proses harus sebaik mungkin sehingga memberikan biaya
kontruksi dan operasi yang minimal. Biaya kontruksi dapat diminimalkan
dengan mengatur letak alat sehingga menghasilkan pemipaan yang terpendek
dan membutuhkan bahan kontruksi paling sedikit.
5. Kebutuhan proses
Letak alat harus memberikan ruangan yang cukup bagi masing–masing alat
agar dapat beroperasi dengan baik, dengan distribusi utilitas yang mudah.
6. Operasi
Peralatan yang membutuhkan perhatian lebih dari operator harus diletakkan
dekat control room. Valve, tempat pengambilan sampel, dan instrumen harus
diletakkan pada posisi dan ketinggian yang mudah dijangkau oleh operator.
7. Perawatan
Letak alat proses harus memperhatikan ruangan untuk perawatan. Misalnya
pada Heat Exchanger yang memerlukan ruangan yang cukup untuk
pembersihan tube.
7. Keamanan
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 36
Letak alat–alat proses harus sebaik mungkin, agar jika terjadi kebakaran tidak
ada yang terperangkap di dalamnya serta mudah dijangkau oleh kendaraan
atau alat pemadam kebakaran.
8. Perluasan dan Pengembangan Pabrik
Setiap pabrik yang didirikan diharapkan dapat berkembang dengan
penambahan unit sehingga diperlukan susunan pabrik yang memungkinkan
adanya perluasan.
Tata letak alat proses dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 37
Gambar 2.4 Tata Letak Peralatan Proses
s
AREA PARKIR
AREA UTILITAS
GUDANG
PMK
BENGKEL
GEDUNG PERTEMUAN
POLI KLINIK
KANTIN
MASJID
LABORATORIUM
KANTOR
AREA TANGKI PENYIMPAN
AREA PERLUASAN
AREA PROSES
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 38
BAB III
SPESIFIKASI PERALATAN PROSES
1. Reaktor
Fungsi : Mereaksikan Butylene cair dan Oksigen
menjadi Butylene Oxide, Metil Asetat, dan
Asam asetat dengan bantuan katalisator
Vanadium Naphthenate.
Jenis Alat : Reaktor gelembung .
Kondisi Operasi : Isothermis
T = 140 OC
P = 50 atm
Spesifikasi
Bahan : Stainless steel
Shell
Diameter :
Tinggi :
Tebal :
Head
Jenis : Elliptical Dished Head
Tebal : 0,06 m
Sparger
Diameter Orifice : 0,003 m
Jumlah lubang : 34228 lubang
Pitch : 0,009 m
Koil
Panjang : 1,5718 m
Jumlah set : 2 set
Jumlah putaran : 8 putaran
Bahan Isolasi : Asbes
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 39
Jumlah : 1 buah
2. Menara Distilasi –01
Fungsi : Memisahkan campuran produk cairan yang
keluar dari reaktor.
Jenis Alat : Menara distilasi sieve tray.
Kondisi Operasi :
Umpan : P = 5,1 atm ; T = 69,32 OC
Distilat : P = 5 atm ; T = 44 OC
Bottom : P = 5,15 atm; T = 127,7 OC
Spesifikasi
Shell
Diameter : 0,936 m
Tinggi : 20,23 m
Tebal : 0,0064 m
Bahan : Stainless steel SA 167 grade 11
Head
Jenis : Torispherical dished head
Tebal : 0,0064 m
Bahan : Stainless steel SA 167 grade 11
Plate
Jenis plate : Sieve tray
Susunan hole : Triangular pitch
Diameter hole : 0,0025 m
Jumlah tray : 43 tray
Tray spacing : 0,4 m
Jumlah lubang : 2663 hole
Jumlah : 1 buah
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 40
3. Menara Distilasi –02
Fungsi : Memisahkan Asam Asetat dari bottom product
yang keluar dari Menara Distlasi -01
Jenis Alat : Menara distilasi sieve tray.
Kondisi Operasi :
Umpan : P = 1,1 atm ; T = 69,74 OC
Distilat : P = 1 atm ; T = 60,55 OC
Bottom : P = 1,15 atm ; T = 122,33 OC
Spesifikasi
Shell
Diameter : 0,98 m
Tinggi : 21,87 m
Tebal : 0,0048 m
Bahan : Stainless steel SA 167 grade 11
Head
Jenis : Torispherical dished head
Tebal : 0,0048 m
Bahan : Stainless steel SA 167 grade 11
Plate
Jenis plate : Sieve tray
Susunan hole : Triangular pitch
Diameter hole : 0,005 m
Jumlah tray : 48 tray
Tray spacing : 0,4 m
Jumlah lubang : 2919 hole
Jumlah : 1 buah
4. Menara Distilasi –03
Fungsi : Memisahkan Metil Asetat dari campuran ekstrak
yang keluar dari estraktor.
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 41
Jenis Alat : Menara distilasi sieve tray.
Kondisi Operasi :
Umpan : P = 1,1 atm ; T = 83,62 OC
Distilat : P = 1 atm ; T = 67,64 OC
Bottom : P = 1,15 atm ; T = 102,32 OC
Spesifikasi
Shell
Diameter : 0,9 m
Tinggi : 8,36 m
Tebal : 0,0048 m
Bahan : Stainless steel SA 167 grade 11
Head
Jenis : Torispherical dished head
Tebal : 0,0048 m
Bahan : Stainless steel SA 167 grade 11
Plate
Jenis plate : Sieve tray
Susunan hole : Triangular pitch
Diameter hole : 0,005 m
Jumlah tray : 12 tray
Tray spacing : 0,45 m
Jumlah lubang : 2449 hole
Jumlah : 1 buah
5. Ekstraktor
Fungsi : Memisahkan campuran Butylene Oxide dan
Metil Asetat dengan menggunakan pelarut Air
( H2O ).
Jenis : Packed tower dengan bahan isian.
Kondisi Operasi :
Temperatur = 35 OC
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 42
Tekanan = 1 atm
Spesifikasi
Bahan : Carbon steel SA 285 grade C
Shell
Diameter dalam : 0,45 m
Tinggi : 14,005 m
Tebal : 0,0048 m
Head
Jenis : Torispherical dished head.
Tebal : 0,0048 m
Packing
Jenis packing : Intallox Saddles.
Susunan packing : Random.
Diameter packing : 1 in
Jumlah : 1 buah
6. Centrifuge
Fungsi : Memisahkan katalis padat ( Vanadium
Naphthenate ) yang keluar bersama campuran
cairan produk reaktor.
Jenis Alat : Helical conveyor .
Kondisi Operasi :
Temperatur = 40 OC
Tekanan = 5 atm.
Spesifikasi
Bahan : Carbon steel SA 283 grade C
Diameter Bowl : 0,15 m
Kecepatan Putaran : 20 rpm
Ukuran Motor : 5 Hp
Panjang Bowl : 0,381 m
Tebal Bowl : 0,01 m
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 43
Jumlah : 1 buah
7. Mixer
Fungsi : Mencampur arus recycle dari MD-01 dengan
umpan segar Butylene dari T-01 dan arus recycle
dari centrifuge.
Jenis Alat : Tangki berpengaduk.
Kondisi Operasi :
Temperatur = 40 OC
Tekanan = 5 atm
Spesifikasi
Bahan : Stainless steel SA 167 grade 11
Shell
Diameter : 1,8 m
Tinggi : 3,082 m
Tebal : 0,01 m
Head
Jenis : Torispherical dished head.
Tebal : 0,01 m
Pengaduk
Jenis : Marine propeller with 3 blades.
Kecepatan : 230 rpm
Diameter : 0,61 m
Jumlah : 1 buah
Motor : 10 Hp
Jumlah : 1 buah
8. Accumulator-01
Fungsi : Menampung sementara hasil atas Menara
Distilasi –01 yang keluar dari Kondensor –01 .
Jenis Alat : Tangki silinder horisontal
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 44
Kondisi Operasi :
Temperatur = 5 atm
Tekanan = 43,8 OC
Dimensi
Diameter : 0,9395 m
Panjang : 3,7579 m
Tebal : 0,01 m
Volume : 2,6037 m3
Head
Jenis : Torispherical dished head.
Tebal : 0,01 m
Bahan : Stainless steel SA 167 grade 11
Jumlah : 1 buah
9. Accumulator-02
Fungsi : Menampung sementara hasil atas Menara
Distilasi –02 yang keluar dari Kondensor –02 .
Jenis Alat : Tangki silinder horisontal.
Kondisi Operasi :
Temperatur = 122,469 OC
Tekanan = 1 atm
Dimensi
Diameter : 0,7968 m
Panjang : 3,1873 m
Tebal : 0,0048 m
Volume : 1,5887 m3
Head
Jenis : Torispherical dished head.
Tebal : 0,0048 m
Bahan : Stainless steel SA 167 grade 11
Jumlah : 1 buah.
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 45
10. Accumulator-03
Fungsi : Menampung sementara hasil atas Menara
Distilasi –03 yang keluar dari Kondensor –03.
Jenis Alat : Tangki silinder horisontal.
Kondisi Operasi :
Temperatur = 59,6
Tekanan = 1 atm
Dimensi
Diameter : 0,671 m
Panjang : 2,683 m
Tebal : 0,0048 m
Volume : 0,9479 m3
Head
Jenis : Torispherical dished head.
Tebal : 0,0048 m
Bahan : Stainless steel SA 167 grade 11.
Jumlah : 1 buah.
11. Tangki Penyimpan-01
Fungsi : Menyimpan persediaan bahan baku Butylene
untuk keperluan produksi selama 30 hari.
Jenis Alat : Vertical vessel.
Kondisi Operasi :
Temperatur = 40 OC
Tekanan = 4,5 atm
Volume : 5636,65 m3
Dimensi Tangki
Diameter : 27,432 m
Tinggi : 10,668 m
Tebal shell : 0,0048 m
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 46
Bahan : Stainless steel SA 167 grade 11.
Jumlah : 1 buah.
12. Tangki Penyimpan-02
Fungsi : Menyimpan campuran bottom product Menara
Distilasi-02 ( MD-02 ) yang mengandung Asam
Asetat 99,8 %.
Jenis Alat : Vertical tank, flat bottom, conical roof.
Kondisi Operasi :
Temperatur = 35 OC
Tekanan = 1 atm
Volume : 1039,168 m3
Dimensi Tangki
Diameter : 15,24 m
Tinggi : 7,315 m
Tebal shell : 0,0064 m
Bahan : Low alloy steel SA 203 grade B
Jumlah : 1 buah.
13. Tangki Penyimpan-03
Fungsi : Menyimpan hasil rafinat Ekstraktor yang
mengandung Butylene Oxide 99,5 %.
Jenis Alat : Vertical tank, flat bottom, conical roof
Kondisi Operasi :
Temperatur = 35 OC
Tekanan = 1 atm
Volume : 2157,021 m3
Dimensi Tangki
Diameter : 21,3360 m
Tinggi : 7,3152 m
Tebal shell : 0,0064 m
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 47
Bahan : Low alloy steel SA 203 grade B
Jumlah : 1 buah.
14. Tangki Penyimpan-04
Fungsi : Menyimpan campuran hasil distilat Menara
Distilasi–03 yang mengandung Metil Asetat
95%.
Jenis Alat : Vertical tank, flat bottom, conical roof
Kondisi Operasi :
Temperatur = 35 OC
Tekanan = 1 atm
Volume : 2157,213 m3
Dimensi Tangki
Diameter : 21,336 m
Tinggi : 7,315 m
Tebal shell : 0,0048 m
Bahan : Low alloy steel SA 203 grade B
Jumlah : 1 buah.
15. Kondensor –01
Fungsi : Mengkondensasikan uap hsil atas Menara
Distilasi-01.
Jenis Alat : Horisontal shell and tube.
Kondisi Operasi
Shell side : Uap hasil atas Menara Distilasi-01 44 – 43,8 OC
Tube side : Air 30 – 40 OC
Ukuran
Shell side : ID = 0,489 m; Baffle spaces = 0.2447 m;
passes = 1 ; Pressure drop = 0,0538 psia.
Tube side : OD = 0,00254 m; Nt = 152 buah; 16 BWG
: L = 12 ft ; PT = 0.03175 m; Triangular pitch
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 48
: Passes = 1; Pressure drop = 1,2766 psia
Luas Transfer Panas : 14,485 m2
Dirt Factor : 0,00348
Jumlah : 1 buah
16. Kondensor –02
Fungsi : Mengkondensasikan uap hsil atas Menara
Distilasi-02.
Jenis Alat : Horisontal shell and tube.
Kondisi Operasi
Shell side : Uap hasil atas Menara Distilasi-02 60,546 –
59,797 OC
Tube side : Air 30 – 40 OC
Ukuran
Shell side : ID = 0,53975 m; Baffle spaces = 0.27 m;
passes = 1 ; Pressure drop = 0,02113 psia.
OD = 0,00254 m; Nt = 188 buah; 16 BWG
Tube side : L = 12 ft ; PT = 0.03175 m; Triangular pitch
: Passes = 1; Pressure drop = 0,5853 psia
Luas Transfer Panas : 14,485 m2
Dirt Factor 0,00348
Jumlah 1 buah
17. Kondensor –03
Fungsi : Mengkondensasikan uap hsil atas Menara
Distilasi-03.
Jenis Alat : Horisontal shell and tube.
Kondisi Operasi
Shell side : Uap hasil atas Menara Distilasi-01 67,64– 59,60 OC
Tube side : Air 30 – 40 OC
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 49
Ukuran
Shell side : ID = 0,53975 m; Baffle spaces = 0.27 m;
passes = 1 ; Pressure drop = 0,0122 psia.
OD = 0,00254 m; Nt = 188 buah; 16 BWG
Tube side : L = 12 ft ; PT = 0.03175 m; Triangular pitch
: Passes = 1; Pressure drop = 0,5450 psia
Luas Transfer Panas : 54,8687 m2
Dirt Factor 0,00533
Jumlah 1 buah
18. Reboiler –01
Fungsi : Menguapkan sebagian hasil bawah Menara
Distilasi-01.
Jenis Alat : Kettle reboiler.
Kondisi Operasi
Shell side : Bottom product MD-01 127.696 – 145.218 OC;
P = 5 atm
Tube side : Steam 171.11 – 171,11 OC, P = 117,93 psia
Ukuran
Shell side : ID = 0,53975 m; passes = 2
Tube side : OD = 0,019 m; Nt = 106 buah; 16 BWG
L = 16 ft ; PT = 0.03175 m; Triangular pitch
Passes = 1; Pressure drop = 0,5450 psia
Luas Transfer Panas : 30,928 m2
Dirt Factor : 0,00434
Jumlah : 1 buah.
19. Reboiler –02
Fungsi : Menguapkan sebagian hasil bawah Menara
Distilasi-02.
Jenis Alat : Kettle reboiler.
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 50
Kondisi Operasi
Shell side : Bottom product MD-01 122,378 – 122,519 OC;
P = 1 atm
Tube side : Steam 171.11 – 171,11 OC, P = 117,93 psia
Ukuran
Shell side : ID = 0,3048 m; passes = 2
Tube side : OD = 0,019 m; Nt = 80 buah; 16 BWG
L = 16 ft ; PT = 0.03175 m; Triangular pitch
Passes = 1; Pressure drop = 1,9164 psia
Luas Transfer Panas : 23,926 m2
Dirt Factor : 0,00559
Jumlah : 1 buah.
20. Reboiler –03
Fungsi : Menguapkan sebagian hasil bawah Menara
Distilasi-03.
Jenis Alat : Kettle reboiler.
Kondisi Operasi
Shell side : Bottom product MD-01 102,323 – 103,4736 OC;
P = 1 atm
Tube side : Steam 171.11 – 171,11 OC, P = 117,93 psia
Ukuran
Shell side : ID = 0,254 m; passes = 2
Tube side : OD = 0,019 m; Nt = 49 buah; 16 BWG
L = 16 ft ; PT = 0.03175 m; Triangular pitch
Passes = 1; Pressure drop = 1,9307 psia
Luas Transfer Panas : 14,026 m2
Dirt Factor : 0,00630
Jumlah : 1 buah.
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 51
21. Bag Filter
Tugas : Menyaring pengotor yang berupa debu yang
terbawa oleh udara segar.
Jenis Alat : Bag house filter.
Dimensi
Diameter : 0,2032 m
Tinggi : 2,438 m
Jumlah : 1 buah
22. Silika Gel
Tugas : Menampung udara umpan Kompresor dan
mengeringkan dengan silika gel.
Jenis Alat : Menara bahan isian.
Dimensi
Volume : 80,737 m3
Diameter : 3,952 m
Tinggi : 7,903 m
Jumlah : 1 buah
23. Conveyor
Tugas : Mengangkut Vanadium Naphthenate dari
Hopper ke Mixer.
Jenis Alat : Screw Conveyor.
Dimensi
Diameter screw : 0,0762 m
Panjang : 2,4384 m
Daya motor : 0,083 hp
Jumlah : 1 buah.
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 52
24. Hopper
Tugas : Mengumpan katalis ke Mixer.
Jenis Alat : Hopper
Dimensi
Diameter : 1 m
Tinggi : 0,5 m
Jumlah : 1 buah
25. Kompresor
Tugas : Menaikkan tekanan udara dari 1 atm sampai
50,29 atm
Jenis Alat : Centrifugal compressor.
Jumlah stage : 4
Ratio tekanan : 2,663 / stage
Kapasitas : 22579,3 m3/jam
Daya Motor : 565 hp
Jumlah : 1 buah.
26. Intercooler –01
Fungsi : Mendinginkan gas keluar Kompresor stage 1.
Jenis Alat : Horisontal shell and tube.
Kondisi Operasi
Shell side : Campuran gas 127,728 – 45,05 OC
Tube side : Air 30 - 40 OC
Ukuran
Shell side : ID = 0,635 m ; Baffle spaces = 0,635 m ;
passes = 1 ; pressure drop = 1,2306 psia
Tube side : OD = 0,019m ; PT = 0,0254 m ; Passes = 2;
Nt = 196 buah; 16 BWG; L = 2,438 m
Triangular pitch; Pressure drop = 0,3657 psia
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 53
Luas Transfer Panas : 28,587 m2
Dirt Factor : 0,0079
Jumlah : 1 buah
27. Intercooler –02
Fungsi : Mendinginkan gas keluar Kompresor stage 2.
Jenis Alat : Horisontal shell and tube.
Kondisi Operasi
Shell side : Campuran gas 147,63 – 45,05 OC
Tube side : Air 30 - 40 OC
Ukuran
Shell side : ID = 0,635 m ; Baffle spaces = 0,635 m ;
passes = 1 ; pressure drop = 1,2306 psia
Tube side : OD = 0,019m ; PT = 0,0254 m ; Passes = 2;
Nt = 196 buah; 16 BWG; L = 2,438 m
Triangular pitch; Pressure drop = 0,3657 psia
Luas Transfer Panas : 28,587 m2
Dirt Factor : 0,0079
Jumlah : 1 buah
28. Intercooler –03
Fungsi : Mendinginkan gas keluar Kompresor stage 3.
Jenis Alat : Horisontal shell and tube.
Kondisi Operasi
Shell side : Campuran gas 147,63 – 39,12 OC
Tube side : Air 30 - 40 OC
Ukuran
Shell side : ID = 0,635 m ; Baffle spaces = 0,635 m ;
passes = 1 ; pressure drop = 1,2916 psia
Tube side : OD = 0,019m ; PT = 0,0254 m ; Passes = 2;
Nt = 282 buah; 16 BWG; L = 2,438 m
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 54
Triangular pitch; Pressure drop = 0,3401 psia
Luas Transfer Panas : 41,13 m2
Dirt Factor : 0,0063
Jumlah : 1 buah
29. Heater –01
Fungsi : Memanaskan umpan reaktor dari 42,09 OC
menjadi 140 OC .
Jenis Alat : Horisontal shell and tube.
Kondisi Operasi
Shell side : Steam 170 – 170 OC; P = 791,7 kPa
Tube side : Produk keluaran mixer 42,09 – 140OC; P= 5 atm
Ukuran
Shell side : ID = 0,99 m ; Baffle spaces = 0,495m ;
passes = 1 ; pressure drop = 0,0007 psia
Tube side : OD = 0,019m ; PT = 0,0254 m ; Passes = 2;
Nt = 1176 buah; 16 BWG; L = 7,315 m
Triangular pitch; Pressure drop = 0,0015 psia
Luas Transfer Panas : 514,7 m2
Dirt Factor : 0,0037
Jumlah : 1 buah
30. Heater –02
Fungsi : Memanaskan produk centrifuge dari 40 OC
menjadi 69,32 OC untuk diumpankan ke Menara
Distilasi -01.
Jenis Alat : Horisontal shell and tube.
Kondisi Operasi
Shell side : Steam 170 – 170 OC; P = 791,7 kPa
Tube side : Produk keluaran centrifuge 40 – 69,32 OC; P =
5,1 atm
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 55
Ukuran
Shell side : ID = 0,7874 m ; Baffle spaces = 0.3937 m ;
passes = 1 ; pressure drop = 0,0004 psia
Tube side : OD = 0,019m ; PT = 0,0254 m ; Passes = 2;
Nt = 728 buah; 16 BWG; L = 4,877 m
Triangular pitch; Pressure drop = 0,0051 psia
Luas Transfer Panas : 212,416 m2
Dirt Factor : 0,00428
Jumlah : 1 buah
31. Heater –03
Fungsi : Memanaskan ekstrak dari 35 OC menjadi 83,62 OC untuk diumpankan ke Menara Distilasi -03 .
Jenis Alat : Horisontal shell and tube.
Kondisi Operasi
Shell side : Steam 170 – 170 OC; P = 791,7 kPa
Tube side : Ekstrak 35 – 83,62OC; P= 1,1 atm
Ukuran
Shell side : ID = 0,3937 m ; Baffle spaces = 0,194 m ;
passes = 1 ; pressure drop = 0,0007 psia
Tube side : OD = 0,019m ; PT = 0,0254 m ; Passes = 2;
Nt = 1176 buah; 16 BWG; L = 7,315 m
Triangular pitch; Pressure drop = 0,0015 psia
Luas Transfer Panas : 20,133 m2
Dirt Factor : 0,00621
Jumlah : 1 buah
32. Cooler –01
Fungsi : Menurunkan suhu produk Reaktor dari140OC
menjadi 82OC sebelum diumpankan ke
Centrifuge.
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 56
Jenis Alat : Horisontal shell and tube.
Kondisi Operasi
Shell side : Air 30 - 45 OC; P = 1 atm
Tube side : Produk centrifuge 140 - 82OC; P= 5 atm
Ukuran
Shell side : ID = 0,99 m ; Baffle spaces = 0,489 m ;
passes = 1 ; pressure drop = 0,02138 psia
Tube side : OD = 0,019m ; PT = 0,0254 m ; Passes = 2;
Nt = 1176 buah; 16 BWG; L = 7,315 m
Triangular pitch; Pressure drop = 0,002 psia
Luas Transfer Panas : 514,7 m2
Dirt Factor : 0,0046
Jumlah : 1 buah
33. Cooler –02
Fungsi : Menurunkan suhu produk Reaktor dari 82OC
menjadi 40OC sebelum diumpankan ke
Centrifuge.
Jenis Alat : Horisontal shell and tube.
Kondisi Operasi
Shell side : Air 30 - 35 OC; P = 1 atm
Tube side : Produk centrifuge 82 - 40OC; P= 5 atm
Ukuran
Shell side : ID = 0,99 m ; Baffle spaces = 0,489 m ;
passes = 1 ; pressure drop = 0,00393 psia
Tube side : OD = 0,019m ; PT = 0,0254 m ; Passes = 2;
Nt = 1176 buah; 16 BWG; L = 7,315 m
Triangular pitch; Pressure drop = 0,0014 psia
Luas Transfer Panas : 514,7 m2
Dirt Factor : 0,00451
Jumlah : 1 buah
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 57
34. Cooler –03
Fungsi : Menurunkan suhu bottom product MD-01 dari
127,7OC menjadi 69,74OC sebelum diumpankan
ke MD-02.
Jenis Alat : Horisontal shell and tube.
Kondisi Operasi
Shell side : Air 30 - 40 OC; P = 1 atm
Tube side : Bottom product MD-01 127,7 – 69,74OC; P=
1,15 atm
Ukuran
Shell side : ID = 0,94 m ; Baffle spaces = 0,47 m ;
passes = 1 ; pressure drop = 0,00916 psia
Tube side : OD = 0,019m ; PT = 0,0254 m ; Passes = 2;
Nt = 1044 buah; 16 BWG; L = 6,096 m
Triangular pitch; Pressure drop = 0,0006 psia
Luas Transfer Panas : 380,78 m2
Dirt Factor : 0,00436
Jumlah : 1 buah
35. Cooler –04
Fungsi : Menurunkan suhu bottom product MD-02 dari
122,3OC menjadi 35OC untuk disimpan.
Jenis Alat : Horisontal shell and tube.
Kondisi Operasi
Shell side : Air 30 - 45 OC; P = 1 atm
Tube side : Bottom product MD-02 122,3 - 35OC; P = 1,15
atm
Ukuran
Shell side : ID = 0,838 m ; Baffle spaces = 0,419 m ;
passes = 1 ; pressure drop = 0,00068 psia
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 58
Tube side : OD = 0,019m ; PT = 0,0254 m ; Passes = 2;
Nt = 830 buah; 16 BWG; L = 4.877 m
Triangular pitch; Pressure drop = 0,0002 psia
Luas Transfer Panas : 242,178 m2
Dirt Factor : 0,00356
Jumlah : 1 buah
36. Cooler –05
Fungsi : Menurunkan suhu distilat MD-02 dari 59,8OC
menjadi 35OC untuk diumpankan ke Ekstraktor.
Jenis Alat : Horisontal shell and tube.
Kondisi Operasi
Shell side : Air 30 - 40 OC; P = 1 atm
Tube side : distilat MD-02 59,8 - 35OC; P= 1 atm
Ukuran
Shell side : ID = 0,787 m ; Baffle spaces = 0,3937 m ;
passes = 1 ; pressure drop = 0,00019 psia
Tube side : OD = 0,019m ; PT = 0,0254 m ; Passes = 2;
Nt = 830 buah; 16 BWG; L = 4,877m
Triangular pitch; Pressure drop = 0,0005 psia
Luas Transfer Panas : 242,178 m2
Dirt Factor : 0,00385
Jumlah : 1 buah
37. Cooler –06
Fungsi : Menurunkan suhu distilat MD-03 dari 59,6OC
menjadi 35OC untuk disimpan.
Jenis Alat : Horisontal shell and tube.
Kondisi Operasi
Shell side : Air 30 - 40 OC; P = 1 atm
Tube side : Distilat MD-03 59,6 - 35OC; P= 1 atm
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 59
Ukuran
Shell side : ID = 0,539 m ; Baffle spaces = 0,269 m ;
passes = 1 ; pressure drop = 0,0003 psia
Tube side : OD = 0,019m ; PT = 0,0254 m ; Passes = 2;
Nt = 250 buah; 16 BWG; L = 7,315 m
Triangular pitch; Pressure drop = 0,0013 psia
Luas Transfer Panas : 109,417 m2
Dirt Factor : 0,00421
Jumlah : 1 buah
38. Cooler –07
Fungsi : Menurunkan suhu bottom product MD-03 dari
102,32OC menjadi 35OC untuk dialirkan ke Unit
Pengolahan Limbah.
Jenis Alat : Horisontal shell and tube.
Kondisi Operasi
Shell side : Air 30 - 40OC; P = 1 atm
Tube side : Bottom product MD-03 102,32 - 35OC; P= 1,15
atm
Ukuran
Shell side : ID = 0,489 m ; Baffle spaces = 0,244m ;
passes = 1 ; pressure drop = 0,02138 psia
Tube side : OD = 0,019m ; PT = 0,0254 m ; Passes = 2;
Nt = 250 buah; 16 BWG; L = 2,44 m
Triangular pitch; Pressure drop = 0,00028 psia
Luas Transfer Panas : 36,47 m2
Dirt Factor : 0,00507
Jumlah : 1 buah
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 60
39. Pompa-01
Tugas : Memompa umpan segar butylene dari tank truck
ke tangki penyimpan 1.
Alat : Pompa sentrifugal, single stage, mixed flow
Ukuran :
N = 3500 rpm, Q = 1,83 gpm
Ns = 345,20 rpm, BHP = 7,76 hp
H = 10 m
Bahan : Stainless steel
Motor : 10 hp
Jumlah : 2 buah
40. Pompa-02
Tugas : Memompa umpan segar butylene dari tangki
penyimpan 1 ke mixer.
Alat : Pompa sentrifugal, multi stage, radial flow
Ukuran :
N = 1750 rpm, Q = 18,28 gpm
Ns = 138,79 rpm, BHP = 1,188 hp
H = 62,073 m
Bahan : Stainless steel
Motor : 1,5 hp
Jumlah : 2 buah
41. Pompa-03
Tugas : Memompa umpan segar butylene dari mixer ke
reaktor.
Alat : Pompa sentrifugal, single stage, radial flow
Ukuran :
N = 3500 rpm, Q = 40,63 gpm
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 61
Ns = 78,61 rpm, BHP = 11,298 hp
H = 568,47 m
Bahan : Stainless steel
Motor : 20 hp
Jumlah : 2 buah
42. Pompa-04
Tugas : Memompa filtrat centrifuge untuk diumpankan ke
menara distilasi-01.
Alat : Pompa sentrifugal, single stage, radial flow.
Ukuran :
N = 3500 rpm, Q = 39,38 gpm
Ns = 1871,04 rpm, BHP = 5,264 hp
H = 8,132 m
Bahan : Stainless steel
Motor : 10 hp
Jumlah : 2 buah
43. Pompa-05
Tugas : Memompa reflux MD-01
Alat : Pompa sentrifugal, single stage, radial flow
Ukuran :
N = 3500 rpm, Q = 29,48 gpm
Ns = 390,90 rpm, BHP = 1,063 hp
H = 54,081 m
Bahan : Stainless steel
Motor : 1,5 hp
Jumlah : 2 buah
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 62
44. Pompa-06
Tugas : Memompa cairan dari akumulator untuk direflux
keMD-02 dan dipisahkan lebih lanjut di ekstraktor.
Alat : Pompa sentrifugal, single stage, radial flow
Ukuran :
N = 3500 rpm, Q = 17,99 gpm
Ns = 217,04 rpm, BHP = 2,187 hp
H = 85,252 m
Bahan : Stainless steel
Motor : 3 hp
Jumlah : 2 buah
45. Pompa-07
Tugas : Memompa bottom product MD-02 ke TP-02
untuk di simpan.
Alat : Pompa sentrifugal, single stage, radial flow
Ukuran :
N = 3500 rpm, Q = 3,54 gpm
Ns = 1081,88 rpm, BHP = 0,016 hp
H = 3,387 m
Bahan : Stainless steel
Motor : 0,25 hp
Jumlah : 2 buah
46. Pompa-08
Tugas : Memompa rafinat dari ekstraktor ke TP-03 untuk
disimpan.
Alat : Pompa sentrifugal, single stage, radial flow
Ukuran :
N = 3500 rpm, Q = 5,02 gpm
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 63
Ns = 1487,83 rpm, BHP = 0,017 hp
H = 0,0514 m
Bahan : Stainless steel
Motor : 0,125 hp
Jumlah : 2 buah
47. Pompa-09
Tugas : Memompa ekstrak dari ekstraktor ke MD-03
untuk dipisahkan lebih lanjut.
Alat : Pompa sentrifugal, single stage, mixed flow
Ukuran :
N = 3500 rpm, Q = 10,5 gpm
Ns = 4571,95 rpm, BHP = 0,023 hp
H = 1,0233 m
Bahan : Stainless steel
Motor : 0,125 hp
Jumlah : 2 buah
48. Pompa-10
Tugas : Memompa cairan dari MD-03 untuk direfluks
kembali ke MD-03 dan disimpan di TP-04.
Alat : Pompa sentrifugal, single stage, radial flow
Ukuran :
N = 3500 rpm, Q = 6,22 gpm
Ns = 846,01 rpm, BHP = 0,082 hp
H = 6,844 m
Bahan : Stainless steel
Motor : 0,5 hp
Jumlah : 2 buah
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 64
49. Pompa-11
Tugas : Memompa bottom product MD-03 ke UPL.
Alat : Pompa sentrifugal, multi stage, radial flow
Ukuran :
N = 1750 rpm, Q = 3,79 gpm
Ns = 233,60 rpm, BHP = 1,26 hp
H = 10,852 ft
Bahan : Stainless steel
Motor : 2 hp
Jumlah : 2 buah
50. Pompa-12
Tugas : Memompa produk Asam Asetat dari T-02 ke
tank truck.
Alat : Pompa sentrifugal, single stage, mixed flow
Ukuran :
N = 3500 rpm, Q = 232,11 gpm
Ns = 2372,81 rpm, BHP = 5,115 hp
H = 19,329 m
Bahan : Stainless steel
Motor : 7 hp
Jumlah : 2 buah
51. Pompa-13
Tugas : Memompa produk butylene oxide dari T-03 ke
tank truck.
Alat : Pompa sentrifugal, single stage, mixed flow
Ukuran :
N = 3500 rpm, Q = 503,69 gpm
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 65
Ns = 4261,49 rpm, BHP = 7,879 hp
H = 14,841 m
Bahan : Stainless steel
Motor : 10 hp
Jumlah : 2 buah
52. Pompa-14
Tugas : Memompa produk Metil Asetat dari T-04 ke tank
truck.
Alat : Pompa sentrifugal, single stage, axial flow
Ukuran :
N = 3500 rpm, Q = 503,73 gpm
Ns = 7755,06 rpm, BHP = 4,765 hp
H = 6,68 m
Bahan : Stainless steel
Motor : 7,5 hp
Jumlah : 2 buah
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 66
BAB V
MANAJEMEN PERUSAHAAN
5.1 Bentuk Perusahaan
Pabrik Butylene Oxide ini direncanakan berbentuk perseroan terbatas (PT).
PT merupakan badan hukum Indonesia yang didirikan berdasarkan perundang-
undangan yang berlaku, dengan memenuhi persyaratan tertentu seperti yang telah
ditetapkan oleh KUHD ( Kitab Undang-undang Hukum Dagang ).
Perseroan Terbatas merupakan bentuk perusahaaan yang mendapatkan
modalnya dari penjualan saham di mana setiap sekutu turut mengambil bagian
sebanyak satu saham atau lebih. Saham adalah surat berharga yang dikeluarkan
oleh perusahaan atau PT tersebut dan orang yang memiliki saham berarti telah
menyetorkan modal ke perusahaan yang berarti pula telah ikut memiliki
perusahaan. Dalam PT, pemegang hanya bertanggung jawab menyetor penuh
jumlah yang disebutkan dalam tiap-tiap saham. Pabrik Butylene Oxide yang akan
didirikan direncanakan mempunyai :
Bentuk perusahaan : Perseroan Terbatas
Status perusahaan : swasta
Kapasitas produksi : 16.000 ton/tahun
Lokasi perusahaan : Gresik, Jawa Timur
Dasar pemilihan PT ini adalah sebagai berikut :
1. PT merupakan badan hukum yang dapat berdiri sendiri.
2. Dapat menghimpun modal dari penjualan saham.
3. Tanggung jawab pemegang saham terbatas pada saham yang dimilikinya,
karena segala sesuatu yang menyangkut kelancaran produksi dipegang oleh
pimpinan perusahaaan, di mana kekayaan PT terpisah dari kekayaan pribadi
pemegang saham.
4. Pemilik dan pengurus terpisah satu sama lain, pemilik PT adalah para
pemegang saham sedangkan pengurusnya adalah seorang direktur.
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 67
5. Kehidupan dari PT lebih terjamin karena tidak terpengaruh oleh kepentingan
atau berhentinya seorang pemegang saham, direksi maupun karyawan.
6. Perseroan Terbatas didirikan dengan Akte Notaris yang kemudian disahkan
oleh Departemen Kehakiman.
5.2 Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas
Untuk memperlancar jalannya perusahaan, perlu dibuat struktur organisasi
perusahaan sehingga pembagian tugas dan wewenang dari karyawan dapat
dilaksanakan dengan baik. Jenjang jabatan organisasi perusahaan adalah sebagai
berikut;
1. Direktur Utama
2. Direktur
3. Kepala Bagian
4. Kepala Seksi
5. Kepala Shift
6. Pegawai dan Operator
Dalam struktur organisasi perusahaan, setiap bawahan hanya mempunyai
satu garis tanggung jawab kepada atasannya dan setiap atasan hanya memiliki satu
garis komando kepada bawahannya. Tanggung jawab, tugas serta wewenang
tertinggi terletak pada pucuk pimpinan yang terdiri dari Direktur Utama dan
Direktur yang disebut Dewan Direksi. Sedangkan Kekuasaan tertinggi berada
pada Rapat Anggota Tahunan. Struktur organisasi perusahaan disajikan dalam
bentuk diagram pada gambar 5.1.
Perincian jumlah dan tingkat pendidikan karyawan adalah sebagai berikut:
A. Direktur
1. Direktur Utama.
Tugas : Melaksanakan fungsi pimpinan tertinggi perusahaan,
memimpin semua kegiatan pabrik secara keseluruhan,
menerapkan sistem kerja dan arah kebijaksanaan
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 68
perusahaan serta bertanggung jawab terhadap
kelangsungan pabrik.
Pendidikan : Sarjana Teknik Kimia (minimal S-1).
Jumlah : 1 orang.
2. Direktur Teknik dan Produksi.
Tugas : Memimpin pelaksanaan kegiatan pabrik yang berhubungan
dengan bidang produksi, teknik, pengembangan,
pemeliharaan peralatan dan laboratorium.
Pendidikan : Sarjana Teknik Kimia (minimal S-1).
Jumlah : 1 orang.
Direktur Teknik dan Produksi dibantu oleh 3 Kepala bagian.
3. Direktur Keuangan dan Administrasi.
Tugas : Bertanggung jawab terhadap masalah-masalah pabrik yang
berhubungan dengan administrasi, personalia, keuangan,
pemasaran, hubungan masyarakat, keamanan, keselamatan
kerja dan hal umum lainnya.
Pendidikan : Sarjana Ekonomi/Hukum/Psikologi (minimal S-1).
Jumlah : 1 orang.
Direktur Keuangan dan Administrasi dibantu oleh 3 Kepala bagian.
B. Kepala Bagian
1. Kepala Bagian Proses Produksi dan Utilitas.
Tugas : Bertanggung jawab atas jalannya operasi pabrik sehari-hari
serta menjaga kelangsungan proses produksi dan
penyediaan utilitas.
Pendidikan : Sarjana Teknik Kimia.
Jumlah : 1 orang.
Kepala Bagian Produksi membawahi 2 Kepala Seksi, yaitu :
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 69
a. Kepala Seksi Proses.
b. Kepala Seksi Utilitas.
2. Kepala Bagian Teknik, Listrik dan Instrumenstasi.
Tugas : Bertanggung jawab terhadap pengelolaan pabrik secara
teknis yang meliputi pemeliharaan alat, bengkel, gudang
dan perlengkapannya serta fasilitas penunjang kegiatan
produksi.
Pendidikan : Sarjana Teknik Mesin / Elektro.
Jumlah : 1 orang.
Kepala Bagian Teknik membawahi 2 Kepala Seksi, yaitu :
a. Kepala Seksi Listrik dan Instrumentasi.
b. Kepala Seksi Pemeliharaan dan Bengkel.
3. Kepala Bagian Penelitian, Pengembangan dan Pengendalian Mutu.
Tugas : Memimpin aktivitas laboratorium, pengendalian mutu,
penelitian, dan pengembangan.
Pendidikan : Sarjana Teknik Kimia.
Jumlah : 1 orang.
Kepala Bagian Penelitian dan Pengembangan membawahi 2 Kepala
Seksi,yaitu :
a. Kepala Seksi Laboratorium dan Pengendalian Mutu.
b. Kepala Seksi Penelitian dan Pengembangan.
4. Kepala Bagian Keuangan dan Pemasaran.
Tugas : Memimpin pengelolaan bidang keuangan dan pemasaran,
termasuk pembelian bahan baku, bahan pembantu dan
penjualan hasil.
Pendidikan : Sarjana Ekonomi / Akutansi.
Jumlah : 1 orang.
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 70
Kepala Bagian Keuangan dan pemasaran membawahi 2 Kepala Seksi,
yaitu :
a. Kepala Seksi Keuangan.
b. Kepala Seksi Pemasaran.
5. Kepala Bagian Administrasi.
Tugas : Mengelola bidang yang berhubungan dengan administrasi
pabrik, personalia dan tata usaha.
Pendidikan : Sarjana Ekonomi/ Psikologi.
Jumlah : 1 orang.
Kepala Bagian Administrasi membawahi 2 Kepala Seksi, yaitu :
a. Kepala Seksi Personalia.
b. Kepala Seksi Tata Usaha.
6. Kepala Bagian Umum.
Tugas : Mengelola bidang hubungan masyarakat, keamanan dan
kesejahteraan karyawan.
Pendidikan : Sarjana Hukum/ Sospol.
Jumlah : 1 orang.
Kepala Bagian Umum membawahi 2 Kepala Seksi, yaitu :
a. Kepala Seksi Humas dan Keamanan
b. Kepala Seksi Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
C. Kepala Seksi dan Karyawan
1. Kepala Seksi Proses.
Tugas : Memimpin langsung serta memantau kelancaran proses
produksi.
Pendidikan : Sarjana Teknik Kimia / Teknik Mesin.
Jumlah : 1 orang.
Bawahan : - 4 orang kepala shift (D3 Teknik Mesin).
- 28 orang operator (STM / SLTA).
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 71
2. Kepala Seksi Utilitas.
Tugas : Bertanggung jawab terhadap penyediaan air, steam, bahan
bakar, dan udara tekan baik untuk proses maupun
instrumentasi.
Pendidikan : Sarjana Teknik Kimia / Teknik Mesin.
Jumlah : 1 orang.
Bawahan : - 4 orang kepala shift (D3 Teknik Mesin).
- 16 orang operator (STM / SLTA).
3. Kepala Seksi Pemeliharaan dan Bengkel.
Tugas : Bertanggung jawab terhadap kegiatan perawatan dan
penggantian alat-alat serta fasilitas pendukungnya.
Pendidikan : Sarjana Teknik Kimia / Teknik Mesin.
Jumlah : 1 orang.
Bawahan : - 4 orang kepala shift (D3 Teknik Mesin).
- 8 orang operator (STM Mesin).
4. Kepala Seksi Listrik dan Instrumentasi.
Tugas : Bertanggung jawab terhadap penyediaan listrik serta alat-
alat instrumentasi.
Pendidikan : Sarjana Teknik Elektro / Teknik Mesin.
Jumlah : 1 orang.
Bawahan : - 4 orang kepala shift (D3 Teknik Mesin).
- 8 orang operator (STM Listrik).
5. Kepala Seksi Penelitian dan Pengembangan.
Tugas : Mengkoordinasi kegiatan-kegiatan yang berhubungan
dengan peningkatan produksi dan efisiensi proses secara
keseluruhan.
Pendidikan : Sarjana Teknik Kimia.
Jumlah : 1 orang.
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 72
Bawahan : - 2 orang S1 Teknik Kimia / Teknik Mesin.
- 4 orang D3 Teknik Kimia / Teknik Mesin.
6. Kepala Seksi Laboratorium dan Pengendalian Mutu.
Tugas : Menyelenggarakan pemantauan hasil (mutu) dan
pengolahan limbah.
Pendidikan : Sarjana Teknik Kimia.
Jumlah : 1 orang.
Bawahan : - 4 orang kepala shift (S1 Teknik Kimia / MIPA Kimia).
- 8 orang operator (D3 MIPA / Analitik).
7. Kepala Seksi Keuangan.
Tugas : Bertanggung jawab terhadap pembukuan serta hal-hal
yang berkaitan dengan keuangan perusahaan.
Pendidikan : Sarjana Ekonomi / Akutansi.
Jumlah : 1 orang.
Bawahan : - 2 orang staff I (D3 Ekonomi / Akutansi).
- 4 orang staff II (SMK).
8. Kepala Seksi Pemasaran.
Tugas : Mengkoordinasikan kegiatan pemasaran produk dan
pengadaan bahan baku pabrik.
Pendidikan : Sarjana Ekonomi.
Jumlah : 1 orang.
Bawahan : - 2 orang staff I (D3 Ekonomi).
- 2 orang staff II (SMK).
9. Kepala Seksi Tata Usaha.
Tugas : Bertanggung jawab terhadap kegiatan yang berhubungan
dengan rumah tangga perusahaan serta tata usaha kantor.
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 73
Pendidikan : Sarjana Hukum / Ekonomi.
Jumlah : 1 orang.
Bawahan : - 2 orang staff I (D3 Manajemen Perusahaan).
- 2 orang staff II (SLTA).
10. Kepala Seksi Personalia.
Tugas : Mengkoordinasikan kegiatan yang berhubungan dengan
kepegawaian.
Pendidikan : Sarjana Hukum / Psokologi.
Jumlah : 1 orang.
Bawahan : - 2 orang staff I (D3 Komunikasi / Psikologi).
- 2 orang staff II (SLTA).
11. Kepala Seksi Humas dan Keamanan.
Tugas : Menyelenggarakan kegiatan yang berkaitan dengan relasi
perusahaan, pemerintah dan masyarakat serta mengawasi
langsung masalah keamanan perusahaan.
Pendidikan : Sarjana Komunikasi / Psikologi / Hukum.
Jumlah : 1 orang.
Bawahan : - 2 orang staff (D3 Komunikasi).
- 4 orang kepala regu keamanan (Purnawirawan).
- 16 orang satpam .
12. Kepala Seksi Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Tugas : Bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan karyawan
dan keluarga serta menangani masalah keselamatan kerjadi
perusahaan.
Pendidikan : Sarjana Dokter.
Jumlah : 1 orang.
Bawahan : - 2 orang staff I (D3 Hiperkes / Akper).
- 2 orang staff II (D3 Hiperkes / Akper).
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 74
D. Pesuruh / Pembantu
Kebutuhan tenaga pesuruh dan petugas kebersihan diperkirakan sejumlah 10
orang (SD / SLTP).
Pembagian Organisasi Perusahaan dapat dilihat secara jelas pada bagan dibawah :
Gb 5.1 Struktur Organisassi Perusahaaan
Direktur Utama
Direktur Teknik dan Produksi
Direktur Keuangan dan Administrasi
Kabag Produksi
Kabag Teknik
Kabag Litbang
Kabag Keu & Pem Pemasaran
Kabag Adminitrasi
Kabag Umum
Kasi Proses
Kasi L
aboratorium dan Pengendalian M
utu
Kasi U
tilitas
Kasi L
istrik dan Instrumentasi
Kasi Pem
eliharaan dan Bengkel
Kasi Penelitian dan Pengem
bangan
Kasi Personalia
Kasi Pem
asaran
Kasi T
ata Usaha
Kasi K
esehatan dan Keselam
atan Kerja
Kasi K
euangan
Kasi H
umas dan K
eamanan
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 75
5.3. Jumlah Karyawan dan Penggajian
5.3.1 Jumlah Karyawan
Komposisi karyawan berdasarkan pendidikan :
1. Sarjana (S1) = 27 orang.
2. Ahli Madya (D3) = 38 orang.
3. SLTA / STM = 92 orang.
4. SD / SMP = 10 orang.
Jumlah = 167 orang.
5.3.2 Sistem Penggajian
Penggajian karyawan berdasarkan tanggung jawab dan tingkat pendidikan
dan jabatan, yaitu :
No Jabatan Jumlah Pend. minim
Gaji/orang/bulan Gaji total/tahun
1 Direktur utama 1 S1 12.000.00
0 144000000
2 Direktur 2 S1 9.000.000 216000000
3 Kepala Bagian 6 S1 5.000.000 360000000
4 Kepala Seksi 12 S1 3.500.000 504000000
5
Kepala Regu (Shift) 20
D3 2.000.000 480000000
6 Pegawai Staff I 14 S1/D3 1.400.000 235200000 7 Pegawai Staff II 16 SLTA/D3 1.100.000 211200000 8 Operator 68 SLTA 1.500.000 1224000000
9
Kepala regu (security) 4
SLTA/purnawirawan 1.500.000 72000000
10 Security 14 SLTA 1.000.000 168000000 11 Clerk 10 SLTP 800.000 96000000
Jumlah 167 3710400000
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 76
Sistem penggajian karyawan dalam perusahaan dibagi menjadi tiga
golongan berdasarkan macamnya, yaitu :
1. Gaji bulanan
Gaji ini diberikan kepada pegawai tetap. Besarnya gaji disesuaikan
denganperaturanperusahaan.
2. Gaji harian
Gaji ini diberikan kepada karyawan tidak tetap atau buruh harian.
3. Gaji lembur
Gaji ini diberikan kepada karyawan yang bekerja melebihi jam kerja yang
telah ditetapkan. Besarnya gaji sesuai dengan peraturan perusahaan.
Sistem gaji karyawan yang berbeda-beda pada status karyawan,
kedudukan, tanggung jawab, dan keahlian. Penggolongan karyawan ini dapat
dibagi menjadi tiga golongan sebagai berikut :
1. Karyawan tetap
Karyawan tetap adalah karyawan yang diangkat dan diberhentikan dengan
Surat Keputusan (SK) dari direksi dan mendapat upah harian yang dibayar tiap
bulan.
2. Karyawan harian
Karyawan harian adalah karyawan yang diangkat dan diberhentikan tanpa
Surat Keputusan (SK) dari direksi dan mendapat upah harian yang dibayar tiap
pekan.
3. Karyawan borongan.
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 77
Karyawan borongan adalah karyawan yang dikaryakan oleh pabrik bila
diperlukan saja, karyawan ini menerima upah bororngan untuk suatu
pekerjaan.
5.4 Pembagian Jam Kerja Karyawan
Pabrik Butylene Oxide ini beroperasi selama 24 jam sehari dan 330 hari
dalam setahun. Jam kerja karyawan dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Non-shift
Karyawan non-shift bekerja 5 hari seminggu dan libur pada hari Sabtu,
Minggu, dan hari besar, dengan jam kerja :
Senin s.d. Kamis : Jam kerja : 08.00 s.d. 16.00
Istirahat : 12.00 s.d. 13.00
Jumat : Jam kerja : 08.00 s.d. 17.00
Istirahat : 11.30 s.d. 13.00
2. Shift
Karyawan shift terbagi menjadi :
i. Shift Operasi
1. Shift pagi : 07.00 s.d. 15.00
2. Shift sore : 15.00 s.d. 23.00
3. Shift malam : 23.00 s.d. 07.00
ii. Shift Sekuriti
1. Shift pagi : 06.00 s.d. 14.00
2. Shift sore : 14.00 s.d. 22.00
3. Shift malam : 22.00 s.d. 06.00
Karyawan shift terdiri atas empat kelompok, yaitu shift A, B, C, dan D. Dalam
satu hari kerja, hanya 3 kelompok yang masuk, sehingga ada satu kelompok
yang libur. Tiap kelompok bekerja enam hari dan libur dua hari. Jadwal
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 78
pembagian kerja (siklus) shift selama 10 hari tersaji dalam tabel berikut
(siklus terulang tiap 8 hari).
Shift
Hari ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
I A A B B C C D D A A
II D D A A B B C C D D
III C C D D A A B B C C
Libur B B C C D D A A B B
5.5 Kesejahteraan Sosial
Untuk menunjang kesejahteraan karyawan beserta keluarganya, perusahaan menyediakan berbagai sarana dan
prasarana. Sarana dan prasarana yang tersedia antara lain :
a. Sarana pendidikan.
Perusahaan menyediakan beasiswa bagi anak-anak karyawan yang berprestasi disekolahnya. Selain itu perusahaan
mengadakan pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan, pendidikan, pembinaan dan pemantapan
budaya perusahaan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan belajar kepada karyawan untuk
mengembangkan diri sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
b. Transportasi.
Untuk mempermudah transportasi bagi karyawan pabrik, perusahaan menyediakan armada bus untuk antar jemput
karyawan dan mobil serta sopir unutk kegiatan operasional.
c. Balai kesehatan.
Dengan tenaga medis yang tersedia dan dokter, balai kesehatan perusahaan melaksanakan pelayanan kesehatan
bagi para karyawan dan keluarganya secara cuma – cuma.
d. Masjid.
Untuk sarana peribadatan, dibangun masjid di kompleks perusahaan. Masjid tersebut dapat menampung sekitar 300
orang jamaah. Masjid ini dimanfaatkan oleh para karyawan dan masyarakat sekitar pabrik.
e. Rekreasi.
Rekreasi untuk karyawan diadakan setahun sekali secara bergilir, selama satu hari kerja dengan biaya transportasi
cuma – cuma.
f. Asuransi.
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 79
Fasilitas asuransi diberikan untuk memberikan jaminan sosial dan
memberikan perlindungan kepada karyawan terhadap hal yang tidak
diinginkan.
g. Kantin
Kantin disediakan untuk memenuhi kebutuhan makan karyawan. Fasilitas makan ini sepenuhnya ditanggung oleh
perusahaan.
h. Fasilitas Tunjangan Lain
Perusahaan memberikan tunjangan – tunjangan berupa :
§ Tunjangan hari raya (THR) bagi semua karyawan.
§ Bonus tahunan bila produksi melebihi target.
§ Tunjangan kematian.
§ Tunjangan melahirkan bagi karyawan wanita dan istri karyawan.
§ Tunjangan perjalan dinas.
§ Pakaian kerja yang diberikan kepada karyawan sebanyak 2 pasang seragam harian dan 1 pasang weir pack
untuk karyawan bagian produksi dan utilitas pertahunnya.
i. Peralatan pengaman ( Safety )
Untuk menjaga keselamatan kerja karyawan dipabrik, diberikan peralatan safety helmet,safety shoes, masker,
glove, dan alat pengaman lainnya.
j. Fasilitas cuti
§ Cuti tahunan
Karyawan mempunyai hak cuti tahunan selama 12 hari setiap tahun.
Bila dalam waktu 1 tahun hak cuti tersebut tidak dipergunakan maka
hak tersebut akan hilang untuk tahun itu.
§ Cuti sakit
Diberikan kepada karyawan yang menderita sakit berdasarkan
keterangan dokter.
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 80
BAB VI
EVALUASI EKONOMI
Perhitungan evaluasi ekonomi meliputi :
A. Modal Tetap (Fixed Capital Investment)
B. Biaya Produksi (Manufacturing Cost)
1. Biaya Produksi Langsung (Direct Manufacturing Cost)
2. Biaya Produksi Tidak Langsung (Indirect Manufacturing Cost)
3. Biaya Produksi Tetap (Fixed Manufacturing Cost)
C. Modal Kerja (Working Capital)
D. Pengeluaran Umum (General Expense)
E. Analisa Keuntungan
F. Analisa Kelayakan
Dalam analisa ekonomi, semua harga diperhitungkan sesuai dengan harga pada
tahun evaluasi.
Data-data harga diambil dari :
1. www.matche.com, June 23, 2000
2. Ulrich (1984)
Penentuan harga alat menggunakan persamaan :
EyEx
*NyNx =
dengan, Nx = harga alat pada tahun x
Ny = harga alat pada tahun y
Ex = indeks harga alat pada tahun x
Ey = indeks harga alat pada tahun y
Dari data CEP Indeks dari www.che.com
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 81
Tahun Indeks
1995 381,1
1996 381,7
1997 386,5
1998 389,5
1999 390,6
Pabrik direncanakanberdiri pada tahun 2005.
Dengan dilakukan ekstrapolasi maka akan didapatkan harga indeks pada tahun
yang lain
Tahun Index 1982 315 1988 341,58 1989 351,2 1991 361,3 1992 358,2 1993 359,2 1994 368,1 1995 381,1 1996 381,7 1997 386,5 1998 389,5 1999 390,6 2000 394,1
Dari hasil perhitungan di dapat Indeks pada tahun 2010 sebesar 442,47
PERHITUNGAN EVALUASI EKONOMI Perhitungan pekerja berdasarkan pada :
§ 95% pekerja Indonesia
§ 5% pekerja asing
§ Upah pekerja Indonesia : Rp 20.000,-/man hour
§ Upah pekerja asing : $ 25/man hour
§ 1 man hour asing : 3 man hour Indonesia
§ Nilai kurs $1 : Rp 9.500,-
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 82
A. MODAL TETAP (Fixed Capital Investment)
Tabel 6.1 Modal Tetap
No Type of Capital Investment US$ Total (Rp)
1 Delivered Equipment Cost $ 4.423.659,0 Rp 42.024.760.901
2 Installation $ 780.102,7 Rp 7.410.975.227
3 Piping $ 1.377.104,3 Rp 13.082.490.785
4 Instrumentation $ 495.065,1 Rp 4.703.118.894
5 Insulation $ 171.176,4 Rp 1.626.175.531
6 Electric Cost $ 384.666,0 Rp 3.654.327.035
7 Building Cost $ 5.052.631,6 Rp 48.000.000.000
8 Land and Yard Improvement $ 2.526.315,8 Rp 24.000.000.000
9 Utility $ 2.761.168,1 Rp 26.231.097.309
Physical Plant Cost (PPC) $ 17.971.889 Rp170.732.945.681
10 Engineer & Construction
( 20 % PPC ) $ 3.594.377,8 Rp 34.146.589.136
Direct Plant Cost ( DPC ) $ 21.566.266,8 Rp204.879.534.818
11 Contractor's fee (10% DPC) $ 862.650,7 Rp 8.195.181.393
12 Contingency (10% DPC) $ 3.234.940,0 Rp 30.731.930.223
Fixed Capital Investment $ 25.663.857,5 Rp243.806.646.433
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 83
B. BIAYA PRODUKSI (Manufacturing Cost)
Pabrik ini beroperasi selama 24 jam sehari dan 330 hari dalam setahun.
Tabel 6.2 Biaya Produksi
No Komponen US$ Total (Rp)
1 Raw material 9.091.751,5 86.371.639.421,5
2 Labor 117.221,1 1.113.600.000,0
3 Supervision 11.722,1 111.360.000,0
4 Maintenance 1.539.831,5 14.628.398.786,0
5 Plant Supplies 230.974,7 2.194.259.817,9
6 Royalties and patent 1.086.060,0 10.317.569.748,8
7 Utility 5.800.505,6 55.104.803.428,7
Direct Manufacturing Cost 17.878.066,4 169.841.631.203,0
8 Payroll overhead 17.583,2 167.040.000,0
9 Laboratory 11.722,1 111.360.000,0
10 Plant overhead 58.610,5 556.800.000,0
11 Packaging 13.032.719,7 123.810.836.986,1
12 Shipping 5.430.299,9 51.587.848.744,2
Indirect Manufacturing Cost 18.550.935,3 176.233.885.730,3
13 Depreciation 2.566.385,8 24.380.664.643,3
14 Property tax 256.638,6 2.438.066.464,3
15 Insurance 256.638,6 2.438.066.464,3
Fixed Manufacturing Cost 3.079.662,9 29.256.797.572,0
MANUFACTURING COST
(MC) 39.508.664,7 375.332.314.505,3
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 84
MODAL KERJA (Working Capital)
Tabel 6.3 Modal Kerja
No Komponen US$ Total (Rp)
1 Raw Material Inventory 826.522,87 7.851.967.220,14
2 In process inventory 29.930,81 284.342.662,50
3 Product inventory 3.591.696,79 34.121.119.500,48
4 Extended credit 4.936.636,24 46.898.044.312,93
5 Available cash 3.591.696,79 34.121.119.500,48
WORKING CAPITAL 12.976.483,49 123.276.593.196,54
PENGELUARAN UMUM (General Expense)
Tabel 6.4 Pengeluaran Umum
No Komponen US$ Total (Rp)
1 Administrasi 1.629.089,96 15.476.354.623,27
2 Sales production 2.715.149,93 25.793.924.372,11
3 Research 1.520.483,96 14.444.597.648,38
4 Finance 2.132.446,49 20.258.241.678,63
GENERAL EXPENCE 7.997.170,35 75.973.118.322,39
15.994.340,70 151.946.236.644,77
Total Cost = MC + GE = $ 39.508.664,68 + $ 15.994.340,70
= $ 55.503.005,38
= Rp527.278.551.150,08
ANALISA KEUNTUNGAN
Sales Price ( Sa ) = $ 54.302.998,68
Total Cost = $ 55.503.005,38
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 85
Keuntungan sebelum pajak = $ 11.547.747,15
Pajak pendapatan = $ 5.773.873,57
Keuntungan sesudah pajak = $ 5.773.873,57
ANALISA KELAYAKAN
a. Percent Return of Investment (ROI)
ROI adalah kecepatan tahunan pengembalikan investasi (modal) dari
keuntungan. Persamaan untuk ROI adalah:
Prb = f
ab
I
rP ×
Pra = f
aa
I
rP ×
dengan :
Prb = ROI sebelum pajak, dinyatakan dalam desimal
Pra = ROI setelah pajak, dinyatakan dalam desimal
Pb = Keuntungan sebelum pajak persatuan produksi
Pa = Keuntungan setelah pajak persatuan produksi
ra = Kapasitas produksi tahunan
If = Fixed capital investment
Besar kecilnya ROI bervariasi tergantung pada derajat resiko atau kemungkinan
kegagalan yang terjadi. Untuk pabrik kimia yang beresiko tinggi, ROI sebelum
pajak minimum yang disyaratkan adalah 44%.
§ ROI sebelum pajak = 45 %
§ ROI setelah pajak = 22,5 %
b. Pay Out Time (POT)
POT merupakan jangka waktu pengembalian investasi (modal) berdasarkan
keuntungan perusahaan dengan mempertimbangkan depresiasi. Berikut adalah
persamaan untuk POT :
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 86
POT sebelum pajak = fab
f
I1,0rP
I
×+×
POT setelah pajak = faa
f
I1,0rP
I
×+×
§ POT sebelum pajak
= 1,82 tahun
§ POT setelah pajak
= 3,08tahun
c. Break Even Point (BEP)
BEP merupakan titik perpotongan antara garis sales dengan total cost, yang
menunjukkan tingkat produksi dimana sales akan sama dengan total cost.
Pengoperasia pabrik di bawah kapasitas tersebut akan mengakibatkan kerugian
dan pengoperasian pabrik di atas kapasitas produksi tersebut, maka pabrik akan
untung. BEP dinyatakan dengan persamaan:
BEP = aaa
aa
R7,0VS
R3,0F
×--×+
x 100%
dengan :
Fa = Fixed expense tahunan pada produksi maksimum
Ra = Regulated expense tahunan pada produksi maksimum
Sa = Sales pada produksi maksimum
Va = Variable expense tahunan pada produksi maksimum
Fixed cost, Depreciation = US$ 2566385,7519 Property taxes = US$ 256638,5752 Insurance = US$ 256638,5752 US$ 3079662,9023 Variable cost, Raw material = US$ 9091751,5181 Royalties & = US$ 1086059,9736
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 87
patents
Utilities = US$ 5800505,6241 Packaging = US$ 13032719,6828 Shipping = US$ 5430299,8678 US$ 34441336,6663 Regulated cost, Labor = US$ 117221,0526 Supervision = US$ 11722,1053 Maintenance = US$ 1539831,4512 Plant Supplies = US$ 230974,7177 Laboratory = US$ 11722,1053 Payroll overhead = US$ 17583,1579 Plant overhead = US$ 58610,5263 General expense = US$ 7997170,3497 US$ 9984835,4659
BEP = 47,2 %
d. Shut Down Point (SDP)
SDP adalah suatu tingkat produksi dimana pada kondisi ini, menutup pabrik lebih
menguntungkan daripada mengoperasikannya. Keadaan ini terjadi bila output
turun sampai di bawah BEP dan pada kondisi dimana fixed expense dengan selisih
antara total cost dan total sales. SDP dinyatakan dengan persamaan berikut :
SDP = aR7,0aVaS
aR3,0
×--
× x 100%
SDP = 23,27 %
e. Discounted Cash Flow (DCF)
Analisa kelayakan ekonomi dengan menggunakan DCF dibuat dengan
mempertimbangkan nilai uang yang berubah terhadap waktu dan didasarkan atas
investasi yang tidak kembali pada akhir tahun selama umur pabrik (10 tahun).
Rate of return based on discounted cash flow adalah laju bunga maksimum
dimana suatu pabrik (proyek) dapat membayar pinjaman beserta bunganya kepada
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 88
bank selama umur pabrik. DCF didapat dengan trial and error dengan persamaan
:
FC + WC = C . ( ) ( ) ( ) ( ) ( )101032 i1
SVWC
i1
1...
i1
1
i1
1i1
1
+
++úúû
ù
êêë
é
+++
++
++
+
dengan :
FC = Fixed capital investment
WC = Working capital
C = Annual cash flow
= profit after tax + finance + depreciation
SV = Salvage value (10% x FC)
Dengan trial and error diperoleh i = DCF = 24,7 %
f ixed cost
Regulated costv ariabel cost
total cost
Total sales
BEP
SDP
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Mill
ion
s
% kapasitas
US
$,
Gb. 6.1 Grafik Hubungan Kapasitas dan Biaya Produksi
Ringkasan Evaluasi Ekonomi : Kriteria Terhitung Kriteria ROI before tax 45,00 % minimum 44% ROI after tax 22,50 %
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 89
POT before tax 1,82 tahun max 2 tahun POT after tax 3,08 tahun BEP 47,2 % kap. 40 %- 60 % SDP 23,27 % kap. DCFRR 24,7 %
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 90
BAB VII
KESIMPULAN
Berdasarkan tinjauan kondisi operasi ( suhu dan tekanan operasi ) yang
tinggi dan pabriknya belum pernah dibuat di Indonesia, maka pabrik Butylene
Oxide dari butylene dan udara tergolong sebagai pabrik beresiko tinggi.
Perhitungan evaluasi ekonomi menunjukkan :
1. Persent Return on Invesment ( ROI ) sebelum pajak besarnya 45 % dan
Persent Return on Invesment ( ROI ) sesudah pajak besarnya 22,5 %.
2. Pay Out Time ( POT )sebelum pajak sebesar 1,82 tahun dan Pay Out Time
(POT) sesudah pajak sebesar 3,08 tahun.
3. Break Even Point ( BEP ) sebesar 47,2 %.
4. Shut Down Point ( SDP ) sebesar 23,27 %.
5. Discounted Cash Flow ( CSF ) sebesar 24,7 %.
Dari hasil evaluasi ekonomi di atas, dapat disimpulkan bahwa parik
Butylene Oxide dari butylene dan udara dengan kapasitas 16.000 ton/tahun
menarik untuk dikaji lebih lanjut.
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 91
DAFTAR PUSTAKA
Aries, R.S. and Newton, R.D, 1955, “Chemical Engineering Cost Estimation,” Mc
Graw Hill Book Co., New York
Backhurst, J.R. and Harker, J.H., 1983, “Process Plant Design,” Heinemann
Educational Book, London
Badan Pusat Statistik Indonesia, 1995 - 2002
Branan, C.R., 1994, “Rules of Thumb for Chemical Engineers,” Gulf Publishing
Co., Houston
Brown, G.G., 1950, “Unit Operations,” John Willey and Sons Inc, New York
Brownell, L.E. and Young, E.H., “Process Equipment Design”, John Willey and
Sons Inc, New York
Comford Chemicals Process, Agustus 2000
Coulson, J.H., Richardson, J.F, and Sinnot, R.K, 1993, “Chemical Engineering,”
2nd ed., vol. 6, Pergamon Press, Oxford
Froment, G.F. and Bischoff, K.B., 1979, “Chemical Reactor Analysis and
Design,” John Willey and Sons Inc, New York
Geankoplis, C.J., 1995, “Transport Processes and Unit Operations,” 3rd ed.,
Pentice Hall International Inc., Singapore
Kern, D.Q. 1988, “Process Heat Transfer,” Mc Graw Hill Book Co., Bogota
Levenspiel, O., 1975, “Chemical Reaction Engineering,” 2nd ed., Wiley Eastern
Limited, New Delhi
Ludwig, E.E, 1968, “Applied Design for Chemical and Petrochemical Plants,”
vol. 1 and 2, 2nd ed., Gulf Publishing Co., Houston
Millidge, A.F., ( Patent 2.741.623 ), 1956, “Process for The Liquid Phase
Oxidation of Olefin with Oxygen”
Perry, R.H. and Green, D., 1984, “Perry’s Chemical Engineer’s Handbook,” 6th
ed., Mc Graw Hill Book Co., New York
Perry, R.H. and Green, D., 1997, “Perry’s Chemical Engineer’s Handbook,” 7th
ed., Mc Graw Hill Book Co., New York
Pra Rancangan Pabrik Butylene Oxide dari Butylene Kapasitas 16.000 ton/tahun
Pendahuluan 1- 92
Powell, S.T., 1954, “Water Condition for Industry,” Mc Graw Hill Book Co.,
New York
Rase, F.H. and Holmes, J.R., 1977, “Chemical Reactor Design for Process
Plants,” vol. 1, John Willey and Sons Inc, New York
Reid, R.C., Prausnitz, J.M., and Sherwood, K.T., 1986, ”Sifat Gas dan Zat Cair,”
ed. 3, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Schweitzer, 1953 ( Patent 2.644.837 ), “Oxidation of Olefinic Coumpound”
Treyball, R.E, 1985, “Mass Transfer Operations,” 3rd ed., Mc Graw Hill Book
Co., New York
Ulrich, G.D., 1984, “A Guide to Chemical Engineering Process Design and
Economics,” John Willey and Sons Inc, New York
Wallas, S.M., 1988, “Chemical Process Equipment,” Butterworth Publishers,
Stoneham, M.A, USA
www.BASF.com, 2004
www.matche.com, August 25th,2003
www.the-inovation-group.com, 2003