pabrik biji.docx

6
5.6. Stasiun Pengolahan Biji (Kernel Plant Procesing) Stasiun pengolahan biji adalah stasiun terakhir untuk memperoleh inti daripemisah biji dan ampas (Depericarper) dikirim ke stasiun ini untuk diperam,dipecah, dipisahkan antara inti dan cangkang.Inti dikeringkan sa yang telah ditentukan, dan cangkang dikirim ke pusat pembangkit tenaga ua bahan bakar. Gambar 19. Stasiun Pengolahan Biji 5.6.1.Cake Breaker Cone!or (CBC) Alat ini mempunyai satu talang yang memiliki dinding rangkap yang dian isi steam pemanas, suhu !"#$%"#&. Didalam con'eyor terdapat uluran$ulur diikat pada poros yang berputar. emiringan pedal diatur sehingga pe gumpalan$gumpalan terjadi dengan sempurna dengan mendorongnya pela$pelan menuju depericarper dan penguapan air dapat berlangsung dengan lancar.

Upload: elizabeth-davis

Post on 05-Oct-2015

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5.6. Stasiun Pengolahan Biji (Kernel Plant Procesing)Stasiun pengolahan biji adalah stasiun terakhir untuk memperoleh inti sawit.Biji dari pemisah biji dan ampas (Depericarper) dikirim ke stasiun ini untuk diperam,dipecah, dipisahkan antara inti dan cangkang.Inti dikeringkan sampai batas yang telah ditentukan, dan cangkang dikirim ke pusat pembangkit tenaga uap sebagai bahan bakar.

Gambar 19. Stasiun Pengolahan Biji

5.6.1.Cake Breaker Conveyor (CBC)Alat ini mempunyai satu talang yang memiliki dinding rangkap yang diantaranya di isi steam pemanas, suhu 60-70C. Didalam conveyor terdapat uluran-uluran yang diikat pada poros yang berputar. Kemiringan pedal diatur sehingga pemecahan gumpalan-gumpalan terjadi dengan sempurna dengan mendorongnya pela-pelan menuju depericarper dan penguapan air dapat berlangsung dengan lancar.

5.6.2. DepericarperDari depericarper ampas terhisap dari blower ke fibre cyclone, kemudian diangkut oleh conveyor untuk bahan bakar ketel uap (Takuma) sedangkan biji jatuh kepolishing drum. Ampas press terdiri dari serat dan biji yang masih mengandung air yang tinggi dan berbentuk gumpalan, oleh karena itu harus di pecah dengan alat pemecah ampas. Setelah mengalami pemisahan di screw press dimana minyak dialirkan ke sand trap tank.Sedangkan ampas dan inti dibawa oleh CBC ke depericarper, dan pada alat ini terjadi pemisahan ampas dan inti, ampas dan inti dipisahkan dengan cara pemisahan yang dihisap oleh blower karena ampas mempunyai berat yang lebih ringan maka ampas akan naik ke fibre cyclone sedangkan inti jatuh ke polishing drum.

5.6.3. Polishing DrumAlat ini berfungsi sebagai pemisah antara biji dengan serabut atau kotoran lain. Polishing drum terdiri dari lubang-lubang reportase yakni untuk kotoran fraksi kecil danfraksi besar. Fraksi kecil atau serabut dan kotoran akan jatuh pada lubang reportase besar dan akan jatuh ke conveyor NUT menuju destroner.Beberapa Faktor yang mempengaruhi :1. Kemiringan drum berputar, yang berkaitan dengan lamanya biji di poles;2. Kecepatan putar polishing drum mempengaruhi terhadap gaya gesek antara drum dan biji.3. Keadaanpermukaan dalam drum.Permukaan dalam drum dibuat lubang dengan garis tengah 0,5 cm akan memperbaiki proses pemolesan.

5.6.4. DestronerBiji yang jatuh ke conveyor menuju destroner dihisap oleh blower destroner melalui noten air lock/air lock pneumatic dan masuk ke grading drum/tromol sortasi,sedangkan ampas biji diantar ke conveyor cangkang kering melalui dutting destroner ke cyclone destroner dan air lock destroner dan bercampur dalam conveyor ampas ketel. Biji yang sudah bersih masuk ke grading drum yang terdiri dari dua lubang reportasi yaitu fraksi kecil dan besar.

5.6.5.Nut Hopper.Mekanismenya adalah sebelun dibawa ke Ripple mill biji yang ada akan di tampung sementara pada nut hopper. Nut hopper merupakan penggumpalan sementara biji-biji sawit sebelum dibawah ripple mill. Turunnya biji diatur ole sebuah alat yang berbentuk air lock sehingga pemasukan biji kedalam ripple mill konstan. Nut hopper berbentuk persegi dengan bagian bawah berbentuk kerucut.

5.6.6.Ripple MillMekanisme pemecah biji beda dengan nut hopper, yaitu dengan cara menekan biji dengan rotor pada dinding bergerigi dan menyebabkan pecahnya biji. Efisiensi pemecahan biji dipengaruhi kepadatan putaran rotor sebagai resistance gaya. Jarak antara rotor dengan flat bergerigi maupun dengan ketajaman gerigi plat disusun sedemikian rupa sehingga berperan sebagai penahan dan pemecah.Biji yang berada dalam alat mengalami frekuensi yang cukup tinggi baik dengan flat bergerigi maupun dengan rotor.Sehingga frekuensi pukulan ini dapat menyebabkan biji lebih mudah lekang.Untuk menjamin kontiniutas biji yang masuk dan tetap seimbang dengan kapasitas olah, maka alat ini dilengkapi dengan pengatur umpan serat dilengkapi penangkapan logam.

Efesiensi pemecah biji dipengaruhi oleh :1. Kondisi ripple mill.Keadaan alat yang bergerigi tumpul dan roda yang bengkok akan menyebabkanpemecahan tidak efektif;2. Jarak motor dengan plat bergerigi.Jarak yang terlalu rapat akan menyebabkan persentase biji remuk tinggi dan bila jarak terlalu renggang maka pemecahan biji tidak sempurna;3. Putaran rotor.Putaran yang terlalu cepat akan menyebabkan biji hancur dan terlalu rendah menyebabkan biji banyak yang tidak pecah.4. Bentuk biji/ukuran biji yang heterogen.Bentuk biji yang gepeng dan lonjong akanmenyebabkan efesiensi pemecahan biji yang rendah.

5.6.7. LTDS(Light Tenera Dust Sperator)Alat ini berfungsi untuk memisahkan inti,cangkang, dan ampas.Di sini diperlukan beberapa tahap pemisahan yaitu pada LTDS I dan LTDS II.LTDS I hanya memisahkan cangkang yang kasar,sedangkan pada LTDS II cangkang yang halus. Alat ini bekerja karena adanya hisapan dari tas yang berasal dari air lock. Jadi cangkang yang lebih ringan dibandingkan inti akan naik ke atas dan dimasukkan ke dalam ketel uap untuk bahan bakar.

5.6.8. Hydro CycloneAlat ini berfungsi untuk memproses inti dan cangkang kasar memakai alat menginfailer (pipa isap) ke konus dan nozzle. Konus dan nozzle berada dalam hidro cyclone inti dan cangkang kasar masuk ke polishing drum melalui conveyor cyclone dan masuk ke dalam air penampung kracted mixture (inti dan cangkang)pertama,kemudian bijinya jatuh dan masuk ke konveyor inti basah. Sedangkan cangkang yang masih mengandung inti dihisap oleh infailor dan masuk ke bak kedua dan biji dilemparkan ke bak pertama.Sedangkan cangkangnya dilemparkan di bak ketiga. Kadar cangkang kotoran masih mengandung inti 2-3% sedangkan inti mengandung kadar cangkang 4-5%. Adapun tekananpompanya l,2kg/cm-l,5kg/cm.Keberhasilan pemisahan tempurung dari inti dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain:1. Tekanan pompa air pada hydro cyclone. Tekanan yang lebih tinggi akan mempercepat pemisahan inti dari cangkang. Semakin tinggi tekanan pompa maka pemisah akanlebih sempuraa dan sebaliknya.2. Putaran cyclone. Semakin baik jika permukaan bagian dalam lebih rata. Permukaan yang rata umumnya disebabkan oleh pukulan benda berat seperti logam dan batu yang akan menyebabkan pemisahan inti dan cangkang tidak sempurna. Hal ini yang selalu menjadi masalah dalam pengoperasian hidro cyclane.3. Kebersihan umpan.Kandungan serat dan debu yang tinggi dalam cairan hidrocylone akanmempengaruhi pemisahan inti dan cangkang. Oleh sebab itu diperlukan pengoperasian separating colum (LTDS) yang lebih sempurna. Selain untuk debu juga menghilangkan inti pecah yang dapat mengganggu kapasitas olah hidro cyclone.4. Rotasi penggantian air.Partikel halus dan debu yang terdapat pada cairan hidro cyclone akanmempengaruhi berat jenis cairan yang menyebabkan pemisahan inti dan cangkang tidak berlangsung dengan baik.

5.6.9. Kernel SiloInti sawit yang terpisah dari cangkang dalam ripple mill,kemudian diangkut ke kernel silo untuk dikeringkan. Di kernel silo pengeringan terhadap inti sawit sangat diperlukan dengan tujuan:1) Untuk menurunkan kadar air yang terdapat dalam inti sawit;2) Untuk mencegah terjadinya proses hidrolisa sehingga kadar ALB dapat diperkecil.

Pengeringan dilakukan dengan udara panas yang ditiup oleh blower melalui elemen panas, suhu yang digunakan dalam pengeringan adalah 60-80C dan suhunya tidak boleh terlalu tinggi yang digunakan,agar tidak menjadi hangus. Setelah itu inti akandikirim ke tempat penyimpanan terakhir.

5.6.10.Pengeringan inti (Kernel Dryer)Alat pengeringan inti terdiri dari tipe batch dan contenous proses. Batch tidak lagi berkembang karena terdiri dari alat pengering yang menggunakan sinar matahari. Ini dilakukan di Afrika dan berkembang dewasa ini adalah continuous proses yang disebut dengan silo inti. Pengeringan inti yang berkembang adalah tipe retangular dan tipe cylindrical. Keduanya hampir sama prinsip kerjanya, pada PKS Pulu Raja menggunakan alat pengering inti dengan jenis retangular.Alat ini mengeringkan inti dengan udara panas yaitu dengan mengalirkan udara melalui heater yang terdiri dari spiral berisi uap panas dengan suhu 130C (atas), 85C (tengah) dan 60C(bawah). Untuk memperoleh mutu inti yang sesuai dengan keinginan konsumen, maka pemanasan pada tingkat ketiga tersebut dibuat suhu yang berbeda-beda yaitu suhu diatas, tengah dan bawah untuk pengeringan inti basah berturut-turut 70C,80C dan 60C dan untuk pengeringan inti kering berturut-turut 70C, dan 60C. Udara panas dihembuskan dan keluar dari lubang yang sudah ada.Sehingga pengeringan inti setiap lapisan dapat terjadi dengan baik. Masa pengeringan tergantung dari kadar air dalam inti yang dipengaruhioleh system perebusan buah, fermentasi dan pemisahan biji serta cangkang. Pengeringan yang terlalu lama dapat mengakibatkan penggosongan dan oksidasi pada minyak inti.Pengeringan inti yang baik adalah pengeringan dengan suhu rendah dengan tujuan agar penguapan berjalan lambat dan merata untuk permukaan dan bagian dalam inti.Jika pengeringan suhu tinggi, maka terjadi kerusakan inti.Penyimpangan pada pengeringan sering terjadi tanpa disadari oleh operator.Pengeringan yang terlalu cepat dengan suhu tinggi dapat menyebabkab "case hardening" dan mutu minyak menurun.Pada PKS Pulu Raja tidak mengolah inti sawit menjadi CPO, sehingga setelah mengalami proses pengeringan inti dikemas dalam karung goni dan disimpan dalam gudang inti, untuk dikirim ke pabrik pengolahan inti.