laporan teori roket air
TRANSCRIPT
![Page 1: Laporan Teori Roket Air](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071712/55cf99f2550346d0339fd8b1/html5/thumbnails/1.jpg)
DASAR TEORI ROKET AIR
Roket air adalah sebuah benda yang terbuat dari botol minuman bekas yang dapat terbang
dengan memanfaaatkan air dan udara bertekanan sebagai bahan bakarnya.
Cara kerja roket air sederhana yaitu botol minuman bekas yang kita gunakan sebagai badan
roket diisi air dengan volume tertentu kemudian udara dimasukkan dengan cara dikompresikan ke
dalam botol, kemudian botol ditahan agar tidak terlepas, setelah air dan udara di dalam botol
mencapai tekanan tertentu, botol dilepas sehingga botol akan meluncur berlawanan arah dengan
arah keluarnya air dan udara bertekanan. Untuk mengkompresikan udara, mengetahui tekanan
dalam botol, menahan botol dan meluncurkannya diperlukan suatu mekanisme yang disebut
launcher (mekanisme peluncur).
Penerapan hukum Fisika dalam roket air, antara lain :
1. Hukum III Newton
Hukum III Newton mengatakan
“ Apabila sebuah benda memberikan gaya kepada benda lain, maka benda kedua
memberikan gaya kepada benda yang pertama. Kedua gaya tersebut memiliki besar yang
sama tetapi berlawanan arah”.
Dimana berlaku Faksi = -Freaksi.
Sebelum roket diluncurkan, roket air harus diisi air dan udara bertekanan. Jika udara di
dalam roket sudah bertekanan tinggi maka rem ditekan sehingga Roket Air akan terbang. Ketika
rem di tekan, otomatis penahan roket sudah tidak ada lagi sehingga udara dan air yang ada di
dalam roket akan tersembur keluar. Saat udara dan air tersembur keluar inilah Roket Air
memberikan gaya dorong ke bawah (gaya aksi). Gaya aksi (Faksi) = gaya yang diberikan oleh air
dan udara pada benda di bawahnya (udara). Benda yang ada di bawah tak lain adalah udara juga.
Saat udara yang ada di bawah roket air diberi gaya aksi maka udara akan membalas dengan
gaya reaksi yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan yaitu ke atas. Gaya reaksi (F reaksi) =
gaya yang diberikan oleh udara (yg ada di bawah roket) terhadap air dan udara yang keluar dari
mulur roket. Karena gaya reaksi inilah yang menyebabkan roket terdorong ke atas dan akhirnya
terbang.
![Page 2: Laporan Teori Roket Air](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071712/55cf99f2550346d0339fd8b1/html5/thumbnails/2.jpg)
2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak benda dalam lintasan garis
lurus dengan percepatan tetap. Jadi, ciri utama GLBB adalah bahwa dari waktu ke waktu
kecepatan benda berubah, semakin lama semakin cepat/lambat, sehingga gerakan benda
dari waktu ke waktu mengalami percepatan/perlambatan.
Roket bergerak meluncur ke atas dengan arah vertical ke atas, gerakan roket
melawan gaya gravitasi bumi yang menariknya untuk kembali ke bumi. Ketika roket
meluncur ke atas, bahan bakar lama kelamaan berkurang sehingga terjadi perlambatan.
Setelah mencapai ketinggian tertenu, roket tidak dapat naik lagi, pada saat ini kecepatan
roket adalah nol. Oleh karena tarikan gaya gravitasi bumi tak pernah berhenti bekerja pada
roket, menyebabkan roket bergerak turun. Pada saat ini roket mengalami jatuh bebas.
Jadi, roket mengalami 2 fase gerakan. Saat bergerak ke atas roket mengalami
GLBB diperlambat dengan kecepatan awal tertentu. Lalu setelah bahan bakar habis, roket
ditarik oleh gaya gravitasi bumi sehingga mengalami jatuh bebas yang merupakan GLBB
dipercepat dengan kecepatan tertentu.
3. Hukum Bernoulli
Hukum Bernoulli mengatakan bahwa
“Jumlah dari tekanan, energi kinetik persatuan volume, dan energi potensial
persatuan volume mempunyai nilai yang sama pada setiap titik sepanjang suatu garis arus”.
Persamaan dasar dalam hidrodinamika telah dapat dirintis dan dirumuskan sehingga
dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan gejala fisis yang berhubungan dengan aliran air.
Persamaan dasar tersebut disebut sebagai persamaan Bernoulli / teorema Bernoulli, yakni
suatu persamaan yang menjelaskan berbagai hal yang berkaitan dengan kecepatan, tinggi
permukaan zat cair dan tekanannya. Persamaan yang telah dihasilkan oleh Bernoulli
tersebut juga dapat disebut sebagai hukum Bernoulli, yakni suatu hukum yang dapat
digunakan untuk menjelaskan segala yang berhubungan dengan zat alir melalui suatu
penampang.
Roket diisi air secukupnya dan udara bertekanan sehingga udara dimampatkan.
Ketika roket diluncurkan, air yang didorong oleh tekanan botol akan keluar melalui lubang
nozzle dengan kecepatan tertentu, tergantung dari volume air dan tekanan udara.
![Page 3: Laporan Teori Roket Air](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071712/55cf99f2550346d0339fd8b1/html5/thumbnails/3.jpg)
4. Hukum kekekalan momentum
Momentum dimiliki oleh setiap benda yang bergerak. Semakin besar momentum
suatu benda, maka makin sulit menghentikan laju gerak benda tersebut. Konsep momentum
sangat penting, karena pada keadaan-keadaan tertentu, momentum merupakan besaran
yang kekal.
Percepatan roket berasal dari tolakan gas yang disemburkan roket. Tiap molekul gas
dapat dianggap sebagai peluru kecil yang ditembakkan roket. Jika gaya gravitasi diabaikan,
maka peristiwa peluncuran roket memenuhi hukum kekekalan momentum. Mula-mula
sistem roket diam, sehingga momentumnya nol. Sesudah gas menyembur keluar dari ekor
roket, momentum sistem tetap. Artinya momentum sebelum dan sesudah gas keluar
sama. Berdasarkan hukum kekekalan momentum, besarnya kelajuan roket tergantung
banyaknya bahan bakar yang digunakan dan besar kelajuan semburan gas.