laporan tegangan permukaan

9
PERCOBAAN VII Tegangan permukaan Hari / tanggal : Sabtu , 19 april 2014 Tujuan praktikum Setelah mengikuti percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu untuk : 1. Menerangkan faktor – faktor yang mempengaruhi tegangban permukaan suatu zat cair 2. Menggunakan alat- alat penentuan tegangan permukaan zat cair 3. Menentukan tegangan permukaan zat cair Prosedur Penetapan kerapatan / bobot jenis zat cair Timbang piknometer yang kering dan bersih Isi pikno dgn air hingga penuh, direndam dlm air es sehingga kira – kira suhunnya 2 C d i Piknometer ditutup, pipa kapilernya dibiarkan terbuka dan suhu dibiarkan naik sampai suhu lalu kapilernya d i Biarkan suhu air dalam piknometer mencapai suhu kamar, lalu air yang menempel diusap dan ditimbang dengan s e

Upload: reki-senja-trinanda

Post on 17-Dec-2015

185 views

Category:

Documents


21 download

DESCRIPTION

farfis

TRANSCRIPT

PERCOBAAN VIITegangan permukaanHari / tanggal: Sabtu , 19 april 2014Tujuan praktikum Setelah mengikuti percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu untuk :1. Menerangkan faktor faktor yang mempengaruhi tegangban permukaan suatu zat cair 2. Menggunakan alat- alat penentuan tegangan permukaan zat cair 3. Menentukan tegangan permukaan zat cair

Prosedur Penetapan kerapatan / bobot jenis zat cair

Biarkan suhu air dalam piknometer mencapai suhu kamar, lalu air yang menempel diusap dan ditimbang dengan seksama Piknometer ditutup, pipa kapilernya dibiarkan terbuka dan suhu dibiarkan naik sampai suhu lalu kapilernya ditutup.Isi pikno dgn air hingga penuh, direndam dlm air es sehingga kira kira suhunnya 2 C dibawah suhu percobaan. Timbang piknometer yang kering dan bersih

Catat data yang diperoleh , hitung volume oiknometer dan kecepatan dari masing masing cairan.

Penentuan tegangan permukaan 1. Metode kenaika kapiler

Masukan sejumlah volume tertentu dari masing masing cairan kedalam gelas piala.

Ulangi langkah langkah sebanyak 3 kali untuk masing masing cairan. Catat, ketinggian zat cair tersebut dalam pipa kapilernya. Celupkan, pipa kapilernya kedalam gelas piala di atas.

2. Metode cincin du nouly

Siapkan tensiometer du - nouy

Masukan zat cair yang akan diukur kedalam cawan petri dalam rangkaian alat (atur agar cincin tercelup kedalam cairan tersebut

Catat skala yang ditunjukan pada petunjuk skala

Sejumlah anak timbangan ke dalam rangkaian alat sampai cincin terlepas

Catat skala akhir dan bobot anak timbangan yang ditambahkan

Ulangi langkah sebanyak 3 kali untuk masing masing cairan

HASIL PERCOBAAN A. Penentuan kerapatan bobot jenis zat cairNoUraianKeterangan

1Bobot piknometer kosong7,45

Bobot piknometer + air13,93

Bobot air6, 48

Volume air

2Bobot piknometer kosong7,45

Bobot piknometer + Na lauryl sulfat 0,01 %13,94

Bobot Na lauryl sulfat 0,01 %6,49

Bj Na lauryl sulfat 0,01 %

3Bobot piknometer kosong7,45

Bobot piknometer + Na lauryl sulfat 0,05%13,94

Bobot Na lauryl sulfat 0,05 %6,49

Bj Na lauryl sulfat 0,05 %

4Bobot piknometr kosong7,45

Bobot piknometer + Na lauryl sulfat 0,1 %13,92

Bobot Na lauryl sulfat 0,1 %6,47

Bj Na lauryl sulfat 0,1 %

5Bobot piknometer kosong7,45

Bobot piknometer + paraffin cair24,74

Bobot paraffin cair17,29

Bj paraffin cair

B. Penentuan tegangan muka dengan metodekenaikan kapiler NAMA ZAT CAIRKERAPATANTINGGI KENAIKANTEGANGAN PERMUKAAN

IIIIII

AIR 6,4931,271,911,910,041

Na lauryl sulfat 0,01 %1 g1,351,361,580,00536

Na lauryl sulfat 0,05 %1 g1,491,481,440,00551

Na lauryl sulfat 0,1%0,997 g/ml1,341,341,390,005047

Paraffin cair 0,869 g/ml1,131,271,390,004106

Perhitungan Volume air = volume piknometer = 6,48 gr 0,998 gr/ml = 6,493 ml -1Bj Na lauryl sulfat 0,01 % = 6,49 0,49= 19 gr/ml-1Bj Na lauryl sulfat 0,05 % = 6,49 6,49= 0,997 gr/ml-1Bj paraffin cair = 5,64 6,49= 0,869 gr / ml-1

Diameter Pipa kapiler air : 0,15 0,00075 . 1,43 . 1.10Pipa kapiler Na : 0,15 0,00075 mPipa paraffin : 0,15 0,00075mAir : = hg= . 0,00075 . 1,69 . 6,493 . 10= 0,041Na lauryl sulfat 0,01 % = . 0,00075 . 1,43 . 1 . 10= 0,00536Na lauryl sulfat 0,05 % = . 0,00075 . 1,47 . 1 . 10= 0,00551Na lauryl sulfat 0,1% = . 0,00075 . 1,35 . 0,997 . 10= 0,005047Paraffin cair= . 0,00075 . 1,26 . 0,868 . 10= 0,004106

Pembahasan Tegangan muka adalah adalah gaya yang terjadi terjadi pada permukaan suatu cairan yang menghalangi ekspansi cairan tersebut. Hal ini disebabkan oleh gaya tarik menarik yang tidak seimbang pada antar cairan. Tegangan antar muka adalah tegangan muka yang di ukur pada bidang batas cairan yang tidak saling bercampur. Tegangan muka ini dalam farmasi adalah faktor yang mempengaruhi adsorbsi obat dalam bentuk sediaan padat, penetrasi molekul melalui membrane biologi, penting pada sediaan emulsi dan stabilitasnya. egangan muka atau tegangan antar muka mempunyai dimensi gaya per unit panjang (dyne/cm) atau tenaga per menit permukaan (erg/cm2). Ada beberapa macam metode untuk pengukuran tegangan muka dan antar muka, yaitu: metode kenaikan kapiler, metode cincin Du Nuoy, metode berat tetesan, tekanan gelembung, tetesan sessile dan lempeng Wilhelmy. Pada percobaan ini digunakan metode kenaikan kapiler.pada praktikum ini dilakukan dilakukan dua percobaan yang pertama penentuan kerapatan / bobot jenis zat cair Piknometer digunakan untuk mengetahui kerapatan zat yang diukur dengan cara piknometer yang bersih dan kering kemudian ditimbang dan diisi dengan cairan yang akan ditentukan kerapatannya sampai penuh. Selanjutnya piknometer didinginkan didalam air es hingga suhunya mencapai 2 C dari suhu percobaan. Piknometer didinginkan dalam air es bertujuan untuk mendapatkan volume piknometer yang sesengguhnya, karena waktu didinginkan air akan menyusut. Piknometer yang tadi dinaikkan lagi suhunya agar mencapai suhu awal percobaan karena ketika suhu naik volume air akan menyusut dan mengisi kembali celah-celah piknometer dan benar-benar terisi penuh oleh cairan. Setelah itu piknometer ditimbang dalam keadaan kering luarnya agar didapatkan hasil penimbangan yang akurat. Pada penimbangan pada piknometer yang diisi dengan larutan Na lauryl sulfat 0,01 % sebanyak 6,493, Na lauryl sulfat 0,05% sebanyak 6,49, Na lauryl sulfat 0,1 % 6,47 dann untuk paraffin cair 17,29. Untuk percobaan kedua yaitu penentuan tegangan muka dengan metode kenaikan kapiler Pada praktikum ini dilakukan penentuan tegangan permukaan pada paraffin cair, Na Lauryl Sulfat 0,1%, Na Lauryl Sulfat 0,01%, dan Na Lauryl Sulfat 0,05% dengan metode pipa kapiler. Pada praktikum ini dilakukan pengukuran tegangan permukaan Na Lauryl Sulfat dengan konsentrasi yang berbeda beda yaitu 0,1% ; 0,05% dan 0,01%. Data yang diperoleh menunjukan bahwa larutan Na Lauryl Sulfat yang memiliki konsentrasi solute lebih besar maka akan memiliki kerapatan zat yang lebih besar sehingga tegangan permukaan zat tersebut lebih besar. Na Lauryl Sulfat merupakan golongan surfaktan dimana Na Lauryl Sulfat memiliki tegangan permukaan yang lebih besar dari air. Tegangan permukaan paraffin cair lebih kecil daripada air sehingga kedua zat tersebut tidak dapat bercampur. Penambahan Na Lauryl Sulfat yang memiliki tegangan permukaan lebih besar daripada air, maka mampu menurunkan tegangan antar muka pada air dan paraffin pada pembuatan sediaan farmasi. Tegangan permukaan adalah gaya atau tarikan kebawah yang menyebabkan permukaan cairan berkontraksi dengan benda dalam keadaan tegang. Hal ini disebabkan oleh gaya-gaya tarik yang tidak seimbang pada antar muka cairan. Gaya ini biasa segera diketahui pada kenaikan cairan biasa dalam pipa kapiler dalam bentuk suatu tetesan kecil cairan. Tegangan permukaan merupakan fenomena menarik yang terjadi pada zat cair (fluida) yang berada dalam keadaan diam (statis).dan juga dari hasil praktikum dapat dilihat bahwa Natrium lauril sulfat 0,01 % adalah 1,43dyne/cm dan natrium lauryl sulfat 0,o5 % adalah 1,47 , natrium lauryl sulfat 0, 1 % adalah 1,35 tegangan permukaan paraffin cair adalah 1,26dyne/cm. Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, tegangan permukaanzat cairyang diamatimemiliki hasil yang berbeda-beda. Halini terjadi karena molekul memiliki daya tarik menarik antara molekul sejenis yang disebut dengandayakohesi. Daya kohesi suatu zat selalu sama, sehingga pada permukaan suatu zat cair akan terjadi perbedaan tegangan karena tidak adanya keseimbangan daya kohesi. Semakin tinggi perbedaan tegangan yang terjadi pada bidang mengakibatkan kedua zat cair itu susah bercampur. Tegangan yang terjadi pada air akan bertambah dengan penambahan garam-garam anorganik atau senyawa-senyawa.

Kesimpulan Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :1. Semakin besar densitasnya, maka massa zat yang ada pada volume tertentukan makin besar dan interaksi antar partikelnya pun makin besar sehingga tegangan permukaannya semakin besar.2. Semakin tinggi konsentrasi larutannya, maka tegangan permukaan semakin kecil.

Daftar pustakaHerinaldi.2004.Mekanika Fluida, terjemahan dari Fundamental of Fluids Mechanic oleh Donald F. Young. Erlangga.Jakarta.Mawarda. 2009. Tegangan Permukaan dan Kapasitas. PT Gramedia Pustaka Utama.Jakarta.Prijono, Arko.1995. Mekanika Fluida, tejemaham dari Fluids of Mechanic oleh Victor L. Streeter. Erlangga.Jakarta.Suminar.2001. Prinsip-Prinsip Kimia Modern, tejemaham dari Principles of Modern Chemistry oleh David Oxtoby. Erlangga.Jakarta.