laporan penelitian - repository.ugm.ac.id€¦ · semakin merata (uniform) bentuk permukaan...
TRANSCRIPT
-
.. ~tL1 •
Gz.q 31 _....
LAPORAN PENELITIAN PENGARUH PERUBAHAN KELEMBABAN
UDARA TERHADAP KEGAGALAN
TEGANGAN PADA BERBAGAI JENIS
PERMUKAAN ELEKTRODA
DENGAI' ~-AYt-'\ DPP-UGM TAHlJN 19H7 I 19RH P:JS PENEUTIAN
NOMOR KON-"R/'.1~ · l JGM/2297 / M/09/01
- ,\NC";GAI. : 2 .JANUAHI I 9H8
D I A J U I< A N 0 L E H :
T U M I R A N
NIP. 131633941
JtRUSAN TEKNIK HLHKTRO
Repada FAKULT/\S TEI
-
PRAKATA
Dengan penuh rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Es a,
penelltian yang berjudul "Pengaruh P~rubahan Kelembaban
udara terhadap kegagalan teganga~ pada berbagai jenls
permukaan elektroda" akhlrnya telah dapat diselesaikan.
Penelltian lni dlmaksudkan untuk mengetahul seberapa
jauh pengaruh . permukaan elektroda terhadap kegagalan
tegangan, hal lni dlkaitkan menginqat pad a sls t em
kelistrlkan yang nellputl, jaringan transmlsi gardu induk
dengan jaringan distrlbusi selalu mempunyai
bertegangan yahg mempunyal permukaan .tldak
komponen
merata.
Disamplng ltu jarlngan transmisl yang panjangnya ratusan
kilometer, selalu berada pada kondisi alam yang tidak
sa rna, d lanta'ranya perbedaan kelembaban . Dalam pene 11 t ian
ini juga ·akan · Mtunj·ukkan seberapa jauh perubahan
kelembaban lkut berpengaruh terhadap
-
iii 1. Bapak Rektor Universitas Gadjah Mada,
2. Bapak Dekan Fakultas Teknik UGH,
3. Bapak Pembantu Dekan I FT UGH,
~. Bapak Ketua Jurusan Teknik Elektro FT UGH,
5. Bapak Ir. Soedjatmlko, MSc yang telah berkenan
bertindak sebagai pemblmbing,
6. Bapak Ir. Soetarno, Kepala Laboratorlum Teknik /
TegaAgan tlnggi,
7. Bapak Ismaraman dan Bapak Dono Hendro Purnomo
yang telah membantu sehingga penelitian lnl
dapat dilaksanakan, juga saudara Ir. Sapto Endar
Juniarto yang banyak membantu sewaktu pelaksanaan
penelitian
Akhirnya semoga hasil penelitian ini dapat dipetik
manfaatnya untuk diterapkan ataupun sebagai landasa n bagl
penelitian lainnya.
Mengetahui
Pembibing,
(Ir. Soedjatmlko. HSc)
NIP : 130 227 850.
Yogyakar ta, 20 Agustus 1988.
Kepala Proyek
Penelitian,
. Tumiran)
NIP : 131633941.
·'
-
1 JUDUL
PRAKATA
DAFTAR ISI
.................................. .................................
DAFT AR I S I .•.••••.......... ,. .......•...
1
ii
iv
INTI SARI ..........•.................
BAB I • PENDAHULUAN •••••••••••••••••••••
1.1. Lata~ belakang penelitlan
1.2. Tujuan penelitian
1.3. Tinjauan pustaka
/
vi
1
1
3
3
1.3.1. Bentuk permukaan elektroda 5
1.3.2. Pengaruh obyek dekat tanah B
1.3.3. Pengaruh penyinaran pada permukaan
elektroda . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10
1.3.4 Pengaruh polaritas dan bentuk
gelombang ....•.•.•.••........ 11
!.3.5. Pengaruh kondisi atrnisfir ..... 11
1.4. Landasan teori
1.4.1. Penentuan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . tegangan gagal
13
sesungguhnya •••.•........••• 14
1.4.2. Pengaruh kelembaban terhadap
tegangan gaga 1 • • . . . . . . . . . . . . 15
I .5. Hlpotesis . . . . . . . . . . . . . . • . . . . . . . . . . . . 18
1.6. Rencana penelitian ... ...• ...... ... .. 18
!.6.1. Alat yang dipergunakan......... 21
iv
-
BAB II. CARA PENELITIAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1I.1. Bahan-bahan yang akan diuji
II.2. Alat-alat yang dlpergunakan uot uk
v
23
23
pen e 1 it ian . . . . . . . . . . . . . . . • • . . . . . . 2 3
II.3. Ja1annya penelltlan .. . . . . .. . . .. • . . . 26
1I.3.1. Pengujian dengan berbagai jenis
permukaan elektroda . . . • .•. . 32
II.3.2. Pengujian terhadap P~•garuh
perubahan kelembaban
II.4. Analisis hasil .....••..•.... . . . ....
BAB III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
111.1. Pengujian dengan berbagai jenis
permukaan elektroda
35
39
42
42
III.2. Pengujian dengan perubahan kelembaban .. 67
BAB IV. KES I HI? ULAN ......••... ... .....•. . . . - . . . • . 7 7
DAFTAR PUST.AJ
-
INTI SARI
Kegagalan teganga antara dua elektroda yang
diplsahkan oleh udara pada lebar sela tertent u sangat
ditentukan oleh bentuk permukaan elektroda tersebut.
Semakin merata (uniform) bentuk permukaan elekt:rc:da, ma ka
tegangan gagal yang dlhasilkan akan lebih tinggi. I
Disamping bentuk permukaan, diameter elektr oda juga
berperan penting didalam penentuan titik gagal, yaitu ~
semak in besa1: dlamaternya tegangan gaga l yang
dihasilkan juga akan semakin tlnggi . Bila pei"mukaan
elektroda mempunyai distribusi yang.tidak merata,
konsentrasi qradie11- tegangan akan terpusat pad a
titik-titlk yang tidak mer.ata, dengan demikian kegagalan
tegangan akan lebih mudah terjadi melalui titik tersebut.
Perubahan kelembaban juga berpengaruh ter:hadap
kegagalan tegangan, tetapi pengaruh ini tidak sebesar
pengar:uh bentuk permukaan elektroda.
Disampin
-
BAB I
PENDAHULUAN
I.l. Lata~ belakang penelitian
Unt~~ mendapatkan nilai yang e < :•nomis s erta
keandalan yc:tng tinggi dalam pengiriman daya !.. istrik, salah
satu al te:r: :··wt if yang di tempuh ada lah men a i < kan tegangc=~n
slstem darl teganga n yang ada ketingkat tegangan yang
lebih tin~gi. Alternatif penggunaan tega nga, e k st~a tinggi
dan ultra ~lnggi merupakan pilihan yang ~aling tepat.
Indonesia 3aat ini juga telah rnemasuki si5tern ~ ransrnis i
tegangan e
-
2
Ada dua faktor yang dapat menyebabkan kegagalan
tegangan pada sistem t=ansmisi saluran udara, yaitu faktor
dari dalarn dan faktor dari luar. Faktor dari dalarn lebih
ditekankan pada kernarnpuan isolasi bahan dalarn rnenahan
tingkat tegangan tertentu, dan faktor luar ditekankan pada
kernampuan lsolasi adara. Kernarnpuan isolasi udara
dipengaruhi oleh kondisi atrnosfir yang rneliputi kerapatan
udara (air density), perubahan tekanan, gerubahan suhu,
kelernbaban dan adanya kontarninasi pada permukaan isolator.
Disamping kedua hal diatas masalah lain yang
berpengaruh besar terhadap kegagalan tegangan adalah
bentuk perrnukaan elektroda, yaitu yang akan mempengaruhi
distribusi gradien tegangan.
Masalah kelembaban udara yang dijadikan judul ' pada
penelitian perlu diketahui secara seksama, yaitu nilai
tertinggi dan terendah pad a daerah ali ran daya
listrik, hal ini diperlukan untuk mendapatkan lebar sela
yang seekonomis mungkin. Untuk rnendukung hal ini rnaka
perlu diketahui seberapa jauh perubahan kelembaban
berpengaruh terhadap Y.egagalan tegangan. Disamping itu
kegagalan tegangan y~ng dipengaruhi oleh perubahan
kelembaban harus dikaitkan dengan bentuk permukaan
elektroda, hal ini did~sarkan pada kenyataan bahwa pada
sistem saluran transmisi udara distribusi tegangan yang
terjadi pada setiap titik tidaklah sama .
Bila dalam penelitian telah diketahui secara tepat
besarnya pengaruh kelernbaban terhadap kegagalan tegangan
-
3
pada permuka~n elektroda bertegangan, maka dapat dipilih
lebar sela yang disesuaikan dengan kelembaban daerah
aliran daya listrlk, sehingga akan didapatkan penghematan
investasi p~mbangunan, juga dapat dicegah terjadinya
kegagalan tegangan akibat adanya perubahan kelembaban.
1.2. Tujuan penelitian
Penelitian yang dilaksanakan ini mempunyai dua
tujuan yaitu :
a. I:1gin diketahui seberapa jauh perubahan
kelembaban mempengaruhi kegagalan tegangan pada permukaan
elektroda, hal ini dapat diperlihatkan dari kurve watak
hubungan an~ara tegangan gagal
9 kelembaban yang dihasilkan (gr/m ).
(KV) dan perubahan
b. Ingin diketahui apakah permukaan elektroda yang
berbeda, mem;:>engaruhi terhadap watak kegagalan tegangan.
Pengaruh ini al
-
4
Media lsolasi yang dipergunakan sebagai isolator
dih~dakan atas dua jenis, yaitu yang mampu mengemhalikan
diri hersifat seperti semula setelah me ngalami kegagalan
(self restoring insulation) dan jenis yang tidak mampu
kem~ali kesifat semula setelah mengalami kegagalan
(non self restoring insulation) (IEC, 1976, IEEE, 1978).
Media isolasi yang mempunyai sifat mampu untuk
memperhaiki sendiri sifat isolasinya ada~ah udara. Bila
pada udara terjadi kegagalan tegangan melalui dua
per~ukaan elektroda, kekuatan isolasi udara ini akan
kem~ali seperti semula setelah proses kegagalan berhenti
(IEEE, 1978) dan pada jenis yang kedua hila kegagalan
terjadi maka kekuatan isolasi hahan telah mengalami
penurunan atau bahkan sifat isolasinya dapat hilang. Untuk
mendapatkan kembali seperti semula diperlukan penggantian.
Bah3n jenis non self restgring insulatioQ dapat dibedakan
atas isolasi bahan padat, hahan cair dan gas
(Arsimunandar, 1979, IEC, 1976,Kuffel dan Zae ng, 1984).
Pad3 bahan gas telah diketemukan unsur yang mempunyai
kemampuan untuk kembali seperti semula setel a h mengalami
lucutan el e ktron. Unsur tersehut adalah SFG (sulfur hexa
flourida) (Naidu dan Maller, 1987).
Media isolasi udara merupakan isolasi alamiah yang
paling banyak dimanfaatkan karena t i dak memerlukan
investasi untuk pengadaannya dan tidak memerlukan
penggantian hila terjadi kegagalan/pe rclkan. Karenanya
media isolas i udara dikelompokkan sebagai jenis
., I
-
.,
5 self restori ~g insulation, (IEEE, 1978). Lebar sela · yang
memisahkan p~nghantar yang bertegangan pada sal~ran ud~ra
sangat dite~tukan oleh ketahahan lsolas ! udara dalam
menerima beban tegangan (voltage stress) sistem.
Pada kenyataannya, semakin tinggi tega ngan sist::!m,
diperlukan lebar sela yang lebih besar untt.:.k memisahkan
dua elektroda yang bertegangan ataupun an.tara elektr:>da
dengan tana h . Perbandingan kenaikan tegangan den3an
bertarobahnya l~bar sela selalu dipergunakan kor e lasi ya ng
mendekati l i n ier (Brown, 1975), tetapi untuk mendapatkan
nilai teganqan gagal yang sesungguhnya diperlu
-
6
disebabtan distribusi gradien tegan~an dipengaruhi oleh
bentuk permukaan elektroda. Permuk3an elektroda dengan
bentuk bola akan mengtasilkan distriousi gradien
yang be=beda dengan bentuk jarum, demikian juga
dengan bentuk batang (Razevig,l979).
tagangan
halnya
Pembag ian j en is perrnukaan e lek t:r:•ta. • d ibedakan at as
dua jen:.s, yai tu permt:kaan yang rnemp·.mya distr ibusi medan
yang merata (yniform field) dan permukaan yang distribusi
rnedannya tidak rata (~on uniform field) (Kuffel dan Zaeng,
1984).
a. Permokaan dengan distribusi medan ~ang merata
Lebar sela pada permukaan meda~ yang merata selalu
dipergunakan pada pen~ukuran tegangan - tegangan tinggi ac
ataupun de. Bentuk permukaan medan y~ng merata dijumpai
pada elektroda dengan bentuk bola. B~rdasarkan atas dasar
analisis proses phi~is, kegagalan tegangan (breakdown
voltage! pada suatu lebar sela S adalah (Kuffel dan Zaeng,
1984),
Vb = Ec (6S) + B f-0 S
dengan Ec = kuat medan yang besarnya konstan yaitu
2-4,36 (Kv/cm)
B = tetapan yang besarnya 6,72 Kv/cm.
6 = kepadatan udara
S = lebar sel~ elektroda, em Nilai Ee dan B berlaku pada tekanan latm dan suhu 20°C.
Kepadatan udara 6 diperoleh dari,
( 1 )
-
dengan p =
Po = to =
t =
Dengan
tekanan
6 = P 273 + to Po 273 + t
udara pad a saat pengu j ian
tekanan udara pad a keadaan stand.ar
suhu 20°C
suhu pad a pengujian
memperhitungkan adanya perubahan
7
2 )
kelembaban,
persamaan ( : ) d imod if ikas i menjadi ( Na idu· dan Kamara ju,
1987)
Vb = 6,66 ..f6 s + [ 24,55 + 0,41 (0,1 c- 1,0) ] 6 s (3)
dengan Vb = tegangan gagal ,KV S = lebas sela elektroda 6 = kepadatan udara
C = tekanan uap air (mm Hg)
b. Permukaan dengan distribusi medan yang tidak merata.
Un t uk mendapatkan analisis proses kegagalan yang
dijabarkan dalam persamaan matematis ma~ ih mengalami
kesulitan , hal ini disebabkan banyaknya variasi pada
distribus t medan yang tidak merata. Unt~k mendapatkan
besarnya tegangan gagal sesungguhnya hanya d apat diperoleh
dari hasi : pengujian. Bentuk elektroda d en~an d istribusi
medan yang t idak merata dijumpai pada elek t roda jarum,
batang,kombinasi jarum bola, jarum batang dan kombinasi
yang lain . Bentuk permukaan elektroda me d a n yang tidak
merata diperlihatkan oleh gambar 1.1 ber i kut,
-
(a) (b) (o) (d)
Gambar 1. Berbagai jenis permukaan elektroda dengan medan
yang tidak merata .
a. elektoda : arum dengan bola .
b. elektroda batang dengan batang
c. elektroda jarum dengan pirlng
d. elektroda batang dengan plring
8
Bentuk permukaan elektroda ini perlu mendapatkan
perhat ian, mengingat media udara selalu bekerja didalam
medan yang tidak merata (non uniforn field). Karenanya
perlu dilakukan penguj:an untuk mengetahui pengaruh yang
sesungguhnya.
1.3. 2 Pengaruh obyek dekat tanah
juga akan Besar tegangan gagal pada obyek,
dipengaruhi oleh dekatnya obyek tersebut
Hubungan penurunan teqanga n ditunjukkan
d~ngan tanah.
oleh persamaan
-
berikut (Kuffel dan Zaeng, 1984)
AV = m log ( !!.) + C D
dengan ~V = pengurangan tegangan (\)
D = diameter bola
S = lebar se la
m dan e = tetapan yang bergantung atas s/d B = diameter tanah yang membentuk
tertutup
9
4)
s illnder
pada gambar 2 berikut, hasil pengujian dengan bola yang
mempunyai diameter 6,25 dan 12,5 em yang terpisah seeara
radial, B bervariasi dari 12~6 D sampal 4 D. B pada 12,6 D
d ijadikan titik referensi.
0
~
-
10
Pada gambar 3. diperlihatkan hubungan perJbahan s/d
terhadap log (~)yang menghasilkan penurunan hV. Hubungan
ini dipekirakan menghasilkan korelasi yang linie~.
~ .g 6 --" "' ..,
.0 4 -.s
0.9 1.0 1.1 1.2 log10 8/D
Gambar J.Hubungan antara perubahan tegangan gagal d3n
log (~)untuk nilai sid yang berbeda. Dari gambar 3 diperlihatkan bahwa pengurangan tegangan
yang terjadi knrang dari 2% untuk s/d 0,5 dan B o
B O,S.Bahkan penqurangan hanya 3% untuk s/d: 1 dan 0 ~ 1.
I.3.3.Pengaruh penyinaran pada permukaan elektroda
Penyinaran pada sela permukaan elektroda yang
terpisah pada kondisi bertegangan delllgan sinar ultra
violet ataupun sinar X akan memudahkan ianisasi pada sela,
dengan kemudahan ionisasi maka akan mempercepat proses
kegagalan. Pengaruh penyinaran menjadi pe.ntinq bila
tegangan masih lebih rendah dari 50 KV atau bila elektroda
yang digunakan mempunyai diamater 12,5 err atau lebih kecil
(Kuffel dan Zaeng, 1984, Naidu < 1987). Dari penelitian
menunjukkan penyinaran dengan radium, pada permukaan yang
-
11
mempunyai sela 0,1 C sampai 0,3 D, dengan diameter sela
1,3 em, tegangan gaqal de akan berkurang sebesar 20\.
Pengutangan tegangan gagal kurang dari 5% untuk sela lebih
darl 1 em dan 1,5% untuk lebar sela l ebih dari 2em (Kuffel
dan Zaeng, 1984, Naicu Dan Haller, 1987).
I.3.4.~ngaruh polaritas dan bentuk gelornbang
Perbedaan polaritas yaitu polaritas positif dan ./
negatif akan menghasilkan tegangan gagal yang berbeda .
Hasil eksperimen menunjukkan, untuk sela bola yang
ber iarr.ater 6, 25 sampa i 25em, perbedaan tegangan gagal de
untuk polar itas positif dan negatif tidak lebih dari 1%.
Untuk sela bola yang lebih keeil dari 2em atau kurang
perbedaannya sekitas 8% (Kuffel dan Zaeng, 1984, Naidu dan
Hall e r, 1987).
Pada pengertian yang sama, adanya perbedaan waktu
pada kenaikan rnuka g ~ lombang dan penurunan ekor gelombang
pada gelombang impul s , juga mempengaruhi terhadap besarnya
tegangan gagal. Untu< muka gelombang kurang dari 0,5 mikro
detik, tegangan gagal yang terjadi tidak tetap (Naidu,
198 7, Kuffel dan Zae~g, 1984).
Disamping polaritas dan bentuk gelombang, ketajaman
gelombang yang dinya takan KV/detik (untuk ae dan de) juga
akan mempengaruhi terhadap besarnya tegangan gagal.
I. 3.5.Penqaruh kondi s l atmosfir
~engaruh kondi 3 i atmosfir atas perrnukaan elektroda
yang bertegangan a ~an mempengaruhi terhadap tegangan
-
12
gagal. Faktor atmosfir yang ikut berpenqar~ terhadap
kegagalan tegangan yaitu, perubahan suho, pe :r ubahan
tekanan, kerapatan udara, kelembaban dan adanya polusi
serta kontaminasi disekitar (Kuffel dan Za~ ng, 1984,
Fesser rlan P 1gini, 1967). Pengaruh polusi dan kontaminasi
memerluJ.:an perhatian
kegagalan
tersendiri
tegangan,
karena disamping
mempenqaruhi faktor inl a kan
menyebabkan t imbulnya arus bocor pada pe·rmutaan i s olator
dan korosi pada isolator luar (external insulator)
1976).
Masalah kelembaban pad a s et ic;l p te111pa t
(IEC,
perlu
diketahui n~lai kelembaban tertinggi dan terendahnya,
untuk d i dapatkan konversi agar dapat ditetapkan tegangan
gaga l ya ng sesungguhnya . Unt:uk me nduku lilg hal ini
diperlu:Y.an pengujian yang dapat menunjukkan sebera pa jauh
pengaruh perubahan kelembaban terhadap keqag-a la.n, ba i k
terhadap medan yang merata (uniform field) ataupun yang
tidak lnon uniform field) didapatkan suatu
korelas: yang tepat didalam menentukan lebar sela yang
sesungguhnya pa.da tingkat tegangan tertentu. Bi la pe ngaruh
ini harus diperhitungkan secara cermat (Brown, 1975).
l?'engaruh perubahan kelembaban terhad a p: keo:;Jagalan
tegangan pada permukaan elektroda harus dike~ahui wataknya
terhadap tegangan bolak - bal ik, tegangan s urja hubung
(switching s urge) dan tegangan lebih s urja petir
( lightni. ng surge). Bila sistem ini menggunaka n arus
searah, maka korelasi ini perlu diu j i de ngan t ·egangan
-
13
searah.
1.4. Landasan ~eor i
Media uda=a yang di~ergunakan secara luas sebagai
isolasi, merupaka::t jenis self restoring insulation.
Kekuatan media odara dalam menahan tegangan sistem, sangat
bergantung atas lebar sela yang memisahkan dua penghantar
bertegangan dan p~nghantar bertegangan 1 dengan tanah.
Kesalahan dalam menentukan lebar sela akan menyebabkan
terjadinya kegagalan tegangan (breakdown voltage) antar
satu penghantar dengan penghantar lain a tau an tara
penghantar dengan t3nah, bila jaraknya terlalu kecil.
Untuk mencegah terjajinya kegagalan, cara yang paling aman
dengan membuat :ebar sela yang sebesar-besarnya tetapi
cara lni adalah tidak ekonomis, . karena lebar sela akan
memperbesar biaya kanstruksi pada saluran t~ansmisi serta
memperluas area l nya, demikian juga halnya pada gardu
induk.
Pengaruh atmosfir yang ikut mempengaruhi terhadap
kemampua.n udara dal3m. berfungsi sebagai isolasi perlu
diperhitungka:n sec3 ra cermat. Hal ini disebabkan
faktor-fa.ktor atmos:fir yang berpengaruh ini tidak sama
untuk setiap tempa-::.. Dalam praktek penAuan kemampuan
isolasi udara a alam menahan tegangan pada lebar sela
tertentu, pengu~i an t idak dilakukan dilapangan, tetapi
pelaksanaannya tilab~ratorium. karena laboratorium bukan
J? merupakan situas i ya:1g sesungguhnya, maka untuk mendapakan
-
nilai yang sebena~nya dilapangan haruslah
14
oj i la~:ukan
konversl terhadap situasi yang sesungguhny~, a tau
dilaboratorium dibuat simulasi yang mendekati ke3de:an yang
sebenarnya.
I.4.1.Penentuan teqangan gaqal sesungquhnya
Penentuan tegangan gagal dengan memp~:- kirc.kan
adanya perubahan kepadatan udara dari nilai stanje~ pada
lebar sela tertentu diberlkan oleh persamaan b~rikut,
Vb = kb Vbo
dengan Vb = tegangan gagal pada keadaan s tandar (KV)
Vbo = teganga gaga! yang diukur pad a keaca3n yang sebenarnya (KV)
kb = faktor koreksi yang nilainya dapa : 1i l lhat pada tabel I.
Nilai faktor koreksi kb ini bergantung ata3 tesarnya
perubahan kepadata n udara relatif (relative air ·JErsity)~
Perubahan kepadata n udara relatif 6, b~rgan :~ ng atas
perubahan suhu serta tekanan pada saat pengujiaE Secara
matematls (Kuffel dan Zaeng, 1984), perubahan tepadatan
udara, diberikan oleh persamaan berlkut lni, yal : ~ :
dengan p =
t :::
Po :::
to =
0 ::: P 273 + to p;;- 273 + t P To PoT
tekanan pad a saat pengujian
suhu pad a saat pengujian oc
(mm Hg)
tekanan pad a keadaan standar, 760
suhu pad a keadaan standar, 20°C
ml'l l+g
( 5 )
-
15
Dengan memasukkan nilai standar pada pe rsamaan diatas ~
persamaan (5) renjadi,
293 p 6 = Po 273 + t = 0,386 p
273 + t
Bila pengujian pada keadaan standar, maka tegangan gaga :
standar adalah,
Vb (6) = 6 (Vbo) dengan 6 = 1 I
Sehingga Vb = Vbo
Tabel I. F~ktor koreksi kepadatan udara
K.epad c. tan udara Faktor koreksi ( c) Kb
0,'10 0,7 2 0,'15 0,77 O,BO 0,82 0,85 0,86 0,90 0,91 0,95 0' 95 1,00 1,00 1,05 1,05 1, 1 0 1,10 1, 1 5 1,13
I.4.2.Pengaruh kelemtaban terhadap tegangan gaga!
( • 7 ) •
( 8 ) •
Adanya ~erub3tan ke1embaban yang memc pengaruhi
tegangan gagal, m~ryebabkan perlu dilakukan koreksi
terhadap faktor 1ni, agaz: tegangan gagal yang
sesungguhnya (standar) diketahui.
Besaz:nya fakto~ koreksi Kh, ini dapat dicari dari
gambar 4. Dell'gan c i ketahui faktor koreks i Kh, maka
per~amaan tegar.gan gcgal sesungguhnya,
-
16
\fb = Kh Vbo ( 9)
dengan Kh = fakt or korek s i kel e mbaban.
Unt uk mendapa tkan be sarnya Kh, ni l ai kelemb2 ba n relatif
(%) ya ng diper Oleh dari has il pembacaa n hy~r o~e t er (%)
ditempat pe nqoj ian, harus diubal-. nilair.ya menjad i
kelernba ba n mutl ak (gr / m9
) .
~ }I
1.15 . ~ - f-. - _ II I IT I IIf T II+ L I I I I T I I 1 I I I I I 1--f---1-h 1- 1- f.-.!'I-1\ I _I I_ I I J I_ I I I · 1 1 -1-;: Coucbo n: ten sion nllcrndtlvo - - -
f.- ,_ r' '- y - ( " "' " '""""" ' "'" ''' tl= :.,-~ ~ ~ ~----l-1+1-l+fi=~- 1 l- - -~- 1----s ~ .... f'\1--:: Courbc b: tension continuo, choc! - ,.-
r" / Curve b: direct volin c, lrnpulses r- - - - - f- -
1.10
" _..-f'-J I _J_ ..r..... 1-- j 1- - - - -. 1- _'1: . I - - '-'- -
p.:: -~ '---- -f- '-· - - I ~~-1- !--l-- -1-H- -: 1.:... - i--- -1- -- ~~- ~ I i-.._
o_ 5 - 1"1 f- - 1- i-1- t H --1- --' f- - 1 0 _~~-1- 15 - ...:...f- 20 _ _ _ 25--1- 30
1.05
1.00
- 1- --f-·-1-- - - 1- ~~ ~ . f- I - - 1----- - -b:-.1':: I
f- - ---1- - =- -- 1_: - 1- :._1- + 1- = -· 1- -- -~=--"- - ~ K - -- - 1-·-----·- - - _________ __ .:s~rs~~- -L-~-1-· ·-
- I--- -I - - i- 1- 1-- - -f-~ f- -
-----·- ~---,-- -1- --E"'~-- r:::. I- f-
'b.. - 1-1--! -- ---'- ---- -- =[ - - --~-- . ~ - --------·----- - - ~-~ -i-1-· - - - - -- -f- I I r-1-f-1- -·1--f-h ... ~f-.:- f-1-
--~1..... ::::.
0.!!5
0.90
0 .65
Garnbar 4 Kurve hubunga n kelemba ban mu tlak
fakto c korek s i.
'1'==>--•IJ m dit6 ~1{··• --(•Jm dlly · ...
3 :gr / m ) dan
Ni l ai ke ~embaban mutla k, diper ole h da= i hubungan
( Sear s d e n Zem3 nsky,1962) berikut,
l ~mbab r e latif (%) = 100% ~ ~~ (10)
-
17
dengan TPU = tekanan parsiel uap air
TUP = tekanan uap pada suhu yang sama
Besarnya tekanan ua~ alr mutlak (Sears dan Zemansky,1962)
dapat dilihat pada tabel II
Tabel li. Tekanan uap air (mutlak)
Stlh'J (t) tekanan uap oc mm Hg I
{) 4,58 5 6,5.1
10 8,94 15 12,67 20 17,50 40 55,10 60 149,00 80 355 ,00
100 760,00 120 1490,00 14.0 27 10,00 160 4630,00 180 7510,00 200 11650,00 220 17390,00
Besarnya pen·~ar:uh kelembaban mutlak ha, d lperoleh
dari persamaan (Kuffel dan Zaeng, 1984) berikut,
dengan
288,8 ha = Pv 273 + t
ha : kelembaban mutlak (gr/m3)
pv = tekan persil uap air (mm Hg) t = suhu pengujian ( °C)
(11)
Dengan diketahui,besarnya kelembaban relatif serta
s uhu yang dipero1eh saat pengujian, nilai lembab mutlak
pada persamaan (Ll) dapat diperoleh. Dengan demikian
-
18
tegangan ga·gal yang sesungguhnya dengan memperhi tungkan
faktor kore~si kelembaban dapat ditentukan.
Der.gan diperolehnya perubahan kelembaban mutlak
(gr/m3
) ~an tegangan gagal pengujian, hubungan ini dapat
digambarkan dalam suatu kurve, sebingga akan diperoleh
dengan jelas hTJbungan pengaruh perubahan kelembaban udara
terhadap kegagalan teg~ngan (KV).
/
1.5. Hit:otesis
DaEi adanya pengaruh perubahan kelembaban terhadap '
kegagalan tegangan pada permukaan elektroda, dengan
diketahui besa:r:nya kelembaban relatif serta suhll pada
daerah aliran daya listrik, akan dapat di~encanakan lebar
sela yang tepat sesuai dengan tingkat tegangan yang
direncana.kan lebar sela lni juga harus dlsesuaL
-
tanah. Ketahanan dielektrik udara yang akan diuji
merupakan lebar sela yang memisahkan kedua elektroda.
Eemampuan ketahanan diukur dari kemampuannya menahan
tegangan sampai mengalami kegagalan. Bila kegagalan telah
terjadi antara dua e l ektroda (ditandai dengan adanya
percikan api), maka dapat dlnyatakan bahwa kemampuan
dielektrik udara pada lebar sela tersebut adalah sebesar
tegangan gagal. Pengujian dilakukan berulang sebanyak
lima kali, hal lni untuk keperluan mendapatkan nllai ·
tegangan gagal yang tepat.
Pada rencana penelitian ini, pelaksanaan dibagi
atas dua jenis pengujian, yaitu pengujian ketahanan
cielektrik udara dengan variasi permukaan elektroda dan
~engujian ketahanan udara dengan adanya perubahan
~elembaban.
19
1. Pengujian ketahanan dielektrik udara dengan variasi
elektroda.
Pada pengujian ini, elektroda dimasukkan kedalam
9 tabung percobaan yang ~empunyai volume lm. Lebar sela yang
hemisahkan kedua elektroda diatur dari lebar sela terkecil
::ampai lebar sela terbesar (disesuaikan dengan kemampuan
peralatan). Pengujian dimulai dengan memberi tegangan
~ada lebar sela terkecil. Tegangan dinaikkan secar:a
tertahap dengan ~ecepatan 2,5KV/detik sampai terjadi
kegagalan pada kedua elektroda.Blla kegagalan telah
terjadi, percobaan diulang sampai lima kali.Setelah
~engujian yang kelima, lebar sela yang memisahkan kedua
-
20
elektroda dinalkkan dan diberl tegangan sampal mengalami
kegagalan. Pengujian terus dilakukan sampal lebar sela
35mm dengan interval maslng - maslng 2,5 mm. Semua data yang
diperoleh dicatat, sehlngga bisa didapatkan
antara tegangan gaga! (KV) dan lebar sela (mm).
Untuk mendapatkan adanya pengaruh
hubungan
permukaan
elektroda terhadap tegangan gagal,pasangan elektroda yang
dipergunakan di kombinasi, atas pasangan - pasangan yang
sama dan kombinasi atas pasangan yang berbeda. Dari hasil
ini nantlnya akan diketahul dari masing - masing kurve,
apakah permukaan elektroda juga mempengaruhi terhadap
kemampuan dlelektrik udara
listrik.
dalam me nahan tegangan
Pada pengujian ini, suhu tekanan dan kelembaban
mengikuti keadaan ruang laboratorium,
dikonversi pada keadaan standar.
dan hasilnya
2. Pengujian ketahanan dielektrik udara terhadap
adanya perubahan kelembaban.
Pada pengujian ini, lebar sela yang memisahkan
kedua elektroda dipertahankan tetap, dengan kelembaban
udaranya diatur. Kelembaban udara diatur dan nilainya
dlukur dengan menggunakan hygrometer. Perubahan kelembaban
dlmulai dari kelembaban terendah, sampal kelembaban
tertinggi yang dapat dicapal. Perubahan kelernbaban
diusahakan diatur untuk setiap interval sebesar 10%.
Tegangan penguji diberikan pada setiap perubahan
kelernbaban, dengan kecepatan 2,5 KV/detik. Blla kegagalan
-
21
tegangan t .e lah ter jad .: , maka penguj ian d i ulang sampa 1 1 ima
kali, kemudlan cilaku~an penaikan nilai kelembaban sebesar
10%. Demikian seterusnya sampai kelembaban tertinggi
terc~pai. Data ~ari t : ap kegagalan ini dicatat, sehingga
didapatkan hubungan ~ntara tegangan gagal (KV) dengan
perubahan kelemtaban •>gr/m9 ) yang dapat digambarltan dalam
bentuk kurve dengan l~ bar sela tetap. Nilai t elembaban 'I
udara yang diperoleh ialam bentuk per sen, haros diubah
9 kedalam bentuk rrutlak yang dlnyatakan dengan gran/m.
Pen~ujian keta~anan dielektrik udara pada 1 dan 2
diatas dilakukan terh~dap tegangan tinggi ac dan tegangan
t ingg i de. Tega ngan t i.ngg i de d i laksanakan ada : ah untuk
mendapatkan gamtaran ~etahanan dielektrik ridara terhadap
tegangan de, apa kah lebih rendah atau lebih tiaggi dari
te·gangan gagal dengan penguj ian tegangan tinggi ae.
I. 6 .1. Alat yang :d i per•:Junakan
Alat yang d i reneanakan dipergunakan dalam
penelitian inl adalah volt meter (yang terdapat pada .
panel dan tambahan), :~ ygrometer, termometer, barometer,
lampu pi jar, penyeara:~, , tabung untuk mengatur ke lembaban
dan peralatan penduku ~g lainnya .
Volt meter dlpe rgunakan untuk meneata·t tegangan
tinggi ae dan tega~gan tinggi de yang menyebabkan
kegagalan pada pe~mukaan elektroda,termometer untuk
mencatat kenaikan su~J pada ruangan penguji, bygrometer
untuk mengukur berapa persen kelembaban ruangan, barometer
-
22
untuk mencatat tekanan pada ruangan, transformator untuk
menghasilkan tegangan tinggi ac, penyearah untuk mengubah
tegangan ac menjadl de.
Untuk mengatur ~elembaban dipergunakan ruangan yang
9 mempunyai volume lm yang dilengkapi dengan peralatan
tambahan guna k~lembabannya dapat diatur.
Sebagai jahan yang dipergunakan adalah berbagai
jenis elektroda. yaitu bentuk bola, piri~g, batang dan J
jar.um.
-
BAB II
CARA PENELITIAN
11.1. Bahan-bahan ya1g akan .diuji
Bahan- bahan ya.:1g dipergunakan ·:lc. lam pengu j ian ini
terdiri atas 4 jenis elektroda, denga~ bentuk permukaan
sebagai berikut :
1. elektroda b-:!ntuk bola, denga, diameter 10 em, /
2 • elektroda bentuk plring, diall\eter 17 em,
3. ele.ktroda bentuk batang, dia:11eter 1,5 em dengan
panjang s, 25 em.
4 . Elektroda bentuk jarum, diam-:!ter 1.5 em dengan
panjang 5,25 em, sudut 45°.
11.2. Alat-alat-yang diperqunakan untak penelltian
Alat-alat yang dipergunakan dalam penelitla~ inl
adalah :
1. Satu s~t pembangkit tegangan tinggl ae dan de
untuk menghasi1kan tegangan tinggi ae dan de yang
diperlukan untuk nenquji ketahanan dielektrik udara dalam
menahan tegangan pada · lebar sela tertentu. Alat ini
terdiri atas :
a. Transfornator penaik tegangan.
Teganga n pr : mer :.101220 Volt
Tegangc. n setunder 100.000 Volt
Kapasitas 5 I
-
24
Perbandingan transformas i : 455
b. Regulator, yaitu peralatan pelengkap untuk
mengatur besarnya teganga n pada keluaran
transformator dan mengatur ke.cepatan naiknya
tegangan seperti yang direnca nakan.
c. Voltmeter, yaitu untuk menguker besarnya tegangan
pada s i si sekunder dan primer. 1
Voltmeter pada
sisi primer mempunyal ketelit i an sampai 0,25 KV,
dan sekunder mempunyai ketelitian 1 KV.
d. Re: i stor, alat ini mempunyai hambatam yang berguna untuk
mellni~ngi transformator dari arus hubung yang besar ketika
terja:l j kegagalan tegangan (breakdown voltage). Hambatan
pada c e sistor bernilai 100 K ohm.
~. Penyearah, alat ini berfungsi untuk menyearahkan
tegan3c.n ac yang l
-
25
c. Pembuat : Jerman Barat.
4. Hioki 3200 digital Hitester, dipergunakan untuk
mengukur tegangan sisi pzlmez. Pengukuran dengan a ~at ini
untuk mendapatkan hasil percobaan yang lebih tepat. Alat
ini mem~·t.:!nyai keteli tian · untuk pengukuran ac sebagai
berikut
fiange Resolution Accuracy /
2 v 1 mv ± 1 % rdg ± 4 dgt
± 2 % rdg ± 4 dgt
20 v 10 mv ± 1 % r.:ig ± 4 dgt
± 2 % rig ± 4 dgt
2'00 v 0,1 mV ± 1 \ rdg ± 4 d:_;rt
± 2 % rdg ± 4 dgt
750 v 1 mV ± 18 \ rdg ± 4 dgt
± 20 \ rdg ± 4 dgt
5. Regulator tegangan, untuk mengatur tegangan gun a
mengatur daya lampu yang diperluka~ untuk penge=ingan
ruangan . Data regulator yang dipergunakan
Tegangan masukan 110/220 Volt
Kap3sitas 1,5 KVA, sa t u fasa
Keluaran 0 - 25 Volt
6. Pezalatan pemanas Cheater), sebagai sumber panas Qntuk
memanaskan air guna meJrasilkan uap. Uap diperg~oakan untuk menaikkan kelembaban ruangan (lembab relatif).
7. Lampu ;>ijar, yaltu untuk memanaskan ruangan percobaan
guna mengatur ke1embaban (menurunkan kelembaban rel3tlf).
-
Data l~npu yang dipergunakan yaitu
'l'egangan masukan 0 - 220 Vol-:
lc.apsitas 0 - 100 Wat t dan 0 - 200 Watt
(dipergunak~n 8 buah, 2 buah
100 Watt daa 6 buah 200 Watt)
lt.eluaran 0 1400 Wat·t
8. Hom~h elektroda, yaitu perangkat t~mpat elektroda
dileta~kan. Dengan perangkat ini kedudakan elektroda dapat
diatur tlsesuaikan dengan lebar sela yang diinginkan.
9. Ruanga~ percobaan (tabung),
lni cipergunakan sebagai
dengan vo:..ume 1 g
m •
tempat pengujlan
Ruang.an
yang
kelembc:cbannya dapat diatur dari 20 % sampai 80 %. Bahan
ruanga~ terbuat dari kaca, triplek dan seng serta kerangka
besi.
11.3. ~alannya penelitian
Dalam pengujian ketahanan dielektrik udara
diperqt.nakan 4 jenis elektroda yang teridiri atas
1. elektroda berbentuk bola.
L. elektroda berbentuk batang.
3 . elektroda berbentuk jarum dan
~. elektroda berbentuk piring.
Jl.eempat elektroda disusun dalam pasangan yang sama,
dan d l buat bervariasi untuk mendapatkan pasangan yang
- berlainan. Variasi pasangan ele.ktroda penguji ini
dimas
-
27
dapat diatur. 3esarnya Kelembaban serta lebar sela yang
memisahkan dua e : ektroda, diu~aikan pada masin~-aasing
pelaksanaan. Dalan pengujian ketahanan dielektrik udara
menahan tegangan :lst~ik, pelaksanaan pengujian men~ amati
ten tang
1. Penga=uh permukaan elektroda
tegangan dan
terhadap kegagalan
(
2. Pengarnh perubahan kelembaban terhadap kegagalan
tegangan
Dalam pengu:ian 1 dan
tegangan diberikan terhadap
2 diatas,ketahanan
tegangan tinggi
menahan
~= dan
tegangan tinggi de. Karenanya tegangan penguji
dipergnnakan adalah :
yang
a. Tegangan tinggi bolak-balik (ae) dan
b. Tegangan tinggi searah (de).
P.angkaian pengujian ketahanan ~ielektrik udara rlalam
menaha~ tegangan diperlihatkan oleh ~ambar 5,6,7 d3r 8.
Pada qambar 5 merupakan rangkaian pengujian pe ngaruh
permukaan elektroda terhadap kegagalan tegangan, jengan
sumber tegangan ac, dan gamba~ 6 rangkaian pengujia~ untuk
sumber tegangan de. Pada gambar 7 dan 8 berturu t turut
penguj : an pengaruh perubahan kelemba~an terhadap ke~3galan
tegangan dengan sumber tegangan ae dan de. Pada pel3k 3anaan
pengujian rumah elektroda (c) pada gambar 5 dan (i) pada
gambar 6 dimas~kkan kedalam ruangan pengujian (~) pada
gambar 7 dan 8.
-
28
Sumber tegangan _ ... Trans forma tor ~ resistor 1--r---,. penaik tegangan
Elektroda 1
"!1 ~
,----2
"'"--~3l~f't ~-·.~~· ~~; f$4 ---! . =- ;i,i:e.-; t. f ~~~
1
Garnbar 5. Diagram pengujian dengan tegangan tinggi ac
a. Diagram perencanaan, b . Rangkaian pelaksanaan
1. Sumber tegangan, 2 . ~ransformator penaik tegangan 3. Resistor 4. Rumah elektroda beserta elektroda
-
29
Sumbe r tegangan I Trans for ma to:! Penyearah t-I penaik tega:19 a n
. l'
Elektroda -: !r
Gambar 6. Rangkaian pengujian dengan t egangan tinggi de.
a.Diagram perencanaan,. b.Rangkaian pelaksanaan.
1. Sumber tegangan 2. Transformator pena ik tegangan. 3. Penyearah. 4 . Rumah elektroda beserta elektroda .
-
·30
Sumber teqangan •rrans forma tor Resistor 7
penaik tegangan
I Elektroda I -,..-
-: !;,r
/
Gambar 7 . Diagram pengujian perubahan kelembaban,tegangan
ac.
1 s/d ~, sama dengan keterangan gambar 5.
5. Ru3mgan untuk mendapatkan variasi kelembaban.
J
-
31
Sumber tegang:m Transformator Penyea.::ah
oenaik tegan_g_an .
l Elektroda I
- :....
r---------~-------- 2 I
3--~ I I
-----1 4--------r----rt,.~. ( I I II I I
5----~ I ~ 1:
I _ _L_J I . , J // i::::. ----------"""
Gambar 8. Diagram pengujian perubahan kele:nbaba:1,t~gangan
de.
1 s/d 4 sama dengan keterangan ga:nbar 6.
5. Ruanqan untuk mendapatkan vatiasi k8le~aban.
-
32
!!.3.1. Penqujian dengan berbagai jenis permukaa elektroda
Untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh permukaan
elektroda terhadap watak kegagalan dielektrik udara,
didalam menahan tegangan pada lebar sela tertentu, maka
pasangan elektroda yang dipergunakan adalah
a. bola - bola. e. jarum - bola
b. batang - batang. f. bola - jar urn /
c. jar urn - jarum. g. bola batang
d. piring - piring. h. batang - bola
Pelaksanaan pengu j ian menggunakan delapan pasangan
elektroda yang dilaksanakan bergantlan s ecara berurutan
seperti tertera diatas. Semua elektroda- elektroda ini
dimasukkan kedalam ruangan percobaan. Rangkaian
pelaksanaan pengujian seperti gambar 5 ( untuk pengujian
AC) dan gambar 6 (untuk pengujian DC). Langkah-langkah
pelaksanaan pengujian adalah sebagai berikut
1. Pengujian dengan tegangan tinggi ac
a. Rangkaian pelaksanaan pengujian dengan tegangan tinggi
ac diperlihatkan seperti gambar 5 . Sebelum elektroda
dipergunakan, permukaannya terlebih dahulu harus
dibersihkan guna mencegah adanya debu atau uap air yang
melekat. Kemudian elektroda ini dimasukkan kedalam ruangan
pengujian.
b. Bersamaan dengan pemasukan elektroda, kedalam
ruangan dimasukkan hygrometer untuk mengukur kelembaban,
termometer untuk mengukur suhu ruangan,dan barometer untuk
mengukur tekanan.
c. Elektroda positif dan negatif dihubung singl:~t
-
33
sampal mete: penunjuk menunjukkan harga nol (ta~da kedua
elektroda berhubungan). Untuk lebih memastikan bahwa kedua
elektroda telah terhubung (sela = 0 mm), dipergL~akan ohm
meter yang akan membuktikan kedua elektroda terhubung
(nilai hambatan keduanya sama dengan nol). Bila ada
penyimpangan pada jarum penunjttk posisi jsrum harus
dibenarkan kedudukannya ke pen.unjukkan nol. /
d. Kemud : an lebar sela elektroda diatur menjadi 2,5 mm
secara automatis atau manual.
e. Setelah lebar sela elektroda diatur menjadi 2,5 mm
sumber tegangan dihidupkan. Selanjutnya tegangan dinaikkan
dengan kecepatan 2,5 KV/detik sampal kegagalan tegangan
terjadi. Kegagalan tegangan terjadi bila telah ada
percikan ( d i tanda i dengan suara berisik hila Lebar sela
kecil dan seper-ti ledakan bila lebar sela bes:u). Ada
kalanya setelah kegagalan diikuti timbulnya busur a pi.
Bila kegagalan telah terjadi penaikan tegangan 3ihentikan
dan kernudian diturunkan.
£. Setelah kegagalan terjadi, kemudian p~ngujian
diulang sarnpai 5 kali, dengan setiap kegagalan hasilnya
dicatat. Pengujian dilaksanakan lima kali adalah untuk
mendapatkan teg3ngan gagal rata-rata.
. g. Setelah percobaan pertama selesai, (pada f)
perrnukaan elektroda dibersihkan kernbali dan l~~ar sela
dinaikkan sebesar 2,5 mm (interval antara le~ar sela)
menjadi 5 mrn. Kemudian dilaksanakan pengujian seperti e
-
34
dan £.
h. Langkah g dilanjutkan dengan menaikkan leba r sela
menjadi 7,5 mm.
i. Pengujian dilanjutkan sampai mencapai se la 35 mm
(dengan masing- masing interval 2,5 mm)
j. Data - data tegangan gagal serta · lebar sela dicatat
untuk didapatkan kurve hubungan antara tegahgan gagal (KV)
dan lebar sela (mm), demikian juga da ta - data, suhu.,
kelembaban dan tekanan,agar tegangan gagal dapat
dikonversikan kedalam tesaran standar.
Dalam pengujian dengan menggunakan tegangan tinggi . l
ac yang dimulai dari a sampai j. Urutan dan pasangan
elektroda yang dipergunakan adalah seperti tabel III
berikut :
Tabel III. Urutan dan pasangan e lektroda yang
dipergunakan pada pengujian dengan tega ngan
tinggi ac dan de.
urutan Elektroda positif elektroda negatif nomor
1 bola bola 2 batang batang 3 jarum jar urn 4 piring piring 5 jar urn bola 6 bola jar urn 7 bola batang 8 batang bola
Data basil pengujian 1 sarnpal dengan 8 yang
diperoleh dari hasil pengujian, nilai tegangan gagal
rata-rata harus d ikonversi kenilai gagal standar. Dari
-
nilai tegangan gagal standar,
kurve hubunga n lebar sela (mm) dan
kemudian
tegangan
35
digambarkan
gagal (KV).
Dengan digambarkan pada
diamati a6anya pengaruh
kegagalan teqangan.
bldang yang sama, akan mudah
permukaan elektroda terhadap
2. Pengujian dengan tegangan tinggi de
Rangkaia n pelaksanaan penguj ian dengan t ,egange:n ti ngg i
de seperti ganbar 6 Pelaksanaan pengujian dan · cara
pengambila~ data dilaksanakan sepertl halnya pelaksanaan
pada pengu:lan dengan menggunakan tegangan tinggl de.
II.3.2.Pencujian terhadap pengaruh perubahan kelembaban
Pengujian terhadap pengaruh perubahan kelembaban
dilaksanak n d engan eara pengukuran kelembaban relatif pada
ruangan pengujian. Kelembaban relatif diatur . dengan eara
pemanasan ruangan dan penguapan. Untuk mendapatkan nilai
kelembaban relatif yang rendah, dilakukan pemanasan
ruangan (me nggunakan larnpu pljar) dan pemanasan pada dasar
yang dialirkan rnelalui sirip-sirip seng agar distribusi
pemanasannya rnerata. Tutup atas ruangan dlbuka untuk
memeberi kesempatan rnenguapnya uap-uap air yang ada
diruangan. Un tuk mendapatkan kelembaban relatif yang leblh
tinggi, suhu larnpu dan pernanasan diturunkan dengan cara
menurunkan tegangan sumber. Penurunan tegangan dilakukan
dengan bantuan regulator. Bila kelernbaban telah rnencapai
nilai yang diinglnkan proses pemanasan penurunan
dihentikan agar kelembaban tetap.
'
-
36
Untuk mendapatkan nilai kelembaban relatif yang
tinggi yaitu diatas nilal kelembaban ruangan dilaksanakan
deng-an bantuan uap air panas yang diuapkan dari dasar dan
dialirkan melalui kisi-kisi seng agar distribusinya
merata. Kemudian penutup ruangan ruangan sebelah atas
ditutup rapat agar uap tidak keluar.
Pad a pengujian ini lebar sela ;'
elektroda
dipertahankan tetap., perubahan hanya dilakukan pad a
kelembaban. Sebagai pasangan elektroda yang dipakai adalah
a. bola - bola
b. batang - batang
c. jarum -jarum
d. piring - piring
Unjuk kerja pengaruh perubahan kelembaban dilakukan
terhadap tegangan tinggi ac dan tegangan tinggi de.
1. Pengujian dengan tegangan tinggi ac.
Langkah-langkah penguji de-ngan tegangan tinggi ac
adalah sebagai berikut :
a. Elektroda positi£ dan negatif dibersihkan dengan kain
pembersih, kemudian dimasukkan kedalam ruangan pengujl.
Bersamaan dengan pemasukan elektroda,kedalam ruangan
dimasukkan hygrometer (untuk mengukur kelembaban relatlf%)
termometer (untuk mengukur suhu ruangan) dan barometer
(untuk mengukur tekanan ruangan).
b. Elektroda positif dan negatif dihubung singkat sampai
meter penunjuk menunjukkan harga nol (tanda kedua
-
37
elektroda terhub· .. mg). Untuk leblh memast ikan dlpergunakan
ohm meter yang akan membuktikan kedua elektroda terhub~ng.
Bila ada penyimpangan pada meter, posisi jarum harus
dibenarkan kedudukannya ke penunjukkan nol.
c. Kemudian leba[ sela elekb:oda diatur menjadi 10 mm
secara automatis atau manual.
d. Setelah leba~ sela dlatur menjadl 10 mm, kelembaban /
relatif ruangan (\) diturunkan dengan menyalakan lampu
yang ada diruangan serta diikuti pemanasan dari luar yang
dialirkan melalui kisi-kisi seng. kelembaban diatur sa~pai
sekecil-kecilnya. Dalam pelaksanaan ini kelembaban relatlf
terkecil yang dapat dicapai hanya pada angka 20 %
(ditunjukkan oleh hygrometer). Nilai inl dipertabankan
sampai 10 menit.
e. Setelah kele:mbaban relatif mencapal 20 %, dalam waktu
10 meni t, ketnud ian sumber tegangan pengu j i d i h i drJpkan
dialirkan ke elektroda positif dengan kecepatan kenaikan
tegangan 2,5 KV/detlk.
f. Bi l a kegagalan telah terjadi, yaitu dltandal d~ngan
adanya suara percikan diantara kedua elektroda dan d llkuti
adanya busur listrlk, kenaikan tegangan d i hentikan dan
nilai ini dicatat sebagai titik tegangan gagal. Kem~dlan
pengujian diulang sampai 5 kali. Masing-masing nilai ini
dicatat untuk mendapatkan tegangan gagal rata-rata. 3ecsama
dengannya suhu dan tekanan juga dicatat.
g. Setelah pengujian selama lima kall selesa i , permuKaan
. I
-
38
g. Setelah pengujian selama lima kali selesai, permukaan
elektroda dibersihka.n, kemudian . kelembaban dinaikkan
menjad i 30%, langkah selanjutnya ada.lah mengikuti e dan f.
h. Selanjutnya setelah selesai pad a pengujian
yang yang .kedua, kelembaban dinaikka.n sebesar 10%.
Setelah kenaikan sebesar 10%, dllaksanakan pengujian
seperti e dan f. Kele mbaban dinaikka n setiap 10%, sa~pai /
kelembaban 80%. Pada masing-masing ~ingkatan dilaksanakan
pengujian seperti e dan f.
i. Semua data-data kelembaban, lebar sela, suhu dan
tekanan dlcatat. Untuk dihasilkan ~urve hubungan antara
tegangan gaga! (KV) dan kelembaban 1%), nilai kelembaban
relatif ini diubah kebesaran menjadi kelembaban mutlak
9 (gr/m ), sehingga kurve hubungan yang dihasilkan adalah
hubungan tegangan gagal (KV) VS Kelembaban mutlak 9 ( gr/m )
didapatkan.
Untuk mengetahui benar-benainya adanya pengaruh
perubahan kelembaban, lebar sela elektroda disamping
terpisah 10 mm, juga pengujian dila~:ukan dengan lebar s.ela
20 mm dan 30 mm . Unt uk lebar sela 20 mm dan 30 mm,
prosedur kerja adalan seperti pelaksanaan pada lebar sela
10 mm (langkah a sam9ai 1).
Pasangan elektroda serta ~~bar sela tetap yang
dipilih dalam penguj Lan untuk melihat sejauh mana pengaruh
perubahan kelembaban terhadap kegagalan tegangan adalah
seperti tabel IV ber i kut.
-
39
Tabe l IV. Urutan dari pasangan elektroda yang dipergun3kan
s erta lebar sela yang dipilih.
No. e lektroda pos itif elektroda negatif lebar sela mm
1 bola bola 10 20 30 .
' 2 batang batang 10
2 0 I 3 0
3 jar urn jar urn 10 2 0
' 30
4 piring pirlng 10 20 30
2. Pengujian dengan tegangan tlnggi de
Rangkalan pelaksanaan pengujian dengan tegangan tl~ggi
de ditu~jukkan seperti gambar 8. Pelaksanaan pengujian
dil a ksanakan seperti halnya pengujian d e ngan tegang an ac
pada I I .3 . 2 . Kurve yang dipe roleh adalah hubun~an an~ara
9 kelernba~an mutlak (gr / rn) VS kegagalan t e gangan (KV). Dari
data ya ng diperoleh aka n didapatkan hubungan teganga n
gaga l de (KV) VS p e ruba han kelernbaban 3 (gr/m ) • Denga n
di gamba = ka nnya has i l inl pada bldang yang sa~a se pe[ t i
halnya pengujian tegangan tinggi ae, a !tan mu dah
dianal i sis adanya p e n garuh perubaha n kelemJ aban pa d a
teganga n gagal ae dan de.
II.4 . Analisis hasil
1 Pengujian dengan variasi perrnukaan e l ektrod3.
-
40
a. Darl data yang dl~eroleh, dapat dlgambarkan hubungan
antara tegangan gagal standar (KV) d3n lebar sela (mm).
Dari k~rve ini kemudian akan dlketah~i, apakah ketahanan
dielektrik udara dalam me nahan tegangan listrik,
kemampl:.annya bertambah secara linier dengan bertambahnya
lebar s.ela, atau mempunyai bentuk yang lain. Sehingga dari
hasil inl akan dapat diperklrakan besarnya lebar sela yang /
harus airencanakan didalam menahan tegangan sistem yang
direnca.nakan mempunyai besaran tegangan tertentu.
b. Dari basil kurve aka.n mudah diamati, apakah permukaan
elektrcda ikut berpengaruh didalam kegagalan tegangan.
Bila permukaan elektroda ternyata ikut mempengaruhi
didalam kegagalan tegangan, maka pada penentuan lebar sela
yang Remisahkan dua penghantar bertegangan, faktor
bentuk . permukaan lni harus dlperhitu~gkan.
c. Dari kurve juga akan diperlihatkan, pengaruh tegangan
tinggi ac dan de. Apakah perbedaan bentuk tegangan ini
akan menghasilkan tegangan gagal yan3 sama (pada lebar sela
yang sama dan elektroda yang sama), ataukah berbeda. Bila
terjadi perbedaan maka akan ditunjukkan bahwa tegangan
gagal yang tinggi tentunya akan le'bih menguntungkan.
2. Pengujian dengan perubahan kelembaban
Dari data pada pengujian diharapkan dapat diketahui
hubungcn adanya perubahan kelembaban terhadap kegagalan
tegangan. Hubungan dapat diketahul dari data perubahan
kelembcban mulai dari 20 \ sampai an \ dengan interval
masing-masing 10 %, dimana lebar sela dlpertahankan tetap.
-
41
Disampinq itu perbedaan nilai keqaqalan tegangan tinqqi ac
dan de yang dipenqaruhi oleh adanya perubahan kelembaban
juga akan ditunjukkan.
I
I •
-
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEHBAHASAN
III.l. Penquj i an dengan berbagai 1enis pec•ukaan elektroda
1. Pengujian dengan tegangan ac
Hasil pengujian dengan tegangan tinqgi ac techadap
kar:ak ter: ist lk gaga 1 media dielektr: ik udar:a den·3an ber:baga i
jenis permukaan elektroda, ditampllkan pada tabel V,VI,
VII dan VIII. HasL~ yang diper:lihatkan o1eh tabel tersebut,
merupakan basil dari pasangan elektroda yaDg dlpergunakan,
sesuai dengan yang dljelaskan pada bab II, tabe1
III,.Dalam pengujlan inl tegangan tlnc;Jgi ac yang
dipergunakan mempunyai kecepatan 2,5 KV/detik.
Tegangan gagal rata-rata yang diperoleh dari hasil
pengujian , tlaak dltampilkan dalam kur:ver tetapi nllai
inl harus dikonversi kebesaran standar. Eesaran gagal
standar diperoleh setelah nilai gagal rata-rata
sesungguhnya d i kal ikan dengan fak to-r:· -kf>reksl kb. Fak tor:
koreksl kb diperoleh ber:dasarkan data-data suhu, tekanan
ataupun kelembaban yang diukur pada saat pengamatan.
Nilai-nllai pada data hasil pengamatan tidak laqi
ditampilkan, tetapl telah diperhitungkan kedalam faktor
koreksi yang diper:oleh. Besaran standar inl kemudlan yang
ditampilkan pada kurve untuk didapatkan korelasl antara
lebar sela (mil) deJt9an tegangan gagal (KV). f~urve hasil
pengujian ditampilkan oleh gambar 9,16,11 dan 12. Pada
r:encana awal, kur:ve-kur:ve ini akan ditampilkan pada bidang
42
'
-
43 yanq sama, tetapi karena adanya nilal-nllal yang hamplr
bersamaan, sehingga gambar yang dihasllkan sullt untuk
dibedakan, maka kurve ditampilkan berpasangan.
a. Elektroda bola-bola dan piring-pirlng.
Hasll pengujlan dengan elektroda bola-bola dan
plring-piring ditampilkan oleh tabel V. Darl tabel dlper -
llh:~tkan lebar sela tertlnggi· hanya 35mm, lnl disesualkan
h dengan peralatan yang hanya mampu men~asilkan lebar sela
maximum 40mm. Grafik hubungan lebar .. ~ela (mm) dengan
tegangan gagal diperlihatkan oleh gambar 9.
Dari graflk dapat dlperllhatkan, dengan elektroda
piring-piring, tegangan gagal yang diperoleh berada
diatas elektroda bola-bola, hal lni dimungkinkan elektroda
pirlng-pirlng yang dipergunakan mempunyai diameter yang
leblh besar dari bola, yaitu 17 . em, sedangkan diameter
bol:~ hanya 10 em. Perbedaan dlamater elektroda pada medan
yan•J permukaannya merata akan menghas llkan d istr ibusi
med.:~n listr ik pada seluruh perrnukaannya, sehingga gradien
tegangan tidak hanya terpusat pada satu titik .
Data yang diperole~ yang digambarkan pada gambar ,,
titlk-titik yang diperoleh lebih mengindikaslkan korelasi
yan·J 1 inier • Bi la d idekati oleh pendedekatan gar is lurus
dengan metode linear regression, untuk elektroda
pirlng-pirlng menghasilkan persamaan garls
Y = ···1 ·;- 8-3-5 X + 2 1 115
dengan estlrnasi kesalahan standar = 1,2,638
koefisien kesalahan standar = 1,835
-
Tabel V. Hasi l pengujian dengan elektroda bola-bola
dan plring-piring, dengan tegangan ac.
Lebar sela elektroda elektroda
pengujian batang-batang pirlng-plrlng
44
(mm) Vbo Vb = Vbo.kb Vbo Vb = Vbo.kb 0 0 0 0 0
2.5
5
7.5
10
12. 5
15
17.5
20
22.5
25
27.5
30
32.5
35
3.991395 3.8038
8 . 073504 7.69405
13.60703 12.967 5
17.68913 16.85775
23.04123 21.9583
27.03263 25.76 21
31.74973 30.2575
36.10398 34.4071
41.18394 39.2483
44.81248 42.7063
48.07817 45.8185
53.61169 51.09195
58.78237 56.0196
66.03945 62.9356
Vbo = tegangan gagal pengujian Vb = tegangan gagal standar.
7.471578
12.54842
17.62526 ·
22.03157
27.10842
32.08947
37.35789
40.90210
45.3084 2
48.56421
53.54315
59.29157
65.52
71.66105
kb = faktor koreksi, untuk bola-bola 0 .953 dan untuk plring-plring 0.95
7.098
11.921
16.744
20.9 3
25.753
30.485
35.49
38.857
43.043
46.136
50.866
56.327
62.244
68.078
-
--lJ (Jo
0 {J
(
u {) (
t: {1
t 1-
45
70-.--------------------------------------------
60
50 -
~.() ·-
:so -
2() -
10 ..
/.-
. / I / -( )1 I ;1
~;~ }/ /;r
)/~)3/ / Jr'
// / /
)'' ):: / / , ,•
.// /,D"
,/ H/ /_// )J
/
0 ·~ ~:--r-·-T--T--r-r-,--T-·T--r-· r--,- -·-r·--1 --o 2.5 5 7.5 ll 12.5 15 17.5 20 22.5 flJ 275 .~0 :~;.~, 35
Lcbor selo (rnm) D br>lo·-bolu + piring-piring
Gamb.'\r 9 . Kur ve hubun;;;an teganga n gagal ac CKV) VS l e bar
se.l aC mm), dengan el ek lroda bol a -bol a dan
p1 I' l n q-pi. , .. i.11g .
-
46
koefisen korelasi = 0,99804 dan untuk elektroda bola-bola, menghasilakn persamaan
garis :
Y = 1,747 X - 0,473 dengan estlmasi kesalahan standar = 0,897526 koefisien kesalahan standar
koefislen korelasl
= 0,02145
= 0,99804 /
Persamaan dlatas tidak berlaku untuk X = 0, karena
pada X = 0, berarti elektroda terhubung singkat . Pada
kondisi hubung singkat tidak akan terjadi perbedaan
tegangan antara dua elektroda.
Dari grafik juga dapat diamati, pada kondisi standar
dengan kenaikan tegangan sebesar 2,5 KV/detik, lebar sela
1 mm mampu menahan tegangan lebih besar dari 1 KV, dan
pada pir ing setiap 1 mm mampu menahan t .egangan ~ 2 KV.
Tetapi untuk penentuan lebar sela yang lebih besar, tetap
perlu dilakukan pengujian pad a lebar sela yang
sesungguhnya.
b. Elektroda batang- batang dan jarum-jarum.
Hasil pengujian dengan elektroda batang- batang dan
jarum-jarum dltunjukkan oleh tabel VI. Grafik hubungan
yang diperoleh dari hasil tabel VI diperlihatkan oleh
gambar 10. Darl data dan gambar terlihat bahwa tegangan
gagal pada ked~a jenis elektroda inl jauh lebih rendah
dari tegangan gagal pada elektroda bola-bola ataupun
piring-plring .
-
47
Tabe : VI. Hasi1 pengujian dengan elektroda batang-batang
dan jarum-jarum, dengan teganga n ac.
Lebar se1a
pengujian
(mn)
0
2.5
5
7.5
10
1 2 .5
15
17.5
20
22~5
25
27 . 5
30
32.5
35
e1ektroda
batang-batang
Vbo Vb = Vbo.kb (KV) ('KV)
0
5.096
9.828
13.468
15.8 3-4
17.654
18.928
19 .7 47
20.384
21.385
22.75
23.933
25.298
26.572
27.846
(I
4 . 89216
9.43488
12 . 92928
1~.20064
16.94784
18 . 17088
18 . 95712
19 . 56864
20.5296
21.84
22.97568
24.28608
25.50912
26.73216
Vbc = tegangan gagal pengujian Vb = tegangan gaga1 standar
e1ektroda
jarum-ja rum .
Vbo Vb = Vbo.kb (KV) (KV)
0
5.793347
9 .01 223 1
11.77061
14.72-4
16.45069
17.92058
19. 06896
20.75317
21.32905
22.378 21
23.93061
24.62517
25.59558
26.39191
I 0
5.5036e
8.5616 ~
11.18208
13.9878
15.6 2816
17.0245€
18 . 11552
19.71552
20.2626
21. 259 3
22.73409
23.39392
24.31581
25.07232
kb = faktor koreksl, untuk batang-batang 0.955, dan jarum-jarum 0.95
-
-· (l 01 n i.P
28T 261 24
22 -
20 -
In -
Hi ·
14 ~
12 -
10
11 ... ..
6 -
o -1-,--r 1 ·-r~,----.---.---.--...--..----r-~ 0 2.5 ~i 7.5 I 0 12.5 15 17.5 2.0 22.5 25 27.:, 3C .~2.5 35
L•?.btJr selo (mrn) [] I;,.J tnng- baton q .f- . ' JOrum--'jo rurn
Gamb~u J.O. ~u rve hubnngan an tara tegangan gap;al a') (.KV) ~lS
lebar sela (mm), dengan elektroda bata1g - batang
:lall j arum-·j arum .
-
..... 49 Pada elektroda batang-batang dan jarum-jarum,
menghasilkan tegangan gagal yang nilainya hampir sama, hal
ini disebabkan panjang elektroda batang maupun diameternya
sama den
-
50
Tabel VII. Hasil pengUJlan dengan elektroda bola-batang
dan b~tang bola, sumber tegangan de.
Lebar sela elektroda elektroda
pengujian bol:t-batang batang-bola
(mm) Vbo Vb = Vbo.kb Vbo Vb = Vbo.kb
0 0 0 0 0 .
2.5 4.095 3.89025 3.64 3.458
5 8.19 7.7805 I
7.62125 7.240187
7.5 12.285 11.67075 9.828 9.3366
10 16.1434 15.33623 12.558 11.9301
12.5 18.95075 18.00321 14.78 75 14.04812
15 21.58975 20.51026 16.835 15.99325
17.5 23.6031 2 22.42296 18.99 625 18.04643
20 25.825.3 24.53451 21.20 3 20.14285
22.5 27.68447 26.30025 22.659 21.52605
25 29.46125 27.98818 24.0695 22.86602
27.5 31.23575 29.67396 25.389' 24.11955
30 32.2413 30.62923 26.572 25.2434
32.5 33.0057 31.35541 27.57 3 26.19435
35 34.4708 32.74726 28.21 26.7995
Vbo = tegangan gagal pengujian Vb = tegangan gagal standar
kb = faktor koreksi, bola- batang 0.95, dan elektroda batang- bola 0.95
-
51
34- -------------------------------,
32
30
28
. 26-
24 -,-..,
> y 22 -v
- 20 0 {)\
0 (J!
( 16 0 {JI
14 ( 0 (II 12 fl "
10 -
8-
6
4
2
0 -
0 7.5 10 12.5 15 17.5 20 l.2.5 25 27.5 30 52.~ 35
le bar selo ( mm) ' D bd
-
52
darl polaritas p~sitif (negatif) ke polaritas negat i f
(positlf). Hal lni ~ilakukan untuk mendapatkan va:r:iasi
permukaan elektroda yang lebih ·banyak,juga untuk memperll-
hatkan pengaruh perubahan permukaan elektroda pad a
polarltas yang be:lainan. Hasll pengujian dengan elektroda
bola-batang dan batang- bola dltunjukkan pada tabel VII,
dan kurve hubungaanya ditunjukkan oleh gambar 11. /
Dari gambar dengan jelas dapat diamati adanya
pengaruh bentuk e ~ektroda yang tidak sama diletakkan pada
polarltas positif dan negatlf. Elektroda bola berada pada I
polaritas positif de ngan elektroda batanq berada pada
polaritas negatif akan menghasilkan tegangan gagal yang
~ebih tinggi bila ked~dukan elektroda lnl dlpertukarkan
( lihat gamba:r:). Den·~an elektroda batang berada pad a
polarltas posltlf , qradlen tegangan terpusat pada ujung
batang, ini berbed a d e ngan bila elektroda bola berada pada
pola:r:ltas positlf . Elektroda bola berada pada polaritas
positif, akan menghas llkan distrlbusi gradlen tegangan
yang dlhasllkan merata pada seluruh permukaan, sehinqga
tegangan gaqal yang d 1hasilkan akan lebih tlnggi.
Bila pasa ngan ini dibandingkan dengan pasangan
elektroda piring-pi:r: : ng atau bola - bola, maka nilai
teganqan gaqal yang d l hasilkan·· .ma.s-1-A -·j.auh lebih rendah.
Hal yang men.ar H : dar 1 pasangan inl adalah untuk
pasangan elekt:r:oda boJa-batang, sampai lebar sela lOmm,
hubungan yang ditunju~kan merupakan ko:r:elasi yang linear.
Tetapi setelah lebar sela 12, 5mm watak tegangan gaga l ·
-
53 menunjukk.an kecenderunqan melengkung, sehingqa untuk lebar
sela yang lebih besar ·· kemunqk 1 nan menunjukkan
karakterlstlk yang lain. Untuk pasan9an .batanq-bola,
hubungan linier hanya sampai lebar f;ela 5mm, setelah 1tu
titlk-titik gagal yang dihasllkctn tidak . teratur.
d. Elektroda bola-jarum dan jarum-bola. I
Hasll pen9ujlan denqan pasangan elektroda bola-jarum
dan jarum-bola dltunjukkan oleh tabE~l VIII berikut, dan
kurve hubungannya dlperlihatkan oleh g a mbar 12.
Karakteristik kegagalan yang dihasilkan hampir menyerupai
pada pasangan bola-batang dan batang-bola . Hal yang
menarik
-
54
Tabel VIII. Hasil pengujian menggunakan elektroda bola-
jarum dan jarum bo l a, sumber tegangan ac.
Lebar sela
pengujian
(mm)
0
2.5
5
7.5
10
12.5
15
17.5
20
22.5
25
27.5
30
32.5
35
elektroda
bola-jarum
Vbo Vb = Vbo.kb (KV) (KV )
0
4.459
6 . 625
6.736
10.101
12.194
14.287
15.379
17.29
19.019
20.93
22.932
24 . 752
26.572
27.846
0
4. 258345
6.517875
8.34288
9.646455
11.64527
13.64408
14.68694
16.51195
18.16314
19.98615
21.90006
23.63816
25 . 37626
26 . 59293
Vbo = tega ngan gagal pengujian Vb = tegangan gagal standar
elektroda
jarum-bola
Vbo Vb = Vbo.kb (KV) (KV)
0
3.218526
5.513263
7.121684
9.218421
11.17776
12.63157
14.48
16.0348
16.12166
19.5875
21.32294
22.79852
24.07157
25.25
0
3.0576
5.2376
6.7656
8.7575
10.61886
12
13.756
15.3545
17.2156
16.5878
20.2566
21.6586
22.866
23.9875
kb = faktor koreksi, untuk bola-jarum 0.955 dan untuk jarum bola 0.95
-
r. ) ~ v
-0 ~ 0 ~
(
0 {) (
0 {J 4) 1-
55 28~-----------------------------------~
26
24
22 -
/.0 -
18 -
16
14
12-
10 -
8 ·
6
--, 10
bbor :.;Cl\l (nun)
20
0 bolo-jawrn + jorum-bolo
30
Gumbnr 12 . Kurve hubungan tegangan gagal ac (KV) VS lebar
se la (mm), dengan elektroda bola-jarum dan
j a rum-bola .
-
Tabel IX. Hasil pengu)lan dengan elektroda bola-bola
dan piring-piring dengan sumber tegangan de
Le bar sela
penguj ian
(mm)
0
2 .5
5
7.5
10
12.5
15
17.5
20
22.5
25
27.5
30
32 .5
35
elektroda
bola-bola
Vbo Vb = kb.Vbo (KV) (KV)
0
11.466
17.199
24.843
33 .124
41.0865
48.7305
56.056
61.789
68 . 796
76 . 44
82.81
89.18
96.187
104.468
0
11.00736
16.51104
23.84928
31. 799 04
39.44304
46.78128
53.81376
59.31744
66.04416
73.3824
79 .4976
85.6128
'3 2. 3 39 52
100.2892
elekb:oda
piring- piring
Vb Vb = kb.Vbo (KV) (KV)
0
12.4215
19.11
26.754
34. 398
43.95 3
49 .68 6
58.604
66 . 248
73.892
82.81
91.091
99.372
107. 653
115.934
0
11.92464
18.3456
25.68384
33 .02208
42 .19488
47.69856
56.25984
63.59808
70.93632
79.4976
87.44736
85.39712
103.3468
111.2966
Vbo = tegangan gagal pengujian Vb = tegangan gagal standar
kb = faktor korek a i yang besarnya, 0.96
-
59
120
110
/I 100 I 90
/I /J: B
,., 60 t // ru :1
'-''
- 70 // 0 {D (I /r/ {R 6{) •. / 0 t. pl / {I {ll
~0 ( {l {D ~J 40 ~-
30
20
10
0 2.5 5 7.5 10 12.5 t 5 17.5 20 22.5 25 27.5 .30 32.5 35
lebor selo (mm) D bolo-bolo
. . . . + pmng-p1nng
Gnmbar 13. Ku rve hubungan tegangan 'gagul de ( KV ) VS l ebar
' sela ( mru ), dengan elektroda bola-bola dan
piring·-piring.
_j
-
60
b. Elektroda batang-batang dan jarum-jarum . .
Hasll pengujian ini dltunjukkan oleh tabel X, dan
kurve hubungan antara lebar sela dan tegangan gagal
diperlihatkan oleh gambar 14. Dari kurve dapat diamati,
kegagalan pada tegangan de dengan elektroda batang-batang,
menghasllkan kurve yang menarik dlbandlngkan denga n
pasangan elektroda jarum-jarum. Kurve yang dlhasllkan ;
oleh elektroda batang-batang mempunyai fungsi yang tetap,
maka untuk pengembangan dldalam penerapan yang
ses ungguhnya, perkiraan besarnya tegangan gagal pada sela
tertentu dapat diperklrakan. Untuk pasangan elektroda
jarum-jarum hal inl sulit diperkirakan, rnenglngat
distribusl kegagalan t ldak menunjukkan suatu kurve menarik
yang dipandang ~a pat menjadl pegangan dldalarn
penerapannya.
Dari kurve juga diperlihatkan, tegangan gagal pada
pasangan elektroda batang-batang berada dlatas tegangan
gagal pasangan elektroda jarurn- jarum, kecuall pada lebar
sela 2,5 dan 5 mm. Hal lnl maslh menjadi pemlkiran bagi
penulis.
c . Elektroda bola-batang dan batang-bola.
Hasil pengujian dengan pasangan elektt'oda lni
ditunjukkan oleh tabel XII . , dan kurve hubungan antara
tegangan gagal (KV) VS lebar sela (mm) diperlihatkan oleh
gambar 15.
Seperti halnya yang terjadi pada pasangan elektroda
-
Tabel X. Hasi1 pengujian dengan elektroda ~atang-batang
~an jarum-jarum, dengan sumber tegangan de.
Lebar sela
penguj :.an
(mm)
0
2.5
5
7.5
10
12.5
15
17.5
20
22.5
25
27.5
30
32.5
35
elektr:oda
batang-batang
Vbo Vb = kb.Vbo (KV) (KV)
0
5.733
12.103
17.836
:n. 658 '26.117
29. 9 39
33 . 124
35.672
38.22
-40.768
-
-0 IJI 0 IJI
c {I {J
c 0 IJI () ....
50.---------------------------
45
4-0 -·
30
25 -
20
15 -·
10 -
,-~, --r-1 0 2.5 5 7.5 10 12.5 15 17.5 2J 22.5 25 27.5 3') 32.5 .~5
Iebar selo (mm) D botong-botu-rg + JOrum- jorum
Gamb-11r 14. KU!·ve hubunga.n antara t..eg~ngan gagal de CKV) VS
l.l'.::~bar sel a C mm), dengan el eklroda b atanr,;-· balang
dan jarum-jarum.
-
Tabel XI. Hasi~ pengujian dengan ele~troda bola - batang
dan batang-bo la dengan sumte r tega ngan de.
Leb: r sela elektroda elektroda
pen :,:.aj ian 3ola-batang batang-bol a
(-w:n) Vbo Vb = kb.Vbo Vbo Vb = kb.Vbo (KV) (KV)
0 J 0
"Z. 5 7.644 7 . 33824
5 12.103 11.61888
1. 5 11).8805 16 . 20528
10 2•). 224 75 19.41576
t ·~ . 5 23.8875 22 . 932
15 2-3.18725 27.05976
17 . 5 33.4425 32 . 1048
20 33.22 36.6912
2:! . 5 43.953 42.19488
25 49.686 47.69856
2.,- . 5 5 3.8265 51.67344
30 59.878 57.48288
3:! . 5 63.7 61.152
:!;5 67.522 64.82112
Vbo = tegangan gagal pengujian Vb = tegangan gagal standar
(K'll /
0
7 . 91?
13 . 195
19 . 13275
23 . 09 j_ 25
27 . 04 9 75
30 . 34!5
3 2 . 32 ':' 75
34.30'7
35 . 6265
37 .60575
38 . 92 525
40.9045
42 . 88 375
45 . 52275
kb = faktor koreksi yang besarnya 0 .9E
(KV)
0 0
7.60
1 2 .667
18 . 3674
22 . 1676
25.9677
29.13456
31.03464
32 . 93472
34.20144
36.10152
37.36824
39.3683
41.1684
43.70184
-
m~----------------------~--------------~
60
50 A
~ v
- 40 0 (J 0 0
(
u 30 {J
(
0 0 Cl ...
20
I 10
0 2.5 5 7.5 10 12.5 15 17.5 20 22.5 25 27.5 30 32.5 35
Iebar selo (mm) [ b~o-IJJtong + botonq-bolo
Gamb:-u- 1!..'5. Kui~ve ltJbung~.n antara t egangan gagal de CZ
-
Tabel XII. Has ~ 1 pengujian dengan e1ektroda bo1a-jarum
dan jarum-bola dengan sumber tegangan de
Lebar sela elektroda e1ektroda
pengujian bola-jarum jarum-bola
(mm) Vbc Vb = kb.Vbo Vbo Vb == kb.Vbo I
(KV) (KV) (KV) (KV)
0 0 0 0 0
2.5 6. 31 6.1152 7.644 7.338
5 10.5105 10.09008 12.74 12.2304
7.5 1 ... 014 13.45344 14.651 14.064
10 18.7915 18.03984 17.836 17.1225
12.5 23.559 22.62624 20.384 19.56864
15 27.7095 26.60112 22.8046 21.8924
17.5 31.85 30.576 25.48 24.4608
20 36.3)9 34.85664 27.5184 26.41766
22.5 42.679 40 . 97184 29.14275 27.97704
25 47.775 45.664 31.213 29.9644
27.5 52.234 50.14464 33.761 32.41056
30 56.693 54.42528 35.672 34.24512
32.5 61.152 58.70592 38.857 37.30272
35 64.914 62.37504 42.042 40.36032
Vbo = ::egangan gagal penguj ian Vb = t egangaa gaga1 standar kb = ::aktor ~oreksi yang nilainya 0.96
....
-
66
70
I I
I I
I I
Jli 60 i .w"/ I
I / I
I / I I ?'
50~ / I .z
r' I /
> 't/ I '1 I / v 40 i / - ){ /~ 0 {) I
0 I /r I ll l .ll
.. ~ ,.
r. / .. -~-··"'/ {! / {II 30 /)1 ,.,¥ ..... ( 0 0 ()
... 20
o) 2.5 5 7.5 10 12.5 15 17.5 20 22.5 25 21.5 3(· 31.5 l5
Lebor selo (mm) 0 bolo- jorum + jlrum-bclo
Gambat' 1 B. Kut' ·/e hubungan a nt at' a Leg a "')Qal"l g aga_ de ( 1-::V) VS
l eb.:'l t' sela (mm) , dengan elekt..roda bo_ a-jcrum
dan jarum bola.
-
bola-batang dan batang-bola pada pengujlan dengan tegangan
acr pada kasus inl juga menghasllkan hal yang sama, yaltu
nllai tegangan gagal pasangan elektroda bola-batang berada
diatas tegangan gaqal pasangan elektroda batang-bola.
Keanehan justru te,~jadl sampai lebar sela 16,75 mr~~,
tegangan gagal pasangan elektroda batang-bola beraca
diatas tegangan gagal pasangan elektrod~
(lihat gambar 15).
bola-batang
d.Elektroda bola jarum dan jarum bola.
Hasll penqujlan dengan pasangan elektroda in 1
ditunjukkan oleh tabel XII, dan kurve . hubungan kegagalan
VS lebar sela di~erlihatkan oleh gambar 16. Darl kurve
dapat diperlihatkan bahwa karakteristik kegagalann}a
har~~pir sama dengan karakterlstlk kegagalan pada pasangan
elektroda bola-batang dan batang-bola, hanya nilal
tegangan gagal tetap masih berada dlbawah
elektroda bola batang ataupun batang bola pada lebar sela
yang sama.
Hal yang menarik dari pasangan elektroda ini, yaitu
tidak dihasllkannya titlk-titik · tegangan
mempunyai korelasi yang lintE-r seperti
gagal
halnya
yang
yang
dltunjukkan oleh pasangan ini sewaktu diberi pengujian
dengan sumber tegangan ac.
III.2. Pengujlan dengan oerubahan kelembaban.
Pelaksanaan pengujian dengan perubahan kelembaban,
· pasaDgan elektroda yang dlpergunakan adalah bola-bola,
-
68
piring-pirin~, batang-batang dan jarum-jarum. sumber
tegangan penquji yang diperqunakan sama dengan pengujian
sebelumnya, yaltu menggunakan tegangan tlnggi ac dan
tegangan tinqgi de. Pada pengujian dengan tegangan tinggi
ac, lebar se:a yang dipllih adalah 10 mm, 20 mm dan 30 mm,
dan pada penqujian dengan tegangan tlnggi de, lebar sela
yang dlpilis hanya 20 mm. Pemlllhan 20 /
mm adalah
d isesuaikan ·:tengan rencana awal penel i tian. Penambahan
jumlah lebar sela pada pengujlan dengan tegangan tlnggl ac
dimaksudkan ~ntuk melihat sejauh mana pengaruh perubahan
kelembaban 1~1 terhadap lebar sela yang berbeda. Ternyata
dar i has i 1 . p;mgamatan menunjukkan bahwa pengaroh peruba.han
kelembaban memberlkan pengaruh yang sama pada lebar sela
yang berbeda_
Hasil pengujian dengan tegangan .. tinggi ac yang
menggunakan .gasangan elektroda bola-bola, pirlng-piring,
batang-batan~ dan jarum-jarum diperlihatkan pada tabel
XIII, XVI, X7 dan XVI. Kurve hubungan perubahan kelembaban
VS tegangan gagalnya, berturut-turut diperlibatkan oleh
gambar 17, 1 ~ , 19 dan 20. Hasil pengujian dengan tegangan
tinggl de unt:uk pasangan elektroda yang sa.ma d i perlihatkan
oleh tabel X'o'II, dan kurve hubungannya dlperlihatkan oleh
gambar 21.
Darl has ll pengujian ini dapat ditunj u kkan bahwa
perubahan kelembaban ikut berpengaruh terhadap kegagalan
tegangan, dan pengaruh lni hampir memperlihatkan suatu
korelasi yans llnier,.
-
Ta be1 XIII. Hasil pengujian perubahan kelembaban
dengan Elektroda bola-bola, sumber:
tegangan ac.
Kelembaban 'legangan gagal (KV)
: gr/~ ) lebar sela lebar sela · lebar se la
10 JUa 20 Jill 30 JIUl
/
3.53 15.394 31.429 46 . 657
6.95 16.131 32.925 48 . 88
9.723 16.6 33.898 50.33
1 2 .84 17.027 34.75 51.606
17 .07 18 . 28 37. 317 55.41
L3 .13 19.266 39.322 58.308
27 .8 20.06 40 .9 6 60.82
Tatel XIV. Hasll pen3ujian perubahan kelembaban
denga n el ~ktroda piring-piring.
Kelernbaban T~gangan gagal (KV) ..J (gr/n. ) lebar sela lebar se1a l ebar se1a
.1 0 l';l!a 20 IJil\ 30 ~
3 .53 19.114 35.48 51.44
6.95 20.02 37.183 53 . 9
9.723 20.62 38.28 55.49
1 2. 84 21.14 39.24 56.89
11.07 22.7 42.14 61.09
23.13 23.92 44 . 408 64.37
21.8 24.91 46 . 26 68.246
-
. " > 'i. v -D 0 0 0
(
0 0 (
0 0 • ...
70
............ K•• ····\:1"/ ••• , •••• ··:1''"" !I"""' :1"!1"" , ... I
~~--------------------------------------
2 6 10 14 18 22 26
Perubohoo kelembobon (gr/m ). 0 s = 10 mm + s =20 mm o s = 30 mm
Gambar 17. Kurve hubungan antara perubahan kel embaban
' (gr /m3 ) Vs tegangan gagal (KV), elektroda bola-
bola, tegangan ac.
-
. ,.. > 50 ~ v
0 IJ 0 IJ 40 c 0 IJ c 0 IJ • 30 f-
2 6
o s = 10 mm
... ····.: .· ·:. : ... :· . ..... ,
10 14 18
Perubohon kefembobon (gr/m). + s =' 20 mm
71
22 26
o s = 30 mm
Gamb~r 18. Kurve hubungan antara perubahan kelembaban
9 (qr/m )VS tegangan gagal { KV) I elektroda
pirinq-plrlnq, tegangan ac.
-
Tabe1 XV. Hasi1 pengujian perubahan ke1embaban
dengan e1ektroda batang-batang, sumber
tegangan de.
Kelembaban Tegangan gaga1 (KV) 3 (gr/m) 1ebar sela 1ebar sela lebar se1a
10fmm 20 mm 30M
' 3.53 13.88 17.86 22.18
6.95 14.54 18.62 23.8
9.723 14.67 19.27 23.9
12.84 .. ,:. 15.35 19.69 24.53 17.07
)•,
16.48 21.21 26.34
7.3.13 17.37 22.4 27.7
27.8 18 .09 23.28 28.92
Tabel XVI . Hasil pengujian perubahan ke1embaban
dengan elektroda jarum-jarum, sumber
tegangan ac.
Kelembaban
gr/m3 )
3.53
6.95
9.723
12.84
17.07
23.13
27.8
Tegangan gagal (KV)
lebar sela lebar sela
10 JUl
12.76
13.38
13.88
14.24
15.162
15.977
16.64
20 ma
18
18.86
19.42
20.65
21.37
22.52
24.5
1ebar sela
30 lUl
21.36
22.48
23.14
24.62
25.38
26.75
27.84
72
-
73
29
28
27
26
25
,..., 24· > y 23 v -0 2.2 0 0 0 21 1: 0 20 0 1: 0
19 0 I 1-
18
17
16
15
1-t
B
2 6 10 18
o s = 10 mm P.rubahaa keleaba.baB (grja3) t s = 20 mm o s = 30 mm
Gambar 19. Kurve hubungan antara perubahan kelem:Jaban
9 (gr/m) VS tegangan gagal (KV), ele ·;troda
batang - batang, tegangan ac.
-
28
27
26
25
24
A 23 > :!: 22 v -0 21 lJ 0 lJ 20 (
0 19 lJ (
0 18 0 • 1-17
16
15
14
1.}
12
2
0 s = 10 mm
6
• ····~······ .. ····\.!t"l •••J ••• •••••••• ......... , •••••• ,.
10 14 18
perubohon kelembobon (f jrl ). + s = 20 mm
74
22 26
Q- s = 30 mm
Gambar 20. Kurve hubu'ngan antara perubahan :•.:elembaban
!I (gr/rn) VS t egangan gagal (KV), elektroda
jarum-jarum, tegangan ac.
-
4
T ~bel XVII. Hasil pengujian perubahan kelembaban
dengan surober tegangan de, lebar sela
20 mm.
Kelembaban
(gr/ml) bola -
3.53
6.95
9.723
12.84
17.07
23.13
27.8
bola
54.17
56.76
58.44
59.92
64.335
67.79
70.616
Elektroda
piring- batang-
piring batang
60.5
63.39
66.26
67.92
72.85
75.712
78.86
31.269
32.76
33.73
34.58
37.136
40.13
41.76
jarum-
jarum.
20.65
21.64
22.28
22.83
24.53
25.85
26 . 93
75
-
76
00.---------------------------------------
70
A 60 ~ v -0 0 0 0 50 (
0 , 0 c 0 0 • · 40 1-
2 6 10 14 16 26
- ' .J Perubohon kelembobon (gr/m ).
+ It •• jlnng-plnng o botomr-botong . JOrurr
Gambar 21. Kurve hubungan antara perubahar kelembaban
!t (gr/m) VS tegangan gagal (KV), elektroda
bola - bola, plring-piring, batans -bat3ng dan
jarum-jarum, lebar sela 20 mm, te~angan de.
-
BAB IV
KESIMPULAN
Berdasarkan hasll penelltian dan pembahasan sepertl
yang ·telah diuraikan dimuka, dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil pengujian dengan berbagai jenis I .
permukaan elektroda, elektroda dengan permukaan
yang merata ~enghasilkan tegangan gagal yang
tlnggi,dan nilai gagal tegangan terendah
dihasilkan oleh elektroda berbentuk jarum.
2. Elektroda dengan bentuk permukaan yang tidak
merata, tidak dapat dijadikan tolok ukur (acuan)
untuk memperkirakan tegangan gagal pada lebar
sela yang lebih tinggi, karena distribusi
kegagalan tegangan yang dihasilkan tldak
menunjukkan suatu hubungan yang dapat menjadl
pegangan.
3. Lebar sela yang memisahkan dua elektroda yang
bertegangan dapat diperkecil dengan bertambahnya
nilai kelembaban mutlak
diperbesar bila nilal
menurun.
3 (gr/m ),
kelembaban
dan harus
mutlaknya
77
-
DAFTAR PUSTAKA
Arismunandar,A.,1978, "Teknik Tegangan Tinggi", Pradnya
Paramita, Jakarta.
Fesser,K. dan Pigini,A., 1987, "Influence of Atmospheric
Conditions on the Dielectric Strength of External
Insulation", Electra,International Con~erence on I
Large High Voltage Electric System, Paris.
Kuffel,E. dan Zaeng, w.s., 1984, " High Voltage Engineering Fundamental", Pergamon Press . Toronto.
N~idu,M.S. dan Maller, V .N., 1977,"SF6 and Vacum
Insulation for High Voltage application", Khanna
Publisher, New Delhi.
Naidu,M.S. dan Karnaraju, v. N. I l987,"Hicgh Voltage
Engineering", Khanna Publisher, New Delh:.
IEEE,. 1976., "IEEE Standard Techniques for H:.gh Voltage
Testing ", IEEE Press, New York.
--------., 1975.,"Transmlssioo Line Reference Book for
345 KV and above", Electric Power Researcla Institute,
Palo Alto.
,J. .... • ...... __ ,.
78