laporan tata kelola filejl. kartini no 79 tanjung karang telp. (0721) 253555, fax (0721) 261452 ,...

47
Jl. Kartini No 79 Tanjung Karang Telp. (0721) 253555, Fax (0721) 261452 www.bprtrisuryalpg.co.id, [email protected] Laporan TATA KELOLA tTATA Tahun 2018

Upload: duongthuan

Post on 30-Jul-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan TATA KELOLA fileJl. Kartini No 79 Tanjung Karang Telp. (0721) 253555, Fax (0721) 261452 , cs@bprtrisuryalpg.co.id Laporan TATA KELOLA

Jl. Kartini No 79 Tanjung Karang

Telp. (0721) 253555, Fax (0721) 261452

www.bprtrisuryalpg.co.id, [email protected]

Laporan TATA KELOLA

tTATA

Tahun 2018

Page 2: Laporan TATA KELOLA fileJl. Kartini No 79 Tanjung Karang Telp. (0721) 253555, Fax (0721) 261452 , cs@bprtrisuryalpg.co.id Laporan TATA KELOLA

DAFTAR ISI

Pendahuluan ________________________________________________________________________________________________ 1

Dewan Komisaris ___________________________________________________________________________________________ 4

Direksi _______________________________________________________________________________________________________ 8

Komite-Komite ____________________________________________________________________________________________11

Satuan Kerja Audit Internal ______________________________________________________________________________12

Akuntan Publik ____________________________________________________________________________________________13

Fungsi Kepatuhan _________________________________________________________________________________________14

Penerapan Manajemen Risiko ___________________________________________________________________________15

Penyimpangan Internal ___________________________________________________________________________________17

Transaksi yang mengandung Benturan Kepentingan __________________________________________________18

Permasalahan Hukum ____________________________________________________________________________________19

Rencana Bisnis ____________________________________________________________________________________________20

Batas Maksimum Pemberian Kredit _____________________________________________________________________22

Transparansi Kondisi Keuangan dan Non-Keuangan __________________________________________________23

Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah _______________________________________________________________________24

Pemberian Dana untuk Kegiatan Sosial dan Politik ____________________________________________________25

Page 3: Laporan TATA KELOLA fileJl. Kartini No 79 Tanjung Karang Telp. (0721) 253555, Fax (0721) 261452 , cs@bprtrisuryalpg.co.id Laporan TATA KELOLA

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Hal 1

Pendahuluan

Penerapan tata kelola perusahaan yang baik secara konsisten dan berkesinambungan dalam rangka

memelihara kepercayaan para pemegang saham dan para pemangku kepentingan PT Bank Trisurya

Bumindo dirasakan semakin penting dengan meningkatnya risiko bisnis.

TUJUAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

BPR menyadari bahwa penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance)

merupakan suatu keharusan demi menjaga kelangsungan usaha perusahaan dalam jangka panjang dan

memaksimalkan nilai perusahaan. Penerapan tata kelola perusahaan yang baik ditujukan antara lain

untuk :

1. Mendukung visi BPR untuk menjadi “Mengembangkan dan menjadikan Bank yang sehat, tumbuh

dan berkembang secara wajar dengan komitmen penuh seluruh pengelola dan pelaksana.”

2. Mendukung misi BPR, yaitu : Meningkatkan kinerja Bank secara terus menerus baik kuantitas

maupun kualitas, serta meningkatkan nilai tambah bagi pemegang saham dan kesejahteraan

karyawan.

DASAR HUKUM LAPORAN TATA KELOLA

Penyusunan kebijakan tata kelola BPR dilakukan dengan mengacu kepada :

a) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 4/POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank

Perkreditan Rakyat.

b) Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 5/SEOJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi

Bank Perkreditan Rakyat.

c) Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 7/SEOJK.03/2016 tentang Standar Pelaksanaan Fungsi

Audit Intern Bank Perkreditan Rakyat.

STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN

Struktur Tata Kelola Perusahaan dibuat untuk penerapan check dan balance sistem pengendalian

internal yang baik serta pembagian tugas dan tanggungjawab yang jelas. Struktur Tata Kelola BPR

Trisurya Bumindo terdiri atas :

1. Rapat Umum Pemegang Saham

2. Dewan Komisaris

3. Direksi

4. Pejabat Eksekutif Yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan

5. Pejabat Eksekutif Yang Membawahkan Fungsi Manajemen Resiko

6. Pejabat Ekskutif Yang Membawahkan Fungsi Audit Internal

PERNYATAAN KOMITMEN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

Penerapan tata kelola perusahaan adalah faktor penting dalam memelihara kepercayaan para

pemegang saham dan masyarakat terhadap BPR. Hal ini dirasakan semakin penting seiring dengan

meningkatnya risiko bisnis dan tantangan yang dihadapi oleh industri perbankan. Melalui penerapan

pinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) diharapkan BPR dapat

Page 4: Laporan TATA KELOLA fileJl. Kartini No 79 Tanjung Karang Telp. (0721) 253555, Fax (0721) 261452 , cs@bprtrisuryalpg.co.id Laporan TATA KELOLA

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Hal 2

mempertahankan kelangsungan usahanya yang sehat dan kompetitif. Dengan berlandaskan pada

pandangan tersebut, kami berkomitmen untuk terus meningkatkan implementasi prinsip-prinsip tata

kelola perusahaan yang baik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

HASIL PENILAIAN PENERAPAN TATA KELOLA BPR

Pada tahun 2018, BPR melakukan penilaian (self assessment) atas pelaksanaan tata kelola perusahaan

(Good Corporate Governance) sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan. Penilaian tersebut

diterapkan pada 11 (sebelas) faktor penilaian, yaitu :

1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris

2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi

3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas dan fungsi komite

4. Penanganan benturan kepentingan

5. Penerapan fungsi kepatuhan

6. Penerapan fungsi audit interen

7. Penerapan fungsi audit eksteren

8. Penerapan manajemen risiko termasuk sistem pengendalian interen

9. Batas Maksimum Pemberian Kredit

10. Rencana Strategis BPR

11. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan

Hasil penilaian sendiri ( self assessment ) atas pelaksanaan tata kelola perusahaan pada tahun 2018 di

kategorikan ke dalam “Peringkat 1” ( “Sangat Baik” ) (note : hasil self assessment terlampir).

TRANSPARANSI PELAKSANAAN TATA KELOLA

A. Penerapan Tata Kelola paling sedikit harus diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut :

i. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi

ii. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris

iii. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas atau fungsi komite

iv. Penanganan benturan kepentingan

v. Penerapan fungsi kepatuhan, audit intern, dan audit ekstern

vi. Penerapan manajemen risiko, termasuk sistem pengendalian intern

vii. Batas maksimum pemberian kredit

viii. Rencana bisnis BPR

ix. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan.

B. Kepemilikan saham anggota Direksi serta hubungan keuangan dan/atau hubungan keluarga anggota

Direksi dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi lain dan/atau pemegang saham BPR

C. Kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris serta hubungan keuangan dan/atau hubungan

keluarga anggota Dewan Komisaris dengan anggota Dewan Komisaris lain, anggota Direksi dan/atau

pemegang saham BPR

D. Paket/kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Direksi dan Dewan Komisaris

E. Rasio gaji tertinggi dan gaji terendah

Page 5: Laporan TATA KELOLA fileJl. Kartini No 79 Tanjung Karang Telp. (0721) 253555, Fax (0721) 261452 , cs@bprtrisuryalpg.co.id Laporan TATA KELOLA

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Hal 3

F. Frekuensi rapat Dewan Komisaris

G. Jumlah penyimpangan intern yang terjadi dan upaya penyelesaian oleh BPR

H. Jumlah permasalahan hukum dan upaya penyelesaian oleh BPR

I. Transaksi yang mengandung benturan kepentingan

J. Pemberian dana untuk kegiatan sosial dan kegiatan politik, baik nominal maupun penerima dana.

Page 6: Laporan TATA KELOLA fileJl. Kartini No 79 Tanjung Karang Telp. (0721) 253555, Fax (0721) 261452 , cs@bprtrisuryalpg.co.id Laporan TATA KELOLA

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Hal 4

Dewan Komisaris

Dewan Komisaris adalah organ perusahaan yang memiliki tugas pokok untuk melakukan pengawasan

atas kebijakan Direksi dalam menjalankan perusahaan, dan memberikan nasihat kepada Direksi. Dewan

Komisaris juga bertugas untuk memastikan terselenggaranya pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola

perusahaan (good corporate governance) dalam setiap kegiatan usaha BPR pada seluruh tingkatan atau

jenjang organisasi. Dewan Komisaris melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara independen.

PEDOMAN DAN TATA TERTIB DEWAN KOMISARIS

Dewan Komisaris telah memiliki Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris yang mengatur antara

lain mengenai ;

Komposisi dan kriteria anggota Dewan Komisaris

Komisaris Independen

Masa Jabatan anggota Dewan Komisaris

Rangkap Jabatan anggota Dewan Komisaris

Kewajiban, Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Dewan Komisaris

Aspek Transparansi dan Larangan bagi anggota Dewan Komisaris

Program Orientasi dan Pelatihan anggota Dewan Komisaris

Etika dan Waktu Kerja Dewan Komisaris

Rapat Dewan Komisaris.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris antara lain :

a. Melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan BPR, jalannya pengurusan pada umumnya, dan

memberi nasihat kepada Direksi. Pengawasan oleh Dewan Komisaris dilakukan untuk kepentingan

BPR sesuai dengan maksud dan tujuan serta Anggaran Dasar

b. Memastikan terselenggaranya pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan ( Good

Corporate Governance ) dalam setiap kegiatan usaha BPR pada seluruh tingkatan atau jenjang

organisasi.

c. Memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Divisi Audit

Internal, Auditor Eksternal, termasuk hasil pengawasan pihak otoritas.

d. Menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara

optimal.

Dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya, Dewan Komisaris memperhatikan ketentuan

Anggaran Dasar BPR, Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris, serta peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

JUMLAH DAN KOMPOSISI ANGGOTA DEWAN KOMISARIS

Per 31 Desember 2018, jumlah anggota Dewan Komisaris BPR adalah 2 (dua) orang, terdiri dari 1 ( satu )

Komisaris Utama, 1 ( satu ) Komisaris. Jumlah anggota Dewan Komisaris BPR tidak melebihi jumlah

Page 7: Laporan TATA KELOLA fileJl. Kartini No 79 Tanjung Karang Telp. (0721) 253555, Fax (0721) 261452 , cs@bprtrisuryalpg.co.id Laporan TATA KELOLA

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Hal 5

anggota Direksi BPR. Jumlah Komisaris Independen BPR adalah 50% dari jumlah anggota Dewan

Komisaris.

Seluruh anggota Dewan Komisaris BPR telah lulus Fit and Proper Test dan telah memperoleh surat

persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan. Seluruh anggota Dewan Komisaris Berdomisili di Bandar

Lampung.

Masa jabatan anggota Dewan Komisaris adalah 5 (lima) tahun. Masa jabatan anggota Dewan

Komisaris untuk periode saat ini belum akan berakhir pada saat ditutupnya RUPS Tahunan BPR tahun

2018, dengan tidak mengurangi kewenangan RUPS untuk memberhentikan seorang atau lebih anggota

Dewan Komisaris pada setiap waktu sebelum jabatannya berakhir.

SUSUNAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS PER 31 DESEMBER 2016

Jabatan Nama

Komisaris Utama Hardy Yunnaraga

Komisaris ( Independen ) Syamudi YS

INFORMASI MENGENAI KOMISARIS INDEPENDEN DAN PERNYATAAN INDEPENDENSI DEWAN KOMISARIS

a) Kriteria Penentuan Komisaris Independen

Tidak memiliki hubungan keuangan, hubungan kepengurusan, hubungan kepemilikan saham,

dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi, dan/atau

Pemegang Saham Pengendali.

Tidak memiliki hubungan dengan BPR, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk

bertindak independen.

b) Pernyataan Independensi Dewan Komisaris

Seluruh anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keuangan, hubungan

kepengurusan, hubungan kepemilikan saham, dan/atau hubungan keluarga sampai dengan

derajat kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan/atau

Pemegang Saham Pengendali, atau hubungan dengan yang dapat mempengaruhi

kemampuannya untuk bertindak independen.

Seluruh Komisaris Independen tidak memiliki hubungan keuangan, hubungan kepengurusan,

hubungan kepemilikan saham, dan/atau hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua

dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan/atau Pemegang Saham Pengendali,

atau hubungan dengan, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak

independen.

Nama Jabatan

Hubungan Keluarga dengan Hubungan Keuangan dengan

Komisaris Direksi PSP Komisaris Direksi PSP

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

Haardy

Yunnaraga

Komisaris

Utama - √ - √ √ - - √ - √ - √

Syamudi

YS

Komisaris

(Independen) - √ - √ - √ - √ - √ - √

Page 8: Laporan TATA KELOLA fileJl. Kartini No 79 Tanjung Karang Telp. (0721) 253555, Fax (0721) 261452 , cs@bprtrisuryalpg.co.id Laporan TATA KELOLA

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Hal 6

KEPEMILIKAN SAHAM ANGGOTA DEWAN KOMISARIS

Nama

Kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris pada :

BPR Trisurya Bank Lain Lembaga Keuangan

Bukan Bank

Perusahaan Lain

Hardy Yunnaraga - √ √ √

Syamudi YS - - - -

RANGKAP JABATAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS

Nama Jabatan Jabatan di Bank Lain Jabatan di Perusahaan / Lembaga

Bidang Usaha

Hardy Yunnaraga Komisaris Utama Komisaris Utama PT. BPR Dhana Sewu

Komisaris Utama PT. BPR Langgeng Lestari Bersama

- Perbankan

Syamudi YS Komisaris (Independen)

Komisaris PT. BPR Dana Selaras Sentosa

- Perbankan

RAPAT ANGGOTA DEWAN KOMISARIS

Selama tahun 2018 Dewan Komisaris telah menyelenggarakan 6 ( enam ) kali rapat.

Frekuensi Rapat Dewan Komisaris dan tingkat kehadiran Anggota Dewan Komisaris selama tahun 2018

adalah sebagai berikut:

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Persentase

Hardy Yunnaraga 6 6 100%

Syamudi YS 6 6 100%

Agenda Rapat Komisaris yang diselenggarakan selama tahun 2018 sebagai berikut:

Tanggal Beberapa Agenda Rapat antara lain :

22 Januari 2018 Hasil Pengawasan Dewan Komisaris Periode Oktober – Desember 17 Realisasi tindak pengkinian data sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang berlaku Hasil pengawasan penerapan program APU dan PPT

21 Maret 2018 Hasil Pengawasan Dewan Komisaris Periode Januari – Maret 18 Review kualitas kredit dan memberikan rekomendasi kepada direksi untuk

memperbaiki NPL

18 Juni 2018 Hasil Pengawasan Dewan Komisaris Periode April – Juni 18 ; Permasalahan pembayaran angsuran pinjaman an.Hasan Ali Gunawan kepada bank

mengalami tunggakan dan debitur pada saat jatuh tempo tidak dapat melunasi pokok pinjaman, usaha sedang mengalami penurunan omzet

Penyerahan agunan SHMSRS an. Hasan Ali Gunawan untuk segera dilakukan penjualan oleh pihak bank yang hasil penjualannya untuk melunasi pinjaman debitur

14 Agustus 2018 Hasil Pengawasan Dewan Komisaris Periode Juli – September 18 ; Pembayaran angsuran pinjaman an. M. Komarudin MZ pada bank mengalami

tunggakan, pembangunan proyek pasar mengalami kendala dan debitur hanya mengandalkan unit lapak, kios dan ruko apabila pasar telah terealisasi

Penyerahan agunan an. M Komarudin MZ secara sukarela Penilaian Jaminan Pengajuan plafond pinjaman Hak dan kewajiban Leader dan Participant kredit sindikasi

18 September 2018

04 Desember 2018 Hasil Pengawasan Dewan Komisaris Periode Oktober – Desember 18 ; Permasalahan pembayaran angsuran bunga pinjaman an. Effendi Buntoro kepada bank

yang tertunggak dan usaha milik debitur mengalami penurunan omzet saat ini dikarenakan debitur mengalami sakit keras dan modal yang ada habis terpakai untuk biaya berobat sehingga debitur tidak dapat melunasi pokok pinjaman

Page 9: Laporan TATA KELOLA fileJl. Kartini No 79 Tanjung Karang Telp. (0721) 253555, Fax (0721) 261452 , cs@bprtrisuryalpg.co.id Laporan TATA KELOLA

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Hal 7

Rencana penjualan agunan debitur an. Effendi Buntoro yang tujuannya apabila laku terjual dapat membayar pokok dan angsuran bunga pinjaman pada bank dan pinjaman debitur lunas.

REMUNERASI DEWAN KOMISARIS

Berdasarkan keputusan RUPS tahunan 2018, RUPS tahunan 2018 telah menetapkan besarnya

honorarium dan tunjangan lainnya kepada anggota dewan komisaris. Dan menetapkan pembagian

tantiem di antara anggota dewan komisaris dan direksi.

STRUKTUR REMUNERASI DEWAN KOMISARIS

Jenis Remunerasi & Fasilitas Lain Jumlah Diterima Dalam 1 Tahun

Dewan Komisaris

Orang Dalam Jutaan Rupiah Remunerasi ( gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya )

2 934

Page 10: Laporan TATA KELOLA fileJl. Kartini No 79 Tanjung Karang Telp. (0721) 253555, Fax (0721) 261452 , cs@bprtrisuryalpg.co.id Laporan TATA KELOLA

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Hal 8

Direksi

Direksi merupakan organ perusahaan yang memiliki tugas pokok melakukan pengurusan untuk

kepentingan dan tujuan perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan berdasarkan

ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

Direksi telah memiliki Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi yang mengatur antara lain mengenai:

Komposisi, Kriteria, dan Independensi anggota Direksi

Masa Jabatan anggota Direksi Rangkap Jabatan anggota Direksi Kewajiban, Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Direksi

Aspek Transparansi dan Larangan bagi anggota Direksi

Program Orientasi dan Pelatihan anggota Direksi

Etika dan Waktu Kerja Direksi Rapat Direksi.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI

Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Direksi antara lain :

a. Memimpin dan mengurus BPR sesuai dengan maksud dan tujuan BPR

b. Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan BPR untuk kepentingan BPR

c. Menciptakan struktur pengendalian internal, menjamin terselenggaranya fungsi audit internal dalam setiap tingkatan manajemen dan menindaklanjuti temuan audit internal sesuai dengan kebijakan atau arahan yang diberikan Dewan Komisaris

d. Menyampaikan Rencana Kerja Tahunan yang memuat juga Anggaran Tahunan kepada Dewan Komisaris untuk mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris

e. Melaksanakan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) dalam setiap kegiatan usaha BPR pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi BPR.

f. Membuat Laporan Tahunan dan dokumen-dokumen perusahaan lainnya sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undagan yang berlaku

g. Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Auditor Eksternal, hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia dan/ atau hasil pengawasan otoritas lain termasuk namun tidak terbatas pada Bursa Efek Indonesia;

h. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya kepada pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham.

JUMLAH DAN KOMPOSISI ANGGOTA DIREKSI

Per 31 Desember 2018, jumlah anggota Direksi BPR adalah 2 (dua) orang, terdiri dari 1 (satu) Direktur

Utama dan 1 (satu) Direktur.

Seluruh anggota Direksi BPR telah lulus Fit and Proper Test dan telah memperoleh surat persetujuan dari

Otoritas Jasa Keuangan. Seluruh anggota Direksi BPR berdomisili di Bandar Lampung.

Masa jabatan anggota Direksi adalah 5 (lima) tahun. Untuk periode ini belum akan berakhir pada saat

ditutupnya RUPS Tahunan BPR tahun 2018, dengan tidak mengurangi kewenangan RUPS untuk

memberhentikan seorang atau lebih anggota Direksi pada setiap waktu sebelum jabatannya berakhir.

Page 11: Laporan TATA KELOLA fileJl. Kartini No 79 Tanjung Karang Telp. (0721) 253555, Fax (0721) 261452 , cs@bprtrisuryalpg.co.id Laporan TATA KELOLA

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Hal 9

SUSUNAN ANGGOTA DIREKSI BPR PER 31 DESEMBER 2018

Jabatan Nama

Direktur Utama Budy Widjaja

Direktur Tuti Lestari Ningrum

PERNYATAAN INDEPENDENSI ANGGOTA DIREKSI

Anggota Direksi tidak memiliki hubungan keuangan, hubungan kepengurusan, hubungan kepemilikan

saham, dan/atau hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris,

anggota Direksi lainnya, dan/atau Pemegang Saham Pengendali, atau hubungan dengan, yang dapat

mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.

Nama Jabatan

Hubungan Keluarga dengan Hubungan Keuangan dengan

Komisaris Direksi PSP Komisaris Direksi PSP

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

Budy Widjaja Direktur

Utama - √ - √ - √ - √ - √ - √

Tuti Lestari

Ningrum Direktur - √ - √ - √ - √ - √ - √

KEPEMILIKAN SAHAM ANGGOTA DIREKSI

Nama Kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris pada :

BPR Trisurya Bank Lain Lembaga Keuangan Bukan Bank

Perusahaan Lain

Budy Widjaja - - - -

Tuti Lestari Ningrum

- - - -

RANGKAP JABATAN ANGGOTA DIREKSI

Seluruh anggota Direksi tidak merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi atau

Pejabat Eksekutif pada bank lain, perusahaan, dan/atau lembaga.

Nama Jabatan Jabatan di

Bank Lain

Jabatan di Perusahaan / Lembaga

Bidang Usaha

Budy Widjaja Direktur Utama - - -

Tuti Lestari Ningrum

Direktur - - -

RAPAT ANGGOTA DIREKSI

Selama tahun 2018 Direksi telah menyelenggarakan 4 ( empat ) kali rapat.

Frekuensi Rapat Direksi dan tingkat kehadiran Anggota Direksi selama tahun 2018 adalah sebagai

berikut:

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Persentase

Budy Widjaja 4 4 100%

Tuti Lestari Ningrum 4 4 100%

Agenda Rapat Direksi yang diselenggarakan selama tahun 2018 sebagai berikut:

Tanggal Beberapa Agenda Rapat antara lain :

08 Januari 2018 Konsolidasi Internal; untuk memastikan tercapainya target RBB tahun 2018

Page 12: Laporan TATA KELOLA fileJl. Kartini No 79 Tanjung Karang Telp. (0721) 253555, Fax (0721) 261452 , cs@bprtrisuryalpg.co.id Laporan TATA KELOLA

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Hal 10

Extra Effort; Menurunkan AYDA melalui kerjasama atau penggunaan makelar atau cara door to door

17 April 2018 Membahas Achievement QI – 2018 Upaya-upaya yang lebih untuk meningkatkan kualitas kredit

17 Juli 2018

Potensi peningkatan NPL karena kondisi ekonomi terkini yang perlu disikapi dengan hati-hati dalam pelepasan kredit

Upaya ekstra untuk menyikapi kenaikan suku bunga deposito sebagai antisipasi risiko likuiditas

Upaya ekstra hati-hati penyaluran dana khususnya kredit dengan tetap mengedepankan prisip 5C

30 November 2018

Upaya maksimum untuk bisa setidaknya mencapai 70% target dari RBB 2018 Slowdown penyaluran dana khususnya kredit karena situasi yang kurang

mendukung dan konsolidasi untuk meningkatkan aktifitas collection termasuk kemungkinan upaya-upaya restrukturisasi kredit

Upaya untuk mengurangi kelebihan likuiditas dana pihak ketiga dengan tetap mempertahankan suku bunga maksimum deposito adalah 8,75% bagi seluruh nasabah deposan. Untuk penempatan baru mengikuti counter rate

REMUNERASI ANGGOTA DIREKSI

Berdasarkan keputusan RUPS tahunan 2018, RUPS tahunan 2018 telah menetapkan besarnya

honorarium dan tunjangan lainnya kepada anggota Direksi. Dan menetapkan pembagian tantiem di

antara anggota direksi.

STRUKTUR REMUNERASI ANGGOTA DIREKSI

Jenis Remunerasi & Fasilitas Lain Jumlah Diterima Dalam 1 Tahun Direksi

Orang Dalam Jutaan Rupiah Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya) 2 1.616

Page 13: Laporan TATA KELOLA fileJl. Kartini No 79 Tanjung Karang Telp. (0721) 253555, Fax (0721) 261452 , cs@bprtrisuryalpg.co.id Laporan TATA KELOLA

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Hal 11

Komite-Komite

KOMITE KREDIT

Merupakan komite yang membantu Direksi dalam mengevaluasi dan/atau memberikan keputusan

kredit sesuai batas wewenang yang ditetapkan Direksi sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar BPR

dengan memperhatikan pengembangan bisnis tanpa meninggalkan prinsip kehati-hatian (prudent).

Tugas, wewenang dan tanggung jawab Komite Kredit meliputi:

a. Memberikan rekomendasi atas persetujuan atau penolakan kredit sesuai dengan batas wewenang

/ jenis kredit antara lain dengan mempertimbangkan aspek likuiditas

b. Menaati dan mengikuti seluruh kebijakan dan prosedur kredit yang telah ditetapkan

c. Melaksanakan tugas terutama dalam kaitannya dengan pemberian persetujuan kredit secara

profesional, jujur, obyektif, cermat, seksama, dan independen tanpa dapat dipengaruhi pihak-pihak

manapun

d. Memberikan rekomendasi persetujuan atau penolakan kepada Direksi beserta pertimbangannya.

Page 14: Laporan TATA KELOLA fileJl. Kartini No 79 Tanjung Karang Telp. (0721) 253555, Fax (0721) 261452 , cs@bprtrisuryalpg.co.id Laporan TATA KELOLA

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Hal 12

Satuan Kerja Audit Internal

Audit Internal dibentuk untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan operasional melalui

kegiatan audit (assurance) dan konsultasi (consulting) yang independen dan objektif.

Dalam melaksanakan fungsinya, Audit Internal melakukan penilaian atas kecukupan dan efektivitas

proses manajemen risiko, pengendalian internal, tata kelola, serta memberikan konsultasi bagi pihak

internal BPR yang membutuhkan.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SATUAN KERJA AUDIT INTERNAL

1. Menyusun dan melaksanakan rencana audit tahunan berbasis risiko dan melaporkan realisasinya.

2. Menguji dan mengevaluasi proses manajemen risiko (risk management), pengendalian internal

(internal control), dan proses tata kelola (governance) untuk menilai kecukupan dan efektivitasnya.

3. Melaksanakan pengkajian kualitas kredit.

4. Memberikan rekomendasi perbaikan dan informasi objektif tentang kegiatan yang diperiksa.

5. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut yang telah dilakukan auditee

atas rekomendasi hasil audit.

INDEPENDENSI

Audit Internal independen terhadap unit kerja operasional. Satuan Kerja Audit Internal bertanggung

jawab langsung kepada Direktur Utama dan dapat berkomunikasi langsung dengan Dewan Komisaris.

PELAPORAN

Satuan Audit Internal menyampaikan laporan kepada :

1. Dewan Komisaris, dan Direksi yang terdiri dari :

a. Laporan Triwulan Hasil Audit.

b. Laporan Hasil Audit Tahunan

2. Otoritas Jasa Keuangan tentang pelaksanaan fungsi Audit Internal yang terdiri dari Laporan

Pelaksanaan dan Pokok-Pokok Hasil Audit Internal.

Page 15: Laporan TATA KELOLA fileJl. Kartini No 79 Tanjung Karang Telp. (0721) 253555, Fax (0721) 261452 , cs@bprtrisuryalpg.co.id Laporan TATA KELOLA

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Hal 13

AKUNTAN PUBLIK

Dalam rangka memenuhi penerapan fungsi Audit Ekstern maka :

1. Laporan Keuangan BPR telah diaudit oleh Akuntan Publik yang independen, kompeten,

profesional, dan objektif.

2. Akuntan Publik yang ditunjuk oleh BPR melakukan audit sesuai dengan standar profesional,

perjanjian kerja, dan ruang lingkup audit.

3. Sesuai keputusan RUPS Tahunan, penunjukan Kantor Akuntan Publik dan penentuan biaya dilakukan

oleh Dewan Komisaris dengan memperhatikan rekomendasi Komite Audit.

Kantor Akuntan Publik yang telah mengaudit Laporan Keuangan

2018 2017 2016

KAP Sarastanto & Rekan KAP Kumalahadi, Kuncara, Sugeng Pamudji & Rekan KAP Henry Sugeng & Rekan

Page 16: Laporan TATA KELOLA fileJl. Kartini No 79 Tanjung Karang Telp. (0721) 253555, Fax (0721) 261452 , cs@bprtrisuryalpg.co.id Laporan TATA KELOLA

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Hal 14

Fungsi Kepatuhan

BPR Membentuk fungsi kepatuhan sebagai bukti komitmennya untuk memenuhi ketentuan yang

berlaku. Fungsi kepatuhan di BPR merupakan pelaksana dan pengelola risiko kepatuhan, yang

melakukan tugas pengawasan yang bersifat preventif. Hal ini dilakukan BPR mengingat bank merupakan

industri yang diatur dan diawasi secara ketat oleh regulator. Selain itu, semakin meningkatnya

kompleksitas kegiatan usaha bank juga memberikan dampak yang besar terhadap eksposur risiko yang

dihadapi oleh bank, termasuk risiko kepatuhan.

Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan telah cukup menetapkan langkah-langkah yang

diperlukan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian, memantau dan menjaga agar kegiatan usaha

Bank tidak menyimpang dari ketentuan, serta memantau dan menjaga kepatuhan Bank terhadap

seluruh perjanjian dan komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan.

Hal-hal yang telah dilakukan dalam rangka mendorong terciptanya budaya kepatuhan antara lain

dengan mengikutsertakan SDM pada berbagai pelatihan, seminar atau sosialisasi dalam rangka

meningkatkan kualitas SDM.

Page 17: Laporan TATA KELOLA fileJl. Kartini No 79 Tanjung Karang Telp. (0721) 253555, Fax (0721) 261452 , cs@bprtrisuryalpg.co.id Laporan TATA KELOLA

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Hal 15

Penerapan Manajemen Risiko

Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab atas penerapan manajemen risiko di BPR. Penerapan

manajemen risiko BPR mencakup pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi.

BPR menerapkan manajemen risiko secara efektif yang disesuaikan dengan tujuan dan kebijakan usaha,

ukuran dan kompleksitas kegiatan usaha BPR dengan berpedoman pada persyaratan dan tata cara

sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK).

Mengacu pada Peraturan OJK No. 13/POJK.03/2015 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi BPR,

Manajemen BPR telah mengembangkan infrastruktur untuk pengelolaan risiko secara terus menerus.

Sesuai dengan ukuran dan kompleksitas bisnis yang dijalankan, serta sesuai dengan peraturan OJK, BPR

melakukan pengelolaan 4 (empat) jenis risiko dimana secara keseluruhan profil Bank per 31 Desember

2018 adalah Moderate ( Sedang ).

Sehubungan dengan predikat risiko bank secara keseluruhan adalah moderat ( sedang ) maka perlu adanya upaya perbaikan berkesinambungan sebagai berikut ;

1. Risiko Kredit

Beberapa hal yang menjadi fokus pengelolaan risiko kredit meliputi :

Menumbuhkan kesadaran dan peran pengelolaan risiko dalam proses kredit mulai dari analisis

kredit sampai dengan pelunasan.

Proses kredit yang dilakukan secara transparan dan bebas dari moral hazard.

Keputusan kredit dilakukan secara independen dan senantiasa mengedepankan prinsip kehati-

hatian.

Pengembangan sistem dan prosedur operasi secara berkesinambungan dengan menyesuaikan

dengan kondisi terkini.

Pemantauan atas keseluruhan portofolio kredit secara memadai dan konsisten.

2. Risiko Operasional

Selain dengan pembentukan bagian khusus pengawasan, praktek pengembangan BPR di bidang

risiko operasional ditekankan sebagai berikut :

Setiap transaksi harus menggunakan media transaksi, dilakukan secara dual control, orang yang

berbeda pada bagian yang sama atau pada bagian yang berbeda.

Pengembangan IT untuk mendukung fungsi-fungsi pengawasan.

Kebijakan penggunaan limit transaksi.

Terus melakukan penyempurnaan terhadap prosedur-prosedur, sistem operasional bank

mengingat volume usaha dan kecanggihan teknologi yang terus berkembang.

Peningkatan risk awareness pada setiap unit operasional mencakup check and balance.

3. Risiko Kepatuhan

Risiko Kepatuhan adalah risiko akibat BPR tidak memenuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan

yang berlaku. Untuk mengurangi risiko kepatuhan, BPR memastikan penerapan dan ketaatan

Page 18: Laporan TATA KELOLA fileJl. Kartini No 79 Tanjung Karang Telp. (0721) 253555, Fax (0721) 261452 , cs@bprtrisuryalpg.co.id Laporan TATA KELOLA

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Hal 16

hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia serta kepatuhan terhadap peraturan peraturan

internal BPR dan prosedur yang ditetapkan oleh BPR. BPR melakukan pelatihan serta sosialisasi

secara berkala kepada pegawai terkait mengenai peraturan-peraturan yang terkait dengan aktivitas

BPR. Oleh karena itu, tingkat risiko kepatuhan pada BPR dapat diminimalisir secara efektif.

4. Risiko Likuiditas

Pada wilayah ini, fokus pengembangan meliputi bidang-bidang berikut ini :

a. Menjaga likuiditas BPR dengan pemantauan cash ratio dan loan to deposit ratio secara terus

menerus.

b. Menyelaraskan kemampuan penyerapan dana dan likuiditas dengan ekspansi kredit.

c. Mengimplementasikan hubungan kerjasama dengan BPR atau bank umum dalam bentuk

pemberian fasilitas standby loan.

Page 19: Laporan TATA KELOLA fileJl. Kartini No 79 Tanjung Karang Telp. (0721) 253555, Fax (0721) 261452 , cs@bprtrisuryalpg.co.id Laporan TATA KELOLA

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Hal 17

Penyimpangan Internal

Penyimpangan internal ( Internal Fraud ) adalah penyimpangan/kecurangan yang dilakukan oleh

pengurus, pegawai tetap dan pegawai tidak tetap terkait proses kerja dan kegiatan operasional BPR.

Penerapan Strategi Anti Fraud

Kebijakan Anti Fraud merupakan wujud komitmen manajemen dalam mencegah terjadinya fraud

dengan menerapkan suatu sistem pengendalian fraud yang dijalankan secara efektif dan

berkesinambungan. Sistem pengendalian fraud ini mengarahkan dalam menentukan langkah- langkah

untuk mencegah, mendeteksi, investigasi, dan memantau atas kejadian fraud.

Tujuan diterapkannya kebijakan anti fraud adalah:

Menumbuhkan budaya anti fraud pada seluruh jajaran organisasi

Meningkatkan awareness dan kepedulian terhadap risiko fraud di operasional

Sebagai reminder untuk para pelaksana operasional agar mematuhi prosedur dan ketentuan yang

berlaku

Penyimpangan Internal

Dalam 1 tahun

Jumlah Kasus yang dilakukan oleh

Pengurus Pegawai Tetap Pegawai Tidak Tetap

Total Penyimpangan - - -

Telah diselesaikan - - -

Page 20: Laporan TATA KELOLA fileJl. Kartini No 79 Tanjung Karang Telp. (0721) 253555, Fax (0721) 261452 , cs@bprtrisuryalpg.co.id Laporan TATA KELOLA

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Hal 18

Transaksi yang mengandung Benturan Kepentingan

BPR memiliki komitmen untuk menangani semua transaksi yang mengandung benturan kepentingan

dengan mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan berlaku, antara lain Peraturan Bank

Indonesia dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan.

Dalam tahun 2018, BPR tidak memiliki transaksi yang mengandung benturan kepentingan.

Page 21: Laporan TATA KELOLA fileJl. Kartini No 79 Tanjung Karang Telp. (0721) 253555, Fax (0721) 261452 , cs@bprtrisuryalpg.co.id Laporan TATA KELOLA

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Hal 19

Permasalahan Hukum

Jumlah perkara perdata dan pidana yang telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap)

dan yang masih dalam proses penyelesaian per 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

Perkara Hukum Perkara Perdata Perkara Pidana

Telah selesai - -

Dalam proses penyelesaian 2 -

Selama tahun 2018 ada 2 ( dua ) perkara perdata yang dihadapi oleh BPR, namun mempengaruhi

kondisi keuangan BPR.

Page 22: Laporan TATA KELOLA fileJl. Kartini No 79 Tanjung Karang Telp. (0721) 253555, Fax (0721) 261452 , cs@bprtrisuryalpg.co.id Laporan TATA KELOLA

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Hal 20

Rencana Bisnis

Menyikapi perubahan lingkungan eksternal yang dinamis, senantiasa mengkaji strategi bisnis baik untuk

jangka pendek, menengah maupun jangka panjang yang dituangkan dalam Rencana Strategis Bank

berupa Rencana Bisnis Bank (RBB) dan Rencana Kerja & Anggaran Tahunan (RKAT).

Sebagai bagian dari arah kebijakan dan langkah strategis BPR untuk mewujudkan visi dan misinya, BPR

merancang rencana bisnis yang berorientasi untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang terus

berkembang.

Berikut adalah penjabaran dari rencana bisnis tersebut ;

A. PENGHIMPUNAN DANA PIHAK KETIGA

Untuk menjaga posisi likuiditas, BPR akan terus mengkaji perkembangan dan tren likuiditas sektor

perbankan. Dana Pihak Ketiga akan tetap menjadi sumber likuiditas utama. Kami menyakini bahwa

Bank dapat secara aktif menghimpun dana dari produk deposito dengan melakukan penyesuaian

tingkat suku bunga sesuai yang diperlukan. Hal tersebut diperlukan guna menjaga posisi dana pihak

ketiga secara keseluruhan.

Adapun strategi yang dilakukan manajemen untuk mencapai target proyeksi sumber dana pihak

ketiga adalah melalui langkah-langkah sebagai berikut :

1. Untuk nasabah existing, yakni dengan melakukan pendekatan terhadap nasabah-nasabah loyal

dengan menggali kembali sumber dana-sumber dana dari deposan untuk ditempatkan di BPR.

Meminta referensi dari nasabah tersebut pihak-pihak lain yang dapat dilakukan pendekatan.

2. Melakukan customer retention program dengan memberikan perhatian dalam bentuk misalnya

bingkisan hadiah ulang tahun dan bingkisan hadiah dalam rangka perayaan hari-hari besar

keagamaan.

3. Turut berpartisipasi dalam bentuk sponsorship/promo kegiatan dari komunitas-komunitas atau

organisasi yang ada di Bandar Lampung dan sekitarnya, yang bertujuan untuk lebih

memperkenalkan PT. BPR Trisurya Bumindo kepada masyarakat, yang pada akhirnya diharapkan

dapat meningkatkan sumber dana bank dari pihak ketiga.

4. Bekerjasama dengan sekolah-sekolah menyelenggarakan edukasi perbankan dengan titik

penekanan kepada pentingnya untuk hidup hemat sejak dini; dengan demikian diharapkan

setelah terdapat pemahaman yang komprehensif maka para pelajar yang disasar menjadi

sumber dana potential.

B. PENYALURAN KREDIT

Aktivitas penyaluran kredit dirancang dengan bertumpu pada tingkat permodalan yang solid dan

penerapan prinsip manajemen risiko yang efektif dan prudent untuk mengendalikan posisi Non

Performing Loans ( NPL ). Oleh karena itu, Bank memprioritaskan pemberian kredit kepada

nasabah-nasabah yang memiliki track record yang baik. Kualitas aset akan menjadi faktor penting

untuk menjaga posisi strategis di industri perbankan dan mempertahankan pertumbuhan jangka

panjang yang berkesinambungan.

Untuk meningkatkan kualitas aktiva produktif, maka manajemen akan berupaya agar kredit

nonperforming semakin baik melalui program-program sebagai berikut :

Page 23: Laporan TATA KELOLA fileJl. Kartini No 79 Tanjung Karang Telp. (0721) 253555, Fax (0721) 261452 , cs@bprtrisuryalpg.co.id Laporan TATA KELOLA

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Hal 21

1. Penyaluran kredit yang mengedepankan prinsip kehati-hatian namun tetap memper-hatikan

keseimbangan dengan level SLA (service level acceptance) yang dapat diterima oleh pasar.

2. Meningkatkan dan mempertajam kualitas SDM dalam hal analisa kredit melalui pelatihan

berkelanjutan baik secara internal maupun eksternal. Selain itu manajemen akan menanamkan

nilai-nilai positif yang mengutamakan integritas / kejujuran sehingga meminimalisir timbulnya

kredit bermasalah sebagai akibat dari proses pemberian kredit secara tidak benar.

3. Penguatan SOP bidang perkreditan melalui kajian kembali terhadap SOP yang ada dengan

menyesuaikan kepada perkembangan terkini sehingga SOP yang ada benar-benar dapat

memastikan proses kredit berjalan dengan baik dan benar.

4. Meningkatkan kualitas penagihan melalui proses penagihan secara konsisten sehingga dapat

dilakukan deteksi dini terhadap kemunduran usaha debitur yang bisa berakibat kepada

macetnya kredit yang diberikan sehingga dapat segera diputuskan tindakan terbaik yang dapat

diambil apakah melalui restrukturisasi kredit ataukah menyelesaikan proses penagihan kredit

melalui jalur hukum termasuk eksekusi jaminan maupun lelang jaminan.

Page 24: Laporan TATA KELOLA fileJl. Kartini No 79 Tanjung Karang Telp. (0721) 253555, Fax (0721) 261452 , cs@bprtrisuryalpg.co.id Laporan TATA KELOLA

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Hal 22

Batas Maksimum Pemberian Kredit

BPR telah menerapkan prinsip kehati-hatian dalam penyediaan dana dengan berpedoman pada

ketentuan yang mengatur mengenai batas maksimum pemberian kredit BPR. Kebijakan tentang BMPK

BPR mengacu pada ketentuan dimana Dewan Komisaris BPR secara aktif ikut mengawasi pelaksanaan

BMPK.

Page 25: Laporan TATA KELOLA fileJl. Kartini No 79 Tanjung Karang Telp. (0721) 253555, Fax (0721) 261452 , cs@bprtrisuryalpg.co.id Laporan TATA KELOLA

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Hal 23

Transparansi Kondisi Keuangan dan Non-Keuangan

Informasi kondisi keuangan BPR telah dituangkan secara jelas dan transparan dalam beberapa laporan,

di antaranya sebagai berikut:

TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN

1. Laporan Tahunan antara lain mencakup:

a. Ikhtisar data keuangan penting termasuk ikhtisar saham, profil perusahaan, analisis dan

pembahasan manajemen mengenai kinerja bisnis dan keuangan, tata kelola perusahaan dan

tanggung jawab sosial perusahaan.

b. Laporan Keuangan Tahunan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di

OJK. Laporan Keuangan Tahunan dibuat untuk 1 ( satu ) Tahun Buku.

2. Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan

BPR telah mengumumkan Laporan Keuangan Publikasi secara triwulanan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku. Laporan Keuangan Publikasi ditandatangani oleh 2 (dua) anggota Direksi BPR.

Pengumuman Laporan Keuangan Publikasi dilakukan dalam surat kabar, yaitu surat kabar

berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran luas di tempat kedudukan Kantor Pusat BPR.

TRANSPARANSI KONDISI NON-KEUANGAN

BPR telah memberikan informasi mengenai produk BPR secara jelas, akurat dan terkini. Informasi

tersebut dapat diperoleh secara mudah oleh nasabah, antara lain dalam Website, leaflet, brosur atau

bentuk tertulis lainnya di setiap Kantor Cabang BPR pada lokasi-lokasi yang mudah diakses oleh

nasabah.

Page 26: Laporan TATA KELOLA fileJl. Kartini No 79 Tanjung Karang Telp. (0721) 253555, Fax (0721) 261452 , cs@bprtrisuryalpg.co.id Laporan TATA KELOLA

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Hal 24

Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah

Yang dimaksud dengan gaji adalah hak pegawai yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang

sebagai imbalan dari Bank selaku pemberi kerja kepada pegawai yang ditetapkan dan dibayarkan

menurut perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi

pegawai dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah dilakukannya

Berikut adalah rasio gaji tertinggi dan terendah dalam skala perbandingan:

Rasio Perbandingan Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah 1 : 4,75

Rasio gaji direksi yang tertinggi dan terendah 1 : 1,16

Rasio gaji komisaris yang tertinggi dan terendah 1 : 1,40

Rasio gaji direksi yang tertinggi dan pegawai tertinggi 1 : 3.88

Page 27: Laporan TATA KELOLA fileJl. Kartini No 79 Tanjung Karang Telp. (0721) 253555, Fax (0721) 261452 , cs@bprtrisuryalpg.co.id Laporan TATA KELOLA

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Hal 25

Pemberian Dana untuk Kegiatan Sosial dan Politik

PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL

BPR aktif berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar. Hal ini dapat dilihat

dari kegiatan rutin BPR dalam memberikan sumbangan.

Total pemberian dana untuk kegiatan sosial yang dilakukan oleh BPR selama tahun 2018 adalah

sebesar Rp. 41.000.000,- yaitu ;

NO TANGGAL KETERANGAN JUMLAH

( Rp. )

1 06 Februari 2018 Sumbangan Partisipasi Acara Pemberkahan Akhir Tahun 2017 (Yayasan Tzhu Chi)

1.000.000

2 11 April 2018 Sumbangan U/ Pembangunan Masjid di PN TK B.Lampung 3.000.000

3 18 April 2018 Sumbangan Partisipasi Acara Kelulusan Siswa BLK Tahun Ajaran 2017-2018 2.500.000

4 21 Mei 2018 Sumbangan Untuk Panti Asuhan Daarul Alya di Jl. Ulangan Segala Mider Tanjung Karang Barat

15.000.000

5 23 Juli 2018 Sumbangan Untuk Pembangunan Menara Masjid Baiturrama di Keluarahan Kaliawi

1.000.000

6 22 Oktober 2018 Bantuan Dana Korban Gempa & Tsunami di Palu & Donggala (OJK) 2.000.000

7 01 November 2018 Partisipasi Donasi KPKNL Untuk Bencana Alam di Palu-Donggala 1.500.000

8 26 Desember 2018 Biaya Sumbangan Untuk Korban Bencana Alam di Anyer & Lampung Selatan

15.000.000

PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN POLITIK

Seperti tahun-tahun sebelumnya, selama tahun 2018, BPR tidak pernah melakukan pemberian dana

untuk kegiatan politik.

Demikian laporan ini dibuat sebagaimana telah sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK)

Nomor 4/POJK.03/2015 tanggal 01 April 2015 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Perkreditan

Rakyat, dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor 8/SEOJK.03/2016 tanggal 10 Maret

2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Perkreditan Rakyat.

Bandar Lampung, 29 April 2019

PT. BPR Trisurya Bumindo

Budy Widjaja Tuti Lestari Ningrum Syamudi YS Direktur Utama Direktur Komisaris

Page 28: Laporan TATA KELOLA fileJl. Kartini No 79 Tanjung Karang Telp. (0721) 253555, Fax (0721) 261452 , cs@bprtrisuryalpg.co.id Laporan TATA KELOLA

llaammppii rraann

Page 29: Laporan TATA KELOLA fileJl. Kartini No 79 Tanjung Karang Telp. (0721) 253555, Fax (0721) 261452 , cs@bprtrisuryalpg.co.id Laporan TATA KELOLA

Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment )

Penerapan Tata Kelola BPR

Profil BPR

Nama BPR

Alamat BPR

Posisi Laporan

Modal Inti BPR

Total Aset BPR

Bobot BPR

PT. BPR Trisurya Bumindo

Jl. Kartini No. 79 Tanjung Karang Bandar Lampung

Desember, 2018

Rp42.046.305.979

Rp381.399.177.728

B

Page 30: Laporan TATA KELOLA fileJl. Kartini No 79 Tanjung Karang Telp. (0721) 253555, Fax (0721) 261452 , cs@bprtrisuryalpg.co.id Laporan TATA KELOLA

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

1

1) BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50M:

Jumlah anggota Direksi paling sedikit 3 (tiga) orang,

dan salah satu anggota Direksi bertindak sebagai

Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan.

BPR dengan modal inti kurang dari Rp50 M:

Jumlah anggota Direksi paling sedikit 2 (dua) orang,

dan salah satu anggota Direksi bertindak sebagai

Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan.

2) Seluruh anggota Direksi bertempat tinggal di

kota/kabupaten yang sama, atau kota/kabupaten yang

berbeda pada provinsi yang sama, atau kota/kabupaten

di provinsi lain yang berbatasan langsung dengan

kota/kabupaten pada provinsi lokasi Kantor Pusat BPR.v

Seluruh anggota Direksi bertempat tinggal di kota

yang sama

3) Anggota Direksi tidak merangkap jabatan pada Bank,

Perusahaan Non Bank dan/atau lembaga lain (partai

politik atau organisasi kemasyarakatan).v

Anggota Direksi tidak merangkap jabatan pada BPR

dan lembaga lain

4) Mayoritas anggota Direksi tidak memiliki hubungan

keluarga atau semenda sampai dengan derajat kedua

dengan sesama anggota Direksi dan/atau anggota

Dewan Komisaris.

v

Anggota Direksi tidak memiliki hubungan keluarga

dengan sesama anggota Direksi atau Dewan Komisaris

5) Direksi tidak menggunakan penasihat perorangan

dan/atau penyedia jasa profesional sebagai konsultan

kecuali memenuhi persyaratan yaitu untuk proyek yang

bersifat khusus yang dari sisi karakteristik proyeknya

membutuhkan adanya konsultan; telah didasari oleh

kontrak yang jelas meliputi lingkup pekerjaan, tanggung

jawab, produk yang dihasilkan, dan jangka waktu

pekerjaan, serta biaya; dan perorangan dan/atau

penyedia jasa profesional adalah pihak independen yang

memiliki kualifikasi untuk proyek yang bersifat khusus

dimaksud.

v

Direksi menggunakan penyedia jasa profesional

sebagai konsultan yang memenuhi persyaratan

6) Seluruh anggota Direksi telah lulus Uji Kemampuan

dan Kepatutan dan telah diangkat melalui RUPS

termasuk perpanjangan masa jabatan Direksi telah

ditetapkan oleh RUPS sebelum berakhir masa

jabatannya.

v

Anggota Direksi telah lulus Uji Kemampuan dan

Kepatutan serta telah diangkat melalui RUPS

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 6 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 6

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 50%

BPR memiliki 2 (dua) orang Direksi yang salah

satunya bertindak sebagai Direktur yang

membawahkan fungsi kepatuhan

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

6

1,00

0,50

v

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Page 31: Laporan TATA KELOLA fileJl. Kartini No 79 Tanjung Karang Telp. (0721) 253555, Fax (0721) 261452 , cs@bprtrisuryalpg.co.id Laporan TATA KELOLA

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

1

7) Direksi melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya

secara independen dan tidak memberikan kuasa umum

yang dapat mengakibatkan pengalihan tugas dan

wewenang tanpa batas.

v

Direksi melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya

secara independen

8) Direksi menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi

dari Pejabat Eksekutif yang ditunjuk sebagai auditor

intern, auditor ekstern, dan hasil pengawasan Otoritas

Jasa Keuangan dan/atau hasil pengawasan otoritas

lain.

v

Direksi menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi

dari Pejabat Eksekutif

9) Direksi menyediakan data dan informasi yang lengkap,

akurat, terkini, dan tepat waktu kepada Dewan

Komisaris.v

Direksi menyediakan data dan informasi yang lengkap,

akurat, terkini dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris

10) Pengambilan keputusan rapat Direksi yang bersifat

strategis dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat,

suara terbanyak dalam hal tidak tercapai musyawarah

mufakat, atau sesuai ketentuan yang berlaku dengan

mencantumkan dissenting opinion jika terdapat

perbedaan pendapat.

v

Pengambilan keputusan rapat Direksi dilakukan

berdasarkan musyawarah mufakat

11) Direksi tidak menggunakan BPR untuk kepentingan

pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang dapat

merugikan atau mengurangi keuntungan BPR, serta

tidak mengambil dan/atau menerima keuntungan

pribadi dari BPR, selain remunerasi dan fasilitas

lainnya yang ditetapkan RUPS.

v

Direksi tidak menggunakan BPR untuk kepentingan

pribadi

12) Anggota Direksi membudayakan pembelajaran secara

berkelanjutan dalam rangka peningkatan pengetahuan

tentang perbankan dan perkembangan terkini terkait

bidang keuangan/lainnya yang mendukung pelaksanaan

tugas dan tanggung jawabnya pada seluruh tingkatan

atau jenjang organisasi antara lain dengan peningkatan

keikutsertaan pegawai BPR dalam pendidikan/pelatihan

dalam rangka pengembangan kualitas individu.

v

Direksi membudayakan pembelajaran secara

berkelanjutan

13) Anggota Direksi mampu mengimplementasikan

kompetensi yang dimilikinya dalam pelaksanaan tugas

dan tanggung jawabnya, antara lain pemahaman atas

ketentuan mengenai prinsip kehati-hatian.

v

Direksi mampu mengimplementasikan kompetensi yang

dimilikinya dalam pelaksanaan tugas dan tanggung

jawabnya

14) Direksi memiliki dan melaksanakan pedoman dan tata

tertib kerja anggota Direksi yang paling sedikit

mencantumkan etika kerja, waktu kerja, dan peraturan

rapat.

v

Direksi memiliki dan melaksanakan pedoman dan tata

tertib kerja anggota Direksi

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 8 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 8

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 40%

8

1

0,40

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

Page 32: Laporan TATA KELOLA fileJl. Kartini No 79 Tanjung Karang Telp. (0721) 253555, Fax (0721) 261452 , cs@bprtrisuryalpg.co.id Laporan TATA KELOLA

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

1

15) Direksi mempertanggungjawabkan pelaksanaan

tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS. vDireki mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya

kepada pemegang saham melalui RUPS

16) Direksi mengkomunikasikan kepada seluruh pegawai

mengenai kebijakan strategis BPR di bidang

kepegawaian.v

Direksi mengkomunikasikan kepada seluruh pegawai

mengenai strategis BPR di bidang kepegawaian

17) Hasil rapat Direksi dituangkan dalam risalah rapat dan

didokumentasikan dengan baik, termasuk

pengungkapan secara jelas dissenting opinions yang

terjadi dalam rapat Direksi, serta dibagikan kepada

seluruh Direksi.

v

Hasil rapat Direksi dituangkan dalam risalah rapat dan

didokumentasikan dengan baik

18) Terdapat peningkatan pengetahuan, keahlian, dan

kemampuan anggota Direksi dan seluruh pegawai

dalam pengelolaan BPR yang ditunjukkan antara lain

dengan peningkatan kinerja BPR, penyelesaian

permasalahan yang dihadapi BPR, dan pencapaian hasil

sesuai ekspektasi stakeholders.

v

Terdapat peningkatan pengetahuan, keahlian dan

kemampuan anggota Direksi dan seluruh pegawai dalam

pengelolaan BPR yang tercermin dengan menurunnya

NPL

19) Direksi menyampaikan laporan penerapan Tata Kelola

pada Otoritas Jasa Keuangan, Asosiasi BPR di

Indonesia, dan 1 (satu) kantor media atau majalah

ekonomi dan keuangan sesuai ketentuan.

v

Direksi menyampaikan laporan penerapan Tata Kelola

pada OJK, Asosiasi BPR dan kantor media atau majalah

ekonomi dan keuangan

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan5 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 5

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 10%

Penjumlahan S + P + H

Total Penilaian Faktor 1 Dikalikan dengan bobot Faktor

1

1,00

0,20

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

5

1

0,10

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Page 33: Laporan TATA KELOLA fileJl. Kartini No 79 Tanjung Karang Telp. (0721) 253555, Fax (0721) 261452 , cs@bprtrisuryalpg.co.id Laporan TATA KELOLA

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

2

1) BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50 M: Jumlah

anggota Dewan Komisaris paling sedikit 3 (tiga) orang.

BPR dengan modal inti kurang dari Rp50 M:

Jumlah anggota Dewan Komisaris paling sedikit 2 (dua)

orang.

2) Jumlah anggota Dewan Komisaris tidak melampaui

jumlah anggota Direksi sesuai ketentuan. vJumlah anggota Dewan Komisaris sama dengan jumlah

Anggota Direksi

3) Seluruh anggota Dewan Komisaris telah lulus Uji

Kemampuan dan Kepatutan dan telah diangkat melalui

RUPS. Dalam hal BPR memperpanjang masa jabatan

anggota Dewan Komisaris, RUPS yang menetapkan

perpanjangan masa jabatan anggota Dewan Komisaris

dilakukan sebelum berakhirnya masa jabatan.

v

Seluruh anggota Dewan Komisaris telah lulus Uji

Kemampuan dan Kepatutan dan telah diangkat melalui

RUPS

4) Paling sedikit 1 (satu) anggota Dewan Komisaris

bertempat tinggal di provinsi yang sama atau di

kota/kabupaten pada provinsi lain yang berbatasan

langsung dengan provinsi lokasi Kantor Pusat BPR.

v

Seluruh anggota Dewan Komisaris bertempat tinggal di

kota yang sama dengan lokasi Kantor Pusat BPR

5) BPR memiliki Komisaris Independen:

a. Untuk BPR dengan modal inti paling sedikit

Rp80.000.000.000,00 (delapan puluh milyar rupiah)

paling sedikit 50% (lima puluh persen) dari jumlah

anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris

Independen.

b. Untuk BPR dengan modal inti paling sedikit

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah) dan

kurang dari Rp80.000.000.000,00 (delapan puluh

milyar rupiah), paling sedikit satu anggota Dewan

Komisaris merupakan Komisaris Independen.

v

Modal inti BPR kurang dari lima puluh milyar rupiah

6) Dewan Komisaris memiliki pedoman dan tata tertib

kerja termasuk pengaturan etika kerja, waktu kerja,

dan rapat.v

-

7) Dewan Komisaris tidak merangkap jabatan sebagai

anggota Dewan Komisaris pada lebih dari 2 (dua) BPR

atau BPRS lainnya, atau sebagai Direksi atau pejabat

eksekutif pada BPR, BPRS dan/atau Bank Umum.v

-

8) Mayoritas anggota Dewan Komisaris tidak memiliki

hubungan keluarga atau semenda sampai dengan

derajat kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris

atau Direksi.

v

Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga

dengan sesama anggota Dewan Komisaris atau Direksi

9) Seluruh Komisaris Independen tidak ada yang memiliki

hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan

saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota

Dewan Komisaris lain, Direksi dan/atau pemegang

saham pengendali atau hubungan lain yang dapat

mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak

independen.

v

Komisaris independen tidak memiliki hubungan

keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan

hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris

lain atau Direksi dan Pemegang Saham

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan8 2 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 9

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 50%

v

Jumlah anggota Dewan Komisaris 2 (dua) orang

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

10

1,11

0,56

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Page 34: Laporan TATA KELOLA fileJl. Kartini No 79 Tanjung Karang Telp. (0721) 253555, Fax (0721) 261452 , cs@bprtrisuryalpg.co.id Laporan TATA KELOLA

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

2

10) Dewan Komisaris telah melaksanakan pengawasan

terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab serta

memberikan nasihat kepada Direksi, antara lain

pemberian rekomendasi atau nasihat tertulis terkait

dengan pemenuhan ketentuan BPR termasuk prinsip

kehati-hatian.

v

Komisaris memberikan nasihat dan rekomendasi kepada

Direksi secara lisan

11) Dalam rangka melakukan tugas pengawasan, Komisaris

mengarahkan, memantau dan mengevaluasi

pelaksanaan kebijakan strategis BPR.v

Komisaris mengarahkan, memantau dan mengevaluasi

pelaksanaan kebijakan strategis BPR

12) Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan

keputusan kegiatan operasional BPR, kecuali dalam hal

penyediaan dana kepada pihak terkait sebagaimana

diatur dalam ketentuan mengenai batas maksimum

pemberian kredit BPR dan hal-hal lain yang ditetapkan

dalam peraturan perundangan dalam rangka

melaksanakan fungsi pengawasan.

v

Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga

dengan sesama anggota Dewan Komisaris atau Direksi

13) Dewan Komisaris memastikan bahwa Direksi

menindaklanjuti temuan audit intern, audit ekstern,

hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan, dan/atau

hasil pengawasan otoritas lainnya antara lain dengan

meminta Direksi untuk menyampaikan dokumen hasil

tindak lanjut temuan.

v

Dewan Komisaris memastikan bahwa Direksi

menindaklanjuti temuan audit intern, audit ekstern dan

hasil pengawasan OJK

14) Dewan Komisaris menyediakan waktu yang cukup

untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya

secara optimal dan menyelenggarakan Rapat Dewan

Komisaris paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 bulan

yang dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris.

v

Dewan Komisaris menyelenggarakan rapat 1 ( satu ) kali

3 ( tiga ) bulan

15) Pengambilan keputusan rapat Dewan Komisaris yang

bersifat strategis telah dilakukan berdasarkan

musyawarah mufakat atau suara terbanyak dalam hal

tidak tercapai musyawarah mufakat, atau sesuai

ketentuan yang berlaku dengan mencantumkan

dissenting opinion jika terdapat perbedaan pendapat.

v

Pengambilan keputusan rapat Dewan Komisaris

dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat

16) Anggota Dewan Komisaris tidak memanfaatkan BPR

untuk kepentingan pribadi, keluarga, dan/atau pihak

lain yang merugikan atau mengurangi keuntungan BPR,

serta tidak mengambil dan/atau menerima keuntungan

pribadi dari BPR, selain remunerasi dan fasilitas

lainnya yang ditetapkan RUPS.

v

Dewan Komisaris tidak memanfaatkan BPR untuk

kepentingan pribadi

17) Anggota Dewan Komisaris melakukan pemantauan

terhadap laporan pelaksanaan tugas dan tanggung

jawab anggota Direksi yang membawahkan fungsi

kepatuhan yang memerlukan tindak lanjut Direksi.

v

Dewan Komisaris melakukan pemantauan terhadap

laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab anggot

Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 7 2 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 8

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 40%

18) Hasil rapat Dewan Komisaris dituangkan dalam risalah

rapat dan didokumentasikan dengan baik dan jelas,

termasuk dissenting opinions yang terjadi jika terdapat

perbedaan pendapat, serta dibagikan kepada seluruh

anggota Dewan Komisaris.

v

Dewan Komisaris melakukan pemantauan terhadap

laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab anggot

Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan1 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 1

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 10%

Penjumlahan S + P + H

Total Penilaian Faktor 2 Dikalikan dengan bobot Faktor

2

1

1,00

0,10

1,11

0,17

9

1,13

0,45

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

Page 35: Laporan TATA KELOLA fileJl. Kartini No 79 Tanjung Karang Telp. (0721) 253555, Fax (0721) 261452 , cs@bprtrisuryalpg.co.id Laporan TATA KELOLA

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

3

1) BPR telah memiliki Komite Audit dan Komite Pemantau

Risiko dengan anggota Komite sesuai ketentuan.

-

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 1

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 50%

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

2) Komite Audit melakukan evaluasi terhadap penerapan

fungsi audit intern.

-

3) Komite Pemantau Risiko melakukan evaluasi terhadap

penerapan fungsi manajemen risiko.

-

4) Dewan Komisaris memastikan bahwa Komite yang

dibentuk menjalankan tugasnya secara efektif antara

lain telah sesuai dengan pedoman dan tata tertib kerja.

-

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 3

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 40%

5) Komite memberikan rekomendasi terkait penerapan

audit intern dan fungsi manajemen risiko kepada

Dewan Komisaris untuk tindak lanjut kepada Direksi

BPR.

-

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 1

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 10%

Penjumlahan S + P + H

Total Penilaian Faktor 3 Dikalikan dengan bobot Faktor

3

0

0,00

0,00

0,00

0,00

0

0,00

0,00

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas atau Fungsi Komite

bagi BPR yang memiliki modal inti paling sedikit A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

0

0,00

0,00

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Page 36: Laporan TATA KELOLA fileJl. Kartini No 79 Tanjung Karang Telp. (0721) 253555, Fax (0721) 261452 , cs@bprtrisuryalpg.co.id Laporan TATA KELOLA

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

4

1) BPR memiliki kebijakan, sistem dan prosedur

penyelesaian mengenai benturan kepentingan yang

mengikat setiap pengurus dan pegawai BPR termasuk

administrasi, dokumentasi dan pengungkapan benturan

kepentingan dimaksud dalam Risalah Rapat.

v

BPR telah memiliki prosedur tentang benturan

kepentingan

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan1 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 1

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 50%

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

2) Dalam hal terjadi benturan kepentingan, anggota

Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan Pejabat

Eksekutif tidak mengambil tindakan yang dapat

merugikan atau mengurangi keuntungan BPR, atau

tidak mengeksekusi transaksi yang memiliki benturan

kepentingan tersebut.

v

Dalam hal terjadi benturan kepentingan anggota Dewan

Komisaris, anggota Direksi dan PE tidak mengambil

tindakan yang dapat merugikan atau mengurangi

keuntungan BPR

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan1 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 1

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 40%

3) Benturan kepentingan yang dapat merugikan BPR atau

mengurangi keuntungan BPR diungkapkan dalam setiap

keputusan dan telah terdokumentasi dengan baik. v

Benturan kepentingan yang merugikan BPR diungkapka

dalam setiap keputusan

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan1 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 1

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 10%

Penjumlahan S + P + H

Total Penilaian Faktor 4 Dikalikan dengan bobot Faktor

4

1

0,10

1,00

1,00

0,10

1

1,00

0,40

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

Penanganan Benturan Kepentingan

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

1

1,00

0,50

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Page 37: Laporan TATA KELOLA fileJl. Kartini No 79 Tanjung Karang Telp. (0721) 253555, Fax (0721) 261452 , cs@bprtrisuryalpg.co.id Laporan TATA KELOLA

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

5

1) BPR dengan modal inti paling sedikit

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan

memenuhi persyaratan paling sedikit untuk:

a. tidak merangkap sebagai Direktur Utama;

b. tidak membawahkan bidang operasional

penghimpunan dan penyaluran dana; dan

c. mampu bekerja secara independen.

BPR dengan modal inti kurang dari

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan

tidak menangani penyaluran dana.

2) Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan

memahami peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan

peraturan perundang-undangan lain yang berkaitan

dengan perbankan.

v

Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan

memahami peraturan OJK dan peraturan perundang-

undangan lain yang berkaitan dengan perbankan

3) BPR dengan modal inti paling sedikit

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

Pelaksanaan fungsi kepatuhan dilakukan dengan

membentuk satuan kerja kepatuhan yang independen

terhadap satuan kerja atau fungsi operasional.

BPR dengan modal inti kurang dari

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

Pelaksanaan fungsi kepatuhan dilakukan dengan

menunjuk Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi

kepatuhan independen terhadap satuan kerja atau

fungsi operasional.

4) Satuan kerja kepatuhan atau Pejabat Eksekutif yang

menangani fungsi kepatuhan menyusun dan/atau

mengkinikan pedoman kerja, sistem, dan prosedur

kepatuhan.

v

Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi kepatuhan

menyusun dan/atau mengkinikan prosedur kepatuhan

5) BPR memiliki ketentuan intern mengenai tugas,

wewenang, dan tanggung jawab bagi satuan kerja

kepatuhan atau Pejabat Eksekutif yang menangani

fungsi kepatuhan.

v

BPR memiliki ketentuan intern bagi Pejabat Eksekutif

yang menangani fungsi kepatuhan

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan5 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 5

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 50%

Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan tidak

menangani penyeluran dana

v

Pelaksanaan fungsi kepatuhan dilakukan dengan

menunjuk Pejaba Eksekutif yang menangani fungsi

kepatuhan independen

Penerapan Fungsi Kepatuhan

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

5

1,00

0,50

v

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Page 38: Laporan TATA KELOLA fileJl. Kartini No 79 Tanjung Karang Telp. (0721) 253555, Fax (0721) 261452 , cs@bprtrisuryalpg.co.id Laporan TATA KELOLA

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

5

6) Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan

menetapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk

memastikan BPR telah memenuhi seluruh peraturan

Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-

undangan lain termasuk penyampaian laporan kepada

Otoritas Jasa Keuangan dan otoritas lainnya.

v

Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan

mematikan BPR telahh memenuhi seluruh peraturan

OJK dan perundang-undangan lain

7) Anggota Direksi yang membawahkan Fungsi Kepatuhan

melakukan upaya untuk mendorong terciptanya budaya

kepatuhan BPR antara lain melalui sosialisasi dan

pelatihan ketentuan terkini.v

Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan

melakukan sosialisasi dan pelatihan ketentuan terkini

8) Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan

memantau dan menjaga kepatuhan BPR terhadap

seluruh komitmen yang dibuat oleh BPR kepada

Otoritas Jasa Keuangan termasuk melakukan tindakan

pencegahan apabila terdapat kebijakan dan/atau

keputusan Direksi BPR yang menyimpang dari

ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan

perundang-undangan.

v

Anggota Direksi yang memawahkan fungsi kepatuhan

memantau dan menjaga BPR terhadap seluruh komitmen

yang dibuat oleh BPR kepada OJK

9) Satuan kerja kepatuhan atau Pejabat Eksekutif yang

menangani fungsi kepatuhan memastikan bahwa

seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur,

serta kegiatan usaha yang dilakukan BPR telah sesuai

dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan

peraturan perundang-undangan.

v

Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi kepatuhan

menyusun dan/atau mengkinikan prosedur kepatuhan

10) Satuan kerja kepatuhan atau Pejabat Eksekutif yang

menangani fungsi kepatuhan melakukan reviu

dan/atau merekomendasikan pengkinian dan

penyempurnaan kebijakan, ketentuan, sistem maupun

prosedur yang dimiliki oleh BPR agar sesuai dengan

ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan

perundang-undangan.

v

BPR memiliki ketentuan intern bagi Pejabat Eksekutif

yang menangani fungsi kepatuhan

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 5 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 5

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 40%

11) BPR berhasil menurunkan tingkat pelanggaran terhadap

ketentuan. vBPR telah menurunkan tingkat pelanggaran terhadap

ketentuan

12) Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan

menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan

tanggung jawab secara berkala kepada Direktur Utama

dengan tembusan kepada Dewan Komisaris. Dalam hal

anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan

adalah Direktur Utama, laporan disampaikan kepada

Dewan Komisaris.

v

Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan

teah menyampaikan laporan tugas dan tanggungjawab

secara berkala kepada Direktur Utama

13) Anggota Direksi yang membawahkan Fungsi Kepatuhan

menyampaikan laporan khusus kepada Otoritas Jasa

Keuangan apabila terdapat kebijakan atau keputusan

Direksi yang menyimpang dari peraturan Otoritas Jasa

Keuangan dan/atau peraturan perundang-undangan

lain, sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

v

Apabila ada kebijakan atau keputusan yang menyimpang

anggota Direksi yang membawahkan Fungsi Kepatuhan

akan menyampaikan laporan khusus kepada OJK

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 6 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 3

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 10%

Penjumlahan S + P + H

Total Penilaian Faktor 5 Dikalikan dengan bobot Faktor

5

6

2,00

0,20

1,10

0,11

5

1,00

0,40

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Penerapan Fungsi Kepatuhan

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

Page 39: Laporan TATA KELOLA fileJl. Kartini No 79 Tanjung Karang Telp. (0721) 253555, Fax (0721) 261452 , cs@bprtrisuryalpg.co.id Laporan TATA KELOLA

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

6

1) BPR dengan modal inti paling sedikit

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

BPR memiliki Satuan Kerja Audit Intern (SKAI).

BPR dengan modal inti kurang dari

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

BPR memiliki Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab

terhadap pelaksanaan fungsi audit intern.

2) SKAI atau Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab

terhadap pelaksanaan fungsi audit intern telah

memiliki dan mengkinikan pedoman kerja serta sistem

dan prosedur untuk melaksanakan tugas bagi auditor

intern sesuai peraturan perundang-undangan dan telah

disetujui oleh Direktur Utama dan Dewan Komisaris.

v

-

3) SKAI atau Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab

terhadap pelaksanaan fungsi audit intern independen

terhadap satuan kerja operasional (satuan kerja terkait

dengan penghimpunan dan penyaluran dana).v

SKAI yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan

fungsi audit intern independen terhadap satuan kerja

operasional

4) SKAI atau Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab

terhadap pelaksanaan fungsi audit intern bertanggung

jawab langsung kepada Direktur Utama.v

SKAI bertanggung jawab kepada Direktur Utama

5) BPR memiliki program rekrutmen dan pengembangan

sumber daya manusia yang melaksanakan fungsi audit

intern.v

Saat ini BPR belum memiliki program rekrutmen namun

pengembangan SDM sudah ada

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan3 4 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 5

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 50%

6) BPR menerapkan fungsi audit intern sesuai dengan

ketentuan pedoman audit intern yang telah disusun

oleh BPR pada seluruh aspek dan unsur kegiatan yang

secara langsung diperkirakan dapat mempengaruhi

kepentingan BPR dan masyarakat.

v

BPR menerapkan fungsi audit intern sesuai dengan

ketentuan pedoman audit intern yang telah disusun oelh

BPR

7) BPR dengan modal inti paling sedikit

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

BPR menugaskan pihak ekstern untuk melakukan kaji

ulang paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) tahun

atas kepatuhan terhadap standar pelaksanaan fungsi

audit intern, dan kelemahan SOP audit serta perbaikan

yang mungkin dilakukan.

v

BPR dengan modal inti kurang dari lima puluh milyar

rupiah

8) Pelaksanaan fungsi audit intern (kegiatan audit)

dilaksanakan secara memadai dan independen yang

mencakup persiapan audit, penyusunan program audit,

pelaksanaan audit, pelaporan hasil audit, dan tindak

lanjut hasil audit.

v

Pelaksanaan fungsi audit intern dilaksanakan secara

memadai dan independen

9) BPR melaksanakan peningkatan mutu keterampilan

sumber daya manusia secara berkala dan berkelanjutan

terkait dengan penerapan fungsi audit intern. v

BPR melaksanakan peningkatan mutu ketrampilan SDM

secara berkala

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan2 4 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 4

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 40%

BPR memiliki Satuan Kerja Audit Intern

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

6

1,50

0,60

Penerapan Fungsi Audit Intern

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

7

1,40

0,70

v

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Page 40: Laporan TATA KELOLA fileJl. Kartini No 79 Tanjung Karang Telp. (0721) 253555, Fax (0721) 261452 , cs@bprtrisuryalpg.co.id Laporan TATA KELOLA

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

6

10) SKAI atau Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab

terhadap pelaksanaan fungsi audit intern telah

menyampaikan laporan pelaksanaan audit intern

kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan

tembusan kepada anggota Direksi yang membawahkan

fungsi Kepatuhan.

v

SKAI menyampaikan laporan pelaksanaan audit intern

kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan

tembusan kepada anggota Direksi yang membawahkan

fungsi kepatuhan

11) BPR telah menyampaikan laporan pelaksanaan dan

pokok-pokok hasil audit intern dan laporan khusus

(apabila ada penyimpangan) kepada Otoritas Jasa

Keuangan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.v

BPR telah menyampaikan laporan pelaksanaan dan pokok-

pokok hasil audit intern dan laporan khusus kepada OJK

12) BPR dengan modal inti paling sedikit

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

BPR menyampaikan laporan hasil kaji ulang oleh pihak

ekstern kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai

ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

v

BPR dengan modal inti kurang dari lima puluh milyar

rupiah

13) BPR dengan modal inti paling sedikit

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

BPR menyampaikan laporan pengangkatan atau

pemberhentian Kepala SKAI kepada Otoritas Jasa

Keuangan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

BPR dengan modal inti kurang dari

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

BPR menyampaikan laporan pengangkatan atau

pemberhentian Pejabat Eksekutif yang bertanggung

jawab terhadap pelaksanaan fungsi audit intern kepada

Otoritas Jasa Keuangan sesuai ketentuan Otoritas Jasa

Keuangan.

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan3 2 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 4

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 10%

Penjumlahan S + P + H

Total Penilaian Faktor 6 Dikalikan dengan bobot Faktor

6

v

BPR menyampaikan laporan pengangkatan Pejabat

Eksekutif yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan

fungsi audit intern kepada OJK

1,43

0,14

Penerapan Fungsi Audit Intern

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

5

1,25

0,13

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Page 41: Laporan TATA KELOLA fileJl. Kartini No 79 Tanjung Karang Telp. (0721) 253555, Fax (0721) 261452 , cs@bprtrisuryalpg.co.id Laporan TATA KELOLA

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

7

1) Penugasan audit kepada Akuntan Publik dan Kantor

Akuntan Publik (KAP) memenuhi aspek-aspek legalitas

perjanjian kerja, ruang lingkup audit, standar

profesional akuntan publik, dan komunikasi antara

Otoritas Jasa Keuangan dengan KAP dimaksud.

v

Penugasan audit kepada Akuntan Publik dan KAP telah

memenuhi aspek-aspek legalitas

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan1 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 1

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 50%

2) Dalam pelaksanaan audit laporan keuangan BPR, BPR

menunjuk Akuntan Publik dan KAP yang terdaftar di

Otoritas Jasa Keuangan serta memperoleh persetujuan

RUPS berdasarkan usulan Dewan Komisaris.v

Dalam pelaksanaan audit laporan keuangan BPR, BPR

telah menunjuk Akuntan Publik dan KAP yang telah

terdaftar di OJK

3) BPR telah melaporkan hasil audit KAP dan Management

Letter kepada Otoritas Jasa Keuangan. vBPR telah melaporkan hasil audit KAP

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan2 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 2

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 40%

4) Hasil audit dan Management Letter telah menggambarkan

permasalahan BPR dan disampaikan secara tepat waktu

kepada BPR oleh KAP yang ditunjuk. v

Hasil audit dan ML telah disampaikan tepat waktu oleh

KAP kepada BPR

5) Cakupan hasil audit paling sedikit sesuai dengan ruang

lingkup audit sebagaimana diatur dalam ketentuan

Otoritas Jasa Keuangan.v

-

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan2 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 2

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 10%

Penjumlahan S + P + H

Total Penilaian Faktor 7 Dikalikan dengan bobot Faktor

7

2

1,00

0,10

1,00

0,03

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

2

1,00

0,40

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

Penerapan Fungsi Audit Ektern

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

1

1,00

0,50

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Page 42: Laporan TATA KELOLA fileJl. Kartini No 79 Tanjung Karang Telp. (0721) 253555, Fax (0721) 261452 , cs@bprtrisuryalpg.co.id Laporan TATA KELOLA

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

8

1) BPR dengan modal inti paling sedikit

Rp80.000.000.000,00 (delapan puluh milyar rupiah):

BPR telah membentuk Komite Manajemen Risiko dan

satuan kerja Manajemen Risiko;

BPR dengan modal inti paling sedikit

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah) dan

kurang dari Rp80.000.000.000,00 (delapan puluh

milyar rupiah):

BPR telah membentuk satuan kerja Manajemen Risiko;

BPR dengan modal inti kurang dari

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

BPR telah menunjuk satu orang Pejabat Eksekutif yang

bertanggung jawab terhadap penerapan fungsi

Manajemen Risiko.

2) BPR memiliki kebijakan Manajemen Risiko, prosedur

Manajemen Risiko, dan penetapan limit Risiko. vBPR memiliki prosedur Manajemen Resiko

3) BPR memiliki kebijakan dan prosedur secara tertulis

mengenai pengelolaan risiko yang melekat pada produk

dan aktivitas baru sesuai ketentuan.v

-

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan2 2 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 3

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 50%

v

BPR telah menunjuk satu orang Pejabat Eksekutif yang

bertanggungjawab terhadap Kepatuhan dan Manajemen

Resiko

4

1,33

0,67

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Penerapan Manajemen Risiko termasuk Sistem

Pengendalian InternA. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

Page 43: Laporan TATA KELOLA fileJl. Kartini No 79 Tanjung Karang Telp. (0721) 253555, Fax (0721) 261452 , cs@bprtrisuryalpg.co.id Laporan TATA KELOLA

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

8

4) Direksi :

a. menyusun kebijakan dan pedoman penerapan

Manajemen Risiko secara tertulis, dan

b. mengevaluasi dan memutuskan transaksi yang

memerlukan persetujuan Direksi.

v

-

5) Dewan Komisaris :

a. menyetujui dan mengevaluasi kebijakan Manajemen

Risiko,

b. mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi atas

pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko, dan

c. mengevaluasi dan memutuskan permohonan Direksi

yang berkaitan dengan transaksi yang memerlukan

persetujuan Dewan Komisaris.

v

-

6) BPR melakukan proses identifikasi, pengukuran,

pemantauan, dan pengendalian Risiko terhadap seluruh

faktor Risiko yang bersifat material.v

-

7) BPR menerapkan sistem pengendalian intern yang

menyeluruh. vBPR menerapkan sistem pengendalian intern secara

menyeluruh

8) BPR menerapkan manajemen risiko atas seluruh risiko

yang diwajibkan sesuai ketentuan Otoritas Jasa

Keuangan.v

BPR menerapkan manajemen risiko atas seluruh risiko

yang diwajibkan sesuai ketentuan Otoritas secara

Keuangan

9) BPR memiliki sistem informasi yang memadai yaitu

sistem informasi manajemen yang mampu menyediakan

data dan informasi yang lengkap, akurat, kini, dan

utuh.

v

BPR memiliki sistem informasi yang memadai yaitu

sistem informasi manajemen yang mampu menyediakan

data dan informasi yang lengkap, akurat, kini, secara

utuh

10) Direksi telah melakukan pengembangan budaya

manajemen risiko pada seluruh jenjang organisasi dan

peningkatan kompetensi SDM antara lain melalui

pelatihan dan/atau sosialisasi mengenai manajemen

risiko.

v

Direksi telah melakukan pengembangan budaya

manajemen risiko pada seluruh jenjang organisasi dan

peningkatan kompetensi SDM antara lain melalui

pelatihan dan/atau sosialisasi mengenai secara risiko

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan2 10 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 7

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 40%

11) BPR menyusun laporan profil risiko dan profil risiko lain

(jika ada) yang dilaporkan kepada Otoritas Jasa

Keuangan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.v

BPR menyusun profil resiko yang dilaporkan kepada OJK

12) BPR menyusun laporan produk dan aktivitas baru yang

dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai

ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.v

BPR munyusun laporan produk dan aktifitas baru yang

dilaporkan kepada OJK

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 4 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 2

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 10%

Penjumlahan S + P + H

Total Penilaian Faktor 8 Dikalikan dengan bobot Faktor

8 0,16

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

4

2,00

0,20

1,55

Penerapan Manajemen Risiko termasuk Sistem

Pengendalian InternB. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

12

1,71

0,69

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Page 44: Laporan TATA KELOLA fileJl. Kartini No 79 Tanjung Karang Telp. (0721) 253555, Fax (0721) 261452 , cs@bprtrisuryalpg.co.id Laporan TATA KELOLA

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

9

1) BPR telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur

tertulis yang memadai terkait dengan BMPK termasuk

pemberian kredit kepada pihak terkait, debitur grup,

dan/atau debitur besar, berikut monitoring dan

penyelesaian masalahnya sebagai bagian atau bagian

terpisah dari pedoman kebijakan perkreditan BPR.

v

BPR telah memiliki kebijakan dan prosedur terkait BMPK

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan1 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 1

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 50%

2) BPR secara berkala mengevaluasi dan mengkinikan

kebijakan, sistem dan prosedur BMPK agar disesuaikan

dengan peraturan perundang-undangan.v

BPR secara berkala mengevaluasi dan mengkinikan

kebijakan dan prosedur BPMK yang disesuaikan dengan

peraturan

3) Proses pemberian kredit oleh BPR kepada pihak terkait

dan/atau pemberian kredit besar telah memenuhi

ketentuan Otoritas Jasa Keuangan tentang BMPK dan

memperhatikan prinsip kehati-hatian maupun

peraturan perundang-undangan.

v

Proses pemberian kredit oleh BPR kepada pihak terkait

telah memenuhi ketentuan OJK

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 4 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 2

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 40%

4) Laporan pemberian kredit oleh BPR kepada pihak terkait

dan/atau pemberian kredit yang melanggar dan/atau

melampaui BMPK telah disampaikan secara berkala

kepada Otoritas Jasa Keuangan secara benar dan tepat

waktu sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.v

Apabila ada pemberian kredit yang melanggar dan atau

melampaui BPMK akan disampaikan kepada OJK

5) BPR tidak melanggar dan/atau melampaui BMPK sesuai

ketentuan Otoritas Jasa Keuangan. vBPR tidak melanggar BMPK sesuai ketentuan OJK

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan1 2 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 2

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 10%

Penjumlahan S + P + H

Total Penilaian Faktor 9 Dikalikan dengan bobot Faktor

9

3

1,50

0,15

1,45

0,11

4

2,00

0,80

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

1

1,00

0,50

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Batas Maksimum Pemberian Kredit

Page 45: Laporan TATA KELOLA fileJl. Kartini No 79 Tanjung Karang Telp. (0721) 253555, Fax (0721) 261452 , cs@bprtrisuryalpg.co.id Laporan TATA KELOLA

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

10

1) Rencana bisnis BPR telah disusun oleh Direksi dan

disetujui oleh Dewan Komisaris sesuai dengan visi dan

misi BPR.v

Rencana bisnis BPR telah disusun oleh Direksi dan

disetujui Dewan Komisaris

2) Rencana bisnis BPR menggambarkan rencana strategis

jangka panjang dan rencana bisnis tahunan termasuk

rencana penyelesaian permasalahan BPR yang

signifikan dengan cakupan sesuai ketentuan Otoritas

Jasa Keuangan.

v

Rencana bisnis BPR menggambarkan rencana strategis

jangka panjang dan rencana bisnis tahunan

3) Rencana bisnis BPR didukung sepenuhnya oleh

pemegang saham dalam rangka memperkuat

permodalan dan infrastruktur yang memadai antara

lain sumber daya manusia, teknologi informasi, jaringan

kantor, kebijakan, dan prosedur.

v

Rencana bisnis BPR telah didukung sepenuhnya oleh

pemegang saham

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan3 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 3

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 50%

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

4) Rencana bisnis BPR disusun dengan

mempertimbangkan paling sedikit:

a. faktor eksternal dan internal yang dapat

mempengaruhi kelangsungan usaha BPR;

b. azas perbankan yang sehat dan prinsip kehati-hatian;

dan

c. penerapan manajemen risiko.

v

Rencana bisnis BPR telah disusun dengan

mempertimbangkan faktor internal dan eksternal, azas

perbankan dan penerapan manajemen resiko

5) Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan terhadap

pelaksanaan rencana bisnis BPR. vDewan Komisaris melaksanakan pengawasan terhadap

pelaksanaan rencana bisinis BPR

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan2 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 2

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 40%

6) Rencana bisnis termasuk perubahan rencana bisnis

disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai

ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.v

Rencana bisnis termasuk perubahan telah disampaikan

sesuai ketentuan OJK

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan1 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 1

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 10%

Penjumlahan S + P + H

Total Penilaian Faktor 10 Dikalikan dengan bobot Faktor

10

1

1,00

0,10

1,00

0,08

2

1,00

0,40

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

Rencana Bisnis BPR

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

3

1,00

0,50

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Page 46: Laporan TATA KELOLA fileJl. Kartini No 79 Tanjung Karang Telp. (0721) 253555, Fax (0721) 261452 , cs@bprtrisuryalpg.co.id Laporan TATA KELOLA

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

11

1) Tersedianya sistem pelaporan keuangan dan non

keuangan yang didukung oleh sistem informasi

manajemen yang memadai sesuai ketentuan termasuk

sumber daya manusia yang kompeten untuk

menghasilkan laporan yang lengkap, akurat, kini, dan

utuh.

v

Sistem pelaporan keuangan dan non keuangan yang

didukung dengan sistem yang memadai sesuai

ketentuan

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 2 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 1

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 50%

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

2) BPR menyusun laporan keuangan publikasi setiap

triwulanan dengan materi paling sedikit memuat

laporan keuangan, informasi lainnya, susunan pengurus

dan komposisi pemegang saham sesuai ketentuan

Otoritas Jasa Keuangan.

v

BPR telah menyusun laporan keuangan publikasi setiap

triwulan

3) BPR menyusun laporan tahunan dengan materi paling

sedikit memuat informasi umum, laporan keuangan,

opini dari akuntan publik atas laporan keuangan

tahunan BPR (apabila ada), seluruh aspek transparansi

dan informasi, serta seluruh aspek pengungkapan

sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

v

BPR telah menyusun laporan tahunan sesuai ketentuan

OJK

4) BPR melaksanakan transparansi informasi mengenai

produk, layanan dan/atau penggunaan data nasabah

BPR dengan berpedoman pada persyaratan dan tata

cara sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.v

BPR telah melaksanakan transparansi informasi

mengenai produk, layanan sesuai ketentuan OJK

5) BPR menyusun dan menyajikan laporan dengan tata

cara, jenis dan cakupan sebagaimana diatur dalam

ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.v

BPR telah menyusun dan menyajikan laporan

sebagaimana diatur dalam ketentuan OJK

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan3 2 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 4

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 40%

6) Laporan tahunan dan laporan keuangan publikasi

ditandatangani paling sedikit oleh 1 (satu) anggota

Direksi dengan mencantumkan nama secara jelas serta

disampaikan secara lengkap dan tepat waktu kepada

Otoritas Jasa Keuangan dan/atau dipublikasikan sesuai

ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

v

Laporan Tahunan dan Laporan keuangan publikasi telah

ditandatangani dan disampaikan secara lengkap dan

tepat waktu kepada OJK

7) Laporan penanganan pengaduan dan penyelesaian

pengaduan, dan laporan pengaduan dan tindak lanjut

pelayanan dan penyelesaian pengaduan disampaikan

sesuai ketentuan secara tepat waktu.

v

Laporan penanganan pengaduan dan tindak lanjut

pelayanan dan penyelesaian telah disampaikan sesuai

ketentuan secara tepat waktu

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan2 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 2

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 10%

Penjumlahan S + P + H

Total Penilaian Faktor 11 Dikalikan dengan bobot Faktor

11

2

1,00

0,10

1,60

0,12

5

1,25

0,50

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan, serta

pelaporan internalA. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

2

2,00

1,00

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Page 47: Laporan TATA KELOLA fileJl. Kartini No 79 Tanjung Karang Telp. (0721) 253555, Fax (0721) 261452 , cs@bprtrisuryalpg.co.id Laporan TATA KELOLA

Faktor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Nilai Komposit

Total Penilaian Faktor 0,20 0,17 - 0,10 0,11 0,14 0,03 0,16 0,11 0,08 0,12 1,20

Predikat Komposit

Hasil Penilaian Penerapan Tata Kelola BPR

Sangat Baik

Kesimpulan

Berisikan kesimpulan akhir per faktor penilaian penerapan Tata Kelola yang mencakup

kelemahan dan kelebihan masing-masing faktor