laporan tahunan 2015 - b2p2toot.litbang.kemkes.go.id · laporan ini secara garis besar memuat...

115
i LAPORAN TAHUNAN 2015 KEMENTERIAN KESEHATAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL Jalan Raya Lawu No. 11 Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah Telepon 0271-697010, Fax. 0271-697451 Website: www.b2p2toot.litbang.depkes.go.id Email: [email protected] Fb: www.facebook.com/saintifikasiJamu

Upload: trankhanh

Post on 02-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

i

LAPORAN TAHUNAN

2015

KEMENTERIAN KESEHATAN

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN

BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL

Jalan Raya Lawu No. 11 Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah

Telepon 0271-697010, Fax. 0271-697451

Website: www.b2p2toot.litbang.depkes.go.id

Email: [email protected]

Fb: www.facebook.com/saintifikasiJamu

ii

SAMBUTAN KEPALA

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahNya, penyusunan

dokumen “Laporan Tahunan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan

Tanaman Obat dan obat Tradisional tahun 2015” dapat diselesaikan oleh tim

penyusun. Laporan Tahunan 2015 merupakan dokumentasi tertulis sebagai

bentuk pelaporan dari implementasi RKT Tahun 2015, RAK 2015-2019 dan POK

Tahun 2015, yang merupakan elaborasi tugas melaksanakan Penelitian dan

Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (Litbang TOOT) sesuai

Permenkes No 491 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar

Litbang TOOT.

Laporan ini secara garis besar memuat informasi mengenai hasil-hasil aktivitas

dari RISTOJA, Saintifikasi JAMU mulai riset TO, bahan JAMU s.d khasiat dan

keamanan formula, manajemen lab dan KTO, manajemen instalasi, manajemen

BMN, manajemen kerjasama dan Jejaring Saintifikasi JAMU, dalam penyusunan

laporan ini melibatkan seluruh struktur penanggungjawab kegiatan yang ada di

B2P2TOOT.

Masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan tahunan 2015 semoga

laporan tahunan tahun berikutnya dapat tersaji lebih baik dan lebih sempurna,

akhir kata kami ucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada pihak yang

telah berperan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan

laporan ini dan harapan kami semoga laporan ini dapat memberikan input

dalam perencanaan di masa mendatang bagi pemangku kepentingan internal

dan eksternal B2P2TOOT.

Tawangmangu, Januari 2016

Kepala,

Dra. Lucie Widowati, Msi, Apt

NIP. 195711211986032001

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

SAMBUTAN KEPALA ii

DAFTAR ISI iii

DAFTAR GAMBAR iv

DAFTAR TABEL iv

DAFTAR LAMPIRAN vI

DAFTAR SINGKATAN viI

BAB I SITUASI AWAL TAHUN 1

A. TANTANGAN 1

B. KELEMBAGAAN 5

C. SUMBER DAYA 7

BAB II TUJUAN DAN SASARAN KERJA 19

A. DASAR HUKUM 19

B. TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR 19

BAB III STRATEGI PELAKSANAAN 22

A. STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN 23

B. TANTANGAN DALAM PELAKSANAAN STRATEGI 23

C. TEROBOSAN YANG DILAKUKAN 24

BAB IV HASIL KERJA 26

A. PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN 26

B. PENCAPAIAN KINERJA 44

C. REALISASI ANGGARAN 44

D. PEMBELAJARAN ORGANISASI 48

BAB V PENUTUP 50

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Struktur organisasi B2P2TOOT 6

Gambar 1.2 Implementasi Fungsi B2P2TOOT dalam unit unit kerja 6

Gambar 1.3 Kelompok Kepakaran dalam Scientific Board B2P2TOOT 6

Gambar 1.4 Uji Kontrol Kualitas (Quality Control/QC) dilaboratorium

galenika

12

Gambar 1.5 Eksplan tangkai daun purwoceng di ruang inkubasi 13

Gambar 1.6 Ruang Griya Jamu, Apoteker dan asisten Apoteker sedang

meracik Jamu untuk pasien

14

Gambar 3.1 Tanaman Obat Terstandar (a) Purwoceng (b) Temulawak 26

Gambar 3.2 Simplisia (a) Seledri (b) Tempuyung sebagai Bahan JAMU

Terstandar

27

Gambar 3.3 Peneliti Ristoja tahun 2015 sedang melakukan wawancara

pada informan / batra di Propinsi Kalimantan Tengah

29

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Komposisi ASN B2P2TOOT berdasarkan jenis kelamin pada

Januari 2015

7

Tabel 1.2 Komposisi ASN Bagian TU berdasarkan jenis kelamin pada

Januari 2015

7

Tabel 1.3 Komposisi ASN Bidang PKSI berdasarkan jenis kelamin pada

Januari 2015

8

Tabel 1.4 Komposisi ASN Bidang Yanlit berdasarkan jenis kelamin pada

Januari 2015

8

Tabel 1.5 Komposisi ASN Bidang Yanlit berdasarkan lingkup kerja dan

jenis kelamin pada Januari 2015

8

Tabel 1.6 Komposisi ASN berdasarkan jenis kelamin, jenjang

pendidikan terakhir, dan jabatan struktural pada Januari 2015

9

Tabel 1.7 Komposisi ASN berdasarkan jenis kelamin, jenjang

pendidikan terakhir, dan jabatan fungsional peneliti aktif

pada Januari 2015

9

Tabel 1.8 Komposisi ASN berdasarkan jenis kelamin, jenjang

pendidikan terakhir, dan jabatan fungsional teknisi litkayasa

pada Januari 2015

9

Tabel 1.9 Komposisi ASN berdasarkan jenis kelamin, jenjang 10

v

pendidikan terakhir, dan jabatan fungsional umum pada

Januari 2015

Tabel 1.10 koleksi instalasi perpustakaan B2P2TOOT pada Desember

2015

15

Tabel 1.11 Alokasi Anggaran B2P2TOOT Berdasarkan Renja K/L dan

Pagu Indikatif Tahun 2015

17

Tabel 2.1 Tujuan Kegiatan Litbang B2P2TOOT periode 2015-2019 20

Tabel 3.1 Komposisi Aktifitas Utama dan Generik B2P2TOOT

berdasarkan anggaran Tahun 2015

22

Tabel 4.1 Kegiatan yang dilakukan selama 2015 sebagai bentuk

implementasi SMM ISO 9001:2008

31

Tabel 4.2 Daftar pelatihan yang telah dilaksanakan terkait ISO

17025:2005

32

Tabel 4.3 Komposisi pegawai B2P2TOOT berdasarkan jenis kelamin

pada Desember 2015

36

Tabel 4.4 Komposisi pegawai Bagian TU berdasarkan jenis kelamin

pada Desember 2015

36

Tabel 4.5 Komposisi pegawai Bidang PKSI berdasarkan jenis kelamin

pada Desember 2015

36

Tabel 4.6 Komposisi pegawai Bidang Yanlit berdasarkan jenis kelamin

pada Desember 2015

36

Tabel 4.7 Komposisi pegawai Bidang Yanlit berdasarkan lingkup kerja

dan jenis kelamin pada Desember 2015

37

Tabel 4.8 Perbandingan komposisi pegawai tetap B2P2TOOT

berdasarkan jenis kelamin pada awal dan akhir tahun 2015

37

Tabel 4.9 Komposisi pegawai tetap berdasarkan jenis kelamin, jenjang

pendidikan terakhir, dan jabatan struktural pada Desember

2015

38

Tabel 4.10 Komposisi Pegawai tetap berdasarkan jenis kelamin, jenjang

pendidikan terakhir, dan jabatan fungsional peneliti aktif

pada Desember 2015

38

Tabel 4.11 Perbandingan pegawai komposisi pegawai tetap berdasarkan

Tingkat Jabatan Fungsional Peneliti (Aktif/ Tidak Aktif) pada

awal dan akhir tahun 2015

38

Tabel 4.12 Komposisi pegawai tetap berdasarkan jenis kelamin, jenjang

pendidikan terakhir, dan jabatan fungsional teknisi litkayasa

pada Desember 2015

39

vi

Tabel 4.13 Perbandingan komposisi pegawai tetap berdasarkan Tingkat

Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa pada awal dan akhir

tahun 2015

39

Tabel 4.14 Komposisi pegawai tetap berdasarjan jenis kelamin, jenjang

pendidikan terakhir, dan jabatan fungsional umum pada

Desember 2015

39

Tabel 4.15 Alokasi Anggaran B2P2TOOT setelah Revisi 43

Tabel 4.16 Capaian Kinerja Kegiatan Libang TOOT Tahun 2015 44

Tabel 4.17 Penyerapan Anggaran 2015 Berdasarkan Jenis Belanja 44

Tabel 4.18 Realisasi Capaian Kinerja dan Anggaran B2P2TOOT Tahun

2015

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Kinerja Tahunan B2P2TOOT TA 2015 51

Lampiran 2 Perjanjian Kinerja Kepala B2P2TOOT TA 2015 52

Lampiran 3 Judul Artikel di bidang tanaman obat dan obat tradisional

yang dipulikasikan di media cetak/elektronik terakreditasi

Nasional dan internasional tahun 2015.

54

Lampiran 4 Judul Artikel Ilmiah di Bidang Tanaman Obat dan Obat

Tradisional yang Dipublikasikan dalam Prosiding Tahun

2015

55

Lampiran 5 Kaleidoskop Kegiatan B2P2TOOT Tahun 2015 57

Lampiran 6 Pameran yang diikuti B2P2TOOT Tahun 2015 79

Lampiran 7 Daftar lampiran Kerjasama (MOU/PKS) tahun 2015 87

Lampiran 8 Kegiatan Laboratorium Tahun 2015 93

Lampiran 9 Data Peserta Pelatihan Dokter Saintifikasi Jamu Tahap XII

Tahun 2015

101

Lampiran 10 Data Peserta Pelatihan Apoteker Saintifikasi Jamu Tahap IV

Tahun 2015

Lampiran 11 Peserta Magang/Pelatihan tahun 2015 104

Lampiran 12 Peserta Praktek Kerja Lapangan/Prakerin/Praktikum tahun

2015

106

vii

DAFTAR SINGKATAN

B2P2TOOT : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat

dan Obat Tradisional

Litbang

RAK

:

:

Penelitian dan Pengembangan

Rencana Aksi Kegiatan

RKT : Rencana Kinerja Tahunan

POK : Petunjuk Operasional Kegiatan

TO : Tanaman Obat

TOOT : Tanaman Obat dan Obat Tradisional

KTO : Kebun Tanaman Obat

BMN

BNO

:

:

Barang Milik Negara

Belanja Non Operasional

RISTOJA : Riset Tumbuhan Obat dan JAMU

ASN : Aparatur Sipil Negara

CPNS : Calon Pegawai Negeri Sipil

PNS : Pegawai Negeri Sipil

PPPK : Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja

TU : Tata Usaha

PKSI : Program, Kerjasama dan Informasi

Yanlit : Pelayanan Penelitian

BPOM : Badan Pengawasan Obat dan Makanan

Yankestrad : Pelayanan Kesehatan Tradisional

Labdu : Laboratorium Terpadu

Monev : Monitoring dan Evaluasi

Litbangkes : Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Iptek : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Permenkes : Peraturan Menteri Kesehatan

Kemenkes : Kementerian Kesehatan

Kabid : Kepala Bidang

Kasi : Kepala Seksi

Kabag : Kepala Bagian

Kasubag

KLT

:

:

Kepala Sub Bagian

Kromatografi Lapis Tipis

SD : Sekolah Dasar

SLTP : Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama

SLTA : Sekolah Lanjutan Tingkat Atas

ISO : International Organization for Standardization

Dirjen : Direktorat Jendral

JFU : Jabatan Fungsional Umum

SOP : Standar Operasional Prosedur

Diklat : Pendidikan dan Pelatihan

1

BAB I

SITUASI AWAL TAHUN

A. TANTANGAN

Dalam tugas B2P2TOOT secara umum dan implementasi Rencana Kerja

Tahunan (RKT) serta Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) Tahun 2015 secara

khusus, sudah teridentifikasi tantangan yang terjadi akibat interaksi dengan

pihak/ lingkungan eksternal dan internal yang akan memengaruhi kinerja

B2P2TOOT. Berikut adalah gambaran dari tantangan yang dikelompokan

dalam substansi manajemen, yaitu:

1. Manajemen Penelitian dan Pengembangan

a. Indonesia masih merupakan satu negara dengan kekayaan dan

keberagaman sumber daya hayati, baik di darat maupun laut. Namun

kondisi ini berpacu dengan perilaku negatif manusia dalam

pemanfaatan sumber daya alam yang terus menurunkan tingkat

kekayaan dan keberagaman tersebut.

b. Animo masyarakat terhadap pemanfaatan kesehatan tradisional

(pengobatan tradisional) masih tinggi. Namun kondisi ini belum

dibarengi dengan ketersediaan jaminan keamanan, khasiat dan mutu

dari produk, praktisi, dan praktek.

c. Kebutuhan bahan JAMU dari Tanaman Obat (TO) sangat tinggi, baik

untuk Pelayanan Kesehatan Tradisional (Yankestrad) dalam negeri dan

luar negeri. Namun ini belum dibarengi dengan ketersediaan lahan

dan pihak-pihak yang menjadi pemain dalam budidaya TO.

2. Manajemen Kepegawaian

a. Komposisi pegawai dengan sarana prasarana yang ada tidak

sebanding sehingga masih terjadi perangkapan jabatan dan job desk

baik di struktural maupun penanggungjawab laboratorium/ instalasi.

Hal ini menjadikan beban kerja melebihi kemampuan personil

sehingga pekerjaan tidak tertangani secara baik.

b. Belum terpenuhinya kebutuhan peneliti etnografi kesehatan dan

perekayasa untuk teknologi dan inovasi JAMU menyebabkan

pelaksanaan riset dan pengembangan Tanaman Obat dan Obat

Tradisional (TOOT) belum maksimal.

3. Manajemen Kebun Tanaman Obat (KTO)

a. Manajemen KTO berupa penambahan KTO yang memberikan

kontribusi langsung pada riset budidaya TO sebagai bahan dasar

JAMU belum terselesaikan. Hal ini dapat menyebabkan logistik bahan

JAMU tidak sepenuhnya terpenuhi.

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 2

b. Hibah KTO dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang

terletak di Cituereup yang terletak jauh dari Tawangmangu dapat

menyebabkan sulitnya pemantauan dan juga pemanfaatan kebun

akan sedikit terkendala dikarenakan belum adanya tenaga ahli

disana.

4. Manajemen Instalasi Laboratorium Terpadu (Labdu)

a. Manajemen laboratorium yang memberikan kontribusi langsung pada

Penelitian dan Pengembangan (Litbang) TO dan JAMU belum

terselesaikan. Hal ini menyebabkan pengadaan bahan laboratorium

yang hanya menambah stok barang konsumsi dan pengadaan alat

laboratorium yang belum bisa segera dimanfaatkan secara optimal.

b. Belum terstandarnya laboratorium sesuai International Organization

for Standardization (ISO) 9001:2008 menyebabkan kondisi dan

keadaan laboratorium kurang memadahi untuk melakukan penelitian

secara maksimal. Contoh laboratorium kultur jaringan tanaman yang

terlalu lembab menyebabkan banyak tanaman percobaan yang

ditumbuhin jamur.

5. Manajemen Istalasi Rumah Hewancoba

a. Kondisi instalasi rumah hewancoba yang kecil sudah tidak bisa

mengakomodasi keperluan laboratorium tosikologi dan

farmakologi.

b. Pengembangan gedung laboratorium toksikologi dan farmakologi

yang terkena moratorium sejak 2014 menghambat proses

penelitian terutama penelitian formula JAMU pada uji praklinik.

6. Manajemen Istalasi Rumah Riset JAMU (RRJ)

a. Kondisi ruangan yang ada di istalasi RRJ kurang memadahi dengan

jumlah pasien rata rata 150 pasien per hari, seperti di tempat

pendaftaran, ruang periksa, ruang tunggu, ruang rekam medik,

dan ruang peracikan JAMU. Sehingga pelayanan pasien kurang

maksimal.

b. Belum adanya ruang konsultasi gizi sehingga sulit untuk

melakukan edukasi dan konsultasi informasi terkait gizi ke pasien.

7. Manajemen Instalasi Pascapanen

a. Semua alat customized tidak tersedia dipasaran sehingga harus

ada rancangan dan pesanan khusus, hal ini menyebabkan kesulitan

dan lamanya pengadaan alat-alat di instalasi pascapanen.

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 3

b. Perlu tenaga yang lebih profesional untuk penanggungjawab

peralatan guna mendukung kelancaran pelaksanaan di instalasi

pasca panen.

c. Ketersediaan bahan baku yang kurang stabil. Ketersediaan bahan baku

merupakan permasalahan yang kompleks. Karena menyangkut

masalah kebutuhan simplisia dari klinik dan pihak luar. Bahan baku

yang kurang memadai dapat menghambat proses produksi yang

berlangsung di Pasca Panen.

d. Aplikasi Pascapanen belum bisa berjalan. Aplikasi pascapanen sangat

dibutuhkan untuk monitoring stok, penerimaan bahan baku, dan

pengeluaran simplisia. Aplikasi belum dapat berjalan dikarenakan

belum ada kesiapan server dan perangkat komputer. Selain itu juga

diperlukan jaringan yang stabil.

8. Manajemen Instalasi Sediaan Bahan JAMU

a. Hibah peralatan ekstraktor dari Direktorat Jendral (Dirjen) Bina

Farmasi dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes)

belum dapat dioperasionalkan secara penuh dikarenakan daya

listrik yang kurang memadahi.

b. Pemenuhan kebutuhan SDM dan ketersediaan bahan baku agar

bisa mendukung kegiatan di instalasi sediaan bahan jamu.

c. pengadaan sarana listrik yang kurang memadai.

9. Manajemen Instalasi Produkasi JAMU

a. Peningkatan jumlah contoh produk jamu yang bisa dimanfaatkan

oleh masyarakat.

10. Manajemen Instalasi Perpustakaan

a. Masih kurangnya jumlah koleksi baik dari segi judul maupun dari

banyaknya eksemplar buku per judul menyebabkan peminat/

pengunjung perpustakaan dari pihak ekternal tidak banyak.

b. Meningkatkan kedisiplinan bagi pengunjung terutama yang

meminjam koleksi buku di perpustakaan.

11. Manajemen Instalasi Museum JAMU

a. Tenaga fungsional belum tersedia, selama ini masih dikelola oleh

Jabatan Fungsional Umum (JFU) Pustakawan. Hal ini menyebabkan

pengelolaan istalasi museum JAMU kurang maksimal.

b. Masih merupakan rintisan museum JAMU dimana koleksi yang ada

masih terbatas dan belum bisa menggambarkan perkembangan

obat tradisional di Indonesia secara keseluruhan.

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 4

12. Manajemen Instalasi Herbarium

a. Selama ini instalasi herbarium masih menjadi satu dengan Labdu

dan ruang museum. Dengan belum adanya instalasi herbarium

tersendiri menyebabkan penyimpanan koleksi tanaman obat dan

obat tradisional baik secara kering maupun basah masih menjadi

kendala tersendiri.

b. Aktifitas pengawetan yang menumpang di Labdu dan museum

JAMU serta pengelola yang masih dirangkap oleh peneliti dan

teknisi litkayasa menyebabkan aktifitas pengawetan kurang

maksimal dan terkesan seadaanya.

13. Manajemen Instalasi Wisata Kesehatan JAMU

a. Tugas pemandu wisata kesehatan JAMU masih menjadi tugas

tambahan. Hal ini menyebabkan kurang berkompetennya

pemandu dalam melaksanakan tugasnya. Sehingga diperlukan

tenaga fungsional tersendiri.

b. Koleksi jumlah dan jenis tanaman obat ditingkatakan sehingga

akan menarik minat orang untuk berkunjung.

14. Manajemen Unit Struktural

a. Masih adanya rangkap jabatan di struktural menyebabkan banyak

pekerjaan struktural yang overload sehingga hanya menyisakan PR

yang tidak terselesaikan dan terus menumpuk.

15. Manajemen Pengadaan dan Barang Milik Negara (BMN)

a. KTO Citeureup belum optimal dikelola karena terkendala sarana dan

prasaran gedung laboratorium yang dibatasi adanya moratorium.

b. Minat pihak penyedia untuk ikut serta dalam pengadaan barang dan

jasa sangat rendah. Di tengarai karena lokasi dan ongkos yang saling

berkaitan.

16. Manajemen Strategis

a. Mekanisme perencanaan yang belum berjalan sesuai Standar

Operasional Prosedur (SOP). Hal ini menyebabkan adanya kegiatan

yang belum tersedia alokasi dananya. Juga monev yang tidak berjalan

terstruktur dan tersistem.

b. Tidak adanya pelaporan kegiatan secara berkala dan terstruktur oleh

setiap penanggung jawab kegiatan menyebabkan sulitnya

pemantauan pelaksanaan kegiatan pada tahun berjalan. Sehingga jika

terjadi kendala pengevaluasiannya.

c. Mekanisme dokumentasi dan pelaporan dari setiap output dan

komponen yang dikelola setiap unit kerja belum berjalan optimal. Hal

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 5

ini menyebabkan monev dan perencanaan tahun berikut tidak

memiliki dasar yang sesuai kinerja.

B. KELEMBAGAAN

Berdasarkan Permenkes No. 491 tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat

Tradisional (B2P2TOOT) adalah Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Badan

Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) yang bertugas

melaksanakan penelitian dan pengembangan tanaman obat dan obat

tradisional dengan fungsi:

1. Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi penelitian dan atau pengembangan

di bidang tanamaan obat dan obat tradisional.

2. Pelaksanaan eksplorasi, inventarisasi, identifikasi, adaptasi dan koleksi

plasma nutfah tanaman obat.

3. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi konservasi dan

pelestarian plasma nutfah tanaman obat.

4. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi standarisasi tanaman

obat dan bahan baku obat tradisional.

5. Pelaksanaan pengembangan jejaring kerjasama dan kemitraan dibidang

tanaman obat dan obat tradisional.

6. Pelaksanaan kajian dan diseminasi informasi tanaman obat dan obat

tradisional.

7. Pelaksanaan pelatihan teknis di bidang pembibitan, budidaya,

pascapanen, analisa, koleksi spesimen tanaman obat serta uji keamanan

dan kemanfaatan obat tradisional.

8. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 6

KEPALA

BIDANG PELAYANAN

PENELITIAN

SEKSI

PELAYANAN

TEKNIS

SEKSI SARANA

PENELITIAN KELOMPOK

JABATAN

FUNGSIONAL

BIDANG PROGRAM,

KERJASAMA & INFORMASI

SEKSI PROGRAM

DAN EVALUASI

SEKSI KERJASAMA

DAN INFORMASI

BAGIAN

TATA USAHA

SUB BAGIAN

UMUM

SUB BAGIAN

KEUANGAN

INSTALASI

Berdasarkan Permenkes tersebut, struktur organisasi B2P2TOOT adalah

sesuai gambar 1.01.

Gambar 1.1. Struktur Organisasi B2P2TOOT

Dalam implementasi di unit kerja, fungsi-fungsi tersebut dapat digambarkan

dalam Gambar 1.02. dan 1.03.

Gambar 1.2. Implementasi Fungsi B2P2TOOT dalam Unit-Unit Kerja

Bidang Tata

Usaha

Manajemen

Kepegawaian

Manajemen

BMN

Manajemen

Pengadaan BJ

Administrasi

Layanan

Perkantoran

Bidang Program,

Kerjasama &

Informasi

Manajemen

Strategis

Manajemen

Kerjasama

Manajemen

Diseminasi

Wisata

Iptekkes

JAMU

Bidang

Pelayanan

Penelitian

Manajemen

Lab

Manajemen

KTO

RRJ

Administrasi

Layanan

Penelitian

Unit

Fungsional

Panitia

Pembina

Ilmiah

Pejabat

Fungsional

Peneliti

Pejabat

Fungsional

Teknisi Litkayasa

Tim Penilai

Peneliti Unit

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 7

BIDANG KEPAKARAN TANAMAN OBAT

bioprospecting, etnofarmakologi, budidaya, pascapanen,

supply chain

OBAT TRADISIONAL

uji praklinik, uji klinik, teknologi sediaan, teknologi tepat

guna, monev

Gambar 1.3. Kelompok Kepakaran dalam Scientific Board B2P2TOOT

Kelompok bidang kepakaran ini dikelola oleh Panitia Pembina Ilmiah yang

ditujukan untuk mengelola aktivitas-aktivitas Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi (Iptek) di lingkup tanaman obat dan obat tradisional.

C. SUMBERDAYA

1. Sumber Daya Manusia

Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dimiliki B2P2TOOT terdiri dari pegawai

tetap (PNS dan CPNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja

(PPPK). Pada Januari 2015, gambaran kepegawaian B2P2TOOT adalah

sebagai berikut:

Tabel 1.1. Komposisi ASN B2P2TOOT berdasarkan jenis kelamin pada

Januari 2015

Jenis Kelamin Jenis ASN (orang) Sub Total

PNS CPNS PPPK

Laki-laki 51 1 94 146

Perempuan 29 7 49 85

TOTAL 80 8 143 231

Tabel 1.2. Komposisi ASN Bagian TU berdasarkan jenis kelamin pada

Januari 2015

Jenis Kelamin Jenis ASN (orang) Sub Total

PNS CPNS PPPK

Laki-laki 14 - 29 43

Perempuan 5 1 5 11

TOTAL 19 1 34 54

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 8

Tabel 1.3. Komposisi ASN Bidang PKSI berdasarkan jenis kelamin

pada Januari 2015

Jenis Kelamin Jenis ASN (orang) Sub Total

PNS CPNS PPPK

Laki-laki 3 1 3 7

Perempuan 2 - 2 4

TOTAL 5 1 5 11

Tabel 1.4. Komposisi ASN Bidang Yanlit berdasarkan jenis kelamin

pada Januari 2015

Jenis Kelamin Jenis ASN (orang) Sub Total

PNS CPNS PPPK

Laki-laki 34 - 62 96

Perempuan 22 6 42 70

TOTAL 56 6 104 166

Tabel 1.5. Komposisi ASN Bidang Yanlit berdasarkan lingkup kerja

dan jenis kelamin pada Januari 2015

Jenis ASN Lelaki Perempuan Sub Total

PNS Kesekretariatan/

Admin

- 3 3

Lab 13 15 28

KTO 12 - 12

RRJ 9 4 13

CPNS Kesekretariatan/

Admin

- - -

Lab - 3 3

KTO - - -

RRJ - 3 3

PPPK Kesekretariatan/

Admin

- 2 2

Lab 9 24 33

KTO 50 1 51

RRJ 3 15 18

TOTAL 96 70 166

Pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) diadakan untuk

mengakomodasi beban pekerjaan yang belum dapat ditangani oleh

tenaga PNS maupun CPNS. Riset Tumbuhan Obat dan JAMU (RISTOJA)

dan Saintifikasi JAMU sebagai terobosan Kemenkes yang bermula sejak

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 9

2012 dan 2010, membutuhkan dukungan penuh dari lingkup

kesekretariatan/ administrasi, laboratorium, KTO dan RRJ. Beban kerja

yang tersedia ditengarai belum mengakomodasi tuntutan dinamika dari

ke 2 terobosan Kemenkes tersebut. PPPK pada awal tahun 2015 sebanyak

143 orang yang dipekerjakan untuk membantu pengelolaan tugas dan

fungsi organisasi yang terdistribusi di kebun tanaman obat, laboratorium

terpadu, laboratorium pascapanen, laboratorium farmakologi dan

toksikologi, laboratorium sediaan JAMU, Rumah Riset JAMU (RRJ), dan

bidang kesekretariatan (administrasi, satpam, pengemudi).

Tabel 1.6. Komposisi ASN berdasarkan jenis kelamin, jenjang

pendidikan terakhir, dan jabatan struktural pada Januari 2015

Jabatan

Struktural

Esselon 4 Esselon 3 Esselon 2

Jenjang

Pendidikan

S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3

Lelaki 3*) 2

Perempuan 1 1*) 1*) 1

Ket: *) 4 orang Esselon 4 dan 1 orang Esselon 3 merangkap sebagai

peneliti

Di awal tahun 2015, ada 5 peneliti yang merangkap sebagai pejabat

struktural, yaitu:

a. Nita Supriyati, S.Si, Apt, M. Biotech (Peneliti Pertama bidang Obat

Tradisional) sebagai Kabid Sarana Penelitian

b. Fauzi, MP (Peneliti Pertama bidang Tanaman Obat) sebagai Kasubag

Umum

c. Harto Widodo, SP, M. Biotech (Peneliti Pertama bidang Tanaman

Obat) sebagai Kasi Sarana Penelitian

d. Tri Widayat, M.Sc (Peneliti Pertama bidang Tanaman Obat) sebagai

Kasi Pelayanan Teknis

e. Amalia Damayanti, M.Si (Peneliti Pertama bidang Tanaman Obat)

sebagai Kasi Kerjasama dan Informasi

Tabel 1.7. Komposisi ASN berdasarkan jenis kelamin, jenjang

pendidikan terakhir, dan jabatan fungsional peneliti aktif pada

Januari 2015

Peneliti Pertama Muda Madya Utama

Jenjang

Pendidikan

S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3

Laki-laki 4 2 1 1 1 1

Perempuan 3 1 3 1

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 10

Tabel 1.8. Komposisi ASN berdasarkan jenis kelamin, jenjang

pendidikan terakhir, dan jabatan fungsional teknisi litkayasa pada

Januari 2015

Litkayasa Pemula Pelaksana Pelaksana

Lanjutan

Penyelia

Jenjang

Pendidikan

SLTA D III S1 SLTA DIII S1 SLTA DIII S1 SLTA DIII S1

Lelaki 1 1 1 1 6

Perempuan 5 2 2

Tabel 1.9. Komposisi ASN berdasarkan jenis kelamin, jenjang

pendidikan terakhir, dan jabatan fungsional umum pada Januari

2015

Jenjang

Pendidikan

SD SLTP SLTA D1/ D2 D3 S1*) S2*) S3

Lelaki 4 2 7 2 11

Perempuan 1 3 9 1

Ket: *) S1: terdapat 9 orang sebagai calon peneliti

*) S2: terdapat 1 orang sebagai calon peneliti

2. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang cukup dengan kualitas yang baik sangat

diperlukan bagi suatu organisasi sebagai penunjang tercapainya kinerja

sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Sarana prasarana yang

dimiliki B2P2TOOT pada awal tahun 2015 berupa:

a. Instalasi Kebun Tanaman Obat

Kebun Tanaman Obat (KTO) dikelola untuk memfasilitasi aktivitas

Litbang TO dalam kerangka Saintifikasi JAMU. KTO dikelola untuk

menyediakan sarana, fasilitas, dan spesimen untuk pengukuran,

pemeriksaan, riset, pengembangan eksperimen, Pendidikan dan

Pelatihan (Diklat) Iptek, dan pelayanan Iptek. KTO dikelola sebagai

kebun dan divisi TO Kemenkes, juga pusat pembelajaran Iptek untuk

akademisi, pemerintah, dunia usaha, dan kelompok masyarakat.

Instalasi KTO terdapat di beberapa tempat, yaitu:

1) KTO Tlogodlingo, 1.800 mdpl seluas 135.995 m2 di Kec.

Tawangmangu Kab. Karanganyar Jawa Tengah, tanaman yang

dapat tumbuh baik di KTO Tloglodlingo adalah timi, stevia, teh,

menta, krangean, adas, purwoceng, sambang colok, kamilen dll

2) KTO Kalisoro, 1.200 mdpl seluas 2.644 m2 (produksi) dan 3.505 m2

di Kec. Tawangmangu Kab. Karanganyar Jawa Tengah, tanaman

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 11

yang dapat tumbuh baik adalah taraksakum, tempuyung,

echinase, daun duduk, daun ungu dll

3) KTO Ngemplak, 400-600 mdpl seluas 3.127 m2 di Kec.

Karangpandan Kab. Karanganyar Jawa Tengah, tanaman yang

dapat tumbuh baik adalah tanaman yang berupa empon empon

(kunyit, temulawak, temu manga, temu putih, temu ireng, kunyit

putih), jati belanda, kumis kucing, sambiloto, daun ungu, rumput

mutiara, keji beling, sambung nyawa, pegagan dll

4) KTO Toh Kuning, 400-600 mdpl seluas 7.972 m2 di Kec.

Karangpandan Kab. Karanganyar Jawa Tengah, tanaman yang

dapat tumbuh baik adalah tanaman yang berupa empon empon

(kunyit, temulawak, temu manga, temu putih, temu ireng, kunyit

putih), jati belanda, kumis kucing, sambiloto, daun ungu, rumput

mutiara, keji beling, sambung nyawa, pegagan dll

5) KTO Doplang, 400-600 mdpl seluas 350 m2 di Kec. Matesih Kab.

Karanganyar Jawa Tengah, tanaman yang dapat tumbuh baik

adalah tanaman yang berupa empon empon (kunyit, temulawak,

temu manga, temu putih, temu ireng, kunyit putih), jati belanda,

kumis kucing, sambiloto, daun ungu, rumput mutiara, keji beling,

sambung nyawa, pegagan dll

6) KTO Tegalgede, 185-200 mdpl seluas 3.300 m2 Kec. Karanganyar

Kab. Karanganyar Jawa Tengah, tanaman yang dapat tumbuh baik

adalah daun ungu, meniran, pegagan, tempuyung dll

7) KTO Citeureup, 100-200 mdpl seluas 30.000 m2 Kec. Citeureup

Kab. Bogor Jawa Barat, tanaman yang dapat tumbuh baik adalah

rumput mutiara. iller, kumis kucing, meniran, daun ungu,

tempuyung, tapak liman dll

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 12

b. Instalasi Laboratorium Terpadu

Laboratorium Terpadu (Labdu) dikelola untuk memfasilitasi aktivitas

iptek dalam kerangka Saintifikasi JAMU. Labdu dikelola sebagai pusat

lab Saintifikasi JAMU Kemenkes, juga pusat pembelajaran iptek untuk

pihak akademisi/ilmuwan, pemerintah, dunia usaha dan kelompok

masyarakat dalam kerangka Saintifikasi JAMU. Labdu terdiri dari:

1) Laboratorium Benih dan Pembibitan dilantai 1, digunakan

untuk uji benih dan koleksi benih

2) Laboratorium Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman (HPT)

dilantai 1, digunakan untuk uji biopstisida, identifikasi HPT, dan

koleksi hama

3) Laboratorium Fitokimia dilantai 1, digunakan untuk Skrining

kimia, analisis kadar abu, KLT ekstrak, KLT minyak atsiri

4) Laboratorium Galenika dilantai 1, digunakan untuk uji kadar

sari, koleksi minyak atsiri, koleksi ekstrak, Optimalisasi metode

ekstraksi (Inisiasi PED), Implementasi ISO 17025:2008

Gambar 1.4. Uji Kontrol Kualitas (Quality Control/QC)

dilaboratorium galenika

5) Laboratorium Formulasi dilantai 2, untuk formulasi bahan

JAMU

6) Laboratorium Sistematika Tumbuhan Obat dan Herbarium

dilantai 2, digunakan untuk determinasi TO dan koleksi spesimen

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 13

7) Laboratorium Instrumen dilantai 2, digunakan untuk uji kadar

bahan aktif dan quality control bahan JAMU

8) Laboratorium Mikrobiologi dilantai 3, digunakan untuk uji

angka cemaran mikroba dan uji aktivitas antibakteri

9) Laboratorium Bioteknologi dilantai 3, digunakan untuk uji

khasiat dan uji keragaman genetik

10) Laboratorium Kultur Jaringan di lantai 3, digunakan untuk

perbanyakan TO dan produksi metabolit sekunder

Gambar 1.5. Eksplan tangkai daun purwoceng di ruang

inkubasi

c. Instalasi Rumah Hewancoba

Rumah Hewancoba dikelola sebagai pusat uji praklinik Formula JAMU

Kemenkes yang menyediakan sarana dan fasilitas untuk pengukuran,

pemeriksaan, riset, pengembangan eksperimen, diklat iptek, pelayanan

iptek dalam uji keamanan dan khasiat formula JAMU yang digunakan

dalam kerangka Saintifikasi JAMU.

d. Instalasi Rumah Riset JAMU

Rumah Riset JAMU (RRJ) dikelola sebagai pusat uji klinik Formula

JAMU Kemenkes untuk memfasilitasi aktivitas iptek formula JAMU

pada manusia dalam kerangka Saintifikasi JAMU. RRJ terdiri dari dari:

1) Klinik Santifikasi JAMU (SJ) dengan 6 ruang periksa dan

terakreditasi ISO 9001:2008

2) Laboratorium Klinik dengan ruang rekam medik yang digunakan

untuk pengujian/ pemeriksaan dan terakteditasi ISO 9001:2008

3) Griya JAMU yang digunakan untuk sediaan JAMU dan lalulintas

formula untuk pasien. Terakreditasi ISO 9001:2008

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 14

Gambar 1.6. Ruang Griya Jamu, Apoteker dan asisten

Apoteker sedang meracik Jamu untuk pasien

e. Instalasi Pascapanen

Instalasi Pascapanen (IP) dikelola sebagai laboratorium dan divisi

simplisia Kemenkes untuk memfasilitasi aktivitas iptek pascapanen TO

dan simplisia bahan JAMU dalam kerangka Saintifikasi JAMU. Terdiri

dari empat lantai dengan peruntukan sebagai berikut:

1) Lantai 1 penerimaan hasil panen, pencucian, penirisan,

perajangan, dan sortasi

2) Lantai 2 gudang siap edar, pembuatan kapsul serbuk, dan

penimbangan

3) Lantai 3 pemanasan dengan oven dan penyimpanan simplisia

jangka panjang

4) Lantai 4 penjemuran hasil panen

f. Instalasi Sedian Bahan JAMU

Instalasi Sediaan Bahan JAMU (ISBJ) dikelola untuk memfasilitasi

aktivitas iptek sediaan JAMU dalam kerangka Saintifikasi JAMU. ISBJ

dikelola untuk menyediakan sarana, fasilitas dan bahan JAMU non

simplisia.

g. Instalasi Produksi JAMU

Instalasi Produksi JAMU (IPJ) dikelola sebagai pusat inkubator JAMU

Kemenkes untuk memfasilitasi aktivitas produksi JAMU dalam

kerangka Saintifikasi JAMU. IPJ menyediakan produk JAMU dan hasil

olahannya.

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 15

h. Instalasi Perpustakaan

Perpustakaan dikelola untuk memfasilitasi dukungan referensi dan

kepustakaan B2P2TOOT. Perpustakaan menyediakan sarana dan

fasilitas terkait sumber data dan informasi iptek dalam kerangka

Saintifikasi JAMU. Koleksi perpustakaan dapat dilihat pada tabel 1.10

Tabel 1.10 koleksi instalasi perpustakaan B2P2TOOT pada

Desember 2015

NO KOLEKSI BAHASA JUMLAH

1 Humaniora dan Etnografi Kesehatan Indonesia 5

2 Budidaya TO Indonesia 167

3 Ilmu Kedokteran dan Ilmu Pengobatan Indonesia

English

694

4 Farmasi Indonesia

English

158

5 Penyakit Tanaman Indonesia 26

6 Pertanian dan Teknologi yang berkaitan Indonesia

English

335

7 Kimia Indonesia

English

51

8 Hukum dan Perundang-undangan Indonesia 47

9 Ilmu Tumbuhan Indonesia

English

176

10 Biologi dan Ilmu Hayati Indonesia

English

103

11 Ilmu Umum dan Komputer Indonesia

English

79

12 Ensiklopedi Indonesia

English

52

13 Permasalahan dan Kesejahteraan Sosial Indonesia 28

14 Administrasi Negara & Ilmu Kemitraan Indonesia 25

15 Seni Fotografi & Foto Indonesia

English

20

i. Instalasi Herbarium

Instalasi Herbarium (IH) dikelola sebagai pusat herbarium Kemenkes

untuk memfasilitasi aktivitas iptek koleksi spesimen TO yang

diawetkan dalam kerangka Saintifikasi JAMU. Menyediakan sarana,

fasilitas dan spesimen yang diawetkan untuk litbang botani. Tempat

untuk IH selama ini masih menjadi satu dengan gedung Labdu dan

ruang museum.

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 16

j. Museum JAMU

Museum JAMU “Hortus Medicus” dibangun dengan tujuan untuk

selalu mengingat asal usul JAMU dari kearifan lokal kekayaan nenek

moyang Indonesia. Museum JAMU menyajikan koleksi alat-alat JAMU

kuno, peta persebaran JAMU di nusantara, naskah kuno yang memuat

ramuan JAMU, koleksi JAMU dari dalam maupun luar negeri,

dokumentasi ramuan hingga perkembangan B2P2TOOT dari masa ke

masa. Total koleksi yang dimiliki, meliputi:

1) Ruang Depan 44 koleksi

2) Ruang Bahan JAMU 34 koleksi

3) Ruang Budaya 50 koleksi

4) Ruang Produk JAMU 215 koleksi

5) Ruang Naskah Kuno 40 koleksi

6) Ruang Prestasi 124 koleksi

k. Sinema Fitomedika

Sinema Fitomedika merupakan prasarana edukasi dan penyebaran

informasi mengenai profil B2P2TOOT dan materi Iptek TOJA dalam

Wisata Kesehatan JAMU, pembinaan petani, pembekalan akademisi

dalam Praktek Kerja Lapangan (PKL).

l. Rumah Kaca

Rumah Kaca difungsikan untuk pembibitan, adaptasi dan pelestarian

tanaman:

1) Berlokasi di Stasiun Research Tlogodlingo (1.800 mdpl) 1 unit

2) Berlokasi di KTO Kalisoro (1.200 mdpl) 2 unit

m. Gedung Perkantoran

1) Kantor Sekretariat B2P2TOOT, 3 lantai untuk ruang Kepala, Bagian

TU, Bidang PKSI dan Bidang Yanlit 1 unit

2) Gedung serbaguna “R.M. Santoso Soerjokoesoemo” 1 unit

3) Rumah Negara Golongan I untuk Rumah Dinas Kepala 1 unit

4) Gedung Diklat Iptek TOJA berkapasitas 28 kamar, 3 ruang rapat

1 unit

n. Peralatan Laboratorium Utama:

1) Gas Chromatography 1 unit

2) TLCdensitometer 1 unit

3) High Performance Liquid Chromatography (HPLC) 1 unit

4) Vacum Rotapavor 2 unit

5) Spektrofotometer 3 unit

6) Blotting apparatus 2 unit

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 17

7) Termocycler PCR 1 unit

8) Mesin pembuat tablet dan kapsul JAMU 1 unit

9) Mesin penyerbuk 1 unit

10) Pencuci bahan JAMU 1 unit

11) Pengering bahan JAMU 1 unit

12) Alat Ekstraktor 1 unit

o. Kendaraan Operasional

1) Bus operasional antar jemput pegawai 1 unit

2) Mobil angkutan bak terbuka operasional untuk KTO dan

pascapanen 2 unit

3) Mobil box operasional untuk pameran 1 unit

4) Mobil sedan operasional untuk dinas Kepala 1 unit

5) Mobil minibus operasional untuk aktivitas perkantoran 4 unit

6) Sepeda motor roda dua (2) operasional untuk KTO dan

pascapanen 2 unit

7) Sepeda motor roda tiga (3) operasional untuk KTO dan

pascapanen 3 unit

3. Dana

Sumber dana yang diterima B2P2TOOT berasal dari APBN dan Hibah

Langsung. DIPA yang berasal dari APBN sebagaimana tabel 1.11 berikut

Tabel 1.11 Alokasi Anggaran B2P2TOOT Berdasarkan Renja K/L dan

Pagu Indikatif Tahun 2015

Indikator Keluaran

Kegiatan

Keluaran Alokasi (x1.000)

Renja K/L Pagu Indikatif

1. Tersedianya TO

Terstandar

Standar untuk TO 406.000 406.600

2. Tersedianya

Bahan

JAMUTerstandar

Standar untuk Bahan

JAMU

262.000 262.150

3. Tersedianya

Formula JAMU

Saintifik

Formula JAMU 1.926.000 1.926.000

4. Tersedianya

Database TO dan

JAMU

Database TO dan JAMU 82.061.000 82.061.050

5. Tersedinya

Produk

Desiminasi

Bidang TOOT

1) Dokumen Keuangan,

Kekayaan Negara &

Tata Usaha

2.312.100 2.030.480

2) Gedung/Bangunan

Laboratorium

2.011.600 4.514.605

3) Peralatan Fasilitas 3.424.000 2.768.015

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 18

Indikator Keluaran

Kegiatan

Keluaran Alokasi (x1.000)

Renja K/L Pagu Indikatif

Laboratorium

4) Dokumen Informasi,

Dokumentasi dan

Diseminasi

1.443.500 1.488.291

5) Manajemen

Laboratorium

205.400 370.146

6) Tanah 965.100 965.140

7) Manajemen Kebun

Tanaman Obat

247.600 325.379

8) Dokumen Hukum,

Organisasi, dan

Kepegawaian

801.700 796.940

9) Dokumen Bidang

Ilmiah &Etik

1.256.740 1.256.700

10) Naskah Rekomendasi 500.000 500.000

11) Dokumen

Perencanaan &

Evaluasi

324.200 323.500

12) Layanan Perkantoran 13.038.600 13.038.624

13) Perangkat Pengolah

Data & Komunikasi

- 191.350

14) Peralatan dan

Fasilitas Perkantoran

2.458.400 364.530

15) Gedung/Bangunan

perkantoran

- 55.500

TOTAL ANGGARAN 113.635.040 113.635.000

Adanya aturan Kemenkeu mengenai aplikasi RKAKL agar nomenklatur

lebih terperinci mengakibatkan munculnya output perangkat pengolah

data dan komunikasi yang semula menjadi satu dengan output peralatan

dan fasilitas perkantoran hal ini dikarenakan pengadaan perangkat

pengolah data dan komunikasi harus ada rekomendasi dari Pusat Data

dan Informasi Setjen Kemenkes. Sementara munculnya output gedung/

bangunan perkantoran yang semula menjadi satu dengan output

gedung/ bangunan laboratorium dikarenakan perbedaan Tusi

pembangunan gedung/ bangunan perkantoran dengan pembangunan

gedung/ bangunan laboratorium.

19

BAB II

TUJUAN DAN SASARAN KERJA

A. DASAR HUKUM

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya B2P2TOOT mengacu pada

peraturan pelaksanaan sebagai dasar regulasi dan referensi,sebagai berikut:

1. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1995 tentang Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 67,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 3609);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pelayanan

Kesehatan Tradisional (Lembaran Negara RI Tahun 2014 Nomor 369);

3. Peraturan Menteri PANRB No. 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman

Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah;

4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 491/Menkes/VII/2006 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Penelitian dan Pengembangan

Tanaman Obat dan Obat Tradisional;

5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 003/Menkes/Per/2010 tentang

Saintifikasi JAMU dalam Penelitian Berbasis Pelayanan Kesehatan;

6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2346/Menkes/Per/XI/2011 tentang

Perubahan Permenkes RI Nomor 491/Menkes/VII/2006 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Penelitian dan Pengembangan

Tanaman Obat dan Obat Tradisional;

7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1179A/Menkes/SK/X/1999 tentang

Kebijakan Nasional Penelitian dan Pengembangan Kesehatan;

8. Rencana Strategis Kemenkes 2015-2019

9. Rencana Kinerja Tahunan B2P2TOOT Tahun 2015;

10. POK B2P2TOOT Tahun 2015.

B. TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR

1. Tujuan

Tujuan adalah target yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka

waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Berdasarkan Rencana

Strategis Kemenkes 2015-2019 dan RKP 2015. Tujuan kegiatan litbang

TOOT pada periode 2015-2019 adalah sebagai berikut.

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 20

Tabel 2.1 Tujuan Kegiatan Litbang B2P2TOOT periode 2015-2019

Sasaran

Strategis

Indikator Sasaran

Strategis

(kumulatif)

Indikator Kinerja

Kegiatan

Target

2015 2016 2017 2018 2019

Meningkatnya

Litbang

Bidang TOOT

1. 10 rekomendasi

kebijakan

1. Tersedianya

Tanaman Obat

Terstandar

12 7 6 5 4

2. Tersedianya Bahan

JAMU Terstandar

3 3 3 3 3

3. Tersedianya

Formula JAMU

Saintifik

2 2 2 2 2

4. Tersedianya

Database Tanaman

Obat dan JAMU

700 700 700 700 700

2. 120 publikasi

karya tulis

ilmiah

5. Tersedianya Produk

Diseminasi Bidang

Tanaman Obat dan

Obat Tradisional

24 24 24 24 24

2. Sasaran dan Indikator

Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh unit kerja dalam

rumusan yang lebih spesifik, terukur dalam kurun waktu yang lebih

pendek dari tujuan. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun

waktu tertentu/tahunan secara berkesinambungan. Sesuai dengan

Renstra Kemenkes 2015-2019 sasaran strategis dari Litbang TOOT adalah

meningkatnya penelitian dan pengembangan dibidang tanaman obat

dan obat tradisional.

Indikator adalah ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran untuk

diwujudkan pada tahun laporan. Berdasarkan Renstra Kemenkes 2015-

2019. Indikator dari sasaran strategis Litbang TOOT adalah sebagai

berikut:

a. Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari penelitian dan

pengembangan dibidang TOOT sebanyak 10 rekomendasi kumulatif

b. Jumlah publikasi karya tulis ilmiah di bidang TOOT yang dimuat di

media cetak dan atau elektronik nasional dan internasional sebanyak

120 publikasi ilmiah kumulatif.

Indikator kinerja kegiatan Litbang TOOT tahun 2015 sesuai dengan RKT

B2P2TOOT tahun anggaran 2015 adalah:

a. Tersedianya 12 tanaman obat terstandar

b. Tersedianya 3 bahan JAMU terstandar

c. Tersedianya 2 formula JAMU saintifik

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 21

d. Tersedianya 700 database tanaman obat dan JAMU (spesies,

karakterisasi, dan pemanfaatan)

e. Tersediannya 24 produk desiminasi bidang tanaman obat dan obat

tradisional

22

BAB III

STRATEGI PELAKSANAAN

A. STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN

Strategi I untuk mengimplementasikan tugas dan fungsi dalam rangka

mewujudkan sasaran strategis adalah memahami seluruh aktivitas

B2P2TOOT dalam hal substansi, manfaat dan pelaksana. Secara sifat aktivitas

kegiatan Litbang TOOT terdiri dari 2 kelompok, yaitu a) aktivitas utama dan

b) aktivitas generik. Berikut adalah komposisi anggaran ke-2 aktifitas

tersebut.

Tabel 3.1. Komposisi Aktifitas Utama dan Generik B2P2TOOT

berdasarkan anggaran Tahun 2015

Aktivitas Keluaran Alokasi (x1.000)

Renja K/L Pagu Indikatif

1. Utama 1) Standar Untuk Tanaman

Obat

406.000 406.600

2) Standar Untuk Bahan JAMU 262.000 262.150

3) Formula JAMU 1.926.000 1.926.000

4) Database Tanaman Obat

dan JAMU

82.061.000 82.061.050

5) Naskah Rekomendasi 500.000 500.000

6) Dokumen Informasi,

Dokumentasi dan

Diseminasi

1.443.500 1.488.291

7) Manajemen Laboratorium 205.400 370.146

8) Manajemen Kebun

Tanaman Obat

247.600 325.379

9) Dokumen Bidang Ilmiah

&Etik

1.256.740 1.256.700

Sub Total 77,71 % 77,96 %

2. Generik a) Dokumen Keuangan,

Kekayaan Negara & Tata

Usaha

2.312.100 2.030.480

b) Gedung/Bangunan

Laboratorium

2.011.600 4.514.605

c) Peralatan Fasilitas

Laboratorium

3.424.000 2.768.015

d) Tanah 965.100 965.140

e) Dokumen Hukum,

Organisasi, dan

Kepegawaian

801.700 796.940

f) Dokumen Perencanaan & 324.200 323.500

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 23

Aktivitas Keluaran Alokasi (x1.000)

Renja K/L Pagu Indikatif

Evaluasi

g) Layanan Perkantoran 13.028.624 13.028.624

h) Perangkat Pengolah Data &

Komunikasi

- 191.350

i) Peralatan dan Fasilitas

Perkantoran

2.458.400 364.530

j) Gedung/Bangunan

Perkantoran

- 55.500

Sub Total 22,9 % 22,03 %

Aktivitas utama adalah seluruh aktivitas yang memenuhi kriteria aktivitas

iptek terkait litbang, pelatihan, diseminasi, pelayanan dan peningkatan

kemandirian masyarakat yang merupakan wujud dari tugas melaksanakan

litbang secara langsung. Aktivitas generik adalah seluruh aktivitas yang

memenuhi kriteria aktivitas administrasi perkantoran, layanan kesekretariatan

organisasi dan kepegawaian.

Strategi II adalah menjaga agar komposisi alokasi anggaran untuk aktivitas

utama dan generik minimal 51:49, karena komposisi anggaran secara ideal

menggambarkan alokasi untuk fungsi-fungsi iptek lebih besar dari fungsi

generik organisasi. Komposisi ini juga, menggambarkan komitmen organisasi

mengelola kapasitas dan kompetensi yang dimiliki.

Strategi III adalah terus membangun Jejaring RISTOJA dan Jejaring

Saintifikasi JAMU, sebagai upaya menumbuh kembangkan institusi yang

berkontribusi dalam rangka upaya melestarikan TO dan membudayakan

JAMU.

B. TANTANGAN DALAM PELAKSANAAN TUJUAN

Tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi adalah:

1. Sumber Daya Manusia

a. Kekurangan tenaga manajerial menjadikan 5 peneliti merangkap

jabatan sebagai pejabat struktural.

b. Fungsi hulu-hilir pada B2P2TOOT membutuhkan SDM yang beragam

jumlah dan jenis yang sampai saat ini belum terakomodasi.

c. Penataan terhadap peta jabatan yang disesuaikan dengan tugas dan

fungsi B2P2TOOT.

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 24

2. Penelitian dan Pengembangan TOOT

a. Diperlukan penambahan jumlah peneliti untuk mendukung litbang

TOOT yang semakin luas ruang lingkupnya.

b. Diperlukan peningkatan kemampuan tenaga peneliti dan tenaga

pendukung.

c. Diperlukan peninjauan agenda penelitian secara berkala untuk

mendukung isu-isu kesehatan.

d. Diperlukan motivasi dalam diri peneliti untuk melaksanakan penelitian

sesuai dengan bidang keilmuannya.

3. Sarana Prasarana

a. Diperlukan penyesuaikan perencanaan dan pelaksanaan pengadaan

dalam mengakomodir perubahan prioritas kebutuhan.

b. Diperlukan optimalisasi penggunaan peralatan laboratorium untuk

memberikan kontribusi yang maksimal sesuai kompetensi B2P2TOOT.

c. Pemeliharaan fasiltas B2P2TOOT yang sudah ada dimaksimalkan.l

4. Manajemen Perkantoran

a. Diperlukan kedisiplinan yang tinggi bagi pelaksanan kegiatan untuk

memberikan progress report secara berkala agar segala permasalahan

yang ditemui dapat segera dicari solusinya.

b. Diperlukan perencanaan yang matang dalam kerangka koordinasi

dengan bidang dan bagian lain dalam penentuan pengembangan

sarana prasarana ke depan baik dalam jangka pendek (1 tahun),

jangka menengah (5 tahun) ataupun jangka panjang (25 tahun).

5. Dana

a. Diperlukan ketegasan komitmen dan kesepakatan dalam pencapaian

target kegiatan.

C. TEROBOSAN YANG DILAKUKAN

Dalam pencapaian tujuan dan target kinerja B2P2TOOT dilakukan terobosan-

terobosan sebagai berikut:

1. Sumber Daya Manusia

a. Pegawai Tidak Tetap (PTT) diadakan untuk mengakomodasi beban

pekerjaan yang belum dapat ditangani oleh tenaga PNS maupun

CPNS.

2. Penelitian dan Pengembangan TOOT

a. Mengirim peneliti untuk mengikuti pelatihan dan workshop dalam

meningkatkan kemampuan.

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 25

b. Bekerjasama dengan peneliti dari luar B2P2TOOT.

3. Sarana Prasarana

a. Bekerjasama dengan Unit Layanan Pengadaan Pusat untuk pengadaan

barang dan jasa.

b. Menggunakan LPSE dalam pengadaan.

4. Manajemen Perkantoran

a. Pertemuan rutin untuk identifikasi masalah dan solusinya.

b. Pertemuan berkala untuk membahas perencanaan tahun-tahun ke

depan.

5. Dana

a. Timeline kegiatan dan penyerapan untuk perencanaan penyerapan.

26

BAB IV

HASIL KERJA

A. PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN

Kegiatan litbang TOOT dilaksanakan untuk pencapaian tujuan dan sasaran

yang telah ditetapkan.

1. Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional

a. Standar untuk Tanaman Obat

Riset standar tanaman obat bertujuan untuk menghasilkan tanaman

obat yang baik dari segi biomasa dan kandungan kimia, sehingga

dapat diproses sebagai simplisia yang berkualitas untuk ramuan

dalam rangka Saintifikasi JAMU. Tahun 2015 telah diadakan

penelitian terhadap beberapa tanaman obat guna mendapatkan

tanaman obat terstandar sebanyak 12 (dua belas) tanaman obat

sebagai berikut : tanaman Seledri (Apium graviolens), Kunyit

(Curcumae domesticae), Temulawak (Curcuma xanthorhiza),

Purwoceng (Pimpinella pruacan), Alang-alang (Imperata cylindrical),

Secang (Caesalpinia sappan), Kepel (Stelechocarpus burahol),

Brotowali (Tinospora crispa), Jati Belanda (Gliazumae Folium),

Kemuning (Murrya paniculata), Manis Jangan (Cinnamomum

burmani), dan Pulosari (Alyxia stellata).

Gambar 3.1. Tanaman Obat Terstandar (a) Purwoceng (b) Temulawak

a b

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 27

b. Standar Bahan JAMU

Riset standar bahan JAMU bertujuan untuk menyediakan simplisia

yang telah teruji mutu dari bahan dan kandungan kimia, sehingga

dapat diproses sebagai bahan formula JAMU yang memiliki khasiat

yang konsisten dalam range/ rentang tertentu sehingga diharapkan

dapat menghasilkan khasiat dan keamanan yang baik dalam rangka

Saintifikasi JAMU.

Guna memenuhi harapan tersebut pada tahun 2015 diadakan

penelitian untuk menghasilkan standar bahan JAMU adapun bahan

jamu yang diteliti diantaranya pegagan (Centella asiatica L),

Tempuyung (Sonchus arvensis L), dan Seledri (Apium graviolens L).

Gambar 3.2. Simplisia (a) Seledri (b) Tempuyung sebagai Bahan JAMU

Terstandar

c. Formula JAMU

Prioritas penelitian untuk menghasilkan formula Jamu terstandar

adalah sebagai berikut:

1) Penelitian in vivo, merupakan penelitian yang dilakukan

menggunakan subyek manusia atau hewan

2) Penelitian in vitro, merupakan penelitian yang dilakukan dalam

tabung uji atau media kultur di laboratorium

3) Uji praklinik formula jamu meliputi keamanan yang terdiri dari

toksisitas akut, sub kronik, mutagenik dan teratogenik. Riset

praklinik diperlukan sebagai tahap awal untuk mengetahui

khasiat dan keamanan terhadap hewancoba. Riset praklinik 2015

diperoleh formula Jamu untuk: Gastroprotektif, Dermatitis

Atopik, Hepatoprotektor, urolitiasis

a b

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 28

4) Uji Observasi klinik, riset observasi klinis yang dilakukan RRJ

dengan pasien terbatas menggunakan metode pre-post sebagai

tindak lanjut riset praklinik formula jamu

5) Uji Klinis (RCT), uji klinis (RCT) merupakan tahap akhir untuk

mengetahui khasiat dan keamanan formula Jamu. Riset ini

melibatkan berbagai instansi rumah sakit maupun dinas

kesehatan daerah yang tergabung dalam jejaring Saintifikasi

Jamu. Uji Klinis RCT tahun 2015 menghasilkan formula Jamu

Hiperkolesterolomia dan Hepatoprotektor.

d. Database TO dan JAMU

Output dari tersediannya database TO dan JAMU dicapai melalui

RISTOJA, yang terdiri dari aktivitas:

1) Riset dilapangan untuk mengumpulkan data

2) Analisis lanjut data yang dikumpulkan, baik konfirmasi lapangan

dan laboratorium

3) Manajemen/ pengelolaan database TOJA, antara lain

pembaharuan atau perbaikan

RISTOJA tahun 2015 merupakan riset tahap II dari riset tahun 2012.

Dilaksanakan di 96 etnis yang tersebar di 24 provinsi dan 125

kabupaten/kota, mencakup 525 battra sebagai sumber informasi.

Pelaksanaan kegiatan melalui kerjasama dengan lembaga penelitian

perguruan tinggi dimasing-masing provinsi, setiap tim terdiri dari 5

peneliti, dengan latar belakang pendidikan dari kelompok botani

(biologi, pertanian, kehutanan), kelompok humaniora (antropologi,

sosiologi) dan kesehatan (dokter, apoteker, kesehatan masyarakat,

perawat)

Riset ini bertujuan untuk memperoleh data meliputi:

1) Karakteristik demografi

2) Narasumber

3) Gejala/ Penyakit

4) Ramuan

5) Cara penyiapan

6) Cara pemakaian dalam pengobatan

7) Jenis dan kegunaan tumbuhan dalam pengobatan

8) Kearifan lokal dalam pemanfaatan, pengelolaan, dan pelestarian

tumbuhan obat

RISTOJA tahun 2015 ini telah menghasilkan informasi ramuan

sebanyak 10.048 yang dikelompokkan menjadi 74 indikasi/keluhan

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 29

dan informasi tumbuhan obat yang berhasil didata sebanyak 19.899

yang mana baru sejumlah 15.070 berhasil di identifikasi hingga

tingkat spesies dan familia

Gambar 3.3. Peneliti Ristoja tahun 2015 sedang melakukan wawancara

pada informan / batra di Propinsi Kalimantan Tengah

e. Produk Desiminasi Bidang TOOT

Produk desiminasi dibidang TOOT bertujuan untuk menyediakan

media dan produk diseminasi hasil Litbang TOOT kepada pihak

akademisi/ ilmuan, dunia usaha, pemerintah dan komunitas

masyarakat. Berikut kegiatan-kegiatan yang mendukung produk

Desiminasi Bidang TOOT

1) Dokumen Keuangan, Kekayaan Negara dan Tata Usaha

Kegiatan pertemuan dalam rangka perbaikan pengelolaan SAI,

sosialisasi terkait SAI, pengelolaan hibah dan pengelolaan BMN

dilaksanakan antar satker dan unit terkait baik vertikal maupun

horisontal. Dalam rangka terwujudnya good governance dalam

penyelenggaraan negara, satker harus menerapkan asas-asas

umum pengelolaan keuangan negara. Pembinaan Manajemen

keuangan termasuk di dalamnya PNBP dan pembinaan kekayaan

milik negara diselenggarakan sehingga akan terbentuk

manajemen keungan dan BMN yang benar dan baik.

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 30

2) Dokumen informasi, Dokumentasi dan Diseminasi

Pengelolaan Dokumen informasi, dokumentasi dan Diseminasi

dilakukan untuk upaya penyebarluasan informasi tentang IPTEK

di bidang TOJA kepada kalangan akademisi, bisnis, pemerintah

melalui forum-forum ilmiah (workshop/seminar/simposium),

pameran, media penyuluhan, penerangan kepada tamu

pengunjung (Wisata Iptek tanaman obat dan Jamu), maupun

berbagai media publikasi yang memuat informasi-informasi

litbang (buku ilmiah, buku semi populer, brosur, pedoman

teknis, dan website. Ruang lingkup kegiatan meliputi Publikasi

dan informasi, desiminasi hasil litbang dan jejaring kerjasama.

1. Website B2P2TOOT

Website merupakan sarana informasi yang sangat penting

bagi sebuah institusi. B2P2TOOT telah memiliki website yang

domainnya terdaftar di server Badan LitbangKes Domain

website B2P2TOOT www.b2p2toot.litbang.depkes.go.id

dapat diakses sejak 2007. Seiring dengan perkembangan

informasi yang harus disebarkan kepada masyarakat, menu

dan isi dianggap kurang mengakomodir kebutuhan,

sehingga tahun 2015 didesain ulang layout dan menu

website

2. Jamu Digital Repository

JAMU Digital Repository website merupakan kelanjutan dari

Program HerbalNet di Indonesia. Program HerbalNet sendiri

telah dinonaktifkan oleh WHO SEARO pada awal tahun 2014.

JAMU Digital Repository diharapkan dapat menyediakan

informasi lengkap mengenai Jamu, antara lain kepakaran,

publikasi, kapasitas lembaga, aktivitas dan lain-lain

3. Pokjanas TOI

Pokjanas secara rutin menyelenggarakan rapat Kerja TOI

sebagai forum koordinasi antar institusi. Institusi yang

berpartisipasi dalam kelompok ini meliputi litbang

kementerian (kesehatan, kehutanan, pertanian) universitas

negeri dan swasta dan institusi litbang lainnya (BPPT,LIPI dll).

Hingga tahun 2015 tercatat sebayak 43 institusi tergabung

dalam jejaring Pokjanas TOI. Pada tahun 2015 diadadakan

pertemuan Pokjanas TOI ke 48 bertajuk International

Symposium on Herbal Medicine dirangkai dengan National

Seminar on 1st APTFI Congress yang dilaksanakan pada 23 –

24 April 2015 di Gedung Baruga A. P. Pettarani Universitas

Hasanuddin dan pertemuan Pokjanas TOI ke 49 bertajuk

Metabolomics aplication for medicinal plant standarization

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 31

yang dilaksanakan pada tanggal 20-21 Oktober di

Universitas pancasila

4. Pameran hasil Litbang

Pada tahun 2015 B2P2TOOT berperan serta dalam 12

kegiatan pameran. Hasil kegiatan terdapat dilampiran

5. Jejaring Kerjasama

B2P2TOOT melakukan kerjasama dengan berbagai institusi

dalam rangka mengembangkan jejaring Saintifikasi Jamu.

Pada tahun 2015 terdapat 24 institusi yang menandatangani

Perjanjian Kerjasama (PKS) baru. Daftar institusi terdapat

dilampiran

3) Manajemen Laboratorium

a) Kaji Ulang Manajemen ISO 9001:2008

Pada tahun 2015, penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2008 memasuki tahap tahun kedua dengan sertifikasi

dari KAN dan SGS. Ruang lingkup implementasi ISO adalah

kegiatan penelitian berbasis pelayanan di Rumah Riset jamu

Hortus Medicus.

Tabel 4.1. Kegiatan yang dilakukan selama 2015 sebagai

bentuk implementasi SMM ISO 9001:2008

No Kegiatan Waktu Pelaksanaan

Periode semester 1 Periode semester 2

1 Survey kepuasan

pelanggan

Mei 2015 November 2015

2 Audit internal 1 Juli 2015 29 Desember 2015

3 Rapat Tinjauan

Manajemen

12 Januari 2015 8 Juli 2015

4 Audit Eksternal

(surveillence)

29 Januari 2015 Juli 2015

b) Penyusunan Dokumen ISO 17025

ISO/IEC 17025 merupakan perpaduan antara persyaratan

manajemen dan persyaratan teknis yang harus dipenuhi oleh

laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi. Ruang

lingkup yang akan diajukan pada ISO 17025 merupakan

pengujian yang biasa dilakukan pada QC bahan jamu yang

dilakukan oleh B2P2TOOT setiap bulan.

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 32

Tabel 4.2. Daftar pelatihan yang telah dilaksanakan terkait

ISO 17025:2005

Nama Pelatihan Tanggal

Pelaksanaan Tempat

Implementasi Dokumen ISO

17025:2005

18 dan 20 Februari

2015

B2P2TOOT

Pelatihan Ketidakpastian

Pengukuran ISO 17025:2005

9, 12, 13 Maret 2015 B2P2TOOT

Pelatihan Penjaminan Mutu ISO

17025:2005

13-14 April 2015 B2P2TOOT

Pelatihan Ketidakpastian

Pengukuran ISO 17025:2005

26 Oktober 2015 Yogyakarta

Penyusunan Dokumen ISO

17025:2005

26-28 November

2015

B2P2TOOT

Pelatihan Audit Internal ISO

17025:2005

27 Oktober 2015 Yogyakarta

c) Tata kelola bahan baku Jamu

B2P2TOOT merupakan salah satu pelaksana Saintifikasi Jamu

dalam Penelitian Berbasis Pelayanan Kesehatan. Program SJ

bertujuan untuk menjamin ketersediaan bahan baku jamu

dalam pelaksanaan penelitian berbasis pelayanan dari

Rumah Riset Jamu dan jejaringnya. Selain untuk mendukung

Saintifikasi Jamu, bahan jamu juga mendukung penelitian

terkait tanaman obat. Untuk mendukung kegiatan

Saintifikasi Jamu pengadaan bahan baku berupa Simplisia

(KTO B2P2TOOT, petani binaan, Pemasok tanaman obat) dan

serbuk simplisia (Laboraorium B2P2TOOT)

4) Manajemen KTO

Balai Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional

(B2P2TOOT) sebagai Unit PelaksanaTeknis (UPT) Badan

Litbangkes yang melaksanakan kegiatan penelitian dan

pengembangan di bidang tanaman obat dan obat tradisional.

Untuk mendukung institusi B2P2TOOT mengelola kebun

tanaman obat dengan luas total ± 15 Ha di 4 lokasi dengan

ketinggian yang berbeda, ruang lingkup kegiatan manajemen

KTO meliputi:

a) Peningkatan pengelolaan Kebun TO

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 33

Kebun TO B2P2TOOT tidak hanya sekedar kebun koleksi TO

namun diarahkan pada multi fungsi yaitu: i. Kebun produksi,

ii. Kebun induk TO/Plasmanutfah, iii. Kebun koleksi dan

pelestarian, iv. Wisata Ilmiah Tanaman obat dan Jamu

b) Eksplorasi TO

Eksplorasi tumbuhan obat merupakan salah satu kegiatan

yang sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi B2P2TOOT dan

dilaksanakan secara rutin dengan tujuan untuk menambah

atau melengkapi jumlah koleksi tanaman obat (TO).

Sejumlah kawasan konservasi yang telah dijadikan lokasi

eksplorasi TO antara lain: Taman Nasional (TN) Kerinci Seblat

dieksplorasi tahun tahun 2007, TN Baluran, TN Alas Purwo

dan TN Sebangau tahun 2013. Pada tahun 2014

dilaksanakan eksplorasi tubuhan obat di Taman Nasional

Bromo Tengger Semeru (TN BTS), gunung Penanggungan

dan Cagar Alam (CA) Sigogor.

Pada tahun 2015 eksplorasi TO dilaksanakan di CA Sigogor

pada tanggal 16 s.d. 18 Maret dan TN Gunung Halimun

Salak pada tanggal 24 s.d. 27 November. Dari hasil

eksplorasi CA Sigogor diperoleh bibit tumbuhan obat

sebanyak 24 jenis diantaranya adalah Trevesia sundaica,

Evodia sp., Curculigo capitulata, Prosarter dan Cinnamaomum

partenoxylon. Di dalam kawasan CA Sigogor berhasil

diinventaris sejumlah tanaman obat dan ordinat lokasi

tumbuhan tersebut. Sedangkan di TN gunung halimun

diperoleh 32 jenis tumbuhan yang akan dikoleksi, Tim

Eksplorasi TNGHS mendapatkan 19 jenis tumbuhan dengan

rincian 18 herbarium dan 7 bibit . Tanaman yang hanya

diperoleh spesimennya untuk herbarium diantaranya adalah

huru muehmual (Actinaphne glomerata), rasmala (Altingia

excelsa) dan ki anak (Castanopsis acuminatissima). Contoh

tanaman yang berhasil dikolaksi spesimen herbarium dan

bibitnya adalah ki sampang (Euodia latifolia), ki cantu

(Goniothalamus macrophyllus) dan kahitutan (Lasianthus

inodorus).

c) Pembinaan petani

Pembinaan petani pada tahun 2015 dilaksanakan sebanyak

enam kali dengan kegiatan berupa empat kali pemberian

materi teknis di kelas dan dua kali supervisi lapangan.

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 34

Jumlah peserta kegiatan di kelas berkisar antara 62 s.d. 85

sedangkan supervisi di lapangan mampu mengobservasi 102

petani binaan. Materi pembinaan petani yang disampaikan

oleh peneliti tanaman obat antara lain: Budidaya Sonchus

arvensis; Analisis produksi budidaya S. arvensis dan

Phyllanthus niruri serta nilai ekonomis Imperata cylindrica;

Pengelolaan pascapanen dan Pengelolaan etalase TO.

d) Pengelolaan sampah organik

Pengelolaan hasil panen tanaman obat, senantiasa

menyisakan masalah klasik berupa sampah organik. Oleh

karena itu, akan dilakukan kegiatan pengolahan sampah

organik menjadi kompos organik oleh tim pengeloaan

sampah. Sebagai bahan baku kompos organik, nantinya

bukan hanya sampah organik dari kegiatan pasca panen,

tetapi juga sampah organik dari daun-daun yang

berguguran di kebun. Hasil dari kegiatan ini diharapkan akan

diperoleh lingkungan yang bersih dari sampah organik, serta

kompos organik yang dapat langsung diaplikasikan di kebun

sebagai pupuk organik.

5) Dokumen bidang ilmiah dan etik

Pelaksanaan kegiatan Litbang TO-OT diemban oleh seluruh staf

peneliti yang tentunya dibantu oleh tenaga Litkayasa dan

didukung sepenuhnya oleh tim administrasi (kesekretariatan).

Peneliti dalam menjabarkan kegiatan penelitian dari Agenda

Riset wajib menyusun proposal dan protokol penelitian yang

tentunya melibatkan segenap anggota penelitian tersebut.

Penelitian dan pengembangan merupakan kegiatan yang

sistematis, dan berdasarkan kaidah ilmiah untuk menjawab

masalah atau merumuskan ilmu baru. Dalam rangka

meningkatkan mutu proposal dan protokol penelitian sehingga

hasil penelitian tersebut benar-benar bisa dipertanggung

jawabkan secara ilmiah, maka diperlukan pembahasan yang

melibatkan pakar terkait untuk perbaikan dan penyempurnaan.

Unsur pakar terdiri dari anggota Komisi Ilmiah dan Komisi Etik

Badan Litbangkes, serta pakar terkait sesuai bidang keahlian dari

beberapa Perguruan Tinggi.

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 35

6) Naskah rekomendasi

Kegiatan ini bertujuan untuk mempercepat implementasi

penelitian berbasis pelayanan sebagai amanah Permenkes No

003 tahun 2010 sekaligus sebagai bahan pelaksanaan peraturan

pemerintah nomor 103 tahun 2014 agar pelayanan pengobatan

tradisional yang terintegrasi di pelayanan kesehatan dapat

segera tercapai di banyak daerah di indonesia. Ruang lingkup

Kegiatan pada tahun 2015 adalah: 1. Rekomendasi bagian Hulu

program Saintifikasi Jamu dan 2. Rokomendasi bagian Hilir

Program Saintifikasi Jamu

7) Dokumen perencanaan dan evaluasi

Keseluruhan kegiatan B2P2TOOT di tahun 2015 perlu didukung

dengan perencanaan yang matang. Perencanaan dibuat sebagai

pedoman implementasi kegiatan. Perencanaan diterjemahkan ke

dalam penganggaran agar kegiatan dapat berjalan sesuai

dengan target-target yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaan

kegiatan perlu dilakukan monitoring dan evaluasi (monev) secara

berkala. Monev yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui

kemajuan, perkembangan, kendala, hambatan yang ditemui

untuk segera diatasi dan diberikan solusi. perencanaan kegiatan

yang bagus tidak akan dapat berjalan secara baik tanpa adanya

monev. Monev juga memberikan masukan untuk perencanaan

kegiatan di masa mendatang.

8) Layanan perkantoran

Layanan perkantoran menjalankan fungsi dalam pemberian gaji,

tunjangan, penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan

perkantoran. Pembayaran gaji dan tunjangan ditujukan untuk 90

PNS dan 7 CPNS.

2. Pengembangan Sumber Daya Manusia

a. SDM yang dimiliki B2P2TOOT terdiri atas pegawai tetap (PNS dan

CPNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak (PPPK).

Penggambaran kepegawaian B2P2TOOT pada akhir 2015 adalah

sesuai tabel berikut ini:

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 36

Tabel 4.3. Komposisi pegawai B2P2TOOT berdasarkan jenis

kelamin pada Desember 2015

Jenis Kelamin Jenis Pegawai (org) Sub Total

PNS CPNS PPPK

Laki-laki 56 3 107 166

Perempuan 34 4 43 81

TOTAL 90 7 150 247

Tabel 4.4. Komposisi pegawai Bagian TU berdasarkan jenis

kelamin pada Desember 2015

Jenis Kelamin Jenis Pegawai (org) Sub Total

PNS CPNS PPPK

Laki-laki 14 0 30 44

Perempuan 5 0 5 10

TOTAL 19 0 35 54

Tabel 4.5. Komposisi pegawai Bidang PKSI berdasarkan jenis

kelamin pada Desember 2015

Jenis Kelamin Jenis Pegawai (org) Sub Total

PNS CPNS PPPK

Laki-laki 5 0 3 8

Perempuan 3 1 2 6

TOTAL 8 1 5 14

Tabel 4.6. Komposisi pegawai Bidang Yanlit berdasarkan jenis

kelamin pada Desember 2015

Jenis Kelamin Jenis Pegawai (org) Sub Total

PNS CPNS PPPK

Laki-laki 37 3 72 114

Perempuan 26 3 38 65

TOTAL 63 6 110 179

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 37

Tabel 4.7. Komposisi pegawai Bidang Yanlit berdasarkan lingkup

kerja dan jenis kelamin pada Desember 2015

Jenis Pegawai Lelaki Perempuan Sub Total

PNS Kesekretariatan/Admin

Lab 17 19 36

KTO 12 0 12

RRJ 8 7 15

CPNS Kesekretariatan/Admin 0 0 0

Lab 2 2 4

KTO 0 0 0

RRJ 1 1 2

PPPK Kesekretariatan/Admin 1 3 4

Lab 9 22 31

KTO 59 1 60

RRJ 3 12 15

TOTAL 112 67 179

Tabel 4.8. Perbandingan komposisi pegawai tetap B2P2TOOT

berdasarkan jenis kelamin pada awal dan akhir tahun 2015

No Jenis Kelamin 2015

Awal Akhir

1 Laki – laki 146 166

2 Perempuan 85 81

Jumlah 231 247

Pada awal tahun 2015 Jumlah ASN di B2P2TOOT sebanyak 231

orang dengan perbandingan 146 laki laki dan 85 perempuan.

Periode Januari s/d Desember 2015 ada penambahan pegawai

sebanyak 16 orang dengan rincian 7 orang dari pengadaan CPNS

2014, 1 orang PNS pindahan KKP Cilacap, 1 orang Loka P2 Baturaja

dan 7 orang PTT. Pada penghujung tahun 2015 juga ada pergantian

Kepala Balai Besar Penelitian dan pengembangan Tanaman Obat dan

obat tradisional dikarenakan pejabat lama telah memasuki masa

purna bakti sehingga pada akhir tahun 2015 jumlah pegawai

B2P2TOOT sebanyak 247 orang dengan perbandingan 166 berjenis

kelamin laki-laki dan 81 berjenis kelamin perempuan.

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 38

Tabel 4.9. Komposisi pegawai tetap berdasarkan jenis kelamin,

jenjang pendidikan terakhir, dan jabatan struktural pada

Desember 2015

Jabatan

Struktural

Esselon 4 Esselon 3 Esselon 2

Jenjang

Pendidikan

S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3

Laki-laki 0 3 0 0 2 0 0 0 0

Perempuan 1 1 0 0 1 0 0 1 0

Pertanggal 1 Oktober 2015 pejabat Esselon 2 memasuki masa purna

bakti dan telah ada penggantinya yang serah terima jabatannya

pada tanggal 21 desember 2015.

Tabel 4.10. Komposisi Pegawai tetap berdasarkan jenis kelamin,

jenjang pendidikan terakhir, dan jabatan fungsional peneliti

aktif pada Desember 2015

Peneliti Pertama Muda Madya Utama

Jenjang

Pendidikan

S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3

Laki-laki 3 2 0 2 1 0 1 1

Perempuan 3 1 0 0 3 0

Tabel 4.11. Perbandingan pegawai komposisi pegawai tetap

berdasarkan Tingkat Jabatan Fungsional Peneliti (Aktif/ Tidak

Aktif) pada awal dan akhir tahun 2015

No Peneliti 2015

Awal Akhir

1 Peneliti Utama -

2 Peneliti Madya 3 3

3 Peneliti Muda 9 10

4 Peneliti Pertama 16 15

Jumlah 28 28

Rincian komposisi Tabel 4.9. sebagai berikut:

1) Jumlah peneliti madya 3 peneliti dengan komposisi 2 sebagai

peneliti aktif dan 1 (satu ) tidak aktif dikarenakan tugas belajar S3.

2) Jumlah peneliti Muda pada awal tahun 9 peneliti, di akhir tahun

ada penambahan 1 peneliti transisi dari kenaikan pangkat dari

peneliti pertama. Pada jenjang peneliti muda yang aktif 6 peneliti

sedangkan yang tidak aktif sebanyak 4 peneliti dikarenakan : 1

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 39

peneliti mengikuti tugas belajar S3, 3 peneliti menjabat

struktural.

3) Pada jenjang peneliti pertama pada awal tahun 2015 peneliti, di

akhir tahun ada pengurangan 1 peneliti transisi naik pangkat ke

peneliti muda, dari 14 peneliti yang aktif sebagai peneliti

sebanyak 9 peneliti sedangkan yang tidak aktif sebanyak 5

peneliti dikaranakan : 2 peneliti mengikuti tugas belajar S2, 2

peneliti menjabat struktural, 1 peneliti pembebasan sementara.

Tabel 4.12. Komposisi pegawai tetap berdasarkan jenis kelamin,

jenjang pendidikan terakhir, dan jabatan fungsional teknisi

litkayasa pada Desember 2015

Litkayasa Pemula Pelaksana Pelaksana

Lanjutan

Penyelia

Jenjang

Pendidikan

SLTA D III S1 SLTA DIII S1 SLTA DIII S1 SLTA DIII S1

Lelaki 0 0 0 0 0 0 1 2 0 6 0 0

Perempuan 0 0 0 0 2 0 0 5 0 2 0 0

Tabel 4.13 Perbandingan komposisi pegawai tetap berdasarkan

Tingkat Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa pada awal dan

akhir tahun 2015

No Litkayasa 2015

Awal Akhir

1 Litkayasa Penyelia 8 8

2 Litkayasa Pelaksana Lanjutan 4 8

3 Litkayasa Pelaksana 6 2

4 Litkayasa Pemula 1 0

Jumlah 19 18

Pada jenjang litkayasa pelaksana lanjutan di tahun 2015 ada

penambahan 4 litkayasa dari transisi naik pangkat litkayasa

pelaksana. Jenjang litkayasa pemula ada 1 litkayasa diusulkan ke JFU

perencana dan 2 litkayasa yang baru masuk.

Tabel 4.14. Komposisi pegawai tetap berdasarjan jenis kelamin,

jenjang pendidikan terakhir, dan jabatan fungsional umum pada

Desember 2015

Jenjang

Pendidikan

SD SLTP SLTA D1/

D2

D3 S1*) S2*) S3

Lelaki 4 2 7 0 3 13 0 0

Perempuan 0 0 1 0 3 14 1 0

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 40

Ket: *) S1: terdapat 12 orang sebagai calon peneliti

*) S2: terdapat 1 orang sebagai calon peneliti

b. pelatihan dan workshop yang diikuti oleh instansi dan institusi lain.

4) Pelatihan Saintifikasi JAMU dan Revitalisasi

Pada tahun 2015 telah dilaksanakan Pelatihan Dokter Saintifikasi

Jamu (SJ) angkatan XII pada tanggal 25- 30 April 2015 diikuti oleh

30 Dokter dan Pelatihan Apoteker SJ angkatan IV pada tanggal 2-

6 Oktober 2015 diikuti oleh 30 Apoteker (daftar peserta

terlampir). Hingga akhir tahun 2015 telah meluluskan 12

angkatan pelatihan dokter dan 4 angkatan pelatihan apoteker

dengan jumlah 374 dokter dan 101 apoteker dari berbagai

instansi di berbagai daerah di Indonesia baik dari Jawa maupun

luar Jawa. Materi yang diajarkan dalam pelatihan SJ antara lain:

Mediko-etikolegal; Metodologi Penelitian; Diganostik Holistik;

Farmakodinamik; Pratik Peneltilian Berbasis Pelayanan di Rumah

Riset Jamu “Hortus Medicus”; Praktik Compounding and

Dispensing dan KIE Jamu;Praktik Budidaya, Panen dan Pasca

Panen Tanaman Obat.

Tingginya jumlah lulusan pelatihan SJ tersebut belum dibarengi

implementasi SJ yang cukup tinggi. Belum adanya kebijakan

yang mendukung implementasi SJ berupa penelitian berbasis

pelayanan di beberapa daerah, belum tersedianya bahan Jamu

secara mandiri di masing-masing daerah dan kurang

maksimalnya pemahaman peserta menjadi kendala implementasi

SJ. Oleh karena itu, pada akhir tahun 2015 dilaksanakan

pertemuan revitalisasi kurikulum dan modul pelatihan SJ. Dalam

pertemuan tersebut dihasilkan kesimpulan sebagai berikut:

Revitalisasi kurikulum yang baru disusun diperuntukkan bagi

DSJ dan ASJ yang baru, segera disusun modul untuk akreditasi

Untuk meningkatan kapasitas Dokter alumni SJ perlu

dimantapkan dengan ilmu-ilmu Kestrindo (boleh tematik,

misalnya: PNI, PNIE, naturopatik yang bukan farmakologik,

termasuk pengkayaan metodologi riset).

Perlu dibangun jejaring komunikasi ASJ dan DSJ

Segera dilakukan pertemuan untuk membahas kompetensi

dan kurikulum antara komas SJ, Dir Tradkom dan Dikti

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 41

3. Sarana dan Prasarana

Penambahan dan peningkatan sarana dan prasarana sebagai kegiatan

pendukung tugas dan fungsi guna pencapaian target kinerja B2P2TOOT

tahun 2015 sebagai berikut:

a. Gedung/ Bangunan Laboratorium dan Gedung Bangunan

Perkantoran

Berdasarkan Surat yang dikeluarkan oleh Menteri Keuangan pada

tanggal 16 Desember 2014 sebagai tindak lanjut arahan Presiden

pada Sidang Kabinet tanggal 3 Desember 2014 untuk melakukan

moratorium pembangunan gedung baru pemerintah dalam rangka

penerapan reformasi birokrasi yang lebih efektif serta peningkatan

kualitas belanja negara TA 2015, maka diberlakukan blokir pada

anggaran pembangunan gedung B2P2TOOT, sehingga untuk

pembangunan gedung Lab Farmakologi Toksikologi, Pembangunan

Sarana pendukung Gedung PED, Pembangunan gedung herbarium

dan arsip, pembangunan rumah genset, pembangunan Rumah

Satpam dan Pemagaran Kebun Citeureup yang direncanakan tahun

2015 ditunda pembangunannya

b. Pengadaan KTO

Semakin pesatnya perkembangan Saintifikasi Jamu menuntut

ketersediaan bahan baku Jamu yang berkualitas salah satunya di

tentukan oleh lokasi dengan katareristik tanah, cuaca, iklim dan

ketinggian yang tepat. Pada awal tahun 2015 B2P2TOOT memiliki 3

lahan seluas ± 15Ha dengan lokasi ketinggian yang berbeda. Ketiga

lahan tersebut digunakan untuk kebun pembibitan, kebun produksi

dan kebun induk. Pada tahun 2015 diadakan pembelian lahan di

karanganyar seluas 2.750 M2 sebagai perluasan lahan yang telah

dilakukan pembelian pada tahun 2014 dengan ketinggian 400 mdpl

c. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi

Peralatan penunjang sebagai fasilitas perkantoran, Balai Besar

Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional

(B2P2TO-OT) salah satunya adalah perangkat pengolah data dan

komunikasi. Dengan tersedianya perangkat pengolah data dan

komunikasi maka diharapkan setiap orang dapat melaksanakan

berbagai aktivitas dengan lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu.

Perangkat pengolah data dan komunikasi sangat diperlukan dalam

pelaksanaan tupoksi instansi sebagai sarana penunjang gedung

administratif, gedung diklat dan laboratorium terpadu, Pengadaan

Perangkat pengolah data dan komunikasi 2015 meliputi: PC server,

PC desktop, Printer, Proyektor, Scaneer, Mesin fotokopi, Kamera,

Jaringan Komputer dll

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 42

d. Peralatan fasilitas laboratorium

Peraturan Menteri Kesehatan No. 003/Per/Men Kes/2010 tentang

Saintifikasi Jamu telah mendorong pengembangan jamu dan unsur-

unsur yang terkait mulai dari penyediaan bahan baku, kegiatan

budidaya, pasca panen, kontrol kualitas bahan baku hingga

pelayanan kepada pasien. Dalam rangka menghasilkan jamu yang

aman dan berkualitas diperlukan dukungan sarana dan prasaran

yang memadai. Kelengkapan peralatan laboratorium untuk

memproses bahan baku, analisis kandungan kimia, keamanan dan

khasiat, serta alat pendukung pemeriksaan pasien mutlak diperlukan.

Di samping itu, perlu dilakukan pengembangan sediaan agar jamu

dapat lebih diterima masyarakat. Peralatan untuk ekstraksi dan

pengemasannya diperlukan dalam mencapai tujuan tersebut.

Pengadaan peralatan fasilitas laboratorium meliputi: Mesin

Packaging, Bech Lab HPT, Dry Cabinet, Mousture analyzer, thermo

fisher, Sentrifuge, Ovan lab, Oven, Auto clave, mikroskop dll

e. Peralatan fasilitas perkantoran

Fasilitas perkantoran sangat diperlukan dalam pelaksanaan tupoksi

instansi sebagai sarana penunjang gedung meliputi Sekretariat,

Rumah Riset Jamu, Aula, Lab. Pasca Panen, Lab Terpadu, gedung

penunjang, stasiun Karangpandan dan Tlogodlingo serta Kantor

Tanaman Obat Citeureup. Pengadaan fasilitas perkantoran meliputi:

lemari arsip, Polisher, AC bus, lemari display, RAK display brosur,

Kursi Staf dll

4. Dana

Sesuai instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang langkah-langkah

Penghematan dan Pemanfaatan Anggaran Belanja Perjalanan Dinas dan

Meeting/konsinyering Kementerian/Lembaga dalam rangka

pelaksanaan Anggaran pendapatan dan belanja negara tahun 2015,

B2P2TOOT melakukan efisiensi dan refocusing anggaran. Efisiensi

anggaran perjalanan dinas dan meeting/Konsinyering sebesar RP.

35.822.374.000,-. Dari anggaran semula Rp 113.635.000.000 menjadi Rp

105.096.591.000,-

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 43

Tabel 4.15. Alokasi Anggaran B2P2TOOT setelah Revisi

Indikator Keluaran

Kegiatan

Keluaran Alokasi (x1.000)

Anggaran

Awal (Rp)

Anggaran

Akhir (Rp)

2. Tersedianya TO

Terstandar

Standar untuk TO 406.600 262.356

3. Tersedianya Bahan

JAMUTerstandar

Standar untuk Bahan

JAMU

262.150 254.950

4. Tersedianya

Formula JAMU

Saintifik

Formula JAMU 1.926.000 1.826.680

5. Tersedianya

Database TO dan

JAMU

Database TO dan JAMU 82.061.050 44.267.100

6. Tersedinya Produk

Desiminasi Bidang

TOOT

1) Dokumen

Keuangan,

Kekayaan Negara &

Tata Usaha

2.030.480 2.030.480

2) Gedung/Bangunan

Laboratorium

4.514.605 4.514.605

3) Peralatan Fasilitas

Laboratorium

2.768.015 7.630.165

4) Dokumen

Informasi,

Dokumentasi dan

Diseminasi

1.488.291 5.258.081

5) Manajemen

Laboratorium

370.146 370.146

6) Tanah 965.140 6.047.700

7) Manajemen Kebun

Tanaman Obat

325.379 325.379

8) Dokumen Hukum,

Organisasi, dan

Kepegawaian

796.940 986.940

9) Dokumen Bidang

Ilmiah &Etik

1.256.700 1.055.520

10) Naskah

Rekomendasi

500.000 393.835

11) Dokumen

Perencanaan &

Evaluasi

323.500 323.500

12) Layanan

Perkantoran

13.038.624 14.701.679

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 44

Indikator Keluaran

Kegiatan

Keluaran Alokasi (x1.000)

Anggaran

Awal (Rp)

Anggaran

Akhir (Rp)

13) Perangkat

Pengolah Data &

Komunikasi

191.350 1.683.595

14) Peralatan dan

Fasilitas

Perkantoran

364.530 2.114.625

15) Gedung/Bangunan

perkantoran

55.500 11.049.255

TOTAL ANGGARAN 113.635.000 105.096.591

B. PENCAPAIAN KINERJA

Secara garis besar capaian hasil kinerja B2P2TOOT pada tahun 2015 sesuai

dengan Tabel 4.15 berikut ini:

Tabel 4.16. Capaian Kinerja Kegiatan Libang TOOT Tahun 2015

No Idikator Kinerja Kegiatan Target Capaian %

1 Tersedianya Tanaman Obat Terstandar 12 12 100

2 Tersedianya Bahan JAMU Terstandar 3 3 100

3 Tersedianya Formula JAMU Saintifik 2 2 100

4 Tersedianya Database Tanaman Obat

dan JAMU

700 700 100

5 Tersedianya Produk Diseminasi Bidang

Tanaman Obat dan Obat Tradisional

24 30 125

C. REALISASI ANGGARAN

Realisasi Anggaran tahun 2015 mencapai 59,93% yaitu sebesar

Rp.59.650.218.616,-. Realisasi Anggaran berdasarkan jenis belanja adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.17. Penyerapan Anggaran 2015 Berdasarkan Jenis Belanja

No Jenis Belanja Anggaran Realisasi %

1. Belanja Pegawai 5.313.444.000 4.996.057.030 94.03

2. Belanja Barang 6.1850.332.000 39.185.903.123 63.36

3. Belanja Modal 37.932.815.000 15.468.258.463 40.78

Jumlah 105.096.591.000 59.650.218.616 56.76

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 45

Tabel 4.18. Realisasi Capaian Kinerja dan Anggaran B2P2TOOT Tahun

2015

Indikator

Keluaran

Kegiatan

Keluaran Kinerja Kegiatan Alokasi (x1.000)

Target Capaian % Anggaran

(Rp)

Realisasi

(Rp)

%

1. Tersedianya

TO

Terstandar

Standar untuk

TO

12 12 100 406.600 118.809,8 45,3

2. Tersedianya

Bahan

JAMU

Terstandar

Standar untuk

Bahan JAMU

3 3 100 262.150 195.454,9 76,7

3. Tersedianya

Formula

JAMU

Saintifik

Formula JAMU 2 2 100 1.826.680 1.303.501 71,4

1) Uji Praklinik

Formula JAMU

untuk

Gastroprotektif

124.947 103.606 71.3

2) Uji Praklinik

Ramuan Jamu

untuk

Dermatitis

Atopik

118.933 115.607 97.2

3) Uji Klinis

Ramuan Jamu

untuk

Hiperkolesterol

disbanding obat

standar

Simvastatin

1 1 100 628.835 457.439 72.7

4) Uji Klinis

Ramuan Jamu

Hepatoprotektor

dibanding obat

standar

Sylimarin

1 1 100 578.020 401.020 69.3

5) Uji Praklinik

JAMU FAM

142.172 - -

6) Uji Praklinik

Formula JAMU

untuk

Hepatoprotektor

121.907 105.072 86.1

7) Uji Praklinik

Formula Jamu

untuk

111.866 120.755 >100

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 46

Indikator

Keluaran

Kegiatan

Keluaran Kinerja Kegiatan Alokasi (x1.000)

Target Capaian % Anggaran

(Rp)

Realisasi

(Rp)

%

Urolithiasis

4. Tersedianya

Database

TO dan

JAMU

Database TO dan

JAMU

700 700 100 44.267.100 31.581.940 63,8

1) Riset Tanaman

Obat dan Jamu

43.733.350 31.165.168 71.2

2) Formulasi

Sediaan Tablet

dan Sediaan

Topikal Ramuan

Jamu Hemoroid

144.310 90.676 62.8

3) Studi Efektivitas

Intervensi

Pemberdayaan

Masyarakat di 2

desa di Kab.

Sragen dan

Studi

Pendahuluan di

Kab. Grobogan

212.080 156.085 73.6

5. Tersedinya

Produk

Desiminasi

Bidang

TOOT

1) Dokumen

Keuangan,

Kekayaan

Negara &

Tata Usaha

2 2 100 2.030.480 1.929.456 95.0

2) Gedung/

Bangunan

Laboratorium

861m2 0 0 4.514.605 0 0

3) Peralatan

Fasilitas

Laboratorium

70 unit 70 100 7.630.165 6.802.411 89,1

4) Dokumen

Informasi,

Dokumentasi

dan

Diseminasi

25 25 100 5.258.081 2.460.306 46,8

5) Manajemen

Laboratorium

1 1 100 370.146 134.095 36,2

6) Tanah

13.813

m2

6.047.700 374.550 6,2

7) Manajemen

Kebun

Tanaman

Obat

1 1 100 325.379 316.143 97,2

8) Dokumen

Hukum,

1 1 100 986.940 598.630 60,7

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 47

Indikator

Keluaran

Kegiatan

Keluaran Kinerja Kegiatan Alokasi (x1.000)

Target Capaian % Anggaran

(Rp)

Realisasi

(Rp)

%

Organisasi,

dan

Kepegawaian

9) Dokumen

Bidang Ilmiah

& Etik

1 1 100 1.055.520 709.312 67,2

10) Naskah

Rekomendasi

1 1 100 393.835 292.660 74,3

11) Dokumen

Perencanaan

& Evaluasi

2 2 100 323.500 293.994 90,88

12) Layanan

Perkantoran

12 bl 12 100 14.701.679 12.397.428 84,3

13) Perangkat

Pengolah

Data &

Komunikasi

94 unit 94 100 1.683.595 1.638.076 97,3

14) Peralatan dan

Fasilitas

Perkantoran

198 unit 198 100 2.114.625 1.838.376 86,9

15) Gedung/

Bangunan

Perkantoran

4281m2 0 0 55.500 0 0

TOTAL ANGGARAN 113.635.000 59.650.218 56,7

Berdasarkan Surat yang dikeluarkan oleh Menteri Keuangan pada tanggal

16 Desember 2014 sebagai tindak lanjut arahan Presiden pada Sidang

Kabinet tanggal 3 Desember 2014 untuk melakukan moratorium

pembangunan gedung baru pemerintah dalam rangka penerapan

reformasi birokrasi yang lebih efektif serta peningkatan kualitas belanja

negara TA 2015, maka diberlakukan blokir pada anggaran pembangunan

gedung B2P2TOOT sebesar Rp. 15.563.860.000,-. Blokir tersebut meliputi

pembangunan Gedung/Bangunan Laboratorium sebesar Rp.

11.049.255.000,- dan Gedung/Bangunan sebesar Rp. 4.514.605.000,-.

Terkait dengan refocusing anggararan perjalanan dinas untuk TA 2015,

beberapa pengajuan refocusing tidak disetujui (diblokir). Blokir dilakukan

pada Output Tanah sebesar Rp.5.673.150.000,-. Hal ini dikarenakan data

dukung pengadaan tanah untuk lahan kebun tanaman obat belum dapat

dipenuhi. Blokir juga dikenakan pada peningkatan kapasitas pegawai pada

Output Dokumen Hukum, Organisasi dan Kepegawaian sebesar

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 48

Rp.190.000.000,-. Penganggaran tersebut dianggap masih dalam kerangka

konsinyering. Pengadaan barang pada Output Peralatan dan Fasilitas

Perkantoran sebesar Rp.180.075.000,- tidak disetujui dengan pertimbangan

bahwa alat tersebut tidak sesuai dengan nomenklatur output. Sehingga

total anggaran yang diblokir dan tidak dapat dilakukan penyerapan hingga

akhir tahun adalah sebesar Rp. 21.607.085.000.

Pada Output Databese Tanaman Obat dan Jamu Khususnya Kegiatan

Ristoja, dengan adanya peraturan refocusing perjadin menyebabkan

terjadinya pengurangan jumlah TIM Peneliti dan titik pengamatan. Akan

tetapi pengurangan ini tidak mengakibatkan pengurangan anggaran Biaya

Non Operasional (BNO) kegiatan yang melekat sehingga sebagian

anggaran BNO Ristoja tidak bisa terserap.

Tahun 2015 B2P2TOOT melaksanakan 13 penelitian dan pengembangan di

bidang TOOT. Dari 13 penelitian tersebut 1 penelitian tidak dapat

terlaksana yaitu Uji Praklinik JAMU FAM. Hal ini disebabkan tidak ada

metode perlakuan yang dapat diterapkan pada hewan coba untuk

penelitian uji praklinik tersebut. Selain penelitian rutin, pada tahun ini

B2P2TOOT juga melakukan Riset Tanaman Obat dan Jamu yang melibatkan

seluruh peneliti. Karena keterbatasan SDM peneliti itulah tidak dapat

dilakukan penelitian pengganti uji praklinik FAM hingga akhir tahun 2015.

sehingga tidak ada realisasi anggaran penelitian tersebut. Hingga akhir

tahun penyerapan B2P2TOOT sebesar Rp. 59.650.218.616 (56,76 %).

D. PEMBELAJARAN ORGANISASI

Laporan keuangan adalah salah satu bentuk pertanggungjawaban

pmerintah kepada publik dalam hal pengelolaan keuangan negara. Hasil

audit dinyatakan dalam opini yang menyatakan pendapat auditor tersebut

terhadap kesesuaian laporan keuangan dengan standart yang berlaku

umum. Wajar Tanpa Pengecualian (WTP/Unqualified Opinion) adalah opini

audit yang akan diterbitkan jika laporan keuangan dianggap memnerikan

informasi yang bebas dari salah saji material. Jika laporan keuangan

mendapat status WTP maka dapat dianggap bahwa instansi pemerintah

telah menyelenggarakan prinsip akuntansi yang berlaku umum dengan

baik. Dan jika ada kesalahan, dianggap tidak material dan tidak

berpengaruh significant terhadap pengambil keputusan.

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 49

Optimalisasi pencapaian WTP di B2P2TOOT:

1. Melaksanakan perencanaan berbasis kinerja yang effektif dan effisien

dalam penggunaan anggaran, pelaksanaan kegiatan dan monitoring

dan evaluasi kegiatan secara sistematis.

2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM yang mengelola administrasi

keuangan, kekayaan negara dan tata usaha.

3. Melakukan sinkronisasi keuangan dan kinerja antara penanggung

jawab kegiatan dan tim pengelola keuangan agar ada kesamaan hasil

dalam pelaporan kegiatan berkala.

4. Melaksanakan pertemuan berkala sebagai ajang untuk penyampaian

progress report kegiatan, tantangan dan kendala yang dihadapi dalam

pelaksanaan kegiatan.

Optimalisasi pencapaian Reformasi Birokrasi di B2P2TOOT:

1. Meningkatkan kualitas kelembagaan dengan menyelengarakan rapat

kerja pegawai untuk menyusun, merencanakan dan menjabarkan

kegiatan B2P2TOOT secara rinci dan komprehensif.

2. Meningkatkan kapasitas SDM pengelola kepegawaian yang selalu

update dengan perkembangan tata kelola kepegawaian.

3. Menyiapkan pedoman dan standar terkait manajemen kinerja, a.l.

prosedur pekerjaan, analisis beban kerja, uraian jabatan dan pekerjaan.

4. Melaksanakan maintenance dan pengkajian ulang ISO 9000:2008 untuk

Sistem Manajemen Rumah Riset JAMU.

5. Menginisiasi perolehan ISO 17025 untuk Laboratorium Terpadu.

50

BAB V

PENUTUP

JAMU selain digunakan untuk pengobatan juga dimanfaatkan sebagai

pemeliharan atau menjaga dan meningkatkan kesehatan individu dan

masyarakat. Program Saintifikasi JAMU yang telah dilakukan B2P2TOOT sejak

tahun 2010 merupakan langkah awal pemanfatan JAMU dalam upaya preventif,

promotif, kuratif dan rehabilitatif di masyarakat. Peningkatan kapasitas institusi

perlu ditingkatkan baik dalam segi kuantitas maupun kualitas. Integritas dan

profesionalisme dari pelaku dan pemerhati JAMU harus senantiasa ditingkatkan.

Dukungan dari pemerintah berupa pembenahan regulasi, penyediaan bahan

baku JAMU, pengembangan ruang promosi JAMU ke masyarakat akan

menempatkan JAMU sebagai aset yang berharga.

Laporan Tahunan merupakan sarana pelaporan kegiatan dan capaian kinerja

B2P2TOOT selama 1 tahun. Kendala yang dihadapai dilihat sebagai tantangan

untuk segera dicari solusinya agar programm kegiatan dapat tetap terlaksana

dengan lancar demi tercapainya target yang telah ditetapkan. Komitmen yang

tinggi dan sikap pantang menyerah harus selalu ditumbuhkan untuk

meningkatkan derajat JAMU baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 51

Lampiran 01. Rencana Kinerja Tahunan B2P2TOOT TA 2015

52

Lampiran 02. Perjanjian Kinerja Kepala B2P2TOOT TA 2015

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 53

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 54

Lampiran 03. Judul Artikel di bidang tanaman obat dan obat tradisional yang

dipulikasikan di media cetak/elektronik terakreditasi Nasional dan internasional

tahun 2015.

No Judul artikel Nama Penulis Media

1. KERAGAMAN GENETIK DRINGO

(Acorus calamus L.)

BERDASARKAN INTER–SIMPLE

SEQUENCE REPEATS (ISSR)

Dyah Subositi*,

Rohmat Mujahid

dan Yuli Widiyastuti

Buletin Kebun

Raya Vol. 18 No.

2, Juli 2015

2. Gastroprotective effects of

combination of hot water extracts

of turmeric (Curcuma domestica

L.), cardamom pods (Ammomum

compactum S.) and sembung leaf

(Blumea balsamifera DC.) against

aspirin-induced gastric ulcer

model in rats

Nuning

Rahmawati*, Awal

Prichatin Kusuma

Dewi, Yuli

Widiyastuti

Asian Pacific

Journal of

Tropical

Biomedicine

3. Analysis of Curcumin in Ethanolic

Extract of Curcuma longa Linn.

and Curcuma xanthorriza Roxb.

Using High Performance Liquid

Chromatography with UV-

Detection

Ardi Nugroho,

Abdul Rohman,

Endang

Lukitaningsih,

Nuning

Rakhmawati * dan

Sudjadi

Research Journal

of

Phytochemistry

4. Gastroprotective effects of

combination of hot water extracts

of turmeric (Curcuma domestica

L.), cardamom pods (Ammomum

compactum S.) and sembung leaf

(Blumea balsamifera DC.) against

aspirin-induced gastric ulcer

model in rats

Mutmainah, Rina

Susilowati, Nuning

Rahmawati *,

Agung Endro

Nugroho

Asian Pacific

Journal of

Tropical

Biomedicine

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 55

Lampiran 04. Judul Artikel Ilmiah di Bidang Tanaman Obat dan Obat Tradisional

yang Dipublikasikan dalam Prosiding Tahun 2015

No. Nama Peneliti Judul penelitian

INTERNATIONAL SEMINAR ON 1ST APTFI CONGRES - INTERNATIONAL

SYMPOSIUM ON HERBAL MEDICINE (POKJANAS TOI)

1. Nita Supriyati Standardization of pegagan (Centella asiatica

(L) Urban) based on asiaticoside, total

phenol, and stigmasterol contens and

antioxidant activity from several areas of

Indonesia

2. Nuning Rahmawati The Effect of combination infusion of S.

polyantum, A. paniculata, C. asiatica and C.

xanthorrhiza Antihyperglycemic agent

against Ren and Hepar Function of SD Rats

SIMPOSIUM INTERNASIONAL BOGOR

3. Agus Triyono Clinical Trials Efficacy of Hyperglycemia

Herbs Formula To The Liver Functions

4. Danang Ardiyanto The Effect of jamu on Quality of life for the

Iron Defficiency Anemia Patients at "Hortus

Medicus" Jamu Research Clinic

Tawangmangu

5. Zuraida Zulkarnain Clinical Observation on the Efficacy of Jamu

Formulas as an Alternatif Therapy for Fibro

Adenoma Mammae (FAM) at Rumah Riset

Jamu (RRJ) "Hortus Medicus" Tawangmangu

6. P.R Widhi A The Effects of Jamu Formula Containing

Centella asiatica, Leucas leuvandifolia And

Myristica fragrans on the Liver Funktions of

Insomnia Patients of Hortus Medicus Clinic

SEMINAR NASIONAL PENGGUNAAN HERBAL SEBAGAI ALTERNATIVE

MEDICINE

7. Agus Triyono Herbs Formula To The Study The Effect of

Steeping Hypertension

8. P.R Widhi A Uji Keamanan Ramuan Jamu Hemoroid

Terhadap Fungsi Hati dibandingkan dengan

Obat Standar

9. Fajar Noviyanto Studi Klinik Efek Seduhan Formula Jamu

Hipertensi Terhadap Fungsi Ginjal

10. Saryanto Studi Klinis Formula Jamu Antihiperglikemia

terhadap Fungsi Hati

11. Danang Ardiyanto Uji Klinik Multisenter Pengaruh Formula

Jamu Osteoarthritis terhadap Rasa Nyeri

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 56

No. Nama Peneliti Judul penelitian

dibanding Piroxicam

SEMINAR APLIKASI OHT DAN FITOFARMAKA DALAM ASUHAN

KEBIDANAN BERBASIS TRADITIONAL MEDICINE DI YOGYAKARTA

12. P.R Widhi A Legal Aspect Penggunaan Obat Tradisional

SEMINAR INTERNASIONAL POKJANAS TOI KE 49, FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS PANCASILA

13. Agus Triyono Clinical Trials Efficacy of Hyperglycemia

Herbs Formula

SEMINAR NASIONAL BIODIVERSITAS 2015

14. Dyah Subositi Seleksi Primer ISSR untuk Autentikasi

Brotowali (Tinospora crispa (L.) Miers.)

15. Anshary Maruzy Studi Morfologi, Anatomi dan Serbuk Sari

Varietas Graptophyllum pictum (L.) Griff.

Koleksi Balai Besar Litbang Tanaman Obat

dan Obat Tradisional Tawangmangu

16. Sari Haryanti The Inhibitory Effects of Sappan Wood

(Caesalpinia sappan Linn.) Extracts on

Viability and MMPS Activity of 4T1 Breast

Cancer Cell Line

17. P.R Widhi A Uji Klinik Ramu Jamu untuk Hemoroid

18. Danang Ardiyanto Pengaruh Jamu Afrodisiaka terhadap Fungsi

Ginjal di Rumah Riset JAMU "Hortus

Medicus" Tawangmangu

19. Agus Triyono Studi Klinik Khasiat Seduhan Formula Jamu

Hipertensi

20. Saryanto Uji Khasiat Ramuan Jamu untuk Anemia

21. Fajar Noviyanto Studi Klinis Formula Jamu Antihiperglikemia

terhadap Fungsi Ginjal

22. Zuraida Zulkarnain Pengaruh Konsumsi Formula Jamu sebagai

Terapi Alternatif Fibro Adenoma Mammae

(FAM) terhadap Fungsi Hati Pasien Penderita

FAM

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 57

LAMPIRAN 05.

KALEIDOSKOP KEGIATAN B2P2TOOT TAHUN 2015

12 Januari

2015

2 Orang dai

JIKS (Jakarta

International

Korean

School)

melakukan

survei

kunjungan

Wisata Ilmiah

ke B2P2TOOT

yang di

pandu oleh

Mery Budiarti

Supriadi, M.Si

15 Januari

2015

Rapat Evaluasi

tahun 2014

Bidang

Pelayanan

Penelitian yang

dihadiri oleh

Kepala

B2P2TOOT dan

Kabid Yanlit

bertempat di

Aula B2P2TOOT

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 58

5 Februari

2015

Kepala

B2P2TOOT,

Indah Yuning

Prapti, SKM,

M.Kes

menjelaskan

pembudidayaan

TO pada

Sekretaris

Jenderal

Kementerian

Kesehatan dr.

Untung Suseno

Sutarjo, MKes

saat kunjungan

kerja ke

B2P2TOOT

13 Februari

2015

Kunjungan

dari PT.

Bintang

Toedjoe ke

B2P2TOOT

yang

didampingin

oleh Ir. Yuli

Widyastuti,

MP dalam

rangka

penjajakan

kerjasama

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 59

18 Februari

2015

Bekerjasama

dengan

Kabupaten

Karanganyar,

B2P2TOOT

membuka Café

JAMU dan

Klinik

Saintifikasi

JAMU di

Taman Gajah

Alun-Alun

Kabupaten

Karanganyar

25 Februari

2015

Kepala

B2P2TOOT

didapuk menjadi

narasumber

dalam Rapat

Kerja Kesehatan

Daerah Kota

Pekalongan

dengan tema

“Pengembangan

Jamu Sebagai

Upaya

Peningkatan

Kesehatan

Masyarakat”

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 60

4 Maret 2015

B2P2TOOT

mengadakan

Pembinaan

Petani TO

sebanyak 26

petani dalam

rangka

mendukung

ketersediaan

bahan JAMU

yang digunakan

RRJ “Hortus

Medicus”

B2P2TOOT

9 Maret 2015

Litkayasa

B2P2TOOT,

menjelaskan

manfaat

minum jamu

pada

pengunjung

stand

B2P2TOOT

pada acara

Rakerkesnas

tahun 2015 ,

dilaksanakan

pada tanggal

9-12 Maret

2015 di Hotel

Grand Clarion

Makassar

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 61

31 Maret

2015

Menteri

Koordinator

Bidang

Pembangunan

Manusia dan

Kebudayaan

RI, Puan

Maharani

meluncurkan

lima Jamu

Saintifik hasil

dari penelitian

B2P2TOOT

secara nasional

dalam rangka

Kunjungan

Kerja ke

B2P2TOOT

23 Maret 2015

Menteri

Kesehatan RI,

Prof. Dr. dr. Nila

Farid Moeloek,

Sp.M(K)

meresmikan

laboratorium

pascapanen

tanaman obat

dalam

kunjungan kerja

ke B2P2TOOT

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 62

1 April 2015

peneliti

B2P2TOOT

menjelaskan

proses

pengeringan di

laboratorium

Pascapanen

pada tim

Kemenko

Bidang

Perekonomian

dalam rangka

pengembangan

industri nasional

dan

pengembangan

kegiatan sektor

riil

13 April 2015

Pelatihan

Penjaminan

Mutu ISO

17025 yang

dilaksanakan

di Aula RM

Santoso

sehubungan

dengan

implementasi

ISO

17025:2005 di

Laboratorium

Terpadu

B2P2TOOT

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 63

23 April 2015

SekJen Pokjanas

TOI, Indah Yuning

Prapti,

memberikan kata

sambutan pada

acara Seminar

POKJANAS TOI ke

48 bertajuk

International

Symposium on

Herbal Medicine

dirangkai dengan

National Seminar

on 1st APTFI

Congress yang

dilaksanakan pada

23 – 24 April 2015

di Gedung Baruga

A. P. Pettarani

Universitas

Hasanuddin

25-30 April

2015

Salah satu

peserta

Pendidikan

dan Pelatihan

Dokter

Saintifikasi

Jamu

Angkatan XII

sedang

melakukan

praktek

lapangan di

RRJ "Hortus

Medicus"

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 64

5 Mei 2015

Bertempat di aula

R.M. Santoso

Soerjoekoesoemo

B2P2TOOT

dilakukan

penandatanganan

Perjanjian

Kerjasama dan

Perjanjian

Pelatihan yang

dihadiri oleh 17

institusi yang

disaksikan oleh

Kepala Badan

Litbangkes Prof.

Dr. Tjandra Yoga

Aditama Sp.P(K).,

MARS, DTM&H,

DTCE

8 Mei 2015

Pengunjung

dari Petugas

UKBM

Puskesmas dan

Pelaksana Batra

Dinkes

Kabupaten

Grobogan

menyaksikan

proses sortasi di

laboratorium

Pascapanen

yang di pandu

oleh Amin

Mustofa, A.Mk

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 65

11 Mei 2015

Pembukaan

Rapat

Koordinasi

Teknis

RISTOJA 2015

oleh Kepala

Balitbangkes,

Prof. Dr. dr.

Tjandra Yoga

Aditama,

diampingi

oleh Kepala

Pusat

Humaniora

Balitbangkes,

Dr. Agus

Suprapto di

Hotel Aston

Kuta, Bali

22 Mei 2015

Selepas kegiatan

senam pagi di

depan

Laboratorium

Terpadu, salah

satu pegawai di

B2P2TOOT

tengah

menandatangani

komitmen

bersama dalam

rangka

percepatan

mewujudkan

tata kelola

pemerintahan

yang baik

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 66

1 Juni 2015

pembagian

kelompok magang

sesuai bidang

keahlian pada

pelaksanakan

pembukaan PKL dan

Magang Mahasiswa

yang terdiri dari

SMA Kesehatan

Bhakti Indonesia

Medika Ngawi,

Akafarma Putra

Indonesia Malang

dan Politeknik

Kesehatan Surakarta

di ruang Fitomedika

9 Juni 2015

Tim dari

Kompas TV

melakukan

wawancara

dengan Kepala

B2P2TOOT,

Hasil liputan

tersebut akan

ditayangkan

pada program

acara Kompas

TV yaitu Berkas

Kompas yang

tayang setiap

hari rabu pukul

22.00 WIB

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 67

22 Juni 2015

Seluruh pegawai

negeri sipil yang ada

di B2P2TOOT

mengikuti sosialisasi

pengisian e-logbook

(https://elog.ropeg

-kemenkes.or.id/)

di Aula B2P2TOOT.

Diharapkan setiap

pekerjaan dan

kegiatan yang

dikerjakan masing

masing pegawai

dapat terinput

dengan baik di

halaman website e-

logbook tersebut

sesuai dengan SKP

26 Juni 2015

Seluruh

pegawai PTT

Yanlit

B2P2TOOT

sedang

mengikuti ice

breaking saat

pembinaan

PTT di Aula

R.M. Santoso

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 68

9 Juli 2015

Bertempat di

Ruang Rapat

Kepala

B2P2TOOT,

diadakan

tindak lanjut

kerjasama

dengan

Poltekes

Surakarta yang

telah di

tandatangani

pada 5 Mei

2015

10 Juli 2015

Heru Sudrajad,

STP, MP, Awal

Prichatin

Kusumadewi,

MS.C. Apt, dan

Tri Widayat,

M.Sc selaku

pembimbing

PKL dan

Magang

Mahasiswa

melakukan

evaluasi

magang

terhadap

mahasiswa UIN

Malang di

ruang

Fitomedika

B2P2TOOT

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 69

14 Juli 2015

Bertempat di

Aula RM

santoso

diadakan

monitoring

dan evaluasi

hasil kegiatan,

bidang

pelayanan

penelitian

semester 1

tahun 2015

22 Juli 2015

Seluruh

pegawai

B2P2TOOT

bersalam-

salaman

memohon

maaf saat

acara Halal

Bihalal di Aula

RM. Santoso

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 70

4 Agustus

2015

POKJANAS

TOI

mengadakan

acara potong

tumpeng

dalam rangka

HUT ke-25

POKJANAS

TOI

bertempat di

Gedung

Diklat IPTEK

Tanaman

Obat dan

Jamu

B2P2TOOT

18 Agustus

2015

Kontingen

B2P2TOOT

Tawangmangu

turut

memeriahkan

kegiatan

Perayaan Hari

Kemerdekaan

ke 70 Tahun

NKRI, melalui

Karnval Pawai

Pembangunan

di kec.

Tawangmangu

kab.

Karanganyar

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 71

31 Agustus 2015

Peneliti di

B2P2TOOT)sedan

g memaparkan

Uji Khasiat dan

Keamanan

Formula Jamu

untuk Batu

Saluran Kemih

(urolithiasis) pada

tahap

Praklinik dalam

Monev Risbang

NIHRD 2015 di

Hotel Grand

Cempaka Jakarta

Pusat

Agustus 2015

Peneliti Ristoja

sedang melakukan

pengambilan

specimen/sampel

tanaman obat di

propinsi

Kalimantan Tengah

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 72

15 September

2015

Santoso, A.Md

sedang

menjelaskan

khasiat jamu

pada Menteri

Kesehatan RI,

Prof. Dr. dr. Nila

Farid Moeloek,

Sp.M(K) saat

B2P2TOOT

berpartisipasi di

pameran dalam

rangka "The 2nd

International

Symposium on

Health Research

and

Development" di

Balai Kartini

Jakarta

6 September

2015

Nagiot

Cansalony

Tambunan,

SKM, ME.

Melakukan

supervise di

Pelaporan

Ristoja 2015

wilayah Riau

dan

Kepulauan

Riau di Ibis

Hotel Kota

Pekanbaru

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 73

17

September

2015

dr. Danang

Ardiyanto

memaparkan

Policy Brief

Saintifikasi

JAMU di

Hotel Sahid

Solo

17-18

September

2015

B2P2TOOT

berpartisipasi

dalam

Pameran

Biotech Expo

2015 yang

berlangsung

di gedung

Agape

Universitas

Kristen Duta

Wacana

Yogyakarta

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 74

2-7 Oktober

2015

Beberapa

peserta

Pelatihan

Apoteker

Saintifikasi

Jamu

Angkatan IV

sedang

menjalani

praktek

lapangan

meracik jamu

di RRJ ”

Hortus

Medicus”

9 Oktober 2015

Bertempat di

ruang rapat

kepala balai

besar B2P2TOOT

Tawangmangu

diadakan Review

ITJEN penilaian

Wilayah Bebas

Korupsi (WBK)

tentang tim

pelaksanaan

pembangunan

zona integritas

menuju Wilayah

Bebas Korupsi

(WBK) dan

Wilayah Birokrasi

Bersih dan

Melayani

(WBBM) pada

B2P2TOOT

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 75

12-14

November

2015

B2P2TOOT

Mengadakan

Pertemuan

Monitoring dan

Evaluasai

Penelitian

Multisentra

Formula Jamu

Hiperkolesterole

mia dan

Hepatoprotektor

di Gedung

Pusdiklat

Universitas

Sebelas Maret

Surakarta

12 November

2015

Perawat RRJ

”Hortus

Medicus

Tawangmangu

sedang

memeriksa

tekanan darah

pasien sebagai

tahap awal

pemeriksaan

dalam

pengobatan

gratis dalam

rangka Hari

Kesehatan

Nasional ke-51

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 76

13 November

2015

Dalam Hari

Kesehatan

Nasional ke-

51, B2P2TOOT

mengadakan

jalan santai

dan

Pemotongan

Tumpeng yang

di ikuti seluruh

pegawai

B2P2TOOT

Tawangmangu

30 November

2015

Kunjungan dari

pemenang

Penilaian

Pemanfaatan

TOGA Tingkat

Nasional dari 6

Propinsi yang

didampingi

oleh tim dari

Direktorat Bina

Pelayanan

Kesehatan

Tradisonal

Alternatif dan

Komplementer

Kementerian

Kesehatan

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 77

4-6 Desember

2015

Bertempat di

Hotel Sahid

Jaya Solo

diadakan

Penyusunan

Naskah

Rekomendasi

untuk kegiatan

Saintifikasi

Jamu yang

bertujuan

untuk

memberikan

rekomendasi

pelaksanaan

progam

saintifikasi

jamu dari

bagian hulu

sampai hilir

15 Desember 2015

Bertempat di

Auditorium

Siwabessy Gedung

Prof. dr. Sujudi

Kementerian

Kesehatan RI,

berlangsung acara

Pemanfaatan Hasil

Riset Kesehatan

Nasional Tahun

2015 Badan

Litbangkes dengan

materi yaitu: Riset

Khusus Vektora dan

Reservoir Penyakit

(Riset Vektora),

Riset Tumbuhan

Obat dan Jamu

(Ristoja) dan Studi

Diet Total (SDT)

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 78

21 Desember

2015

Berlangsung

acara Pisah

Sambut

Kepala

B2P2TOOT

yaitu dari Ibu

Indah Yuning

Prapti, SKM.,

M.Kes kepada

Dra. Lucie

Widowati,

M.Si, Apt. di

halaman

Gedung

Diklat Iptek

TOOT

29 Desember

2015

Penghujung

tahun 2015 kali

ini B2P2TOOT

di kunjungin

oleh SMK

Kesehatan

Aditapa

Madiun. Para

siswa sedang

asik

mendengarkan

dan mencatat

penjelasan dari

pemandu

tentang

tanaman obat

yang ada di

Etalase

Tanaman Obat

B2P2TOOT

79

Lampiran 06. Pameran yang diikuti B2P2TOOT Tahun 2015

No Kegiatan Yang dibagikan Dokumentasi

1 Bugar Dengan

Jamu (BUDE

JAMU) di Kantor

Kementerian

Kesehatan,

Jakarta 21-23

Januari 2015

Cafe Jamu

- Free drink (Beras

Kencur, Jahe dan

Kunyit Asam)

- Keripik Tanaman

Obat (Makanan

Sehat: Pecel,

Keripik Pegagan

dan Pare)

Leaflet:

- Kunyit (150)

- Pegagan (150)

- Brotowali (150)

- Daun Ungu

(150)

- Seledri (150)

- Pelatihan SJ

(150)

Buku:

- 100 TOP

Tanaman Obat

Indonesia (150)

2 Pameran

Rakerkesnas

Regional Barat

di Batam 4 - 7

Maret 2015

Cafe Jamu

- Free drink (Beras

Kencur dan

Jahe)

- Keripik Tanaman

Obat (Makanan

Sehat: Keripik

Pegagan dan

Pare)

Leaflet:

- Kunyit (100)

- Pegagan (100)

- Brotowali (100)

- Daun Ungu

(100)

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 80

No Kegiatan Yang dibagikan Dokumentasi

- Seledri (100)

- Wisata

Kesehatan Jamu

(100)

- Rumah Riset

Jamu (100)

- Pelatihan SJ

(100)

Buku:

- Profil (25)

3 Pameran

Rakerkesnas

Regional Timur

di Makassar 9 -

12 Maret 2015

Cafe Jamu

- Free drink (Beras

Kencur dan

Kunyit Asam)

- Keripik Tanaman

Obat (Makanan

Sehat: Keripik

Pegagan dan

Pare)

Leaflet:

- Kunyit (100)

- Seledri(100)

Buku:

- Profil (25)

- Buku Saku SJ

(100)

4 Pameran

Agrinex Expo di

Jakarta 20 - 22

Maret 2015

Cafe Jamu

- Free drink (Beras

Kencur dan

Kunyit Asam)

- Keripik Tanaman

Obat (Makanan

Sehat: Keripik

Pegagan dan

Pare)

Leaflet:

- Temulawak

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 81

No Kegiatan Yang dibagikan Dokumentasi

(Eng) (100)

- Pelatihan SJ

(Eng) (100)

- Brotowali (Eng)

(100)

Buku:

- Profil (30)

- Warta

HortusMed Edisi

1 2014 (20)

5 Pameran di Kafe

Jamu dan Klinik

Saintifikasi Jamu

di Karanganyar

dalam rangka

Kunjungan

Menko Bidang

PMK 31 Maret

2015

Cafe Jamu

- Free drink (Beras

Kencur, Kunyit

Asam, Jahe,

Purwoceng)

- Keripik Tanaman

Obat (Makanan

Sehat: Keripik

Pegagan dan

Pare)

Leaflet:

- Wisata

Kesehatan Jamu

(100)

- RRJ (100)

- Buku Saku SJ

(100)

6 Pameran

Seminar

Nasional

Pokjanas TOI di

Makassar 23 -

25 April 2015

Cafe Jamu

- Free drink (Beras

Kencur dan

Jahe)

- Keripik Tanaman

Obat (Makanan

Sehat: Keripik

Pegagan dan

Pare)

Leaflet:

- Pegagan (100)

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 82

No Kegiatan Yang dibagikan Dokumentasi

- Brotowali (100)

- Seledri (100)

- Daun Ungu

(100)

- Kunyit (100)

- WKJ (10)

- RRJ (10)

- Pelatihan Dokter

SJ (20)

- Buku Saku SJ

(100)

- Profil (40)

- Buku:

- Buku Saku SJ

(100)

- Profil (40)

7 Pameran Festival

Jamu dan

Kuliner di

Magelang 5 - 7

Juni 2015

Cafe Jamu

- Free drink (Beras

Kencur, Kunyit

Asam, Rosella)

- Keripik Tanaman

Obat (Makanan

Sehat: Keripik

Pegagan, Pare

dan Agar-agar

Rosella)

- Makanan

Rebusan

Leaflet:

- Kunyit (100)

- Seledri (100)

- Brotowali (100

- RRJ (30)

- WKJ (30)

- Daun Ungu (30)

- Pegagan (30)

- Meniran (Eng)

(30)

- Profil B2P2TOOT

(10)

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 83

No Kegiatan Yang dibagikan Dokumentasi

- Buku Saku SJ

(30)

Buku:

- Jurnal TOI Vol 5

No 1 (20)

- Warta

HortusMed Edisi

2 2014 (30)

- 100 Top

Tanaman Obat

Indonesa besar

(1)

- Olahan Sehat (3)

8 Pameran “The

2nd

International

Health Research

and

Development

Symposium” 15-

16 September

2015 di Balai

Kartini Jakarta

Cafe Jamu

- Free drink (Beras

Kencur dan

Kunyit Asam)

- Keripik Tanaman

Obat (Makanan

Sehat: Keripik

Pegagan dan

Pare)

Leaflet:

- Scientific

Tourism (20)

- Meniran (Eng)

(50)

- Brotowali (100)

- Training SJ (50)

- Buku Saku SJ

(30)

Buku:

- Jurnal TOI Vol 5

No 1 (20)

- Warta

HortusMed Edisi

3 2014 (30)

- 100 Top

Tanaman Obat

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 84

No Kegiatan Yang dibagikan Dokumentasi

Indonesia besar

(1)

- Profil (10)

9 Pameran

Biotech Expo di

UKDW

Yogyakarta 17 -

19 September

2015

Cafe Jamu

- Free drink (Beras

Kencur dan

Kunyit)

- Keripik Tanaman

Obat (Makanan

Sehat: Keripik

Pegagan dan

Pare)

- Makanan

rebusan

Leaflet:

- Temulawak

(Eng)(100)

- Seledri (10)

- Brotowali (50)

- Scientific

Tourism (20)

- Training For

PhsycianSJ (Eng)

(50)

- Meniran (Eng)

(25)

- Daun Ungu

(Eng) (14)

- Clinic SJ Hortus

Medicus (Eng)

(100)

- RRJ (100)

- Buku Saku SJ

(30)

Buku:

- Jurnal TOI Vol 5

No 1 (23)

- Warta

HortusMed Edisi

3 2014 (15)

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 85

No Kegiatan Yang dibagikan Dokumentasi

- 100 TOP

Tanaman Obat

Indonesia (1)

10 Pameran Hari

Kesehatan

Nasional di

Kabupaten

Karanganyar 5 –

7 November

2015

Cafe Jamu

- Free drink

(Alang-alang

dan Murberry)

- Keripik Tanaman

Obat (Makanan

Sehat: Keripik

Pegagan dan

Pare)

Leaflet:

- Pegagan (100)

- Daun ungu (100)

- Brotowali (10

Buku:

- Jurnal TOI Vol 7

No 1 (10)

- Jurnal TOI Vol 7

No 2 (10)

- Warta

HortusMed Edisi

3 2014 (20)

- Profil (5)

11 Pameran Hari

Kesehatan

Nasional di

Jakarta

International

Expo Kemayoran

13- 15

November 2015

Cafe Jamu

- Free drink (Beras

Kencur dan

Murberry)

- Keripik Tanaman

Obat (Makanan

Sehat: Keripik

Pegagan dan

Pare)

Leaflet:

- Wisata

Kesehatan Jamu

(100)

- RRJ (100)

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 86

No Kegiatan Yang dibagikan Dokumentasi

- Buku Saku SJ

(100)

- Brotowali (Eng)

(100)

Buku:

- Jurnal TOI Vol 7

No 1 (20)

- Jurnal TOI Vol 7

No 2 (20)

- Warta

HortusMed Edisi

3 2014 (100)

- Profil (10)

12 Pameran

Pemanfaatan

Hasil Riset

Kesehatan

Nasional di

Kantor

Kementerian

Kesehatan 15

Desember 2015

Cafe Jamu

- Free drink (Beras

Kencur dan

Kunyit Asam)

- Keripik Tanaman

Obat (Makanan

Sehat: Keripik

Pegagan dan

Pare)

87

Lampiran 07. Daftar lampiran Kerjasama tahun 2015

No. Istansi Jejaring Ruang Lingkup Tahun Kerjasama Implementasi

Kerjasama Awal Akhir Kerjasama

1 Rumah Sakit

Ortopedi

a. Litbang Bahan JAMU

b. Litbang berbasis pelayanan kesehatan

c. Pengembangan formula JAMU

d. Pelatihan Saintifikasi JAMU

e. Publikasi dan promosi

5/13/2015

5/13/2018

Keikutsertaan dalam Pelatihan Dokter SJ dan Apoteker SJ

2. Dinkes Kaur

a. Budidaya TO

b. Pengelolaan Pascapanen TO

c. Pengembangan bahan JAMU

d. Penelitian klinik formula JAMU

e. Pelatihan teknis TO dan JAMU

f. Pengelolaan JAMU Health Tourism

g. Pemberdayaan Masyarakat

3/22/2015

3/22/2018

Keikutsertaan dalam Pelatihan Dokter SJ dan Apoteker SJ

3. Dinas Kesehatan

Kabupaten

Sukoharjo

a. Litbang Bahan JAMU

b. Litbang berbasis pelayanan kesehatan

c. Pengembangan formula JAMU

d. Pelatihan Saintifikasi JAMU

e. Publikasi dan promosi

3/22/2015

3/22/2018

Keikutsertaan dalam Pelatihan Dokter SJ dan Apoteker SJ

4.

Dinkes Kab

lamandau

a. Budidaya TO

b. Pengelolaan Pascapanen TO

c. Pengembangan bahan JAMU

d. Penelitian klinik formula JAMU

e. Pelatihan teknis TO dan JAMU

3/22/2015

3/22/2018

Keikutsertaan dalam Pelatihan Dokter SJ dan Apoteker SJ

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 88

No. Istansi Jejaring Ruang Lingkup Tahun Kerjasama Implementasi

Kerjasama Awal Akhir Kerjasama

f. Pengelolaan JAMU Health Tourism

g. Pemberdayaan Masyarakat

5. Kabupaten

Sukoharjo

a. Litbang Bahan JAMU

b. Litbang berbasis pelayanan kesehatan

c. Pengembangan formula JAMU

d. Pelatihan Saintifikasi JAMU

e. Publikasi dan promosi

3/22/2015

3/22/2018

6. Kabupaten

Tegal

a. Litbang Bahan JAMU

b. Litbang berbasis pelayanan kesehatan

c. Pengembangan formula JAMU

d. Pelatihan Saintifikasi JAMU

e. Publikasi dan promosi

3/22/2015

3/22/2018

Keikutsertaan dalam Pelatihan Dokter SJ dan Apoteker SJ

7. Dinkes Kab

Sragen

a. Litbang Bahan JAMU

b. Litbang berbasis pelayanan kesehatan

c. Pengembangan formula JAMU

d. Pelatihan Saintifikasi JAMU

e. Publikasi dan promosi

3/22/2015

3/22/2018

Keikutsertaan dalam Pelatihan Dokter SJ dan Apoteker SJ

8. Balai Besar

Kesehatan Paru

Masyarakat

Surakarta

a. Litbang Bahan JAMU

b. Litbang berbasis pelayanan kesehatan

c. Pengembangan formula JAMU

d. Pelatihan Saintifikasi JAMU

e. Publikasi dan promosi

5/5/2015

5/5/2018

Keikutsertaan dalam Pelatihan Dokter SJ dan Apoteker SJ

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 89

No. Istansi Jejaring Ruang Lingkup Tahun Kerjasama Implementasi

Kerjasama Awal Akhir Kerjasama

9. Akafarma Sunan

giri Ponorogo

a. Penelitian dan Pengembangan TO dan OT

b. Bimbingan Mahasiswa dalam Penyusunan

Tugas Akhir

c. Bimbingan Mahasiswa dalam Praktikum

5/5/2015

5/5/2018

PKL tanggal 6 - 17 April 2015

10. Akafarma 17

Agustus 1945

Semarang

a. Penelitian dan Pengembangan TO dan OT

b. Bimbingan Mahasiswa dalam Penyusunan

Tugas Akhir

c. Bimbingan Mahasiswa dalam Praktikum

5/5/2015

5/5/2018

PKL Maret 2015

11. Akafarma Putra

Indonesia

Malang

a. Penelitian dan Pengembangan TO dan OT

b. Bimbingan Mahasiswa dalam Penyusunan

Tugas Akhir

c. Bimbingan Mahasiswa dalam Praktikum

5/5/2015

5/5/2018

PKL 4 - 22 Mei 2015

12. PKPA Fakultas

Farmasi Univ

Jember

a. Penelitian dan Pengembangan TO dan OT

b. Bimbingan Mahasiswa dalam Penyusunan

Tugas Akhir

c. Bimbingan Mahasiswa dalam Praktikum

5/5/2015

5/5/2018

20 - 24 April 2015

13. SMK Kes Bhakti

Indonesia

Ngawi

a. Penelitian dan Pengembangan TO dan OT

b. Bimbingan Mahasiswa dalam Penyusunan

Tugas Akhir

c. Bimbingan Mahasiswa dalam Praktikum

5/5/2015

5/5/2018

PKL 1 - 29 Juni 2015

14. IIK Bhakti

Wiyata Kediri

a. Penelitian dan Pengembangan TO dan OT

b. Bimbingan Mahasiswa dalam Penyusunan

Tugas Akhir

c. Bimbingan Mahasiswa dalam Praktikum

5/5/2015

5/5/2018

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 90

No. Istansi Jejaring Ruang Lingkup Tahun Kerjasama Implementasi

Kerjasama Awal Akhir Kerjasama

15. Fakultas

Teknologi Univ

Atma Jaya

Jogjakarta

a. Penelitian dan Pengembangan TO dan OT

b. Bimbingan Mahasiswa dalam Penyusunan

Tugas Akhir

c. Bimbingan Mahasiswa dalam Praktikum

5/5/2015

5/5/2018

16. Fak Sains dan

Teknologi UIN

Maulana Malik

Ibrahim Malang

a. Penelitian dan Pengembangan TO dan OT

b. Bimbingan Mahasiswa dalam Penyusunan

Tugas Akhir

c. Bimbingan Mahasiswa dalam Praktikum

5/5/2015

5/5/2018

17. Fakultas

Teknologi dsan

Industri Pangan

UNISRI

a. Penelitian dan Pengembangan TO dan OT

b. Bimbingan Mahasiswa dalam Penyusunan

Tugas Akhir

c. Bimbingan Mahasiswa dalam Praktikum

5/5/2015

5/5/2018

18. Fakultas Sains

dan Teknologi

Universitas

Islam Negeri

Sunan Kalijaga

Yogyakarta

a. Penelitian dan Pengembangan TO dan OT

b. Bimbingan Mahasiswa dalam Penyusunan

Tugas Akhir

c. Bimbingan Mahasiswa dalam Praktikum

5/5/2015

5/5/2018

19.

Politeknik

Kesehatan

Surakarta

a. Penelitian dan Pengembangan TO dan OT

b. Bimbingan Mahasiswa dalam Penyusunan

Tugas Akhir

5/5/2015

5/5/2018

PKL 4 april 2013, 4 November

2013, 11 november 2013,

Permohonan mengajar 5 maret

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 91

No. Istansi Jejaring Ruang Lingkup Tahun Kerjasama Implementasi

Kerjasama Awal Akhir Kerjasama

c. Bimbingan Mahasiswa dalam Praktikum 2014, PKL 3 April 2014

Permohonan ijin Penelitian,

PKL 27 april - 22 Mei 2015

20. STIKES Aisyiyah

Surakarta

a. Penelitian dan Pengembangan TO dan OT

b. Bimbingan Mahasiswa dalam Penyusunan

Tugas Akhir

c. Bimbingan Mahasiswa dalam Praktikum

5/5/2015

5/5/2018

21. Poltekes Bhakti

Mulia Sukoharjo

a. Penelitian dan Pengembangan TO dan OT

b. Bimbingan Mahasiswa dalam Penyusunan

Tugas Akhir

c. Bimbingan Mahasiswa dalam Praktikum

5/5/2015

5/5/2018

PKL 2 - 22 November 2015

22. Unisma

(Fakultas

Kedokteran, Fak

Matematika @

IPA, RS Islam

Malang,

Fakultas

Pertanian)

a. Litbang Bahan JAMU

b. Litbang berbasis pelayanan kesehatan

c. Pengembangan formula JAMU

d. Pelatihan Saintifikasi JAMU

e. Publikasi dan promosi

5/5/2015

5/5/2018

PKL dan Magang Mahasiswa

23. SMK Negeri 2

Sukoharjo

a. Penelitian dan Pengembangan TO dan OT

b. Bimbingan Mahasiswa dalam Penyusunan

5/5/2015 5/5/2018

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 92

No. Istansi Jejaring Ruang Lingkup Tahun Kerjasama Implementasi

Kerjasama Awal Akhir Kerjasama

Tugas Akhir

c. Bimbingan Mahasiswa dalam Praktikum

24. Universitas

UKDW Jogja

a. Pembentukan Jejaring Saintifikasi Jamu

b. Pelatihan Saintifikasi Jamu

c. Penelitian Tanaman Obat

d. Diseminasi hasil Saintifikasi Jamu

e. Kegiatan Lainnya dalam rangka

pengembangan Saintifikasi Jamu

8/28/2015

8/28/2018

Keikutsertaan dalam Ristoja

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 93

Lampiran 08. Kegiatan Laboratorium Tahun 2015

No Laboratorium Kegiatan Output Kendala

1. Benih

Pemeliharaan koleksi benih -

Pembuatan database benih 225 Databese -

Penambahan koleksi benih 69 Spesies -

Pengujian daya kecambah benih 11 spesies -

2. PascaPanen

Produksi Simplisia Simplisia Lift sering rusak, bahan tidak stabil,

bahan baku yang sulit diperoleh,

pembinaan petani kurang efektif.

Produksi Serbuk simplisia Serbuk Simplisia Mesin serbuk kurang memadai

Laporan stock gudang

pascapanen

Laporan Printer warna belum ada

3.

Galenika

QC rutin bahan jamu, meliputi

kadar sari larut etanol dan larut

air

Data QC hingga November

2015

(13 jenis TO)

Sampel bulan Desember baru diterima

minggu ke-2, sehingga pengerjaan

masih berlangsung

Koleksi minyak atsiri Minyak atsiri berasal dari 5

jenis TO dengan parameter

spesifiknya dan 12 jenis TO

dikoleksi minyak atsirinya saja

Perolehan sampel baru untuk koleksi

minyak atsiri cukup sulit

Koleksi ekstrak sampel Ekstrak tunggal berasal dari 21

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 94

No Laboratorium Kegiatan Output Kendala

Galenika

tumbuhan obat jenis TO

Standarisasi ekstrak :

Optimatimasi metode ekstraksi

(inisiasi PED)

- 8 jenis ekstrak tunggal

3 jenis multi ekstrak dari 3 jenis

ramuan SJ

Perolehan sampel TO untuk memenuhi

komposisi penyusun ramuan SJ

Implementasi ISO 17025 : 2008 - pelengkapan dokumen ISO

pelaksanaan uji banding/uji

profisiensi

Perlu adanya studi banding agar

diperoleh contoh yang tepat mengenai

laboratorium terstandar

Membantu dan/atau

mendampingi pengerjaan

sampel penelitian eksidentil

5 kegiatan

Pendampingan mahasiswa PKL

atau Magang

4 institusi Distribusi peserta per kelompok per

bulan agar dapat diatur kembali agar

kegiatan berjalan lebih efektif

Pengembangan laboratorium pengembangan metode uji

kontrol kualitas

Insturmen yang terlibat dalam proses

pengembangan baru diterima bulan

Oktober sehingga kegiatan ini baru

bisa dimulai akhir tahun.

Selain itu, peralatan lain yang juga

mendukung kelancaran kegiatan ini

juga belum diterima.

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 95

No Laboratorium Kegiatan Output Kendala

4. Fitokimia

Skrining Fitokimia 30 data skrining fitokimia TO

Analisis Kadar Abu 297 data kadar abu

KLT ekstrak 36 data profil KLT

KLT minyak Atsiri 19 data profil KLT

5. Hama Penyakit

Tanaman

Pengamatan gejala serangan

hama dan penyakit tanaman

obat.

Data gejala serangan hama

dan penyakit tanaman obat

Jarang ada laporan serangan OPT

Identifikasi hama pada tanaman

obat di lahan B2P2TO-OT.

Data dokumentasi hama

tanaman obat

Jarang ada laporan serangan OPT

Aplikasi pengendalian hama

terpadu

Data metode pengendalian

hama terpadu

Masih dilakukan percobaan awal

Koleksi hama dan serangga

untuk 1 tumbuhan obat

Hasil koleksi dan dokumentasi

hama

Masih dilakukan identifikasi

Mengikuti pelatihan koleksi

hama 1 siklus

Sertifikat Keterbatasan waktu

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 96

No Laboratorium Kegiatan Output Kendala

Peremajaan isolat agensia hayati

meliputi jamur Beauveria

basianna, Trichoderma sp. dan

bakteri Corynebacterium sp.

Isolat agensia hayati

6. Formulasi

Pengembangan Formula sabun

zaitun

1 formula

Pengembangan formula hand

and body lotion

1 formula

Pengembangan formula tablet

serbat jahe

1 formula Belum adanya ruang yang terpantau

kelembaban dan suhu nya sehingga

granul yang akan di cetak cenderung

menjadi basah dan tidak bisa di tablet.

Pengembangan formula Cream

analgesik

1 formula

Pengembangan formula permen

herbal

1 formula Proses pengemasan permen tidak bisa

dilakukan karena belum adanya ruang

yang terpantau kelembaban dan suhu

nya sehingga permen yang akan

dihasilkan menjadi higroskopis dan

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 97

No Laboratorium Kegiatan Output Kendala

melekat pada plastik pengemasnya.

7. Sistematika

Perawatan Spesimen herbarium

RISTOJA tahun 2012

Penggantian silika gel dari

spesimen herbarium RISTOJA

2012 (10 propinsi)

Jumlah spesimen banyak, jumlah

tenaga/staf terbatas

Digitalisasi paspor TO RISTOJA

2012

Database informasi TO dari

RISTOJA 2012 (26 Propinsi)

Paspor TO berjumlah banyak (251 Tim)

Identifikasi TO baru (5 spesies) Terdidentifikasi nama ilmiah

dari 5 jenis TO koleksi

B2P2TOOT

Karakterisasi mikroskopis bahan

jamu yang belum ada di list

MMI (2 spesies)

Karakter mikroskopis serbuk

bahan jamu 2 jenis TO

Manajemen waktu tidak baik karena

banyaknya kegiatan diluar kegiatan

rutin lab.

Penggantian label bilingual

Spesimen herbarium basah

Label bilingual tergantung

pada spesimen herbarium

basah

Pendataan belum lengkap, hanya

sebatas nama ilmiah

Optimasi metode sitogenetika

TO (1 jenis)

Data kariotipe TO Bahan (Orcein) belum tersedia

8. Mikrobiologi

Uji Kontrol kualitas bahan jamu Cek simplisia Herba, Simplisia

Rimpang, simplisia Daun,

Simplisia Batang, Simplisia

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 98

No Laboratorium Kegiatan Output Kendala

Serbuk

Mikrobiologi

Uji aktivitas antimikroba bahan

jamu

Sampel ekstrak rosella dan

sambiloto

Peremajaan isolat Peremajaan isolate kultur

bakteri Staphylococcus aureus,

Escherichia coli

Penyiapan dokumen ISO Pengujian cemaran mikrobia

Pelatihan/magang mikrobiologi

9.

Laboratorium

Biologi

Molekuler

Fasilitas Penelitian Keragaman genetic aksesi

Artemesia annua dan

Standarisasi TO

Optimasi & pengembangan

Metode Biologi Molekuler

Pengembangan menggunakan

metode antimigrasi ‘wound

healing scratch assay, gelatin

zymograph dan western blot.

10. Kultur jaringan

Tanaman

Melakukan Pengembangbiakan

Tanaman dengan metode kultur

jaringan

1. Tanaman Purwoceng

2. Tanaman sembung

3. Tanaman Kumis kucing

4. Tanaman Sarang semut

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 99

No Laboratorium Kegiatan Output Kendala

5. Ekianase

11. Hewan Coba

Monitoring Kesehatan Hewan Pengamatan harian rutin

Monitoring berkala

Pengembangbiakan Tikus Anakan Tikus

Pengembangbiakan Mencit Anakan Mencit Kanibalisme

Fasilitas penelitian Uji Toksisitas akut dan

subkronik : Dermatitis Apotik,

Urilitiasis, Gastroprotektif,

Hepatoprotektor, Asam urat,

dan Hipertensi

12. Instrumen Pengembangan laboratorium 1. optimalisasi dan perawatan

camag tlc densitometer

2. optimlaisasi ftir

3. optimalisasi

spekrofototometri

4. optimalisasi HPLC

Pemeriksaan Kandungan

Senyawa penanda aktif

1. Kontrol kualitas bahan

baku

2. Pemeriksaan kandungan

kimia sampel petani

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 100

No Laboratorium Kegiatan Output Kendala

Pendampingan PKL magang 10 Instansi (Universitas dan

Akademi)

Pemeriksaan kandungan kimia

sampel dari luar

Pemeriksaan kadar artemisinin

dari UNS

Pemeriksaan sampel khusus dan

prioritas

Tanaman Pegagan, binahong,

Tempuyung, Kunyit Jari dll

Persiapan sertifikasi ISO 17025 Pelatihan ISO personal

laboratorium

101

Lampiran 09. Data Peserta Pelatihan Dokter Saintifikasi Jamu Tahap XII Tahun

2015

No. NAMA INSTANSI

1 dr. Eddy Kristianto Klinik Dokter Keluarga Galeria0

2 dr. Lusiana Ningsih RSUD Tora Belo Sigi

3 dr. Sigit Eko Prasetyo UPT Puskesmas Semanu I Gunung Kidul

4 dr. Indah Puji Handayani BBKPM Surakarta

5 dr. Hendratna MT, M.Kes (KK) BBKPM surakarta

6 dr. Arif Yahya, M.Kes FK Unisma

7 dr. Titis Sulistyowati Puskesmas Ajung Jember

8 dr. Etik Dian Machsunah Puskesmas Batu Ampar Balikpapan

9 dr. Amalia Anita Hawas FK Universitas Tidar Magelang

10 dr. Hadis Pratiwi FK Universitas Tidar Magelang

11 dr. Hadriati Hanafie BKTM Makassar

12 dr. Nuning Ekowati Puskesmas Masaran 2 Sragen

13 dr. Handi Zailani. Nst RSUD Kaur, Bengkulu

14 dr Sisca Devi Yani Puskesmas Yosomulyo Metro Lampung

15 dr. Dian Elco Nora Puskesmas Tajur Tangerang

16 dr. Lidya Wiramarta A. Randa RSUD Kwaingga Keroom Papua

17 dr. Tobias Andy Wijaya RSUD Kota Semarang

18 dr. Nurleli Manurung RS Ortopedi Surakarta

19 dr. Jimmy Fitria RS Ortopedi Surakarta

20 dr. Martono Dinkes Tegal

21 dr. Palupi Dian Wijayati Puskesmas Margasari, Tegal

22 dr. Bambang Hariyana, M.Kes FK UNDIP

23 dr. Henry TH Simatupang Puskesmas Sioban Mentawai

24 dr. Yudiono Setiawan Puskesmas Kasembon Kab. Malang

25 dr. Didik Sulistyanto Puskesmas Turen Kab. Malang

26 dr. Elly Hamidah Seputri Dinkes Malang

27 dr. Titis Ari R Puskesmas Tirtoyudo Kab. Malang

28 dr. Hertina Silaban, M.Si FK Univ. Kristen Indonesia

29 dr. Prasaja M. Kes Poltekes Kemenkes Surakarta

30 dr. Lucky Taufika Yuhendi RS Soeradji Tirtonegoro Klaten

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 102

Lampiran 10. Data Peserta Pelatihan Apoteker Saintifikasi Jamu Tahap IV

Tahun 2015

No. NAMA INSTANSI

1 Yuliana Karrang, S. Farm, Apt. RSUD Kwaingga, Keerom, Papua

2 Dewi Dianasari, S.Farm,M.Farm.,Apt Fakultas Farmasi Universitas Jember

3 Indah Yulia Ningsih, S.Farm,M.Farm., Apt Fakultas Farmasi Universitas Jember

4 Emma Indramari, S.Farm, Apt. Puskesmas Batu Ampar Dinkes Kota

Balikpapan

5 Farida Kurniati, SF, Apt Dinas Kesehatan Kab. Demak

6 Farida Dewi Astuti, S.Farm, Apt. Puskesmas karangawen I Demak

7 Mariyati Silitonga, S.Farm, Apt. Puskesmas Delang Dinkes Kab.

Lamandau

8 Ferayani, S.Farm, Apt.M.Si Dinas Kesehatan Kab. Lamandau

9 Hj. Nurhafizah, S.Si, Apt. Puskesmas Hikun Dinkes Kab.

Tabalong, Kal Sel

10 H. Aulia Abdussalam, S.Si, Apt Dinas Kesehatan Kab. Tabalong,

Kalsel

11 Christina Febriani Hastuti, S.Farm, Apt. Dinas Kesehatan Kab. Mentawai

12 Yessi Nursifah, S.Si, Apt Dinas Kesehatan Kab. Kaur

13 Ade Yupita Sari, S.Farm,Apt RSUD Kab. Kaur

14 Sofa Farida, S.Farm, Apt. B2P2TOOT

15 Tofan Aries Mana, S.Farm, Apt. B2P2TOOT

16 Tyas Friska Dewi, S.Farm, Apt. B2P2TOOT

17 Abdul Rahim, S.Si, M.Si, Apt. Fak. Farmasi Universitas Hassanudin

18 Sinta Karolina, S.Farm, Apt

Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan,

Tradisional, alternatif dan

Komplementer, kemenkes RI

19 Indri Hardini, S.Farm., Apt RSU dr. H. Koesnadi Bondowoso

20 Lukluk Utaminingsih, S.Si, Apt RS. Paru dr. M. Goenawan

Partowidigdo, Bogor

21 Nutrisia Aquariushinta Sayuti, M.sc, Apt Poltekes Surakarta

22 Siti Fatimah, S.Si, Apt Dinas Kesehatan Kab. Karanganyar

23 Tri Nur Masithoh Amir, S. Farm, Apt Puskesmas Jatipuro Kab.

Karanganyar

24 Rivana Septaningsih, S. Farm, Apt. Puskesmas Matesih, Kab. KRA

25 Oriza Elnas, S. Farm, Apt Puskesmas Gondangrejo, Kab. Kra

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 103

No. NAMA INSTANSI

26 Novrieska Puspitasari, S. Farm, Apt. Puskesmas Masaran 2 Sragen

27 Meria Susi, S.Si, Apt. Dinas Kesehatan Kota Metro

Lampung

28 Drs. Agus Budiyono, M.Sc., Apt RS. Orthopedi Prof. Dr. Soeharso

Surakarta

29 Aprillia Dwi Nurkancana, S.Farm, Apt. RS. Orthopedi Prof. Dr. Soeharso

Surakarta

30 Sabarina Amir, S.Farm, Apt. Dinas Kesehatan Kota Metro

Lampung

104

Lampiran 11. Peserta Magang/Pelatihan tahun 2015

No Asal/ Instansi Jumlah peserta Keterangan

1. Pelatihan Budidaya Tanaman Obat, Biro Umum Sekjen Kemenkes RI 5 orang 4 – 6 Februari 2015

2. Magang Peningkatan Kapasistas Pengelolaan Agrowisata Dinas Pertanian,

Perikanan dan Kehutanan Kota Metro Lampung

10 orang 20 – 22 April 2015

3. Pelatihan Budidaya Tanaman Obat, Biro Umum Sekjen Kemenkes RI 5 orang 4 – 6 Mei 2015

4. Magang Saintifikasi Jamu RSUD Kwaingga Keerom 2 orang 18 – 22 Mei 2015

5. Pelatihan Pasca Panen Tanaman Obat, Dinas Kesehatan Provisi

Kalimantan Selatan

13 orang 8 – 10 Juni 2015

6. Kaji banding FKH Universitas syiah Kuala Aceh 1 dosen 14-15 September

7. Pelatihan Pembuatan Olahan Produk TO Kantor Ketahanan Pangan, Dinas

Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Metro

10 orang 22-23 September

8. Pelatihan Pembuatan Sediaan TO Apotek Cokro 8 orang 9-11 November

9. Pelatihan Pembuatan Olahan Produk TO BKTM Makassar 2 orang 9-11 November

10. Magang Saintifikasi Jamu BKTM Makassar 2 orang 9 – 13 November

11. Pelatihan Budidaya TO Biro Umum Sekretariat Jenderal Kementerian

Kesehatan

5 orang 11-13 November

12. Pelatihan Budidaya TO LPPM IIK Bhakti Wiyata Kediri 5 orang 11-13 November

13. Pelatihan Budidaya TO PT Inertia Utama 1 orang 11-13 November

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 105

No Asal/ Instansi Jumlah peserta Keterangan

14. Pelatihan Pembuatan Olahan Produk TO Dinas Kesehatan Kab. Lamandau 4 orang 26-28 Oktober

15. Kaji Banding Persiapan Penyusunan Dokumen Standar Operasional Klinik

Jamu dan Pasca Panen Dinkes Tegal

27 orang 21 Desember

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 106

Lampiran 12. Peserta Praktek Kerja Lapangan/Prakerin/Praktikum tahun 2015

No Asal/ Instansi Jumlah peserta Keterangan

1. SMK N 1 Trucuk 4 siswa 5 Januari – 31 Maret

2. Jurusan Biologi, Fakultas Teknobiologi, Universitas Atmajaya Yogyakarta 2 mahasiswa 3 Januari – 3 Februari

3. Jurusan Agronomi, Fakultas Pertanian UGM 1 mahasiswa 6 Januari – 6 Februari

4. SMK Negeri 1 Bawen 8 siswa 12 Januari – 12 Mei

5. Prodi Kimia, Fakultas MIPA UGM 4 mahasiswa 13 Januari – 6 Februari

6. Prodi Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta

3 mahasiswa 19 Januari – 10 Februari

7. Fakultas Teknologi dan Industri Pangan Universitas Slamet Riyadi 3 mahasiswa 19 Januari – 13 Februari

8. D III Farmasi Politeknik Kesehatan Bhakti Mulia Sukoharjo 3 mahasiswa 2 – 27 Februari

9. PKPA Fakultas Farmasi Universitas Jember 22 mahasiswa 23 – 27 Februari 2015

10. D III Farmasi Akademi Analis Farmasi dan Makanan 17 Agustus 1945

Semarang

5 mahasiswa 2 – 28 Maret

11. SMK Kesehatan Bhakti Indonesia Medika Ngawi 16 siswa 1 – 30 April

12. PKPA Fakultas Farmasi Universitas Jember 18 mahasiswa 20 - 24 April 2015

13. D III Farmasi Akademi Analis Farmasi dan Makanan Sunan Giri

Ponorogo

36 mahasiswa 6 – 17 April

14. D III Jamu Semester IV Jurusan Jamu Politeknik Kemenkes Surakarta 12 mahasiswa 27 April – 22 Mei

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 107

No Asal/ Instansi Jumlah peserta Keterangan

15. SMK Kesehatan Bhakti Indonesia Medika Ngawi 16 siswa 4 – 30 Mei

16. D III Jamu Semester VI Jurusan Jamu Politeknik Kemenkes Surakarta 8 mahasiswa 4 Mei – 14 Juni

17. D III Jamu Semester II A Jurusan Jamu Politeknik Kemenkes Surakarta 21 mahasiswa 1 – 5 Juni

18. SMK Kesehatan Bhakti Indonesia Medika Ngawi 16 siswa 1 – 29 Juni

19. D III Jamu Semester II B Jurusan Jamu Politeknik Kemenkes Surakarta 21 mahasiswa 8 – 12 Juni

20. Jurusan Biologi, Fakultas Teknobiologi, Universitas Atmajaya Yogyakarta 3 mahasiswa 1 – 31 Juli

21. Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya 6 mahasiswa 27 Juli – 27 Oktober

22. SMK N 2 Sukoharjo 6 siswa 1 Juli – 20 Agustus

23. SMK N 1 Trucuk Klaten 6 siswa 3 Agustus – 30 Oktober

24. SMK N 1 Bawen (Jurusan Agribisnis Produksi Tanaman) 6 siswa 6 Agustus -14

November

25. Program Pasca Sarjana dan Profesi Apoteker Magister Herbal UI 17 mahasiswa 11 Agustus

26. Fakultas Pertanian UNS Surakarta 3 mahasiswa 31 Agustus- 28

September

27. Fakultas Pertanian Universitas Yogyakarta 5 mahasiswa 5 Oktober – 30

November

28. D III Jamu Poltekkes Surakarta Semester V 12 mahasiswa 23 November – 18

Desember

LAPTAH 2015 B2P2TOOT 108

No Asal/ Instansi Jumlah peserta Keterangan

29. D III Jamu Poltekkes Surakarta Semester III 8 mahasiswa 7 – 18 Desember

30. PKPA Fakultas Farmasi Universitas Jember 20 mahasiswa 21-23 Desember

31. PKPA Fakultas Farmasi Universitas Jember 20 mahasiswa 28-31 Desember 2015