laporan sm-3t wimro bab i.pdf
TRANSCRIPT
![Page 1: LAPORAN SM-3T WIMRO BAB I.pdf](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081908/55cf9869550346d033977b85/html5/thumbnails/1.jpg)
By Sultan T, S.Pd
Laporan SM-
A. Latar Belakang
Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan wilayah yang luas dan
secara geografis maupun sosiokult
wilayah penyelenggara pendidikan masih terdapat berbagai permasalahan,
terutama pada
(daerah 3T).
Beberapa permasalahan penyelenggara
daerah 3T antara lain adalah permasalahan pendidik, sepe
jumlah (shortage
kualifikasi di bawah standar (
competencies), serta
bidang yang di
penyelenggaraan pendi
tinggi, sementara angka partisipasi sekolah masih rendah.
Sebagai bagian
mutu pendidikan
sungguh, utamanya dalam mengatasi permasalahan
agar daerah 3T dapat segera maju bersama sejajar dengan daerah lain. Hal
ini menjadi perhatian khusus
daerah 3T memi
dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kebijakan Kementrian Pendidikan Nasional dalam rangka percepataan
pembangunan pendidikan di daerah 3T, adalah
Mencerdaskan
Profesi Guru Terint
peserta berasal dari daerah 3T
diawali dengan Program
Program Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi Kolaboratif (PPGT
Laporan SM-3T 2012/2013, Teluk Bintuni Papua Barat
1
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan wilayah yang luas dan
cara geografis maupun sosiokultural sangat heterogen, pada beber
wilayah penyelenggara pendidikan masih terdapat berbagai permasalahan,
terutama pada daerah yang tergolong terdepan, terluar, dan tertinggal
Beberapa permasalahan penyelenggaraan pendidikan, utamanya di
daerah 3T antara lain adalah permasalahan pendidik, sepe
ortage), distribusi tidak seimbang (unbalanced distribution
bawah standar (under qualifikation), kurang komp
), serta ketidaksesuaian antara kualifikasi pendidikan dengan
bidang yang diampu (mismatched). Permasalahaan l
penyelenggaraan pendidikan adalah angka putus sekolah juga masih relatif
tinggi, sementara angka partisipasi sekolah masih rendah.
bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia peningkatan
mutu pendidikan di daerah 3T perlu dikelola secara khusus dan sungguh
sungguh, utamanya dalam mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut,
agar daerah 3T dapat segera maju bersama sejajar dengan daerah lain. Hal
ini menjadi perhatian khusus Kementerian Pendidikan Nasional
3T memiliki peran strategis dalam memperkokoh ketahanan nasional
dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kebijakan Kementrian Pendidikan Nasional dalam rangka percepataan
pembangunan pendidikan di daerah 3T, adalah Program Maju Bersamaa
kan Indonesia. Program ini meliputi (1) Program Pendidi
rofesi Guru Terintegrasi dengan Kewenangan Tambahan (PPGT)
peserta berasal dari daerah 3T, (2) Program Pendidikan Profesi Guru
diawali dengan Program Sarjana Mendidik di Daerah 3T (SM
Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi Kolaboratif (PPGT
1
Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan wilayah yang luas dan
al sangat heterogen, pada beberapa
wilayah penyelenggara pendidikan masih terdapat berbagai permasalahan,
daerah yang tergolong terdepan, terluar, dan tertinggal
pendidikan, utamanya di
daerah 3T antara lain adalah permasalahan pendidik, seperti kekurangan
unbalanced distribution),
), kurang kompeten (low
sesuaian antara kualifikasi pendidikan dengan
). Permasalahaan lain dalam
n adalah angka putus sekolah juga masih relatif
Negara Kesatuan Republik Indonesia peningkatan
secara khusus dan sungguh-
permasalahan tersebut,
agar daerah 3T dapat segera maju bersama sejajar dengan daerah lain. Hal
rian Pendidikan Nasional, mengingat
liki peran strategis dalam memperkokoh ketahanan nasional
Kebijakan Kementrian Pendidikan Nasional dalam rangka percepataan
Program Maju Bersamaa
Indonesia. Program ini meliputi (1) Program Pendidikan
Kewenangan Tambahan (PPGT) dengan
Pendidikan Profesi Guru
Sarjana Mendidik di Daerah 3T (SM-3T), (3)
Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi Kolaboratif (PPGT
![Page 2: LAPORAN SM-3T WIMRO BAB I.pdf](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081908/55cf9869550346d033977b85/html5/thumbnails/2.jpg)
By Sultan T, S.Pd
Laporan SM-
Kolaboratif), (4) Program S
Tambahan (S-1 KKT). Progra
mengatasi berbagai permasalah p
Program SM
Mencerdaskan Indonesia
belum bertugas sebag
daerah 3T. Program SM
kekurangan guru
tangguh, mandiri
memiliki jiwa untuk mencerdaskan anak bangsa,
mencapai cita-cita luhur seperti yang diamanahkan o
Indonesia.
B. Pengertian
Pengertian SM
untuk berpartisipasi dalam percepatan pembangunan pendidikan
3T selama satu tahun sebagai penyiapan pendi
dilanjutkan dengan
C. Tujuan
1. Membantu daerah 3T dalam mengatasi perm
terutama kekurangan tenaga pendidik
2. Memberikan pengalaman pengabdian kepada sarjana pendidikan
sehingga
peduli, empati, terampil memecahkan masalah kependidikan, dan
bertanggung jawab te
ketahanmalangan dalam mengembangkan pendidikan pada daerah
daerah yang
3. Menyiapkan calon pendidik yang memiliki jiwa keterpanggilan untuk
mengabdikan dirinya sebagai pendidik profesional pada daerah
4. Mempersi
Program Pendidikan Profesi Guru
Laporan SM-3T 2012/2013, Teluk Bintuni Papua Barat
(4) Program S-1 Kependidikan dengan
1 KKT). Program-program tersebut merupakan
mengatasi berbagai permasalah pendidikan di daerah 3T.
Program SM-3T sebagai salah satu Program Maju Bersama
Mencerdaskan Indonesia ditujukan kepada para Sarjana P
belum bertugas sebagai guru, untuk ditugaskan selama satu tahun pada
daerah 3T. Program SM-3T dimaksudkan untuk membantu mengatasi
kurangan guru, sekaligus mempersiapkan calon guru professional yang
tangguh, mandiri, dan memiliki sikap peduli terhadap sesama
memiliki jiwa untuk mencerdaskan anak bangsa, agar dapat maju bersama
cita luhur seperti yang diamanahkan oleh para p
Pengertian SM-3T adalah Program Pengabdian Sarjana Pendidikan
untuk berpartisipasi dalam percepatan pembangunan pendidikan
u tahun sebagai penyiapan pendidik profesional yang akan
dilanjutkan dengan Program Pendidikan Profesi Guru.
Membantu daerah 3T dalam mengatasi permasalahan pendidikan
terutama kekurangan tenaga pendidik.
Memberikan pengalaman pengabdian kepada sarjana pendidikan
sehingga terbentuk sikap profesional, cinta tanah air, bela negara,
peduli, empati, terampil memecahkan masalah kependidikan, dan
bertanggung jawab terhadap kemajuan bangsa, serta m
malangan dalam mengembangkan pendidikan pada daerah
yang tergolong 3T.
Menyiapkan calon pendidik yang memiliki jiwa keterpanggilan untuk
mengabdikan dirinya sebagai pendidik profesional pada daerah
Mempersiapkaan calon pendidik profsional sebelum mengikuti
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG).
2
dengan Kewenangan
program tersebut merupakan jawaban untuk
Program Maju Bersama
Sarjana Pendidikan yang
ai guru, untuk ditugaskan selama satu tahun pada
3T dimaksudkan untuk membantu mengatasi
, sekaligus mempersiapkan calon guru professional yang
iki sikap peduli terhadap sesama, serta
agar dapat maju bersama
leh para pendiri bangsa
Program Pengabdian Sarjana Pendidikan
untuk berpartisipasi dalam percepatan pembangunan pendidikan di daerah
k profesional yang akan
salahan pendidikan
Memberikan pengalaman pengabdian kepada sarjana pendidikan
terbentuk sikap profesional, cinta tanah air, bela negara,
peduli, empati, terampil memecahkan masalah kependidikan, dan
rhadap kemajuan bangsa, serta memiliki jiwa
malangan dalam mengembangkan pendidikan pada daerah-
Menyiapkan calon pendidik yang memiliki jiwa keterpanggilan untuk
mengabdikan dirinya sebagai pendidik profesional pada daerah 3T.
apkaan calon pendidik profsional sebelum mengikuti
![Page 3: LAPORAN SM-3T WIMRO BAB I.pdf](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081908/55cf9869550346d033977b85/html5/thumbnails/3.jpg)
By Sultan T, S.Pd
Laporan SM-
D. Ruang Lingkup SM
1. Melaksanakaan tugas pembelaj
dengan bidang keahlian dan tuntunan kondisi setempat.
2. Mendorong kegiatan inovasi pembelajaran di sekolah
3. Melakukan kegiatan ekstrakulikuler
4. Membantu tuga
sekolah.
5. Melakukan pemberdayaan masyarakat untuk mendukung program
pembangunan p
6. Melaksanakan tugas sosial kemasyarakatan
E. Landasan Yuridis
1. UU Nomor 20 Tahun 2003,
2. UU Nomor 14 T
3. PP Nomor 19 Tahun 2005
4. PP Nomor 74 Tahun 2008
5. Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007
Akademik Dan Kompetensi Guru
6. Permendiknas Nomor 27
Akademik Dan Kompetensi Kons
7. Permendiknas Nomor 8 Tahun 2009
Profesi Guru Prajabatan
8. Permendiknas Nomor 9 Tahun 2010
Profesi Guru
9. Kermendiknas Nomor 126/P/2010
Penyelenggara PPG
10. Keputusan
64/DIKTI/Kep/2011 tentang
Kependidikan
Profesi Guru Terintegrasi
Laporan SM-3T 2012/2013, Teluk Bintuni Papua Barat
Lingkup SM-3T
Melaksanakaan tugas pembelajaran pada satuan pendidikan sesuai
dengan bidang keahlian dan tuntunan kondisi setempat.
Mendorong kegiatan inovasi pembelajaran di sekolah.
Melakukan kegiatan ekstrakulikuler.
Membantu tugas-tugas yang terkait dengan manajemen pendidikan di
Melakukan pemberdayaan masyarakat untuk mendukung program
pembangunan pendidikan di daerah 3T.
Melaksanakan tugas sosial kemasyarakatan.
Landasan Yuridis
UU Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan N
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru Dan Dosen
PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Strandar Nasional Pe
PP Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi
Akademik Dan Kompetensi Guru
Permendiknas Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi
Akademik Dan Kompetensi Konselor
Permendiknas Nomor 8 Tahun 2009 tentang Program Pendidikan
Profesi Guru Prajabatan
Permendiknas Nomor 9 Tahun 2010 tentang Program Pendidikan
Profesi Guru bagi Guru Dalam Jabatan
rmendiknas Nomor 126/P/2010 tentang Penepatan LPTK
Penyelenggara PPG bagi Guru Dalam Jabatan
Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Nomor
64/DIKTI/Kep/2011 tentang Penetapan Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan (LPTK) Penyelenggara Rintisan Progra
Profesi Guru Terintegrasi (Berkewenagan Ganda)
3
ran pada satuan pendidikan sesuai
dengan bidang keahlian dan tuntunan kondisi setempat.
jemen pendidikan di
Melakukan pemberdayaan masyarakat untuk mendukung program
Sistem Pendidikan Nasional
Strandar Nasional Pendidikan
Standar Kualifikasi
Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi
Program Pendidikan
Program Pendidikan
Penepatan LPTK
Pendidikan Tinggi Nomor
Penetapan Lembaga Pendidikan Tenaga
Penyelenggara Rintisan Program Pendidikan
![Page 4: LAPORAN SM-3T WIMRO BAB I.pdf](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081908/55cf9869550346d033977b85/html5/thumbnails/4.jpg)
By Sultan T, S.Pd
Laporan SM-
11. Keputusan
Jenderal Pendidikan Tinggi
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan
Sarjana M
F. Waktu Pelaksanaan
Program SM
untuk melaksanaka
dilanjutkan dengan
penyelenggara.
Implementasi program SM
Oktober 2012
pelaksanaan Program PPG direncanakan dimulai Januari 201
Sebelum peserta diberangkatkan ke daerah sasaran wajib mengik
serangkaian kegiatan
penyelenggara dengan
kesiapan akademik, mental, fisik, dan
SM-3T.
Laporan SM-3T 2012/2013, Teluk Bintuni Papua Barat
Keputusan Direktur Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 2788/E4.6/2011 tentang
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK)
ana Mendidik di Daerah 3T (SM-3T).
Waktu Pelaksanaan
Program SM-3T merupakan program pengabdian sarjana pendidikan
untuk melaksanakan tugas mendidik selama satu tahun di daerah 3T,
dilanjutkan dengan Program PPG selama satu sampai dua semester di LPTK
Implementasi program SM-3T pada tahun 2012, dimulai
sampai dengan September 2013, sedangkan untuk
rogram PPG direncanakan dimulai Januari 201
Sebelum peserta diberangkatkan ke daerah sasaran wajib mengik
serangkaian kegiatan prakondisi yang dilaksanakan oleh LPTK
penyelenggara dengan Pola 120 JP (lebih kurang 12 hari) untuk membekali
kesiapan akademik, mental, fisik, dan survival (ketahanmalangan)
4
Tenaga Kependidikan Direktorat
Nomor 2788/E4.6/2011 tentang Penetapan
(LPTK) Penyelenggara
3T merupakan program pengabdian sarjana pendidikan
hun di daerah 3T,
PPG selama satu sampai dua semester di LPTK
dimulai bulan
, sedangkan untuk
rogram PPG direncanakan dimulai Januari 2014.
Sebelum peserta diberangkatkan ke daerah sasaran wajib mengikuti
prakondisi yang dilaksanakan oleh LPTK
) untuk membekali
ketahanmalangan) peserta