laporan serbuk tabur kelompok.4

50
19 Laporan Percobaan IV SERBUK TABUR OLEH: KELOMPOK IV KELAS B ASISTEN PENANGGUNG JAWAB: FAJRIANI MONOARFA JENIFER KOLINA, BUNGA N.C TAMBOTO, NURUL RIZKY VANNY DUDE LABORATORIUM FARMASETIKA JURUSAN FARMASI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERISTAS NEGERI GORONTALO 2012 LEMBAR PENGESAHAN

Upload: nurul-rizky-vanny

Post on 02-Aug-2015

1.498 views

Category:

Documents


159 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Serbuk Tabur Kelompok.4

19

Laporan

Percobaan IV

SERBUK TABUR

OLEH:

KELOMPOK IV

KELAS B

ASISTEN PENANGGUNG JAWAB: FAJRIANI MONOARFA

JENIFER KOLINA, BUNGA N.C TAMBOTO, NURUL RIZKY VANNY DUDE

LABORATORIUM FARMASETIKA

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN

UNIVERISTAS NEGERI GORONTALO

2012

Page 2: Laporan Serbuk Tabur Kelompok.4

19

LEMBAR PENGESAHAN

SERBUK TABUR

JENIFER KOLINA, BUNGA N.C TAMBOTO, NURUL RIZKY VANNY DUDE

MENYETUJUI, MENYETUJUI,

DOSEN PENANGGUNG JAWAB KOORDINATOR ASISTEN

Robert Tungadi, S.si., M.si., Apt Atvinda Prilya Afista

NIP. 19761025 200812 1 003

MENYETUJUI,

ASISTEN PENANGGUNG JAWAB

Fajriani Monoarfa

NILAI:

Page 3: Laporan Serbuk Tabur Kelompok.4

19

KATA PENGANTAR

Berkat Rahmat dan Karunia Allah SWT. dengan seizin-NYA penulis dapat

menyelesaikan laporan dari percobaan yang berjudul “Serbuk Tabur” ini dengan baik

dan tepat pada waktunya.

Disadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan

serta kesalahan disana-sini, kiranya kritik maupun saran sangat dinantikan guna

penyempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.

Kepada seluruh anggota kelompok yang telah menyusun serta berbagai media

yang telah memberikan informasi kepada kelompok kami, kami menyampaikan

ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semoga Allah SWT senantiasa

memberikan bimbingan dan petunjuk-Nya kepada kita semua. Amin.

Gorontalo, 6 April 2012

Kelompok IV

Page 4: Laporan Serbuk Tabur Kelompok.4

19

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1

1.1 Latar Belakang........................................................................ 1

1.2 Maksud Percobaan………………………………………….. 1

1.3 Tujuan Percobaan................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................ 3

2.1 Teori Umum............................................................................ 3

2.2 Uraian Bahan.......................................................................... 8

BAB III METODE KERJA......................................................................... 21

3.1 Alat dan Bahan..................................................................... 21

3.2 Perhitungan Bahan............................................................... 23

3.3 Cara Kerja............................................................................. 23

BAB IV PEMBAHASAN............................................................................ 26

4.1 Pembahasan.......................................................................... 26

BAB V PENUTUP..................................................................................... 28

5.1 Kesimpulan........................................................................... 28

5.2 Saran..................................................................................... 28

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 5: Laporan Serbuk Tabur Kelompok.4

19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahan obat jarang diberikan secara terpisah, tetapi lebih sering merupakan

suatu formula yang dikombinasi dengan salah satu atau lebih zat yang

bermanfaat untuk kegunaan farmasi yang bermacam-macam dan khusus. (1).

Untuk serbuk sendiri terdapat latar belakang mengapa harus dibuat serbuk.

Latar belakang yang dimaksudkan adalah karena dosis yang besar dari obat lebih

praktis diberikan dalam bentuk serbuk dibandingkan bentuk lainnya.

Pokok utama adalah serbuk tabur. Serbuk tabur itu sendiri termasuk dalam

bagian dari serbuk jadi untuk alasan pembuatan serbuk tabur sama dengan alasan

pembuatan serbuk, hanya saja serbuk tabur hanya digunakan pada pemakaian

topikal. Dimana dalam pembuatannya bahan-bahan yang akan digunakan utntuk

serbuk tabur harus memenuhi syarat yakni bebas dari Bakteri Clostridium Cetani

dan Calostridium Welchii dan Bacillus Anthracis. Serbuk tabur tidak boleh

digunakan untuk luka terbakar walapun luka terbakar adalah bagian luar dari

tubuh manusia (2).

1.2 Maksud Percobaan

Maksud dari percobaan serbuk tabur agar mahasiswa dapat mengetahui

segala sesuatu tentang serbuk tabur.

Page 6: Laporan Serbuk Tabur Kelompok.4

19

1.3 Tujuan Percobaan

1. Praktikan mampu mempelajari latar belakang pembuatan serbuk tabur

2. Praktikan mampu mengetahui tujuan, manfaat serta kegunaan pembuatan

serbuk tabur

3. Praktikan bisa mengetahui alat maupun bahan apa saja yang akan digunakan

dalam pembuatan serbuk tabur

4. Praktikan mampu membaca resep serbuk tabur

5. Praktikan mampu menghitung bahan yang akan digunakan

6. Praktikan mampu dan bisa mengetahui langkah-langkah atau cara kerja

pembuatan serbuk tabur

Page 7: Laporan Serbuk Tabur Kelompok.4

19

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum

Serbuk bisa dibuat dari bahan obat tumbuh-tumbuhan yang dikeringkan secara

alamiah atau merupakan campuran dua atau lebih unsur kimia murni yang dibuat

serbuk dalam perbandingan tertentu. Serbuk bisa mengandung sejumlah kecil

cairan yang disebarkan secara merata pada campuran bahan padat atau mungkin

seluruhnya terdiri dari bahan padat yang kering (1).

Beberapa serbuk disiapkan untuk pemakaian dalam (internal), lainnya untuk

pemakaian luar (eksternal). Beberapa serbuk diberikan kepada pasien oleh ahli

farmasi dalam jumlah besar dan ada juga yang dibagi dalam bagian-bagian

terbungkus (1).

Kekurangan serbuk sebagai bentuk sediaan karena kesulitan menahan

terurainya baha-bahan higroskopis, mudah mencair atau menguap. Untuk

mencapai efisiensi yang tinggi, serbuk harus merupakan adonan yang homogen

dari seluruh komponennya dan harus sempurna ukuran partikelnya. Sebagaimana

telah diungkapkan ukuran partikel tidak hanya membantu daya larut dalam

segelas air atau dalam lambung atau dalam usus, tetapi juga dapat mempengaruhi

aktivitas biologi, maupun efek terapinya (1).

Partikel dari serbuk obat mungkin berbentuk sangat kasar dengan ukuran ±

10.000 mikron atau 10 milimikron atau mungkin juga sangat halus mencapai

Page 8: Laporan Serbuk Tabur Kelompok.4

19

ukuran koloidal, 1 mikron atau lebih kecil. Agar ukuran partikel serbuk ini

mempunyai standar maka USP menggunakan suatu batasan dengan istilah “Very

Coarse, Coarse, Moderately Coarse, Fine dan Very Fine” (sangat kasar, kasar,

cukup kasar, halus dan sangat halus), yang dihubungkan dengan bagian serbuk

yang mampu melalui lubang-lubang ayakan yang telah distandardisasi yang

berbeda–beda ukurannya, pada suatu periode waktu tertentu ketika diadakan

pengadukan (1).

Jika serbuk mengandung lemak harus diayak dengan pengayak nomor 44.

Obat serbuk kasar terutama simplisia nabati digerus lebih dahulu sampai derajat

kehalusan sesuai yang tertera pada pengayak dan derajat halus serbuk setelah itu

di keringkan pada suhu tidak lebih dari 50°. Obat berupa cairan misalnya Tincture

dan Ekstrak cair diuapkan pelarutnya hingga hampir kering dan diserbukkan

dengan pertolongan zat tambahan yang cocok. Penyimpanan dalam wadah

tertutup rapat terbuat dari kaca susu atau bahan lain yang cocok. Serbuk mudah

meleleh atau atsiri dibuat menurut cara yang tertera pada pulveres (3).

Sebaliknya serbuk yang tidak mengandung lemak diayak dengan

menggunakan ayakan nomor 100 (1). Ayakan untuk menguji dan mengukur bahan

farmasi biasanya merupakan anyaman yang mungkin terbuat dari kawat

kuningan, perunggu atau kawat lain yang cocok atau tidak diberi lapisan (3).

Adapun pengayak dan derajat halus serbuk adalah sebagai berikut:

1. Pengayak dibuat dari kawat logam atau bahan lain yang cocok dengan

penampang melintang yang sama di seluruh bagian

Page 9: Laporan Serbuk Tabur Kelompok.4

19

2. Jenis pengayak dinyatakan dengan nomor yang menunjukkan jumlah lubang

yang tiap 2.54 cm dihitung searah dengan panajang kawat

3. Derajat halus serbuk dinyatakan dengan nomor pengayak jika semua derajat

halus suatau serbuk dinyatakan dengan nomor 1 dimaksudkan bahwasemua

serbuk dapat melalui pengayak dengan nomro tersebut

4. Jika derajat halus suatu serbuk dinyatakan dengan nomor 2 dimaksudkan

bahwa semua serbuk dapat melalui pengayak dengan nomro terendah dan tidak

lebih dari 40% melalui pengayak dengan nomor tertinggi.

Dalam beberapa hal digunakan juga istilah umum untuk menyatakan derajat

halus serbuk yang disesuaikan dengan nomor pengayak sebagai berikut:

Serbuk sangat kasar adalah serbuk (5/8)

Serbuk kasar adalah serbuk (10/40)

Serbuk agak halus adalah serbuk (44/85)

Serbuk halus adalah serbuk (85)

Serbuk sangat halus adalah serbuk (120)

Serbuk sangat halus sekali adalah serbuk (200/300)

Kecuali dinyatakan lain untuk pembuatan serbuk atau serbuk bagi digunakan

zat dengan derajat halus berikut: Adas Buah 44, Akarmanis 100, Asam Borat

120, Barium Sulfat 120, Cengkeh 100, Gula 100, Laktosa 44, Kunyit 60 (6).

Metode lain untuk menentukan ukuran partikel meliputi pengukuran dibawah

mikroskop (2).

Page 10: Laporan Serbuk Tabur Kelompok.4

19

Cara mengahaluskan obat, dalam skala kecil dilingkungan farmasi, ahli

farmasi biasa mengecilkan ukuran partikel bahan-bahan kimia dengan

menggerus dalam lumpang dengan alunya. Pada umumnya penghalusan

dikerjakan dengan menggerus sampai selesai dalam lumpang yang

permukaannya kasar ( seperti lumpang porselen) dan pada yang halus (seperti

lumpang gelas). Proses menggerus obat dalam lumpang untuk mengecilkan

ukuran partikel disebut triturasi. Pada skala besar macam-macam jenis gilingan

dan pengahancur dapat digunakan untuk menghaluskan serbuk. Salah satu jenis

gilingan yang dipakai untuk membuat serbuk, granul, dan menyebarkan bahan-

bahan dalam keadaan kering dan basah adalah gilingan stokes tornado (1).

Mencampur serbuk, apabila dua atau lebih bahan akan dicampurkan untuk

membentuk suatu campuran serbuk yang rata, maka yang paling baik

menghaluskan partikel masing-masing bahan sebelum ditimbang dan digerus.

Tergantung pada jumlah serbuk yang akan diolah dan alat yang tersedia, serbuk

dapat diolah dengan memakai spatula, dengan cara triturasi, dengan cara

mengayak, mengguling-gulingkan (thumbling) atau dengan mikser secara

mekanik (1).

Serbuk tidak terbagi (Pulvis). Serbuk tidak terbagi bila ada cairan atau air

kristal harus dihilangkan maka harus diganti dengan Saccharum Lactis sama berat

sedangkan serbuk bagi tidak perlu karena tidak berpengaruh pada dosis(2).

Serbuk tidak terbagi (Pulvis) adalah baik untuk pemakaian luar maupun untuk

pemakaian dalam (2).

Page 11: Laporan Serbuk Tabur Kelompok.4

19

Khusus dalam percobaan yang dilakukan dalam hal ini adalah percobaan

Serbuk Tabur (Pulvis adspersorius). Serbuk Tabur (Pulvis adspersorius) adalah

serbuk bebas dari butiran kasar dan dimaksudkan untuk penggunaan luar dan

biasanya disimpan dalam wadah tertutup baik. Serbuk tabur (Pulvis adspersorius)

juga merupakan serbuk ringan untuk penggunaan topical, dapat dikemas dalam

wadah yang bagian atasnya berlubang halus untuk memudahkan penggunaan pada

kulit. Pada umumnya serbuk tabur harus melewati ayakan dengan derjata halus

100 mesh sesuai dengan yang tertera pada pengayak dan derajat halus serbuk agar

tidak menimbulkan iritasi pada bagian yang peka (4).

Talk, Kaolin dan bahan mineral lainnya yang digunakan untuk serbuk tabur

harus memenuhi syarat bebas dari Bakteri Clostridium Tetani, Clostridium

Welchii dan Bacillus Anthracis. Dalam pembuatan serbuk hendaknya obat-obat

yang berkhasiat dicampur dengan Talk atau Bolus Alba(2). Serbuk yang

mengandung lemak harus diayak dengan pengayak nomor 44.

Cara membuat serbuk tabur yang mengandung :

1. Adeps Lanae, Vaselin, Plumbi Oxydi Emplastrum ialah dengan melarutkan zat

tersebut dengan Eter atau Aseton, lalu ditambahkan sebagian Talk dan diaduk

sampai eter atau Aseton menguap.

2. Ichtiol diencerkan dengan Aether Cum Spiritus lalu diencerkan dengan Talk.

3. Paraffin Liquid dan Oleum Ricini dicampurkan dulu sama banyak dengan Talk

lalu ditambahan Talk sedikit demi sedikit dan diaduk.

Page 12: Laporan Serbuk Tabur Kelompok.4

19

4. Minyak-minyak Eteris dan Formaldehid Solution dicampurkan terakhir dengan

cara memasukkan zat tersebut dalam lumpang atau mortir lalu ditambahkan

campuran serbuk yang telah diayak sedikit demi sedikit.

Adapun aturan pembuatan serbuk tabur:

a.Serbuk tabur tanpa mengandung zat berlemak diayak dengan ayakan no. 100

b. Serbuk tabur yang mengandung zat berlemak diayak dengan ayakan

no.44

c.Seluruh serbuk harus terayak semuanya, yang tertinggal diayakan dihaluskan

kembali sampai seluruhnya terayak (1).

2.2 Uraian Bahan

RESEP I

1. Acid Salicyl (Sumber : FI III, Halaman 56, Martindal hal. 767, OOP

hal.105)

Nama Resmi : Acidum Salicylicum

Sinonim : Asam salisilat, Asam Salicyl, Slicylzuur /

salizylsaure, Acide salicylique, Salicylsyra, Salisilik

asit, 2-Hydroxybenzoic acid

RM : C7H6O3

BM : 138,12

Sturktur Molekul :

Pemerian : Hablur ringan tidak berwarna atau serbuk berwarna

putih tidak berbau, rasa agak manis dan tajam.

Page 13: Laporan Serbuk Tabur Kelompok.4

19

Kelarutan : Larut dalam 550 bagian air dan dalam 4 bagian

etanol (95 %) P (pelarut) = mudah larut dalam

kloroform P (pelarut) dan dalam eter P (pelarut),

larut dalam larutan amonium asetat P (pelarut),

dinatrium hidrogen fosfat P (pelarut), kalium sitrat P

(pelarut) dan natrium sitrat P (pelarut).

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Khasiat : Keratolitikum dan Antifungi

Kegunaan : Menghilangkan/mengurangi lapisan tanduk pada

kulit yang disebabkan infeksi jamur

2. ZnO (Sumber : FI III hal.636, OOP hal.252, Martindale hal.1621)

Nama Resmi : Zinci Oxydum

Sinonim : Seng Oksida, Stearat, Karbonat Basa, Blanc de Zinc,

Blanco de zinc, Cinko oksida, Cink oxid, Zincum

Oxydatum, Zinkoxid, Sinkkioksidi, Flores de zinc,

Zinci Oxidum, Flowers of Zinc

RM : ZnO

BM : 81,38

Sturktur Molekul : O Zn

Pemerian : Serbuk Amorf, sangat halus ; Putih atau putih

kekuningan; tidak berbau; tidak berasa, lambat laun

menyerap karbondioksida di udara.

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95 %)

P (pelarut); larut dalam asam mineral encer dan

dalam larutan alkali hidroksida

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Khasiat : Anti fungi

Kegunaan : Mencegah jamur pada kulit

Page 14: Laporan Serbuk Tabur Kelompok.4

19

3. Acidum Boricum (Sumber: FI III hal.49, Exipients Hal.68-69, Martindale

hal.2269, OOP hal 242)

Nama Resmi : Acidum Boricum

Sinonim : Asam Borat, Boracic acid, Borofax, Artkoboric acid,

Acide borique, Orthoboric Acid, Kwas borowy,

Boorihappo, Sal sedative de homberg, Borsyra,

RM : H3BO3

BM : 61,83

Struktur Molekul :

Kelarutan : Zat tak larut dalam etanol 1 gr, larut dalam 10 ml

etanol (95%), mendidih

Pemerian : Pemerian hablur, serbuk putih atau sisik mengkilap

tidak berwarna, kasar, tidak berbau, rasa agak asam

dan pahit kemudian manis.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Khasiat : Antiseptikum Ekstern

Kegunaan : Membasmi mikroorganisme bakteri pada permukaan

kulit

4. Talkum (Sumber : FI III hal. 619, Exipients hal. 728)

Nama Resmi : Talkum

Sinonim : Talk, Attalk, Purtalk, Steatite, hydrous magnesium

calcium silicate, purified French chalk, soapstone,

Magnesium hydrogen metasilicate, Magsil

Osmanthus, Magsil Star

RM : H2O12Mg3Si4

OH

B HO OH

Page 15: Laporan Serbuk Tabur Kelompok.4

O Mg O OO Si O Si O Mg O O H2OO Si O Si O Mg

19

BM : 379,2657

Struktur Molekul :

Pemerian : Serbuk hablur sangan halus, licin, tidak mudah melekat

pada kulit behas dan buatan berwarna putih atau

putih kelabu

Kelarutan : Tidak larut dalam hampir semua pelarut

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Zat tambahan

5. Oleum rosari (Sumber: FI III, hal: 459, martindale hal.1409/172)

Nama resmi : Oleum Rosae

Sinolum : Minyak mawar, Attar of Rose, Esencia de Rosa,

Otto of Rose, Rosa, aceite esencial de

RM/BM : C10H18O

Struktur molekul :

Pemerian : Cairan tidak berwarna atau kuning: bau menyerupai

bunga mawar, rasa khas, pada suhun 950 kental- jika

didinginkan perlahan-lahan berubah menjadi massa

hablur bening yang jika dipanaskan mudah melebur

Kelarutan : Larutan dalam 1 bagian klorofrom P (pelarut),

larutan jenuh

Page 16: Laporan Serbuk Tabur Kelompok.4

19

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

kegunaan : Zat tambahan

RESEP II

1. Acid Salicyl ( sumber : FI III, hal.56, Martindale

hal.767)

Nama Resmi : Acidum Salicylicum

Sinonim : Asam salisilat, Asam Salicyl, Slicylzuur /

salizylsaure

RM : C7H6O3

BM : 138,12

Sturktur Molekul:

Pemerian : Hablur ringan tidak berwarna atau serbuk

berwarna putih tidak berbau, rasa agak manis

dan tajam.

Kelarutan : Larut dalam 550 bagian air dan dalam 4 bagian

etanol (95 %) P (pelarut) = mudah larut dalam

kloroform P dan dalam eter P (pelarut) , larut dalam

larutan amonium asetat P (pelarut), dinatrium

hidrogen fosfat P (pelarut), kalium sitrat P (pelarut)

dan natrium sitrat P (pelarut).

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Khasiat : Keratolitikum, AntiFungi

Page 17: Laporan Serbuk Tabur Kelompok.4

19

Kegunaan : Menghilangkan/mengurangi lapisan tanduk pada

kulit yang disebabkan infeksi jamur

2. Menthol (Sumber : FI IV, hal 529, Excipients hal 433)

Nama Resmi : Mentholum

Sinonim : Racementhol, Peppermint Camphor, Mentholum

Racemicum, racemic menthol, Mentolis,

menthomenthol, 3-p-menthanol, Hexahydrothymol

RM : C10H20O

BM : 156,30

Struktur Molekul:

Pemerian : Hablur berbentuk jarum atau prisma, tidak berwarna,

bau tajam seperti permen oil, rasa paras dan aromatik

diikuti rasa dingin

Kelarutan : Sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam

etanol (95%), dalam kloroform P (pelarut) dan dalam

eter P (pelarut), mudah larut dalam paraffin cair P

(pelarut) dan dalam minyak atsiri.

Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, ditempat sejuk

Khasiat : Agen terapeutik

Kegunaan : Memberi efek terapi pada kulit

Page 18: Laporan Serbuk Tabur Kelompok.4

O Mg O OO Si O Si O Mg O O H2OO Si O Si O Mg

19

3. ZnO (Sumber : FI III, Halaman 636, Obat-Obat Penting . Hal 252,

martindale 1621)

Nama Resmi : Zinci Oxydum

Sinonim : Seng Oksida, Stearat, Karbonat Basa, Blanc de Zinc,

Blanco de zinc, Cinko oksida, Cink oxid, Zincum

Oxydatum, Zinkoxid, Sinkkioksidi, Flores de zinc,

Zinci Oxidum, Flowers of Zinc

RM : ZnO

BM : 81,38

Sturktur Molekul: O Zn

Pemerian : Serbuk Amorf, sangat halus , Putih atau putih

kekuningan , tidak berbau , tidak berasa, lambat laun

menyerap karbondioksida di udara.

Kelarutan : praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95 % :

P (pelarut) larut dalam asam mineral encer dan

dalam larutan alkali hidroksida

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Khasiat : Anti fungi

Kegunaan : Mencegah jamur pada kulit

4. Talkum (Sumber : FI III hal : 619,Exipients hal. 728)

Nama Resmi : Talkum

Sinonim : Talk, Attalk,Purtalk,Steatite

RM : Mg6 (Si2O5)4 (OH)4

BM : 379,2657

Struktur Molekul:

Page 19: Laporan Serbuk Tabur Kelompok.4

19

Pemerian : Serbuk hablur sangan halus, licin, tidak mudah

melekat pada kulit behas dan buatan berwarna putih

atau putih kelabu

Kelarutan : Tidak larut dalam hampir semua pelarut

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Zat tambahan

5. Dirrethyl Phenybutanol (SumberExcipients, hal 460 )

Nama Resmi : Neotame

Sinonim : i – ptenglalamine, dimethylbutylamino, Succinamic

acid methyl ester, L-phenylalanine,

RM/BM : C20O H30 N2 O5

BM : 378,47

Struktur molekul :

Pemerian : Bubuk, tidak berbau putih untuk tidak putih,

memiliki rasa manis 7000 – 13000 kali lebih manis

dari sukrosa.

Kelarutan : Larut dalam air

Penyimparan : Dalam sebuah wadah tertutup baik, tempat sejuk dan

kering

Page 20: Laporan Serbuk Tabur Kelompok.4

19

6. Sulfur ( FI IV hal. 77, Martindale hal.1615 )

Nama lengkap : Sulfur

Sinonim : Belerang, Soufre,Sulphur, Sulphurium, Svavel,

Azufre

RM : S

BM : 32.06

Struktur molekul : S

Pemerian : Serbuk amorf atau serbuk tabur ; sangat halus; warna

kuning pucat; tidak berbau dan tidak berasa.

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; sangat mudah larut

dalam karbon disulfida; sukar larut dalam minyak

zaitun; praktis tidak larut dalam etanol.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Khasiat : Antiskabies (Anti Kudis)

Kegunaan : Membantu dalam penggunaan topikal

7. Canola Oil ( Sumber: Excipient hal.108)

Nama resmi : Canola oil

Sinonim : Canbra-oil, low erucic colza oil, rapae deum

raffiratum, tower rapeseed oil

Pemerian : Berwarna kuning cerah, berminyak, dengan rasa

hambar

Kelarutan : Larut dalam kloroform dan ; praktis tidak larut dalam

etanol (25%) ; larut dengan minyak tetap.

Penyimpanan : Disimpan dikedap udara, wadah tempat sejuk.

Page 21: Laporan Serbuk Tabur Kelompok.4

19

8. Styrax Benzoin (Martindale 36 ; hal 2395 )

Nama lengkap : Styrax Benzoin

Sinonim : Sumatera benzoin, gum bejamin, gum benzoin,

benzoin de Sumatra, Styrax tonkinensis et Styrax

benzoin

RM : C17H23N7O5

BM : 405,4

Struktur molekul :

Pemerian : Kekuningan atau berkarat coklat, keras dan rapuh

pada suhu biasa tetapi melunak

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam pelarut organik kelarutan

sangat kental

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Banyak digunakan dalam makanan, oral dan topikal

Page 22: Laporan Serbuk Tabur Kelompok.4

19

BAB III

METODE KERJA

3.1 Alat dan Bahan

3.3.1 Alat-alat yang digunakan dalam resep I

1. Alu

2. Cawan Porselin

3. Kaca Arloji

4. Lumpang (mortir)

5. Neraca Analitik

6. Pengayak

7. Pipet Tetes

8. Sendok Tanduk

9. Sudip

Alat-alat yang digunakan dalam resep II

1. Alu

2. Cawan Porselin

3. Kaca Arloji

4. Lumpang (mortir)

Page 23: Laporan Serbuk Tabur Kelompok.4

19

5. Neraca Analitik

6. Pengayak

7. Pipet Tetes

8. Sendok Tanduk

9. Sudip

3.1.2 Bahan yang di gunakan dalam resep I

1. Acid Salicyl

2. Acid Boric

3. Alkohol 70%

4. Kertas Perkamen

5. Oleum Rosari

6. Talkum

7. ZnO

Bahan yang di gunakan dalam resep II

1. Acid Salicyl

2. Alkohol 70%

3. Adeps Lanae

4. Menthol

5. Talkum

Page 24: Laporan Serbuk Tabur Kelompok.4

19

3.2 Perhitungan Bahan

3.2.1 Perhitungan Resep I

Acid Salicyl : 1/100 x 50 = 0.5 g

ZnO : 10/100 x 50 = 5 g

Acid Boric : 1/100 x 50 = 0.5 g

Talcum : 50 – 6 = 44 g

3.2.2 Perhitungan Resep II

Acid salicyl : 0.5 g

Menthol : 0.1 g

Adeps Lanae : 2 g

Zinc Oxydum : 3 g

Talcum : 30 – 6 = 24.4 g

3.3 Cara Kerja

3.3.1 Cara Kerja Resep I

1. Di siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan

2. Di timbang masing-masing bahan yang akan digunakan, yaitu: Acid

Salicyl 0.5 g, Acid Boric 0.5 g, Talkum 44 g.

3. Sebelum ZnO di timbang sebanyak 3 g, ZnO diayak terlebih dahulu agar

menjadi halus menggunakan ayakan yang bernomor 44 (2).

Page 25: Laporan Serbuk Tabur Kelompok.4

19

4. Di bersihkan lumpang dan alu dengan menggunakan kapas yang telah

diberi Alkohol 70%.

5. Di masukkan Acid Salicyl kedalam lumpang dengan diberi perlakuan

khusus yaitu diteteskan Alkohol 70 % sebanyak 4 tetes. Ini dilakukan

dengan tujuan agar Acid Salicyl yang sebelumnya berbentuk kristal-

kristal tercampur hingga homogen (2).

6. Di tambahkan Acid Boric 0.5 g, lalu di gerus hingga homogen.

7. Di tambahkan ZnO kedalam lumpang lalu digerus hingga homogen.

8. Di tambahkan Talkum sebanyak 44 g kemudian ditetesi dengan Oleum

Rosari yang berfungsi sebagai zat tambahan (1), yaitu zat penambah

aroma dari bedak tabur yang dibuat.

9. Setelah itu digerus kembali hingga homogen.

10. Setelah tercampur dan menjadi homogen serbuk yang ada dilumpang

dimasukkan ke wadah bedak tabur yang telah ada dengan menggunakan

sudip.

11. Wadah yang telah berisi bedak tabur tersebut ditutup sampai rapat.

12. Wadah diberi etiket yang berwarna biru sebagai tanda bedak tabur

tersebut untuk penggunaan topikal .

3.3.2 Cara Kerja Resep II

1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

Page 26: Laporan Serbuk Tabur Kelompok.4

19

2. Di bersihkan lumpang dan alu dengan menggunakan kapas yang telah

diberi alkohol 70%

3. Di timbang bahan yang akan digunakan Acid Salicyl 0.5 g, menthol 0.1

g, Adeps Lanae 2 g, ZnO 3 g, dan Talkum 24.4 g.

4. Di bersihkan lumpang dan alu dengan menggunakan kapas yang telah

diberikan alkohol 70%.

5. Di masukkan Adeps Lanae sebanyak 2 g kedalam lumpang, kemudian

dilarutkan dengan alkohol 70%.

6. Di tambahkan sedikit Talk lalu diaduk sampai Alkoholnya menguap.

7. Di tambahkan Menthol 0.1 g kedalam lumpang yang berisikan campuran

Adeps Lanae dan Talk lalu digerus hingga homogen

8. Talk yang telah ditimbang sebanyak 24.4 g dimasukkan kedalam

lumpang yang berisikan serbuk Adeps Lanae dan Menthol kemudian

digerus semua campuran bahan homogen.

9. Setelah menjadi serbuk, serbuk tersebut diayak sampai terayak sempurna

10. Serbuk dimasukkan ke dalam wadah bedak tabur

11. Di beri etiket berwarna biru sebagai tanda bahwa sediaan tersebut hanya

untuk pemakaian topikal.

Page 27: Laporan Serbuk Tabur Kelompok.4

19

BAB IV

PEMBAHASAN

Resep I

Dalam praktikum ini kita membuat serbuk tabur, pada resep pertama kita

siapkan alat dan bahan yang di butuhkan. Bahan-bahan yang digunakan ditimbang

menggunakan neraca analitik. Bahan yang akan ditimbang, yaitu: Acid Salicyl 0.5 g,

Acid Boric 0.5 g, Talkum 44 g dan ZnO 5 g. Sebelum ZnO ditimbang sebanyak 5 g,

ZnO diayak terlebih dahulu agar menjadi halus menggunakan ayakan yang bernomor

44 (2).

Setelah semua bahan ditimbang, dimasukkan Acid Salicyl sebagai bahan

aktifnya yang berfungsi sebagai Antifungi (anti jamur) kedalam lumpang dengan

diberi perlakuan khusus yaitu diteteskan Alkohol 70% sebanyak 4 tetes. Ini dilakukan

dengan tujuan agar Acid Salicyl yang sebelumnya berbentuk kristal-kristal tercampur

hingga homogen (2).

Ditambahkan Acid Boric 0.5 g yang berfungsi Antiseptikum Ekstern (anti

bakteri pada permukaan kulit) (10), digerus hingga homogen. Ditambahkan ZnO

sebagai Antiseptikum Lokal (anti bakteri pada bagian tertentu) (10) ke dalam lumpang

lalu di gerus hingga homogen, kemudian ditambahkan Talkum sebagai zat tambahan

sebanyak 44 gr kemudian ditetesi dengan Oleum Rosari yang berfungsi sebagai

pengaroma (3), yaitu zat penambah aroma dari bedak tabur yang di buat. Lalu di gerus

kembali hingga homogen. Setelah tercampur dan menjadi homogen serbuk yang ada

dilumpang dimasukkan ke wadah bedak tabur yang telah siapkan dengan

menggunakan sudip.

Page 28: Laporan Serbuk Tabur Kelompok.4

19

Wadah yang telah berisi bedak tabur tersebut ditutup rapat dan diberi etiket

yang berwarna biru sebagai tanda bedak tabur tersebut untuk pemakaian luar. Resep

ini ditujukan untuk penyakit kulit seperti gatal–gatal akibat jamur.

Resep II

Pada resep kedua disiapkan alat dan bahan yang dibutukan lalu ditimbang

bahan yang akan digunakan, Acid Salicyl 0.5 gr, Menthol 0.1 gr, Adeps Lanae 2 gr,

ZnO 3 gr, dan Talkum 24.4 gr. Dibersihkan lumpang dan alu dengan menggunakan

kapas yang telah diberikan Alkohol 70%.

Dimasukkan Adeps Lanae sebagai zat tambahan sebanyak 2 gr kedalam

lumpang, kemudian dilarutkan dengan Alkohol 70%, ditambahkan sedikit Talkum

lalu diaduk sampai Alkoholnya menguap (1).

Ditambahkan Menthol 0.1 gr untuk Anti iritasi (3), kedalam lumpang yang

berisikan campuran Adeps Lanae dan Talkum lalu digerus hingga homogen.

Kemudian talkum yang telah ditimbang sebanyak 24.4 gr dimasukkan kedalam

lumpang yang berisikan serbuk Adeps Lanae dan Menthol kemudian digerus semua

campuran bahan hingga homogen. Setelah itu, serbuk tersebut diayak sampai terayak

sempurna. Hal ini dilakukan agar serbuk bebas dari butiran kasar sehingga menjadi

serbuk halus (3).

Serbuk dimasukkan kedalam wadah bedak tabur, kemudian diberi etiket

berwarna biru sebagai tanda bahwa sediaan ini hanya untuk pemakaian luar. Resep ini

diindikasikan untuk menghilangkan jamur dan membunuh bakteri serta mengatasi

iritasi pada kulit.

Page 29: Laporan Serbuk Tabur Kelompok.4

19

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari percobaan serbuk tabur yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa

terdapat macam-macam serbuk. Salah satunya yaitu Serbuk tabur (pulvis

adspersorius) yang termasuk dalam serbuk tidak terbagi (pulvis). Salah satu yang

melatar belakangi pembuatan serbuk tabur karena mudahnya penggunaan serbuk

tabur pada bagian topikal, dan tujuannya untuk menghilangkan rasa gatal atau iritasi

yang terjadi pada kulit yang disebabkan oleh bakteri ataupun jamur. Alat-alat yang

digunakan standar seperti yang telah digunakan pada percobaan serbuk tabur

sebelumnya seperti: Lumpang, Alu, Pipet Tetes, Neraca Analitik, Ayakan, Cawan

Porselin, Kaca Arloji, Sudip, dan Sendok Tanduk dan bahan-bahan yang biasanya

digunakan adalah seperti Acid Salicyl, Alkohol 70%, Oleum Rosari, Talkum,

Menthol dan ZnO yang dalam pembuatan serbuk tabur sangat memperhatikan

setiap perlakuan khusus yang telah dibahas sebelumnya.

5.2 Saran

Disarankan untuk praktikum farmasetika dasar ini, khususnya untuk

kelengkapan Laboratorium Farmasetika baik alat maupun bahan agar lebih

dilengkapi. Guna untuk terlaksananya praktikum secara efisien.

Page 30: Laporan Serbuk Tabur Kelompok.4

19

DAFTAR PUSTAKA

1. Ansel, C.H. 2008. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi ke Empat. Jakarta:

Universitas Indonesia Press

2. Anief, M. 2006. Ilmu Meracik Obat. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

3. Dirjen POM RI. 1979. Farmakope Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Departemen

Kesehatan Republik Indonesia

4. Dirjen POM RI. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Departemen

Kesehatan Republik Indonesia

5. Anonim. 2012. Chemistry Registry. (online), (http:// www.Chemnet.com/cas/id/

14807-96-6/Talc.html, diakses 15 februari 2012

6. Dirjen POM RI. 1979. Formularium Nasional. Jakarta: Departemen Kesehatan

Republik Indonesia

7. Kibbe, A.H. 2000. Handbook Of Pharmaceutical Exipients Edisi III. London:

Pharmaceutical Press

8. Parfitt, K, and Reynolds, J.E.F. 1993. Martindale The Extra Pharmacopoeia Volume

1. England: Department Of PharmaceuticalOf Sciences

9. Parfitt, K, and Reynolds, J.E.F. 1993. Martindale The Extra Pharmacopoeia Volume

2. England: Department Of PharmaceuticalOf Sciences

Page 31: Laporan Serbuk Tabur Kelompok.4

19

10. Rahardja, K, Tjay,H.T. 2010. Obat-obat Penting Edisi Ke Enam. Jakarta: PT Elex

Media Komputindo Kelompok Kompas-Gramedia

LAMPIRAN

ALAT DAN BAHAN

1. ALAT

-

Cawan porselin

Lap kasar Lumpang

Sudip Neraca analitik

Alu

Page 32: Laporan Serbuk Tabur Kelompok.4

19

- Neraca analitik

-

2. BAHAN

Sudip Ayakan

Acid boric Acid salicyl

Alkohol 70%Kertas perkamen

Page 33: Laporan Serbuk Tabur Kelompok.4

19

Oleum rosari ZnO

Menthol MgO

Adeps lanaeEtiket

Page 34: Laporan Serbuk Tabur Kelompok.4

19

Page 35: Laporan Serbuk Tabur Kelompok.4

19

Page 36: Laporan Serbuk Tabur Kelompok.4

19