laporan sanling- insekta rodentia-kelompok 1_praktikum 1
TRANSCRIPT
![Page 1: Laporan Sanling- Insekta Rodentia-Kelompok 1_Praktikum 1](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082400/5571f43f49795947648f3bbb/html5/thumbnails/1.jpg)
LAPORAN EKOLOGI HEWAN Hari/tanggal :Senin, 5 Mei
2010
Dosen : Ibu Rina HP
PENGAWASAN INSEKTA DAN RODENTIA
Disusun Oleh :
1. Adysti Maretha N J3M108011
2. Kautsario Pratama J3M108053
3. Maya Angreani J3M108025
4. Mitfah famasari J3M108014
TEKNIK DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN
DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010
![Page 2: Laporan Sanling- Insekta Rodentia-Kelompok 1_Praktikum 1](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082400/5571f43f49795947648f3bbb/html5/thumbnails/2.jpg)
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................3
2.1. Latar Belakang..................................................................................................3
2.2. Tujuan...............................................................................................................4
BAB II METODOLOGI..........................................................................................................5
2.1. Alat dan Bahan..................................................................................................5
2.2. Prosedur...........................................................................................................5
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................................................6
3.1. Hasil..................................................................................................................6
3.2. Pembahasan.....................................................................................................6
BAB IV PENUTUP................................................................................................................8
4.1. Kesimpulan.......................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................9
![Page 3: Laporan Sanling- Insekta Rodentia-Kelompok 1_Praktikum 1](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082400/5571f43f49795947648f3bbb/html5/thumbnails/3.jpg)
BAB I PENDAHULUAN
2.1. Latar BelakangVektor adalah anthropoda yang dapat menimbulkan dan menularkan suatu
Infectious agent dari sumber Infeksi kepada induk semang yang rentan. Bagi
dunia kesehatn masyarakat, binatang yang termasuk kelompok vektor yang dapat
merugikan kehidupan manusia karena disamping mengganggu secara langsung
juga sebagai perantara penularan penyakit, seperti yang sudah diartikan diatas..
Adapun dari penggolongan binatang ada dikenal dengan 10 golongan yang
dinamakan phylum diantaranya ada 2 phylum sangat berpengaruh terhadap
kesehatn manusia yaitu phylum anthropoda seperti nyamuk yang dapat bertindak
sebagai perantara penularan penyakit malaria, demam berdarah, dan phylum
chodata yaitu tikus sebagai pengganggu manusia, serta sekaligus sebagai tuan
rumah (hospes), pinjal Xenopsylla cheopis yang menyebabkan penyakit pes.
Sebenarnya disamping nyamuk sebagai vektor dan tikus binatang pengganggu
masih banyak binatang lain yang berfungsi sebagai vektor dan binatang
pengganggu.
Salah satunya yang dapat menjadi vektor penyakit adalah nyamuk .
Nyamuk sejak telur hingga menjadi nyamuk dewasa, sama dengan serangga yang
mengalami tingkatan (stadia) yang berbeda-beda. Dalam siklus hidup nyamuk
terdapat 4 stadia dengan 3 stadium berkembang di dalam air dari satu stadium
hidup dialam bebas yaitu nyamuk dewasa , telur nyamuk , jentik nyamuk dan
kepompong . Berbagai cara dapat dilakukan untuk mengusir keberadaan vektor
tersebut . Salah satu cara yang lebih ramah lingkungan adalah memanfaatkan
tanaman anti nyamuk (insektisida hidup pengusir nyamuk). Tanaman hidup
pengusir nyamuk adalah jenis tanaman yang dalam kondisi hidup mampu
menghalau nyamuk. Artinya tanaman ini tidak perlu diolah terlebih dulu.
Kemampuan jenis tanaman ini sebagai pengusir nyamuk bisa dianggap istimewa.
Penyebabnya adalah bau menyengat yang keluar dari tanaman ini. Bau menyengat
inilah yang diduga tidak disukai serangga. Penggunaan tanaman ini cukup mudah,
yaitu cukup diletakkan di dalam ruangan atau ditanam di pekarangan rumah .
![Page 4: Laporan Sanling- Insekta Rodentia-Kelompok 1_Praktikum 1](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082400/5571f43f49795947648f3bbb/html5/thumbnails/4.jpg)
Tanaman yang dapat digunakan adalah tanaman lavender. Lavender selain bisa
digunakan langsung untuk pengusir nyamuk, bunganya juga menghasilkan
minyak yang digunakan sebagai bahan penolak serangga (repellant dan
antifeedant), bahkan termasuk bahan yang sering digunakan sebagai lotion anti
nyamuk. Komposisi utama dalam minyak lavender adalah linalool asetat.
Tanaman ini dapat diperbanyak secara stek batang dan biji .
2.2. Tujuan
1. Mengetahui bermacam-macam vektor penyakit.
2. Mengetahui beberapa macam pengawasan atau pengendalian terhadap
insekta dan rodentia agar mahasiswa dapat memilih cara pengawasan atau
pengendalian vector yang tepat guna dan aman bagi lingkungan.
![Page 5: Laporan Sanling- Insekta Rodentia-Kelompok 1_Praktikum 1](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082400/5571f43f49795947648f3bbb/html5/thumbnails/5.jpg)
BAB II METODOLOGI
2.1. Alat dan BahanAlat dan bahan yang digunakan pada praktikum pengawasan insekta dan
rodentia adalah gelas piala, nyamuk, mortar dan tanaman nyamuk (lavender).
2.2. ProsedurTanaman pengusir nyamuk (lavender) dihaluskan menggunakan mortar.
Tanaman yang sudah halus dilumurkan pada dinding gelas piala. Masukan
kedalamnya seekor nyamuk dan tutup dengan plastik. Permukaan plastik, diberi
lubang – lubang kecil agar ada oksigen yang masuk namun nyamuk tidak dapat
keluar. Dengan stopwatch ukur lama perubahan perilaku nyamuk terhadap
pengaruh lavender.
![Page 6: Laporan Sanling- Insekta Rodentia-Kelompok 1_Praktikum 1](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082400/5571f43f49795947648f3bbb/html5/thumbnails/6.jpg)
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. HasilNo. Waktu Perilaku Nyamuk
1. Awal Menempel pada permukaan.
2. 1 menit Berterbangan, berputar- putar
3. 2 menit Panik, berterbangan dan menempel ke tempat yang
tidak terkena lumuran lavender
4. 3 menit Menempel ke plastik, berusaha mencari oksigen
5. 15 menit Diam saja, dan tidak merespon adanya gerakan dari
praktikan
6. 17 menit Kembali berterbangn
7. 23 menit Masih berterbangan namun terlihat tidak aktif.
Tabel 1. Hasil Pengamatan
3.2. PembahasanLavender atau lavendel atau Lavandula adalah sebuah genus tumbuhan
berbunga dalam suku Lamiaceae yang memiliki 25-30 spesies. Asal tumbuhan ini
adalah dari wilayah selatan Laut Tengah sampai Afrika tropis dan ke timur sampai
India. Genus ini termasuk tumbuhan menahun, tumbuhan dari jenis rumput-
rumputan, semak pendek, dan semak kecil. Tanaman ini juga menyebar di
Kepulauan Kanari, Afrika Utara dan Timur, Eropa selatan dan Mediterania,
Arabia, dan India. Karena telah ditanam dan dikembangkan di taman-taman di
seluruh dunia, tumbuhan ini sering ditemukan tumbuh liar di daerah di luar daerah
asalnya. Tumbuh baik di ketinggian 600 –1.350 m dpl di mana semakin tinggi
tempat tumbuhnya, semakin baik kualitas minyak yang dihasilkannya.
Perbanyakan tanaman lavender biasanya dengan menggunakan bijinya. Biji-biji
yang tua dan sehat di-semaikan. Bila sudah tumbuh, dipindahkan ke polibeg.
Ketika tingginya mencapai 15 – 20 cm, dapat dipindahkan ke dalam pot atau
ditanam di halaman rumah.Lavender selain bisa digunakan langsung untuk
pengusir nyamuk, bunganya juga menghasilkan minyak yang digunakan sebagai
![Page 7: Laporan Sanling- Insekta Rodentia-Kelompok 1_Praktikum 1](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082400/5571f43f49795947648f3bbb/html5/thumbnails/7.jpg)
bahan penolak serangga (repellant dan antifeedant), bahkan termasuk bahan yang
sering digunakan sebagai lotion antinyamuk.
Pada penelitian ini kami melakukan pengawasan terhadap nyamuk dengan
cara biologis. Penggunaan metode biologis merupakan melakukan pengawasan
nyamuk menggunakan makhluk hidup, yaitu hewan atau tanaman. Penelitian ini
menggunakan tanaman dalam pengawasan terhadap nyamuk, tanaman yang
digunakan adalah tanaman Lavender. Dari penelitian yang kami lakukan tentang
pengaruh tanaman lavender terhadap perilaku nyamuk, kami mendapatkan hasil
bahwa pada 5 menit pertama nyamuk mulai panik dan berterbangan mencari
tempat yang tidak dilumuri dengan lavender dan berusaha naik untuk mencari
oksigen. Dan pada menit ke 23 nyamuk hanya pingsan, namun masih bergerak
dan belum mati. Jadi, kami dapat menyimpulkan bahwa nyamuk tidak dapat mati
oleh tanaman lavender ini namun cukup ampuh untuk mengusir nyamuk. Hal ini
disebabkak karena komposisi utama dalam minyak Lavender ini mengandung zat
yang namanya linalool dan lynalyl acetate, Linalool adalah salah satu jenis aroma
yang terdapat pada tanaman bunga atau buah-buahan yang mampu mengurangi
tingkat stres, mengurangi tekanan darah dengan baik dan juga memperbaiki lebih
dari 100 struktur gen penyebab stres. Linalyl acetat adalah senyawa fitokimia
alami yang ditemukan di banyak bunga dan rempah-rempah tumbuhan. Ini adalah
salah satu komponen utama dari minyak esensial dari bergamot dan lavender .
secara kimia, ini adalah asetat ester dari linalool , dan kedua saling berhubungan.
Zat ini dapat kita peroleh dari proses penyulingan dan dibuat menjadi minyak anti
nyamuk.
Penggunaan minyak Lavender memang baik untuk pengusiran nyamuk,
karena tidak mengganggu kesehatan manusia melainkan baunya tidak disukai oleh
nyamuk. Minyak Lavender sulit didapat karena butuh penyulingan ,tetapi kita
tidak perlu menyuling bunga Lavender ini kita hanya perlu menanam Lavender ini
di pot dan meletakkan tempat yang sering ditempati oleh nyamuk, dan dengan
begitu nyamuk tidak mau mendekat. Tanaman lain yang bisa digunakan untuk
pengusir nyamuk adalah Citronella, minyak kedelai, Catnip, minyak biji neem,
bawang putih, akar wangi, suren, zodiac, geranium, dan selasih.
![Page 8: Laporan Sanling- Insekta Rodentia-Kelompok 1_Praktikum 1](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082400/5571f43f49795947648f3bbb/html5/thumbnails/8.jpg)
BAB IV PENUTUP
4.1. KesimpulanLavender atau lavendel atau Lavandula adalah sebuah genus tumbuhan
berbunga dalam suku Lamiaceae yang memiliki 25-30 spesies. Asal tumbuhan ini
adalah dari wilayah selatan Laut Tengah sampai Afrika tropis dan ke timur sampai
India. Dari penelitian yang kami lakukan tentang pengaruh tanaman lavender
terhadap perilaku nyamuk, kami mendapatkan hasil bahwa pada 5 menit pertama
nyamuk mulai panik dan berterbangan mencari tempat yang tida dilumuri dengan
lavender dan berusaha naik untuk mencari oksigen. Dan pada menit ke 23 nyamuk
hanya pingsan, namun masih bergerak dan belum mati. Jadi, kami dapat
menyimpulkan bahwa nyamuk tidak dapat mati oleh tanaman lavender ini namun
cukup ampuh untuk mengusir nyamuk. Tanaman lavender dapat mengusir
nyamuk karena komposisi utama dalam minyak Lavender ini mengandung zat
yang namanya linalool dan lynalyl acetate karena mudah menguap dan
menghasilkan bau yang tidak disukai nyamuk. Bagi nyamuk, bau yang
dikeluarkan rosemary dan lavender tidak enak. Jadi mengacaukan sistem
penciuman serangga ini. Tetapi kita tidak perlu menyuling bunga Lavender ini
kita hanya perlu menanam Lavender ini di pot dan meletakkan tempat yang sering
ditempati oleh nyamuk , dan dengan begitu nyamuk tidak mau mendekat. Dan
selain lavender tanaman lain yang bias digunakan adalah Citronella, minyak
kedelai, Catnip, minyak biji neem, bawang putih, akar wangi, suren, zodiac,
geranium, dan selasih.
![Page 9: Laporan Sanling- Insekta Rodentia-Kelompok 1_Praktikum 1](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082400/5571f43f49795947648f3bbb/html5/thumbnails/9.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
Andi,2005. Tumbuhan Lavender.http://www.edu-net.com//2005
Srikurniasih,2007.Pencegahan-nyamukhttp://peneliti.budiluhur.ac.id/wpcontent/
uploads/2007/06/srikurniasih-sna 20071.pdf(5April 2010)
Waluyo, Lud,2009. Mikrobiologi Lingkungan. Malang: UMM Press