laporan insekta

15
I. PENDAHULUAN A. Tujuan - Memahami arti identifikasi serangga serta mengetahui cara-cara identifikasi secara morfologi dengan menggunakan kunci indentifikasi baik secara manual maupun multimedia. B. Dasar Teori Insecta atau serangga merupakan hewan anggota dari Ordo Arthopoda yang sangat benyak anggota spesiesnya. Serangga merupakan hewan beruas dengan tingkat adaptasi yang sangat tinggi. Fosil-fosilnya dapat dirunut hingga ke masa fosil raksasa primitif telah ditemukan. Sejumlah anggota Diptera seperti lalat dan nyamuk yang terperangkap pada getah juga ditemukan. Serangga mampu hidup dimanapun, bahkan ada serangga yang mampu hidup tanpa oksigen seklaipun. Hal ini dikarenakan serangga mampu beradaptasi dengan segala kondisi yang membuat variasi morfologi sesuai dengan cara adaptasi mereka dengan lingkungannya. Ada serangga yang mampu terbang, serangga yang hidup di air dan banyak yang hidup di terestrial atau diatas permukaan tanah. (Marwoto, 1992). Kelas Insekta dikenal sebagai hama tanaman, namun ada beberapa yang bertindak sebagai musuh alami hama 1

Upload: rissa

Post on 05-Dec-2015

331 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Laporan Biosistematika Hewan

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Insekta

I. PENDAHULUAN

A. Tujuan

- Memahami arti identifikasi serangga serta mengetahui cara-cara

identifikasi secara morfologi dengan menggunakan kunci indentifikasi

baik secara manual maupun multimedia.

B. Dasar Teori

Insecta atau serangga merupakan hewan anggota dari Ordo Arthopoda yang sangat

benyak anggota spesiesnya. Serangga merupakan hewan beruas dengan tingkat adaptasi

yang sangat tinggi. Fosil-fosilnya dapat dirunut hingga ke masa fosil raksasa primitif telah

ditemukan. Sejumlah anggota Diptera seperti lalat dan nyamuk yang terperangkap pada

getah juga ditemukan. Serangga mampu hidup dimanapun, bahkan ada serangga yang

mampu hidup tanpa oksigen seklaipun. Hal ini dikarenakan serangga mampu beradaptasi

dengan segala kondisi yang membuat variasi morfologi sesuai dengan cara adaptasi mereka

dengan lingkungannya. Ada serangga yang mampu terbang, serangga yang hidup di air dan

banyak yang hidup di terestrial atau diatas permukaan tanah. (Marwoto, 1992).

Kelas Insekta dikenal sebagai hama tanaman, namun ada beberapa yang bertindak

sebagai musuh alami hama (parasitoid dan predator) serta sebagai serangga penyerbuk

(Karmana, 2007).

Secara umum morfologi anggota kelas Insekta ini adalah :

- Tubuh terdiri dari ruas-ruas (segmen) dan terbagi kedalam tiga daerah, yaitu caput,

thoraks, dan abdomen.

- Kaki berjumlah 3 pasang pada thoraks.

- Antene satu pasang (Karmana, 2007).

Berdasarkan sayap, Insecta dibedakan menjadi dua sub-kelas :

- Apterigota (tidak bersayap), tubuh apterigota berukuran kecil sekitar 0.5 cm dan

memiliki antena panjang. Umumnya berkembang secara ametabola. Contoh hewan

kelas ini adalah kutu buku

1

Page 2: Laporan Insekta

- Pterigota (bersayap), merupakan kelompok Insecta yang sayapnya berasal dari

tonjolam luar dinding tubuh yang disebut Eksopterigota (Rusyana, 2011).

Eksopterigota dibedakan menjadi beberapa ordo berdasarkan tipe sayap, mulut, dan

metamorfosisnya :

- Orthoptera memiliki dua pasang sayap dengan sayap depan yang sempit. Misalnya

kecoa, jangkrik, dan gansir.

- Hemiptera memiliki dua pasang sayap yang tidak sama panjang. Contohnya

walang sangit (Leptocorisa acuta), dan kutu busuk (Cymex rotundus).

- Homoptera memiliki dua pasang sayap yang sama panjang. Contohnya wereng

coklat (Nilaprvata lugens), kutu daun (Aphis), dan kutu kepala (Pediculus

humanus).

- Odonata memiliki dua pasang sayap seperti jala. Contohnya adalah capung

(Pantala) (Manaf, 2006).

Endoptrogota dibedakan menjadi :

- Coleptera memiliki dua pasang sayap dengan sayap depan yang keras dan tebal,

misalnya kumbang tanduk (Orycies rhinoceros) dan kutu gabah (Rhyzoptera

diminica).

- Hymenoptera memiliki dua pasang sayap yang seperti selaput, dengan sayap depan

lebih besar daripada sayap belakang. Misalnya semut rangrang (Oecophylla

saragillina), semut hitam (Monomorium sp), lebah madu (Apis indica), dan tawon

(Xylocopa latipes).

- Diptera hanya memiliki satu pasang sayap. Misalnya nyamuk (Culex sp), nyamuk

malaria (Anopheles sp), nyamuk demam beradarah (Aedes aegypti), lalat rumah

(Musca domestica), lalat buah (Drosophila melanogaster), dan lalat tse-tse

(Glossina palpalis).

2

Page 3: Laporan Insekta

- Lepidoptera memiliki dua pasang sayap yang bersisik halus dan tipe mulut

penghisap, misalnya kupu-kupu sutera (Bombyx mori), dan kupu-kupu elang

(Acherontia atropos).

Biasanya bersayap dua pasang, namun ada yang hanya memiliki satu pasang atau

bahkan tidak punya sayap sama sekali (Levine, 1990).

a. Sistem pencernaan pada Insecta

Insecta memiliki sistem pencernaan yang lengkap dan organ yang jelas untuk

perombakan makanan dan penyerapan zat-zat makanan.

b. Sistem pernafasan pada Insecta

Insecta bernafas dengan sistem trakea yang berupa tabung bercabang yang dilapisi

dengan kitin. Oksigen masuk secara langsung dari trakea ke sel-sel tubuh. Sistem trakea

membuka bagian luar tubuh melalui spirakel, yaitu pori-pori yang dapat membuka dan

menutup untuk mengatur aliran udara dan membatasi hilangnya air (Soulsby, 1982).

c. Sistem sirkulasi pada insecta

Sistem sirkulasi insecta berupa sistem sirkulasi terbuka dengan organ sebuah jantung

pembuluh yang berfungsi memompa hemolimfa melalui sinus homosol (rongga tubuh).

d. Sestem pengeluaran (ekskresi) pada insecta

Sistem pengeluaran insecta berupa tubulus malphigi yang melekat pada bagian posterior

saluran pencernaan.

e. Sistem saraf pada insecta

Sistem saraf insecta terdiri dari pasangan tali saraf ventral dengan beberapa ganglia

segmental. Beberapa segmen ganglia anterior menyatu membentuk otak yang terletak

dekat antena, mata, dan organ indera lain yang terpusat dikepala (Jasin, 1987).

3

Page 4: Laporan Insekta

II. METODE KERJA

No Alat Jumlah Bahan Jumlah

1. Kaca Pembesar 1 buah Kecoa (Periplaneta

americana)

1 ekor

2. Insect Net 1 buah Belalang

(Melanoplus

differentialis)

1 ekor

3. Kompas 1 buah Tawon (Xylocopa sp) 1 ekor

4. Botol 1 buah Plastik 1 buah

A. Alat dan Bahan

B. Cara kerja

disiapkan

Diambil dengan menggunakan

insectnet

Dimasukkan ke dalam botol atau

plastik

Diukur jarak antara tempat kita

mengambil spesiemen tersebut dengan

tempat ditemukannya spesiemen dengan

menggunakkan kompas

4

Alat dan Bahan

Kecoa, Tawon, Belalang

Page 5: Laporan Insekta

Diamati bentuk antenna, kaki, sayap

dan alat mulut

Dituliskan ciri-cirinya

III. HASIL PENGAMATAN

Foto LiteratureKecoa (Periplaneta americana)

(Dokumentasi pribadi, 2015).

Kecoa (Periplaneta americana)

(Rifki, 2012).

Ket : 1. Antenna 3. Kaki 5. Thorax 2. Caput 4. Abdomen 6. Sayap

Foto LiteratureBelalang (Melanoplus

differentialis)

(Dokumentasi pribadi, 2015).

Belalang (Melanoplus differentialis)

(Yani, 2013).Ket : 1. Kepala 3. Sayap 2. Kaki 4. Abdomen

Foto Literature

5

Hasil

Page 6: Laporan Insekta

Tawon Pinggang Benang (Xylocopa sp)

(Dokumentasi pribadi, 2015).

Tawon Pinggang Benang (Xylocopa sp)

(Yani, 2013).Ket : 1. Kepala 3. Sayap 5. Abdomen 2. Antenna 4. Kaki

IV. PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini yaitu kami mengidentifikasi serangga yang kami

dapatkan di sekitar kampus UIN SGD. Serangga yang kami dapatkan ialah kecoa

(Periplaneta americana), belalang (Melanoplus differentialis), dan tawon.

Secara umum kecoa memiliki morfologi tubuh yang berbentuk bulat telur

dan pipih dorsoventral (gepeng), kepalanya agak tersembunyi dan dilengkapi

oleh sepasang antena panjang yang berbentuk filiform yang bersegmen,dan mulut

tipe pengunyah (chewing), bagian dada terdapat 3 kaki,2 pasang sayap,bagian luar

tebal,bagian dalam berbentuk membran, caput melengkung ke ventro caudal di

bawah sehingga mulut menjol diantara dasar kaki pertama.

Biasanya kecoa memiliki sayap 2 pasang jenis Blatta Orientialis betina memiliki

sayap yang lebih pendek daripada jantan (tidak menutup abdomen). Tipe kaki

pada kecoa adalah cursorial atau kaki untuk berlari. Metamorfosis tidak sempurna

(telur-nimpha-dewasa),telur terbungkus ooteca 6-30 butir telur dan menetas 26-69

hari sedangkan nimpha menjadi dewasa mengalami molting sebanyak 13

kali,siklus hidup secara keseluruhan 2-21 bulan dan kecoa dewasa dapat hidup

selama 3 tahun. Kebiasaan hidupnya,kecoa termasuk binatang malam (nocturnal)

yang dapat bergerak cepat dan selalu menghindari cahaya.

6

Page 7: Laporan Insekta

Kecoa termasuk kedalam filum Arthopoda, kelas Insecta. Para ahli

serangga memasukkan kecoa kedalam ordo serangga yang berbeda-beda. Menurut

Isnaeni (2006) kecoa tersebut termasuk kedalam ordo Blattaria. Dengan salah satu

familinya Blattidae, kecoa juga termasuk kedalam ordo Dicyoptera dengan sub

ordonya Blattaria, sedangkan para ahli serangga lainnya memasukkan kedalam

ordo Orthoptera dengan sub ordo Blattaria dan famili Blattidae.

Tubuh kecoa terdiri atas kepala (caput), dada (toraks) dan perut

(abdomen). Pada kepala (caput) kecoa terdapat antena yang tipenya setaceous,

mulut bertipe menggigit dan mengunyah. Lalu pada bagian dada (toraks) terdapat

kaki-kaki yang berjumlah 6 buah (3 pasang) yang memiliki tipe cursorial dan juga

terdapat sayap yang terdapat pada bagian atas tubuh kecoa, sayap yang dimiliki

kecoa ini adalah sayap tipe tegmina. Dan pada bagian belakang terdapat abdomen

(perut).

Adapun klasifikasi kecoa yaitu :

Kingdom : Animalia

Filum : Arthopoda

Kelas : Insecta

Ordo : Orthoptera

Famili : Blaberidae

Genus : Periplaneta

Spesies : Periplaneta americana

Selanjutnya yaitu spesiemen kedua ialah belalang (Melanoplus

differentialis). Secara umum tubuh belalang terbagi menjadi 3 yaitu kepala,

toraks, dan abdomen. Pada belalang yang dewasa, bagian toraks terbagi menjadi 3

bagian yaitu prototoraks, mesotoraks, dan metatoraks. Belalang memiliki 6 kaki

bersendi, 2 pasang sayap, dan 2 antena. Kaki belakang yang panjang digunakan

untuk melompat sedangkan kaki depan yang pendek digunakan untuk berjalan.

7

Page 8: Laporan Insekta

Alat pendengaran pada belalang disebut dengan tympanum. Tympanum ini

terletak pada abdomen belalang pada bagian sayap. Tympanum berbentuk

menyerupai disk bulat besar yang terdiri dari beberapa prosesor dan saraf yang

digunakan untuk memantau getaran di udara. Secara fungsional mirip dengan

gendang telinga manusia. Belalang bernafas dengan trakea. Belalang juga

memiliki 5 mata.

Adapun klasifikasi belalang yaitu :

Kingdom : Animalia

Phylum : Arthropoda

Class : Insecta

Ordo : Orthoptera

Famili : Caelifera

Genus : Grasshoper

Spesies : Melanoplus differentialis

Spesiemen ketiga yaitu tawon pinggang benang (Xylocopa sp). Pada

umumnya tubuh tawon terbagi menjadi 3 bagian utama yaitu kepala, thorax, dan

abdomen. Menurut Karmana (2007) bagian tubuh tawon terdiri dari kepala,

metasoma, dan mesosoma. Ciri khas utama dari tawon adalah adanya “pinggang”

yang berukuran ramping yang menghubungkan bagian dada dengan perutnya. Di

kepala tawon terdapat sepasang mata majemuk, yaitu mata yang terdiri dari

kumpulan lensa mata yang lebih kecil. Tawon juga memiliki sepasang rahang

bawah (mandibula) yang bisa digunakan untuk berbagai aktivitas seperti menjepit

8

Page 9: Laporan Insekta

benda, mencabut serat kayu, dan bahkan untuk membunuh serangga lain. Bagian

lain yang terdapat di kepala tawon adalah sepasang antena yang berbuku-buku

untuk mendeteksi rangsangan kimia. Tipe antena pada tawon ini adalah setaceous

serta tipe mulut pada tawon tersebut adalah tipe mulut yang mengunyah dan

menjilat.

Semua tawon memiliki sayap (kecuali tawon betina dari famili Mutillidae

berwarna transparan. Sayap ini jumlahnya 2 pasang, tipe sayap pada tawon ini

adalah halter atau sayap tereduksi.

Adapun klasifikasi tawon yaitu :

Kerajaan/Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Kelas : Insecta

Ordo : Hymenoptera

9

Page 10: Laporan Insekta

V. KESIMPULAN

Pada praktikum kali ini melakuakn penelitian pada beberapa spesies

yaitu kecoa (Periplaneta americana), belalang (Melanoplus

differentialis), tawon pinggang benang (Xylocopa sp). Masing

mempunyai tipe mulut, kaki, antenna, dan sayap yang berbeda-beda.

Perbedaan pada ke tiga spesimen tersebut adalah mereka mempunyai

ciri khas pada semua pergerakan seperti fungsi kakinya, dan fungsi

mulutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Isnaeni, Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan. Yogyakarta : EGC.

Jasin, M. 1987. Zoologi in Vertebrata. Surabaya : Sinar Wijaya.

Karmana, Oman. 2007. Biologi. Jakarta : Grafindo.

Levine, N. D. 1990. Parasitologi Veteriner. Surabya : UGM.

Manaf, Syafinaf. 2006. Biologi. Jakarta : Esis.

10

Page 11: Laporan Insekta

Marwoto. 1992. Zoologi. Jakarta : Erlangga.

Rusyana. 2011. Biologi Hewan. Jakarta : Djambatan.

Soulsby, E. J. L. 1982. Helminths, Arthropods, and Protozoa of Domesticated

Animals. London : 7th Ed. Bailliere Tindal.

DAFTAR PUSTAKA GAMBAR

Rifki. 2012. muhammadrifki.blogspot.com [Diakses pada tanggal 14 oktober 2015

pukul 15:00 WIB].

Yani. 2013. Majalahserangga.wodpress.com [Diakses pada tanggal 15 oktober 2015

pukul 20:00 WIB].

11