laporan resmi obat kumur 1
DESCRIPTION
obat kumurTRANSCRIPT
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM TEKNOLOGI FARMASI SEDIAAN SEMIPADAT DAN CAIR
Praktikum Ke
: IV (empat)
Judul Materi:Obat Kumur
Tanggal Praktikum: 7 Mei 2012
Group/Kelompok:A1.2
Anggota Kelompok: Andreas Agung
( 2010210020 )
Anggi Yudhatama( 2010210022 )
Ardiyanti Puspitasari( 2010210027 )
Arif Fachrian( 2010210030 )
Atika Nourmela Sevian ( 2010210037 )FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2012I. Tugas
1. Buatlahsediaan Obat Kumur (1 formula) sebanyak 200ml
II. TEORI DASARObat kumur adalah sediaan berupa larutan, umumnya dalam pekat yang harus diencerkan dahulu sebelum digunakan, dimaksudkan untuk digunakan sebagai pencegahan atau pengobatan infeksi tenggorokan. Tujuan utama penggunaan obat kumur adalah dimaksudkan agar obat yang terkandung didalamnya dapat langsung terkena selaput lendir sepanjang tenggorokan ; dan tidak dimaksudkan agar obat itu menjadi pelindung selaput lendir. Karena itu obat berupa minyak yang memerlukan zat pensuspensi dan obat yang bersifat lendir tidak sesuai untuk dijadikan obat kumur. Penyimpanan : dalam wadah berupa botol warna susu atau wadah lain yang cocok. Penandaan : pada etiket harus juga tertera : 1. Petunjuk pengenceran sebelum digunakan ; 2. Hanya untuk kumur, tidak ditelan.
III. Data Preformulasi
A. ZatAktif
1. Timol ( FI IV hal. 791 ; Martindale Ed. 35 hal. 1500) Bobotmolekul
: 150,22 g /mol Rumusmolekul
: C10H14O
RumusBangun
:
Titik lebur
: 48C-51C pKa
: 10,6 di suhu 20C
Pemerian
:Hablur tidak berwarna, kadang-kadang berbentuk besar-besar atau serbuk hablur putih ; bau aromatis seperti bau timi; rasa pedas. Dipengaruhi cahaya. Larutan etanol netral terhadap lakmus. Kelarutan
: Sangat sukar larut dalam air mudah larut dalam etanol, eter, minyak zaitun, dan kloroform; larut dalam asam asetat glasial dan minyak atsiri tertentu. OTT
: Iodine, basa, dan oksidator. Timol mengalami triturasi dengan asetanilida, kamfer, kloralhidrat. Stabilitas
: Timol terpengaruh oleh cahaya. pH
: 5-7 BJ
: 0,96 g/ml Khasiat
: Antiseptik, perasa, zat pendingin. Dosis
: 0,05% Wadahdanpenyimpanan: Disimpanpada tempat tertutup baik, tahan cahaya, tempat sejuk dan kering. B. Pelarut campur
1. Etanol (Farmakope Indonesia Ed. IV hal. 63 ; Excipient ed VI hal.17 ; Ansel hal. 341) Nama lain
: Etil alkohol Rumus molekul
: C2H5OH Bobot molekul
: 46,7 g/mol Rumus bangun
: BobotJenis
: 0,812-0,816padasuhu 200 C
pH
: 5 KonstantaDielektrik: 24,30
Pemerian
:Cairanmudahmenguapjernih, tidakberwarna, baukhasdandapatmenyebabkan rasa terbakarpadalidah. Mudahmenguapwalaupunpadasuhurendahdanmendidihpadasuhu78 mudahterbakar.
Kelarutan
:Bercampurdengan air danpraktisbercampurdengansemuaperalatanorganik. OTT
:Dalamsuasanaasam, etanoldapatbereaksikerasdenganzatpengoksidasi. Campurandengan alkali dapatmenimbulkanwarnalebihgelapakibatreaksidengansejumlahendapanaldehid.Garamorganicatauakasiadapatdiendapkanolehlarutanencerataudispersi.Etanoljugainkompetibeldenganwadahaluminiumdandapatberinteraksidenganbeberapaobat.
Stabilitas
: Larutanetanol yang mengandung air disterilisasidengan autoklaf atau filtrasi.
Khasiat
: Sebagaipelarutataukosolven, zatpengawet, desinfektan, penetrasi.
Khasiat
: Pelarut Wadah&Penyimpanan: Dalamwadahtertutuprapat, jauhdariapi
Konsentrasi
: Variable
2. Gliserin (Farmakope Indonesia IV hal. 413 ; Exipients VI. hal. 283) Nama lain
: Gliserol Rumus molekul
: C3H8O3 Bobot molekul
: 92,09 g/mol Rumus bangun
: Titik lebur
: 17,8C
BobotJenis
: 1,2636 g/cm3 pada suhu 200C; 1,2620 g/cm3 pada suhu 250C. KonstantaDielektrik: 42,50
Pemerian
: Cairanjernih, tidakberwarna, rasa manishanyabolehberbaulemah (tajamatautidak enak)
Kelarutan
: Dapatbercampurdengan air danetanol, tidaklarutdalamkloroform, eter, minyaklemakdanminyakmenguap. OTT
: Gliserin dapat meledak jika dicampur dengan zat oksidator kuat seperti Kromium trioksida, Kalium klorat, atau Kalium permanganat. Perubahan warnahitam darigliserinterjadidengan adanyacahaya, atau kontak dengan ZnO atau Bi (NO3)3
Stabilitas
: Higroskopik; gliserin murni tidak rentan terhadap oksidasi dengan kondisi penyimpanan yang umum, tapi gliserin dapat terdekomposisi oleh pemanasan dengan evolusi dari akrolein beracun. Campuran gliserin dengan air, etanol (95%), propilen glikol stabil secara kimia. Gliserin dapat mengkristal apabila disimpan disuhu rendah, kristal tidak akan mencair sampai dihangatkan hingga 20C.
Khasiat
: Pelarut, pemanis, antimikroba, dan zat peningkat viskositas.
Wadah&Penyimpanan: Wadahtertutupkedap, disimpan di tempatsejukdankering.
Konsentrasi
: 20% 3. Tween 80 (FI IV hal. 687 ; Exipients VI hal. 549 ; Martindale hal. 377) Nama lain
: Polisorbat 80 Rumus molekul
: C64H124O26 Bobot molekul
: 1310 g/mol Rumus bangun
: BobotJenis
: 1,06-1,09 g/ml
pH
: 6-8 Pemerian
: Cairan seperti minyak, jernih berwarna kuning muda hingga coklat muda; bau khas lemah; rasa pahit dan hangat.
Kelarutan: Sangat mudah larut dalam air; larut dalam etanol; dalam etil asetat; tidak larut dalam minyak mineral. OTT
: Berubah warna dan presipitasi dengan fenol, tanin.
Stabilitas
: Polisorbat stabil elektroinonic dan asam lemah dan basa. Polisorbat higroskopis.
Khasiat
: pelarut
Wadah&Penyimpanan: Wadah yang tertutup rapatC. Zat Tambahan
1. Peppermint Oil (Martindale 28 hal. 681)
Nama lain
: Menthae Piperatae Aetheroleum; Oleum Menthae Piperatae BobotJenis
: antara 0,896 dan 0,908 g/ml
Pemerian
: Cairan tidak berwarna atau kuning pucat; bau khas kuat menusuk; rasa pedas diikuti rasa pendingin jika udara dihirup melalui mulut. Kelarutan
: dalam etanol 70 %. Satu bagian volume dilarutkan dalam 3 bagian volume etanol 70 %; tidak terjadi opalesensi.
Khasiat
: Zat Tambahan; karminativum
Wadah &Penyimpanan: Dalam wadah tertutup rapat dan hindarkan dari panas berlebih Konsentrasi
: 0,05-0,2 ml
2. Na-Benzoat (Farmakope Indonesia edisi IV hal 584 ; Excipients VI hal.627)
Nama lain
: Sobenat, Soda benzoat. Rumus molekul
: C7H5NaO2 Bobot molekul
: 144,11 g/mol
Rumus bangun
: BobotJenis
: 1,497 g/ml pH
: 8,0 padasuhu 25o C Pemerian
: Granul atau serbuk hablur, putih ; tidak berbau atau praktis tidak berbau ; stabil di udara. Kelarutan
: Mudahlarutdalam air, agaksukarlarutdalametanoldanlebihmudahlarutdalametanol 90%. OTT
: Inkompatibeldengansenyawakuartener, gelatin,garamferi,garamkalsium.Aktifitaspengawetbiasanyaberkurangkarenainteraksidengan kaolin/surfaktan non ionic. Stabilitas
: Stabil di udara, bila terkena sinar matahari langsung dapat berubah warna.
Khasiat
: Pengawet
Wadah&Penyimpanan: Wadahtertutuprapat dan kering
Konsentrasi
: 0,02%-0,5% (untuk oral)3. Brilliant Blue (martindale hal.425)
Nama lain
: Blue EGS; CI Food Blue 2; CI Acid Blue 9; Patent Blue AC; FD & C Blue No.1 : Colour Index No.42090 Rumus molekul
: C37H34N2Na2O9S3 Bobot molekul
: 792,8 Rumus bangun
: Pemerian
: Serbuk biru atau granul Kelarutan
: (1:5) bagian air, alkohol 75%, gliserol
Khasiat
: Pewarna
IV. ALAT DAN BAHAN
Alat :
Bahan :
1. Beaker Glass
1. Timol2. Oven
2. Etanol3. BatangPengaduk
3. Gliserin
4. Erlenmayer
4. Tween 805. CawanPenguap
5. Peppermint oil6. GelasUkur
6. Brilliant Blue7. Pipet tetes
7. Natrium Benzoat
8. Piknometer
9. SpatulaV. FORMULA
1. R/ Timol 0,1 %
2. Etanol
15 %
3. Gliserin
15 %
4. Tween 80
1 %
5. Peppermint oil
0,02 %
6. Brilliant Blue
0,075 %
7. Na-Benzoat
0,2 %
8. Aq. Dest.
ad 100 %
VI. PERHITUNGAN DAN PENIMBANGAN
1. Timol
= 0,1% x 200 ml= 0,2 g
2. Peppermint Oil= 0,02% x 200 ml= 0,04 g ~ 1 tetes
3. Na.Benzoat= 0,2% x 200 ml= 0,4 g
4. Brilliant blue= 0,075%~ 0,00075 g/ml Yang tersedia di lab = 5%~0,05 g/ml
Jadi,
X= 0,015 ml~0,3 tetes~ 1 tetes5. Etanol
= 15% x 200 ml= 30 ml
6. Glycerin
= 15% x 200 ml= 30 ml
7. Tween 80
= 1% x 200 ml
= 2 ml
8. Ad Aquadest 200 ml
PENIMBANGAN
BahanJumlah
Timol0, 2g
Etanol30 ml
Gliserin30 ml
Tween 802 ml
Na-Benzoat0,4 g
Brilliant Blue1 tetes
Peppermint Oil1 tetes
VII. PEMBUATAN
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Dilakukan kalibrasi botol ad 80 mL
3. Ditimbang masing-masing bahan yang akan digunakan.
4. Digerusthymoldengansedikitetanol di dalam mortar sampai larut lalu tambahkan 10 ml etanol, dimasukkkanke beaker glass.5. Ditambahkansisaetanol (20ml) laluadukmenggunakanstearer.6. Dimasukanglycerin kedalamcampurantersebut, aduk ad homogen7. Dimasukkan Tween 80 kedalamcampurantersebut, adukadhomogen.8. Dilarutkan Na benzoat dengan sedikit air, lalu masukkan kedalam campuran, aduk ad homogen.9. Diad dengan air 200 ml.10. Ditambahkan Brilliant blue, diaduk ad homogen.11. Ditambahkan peppermint oil, diaduk ad homogen 12. Diambilsebanyak80 ml obat kumuruntukdiserahkan.
13. Sisanya di gunakan untuk evaluasiVIII. EVALUASI1. Organoleptik
FormulaFomula
WarnaBiru muda
BauMint
2. pH (menggunakan pH meter)
FormulaPH
I6,73
3. Stabilitas
Sediaan disimpan pada suhu kamar selama 1 minggu dan diamati tingkat kejernihannya.
Harike-Formula
1Jernih
2Jernih
3Jernih
4Jernih
4. Bobot Jenis (menggunakan piknometer)
a. Dibersihkan dan dikeringkan piknometer yang akan digunakan
b. Ditimbang piknometer kosong
c. Piknometer diisi dengan aqua dest suhu 20C, kemudian ditimbang
d. Piknometer dibersihkan, kemudian diisi dengan sampel suhu 20C, kemudian ditimbang
e. Dihitung bobot jenis sampel dengan cara:
BJ = (Beratpikno + gargarisma)-Beratpiknokosong/(Beratpikno +air)-BeratPiknokosongFormulaPiknokosong (g)Pikno+air (g)Pikno+sampel (g)BJ
I30,9279,2280,581,0281
IX. PEMBAHASAN
a. Pada uji evaluasi pH didapatkan pH 6,73 yang sesuai pada rentang pH timol sehingga sediaan dapat stabil pada penyimpanannya.
b. Pada uji Stabilitas didapatkan sediaan yang jernih karena kadar timol yang dibuat untuk sediaan obat kumur sesuai dan hasil evaluasi pH juga sesuai.KeteranganHasil
WarnaBiru muda
BauMint
pH6,73
Hari ke-1Jernih
Hari ke-2Jernih
Hari ke-3Jernih
Hari ke-4Jernih
X. KESIMPULAN
DaftarPustaka
DepartemenKesehatan RI, Farmakope Indonesiaedisi III. 1979. Jakarta: DepKes RI. DepartemenKesehatan RI, Farmakope Indonesiaedisi IV. 1995. Jakarta: DepKes RI. DepartemenFarmakologidanTerapeutik, FakultasFarmasiUniversitas Indonesia, FarmakologidanTerapiedisi 5. 2007. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. Lachman Leon, Penerjemah: SitiSuyatmi, TeoridanPraktekFarmasiIndustriedisiketigavol 2. 1994. Jakarta:UI Press. Mc. Evory, Gerald K, American Hospital Formulary Service, Drug Information. 2010. Bethesda: America Society of Hospital Pharmacist. Sweetman, Sean. Martindale The complete Drug Reference36th Ed. 2009. London: Pharmaceutical Press. Wade Ainleydan Paul J Weller, Handbook OfPharmaceutikalExcipients.EdisiVI.2009. London: Pharmaceutical Press.RANCANGAN KEMASAN
9