laporan resmi mikrobiologi pengenalan mikroskop

Upload: sgspetter

Post on 18-Oct-2015

87 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGIPENGENALAN MIKROSKOP DAN TEKNIK PENGGUNAANYA

Disusun oleh :

Agus Supriono (2013130002) Cut Ulfa Asyurra (2013130012) Dalila Rima Azizah (2013130013)FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS PANCASILA

JAKARTA

2014BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangManusia secara hakekat adalah makhluk hidup ciptaan tuhan yang dibekali dengan akal pikiran yang tak dimiliki oleh makhluk lain. Dengan adanya akal pikiranini, sehingga manusia terdorong dan dituntut untuk menyelidiki dan mempelajari semua aktifitas-aktifitas atau gejala-gejala yang terjadi disekitarnya. Rasa ingin tahu yang tinggi membuat manusia mulai tertarik untuk menyelidiki semua benda disekitarnya, baik yang mikro maupun yangmakro. Tentunya tak ada kesulitan untuk mempelajari atau menyelidiki semua kenampakan yang makro karena dapat teramati secara langsung, namun berbeda dengan benda-benda yang berukuran mikro atau tak kasat masa. Hal tersebutlah yang mendorong manusia dari berabad-abad yang lalu untuk mencari pendukung (alat) dalam mempelajari semua benda-benda yang berukuran mikroskopis, yang akhirnya terjawab pada abad ke-16, yakni pada tahun 1674 dengan ditemukannya suatu alat yang bernama mikroskop(microberarti kecil, scope berarti lihat, mikroskop berarti alat untuk melihat benda berukuran kecil)oleh Antoni van Leuwenhoek, walaupun masih sangat sederhana, yang terus mengalami perkembangan hingga kini.Desain dasar mikroskopLeeuwenhoeksebagian orang menganggapnya hanyalah kaca pembesar (karena hanya terbuat dari 1 lensa saja), bukan mikroskop seperti yang digunakan sekarang (yang terdiri dari 2 lensa). Dibandingkan dengan mikroskop modern, mikroskop buatannya adalah perangkat yang sangat sederhana, hanya menggunakan satu lensa, terpasang dalam lubang kecil di piring kuningan yang membentuk tubuh instrumen.

Berangkat dari latar belakang tersebut, sehingga kami melaksanakan suatu kegiatan praktikum tentang pengenalan dan penggunaan mikroskop yang baik, cepat dan aman, serta mampu mengetahui cara kerja dan perawatannyaB. Rumusan Masalah

a. Jelaskan tentang komponen-komponen mikroskop

b. Bagaimana teknik penggunaannya?C. Tujuan Praktikuma. Memperkenalkan dan memahami fungsi komponen-komponen mikroskop dan teknik penggunaanya.D. Manfaat Praktikuma. Mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian mikroskop beserta fungsinya, dapat merawatnya, serta mengetahui perbedaan bentuk sel beberapa tumbuhan yang diamati dibawah mikroskop.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Kata atau istilah mikroskop berasal dari bahasa yunani yakni Micros yang berarti kecil dan scopein yang berarti melihat. Jadi, Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata(Anonim, 2012).

Sejarah ditemukannya mikroskop sejalan dengan penelitian terhadap mikrobiologi. Yangmemasuki masa keemasan saat berhasil mengamati jasad renik. Pada tahun 1664Robert Hooke, menggambarkan strukturreproduksi dari moulds, tetapi orang pertama yang dapat melihat mikroorganisme adalah seorang pembuat mikroskop amatir berkebangsaan Jerman yaitu Antoni VanLeeuwenhoek (1632-1723), menggunakan mikroskop dengan konstruksi yang sederhana. Dengan mikroskop tersebut dia dapat melihat organism sekecil mikroorganisme (Anonim, 2012).

Sebelum pengamatan tersebut dilakukan oleh antonie, pada tahun 1665 Robert Hooke mengamati sel-sel mati pepagan pohon ek dengan mikroskop hingga dia yang pertama kali menemukan dinding sel. Namun, diperlukan lensa hebat buatan antonievan leeuwenhoekuntuk menvisualisasikansel hidup. Bayangkan ketertakjuban Hooke ketika ia mengunjungi van leeuwenhoek pada tahun 1674 dan terungkaplah baginya dunia mikroorganisme apa yang disebut tuan rumah sebagai animakula yang amat kecil. Terlepas dari pengamatan awal ini, sebagian besar geografi sel tetap tak terpetakan untuk beberapa lama. Sebagian besar struktur subseluler termasuk organelyang merupakan kompratemen terselubung membrane terlalu kecil untuk diresolusi dengan mikroskop cahaya (Campbell, 2008).

Mikroskop terdiri atas bagian-bagian optik dan nonoptik. Bagian optik terdiri atas cermin, kondensor, lensa objektif dan lensa okuler. Sedangkan bagian nonoptik atau bagian mekanis terdiri atas kaki dan tangkai mikroskop, knop penggerak bagian optik yang terdiri atas knop penggerak kasar (makrometer) dan knop penggerak halus (mikrometer), meja benda dan revolver atau pembawa objektif (Nasir dkk, 1993).

Macam atau jenis mikroskop beraneka ragam, dari yang sederhana, untuk keperluan sekolah menengah, sampai dengan yang cukup canggih untuk keperluan penelitian. Cirri utama dari keragamannya antara lain dari mikroskop satu okuler (monokuler) dengan tabung tegak dan miring, penggunaan dua okuler (binokuler) atau tiga (trinokuler), kekuatan lensa yang dipakai, sumber sinar (menggunakan lampu yang terpasang), bahkan dapat dipasang kamera (kamera-diam atau video) pada mikroskop trinokoler dan dapat disambung ke monitor TV. Semua perlengkapan ini semakin menyamankan pengguna mikroskop. Ada perlengkapan lain untuk mikroskop, yaitu penyediaan lensa (objektif)phase contrast. Lensa ini digunakan untuk melihat obyek yang tidak diberi warna (Wirjosoemarto dkk, 2004).

Berdasarkan atas sumber cahayanya, mikroskop terbagi atas mikroskop cahaya/optik dan mikroskop elektron.

a.Mikroskop optik/cahaya

Merupakan mikroskop yang menggunakan lensa dari gelas dan cahaya matahari atau lampu sebagai sumber penyinaran. Dalam mikroskop cahaya, cahaya tampak diteruskan melalui spesimen dan kemudian melalui lensa. Lensa ini merefraksi (membengkokkan) cahaya sedemikian rupa sehingga citra spesimen diperbesar ketika diproyeksikan ke mata, ke film fotografi atau sensor digital, atau ke layar video. Mikroskop cahaya dapat memperbesar secara efektif sekitar 1000 kali dari ukuran asli specimen (Campbell, 2008).

Menurut Tim Penyusun (2012), mikroskop optik terdiri atas 2 yaitu, mikroskop biologi dan mikroskop stereo. Mikroskop biologi digunakan untuk pengamatan benda tipis transparan. Mikroskop biologi ini umumnya memiliki lensa okuler dan lensa objektif dengan kekuatan pembesaran sebagai berikut:

a. Objektif 4denga okuler 10, pembesaran 40;

b. Objektif 10dengan okuler 10, pembesaran 100;

c. Objektif 40dengan okuler 10, pembesaran 400;

d. Objektif 100dengan okuler 10, pembesaran 1000.

Objektif yang paling kuat pada mikroskop optik 1000disebut mikroskop emersi, karena penggunaannya harus dengan minyak emersi dan cara memakainya dengan khusus pula.

Mikroskop stereo digunakan untuk pengamatan benda-benda yang tidak terlalu besar, transparan atau tidak. Penyinarannya dapat diatur dari atas maupun dari bawah dengan sinar alam atau lampu. Memiliki dua buah objektif dan dua buah okuler, sehingga diperoleh bayangan tiga dimensi dengan pengamatan dua belah mata. Kekuatan pembesaran tidak terlalu kuat umumnya sebagai berikut: Objektif 1atau 2dengan okuler 10atau 15

b.Mikroskop elektron

Karena keterbatasan daya tembus cahaya dan sulitnya membuat lensa yang sangat tipis maka sangat sulit untuk mendapatkan perbesaran yang lebihtinggidari 1000x dengan miroskop monokuler. Untuk mengamati bagian-bagian sel yang sangat halus digunakan mikroskop elektron yang menggunakan megnit sebagai pengganti lensa, dan elektron sebagai pengganti cahaya. Elektronmempunyai gelombang yang lebih pendek daripada cahaya putih sehingga memiliki daya tembus yang besar. Ada dua jenis mikroskop elektron, yaitu: mikroskop elektron transmisi (TEM= trasmission electron microscope) dan mikroskop elektron skening (SEM= scanning electron microscope) BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Waktudan TempatHari/Tanggal:Jumat,14 Maret 2014

Waktu:Pukul 09.45 s.d 12.25 WIB

Tempat:Laboratorium Mikrobiologi Universitas Pancasila lantai II

Alat dan Bahan

1. Mikroskop CX21

2. Pipet

3. Cutter

4. Pinset

5. Gelas obyek

6. Kaca penutup

7. Cawan petri

8. Kertas Koran

Cara kerja

A. Memperkenalkan dan memahami fungsi komponen-komponen mikroskop

1. Mikroskop dipegang dengan tangan kanan dan tangan kiri untuk menyangga kaki mikroskop

2. Meja preparat tetap horizontal untuk mencegah agar preparat tidak jatuh

3. Mengamati system lensa yaitu lensa obyektif, lensa okuler, dan lensa kondensor. Lensa okuler berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler)

4. Mengamati sumber cahaya yang digunakan

5. Mengatur besar kecilnya sumber cahaya

6. Mengamati bagian-bagian mikroskop lainnya (lengan lensa okuler, diafragma, kondensor, sistim illuminasi coarse focus dan fine focus)

7. Menyebutkan bagian-bagian mikroskop dan fungsinya

B. Mencari bidang penglihatan

1. Menyalakan lampu dengan menekan tombol ON, mengatur kekuatan lampu dengan memutar bagian brightness adjustment knob2. Menaikkan tabung dengan menggunakan coarse focus knob (pemutar kasar)

3. Menempatkan lensa obyektif dengan pembesaran lemah (5X atau 10X) dengan memutar revolver searah jarum jam sampai berbunyi klik

4. Membuka diafragma sebesar-besarnya dengan menarik tangkainya kebelakang

5. Mikroskop siap digunakan

C. Mencari bayangan

1. Preparat atau specimen diletakkan diatas kaca obyek dan ditutup dengan kaca penutup, dijepit dan diletakkan diatas meja benda

2. Memutar vertical feed knob dan horizontal feed knob hingga preparat ata specimen tepat berada di tengah-tengah lubang meja benda

3. Revolve diputar dengan perbesaran paling kecil (5X)

4. Menurunkan meja benda dengan memutar coarse focus knob5. Mengamati dengan dua mata

6. Mencari obyek dengan memutar vertical feed knob dan horizontal feed knob

7. Menggunakan pembesaran lemah dahulu, setelah obyek ditemukan menggunaka pembesaran yang lebih besar8. Menggunakan micrometer fine focus knob untuk memperjelas focus9. Mengatur diopter adjustment knob untuk memperoleh bayangan focus yang seimbang antara mata kanan dan mata kiri10. Mengatur kondensor untuk memperjelas bayangan yang tampak11. Mengamati bayangan12. Setelah selesai, lensa dibersihkan dengan tissue.D. Mempersiapkan Preparat non-permanen

1. Meletakkan medium diatas kaca obyek dan bahan yang akan diamati didalam medium

2. Medium ditutup dengan kaca penutup agar tidak terdapat gelembung udara pada medium

3. Meneteskan larutan pewarna diujung dari kaca penutup dan diujung lainnya.

4. Menggunakan kertas penghisap untuk mengurangi kelebihan larutan pewarna

5. Mengamati preparat dengan menggunakan perbesaran lemah terlebih dahulu kemudian dengan perbesaran kuatBAB. IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Mikroskop adalah alat optik yang digunakan untukmelihat ataumengamatiobjekyang berukuran sangat kecilatau mikroskopis yang tak dapat dilihat dengan mata telanjang.Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, telah diperoleh hasil yang dideskripsikan keterangannya. Dari hasil tersebut, dapat kita ketahui bahwa komponen mikroskop terbagi atas dua yakni komponen optik yang terdiri atas cermin, kondensor, lensa objektif dan lensa okuler, dan komponen non optik atau komponen mekanis terdiri atas kaki dan tangkai mikroskop, knop penggerak bagian optik yang terdiri atas knop penggerak kasar (makrometer) dan knop penggerak halus (mikrometer), meja benda dan revolver atau pembawa objektif.

Berikut bagian-bagian mikroskop beserta fungsinya.

1. Kaki mikroskop, sebagai penunjang mikroskop agar berdiri kokoh.2. Lengan atau pegangan mikroskop, yang dipegang bilamana diangkat.

3. Cermin, alat penangkap dan pamantul cahaya.

4. Pengatur kondensor, bila diputar akan menaikkan atau menurunkan kondensor.

5. Kondensor, lensa yang menghimpun berkas cahaya dari cermin masuk ke lubang meja sediaan.

6. Diafragma, alat yang dapat ditutup dan dibuka, pengatur banyaknya cahaya yang amasuk ke kondensor.

7. Meja sediaan, tempat meletakkan kaca benda (objek glass).

8. Sengkeling, penjepit atau pengatur letak sediaan (objek glass).

9. Penggerak Mekanis, alat pengatur letak kaca benda pada meja.

10. Lubang meja sediaan, lubang di tengah-tengah meja sediaan tempat lewatnya cahaya dari kondensor masuk ke objek glass terus ke lensa objektif.

11. Makrometer, pengatur kasar, alat penggerak tubus ke atas atau ke bawah secara kasar atau secara cepat.

12. Mikrometer, pengatur halus, alat penggerak tubus ke atas atau ke bawah secara halus.

13. Tubus atau tabung mikroskop, sebagai penghubung atau pengantar bayangan objek dari lensa objektif ke lensa okuler.

14. Revolver atau pemutar objektif, cakram tempat melekatnya lensa objektif berbagai ukuran.

15. Lensa objektif, yang berfungsi adalah yang menghadap tegak lurus pada meja sediaan, menerima bayangan sediaan kemudian membesarkannya.

16. Lensa okuler, yang diintip oleh mata pengamat, menerima bayangan dari objektif dan membesarkannya.BAB VKESIMPULAN DAN SARANA.KesimpulanBerdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa mikroskop merupakan alat yang digunakan untuk mengamati benda-benda yang sangat kecil, sehingga mudah untuk diteliti, Mikroskop terbagi atas dua bagian yaitu bagian mekanik dan bagian optic, dimana bagian-bagian tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda. Dari hasil pengamatan objek/ preparat, huruf yang ada di kertas sama-sama terlihat jelas.

B. Saran1. Untuk praktikan:hati-hati dalam memperlakukan mikroskop karena terdapat komponen-komponen yang mudah pecah sehingga memerlukan kehati-hatian tinggi, serta memupuk kerjasama antar sesama anggota kelompok dengan baik, karena hasil pengamatan yang baik akan tercapai jika ada komunikasi dan kerja sama diantara sesama anggota kelompok.

2.Untuk asisten:agar kiranya memberikan arahan dan batasan yang jelas dalam setiap kegiatan praktikum demi meminimalisir kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh praktikan selama praktikum berlangsung.

BAB VI

DAFTAR PUSTAKAAnonim1.2012.Asal usul mikroskop/ http://asal-usul-motivasi.blogspot.com/ diakses pada tanggal 5 November 2012.Makassar

Anonim2. 2012.Sejarah dan perkembangan mikroskop/www.dc224.4shared.comdiakses pada tanggal 5 November2012. Makassar.

Nasir, Mohammad dkk.1993.Penuntun Praktikum Biologi Umum.Jakarta:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.Penyusun, Tim.2012.Penuntun Praktikum Biologi Dasar.Makassar:Universitas Negeri MakassarRestiati, Ni Putu. 2000.Pengantar Biologi Umum.Jakarta:Proyek Pengembangan Guru Sekolah MenengahWirjosoemarto,koesmadji.2004.Common Textbook Teknik Laboratorium.Jakarta: Universitas Pendidikan Indonesia.Lampiran