laporan resmi mikrobiologi acara 3 fix

Upload: anggun-putri-rismini

Post on 31-Oct-2015

64 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Mikrobiologi Undip

TRANSCRIPT

LAPORAN RESMIPRAKTIKUM MIKROBIOLOGI LAUT(ISOLASI BAKTERI SIMBION)

OLEH :ANGGUN PUTRI RISMINI26020111140085KELOMPOK 6

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTANJURUSAN ILMU KELAUTANFAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTANUNIVERSITAS DIPONEGOROSEMARANG2012BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangDi alam populasi mikroba tidak terpisah sendiri menurut jenisnya, tetapi terdiri dari campuran berbagai macam sel. Di dalam laboratorium populasi bakteri ini dapat diisolasi menjadi kultur murni yang terdiri dari satu jenis yang dapat dipelajari morfologinya, sifat dan kemampuan biokimiawinya (Dwidjoseputro,2005).Dalam mempelajari mikroba tidak bias dilakukan secara kasat mata. Sedangkan dalam suatu lokasi yang menurut manusia sudah cukup kecil, disanan masih terdapat bakteri dalam jumlah besar dan juga bermacammacam jenisnya. Selain itu, di alam mikrobia pada umumnya tidak hidup tersendiri sebagai individu tunggal dan terlepas dari spesies yang lain, Mikroba lebih sering ditemukan dalam bentuk koloni dan bersama-sama dengan mikroba yang lain (Hadioetomo,1993).Mikroorganisme terdapat dimana-mana didalam lingkungan kita mereka ada pada tubuh kita, didalam tubuh kita, dan disekeliling kita. Mereka merupakan komponen penting dalam ekosistem. Dihabitat alamiahnya, mereka hidup dalam suatu komunitas yang terdiri dari berbagai jenis mokroorganisme, bersama spesies-spesies biologi lainnya. Didalam komunitas ini, satu spesies mikroba dapat mempengaruhi spesies lain dengan berbagai cara-cara beberapa bersifat menguntungkan beberapa merugikan (Entjang, 2003).Oleh karena itu, dalam mempelajarinya, bakteri harus diambil dari alam lalu diisolasikan dalam suatu biakan murni. Biakan murni adalah biakan yang hanya berisi 1 jenis bakteri (Pelczer et al.,1988).

1.2 Tujuan1.2.1 Praktikan dapat memahami bermacam-macam teknik isolasi mikroba1.2.2 Praktikan mempunyai keterampilan melakukan isolasi mikroba.

BAB IIMATERI DAN METODA

2.1 Waktu Dan Tempat2.1.1 SamplingHari, tanggal: Senin, 22 Oktober 2012Waktu: 10.00-11.00 WIBTempat: Pantai Teluk Awur, Tahunan, Jepara2.1.2 Praktikum LaboratoriumHari, tanggal: Senin, 22 Oktober 2012Waktu: 13.30-14.30 WIBTempat: Laboratorium Kampus Kelautan, Teluk Awur, Tahunan, Jepara

2.2 Alat Dan Bahan2.2.1 AlatNo.Nama AlatGambar AlatFungsi Alat

1Botol sampelUntuk tempat sampel.

2BlenderUntuk menghaluskan sampel.

3Pipet tetesUntuk mengambil cairan dalam jumlah sedikit.

4Tabung reaksiUntuk menampung materi saat pengenceran.

5BunsenUntuk mensterilkan alat dan membentuk zona steril.

6Timbangan analitikUntuk menimbang sampel.

7KameraUntuk mendokumentasikan praktikum.

8Alat tulisUntuk mencatat hasil.

9LabelUntuk memberi label/nama pada alat.

10Cawan petriSebagai tempat isolasi bakteri.

11Korek apiUntuk menghidupkan Bunsen.

12LapUntuk mengeringkan alat dari cairan.

13WarppingUntuk menutup media isolasi.

14PinsetUntuk mengambil sampel.

15SpreaderUntuk meratakan sampel pada media.

16Kapas Untuk menutup tabung reaksi.

17Aluminium foilUntuk membungkus botol sampel.

18Coolbox Untuk menyimpan sampel.

2.2.2BahanNo.Nama BahanGambar BahanFungsi Bahan

1Sargassum polycistumSebagai sampel.

2Air laut sterilUntuk melepaskan bakteri asosiasi dari sampel Sargassum polycistum.

3AlkoholUntuk mensterilkan tangan, alat dan meja kerja.

4Media brothUntuk pengenceran.

5Media agarSebagai tempat mengisolasi bakteri.

2.3 Cara Kerja2.3.1 Sampling

2.3.2 Praktikum Laboratorium

BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

3.2 PembahasanBotol sampel harus dibungkus dengan aluminium foil agar cahaya matahari tidak menembus botol dan mengenai sampel, hal ini dilakukan agar sampel tetap berada pada lingkungan seperti habitat aslinya. Pada pengambilannya, sampel harus terus berada di dalam air laut sampai botol sampel ditutup agar sampel tidak kena udara terbuka dan terkontaminasi. Setelah diambil, sampel harus segera dimasukan ke dalam coolbox agar sampel tidak rusak atau membusuk.Sebelum diproses lebih lanjut, sampel harus disemprot dengan air laut yang sudah disterilkan agar bakteri asosiasi lepas dari sampel. Pengenceran dilakukan agar sampel tidak terlalu pekat. Sampel yang diisolasi adalah sampel dari pengenceran 10-3, 10-4 and 10-5 karena pada pengenceran 10-1 dan 10-2 sampel masih terlalu pekat sehingga bakteri akan berkembang terlalu banyak saat dilakukan isolasi.Alat-alat yang digunakan harus selalu steril agar tidak terjadi kontaminasi pada sampel. Saat meneteskan sampel ke media, tabung reaksi dan cawan petri tempat media harus selalu berada di dekat api Bunsen, karena zona steril hanya ada di dekat api. media tidak boleh terkena alcohol karena bakteri akan mati jika ada alcohol. Saat mengambil sampel dengan pipet tetes, pipet tetes harus disterilkan dulu dengan memasukan ke dalam alcohol lalu panaskan dengan api agar alcohol habis. Sebelum memasukan pipet ke dalam sampel, cek dulu apakah pipet masih panas atau tidak, karena bakteri mati di suhu yang tinggi. Demikian juga dengan spreader, spreader harus disterilkan dulu dengan memasukan ke dalam alcohol lalu panaskan dengan api agar alcohol habis dan cek dulu panas atau tidaknya spreader sebelum menggunakannya. Cawan petri yang sudah berisi sampel harus dibungkus dengan warping agar udara luar tidak masuk dan mengkontam sampel. Masa inkubasi dari bakteri adalah 5 hari. Metode isolasi ini dipilih karena kemungkinan kontaminasi kecil.

BAB IVKESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan1. Dalam mengisolasi dan menanam mikroba, kita mengenal teknik isolasi mikroba antara lain teknik spread (tabur) dan teknik goresan (streak).2. Dengan mengikuti prosedur yang ada, praktikan dapat melakukan teknik isolasi mikroba.3. Teknik isolasi penting dilakukan agar sample yang didapat benar-benar murni dan tidak tercampur oleh mikrobia lain.

4.2 Saran1. Alat yang digunakan harus selalu steril agar tidak terjadi kontaminasi dan kerusakan media.2. Hati-hati dalam meneteskan sampel karena dekat api.3. Selalu jaga kebersihan laboratorium.

DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan: JakartaEntjang, I. 2003. Mikrobiologi dan Parasitologi untuk Akademi Keperawatan. Citra Aditya Bakti. Bandung.Hadioetomo, R. S. 1993. Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium Mikrobiologi. Gramedia: Jakarta.Jawetz,E., J. L. Melnick, dan E.A. Adelberg. 2005. Mikrobiologi Kedokteran. Salemba Medika. Jakarta.