laporan rem, kopling,transmisi dan differensial_taufik ikhsan, s.pd
TRANSCRIPT
Laporan Praktek“ CHASIS ( Rem, Kopling, Transmisi, dan
Differensial)”
PPGT-UNIMED
Disusun Oleh:Taufik Ikhsan, S.Pd
(1201205572)
Jurusan OtomotifFakultas Teknik
Universitas Negeri Medan2013
A. Judul PraktekCHASIS ( Rem, Kopling, Transmisi, dan Differensial)
B. Tujuan Praktek
1. Untuk mengetahui bagian-bagian dari chasis suatu kendaraan khususnya
mobil.
2. Mengetahui fungsi dari masing-masing komponen chasis.
3. Dapat melakukan pembongkaran dari komponen-komponen chasis mobil
sesuai denga urutan yang benar.
4. Dapat melakukan pemasangan kembali dari komponen-komponen chasis
tersebut sesuai dengan urutan yang benar.
5. Dapat mengetahui masalah – masalah atau kerusakan yang terjadi pada
chasis mobil.
6. Dapat mencari solusi dari masalah yang terjadi pada chasis mobil.
7. Dapat melakukan pengukuran pada komponen-komponen yang mengalami
keausan, dan menghitung tingkat keasuan permukaan dari komponen yang
diukur.
C. Alat dan Bahan1. Mobil Toyota Corolla DX2. Tool Box Set3. Gress4. Dial Indicator
D. Keselamatan Kerja1. Menggunakan pakaian kerja2. Menggunakan alat sesuai fungsinya3. Bekerja dengan hati-hati
E. Dasar Teori1. Rem
Rem yaitu suatu peranti untuk memperlambat atau menghentikan gerakan roda. secara otomatis gerak kendaraan menjadi pelan. Energi kinetik yang hilang dari benda yang bergerak ini biasanya diubah menjadi panas karena gesekan.
Sistem rem pada kendaraan merupakan suatu peranti penting keamanan dalam berkendara, tidak berfungsinya rem dapat menimbulkan bahaya dan keamanan berkendara jadi terganggu, Adapun fungsi dari sistem rem itu sendiri adalah :
a. Untuk memperlambat kecepatan atau menghentikan gerakan roda kendaraan.
b. Mengatur kecepatan selama berkendara.
PLAT PENAHAN
SEPATU REM
SILINDER RODA
KABEL REM TANGAN
PEGAS PEMBALIK SEPATU
PENYETEL OTOMATIS
TUAS PENYETEL OTOMATIS
PEGAS TUAS PENYETEL
PEN PEGAS PENAHAN SEPATU
TROMOL REM
TUAS SEPATU REM TANGANPEGAS JANGKAR
c. Untuk menahan kendaraan saat parkir dan berhenti pada jalan yang menurun atau menanjak.
Prinsip kerja sistem rem adalah mengubah tenaga kinetik menjadi panas dengan cara menggesekan dua buah logam pada benda yang berputar sehingga putarannya akan melambat. Oleh sebab itu komponen rem yang bergesekan ini harus tahan terhadap gesekan (tidak mudah aus), tahan panas dan tidak mudah berubah bentuk pada saat bekerja dalam suhu tinggi.
2. Kopling
Kopling adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan dua poros pada kedua ujungnya dengan tujuan untuk mentransmisikan daya mekanis. Kopling biasanya tidak mengizinkan pemisahan antara dua poros ketika beroperasi, namun saat ini ada kopling yang memiliki torsi yang dibatasi sehingga dapat slip atau terputus ketika batas torsi dilewati.
Tujuan utama dari kopling adalah menyatukan dua bagian yang dapat berputar. Dengan pemilihan, pemasangan, dan perawatan yang teliti, performa kopling bisa maksimal, kehilangan daya bisa minimum, dan biaya perawatan bisa diperkecil.
3. TransmisiSistem transmisi, dalam otomotif, adalah sistem yang berfungsi
untuk konversi torsi dan kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi dan kecepatan yang berbeda-beda untuk diteruskan ke penggerak akhir. Konversi ini mengubah kecepatan putar yang tinggi menjadi lebih rendah tetapi lebih bertenaga, atau sebaliknya.Tipe
1. Transmisi manual.2. Transmisi otomatis.3. Transmisi semi-otomatis
4. DifferensialDifferential adalah salah satu bagian dari mekanisme pemindah
daya yang bertugas untuk memindahkan tenaga putar dari propeller shaft ke poros roda belakang (rear axle) dan untuk memungkinkan adanya perbedaan putaran antara roda kiri dan roda kanan belakang saat membelok, baik berbelok kekiri maupun kekanan. Dalam hal ini roda kanan dan roda kiri belakang kendaraan tidak selalu berputar dalam kecepatan yang sama, karena disebabkan oleh kondisi keadaan jalan, terutama disaat kendaraan akan berbelok. Yang dimana jarak tempuh atau turning radius roda bagian luar harus lebih besar dibandingkan turning radius roda bagian dalam sehingga roda bagian luar bergerak lebih cepat dari pada roda bagian dalam. Selain itu jarang roda-roda berputar pada putaran yang sama dijalan umum, sebab roda akan berhubungan dengan permukaan jalan yang berbeda-beda dan ditambah juga dengan adanya perbedaan tekanan pada ban atau terjadinya keausan pada ban dan roda. Hal ini menyebabkan kendaraan sulit untuk dikendalikan, maka penggunaan differential sangat dibutuhkan dalam setiap komponen mesin kendaraan.
Differential terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut : drive pinion (pinion penggerak), differential pinion shaft (poros pinion), side gear (roda gigi sisi), differential (gigi pinion), ring gear (roda gigi cincin), differential carrier, bantalan-bantalan, mur penyetel bantalan, perapat oli (oil seal), dan poros-poros roda belakang. Pinion penggerak dijamin didalam differential carrier oleh dua buah bantalan (bearing), pada bagian ujung-ujung luar pinion penggerak terdapat alur untuk berkaitan dengan propeller shaft dan universal joint yoke, bagian yang bergigi berkaitan dengan ring gear. Ring gear diikat dengan baut pada differential case dan berputar bersama dengan bantalan (bearing), pinion shaft (poros pinion) ditempatkan dibagian tengah differential case sejajar dengan ring gear dan dipasang sedemikian rupa sehingga kedua gigi differential pinion yang terpasang pada ujung-ujung porosnya dapat berputar dengan poros. Bagian dalam differential case pada kedua ujung terdapat dua buah roda gigi differential side gear yang berkaitan dengan roda gigi pinion, sedangkan pada bagian dalam side gear terdapat alur (spline) untuk perkaitan dengan poros-poros roda belakang (rear axle shaft) untuk memungkinkan roda-roda gigi dapat berputar bersama sama dengan porosnya. Hal yang paling utama pada mekanik differential adalah perkaitan antara drive pinion dengan ring gear. Perkaitan antara gigi-gigi drive pinion dengan gigi-gigi ring gear dinamakan bevel gear.
F. Langkah Kerja
A. Rem
1. Rem Tromol
PLAT PENAHAN
SEPATU REM
SILINDER RODA
KABEL REM TANGAN
PEGAS PEMBALIK SEPATU
PENYETEL OTOMATIS
TUAS PENYETEL OTOMATIS
PEGAS TUAS PENYETEL
PEN PEGAS PENAHAN SEPATU
TROMOL REM
TUAS SEPATU REM TANGANPEGAS JANGKAR
1. Siapkan segala peralatan yang akan digunakan.
2. buka keempat ban mobil dengan menggunakan kunci shock sesuai
dengan ukuran baut ban.
3. Lepas tromol rem.
4. Lepas kampas rem.
5. Ukur ketebalan kampas rem, Periksa apakah kampas rem sudah aus,
apabila sudah aus segera ganti.
6. Buka silinder rem
7. Bersihkan tromol rem dan cek permukaan tromol apakah mengalami
keausan.
8. Bersihkan semua komponen rem dengan bensin, kemudian semprot
dengan kompresor.
9. Pasang kembali rem tromol, urutan pemasangan kebalikan dari
pembongkaran.
2. Rem Cakram
Melepaskan
1. Angkat kendaraan dan lepas semua roda.
Kendorkan mur-mur roda sebelum mengangkat kendaraan.
2. Buka kaliper
a. Bersihkan kaliper dengan udara.
b. Amankan kepala sub pen dengan kunci dan buka baut kaliper.
c. Tarik kaliper dan balikkan ke atas kemudian masukan baut yang
telah lepas ke dalam palt penahan agar kaliper tidak terjatuh
3. Buka pad rem
a. Buka pad dalam.
b. Buka pada luar bersamaan dengan simnya
Pemeriksaan
1. Pemeriksaaan keausan pad rem cakram
a. Ukuran ketebalan pad rem
Jika kurang dari atau mendekati 1,0 mm gantilah pad-padnya.
b. Jika keausan pada tidak merata maka lakukan pengrataan
permukaan pad.
2. Periksa tebal piringan
a. Bersihkan permukaan piringan dengan menggunakan kain lap.
b. Ukur tebal piringan. Jika kurang dari batas minimum, piringan
harus diganti baru
Pemasangan
1. Pasanglah pad rem
a. Bersihkan permukaan plat penahan dimana pad piringan akan
dipasang.
b. Pasanglah dengan betul plat penunjang, plat pengantar pad, plat
pegas anti berisik dan plat momen.
c. Bersihkan permukaan pada rem menggunakan amplas (jangan
terlalu kasar).
d. Sambil mendorong pegas ke atas, pasang pad luar beserta simnya
pada plat penahan.
e. Pasang pad dalam pada plat momen sama seperti memasang plat
luar
2. Pasang kembali kaliper
a. Apabila pad baru akan dipasang keluarkan sebagian minyak rem
pada reservoir karena kalau tidak, minyak rem akan meluap pada
waktu piston didorong masuk kembali dan minyak rem bertambah
pada reservoir.
b. Dengan menggunakan gagang palu, tekan piston masuk.
c. Masukan kaliper secara hati-hati sehingga boots piston tidak
terjepit.
d. Pegang kepala subpen dengan kunci kemudian kencangkan baut-
baut kaliper.
3. Stel kegiatan minyak rem di dalam reservoir master silinder.
4. Pemeriksaan pemasangan pada rem. Tekan pedak rem sekali dan
lepaskan. Roda harus berputar dengan bebas.
5. Pasang roda dan turunkan kendaraan.
B. Kopling
1.Angkat mobil dengan fork lift.
2.Buka rumah transmisi dan tahan dengan penahan hidrolik.
3. Turunkan perlahan-lahan rumah
kopling dan bawa keluar dari
kolong mobil.
4. Buka pegas diafragma,
kopling dari fly wheel.
C. Transmisi
Melepas Transmisi Dari Kendaraan
5. Periksa pegas diafragma
dan kopling, apakah masih
dalam kondisi baik.
6. Ukur ketebalan kopling dan
jarak renggang pegas diafragma
dengan menggunakan jangka
sorong.
7. .
7. Pasang kembali pegas diafragma
dan kopling pada fly wheel
1. Lepaskan kabel batere dari terminal negatif.
Membongkar Unit Transmisi
2. Lepas empat sekrup dan karet pada tuas pemindah.3. Angkat kendaraan dan kuras oli transmisi.Perhatikan: Pastikan bahwa kendaraan ditopang dengan baik.4. Lepas tuas pemindah.a. Lepaskan kabel dan karet.b. Lepas dua baut dan lepaskan tuas pemindah gigi.
5. Lepas poros propeler6. Lepas pipa knalpot.
7. Lepas kabel speedometer dan kilometer switch lampu mundur.8. Lepas kabel kopling.
9. Lepaskan baut penahan transmisi.
10. Turunkan transmisi.
Catatan: Sebelum menurunkan transmisi, taruh dongkrak
dibawah
mesin, lindungi bak oli dengan balok kayu.
1. Lepaskan garpu pembebas dan hub dengan bantalanpembebas.
2. Lepas roda gigi gerak speedometer dan switch lampu mundur.
3. Lepas dua cincin dorong dari bak transmisi.
4. Ukur celah dorong setiap roda gigi menggunakan feelergauge
5. Lepas rakitan tutup bak transmisi.6. Lepas rumah kopling dan penahan
bantalan depan.7. Lepas extension housing.
Pemeriksaan komponen-komponen transmisi
Ukurlah bantalan flens luncur dalam dan poros output. Gunakan vernier
caliper (limit 3,9 mm dan 4,9mm).
Ukur diameter tuas permukaan journal poros output, gunakan
micrometer (limit roda gigi no. 2 danno.3 = 38,42).
Ukurlah diameter luas luncuran dalam (limit 36,98 mm).
b. Ukur keolengan poros output, gunakan dial indikator (limit. 0,06 mm).
8. Lepas roda gigi counter.9. Lepas dua bantalan rol jarum dan
spacer dari roda counter.
c. Ukur celah oli roda gigi 1 standar 0,009 mm – 0,064, roda gigi 2 dan 3 (limit. 0,06 – 0,01).
d. Periksa ring syncromesh apakah baik kemampuan pengeremannya. Ukur celah antara ring syncromeshdengan ujung alur roda gigi.e. Ukur celah antara garpu pembebas dan hub sleeve.
Pemasangan Transmisia. Merakit tutup bak transmisi
1). Pasangkan lengan pemindah mundur dan pivot.
2). Pasangkan tuas pemindah dan porosnya.
Kencangkan baut pengunci.
Pasang kawat pengunci.
3). Pasangkan pegas, bola pengunci, gasket, dan pemegang bola pembatas
mundur.
4). Pasangkan poros garpu pemindah mundur dan kepala pemindah.
Catatan : kedudukan lubang pen tepat dengan lubang poros dan
pasangkan pegas alur.
5) Pasangkan garpu pemindah 3 dan 4 serta poros garpu pemindah.
Merakit transmisi
1. Pasangkan clutch hub, pengunci pemindah.
Pasangkan rakitan gigi 3, ring syncromesh dan hub sleeve no. 2 pada
poros output.
Pasangkan snap ring.
Ukur celah dorong roda gigi 3, gunakan feeler (limit 0,10 – 0,25)
3. Pasangkan rakitan roda gigi 1, ring syncromesh, hub sleeve 1 pada
poros output.
Pasang bola pengunci
Pasangkan rakitan bantalan
4. Ukurlah celah roda gigi 1 dan 2 ( limit 0,10 – 0,25 mm).
Pasang Snap ring dan rakitlah gigi Counter, bantalan rol jarum, dan
cincin.
Pasangkan rakitan tadi pada transmisi
5. Pasangkan poros input, penahan bantalan depan ( gunakan gasket baru).
6. Pasangkan ring syncromesh dan rakitan poros output.
7. Pasangkan roda gigi idler mundur dan porosnya.
8. Pasangkan extension housing (pakai gasket baru), pasangkan rumah
kopling dan rakitan penutup baktransmisi.
9. Pasangkan accesories yang berhubungan dengan transmisi.
10. Lengan pemindah mundur di stel.
D. Differensial
1. Buka roda belakang2. Keluarkan pelumas differential3. Buka as roda belakang4. Buka propeler shaft
5. Buka mur companion flange
6. Buka differential
7. Keluarkan differential8. Beri tanda pada bering cap sebelum di bongkar karena tidak boleh
tertukar
9. Buka bearing cap
10. Kelompokkan outer race dan mur penyetel agar tidak tertukar
11. Keluarkan differential case unit
12. Buka companion flange
13. Keluarkan drive pinion dan rear bering
14. Buka ring gear
15. Buka pinion shaft
16. Keluarkan side gear17. Keluarkan differential pinion gear18. Keluarkan trust washer19. Bersihkan semua komponen
Langkah Pemeriksaan
1. Periksa companion flange apakah ada keausan pada bantalan
Hasil pemeriksaan : Companion flange tidak terdapat kerusakan
2. Periksa kerataan runout ring gear Apabila runout ring gear tidak rata maka differentialakan bergetar saat beroperasi
Hasil pengukuran : Runout ring gear baik
3. Periksaa semua komponen dari keausan secara visual
Hasil pengukuran: Secara visual keadaan semua komponen baik
4. Periksa bantalan dari keausan dan kerusakan
Hasil pengukuran: Secara visual keadaan semua komponen baik
5. Periksa ring gear, drive pinion
Hasil pengukuran: Secara visual keadaan ring gear, drive pinion baik
6. Periksa differential case dari keretakan
Hasil pengukuran: Secara visual keadaan differential case baik
7. Periksa pinion gear, trunsh pinion, side gear dan trust washer dari keausan
Hasil pengukuran: Secara visual keadaan semua komponen baik dan ukurantrust washer kiri dan kanan sesuai standar yaitu 1,6 mm
Langkah Pemasangan
1. Bersihkan semua komponen2. Pasang trust washer yang sesuai dengan side gear
3. Pasang side gear dan differential pinion gear kedalam differential case dan luruskan posisi gear-gear agar pinion shaft dapat di pasang
4. Pasang ring gear ke differential case dengan momen 9 kg/cm
5. Gunakan palu dan pahat, bengkokkan plat pengunci
6. Pasang drive pinion dan rear bering ke differential carier
7. Pasang companion flange dengan momen 9-13 kg/cm
8. Pasang differential case ke differential carier
9. Pasang bering cap sesuai dengan tanda yang telah di buat tetapi jangan di kunci deangan kuat
10. Stel kekocakan antara gigi drive pinion dengan ring gear
11. Kencangkan baut bering capdengan momen 8 kg/cm
12. Pasang differential ke rear axel housing
13. Pasang as poros belakang
14. Pasang roda Masukan oli differential