laporan pratikum

10
LAPORAN PRATIKUM UJI KANDUNGAN GIZI DALAM MAKANAN OLEH : NAMA : NURIL TANIA NIS : 4643 SMA N 1 SAROLANGUN

Upload: agus-dian-saputra

Post on 20-Jan-2016

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Silahkan didownload, jangan disalah gunakan materi ini.Gunakan semestinya, jangan diedit, bila ingin digunakan untuk referensi tugas sekolah, tolong di masukkan sumber reverensinya.

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PRATIKUM

LAPORAN PRATIKUM

UJI KANDUNGAN GIZI DALAM MAKANAN

OLEH :

NAMA : NURIL TANIA

NIS : 4643

SMA N 1 SAROLANGUN

TAHUN AJARAN 2011/2012

Page 2: LAPORAN PRATIKUM

A. Judul : Kandungan gizi dalam makanan

B. Tujuan : Menulis kandungan zat makanan yang terdapat dalam suatu bahan makanan

C. Kajian Teori :

Kata ”gizi” berasal dari bahasa arab ghidza,yang berarti “makanan”. Ilmu gizi bisa berkaitan dengan makanan dan tubuh manusia.Dalam bahasa inggris, food menyatakan makanan, pangan dan bahan makanan.

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU GIZI

Tahun 1926, oleh Mary Swartz Rose saat dikukuhkan sebagai profesor ilmu gizi di universitas Colombia, New York, AS. Pada zaman purba, makanan penting untuk kelangsungan hidup. Sedangkan pada zaman yunani, tahun 400 SM ada teori Hipocrates yang menyatakan bahwa makanan sebagai panas yang dibutuhkan manusia, artinya manusia butuh makan.

Beberapa penelitian yang menegaskan bahwa ilmu gizi sudah ada sejak dulu antara lain: penemuan mineral sejak mineral telah diketahui dalam tulang dan gigi. Pada tahun 1808 ditemukan kalsium. Tahun 1808 Boussingault menemukan zat besi sebagai zat esensial. Ringer (1885) dan locke (1990) menemukan cairan tubuh perlu konsentrasi elektrolit tertentu. Awal abad 20 penelitian Loeb tentang pengaruh konsentrasi garam natrium, kalium dan kalsium klorida terhadap jaringan hidup.

Penemuan vitamin awal abad 20, vitamin sudah dikenal. Sejak tahun 1887-1905 munculpenelitian-penelitian dengan makanan dimurnikan dan makanan utuh. Dengan hasil ditemukan zat aktif dalam makanan yang tidak tergolong zat gizi utama dan berperan dalam pencegahan penyakit (Scurvy dan Rickets). Pada tahun 1912, Funk mengusulkan memberi nama vitamine untuk zat tersebut.Tahun 1920,vitamin diganti menjadi vitamine dan diakui sebagai esensial.

Dari berbagai literatur menyebutkan bahwa :1. KarbohidratKarbohidrat tersusun atas unsur C,H,4,O,karbohidrat membentuk monosakarida, disakarida, dan polisakarida.Fungsi karbohidrat :1. Sebagai sumber energi2. Bahan pembentuk protein dan lemak3. Menjaga keseimbangan asam dan basaJika bahan makanan tersebut mengandung amilum, apabila ditetesi lugol maka

Page 3: LAPORAN PRATIKUM

warnanya berubah menjadi biru sampai hitam.

2. GulaGula (glukosa) juga termasuk kedalam karbohidrat, yang tersusun dari unsur-unsur C,H,O. Gula merupakan salah satu jenis monosakarida yang memiliki 6 atom C (heksosa). Gula umumnya bersifat manis dan mudah larut dalam air.Jika bahan makanan tersebut mengandung karbohidrat, apabila ditetesi fehling A dan B maka warnanya berubah menjadi hijau sampai orange.3. ProteinProtein tersusun atas unsur-unsur C, H, O, N dan asam amino, serta kadang-kadang juga mengandung unsur S dan P. Asam amino dibagi menjadi dua yaitu, asam amino esensial (yang tidak dapat dibuat sendiri oleh tubuh) dan asam amino non esensial (yang dapat dibuat sendiri oleh tubuh).Fungsi Protein :1. Sebagai zat pembangun2. Sebagai sumber energi3. Pengganti sel-sel yang rusak4. Mempertahankan viskositas (kekentalan) darahJika bahan makanan tersebut mengandung protein , apabila ditetesi biuret maka warnanya akan berubah menjadi ungu.4. LemakLemak tersusun atas unsur C, H, O. Lemak merupakan ester dari asam lemak dengan gliserin yang membentuk trigiserida.Fungsi lemak :1. Sebagai sumber energi2. Pelarut Vitamin A, D, E, K dan Zat lain3. Pelindung alat-alat tubuh yang vital4. Salah satu bahan penyusun Hormon dan VitaminBahan makanan yang mengandung lemak apabila ditetesi etanol maka akan terbentuk emulsi putih keruh.

Page 4: LAPORAN PRATIKUM

D. Alat dan Bahan :

Alat : 1. Tabung Reaksi

2. Gelas Ukur

3. Lumpang dan Mortal

4. Papan Porselen

5. Penjepit

6. Pemanas Bunsen

7. Pipet Tetes

Bahan: 1. Reagen Benedict

2. Reagen Biuret

3. Reagen Lugol

4. Tahu

5. Tempe

6. Telor

7. Gula

8. Tepung dll

E. Cara Kerja Langkah Kerja :

1. Untuk pengujian kandungan nutrisi, bahan makanan yang padat sebaiknya dihancurkan/ diparut dahulu dan dijadikan larutan, masing-masing dengan 100 ml air2. Ujilah tiap bahan makanan yang ada dengan pengujian sebgai berikut :1. A. Pengujian Amilum- Utuk pengujian amilum boleh menggunakan bahan padat atau larutan- Ambil 1 ml larutan yang akan diuji dan letakkan pada tabung reaksi- Tetesi dengan larutan lugol yang encer- Amati perubahan warna yang tejadi pada setiap bahan makanan yang diuji.

Jika menunjukkan warna biru sampai hitam berarti bahan makanan tersebut mengandung amilum. Warna biru sampai hitam menunjukkan adanya ikatan

Page 5: LAPORAN PRATIKUM

antara amilum dengan lugol- Catat makanan apa saja yang mengandung amilum

1. B. Pengujian Gula- Masukkan 1 ml larutan bahan makanan yang akan diuji ke dalam tabung reaksi- Tetesi dengan fehling A dan fehling B, larutan akan bewarna biru- Panaskan tabung reaksi yang berisi bahan makanan dan fehling A dan B tadi secara hati-hati diatas bunsen- Amati perubahan warna yang terjadi, jika warna biru berubah menjadi hijau sampai Oranye berarti bahan makanan tersebut mengandung gula- Jika pengujian dilakukan dengan larutan benedict bahan makanan yang mengandung gula akan bewarna jingga- Catat makanan apa saja yang mengandung gula

1. C. Pengujian Protein- Pengujian protein bisa menggunakan reagen biuret atau reagen millon nase- Dengan reagen biuret* Ambil 1 ml larutan bahan makanan yang akan diuji ke dalam tabung reaksi* Tetesi dengan 4 tetes reagen biuret, jika warnanya berubah menjadi ungu berarti mengandung protein- Dengan reagen millon nase* Ambil 1 ml larutan bahan makanan yang akan diuji ke dalam tabung reaksi* Tetesi dengan 4 tetes reagen millon nase, akan terjadi penggumpalan yang bewarna putih* Panaskan tabung reaksi diatas bunsen dengan hati-hati* Amati perubahan warna yang terjadi, bila warna berubah menjadi merah berarti bahan makanan tersebut mnegandung protein* Catat makanan apa saja yang mengandung protein

Page 6: LAPORAN PRATIKUM

F.Hasil dan Pembahasan :

Uji Glukosa Warna Sebelum di Panaskan

Warna Setelah di Panaskan

Keterangan

Tepung Beras Biru muda Biru Tua Tidak mengandung glukosa

Tepung Kanji Biru Muda Hijau Tidak mengandung glukosa

Susu Biru Muda Merah Bata Mengandung Glukosa

Mentega Biru Hijau Tidak Mengandung Glukosa

Gula Hijau Merah Bata Mengandung Glukosa

Minyak Biru Biru Tidak Mengandung Glikkosa

Tempe Biru Abu - abu Tidak Mengandung Glukosa

Telor Hijau Abu - abu Tidak Mengandung Glukosa

Tahu Biru Ungu Tidak Mengandung Glukosa

Page 7: LAPORAN PRATIKUM

uji Amilum Setelah ditetesi Lugol Keterangan Tepung Beras Hitam Mengandung AmilumTepung Kanji Hitam Mengandung amilumSusu Kuning Tidak Mengandung

AmilumMentega Merah Bata Tidak Mengandung

amilumGula Cokelat Tidak Mengandung

AmilumMinyak Merah Tidak Mengandung

AmilumTempe Cokelat Tidak Mengandung

AmilumTelor Orange Tidak

MengandungAmilumTahu Cokelat Tidak Mengandung

Amilum

Uji Protein Setelah ditetesi Biuret Keterangan Tepung Beras Biru Kehitaman Mengandung ProteinTepung Kanji Biru Tidak Mengandung

ProteinSusu Biru Kehitaman Mengandung ProteinMentega Biru Tidak Mengandung

Protein Gula Biru Tidak Mengandung

ProteinMinyak Biru Tidak Mengandung

ProteinTempe Biru Tidak Mengandung

ProteinTelor Hijau Tidak Mengandung

ProteinTahu Biru Tidak Mengandung

Protein

Page 8: LAPORAN PRATIKUM

G. Kesimpulan

Makanan mengandung zat makanan yang mengalami proses pencernaan menjadi molekul-molekul yang dapat diserap oleh usus. Zat makanan yang di perlukan oleh tubuh berupa karbohidrat, protein, lemak, vitamin, garam mineral, dan air. Syarat makanan yang sehat adalah higienis, bergizi, dan berkecukupan. Higienis artinya tidak mengandung kuman penyakit dan zat yang membahayakan kesehatan. Bergizi artinya cukup mengandung karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, dalam jumlah yang seimbang sesuai dengan kebutuhan. Sedangkan makanan yang berkecukupan artinya dapat memenuhi kebutuhan tubuh pada usia dan kondisi tertentu.

Untuk tujuan tertentu, produk makanan yang dihasilkan oleh industri makanan lazimditambahkan bahan makanan kimia. Bahan kimia tambahan disebut bahan aditif. Misalnya zat pewarna, zat pengawet, zat pemanis, zat pengharum, dan zat penyedap. Dalam penelitian, zat aditif dapat berbahaya bagi kesehatan misalnya menyebabkan kanker.