laporan praktikum wine
DESCRIPTION
Laporan Praktikum WineTRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
“Pembuatan Red Wine Dengan Metode Fermentasi Memanfaatkan Peranan
Bakteri Saccharomyces cerevisiae”
(Untuk Melengkapi Mata kuliah Praktek Mikrobiologi Semester III)
Oleh:
1. Kelompok V A
2. Kelompok VI A
3. Kelompok VII A
4. Kelompok VIII A
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN GIZI
2014
I. Judul Praktikum :
Pembuatan Red WineDengan Metode Fermentasi Memanfaatkan PerananBakteri
Saccharomyces cerevisiae
II. Hari, Tanggal : Jumat, 31 Oktober 2014
III. Tujuan Praktikum :
A. Tujuan umum :
Mahasiswa dapat memahami dan melakukan pembuatanwine denganmetode
fermentasi memanfaatkan peranan bakteri Saccharomyces cerevisiae.
B. Tujuan Khusus :
1. Mahasiswa dapatmengetahui proses fermentasi glukosa menjadi ethanol
oleh yeast (khamir) dari buah anggur hitam.
2. Mahasiswa dapat mengetahui cara pembuatan starter pada pembuatan
wine.
3. Mahasiswa dapat mengetahui peranan bakteri Saccharomyces cerevisiae
dalam pembuatan wine.
4. Mahasiswa dapat melakukan pengecekan gula dengan alat refractometer.
5. Mahasiswa dapatmengamati dan mengetahui pH wine.
6. Mahasiswa dapat melakukan uji organoleptik terhadap hasil fermentasi
wine.
7. Mahasiswa dapat menimbang dan mengetahui berat bersih dari bahan
yang akan digunakan.
8. Mahasiswa dapat mengetahui berat bersih setelah masak.
9. Mahasiswa dapat menghitung rendemen dari hasil fermentasi wine.
IV. Prinsip Praktikum :
Saccharomyces cerevisiaemengkonversi gula menjadi etanol menggunakan
enzim zimase dan intervase yang dihasilkan. Dengankondisi lingkungan yang
cocok untuk pertumbuhannya, yaitu nutrisi sebagai sumber energi terutama gula,
pH optimum 4-5, temperatur optimum 28 ºC - 30ºC serta kebutuhan akan oksigen
terutama pada awal pertumbuhanSaccharomyces cerevisiae dapat melakukan
proses fermentasi alcohol.
Reaksinya :
C6H12O62C2H5OH (etanol) + 2CO2 + Energi
Fermentasi akan menghasilkan gas hal ini dapat dibuktikan dengan
munculnya gelembung-gelembung udara pada botol yang berisi air, jika hal ini
terjadi maka proses fermentasi sedang berlangsung.
V. Dasar Teori :
Fermentasi adalah perubahan kimia dalam bahan pangan yang disebabkan
oleh enzim.Enzim yang berperan dapat dihasilkan oleh mikroorganisme atau
enzim yang telah ada dalam bahan pangan.
Fermentasi merupakan suatu reaksi yang biasanya terjadi pada senyawa
organik zat gula. Senyawa tersebut akan diubah oleh reaksi reduksi dengan katalis
enzim menjadi senyawa lain. Hal ini yang menyebabkan buah-buahan dapat
diproses secara fermentasi, karena didalam buah-buahan terdapat senyawa
organik berupa zat gula. (Fardiaz, 1984)
Etanol atau etil alkohol yang di pasaran lebih dikenal sebagai alkohol
merupakan senyawa organik dengan rumus kimia C2H5OH.Dalam kondisi kamar,
etanol berwujud cairan yang tidak berwarna, mudah menguap, mudah terbakar,
mudah larut dalam air dan tembus cahaya.Etanol adalah senyawa organik
golongan alkohol primer.Sifat fisik dan kimia etanol bergantung pada gugus
hidroksil. Reaksi yang dapat terjadi pada etanol antara lain dehidrasi,
dehidrogenasi, oksidasi, dan esterifikasi (Rizani, 2000).
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi jumlah etanol yang dihasilkan dari
fermentasi adalah mikroorganisme dan media yang digunakan, adanya komponen
media yang dapat menghambat pertumbuhan serta kemampuan fermentasi
mikroorganisme dan kondisi selama fermentasi (Astuty, 1991)
Pemilihan sel khamir didasarkan pada jenis karbohidrat yang digunakan
sebagai medium untuk memproduksi alkohol dari pati dan gula digunakan
Saccharomyces cerevisiae. Suhu yang baik untuk proses fermentasi berkisar
antara 25-30°C. Derajat keasaman (pH) optimum untuk proses fermentasi sama
dengan pH optimum untuk proses pertumbuhan khamir yaitu pH 4,0-4,5. (Rizani,
2000)
Fardiaz (1992), fermentasi etanol meliputi dua tahap yaitu:
1. Pemecahan rantai karbon dari glukosa dan pelepasan paling sedikit dua
pasang atom hidrogen melalui jalur EMP (Embden-Meyerhoff-Parnas),
menghasilkan senyawa karbon lainnya yang lebih teroksidasi daripada
glukosa.
2. Senyawa yang teroksidasi tersebut direduksi kembali oleh atom hidrogen yang
dilepaskan dalam tahap pertama, membntuk senyawa-senyawa hasil
fermentasi yaitu etanol.
Produsen utama alkohol ialah ragi terutama dari stam Saccharomyces
cerevisiae.Saccharomyces cerevisiae digunakan sebagai starter dalam pembuatan
wine. Tujuan pembuatan starter untuk memperbanyak yeast dan untuk melatih
yeast tersebut pada kondisi yang akan difermentasi agar yeast mempunyai
kemampuan tumbuh dan berkembang biak dengan cepat dalam membuat struktur
yang sesuai, dapat menghasilkan enzim dengan cepat untuk mengubah gula
menjadi alkohol serta mempunyai daya fermentasi yang tinggi terhadap glukosa,
fruktosa, galaktosa dan maltosa. Saccharomyces cerevisiae berasal dari dua kata
sacarin (gula) dan mycota (jamur), Saccharomyces cerevisiae dapat
memfermentasi zat gula (glukosa) menjadi alcohol, karena menghasilkan enzim
zimase dan intervase. Enzim zimase berfungsi sebagai pemacu perubahan sukrosa
menjadi monosakarida (glukosa dan fruktosa), sedangkan enzim intervase
mengubah glukosa menjadi alkohol. Misalnya Saccharomyces cerevisiae dapat
memfermentasi zat gula dalam buah anggur sehingga diperoleh minuman
beralkohol seperti wine atau bir. Ragi-ragi, seperti juga kebanyakan fungi
merupakan organisme bernafas aerob dalam lingkungan terisolasi dari udara,
organisme ini meragikan karbohidrat menjadi etanol dan karbon dioksida.Juga
pada beberapa bakteri anaerob dan anaerob fakultatif, pada peragian heksosa dan
pentosa terjadi alkohol sebagai produk utama atau produk samping.Organisme
yang memfermentasikan bahan pangan yang paling penting adalah bakteri
pembentuk asam laktat dan beberapa jenis khamir penghasil alkohol.
Wine merupakan minuman beralkohol yang biasanya terbuat dari jus anggur
yang difermentasi dari bahan yang mengandung gula atau pati menjadi alcohol.
Keseimbangan sifat alami yang terkandung pada buah anggur, menyebabkan buah
tersebut dapat difermentasi tanpa penambahan gula, asam, enzyme, ataupun
nutrisi lain. Wine dibuat dengan cara memfermentasi jus buah anggur
menggunakan khamir dari type tertentu. Yeast tersebut akan mengkonsumsi
kandungan gula yang ada pada buah anggur dan mengubahnya menjadi alkohol.
Perbedaan varietas anggur dan strain khamir yang digunakan, tergantung pada
type dari anggur yang akan diproduksi .Sehingga tak jarang sekali anggur selalu
menjadi bahan dasar pembuatan anggur (minuman).Padahal seperti yang kita
ketahui bahwa buah anggur merupakan buah yang mempunyai nilai jual
tinggi.Unsur keberadaannya di tanah air juga bisa dikatakan tak semudah mencari
buah apel maupun salak.Sebagian besar pedagang buah mengimpor buah anggur
untuk bisa mendapatkannya.Padahal buah impor biasanya identik dengan
banyaknya pengawet yang ditemukan untuk menambah jangka waktu
penyimpanan.Jadi kurang baik untuk dikonsumsi secara terus menerus. Menurut
SNI, stansar mutu wine yang baik Syarat mutu vegetable wine meliputi; etil
alkohol (200C) maksimal=15%; asam mudah menguap (asam asetat)
maksimal=1,5 g/l; bahan tambahan makanan (SO2 maksimal=300 mg/l, tanpa
pemanis buatan); cemaran logam dan arsen.
Pada fermentasi ini terjadi perombakan glukosa menjadi alkohol dan gas CO2
dengan reaksi sebagai berikut :
C6H12O6 2CH3CH2OH + CO2
Reaksi yang terjadi anaerob.Etanol adalah hasil utama fermentasi tersebut di
atas, di samping asam laktat, asetaldehid, gliserol dan asam asetat.Etanol yang
diperoleh maksimal hanya sekitar 15 %. Untuk memperoleh etanol 95 %
dilakukan proses distilasi. Etanol digunakan untuk minuman, zat pembunuh
kuman, bahan bakar dan pelarut.
VI. Alat dan Bahan :
a. Alat yang digunakan:
No. Nama Alat Jumlah1 Baskom 3 buah2 Gelas ukur 500 ml 1 buah3 Labu fermentasi 1 buah4 Sendok 1 buah5 Neraca semianalitik 1 buah6 Selang 1 meter7 Blender 1 buah8 Pisau 1 buah9 Saringan 1 buah
10 Gelas Beaker 1000 ml 1 buah11 Gelas Beaker 500 ml 1 buah12 Toples 1 buah13 Kompor gas 1 buah14 Panci 1 buah15 Sutil kayu 1 buah16 Kain kasa (sebagai saringan) 1 meter17 Botol plastik 2 buah18 Lakban 1 gulung19 Refraktometer 1 buah
b. Bahan yang digunakan:
No.
Bahan
1 Anggur hitam 500gr2 Fermipan 3%3 Gula pasir4 Telur (Putih) 2 butir 5 Aquadest
VII. Prosedur Kerja :
A. Membuat starter
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Mencuci bersih anggur yang akan digunakan.
3. Membersihkan / menghilangkan biji anggur dengan cara membelah
anggur menjadi dua mengunakan pisau.
4. Menghaluskan / blender anggur hitam untuk di jadikan stater.
5. Menimbang 3gr fermipan untuk 100ml jus anggur, lalu campurkan
fermipan tersebut ke dalam jus anggur tanpa di saring, kemudian simpan
dalam toples tertutup rapat.
6. Menginkubasi selama 24 jam.
B. Membuat Wine
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Mencuci bersih anggur hitam yang akan digunakan.
3. Membersihkan anggur hitam dengan menhilangkan bijinya.
4. Menghaluskan / blender500 gr anggur,kemudian saring.
5. Menambahkan jus anggur / must dengan air panas dengan perbandingan
1 : 1 ½. Kemudian tambahkan gula 16 %, (lakukan pengecekan dengan
refractometer).
6. Memanaskan selama 30 menit.
7. Memasukkan must kedalam labu fermentasi.
8. Menambahkan starter 5% v/v (100 ml) kedalam labu fermentasi.
9. Memasukkan selang hingga di leher tabung fermentasi dan siapkan gelas
beaker berisi air untuk melihat adanya gelembung yang menandakan
terjadinya proses fermentasi.
10. Tutup bibir tabung dengan rapat supaya tidak ada oksigen yang masuk.
11. Menginkubasi / fermentasi selama 2 minggu.
12. Menambahkan air gula 50% setiap 2hari sekali kedalam tabung lalu tutup
rapat kembali tabungnya, lakukan selama 2 minggu.
13. Setelah 2 minggu, panaskan wine sambil ditambahkan putih telur untuk
menyerap ampas – ampas yang masih tersisa.
14. Menyaring wine tersebut menggunakan kain kasa.
15. Mendinginkan wine, lalu tuang ke dalam botol plastik.
16. Menyimpan di dalam lemari pendingin sampai tampak endapan.
17. Memisahkan bagian jernih wine dengan endapannya dengan cara disedot
menggunakan selang, lakukan sampai wine tidak terlihan lagi endapannya.
18. Hasil akhir produk fermentasi wine. Hitung rendemen.
VIII. Hasil Pengamatan :
Pengamatan Refraktometer = 19 Brix (%)
Pengamatan Organoleptik :
Parameter Pengamatan
Warna Merah keunguan
Aroma Khas Alkohol
Rasa Masam dan khas alkohol
Tekstur Cair
Pengamatan pH= 4
Volume = 1850
IX. Perhitungan :
Diketahui:
- Berat Masak = 1850 ml
- BDD = 2100 ml
Rendemen=BeratMasakB DD
x100 %
¿ 1850 ml2100 ml
x 100 %=88,09 %vv
X. Pembahasan :
Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari proses fermentasi glukosa menjadi
etanol oleh yeast (khamir) melalui pembuatan wine. Ada dua tahapan dalam
pembuatan wine, yaitu pembuatan larutan starter dan proses fermentasi.
Percobaan pembuatan wine ini melalui proses fermentasi dengan
menggunakan sari buah anggur hitam. Fermentasi adalah proses metabolisme
dimana terjadi perubahan-perubahan kimia dalam substrat karena keaktivitas dari
enzim yang dihasilkan oleh suatu mikroorganisme. Sedangkan enzim sendiri
adalah protein yang dihasilkan oleh jasad hidup dan merupakan biokatalisator
(mempercepat kecepatan reaksi tanpa mengubah tetapan kesetimbangan). Pelaku
fermentasi adalah mikroorganisme anaerob fakultatif (membutuhkan sedikit
oksigen) atau anaerob obligat (sama sekali tidak membutuhkan oksigen).
Fermentasi dapat dibagi menjadi 2, berdasarkan hasilnya, yaitu fermentasi
alkoholik dan fermentasi non alkoholik. Fermentasi alkoholik merupakan suatu
proses fermentasi yang menghasilkan alkohol sebagai produknya, biasanya
dilakukan oleh ragi, khusunya Saccharomyces cerevisiae yang bersifat anaerob
fakultatif. Fermentasi alkohol menghasilkan hanya 2 molekul ATP/molekul
glukosa.Fermentasi merupakan proses mikrobiologi yang dikendalikan oleh
manusia untuk memperoleh produk yang berguna, dimana terjadi pemecahan
karbohidrat dan asam amino secara anaerob. Peruraian dari kompleks menjadi
sederhana dengan bantuan mikroorganisme sehingga menghasilkan energy.
Sebelum melakukan proses fermentasi, mula-mula membuat larutan starter.
Starter adalah zat yang dapat mempercepat jalannya proses fermentasi. Starter ini
penting dibuat agar fermentasi tidak memerlukan waktu yang terlalu lama dan
lebih cepat dalam mendapatkan hasil fermentasi. Adapun fungsi dari pembuatan
starter tersebut juga untuk mengatahui pH, karena pada proses fermentasi wine
keadaannya harus asam sebab khamir atau mikroorganisme yang membantu
proses fermentasi ini dapat tumbuh baik pada keadaan asam.
Pada pembuatan starter menggunakan ekstrak buah yang dipanaskan hingga
suhu 80oC selama 10 menit.Kemudian mengukur pH starter tersebut yang
diupayakan harus dalam keadaan asam. Starter tersebut kemudian ditambahkan
fermipan untuk membantu proses fermentasi, kemudian ditutup dengan karet dan
diinkubasikan selama 24 jam pada suhu ruang.
Fungsi penambahan fermipan ini adalah sebagai zat yang bekerja pada proses
fermentasi adalah enzim yang dibuat oleh sel-sel ragi tersebut.
Kemudian starter tersebut dicampurkan pada sisa campuran ekstrak dalam labu
fermentasi. Wine adalah produk fermentasi berupa minuman beralkohol yang
terbuat dari sari buah-buahan yang banyak mengandung glukosa. Sedangkan
aerasi digunakan dalam proses ini, yaitu memperbanyak diri dan adaptasi
mikroorganisme. Karena fermentasi merupakan suatu proses yang tidak
membutuhkan oksigen, fermentasi harus berada dalam keadaan terisolasi dari
udara luar (anaerob). Untuk mencegah terjadinya proses oksidasi, dalam
percobaan ini dilakukan penutupan mulutlabu fermentasi dengan karet yang
dilapisi lakban dan dihubungkan dengan selang yang menyambung pada geles
beker yang berisi air .Air digunakan sebagai indikator yang menunjukkan adanya
karbondioksida yang keluar. Hal ini menunjukkan adanya pelepasan gas CO2 oleh
mikroba yang terdapat di dalamnya, sehingga proses fermentasi dapat dikatakan
berhasil dengan adanya perubahan ini.
Berdasarkan hasil pengamatan, untuk starter setelah dicampurkan dengan sisa
sari buah anggur tadi mendapatkan pH = 4, warnanya merah keunguan, baunya
masam, dan rasanya manis agak asam. Hal ini menunjukkan bahwa yeast
Saccharomyces cerevisiae sudah mulai berkembang didalam media
starter.Kondisi ini yang diinginkan dalam fermentasi.
Pada pengamatan 24 jam, sudah timbul gelembung pada air. Hal ini
menunjukkan bahwa telah terjadi proses fermentasi. Skema reaksinya adalah :
C6H12O6 + H2O 2C2H5OH + 2CO2.
XI. Simpulan :
Berdasarkan praktikum kali ini, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Dalam pembuatan wine yang pertama dilakukan adalah pembuatanan stater
yang bertujuan untuk mempercepat laju reaksi dari fermentasi dam
memperkecil kemungkinan kegagalan dari pembuatan wine.
2. pH starter wine adalah 4 ini dikarenakan mikroorganisme yg dibiakkan hanya
bisa tumbuh pada suasana asam. Dan hasil akhir dari wine memiliki pH yang
sama, yaitu 4.
3. Uji refraktometri menunjukkan hasil 19 Brix (%)
4. Uji organoleptik dari wine diketahui bahwa warna yang dihasilkan adalah
merah keunguan dengan aroma khas alkohol dan rasa asam beralkohol.
5. Dari 500gr anggur yang digunakan menghasilkan wine sebanyak 1850 ml
dengan rendemen 88,09 % vv
Daftar Pustaka
Anonim. 2013. Produk Fermentasi Buah. Universitas Muhamadiyah. Tersedia Online
di : http://tekpan.unimus.ac.id/wp-content/uploads/2013/07/PRODUK-
FERMENTASI-BUAH-ANGGUR-CIDER-DAN-VINEGAR.pdf --- diakses
pada tanggal 24 November 2014
Astuty, E. D. 1991. Fermentasi Etanol Kulit Buah Pisang. UGM.Yogyakarta.
Buckle, K.A, 1985, Ilmu pangan, Jakarta : UI Pres
Dwi Aprilianti, R. 2012. Pengaruh Kadar Glukosa Pada Pembuatan Anggur dari
Nanas. Universitas Diponegoro. Tersedia Online di :
http://eprints.undip.ac.id/42097/1/Roselina_DA.pdf --- diakses pada
tanggal 24 November 2014
Fardiaz, Winarmo, 1984. Biofermentasi dan Biosintesa Protein, Bandung :
Angkasa
Karmana Oman. 2006. Biologi Untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas/Masdrasah
Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam. Penerbit Grafindo Media Pratama.
Jakarta.
Kwartiningsih dan Mulyati, 2005.Fermentasi Sari Buah Nanas menjadi
Vinegar.Kuilibrium.Vol. 4.No. 1. 8 Juni 2005 : 8 – 12
Rizani, K. Z. 2000. Pengaruh Konsentrasi Gula Reduksi dan Inokulum
(Saccharomyces cerevisiae) pada Proses Fermentasi Sari Kulit Nanas
(Ananas comosus L. Merr) untuk Produksi Etanol.Skripsi. Jurusan
Biologi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Universitas Brawijaya. Malang
Syukra, Haris ; Iqbal ; Salman. 2012. Percobaan Pembuatan Wine Institut Teknologi
Sepuluh Nopember. Tersedia Online di :
https://docs.google.com/document/d/1RT_WNFrNw9HyOUNU1Yt9WrL2O
5m4pQtejNP2drO6lpI/edit --- diakses pada tanggal 02 November 2014
Wijaya Adi, Yeremia. 2013. Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Pangan Universitas
Katolik Soegijapranata. Tersedia Online di :
http://www.scribd.com/doc/200181488/Laporan-Praktikum-Mikrobiologi-
Pangan-Fermentasi --- diakses pada tanggal 02 November 2014
Lampiran Gambar
Gambar 1.0 Gelembung yang Muncul Akibat Adanya CO2 yang Dikeluarkan
Gambar 1.1 Ampas yang Telah Dibersihkan Dengan Putih Telur
Gambar 1.2 Putih telur
Gambar 1.3 Wine yang Dipanaskan Sebelum Ditambah Putih Telur
Gambar 1.4 Wine Dicapur Dengan Putih Telur
Gambar 1.5 Wine Sudah Bercampur Dengan Putih Telur
Gambar 1.6 Wine Disaring Setelah Dipanaskan
Lampiran Nama Kelompok
Kelompok V :
1. Yudhi Pratama (P07131013009)
2. Fietri Dwi Febriyanti (P07131013025)
3. Ni Kadek Dwi Antara Wati (P07131013041)
Kelompok VI :
1. Ni Kadek Dwi Antari (P07131013011)
2. Luh Wayan Ricka Putri Artajaya (P07131013027)
3. Nyoman Ayu Apsari Dewi (P07131013043)
Kelompok VII :
1. Intan Dery Purnamasari (P07131013013)
2. Ayu Desy Dwirianasari (P07131013029)
3. I Gusti Ayu Ari Sunia Dewi (P07131013045)
Kelompok VIII :
1. Ni Luh Asri Asih (P07131013015)
2. Komang Lisa Wiradharma (P07131013031)
3. Ni Putu Leni Wulandari (P07131013047)