laporan praktikum vii batang

30
BATANG I, BATANG II, BATANG III (ANOMALI) LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHAN Oleh : Lukita Octavia 208 203 935 Nacevi Maulana 208 203 946 Hanifah Nugraha 208 203 915 Nurkomalasari 208 203 953 Istiqomah 208 203 926 Ira Qurratulaini H 208 203 921 FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI/IV/B

Upload: lukita-octavia-novelist

Post on 23-Jun-2015

4.706 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum VII Batang

BATANG I, BATANG II, BATANG III (ANOMALI)

LAPORAN

PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHAN

Oleh :

Lukita Octavia 208 203 935

Nacevi Maulana 208 203 946

Hanifah Nugraha 208 203 915

Nurkomalasari 208 203 953

Istiqomah 208 203 926

Ira Qurratulaini H 208 203 921

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI/IV/B

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI

SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2010

Page 2: Laporan Praktikum VII Batang

Nama

1. Lukita Octavia L 208 203 935

2. Nacevi Maulana 208 203 946

3. Hanifah Nugraha 208 203 915

4. Istiqomah 208 203 926

5. Ira Qurratulaini H 208 208 921

6. Nurkomalasari 208 203 953

Tgl praktikum : 10 Mei 2010

JUDUL : Batang I (Monokotil dan Dikotil), Batang II, Batang III (Anomali)

TUJUAN:

1. Mempelajari struktur batang monokotil melalui pengamatan pada preparat

melintang batang jagung

2. Mempelajari pertumbuhan sekunder pada batang monokotil melalui

pengamatan pada preparat melintang batang helianthus / dikotil lainnya

3. Mempelajari pertumbuhan sekunder pada batang dikotil

4. Mempelajari pembentukan Tilia sebagai tanggapan terhadap pertumbuhan

sekunder

5. Mempelajari struktur meristem apeks batang dan mengidentifikasi

jaringan-jaringan derivat meristem yang terdapat pada apeks pucuk Coleus

6. Mempelajari struktur batang cucurbita dan mempelajari tipe ikatan

pembuluh bikolateral pada batang cucurbita

7. Mempelajari struktur lentisel dan mengidentifikasi jaringan-jaringan sel-

sel yang membentuk lentisel

8. Mempelajari pola pertumbuhan sekunder anomali yang terjadi pada

tumbuhan Amaranthus dan Passiflora atau Aristholochia.

Page 3: Laporan Praktikum VII Batang

DASAR TEORI

Susunan batang tidak banyak berbeda dengan akar. Batang tersusun dari

jaringan berikut:

epidermis

parenkim

endodermis

jaringan pembuluh, dan

kambium pada tumbuhan dikotil.

(http://www.google.co.id/imglanding?q

=http://media-2.web.britannica.com/eb-media/02/5602-004-

2C2C2DD3.gif&imgrefurl=http://www.britannica.com/EBchecked/topic-art/

623731/379/Cells-of-the-xylem-and-

phloem&usg=__yxGud9fk0kdw9mG40PUZq40tUAQ=&h=360&w=420&sz=32&hl=id

&um=1&itbs=1&tbnid=XWJ7iVbpaDsZOM:&tbnh=107&tbnw=125&prev=/images

%3Fq%3Dxilem%26um%3D1%26hl%3Did%26sa%3DX%26tbs

%3Disch:1&um=1&sa=X&tbs=isch:1&start=0#tbnid=XWJ7iVbpaDsZOM&start=3)

Struktur ini tidak banyak berubah, baik di batang utama, cabang, maupun ranting.

Permukaan batang berkayu atau tumbuhan berupa pohon seringkali dilindungi oleh

lapisan gabus (suber) dan/atau kutikula yang berminyak (hidrofobik). Jaringan kayu pada

Page 4: Laporan Praktikum VII Batang

batang dikotil atau monokotil tertentu dapat mengalami proses lignifikasi yang sangat

lanjut sehingga kayu menjadi sangat keras.

http://id.wikipedia.org/wiki/Anatomi_tumbuhan

Fungsi :

a. alat transportasi zat makanan dari akar ke daun dan hasil fotosintesis

dari daun ke seluruh bagian tubuh.

b. alat perkembangbiakan vegetative

c. alat penyimpan bahan makanan cadangan

d. tempat tumbuhnya daun, bunga dan buah

(http://www.forumsains.com/biologi/jaringan-makhluk-hidup/20/?wap2)

Pada umumnya batang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:

1. Umumnya berbentuk panjang, bulat seperti silinder atau dapat pula

mempunyai bentuk lain. Akan tetapi selalu bersifat aktinomorf, artinya

dapat dengan sejumlah bidang dibagi menjadi 2 bagian yang setangkup.

2. Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan

pad buku-buku inilah terdapat daun.

3. Tumbuhnya biasanya keatas, menuju cahaya atau matahari (bersifat

fototrop)

4. Selalu bertambah panjang diujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan

bahwa batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas.

5. Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan tidak

digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil.

6. Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umumnya pendek

misalnya rumput dan waktu batang masih muda.

(Gembong Tjitrosoepomo, 2005)

Terdapat perbedaan antara batang dikotil dan monokotil dalam susunan

anatominya.

1. Batang Dikotil

Page 5: Laporan Praktikum VII Batang

(http://www.google.co.id/images?hl=id&q=batang+dikotil&um=1&ie=UTF-

8&source=univ&ei=9mPrS7-

7K4K7rAexxMWZCg&sa=X&oi=image_result_group&ct=title&resnum=1&ved=0CB8

QsAQwAA)

Pada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dari luar ke dalam :

a. Epidermis

Terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar

sel. Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya. Pada batang

yang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh

lapisan gabus yang dibentuk dari kambium gabus.

b. Korteks

Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel,

yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim,

makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim.

c. Endodermis

Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel,

merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan stele. Endodermis

tumbuhan Anguiospermae mengandung zat tepung, tetapi tidak terdapat

pada endodermis tumbuhan Gymnospermae.

d. Stele/ Silinder Pusat

Merupakan lapisan terdalam dari batang. Lapis terluar dari stele disebut

perisikel atau perikambium. lkatan pembuluh pada stele disebut tipe

kolateral yang artinya xilem dan floem. Letak saling bersisian, xilem di

sebelah dalam dan floem sebelah luar.

Page 6: Laporan Praktikum VII Batang

Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler, pada

perkembangan selanjutnya jaringan parenkim yang terdapat di antara berkas

pembuluh angkut juga berubah menjadi kambium, yang disebut kambium

intervasikuler. Keduanya dapat mengadakan pertumbuhan sekunder yang

mengakibatkan bertambah besarnya diameter batang.

Pada tumbuhan Dikotil, berkayu keras dan hidupnya menahun,

pertumbuhan menebal sekunder tidak berlangsung terus-menerus, tetapi

hanya pada saat air dan zat hara tersedia cukup, sedang pada musim kering

tidak terjadi pertumbuhan sehingga pertumbuhan menebalnya pada batang

tampak berlapis-lapis, setiap lapis menunjukkan aktivitas pertumbuhan

selama satu tahun, lapis-lapis lingkaran tersebut dinamakan Lingkaran

Tahun.

2. Batang Monokotil

(http://www.google.co.id/images?hl=id&q=batang+monokotil&um=1&ie=UTF-

8&source=univ&ei=9mPrS77K4K7rAexxMWZCg&sa=X&oi=image_result_group&ct=t

itle&resnum=1&ved=0CB8QsAQwAA)

Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks

dan stele umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang

menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang

artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan cambium. Tidak adanya kambium

pada Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan

perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder. Meskipun demikian, ada

Page 7: Laporan Praktikum VII Batang

Monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan menebal sekunder, misalnya pada

pohon Hanjuang (Cordyline sp) dan pohon Nenas seberang (Agave sp).

Tipe-tipe ikatan pembuluh:

a. Konsentris yaitu ikatan pembuluh konsentris adalah ikatan pembuluh

yang xylem dan phloemnya berbentuk cincin silindris.

Amfivasal bila xilem mengelilingi floem.

Amfkribal bila floem mengelilingi xylem

contoh: pada akar dan batang tumbuhan paku.

b. Kolateral yaitu Ikatan pembuluh kolateral adalah ikatan pembuluh yang

tersusun dari xylem dan phloem yang letaknya bersebelahan di dalam satu

jari-jari. xylem sebelah dalam dan phloem sebelah luar.

- Kolateral tertutup, tersusun acak, pada batang monokotil.

- Kolateral terbuka, tersusun teratur, pada batang dikotil

c. Bikolateral bila xilem diapit oleh floem yaitu dengan xilem di tengan

seperti bintang. Contoh pada akar dikotil

d. Radial bila letak xilem dan floem berselang-seling secara radial.

contoh pada akar monokotil.

Page 8: Laporan Praktikum VII Batang

 

(http://penapun-tertoreh.blogspot.com/2010/04/bentukstruktur-dan-susunan-tipe-

berkas.html)

Pertumbuhan pada Tumbuhan:

Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi akibat kegiatan sel-sel pada jaringan

meristem yang selalu membelah secara mitosis. Jaringan meristem terletak di

ujung akar, ujung batang dan cambium

Pertumbuhan Primer

Pertumbuhan yang menyebabkan memanjangnya ujung akar dan ujung

batang

Pertumbuhan Sekunder

Pertambahan besar diameter batang akibat kegiatan pembelahan jaringan

kambium (titik tumbuh sekunder). Hanya terjadi pada tumbuhan dikotil.

(http://kamusinfo.blogspot.com/2010/01/pertumbuhan-dan-perkembangan.html)

Pertumbuhan Sekunder Anomali pada Dikotil

Istilah anomali disini dipakai untuk menunjukkan perilaku cambium pembuluh

yang tidak biasa atau tidak sama dengan yang umumnya terjadi pada Coniferae dan

pohon yang berkayu yang telah dikenal hingga saat ini, sebab itu disebut pertumbuhan

sekunder yang tidak biasa atau termasuk anomaly. Bentuk pertumbuhan sekunder

anomali berbeda-beda dan terlihat adanya tahapan dengan bentuk normal, kadang-kadang

cambium berada pada posisi normal. Perilakunya berbeda dari normal. Bila dalam

sayatan melintang batang tampak bahwa cambium menghasilkan lebih banyak xylem dari

pada floem di beberapa tempat tertentu. Sedangkan ditempat ini dibentuk lebih banyak

floem dari pada xylem, akan diperoleh gambaran seperti Passiflora glandulosa. Pada

pertumbuhan tertentu seperti Aristolochia terdapat berkas cambium yang hanya

Page 9: Laporan Praktikum VII Batang

membentuk parenkim seperti jari-jari empulur. Jumlah berkas ini bertambah dengan

meningkatnya keliling cambium. (Estiti B. Hidayat, 1995)

Pertumbuhan Sekunder pada Monokotil

Pada banyak monokotil basah tak terdapat atau sedikit sekali terdapat

pertumbuhan yang menambah tebal batang. Kebanyakan monokotil yang berbatang tebal

dengan ruas pendek dan dedaunan yang merapat memilki meristem penebalan primer.

Meristem itu berada didaerah perisikel tepat dibawah apeks, dan terdiri dari suatu

kawasan meristematik yang menghasilkan derivate radial. Derivat itu biasanya berupa

parenkim kearah luar (sentripugal) dan kearah dalam (sentripetal), dibentuk baik oleh

parenkim maupun berkas pembuluh kolateral. (Estiti B. Hidayat, 1995)

METODE PENELITIAN

ALAT KERJA DAN BAHAN

ALAT BAHAN

1. Kuter / silet

tajam

1. Aquades

2. Mikroskop 2. Preparat awetan batang

jagung

3. Object glass 3. Batang mangga

4. Cover glass 4. Batang Cucurbita sp

5. Tisue 5. Batang Cordiline

6. Batang Amaranthus

7. Batang Passiflora

PROSEDUR KERJA

Batang I (monokotil dan dikotil)

Kegiatan I

Ambil preparat awetan batang jagung

Simpan pada meja object

Page 10: Laporan Praktikum VII Batang

Amati dengan mikroskop

Gambar

Beri keterangan

Kegiatan 3 dan 4

Buat sayatan melintang pada batang mangga yang masih muda dan dewasa

Simpan msing-masing sayatan pada object glass

Beri aquades

Tutup dengan covert glass

Amati dengan mikroskop

Gambar

Beri keterangan

Batang II

Kegiatan 9.3

Page 11: Laporan Praktikum VII Batang

Ambil preparat awetan batang Cucurbita sp

Simpan pada meja object

Amati dengan mikroskop

Gambar

Beri keterangan

Batang III (Anomali)

Kegiatan 10.1

Ambil batang Amaranthus yang masih muda dan dewasa

Buat sayatan melintang tipis pada batang Amaranthus yang masih muda dan

dewasa dengan menggunakan reagen aniline sulfat

Simpan masing-masing sayatan pada object glass

Tutup dengan covert glass

Amati dengan mikroskop

Page 12: Laporan Praktikum VII Batang

Gambar

Beri keterangan

HASIL PENGAMATAN

Dikotil

1. Batang melintang Heliantus

Gambar Mikroskopis

Perbesaran 4 x 10

Monokotil

1. Batang Zea mays melintang

Gambar Mikroskopis

Perbesaran 10 x 15

Page 13: Laporan Praktikum VII Batang

Deskripsi:

1. sklerenkim

2. Floem

3. Xylem

4. Epidermis

Deskripsi :

• Ikatan pada batang Zea mays yang meperlihatkan lakuna sebagai hasil perkembangan

dari pemisahan perenkima dari dua elemen protoxilem yang mengelilinginya.

• Pada silinder pusat dibedakan dua tipe jaringan pembuluh, yaitu floem yang bisanya

sebelah luar.

• Setiap untaiannya disebut berkas pembuluh. Berkas pebuluh yang floemnya hanya

dibagian luar disebut berkas kolateral.

Anomali

Gambar Mikroskopis

Perbesaran : 10 x 15

PEMBAHASAN

Bayam stem bayam stem membujur

Page 14: Laporan Praktikum VII Batang

Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara

korteks dan stele umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan

pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang artinya di antara

xilem dan floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium pada

Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar,

dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder. Meskipun

demikian, ada Monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan menebal

sekunder, misalnya pada pohon Hanjuang (Cordyline sp) dan pohon Nenas

seberang (Agave sp).

Struktur Anatomi Batang

Secara umum batang tersusun atas epidermis yang berkutikula dan kadang

terdapat stomata, sistem jaringan dasar berupa korteks dan empulur, dan sistem

berkas pembuluh yang terdiri atas xilem dan floem. Xilem dan floem tersusun

berbeda pada kedua kelas tumbuhan tersebut. Xilem dan floem tersusun melingkar

pada tumbuhan dikotil dan tersebar pada tumbuhan monokotil.

Pada ujung batang terdapat tunas yang belum berkembang yang disebut

tunas ujung. Selain itu dijumpai juga tunas aksilar/tunas lateral/tunas samping

yang terdapat di ketiak daun, tunas ini biasanya dorman. Pada banyak tumbuhan,

tunas ujung menghasilkan auksin yang dapat menghambat pertumbuhan tunas

aksilar. Fenomena ini disebut dengan dominansi apikal yang merupakan suatu

adaptasi yang dapat meningkatkan kemampuan tumbuhan untuk memperoleh

cahaya. Hal ini sangat penting apabila kerapatan vegetasi di suatu tempat tinggi.

Pembentukan cabang juga penting untuk meningkatkan sistem tajuk, pada kondisi

tertentu tunas-tunas aksilar akan mulai tumbuh. Beberapa dari tunas tersebut

kemudian berkembang menjadi cabang-cabang yang menghasilkan bunga dan

yang lainnya berkembang menjadi cabang non reproduktif, lengkap dengan tunas

ujung, daun-daun dan tunas aksilar.

Monokotil mencakup sekitar 40 famili denagn sekitar 50.000 spesies.

Beberapa anggota monokotil berupa pohon ( misalnya kelapa), namun

kebanyakan adalah herba semusim atau tahunan. Cirri utama tumbuhan monokotil

Page 15: Laporan Praktikum VII Batang

adalah memiliki kotiledon tunggal atau daun lembaga tunggal. Batang bagian atas

tidak bercabang atau bercabang sedikit, dan biasanya daunnya berpelaepah.

Daunnya berupa daun tunggal, kecuali pada palma (kelapa, palem). Tulang daun

umumnya sejajar. Jaringan pembuluh ( xilem dan floem ) pada batang dan akar

tersusun tersebar, dan tidak berkambium. Bunga monokotil memiliki

bagian0bagian denagn kelipatan 3 sepal, 3 petal, 6 stamen, 3 karpel. Pada

umumnya bunga tidak beraturan bentuk dan warnanya tidak mencolok.

Cucurbita stem cucurbita stem sisi

Pada penampang melintang, batang monokotil memiliki ikatan pembuluh

yang menempati area yang cukup luas, tidak terbatas dalam satu lingkaran ikatan

pembuluh tersebut dapat berada dalam dua lingkaran atau tersebar. ecara umum

batang tersusun atas epidermis yang berkutikula dan kadang terdapat stomata,

sistem jaringan dasar berupa korteks dan empulur, dan sistem berkas pembuluh

yang terdiri atas xilem dan floem. Xilem dan floem tersusun berbeda pada kedua

kelas tumbuhan tersebut. Xilem dan floem tersusun melingkar pada tumbuhan

dikotil dan tersebar pada tumbuhan monokotil. Batang monkotil biasanya tidak

mengalami pertumbuhan sekunder, pelebaran batang biasanya dilakukan oleh

meristem penebalan primer. Pada beberapa monokotil pertumbuhna sekunder

dapat terjadi dan pertumbuhna ini terjadi sebagai akibat aktivitas meristem pada

bagian batang yang letaknya jauh di belakang meristem apeks. Meristem ini

disebut sebagai cambium pembuluh pada dikotil. Cambiuj pembuluh ini

Page 16: Laporan Praktikum VII Batang

menghasilkan ikatan pembulhu sekunder yang terpisah satu sama lain oleh

jaringan parenkim.

Meristem apikall berukuran relative kecil disbandingken dengan meristem

apical pada tumbuhan dikotil. Meristem tersebut disebut tunas aksilar (tunas di

ketiak daun) bakal daun dan epidermis, dibawah meristem apical terdapat

meristem

Perifer (meristem tepi) meristem perifer merupakan meristem primer yang

menebal dan menebal disekitar meristem apical, meristem perifer menjadi bagian

utama batang utama batang utama yang berisi ikatan pembuluh seperti halnya

pada tumbuhan dikotil tumbuhan monokotil pun juga tesusun dari lapisan

epidermis, korteks, dan stele.

Sun flower stem sun flower stem

Batang merupakan salah satu organ tama tumbuhan yang berfungsi

sebagai jalan transportasi air dan zat-zat terlarut. Secara anatomi jaringan pada

batang dapat dibagi manjadi tiga bagian yaitu jaringan dermal, jarinan dasar, dan

jaringan pembuluh, epidermis biasanya terdiri dari satu lapisan sel dan sering kali

memiliki stomata dan trikoma. Sel-sel epidermis ini mampu melebar kearah

tangensial dan mampu bermitosis, dan sifat epidermis ini sangat penting untuk

merespon apabila menjadi tekanan sebagai akibat pertumbuhan sekunder, pada

batnag yang telah mengalami pertumbuhan sekunder stomata dapat hilang dan

digantikan oleh litensialdan litensial merupakan pori yang menghubng ruang antar

Page 17: Laporan Praktikum VII Batang

sel dalam tumbuhan dan luar tumbuhandan epidermis pun digantikan oleh

periderm.

Jaringan pembuluh berkembang dari prokambium yang dapat berpisah

satu sama laim atau membentuk silinder prokambium, jaringan prokambium ini

berdiferensiasi membentuk floem dan xylem primer, sehingga terrbentuklah

berkas-berkas ikatan pembulhu atau silinder pembuluh. Xylem terbentuk secara

exarch dan floem terbentuk secara endarch.

KESIMPULAN

Susunan batang tidak banyak berbeda dengan akar. Batang tersusun dari

jaringan berikut:

epidermis

parenkim

endodermis

jaringan pembuluh, dan

kambium pada tumbuhan dikotil.

Fungsi :

a. alat transportasi zat makanan dari akar ke daun dan hasil fotosintesis

dari daun ke seluruh bagian tubuh.

b. alat perkembangbiakan vegetative

c. alat penyimpan bahan makanan cadangan

d. tempat tumbuhnya daun, bunga dan buah

PERTANYAAN

Batang I

Kegiatan I

1. Apakah penyebaran ikatan pembuluh dibagian tengah dan tepi batang

berbeda? Jelaskan berdasarkan hasil pengamatan Anda!

2. Dibagian mana saja Anda menemukan sklerenkim? Apa fungsi sklerenkim

tersebut?

3. Apakah Anda dapat menemukan bagian korteks? Bila ada jelaskan ciri-

cirinya!

Page 18: Laporan Praktikum VII Batang

4. Apakah Anda menemukan parenkim interfaskuler? Bila ada, bagaimana

keadaannya?

5. Dari hasil pengamatan Anda, buatlah satu uraian singkat tentang batang

jagung sehingga dapat menggambarkan pola umum batang minokotil!

Kegiatan 3

1. Bagaimana letak ikatan pembuluh pada batang muda dikotil? Apa

perbedaannya dengan batang monokotil?

2. Pakah Anda menemukan koterks? Tunjukkan ciri-ciri korteks tersebut!

3. Apakah sklerenkim terlihat membentuk seludang yang membungkus

ikatan pembuluh atau hanya berupa berkas-berkas atau bagaimana?

Jelaskan sesuai dengan hasil pengamatan Anda!

4. Apakah Anda menemukan parenkim interfaskuler? Jelaskan keadaan dan

apa bedanya dengan batang monokotil.

5. Buatlah uraian singkat tentang pola umum batang dikotil muda

berdasarkan hasil pengamatan Anda!

Batang II

Kegiatan 9.3

1. Ada berapa macam ikatan pembuluh pada batang Cucurbita sp?

2. Jaringan/sel-sel apa saja yang membentuk korteks?

3. Apakah Anda menemukan cambium vasikuler dan cambium

intervasikuler? Apa artinya keadaan yang demikian ini? Beri penjelasan

dengan menghubungkan pada aktivitas cambium!

4. Ada berapa berkas floem dalam satu ikatan pembuluh? Bagaimana letak

floem tersebut terhadap xylem?

5. Bandingkan berkas ikatan pembuluh Cucurbita dengan Aristolochia!

Jelaskan perbedaannya!

6. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap letak berkas floem, kira-kira

bagaimana definisi tipe ikatan pembuluh pada Cucurbita?

Batang III

Kegiatan 10.1

Page 19: Laporan Praktikum VII Batang

1. Ada berapa lingkaran ikatan pembuluh pada batang muda Amaranthus dan

ada berapa lingkaran pembuluh pada batang dewasanya?

2. Apakah Anda menemukan adanya penambahan jumlah lingkaran ikatan

pembuluh?

3. Bila ada penambahan lingkaran pembuluh, menurut Anda apakah hal ini

akibat dari pertumbuhan sekunder?

4. Bila hal ini sebagai akibat pertumbuhan sekunder, bagaimanakah aktivitas

cambium dalam pertumbuhan sekunder pada Amaranthus?

5. Buatlah satu uraian tentang pertumbuhan sekunder yang terjadi pada

batang Amaranthus!

JAWABAN

Batang I

Kegiatan I

1. Berbeda letak ikatan pembuluh tersebar dan tidak teratur pada bagian tepi

batang ikatan pembuluh lebih banyak dan lebih rapat dibandingkan dengan

bagian tengah batang sehingga korteks dan stele tidak dapat dibedakan dan

bertipe kolateral.

2. Sklerenkim ditemukan disekeliling ikatan pembuluh baik xylem maupun

floem sklerenkim disisi berfungsi sebagai pelindung dan memiliki sifat

elastis selain itu sklerenkim terdapat dibawah epidermis.

3. Ada, ditemukan akan tetapi karena bagian tepi ikatan pembuluhnya

banyak dan lebih rapat sehingga antara korteks dan stele tidak dapat

dibedakan.

4. Ya, letaknya berada diantara jaringan / ikatan pembuluh.

5. Bagian luar batang jagung ditutupi oleh epidermis yang ditutupi stomata,

sklerenkim berada dibawah epidermis dan disetiap keliling ikatan

pembuluh. Sklerenkim berfungsi sebagai pelindung pada ikatan pembuluh

dan penyokong pada umumnya, korteks dan stele tidak dapat dibedakan

karena pada batang bagian tepi ikatan pembuluhnya lebih banyak dan

rapat. Ikatan pembuluhnya adalah kolateral tertutup.

Page 20: Laporan Praktikum VII Batang

Kegiatan 3

1. Letaknya teratur dan melingkar, sedangkan pada monokotil ikatan

pembuluhnya menyebar dan tidak teratur.

2. Menemukan korteks, cirri itu terdapat pada parenkim yang dapat berisi

kloroplas, ditepi luar sering terdapat kolenkim / sklerenkim, batas antara

korteks dengan jaringan pembuluh tidak jelas karena tidak terlihat

endodermisnya.

3. Tidak, sklerenkim tidak membentuk seludang tapi hanya berupa berkas-

berkas karena tidak terlihat terjadinya penebalan sklerenkim.

4.

5. Batang dikotil muda terdapat epidermis, korteks, jaringan pembuluh,

cambium dan empulur diferensiasi cambium tidak terlihat dengan jelas,

baik cambium fasikuler maupun cambium interfasikuler.

Batang II

Kegiatan 9.3

1. Ada, banyak

2. Jaringan pembuluh, parenkim dan kolenkim

3. Tidak ditemukan, artinya tidak terjadi aktivitas cambium sehingga

pertumbuhan lateralnya pada Cucurbita tidak berkayu.

4. Ada 2, floem primer dan floem sekunder, letak floem diapit oleh xylem

5. Ikatan pembuluh pada Cucurbita adalah bikolateral seperti kolateral

namun terdapat floem disebelah dalam xylem sehingga ada floem

eksternal dan internal

Batang III

Kegiatan 10.1

1. Lebih banyak dibatang muda

2. Ada

3. Ya

4. Pembuluh cambium membentuk kearah luar lebih banyak (floemnya lebih

banyak)

Page 21: Laporan Praktikum VII Batang

5. Pertumbuhan sekunder, pertumbuhan kearah luar membentuk floem dan

kearah dalam membentuk xylem

Daftar Pustaka

Estiti B. Hidayat. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : Penerbit ITB.

http://preparatpecah.tripod.com/index_files/page596.htm

Susetjo Setjo. 2004.

Sutrian, yayan. 2004. Pengantar anatomi tumbuh-tumbuhan tentang sel dan

jaringan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

TABEL PEMBAGIAN TUGAS

No Nama Pembagian

1 Nacevi Maulana Metode Praktikum

2 Lukita Octavia Dasar teori, Hasil

pengamatan

3 Hanifah Nugraha Pertanyaan dan

Jawaban

4 Ira Qurratulaini H Pertanyaan dan

Jawaban

5 Istiqomah Pembahasan

6 Nurkomalasari Pembahasan