laporan praktikum sp 02, muhammad ihsan al hafiz 40927
DESCRIPTION
laporan praktikumTRANSCRIPT
-
LAPORAN PRAKTIKUM
SISTEM PENGUKURAN (TKF 2416)
SP 02
Respon Dinamis Alat Ukur
OLEH :
Muhammad Ihsan Al Hafiz (13/348462/TK/40927)
NAMA ASISTEN PRAKTIKUM:
Heri Hanu Andy
PROGRAM STUDI TEKNIK FISIKA
JURUSAN TEKNIK FISIKA
FAKULTAS TEKNIK UGM
2015
-
TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa memahami karakteristik respon dinamis dari sistem pengukuran
menggunakan LM35
2. Mahasiswa mengetahui perbandingan antara respon dinamis suhu naik dan respon
dinamis suhu turun
DASAR TEORI
a. Sensor LM35
Sensor LM35 merupakan salah satu tipe sensor suhu yang terintegrasi dimana output
tegangannya sebanding dengan suhu dalam celcius. Sensor LM35 merupakan besutan dari
perusahaan semikonduktor yaitu texas instrument. Sensor suhu LM35 memiliki kemampuan
untun mendeteksi suhu antara -55 150 derajat celcius. Sensor ini memiliki impedansi yang
rendah,keluaran yang linier, dan kalibrasi yang presisi dan juga user interface ke sirkuit
kontrol yang sangat mudah.
b. Konstanta waktu
Konstanta waktu merupakan salah satu parameter dari karakteristik respon dinamis dari
sistem orde satu. Konstanta waktu akan memengaruhi waktu peluruhan atau penguatan
sehingga menuju keadaan tunak atau steady state. Semakin kecil konstanta waktu maka
waktu untuk menuju keadaan tunak sistem pengukuran akan semakin cepat. Jika konstanta
waktu besar maka waktu untuk menuju keadaan tunak sistem pengukuran akan semakin
lama.
c. Rankaian alat ukur
-
Source Code program pengukuran suhu dengan Arduino :
HASIL PRAKTIKUM
Tabel hasil praktikum
waktu suhu dingin-panas suhu panas-dingin
5 24,93 56,7
10 25,42 56,21
-
15 26,39 55,72
20 26,39 54,74
25 26,88 54,25
30 27,86 54,25
35 28,84 54,74
40 29,33 53,76
45 29,81 52,79
50 30,79 52,79
55 31,77 54,25
60 31,77 54,74
65 32,75 55,23
70 33,72 55,72
75 35,19 55,72
80 36,17 54,74
85 36,66 53,27
90 37,63 53,3
95 39,1 51,81
100 40,57 51,81
105 41,54 51,81
110 42,52 50,83
115 43,01 50,83
120 43,5 51,32
125 43,99 50,83
130 43,5 50,34
135 45,45 49,36
140 47,41 49,36
145 47,41 49,85
150 46,92 50,34
155 46,92 49,36
160 47,41 48,39
165 46,92 48,88
170 46,43 48,88
175 45,94 48,39
180 46,92 47,41
185 48,39 47,41
190 48,39 47,41
195 48,88 47,9
200 49,85 47,9
205 50,83 47,41
210 51,32 47,41
215 51,81 47,41
220 52,79 46,92
225 53,76 46,43
230 54,25 46,92
235 54,74 46,43
-
240 54,74 45,94
245 55,23 44,48
250 56,21 44,48
255 56,21 44,48
260 56,70 44,48
265 57,18 44,97
270 57,18 43,1
275 58,16 42,03
280 57,67 42,03
285 57,67 42,52
290 56,21 42,03
295 56,70 42,03
300 57,63 42,03
305 57,76 41,54
310 57,89 40,57
315 58,03 40,08
320 58,16 40,57
325 58,29 40,57
330 58,43 39,59
335 58,56 39,1
340 58,69 39,1
345 58,83 38,61
350 38,61
355 38,12
360 38,12
365 39,1
370 39,59
375 39,1
380 38,61
385 38,12
390 38,12
395 38,61
400 38,12
405 37,63
410 38,12
415 37,63
420 36,66
425 36,17
430 36,17
435 36,66
440 36,17
445 35,68
450 35,19
455 35,19
460 35,19
-
465 34,21
470 34,21
475 34,21
480 34,21
485 34,7
490 34,21
495 34,7
500 35,19
505 35,19
510 35,19
515 34,7
520 34,7
525 34,7
530 34,7
535 34,21
540 33,72
545 33,72
550 34,21
555 33,72
560 33,72
565 34,21
570 34,21
575 34,21
580 34,21
585 33,24
590 33,24
595 33,72
600 33,72
605 33,72
610 33,24
615 33,72
620 33,24
625 32,75
630 32,75
635 32,75
640 32,75
645 32,26
650 31,77
655 31,77
660 32,26
665 32,26
670 31,77
675 31,28
680 31,28
685 31,77
-
690 31,77
695 31,77
700 31,77
705 31,77
710 32,26
715 32,26
720 31,77
725 31,77
730 31,77
735 31,28
740 31,28
745 30,79
750 31,28
755 31,28
760 31,28
765 31,77
770 31,28
775 31,28
780 31,77
785 31,28
790 31,28
795 31,28
800 30,79
805 29,81
810 29,81
815 29,81
820 29,81
Grafik suhu naik
-
Grafik suhu turun
0
10
20
30
40
50
60
705
20
35
50
65
80
95
11
0
12
5
14
0
15
5
17
0
18
5
20
0
21
5
23
0
24
5
26
0
27
5
29
0
30
5
32
0
33
5
Suh
u (
celc
ius)
Waktu (sekon)
suhu naik
suhu naik
0
10
20
30
40
50
60
5
40
75
11
0
14
5
18
0
21
5
25
0
28
5
32
0
35
5
39
0
42
5
46
0
49
5
53
0
56
5
60
0
63
5
67
0
70
5
74
0
77
5
81
0
suh
u (
celc
ius)
Waktu (sekon)
Suhu turun
Suhu turun
-
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini, mahasiswa akan membuat sistem pengukuran yang
digunakan untuk mengukur suhu. Sumber panas atau sumber suhu yang digunakan adalah
berasal dari setrika listrik. Tujuan dari praktikum kali ini adalah mengetahui karakteristik
respon dinamis dari pengukuran suhu yang berasal dari setrika. Dalam sistem pengukuran ini
digunakan sensor suhu yaitu LM35 buatan dari Texas Instrument. Sensor suhu LM35
memiliki kemampuan untuk mendeteksi suhu dari kisaran -55 sampai 150 derajat celcius.
Dengan error yang sangat kecil yaitu sekitar rata-rata 0,4 derajat celcius. Dalam sistem
pengukuran ini diperlukan juga komponen tambahan yang diperlukan adalah resistor 10k
ohm. Konfigurasi dari sensor suhu LM35 yang bertipe TO-92 plastic package adalah resistor
disambungkan dengan kaki Vout dan Ground. Dalam sistem pengukuran ini digunakan
device Arduino Uno yang berfungsi untuk mengolah hasil sistem pengukuran untuk
ditampilkan di display. Elemen penampil pada sistem pengukuran ini adalah layar komputer.
Jadi sensor suhu yang telah dikonfigurasi disambungkan dengan Arduino Uno . kemudian
Arduino disambungkan langsung ke komputer. Dengan program yang dibuat dan diunggah ke
Arduino, Arduino dapat digunakan sebagai penunjang sistem pengukuran ini. Cacah waktu
yang digunakan dalam sistem pengukuran ini adalah 5 detik, yang berarti setiap jeda lima
detik data suhu ditampilkan di layar komputer. Kelebihan sistem pengukuran menggunakan
Arduino ini adalah hasil yang ditampilkan pasti dan tidak terlalu fluktuatif seperti jika diukur
dengan multimeter. Namun hasil sistem pengukuran ini memang sangat dipengaruhi oleh
kondisi sensor dan lingkungan sekitar. Dalam praktikum ini akan dicari konstanta waktu yang
merupakan salah satu karakteristik dari respon dinamis sistem pengukuran. Konstanta waktu
merupakan karakteristik dari sistem pengukuran orde satu.
Pada percobaan yang pertama ini dilakukan pengukuran suhu dari keadaan setrika
dingin menjadi panas. Jadi yang akan diamati adalah respon kenaikan suhu setrika. Namun
dalam percobaan ini sensor suhu LM35 tidak ditempelkan secara langsung ke muka setrika
listrik. Sensor LM35 hanya diletakkan didekat muka setrika. Hal ini dimaksudkan agar panas
dari setrika listrik tidak merusak komponen dari sensor suhu LM35. Dalam pengukuran yang
pertama ini, kondisi ruangan adalah ber-AC dengan suhu yang fluktuatif antara 23-24 derajat
celcius. Setelah posisi sensor suhu LM35 sudah diset pada keadaan yang steady di dekat
muka setrika, setrika mulai dinyalakan dan sistem pengukuran mulai dijalankan. Mahasiswa
melakukan cacah suhu selama 5 detik satuan. Pengaturan cacah ini diset didalam program
-
yang diunggah ke Arduino. Setiap 5 detik sekali hasil suhu ditampilkan dilayar komputer,
dan mahasiswa mulai mencatatnya kedalam program microsoft excel. Suhu perlahan mulai
naik dari 5 detik awal yaitu 24,93 derajat celcius, naik ke 25,43 derajat celcius, dan naik
kembali ke 26,39 derajat celcius dan seterusnya. Suhu didekat muka setrika akan terus naik
setiap detiknya. Suhu ini naik dan akan ditunggu hingga suhu didekat muka setrika menjadi
steady state. Setrika listrik ini memang jenis setrika listrik yang otomatis menjadi steady pada
suhu yang sudah diset diawal. Pengukuran dilanjutkan sampai dengan detik ke 335 atau 5
menit 35 detik sampai detik ke 345 sekon. Pada waktu tersebut suhu didekat muka setrika
sudah mulai konstan atau berada dalam keadaan steady state pada suhu 58 derajat celcius.
Kenaikan suhu di dekat muka setrika terjadi seakan linier dan eksponensial. Namun tentu saja
nilainya fluktuatif naik turun. Jika kita menganggap grafik tersebut merupakan fungsi
eksponensial maka eksponensialnya sangat landai hampir mendekati linier. Dalam sistem
pengukuran ini, kita dapat mengetahui karakteristiknya dari konstanta waktu. Konstanta
waktu ini nanti yang akan menjadi parameter karakteristiknya.
Perhitungan konstanta waktu pada grafik suhu naik yaitu sebagai berikut
Diketahui nilai konstan suhu pada grafik suhu naik yaitu 57,9C, suhu tersebut merupakan
rata-rata suhu akhir yang masih berfluktuasi. Dan diketahui konstanta waktu adalah kondisi
63,2% dari kondisi tunak (steady state). Jadi
( )
( )
Dengan begitu didapatkan
Nilai konstanta waktunya adalah sekitar 85, nilai ini adalah nilai pembulatan agar lebih
mudah dianalisis. Nilai konstanta waktu ini yang akan mempengaruhi bentuk grafik atau
kecepatan menuju steadynya. Konstanta waktu pada sistem pengukuran orde pertama
mempengaruhi cepatnya sistem menuju keadaan tunaknya atau steady state. Dalam hal ini
nilai konstanta waktunya lumayan besar sehingga waktu untuk menuju keadaan tunaknya
menjadi lama. Sehingga seakan-akan grafiknya kebetulan terlihat seperti linier. Ketika nilai
konstanta waktu ini lebih kecil maka keamampuan untuk menuju steadynya akan lebih cepat.
-
Pada percobaan yang kedua adalah mengukur suhu dari keadaan setrika listrik yang panas ke
keadaan dingin. Dalam hal ini pengaturan sistem pengukurannya tetap sama seperti
percobaan pertama. Dalam percobaan kali ini, setrika ketika berada dalam keadaan suhu
steady nya saklarnya dilepas dan otomatis suhu akan turun. Nilai suhu awal didepat muka
setrika yang memiliki suhu steady adalah 56,7 derajat celcius. Suhu awal yang tinggi ini
ketika colokan setrika dicabut maka suhunya akan berangsur-angsur turun. Namun penurunan
suhu pada setrika ini tidak terjadi secara signifikan. Jika dibandingkan dengan kecepatan
kenaikan suhu pada percobaan awal, kecepatan suhu naik lebih cepat dibandingkan kecepatan
suhu turun pada setrika. Akibatnya waktu tunggu untuk mencapai keadaan suhu steady nya
sangat lama, lebih lama dibandingkan pada percobaan awal. Pada percobaan kedua ini suhu
tidak langsung turun setiap lima detik, suhu cenderung akan sama pada 10-15 detik kemudian
turun. Bahkan adapula keadaan dimana suhu akan naik kembali satu tingkat satuan. Hal
tersebut dikarenakan didalam setrika sendiri mempunyai komponen kapasitor yang memang
fungsinya menyimpan energi listrik. Ketika setrika teraliri listrik pada kapasitor akan diisi
oleh energi listrik. Dan ketika suplai energi listrik dihentikan pada setrika maka, kapasitor
secara berangsur-angsur akan membuang energi yang tersimpan padanya, dan akan
terwujudkan pada terjaganya panas yang lama dari setrika. Hal ini tentu saja akan
mempengaruhi sistem pengukuran yang terjadi. Sistem pengukuran akan menjadi lebih lama
dibandingkan sebelumnya.
Sistem pengukuran pada percobaan kali ini juga dapat diprediksi ada kesalahan karena
suhunya turun secara lambat sekali, kemungkinan kesalahan ada pada komponen sensor suhu
LM35 yang sudah dalam keadaan panas dari awalnya. Karena percobaan dilakukan setelah
percobaan pertama, otomatis komponen material dari sensor suhu sudah terpanasi selama
beberapa waktu, ketika langsung dilakukan percobaan kedua, otomatis pendinginan tidak
hanya terjadi pada setrika, namun terjadi pula pada sensor suhu. Kemungkinan proses
pendinginan keduanya ini yang mengakibatkan suhu turun secara lambat. Suhu akhir pada
pengukuran kedua pun bukan merupakan suhu lingkungan yang sebesar 24 derajat celcius,
tapi merupakan suhu yang dianggap sudah lebih stabil yaitu 29 derajat celcius. Alasan
menghentikan proses pengukuran karena keterbatasan waktu dari proses praktikum itu
sendiri. Dalam pengukuran penurunan suhu ini juga terdapat parameter karakteristik respon
dinamis, yang terlambangkan oleh konstanta waktu.
Perhitungan konstanta waktu pada grafik suhu turun ditentukan berdasarkan persamaan
berikut
-
Dimana jika kita ambil sedikit sampel yang berada pada kondisi linier yaitu
( )
( )
Konstanta waktu yang didapat yaitu nilainya 22,72 . nilai ini diambil dari pengambilan
sampel yang dianggap linier pada hasil pengukuran. Nilai konstanta waktu untuk percobaan
pertama dan kedua dihitung dengan cara yang berbeda karena memang berbeda proses
pengukurannya. Pada percobaan kedua ini percobaan pengukuran dilakukan untuk melihat
peluruhan suhu bukan kenaikan suhunya. Pada konstanta waktu ini, semakin kecil konstanta
waktu maka akan semakin cepat meluruh, namun semakin besar kontanta waktunya maka
akan semakin lama meluruhnya. Untuk mendesain suatu sistem kita harus melihat bagaimana
permintaan desain, sehingga kita bisa menyesuaikan parameter konstanta waktu ini.
KESIMPULAN
1. Respon dinamis sistem pengukuran orde satu akan dipengaruhi oleh salah satunya
parameter konstanta waktu
2. Konstanta waktu akan mempengaruhi cepat atau lambatnya waktu menuju keadaan
tunaknya atau keadaan steady. Semakin kecil konstanta waktu maka akan semakin
cepat menuju keadaan steady dan sebaliknya.