skripsi hafiz hardi

145
PERSEPSI GURU TENTANG PROGRAM SERTIFIKASI GURU DAN KAITANNYA TERHADAP PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DI SMA NEGERI 1 TANJUNG RAYA KABUPATEN AGAM SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang Oleh : HAFIZ HARDI 2005/67683

Upload: kezni-savitri

Post on 20-Jan-2016

59 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Skripsi Hafiz Hardi

PERSEPSI GURU TENTANG PROGRAM SERTIFIKASI GURU DAN

KAITANNYA TERHADAP PENINGKATAN KOMPETENSI GURU

DI SMA NEGERI 1 TANJUNG RAYA

KABUPATEN AGAM

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Padang

Oleh :

HAFIZ HARDI2005/67683

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2011

Page 2: Skripsi Hafiz Hardi
Page 3: Skripsi Hafiz Hardi
Page 4: Skripsi Hafiz Hardi
Page 5: Skripsi Hafiz Hardi

ABSTRAK Hafiz Hardi (2005/67683). Persepsi guru tentang program sertifikasi guru

dan kaitannya terhadap peningkatan kompetensi guru di SMA Negeri 1 Tanjung Raya Kabupaten Agam. Skripsi Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Padang 2011

Pembimbing : 1. Drs. Zul Azhar, M.Si 2. Rini Sarianti, SE,M.Si

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi guru tentang program

sertifikasi guru dan kaitannya terhadap peningkatan kompetensi guru di SMA Negeri 1 Tanjung Raya Kabupaten Agam. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, dengan subjek penelitian adalah Guru SMA Negeri 1 Tanjung Raya Kabupaten Agam yang telah lulus dalam program sertifikasi guru. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 19 orang guru dan dijadikan sebagai sampel penelitian. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum persepsi guru tentang program sertifikasi guru dan kaitannya terhadap peningkatan kompetensi guru di SMA Negeri 1 Tanjung Raya Kabupaten Agam berada pada katogori sangat baik. Hali ini dapat dilihat dari nilai rata-rata 4 dengan TCR sebesar 80%. Indikator dalam penelitian ini ada 4 indikator yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi professional, kompetensi kepribadian. Kompetensi sosial. Nilai rata-rata yang dari indikator kompetensi pedagogik 4,3 dengan TCR 86%, indikator kompetensi professional 3,9 dengan TCR 77%, indikator kompetensi kepribadian 4 dengan TCR 80% sedangkan untuk indikator kompetensi sosial 3,9 dengan TCR 77%.

Hasil olahan data yang diperoleh mununjukkan bahwa persepsi guru tentang program sertifikasi guru dan kaitannya terhadap peningkatan kompetensi guru di SMA Negeri 1 Tanjung Raya Kabupaten Agam sangat baik. Walupun demikian disarankan kepada guru-guru supaya lebih meningkatkan lagi kompetensinya dalam dunia pendidikan sehingga tujuan program sertifikasi yang direncanakan pemerintah dapat terwujud.

i

Page 6: Skripsi Hafiz Hardi

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT berkat petunjuk dan

hidayahNYA, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “

Persepsi Guru Tentang Program Sertifikasi Guru Dan Kaitannya

Terhadap Peningkatan Kompetensi Guru Di SMA Negeri 1 Tanjung

Raya Kabupaten Agam”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Kependidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

Keahlian Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Padang.

Dalam penelitian dan penulisan skripsi ini penulis banyak

mendapatkan bantuan, dorongan, petunjuk dari berbagai pihak, untuk itu

penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Zul Azhar, M.Si

selaku pembimbing I, dan Ibuk Rini Sarianti, SE.M.Si selaku pembimbing II,

yang telah membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan

penelitian dan penulisan skripsi ini. Selanjutnya penulis juga mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Bapak Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang yang

telah memberikan fasilitas dan petunjuk-petunjuk dalam

penyelesaian skripsi ini.

2. Bapak Ketua dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Ekonomi

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang yang telah membantu

kelancaran penulisan skripsi ini.

3. Bapak/Ibu tim penguji yang telah meluangkan waktu dan pikiran

untuk kesempurnaan penulisan skripsi ini.

ii

Page 7: Skripsi Hafiz Hardi

4. Bapak dan Ibu Dosen Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Padang yang telah memberikan pengetahuan yang

bermanfaat selama penulis kuliah.

5. Bapak dan Ibu Staf Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Padang yang telah memberikan bantuan administrasi dan

membantu kemudahan dalam penelitian dan penulisan skripsi ini.

6. Bapak Kepala SMA Negeri 1 Tanjung Raya yang telah memberikan

izin untuk proses penelitian ini.

7. Majelis Guru serta Karyawan/ti SMA Negeri 1 Tanjung Raya yang

telah ikut membantu dalam proses penelitian ini.

8. Ayahanda dan Ibunda beserta keluarga tercinta yang telah

memberikan do’a dan dukungan baik moril maupun materil kepada

penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. Rekan-rekan Pendidikan Ekonomi angkatan 2005 yang senasib dan

seperjuangan dengan penulis yang telah memberikan semangat dan

dorongan sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

Kepada seluruh pihak yang tidak tersebutkan satu persatu, penulis

menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifanya membangun demi

kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata dengan segala kerendahan hati dan

kekurangan yang ada, penulis berharap skripsi ini mempunyai arti dan

memberikan manfaat bagi pembaca umumnya dan penulis khususnya. Amin..

Padang, Mei 2011

Penulis

iii

Page 8: Skripsi Hafiz Hardi

DAFTAR ISI

ABSTRAK...................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................. ii

DAFTAR ISI................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL........................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR...................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. viii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................. 7

C. Pembatasan Masalah ................................................................ 8

D. Rumusan Masalah .................................................................... 8

E. Tujuan Penelitian ..................................................................... 8

F. Manfaat Penelitian ................................................................... 9

BAB II. KAJIAN TEORI, KERANGKA KONSEPTUAL DAN

HIPOTESIS

A. Kajian Teori ............................................................................. 10

1. Kompetensi Guru ............................................................... 10

2. Persepsi 20

3. Program Sertifikasi Guru ................................................... 22

4. Persepsi Guru Tentang Program Sertifikasi Guru.............. 33

B. Penelitian Yang Relevan.......................................................... 36

C. Kerangka Konseptual ............................................................... 36

iv

Page 9: Skripsi Hafiz Hardi

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ....................................................................... 38

B. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................. 38

C. Populasi dan Sampel ................................................................ 38

D. Variabel dan Data Penelitian.................................................... 40

E. Defenisi Operasional ............................................................... 40

F. Instrumen Penelitian ................................................................ 41

G. Uji Coba Angket ...................................................................... 42

H. Teknik Analisis Data................................................................ 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian.......................................... 48

B. Hasil Penelitian........................................................................... 52

C. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian...................................... 52

a. Distribusi Frekuensi dengan Indikator Kompetensi Pedegogik........................................................................ 53

b. Distribusi Frekuensi Dengan Indikator Kompetensi Profesional....................................................................... 55

c. Distribusi Frekuensi Dengan Indikator Kompetensi Kepribadian...................................................................... 56

d. Distribusi Frekuensi Dengan Indikator Kompetensi Sosial................................................................................ 57

D. Pembahasan................................................................................. 58

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan................................................................................... 62

B. Saran......................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

v

Page 10: Skripsi Hafiz Hardi

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1. Guru yang telah Lulus Atau Belum Lulus Sertifikasi Guru Di SMA N 1 Tanjung Raya ............................................................................................. 5

2. Kompetensi Guru Sebelum Lulus Sertifikasi Guru ................................... 6

3. Jumlah Guru Yang Lulus Sertifikasi Sesusi Dengan Tahun Lulus .......... 39

4. Skor Pernyataan Tiap Jawaban Sesuai Dengan Sifatnya ........................... 42

5. Contoh Pernyataan Persepsi Guru Tentang Program Sertifikasi ............. 42

6. Kisi-Kisi Angket Instrumen ....................................................................... 44

7. Skala Tingkat Reliabelitas soal................................................................... 45

8. Hasil Uji Reliabelitas Instrumen Penelitian................................................ 46

9. Distribusi Frekuensi Variabel Persepsi Guru............................................. 52

10. Distribusi Frekuensi Dengan Indikator Kompetensi Pedagogik............... 53

11. Distribusi Frekuensi Dengan Indikator Kompetensi Profesional.............. 55

12. Distribusi Frekuensi Dengan Indikator Kompetensi Kepribadian ............. 56

13. Distribusi Frekuensi Dengan Indikator Kompetensi Sosial.................. 57

.............

Page 11: Skripsi Hafiz Hardi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

1. Kerangka Konseptual Persepsi Guru Tentang Program Sertifikasi Guru Dan Kaitannya Terhadap Peningkatan Kompetensi

Guru di SMA Negeri 1 Tanjung Raya Kabupaten Agam ........................ 37

vi

1

Page 12: Skripsi Hafiz Hardi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

1. Angket Penelitian...................................................................................... 67

2. Tabulasi Data Penelitian........................................................................... 71

3. Distribusi Frekuensi persepsi guru tentang program sertifikasi............... 72

4. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas.......................................................... 82

5. Surat izin Penelitian dari Fakultas Ekonomi............................................ 83

6. Surat Izin Penelitian dari Kesbanglinmas................................................. 84

7. Surat Izin Penelitian dari SMA N 1 Tanjung Raya.................................. 85

vii

Page 13: Skripsi Hafiz Hardi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia jangka panjang

yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di

dunia, karena dengan pendidikan manusia memperolah pengetahuan, nilai,

sikap serta keterampilan, oleh sebab itu semua Negara menempatkan

pendidikan sebagai suatu yang sangat panting dan utama dalam pembangunan

Bangsa dan Negara. Bagitu juga dengan bangsa kita Indonesia yang

menempatkan pendidikan sebagai suatu yang penting dan utama. Hal ini dapat

kita lihat dalam isi pembukaan UUD 1945 yang menegaskan bahwa salah

satu tujuan nasional Bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan

bangsa. Kalau kita perhatikan bangsa kita sudah sejak dari dulu

mengamanatkan tentang arti pentingnya pendidikan apakah itu pendidikan

formal maupun non formal, karena dengan adanya pendidikan akan membuka

cakrawala berfikir untuk kemajuan dari segala bidang, baik kemajuan untuk

diri pribadi maupun kemajuan Bangsa ini. Untuk terciptanya hal seperti ini

semua tidak terlepas dari tanggung jawab guru sebagai pendidik.

Dari data yang diperoleh dari Balitbang Depdiknas pada tahun 2008,

guru-guru yang layak mengajar untuk tingkat SD baik negeri maupun swasta

ternyata hanya 28,94%. Guru SMP negeri 54,12%, swasta 60,99%, guru SMA

1

viii

Page 14: Skripsi Hafiz Hardi

negeri 65,29%, swasta 64,73%, guru SMK negeri 55,91 %, swasta 58,26 %

(http://intanghina.wordpress.com. Di akses tanggal 3 Maret 2010)

Menyadari hal tersebut, pemerintah telah melakukan upaya

penyempurnaan sistem pendidikan, diantaranya dengan pemberdayaan dan

peningkatan mutu guru, karena penyandang profesi ini mempunyai fungsi,

peran dan kedudukan yang sangat strategis dalam pembangunan nasional

dalam bidang pendidikan. Kunandar (2007:40) mengemukakan bahwa

“ditangan gurulah akan dihasilkan peserta didik yang berkualitas, baik secara

akademis, skill, kematangan, emosional, dan moral spiritual”. Dengan

demikian, akan dihasilkan generasi masa depan yang siap hidup dengan

tuntutan zaman, oleh sebab itu diperlukan sosok seorang guru yang

mempunyai kualifikasi kompetensi dan mempunyi dedikasi yang tinggi dalam

menjalankan tugas profesinya.

Semua upaya yang dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat

bertujuan untuk mencerdaskan dan meningkatkan kualitas sumber daya

manusia Indonesia. Berbagai pembaharuan telah dilakukan untuk

mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan, misalnya pembaharuan

kurikulum penyempurnaan peningkatan serta pendayagunaan sarana dan

prasarana pendidikan. Begitu juga dari segi guru sebagai unsur pokok dalam

pendidikan juga teleh dilakukan berbagai upaya dalam rangka peningkatan

kualitas pendidikan itu sendiri, seperti pembentukan program penyetaraan,

pelatihan, pembentukan kelompok-kelompok kerja guru bidang studi dan lain-

lain.

2

Page 15: Skripsi Hafiz Hardi

Saat ini telah muncul komitmen kuat dari Pemerintah, terutama

Depdiknas, untuk meningkatkan kinerja guru antara lain dengan memperketat

persyaratan bagi siapa saja yang ingin meniti karir profesi di bidang keguruan.

Di dalam Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen

dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 diamanatkan bahwa, guru

wajib memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen

pembelajaran sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP). Kualifikasi

akademik dimaksud diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana

(S-1) atau program diploma empat (D-IV) yang sesuai dengan tugasnya

sebagai guru, mulai dari TK sampai dengan sekolah menengah. Sedangkan

kompetensi sebagai agen pembelajaran dibuktikan dengan sertifikat pendidik.

Sertifikat pendidik adalah sebuah sertifikat yang ditandatangani oleh

perguruan tinggi penyelenggara sertifikasi sebagai bukti formal pengakuan

profesionalitas guru yang diberikan kepada guru sebagai tenaga profesional.

Sertifikat pendidik diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar

profesional guru. Guru profesional merupakan syarat untuk menciptakan

sistem dan praktik pendidikan yang berkualitas. Sertifikat pendidik tersebut

diperoleh melalui program sertifikasi guru.

Adapun tujuan dari pelaksanaan sertifikasi guru oleh pemerintah

menurut Mulyasa (2000:35) adalah sebagai berikut :

a. Melindungi profesi pendidik dan tenaga kerjab. Melindungi masyarakat dari praktek-praktek yang tidak

kompeten, sehingga merusak citra pendidik dan tenaga kependidikan

3

Page 16: Skripsi Hafiz Hardi

c. Membantu dan melindungi lembaga penyelengaraan pendidik dengan penyelenggaraan rambu-rambu dan instrument untuk melakukan seleksi terhadap pelamar yang berkompetan

d. Membantu citra masyarakat terhadap profesi pendidik dan tenaga kependidikan

e. Memberikan solusi dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan

Sertifikasi guru merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu

dan kesejahteraan guru, serta berfungsi untuk meningkatkan martabat dan

peran guru sebagai agen pembelajaran. Dengan terlaksananya sertifikasi guru,

diharapkan akan berdampak pada meningkatnya mutu pembelajaran dan mutu

pendidikan secara berkelanjutan.

Sertifikasi guru penting dilaksanakan sebagai upaya peningkatan mutu

guru yang dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan guru, diharapkan dapat

meningkatkan mutu pembelajaran dan mutu pendidikan di Indonesia secara

berkelanjutan. Bentuk peningkatan kesejahteraan guru berupa pemberian

tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok bagi guru yang memiliki

sertifikat pendidik. Tunjangan tersebut berlaku, baik bagi guru yang berstatus

pegawai negeri sipil (PNS) maupun bagi guru yang berstatus non-pegawai

negeri sipil (swasta).

Dari wawancara dan pengamatan peneliti dengan guru-guru ketika

melaksanakan observasi awal tentang program sertitifikasi guru, terdapatnya

permasalahan yang muncul yaitu guru-guru SMA Negeri 1 Tanjung Raya

berpersepsi bahwa program sertifikasi itu bagus, karena dapat meningkatkan

kompetensi dan penghasilan guru, dengan meningkatnya kompetensi dan

penghasilan guru akan menghasilkan kinerja guru yang bagus sehingga

4

Page 17: Skripsi Hafiz Hardi

kegiatan belajar mengajar juga bagus dan pada akhirnya akan dapat

meningkatkan mutu pendidikan. Namun masih ada guru SMA Negeri 1

Tanjung Raya menganggap program sertifikasi guru itu merepotkan, karena

guru harus melengkapi syarat-syarat dalam penyusunan portofolio yang akan

dinilai dan menjadi penentu guru tersebut bisa mendapatkan sertifikat

pendidik seperti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dan satuan

pembelajaran dan tidak hanya itu, masih ada guru yang tidak menggunakan

media pembelajaran pada saat mengajar.

Dari data yang diperoleh dari SMA Negeri 1 Tanjung Raya, masih

sedikit guru yang telah lulus dalam program sertifikasi guru. Hal tersebut

dapat dilihat dalam table 1 dibawah ini.

Tabel 1. Tahun lulus Sertifikasi, Sudah Atau Belum Lulus Sertifikasi Serta Status Kepegawian Guru SMA Negeri 1 Tanjung Raya.

Keterangan

Tahun Lulus SertifikasiLulus

Sertifikasi

Belum Lulus

SertifikasiPNS

GuruHonorer

2007 2008 2009 2010 S1 S133 9

1 10 5 3 19 23

Total jumlah guru adalah 42 orang

Sumber: Tata Usaha SMA Negeri 1 Tanjung Raya 2011

Dari tabel 1 di atas dapat kita lihat bahwasanya guru SMA Negeri 1

Tanjung Raya baru bisa lulus dalam program sertifikasi guru pada Tahun

2007. Kalau kita lihat pada Tahun 2007-2010 dari 42 guru SMA Negeri

Tanjung Raya yang telah lulus berjumlah 19 orang dan 23 orang guru lagi

belum lulus dalam program sertifikasi guru. Kalau dilihat dari kompetensi

5

Page 18: Skripsi Hafiz Hardi

awal guru sebelum mengikuti program sertifikasi guru dapat dilihat dari tabel

2 dibawah ini.

Tabel 2. Kompetensi Guru Sebelum Lulus Program Sertifikasi

KeteranganStatus

KepegawaianPNS

Kualifikasi akademik Belum S1 5

Kesesuaian Mata Pelajaran Dengan Latar Belakang Pendidikan

Sesuai 15Tidak Sesuai 4

Sumber: Tata Usaha SMA Negeri 1 Tanjung Raya 2011

Berdasarkan tabel 2 diatas dapat di lihat bahwasanya guru SMA

Negeri 1 Tajung Raya sebelum mengikuti dan lulus dalam program sertifikasi

yang memiliki kualifikasi akademik strata satu (S1) yakni sebanyak 5 orang

guru yang yang belum memiliki kualifikasi akademik yang diharapkan serta

masih ada guru yang mengajar tidak sesui dengan latar belakang pendidikan

sebelumnya yaitu sebanyak 4 orang guru.

Upaya guru dalam mendapatkan sertifikat pendidik dipengaruhi oleh

beberapa faktor. Faktor tersebut diantaranya adalah persepsi guru tentang

program sertifikasi guru, motivasi guru untuk meningkatkan kualitas

pendidikan, Motivasi guru untuk meningkatkan kesejahteraan dan lingkungan

sekolah baik fisik maupun non fisik. Dalam pelaksanaan program sertifikasi

guru, berbagai upaya dilakukan oleh guru SMA Negeri 1 Tanjung Raya untuk

mendapatkan sertifikat pendidik. Adapun upaya yang dilakukan oleh guru

SMA Negeri 1 Tanjung Raya dalam mendapatkan sertifikat pendidik

diantaranya adalah meningkatkan kualifikasi akademik guru dengan cara

melanjutkan ke strata 1 serta mengikuti pelatihan-pelatihan kependidikan.

6

Page 19: Skripsi Hafiz Hardi

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian mengenai pengaruh persepsi guru SMA Negeri 1 Tanjung Raya

tentang program sertifikasi guru terhadap peningkatan kompetensi guru SMA

Negeri 1 Tanjung Raya yang telah lulus program sertifikasi dengan judul :

“Persepsi Guru Tentang Program Sertifikasi Guru Dan Kaitannya Terhadap

Peningkatan Kompetensi Guru Di SMA Negeri 1 Tanjung Raya Kabupaten

Agam”.

B. Identifikasi Masalah

Sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada

guru. Sertifikat pendidik diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar

profesional guru. Guru profesional merupakan syarat mutlak untuk

menciptakan sistem dan praktik pendidikan yang berkualitas.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dibahas di atas

mengenai pengaruh persepsi guru tentang program sertifikasi guru terhadap

peningkatan kompetensi guru, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai

berikut :

2. Terdapat persepsi guru yang berbeda tentang program sertifikasi guru

3. Keinginan untuk meningkatkan mutu pendidikan

4. Keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan guru

5. Keinginan untuk meningkatkan martabat guru

6. Keinginan untuk meningkatkan profesionalitas guru

7. Peningkatan kompetensi guru

8. Masih sedikitnya guru yang lulus program sertifikasi

7

Page 20: Skripsi Hafiz Hardi

C. Pembatasan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang

dikemukakan di atas, maka untuk lebih terarahnya penelitian ini penulis

memberikan batasan masalah pada Persepsi Guru Tentang Program Sertifikasi

Guru Dan Kitannya Terhadap Peningkatan Kompetensi Guru Di SMA Negeri

1 Tanjung Raya Kabupaten Agam

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan batasan masalah

diatas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

Sejauhmana Persepsi guru tentang program sertfikikasi guru dan kiatannya

terhadap peningkatan kompetensi guru di SMA Negeri 1 Tanjung Raya

Kabupaten Agam ?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan penelitian maka tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui persepsi guru tentang program sertifikasi guru dan

kaitannya terhadap peningkatan kompetensi guru di SMA Negeri 1 Tanjung

Raya Kabupaten Agam.

8

Page 21: Skripsi Hafiz Hardi

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai informasi

terhadap pengembangan ilmu pengetahuan khususnya antara persepsi guru

tentang program sertifikasi guru dan kaitannya terhadap peningkatan

kompetenis guru. Selain itu penelitian ini juga diharapkan berguna sebagai

bahan masukan bagi:

1. Penyelenggara program sertifikasi guru

2. Guru SMA Negeri 1 Tanjung Raya dalam pelaksanaan program sertifikasi

guru.

3. Kepala SMA Negeri 1 Tanjung Raya untuk memberikan pandangan

kepada guru-gurunya dalam pelaksanaan program sertifikasi guru.

4. Penulis sebagai tambahan pengetahuan dalam pelaksanaan program

sertifikasi guru dan sebagai salah satu syarat dalam mendapatkan gelar

serjana

9

Page 22: Skripsi Hafiz Hardi

BAB II

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA KONSEPTUAL

A. Kajian Teori

1. Kompetensi Guru

Kompetensi menurut Usman (dalam Kunandar, 2007:51), adalah

suatu hal yang menggambarkan kualifikasi atau kemampuan seseorang,

baik yang kualitatif maupun yang kuantitatif. Pengertian ini mengandung

makna bahwa kompetensi itu dapat digunakan dalam dua konteks, yakni

sebagai indikator kemampuan yang menunjukkan kepada perbuatan yang

diamati dan sebagai konsep yang mencakup aspek-aspek kognitif, afektif,

perbuatan serta tahap-tahap pelaksanaannya secara utuh.

Dari pendapat Usman di atas dapat dipahami bahwanya

kompetensi adalah suatu kemampuan yang dimiliki seseorang. Sedangkan

menurut Direktorat Tenaga Kependidikan Depdiknas, 2003 (dalam

Kunandar, 2007:52) kompetensi diartikan sebagai pengetahuan,

keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan

berfikir, dengan demikian kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan

menunjukkan kualitas guru yang sebenarnya. Sejalan dengan itu, menurut

Kepmendiknas 045/U/2002 (dalam Kunandar, 2007:52) kompetensi

adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki

seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam

melaksanakan tugas-tugas dibidang tertentu. Spencer and Spencer (dalam

10

Page 23: Skripsi Hafiz Hardi

Uno, 2008:78) menyatakan bahwa kompetensi sebagai karakteristik yang

menonjol dari diri individu yang berhubungan dengan kinerja efektif atau

superior dalam suatu pekerjaan atau situasi.

Dari pendapat-pendapat di atas dapat diketahui bahwa kompetensi

adalah suatu syarat yang harus dimiliki seseorang agar dapat dianggap

sebagai suatu karakteristik yang menonjol dalam suatu pekerjaan atau

situasi. Sedangkan Johnson (dalam Sanjaya, 2006:145) menyatakan:

“competence as rational performance which satisfactorily meets the

objective for a desired codition”. Menurutnya kompetensi merupakan

prilaku rasional guna mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan

kondisi yang diharapkan. Dengan demikian suatu kompetensi ditunjukkan

oleh penampilan atau unjuk kerja yang dapat dipertanggung jawabkan

(rasional) dalam mencapai suatu tujuan.

Dari beberapa pengertian di atas dapat dipahami bahwasanya

kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang

dikuasai seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya sehingga ia

dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif dan psikomotorik

dengan sebaik-baiknya.

Setiap cara yang digunakan dalam pelajaran yang ditujukan untuk

mencapai kompetensi adalah untuk mengembangkan manusia yang

bermutu yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan

sebagaimana yang diisyaratkan. Kata kompetensi dipilih untuk

11

Page 24: Skripsi Hafiz Hardi

menunjukkan tekanan pada “kemampuan mendemontrasikan

Pengetahuan”.

Istilah kompetensi guru mempunyai banyak makna, Broke and

stone (dalam Mulyasa, 2007: 25) mengemukakan bahwa kompetensi guru

sebagai . . .Descriptive of qualitative nature of teacher behavior appears

to be antirely meaningful . . kompetensi guru merupakan gambaran

kualitatif tentang hakikat prilaku guru yang penuh arti. Sementara charles

(dalam Mulyasa, 2007:25) mengemukakan bahwa: competency as rational

performance which satisfactorily meets the objective for a desired

condition (kompetensi merupakan perilaku yang rasional untuk mencapai

tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan).

Sedangkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 14 Tahun 2005

tentang Guru dan dosen, dijelaskan bahwa: “kompetensi adalah

seperangkat pengetahuan, keterampilan dan prilaku yang harus dimiliki,

dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas

keprofesionalannya.

Dari pendapat di atas dapat dipahami bahwasanya kompetensi guru

adalah suatu prilaku yang rasional berupa pengetahuan, keterampilan dan

prilaku yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam menjalankan

profesinya. Sejalan dengan itu Kunandar (2007:55) menyatakan bahwa

kompetensi guru adalah seperangkat penguasaan kemampuan yang harus

ada dalam diri guru agar dapat mewujudkan kinerjanya secara tepat dan

efektif. Uno (2008:79) menyatakan kompetensi guru merupakan gambaran

12

Page 25: Skripsi Hafiz Hardi

hakikat kualitatif dari perilaku guru atau tenaga kependidikan yang

tampak sangat berarti. Perilaku di sini merujuk bukan hanya pada perilaku

nyata, tetapi juga meliputi hal-hal yang tidak nampak.

Dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru adalah kemampuan

yang harus dimiliki oleh seorang guru agar mampu melaksanakan

tugasnya dengan sebaik-baiknya. Untuk melakukan suatu kompetensi,

seseorang memerlukan pengetahuan khusus, keterampilan proses dan

sikap. Kompetensi yang satu berbeda dengan yang lain dalam hal jumlah

bagian-bagiannya. Ada kompetensi yang lebih tergantung kepada

pengetahuan, ada yang lebih tergantung pada proses.

Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional, pemerintah telah

merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana tercantum dalam

penjelasan peraturan pemerintah No 19 tahun 2005 Tentang Stándar

Nasional Pendidikan (dalam Joni, 2007:18) yaitu:

a. Kompetensi pedagogik, yaitu merupakan kemampuan dalam

pengelolaan peserta didik yang meliputi: (1) pemahaman wawasan

atau landasan kependidikan, (2) pemahaman terhadap peserta didik,

(3) pengembangan kurikulum atau silabus, (4) perancangan

pembelajaran, (5) pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan

dialogis, (6) evaluasi hasil belajar, dan (7) pengembangan peserta

didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

b. Kompetensi kepribadian yaitu merupakan kemampuan kepribadian

yang: (1) mantap, (2) stabil, (3) dewasa, (4) arif dan bijaksana, (5)

13

Page 26: Skripsi Hafiz Hardi

berwibawa, (6) berakhlak mulia, (7) menjadi teladan bagi peserta

didik dan masyarakat, (8) mengevaluasi kinerja sendiri, dan (9)

mengembangkan diri secara berkelanjutan.

c. Kompetensi sosial merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian

masyarakat untuk: (1) berkomunikasi lisan dan tulisan, (2)

menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional,

(3) bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik,

tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan (4) bergaul

secara santun dengan masyarakat sekitar.

d. Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi

pembelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi: (1) konsep,

struktur, dan metoda keilmuan yang menaungi materi ajar, (2) materi

ajar yang ada dalam kurikulum sekolah, (3) hubungan konsep antar

mata pelajaran terkait, (4) penerapan konsep-konsep keilmuan dalam

kehidupan sehari-hari, (5) kompetensi secara profesional dalam

konteks global dengan tetap melestarikan nilai dan budaya nasional.

Sedangkan Sanjaya (2006:145) menyebutkan bahwa kompetensi

yang harus dimiliki seorang guru adalah sebagai berikut:

a. Kompetensi Pribadi

Guru sering dianggap sebagai sosok yang memiliki

kepribadian ideal. Oleh karena itu, pribadi guru sering dianggap

sebagai panutan sehingga seorang guru harus memiliki kompetensi

14

Page 27: Skripsi Hafiz Hardi

yang berhubungan dengan pengembangan kepribadian (personal

compencies), diantaranya:

(1) Kemampuan yang berhubungan dengan pengamalan ajaran

agama sesuai dengan keyakinan agama yang dianutnya.

(2) Kemampuan untuk menghormati dan menghargai antar umat

beragama

(3) Kemampuan untuk berprilaku sesuai norma, aturan dan sistem

nilai yang berlaku dimasyarakat

(4) Mengembangkan sikap-sikap terpuji sebagai seorang guru

(5) Bersikap demokratis dan terbuka terhadap pembaharuan dan

kritik

b. Kompetensi Profesional

Kompetensi profesional adalah kompetensi atau kemampuan yang

berhubungan dengan penyelesaian tugas-tugas keguruan. Kompetensi ini

merupakan kompetensi yang sangat penting, karena langsung berhubungan

dengan kinerja yang ditampilkan. Beberapa kemampuan yang

berhubungan dengan kompetensi ini diantaranya:

(1) Kemampuan untuk menguasai landasan kependidikan, misalnya

paham akan tujuan pendidikan yang harus dicapai baik tujuan

nasional, tujuan intruksional, tujuan kurikuler dan tujuan

pembelajaran.

15

Page 28: Skripsi Hafiz Hardi

(2) Pemahaman dalam bidang psikologi pendidikan. Misalnya

paham tentang tahapan perkembangan siswa, paham tentang

teori-teori belajar.

(3) Kemampuan dalam penguasaan materi pelajaran sesuai dengan

bidang studi yang diajarkannya.

(4). Kemampuan dalam mengaplikasikan berbagai metodologi dan

strategi pembelajaran.

(5) Kemampuan merancang dan memamfaatkan berbagai media dan

sumber belajar.

(6) Kemampuan dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran

(7) Kemampuan dalam menyusun program pembelajaran

(8) Kemampuan dalam melaksanakan unsur-unsur penunjang,

misalnya paham akan administrasi sekolah, bimbingan, dan

penyuluhan

(9) Kemampuan dalam melaksanakan penelitian dan berfikir ilmiah

untuk meningkatkan kinerja.

c. Kompetensi Sosial Kemasyarakatan

Kompetensi ini berhubungan dengan kemampuan guru

sebagai anggota masyarakat dan sebagai makluk sosial meliputi:

(1) Kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan

teman sejawat untuk meningkatkan kemampuan profesional.

16

Page 29: Skripsi Hafiz Hardi

(2) Kemampuan untuk mengenal dan memahami fungsi-fungsi

setiap lembaga kemasyarakatan.

(3) Kemampuan untuk menjalin kerja sama baik secara individual

maupun secara kelompok.

Sementara Mulyasa (2007: 75), kompetensi yang harus

dimiliki oleh seorang guru adalah sebagai berikut :

a. Kompetensi Pedagogik

Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28

ayat (3) butir a dikemukakan bahwa kompetensi pedagogik adalah

kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi

pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan

pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta

didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

b. Kompetensi Kepribadian

Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28

ayat (3) butir b, dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan

kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang

mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi

murid dan beraklak mulia.

c. Kompetensi Professional

Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28

ayat (3) butir c, dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan

kompetensi professional adalah kemampuan penguasaan materi

17

Page 30: Skripsi Hafiz Hardi

pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan

membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang

telah ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan.

d. Kompetensi Sosial

Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28

ayat (3) butir d, dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan

kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari

masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan

peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik,

dan masyarakat sekitar.

Suwarno (2006:83) menyatakan beberapa aspek atau ranah

yang terkandung dalam konsep kompetensi adalah:

a. Pengetahuan (knowledge) yaitu: kesadaran dalam bidang kognitif.

Misalnya seorang pengajar mengetahui cara melakukan identifikasi

kebutuhan belajar dan bagaimana melakukan pembelajaran terhadap

peserta didik sesuai dengan kebutuhannya.

b. Pemahaman (understanding), yaitu kedalaman kognitif yang dimiliki

individu. Misalnya, seorang pengajar yang akan melaksanakan

pembelajaran harus memiliki pemahaman yang baik tentang

karakteristik dan kondisi peserta didik agar dapat melaksanakan

pembelajaran secara efektif dan efisien.

c. Kemampuan (skill) adalah sesuatu yang dimiliki individu untuk

melakukan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya.

18

Page 31: Skripsi Hafiz Hardi

Misalnya kemampuan pengajar dalam memilih dan membuat alat

peraga sederhana agar memberi kemudahan belajar kepada peserta

didik.

d. Nilai (value) adalah suatu stándar perilaku yang telah diyakini dan

secara psikologis telah menyatu dalam diri seseorang. Misalnya,

standar perilaku pengajar dalam pembelajaran (kejujuran,

keterbukaan, demokrasi dan lain-lain).

e. Sikap (attitude), yaitu perasaan atau reaksi terhadap suatu rangsangan

yang datang dari luar. Misalnya, reaksi terhadap kenaikan upah atau

gaji.

f. Minat (interest), yaitu kecendrungan seseorang untuk melakukan suatu

perbuatan. Misalnya, minat untuk mempelajari atau melakukan

sesuatu.

Nana Sudjana (dalam Uno, 2008:131) membagi kompetensi

guru dalam tiga bagian yaitu sebagai berikut:

a. Kompetensi bidang kognitif, artinya kemampuan intelektual seperti

penguasaan mata pelajaran, pengetahuan mengenai cara mengajar,

pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku individu, pengetahuan

tentang bimbingan penyuluhan, pengetahuan tentang administrasi

kelas, pengetahuan tentang cara menilai hasil belajar siswa, dan

pengetahuan tentang kemasyarakatan serta pengetahuan umum

lainnya.

19

Page 32: Skripsi Hafiz Hardi

b. Kompetensi bidang sikap, artinya kesiapan dan kesediaan guru

terhadap berbagai hal berkenaan dengan tugas dan profesinya.

Misalnya, sikap menghargai pekerjaannya, mencintai dan memiliki

perasaan senang terhadap mata pelajaran yang dibinanya, sikap

toleransi terhadap sesama teman seprofesinya, dan memiliki

kemauan yang keras untuk meningkatkan hasil pekerjaannya.

c. Kompetensi prilaku, artinya kemampuan guru dalam berbagai

keterampilan mengajar, membimbing, menilai, menggunakan alat

bantú pengajaran, bergaul atau berkomunikasi dengan siswa,

keterampilan menyusun persiapan/perencanaan mengajar,

keterampilan melaksanakan administrasi kelas dan lain-lain.

Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa kompetensi guru

menurut Sudjana terbagi atas tiga bagian, yaitu : kompetensi bidang

kognitif, kompetensi bidang sikap dan kompetensi prilaku.

2. Persepsi

Persepsi adalah pandangan atau penilaian seseorang tentang suatu

objek, peristiwa, maupun kejadian yang dilihat, didengar dan dirasakan.

Sebelum memberikan penilaian terlebih dahulu dilakukan pengamatan

terhadap yang akan dinilai tersebut.

Ada bermacam-macam pengertian mengenai persepsi yang justru

saling melengkapi satu sama lain. Menurut Kamus Besar Indonesia

(2000) “Persepsi adalah tanggapan langsung terhadap sesuatu”. Sedangkan

20

Page 33: Skripsi Hafiz Hardi

Rakhmat (2001:51) menyatakan “Persepsi adalah pengalaman terhadap

objek,peristiwa atau hubungan yang diperoleh dengan menimbulkan

informasi dan menfsirkan pesan”.

Selanjutnya Slameto (2003:102) mengemukakan pendapatnya

berkenaan dengan persepsi, yaitu “persepsi adalah proses yang

menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak

manusia”. .Persepsi merupakan pandangan seseorang tentang suatu obyek,

peristiwa ataupun kejadian yang dapat dilihatnya. Dalam memandang

suatu obyek seseorang belum tentu memiliki persepsi yang sama.

Perbedaan tersebut dapat terjadi karena adanya suatu proses yaitu mulai

dari cara mereka melihat, mengartikan atau menilai suatu obyek yang

dapat ditangkapnya.

Mengingat bahwa persepsi berhubungan dengan pencapaian

pengetahuan khusus tentang obyek, peristiwa atau kejadian-kejadian,

maka ia (persepsi) timbul apabila stimuli mengaktivasi indera. Jadi,

dengan demikian Winardi (2004:204) menyatakan “persepsi mencakup

penafsiran obyek-obyek, simbol-simbol dan orang-orang dipandang dari

sudut pengalaman penting”. persepsi merupakan proses yang menyangkut

masuknya pesan atau informasi kedalam otak manusia

Hal ini sesuai dengan pendapat Kreck dan Crutchfield dalam

Rakhmat (2001:56) bahwa “Persepsi bersifat selektif dengan artian objek-

objek yang mendapat tekanan dalam persepsi biasanya objek yang menjadi

tujuan individu yang melakukan persepsi”. Dari pendapat yang

21

Page 34: Skripsi Hafiz Hardi

dikemukakan diatas dapat dijelaskan bahwa individu yang memberikan

persepsi biasanya individu yang telah mengalami peristiwa ataupun

kejadian. Pada dasarnya tidak semua peristiwa yang dialami diberikan

persepsi tergantung pada individu, apakah peristiwa tersebut menjadi

tujuan individu atau tidak. Apabila ada objek yang akan menjadi tujuan

dari individu maka diberikanlah persepsi tersebut.

Apabila dikaitkan antara teori diatas dengan penelitian ini maka

dapat dijelaskan bahwasanya persepsi disini adalah bagaimana pandanan

atau penilian dari guru SMA Negeri 1 Tanjung Raya tentang program

sertifikasi itu sendiri, apakah baik atau tidak, apabila persepsi guru tentang

program sertifikasi baik maka akan berdampak pada peningkatkan

kompetensi guru tersebut, maka hal ini sesuai dengan tujuan diadakannya

program sertifikasi guru, jika sebaliknya apabila persepsi guru tentang

program sertifikasi tidak bagus maka tidak akan berdampak pada

peningkatan kompetensi guru itu sendiri, sedangkan objek yang mendapat

tekanan dari persepsi ini adalah program sertifikasi guru, Jadi untuk

mendapatkan tujuan dari persepsi yaitu peningkatan kompetensi guru

maka diperlukan persepsi yang baik.

3. Program Sertifikasi Guru

a. Pengertian sertifikasi

Sertifikasi guru secara umum dapat dianggap sebgai amanah dari

UU No. 14 Tahun 2003 tetang Sistem Pendidikan Nasional. Secara

22

Page 35: Skripsi Hafiz Hardi

khusus sertifikasi guru dilakukan mengacu ke UU No. 14 Tahun 2005

tentang Undang-Undang Guru dan Dosen, dikemukakan bahwa

Sertifikasi adalah proses perolehan sertifikat pendidik bagi guru dan

dosen. Sertifikat pendidik adalah sebuah sertifikat yang ditandatangani

oleh perguruan tinggi penyelenggara sertifikasi sebagai bukti formal

pengakuan profesionalitas guru yang diberikan kepada guru sebagai

tenaga profesional. Sertifikat pendidik yang diperoleh guru berlaku

sepanjang guru tersebut melaksanakan tugas sebagai guru sesuai

dengan peraturan perundang-undangan. Sertifikat pendidik ditandai

dengan satu nomor registrasi guru yang dikeluarkan oleh Departemen

Pendidikan Nasional.

Dikutip beberapa pasal yang tertuang dalam dalam Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tetang guru dan

dosen sebagai berikut:

1) Pasal 1 butir 11 : sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat

pendidik kepada guru dan dosen.

2) Pasal 8 : guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompotensi,

sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani,serta memiliki

kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

3) Pasal 11 butir 1 : sertifikat pendidik sebagaimana pada pasal 8

diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan

23

Page 36: Skripsi Hafiz Hardi

4) Pasal 16 : guru yang memiliki sertifikat pendidik memeperolah

tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok, guru negeri maupun

guru swasta.

Sertifikasi guru merupakan salah satu upaya pemerintah dalam

meningkatkan kualitas guru sehingga pembelajaran di sekolah menjadi

berkualitas. Peningkatan program lain yaitu, peningkatan kualifikasi

akademik guru menjadi S1/D4, peningkatan kompetensi guru,

pembinaan karir guru, pemberian tunjangan guru, penghargaan dan

perlindungan guru.

i. Portofolio

Portofolio adalah sekumpulan informasi pribadi yang

merupakan catatan dan dokumentasi atas pencapaian prestasi

seseorang dalam pendidikannya. Portofolio ini sangat berguna untuk

berbagai keperluan seperti akreditasi pengalaman seseorang, pencarian

kerja, melanjutkan pendidikan, pengajuan sertifikat kompetensi dan

lain-lain.

Dalam konteks sertifikasi guru, portofolio menurut Muslich

(2007:100) adalah bukti fisik (dokumen) yang menggambarkan

pengalaman berkarya/prestasi yang dicapai selama menjalankan tugas

profesi sebagai guru dalam interval waktu tertentu. Dokumen ini

terkait dengan unsur pengalaman, karya dan prestasi selama guru yang

bersangkutan menjalankan peran sebagai pengajar.

24

Page 37: Skripsi Hafiz Hardi

Fungsi portofolio dalam sertifikasi guru adalah untuk menilai

kompetensi guru, hal ini sesui dengan Permendiknas No 18 Tahun

2007 Pasal 2 Ayat 2 (dalam muslich 2007:10) menyatakan

bahwasanya Pasal 2 ayat 1 sertifikasi guru dalam jabatan dilaksanakan

melalui uji kompetensi untuk memperoleh sertifikat pendidik. Pasal 2

ayat 2 uji kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan

dalam dalam membentuk penilaian portofolio. Dari pasal yang telah

dikemukakan diatas dapat dijelaskan bahwasanya kompetensi

pedagogik, profesional, kepribadian serta kompetensi sosial sudah

masuk kedalam komponen portofolio. Kompetensi pedagogik dinilai

antara lain melalui dokumen kualifikasi akademik, pendidikan dan

pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan dan pelaksanaan

pembelajaran. Kompetensi kepribadian dinilai antar penilaian dari

atasan dan pengawas, pengahargaan yang relevan dengan bidang

pendidikan dan kompetensi sosial dinilai antara lain melalui

pengalaman menjadi pengurus organisasi dibidang pendidikan dan

sosial. Kompetensi profesional dinilai antara lain melalui dokumen

prestasi akademis, karya pengembangan profesi, keikutsertaan dalam

forum ilmiah.

Secara lebih spesifik dalam kaitan dengan sertifikasi guru,

portofolio berfungsi sebagai: (1) wahana guru untuk menampilkan

dan/atau membuktikan unjuk kerjanya yang meliputi produktivitas,

kualitas dan relevansi melalui karya-karya utama dan pendukung, (2)

25

Page 38: Skripsi Hafiz Hardi

informasi/data dalam memberikan pertimbangan tingkat kelayakan

kompetensi seorang guru, bila dibandingkan dengan standar yang telah

ditetapkan, (3) dasar menentukan kelulusan seorang guru yang

mengikuti sertifikasi (layak mendapatkan sertifikat pendidikan atau

belum) dan (4) dasar memberikan rekomendasi bagi peserta yang

belum lulus untuk menentukan kegiatan lanjutan sebagai representasi

kegiatan pembinaan dan pemberdayaan guru.

Penilaian portofolio guru adalah penilaian terhadap kumpulan

dokumen yang mencerminkan rekam jejak prestasi guru dalam

menjalankan tugasnya sebagai pengajar, sebagai dasar untuk

menentukan tingkat profesionalitas guru yang bersangkutan. Menurut

Peraturan Menetri Pendidikan Nasional RI No 18 Tahun 2007 (dalam

Muslich 2007:101) Portofolio guru terdiri atas 10 komponen, yaitu: (1)

kualifikasi akademik, (2) pendidikan dan pelatihan, (3) pengalaman

mengajar, (4) perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, (5)

penilaian dari atasan dan pengawas, (6) prestasi akademik, (7) karya

pengembangan profesi, (8) keikutsertaan dalam forum ilmiah, (9)

pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial dan (10)

penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan.

1) Kualifikasi Akademik

Kualifikasi akademik adalah ijazah pendidikan tinggi yang

dimiliki oleh guru pada saat yang bersangkutan mengikuti

sertifikasi, baik pendidikan gelar (S1, S2, atau S3) maupun non

26

Page 39: Skripsi Hafiz Hardi

gelar (D-IV), baik di dalam maupun di luar negeri. Bukti fisik

kualifikasi akademik berupa ijazah atau sertifikat diploma.

2) Pendidikan dan Pelatihan

Pendidikan dan Pelatihan adalah kegiatan pendidikan dan

pelatihan yang pernah diikuti oleh guru dalam rangka

pengembangan dan/atau peningkatan kompetensi selama

melaksanakan tugas sebagai pendidik, baik pada tingkat

kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional, maupun

internasional. Workshop/lokakarya yang sekurang-kurang

dilaksanakan 8 jam dan menghasilkan karya dapat dikategorikan ke

dalam komponen ini. Bukti fisik komponen pendidikan dan

pelatihan ini berupa sertifikat atau piagam yang dikeluarkan oleh

lembaga penyelenggara. Bukti fisik untuk workshop/lokakarya

berupa sertifikat/ piagam disertai hasil karya. Apabila sertifikat

workshop/lokakarya tidak mencantumkan lama waktu pelaksanaan

dan hasil karya dikategorikan sebagai forum ilmiah

3) Pengalaman Mengajar

Pengalaman mengajar adalah masa kerja sebagai guru pada

jenjang, jenis dan satuan pendidikan formal tertentu. Bukti fisik

dari komponen pengalaman mengajar ini berupa surat keputusan,

surat tugas, atau surat keterangan yang dilengkapi dengan bukti

27

Page 40: Skripsi Hafiz Hardi

lain yang relevan dari lembaga yang berwenang (pemerintah,

yayasan, sekolah dan/atau kelompok masyarakat penyelenggara

pendidikan).

4) Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran adalah persiapan pembelajaran

yang akan dilaksanakan untuk satu topik atau kompetensi tertentu.

Perencanaan pembelajaran sekurang-kurangnya memuat

perumusan tujuan/ kompetensi, pemilihan dan pengorganisasian

materi, pemilihan sumber/ media pembelajaran, skenario

pembelajaran dan penilaian proses dan hasil belajar. Bukti fisik

perencanaan pembelajaran berupa dokumen perencanaan

pembelajaran (RP/SP) hasil karya guru yang bersangkutan

sebanyak lima satuan yang berbeda.

Khusus untuk guru bimbingan dan konseling, dokumen ini

berupa program pelayanan bimbingan dan konseling yang akan

dilaksanakan. Program bimbingan dan konseling ini memuat: nama

program, lingkup bidang (pendidikan/belajar, karier, pribadi,

sosial, akhlak mulia/budi pekerti), yang di dalamnya berisi tujuan,

materi kegiatan, strategi, instrumen dan media, waktu kegiatan,

biaya, rencana evaluasi dan tindak lanjut. Bukti fisik program

pelayanan bimbingan dan konseling berupa dokumen program

pelayanan bimbingan pendidikan/belajar, karier, pribadi, sosial dan

28

Page 41: Skripsi Hafiz Hardi

akhlak mulia/budi pekerti yang dibuat oleh guru BK yang

bersangkutan.

Pelaksanaan pembelajaran adalah kinerja guru dalam

melaksanakan pembelajaran di kelas. Kinerja guru tersebut

meliputi tahapan pra pembelajaran (pengecekan kesiapan kelas dan

apersepsi), kegiatan inti (penguasaan materi, strategi pembelajaran,

pemanfaatan media/sumber belajar, evaluasi, penggunaan bahasa)

dan penutup (refleksi, rangkuman dan tindak lanjut). Bukti fisik

pelaksanaan pembelajaran berupa dokumen hasil penilaian oleh

kepala sekolah dan/atau pengawas terhadap kinerja guru dalam

melaksanakan pembelajaran di kelas.

Khusus untuk guru bimbingan dan konseling, komponen

pelaksanaan pembelajaran yang dimaksud adalah kinerja guru

bimbingan dan konseling dalam mengelola dan mengevaluasi

pelayanan bimbingan dan konseling yang meliputi bidang

pelayanan bimbingan pendidikan/belajar, karier, pribadi, sosial,

akhlak mulia/budi pekerti. Jenis dokumen yang dilaporkan berupa:

agenda kerja guru bimbingan dan konseling, daftar konseling

(siswa), data kebutuhan dan permasalahan konseling, laporan

bulanan, laporan semesteran/tahunan, aktivitas pelayanan

bimbingan dan konseling (pemahaman, pelayanan langsung,

pelayanan tidak langsung) dan laporan hasil evaluasi program

bimbingan dan konseling.

29

Page 42: Skripsi Hafiz Hardi

Bukti fisik pelaksanaan pembelajaran (khusus guru

bimbingan konseling) berupa fotokopi rekaman/dokumen laporan

kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling yang dibuat oleh guru

yang bersangkutan.

5) Penilaian dari Atasan dan Pengawas

Penilaian dari atasan dan pengawas adalah penilaian atasan

terhadap kompetensi kepribadian dan sosial. Aspek yang dinilai

meliputi: (1) ketaatan menjalankan ajaran agama, (2) tanggung

jawab, (3) kejujuran, (4) kedisiplinan, (5) keteladanan, (6) etos

kerja, (7) inovasi dan kreativitas, (8) kemampuan menerima kritik

dan saran, (9) kemampuan berkomunikasi dan (10) kemampuan

bekerjasama.

6) Prestasi Akademik

Prestasi akademik adalah prestasi yang dicapai guru dalam

pelaksanaan tugasnya sebagai pengajar yang mendapat pengakuan

dari lembaga/panitia penyelenggara, baik tingkat kecamatan,

kabupaten/ kota, provinsi, nasional, maupun internasional.

Komponen ini meliputi lomba dan karya akademik (juara lomba

atau penemuan karya monumental di bidang pendidikan atau

nonkependidikan), sertifikat keahlian/keterampilan tertentu pada

guru SMK dan guru olahraga, pembimbingan teman sejawat

(instruktur, guru inti, tutor, pamong PPL calon guru) dan

pembimbingan siswa kegiatan ekstra kurikuler (pramuka, drum

30

Page 43: Skripsi Hafiz Hardi

band, mading, karya ilmiah remaja (KIR) dan kegiatan ekstra

kurikuler lainnya). Bukti fisik komponen ini berupa sertifikat,

piagam atau surat keterangan disertai bukti relevan yang

dikeluarkan oleh lembaga/panitia penyelenggara.

7) Karya Pengembangan Profesi

Karya pengembangan profesi adalah hasil karya dan/atau

aktivitas guru yang menunjukkan adanya upaya pengembangan

profesi. Komponen ini meliputi hal-hal sebagai berikut:

a) Buku yang dipublikasikan pada tingkat kabupaten/kota,

provinsi, atau nasional,

b) Artikel yang dimuat dalam media jurnal/majalah yang tidak

terakreditasi, terakreditasi dan internasional,

c) Reviewer buku, penulis soal EBTANAS/UN/UASDA,

d) Modul/diktat cetak lokal yang minimal mencakup materi

pembelajaran selama 1 (satu) semester,

e) Media/alat pembelajaran dalam bidangnya,

f) Laporan penelitian di bidang pendidikan (individu/kelompok)

g) Karya teknologi (teknologi tepat guna) dan karya seni (patung,

kriya, lukis, sastra, musik, tari, suara dan karya seni lainnya).

Bukti fisik karya pengembangan profesi berupa sertifikat/

piagam/ surat keterangan dari pejabat yang berwenang yang

disertai dengan bukti fisik yang dapat berupa buku, artikel,

31

Page 44: Skripsi Hafiz Hardi

deskripsi dan/atau foto hasil karya, laporan penelitian dan bukti

fisik lain yang relevan.

8) Keikutsertaan dalam Forum Ilmiah

Keikutsertaan dalam forum ilmiah adalah partisipasi guru

dalam forum ilmiah (seminar, semiloka, simposium, sarasehan,

diskusi panel) pada tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi,

nasional, atau internasional, baik sebagai narasumber/pemakalah

maupun sebagai peserta. Bukti fisik keikutsertaan dalam forum

ilmiah berupa makalah dan sertifikat/piagam bagi nara

sumber/pemakalah dan sertifikat/ piagam bagi peserta.

9) Pengalaman Organisasi Di bidang Kependidikan dan Sosial

Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial

adalah keikutsertaan guru menjadi pengurus organisasi

kependidikan atau organisasi sosial pada tingkat desa/kelurahan,

kecamatan, kabupaten/kota, propinsi, nasional, atau internasional

dan/atau mendapat tugas tambahan. Pengurus organisasi di bidang

kependidikan antara lain: pengurus Forum Komunikasi Kepala

Sekolah (FKKS), Forum Kelompok Kerja Guru (FKKG),

Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Ikatan Sarjana

Pendidikan Indonesia (ISPI), Himpunan Evaluasi Pendidikan

Indonesia (HEPI), Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia

(ABKIN), Ikatan Sarjana Manajemen Pendidikan Indonesia

(ISMaPI) dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

32

Page 45: Skripsi Hafiz Hardi

Pengurus organisasi sosial antara lain: ketua RT, ketua RW, ketua

LMD/BPD dan pembina kegiatan keagamaan (takmir masjid,

pembina gereja, dll). Mendapat tugas tambahan antara lain: kepala

sekolah, wakil kepala sekolah, kepala urusan, ketua jurusan, ketua

program keahlian, kepala laboratorium, kepala bengkel, kepala

studio, kepala klinik rehabilitasi, wali kelas dan lain-lain. Bukti

fisik komponen ini adalah foto kopi surat keputusan atau surat

keterangan.

10) Penghargaan yang Relevan dengan Bidang Pendidikan

Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan

adalah penghargaan yang diperoleh guru atas dedikasinya dalam

pelaksanaan tugas sebagai pengajar dan memenuhi kriteria

kuantitatif (lama waktu, hasil, lokasi/geografis) dan kualitatif

(komitmen, etos kerja), baik pada tingkat kabupaten/kota, provinsi,

nasional, maupun internasional. Penghargaan yang relevan dengan

bidang pendidikan antara lain tingkat nasional: Satyalencana Karya

Satya 10 Tahun, 20 Tahun dan 30 Tahun, tingkat

propinsi/kabupaten/kota/kecamatan: penghargaan guru favorit/guru

inovatif dan penghargaan lain sesuai dengan kekhasan

daerah/penyelenggara. Bukti fisik komponen ini berupa sertifikat,

piagam, atau surat keterangan yang dikeluarkan oleh pihak yang

berwenang.

4. Persepsi Guru Tentang Program Sertifikasi Guru

33

Page 46: Skripsi Hafiz Hardi

Persepsi guru tentang program sertifikasi guru adalah pandangan

atau penilaian guru tentang komponen-komponen yang ada dalam

pelaksanaan program sertifikasi guru. Persepsi tersebut diantaranya

adalah:

1) Persepsi tentang kualifikasi akademik

Merupakan pandangan atau penilaian guru tentang

kualifikasi akademik atau latar belakang pendidikan formal yang

dimiliki guru.

2) Persepsi tentang pendidikan dan pelatihan

Merupakan pandangan atau penilaian guru tentang

pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti guru untuk

pengembangan atau peningkatan kompetensi selama melaksanakan

tugas sebagai pendidik, baik pada tingkat kecamatan,

kabupaten/kota, provinsi, nasional, maupun internasional.

3) Persepsi tentang pengalaman mengajar

Merupakan pandangan atau penilaian guru tentang masa

kerja yang dimiliki guru pada jenjang, jenis dan satuan pendidikan

formal tertentu.

4) Persepsi tentang perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran

Merupakan pandangan atau penilaian guru tentang

persiapan pembelajaran yang dimiliki guru dalam melaksanakan

tugasnya sebagai pendidik.

34

Page 47: Skripsi Hafiz Hardi

5) Persepsi tentang penilaian dari atasan dan pengawas

Merupakan pandangan atau penilaian guru tentang

penilaian yang diberikan oleh atasan maupun pengawas tentang

kompetensi kepribadian dan sosial yang dimiliki guru.

6) Persepsi tentang prestasi akademik

Merupakan pandangan atau penilaian guru tentang prestasi

akademik yang dimiliki guru dalam pelaksanaan tugasnya sebagai

pendidik yang mendapat pengakuan dari lembaga atau panitia

penyelenggara, baik ditingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi,

nasional maupun internasional.

7) Persepsi tentang karya pengembangan profesi

Merupakan pandangan atau penilaian guru tentang hasil

karya dan/atau aktivitas guru yang menunjukkan adanya upaya

pengembangan profesi yang dimiliki guru.

8) Persepsi tentang keikutsertaan dalam forum ilmiah

Merupakan pandangan atau penilaian guru tentang

partisipasi yang diberikan guru dalam forum ilmiah pada tingkat

kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional atau internasional,

baik sebagai nara sumber/panitia maupun sebagai peserta.

9) Persepsi tentang pengalaman organisasi dibidang kependidikan dan

sosial

35

Page 48: Skripsi Hafiz Hardi

Merupakan pandangan atau penilaian guru tentang

keikutsertaan guru menjadi pengurus organisasi kependidikan atau

organisasi sosial pada tingkat desa/kelurahan, kecamatan,

kabupaten/kota, provinsi, nasional atau internasional dan/atau

mendapat tugas tambahan.

10) Persepsi tentang Penghargaan yang Relevan dengan Bidang

Pendidikan

Merupakan pandangan atau penilaian guru tentang

penghargaan yang diperoleh guru atas dedikasinya dalam

pelaksanaan tugas sebagai pengajar dan memenuhi kriteria

kuantitatif (lama waktu, hasil, lokasi/geografis) dan kualitatif

(komitmen, etos kerja), baik pada tingkat kabupaten/kota, provinsi,

nasional, maupun internasional.

B. Penelitian Relevan

Hermanelty (Skripsi 2009) melakukan penelitian tentang “Persepsi

guru SMK Sekota Padang Panjang Terhadap Pelaksanaan Program

Sertifikasi Guru Melalui Penilaian Portofolio”. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa persepsi guru tentang pelaksanaan program

sertifikasi guru melalui penilaian portofolio sangat baik.

C. Kerangka Konseptual

36

Page 49: Skripsi Hafiz Hardi

Dalam kerangka berfikir ini akan dijelaskan variabel yang akan diteliti

serta keterkaitan antara variabel yang berkenaan dengan masalah penitian ini,

keterkaitan antara variabel yang akan diteliti diuraikan dengan berpijak pada

kajian terori.

Bertitik tolak dari teori-taeori yang telah dikemukakan atas, untuk

meningkatkan kompetensi guru salah satunya melalui program sertifikasi guru

serta bagaimana persepsi guru itu sendiri tentang program sertifikasi guru.

Setiap guru mempunyai persepsi masing-masing tentang program sertifikasi

guru. Semakin baik persepsi guru tentang program sertifikasi guru, maka

semakin meningkat kompetensi guru tersebut. Demikian juga sebaliknya,

semakin buruk persepsi guru tentang program sertifikasi guru maka semakin

rendah pula kompetensi yang di miliki oleh guru tersebut.

Adapun indikator dari persepsi guru tentang program sertifikasi guru

adalah bagaimana persepsi guru terhadap manfaat program sertifikasi guru,

pelaksanaan program sertifikas guru serta bagaimana persepsi guru tetang

komponen portofolio yang dijadikan sebagai syarat dalam mendapatkan

sertifikat pendidik, sedangkan untuk indikator peningkatan kompetensi guru

yang dipengaruhi oleh persepsi guru tentang program sertifikasi adalah

kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian serta kompetensi sosial.

Dalam penelitian ini akan diungkapkan persepsi guru SMA Negeri 1

Tanjung Raya Kabupaten Agam tentang program sertifikasi guru dan

kaitannya terhadap peningkatan kompetensi guru seperti terlihat pada gambar

1 berikut:

37

Page 50: Skripsi Hafiz Hardi

Gambar 1: Kerangka Konseptual

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka jenis penelitian ini

merupakan penelitian deskriptif. Menurut Irawan (2000:60) penelitian

deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau

menjelaskan sesuatu hal dengan apa adanya. Penelitian ini

mendeskripsikan persepsi guru tentang program sertifikasi guru dan

kaitannya terhadap peningkatan kompetensi guru di SMA Negeri 1

Tanjung Raya Kabupaten Agam.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilakukan pada Bulan Februari 2011

2. Tempat Penelitian

Persepsi Guru Tentang Program Sertifikasi Guru

Peningkatan Kompetensi Guru

Page 51: Skripsi Hafiz Hardi

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Tanjung Raya Kabupaten

Agam

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam

suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan Margono, (2005:118).

Sedangkan Arikunto (2006:130) populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian yaitu semua individu yang dijadikan subjek penelitian untuk

memperoleh informasi sesuai dengan tujuan penelitian.

Dari pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa populasi

adalah keseluruhan dari obyek yang diteliti. Maka yang dijadikan populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh guru SMA Negeri 1 Tanjung Raya

yang telah lulus dalam program sertifiaksi guru berjumlah 19 seperti

terlihat pada tabel 2 di bawah ini.

Tabel 3. Jumlah Guru SMA Negeri 1 Tanjung Raya yang lulus Program Sertifikasi Guru

KeteranganTahun Lulus Sertifikasi Guru

2007 2008 2009 20101 10 5 3

Total Jumlah Guru 19 Orang Sumber: Tata Usaha SMA Negeri 1 Tanjung Raya

2. Sampel

Sampel adalah sebahagian atau wakil dari populasi yang diteliti.

Agar pengambilan sampel lebih bersifat representatif dan mewakili dari

populasi, maka peneliti mengambil ukuran sampel dengan menggunakan

38

39

Page 52: Skripsi Hafiz Hardi

Total Sampling dalam Arikunto (2006:134) menyatakan apabila subjek

kurang dari 100 orang maka lebih baik diambel semuanya, maka peneliti

hanya mengambil sebagai sampel hanya guru yang talah lulus program

sertifikasi guru yaitu sebanyak 19 orang.

D. Variabel dan Data Penelitian

1. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu variabel bebas dan

variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab

timbulnya atau berubahnya variabel dependen (variabel terikat). Dalam

penelitian ini yang dijadikan variabel bebas adalah persepsi guru SMA

Negeri 1 Tanjung Raya tentang program sertifikasi guru.

Sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi

atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Oleh karena itu

yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah peningkatan

kompetensi guru SMA Negeri 1 Tanjung Raya.

2. Data Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua data yaitu:

b. Data primer, yaitu data yang diperoleh melalui hasil

angket penelitian mengenai persepsi guru tentang program sertifikasi

40

Page 53: Skripsi Hafiz Hardi

guru terhadap peningkatan kompetensi guru di SMA Negeri 1 Tanjung

Raya

c. Data sekunder, yaitu data jumlah guru SMA Negeri

1 Tanjung Raya secara keseluruhan.

E. Defenisi Operasional

Untuk menghindari terjadinya kesalahan pemahaman atau pengertian

yang berbeda dari variabel yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu

dibuat suatu defenisi dari masing-masing variabel yaitu :

1. Persepsi adalah pandangan atau penilaian seseorang tentang suatu objek,

peristiwa, maupun kejadian yang dilihat, didengar dan dirasakan sebelum

memberikan penilaian terlebih dahulu dilakukan pengamatan terhadap

apa yang dinilai tersebut.

2. Persepsi guru tetang program sertifikasi guru adalah padangan atau

penilaian guru tentang komponen portofolio yang dijadikan syarat dalam

pelaksanaan program sertifikasi guru.

3. Kompetensi guru adalah keahlian yang harus dimiliki oleh seseorang

guru dalam menjalankan profesinya sebagai tenaga pendidik untuk

meningkatkan mutu pendidikan.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian dalam pengumpulan data yang peneliti gunakan

berupa angket atau kuesioner yang harus dijawab oleh sampel penelitian atau

responden. Kuesioner tersebut berisi pertanyaan yang berhubungan dengan

41

Page 54: Skripsi Hafiz Hardi

persepsi guru tentang program sertifikasi guru dan kaitannya terhadap

peningkatan kompetensi guru. Penyusunan instrumen dikembangkan menurut

skala Likert. Menurut Yusuf (2007:302) menyatakan skala ini bertujuan untuk

mengukur sikap individu dalam dimensi yang sama dan individu

menempatkan kontinuitas dari butir soal. Responden diminta menjawab dan

memberikan penilaian terhadap suatu pernyataan. Bentuk tabel dan rentangan

nilai yang digunakan sebagai berikut :

Rentangan nilai untuk persepsi guru tentang program sertifikasi guru:

Tabel 4. Daftar skor jawaban setiap pernyataan berdasarkan sifatnyaPernyataan sikap Sifat pernyataan

PositifSangat Penting(SP) 5Penting (P) 4Cukup Penting (CP) 3Kurang Penting (KP) 2Tidak Penting (TP) 1

Tabel 5 : Contoh pernyataan tentang persepsi guru tentang program sertfikasi dalam angkat

No Pernyataan SP P CP KP TP

1 Sejauh mana pentingnya kualifikasi akademik dalam sertifikasi guru

2 Sejauh mana pentingnya perencanaan pembelajaran

G. Uji Coba Angket

Instrumen dalam penelitian ini sebelum diberikan kepada responden

sesungguhnya terlebih dahulu diuji cobakan dengan tujuan untuk memperbaiki

42

Page 55: Skripsi Hafiz Hardi

dan penyempurnaan angket yang akan digunakan untuk pengambilan data

yang sebenarnya.

Uji coba angket dilakukan untuk mengetahui apakah angket yang

digunakan teruji tingkat validitas (kesahihan) dan reliabilitas (keterandalan)

nya. Uji coba instrumen dilakukan pada guru MAN Maninjau sebanyak 30

orang. Analisis uji validitas dan reliabilitas menggunakan bantuan komputer

program SPSS.

1. Pengujian Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kesahihan suatu

instrumen dan sejauh mana kemampuan instrumen tersebut untuk

mengukur apa yang diinginkan. Analisis dimulai dengan menguji validitas

butir yang dilakukan per butir pernyataan. Hal ini bertujuan untuk menguji

apakah butir pernyataan tersebut sudah valid atau belum. Dasar

pengambilan keputusan butir dinyatakan valid adalah sebagai berikut:

a. Jika rtt positif, serta rtt > rtabel, maka butir pernyataan tersebut dinyatakan

valid.

b. Jika rtt negatif, serta rtt < rtabel, maka butir pernyataan tersebut

dinyatakan tidak valid.

Untuk mengetahui hasil dari uji validitas dari suatu data maka di

gukan SPSS. Jika ada butir yang dinyatakan tidak valid maka butir

tersebut harus dibuang. Selanjutnya butir yang sudah valid diukur

43

Page 56: Skripsi Hafiz Hardi

reabilitasnya. Peneliti terlebih dahulu melakukan uji pendahuluan yang

dilakukan di MAN Maninjau. Untuk uji validitas ini digunakan rumus

Korelasi Product Moment sebagai berikut:

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi

n = Besar sampel

x = Variabel bebas

y = variabel terikat

Hasil uji validitas pengaruh persepsi guru tentang program

sertifikasi guru terhadap upaya guru dalam mendapatkan sertifikat guru

dilihat dari corrected item-Total correlation, apabila nilainya melebihi r

tabel maka data tersebut dikatakan valid. Untuk N=30 didapat r-tabel

0,3610.

Dari hasil analisis uji coba angket dengan jumlah item sebanyak 30

butir, untuk variabel persepsi guru tentang program sertifikasi guru

terdapat 2 butir yang gugur yaitu item nomor 25 dan 29. Untuk lebih

jelasnya maka dapat dilihat pada tebal 6 di bawah ini :

Tabel 6: Kisi-Kisi Angket Instrumen Penelitian

Variabel Indikator Sub IndikatorJumlah soal

Nomor soal

Persepsi guru tentang program sertifikasi

1. Kompetensi pedagogik

1. Kualifikasi akademik2. Pendidikan dan

pelatihan3. Pengalaman mengajar

2325

1, 23, 4, 56, 7

8, 9, 10,

44

Page 57: Skripsi Hafiz Hardi

guru

2. Kompetensi profesional

3. Kompetensi kepribadian

4. Kompetensi sosial

4. Perencanaan danpelaksanaan pembelajaran

5. Prestasi akademik 6. Karya pengembangan

profesi7. Keikutsertaan dalam

forum ilmiah

8. Penilaian dari atasan dan pengawas

9. Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan

10. Pengalaman menjadi pengurus organisasi dibidang pendidikan dan sosial

25

3

3

1

4

11, 12

13, 1415, 16, 17,

18, 1920, 21, 22

23, 24, 25

26

27,28,29,30

2. Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas adalah kemampuan suatu alat ukur memberikan hasil

pengukuran yang konsisten dalam waktu dan tempat yang berbeda, juga

untuk mengetahui pemahaman responden terhadap butir pertanyaan.

Pengujian reliabilitas dihitung dengan menggunakan rumus Alpa

Cronbach. Dalam perhitungannya menggunakan program SPSS.

Rumus Alpa Cronbach dalam Arikunto (2006:196) adalah sebagai

berikut:

r11 =

Dimana:

r11 = Reliabilitas instrumen.

45

Page 58: Skripsi Hafiz Hardi

K = Banyaknya pertanyaan atau soal.

∑ = Jumlah varian butir.

= Varian total.

kriteria pengujian r hitung > r tabel maka dikatakan reliabel, sedangkan jika r

hitung < r tabel maka dikatakan tidak reliabel.

Untuk tingkat reliabel soal digunakan skala yang dikemukakan oleh Riduwan (2006: 98)Tabel 7. Skala Tingkat Reliabilitas Pernyataan

Klasifikasi Indeks Reliabilitas Soal0,80-1,00 Sangat tinggi0,60-0,79 Tinggi0,40-0,59 Cukup tinggi0,20-0,39 Rendah0,00-0,19 Sangat rendah (tidak reliabel)

Dari hasil analisis data menggunakan SPSS versi16 didapat hasil

reliabilitas instrumen untuk variabel persepsi guru yang mempunyai 30

butir pernyataan yaitu sebesar 0,943. Angka ini menunjukkan bahwa

instrument persepsi guru mempunyai tingkat kepercayaan atau reliabilitas

yang sangat tinggi. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 8. Hasil uji reliabilitas instrument penelitian Variabel Cronbach,s alpha KriteriaPersepsi guru 0,943 Sangat tinggi

H. Teknik Analisis Data

46

Page 59: Skripsi Hafiz Hardi

Data yang telah dikumpulkan selanjutnya di analisis dengan bantuan

komputer. Langkah-langkah analisis data penelitian mencakup:

1. Deskripsi data

Analisis deskriptif dilakukan untuk menggambarkan keadaan masing-

masing variabel yang mencakup nilai maksimum dan minimum, nilai rata-

rata (mean), modus, median dan simpangan baku (standard deviation) serta

histogram kurva normal.

Analisis ini digunakan untuk memberikan gambaran secara umum

tentang variabel yang diteliti dengan cara menyajikan data kedalam tabel

distribusi frekuensi kemudian dilakukan analisis persentase. Untuk mencari

persentase jawaban angket dari responden dengan menggunakan rumus

dalam Akhirmen (2005:75):

Mean

Keterangan :

Mean (rata-rata hitung)

= Bobot.

= Frekuensi.

Untuk mencari rata-rata skor masing-masing item digunakan rumus berikut:

Pernyataan positif:

Mean = (5xS L ) + (4x SR ) + (3x KD ) + (2x JR ) + (1xTP)

47

Page 60: Skripsi Hafiz Hardi

nSedangkan untuk mencari tingkat ketercapaian responden digunakan

rumus sebagai berikut:

TCR = x 100%

Dimana:

TCR = Tingkat Capaian Responden 5 = Jumlah alternatif jawaban

Arikunto (2006:244) mengemukakan kriteria jawaban responden sebagai berikut:

0 % - 20% sangat kurang21%- 40% kurang41% - 60% cukup61% - 80% baik81% - 100% sangat baik

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian

1. Sejarah Singkat SMA Negeri 1 Tanjung Raya

Page 61: Skripsi Hafiz Hardi

Pada tahun 1950 SMP N Maninjau pertama kali menghasilkan anak

didiknya ( meluluskan siswanya ) untuk bisa melanjutkan pendidikan

kejenjang yang lebih tinggi, maka Masyarakat yang terkemuka di Nagari

Maninjau merasa prihatin kepada anak-anak yang telah lulus dan tidak

dapat melanjutkan sekolah keluar Tanjung Raya, mulai saat itulah suatu

ancar-ancar untuk mendirikan SMA.

Pada tahun 1955 bertempat di Bukittinggi diadakanlah rapat oleh

Persatuan X Koto Maninjau yang berdomisili di Bukittinggi yang terdiri

dari:

1. E. Demang Lunak ( Dt. Bandaro Kayo )2. Saad St. Rajo Ameh 3. Darwis Dt. Parpatiah4. A. Majid ( Kepala Pos Bukittinggi )

Keputusan dari rapat tersebut yaitu mengajukan Surat Permohonan

kepada Menteri PP dan K di Jakarta , meminta agar di Maninjau di

bangunkan sebuah SMA Negeri . Pada tanggal 24-25 Oktober 1955 di

langsungkan rapat orang-orang terkemuka di Maninjau bertempat di

Kantor Asisten Wedana Tanjung Raya, sebagai Pimpinan rapat di pegang

oleh Asisten Wedana sendiri yaitu A. Rauf. Hasil rapat tersebut yaitu

membentuk Panitia Pembangunan SMA Negeri Maninjau yang diketuai

oleh Abd. Murad Dt. Gunung Kayo . Panitia ini bekerja semenjak mulai

terbentuknya sampai SMA yang sudah di bangun di Negerikan.

Tahun 1956 dimulailah penerimaan siswa baru yang di ketuai oleh

Abd. Murad Dt. Gunung Kayo. Tanggal 1 Agustus 1956 didirikanlah

SMA yang bernama SMA Partikulir Maninjau yang di Kepalai oleh :

48

49

Page 62: Skripsi Hafiz Hardi

1. Djaifar Adma2. Abd. Murad Dt. Gunung Kayo3. Ir. Ic. Daruza Tamam

Pada Tahun 1958 nama SMA berubah menjadi SMA Bantuan yang di

kepalai oleh:

1. Alinas Abdullah2. Zulmar Rafii3. Syaiful Yazar Fadil

Pada bulan Agustus 1961 menjadi SMA Negeri I/B Bukittinggi yang

kelasnya berada di Maninjau Atau SMA Filial dari SMA I/B Bukittinggi

yang di Kepalai oleh:

1. Syaiful Nazar Fadil

2. Sunaryaman Mustafa

Pada tanggal 1 Agustus 1963 di Negerikan dengan nomor

59/SK/B/III-1963. Tanggal 25 Juli 1963 yang bernama SMA Negeri

Maninjau No: 238 yang di Kepalai oleh Mahyur Nurdin dan seterusnya,

selanjutnya bernama SMA Negeri I Tanjung Raya sampai sekarang.

Kepala sekolah yang pernah memimpin :

a. Erwin Umar, S.Pd, M.Pd 2000 s/d 2003

b. Drs. Wendrizal 2004 s/d 2005

c. Miswar Edi, S.Pd 2006 s/d 2009

d. Drs. Edi Mukhiar 2010 s/d 2011

e. Khairul Amri, S.Pd 2011 s/d sekarang.

Struktur organisasi sekolah sekarang :

Kepala Sekolah : Khirul Amri, S.Pd

50

Page 63: Skripsi Hafiz Hardi

Kepala Tata Usaha : Nasrul

Waka. Kurikulum : Surya Chandra, S.Pd

Waka. Kesiswaan : Evariani, S.Pd

Waka. Humas : Yasril Efendi, S.Pd

Waka. Sarana : Yasril Efendim, S.Pd

2. Visi dan Misi SMA N 1 Tanjung Raya

a. Visi SMK N 1 Tanjung Raya

Bermutu Dengan Keseimbangan Imtaq Dan Iptek

b. Misi SMA N 1 Tanjung Raya

1. Meningkatkan kinerja profesional dengan menggali dan

memanfaatkan segenap potensi sumber daya yang ada

2. Membina sikap mental dan membangkitkan jiwa kompetitif ingin

maju serta kritis terhadap perkembangan iptek

3. Memberdayakan peran serta stakeholders dalam

menyelenggarakan pendidikan yang bermutu dan berdaya saing

global berdasarkan prinsip manajemen berbasis sekolah

4. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk menggali potensi

diri sehingga dapat dikembangkan secara optimal

3. Warga Sekolah

Jumlah Guru : 42 orang

Jumlah Pegawai Adm : 5 orang

Jumlah Murid : 439 orang

Kelas X : 192 orang

Kelas XI : 125 orang

Kelas XII : 122 orang

51

Page 64: Skripsi Hafiz Hardi

4. Prasarana Sekolah

SMA Negeri 1 Tanjung Raya memiliki lokasi 4,660 m2 dengan prasarana

yang dimiliki sebagai berikut :

a. Ruang Kepala Sekolah : 1

b. Ruang Majelis Guru : 2

c. Ruang Kelas : 16

d. Perpustakaan : 1

e. Labor Komputer : 1

f. Labor IPA : 2

g. Ruang Wakil Kepala Sekolah : 1

h. Kantin Sekolah : 2

i. Ruang Tata Usaha : 1

j. Mushalla : 2

A. HASIL PENELITIAN

1. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

Dalam analisis deskriptif dijelaskan deskripsikan tentang persepsi guru

tentang program sertifikasi guru dan kaitnnya terhadap peningkatan

kompetensi guru di SMA Negeri 1 Tanjung Raya Kabupaten Agam. Data

ini diperoleh dari 19 orang guru SMA Negeri 1 Tanjung Raya yang telah

52

Page 65: Skripsi Hafiz Hardi

lulus dalam program sertfikasi guru dan dijadikan sebagai sampel.

Pengolahan data ini menggunakan program SPSS.

1. Distribusi frekuensi variabel persepsi guru tentang program

sertifikasi guru

Berikut ini adalah tabel tentang variabel persepsi guru tentang program

sertifikasi guru dengan menggunakan angket penelitian. Pernyataan dari

persepsi guru tentang program sertifikasi guru terdiri dari 28 item

pernyataan. Hasil penelitian persepsi guru tentang program sertifikasi guru

adalah sebagai berikut:

Tabel 9: Distribusi Frekuensi Persepsi guru tentang program Sertifikasi dan kaitannya terhadap peningkatan kompetensi guru

IndikatorSP P CK KP TP Rerata

(mean)TCR (%)

Fi % Fi % Fi % Fi % Fi %

1. Kompetensi Pedagogik

8,7 46 7,439

2,9 8,7 0 0 0 0 4,3 86

2. Kompetensi Profesional

3,1 16 1050

5,8 31 0 0 0 0 3,9 77

3. Kompetensi Kepribadian

4,7 25 1053

4,3 23 0 0 0 o 4 80

4.Kompetensi Sosial

1,7 8,8 1266

5,3 24 0 0 0 0 3,9 77

Rerata Variabel 4 80

Sumber: Pengolahan data primer tahun 2011

Dari hasil olahan data penelitian disebelah dapat dijelaskan

bahwanya secara umum persepsi guru tentang program sertifikasi guru

dan kaitannya terhadap peningkatan kompetensi guru di SMA Negeri 1

Tanjung Raya Kabupaten Agam berada pada ketegori sangat baik, hal

ini terlihat dari skor rata-rata yang di peroleh sebesar 4 dengan TCR

80%. Distribusi frekuensi hasil olahan data masing-masing indikator

53

Page 66: Skripsi Hafiz Hardi

tentang variabel persepsi guru tentang program sertifikasi guru dapat

dijelaskan sebagai berikut:

a. Distribusi frekuensi variabel persepsi guru tentang program

sertifikasi guru indikator kompetensi pedagogik

Tabel 10: Distribusi frekuensi dengan indikator kompetensi pedagogik

Sub IndikatorNo. Item

SP P CP KP TP n Rerata (mean)

TCR (%)

Fi % Fi % Fi % Fi % Fi %  

 Komponen pertofolio

  1 7 36,8 10 52,6 2 10,5 0 0 0 0 19 4,26 85,3

  2 12 63,2 7 36,8 0 0 0 0 0 0 19 4,63 92,6

  3 13 68,4 5 26,3 1 5,26 0 0 0 0 19 4,63 92,6

  4 4 21,1 9 47,4 6 31,6 0 0 0 0 19 3,89 77,9

  5 3 15,8 12 63,2 4 21,1 0 0 0 0 19 3,94 78,9

  6 6 31,6 10 52,6 3 4,84 0 0 0 0 19 4,15 83,2

  7 3 15,8 9 47,4 7 11,3 0 0 0 0 19 3,78 75,8

  8 9 47,4 5 26,3 5 8,06 0 0 0 0 19 4,21 84,2

  9 14 73,7 4 21,1 1 1,61 0 0 0 0 19 4,68 93,7

  10 11 57,9 5 26,3 3 4,84 0 0 0 0 19 4,42 88,4

  11 12 63,2 4 21,1 3 4,84 0 0 0 0 19 4,47 89,5

  12 10 52,6 9 47,4 0 0 0 0 0 0 19 4,52 90,5Rerata Indikator   4,3 86

Sumber: Pengolahan Data Primer 2011

Dari tabel 11 di atas dapat dilihat skor rata-rata dari indikator

kompetensi pedadogik guru adalah 4,3 dengan TCR 86%, ini

menunjukkan bahwa secara keseluruhan kompetensi pedagogik guru

SMA Negeri 1 Tanjung Raya berada pada kategori sangat baik. Hal ini

dapat terlihat dari 36,8% orang guru yang menyatakan sangat penting

tentang kualifikasi akademik guru yang mengikuti program sertifikasi

guru, serta 52,6% orang guru menyatakan pentingnnya kualifikasi

akademik dalam pelaksanaan program sertifikasi guru. Untuk guru

tamatan S1 kualifikasinya tidak di permasalahkan dan guru D3 yang

Page 67: Skripsi Hafiz Hardi

mengikuti program sertifikasi maka harus di lihat sudah berapa tahun

guru tersebut menjalani profesinya sebagai guru.

Dilihat dari komponen pendidikan dan pelatihan dengan tiga

pernyataan, hal ini terlihat dari sebesar 13 orang guru atau 68,4% yang

menyatakan sangat pentingnya kesesuaian pendidikan dan pelatihan

dengan mata pelajaran yang di ajarkan. Namun hanya 1 orang guru

yang merasa cukup penting kesesuaian pendidikan dan pelatihan yang

diikuti dengan mata pelajaran yang diajarkan.

Selanjutnya dilihat dari skor pengalaman mengajar dengan dua

pernyataan dapat dijelaskan 57,9% orang guru yang merasa sangat

pentingnya pengalaman guru mengajar di satuan pendidikan.

Pengalaman mengajar sorang guru bisa diukur sudah lama atau

belumnya guru tersebut menjalani profesinya sebagai tenaga pendidik.

Kalau difikir pengalaman mengajar seorang guru sangat bisa

meningkatkan kualitas pendidikan serta meningkatkan kompetensi guru

tersebut.

Jika dilihat skor perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran

didapati 63,13% atau 12 orang guru yang merasa perencanaan sangat

penting dalam pembelajaran, karena dengan adanya perencanaan

pembelajaran akan mentukan tujuan yang akan dicapai dari proses

pembelajaran tersebut, sedangkan 10 orang guru atau 52,6% yang

menyatkan petingnya pelaksanaan pembelajaran.

54

55

Page 68: Skripsi Hafiz Hardi

b. Distribusi frekuensi variabel persepsi guru tentang program

sertifikasi guru indikator kompetensi profesional

Tabel 11: Distribusi frekuensi dengan indikator kompetensi profesional

Sub IndikatorNo. Item

SP P CP KP TP n Rerata (mean)

TCR (%)

Fi % Fi % CP Fi % Fi %  

 Komponen pertofolio

  13 4 21,1 7 36,8 8 42,1 0 0 0 0 19 3,78 75,8

  14 1 5,26 10 52,6 8 42,1 0 0 0 0 19 3,63 72,6

  15 3 15,8 12 63,2 4 21,1 0 0 0 0 19 3,94 78,9

  16 2 10,5 16 84,2 1 5,26 0 0 0 0 19 4,05 81,1

  17 1 5,26 13 68,4 5 26,3 0 0 0 0 19 3,78 75,8

  18 3 15,8 10 52,6 6 31,6 0 0 0 0 19 3,84 76,8

  19 4 21,1 6 31,6 9 47,4 0 0 0 0 19 3,73 74,7

  20 5 26,3 10 52,6 4 21,1 0 0 0 0 19 4,05 81,1

  21 5 26,3 9 47,4 5 26,3 0 0 0 0 19 4 80

  22 3 15,8 8 12,9 8 42,1 0 0 0 0 19 3,73 74,7Rerata Indikator   3,86 77

Sumber: Pengolahan Data Primer 2011

Dari Tabel 12 di atas terlihat bahwa skor yang di peroleh dari hasil

olahan data dengan indikator kompetensi profesional guru dalam

kategori baik, hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata 3,86 dengan TCR

77%. Hal ini dapat dilihat dari 21% guru yang menyatakan sangat

penting tingkat atau level lomba yang diikuti serta sebesar 42% guru

yang menyatakan cukup penting tingkat atau level lomba yang diikuti.

Sedangkan skor karya pengembangan profesi didapat 3 orang guru

atau 15,7% guru yang menyatakan sangat pentingnya bimbingan yang

diberikan pada siswa dalam lomba yang diikuti dan hanya 1 orang guru

atau 5,26% guru yang menjawab cukup pentingnya keberhasilan lomba

yang diikuti oleh siswa.

56

Page 69: Skripsi Hafiz Hardi

Dilihat dari keikutsertaan dalam forum ilmiah dapat dijelaskan

sebesar 47,4% guru yang menjawab pentingnya kesesuaian antara

forum ilmiah yang diikuti dengan mata pelajaran yang ajarkan. Namun

masih sedikit guru yang merasakan sangat pentingnya kesesuaian antara

forum ilmiah yang diikuti dengan mata pelajaran yang diajarkan

dengan 5 orang guru atau 26,32% ada guru yang merasakan tidak

pentingnya status keterlibatan dalam forum ilmiah, hal ini terlihat dari

hanya 3 orang guru atau 15,79% guru yang merasakan sangat penting

status kertelibatan dalam forum ilmiah.

c. Distribusi frekuensi variabel persepsi guru tentang program

sertifikasi guru dengan indikator kompetensi kepribadian

Tabel 12: Distribusi frekuensi dengan indikator kompetensi kepribadian

IndikatorNo. Item

SP P CP KP TP n Rerata (mean)

TCR (%)

Fi % Fi % CP Fi % Fi %  

 Komponen Portofolio

  23 7 36,8 9 47,4 3 15,8 0 0 0 0 19 4,211 84,2

  24 5 26,3 11 57,9 3 15,8 0 0 0 0 19 4,105 82,1

  25 2 10,5 10 52,6 7 36,8 0 0 0 0 19 3,737 74,7Rerata Indikator   4 80

Sumber: Pengolahan Data Primer 2011

Dari tabel diatas mengenai kompetensi kepribadian guru didapat

rata-rata sebesar 4 dengan TCR sebesar 80% dari nilai yang

dikategorikan kompetensi guru baik. Hal ini dapat dilihat dari nilai

yang dapat 7 orang guru atau 36,8% guru yang memberi pernyataan

sangat pentingnya penilaian secara objektif yang dilakukan oleh kepala

sekolah terhadap guru-guru dan 3 orang guru yang menyatakan cukup

pentingnya penilian kepala sekolah terhadap guru-guru.

57

Page 70: Skripsi Hafiz Hardi

Selanjutnya jika dilihat dari pernyataan tentang penghargaan yang

relevan yang diperoleh oleh guru ini dapat dilihat dari 10 orang guru

atau 52.63% yang menjawab pentingnya jumlah penghargaan yang

pernah diraih namun hanya 2 orang guru atau 10,5% guru yang

menjawab sangat pentingnya jumlah penghargaan yang pernah diraih.

Didalam penilaian portofolio jumlah penghargaan yang diperolah juga

memberikan kontribusi yang cukup penting karena semakin banyak

jumlah penghargaan yang diraih maka poin yang terkumpul dalam

penilaian portofolio akan meningkat.

d. Distribusi frekuensi variabel persepsi guru tentang program

sertifikasi guru dengan indikator kompetensi sosial

Tabel 13: Distribusi frekuensi dengan indikator kompetensi sosial

IndikatorNo. Item

SP P CP KP TP n Rerata (mean

)

TCR (%)

Fi % Fi % CP Fi % Fi %  

 Komponen portofolio

  26 1 5,2 16 84,2 2 10 0 0 0 0 19 3,94 78,9

  27 3 15, 9 47,4 7 36 0 0 0 0 19 3,78 75,8

  28 1 5,2 11 57,9 7 36 0 0 0 0 19 3,68 73,7Rerata Indikator   3,87 77

Sumber: Pengolahan Data Primer 2011

Dari tabel diatas mengenai kompetensi sosial guru didapat rata-rata

indikator sebesar 3,8 dengan total capaian responden 77% Selanjutnya

dilihat dari skor pengalaman menjadi pengurus organisasi di bidang

pendidikan dan sosial dengan TCR sebesar 77,37% dan rata-rata skor

3,86 hal ini dapat di kategorikan baik, kalau dilihat dari hasil olahan

data diperoleh masih sedikitnya guru yang menyatakan sangat

pentingnya keterlibatan kepengurusan organisai pendidikan yaitu

58

Page 71: Skripsi Hafiz Hardi

sebanyak 1 orang guru atau 5,26% guru yang menjawabnya dan 3

orang guru yang menyatakan sangat pentingnya keterlibatan

kepengurusan dalam organisasi sosial.

B. Pembahasan

Dari hasil uji deskripsi persepsi guru tentang program sertifikasi

guru dan kaitannya terhadap peningkatan kompetensi guru di SMA Negeri

1 Tanjung Raya Kabupaten Agam di kategorikan sangat baik. Hal ini

dibuktikan dengan skor rata-rata yang terdiri dari 28 pernyataan didapat

secara keseluruhan sebesar 4 dengan tingkat pencapaian responden sebesar

80%. Artinya persepsi guru tentang program sertifikasi guru dan kaitannya

terhadap peningkatan kompetensi guru di SMA Negeri 1 Tanjung Raya

berada pada kategori sangat baik. Di dalam penelitian ini terdiri dari empat

indikator penelitian yang tiap indikator terdapat pernyatan mengenai

komponen yang ada dalam penilaian portofoliao. (1). Kompetensi

pedagogik guru terdiri dari pernyataan tentang kualifikasi akademik,

pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan dan

pelaksanaan pembelajaran. (2).kompetensi profesional guru terdiri dari

pernyataan tentang prestasi akademik guru, karya pengembangan profesi,

keikutsertaan dalam forum ilmiah. (3). Kompetensi kepribadian guru

terdiri dari pernyataan tentang penilaian dari atasan dan bawahan,

pengahargaan yang relevan dengan bidan pendidikan. (4). Kompetensi

sosial guru terdiri dari pernyataan tentang pengalaman menjadi pengurus

59

Page 72: Skripsi Hafiz Hardi

organisasi dibidang pendidikan dan sosial. Untuk melihat nilai yang

didapat dari masing-masing indikator variabel persepsi guru tentang

program sertifikasi guru dan kaitannya terhadap peningkatan kompetensi

guru di SMA Negeri 1 Tanjung Raya sebagai berikut : (1) kompetensi

pedagogik guru dengan nilai rata-rata 4,3 dengan TCR 86% dapat

dikategorikan sangat baik. (2). Kompetensi profesional guru dengan nilai

rata-rata 3,9 dengan TCR 77% dapat dikategorikan baik. (3). Kompetensi

kepribadian guru dengan nilai rata-rata 4 dengan TCR 80% dapat

dikategorikan baik. (4). Kompetensi sosial guru dengan rata-rata diperoleh

3,9 dengan TCR 77% dapat dikategorikan baik. Dari nilai TCR yang

diperoleh untuk masing-masing indikator dapat dijelaskan bahwasanya

guru SMA Negeri 1 Tanjung Raya yang telah lulus dalam program

sertifikasi guru menyadari perlunya program sertifikasi guru dilaksanakan

karena akan meningkatkan profesionalitas guru sampai dengan

peningkatan mutu pendidikan. Hal ini sependapat dengan Mulyasa

(2008:35) bahwasanya manfaat program sertifikasi guru adalah untuk

pengawasan mutu pendidikan serta penjamin mutu pendidikan.

Dari hasil pembahasan mengenai persepsi guru tetang program

sertifikasi guru, masih ada guru yang masih kurang baik pandangannya

terhadap program sertifikasi guru,yaitu masih ada guru yang menjawab

cukup pentingnya kualifikasi akademik dalam mendapatkan sertifikat

pendidik. Kualifikasi akademik seorang guru yang lulus S1 bisa

menentukan guru tersebut bisa memahami suatu pokok bahasan yang

60

Page 73: Skripsi Hafiz Hardi

diajarkan dibandingkan dengan guru yang belum lulus S1. Hal ini

dikaitkan dengan guru yang telah lulus S1 telah mendapatkan mata kuliah

yang menyangkut pokok bahasan yang diajarkan sedangkan guru yang

belum lulus S1 belum pernah mendapatkan mata kulih yang diajarkan.

Dari hasil olahan data yang diperoleh di atas, hal ini sesuai dengan

pendapat Kreck dan Crutchfield dalam Rakhmat (2001:56) bahwa

“persepsi bersifat selektif dengan artian objek-objek yang mendapat

tekanan dalam persepsi biasanya objek yang menjadi tujuan individu yang

melakukan persepsi”. Pada dasarnya orang-orang yang melakukan

persepsi adalah orang yang telah mengalami sesuatu hal atau kejadian

yang akan diberi persepsi. Biasanya persepsi yang diberikan oleh

seseorang ada yang baik dan ada pula yang buruk, tergantung pada

masing-masing individu. Dari teori yang dikemukakan di atas jika

dikaitkan dengan penelitian ini dapat dijelaskan bahwasanya persepsi yang

diberikan oleh individu tidak sembarang memberikan persepsi, jadi disini

bagaimana pandangan guru-guru tentang program sertifikasi itu sendiri,

apakah bagus atau tidak, sedangkan objek yang mendapat tekanan dan

menjadi tujuan dari guru-guru melakukan persepsi tersebut yaitu program

sertifikasi guru, Jadi apabila pandangan guru-guru di SMA Negeri 1

Tanjung Raya tersebut bagus terhadap program sertifikasi guru maka

kompetensi guru tersebut akan meningkat pula.

Temuan dari penelitian ini sesuai dengan tujuan pelaksanaan

sertifikasi guru adalah untuk meningkatkan kompetensi guru serta

61

Page 74: Skripsi Hafiz Hardi

professional guru tersebut. Dapat disimpulkan bahwa semakin baik

persepsi guru tetang program sertifikasi guru maka semakin meningkat

kompetensi guru tesebut. Jadi hipotesis yang berbunyi “persepsi guru

tentang program sertifikasi guru berpengaruh terhadap peningkatan

kompetensi guru di SMA Negeri 1 Tanjung Raya. Hal berarti bahwa

persepsi guru tentang program sertifikasi guru secara signifikan

mempengaruhi peningkatan kompetensi guru di SMA Negeri 1 Tanjung

Raya.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil

kesimpulan dari hasil penelitian ini sebagai berikut :

1. Persepsi guru tentang program sertifikasi guru dan kaitannya terhadap

peningkatan kompetensi guru di SMA Negeri 1 Tanjung Raya

62

Page 75: Skripsi Hafiz Hardi

Kabupaten Agam berada pada kategori sangat baik. Hal ini didapat

dari rerata variabel yang terdiri dari 4 indikator yang mana hasil olahan

data diperoleh rata-rata skor sebesar 4 dengan TCR 80%. Indikator

yang terdapat dari penelitian ini yaitu kompetensi pedagogik,

kompetensi profesional, kompetensi kepribadian dan kompetensi

sosial. Dari keempat indikator ini yang paling tinggi nilainya adalah

indikator kompetensi pedagogik guru yang mana nilai rata-ratanya

adalah 4, dan TCR 86%. Hal ini menandakan bahwasanya guru

sebelum mengajar terlebih dahulu merancang pembelajaran,

memahami terhadap peserta didik, serta pengembangan perserta didik

dalam proses pembelajaran, sedangkan Untuk Indikator kompetensi

profesional guru dengan nilai rerata 3,9 dan TCR 77% dapat

dikategorikan baik, nilai ini didapat anarata lain dari pernyataan

tentang kesesuaiaan antara forum ilmiah yang diikuti dengan mata

pelajaran yang diajarkan. indikator kompetensi kepribadian dengan

nilai rata-rata 4 dan TCR 80%, hal ini menandakan bahwasanaya

kepribadian guru sudah sesusai dengan apa yang diharapkan dengan

dunia pendidikan. indikator kompetensi sosial dengan rata-rata 3,9 dan

TCR 77%. Hal ini menunjukkan bahwasanya perlunya keterlibatan

kepengurusan organisasi baik di lingkungan sekolah maupun

lingkungan sosial.

63

Page 76: Skripsi Hafiz Hardi

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka penulis menyarankan beberapa hal

sebagai berikut :

1. Guru SMA Negeri 1 Tanjung Raya supaya lebih meningkatkan lagi

persepsinya tentang program sertifikasi guru karena semakin meningkat

persepsi guru akan meningkatkan kompetensi guru tersebut.

2. Kepala SMA Negeri 1 Tanjung Raya supaya mendorong serta

memberikan pandangan dan arahan kepada guru-guru tetang komponen

64

Page 77: Skripsi Hafiz Hardi

portofolio yang dijadikan syarat dalam pelaksanaan program sertifikasi

guru.

3. Guru SMA Negeri 1 Tanjung Raya yang telah lulus program sertifikasi

guru supaya lebih meningkatkan lagi tentang kompetensinya yaitu

kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian serta kompetensi sosial.

4. Kepada peneliti selanjutnya supaya mendalami penelitian ini lebih dalam

lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Akhirmen. 2005. Statistik 1. Padang : Universitas Negeri Padang

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Gramedia Utama

2003. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Balitbang Depdiknas, 2008. Data Kelayakan Guru. Sumber http://intanghina. Wordpress.com

Furchan, Arif. 2007. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Page 78: Skripsi Hafiz Hardi

Ghozali, Iman. 2005. Aplikasi Analisis Multivariat Dengan SPSS. Semarang : Universitas Diponego

Hermanelty. 2009. Persepsi Guru SMK Sekota Padang Panjang Terhadap Pelaksanaan Program Sertifikasi Guru Melalui Penilaian Portofolio. Skripsi Sarjana. Padang: Universitas Negeri Padang

Idris. 2008. Aplikasi Model Analisis Data Kuantitatif. Fakultas Ekonomi: Universitas Negeri Padang

Irawan, Prasetya. 2000. Logika Dan Prosedur Penelitian. Jakarta : STIA

Irianto, Agus. 2004. Statistik: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta : Prenada Media Group

2007, Statistik Konsep Dasar dan Aplikasi. Jakarta : Kencana

Joni, T. Raka 2000. Pendidikan Profesional Guru. Universitas Negeri Malang

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2002). Jakarta. Depdikbud

Kunandar . 2007. Guru Profesional. Jakarta: PT Raja Grafindo

Margono S. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta

Masnur, Muslich. 2007. Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik. Bumi Aksara. Jakarta

Mulyasa E. 2007. Menjadi Guru Profesional. Bandung . PT. Remaja Rosdakarya

Rahmat Jalaluddin. 2001. Psokologi Komunikasi. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.

Sanjaya, Wina. 2006. Pembelajaran dalam Impelementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana Prenada Media group

Uno, Hamzah B 2008. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: bumi aksara

Umar, Husein. 2000. Metodologi Penelitian Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta. PT. Raja Grafindo.

Undang-Undang Nomor 14 Tentang Guru dan Dosen serta Standar Nasional Kependidikan Tahun 2005. Jakarta. Tamita Utama

Yusuf, A. Muri 2007. Motodologi Penelitian. Padang: UNP Press

65

66

Page 79: Skripsi Hafiz Hardi

Lampiran 1

ANGKET PENELITIAN

PERSEPSI GURU TENTANG PROGRAM SERTIFIKASI GURU

DAN KAITANNYA TERHADAP PENINGKATAN KOMPETENSI

GURU DI SMA NEGERI 1 TANJUNG RAYA KABUPATEN AGAM

Assalammualaikum. Wr. Wb

Terlebih dahulu peneliti mendo’akan semoga Bapak/Ibu berada dalam

keadaan sehat walafiat dan sukses dalam mengerjakan tugas sehari-hari. Saya

67

Page 80: Skripsi Hafiz Hardi

adalah mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP) yang sedang mengadakan

penelitian. Pada kesempatan ini saya mengharapkan kesediaan dan partisipasi

Bapak/Ibu dalam pengisian instrumen/angket ini. Tujuan pengisian instrument/

angket ini adalah untuk memperoleh data tentang Persepsi Guru Tentang

Program Sertifikasi Guru serta kaitannya Terhadap Peningkatan Kompetensi Guru

Di SMA Negeri 1 Tanjung Raya Kabupaten Agam.

Data yang Bapak/Ibu berikan sangat berguna bagi pengembangan ilmu

pengetahuan khususnya dalam pelaksanaan program sertifikasi guru. Untuk itu,

Bapak/Ibu diharapkan dapat memberikan jawaban terhadap pertanyaan atau

pernyataan yang ada dalam instrumen ini secara jujur dan sesuai dengan keadaan

sebenarnya. Jawaban yang Bapak/Ibu berikan akan dijaga kerahasiaannya dan

tidak berpengaruh terhadap jabatan atau pribadi Bapak/Ibu dalam hal apapun.

Atas kesediaan dan partisipasi Bapak/Ibu diucapkan terima kasih.

Padang, Februari 2011 Hormat Peneliti

Hafiz Hardi Bp/Nim : 05/67683

IDENTITAS RESPONDEN

Nama Responden : ............

Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

Petunjuk Pengisian kuisioner

Bapak/Ibu diminta untuk memberikan pendapat atas pertanyaan di bawah ini,

kemudian berilah tanda ceklis (√ ) satu dari lima alternatif jawaban yang terdapat

dalam pernyataan tersebut. Untuk pernyataan berikut Bapak/Ibu diminta untuk

memilih :

68

Page 81: Skripsi Hafiz Hardi

SP : Sangat Penting

P : Penting

CP : CukupPenting

KP : Kurang Penting

TP : Tidak Penting

Persepsi Guru Tentang Program Sertifikasi Guru Serta Kaitannya Terhadap Peningkatan Kompetensi Guru Di SMA Negeri 1 Tanjung Raya Kabupaten Agam

No Pernyataan SP P CP KP TP

Kompetensi Pedagogik

1 Sejauh mana pentingnya kualifikasi akademik dalam sertifikasi guru

2 Kesesuaian antara latar belakang pendidikan dengan mata pelajaran yang diajarkan

3 Kesesuaian antara pendidikan dan pelatihan yang

69

Page 82: Skripsi Hafiz Hardi

diikuti dengan mata pelajaran yang diajarkan 4 Lamanya waktu yang terpakai dalam mengikuti

pendidikan dan pelatihan 5 Level pendidikan dan pelatihan (Propinsi, Nasional

dan Internasional) dalam mengikuti pendidikan dan pelatihan

6 Pengalaman guru dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik pada satuan pendidikan tertentu

7 Penambahan jumlah jam mengajar dengan cara mengajar di sekolah swasta

8 Pembuatan minimal 5 RPP yang berbeda dalam program sertifikasi guru.

9 Kelengkapan aspek minimal yang dimuat dalam RPP (perumusan tujuan pembelajaran, pemilihan dan pengorganisasian materi ajar, pemilihan sumber/media pembelajaran, scenario/kegiatan pembelajaran, dan penilaian hasil belajar)

10 Urutan pelaksanaan pembelajaran mulai dari kegiatan prapembelajaran, kegiatan inti pembelajaran, hingga kegiatan penutup pembelajaran

11 Sejauh mana pentingnya perencanaan pembelajaran12 Sejauh mana pentingnya pelaksanaan pembelajaran

Kompetensi Profesional13 Keikutsertaan pada lomba atau karya akademik

14 Tingkat atau level lomba atau karya yang diikuti

No Pernyataaan SP P CPKP

TP

15 Pembimbingan pada siswa dan teman sejawat dalam berbagai lomba

16 Tingkat atau level lomba yang diikuti siswa dan teman sejawat yang dibimbing

17 Keberhasilan lomba yang diikuti siswa dan teman sejawat yang dibimbing

18 Cakupan dari diktat atau modul pada materi pembelajaran 1 (satu) semester

19 Sejauh mana pentingnya pembuatan karya teknologi dalam program sertifikasi guru

20 Kesesuaian antara forum ilmiah yang diikuti dengan mata pelajaran yang diajarkan

21 Level atau tingkat forum ilmiah yang diikuti22 Status keterlibatan dalam forum ilmiah

70

Page 83: Skripsi Hafiz Hardi

Kompetensi Kepribadian23 Objektivitas penilaian yang dilakukan oleh atasan

dan pengawas24 Penilaian pada aspek kompetensi kepribadian yang

dilakukan oleh atasan dan pengawas25 Jumlah penghargaan yang pernah di raih

Kompetensi Sosial26 Keterlibatan dalam kepengurusan organisasi sosial 27 Level kepengurusan organisasi kependidikan

28 Keterlibatan dalam kepengurusan organisasi kependidikan

Page 84: Skripsi Hafiz Hardi

71

Page 85: Skripsi Hafiz Hardi

Lampiran 3

Tabel frekuensi

VAR00001

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid 3 2 10.5 10.5 10.5

4 10 52.6 52.6 63.2

5 7 36.8 36.8 100.0

Total 19 100.0 100.0

VAR00002

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid 4 7 36.8 36.8 36.8

5 12 63.2 63.2 100.0

Total 19 100.0 100.0

VAR00003

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid 3 1 5.3 5.3 5.3

4 5 26.3 26.3 31.6

5 13 68.4 68.4 100.0

Total 19 100.0 100.0

72

Page 86: Skripsi Hafiz Hardi

VAR00004

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid 3 6 31.6 31.6 31.6

4 9 47.4 47.4 78.9

5 4 21.1 21.1 100.0

Total 19 100.0 100.0

VAR00005

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid 3 4 21.1 21.1 21.1

4 12 63.2 63.2 84.2

5 3 15.8 15.8 100.0

Total 19 100.0 100.0

VAR00006

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid 3 3 15.8 15.8 15.8

4 10 52.6 52.6 68.4

5 6 31.6 31.6 100.0

Total 19 100.0 100.0

73

Page 87: Skripsi Hafiz Hardi

VAR00007

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid 3 7 36.8 36.8 36.8

4 9 47.4 47.4 84.2

5 3 15.8 15.8 100.0

Total 19 100.0 100.0

VAR00008

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid 3 5 26.3 26.3 26.3

4 5 26.3 26.3 52.6

5 9 47.4 47.4 100.0

Total 19 100.0 100.0

VAR00009

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid 3 1 5.3 5.3 5.3

4 4 21.1 21.1 26.3

5 14 73.7 73.7 100.0

Total 19 100.0 100.0

74

Page 88: Skripsi Hafiz Hardi

VAR00010

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid 3 3 15.8 15.8 15.8

4 5 26.3 26.3 42.1

5 11 57.9 57.9 100.0

Total 19 100.0 100.0

VAR00011

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid 3 3 15.8 15.8 15.8

4 4 21.1 21.1 36.8

5 12 63.2 63.2 100.0

Total 19 100.0 100.0

VAR00012

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid 4 9 47.4 47.4 47.4

5 10 52.6 52.6 100.0

Total 19 100.0 100.0

75

Page 89: Skripsi Hafiz Hardi

VAR00013

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid 3 8 42.1 42.1 42.1

4 7 36.8 36.8 78.9

5 4 21.1 21.1 100.0

Total 19 100.0 100.0

VAR00014

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid 3 8 42.1 42.1 42.1

4 10 52.6 52.6 94.7

5 1 5.3 5.3 100.0

Total 19 100.0 100.0

VAR00015

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid 3 4 21.1 21.1 21.1

4 12 63.2 63.2 84.2

5 3 15.8 15.8 100.0

Total 19 100.0 100.0

76

Page 90: Skripsi Hafiz Hardi

VAR00016

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid 3 1 5.3 5.3 5.3

4 16 84.2 84.2 89.5

5 2 10.5 10.5 100.0

Total 19 100.0 100.0

VAR00017

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid 3 5 26.3 26.3 26.3

4 13 68.4 68.4 94.7

5 1 5.3 5.3 100.0

Total 19 100.0 100.0

VAR00018

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid 3 6 31.6 31.6 31.6

4 10 52.6 52.6 84.2

5 3 15.8 15.8 100.0

Total 19 100.0 100.0

77

Page 91: Skripsi Hafiz Hardi

VAR00019

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid 3 9 47.4 47.4 47.4

4 6 31.6 31.6 78.9

5 4 21.1 21.1 100.0

Total 19 100.0 100.0

VAR00020

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid 3 4 21.1 21.1 21.1

4 10 52.6 52.6 73.7

5 5 26.3 26.3 100.0

Total 19 100.0 100.0

VAR00021

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid 3 5 26.3 26.3 26.3

4 9 47.4 47.4 73.7

5 5 26.3 26.3 100.0

Total 19 100.0 100.0

78

Page 92: Skripsi Hafiz Hardi

VAR00022

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid 3 8 42.1 42.1 42.1

4 8 42.1 42.1 84.2

5 3 15.8 15.8 100.0

Total 19 100.0 100.0

VAR00023

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid 3 3 15.8 15.8 15.8

4 9 47.4 47.4 63.2

5 7 36.8 36.8 100.0

Total 19 100.0 100.0

VAR00024

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid 3 3 15.8 15.8 15.8

4 11 57.9 57.9 73.7

5 5 26.3 26.3 100.0

Total 19 100.0 100.0

79

Page 93: Skripsi Hafiz Hardi

VAR00025

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid 3 7 36.8 36.8 36.8

4 10 52.6 52.6 89.5

5 2 10.5 10.5 100.0

Total 19 100.0 100.0

VAR00026

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid 3 2 10.5 10.5 10.5

4 16 84.2 84.2 94.7

5 1 5.3 5.3 100.0

Total 19 100.0 100.0

VAR00027

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid 3 7 36.8 36.8 36.8

4 9 47.4 47.4 84.2

5 3 15.8 15.8 100.0

Total 19 100.0 100.0

80

Page 94: Skripsi Hafiz Hardi

VAR00028

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid 3 7 36.8 36.8 36.8

4 11 57.9 57.9 94.7

5 1 5.3 5.3 100.0

Total 19 100.0 100.0

81

Page 95: Skripsi Hafiz Hardi

Lampiran 4

Reliabilitas dan Validitas

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.943 30

82

Page 96: Skripsi Hafiz Hardi

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 122.6000 160.938 .758 .940

VAR00002 122.5667 161.013 .639 .941

VAR00003 122.5667 162.875 .688 .940

VAR00004 123.3000 162.631 .483 .943

VAR00005 122.4667 163.292 .638 .941

VAR00006 122.2333 168.599 .406 .943

VAR00007 122.4333 166.185 .569 .942

VAR00008 122.6000 161.076 .691 .940

VAR00009 122.9667 162.723 .527 .942

VAR00010 122.9000 155.403 .664 .941

VAR00011 122.7667 164.047 .537 .942

VAR00012 122.7667 158.461 .678 .940

VAR00013 122.1333 174.326 -.055 .946

VAR00014 122.7000 161.803 .594 .941

VAR00015 122.8667 157.913 .714 .940

VAR00016 122.8333 163.868 .539 .942

VAR00017 122.8000 158.993 .748 .939

VAR00018 122.8000 158.234 .846 .938

VAR00019 122.6000 160.938 .758 .940

VAR00020 122.8667 163.361 .545 .942

VAR00021 122.8000 163.545 .503 .942

VAR00022 122.8000 159.269 .785 .939

VAR00023 122.7000 163.459 .506 .942

VAR00024 122.6000 161.834 .565 .941

VAR00025 122.7000 167.872 .357 .943

VAR00026 122.6667 163.057 .653 .941

VAR00027 122.8667 158.051 .672 .940

VAR00028 122.6333 162.102 .559 .942

VAR00029 122.4333 169.289 .287 .944

VAR00030 122.1333 169.016 .419 .943

83

Page 97: Skripsi Hafiz Hardi

Scale Statistics

Mean VarianceStd.

Deviation N of Items

1.2690E2 173.886 13.18659 30

Page 98: Skripsi Hafiz Hardi
Page 99: Skripsi Hafiz Hardi
Page 100: Skripsi Hafiz Hardi