laporan praktikum laju reaksi & konsentrasi - luas permukaan.docx

18
Disusun Oleh : Rininta Triaswinanti (Trias) XI IPA 1 SMA NEGERI 91 JAKARTA

Upload: triasdoraemon

Post on 26-Dec-2015

142 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum Laju Reaksi & Konsentrasi - Luas Permukaan.docx

Disusun Oleh :

Rininta Triaswinanti

(Trias)

XI IPA 1

SMA NEGERI 91 JAKARTA

Page 2: Laporan Praktikum Laju Reaksi & Konsentrasi - Luas Permukaan.docx

Judul Percobaan :

“ Pengaruh Konsentrasi Terhadap Laju Reaksi”

BAB I

Page 3: Laporan Praktikum Laju Reaksi & Konsentrasi - Luas Permukaan.docx

A. Tujuan Percobaan

Untuk mengetahui suatu konsentrasi larutan dapat mempengaruhi laju reaksi melalui praktikum/percobaan.

B. Alat dan Bahan

Dalam percobaan kali ini, kami menggunakan alat-alat dan bahan-bahan yang telah disediakan oleh guru pembimbing kami di laboratorium Kimia. Berikut adalah alat dan bahan yang kami gunakan selama praktikum berlangsung:

Alat : 1. 3 buah tabung reaksi 2. 1 buah tabung ukur 3. Pipet Tetes

4. Stopwatch 5. Rak tabung reaksi

Bahan : 1. 6 ml larutan HCl 1 M, 2 M dan 3 M 2. 3 buah pita magnesium (Mg) yang panjangnya ±5 cm

C. Cara Kerja

Dalam praktikum kali ini, kami tentu melakukan beberapa tahap/langkah-langkah untuk proses percobaan tersebut. Langkah-langkah percobaan ini juga terdapat di buku cetak, namun telah diterangkan terlebih dahulu oleh guru pembimbing sebelum kami melakukan praktikum. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Mula-mula tiap perwakilan kelompok mengambil alat dan bahan yang telah disediakan di laboratorium.

2. Tuang larutan HCl yang konsentrasinya 3 M ke dalam tabung ukur sebanyak 6 ml. Diupayakan pada saat pengambilan zat kimia ini agar berhati-hati sehingga tidak mengenai anggota tubuh kita. Larutan ini dituang menggunakan pipet tetes.

3. Setelah larutan HCl sudah siap di dalam tabung ukur, tuang larutan yang konsentrasinya 3 M tersebut ke tabung reaksi 1. Letakkan tabung reaksi 1 itu di rak tabung reaksi. Bilas tabung reaksi dengan air bersih untuk melakukan pengambilan larutan HCl dengan konsentrasi 2 M.

4. Selanjutnya tuang kembali larutan HCl yang konsentrasinya 2 M ± 6 ml ke dalam tabung ukur. Sama dengan sebelumnya pengambilan dilakukan dengan menggunakan pipet tetes.

Page 4: Laporan Praktikum Laju Reaksi & Konsentrasi - Luas Permukaan.docx

5. Tuang larutan HCl 2 M ke dalam tabung reaksi 2 M. Letakkan tabung tersebut di rak tabung reaksi di lubang yang berbeda. Bilas lagi dengan air tabung ukur yang digunakan.

6. Isi kembali tabung ukur dengan larutan HCl 1 M sebanyak ± 6 ml, menggunakan pipet tetes. Lalu masukkan ke dalam tabung reaksi 3 dan diletakkan lubang rak tabung reaksi lainnya.

7. Kemudian persiapkan ketiga pita magnesium (Mg) berukuran ± 5 cm yang telah diberikan oleh guru pembimbing. Masukkan pita magnesium (Mg) ke dalam masing-masing tabung reaksi.

8. Setelah itu, hitung waktu reaksi pada tabung reaksi 1, 2 dan 3 dengan menggunakan stopwatch. Jika stopwatch yang diberikan oleh guru hanya 1, dapat menggunakan stopwatch dari handphone. Waktu reaksi dihitung dimulai dari memasukkan pita magnesium (Mg) hingga pita magnesium (Mg) habis bereaksi dengan HCl.

9. Catat masing-masing waktu reaksi dari tiap-tiap tabung reaksi.10. Buat kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan dalam bentuk sebuah

laporan praktikum.11. Setelah percobaan selesai, buang bahan pada tempatnya dan cuci alat-alat

praktikum.

BAB II

Page 5: Laporan Praktikum Laju Reaksi & Konsentrasi - Luas Permukaan.docx

A. Hasil Pengamatan

Dari percobaan yang telah dilakukan, kami dapat mengemukakan persamaan reaksi yang terjadi adalah:

Mg(s) + 2 HCl (aq) MgCl2 (aq) + H2O

Praktikum kali ini, kami memperoleh data hasil pengamatan sebagai berikut.

Tabung Reaksi Pita Logam Mg 6 ml HCl Waktu Reaksi

123

± 5 cm± 5 cm± 5 cm

3 M2 M1 M

48 detik1 menit 24 detik7 menit 30 detik

Selain itu, kami juga menyajikan hasil pengamatan dalam bentuk grafik sebagai berikut.

Hasil ini kami peroleh berdasarkan pengukuran waktu menggunakan stopwatch.

B. Pertanyaan

1 M 2 M 3 M0

50

100

150

200

250

300

350

400

450

500

Grafik Laju Reaksi

Konsentrasi HCl

Wak

tu R

eaks

i (s

)

Page 6: Laporan Praktikum Laju Reaksi & Konsentrasi - Luas Permukaan.docx

1. Berdasarkan hasil percobaan, jelaskan hubungan konsentrasi dengan laju reaksi!Jawab:Dari tabel data pengamatan yang disajikan, kami dapat mengetahui bahwa ternyata laju sebuah reaksi dipengaruhi konsentrasi larutan yang digunakan. Di dalam suatu konsentrasi larutan tentu terdapat partikel-partikel ynag bersebaran di dalamnya. Kita pun telah mengetahui apabila konsentrasi larutan semakin besar, maka partikel penyusunnya pun juga akan semakin rapat. Sehingga partikel dari masing-masing konsentrasi larutan mempunyai laju reaksi yang berbeda-beda. Bila dilihat dari perbandingan yang dilakukan saat percobaan, maka larutan HCl yang konsentrasinya 3 M, akan lebih cepat bereaksi dengan pita magnesium (Mg). Sedangkan larutan HCl yang berkonsentrasi 1 M akan lebih lambat dalam melakukan reaksi ini.

2. Jelaskan dengan menggunakan teori tumbukan!Jawab:Berdasarkan teori tumbukan, maka dapat dijelaskan bahwa semakin banyak tumbukan antara partikel-partikel zat terlarut, maka akan memudahkan terjadinya suatu reaksi kimia. Namun itu semua juga memerlukan energi yang cukup untuk memutuskan ikatan-ikatan pada zat yang bereaksi. Seperti pada percobaan praktikum HCl yang konsentrasinya 3M, tumbukan partikel yang terjadi lebih kuat daripada HCl 2 M dan 1 M. Ikatan akan terlepas dalam jangka waktu tertentu dan akan menghasilkan senyawa baru, yakni Manesium Klorida (MgCl2). Selain itu, pada teori tumbukan ini, partikel membutuhkan energi minimal yang disebut energi pengaktifan atau energi aktivasi. Zat kompleks pada suatu konsentrasi larutan yang teraktivasi akan terurai menjadi zat hasil reaksi. Molekul akan kembali seperti semula dengan hasil produk tertentu yang dihasilkan reaksi dengan laju reaksi yang berbeda-beda sesuai dengan konsentrasi larutan.

BAB III

Page 7: Laporan Praktikum Laju Reaksi & Konsentrasi - Luas Permukaan.docx

Kesimpulan

Dari percobaan yang telah kelompok kami lakukan, kami dapat membuat kesimpulan. Hasil pengamatan membuktikan bahwa konsentrasi suatu zat larutan dapat mempengaruhi cepat atau lambatnya suatu reaksi kimia. Untuk menghasilkan produk senyawa baru, diperlukan waktu yang berbeda-beda sesuai dengan konsentrasi zat.

Disimpulkan pula apabila semakin besar konsentrasi zat larutan, maka akan semakin cepat reaktan-reaktan bereaksi, sehingga semakin besar pula laju reaksinya. Partikel yang disusun lebih rapat akan lebih sering bertumbukan dibandingkan zat yang partikelnya renggang. Kermungkinan besarnya laju reaksi bergantung pada konsentrasi asam yang direaksikan dengan senyawa lainnya.

Selain itu, dari percobaan ini kami dapat mengemukakan bahwa semakin tinggi konsentrasi larutan maka busa yang dihasilkan paling banyak meski senyawa dapat bereaksi dalam waktu yang relatif lebih singkat. Sebaliknya jika konsentrasi larutan sangat rendah maka akan menghasilkanbusa yang sedikit, namun memerlukan waktu yang cukup lama.

Penentuan besarnya laju reaksi sangat dipenagaruh olehkepekatan larutan sesuai dengan konsentrasinya. Kami juga menarik kesimpulan dalam praktikum kali ini bahwa lamanya waktu untuk melakukan suatu reaksi juga bergantung dengan energi pengaktifannya. HCl yang konsentrasinya 3 M tentu akan lebih cepat terurai partikelnya sehingga laju reaksi akan semakin besar.

Page 8: Laporan Praktikum Laju Reaksi & Konsentrasi - Luas Permukaan.docx

Disusun Oleh :

Rininta Triaswinanti

(Trias)

XI IPA 1

SMA NEGERI 91 JAKARTA

Page 9: Laporan Praktikum Laju Reaksi & Konsentrasi - Luas Permukaan.docx

Judul Percobaan :

“ Pengaruh Luas Permukaan Terhadap Laju Reaksi”

BAB I

A. Tujuan Percobaan

Page 10: Laporan Praktikum Laju Reaksi & Konsentrasi - Luas Permukaan.docx

Untuk mengetahui luas permukaan bidang sentuh berpengaruh terhadap laju reaksi melalui praktikum/percobaan.

B. Alat dan Bahan

Dalam percobaan kali ini, kami menggunakan alat-alat dan bahan-bahan yang telah disediakan oleh guru pembimbing kami di laboratorium Kimia. Berikut adalah alat dan bahan yang kami gunakan selama praktikum berlangsung:

Alat : 1. 3 buah tabung reaksi 2. 1 buah tabung ukur 3. Pipet Tetes

4. Stopwatch 5. Rak tabung reaksi

Bahan : 1. 18 ml larutan HCl 2 M 2. 3 macam batu pualam (CaCO 3) dengan bentuk serbuk, butiran, dan

kepingan, masing-masing dengan massa ± 1 gram

C. Cara Kerja

Dalam praktikum kali ini, kami tentu melakukan beberapa tahap/langkah-langkah untuk proses percobaan tersebut. Langkah-langkah percobaan ini juga terdapat di buku cetak, namun telah diterangkan terlebih dahulu oleh guru pembimbing sebelum kami melakukan praktikum. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Mula-mula tiap perwakilan kelompok mengambil alat dan bahan yang telah disediakan di laboratorium.

2. Percobaan ini dilakuakn pada temperatur kamar. Karena kami tidak melakukan pengukuran suhu, maka kami hanya mempekirakan suhu yang kira-kira tepat untuk melakuakn percobaan ini.

3. Ukur massa batu pualam dalam 3 bentuk tersebut denagn massa yang sama ± 1 gam. Bila tidak ada neraca untuk pengukuran, maka massa dapat diperkirakan agar batu memiliki massa yang kira-kira sama.

4. Tuang larutan HCl yang konsentrasinya 2 M ke dalam tabung ukur sebanyak 6 ml. Larutan ini dituang menggunakan pipet tetes.

5. Setelah larutan HCl sudah siap di dalam tabung ukur, tuang larutan yang konsentrasinya 2 M tersebut ke dalam ketiga tabung reaksi yang telah disediakan.. Letakkan ketiga tabung reaksi itu di rak tabung reaksi. Bilas tabung reaksi dengan air bersih bila pengambilan larutan HCl telah selesai dilakukan.

Page 11: Laporan Praktikum Laju Reaksi & Konsentrasi - Luas Permukaan.docx

6. Kemudian persiapkan ketiga jenis batu pualam yang telah diberikan oleh guru pembimbing. Batu pualam pertama ditumbuk hingga menjadi seriphan serbuk CaCO3. Kemudian batu yang kedua tumbuka kasar sehingga membentuk butiran CaCO3. Sedangkan batu pualam yang ketiga, biarkan dalam bentuk kepingan CaCO3.

7. Setelah itu, masukkan ketiga jenis batu pualam ke dalam masing-masing tabung reaksi.

8. Hitung waktu reaksi pada tabung reaksi 1, 2 dan 3 dengan menggunakan stopwatch. Jika stopwatch yang diberikan oleh guru hanya 1, dapat menggunakan stopwatch dari handphone. Waktu reaksi dihitung dimulai dari memasukkan batu pualam (CaCO3) hingga batu pualam (CaCO3) habis bereaksi dengan HCl.

9. Catat masing-masing waktu reaksi dari tiap-tiap tabung reaksi.10. Buat kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan dalam bentuk sebuah

laporan praktikum.11. Setelah percobaan selesai, buang bahan pada tempatnya dan cuci alat-alat

praktikum.

BAB II

A. Hasil Pengamatan

Page 12: Laporan Praktikum Laju Reaksi & Konsentrasi - Luas Permukaan.docx

Dari percobaan yang telah dilakukan, kami dapat mengemukakan persamaan reaksi yang terjadi adalah:

CaCO3(s) + 2 HCl (aq) CaCl2 (aq) + H2O+CO2

Praktikum kali ini, kami memperoleh data hasil pengamatan sebagai berikut.

Tabung Reaksi CaCO3 1 gram Konsentrasi HCl Waktu Reaksi

123

SerbukButiran

Kepingan

2 M2 M2 M

4 menit 13 detik12 menit 50 detik7 menit 40 detik

Selain itu, kami juga menyajikan hasil pengamatan dalam bentuk grafik sebagai berikut.

Hasil ini kami peroleh berdasarkan pengukuran waktu menggunakan stopwatch.

B. Pertanyaan

1. Berdasarkan hasil percobaan, jelaskan hubungan luas permukaan bidang sentuh dengan laju reaksi!Jawab:

Kepingan Butiran Serbuk 0

100200300400500600700800

Grafik Laju Reaksi

Ukuran / bentuk CaCO3

Wa

ktu

Re

ak

si (

s)

Page 13: Laporan Praktikum Laju Reaksi & Konsentrasi - Luas Permukaan.docx

Dari tabel data pengamatan yang disajikan, kami dapat mengetahui bahwa ternyata luas permukaan bidang sentuh mempengaruhi besarnya laju sebuah reaksi. Zat padat yang hendak bereaksi dengan suatu larutan senyawa, tentu memiliki luas permukaan yang berbeda-beda. Semakin luas permukaan yang menyentuh bidang sentuhnya, maka akan semakin besar pula laju reaksinya. Waktu yang diperlukan dalam hal ini tentu juga akan berbeda-beda. Bila batu pualam CaCO3 berbentuk serbuk, maka luas bidang sentuh semakin besar. Terjadinya hal ini, karena bila dalam bentuk serbuk, partikel-partikel yang ada dalamnya akan lebih mudah menyentuh bidang permukaan bejana dibandingkan dalam bentuk kepingan dan butiran. Hal ini menyebabkan produk hasil reaksi yang dihasilkan akan semakin cepat jangka waktu yang diperlukannya. Berbeda dengan percobaan sebelumnya, apabila zat yang direaksikan adalah zat padat maka laju reaksi sangat difaktorkan berdasarkan luas bidang sentuh tersebut.

2. Jelaskan dengan menggunakan teori tumbukan!Jawab:Berdasarkan teori tumbukan, maka dapat dijelaskan bahwa semakin banyak tumbukan antara partikel-partikel zat terlarut, akan memudahkan terjadinya suatu reaksi kimia. Dalam hal ini, suatu zat akan bereaksi apabila bercampur atau bertumbukan. Pada pencampuran reaktan yang terdiri dari dua fase atau lebih, tumbukan akan terjadi pada bidang sentuh permukaan benda. Bila batu pualam (CaCO3) dalam bentuk serbuk, maka partikel-partikelnya akan semakin mudah menyentuh bidang sentuh. Proses tumbukan pun semakin kuat dan menyebabkan ikatan terputus. Tumbukan ini akan menghasilkan zat kompleks yang teraktivasi dan berada pada puncak energi pengaktifan. Oleh karena itu, berdasarkan teori ini, lama waktu bereaksi tergantung dengan banyaknya tumbukan partikel yang menyentuh permukaan bidang sentuh (semakin luas permukaannya).

BAB III

Page 14: Laporan Praktikum Laju Reaksi & Konsentrasi - Luas Permukaan.docx

Kesimpulan

Dari percobaan yang telah kelompok kami lakukan, kami dapat membuat kesimpulan. Untuk massa CaCO3yang sama (1 gram), tetapi bentuknya berbeda (serbuk,kepinagn dan butiran), waktu reaksi yang diperlukan akan berbeda. Kemudian semakin halus bentuk CaCO3, artinya semakin luas permukaan bidang sentuh. Maka akan semakin singkat waktu reaksi, berarti semakin cepat reaksinya.

Selain itu, kesimpulan secara keseluruhan yakni semakin luas permukaan bidang sentuh, semkain besar laju reaksinya. Sayangnya pada percobaan kelompok kami hal ini tidak sesuai. Hal ini mungkin terjadi karena massa baut pualam (CaCO3) tidak diukur terlebih dahulu menggunakan neraca. Lama reaksi butiran lebih lama dibandingkan kepingan. Padahal berdasarkan teori tumbukan, seharusnya batu pualam dalam bentuk kepingan mempunyai laju reaksi yang paling kecil karena tidak semua bidang permukaannya bersentuhan langsung dengan luas bidangsentuhnya.

Di samping itu, pada bentuk serbuk, akan menghasilkan gelembung yang lebih banyak dibandingkan dengan kedua bentuk lainnya. Ada kemungkinan hal ini terjadi akibat banyaknya partikel yang semakin luas permukaan bidang sentuhnya.