laporan praktikum konsep dasar ipa pengukuran

Upload: ayundha-nabilah

Post on 16-Jul-2015

2.055 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM KONSEP DASAR IPA PENGUKURAN Rabu, 28 September 2011

Disusun oleh : Ayundha Nabilah Gita Miranti Hanifah Jullyana Rindy Berinda Sumi Suminar 1101290 1101436 1101397 1101291

1A

S1 PGSD UPI KAMPUS CIBIRU BANDUNG 201

I. JUDUL Pengukuran II. TUJUAN Setelah melakukan kegiatan ini, Anda diharapkan mampu melakukan pengukuran panjang, massa, waktu, volume, dan suhu dengan tepat, serta menentukan alat ukur yang tepat untuk melakukan pengukuran.

III. TEORI Fisika adalah ilmu pengetahuan yang mepelajari gejala-gejala alam. Segala gejala alam dapat ditunjukkan melalui sifat-sifat berbagai besaran fisika serta hubungan antara satu besaran dengan besaran lainnya. Untuk memudahkan dalam mengungkap gejala ala mini, maka digunakan berbagai lambing notasi yang mewakili besaran-besaran fisika. Ada sedikitnya tujuh besaran pokok yang diakui secara internasional, yaitu panjang, massa, waktu, suhu, kuat arus, jumlah zat, dan intensitas cahaya. Dari ketujuh besaran tersebut dapat diturunkan sejumlah besaran lain, yang dinamakan besaran turunan. Misalnya luas, volume, gaya, tekanan, dan lain sebagainya. Untuk mendefinisikan besaran diperlukan satuan. Untuk mengetahui kuantitas suatu besaran fisika diperlukan pengukuran. Mengukur pada hakikatnya adalah membandingkan suatu besaran dengan suatu besaran yang sudah standar. Untuk itu diperlukan kecermata dan ketepatan dalam melakukan pengukuran. Dalam kegiatan ini akan dilakukan pengukuran mengenai panjang, waktu, dan suhu. Pada umumnya data hasil pengukuran tidak dalam bentuk bilangan bulat, bahkan bilangan decimal dengan digit yang sangat banyak. Maka diperlukan sebuah aturan pembulatan untuk menyingkat laporan pengukuran hingga digit yang diperlukan. Aturan yang pertama jika angka dibelakang angka terakhir yang ingin ditulis kurang dari lima, maka hilangkan angka tersebut dan semua angka

dibelakangnya. Aturan yang kedua jika angka di belakang angka terakhir lebih dari lima, maka tambahkan digit terakhir dengan satu. Alat-alat ukur panjang yang kita kenal diantaranya adalah meteran, jangka sorong, mikrometer skrup, dll. Jangka sorong digunakan untuk mengukur diameter suatu benda misalnya koin atau cincin.sedangkan mikrometer skrup digunakan untuk mengukur tebal suatu benda, misalnya tebal buku, dan tebal koin. Alat tersebut mempunyai ketelitian sampai 0,1 mm. Meteran (penggaris, meteran kain, meteran gulung) digunakan untuk mengukur panjang benda. Untuk ukuran yang sangat jauh dibuat alat ukur satuan cahaya. Untuk mengukur massa digunakan neraca ohaus, neraca ayun, neraca kamar mandi, neraca pegas, dll. Untuk mengukur waktu digunakan jam atau stopwatch. Stopwatch yang sering dipakai biasanya berketelitian 0,1 s atau 0,2 s. Telepon genggam (HP) biasanya juga disertai fasilitas stopwatch. Ketelitian stopwatch pada telepon genggam biasanya 0,01 s. Untuk mengukur suhu digunakan termometer klinis, termometer laboratorium, termometer raksa, termometer alkohol, dan termometer ruang. Untuk mengukur volume digunakan rumusan.

IV. ALAT DAN BAHAN A. Pengukuran Panjang Penggaris Jangka sorong Mikrometer skrup Uang logam Rp 100,- besar dan kecil; uang logam Rp 500,- besar dan kecil Kertas HVS

B. Pengukuran Volume Gelas kimia Kubus dari bahan kayu Penggaris / jangka sorong

Air

C. Pengukuran Massa Neraca (neraca lengan atau neraca Ohauss) Uang logam Rp 500,- besar dan kecil Gelas kimia Air

D. Pengukuran Waktu Stopwatch

E. Pengukuran Suhu Termometer Es batu, alkohol, air dingin Garam

V. HASIL PENGAMATAN

A. Pengukuran Panjang

No.

Objek yang di ukur Diameter koin Rp. 500 besar Diameter koin Rp. 500 kecil Diameter koin Rp. 100 besar Diameter koin Rp. 100 kecil Tebal koin Rp. 500 besar Tebal koin Rp. 100 besar

Hasil pengukuran dengan penggaris 26 mm 24 mm 28 mm 21 mm 2 mm 1 mm

Hasil pengukuran dengan jangka sorong 27,1 mm 24,1 mm 28,4 mm 22,4 mm 2,4 mm 1,4 mm

Hasil pengukuran dengan mikrometer skrup 24,2 mm 22,7 mm 0,25 mm 1,4 mm

1. 2. 3. 4. 5. 6.

7. 8. 9.

Panjang kertas HVS Lebar kertas HVS Panjang selembar kertas HVS

297 mm 211 mm 0 mm

0,1 mm

0,05 mm

B. Pengukuran Volume No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Benda yang di ukur Panjang sisi pertama balok kayu Panjang sisi kedua balok kayu Panjang sisi ketiga balok kayu Maka, volume balok kayu Volume air pada gelas ukur Volume air pada gelas ukur berisi balok kayu Maka, volume balok kayu Hasil pengukuran 3,3 cm 3,7 cm 3,5 cm 42,7 cm3 200 cm3 250 cm3 50 cm3

C. Pengukuran Massa

No. 1. 2. 3. 4. 5.

Benda yang ditimbang Uang logam Rp. 500 besar Uang logam Rp. 500 kecil Gelas ukur Gelas ukur berisi 50ml air Massa air

Hasil pengukuran 7,8 g 9,8 g 14,2 g 62,7 g 62,7 g 14,2 g = 48,5 g

D. Pengukuran Waktu

No.

Nama mahasiswa

Waktu yang diperlukan untuk 10 denyut nadi

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Hani Gita Rindy April Ajeng Ridla Dina Andi Agus Taufan

6 detik 5 detik 5 detik 5 detik 5 detik 6 detik 7 detik 8 detik 5 detik 7 detik

E. Pengukuran Suhu

No. 1. 2. 3. 4.

Benda yang diukur Es yang sedang mencair Es yang dicampur garam Suhu badan Udara di dalam ruangan 3 C

Hasil pengukuran -10 C 36,9 C 26 C

VI. PEMBAHASAN A. Pengukuran Panjang Alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang diantaranya adalah penggaris, jangka sorong, mikrometer skrup. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan alat ukur yang paling tepat untuk mengukur diameter koin adalah jangka

sorong, karena jangka sorong memiliki rahang tetap dan rahang geser sehingga koin tidak akan mudah bergeser dan pengukurannya akan lebih efisien. Mikrometer tidak dapat mengukur diameter koin Rp. 500 besar karena koin tersebut diameternya lebih dari 25 mm. Alat ukur yang tepat untuk mengukur tebal koin adalah mikrometer skrup karena mikrometer skrup memiliki ketelitian sampai 0,01 mm sedangkan penggaris tidak dapat mengukur hingga ketelitian tersebut. Pengukuran panjang dan lebar kertas HVS akan lebih tepat jika diukur oleh penggaris. Karena penggaris memiliki batas ukur sampai 30 cm atau lebih, sedangkan skala tetap pada jangka sorong disebut skala dasar (SD) dengan batas skala 10 cm. Skala geser pada jangka sorong disebut skala pembantu (SP) dengan batas skala10 mm. Untuk pengukuran tebal selembar kertas HVS lebih tepat digunakan mikrometer skrup karena mikrometer skrup memiliki ketelitian hingga 0.01 mm selain itu mikrometer skrup juga tidak akan merusak kertas HVS tersebut sedangkan jangka sorong dapat merusak kertas HVS tersebut, karena jangka sorong memiliki rahang.

B. Pengukuran Volume Pada pengukuran volume, benda yang diukur adalah panjang sisi pertama, sisi kedua dan sisi ketiga balok kayu yang kemudia dilanjutkan pada pengukuran volume balok kayu dengan menggunakan rumus p x l x t. Lalu diukur juga volume air pada gelas ukur yang kemudian dimasukkan balok kayu dan diukur kembali volume air dan balok tersebut. Dari hasil pengukuran yang kelompok kami lakukan diketahui bahwa panjang sisi pertama balok kayu adalah 3,3 cm, panjang sisi keduanya 3,7 cm, dan panjang sisi ketiganya 3,5 cm. Sehingga dapat diketahui bahwa volume balok tersebut adalah 42.7 cm3 dan diketahui volume air pada gelas ukur adalah 200 cm3. Sehingga ketika gelas ukur yang berisi air dimasukkan balok kayu volumenya menjadi 250 cm 3. Maka volume balok kayu tersebut adalah 50 cm3.

C. Pengukuran Massa

Pada pengukuran massa, digunakan alat pengukur yaitu neraca, dan barangbarang yang akan diukur massanya yaitu uang logam Rp. 500 yang kecil dan besar, gelas ukur, dan gelas ukur yang berisi air. Pada percobaan pengukuran ini dibutuhkan keseimbangan neraca dengan cara mengatur beban pengaturnya agar berada dititik nol sehingga kita dapat melakukan pengukuran murni. Kemudian benda yang akan diukur massanya diletakkan pada piringan neraca. Untuk mengetahui berapa massa yang dimiliki oleh benda yang akan diukur kita harus menggeser beban pada lengan neraca sehingga tercapai kesetimbangan dan pengukurannya akurat. Dari hasil pengukuran benda yang ditimbang pada neraca, diketahui bahwa massa uang logam Rp. 500 besar adalah 7,8 gram. Massa uang logam Rp. 500 kecil adalah 9,8 gram, massa gelas ukur adalah 14,2 gram, gelas ukur berisi air 50 ml adalah 62,7 gram sehingga dapat dihitung massa airnya adalah 48,5 gram.

D. Pengukuran Waktu Pada pengukuran waktu, alat yang digunakan adalah stopwatch. Pada pengukuran waktu dalam percobaan ini, yang dihitung adalah perhitungan waktu denyut nadi selama mengalami 10 kali denyutan. Pada percobaan ini kami melibatkan sepuluh rekan kami yang dihitung berapa lama waktu yang dibutuhkan selama mengalami denyutan nadi sebanyak 10 kali denyutan. Diketahui Sumi membutuhkan waktu 5 detik untuk 10 kali denyut nadi, Gita 5 detik, Ajeng 5 detik, Hani 6 detik, Aprillya 5 detik, Ridla 6 detik, Andi 8 detik, Agus 5 detik, Taufan 7 detik dan Dina 7 detik. Jadi, dapat disimpulkan kalau setiap individu mempunyai perbedaan waktu untuk setiap 10 kali denyutan nadinya.

E. Pengukuran Suhu Alat ukur yang digunakan dalam pengukuran suhu diantaranya adalah thermometer badan dan thermometer alcohol. Dalam mengukur suhu tubuh digunakan termometer badan yang mempunyai skala 30 C sampai 42 C. Sedangkan dalam

mengukur suhu es digunakan thermometer alkohol yang mempunyai skala sampai 78 C. Berdasarkan percobaan, suhu pada es yang sedang mencair adalah 3 C sedangkan suhu pada es yang telah dicampur garam adalah -10 C. Suhu pada es yang telah dicampur garam lebih rendah daripada es yang sedang mencair. Hal ini dikarenakan garam akan menurunkan titik beku dari es tersebut. Sebagian membentuk air garam dan es secara spontan terlarut dalam air garam, akibatnya air garam semakin banyak. Di dalam segumpal es, air terstruktur membentuk tatanan geometrik yang tertentu dan kaku. Tatanan yang kaku ini rusak ketika diserang oleh garam, maka molekul-molekul air selanjutnya bebas bergerak ke mana-mana dalam wujud cair. Tetapi merusak struktur padat molekul-molekul es memerlukan energi. Untuk sebongkah es yang hanya kontak dengan garam dan air. Energi itu hanya dapat diperoleh dari kandungan panas dalam air garam. Maka ketika es mencair dan terlarut, proses ini meminjam panas dari air dan menurunkan temperaturnya sehingga suhu es yang bercampur garam akan lebih dingin daripada suhu es yang sedang mencair. Saat mengukur suhu badan, digunakan termometer raksa. Hasil yang didapat adalah 36,9 C. Saat mengukur suhu ruangan, digunakan termometer alkohol. Hasil yang didapat adalah 26 C. Hal yang harus diperhatikan saat menggunakan thermometer alcohol adalah kita jangan menyentuh batang termometernya karena hal itu menyebabkan suhu tubuh kita juga akan terukur. Jadi kita harus memegang tali thermometer tersebut agar pengukuran berjalan efektif dan efisien.

VII. KESIMPULAN

Alat yang tepat untuk mengukur diameter koin adalah jangka sorong. Sedangkan untuk mengukur tebal koin adalah mikrometer skrup. Untuk mengukur panjang dan lebar kertas HVS adalah penggaris. Untuk mengukur volume balok kubus digunakan dengan rumus dan dengan memasukkan balok ke dalam air yang telah dihitung volumenya terlebih dahulu.

Untuk mengukur massa digunakan neraca Ohauss atau neraca lengan. Kita harus mengatur beban pengatur terlebih dahulu sebelum menggunakan neraca. Hal ini dikarenakan agar kita bias melakukan pengukuran murni yang dimulai dari nol. Untuk mengukur waktu digunakan stopwatch. Dalam mengukur suhu digunakan termometer raksa dan termometer alkohol.

VIII. PERTANYAAN A. Pengukuran Panjang 1. Berdasarkan hasil pengukuran yang telah Ada lakukan, manakah yang lebih teliti untuk mengukur uang logam, dengan penggaris atau jangka sorong ? Jelaskan ! Jangka sorong, karena jangka sorong memiliki rahang geser dan rahang tetap sehingga membuat uang logam menjadi tidak berubah posisi jadi lebih teliti. 2. Berdasarkan hasil pengukuran yang telah Anda lakukan, manakah alat yang sebaiknya digunakan untuk mengukur ketebalan selembar kertas HVS? Jelaskan ! Mikrometer sekrup, karena micrometer sekrup merupakan alat untuk mengukur ketebalan dan mempunyai angka ketelitian 0,01 mm. sehingga ketebalan HVS lebih mudah terdeteksi dan micrometer memiliki rahang yang lebih kecil daripada jangka sorong sehingga pengukurannya lebih efisien. 3. Berdasarkan percobaan yang telah Anda lakukan manakah alat yang paling teliti untuk melakukan pengukuran ? Apa kelebihan dan kelemahan alat ukur tersebut ? Alat yang paling teliti untuk melakukan pengukuran adalah mikrometer sekrup karena dapat mengukur benda / atau kertas yang sangat tipis hingga ketelitian 0,01 mm. namun kekurangan dari mikrometer sekrup adalah tidak bisa mengukur panjang yang lebih dari 25 mm dan diameter sebuah benda.

B. Pengukuran Volume 1. Berdasarkan hasil pengukuran yang Anda lakukan apa yang dapat Anda simpulkan dari kedua jenis percobaan tersebut? Jelaskan! Saat kita mengukur volume kubus, terdapat pebedaan hasil antara pengekuran dengan menggunakan penggaris dan rumus dengan pegukuran yang menggunakan air.

C. Pengukuran Massa 1. Mengapa kita harus mengatur beban pengatur sebelum neraca digunakan? Agar neraca seimbang dan kita bias melakukan pengukurannya yang dimulai dari nol. Sehingga kita melakukan pengukiran murni dan dapat menimbang dengan baik juga akurat. 2. Berdasarkan data percobaan diatas, tentukan massa jenis air! Diketahui : = massa jenis air (gr/cm3) m = massa (gr) v = volume (cm ) = =3

m = 4,5 gr v = 50 ml

= 0,97 gr/cm3

D. Pengukuran Suhu 1. Adakah perbedaan suhu es yang sedang mencair dengan suhu es yang diberi garam? Jika terdapat perbedaan mengapa hal itu terjadi? Jelaskan! Ada, perbedaan antara suhu es yang sedang mencair dan suhu es yang diberi garam adalah suhu es yang diberi garam lebih rendah dan dingin dibandingkan dengan suhu es yang mencair. Hal ini dikarenakan garam tersebut akan menurunkan titik beku larutan. 2. Mengapa tangan kita terasa lebih dingin bila terkena spirtus atau alkohol?

Karena spirtus dan alkohol membutuhkan kalor untuk menguap, dan kalor tersebut diambil dari tangan kita sehingga tangan menjadi dingin.

IX. DAFTAR PUSTAKA

Yuliariatiningsih, S.M., Yunansah, Hana. Dan Yanthy, Novi. (2010). Konsep Dasar Ipa di SD. http://zaidan.blog.unair.ac.id/files/2009/09/alat-ukur.pdf http://books.google.co.id/books?id=FiGGOHWAiWoC&pg=PA36&lpg=PA36 &dq=alasan+es+lebih+dingin+jika+dicampur+garam&source=bl&ots=TxBUZjrhA&sig=7HljZwLzaSAakDZ_f8xZ9s2msnw&hl=id&ei=2XaJToHAAYmuiAfBi6ig Dw&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=9&ved=0CE8Q6AEwCA http://www.crayonpedia.org/mw/Wujud_Zat_dan_Perubahannya_-_Wasis_7.1