laporan praktikum karbohidrat
TRANSCRIPT
Laporan Praktikum Karbohidrat
Pendahuluan
Didalam dunia hayati kita mengenal berbagai jenis karbohidrat, baik yang berfungsi
sebagai pembangun struktur maupun yang berperan fungsional dalam proses metabilisme.
Berbagai uji telah dikembangkan untuk analisis baik kualitatif maupun kuantitatif terhadap
keberadaan karbohidrat. Mulai dari yang membedakan karbohidrat dari senyawa lain sampai
pada yang mampu membedakan jenis-jenis karbohidrat secara spesifik.
Uji molisch tidak spesifik terhadap karbohidrat, akan tetapi hasil yang negatif
menunjukkan bahwa larutan yang diperiksa tidak mengandung karbohidrat. Pereaksi molisch
terdiri dari larutan 5% ά-naftol dalam alkohol 95%. Pereaksi ini berdasarkan pembentukan
furfural atau turunan-turunan dari karbohidrat yang dihedratasi oleh asam pekat. Reaksi yang
terjadi dengan ά-naftol akan membentuk persenyawaan berwarna.
Uji benedict merupakan larutan-larutan tembaga yang basa, yang bila direduksi oleh
karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid atau keton bebas akan membentuk kupri oksida.
Pembentukan senyawa ini dapat dilihat pada pembentukan warna hasil reaksi.
Uji barfoed digunakan untuk membedakan monosakarida dengan disakarida.
Karbohirdrat didalam suasana asam lemah akan mengalami perubahan reaktivitas.
Karbohidrat dengan reaktivitas rendah akan menghilangkan daya reduksinya, sedangkan
karbohidrat dengan reaktivitas tinggi akan mempertahankan daya reduksinya.
Uji fermentasi. Pada suasana anaerob, karbohidrat akan dicerna dan dirubah
bentuknya menjadi etilalkohol (C2H5OH) dan gas karbondioksida (CO2) oleh ragi.
Uji selliwanof spesifik untuk ketosa. Uji ini berdasarkan reaksi atas pembentukan 4-
hidroksi metil furfural yang membentuk senyawa berwarna dengan adanya resorsionol atat
1.3-dihidroksi benzen.
Uji osazon, Aldosa atau ketosa dapat bereaksi dengan hidrazin membentuk suatu
hidrazon. Hidrazin yang berlebih dengan hidrazon akan membentuk suatu osazon. Uji tauber,
pentosa dengan bendizin didalam asam asetat glasial akan membentuk suatu senyawa.
Sedangkan pada uji iod. Iodium dengan pati dapat membentuk suatu ikatan kompleks yang
berwarna biru.
Tujuan Percobaan
Percobaan bertujuan untuk mengamati struktur beberapa karbohidrat melalui sifat
reaksinya dengan beberapa reagen uji.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah tabung reaksi, pipet, pipet tetes, penangas air, mortar,
tabung fermentasi, inkubator, papan uji dan mikroskop.
Bahan yang digunakan adalah pereaksi molisch, pereaksi benedict, pereaksi barfoed,
pereaksi selliwanof, fenil hidrazin Na asetat kering, pereaksi tauber, iod encer, larutan
glukosa 1%, fruktosa 1%, sukrosa 1%, laktosa 1%, maltosa 1%, pati 2%, asam sulfat pekat,
fosfomolibdat, ragi roti, NaOH 10%, arabinosa 1%, gum arab 1%, tepung gum arab dan
tepung pati.
Metode
Uji molisch dilakukan dengan cara mencampurkan 5 ml bahan yang akan diperiksa
dengan 2 tetes pereaksi molisch, lalu diaduk kemudian ditambah 3 ml asam sulfat pekat
melalui dinding tabung reaksi. Bahan diuji adalah larutan glukosa 1%, fruktosa 1%, sukrosa
1%, laktosa 1%, maltosa 1%, pati 2%.
Uji benedict dilakukan dengan cara mula-mula dimasukkan 5 ml pereaksi benedict
dalam tabung reaksi lalu ditambah dengan 8 tetes bahan yang akan diuji yang kemudian
diaduk dan didihkan diatas penangas air selama 5 menit lalu didinginkan dan diamati
endapan serta warna yang terjadi. Bahan diuji adalah larutan glukosa 1%, fruktosa 1%,
sukrosa 1%, laktosa 1%, maltosa 1%, pati 2%.
Uji barfoed dilakukan dengan cara mencampurkan 1 ml pereaksi barfoed dengan
bahan yang akan diuji, lalu dipanaskan pada air mendidih selama 3 menit kemudian
didinginkan dan ditambahkan 1 ml fosfomolibdat. Dikocok dan diamati warna yang terjadi.
Bahan diuji adalah larutan glukosa 1%, fruktosa 1%, sukrosa 1%, laktosa 1%, maltosa 1%,
pati 2%.
Ui fermentasi. Mula-mula digerus campuran 20 ml larutan bahan dengan 2 gram ragi
roti sampai terjadi suspensi yang homogen, kemudian suspensi teresbut dimasukkan dalam
tabung fermentasi, lalu tabung tersebut dimasukkan dalam incubator dengan suhu 36oC dan
diperiksa setiap selang 30 menit selama 3 kali. Bahan yang digunakan adalah larutan glukosa
1%, fruktosa 1%, sukrosa 1%, laktosa 1%, maltosa 1%, pati 2%.
Uji selliwanof dilakukan dengan memasukkan 5 ml pereaksi selliwanof dalam tabung
reaksi dan ditambahkan beberapa tetes bahan yang akan ditambah, lalu dididihkan selama 30
detik dan diamati warna yang terbentuk. Bahan yang diuji adalah larutan glukosa 1%,
fruktosa 1%, sukrosa 1%, laktosa 1%, maltosa 1%, pati 2%.
Uji osazon dilakukan dengan mencampurkan fenil hidrazin Na asetat kering dengan 5
ml larutan percobaan, lalu dikocok dan dipanaskan didalam penangas air, kemudian
didinginkan dan diperiksa endapan dibawah mikroskop. Larutan yang diuji adalah larutan
glukosa 1%, fruktosa 1%, sukrosa 1%, laktosa 1%, maltosa 1%, pati 2%.
Uji tauber dilakukan dengan memasukkan satu tetes larutan uji dan 2 ml pereaksi
tauber, lalu dipanaskan sampai mendidih dan didinginkan dengan cara direndam dalam air
dingin, kemudian ditambahkan sejumlah air untuk memperjelas warna. Larutan bahan yang
diuji adalah glukosa 1%, fruktosa 1%, arabinosa 1% dan gum arab 1%.
Uji pati dilakukan dengan memasukkan sedikit tepung pati dalam papan uji, kemudian
ditambah sedikit larutan iod encer dan diamati warna yang terjadi. Uji ini juga dilakukan
terhadap larutan gum arab.
Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil uji molisch terhadap beberapa jenis karbohidrat
Larutan Hasil Pengamatan Keterangan
Glukosa 1% Adanya cincin ungu muda +
Fruktosa 1% Adanya cincin ungu +
Sukrosa 1% Adanya cincin coklat +
Laktosa 1% Adanya cicin ungu merah +
Lanjutan tabel 1.
Maltosa 1% Adanya cincin ungu coklat +
Pati 1% Adanya cincin ungu +
Tabel 2. Hasil uji benedict terhadap beberapa jenis karbohidrat
Larutan Hasil Pengamatan Keterangan
Glukosa 1% Adanya endapan merah bata +
Fruktosa 1% Adanya endapan merah bata +
Sukrosa 1% Larutan berwarna biru kehijauan -
Laktosa 1% Adanya endapan merah bata +
Maltosa 1% Larutan tetap berwarna biru -
Pati 1% Larutan tidak berwarna -
Tabel 3. Hasil uji barfoed terhadap beberapa jenis karbohidrat
Larutan Hasil Pengamatan Keterangan
Glukosa 1% Larutan biru muda, endapan merah bata +
Fruktosa 1% Larutan biru pekat, endapan merah bata +
Sukrosa 1% Larutan menjadi biru pekat +
Laktosa 1% Larutan tetap berwarna biru muda -
Maltosa 1% Larutan menjadi biru muda +
Pati 1% Larutan menjadi biru muda +
Tabel 4. Hasil uji fermentasi terhadap beberapa jenis karbohidrat.
Larutan Panjang udara (cm) menit ke -
30 60 90
Glukosa 1% 6 9.5 10
Fruktosa 1% 0.5 3.5 7
Sukrosa 1% 3 9 10.5
Laktosa 1% 0.8 1.2 1.5
Maltosa 1% 0.8 1.6 2.1
Pati 1% 0.8 1.3 1.7
Tabel 5. Hasil uji selliwanof terhadap beberapa jenis karbohidrat
Larutan Hasil Pengamatan Keterangan
Glukosa 1% Larutan tetap tidak berwarna -
Fruktosa 1% Larutan menjadi merah muda +
Sukrosa 1% Larutan menjadi merah pudar +
Laktosa 1% Larutan menjadi merah muda +
Maltosa 1% Larutan tetap tidak berwarna -
Pati 1% Larutan tetap tidak berwarna -
Tabel 6. Hasil uji osazon terhadap beberapa jenis karbohidrat
Larutan Hasil Pengamatan Keterangan
Glukosa 1% Ada kristal +
Fruktosa 1% Ada kristal +
Sukrosa 1% Ada kristal +
Laktosa 1% Tidak ada kristal -
Maltosa 1% Ada kristal +
Pati 1% Ada kristal +
Tabel 7. Hasil uji tauber terhadap beberapa jenis karbohidrat.
Larutan Hasil Pengamatan Keterangan
Glukosa 1% Larutan berwarna kuning kecoklatan -
Fruktosa 1% Larutan berwarna kuning -
Arabinosa 1% Larutan berwarna merah ceri +
Gum arab 1% Larutan berwarna kuning -
Tabel 8. Hasil uji iod terhadap beberapa jenis karbohidrat.
Bahan Hasil Pengamatan Keterangan
Tepung pati Larutan kuning menjadi biru tua +
Larutan gum arab Larutan tidak berwarna menjadi kuning -
Pembahasan
Karbohidrat adalah polihidroksi aldehid atau keton atau senyawa yang menghasilkan
senyawa-senyawa ini bila dihidrolisa. Terdapat tiga golongan utama karbohidrat yaitu
monosakarida, oligosakarida dan polisakarida. Monosakarida atau gula sederhana adalah
karbohidrat yang tidak dapat dihihrolisis menjadi senyawa yang lebih
sederhana.oligosakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari rantai pendek unit monosakarida
yang digabungkan bersama-sama oleh ikatan kovalen.dintaranya yang paling sederhana
adalah disakarida. Polisakarida adalah rantai panjang yang mempunyai ratusan atau ribuan
unit monosakarida.
Pada percobaan ini akan diuji beberapa jenis karbohidrat untuk mengetahui sifat-sifat
dari jenis karbohidrat tersebut. Karbohidrat yang akan diuji adalah glukosa dan fruktosa yang
merupakan monosakarida, sukrosa, laktosa dan maltosa yang merupakan disakarida. Dan pati
serta gum arab yang merupakan polisakarida.
Uji molish dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya karbohidrat pada suatu
bahan. Meskipun uji ini tidak spesifik terhadap karbohidrat, tapi apabila hasil reaksi yang
diperoleh adalah negatif menunjukkan bahwa tidak ada bahan yang diperiksa tidak
mengandung karbohidrat. Pereaksi ini terdiri dari 5% ά-naftol dalam alkohol 95%. Uji ini
harus ditambahkan asam sulfat pekat yang berfungsi untuk menghidrasi turunan-turunan
karbohidrat atau membentuk furfural warna yang terjadi pada reaksi yang positif adalah
warna ungu yang disebabkan kondensasi furfural atau derivat dengan alfa naftol. Glukosa
1%, fruktosa 1%, laktosa 1%, sukrosa 1%, maltosa 1% dan pati 2% memberikan hasil yang
positif pada uji ini.
Uji benedict akan mengoksidasi gula pada gugus karbonil, dan senyawa pengoksidasi
akan menjadi reduksi. Monosakarida segera mereduksi senyawa-senyawa pengoksidasi
seperti ferisianida, hidrogen peroksida atau ion kupri (Cu2+). Gula-gula yang mampu
mereduksi senyawa pengoksidasi disebut gula pereduksi. Sifat ini berguna dalam analisa
gula, dengan mengukur jumlah dari senyawa pengoksidasi yang tereduksi oleh suatu gula
tertentu, dapat menduga konsentrasi gula tersebut. Glukosa 1%, fruktosa 1% dan laktosa 1%
memberikan hasil yang positif pada uji ini, hal tersebut menunjukkan bahwa pada glukosa,
fruktosa dan laktosa terdapat gula pereduksi. Sedangkan pada sukrosa 1%, maltosa 1% dan
pada uji ini menunjukkan hasil yang negatif yang menandakan tidak adanya gula pereduksi.
Uji barfoed digunakan untuk membedakan monosakarida dari disakarida. Karbohidrat
dalam asam lemah akan mengalami perubahan reaktivitas. Karbohidrat dengan reaktivitas
rendah akan menurunkan daya reduksinya dan sebaliknya pada reaktivitas tinggi akan tetap
mempertahankan daya reduksinya. Uji barfoed harus ditambahkan fosfomolibdat agar larutan
berwarna biru. Glukosa 1%, fruktosa 1%, sukrosa, maltosa 1% dan pati 2% memberikan hasil
yang positif pada percobaan ini, sedangkan laktosa 1% memberikan hasil yang negatif pada
uji ini.
Uji fermentasi. Karbohidrat akan dicerna dan diubah bentuknya menjadi etilalkohol
(C2H5OH) dan gas karbondioksida (CO2) oleh ragi dalam keadaan anaerob. Karbondioksida
merupakan produk sampingan dari reaksi karbohidrat dengan ragi, oleh karena itu pada
percobaan, semakin banyak korbondioksida yang dihasilkan pada tabung, semakin besar pula
kereaktifan karbohidrat tersebut dengan ragi. Menit ke 30 diperoleh bahwa kereaktifan
glukosa sangat tinggi dengan ragi ditandakan dengan kadar CO2 pada tabung sebesar 6 cm.
menit ke 60 diperoleh kadar tertinggi pada glukosa dan pada menit ke 90 diperoleh kadar
CO2 tertinggi pada sukrosa.
Uji selliwanof merupakan uji yang spesifik terhadap ketosa. Reaksi ini berdasarkan
pembentukan 4 hidroksi metal fufural yang membentuk senyawa berwarna dengan adanya
resorsionol atat 1.3-dihidroksi benzen. Jika reaksi ini menunjukkan hasil yang positif maka
larutan akan berwarna merah. Fruktosa 1%, laktosa 1% dan sukrosa 1% memberikan hasil
yang positif pada uji ini, ditunjukkan dengan larutan yang menjadi warna merah. Sedangkan
glukosa 1%, maltosa 1% dan pati 2% menujukkan hasil yang negatif dengan larutan yang
tidak berwarna.
Uji osazon. Percobaan ini akan mengamati dengan mikroskop endapan karbohidrat
yang terbentuk sesudah diatambahkan dengan fenil hidrazin Na-asetat yang berlebih. Ketosa
akan bereaksi dengan hidrazin membentuk suatu hidrazon. Hidrazin yang berlebih dengan
hidrazon akan membentuk suatu osazon. Fruktosa 1%, glukosa 1%, sukrosa 1%, maltosa 1%
dan pati 2% menunjukkan hasil yang positif pada percobaan ditunjukkan terbentuknya kristal
pada endapan karbohidrat yang diamati dengan mikroskop. Sedangkan laktosa 1%
memberikan hasil yang negatif pada uji ini.
Pentosa dengan bendizin membentuk suatu senyawa senyawa yang berwarna merah
ceri. Arabinosa memberikan hasil yang positif pada uji ini dengan terbentunya larutan yang
berwarna merah ceri, hal ini menunjukkan bahwa arabinosa merupakan suatu pentosa.
Sedangkan glukosa 1%, fruktosa 1% dan gum arab menunjukkan hasil yang negatif pada uji
ini dengan warna larutan kuning, yang menunjukkan bahwa glukosa 1%, fruktosa 1% dan
gum arab bukan merupakan pentosa.
Pati tersusun dari unit-unit glukosa yang dihubungkan oleh ikatan 1.4 – ά – glikosida,
walaupun rantai ini dapat pula mempunyai percabangan karena adanya ikatan 1.6- ά-
glikosida. Hidrolisis parsial pati menghasilkan maltosa, dan hidrolisis selengkapnya akan
memberikan D-glukosa.
Pati menujukkan hasil yang positif pada uji iod. Pati dapat dipisahkan oleh macam-
macam pelarut dan teknik pengendapan menjadi dua bagian yaitu amilosa dan amilopektin.
Amilosa 20% dari unit penyusun pati, unit-unit glukosa (50-300) membentuk rantai lurus
yang berikatan menurut ikatan 1.4 yang berbentuk heliks dalam larutan, karena adanya ikatan
dengan konfigurasi alfa pada setiap unit glukosa. Bentuk ini dengan enam unit glukosa per
putaran heliks menyebabkan amilosa membentuk kompleks dengan macam-macam molekul
kecil yang dapat masuk ke dalam kumparannya. Pati yang membentuk kompleks berwarna
biru tua merupakan contoh dari pembentukan kompleks tersebut. Sedangkan gum arab
menunjukan hasil yang negatif pada uji iod.
Simpulan
Uji iod, glukosa 1%, fruktosa 1%, sukrosa 1%, laktosa 1%, maltosa 1%, pati 2%
meberikan hasil yang positif. Uji benedict, glukosa 1%, fruktosa 1% dan laktosa 1%
memberikan hasil yang positif, sedangkan sukrosa 1%, maltosa 1% dan pati 2% memberikan
hasil yang negatif. Uji barfoed, glukosa 1%, fruktosa 1%, maltosa 1%, sukrosa 1% dan pati
2% memberikan hasil yang positif sedangkan laktosa 1% memberikan hasil yang negatif uji
fermentasi pada menit ke 30 diperoleh panjang gas CO2 pada tabung glukosa 1% 6 cm,
fruktosa 1% 0.5 cm, laktosa 1%, maltosa 1% dan pati 2% masing-masing 0.8 cm dan sukrosa
1% 3 cm. menit ke 60 panjang gas CO2 pada tabung glukosa 1% 9.5 cm, fruktosa 1% 3.5 cm,
sukrosa 1% 9 cm, laktosa 1% 1.2 cm, maltosa 1% 1.6 cm dan pati 2% 1.3 cm. menit ke 90
diperoleh panjang CO2 dalam tabung glukosa 1% 10 cm, fruktosa 1% 7 cm, laktosa 1% 1.5
cm, sukrosa 1% 10.5 cm, maltosa 1% 2.1 dan pati 2% 1.7 cm. Uji selliwanof, fruktosa 1%,
laktosa 1% dan sukrosa 1% memberikan hasil yang positif, sedangkan glukosa 1%, maltosa
1% dan pati 2% memberikan hasil yang negative. Uji osazon, glukosa 1%, fruktosa 1%,
maltosa 1%, sukrosa 1%, pati 2% memberikan hasil yang positif, sedangkan laktosa 1%
memberikan hasil yang negative. Uji tauber, arabinosa 1% memberikan hasil yang positif,
sedangkan glukosa 1%, fruktosa 1% dan gum arab 1% memberikan hasil yang negative. Dan
uji iod, pati 2% memberikan hasil yang positif sedangkan larutan gum arab memberikan hasil
yang negative.
Daftar Pustaka
Hart Harold. 1983. Kimia Organik. Achmadi S, Penerjemah; Jakarta: Erlangga. Terjemahan dari:
Organic Chemistry.
Koolman Jan. Klaus HR. 1994. Atlas Berwarna dan Teks Biokimia. Wanandi SI, Penerjemah;
Jakarta: Hipokrates. Terjemahan dari: Color Atlas Of Biochemistry.
Lehninger AL. 1982. Dasar-Dasar Biokimia. Thenawijaya M, Penerjemah; Jakarta: Erlangga.
Terjemahan dari:Principles Of Biochemistry.
DAFTAR PUSTAKA
Hawab, HM. 2004.Pengantar Biokimia.Jakarta : Bayu Media Publishing.
Feseenden dan Fessenden. 1997. Dasar-Dasar Kimia Organik. Jakarta: Binarupa AksaraPoedjiyadi, Anna dkk. 2006.Dasar-DasarBiokimia.Jakarta : UI-Press
Sumardjo Damin. 2006. Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran. Jakarta : penerbit Buku Kedokteran EGCAnonim.http://jejaringkimia.blogspot.com/2009/06/analisa-kualitatif- karbohidrat.html/diakses pada 27 Mei 2012 jam 22:18 WIB.