laporan resmi praktikum karbohidrat
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT
1/38
1. TINJAUAN PUSTAKA
Karbohidrat merupakan suatu senyawa komplek yang terdris dari senyawa karbon (C),
hydrogen (H), dan oksigen (O). Karbohidrat memiliki rumus empiris CnH2nOn (Winarno
et al ., 1!1). "lukosa merupakan salah satu #enis karbohidrat. "lukosa berbentuk
kristal, tidak berwarna, dan padat pada suhu ruang. $erdasarkan tingkat kemanisannya,
gula dapat diurutkan dari yang paling manis yaitu %ruktosa, glukosa, galaktosa, sukrosa,
maltosa, dan laktosa (&umo, 12). Karbohidrat merupakan sumber energi utama untuk
metabolisme tubuh. Karbohidrat dihasilkan se'ara alami dialam, karbohidrat dihasilkan
melalui reaksi %otosintesis tumbuhan dari hasil sintesa CO2 dan H2O dengan bantuan
'ahaya matahari dan at hi#au daun (kloro%il). Hasil %otosintesis ini kemudian men#adi
'adangan makanan bagi tanaman (artoharsono, 11). *ati pada umumnyamengandung 2+ amilosa yang larut dalam air dan !+ amilosa tidak larut air
(-iawan, 1+) dan kandungan pati pada umumnya ditemukan bi#ibi#ian, akar, umbi
umbian, buah yang belum matang. (&uhard#o et al., 12). enurut $aianu (12),
penambahan alkohol atau etanol dalam proses penentuan kadar amilosa berguna untuk
proses ekstraksi dan pendispersian men#adi larutan koloidal yang mampu memisahkan
amilosa dan amilopektin. Hal ini dikarenakan amilosa tidak dapat larut dalam alkohol
sedangkan amilopektin dapat larut dalam alkohol. Karbohidrat golongan polisakarida
ketika ditambahkan dengan iodin akan menghasilkan warna tertentu tergantung dari
#enisnya. /milosa dengan iodin akan membentuk warna biru, sedangkan amilopektin
dengan iodin akan menghasilkan warna ungu. "likogen dan dekstrin yang ditambahkan
dengan larutan iodin akan membentuk warna merah 'oklat. &edangkan pada
monosakarida dan disakarida dengan iodin tidak menghasilkan warna tertentu ("aman
0 &herrington, 1!1). enurut ay 0 nderwood (13), warna larutan iod 'ukup tua,
sehingga dapat bertindak sebagai indikatornya sendiri. 4od #uga memberikan warna
ungu pada pelarut seperti kloro%orm, dan terkadang warna ini dipergunakan untuk
menentukan titik akhir titrasi. ntuk mengetahui kandungan karbohidrat dalam suatu
bahan pangan dapat dilakukan melalui beberapa u#i. #i yang digunakan untuk
mengetahui ada atau tidaknya kandungan senyawa karbohidrat antara lain5
1. #i $ar%oed
#i $ar%oed bertu#uan untuk mengetahui keberadaan gula monosakarida (gula
pereduksi) dalam suatu larutan. -eagen $ar%oed terdiri dari 'ampuran asam
etanoat6asetat dengan tembaga 44 asetat, yang ditambahkan ke dalam larutan dan
1
-
8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT
2/38
2
dididihkan. 7embaga (44) oksida akan memberikan reaksi positi% terhadap larutan
dengan terbentuknya endapan berwarna merah. /kan tetapi, reaksi yang dihasilkan
sangat lambat sehingga larutan $ar%oed tidak memberikan endapan merah ke'uali
#ika pengu#ian dilakukan lebih lama. -eaksi tersebut negati% untuk gula disakarida
sebab gula tersebut merupakan bahan pereduksi lemah (aintith, 1). #i $ar%oed
#uga dapat digunakan untuk mengetahui keberadaan karbohidrat, yaitu dengan
penambahan 2 ml larutan $ar%oed dan kemudian dipanaskan (-obert, 182).
2. #i $enedi't
#i $enedi't bertu#uan untuk mengetahui keberadaan gula pereduksi dalam suatu
larutan. -eagen $enedi't merupakan hasil 'ampuran tembaga 44 sul%at dan hasil
penyaringan 'ampuran natrium sitrat berhidrat dengan natrium karbonat berhidrat.
&uatu larutan bahan pangan yang mengandung konsentrasi gula perekdusi yang
tinggi akan membentuk endapan berwarna merah, sedangkan apabila suatu larutan
hanya mengandung gula pereduksi dengan konsentrasi rendah akan menimbulkan
endapan berwarna hi#au, kuning ke'olatan (aintith, 1). $enedi't mengandung
Cu&O9, :a2CO;, dan :asitrat. $ila ter'ampur dengan gula pereduksi akan ter#adi
redoks dan menghasilkan endapan warna merah bata dari Cu 2O (&udarmad#i et al.,
1!). at yang dapat digunakan sebagai dehidrator antara lain
asam klorida 12 atau asam asetat atau asam sul%at alkoholik (&udarmad#i et al .,
-
8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT
3/38
;
13). eurut /nonim (2++!) u#i &eliwano%% dapat digunakan untuk membedakan
aldosa dan ketosa. engan menggunakan reagen resor'inol dan HCl pekat, maka
asam akan menghidrolisa polisakarida dan oligosakarida sehingga akan dihasilkan
gula sederhana. /ldosa akan bereaksi lebih lambat dan menghasilkan warna merah
muda pu'at sedangkan ketosa yang sudah terdehidrasi apabila bereaksi dengan
resor'inol maka akan menimbulkan warna merah bata.
9. #i ?u%% &'hroll
#i ?u%% &'hroll merupakan u#i untuk menentuan kadar glukosa melalui pendekatan
proksimat. #i ini didasarkan pada pengurangan ion tembaga (44) di media alkali
oleh gula dan kemudian kembali men#adi sisa tembaga. #i ?u%% &'hroll merupakan
u#i kualitati% yang ber%ungsi untuk mengidenti%ikasi adanya gugus aldehid (CHO).
-eagen dalam u#i ini adalah 'ampuran dari :a2CO;, Cu&O9, dan asam nitrat ("aman
0 &herington, 19). Komponen utama reagen ?u%% &'hroll adalah CuO, reaksi
positi% pada u#i ?u%% yaitu terbentuknya endapan berwarna merah pada suatu larutan
(&ulaeman, 2+11). "lukosa dan %ruktosa yang merupakan golongan gula pereduksi,
akan memberikan hasil yang positi% dengan membentuk endapan bewarna merah
bata atau kuningorange yang berasal dari Cu2O ("aman 0 &herington, 19).
?arutan buffer adalah larutan yang tahan panas terhadap perubahan pH oleh penambhan
asam ataupun basa (=ardia, 12). ?arutan bu%%er ini memiliki pH sekitar 8 yang
bertu#uan untuk merusak dinding sel yang mengandung enim, sehingga ekstraksi
dengan proses sentri%ugasi akan lebih mudah (=o@, 11). *enambahan es batu
bertu#uan untuk meminimalkan ter#adinya proteolisis, sehingga perlu dilakukannya
pendinginan atau ekstraksi se'epat mungkin atau #uga bisa dilakukan denganmenambahkan inhibitor enim proteolitik (Whitaker, 19). enurut Kimball (12),
proses sentri%ugasi ber%ungsi untuk memisahkan substansi berdasarkan berat #enis
molekulnya. "aya sentri%ugal yang ter#adi pada proses senti%ugasi mengakibatkan
substansi yang lebih berat akan berada di dasar, sedangkan substansi yang ringan akan
terletak di atas. *ada saat melaukan sentrifuge, berat tabung sentifus harus mempunyai
berat tabung dan larutan yang sama, peletakan tabung dilakukan dengan posisi
berhadapan sesuai dengan massa tabung dan larutan yang sama, #ika massa tidak sama
-
8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT
4/38
9
maka pada saat proses berlangsung dengan ke'epatan yang sangat tinggi, tabung reaksin
akan pe'ah. &pektro%otometri merupakan suatu analisa modern yang digunakan untuk
mengukur seberapa #auh emisi radiasi yang akan diserap6diabsorbsi oleh suatu sistem
sebagai %ungsi pan#ang gelombang dari radiasi maupun pengukuran absorbsi suatu
pan#ang gelombang. /bsorbansi tersebut dipengaruhi oleh beberapa %aktor yaitu
konsentrasi, ketebalan 'uAet, dan intensitas penyinaran. &elain itu ada beberapa %aktor
lain yang mempengaruhi nilai absorbansiseperti suhu dan pan#ang gelombang. :amun
dalam pengukuran dapat ter#adi beberapa kesalahan yang dikarenakan pengaruh dari
debu yang akan mengganggu sistem ker#a optik, kesalahan penimbangan,
ketidakstabilan warna pada suatu rekasi, Aolume dan pH, danketidak bersihan 'uAet
(
-
8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT
5/38
B
alkohol, larutan Cu&O9 B, larutan asam itrat pekat 3B, larutan :a2CO; B
dan aquades.
8.
3.2.Metode3.2.1. Uji Kantitati! " Penentan Kadar A#ilo$a%
!. *ertamatama bahan ditimbang sebanyak 1++ mg, dihaluskan dan dimasukkan
dalam gelas beker. Kemudian ditambahkan 1 ml etanol B dan ml :aOH 1
: lalu dipanaskan dalam water bath kurang lebih 1+ meit hingga terbentuk gel.
&eluruh gel dipindahkan ke labu takar 1++ ml kemudian diko'ok dan
ditambahkan aquades hingga tanda tera. Kemudian larutan tersebut diko'ok.
?arutan tersebut diambil B ml dan dimasukkan ke labu takar 1++ ml. Kemudian
ditambahkan 1 ml asam asetat 1 : dan 2 ml larutan iod. itambahkan pula
aquades hingga tanda tera, lalu diko'ok dan didiamkan selama 2+ menit.
&elan#utnya intensitas warna diukur dengan spektro%otometer pada pan#ang
gelombang 32B nm.
.
3.2.2. Uji Kalitati!
3.2.2.1. Per$ia&an Bahan "E'$tra'$i Pati%
1+. *ertama bahan dihan'urkan hingga benarbenar halus. &etelah halus, bahan
diambil sebanyak ;+ gram dan ditambah ;+ ml buffer phospat pH 8,B.
Kemudian 'ampuran tersebut disaring dengan kain saring dengan dialasi es batu.
&elan#utnya %iltrat yang didapat disentri%uge pada ke'epatan 9+++ rpm suhu B oC
selama 1B menit. $agian bahan yang 'ari diambil menggunakan pipet dan
dimasukkan ke dalam erlenmeyer. Cairan ini digunakan sebagai bahan pengu#ian
kualitati%. ntuk men#adi sampel, bahan ini diambil sebanyak 2+ gram dan
dilarutkan dalam 1++ ml aquades. Kemudian di saring dengan kertas saring dan
dialasi es batu, larutan ini digunakan sebagai sampel u#i kualitati%.
11.
3.2.2.2. Uji Benedi(t )artan Sa#&el
12. 7abung reaksi diisi dengan 1 ml larutan sampel. Kemudian ditambahkan larutan
$enedi't sebanyak ; ml lalu dipanaskan pada waterbath selama 1+ menit.
&etelah itu perubahan warna yang ter#adi di'atat.
1;.
3.2.2.3. Uji Benedi(t E'$tra' Pati
-
8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT
6/38
3
19. *ertamatama tabung reaksi diisi dengan 1 ml larutan sampel. Kemudian
ditambahkan larutan $enedi't sebanyak ; ml lalu dipanaskan pada waterbath
selama 1+ menit. &etelah itu perubahan warna yang ter#adi di'atat.
1B.
3.2.2.*. Uji Bar!oed )artan Sa#&el
13. *ertama, tabung reaksi diisi dengan 2 ml larutan sampel dan ditambahkan 2 ml
larutan $ar%oed. ?alu dipanaskan dalam waterbath selama 1+ menit, kemudian
perubahan warna yang ter#adi di'atat.
18.
3.2.2.+. Uji Bar!oed E'$tra' Pati
1!. *ertama, tabung reaksi diisi dengan 2 ml larutan ekstrak pati dan ditambahkan 2
ml larutan $ar%oed. ?alu dipanaskan dalam waterbath selama 1+ menit,
kemudian perubahan warna yang ter#adi di'atat.
1.
3.2.2.,. Uji Selli-ano!! )artan Sa#&el
2+. 7abung reaksi diisi dengan 2 ml larutan sampel. Kemudian ditambahkan 2 ml
HCl pekat dan dipanaskan pada waterbath selama ;+ menit. ?alu ditambahkan
+,B ml larutan resorsinol 1,B dalam alkohol. &elan#utnya perubahan warna
yang ter#adi diamati dan di'atat.21.
22.
3.2.2.. Uji Selli-ano!! E'$tra' Pati
2;. *ertama, tabung reaksi diisi dengan 2 ml larutan ekstrak pati. Kemudian
ditambahkan 2 ml HCl pekat dan dipanaskan pada waterbath selama ;+ menit.
?alu ditambahkan +,B ml larutan resorsinol 1,B dalam alkohol. &elan#utnya
perubahan warna yang ter#adi diamati dan di'atat.
29.3.2.2./. Uji )!! S(hroll )artan Sa#&el
2B. 7abung reaksi diisi dengan larutan sampel sebanyak B ml. Kemudian
ditambahkan 2 ml larutan Cu&O9 B, 1 ml larutan asam nitrat pekat 3B dan 1
ml :a2CO; B ke dalamnya. ?alu perubahan warna yang ter#adi diamati dan
di'atat.
23.
3.2.2.0. Uji )!! S(hroll E'$tra' Pati
-
8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT
7/38
8
28. 7abung reaksi diisi dengan larutan ekstrak pati sebanyak B ml. Kemudian
ditambahkan 2 ml larutan Cu&O9 B, 1 ml larutan asam nitrat pekat 3B dan 1
ml :a2CO; B ke dalamnya. ?alu perubahan warna yang ter#adi diamati dan
di'atat.
2!.
2.
*. ASI) PENAMATAN
+.
*.1. Penentan Kadar A#ilo$a &ada )artan Sa#&el
3. Hasil pengamtan penentuan kadar amilosa pada berbagai sampel dapat dilihat
pada 7abel 1.
8.!. 7abel 1. Hasil *engamtan *enentuan Kadar /milosa pada $erbagai &el
.
K
1+. &el 11. /bsorba
nsi
12. Konsentrasi amilosa
(ppm)
1;.
H
19. Kedelai Ka'ang Ke'ambah 1B. +,+12 13. 92B3
18.
H
1!. Kedelai Ka'ang Ke'ambah 1. +,+192 2+. 99;2
21.
H
22. Kedelai Ka'ang Ke'ambah 2;. +,++38 29. 11B3
2B.
H
23. Kedelai Ka'ang Ke'ambah 28. +,+121 2!. 919!
2.
H
;+. Kedelai Ka'ang Ke'ambah ;1. +,+1+; ;2. ;+3
;;.
H
;9. $i#i Ka'ang Kedelai ;B. +,+1!! ;3. B+B9
;8.
H
;!. $i#i Ka'ang Kedelai ;. +,+18! 9+. 91!
91.
H
92. $i#i Ka'ang Kedelai 9;. +,++!8 99. ;3+
9B. 93. $i#i Ka'ang Kedelai 98. +,+1+1 9!. ;!8!
-
8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT
8/38
!
H
9. *ada 7abel 1, dapat dilihat bahwa kelompok H1HB menggunakan bahan utama
kedelai ka'ang ke'ambah, dan kelompok H3H menggunakan bahan utama bi#ika'ang kedelai. :ilai konsentrasi amilosa pada kelompok yang menggunakan
bahan kedelai ka'ang ke'ambah konsentrasi yang paling tinggi ada pada
kelompok H; yaitu sebesar 11B3 ppm dengan nilai absorbansi +,++38,
sedangkan nilai kadar amilosa yang paling rendah ada pada kelompok HB
sebesar ;+3 ppm dengan nilai absorbansi +,+1+;. ntuk nilai kadar amilosa
pada kelompok yang menggunakan bi#i ka'ang kedelai konsentrasi yang paling
tinggi ada pada kelompok H3 yaitu sebesar B+B9 ppm dengan nilai absorbansi
+,+1!!, dan yang paling ke'il ada pada kelompok H! sebesar ;3+ ppm dengan
nilai absorbansi +,+1+1.
B+.
B1.
B2.
B;.
B9.
BB.
B3.
B8.B!. KurAa &tandar
B.0 1 0 2 0 3 0
0
f(x) =0.01x - 0.02R²= 0.99
KurvaStand
Y-
Values
Linear
(Y-Values
)
3+.
31.
32.
3;.
39.
3B.33.
38.
3!.
3.
8+.
81.
82.
8;.
89.
8B.
-
8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT
9/38
*.2. Uji
Benedi(t &ada )artan Sa#&el
83. Hasil pengamatan u#i $enedi't pada berbagai larutan sampel dapat dilihat pada
7abel 2.
88.
8!. 7abel 2. Hasil *engamatan #i $enedi't pada $erbagai ?arutan &el
8. K
e
l
.
!+. &el !1. "ambar
awal
!2. "amba
r akhir
!;. Keteranga
n
!9. H
1
!B. Ke'ambah
ka'ang
kedelai
!3. !8. !!. Kuning
bening
hi#au tua
!. H
2
+. Ke'ambah
ka'ang
kedelai
1. 2. ;. Kuning
bening
hi#au tua
9. H
;
B. Ke'ambah
ka'ang
kedelai
3. 8. !. Kuning
bening
hi#au tua
-
8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT
10/38
1+
. H
9
1++. Ke'a
mbah ka'ang
kedelai
1+1. 1+2. 1+;. Ku
ning
bening
hi#au tua
1+9.
HB
1+B. Ke'a
mbah ka'ang
kedelai
1+3. 1+8. 1+!. Ku
ning
bening
hi#au tua
1+.
H3
11+. $i#i
ka'ang
kedelai
111. 112. 11;. Ku
ning
bening
hi#au tua
119.
H8
11B. $i#i
ka'ang
kedelai
113. 118. 11!. Ku
ning
bening
hi#au tua
11.
H!
12+. $i#i
ka'ang
kedelai
121. 122. 12;. Ku
ning
bening
hi#au tua
-
8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT
11/38
11
129.
H
12B. $i#i
ka'ang
kedelai
123. 128. 12!. Ku
ning
bening
hi#au tua
12. *ada
7abel 2, dapat dilihat bahwa kelompok H1HB menggunakan bahan utama
kedelai ka'ang ke'ambah, dan kelompok H3H menggunakan bahan utama bi#i
ka'ang kedelai. *ada hasil pengamatan, larutan pada setiap kelompok
mengalami perubahan dari warna kuning bening men#adi hi#au tua ketika ditetesi
dengan reagen $enedi't.
1;+.
*.3. Uji
Benedi(t &ada E'$tra' Pati
1;1. Hasil
pengamatan u#i $enedi't pada berbagai larutan ekstrak pati dapat dilihat pada
7abel ;.
1;2.
1;;. 7abel ;.
Hasil *engamatan #i $enedi't pada $erbagai ?arutan
-
8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT
12/38
12
199.
H2
19B. Ke'ambah
ka'ang kedelai
193.
198.
19!. Kuningh
i#au tua
19.
H;
1B+. Ke'ambah
ka'ang kedelai
1B1.
1B2.
1B;. Kuningh
i#au tua
1B9.
H9
1BB. Ke'ambah
ka'ang kedelai
1B3.
1B8.
1B!. Kuningh
i#au tua keruh
1B.
HB
13+. Ke'ambah
ka'ang kedelai
131.
132.
13;. Kuningh
i#au tua
139.
H3
13B. $i#i ka'ang
kedelai
133.
138.
13!. Kuningh
i#au tua
13.
H8
18+. $i#i ka'ang
kedelai
181.
182.
18;. Kuningh
i#au tua
-
8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT
13/38
1;
189.
H!
18B. $i#i ka'ang
kedelai
183.
188.
18!. Kuningh
i#au tua
18.
H
1!+. $i#i ka'ang
kedelai
1!1.
1!2.
1!;. Kuningh
i#au tua
1!9. *ada
7abel 2, dapat dilihat bahwa kelompok H1HB menggunakan bahan utama
kedelai ka'ang ke'ambah, dan kelompok H3H menggunakan bahan utama bi#i
ka'ang kedelai. *ada hasil pengamatan, larutan pada setiap kelompok
mengalami perubahan dari warna kuning men#adi hi#au tua, ke'uali pada
kelompok H1 yang mengalami perubahan men#adi hi#au tua pekatd an H9 yang
mengalami peeubahna men#adi hi#au tua keruh.
1!B.
*.*. Uji
Bar!oed &ada lartan Sa#&el
1!3. Hasil
pengamtan u#i $ar%oed pada berbagai larutan sampel dapat dilihat pada 7abel 9.
1!8.
1!!. 7abel 9.
Hasil *engamtan #i $ar%oed pada $erbagai ?arutan &el
1!.
Kelo
m
po
k
1+. $ahan 11. "
ambar
12. /
wal
1;. "
ambar
19. /
khir
1B. Keter
angan
13.
18.
H1
1!.
1.
2++.
2B8.
2B!. Ke'am
bah ka'ang
kedelai
2B.
23+.
31*.
31+.
31,.
;18.
;1!.
310.
;;;.
;;9.
;;B.
;;3.
;;8.
;;!.
;B1.
;B2. Kuni
ng bening
men#adi biru
muda ada
endapan
-
8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT
14/38
19
2+1.
2+2.
2+;.
2+9.
2+B.H2
2+3.
2+8.
2+!.
2+.
21+.
211.
212.
H;
21;.
219.21B.
213.
218.
21!.
21.
22+.
H9
221.
222.
22;.
229.
22B.
223.
228.
HB
22!.
22.
2;+.
2;1.
2;2.
2;;.2;9.
H3
2;B.
2;3.
2;8.
2;!.
2;.
29+.
291.
292.
H8
231.
232.
23;.
239.
23B. Ke'am bah ka'ang
kedelai
233.
238.
23!.
23.
28+.
281. Ke'am
bah ka'ang
kedelai
282.28;.
289.
28B.
283.
288.
28!. Ke'am
bah ka'ang
kedelai
28.
2!+.
2!1.
2!2.
2!;.
2!9. Ke'am
bah ka'ang
kedelai
2!B.
2!3.
2!8.
2!!.
2!.2+. $i#i
ka'ang kedelai
21.
22.
2;.
29.
2B.
23.
28.
2!. $i#i
ka'ang kedelai
32.
321.
322.
323.
32*.
;2B.
32,.
32.
32/.
320.
33.
;;1.
332.
;;.
3*.
3*1.
;92.
;9;.
;99.
;9B.
;93.
;98.
;9!.
;9.
;B+.
'oklat
;B;.
;B9.
;BB.
;B3.;B8.
;B!. Kuni
ng bening
men#adi biru
tua ada
endapan
;B.
;3+.
;31.
;32.
;3;. Kuning bening
men#adi biru
muda
;39.
;3B.
;33.
;38.
;3!.
;3.
;8+. Kuni
ng bening
men#adi biru
tua bening
;81.
;82.
;8;.
;89.
;8B. Kuni
ng bening
men#adi biru
tua bawah, biru muda
atas
;83.
;88.
;8!.
;8.
;!+. Kuni
ng bening
men#adi biru
muda
;!1.
-
8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT
15/38
1B
29;.
299.
29B.
293.
298.29!.
29.
H!
2B+.
2B1.
2B2.
2B;.
2B9.
2BB.
2B3.
H
2.
;++.
;+1.
;+2.
;+;.;+9.
;+B. $i#i
ka'ang kedelai
;+3.
;+8.
;+!.
;+.
;1+.
;11.
;12. $i#i
ka'ang kedelai;1;.
;!2.
;!;.
;!9.
;!B. Kuni
ng beningmen#adi biru
muda
;!3.
;!8.
;!!.
;!.
;+.
;1. Kuni
ng bening
men#adi biru
muda;2.
;;.
;9.
;B.
;3.
;8. Kuni
ng bening
men#adi biru
muda
;!.
;. *ada
7abel 9, dapat dilihat bahwa kelompok H1HB menggunakan bahan utama
kedelai ka'ang ke'ambah, dan kelompok H3H menggunakan bahan utama bi#i
ka'ang kedelai. *ada setiap kelompok meun#ukkan perubahan warna dari kuning
bening men#adi biru muda. Ke'uali pada kelompok H1 yang terdapat endapan
'oklat pada bagian dasar tabung.
9++.
*.+. UjiBar!oed &ada E'$tra' Pati
9+1. Hasil
pengamatan u#i $ar%oed pada ke'ambah ka'ang kedelai ekstrak pati dapat dilihat
pada 7abel B.
9+2.
9+;. 7abel B.
Hasil *engamatan #i $ar%oed pada Ke'ambah Ka'ang Kedelai
-
8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT
16/38
13
Kelom
po
k
mpelambar
/wal
ambar
/khir erangan
9+.
H1
91+. Ke
'ambah
Ka'ang
Kedelai
911.
412.
91;. Kun
ing biru
muda ada
endapan
919.
H2
91B. Ke
'ambah
Ka'ang
Kedelai
913. 918.
91!. Kun
ing biru
muda
91.
H3
92+. Ke
'ambah
Ka'ang
Kedelai
921.922.
92;. Kun
ing biru
muda ada
endapan
929.
H4
92B. Ke
'ambah
Ka'ang
Kedelai
923. 928.
92!. Kun
ing biru
muda keruh
92.
H5
9;+. Ke
'ambah
9;1. 9;2. 9;;. Kun
ing biru
-
8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT
17/38
18
Ka'ang
Kedelaimuda
9;9.
H6
9;B. $i#
i Ka'ang
Kedelai
9;3. 9;8.
9;!. Kun
ing biru
muda ada
endapan
9;.
H7
99+. $i#
i Ka'ang
Kedelai
991. 992.
99;. Kun
ing biru
kehi#auan
dengan
gumpalan
putih diatas
999.
H
99B. $i#
i Ka'ang
Kedelai
993.998.
99!. Kun
ing biru
endapan
kuning
99.
H9
9B+. $i#
i Ka'ang
Kedelai
9B1. 9B2.
9B;. Kun
ing
birukehi#auan
dengan
gumpalan
putih diatas
9B9. *ada
7abel B, dapat dilihat bahwa kelompok H1HB menggunakan bahan utama
kedelai ka'ang ke'ambah, dan kelompok H3H menggunakan bahan utama bi#i
ka'ang kedelai. *ada setiap kelompok menghasilkan perubahan warna yang
-
8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT
18/38
1!
berbeda, pada kelompok H1 dan H; mengalami perubahan warna dari kuning
men#adi biru muda dan ada endapan pada bagian dasar tabung. *ada kelompok
H2 dan H9 mengalami perubahan warna dari kuning men#adai biru muda. *ada
kelompok H; larutan berubah men#adai biru muda keruh, pada kelompok H3
terbentuk dua lapisan pada lapisan atas berwarna niru muda dan lapisan bawah
berwarna biru tua, pada kelompok H8 larutan berubah men#adi biru kehi#auan
dengan adanya endapan pada bagian dasar tabung. &edangkan pada kelompok
H! mengalami perubahan men#adi biru dengan endapan kuning, dan kelompok
H mengalami perubahan mena#adi biru kehi#auan pada bagian atas ada
gumpalan.
9BB.*.,. Uji
Selli-ano!! &ada )artan Sa#&el
9B3. Hasil
pengamatan u#i &elliwano%% pada ke'ambah ka'ang kedelai larutan sampel dapat
dilihat pada 7abel 3.
9B8.
9B!. 7abel 3.
Hasil *engamatan #i &elliwano%% pada Ke'ambah Ka'ang Kedelai ?arutan
&el.
9B.
Kelomp
ok
93+. &
ampel
931. "
ambar
932. /
wal
93;. "
ambar
939.
/khir
93B. Keteran
gan
933.
H1
938. K
a'ang
Kedelai
Ke'amb
ah
93!. 93.
98+.
981.
982. kuning
bening
lapisan atas
merah, bawah
kuning
-
8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT
19/38
1
98;.
H2
989. K
a'ang
Kedelai
Ke'amb
ah
98B. 983.
988.
98!. kuning
bening
lapisan atas
merah bata,
bawah kuning
98.
H;
9!+. K
a'ang
Kedelai
Ke'amb
ah
9!1. 9!2.
9!;.
9!9. kuning
bening
lapisan atas
'oklat
muda,bawah
'oklat tua
9!B.
9!3.
H9
9!8.
9!!. K
a'ang
Kedelai
Ke'amb
ah
9!.
9+.
91.
92.
9;.
99. kuning
bening
lapisan atas
merah, bawah
kuning bening9B.
93.
98.
9!.
9.
B++.
B+1.
HB
B+2.
B+;. K
a'ang
Kedelai
Ke'amb
ah
B+9.
B+B.
B+3. B+8.
B+!. kuning
bening
lapisan atas
'oklat muda,
bawah 'oklattua
-
8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT
20/38
2+
B+.
B1+.
H3
B11.
B12. $
i#i
Ka'ang
Kedelai
B1;. B19.
B1B.
B13.
B18. kuning
beninglapisan
atas 'oklat
muda, bawah'oklat tua
B1!.
B1.
B2+.
B21.
H8
B22.
B2;.
B29.
B2B. $
i#i
Ka'angKedelai
B23. B28.
B2!.
B2.
B;+.
B;1. kuning
bening
lapisan atas
'oklat muda, bawah 'oklat
tua
B;2.
H!
B;;. $
i#i
Ka'ang
Kedelai
B;9.
B;B.
B;3. B;8. kuning
bening
'oklat
B;!.
H
B;.
B9+. $
i#i
Ka'ang
Kedelai
B91. B92. B9;. kuning
bening
lapisan atas
'oklat muda,
bawah 'oklat
tua
B99. *ada tabel
3, dapat dilihat bahwa kelompok H1HB menggunakan bahan utama kedelai
ka'ang ke'ambah, dan kelompok H3H menggunakan bahan utama bi#i ka'ang
kedelai. *ada per'obaan ini, pada larutan sampel yang mengalami perubahan
warna men#adi merah bata hanya ditun#ukkan oleh kelompok H1, H2, dan H9,
-
8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT
21/38
21
sedangkan pada kelompok yang lain menun#ukkan perubahan warna men#adi
'oklat hingga kehitaman.
B9B.
B93.
B98.
B9!.
*.. Uji
Selli-ano!! &ada E'$tra' Pati
B9. Hasil
pengamatan u#i &elliwano%% pada berbagai ekstrak pati dapat dilihat pada 7abel
8.
BB+.
BB1. 7abel 8.
Hasil *engamatan #i &elliwano%% pada $erbagai
-
8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT
22/38
22
B82.
H9
B8;. Ke'ambah ka'ang
kedelai
B89.
B8B.
B83. Kuningm
erah bata atas,
kuning keruh
tengah, 'oklat
bawah
B88.
HB
B8!. Ke'ambah ka'ang
kedelai
B8. B!+. B!1. Kuninghi
tam bawah,
'oklat muda atas
B!2.
H3
B!;. $i#i ka'ang kedelai B!9. B!B. B!3. Kuninghi
tam bawah,
'oklat tua atas
B!8.
H8
B!!. $i#i ka'ang kedelai B!. B+. B1. Kuninghi
tam bawah,'oklat atas
B2.
H!
B;. $i#i ka'ang kedelai B9. BB. B3. Kuning'
oklat, ada
endapan
B8.
H
B!. $i#i ka'ang kedelai B. 3++. 3+1. Kuninghi
tam bawah,
'oklat tua atas
-
8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT
23/38
2;
3+2. *ada tabel
8, dapat dilihat bahwa kelompok H1HB menggunakan bahan utama kedelai
ka'ang ke'ambah, dan kelompok H3H menggunakan bahan utama bi#i ka'ang
kedelai. *ada hasil pengamatan larutan yang semula berwarna kuning pada
kelompok H1 mengalami perubahan men#adi 'oklat kehitaman, pada kelompok
H2 dan H; terbentuk 2 lapisan yaitu pada lapisan atas berwarna 'oklat muda dan
lapisan bwah 'oklat tua. *erubahan pada kelompok H9 larutan terbentuk tiga
lapisan yaitu pada lapisan atas berwwarna merah bata, lapisan tengah kuning
keruh dan lapisan bawah 'oklat. &edangkan pada kelompok HB, H3, H8, dan H
menun#ukkan perubahan yang sama yaitu larutan membentuk dua lapisan, pada
lapisan atas berwarna 'oklat dan lapisan bawah berwarna hitam. *ada kelompok
H! mengalami perubahan men#adi warna 'oklat dengan ada endapan pada
bagian dasar tabung.
3+;.
*./. Uji )!!
S(hroll &ada )artan Sa#&el
3+9. Hasil
pengamatan u#i ?u%% &'hroll pada berbagai larutan sampel dapat dilihat pada
7abel !.
3+B.
3+3. 7abel !.
Hasil *engamatan #i ?u%% &'hroll pada berbagai ?aruan &el
3+8.
Kel
3+!.
3+. &el 31+.
"amb
ar
aw
al
311.
"amba
r
akh
ir
312. Kete
rangan
31;.
H1
319.
31B.
H2
3;+. Ka'ang
kedelai ke'ambah
3;1.
3;2. Ka'ang
kedelai ke'ambah
398.
39!.
39.
3B+.
3B3.
3B8.
3B!.
3B.
33B. Kun
ing bening333.
338. Hi#a
u muda
33!.
33.
38+. Kun
ing bening
381.
382. Hi#a
-
8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT
24/38
29
313.
318.
H;
31!.
31.
H9
32+.
321.
HB
322.
32;.
H3
329.
32B.
H8
323.
3;;.
3;9. Ka'ang
kedelai ke'ambah
3;B.
3;3. Ka'ang
kedelai ke'ambah
3;8.
3;!. Ka'ang
kedelai ke'ambah
3;.
39+. $i#i ka'ang
kedelai
391.
392. $i#i ka'ang
kedelai
39;.
3B1.
3B2.
3B;.
3B9.
3BB.
33+.
331.
332.
33;.
339.
u muda
38;.
389.
38B.
383. Kun
ing bening
388.
38!. $iru
kehi#auan,
endapan
kuning
38.
3!+.
3!1.3!2. Kun
ing bening
3!;.
3!9. Hi#a
u muda
bening
3!B.
3!3. Kun
ing bening3!8.
3!!. $iru
kehi#auan,
endapan
kuning
3!.
3+.
31. Kun
ing bening
32.
3;. $agi
an atas biru,
tengah
kehi#auan,
endapan
kuning
39.
3B. Kun
ing bening
-
8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT
25/38
2B
328.
H!
32!.
32.
H
399. $i#i ka'ang
kedelai
39B.
393. $i#i ka'ang
kedelai
33.
38. Kun
ing
kehi#auan,
ada
endapan
3!.
3.
8++. Kun
ing
8+1.
8+2. $iru
, endapan
kuning8+;.
8+9.
8+B. Kun
ing bening
8+3.
8+8. Kun
ing
kehi#auan,
adaendapan
8+!. *ada tabel
!, dapat dilihat bahwa kelompok H1HB menggunakan bahan utama kedelai
ka'ang ke'ambah, dan kelompok H3H menggunakan bahan utama bi#i ka'ang
kedelai. *ada hasil pengamatan setiap kelompok menun#ukkan perubahan warna
yang berbeda, dimana larutan yang semula berwarna kuning bening pada
kelompok H1 dan H2 mengalami perubahan men#adi hi#au muda, pada
kelompok H; dan HB perubahan pada laeuran terpisah men#adi dua lapisan yaitu
pada bagian atas berwarna biru kehi#auan dan lapisna bawah kuning, pada
kelompok H9 larutan berubah men#adi hi#au muda bening, larutan yang ada pada
kelompok H3 terbagi mena#di tiga lapisan yaitu bagian atas biru kehi#auan,
lapisan tengah kuning, dan lapisan bawah hi#au, sedangkan pada kelompok H8
dan H mengalami perubahan men#adi kuning kehi#auan ada endapan, dan
kelompok H! menun#ukkan perubahan warna men#adi endapan biru.
8+.
81+.
-
8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT
26/38
23
*.0. Uji )!!
S(hroll &ada E'$tra' Pati
811. Hasil
pengamtan u#i ?u%% &'hroll pada berbgai larutan ekstrak pati dapat dilihat pada
7abel .
812.
81;. 7abel .
Hasil *engamatan #i ?u%% &'hroll pada $erbagai ?arutan
-
8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT
27/38
28
ka'ang
kedelai
kuning (tengah), dan
oranye (bawah)
899.
H
89B. K e'ambah
ka'ang
kedelai
893. 898.
89!. Kuning beningmen#adi biru muda
(atas), kuning (tengah),
dan hi#au (bawah)
89.
H
8B+. K
e'ambah
ka'ang
kedelai
8B1. 8B2.
8B;. Kuning bening
men#adi kuning
kebiruan dan ada
endapan
8B9.
H
8BB. K
e'ambah
ka'ang
kedelai
8B3. 8B8.
8B!. Kuning bening
men#adi kuning dengan
endapan biru
8B.
H
,. K
e'ambah
ka'ang
kedelai
831. 832.
83;. Kuning bening
men#adi kuning
kebiruan dan ada
endapan
839. *ada tabel
!, dapat dilihat bahwa kelompok H1HB menggunakan bahan utama kedelai
ka'ang ke'ambah, dan kelompok H3H menggunakan bahan utama bi#i ka'ang
kedelai. *erubahan yang ter#adi pada setiap kelompok menghasilkan tiga lapisan
'airan, dimana lrutan yang semula berwatna kuning pada kelompok H1 lapisan
atas larutan berwarna hi#au, tengah putih keruh, dan bagian bawah berwarna
'oklat. *ada kelompok H2 terbentuk dua lapisan yaitu lapisan atas berwarna
putih dan lapisan bawah berwarna kuning keruh, perubahan pada kelompok H;
yaitu lapisan atas berwarna biru, lapisan bawah kuning ada endapan, pada
kelompok H9 pada lapisan atas terbentuk warna biru muda keruh, lapisan tengah
-
8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT
28/38
2!
berwarna kuning, dan lapisan bawah berwarna uning keruh dan pada kelompok
HB lapisan atas berwarna hi#a, lapisn tengah kuning dan lapisan bawah oranye.
*ada kelompok H3 lapisan atas berwarna biru, lapisan tengah berwarna kuning,
lapisan bawah berwarna hi#au, pada kelompok H8 dan H mengalami perubahan
warna men#adi kuning kebiruan disertai adanya endapan, dan pada kelompok H!
menun#ukkan larutan berubah men#adi endapan biru.
83B.
833.
+. PEMBAASAN
3. Karbohidrat merupakan sumber energi utama untuk metabolisme tubuh.
Karbohidrat dihasilkan se'ara alami dialam, karbohidrat dihasilkan melalui
reaksi %otosintesis tumbuhan dari hasil sintesa CO2 dan H2O dengan bantuan
'ahaya matahari dan at hi#au daun (kloro%il). Hasil %otosintesis ini kemudian
men#adi 'adangan makanan bagi tanaman (artoharsono, 11). &edangkan
menurut Winarno et al (1!1), karbohidrat merupakan suatu senyawa komplek
yang terdris dari senyawa karbon (C), hydrogen (H), dan oksigen (O).
Karbohidrat memiliki rumus empiris CnH2nOn. Karbohidrat mempunyai 'iri'iri
dan #enis tertentu dan menurut &umo (12), glukosa merupakan salah satu #enis
karbohidrat. "lukosa berbentuk kristal, tidak berwarna, dan padat pada suhu
ruang. $erdasarkan tingkat kemanisannya, gula dapat diurutkan dari yang paling
manis yaitu %ruktosa, glukosa, galaktosa, sukrosa, maltosa, dan laktosa.
8.
!. *ada per'obaan ini dilakukan u#i kuantitati% dan u#i kualitati%. &el yang
digunakan oleh kelompok H1HB adalah ke'ambang ka'ang kedelai dan pada
kelompok H3H menggunakan bi#i ka'ang kedelai. *ada u#i Kuantitati%
dilakukan penguian untuk mengukur kadar /milosa. alam pengu#ian kualitati%
dilakukan u#i $enedi't, u#i $ar%oed, u#i &elliwano%%, dan u#i ?u%% &'hroll,
sebelulm melakukan ui# kualitati% dilakkukan persiapan bahan (ekstrak pati).
*ada u#i kuantitati% pertamatama bahan dihan'urkan terlebih dahulu kemudia
ditimbang sebanyak 1++ mg, dimasukkan kedalam tabung reaksi, lalu
ditambahkan dengan 1 ml etanol B. enurut $aianu (12) penambahan
alkohol atau etanol dalam proses penentuan kadar amilosa berguna untuk proses
ekstraksi dan pendispersian men#adi larutan koloidal yang mampu memisahkan
amilosa dan amilopektin. Hal ini dikarenakan amilosa tidak dapat larut dalam
-
8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT
29/38
2
alkohol sedangkan amilopektin dapat larut dalam alkohol. ?arutan yang telah
siap kemudian dipanaskan dalam air mendidih selama 1+ menit hingga terbentuk
gel. "el yang terbentuk dipindahkan kedalam labu takar 1++ ml, lalu
ditambahkan dengan aDuades hingga tanda tera. ?arutan yang telah homogen
diambil sebanyak B ml dan dimasukkan kembali kedalam labu takar 1++ ml,
kedalam labu takar #uga ditambhakan 1 ml asam asetat, 2 ml larutan iod, dan
aDuades hingga tanda tera kemudian diko'ok hingga homogen dan didiamkan
selama 2+ menit. enurut ay 0 nderwood (13), warna larutan iod 'ukup
tua, sehingga dapat bertindak sebagai indikatornya sendiri. &etelah itu,
intentistas warna yang terbentuk diukur dengan spektro%otometer pada pan#ang
gelombang 32B nm. &pektro%otometri merupakan suatu analisa modern yang
digunakan untuk mengukur seberapa #auh emisi radiasi yang akan
diserap6diabsorbsi oleh suatu sistem sebagai %ungsi pan#ang gelombang dari
radiasi maupun pengukuran absorbsi suatu pan#ang gelombang. /bsorbansi
tersebut dipengaruhi oleh beberapa %aktor yaitu konsentrasi, ketebalan 'uAet, dan
intensitas penyinaran. &elain itu ada beberapa %aktor lain yang mempengaruhi
nilai absorbansiseperti suhu dan pan#ang gelombang. :amun dalam pengukuran
dapat ter#adi beberapa kesalahan yang dikarenakan pengaruh dari debu yang
akan mengganggu sistem ker#a optik, kesalahan penimbangan, ketidakstabilan
warna pada suatu rekasi, Aolume dan pH, danketidak bersihan 'uAet (
-
8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT
30/38
;+
amilosa paling ke'il ada pada kelompok H! yaitu sebesar ;3+ ppm dengan nila
absorbansi +,++!8.
.
1+. *ada pengu#ian karbohidrat se'ara kualitati% pertamatama disiapkan bahan yang
telah dihaluskan sebagai ekstrak pati sebanyak ;+ gr dan larutan sampel
sebanyak 2+ gr. *ada setiap bahan ditambhakan dengan larutan buffer phospat
pH 8,B sebanyak ;+ ml. menurut =ardia (12) larutan buffer adalah larutan
yang tahan panas terhadap perubahan pH oleh penambhan asam ataupun basa.
?arutan bu%%er ini memiliki pH sekitar 8 yang bertu#uan untuk merusak dinding
sel yang mengandung enim, sehingga ekstraksi dengan proses sentri%ugasi akan
lebih mudah (=o@, 11). ?arutan tersebut kemudian disaring dengan
menggunakan kertas saring, proses penyaringan dilakukan dalam baskom yang
berisi es batu. enurut Whitaker (19), penambahan es batu bertu#uan untuk
meminimalkan ter#adinya proteolisis, sehingga perlu dilakukannya pendinginan
atau ekstraksi se'epat mungkin atau #uga bisa dilakukan dengan menambahkan
inhibitor enim proteolitik. *ada larutan yang digunakan untuk pengu#ian
esktrak pati, %iltrate yang diperoleh disentri%ugasi dengan ke'epatan 9+++ rpm
dengan suhu BE selama 1B menit. enurut Kimball (12), proses sentri%ugasi
ber%ungsi untuk memisahkan substansi berdasarkan berat #enis molekulnya.
"aya sentri%ugal yang ter#adi pada proses senti%ugasi mengakibatkan substansi
yang lebih berat akan berada di dasar, sedangkan substansi yang ringan akan
terletak di atas. *ada saat melaukan sentrifuge, berat tabung sentifus harus
mempunyai berat tabung dan larutan yang sama, peletakan tabung dilakukan
dengan posisi berhadapan sesuai dengan massa tabung dan larutan yang sama,
#ika massa tidak sama maka pada saat proses berlangsung dengan ke'epatan
yang sangat tinggi, tabung reaksin akan pe'ah. Kemudian supernatant hasil
sentri%ugasi diambil untuk pengu#ian ektrasi pati. &edangkan larutan yang
digunakan untuk pengu#ian larutan sampel tidak perlu disentri%ugasi, namun
harus tetap disimpan disalam baskom yang berisi es batu.
11.
12. *ada #i $enedi't, pertamatama disiapkan 2 tabung reaksi yang masingmasing
diisi dengan larutan ekstrak pati dan larutan sampel, kemudian ditambhakan
kedalam dua tabung tersebut ditambahkan dengan ; ml larutan $enedi't. -eagen
$enedi't merupakan hasil 'ampuran tembaga 44 sul%at dan hasil penyaringan
-
8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT
31/38
;1
'ampuran natrium sitrat berhidrat dengan natrium karbonat berhidrat (aintith,
1). ?alu tabung reaksi dipanaskan diwaterbatherbath selama 1+ menit, dan
perubahan yang ter#adi diamati. *ada hasil pengamatan larutan sampel yang
semula berwarna kuning bening mengalami perubahan men#adi warna hi#au tua
ketika ditetesi dengan larutan benedi't. Hal yang sama pun ditun#ukkan pada
larutan ekstrak pati, dimana larutan yang pertam aberwarna kuning berubah
men#adi warna hi#au tua. enurut aintith (1), u#i $enedi't bertu#uan untuk
mengetahui keberadaan gula pereduksi dalam suatu larutan. &uatu larutan bahan
pangan yang mengandung konsentrasi gula perekdusi yang tinggi akan
membentuk endapan berwarna merah, sedangkan apabila suatu larutan hanya
mengandung gula pereduksi dengan konsentrasi rendah akan menimbulkan
endapan berwarna hi#au, kuning ke'olatan. Hal ini pun didukung oleh
pernyataan Winarno (18), bahwa endapan berwarna hi#au, kuning atau merah
oranye yang timbul dalam u#i ini menun#ukkan adanya gula pereduksi dalam
larutan sampel.
1;.
19. *ada u#i $ar%oed , dua tabung reaksi masingmasing diisi denganlarutan ekstrak
pati dan larutan sampel. Kemudian kedalam tabung reaksi ditambhakan 2 ml
larutan $ar%oed dan dipanaskan selama 1+ menit diwaterbath. enurut aintith
(1) u#i $ar%oed bertu#uan untuk mengetahui keberadaan gula monosakarida
(gula pereduksi) dalam suatu larutan dan reagen $ar%oed terdiri dari 'ampuran
asam etanoat6asetat dengan tembaga 44 asetat, yang ditambahkan ke dalam
larutan dan dididihkan. *ada hasil pengamatan pada setiap kelompok, larutan
sampel yang semula berwarna kunign bening berubah men#adi biru muda, dan
pada kelompok H1 terdapat endapan 'oklat. Hasil perubahan warna yang sama
#uga ter#adi pada pengu#ian larutan ekstak pati, dimana larutan yang berwarna
kuning berubah men#adi biru muda, dan pada kelompok H1, H; dan H! terdapat
endapan, pada kelompok yang lain menu#ukkan ada dua lapisan yaitu pada
bagian atas berwarna biru muda dan bagian bawah biru tua. enurut aintith
(1) reaksi positi% oleh perekasi $ar%oed akan menun#ukkan perubahan
men#adi warna merah dan reaksi $ar%oed tersebut negati% untuk gula disakarida
sebab gula tersebut merupakan bahan pereduksi lemah. &ehingga dapat
disimpulkan bahwa ke'ambah ka'ang kedelai dan bi#i ka'ang kedelai tidak
-
8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT
32/38
;2
mengandung gula monosakarida (gula pereduksi). &elain untuk pengu#ian
kandungan gula monosadarida menurut -obert (182) u#i $ar%oed #uga dapat
digunakan untuk mengetahui keberadaan karbohidrat, yaitu dengan penambahan
2 ml larutan $ar%oed dan kemudian dipanaskan.
1B.
13. enurut aintith (1), u#i &eliwano%% merupakan salah satu u#i yang
bertu#uan untuk mengidenti%ikasi keberadaan gula ketosa seperti %ruktosa dalam
suatu larutan. -eagen dalam u#i &eliwano%% terdiri dari kristal resor'inol yang
dilarutakan dalam air dan asam hidroklorida dengan perbandingan yang sama.
alam per'obaan ini, disiapkan 2 tabung reaksi yang diisi dengan 2 ml larutan
sampel dan 2 ml larutan ekstrak pati, lalu ditambahkan dengan 2 ml HCl pekat
dan kemudian dipanaskan selama ;+ menit. eurut /nonim (2++!) u#i
&eliwano%% dapat digunakan untuk membedakan aldosa dan ketosa. engan
menggunakan reagen resor'inol dan HCl pekat, maka asam akan menghidrolisa
polisakarida dan oligosakarida sehingga akan dihasilkan gula sederhana. &etelah
itu, kedalam tabung reaksi ditambahkan lagi dengan +,B ml larutan resor'inol
yang ada didalam alkohol. enurut &udarmad#i et al (13) at yang dapat
digunakan sebagai dehidrator antara lain asam klorida 12 atau asam asetat
atau asam sul%at alkoholik. Cara ker#a dari u#i ini adalah suatu larutan sampel
yang akan diu#i ditetesi dengan reagen dan kemudian dipanaskan. Hasil positi%
dari u#i &eliwano%% adalah terbentuknya endapan berwarna merah bata (aintith,
1). *ada per'obaan ini, perubahan positi% pada larutan sampel hanya
ditun#ukkan oleh kelompok H1, H2, dan H9, sedangkan pada kelompok yang
lain menun#ukkan perubahan warna men#adi 'oklat hingga kehitaman.
&edangkan, pada pengamatan larutan ekstrak sampel setiap kelompok
memperoleh perubahan warna larutan dari kuning men#adi 'oklat kehitaman.
Hal ini dimungkinkan pemansan larutan yang telalu lama, sehingga pada saat
pen'ampuran larutan berubah men#adi pekat.
18.
1!. #i ?u%% &'hroll merupakan u#i untuk menentuan kadar glukosa melalui
pendekatan proksimat. #i ?u%% &'hroll merupakan u#i kualitati% yang ber%ungsi
untuk mengidenti%ikasi adanya gugus aldehid (CHO) ("aman 0 &herington,
19). alam pengu#ian ?u%% &'hroll , praktikan pertamatama menyiapkan 2
buah tabung reaksi yang diisi dengan B ml larutan sampel, dan B ml larutan
-
8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT
33/38
;;
ekstrak pati pada masingmasing tabung, lalu kedalam tabung ditambahkan
dengan 2 ml larutan Cu&O9 B, 1 ml larutan asam nitrat pekat 3B dan 1 ml
:a2CO; B, kemudian perubahan yang ter#adi diamati. enurut "aman 0
&herington (19) reagen dalam u#i ini adalah 'ampuran dari :a2CO;, Cu&O9,
dan asam nitrat, dan menurut "aman 0 &herington (19) "lukosa dan %ruktosa
yang merupakan golongan gula pereduksi, akan memberikan hasil yang positi%
dengan membentuk endapan bewarna merah bata atau kuningorange yang
berasal dari Cu2O. Hal ini kurang sesuai dengan hasil per'obaan yang dilakukan,
dimana setiap perubahan pada larutan sampel yang semula berwarna kuning
bening pada kelompok H1 dan H2 mengalami perubahan men#adi hi#au muda,
pada kelompok H; dan HB perubahan pada laeuran terpisah men#adi dua lapisan
yaitu pada bagian atas berwarna biru kehi#auan dan lapisna bawah kuning, pada
kelompok H9 larutan berubah men#adi hi#au muda bening, larutan yang ada pada
kelompok H3 terbagi mena#di tiga lapisan yaitu bagian atas biru kehi#auan,
lapisan tengah kuning, dan lapisan bawah hi#au, sedangkan pada kelompok H8
dan H mengalami perubahan men#adi kuning kehi#auan ada endapan, dan
kelompok H! menun#ukkna perubahan warna yang paling men'olok dimana
larutan berubah men#adi endapan biru. &edangkan perubahan warna larutan
ekstrak pati pada setiap kelompok mengalami pembentukan men#adi lapisan
lapisan warna dan yang sesuai dengan pernyataan diatas hanya ada pada
kelompok HB yaitu larutan berubah dari kuning men#adi tiga lapisan warna
namun pada bagian bawah lapisan terbantuk lapisan yang berwarna kuning
oranye. *ada kelompok H1 lapisan atas larutan berwarna hi#au, tengah putih
keruh, dan bagian bawah berwarna 'oklat. *ada kelompok H2 terbentuk dua
lapisan yaitu lapisan atas berwarna putih dan lapisan bawah berwarna kuningkeruh, perubahan pada kelompok H; yaitu lapisan atas berwarna biru, lapisan
bawah kuning ada endapan, pada kelompok H9 pada lapisan atas terbentuk
warna biru muda keruh, lapisan tengah berwarna kuning, dan lapisan bawah
berwarna uning keruh. *ada kelompok H3 lapisan atas berwarna biru, lapisan
tengah berwarna kuning, lapisan bawah berwarna hi#au, pada kelompok H8 dan
H mengalami perubahan warna men#adi kuning kebiruan disertai adanya
endapan, dan pada kelompok H! menun#ukkan perubahan yang paling
-
8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT
34/38
;9
signi%ikan yaitu larutan berubah men#adi endapan biru. enurut ean (18)
kesalahan yang mungkin ter#adi dalam proses pengu#ian mungkin disebabkan
oleh proses pengambilan dan pen'ampuran bahan yang tidak homogen,
kesalahan dalam titrasi (kurang teliti), dan kesalahankesalahan lainnya yang
mungkin ter#adi.sehingga pada saat pengu#ian tidak diperoleh hasil yang selaras.
1.
2+. *ada semua u#i
yang telah dilakukan antara larutan sampel dan larutan ekstrak pati memberikan hasil
yang berbedabeda. Ke'ambah ka'ang kedelai dan bi#i ka'ang kedelai keduanya
mengandung gula pereduksi, namun pada ke'ambah ka'ang kedelai mempunyai
kandungan gula pereduksi yagn lebih besar dibandingkan bi#i ka'ang kedelai. Karenamenurut &uhard#o et al (12) kandungan pati pada umumnya ditemukan bi#ibi#ian,
akar, umbiumbian, buah yang belum matang.
21.
22. KESIMPU)AN
• Karbohidrat merupakan suatu senyawa komplek yang terdris dari senyawa karbon
(C), hydrogen (H), dan oksigen (O).
• Karbohidrat memiliki rumus empiris CnH2nOn.
•Karbohidrat adalah komponen gii yang sangat penting bagi makhluk hidup.
• Karbohidrat memiliki %ungsi utama, yaitu sebagai sumber energy.
• Kandungan pati banyak ditemukan bi#ibi#ian, akar, umbiumbian, buah yang belum
matang.
• *enambahan alkohol atau etanol betu#uan untuk proses ekstrasi dan pendispersian
men#adi larutan kolodial amilosa dan amilopektin pada suatu larutan pati dan
bertu#uan untuk proses penentuan kadar amilosa.
• #i biokimia yang dapat digunakan untuk mengetahui adanya karbohidat alah u#i
$ar%oed, u#i &elliwano%%, u#i ?u%% &'hroll, u#i $enedi't.• #i $ar%oed bertu#uan untuk mengetahui keberadaan gula monosakarida (gula
pereduksi) dalam suatu larutan.
• -eaksi $ar%oed akanmenun#ukkan hasil positi% dengan adanya endapan berwarna
merah
• #i $enedi't bertu#uan untuk mengetahui keberadaan gula pereduksi dalam suatu
larutan.
• *ada u#i $enedi't larutan yang mengandung konsentrasi gula perekdusi yang tinggi
akan membentuk endapan berwarna merah, dan larutan yang hanya mengandung
-
8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT
35/38
;B
gula pereduksi dengan konsentrasi rendah akan menimbulkan endapan berwarna
hi#au, kuning ke'olatan.
• #i &eliwano%% merupakan salah satu u#i yang bertu#uan untuk mengidenti%ikasi
keberadaan gula ketosa seperti %ruktosa dalam suatu larutan.• #i &eliwano%% dapat digunakan untuk membedakan aldosa dan ketosa.
• Hasil positi% dari u#i &eliwano%% adalah terbentuknya endapan berwarna merah bata
• #i ?u%% &'hroll merupakan u#i untuk menentuan kadar glukosa melalui pendekatan
proksimat.
• *ada u#i ?u%% &'hroll hasil positi% ditun#ukkan dengan terbentuknya endapan bewarna
merah bata atau kuningorange yang berasal dari Cu2O.
2;.
29. &emarang, 1 Oktober 2+1B
2B. *raktikan, /sisten osen
23.
28.
2!.
2.
;+.
;1. Fulita Helen :oAita
&ari
;2. 19.41.+13+
;;.
;9.
3+. DA4TAR PUSTAKA
;3. /nonim. (2++!). &eliwano%%Gs test.
http566en.wikipedia.org6wiki6&eliwano%%Gstest
;8.
;!. $aianu, 4. C. (12). *hysi'al Chemistry o% =ood *ro'esses. Chapman 0 Hall,
4n'. :ew Iork.
;.
9+. aintith, F. (1). Kamus ?engkap Kimia.
-
8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT
36/38
;3
B+. =ardia, &. ( 12 ). ikrobiologi *angan. *.7. "ramedia *ustaka tama.
Fakarta.
B1.
B2. =o@, *.=. (11). Food Enzimology vol 1.
-
8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT
37/38
;8
!3. Konsentrasiamilosa=
bµgr
0,1
/. Kelo#&o' 1
!!. x=0,0129
+0,0186
0,0148=2,128
!. 2,12! M 2+++ 92B3 ppm
+. 4256×
100
1000=425,6
1.
konsentrasiamilosa=425,6
0,1=4256 pp
02. Kelo#&o' 2
;. x=
0,0142+0,0186
0,0148=2,216
9. 2,213 M 2+++ 99;2 ppm
B. 4432×
100
1000=443,2
3.
konsentrasiamilosa=443,2
0,1=4432 pp
0.
0/.
00.
1.
11. Kelo#&o' 3
1+2.
x=0,067+0,0186
0,0148=5,784
1+;. B,8!9 M 2+++ 11B3
ppm
1+9.
11569× 100
1000=1156,9
1+B.
konsentrasiamilosa=1156,9
0,1=11569
1,. Kelo#&o' *
1+8.
x=0,0121+0,0186
0,0148
=2,074
1+!. 2,+89 M 2+++ 919!
ppm
1+. 4148×
100
1000=414,8
11+.
konsentrasiamilosa=414,8
0,1=4148 ppm
111. Kelo#&o' +
112.
x=0,0103+0,0186
0,0148=1,953
11;. 1,B; M 2+++ ;+3
ppm
119. 3906×
100
1000=390,6
11B.
konsentrasiamilosa=390,6
0,1=3906 ppm
11,.
11.
11/. Kelo#&o' ,
11.
x=0,0188+0,0186
0,0148=2,527
12+. 2,B28 M 2+++ B+B9
ppm
121. 5054×
100
1000=505,4
122.
konsentrasiamilosa=505,4
0,1=5054 ppm
123. Kelo#&o'
-
8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT
38/38
;!
129.
x=0,0178+0,0186
0,0148=2,459
12B. 2,9B M 2+++ 91! ppm
123. 4918×
100
1000=491,8
128.
konsentrasiamilosa=491,8
0,1=4918 pp
12/. Kelo#&o' /
12.
x=0,0087+0,0186
0,0148=1,845
1;+. 1,!9B M 2+++ ;3+
ppm
1;1. 3690×
100
1000=369
1;2.
konsentrasiamilosa=369
0,1=3690 ppm
133. Kelo#&o' 0
1;9.
x=0,0101+0,0186
0,0148=1,939
1;B. 1,; M 2+++ ;!8!
ppm
1;3. 3878×
100
1000=387,8
1;8.
konsentrasiamilosa=387,8
0,1=3878 ppm
1;!.
1;.
/.2.
)a&oran Se#entara
!.;.