laporan resmi praktikum karbohidrat

Upload: julita

Post on 07-Jul-2018

254 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT

    1/38

    1. TINJAUAN PUSTAKA

    Karbohidrat merupakan suatu senyawa komplek yang terdris dari senyawa karbon (C),

    hydrogen (H), dan oksigen (O). Karbohidrat memiliki rumus empiris CnH2nOn (Winarno

    et al ., 1!1). "lukosa merupakan salah satu #enis karbohidrat. "lukosa berbentuk 

    kristal, tidak berwarna, dan padat pada suhu ruang. $erdasarkan tingkat kemanisannya,

    gula dapat diurutkan dari yang paling manis yaitu %ruktosa, glukosa, galaktosa, sukrosa,

    maltosa, dan laktosa (&umo, 12). Karbohidrat merupakan sumber energi utama untuk 

    metabolisme tubuh. Karbohidrat dihasilkan se'ara alami dialam, karbohidrat dihasilkan

    melalui reaksi %otosintesis tumbuhan dari hasil sintesa CO2 dan H2O dengan bantuan

    'ahaya matahari dan at hi#au daun (kloro%il). Hasil %otosintesis ini kemudian men#adi

    'adangan makanan bagi tanaman (artoharsono, 11). *ati pada umumnyamengandung 2+ amilosa yang larut dalam air dan !+ amilosa tidak larut air 

    (-iawan, 1+) dan kandungan pati pada umumnya ditemukan bi#ibi#ian, akar, umbi

    umbian, buah yang belum matang. (&uhard#o et al., 12). enurut $aianu (12),

     penambahan alkohol atau etanol dalam proses penentuan kadar amilosa berguna untuk 

     proses ekstraksi dan pendispersian men#adi larutan koloidal yang mampu memisahkan

    amilosa dan amilopektin. Hal ini dikarenakan amilosa tidak dapat larut dalam alkohol

    sedangkan amilopektin dapat larut dalam alkohol. Karbohidrat golongan polisakarida

    ketika ditambahkan dengan iodin akan menghasilkan warna tertentu tergantung dari

     #enisnya. /milosa dengan iodin akan membentuk warna biru, sedangkan amilopektin

    dengan iodin akan menghasilkan warna ungu. "likogen dan dekstrin yang ditambahkan

    dengan larutan iodin akan membentuk warna merah 'oklat. &edangkan pada

    monosakarida dan disakarida dengan iodin tidak menghasilkan warna tertentu ("aman

    0 &herrington, 1!1). enurut ay 0 nderwood (13), warna larutan iod 'ukup tua,

    sehingga dapat bertindak sebagai indikatornya sendiri. 4od #uga memberikan warna

    ungu pada pelarut seperti kloro%orm, dan terkadang warna ini dipergunakan untuk 

    menentukan titik akhir titrasi. ntuk mengetahui kandungan karbohidrat dalam suatu

     bahan pangan dapat dilakukan melalui beberapa u#i. #i yang digunakan untuk 

    mengetahui ada atau tidaknya kandungan senyawa karbohidrat antara lain5

    1. #i $ar%oed

    #i $ar%oed bertu#uan untuk mengetahui keberadaan gula monosakarida (gula

     pereduksi) dalam suatu larutan. -eagen $ar%oed terdiri dari 'ampuran asam

    etanoat6asetat dengan tembaga 44 asetat, yang ditambahkan ke dalam larutan dan

    1

  • 8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT

    2/38

    2

    dididihkan. 7embaga (44) oksida akan memberikan reaksi positi% terhadap larutan

    dengan terbentuknya endapan berwarna merah. /kan tetapi, reaksi yang dihasilkan

    sangat lambat sehingga larutan $ar%oed tidak memberikan endapan merah ke'uali

     #ika pengu#ian dilakukan lebih lama. -eaksi tersebut negati% untuk gula disakarida

    sebab gula tersebut merupakan bahan pereduksi lemah (aintith, 1). #i $ar%oed

     #uga dapat digunakan untuk mengetahui keberadaan karbohidrat, yaitu dengan

     penambahan 2 ml larutan $ar%oed dan kemudian dipanaskan (-obert, 182).

    2. #i $enedi't

    #i $enedi't bertu#uan untuk mengetahui keberadaan gula pereduksi dalam suatu

    larutan. -eagen $enedi't merupakan hasil 'ampuran tembaga 44 sul%at dan hasil

     penyaringan 'ampuran natrium sitrat berhidrat dengan natrium karbonat berhidrat.

    &uatu larutan bahan pangan yang mengandung konsentrasi gula perekdusi yang

    tinggi akan membentuk endapan berwarna merah, sedangkan apabila suatu larutan

    hanya mengandung gula pereduksi dengan konsentrasi rendah akan menimbulkan

    endapan berwarna hi#au, kuning ke'olatan (aintith, 1). $enedi't mengandung

    Cu&O9, :a2CO;, dan :asitrat. $ila ter'ampur dengan gula pereduksi akan ter#adi

    redoks dan menghasilkan endapan warna merah bata dari Cu 2O (&udarmad#i et al.,

    1!). at yang dapat digunakan sebagai dehidrator antara lain

    asam klorida 12 atau asam asetat atau asam sul%at alkoholik (&udarmad#i et al .,

  • 8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT

    3/38

    ;

    13). eurut /nonim (2++!) u#i &eliwano%% dapat digunakan untuk membedakan

    aldosa dan ketosa. engan menggunakan reagen resor'inol dan HCl pekat, maka

    asam akan menghidrolisa polisakarida dan oligosakarida sehingga akan dihasilkan

    gula sederhana. /ldosa akan bereaksi lebih lambat dan menghasilkan warna merah

    muda pu'at sedangkan ketosa yang sudah terdehidrasi apabila bereaksi dengan

    resor'inol maka akan menimbulkan warna merah bata.

    9. #i ?u%% &'hroll

    #i ?u%% &'hroll merupakan u#i untuk menentuan kadar glukosa melalui pendekatan

     proksimat. #i ini didasarkan pada pengurangan ion tembaga (44) di media alkali

    oleh gula dan kemudian kembali men#adi sisa tembaga. #i ?u%% &'hroll merupakan

    u#i kualitati% yang ber%ungsi untuk mengidenti%ikasi adanya gugus aldehid (CHO).

    -eagen dalam u#i ini adalah 'ampuran dari :a2CO;, Cu&O9, dan asam nitrat ("aman

    0 &herington, 19). Komponen utama reagen ?u%% &'hroll adalah CuO, reaksi

     positi% pada u#i ?u%% yaitu terbentuknya endapan berwarna merah pada suatu larutan

    (&ulaeman, 2+11). "lukosa dan %ruktosa yang merupakan golongan gula pereduksi,

    akan memberikan hasil yang positi% dengan membentuk endapan bewarna merah

     bata atau kuningorange yang berasal dari Cu2O ("aman 0 &herington, 19).

    ?arutan buffer  adalah larutan yang tahan panas terhadap perubahan pH oleh penambhan

    asam ataupun basa (=ardia, 12). ?arutan bu%%er ini memiliki pH sekitar 8 yang

     bertu#uan untuk merusak dinding sel yang mengandung enim, sehingga ekstraksi

    dengan proses sentri%ugasi akan lebih mudah (=o@, 11). *enambahan es batu

     bertu#uan untuk meminimalkan ter#adinya proteolisis, sehingga perlu dilakukannya

     pendinginan atau ekstraksi se'epat mungkin atau #uga bisa dilakukan denganmenambahkan inhibitor enim proteolitik (Whitaker, 19). enurut Kimball (12),

     proses sentri%ugasi ber%ungsi untuk memisahkan substansi berdasarkan berat #enis

    molekulnya. "aya sentri%ugal yang ter#adi pada proses senti%ugasi mengakibatkan

    substansi yang lebih berat akan berada di dasar, sedangkan substansi yang ringan akan

    terletak di atas. *ada saat melaukan sentrifuge, berat tabung sentifus harus mempunyai

     berat tabung dan larutan yang sama, peletakan tabung dilakukan dengan posisi

     berhadapan sesuai dengan massa tabung dan larutan yang sama, #ika massa tidak sama

  • 8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT

    4/38

    9

    maka pada saat proses berlangsung dengan ke'epatan yang sangat tinggi, tabung reaksin

    akan pe'ah. &pektro%otometri merupakan suatu analisa modern yang digunakan untuk 

    mengukur seberapa #auh emisi radiasi yang akan diserap6diabsorbsi oleh suatu sistem

    sebagai %ungsi pan#ang gelombang dari radiasi maupun pengukuran absorbsi suatu

     pan#ang gelombang. /bsorbansi tersebut dipengaruhi oleh beberapa %aktor yaitu

    konsentrasi, ketebalan 'uAet, dan intensitas penyinaran. &elain itu ada beberapa %aktor 

    lain yang mempengaruhi nilai absorbansiseperti suhu dan pan#ang gelombang. :amun

    dalam pengukuran dapat ter#adi beberapa kesalahan yang dikarenakan pengaruh dari

    debu yang akan mengganggu sistem ker#a optik, kesalahan penimbangan,

    ketidakstabilan warna pada suatu rekasi, Aolume dan pH, danketidak bersihan 'uAet

    (

  • 8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT

    5/38

    B

    alkohol, larutan Cu&O9 B, larutan asam itrat pekat 3B, larutan :a2CO;  B

    dan aquades.

    8.

    3.2.Metode3.2.1. Uji Kantitati! " Penentan Kadar A#ilo$a%

    !. *ertamatama bahan ditimbang sebanyak 1++ mg, dihaluskan dan dimasukkan

    dalam gelas beker. Kemudian ditambahkan 1 ml etanol B dan ml :aOH 1

     : lalu dipanaskan dalam water bath kurang lebih 1+ meit hingga terbentuk gel.

    &eluruh gel dipindahkan ke labu takar 1++ ml kemudian diko'ok dan

    ditambahkan aquades hingga tanda tera. Kemudian larutan tersebut diko'ok.

    ?arutan tersebut diambil B ml dan dimasukkan ke labu takar 1++ ml. Kemudian

    ditambahkan 1 ml asam asetat 1 : dan 2 ml larutan iod. itambahkan pula

    aquades  hingga tanda tera, lalu diko'ok dan didiamkan selama 2+ menit.

    &elan#utnya intensitas warna diukur dengan spektro%otometer pada pan#ang

    gelombang 32B nm.

    .

    3.2.2. Uji Kalitati!  

    3.2.2.1. Per$ia&an Bahan "E'$tra'$i Pati%

    1+. *ertama bahan dihan'urkan hingga benarbenar halus. &etelah halus, bahan

    diambil sebanyak ;+ gram dan ditambah ;+ ml buffer phospat   pH 8,B.

    Kemudian 'ampuran tersebut disaring dengan kain saring dengan dialasi es batu.

    &elan#utnya %iltrat yang didapat disentri%uge pada ke'epatan 9+++ rpm suhu B oC

    selama 1B menit. $agian bahan yang 'ari diambil menggunakan pipet dan

    dimasukkan ke dalam erlenmeyer. Cairan ini digunakan sebagai bahan pengu#ian

    kualitati%. ntuk men#adi sampel, bahan ini diambil sebanyak 2+ gram dan

    dilarutkan dalam 1++ ml aquades. Kemudian di saring dengan kertas saring dan

    dialasi es batu, larutan ini digunakan sebagai sampel u#i kualitati%.

    11.

    3.2.2.2. Uji Benedi(t )artan Sa#&el

    12. 7abung reaksi diisi dengan 1 ml larutan sampel. Kemudian ditambahkan larutan

    $enedi't sebanyak ; ml lalu dipanaskan pada waterbath  selama 1+ menit.

    &etelah itu perubahan warna yang ter#adi di'atat.

    1;.

    3.2.2.3. Uji Benedi(t E'$tra' Pati

  • 8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT

    6/38

    3

    19. *ertamatama tabung reaksi diisi dengan 1 ml larutan sampel. Kemudian

    ditambahkan larutan $enedi't sebanyak ; ml lalu dipanaskan pada waterbath

    selama 1+ menit. &etelah itu perubahan warna yang ter#adi di'atat.

    1B.

    3.2.2.*. Uji Bar!oed )artan Sa#&el

    13. *ertama, tabung reaksi diisi dengan 2 ml larutan sampel dan ditambahkan 2 ml

    larutan $ar%oed. ?alu dipanaskan dalam waterbath selama 1+ menit, kemudian

     perubahan warna yang ter#adi di'atat.

    18.

    3.2.2.+. Uji Bar!oed E'$tra' Pati

    1!. *ertama, tabung reaksi diisi dengan 2 ml larutan ekstrak pati dan ditambahkan 2

    ml larutan $ar%oed. ?alu dipanaskan dalam waterbath  selama 1+ menit,

    kemudian perubahan warna yang ter#adi di'atat.

    1.

    3.2.2.,. Uji Selli-ano!! )artan Sa#&el

    2+. 7abung reaksi diisi dengan 2 ml larutan sampel. Kemudian ditambahkan 2 ml

    HCl pekat dan dipanaskan pada waterbath selama ;+ menit. ?alu ditambahkan

    +,B ml larutan resorsinol 1,B dalam alkohol. &elan#utnya perubahan warna

    yang ter#adi diamati dan di'atat.21.

    22.

    3.2.2.. Uji Selli-ano!! E'$tra' Pati

    2;. *ertama, tabung reaksi diisi dengan 2 ml larutan ekstrak pati. Kemudian

    ditambahkan 2 ml HCl pekat dan dipanaskan pada waterbath selama ;+ menit.

    ?alu ditambahkan +,B ml larutan resorsinol 1,B dalam alkohol. &elan#utnya

     perubahan warna yang ter#adi diamati dan di'atat.

    29.3.2.2./. Uji )!! S(hroll )artan Sa#&el

    2B. 7abung reaksi diisi dengan larutan sampel sebanyak B ml. Kemudian

    ditambahkan 2 ml larutan Cu&O9 B, 1 ml larutan asam nitrat pekat 3B dan 1

    ml :a2CO; B ke dalamnya. ?alu perubahan warna yang ter#adi diamati dan

    di'atat.

    23.

    3.2.2.0. Uji )!! S(hroll E'$tra' Pati

  • 8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT

    7/38

    8

    28. 7abung reaksi diisi dengan larutan ekstrak pati sebanyak B ml. Kemudian

    ditambahkan 2 ml larutan Cu&O9 B, 1 ml larutan asam nitrat pekat 3B dan 1

    ml :a2CO; B ke dalamnya. ?alu perubahan warna yang ter#adi diamati dan

    di'atat.

    2!.

    2.

    *. ASI) PENAMATAN

    +.

    *.1. Penentan Kadar A#ilo$a &ada )artan Sa#&el

    3. Hasil pengamtan penentuan kadar amilosa pada berbagai sampel dapat dilihat

     pada 7abel 1.

    8.!. 7abel 1. Hasil *engamtan *enentuan Kadar /milosa pada $erbagai &ampel

    .

    1+. &ampel 11. /bsorba

    nsi

    12. Konsentrasi amilosa

    (ppm)

    1;.

    H

    19. Kedelai Ka'ang Ke'ambah 1B. +,+12 13. 92B3

    18.

    H

    1!. Kedelai Ka'ang Ke'ambah 1. +,+192 2+. 99;2

    21.

    H

    22. Kedelai Ka'ang Ke'ambah 2;. +,++38 29. 11B3

    2B.

    H

    23. Kedelai Ka'ang Ke'ambah 28. +,+121 2!. 919!

    2.

    H

    ;+. Kedelai Ka'ang Ke'ambah ;1. +,+1+; ;2. ;+3

    ;;.

    H

    ;9. $i#i Ka'ang Kedelai ;B. +,+1!! ;3. B+B9

    ;8.

    H

    ;!. $i#i Ka'ang Kedelai ;. +,+18! 9+. 91!

    91.

    H

    92. $i#i Ka'ang Kedelai 9;. +,++!8 99. ;3+

    9B. 93. $i#i Ka'ang Kedelai 98. +,+1+1 9!. ;!8!

  • 8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT

    8/38

    !

    H

    9. *ada 7abel 1, dapat dilihat bahwa kelompok H1HB menggunakan bahan utama

    kedelai ka'ang ke'ambah, dan kelompok H3H menggunakan bahan utama bi#ika'ang kedelai. :ilai konsentrasi amilosa pada kelompok yang menggunakan

     bahan kedelai ka'ang ke'ambah konsentrasi yang paling tinggi ada pada

    kelompok H; yaitu sebesar 11B3 ppm dengan nilai absorbansi +,++38,

    sedangkan nilai kadar amilosa yang paling rendah ada pada kelompok HB

    sebesar ;+3 ppm dengan nilai absorbansi +,+1+;. ntuk nilai kadar amilosa

     pada kelompok yang menggunakan bi#i ka'ang kedelai konsentrasi yang paling

    tinggi ada pada kelompok H3 yaitu sebesar B+B9 ppm dengan nilai absorbansi

    +,+1!!, dan yang paling ke'il ada pada kelompok H! sebesar ;3+ ppm dengan

    nilai absorbansi +,+1+1.

    B+.

    B1.

    B2.

    B;.

    B9.

    BB.

    B3.

    B8.B!. KurAa &tandar

    B.0 1 0 2 0 3 0

    0

    f(x) =0.01x - 0.02R²= 0.99

    KurvaStand

     Y-

    Values

    Linear

    (Y-Values

    )

    3+.

    31.

    32.

    3;.

    39.

    3B.33.

    38.

    3!.

    3.

    8+.

    81.

    82.

    8;.

    89.

    8B.

  • 8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT

    9/38

    *.2. Uji

    Benedi(t &ada )artan Sa#&el

    83. Hasil pengamatan u#i $enedi't pada berbagai larutan sampel dapat dilihat pada

    7abel 2.

    88.

    8!. 7abel 2. Hasil *engamatan #i $enedi't pada $erbagai ?arutan &ampel

    8. K 

    e

    l

    .

    !+. &ampel !1. "ambar

    awal

    !2. "amba

    r akhir 

    !;. Keteranga

    n

    !9. H

    1

    !B. Ke'ambah

    ka'ang

    kedelai

    !3. !8. !!. Kuning

     bening

    hi#au tua

    !. H

    2

    +. Ke'ambah

    ka'ang

    kedelai

    1. 2. ;. Kuning

     bening

    hi#au tua

    9. H

    ;

    B. Ke'ambah

    ka'ang

    kedelai

    3. 8. !. Kuning

     bening

    hi#au tua

  • 8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT

    10/38

    1+

    . H

    9

    1++. Ke'a

    mbah ka'ang

    kedelai

    1+1. 1+2. 1+;. Ku

    ning

     bening

    hi#au tua

    1+9.

    HB

    1+B. Ke'a

    mbah ka'ang

    kedelai

    1+3. 1+8. 1+!. Ku

    ning

     bening

    hi#au tua

    1+.

    H3

    11+. $i#i

    ka'ang

    kedelai

    111. 112. 11;. Ku

    ning

     bening

    hi#au tua

    119.

    H8

    11B. $i#i

    ka'ang

    kedelai

    113. 118. 11!. Ku

    ning

     bening

    hi#au tua

    11.

    H!

    12+. $i#i

    ka'ang

    kedelai

    121. 122. 12;. Ku

    ning

     bening

    hi#au tua

  • 8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT

    11/38

    11

    129.

    H

    12B. $i#i

    ka'ang

    kedelai

    123. 128. 12!. Ku

    ning

     bening

    hi#au tua

    12. *ada

    7abel 2, dapat dilihat bahwa kelompok H1HB menggunakan bahan utama

    kedelai ka'ang ke'ambah, dan kelompok H3H menggunakan bahan utama bi#i

    ka'ang kedelai. *ada hasil pengamatan, larutan pada setiap kelompok 

    mengalami perubahan dari warna kuning bening men#adi hi#au tua ketika ditetesi

    dengan reagen $enedi't.

    1;+.

    *.3. Uji

    Benedi(t &ada E'$tra' Pati

    1;1. Hasil

     pengamatan u#i $enedi't pada berbagai larutan ekstrak pati dapat dilihat pada

    7abel ;.

    1;2.

    1;;. 7abel ;.

    Hasil *engamatan #i $enedi't pada $erbagai ?arutan

  • 8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT

    12/38

    12

    199.

    H2

    19B. Ke'ambah

    ka'ang kedelai

    193.

    198.

    19!. Kuningh

    i#au tua

    19.

    H;

    1B+. Ke'ambah

    ka'ang kedelai

    1B1.

    1B2.

    1B;. Kuningh

    i#au tua

    1B9.

    H9

    1BB. Ke'ambah

    ka'ang kedelai

    1B3.

    1B8.

    1B!. Kuningh

    i#au tua keruh

    1B.

    HB

    13+. Ke'ambah

    ka'ang kedelai

    131.

    132.

    13;. Kuningh

    i#au tua

    139.

    H3

    13B. $i#i ka'ang

    kedelai

    133.

    138.

    13!. Kuningh

    i#au tua

    13.

    H8

    18+. $i#i ka'ang

    kedelai

    181.

    182.

    18;. Kuningh

    i#au tua

  • 8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT

    13/38

    1;

    189.

    H!

    18B. $i#i ka'ang

    kedelai

    183.

    188.

    18!. Kuningh

    i#au tua

    18.

    H

    1!+. $i#i ka'ang

    kedelai

    1!1.

    1!2.

    1!;. Kuningh

    i#au tua

    1!9. *ada

    7abel 2, dapat dilihat bahwa kelompok H1HB menggunakan bahan utama

    kedelai ka'ang ke'ambah, dan kelompok H3H menggunakan bahan utama bi#i

    ka'ang kedelai. *ada hasil pengamatan, larutan pada setiap kelompok 

    mengalami perubahan dari warna kuning men#adi hi#au tua, ke'uali pada

    kelompok H1 yang mengalami perubahan men#adi hi#au tua pekatd an H9 yang

    mengalami peeubahna men#adi hi#au tua keruh.

    1!B.

    *.*. Uji

    Bar!oed &ada lartan Sa#&el

    1!3. Hasil

     pengamtan u#i $ar%oed pada berbagai larutan sampel dapat dilihat pada 7abel 9.

    1!8.

    1!!. 7abel 9.

    Hasil *engamtan #i $ar%oed pada $erbagai ?arutan &ampel

    1!.

    Kelo

    m

     po

    1+. $ahan 11. "

    ambar

    12. /

    wal

    1;. "

    ambar

    19. /

    khir 

    1B. Keter  

    angan

    13.

    18.

    H1

    1!.

    1.

    2++.

    2B8.

    2B!. Ke'am

     bah ka'ang

    kedelai

    2B.

    23+.

    31*.

    31+.

    31,.

    ;18.

    ;1!.

    310.

    ;;;.

    ;;9.

    ;;B.

    ;;3.

    ;;8.

    ;;!.

    ;B1.

    ;B2. Kuni

    ng bening

    men#adi biru

    muda ada

    endapan

  • 8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT

    14/38

    19

    2+1.

    2+2.

    2+;.

    2+9.

    2+B.H2

    2+3.

    2+8.

    2+!.

    2+.

    21+.

    211.

    212.

    H;

    21;.

    219.21B.

    213.

    218.

    21!.

    21.

    22+.

    H9

    221.

    222.

    22;.

    229.

    22B.

    223.

    228.

    HB

    22!.

    22.

    2;+.

    2;1.

    2;2.

    2;;.2;9.

    H3

    2;B.

    2;3.

    2;8.

    2;!.

    2;.

    29+.

    291.

    292.

    H8

    231.

    232.

    23;.

    239.

    23B. Ke'am bah ka'ang

    kedelai

    233.

    238.

    23!.

    23.

    28+.

    281. Ke'am

     bah ka'ang

    kedelai

    282.28;.

    289.

    28B.

    283.

    288.

    28!. Ke'am

     bah ka'ang

    kedelai

    28.

    2!+.

    2!1.

    2!2.

    2!;.

    2!9. Ke'am

     bah ka'ang

    kedelai

    2!B.

    2!3.

    2!8.

    2!!.

    2!.2+. $i#i

    ka'ang kedelai

    21.

    22.

    2;.

    29.

    2B.

    23.

    28.

    2!. $i#i

    ka'ang kedelai

    32.

    321.

    322.

    323.

    32*.

    ;2B.

    32,.

    32.

    32/.

    320.

    33.

    ;;1.

    332.

    ;;.

    3*.

    3*1.

    ;92.

    ;9;.

    ;99.

    ;9B.

    ;93.

    ;98.

    ;9!.

    ;9.

    ;B+.

    'oklat

    ;B;.

    ;B9.

    ;BB.

    ;B3.;B8.

    ;B!. Kuni

    ng bening

    men#adi biru

    tua ada

    endapan

    ;B.

    ;3+.

    ;31.

    ;32.

    ;3;. Kuning bening

    men#adi biru

    muda

    ;39.

    ;3B.

    ;33.

    ;38.

    ;3!.

    ;3.

    ;8+. Kuni

    ng bening

    men#adi biru

    tua bening

    ;81.

    ;82.

    ;8;.

    ;89.

    ;8B. Kuni

    ng bening

    men#adi biru

    tua bawah, biru muda

    atas

    ;83.

    ;88.

    ;8!.

    ;8.

    ;!+. Kuni

    ng bening

    men#adi biru

    muda

    ;!1.

  • 8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT

    15/38

    1B

    29;.

    299.

    29B.

    293.

    298.29!.

    29.

    H!

    2B+.

    2B1.

    2B2.

    2B;.

    2B9.

    2BB.

    2B3.

    H

    2.

    ;++.

    ;+1.

    ;+2.

    ;+;.;+9.

    ;+B. $i#i

    ka'ang kedelai

    ;+3.

    ;+8.

    ;+!.

    ;+.

    ;1+.

    ;11.

    ;12. $i#i

    ka'ang kedelai;1;.

    ;!2.

    ;!;.

    ;!9.

    ;!B. Kuni

    ng beningmen#adi biru

    muda

    ;!3.

    ;!8.

    ;!!.

    ;!.

    ;+.

    ;1. Kuni

    ng bening

    men#adi biru

    muda;2.

    ;;.

    ;9.

    ;B.

    ;3.

    ;8. Kuni

    ng bening

    men#adi biru

    muda

    ;!.

    ;. *ada

    7abel 9, dapat dilihat bahwa kelompok H1HB menggunakan bahan utama

    kedelai ka'ang ke'ambah, dan kelompok H3H menggunakan bahan utama bi#i

    ka'ang kedelai. *ada setiap kelompok meun#ukkan perubahan warna dari kuning

     bening men#adi biru muda. Ke'uali pada kelompok H1 yang terdapat endapan

    'oklat pada bagian dasar tabung.

    9++.

    *.+. UjiBar!oed &ada E'$tra' Pati

    9+1. Hasil

     pengamatan u#i $ar%oed pada ke'ambah ka'ang kedelai ekstrak pati dapat dilihat

     pada 7abel B.

    9+2.

    9+;. 7abel B.

    Hasil *engamatan #i $ar%oed pada Ke'ambah Ka'ang Kedelai

  • 8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT

    16/38

    13

    Kelom

     po

    mpelambar 

    /wal

    ambar 

    /khir erangan

    9+.

    H1

    91+. Ke

    'ambah

    Ka'ang

    Kedelai

    911.

    412.

    91;. Kun

    ing biru

    muda ada

    endapan

    919.

    H2

    91B. Ke

    'ambah

    Ka'ang

    Kedelai

    913. 918.

    91!. Kun

    ing biru

    muda

    91.

    H3

    92+. Ke

    'ambah

    Ka'ang

    Kedelai

    921.922.

    92;. Kun

    ing biru

    muda ada

    endapan

    929.

    H4

    92B. Ke

    'ambah

    Ka'ang

    Kedelai

    923. 928.

    92!. Kun

    ing biru

    muda keruh

    92.

    H5

    9;+. Ke

    'ambah

    9;1. 9;2. 9;;. Kun

    ing biru

  • 8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT

    17/38

    18

    Ka'ang

    Kedelaimuda

    9;9.

    H6

    9;B. $i#

    i Ka'ang

    Kedelai

    9;3. 9;8.

    9;!. Kun

    ing biru

    muda ada

    endapan

    9;.

    H7

    99+. $i#

    i Ka'ang

    Kedelai

    991. 992.

    99;. Kun

    ing biru

    kehi#auan

    dengan

    gumpalan

     putih diatas

    999.

    H

    99B. $i#

    i Ka'ang

    Kedelai

    993.998.

    99!. Kun

    ing biru

    endapan

    kuning

    99.

    H9

    9B+. $i#

    i Ka'ang

    Kedelai

    9B1. 9B2.

    9B;. Kun

    ing

     birukehi#auan

    dengan

    gumpalan

     putih diatas

    9B9. *ada

    7abel B, dapat dilihat bahwa kelompok H1HB menggunakan bahan utama

    kedelai ka'ang ke'ambah, dan kelompok H3H menggunakan bahan utama bi#i

    ka'ang kedelai. *ada setiap kelompok menghasilkan perubahan warna yang

  • 8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT

    18/38

    1!

     berbeda, pada kelompok H1 dan H; mengalami perubahan warna dari kuning

    men#adi biru muda dan ada endapan pada bagian dasar tabung. *ada kelompok 

    H2 dan H9 mengalami perubahan warna dari kuning men#adai biru muda. *ada

    kelompok H; larutan berubah men#adai biru muda keruh, pada kelompok H3

    terbentuk dua lapisan pada lapisan atas berwarna niru muda dan lapisan bawah

     berwarna biru tua, pada kelompok H8 larutan berubah men#adi biru kehi#auan

    dengan adanya endapan pada bagian dasar tabung. &edangkan pada kelompok 

    H! mengalami perubahan men#adi biru dengan endapan kuning, dan kelompok 

    H mengalami perubahan mena#adi biru kehi#auan pada bagian atas ada

    gumpalan.

    9BB.*.,. Uji

    Selli-ano!! &ada )artan Sa#&el

    9B3. Hasil

     pengamatan u#i &elliwano%% pada ke'ambah ka'ang kedelai larutan sampel dapat

    dilihat pada 7abel 3.

    9B8.

    9B!. 7abel 3.

    Hasil *engamatan #i &elliwano%% pada Ke'ambah Ka'ang Kedelai ?arutan

    &ampel.

    9B.

    Kelomp

    ok 

    93+. &

    ampel

    931. "

    ambar 

    932. /

    wal

    93;. "

    ambar 

    939.

    /khir 

    93B. Keteran

    gan

    933.

    H1

    938. K  

    a'ang

    Kedelai

    Ke'amb

    ah

    93!. 93.

    98+.

    981.

    982. kuning

     bening

    lapisan atas

    merah, bawah

    kuning

  • 8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT

    19/38

    1

    98;.

    H2

    989. K  

    a'ang

    Kedelai

    Ke'amb

    ah

    98B. 983.

    988.

    98!. kuning

     bening

    lapisan atas

    merah bata,

     bawah kuning

    98.

    H;

    9!+. K  

    a'ang

    Kedelai

    Ke'amb

    ah

    9!1. 9!2.

    9!;.

    9!9. kuning

     bening

    lapisan atas

    'oklat

    muda,bawah

    'oklat tua

    9!B.

    9!3.

    H9

    9!8.

    9!!. K  

    a'ang

    Kedelai

    Ke'amb

    ah

    9!.

    9+.

    91.

    92.

    9;.

    99. kuning

     bening

    lapisan atas

    merah, bawah

    kuning bening9B.

    93.

    98.

    9!.

    9.

    B++.

    B+1.

    HB

    B+2.

    B+;. K  

    a'ang

    Kedelai

    Ke'amb

    ah

    B+9.

    B+B.

    B+3. B+8.

    B+!. kuning

     bening

    lapisan atas

    'oklat muda,

     bawah 'oklattua

  • 8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT

    20/38

    2+

    B+.

    B1+.

    H3

    B11.

    B12. $

    i#i

    Ka'ang

    Kedelai

    B1;. B19.

    B1B.

    B13.

    B18. kuning

     beninglapisan

    atas 'oklat

    muda, bawah'oklat tua

    B1!.

    B1.

    B2+.

    B21.

    H8

    B22.

    B2;.

    B29.

    B2B. $

    i#i

    Ka'angKedelai

    B23. B28.

    B2!.

    B2.

    B;+.

    B;1. kuning

     bening

    lapisan atas

    'oklat muda, bawah 'oklat

    tua

    B;2.

    H!

    B;;. $

    i#i

    Ka'ang

    Kedelai

    B;9.

    B;B.

    B;3. B;8. kuning

     bening

    'oklat

    B;!.

    H

    B;.

    B9+. $

    i#i

    Ka'ang

    Kedelai

    B91. B92. B9;. kuning

     bening

    lapisan atas

    'oklat muda,

     bawah 'oklat

    tua

    B99. *ada tabel

    3, dapat dilihat bahwa kelompok H1HB menggunakan bahan utama kedelai

    ka'ang ke'ambah, dan kelompok H3H menggunakan bahan utama bi#i ka'ang

    kedelai. *ada per'obaan ini, pada larutan sampel yang mengalami perubahan

    warna men#adi merah bata hanya ditun#ukkan oleh kelompok H1, H2, dan H9,

  • 8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT

    21/38

    21

    sedangkan pada kelompok yang lain menun#ukkan perubahan warna men#adi

    'oklat hingga kehitaman.

    B9B.

    B93.

    B98.

    B9!.

    *.. Uji

    Selli-ano!! &ada E'$tra' Pati

    B9. Hasil

     pengamatan u#i &elliwano%% pada berbagai ekstrak pati dapat dilihat pada 7abel

    8.

    BB+.

    BB1. 7abel 8.

    Hasil *engamatan #i &elliwano%% pada $erbagai

  • 8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT

    22/38

    22

    B82.

    H9

    B8;. Ke'ambah ka'ang

    kedelai

    B89.

    B8B.

    B83. Kuningm

    erah bata atas,

    kuning keruh

    tengah, 'oklat

     bawah

    B88.

    HB

    B8!. Ke'ambah ka'ang

    kedelai

    B8. B!+. B!1. Kuninghi

    tam bawah,

    'oklat muda atas

    B!2.

    H3

    B!;. $i#i ka'ang kedelai B!9. B!B. B!3. Kuninghi

    tam bawah,

    'oklat tua atas

    B!8.

    H8

    B!!. $i#i ka'ang kedelai B!. B+. B1. Kuninghi

    tam bawah,'oklat atas

    B2.

    H!

    B;. $i#i ka'ang kedelai B9. BB. B3. Kuning'

    oklat, ada

    endapan

    B8.

    H

    B!. $i#i ka'ang kedelai B. 3++. 3+1. Kuninghi

    tam bawah,

    'oklat tua atas

  • 8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT

    23/38

    2;

    3+2. *ada tabel

    8, dapat dilihat bahwa kelompok H1HB menggunakan bahan utama kedelai

    ka'ang ke'ambah, dan kelompok H3H menggunakan bahan utama bi#i ka'ang

    kedelai. *ada hasil pengamatan larutan yang semula berwarna kuning pada

    kelompok H1 mengalami perubahan men#adi 'oklat kehitaman, pada kelompok 

    H2 dan H; terbentuk 2 lapisan yaitu pada lapisan atas berwarna 'oklat muda dan

    lapisan bwah 'oklat tua. *erubahan pada kelompok H9 larutan terbentuk tiga

    lapisan yaitu pada lapisan atas berwwarna merah bata, lapisan tengah kuning

    keruh dan lapisan bawah 'oklat. &edangkan pada kelompok HB, H3, H8, dan H

    menun#ukkan perubahan yang sama yaitu larutan membentuk dua lapisan, pada

    lapisan atas berwarna 'oklat dan lapisan bawah berwarna hitam. *ada kelompok 

    H! mengalami perubahan men#adi warna 'oklat dengan ada endapan pada

     bagian dasar tabung.

    3+;.

    *./. Uji )!!

    S(hroll &ada )artan Sa#&el

    3+9. Hasil

     pengamatan u#i ?u%% &'hroll pada berbagai larutan sampel dapat dilihat pada

    7abel !.

    3+B.

    3+3. 7abel !.

    Hasil *engamatan #i ?u%% &'hroll pada berbagai ?aruan &ampel

    3+8.

    Kel

    3+!.

    3+. &ampel 31+.

    "amb

    ar 

    aw

    al

    311.

    "amba

    akh

    ir 

    312. Kete

    rangan

    31;.

    H1

    319.

    31B.

    H2

    3;+. Ka'ang

    kedelai ke'ambah

    3;1.

    3;2. Ka'ang

    kedelai ke'ambah

    398.

    39!.

    39.

    3B+.

    3B3.

    3B8.

    3B!.

    3B.

    33B. Kun

    ing bening333.

    338. Hi#a

    u muda

    33!.

    33.

    38+. Kun

    ing bening

    381.

    382. Hi#a

  • 8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT

    24/38

    29

    313.

    318.

    H;

    31!.

    31.

    H9

    32+.

    321.

    HB

    322.

    32;.

    H3

    329.

    32B.

    H8

    323.

    3;;.

    3;9. Ka'ang

    kedelai ke'ambah

    3;B.

    3;3. Ka'ang

    kedelai ke'ambah

    3;8.

    3;!. Ka'ang

    kedelai ke'ambah

    3;.

    39+. $i#i ka'ang

    kedelai

    391.

    392. $i#i ka'ang

    kedelai

    39;.

    3B1.

    3B2.

    3B;.

    3B9.

    3BB.

    33+.

    331.

    332.

    33;.

    339.

    u muda

    38;.

    389.

    38B.

    383. Kun

    ing bening

    388.

    38!. $iru

    kehi#auan,

    endapan

    kuning

    38.

    3!+.

    3!1.3!2. Kun

    ing bening

    3!;.

    3!9. Hi#a

    u muda

     bening

    3!B.

    3!3. Kun

    ing bening3!8.

    3!!. $iru

    kehi#auan,

    endapan

    kuning

    3!.

    3+.

    31. Kun

    ing bening

    32.

    3;. $agi

    an atas biru,

    tengah

    kehi#auan,

    endapan

    kuning

    39.

    3B. Kun

    ing bening

  • 8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT

    25/38

    2B

    328.

    H!

    32!.

    32.

    H

    399. $i#i ka'ang

    kedelai

    39B.

    393. $i#i ka'ang

    kedelai

    33.

    38. Kun

    ing

    kehi#auan,

    ada

    endapan

    3!.

    3.

    8++. Kun

    ing

    8+1.

    8+2. $iru

    , endapan

    kuning8+;.

    8+9.

    8+B. Kun

    ing bening

    8+3.

    8+8. Kun

    ing

    kehi#auan,

    adaendapan

    8+!. *ada tabel

    !, dapat dilihat bahwa kelompok H1HB menggunakan bahan utama kedelai

    ka'ang ke'ambah, dan kelompok H3H menggunakan bahan utama bi#i ka'ang

    kedelai. *ada hasil pengamatan setiap kelompok menun#ukkan perubahan warna

    yang berbeda, dimana larutan yang semula berwarna kuning bening pada

    kelompok H1 dan H2 mengalami perubahan men#adi hi#au muda, pada

    kelompok H; dan HB perubahan pada laeuran terpisah men#adi dua lapisan yaitu

     pada bagian atas berwarna biru kehi#auan dan lapisna bawah kuning, pada

    kelompok H9 larutan berubah men#adi hi#au muda bening, larutan yang ada pada

    kelompok H3 terbagi mena#di tiga lapisan yaitu bagian atas biru kehi#auan,

    lapisan tengah kuning, dan lapisan bawah hi#au, sedangkan pada kelompok H8

    dan H mengalami perubahan men#adi kuning kehi#auan ada endapan, dan

    kelompok H! menun#ukkan perubahan warna men#adi endapan biru.

    8+.

    81+.

  • 8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT

    26/38

    23

    *.0. Uji )!!

    S(hroll &ada E'$tra' Pati

    811. Hasil

     pengamtan u#i ?u%% &'hroll pada berbgai larutan ekstrak pati dapat dilihat pada

    7abel .

    812.

    81;. 7abel .

    Hasil *engamatan #i ?u%% &'hroll pada $erbagai ?arutan

  • 8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT

    27/38

    28

    ka'ang

    kedelai

    kuning (tengah), dan

    oranye (bawah)

    899.

    H

    89B. K  e'ambah

    ka'ang

    kedelai

    893. 898.

    89!. Kuning beningmen#adi biru muda

    (atas), kuning (tengah),

    dan hi#au (bawah)

    89.

    H

    8B+. K  

    e'ambah

    ka'ang

    kedelai

    8B1. 8B2.

    8B;. Kuning bening

    men#adi kuning

    kebiruan dan ada

    endapan

    8B9.

    H

    8BB. K  

    e'ambah

    ka'ang

    kedelai

    8B3. 8B8.

    8B!. Kuning bening

    men#adi kuning dengan

    endapan biru

    8B.

    H

    ,. K 

    e'ambah

    ka'ang

    kedelai

    831. 832.

    83;. Kuning bening

    men#adi kuning

    kebiruan dan ada

    endapan

    839. *ada tabel

    !, dapat dilihat bahwa kelompok H1HB menggunakan bahan utama kedelai

    ka'ang ke'ambah, dan kelompok H3H menggunakan bahan utama bi#i ka'ang

    kedelai. *erubahan yang ter#adi pada setiap kelompok menghasilkan tiga lapisan

    'airan, dimana lrutan yang semula berwatna kuning pada kelompok H1 lapisan

    atas larutan berwarna hi#au, tengah putih keruh, dan bagian bawah berwarna

    'oklat. *ada kelompok H2 terbentuk dua lapisan yaitu lapisan atas berwarna

     putih dan lapisan bawah berwarna kuning keruh, perubahan pada kelompok H;

    yaitu lapisan atas berwarna biru, lapisan bawah kuning ada endapan, pada

    kelompok H9 pada lapisan atas terbentuk warna biru muda keruh, lapisan tengah

  • 8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT

    28/38

    2!

     berwarna kuning, dan lapisan bawah berwarna uning keruh dan pada kelompok 

    HB lapisan atas berwarna hi#a, lapisn tengah kuning dan lapisan bawah oranye.

    *ada kelompok H3 lapisan atas berwarna biru, lapisan tengah berwarna kuning,

    lapisan bawah berwarna hi#au, pada kelompok H8 dan H mengalami perubahan

    warna men#adi kuning kebiruan disertai adanya endapan, dan pada kelompok H!

    menun#ukkan larutan berubah men#adi endapan biru.

    83B.

    833.

    +. PEMBAASAN

    3. Karbohidrat merupakan sumber energi utama untuk metabolisme tubuh.

    Karbohidrat dihasilkan se'ara alami dialam, karbohidrat dihasilkan melalui

    reaksi %otosintesis tumbuhan dari hasil sintesa CO2  dan H2O dengan bantuan

    'ahaya matahari dan at hi#au daun (kloro%il). Hasil %otosintesis ini kemudian

    men#adi 'adangan makanan bagi tanaman (artoharsono, 11). &edangkan

    menurut Winarno et al  (1!1), karbohidrat merupakan suatu senyawa komplek 

    yang terdris dari senyawa karbon (C), hydrogen (H), dan oksigen (O).

    Karbohidrat memiliki rumus empiris CnH2nOn. Karbohidrat mempunyai 'iri'iri

    dan #enis tertentu dan menurut &umo (12), glukosa merupakan salah satu #enis

    karbohidrat. "lukosa berbentuk kristal, tidak berwarna, dan padat pada suhu

    ruang. $erdasarkan tingkat kemanisannya, gula dapat diurutkan dari yang paling

    manis yaitu %ruktosa, glukosa, galaktosa, sukrosa, maltosa, dan laktosa.

    8.

    !. *ada per'obaan ini dilakukan u#i kuantitati% dan u#i kualitati%. &ampel yang

    digunakan oleh kelompok H1HB adalah ke'ambang ka'ang kedelai dan pada

    kelompok H3H menggunakan bi#i ka'ang kedelai. *ada u#i Kuantitati% 

    dilakukan penguian untuk mengukur kadar /milosa. alam pengu#ian kualitati% 

    dilakukan u#i $enedi't, u#i $ar%oed, u#i &elliwano%%, dan u#i ?u%% &'hroll,

    sebelulm melakukan ui# kualitati% dilakkukan persiapan bahan (ekstrak pati).

    *ada u#i kuantitati% pertamatama bahan dihan'urkan terlebih dahulu kemudia

    ditimbang sebanyak 1++ mg, dimasukkan kedalam tabung reaksi, lalu

    ditambahkan dengan 1 ml etanol B. enurut $aianu (12) penambahan

    alkohol atau etanol dalam proses penentuan kadar amilosa berguna untuk proses

    ekstraksi dan pendispersian men#adi larutan koloidal yang mampu memisahkan

    amilosa dan amilopektin. Hal ini dikarenakan amilosa tidak dapat larut dalam

  • 8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT

    29/38

    2

    alkohol sedangkan amilopektin dapat larut dalam alkohol. ?arutan yang telah

    siap kemudian dipanaskan dalam air mendidih selama 1+ menit hingga terbentuk 

    gel. "el yang terbentuk dipindahkan kedalam labu takar 1++ ml, lalu

    ditambahkan dengan aDuades hingga tanda tera. ?arutan yang telah homogen

    diambil sebanyak B ml dan dimasukkan kembali kedalam labu takar 1++ ml,

    kedalam labu takar #uga ditambhakan 1 ml asam asetat, 2 ml larutan iod, dan

    aDuades hingga tanda tera kemudian diko'ok hingga homogen dan didiamkan

    selama 2+ menit. enurut ay 0 nderwood (13), warna larutan iod 'ukup

    tua, sehingga dapat bertindak sebagai indikatornya sendiri. &etelah itu,

    intentistas warna yang terbentuk diukur dengan spektro%otometer pada pan#ang

    gelombang 32B nm. &pektro%otometri merupakan suatu analisa modern yang

    digunakan untuk mengukur seberapa #auh emisi radiasi yang akan

    diserap6diabsorbsi oleh suatu sistem sebagai %ungsi pan#ang gelombang dari

    radiasi maupun pengukuran absorbsi suatu pan#ang gelombang. /bsorbansi

    tersebut dipengaruhi oleh beberapa %aktor yaitu konsentrasi, ketebalan 'uAet, dan

    intensitas penyinaran. &elain itu ada beberapa %aktor lain yang mempengaruhi

    nilai absorbansiseperti suhu dan pan#ang gelombang. :amun dalam pengukuran

    dapat ter#adi beberapa kesalahan yang dikarenakan pengaruh dari debu yang

    akan mengganggu sistem ker#a optik, kesalahan penimbangan, ketidakstabilan

    warna pada suatu rekasi, Aolume dan pH, danketidak bersihan 'uAet (

  • 8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT

    30/38

    ;+

    amilosa paling ke'il ada pada kelompok H! yaitu sebesar ;3+ ppm dengan nila

    absorbansi +,++!8.

    .

    1+. *ada pengu#ian karbohidrat se'ara kualitati% pertamatama disiapkan bahan yang

    telah dihaluskan sebagai ekstrak pati sebanyak ;+ gr dan larutan sampel

    sebanyak 2+ gr. *ada setiap bahan ditambhakan dengan larutan buffer   phospat 

     pH 8,B sebanyak ;+ ml. menurut =ardia (12) larutan buffer  adalah larutan

    yang tahan panas terhadap perubahan pH oleh penambhan asam ataupun basa.

    ?arutan bu%%er ini memiliki pH sekitar 8 yang bertu#uan untuk merusak dinding

    sel yang mengandung enim, sehingga ekstraksi dengan proses sentri%ugasi akan

    lebih mudah (=o@, 11). ?arutan tersebut kemudian disaring dengan

    menggunakan kertas saring, proses penyaringan dilakukan dalam baskom yang

     berisi es batu. enurut Whitaker (19), penambahan es batu bertu#uan untuk 

    meminimalkan ter#adinya proteolisis, sehingga perlu dilakukannya pendinginan

    atau ekstraksi se'epat mungkin atau #uga bisa dilakukan dengan menambahkan

    inhibitor enim proteolitik. *ada larutan yang digunakan untuk pengu#ian

    esktrak pati, %iltrate yang diperoleh disentri%ugasi dengan ke'epatan 9+++ rpm

    dengan suhu BE selama 1B menit. enurut Kimball (12), proses sentri%ugasi

     ber%ungsi untuk memisahkan substansi berdasarkan berat #enis molekulnya.

    "aya sentri%ugal yang ter#adi pada proses senti%ugasi mengakibatkan substansi

    yang lebih berat akan berada di dasar, sedangkan substansi yang ringan akan

    terletak di atas. *ada saat melaukan  sentrifuge, berat tabung  sentifus  harus

    mempunyai berat tabung dan larutan yang sama, peletakan tabung dilakukan

    dengan posisi berhadapan sesuai dengan massa tabung dan larutan yang sama,

     #ika massa tidak sama maka pada saat proses berlangsung dengan ke'epatan

    yang sangat tinggi, tabung reaksin akan pe'ah. Kemudian supernatant hasil

    sentri%ugasi diambil untuk pengu#ian ektrasi pati. &edangkan larutan yang

    digunakan untuk pengu#ian larutan sampel tidak perlu disentri%ugasi, namun

    harus tetap disimpan disalam baskom yang berisi es batu.

    11.

    12. *ada #i $enedi't, pertamatama disiapkan 2 tabung reaksi yang masingmasing

    diisi dengan larutan ekstrak pati dan larutan sampel, kemudian ditambhakan

    kedalam dua tabung tersebut ditambahkan dengan ; ml larutan $enedi't. -eagen

    $enedi't merupakan hasil 'ampuran tembaga 44 sul%at dan hasil penyaringan

  • 8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT

    31/38

    ;1

    'ampuran natrium sitrat berhidrat dengan natrium karbonat berhidrat (aintith,

    1). ?alu tabung reaksi dipanaskan diwaterbatherbath selama 1+ menit, dan

     perubahan yang ter#adi diamati. *ada hasil pengamatan larutan sampel yang

    semula berwarna kuning bening mengalami perubahan men#adi warna hi#au tua

    ketika ditetesi dengan larutan benedi't. Hal yang sama pun ditun#ukkan pada

    larutan ekstrak pati, dimana larutan yang pertam aberwarna kuning berubah

    men#adi warna hi#au tua. enurut aintith (1), u#i $enedi't bertu#uan untuk 

    mengetahui keberadaan gula pereduksi dalam suatu larutan. &uatu larutan bahan

     pangan yang mengandung konsentrasi gula perekdusi yang tinggi akan

    membentuk endapan berwarna merah, sedangkan apabila suatu larutan hanya

    mengandung gula pereduksi dengan konsentrasi rendah akan menimbulkan

    endapan berwarna hi#au, kuning ke'olatan. Hal ini pun didukung oleh

     pernyataan Winarno (18), bahwa endapan berwarna hi#au, kuning atau merah

    oranye yang timbul dalam u#i ini menun#ukkan adanya gula pereduksi dalam

    larutan sampel.

    1;.

    19. *ada u#i $ar%oed , dua tabung reaksi masingmasing diisi denganlarutan ekstrak 

     pati dan larutan sampel. Kemudian kedalam tabung reaksi ditambhakan 2 ml

    larutan $ar%oed dan dipanaskan selama 1+ menit diwaterbath. enurut aintith

    (1) u#i $ar%oed bertu#uan untuk mengetahui keberadaan gula monosakarida

    (gula pereduksi) dalam suatu larutan dan reagen $ar%oed terdiri dari 'ampuran

    asam etanoat6asetat dengan tembaga 44 asetat, yang ditambahkan ke dalam

    larutan dan dididihkan. *ada hasil pengamatan pada setiap kelompok, larutan

    sampel yang semula berwarna kunign bening berubah men#adi biru muda, dan

     pada kelompok H1 terdapat endapan 'oklat. Hasil perubahan warna yang sama

     #uga ter#adi pada pengu#ian larutan ekstak pati, dimana larutan yang berwarna

    kuning berubah men#adi biru muda, dan pada kelompok H1, H; dan H! terdapat

    endapan, pada kelompok yang lain menu#ukkan ada dua lapisan yaitu pada

     bagian atas berwarna biru muda dan bagian bawah biru tua. enurut aintith

    (1) reaksi positi% oleh perekasi $ar%oed akan menun#ukkan perubahan

    men#adi warna merah dan reaksi $ar%oed tersebut negati% untuk gula disakarida

    sebab gula tersebut merupakan bahan pereduksi lemah. &ehingga dapat

    disimpulkan bahwa ke'ambah ka'ang kedelai dan bi#i ka'ang kedelai tidak 

  • 8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT

    32/38

    ;2

    mengandung gula monosakarida (gula pereduksi). &elain untuk pengu#ian

    kandungan gula monosadarida menurut -obert (182) u#i $ar%oed #uga dapat

    digunakan untuk mengetahui keberadaan karbohidrat, yaitu dengan penambahan

    2 ml larutan $ar%oed dan kemudian dipanaskan.

    1B.

    13. enurut aintith (1), u#i &eliwano%% merupakan salah satu u#i yang

     bertu#uan untuk mengidenti%ikasi keberadaan gula ketosa seperti %ruktosa dalam

    suatu larutan. -eagen dalam u#i &eliwano%% terdiri dari kristal resor'inol yang

    dilarutakan dalam air dan asam hidroklorida dengan perbandingan yang sama.

    alam per'obaan ini, disiapkan 2 tabung reaksi yang diisi dengan 2 ml larutan

    sampel dan 2 ml larutan ekstrak pati, lalu ditambahkan dengan 2 ml HCl pekat

    dan kemudian dipanaskan selama ;+ menit. eurut /nonim (2++!) u#i

    &eliwano%% dapat digunakan untuk membedakan aldosa dan ketosa. engan

    menggunakan reagen resor'inol dan HCl pekat, maka asam akan menghidrolisa

     polisakarida dan oligosakarida sehingga akan dihasilkan gula sederhana. &etelah

    itu, kedalam tabung reaksi ditambahkan lagi dengan +,B ml larutan resor'inol

    yang ada didalam alkohol. enurut &udarmad#i et al   (13) at yang dapat

    digunakan sebagai dehidrator antara lain asam klorida 12 atau asam asetat

    atau asam sul%at alkoholik. Cara ker#a dari u#i ini adalah suatu larutan sampel

    yang akan diu#i ditetesi dengan reagen dan kemudian dipanaskan. Hasil positi% 

    dari u#i &eliwano%% adalah terbentuknya endapan berwarna merah bata (aintith,

    1). *ada per'obaan ini, perubahan positi% pada larutan sampel hanya

    ditun#ukkan oleh kelompok H1, H2, dan H9, sedangkan pada kelompok yang

    lain menun#ukkan perubahan warna men#adi 'oklat hingga kehitaman.

    &edangkan, pada pengamatan larutan ekstrak sampel setiap kelompok 

    memperoleh perubahan warna larutan dari kuning men#adi 'oklat kehitaman.

    Hal ini dimungkinkan pemansan larutan yang telalu lama, sehingga pada saat

     pen'ampuran larutan berubah men#adi pekat.

    18.

    1!. #i ?u%% &'hroll merupakan u#i untuk menentuan kadar glukosa melalui

     pendekatan proksimat. #i ?u%% &'hroll merupakan u#i kualitati% yang ber%ungsi

    untuk mengidenti%ikasi adanya gugus aldehid (CHO) ("aman 0 &herington,

    19). alam pengu#ian ?u%% &'hroll , praktikan pertamatama menyiapkan 2

     buah tabung reaksi yang diisi dengan B ml larutan sampel, dan B ml larutan

  • 8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT

    33/38

    ;;

    ekstrak pati pada masingmasing tabung, lalu kedalam tabung ditambahkan

    dengan 2 ml larutan Cu&O9 B, 1 ml larutan asam nitrat pekat 3B dan 1 ml

     :a2CO;  B, kemudian perubahan yang ter#adi diamati. enurut "aman 0

    &herington (19) reagen dalam u#i ini adalah 'ampuran dari :a2CO;, Cu&O9,

    dan asam nitrat, dan menurut "aman 0 &herington (19) "lukosa dan %ruktosa

    yang merupakan golongan gula pereduksi, akan memberikan hasil yang positi% 

    dengan membentuk endapan bewarna merah bata atau kuningorange yang

     berasal dari Cu2O. Hal ini kurang sesuai dengan hasil per'obaan yang dilakukan,

    dimana setiap perubahan pada larutan sampel yang semula berwarna kuning

     bening pada kelompok H1 dan H2 mengalami perubahan men#adi hi#au muda,

     pada kelompok H; dan HB perubahan pada laeuran terpisah men#adi dua lapisan

    yaitu pada bagian atas berwarna biru kehi#auan dan lapisna bawah kuning, pada

    kelompok H9 larutan berubah men#adi hi#au muda bening, larutan yang ada pada

    kelompok H3 terbagi mena#di tiga lapisan yaitu bagian atas biru kehi#auan,

    lapisan tengah kuning, dan lapisan bawah hi#au, sedangkan pada kelompok H8

    dan H mengalami perubahan men#adi kuning kehi#auan ada endapan, dan

    kelompok H! menun#ukkna perubahan warna yang paling men'olok dimana

    larutan berubah men#adi endapan biru. &edangkan perubahan warna larutan

    ekstrak pati pada setiap kelompok mengalami pembentukan men#adi lapisan

    lapisan warna dan yang sesuai dengan pernyataan diatas hanya ada pada

    kelompok HB yaitu larutan berubah dari kuning men#adi tiga lapisan warna

    namun pada bagian bawah lapisan terbantuk lapisan yang berwarna kuning

    oranye. *ada kelompok H1 lapisan atas larutan berwarna hi#au, tengah putih

    keruh, dan bagian bawah berwarna 'oklat. *ada kelompok H2 terbentuk dua

    lapisan yaitu lapisan atas berwarna putih dan lapisan bawah berwarna kuningkeruh, perubahan pada kelompok H; yaitu lapisan atas berwarna biru, lapisan

     bawah kuning ada endapan, pada kelompok H9 pada lapisan atas terbentuk 

    warna biru muda keruh, lapisan tengah berwarna kuning, dan lapisan bawah

     berwarna uning keruh. *ada kelompok H3 lapisan atas berwarna biru, lapisan

    tengah berwarna kuning, lapisan bawah berwarna hi#au, pada kelompok H8 dan

    H mengalami perubahan warna men#adi kuning kebiruan disertai adanya

    endapan, dan pada kelompok H! menun#ukkan perubahan yang paling

  • 8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT

    34/38

    ;9

    signi%ikan yaitu larutan berubah men#adi endapan biru. enurut ean (18)

    kesalahan yang mungkin ter#adi dalam proses pengu#ian mungkin disebabkan

    oleh proses pengambilan dan pen'ampuran bahan yang tidak homogen,

    kesalahan dalam titrasi (kurang teliti), dan kesalahankesalahan lainnya yang

    mungkin ter#adi.sehingga pada saat pengu#ian tidak diperoleh hasil yang selaras.

    1.

    2+. *ada semua u#i

    yang telah dilakukan antara larutan sampel dan larutan ekstrak pati memberikan hasil

    yang berbedabeda. Ke'ambah ka'ang kedelai dan bi#i ka'ang kedelai keduanya

    mengandung gula pereduksi, namun pada ke'ambah ka'ang kedelai mempunyai

    kandungan gula pereduksi yagn lebih besar dibandingkan bi#i ka'ang kedelai. Karenamenurut &uhard#o et al (12) kandungan pati pada umumnya ditemukan bi#ibi#ian,

    akar, umbiumbian, buah yang belum matang.

    21.

    22. KESIMPU)AN

    • Karbohidrat merupakan suatu senyawa komplek yang terdris dari senyawa karbon

    (C), hydrogen (H), dan oksigen (O).

    • Karbohidrat memiliki rumus empiris CnH2nOn.

    •Karbohidrat adalah komponen gii yang sangat penting bagi makhluk hidup.

    • Karbohidrat memiliki %ungsi utama, yaitu sebagai sumber energy.

    • Kandungan pati banyak ditemukan bi#ibi#ian, akar, umbiumbian, buah yang belum

    matang.

    • *enambahan alkohol atau etanol betu#uan untuk proses ekstrasi dan pendispersian

    men#adi larutan kolodial amilosa dan amilopektin pada suatu larutan pati dan

     bertu#uan untuk proses penentuan kadar amilosa.

    • #i biokimia yang dapat digunakan untuk mengetahui adanya karbohidat alah u#i

    $ar%oed, u#i &elliwano%%, u#i ?u%% &'hroll, u#i $enedi't.• #i $ar%oed bertu#uan untuk mengetahui keberadaan gula monosakarida (gula

     pereduksi) dalam suatu larutan.

    • -eaksi $ar%oed akanmenun#ukkan hasil positi% dengan adanya endapan berwarna

    merah

    • #i $enedi't bertu#uan untuk mengetahui keberadaan gula pereduksi dalam suatu

    larutan.

    • *ada u#i $enedi't larutan yang mengandung konsentrasi gula perekdusi yang tinggi

    akan membentuk endapan berwarna merah, dan larutan yang hanya mengandung

  • 8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT

    35/38

    ;B

    gula pereduksi dengan konsentrasi rendah akan menimbulkan endapan berwarna

    hi#au, kuning ke'olatan.

    • #i &eliwano%% merupakan salah satu u#i yang bertu#uan untuk mengidenti%ikasi

    keberadaan gula ketosa seperti %ruktosa dalam suatu larutan.• #i &eliwano%% dapat digunakan untuk membedakan aldosa dan ketosa.

    • Hasil positi% dari u#i &eliwano%% adalah terbentuknya endapan berwarna merah bata

    • #i ?u%% &'hroll merupakan u#i untuk menentuan kadar glukosa melalui pendekatan

     proksimat.

    • *ada u#i ?u%% &'hroll hasil positi% ditun#ukkan dengan terbentuknya endapan bewarna

    merah bata atau kuningorange yang berasal dari Cu2O.

    2;.

    29. &emarang, 1 Oktober 2+1B

    2B. *raktikan, /sisten osen

    23.

    28.

    2!.

    2.

    ;+.

    ;1. Fulita Helen :oAita

    &ari

    ;2. 19.41.+13+

    ;;.

    ;9.

    3+. DA4TAR PUSTAKA

    ;3. /nonim. (2++!). &eliwano%%Gs test.

    http566en.wikipedia.org6wiki6&eliwano%%Gstest

    ;8.

    ;!. $aianu, 4. C. (12). *hysi'al Chemistry o% =ood *ro'esses. Chapman 0 Hall,

    4n'. :ew Iork.

    ;.

    9+. aintith, F. (1). Kamus ?engkap Kimia.

  • 8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT

    36/38

    ;3

    B+. =ardia, &. ( 12 ). ikrobiologi *angan. *.7. "ramedia *ustaka tama.

    Fakarta.

    B1.

    B2. =o@, *.=. (11).  Food Enzimology vol 1.

  • 8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT

    37/38

    ;8

    !3.  Konsentrasiamilosa=

    bµgr

    0,1

    /.  Kelo#&o' 1

    !!.  x=0,0129

    +0,0186

    0,0148=2,128

    !. 2,12! M 2+++ 92B3 ppm

    +.  4256×

      100

    1000=425,6

    1.

    konsentrasiamilosa=425,6

    0,1=4256 pp

    02.  Kelo#&o' 2

    ;.  x=

    0,0142+0,0186

    0,0148=2,216

    9. 2,213 M 2+++ 99;2 ppm

    B.  4432×

      100

    1000=443,2

    3.

    konsentrasiamilosa=443,2

    0,1=4432 pp

    0.

    0/.

    00.

    1.

    11. Kelo#&o' 3

    1+2.

     x=0,067+0,0186

    0,0148=5,784

    1+;. B,8!9 M 2+++ 11B3

     ppm

    1+9.

    11569×  100

    1000=1156,9

    1+B.

    konsentrasiamilosa=1156,9

    0,1=11569

    1,. Kelo#&o' *

    1+8.

     x=0,0121+0,0186

    0,0148

    =2,074

    1+!. 2,+89 M 2+++ 919!

     ppm

    1+.  4148×

      100

    1000=414,8

    11+.

    konsentrasiamilosa=414,8

    0,1=4148 ppm

    111. Kelo#&o' +

    112.

     x=0,0103+0,0186

    0,0148=1,953

    11;. 1,B; M 2+++ ;+3

     ppm

    119.  3906×

      100

    1000=390,6

    11B.

    konsentrasiamilosa=390,6

    0,1=3906 ppm

    11,.

    11.

    11/. Kelo#&o' ,

    11.

     x=0,0188+0,0186

    0,0148=2,527

    12+. 2,B28 M 2+++ B+B9

     ppm

    121.  5054×

      100

    1000=505,4

    122.

    konsentrasiamilosa=505,4

    0,1=5054 ppm

    123. Kelo#&o'

  • 8/19/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARBOHIDRAT

    38/38

    ;!

    129.

     x=0,0178+0,0186

    0,0148=2,459

    12B. 2,9B M 2+++ 91! ppm

    123.  4918×

      100

    1000=491,8

    128.

    konsentrasiamilosa=491,8

    0,1=4918 pp

    12/. Kelo#&o' /

    12.

     x=0,0087+0,0186

    0,0148=1,845

    1;+. 1,!9B M 2+++ ;3+

     ppm

    1;1.  3690×

      100

    1000=369

    1;2.

    konsentrasiamilosa=369

    0,1=3690 ppm

    133. Kelo#&o' 0

    1;9.

     x=0,0101+0,0186

    0,0148=1,939

    1;B. 1,; M 2+++ ;!8!

     ppm

    1;3.  3878×

      100

    1000=387,8

    1;8.

    konsentrasiamilosa=387,8

    0,1=3878 ppm

    1;!.

    1;.

    /.2.

    )a&oran Se#entara

    !.;.